Anda di halaman 1dari 3

1/21/2014

A.R. BASWEDAN DAN SUMPAH PEMUDA KETURUNAN ARAB | Kampung Arab Surabaya

A.R. BASWEDAN DAN SUMPAH PEMUDA KETURUNAN ARAB


Posted on July 19, 2012

Abdurrahman Baswedan lahir di wilayah Ampel, Surabaya, pada 9 September 1908, di tengah-tengah isolasi masyarakat multi-etnis bentukan kolonial Belanda. Tumbuh besar dengan keadaan itu, A.R. Baswedan berupaya keras menghapuskan kesenjangan sosial tersebut dengan mulai keluar dari wilayahnya dan mencari teman dengan latar belakang etnis yang berbeda, beberapa nama diantaranya yakni Liem Koen Hian, tokoh di balik berdirinya Partai Tionghoa Indonesia (PTI), dan juga Kwee Thiam Tjing, seorang aktivis yang pernah bekerja di Surat Kabar Sin Tit Po. Pertemanan lintas entnis tersebut yang akhirnya membawanya ke dunia jurnalis. Sejak muda, A.R. Baswedan memang terlihat memiliki minat yang besar akan dunia penulisan, namun menolak ketika mendapatkan tawaran bergabung dengan Surat Kabar Hadramaut Courant, sebuah surat kabar masyarakat Arab yang berorientasi kepada tanah leluhurnya. Beliau lebih memilih menjadi jurnalis surat kabar berbahasa Melayu, Sin Tit Po, yang menyerukan kemerdakaan untuk Indonesia. Selama bergabung dengan surat kabar tersebut, beliau banyak bertemu dengan jurnalis lain yang memiliki persamaan visi, yang di kemudian hari menginspirasi beliau untuk membentuk PAI (Partai Arab Indonesia) di Semarang pada tahun 1934. Yang unik, para jurnalis pro-kemerdekaan ini juga sering menggelar pertandingan sepak bola yang diikuti beragam etnis, sehingga berhasil mendirikan organisasi sepak bola bernama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Organisasi tersebut didirikan
http://kampungarabsurabaya.blog.com/2012/07/19/a-r-baswedan-dan-sumpah-pemuda-keturunan-arab/ 1/3

1/21/2014

A.R. BASWEDAN DAN SUMPAH PEMUDA KETURUNAN ARAB | Kampung Arab Surabaya

sebagai simbol perlawanan terhadap organisasi sepak bola bentukan Belanda, Soerabajasche Voetbal Bond (SVB) yang hanya menerima kaum elite. Tahun 1934, A.R. Baswedan bergabung dengan Surat Kabar Matahari yang terbit di Semarang. Menjelang PAI didirikan di Kota itu, beliau membuat tulisan yang dimuat Surat Kabar Matahari berjudul Peranakan Arab dan Totoknya, sebuah kritikan tajam kepada komunitas Arab di Indonesia, yang terang saja mendapat cercaan dari komunitas tersebut karena dianggap sebagai penghinaan kepada nenek moyang. Cercaan tersebut diperburuk karena A.R. Baswedan juga menyertakan foto dirinya mengenakan blangkon sebagai wujud nasionalisme kepada Indonesia. Arab Indonesia dibesark an dengan gado-gado, buk an dengan muluk hia. Dengan durian, buk an dengan k urma. Dengan sejuk nya hawa gunung, buk an dengan panasnya padang pasir! Merek a dihidupk an buk an di pinggir Dajlah dan Furat, tetapi di pinggir Musi, Kapuas, Bengawan, dan Brantas. Lebih gurih minyak k elapa daripada minyak samin. Sebab itu jalan selamat bagimu, di hari depanmu ialah leburk an diri k e dalam bangsa ibumu. Tanah airmu ialah Indonesia! Tulisan tersebut seakan menampar golongan pemuda Arab, yang akhirnya pada 4-5 Oktober 1934 banyak dari mereka turut bergabung dalam Konferensi Peranakan Arab di Semarang. Dalam konferensi tersebut, akhirnya terbentuklah Sumpah Pemuda Keturunan Arab yang berisi 3 butir penting, yakni: 1. Tanah Air Peranakan Arab adalah Indonesia. 2. Peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri (mengisolasi diri) 3. Peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap tanah-air dan bangsa Indonesia. Ketika Indonesia akhirnya merdeka pada tahun 1945, A.R. Baswedan ditunjuk sebagai Menteri Muda Penerangan, dan menjadi salah satu delegasi yang sukses mengumpulkan dukungan negara-negara Arab. Menurut catatan, A.R. Baswedan pernah menikah dengan Syaichun, yang meninggal pada tahun 1948. Beliau kemudian menikah lagi pada tahun 1950 di Yogyakarta dengan Barkah Ganis, seorang tokoh pergerakan wanita. A.R. Baswedan meninggal tahun 1986 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, di antara nama-nama pahlawan yang menolak dimakamkan di Taman Makam pahlawan.

http://kampungarabsurabaya.blog.com/2012/07/19/a-r-baswedan-dan-sumpah-pemuda-keturunan-arab/

2/3

1/21/2014

A.R. BASWEDAN DAN SUMPAH PEMUDA KETURUNAN ARAB | Kampung Arab Surabaya

DAFTAR PUSTAKA Suratmin, Abdul Rahman Baswedan: Karya dan Pengabdiannya, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989 Hamid Algadri, Suk a-Duk a Masa Revolusi, Jakarta: UI Press, 1991 Majalah TEMPO: AR Baswedan, Seorang Nasionalis Berdarah Arab Harian KOMPAS: AR Baswedan 1908-1986 (tentang perjuangan diplomasi) Harian REPUBLIKA: AR Baswedan Pendobrak Isolasi Harian JAWA POS (INDO POS): Seabad A.R. Baswedan, Pahlawan dan Perintis Pers Asal Kampung Ampel. Harian Jurnal Nasional: AR Baswedan dan PAI Alwi Shahab, Sumpah Pemuda Arab , republika.co.id, 16 September 2007.

This entry was posted in Tokoh & Peranan by kampungarab_sby. Bookmark the permalink [http://kampungarabsurabaya.blog.com/2012/07/19/a-r-baswedan-dansumpah-pemuda-keturunan-arab/] .

http://kampungarabsurabaya.blog.com/2012/07/19/a-r-baswedan-dan-sumpah-pemuda-keturunan-arab/

3/3

Anda mungkin juga menyukai