Anda di halaman 1dari 12

APRESIASI

PAMERAN SENI RUPA


GANDENG RENTHENG #12

DISUSUN OLEH :
1. Azkaris Qiyah (07)
2. Saskia Adinda Nur Aini (29)
( KELAS : IX A )

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN


DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN SMPN 1 WINONGAN
Jl. Raya Mendalan Winongan Kab. Pasuruan
Telp. (0343) 411273

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “APRESIASI
SENI RUPA GANDHENG RENTENG #12” ini dapat diselesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada :


1. Bapak Bambang Sunoko S.Pd sebagai guru pembimbing yang telah memotivasi
kami dalam mengerjakan tugas makalah ini. Menentukan tema serta
menanggapi isi dari makalah ini.
2. Bapak Bambang Sunoko S.Pd. sebagai guru mata pelajaran seni budaya.
Makalah ini membahas tentang pameran seni rupa yang diajukan untuk memenuhi
tugas seni budaya.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah
ditentukan dan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
pembaca. saran dan kritik terhadap makalah ini sangat penulis harapkan ke
depannya dapat lebih baik lagi.

Pasuruan, September 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................ i


Daftar Isi....................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1
BAB II Foto Karya dan Deskripsinya............................................................... 2
A. JOPRAM............................................................................................. 2
B. SANG PEMBURU ................................................................................ 2
C. LOVE AND PEACE................................................................................ 3
D. MAGICIAN KINGDOM......................................................................... 4
E. SABDA RASA....................................................................................... 4
F. MEMELUK RASA................................................................................. 6
G. BELAJAR MEKAR................................................................................. 6
H. DIBALIK BUNGA.................................................................................. 7
I. PRA GELAR......................................................................................... 7
J. KUDA-KUDA....................................................................................... 8
BAB III Penutup ............................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan persembahan,
dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang
disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda
genie dalam bahasa Latin disebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang
dibawa sejak lahir.

Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran,
akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan
dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan
sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran
manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik
sekelompok manusia.

Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang
termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak
dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia. Seni dapat berupa seni tari,
seni musik, seni teater, maupun seni rupa.

1
BAB II
FOTO KARYA SAN DESKRIPSINYA

1. JOPRAM

Judul :
Teknik :
Ukuran :
Karya :
Deskripsi :
Pohon, air dan bumi sebagai energi alam yang saling melengkapi,
sepertihalnya kehidupan manusia yg tak lepas dari air, air yang mengalir
seperti aliran darah dari seluruh bagian tubuh dan perpusat ke jantung yg
menjadikan manusia punya tenaga sedangkan pohon yang tumbuh dan
menghasilkan bunga, buah dan biji kembali menghasilkan tunas kecil yang
mengawali kehidupan kadang di terpah angin, hujan dan panas. ada yg
tumbang cepat dan ada juga yg lama hingga pada akhirnyapun mati juga di
atas bumi bagai tubuh Bumi yang menumbuhkan, menampung, menopang
baik buruk kehidupan di atasnya.bumipun tetap tenang Itulah bagian dari
unsur kehidupan yang tersirat pada manusia Hidup dan mati, mati hidup
kembali

2. SANG PEMBURU

2
Judul : SANG PEMBURU
Teknik : Pensil warna di atas kanvas
Ukuran : 40 x 50 cm
Karya : EDY SANTOSO
Deskripsi :
Model merupakan penduduk asli suku Batak diambil dan diadaptasi dari foto
tahun 1882 oleh fotografer Belanda Sir Thomas Stamford Rafles, Gubernur
Inggris di Jawa. Kesan pertama mengnai penduduk asli Batak, bahwa mereka
bukanlah orang jahat. Meskipun konon mereka memakan manusia dan
menganggap dagingnya lebih nikmat dari sapi atau babi. Namun melalui
karya inimemberikan laporan tentang suatu keadaan masyarakat yang baru.
Bahwa orang suku Batak bukanlah orang biadab, mereka menulis, membaca,
dan berpikir, bahkan lebih daripada orang yang dibesarkan di sekolah
Nasional

3. LOVE AND PEACE


Judul : LOVE AND PEACE
Karya :
Media : Acrilic on canvas
Ukuran : 100 x 100 cm

Deskripsi :
Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan
terbesar di dunia. Tentunya Indonesia memiliki banyak penduduk dengan
berbagai latar belakang suku, ras, watak, budaya dan kebiasaan yang
berbeda pada tiap daerahnya. Namun perbedaan itu bukanlah sebuah
alasan untuk menjadikan Indonesia menjadi terpecah belah. Indonesia
memiliki penduduk yang ramah dan memiliki nilai toleransi tinggi dalam
menghargai perbedaan. Dalam karya saya ini saya mengangkat
kebersamaan, keharmonisan, dan kehangatan yang sering kita jumpai pada
tiap-tiap penduduk Indonesia. Tentang mereka yang dapat membaur
menjadi satu. Tentang bagaimana mereka menerima segala perbedaan
mulai dari watak,kebiasaan, dan asal usul saudara sebangsa mereka. Warna-

3
warna yang cenderung cerah dan beragam saya gunakan untuk
menggambarkan suasana harmonis dan hangat dalam setiap momennya.
Beragam ekspresi yang mereka suguhkan cukup menunjukkan betapa
indahnya pembauran dari segala perbedaan yang ada.

4. Magician Kingdom

Judul : Magician Kingdom


Teknik : Oil on canvas
Ukuran : 60 x 80 cm
Karya : Aly waffa
Deskripsi :
Terinspirasi cerita para maestro yang menghadirkan kemustahilan di muka
bumi. Seniman menghadirkan karya yang fenomenal tak terpikirkan oleh
kebanyakan orang.

5. SABDA RASA

4
Judul : SABDA RASA
Teknik : Akrilik di atas kanvas
Ukuran : 100 X 100 cm
Karya : MOH. AFANDI
Deskripsi :
Aku berdiri sebagai Madura Menggali sebuah permasalahan besar di tentang
sampah yang membara melihat sebuah permasalahan yang ada di tempat
aku yang mungkin semua daerah akan mengalaminya.ketidak mungkinan
permasalahan ini bergulir dengan cepat tetapi aku yang terpanggil ke
sebuah tempat yang berada di pelabuhan Kamal dan ketika melihat tepi tepi
pantai yang sudah penuh dengan sampah bangkai bangkai kapal yang tak
berguna lagi pencemaran yang sudah melumuri dasaran dan akan tetapi
disitulah masyarakat memutar kembali olah pikir dengan tekadnya
membuat sebuah tempat yang bisa menghidupi keluarganya walaupun itu
tidak seberapa tetapi mereka menganggap sebuah nikmat yang ada dari
berbagai barang barang yang ada disekitar itu seperti botol dan besi dan
yang lainnya yang bisa di jual kembali untuk kehidupan dikelurganya
disanalah ada sebuah jamur yang hidup di tempat manapun walaupun
tempat itu sudah tak layak di tempati akan tetapi kembali ke sifat jamur
yang masih hidup dan berjuang walau tempat disekitar itu sudah tidak
berguna lagi kembali lagi seperti orang Madura yang tak pernah melihat
seberapa besar itu penghasilannya yang penting bisa menghidupi semua
keluarganya
Aku melihat sejauh mana identitasku telah dimaknai sebagai sosok
masyarakat atau identitas publik bahkan stereotype bagi sebutan ciri khas
dimana aku tinggal. Membawah permasalahan tatakota yang mana aku
pijak, Aku berdiri sebagai Madura Menggali sebuah permasalahan besar
tentang sampah, kumuh, besi, maupun persoalan kriminal lainya. Sebuah
potret keadaan lewat beberapa hal seperti rekam jejak ku, penemuan-
penemuan visual di daratan kota yang kesemuanya membentuk diri dan
cara berfikirku. Kota Madura mungkin bagi sebagian orang masih
menyimpan ketersimpangan dan konotasi yang keterbelakang bahkan
merampas hak pribumi. Aku mencoba menjadi aku yang pada generasiku,
mengangkat, memotret, mengitrepretasikan segala hal yang subersif
menjadi hal yang bermakna bagi sebagian orang yang masih melihat dengan
persepsi mungkin hanya memakai setengah mata, Ketidak pekaan orang lain
mungkin menjadi sebuah peluang tersendiri bagi masyarakat Madura untuk
menjadikan ladang hidup, dari sempitnya ruang sampai kebermanfaatan
barang yang usang. Kemelekatan persepsi itu yang menjadikan aku berfikir
sebagai orang Madura adalah seorang yang memang tegar dan pintar
membaca peluang untuk bertahan hidup lewat berbagai hal. Aku
mengumpamakan diriku dan orang Madura bak jansur yang tergambarkan
pada objek lukisanku, bertahan hidup dimana saja dan di lapisan yang
seperti apa saja, kami tak pernah memilih dan memilah dapat berkembang
di daratan yang bersih maupun pinggiran sekalipun. Cara bertalan hidup
orang Madura adalah dapat menjadikan ladang untuk dijadikan makan.
Usang dan berkarat adalah proses begosiasi untuk memulai dan
memandang arah kedepan untuk menjalin kehidupan. Pensaknaan-
pemaknaan persepsi tentang aku yang Madura ini adalah bukti medal

5
terhadap identitas dan mengkarakter bahwa ada hal perlu ditawarkan pada
sesuatu yang usang, kumuh dan berantakan bahkan kontras.

6. Memeluk rasa

Judul : Memeluk rasa


Teknik : Cat minyak diatas canvas
Ukuran : 90 x 110 cm
Karya : Dwi nailul mufarokhah

Deskripsi
Hidup memang dipenuhi berbagai rasa, bukan hanya bahagia. Perempuan
itu berusaha memeluk rasa sakit, sedih, trauma, takut dan rasa kehilangan
yang mendalam.

7. Belajar Mekar
Judul : Belajar Untuk Mekar
Karya : DIAH ASRI MAGDEVI
Media : Cat minyak di atas kanvas
Ukuran : 90 x 120 cm

Deskripsi :
6
Lukisan ini menceritakan manusia yang belajar tentang kehidupan pada
tumbuhan. Berusaha untuk terlihat indah dalam keadaan apapun seperti
bunga yang tetap mekar dengan indahnya sekalipun hujan dan angin
menerpa.

8. Dibalik bunga

Judul : Dibalik bunga


Teknik :-
Ukuran :-
Karya : Siti Rohmania

Deskripsi :
Ketika wanita rapuh, dia sibuk dengan lukanya, tidak dengan keindahannya,
tetapi berdiri meski kehadirannya sia-sia. Seperti halnya bunga, dia tumbuh
kembali bahkan setelah aku injak juga.

9. Pra Gelar

Judul : Pra Gelar


Teknik : Mix Media
Ukuran : 90 x 115 cm

7
Karya : Anto Sukanto

Deskripsi :
Pra = Sebelum
Gelar = Pertunjukan/ pemaparan
Pada pertunjukan wayang kulit langkah awal prepare mengadakan ritual
membakar kemenyan sebagai salam penghormatan pada Sang Pencipta
pada alam juga pada leluhur untuk memohon restu agar dalam pemaparan
cerita bisa berjalan lancar, dan bau wewangian asap dupa kemenyan juga
bunga yg merupakan filosofi pengantar doa agar cepat tersampalkan.
Dalang menghadap kelir/tabir merupakan perwujudan dunia yang
tersimbolkan bola Dunia
Dunia selsinya dan makhluk hidup yang disimbolkan bentuk wayang,
Wayang diambil dari kata bayang-bayang kehidupan Jalan cerita apapun
akan terselenggara atau tidak tergantung Dalang
Dalang pengatur jalan cerita kehidupan Dalang memiliki kehendak apapun
Dalang merupakan simbol yang mengatur Dunia yang tidak lain adalah Sang
Pencipta (Allah)

10.Kuda-kuda

Judul : Kuda-kuda
Teknik : Cat minyak diatas kanvas
Ukuran : 90 x 150
Karya : Muhdor Rifa’i
Kuda-kuda adalah menggambarkan perjalanan pada kurun waktu yang saya
alami di beberapa bulan terakhir, berkarya, menyiapkan agenda yang sudah
ada target. Alhamdulillah berjalan sesuai rencana

8
BAB III
PENUTUP

1. Properti yang digunakan dalam pameran


 Gedung
 Tenda penonton
 Panggung
 Sound System
 Meja dan kursi
 Papan sketsa
 Lampu/lighting

2. Kesan-kesan
Saya sangat senang melakukan apresiasi kegedung Harmonie, karena
menambah pengetahuan saya, saya juga bisa mengetahui lukisan-lukisan
para seniman-seniman yang sangat cantik dan menarik dan bisa mempelajari
teknik-teknik dalam membuat sebuah hasil karya.

3. Kritik dan Saran


a) Kritik
Menurut saya gedung apresiasi cukup luas, kurangnya ketersediaan
katalog. penataan lukisan juga cukup rapi.

b) Saran
Sebaiknya harus mencari tempat yang lebih luas dan nyaman dan
menambah ketersediaan katalog.

Anda mungkin juga menyukai