Anda di halaman 1dari 10

APRESIASI PAMERAN SENI RUPA

GANDHENG RENTHENG #12











UPT SMP NEGERI 1 WINONGAN


Jl. Raya Mendalan Winongan
Telepon : 0343-441273 Email : smpnegeri1winongan@gmail.com.
Website: www.smpn1winongan.sch.id
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “APRESIASI SENI
RUPA GANDHENG RENTENG #12” ini dapat diselesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada :


1. Bapak Bambang Sunoko S.Pd sebagai guru pembimbing yang telah memotivasi kami
dalam mengerjakan tugas makalah ini. Menentukan tema serta menanggapi isi dari
makalah ini.
2. Bapak Bambang Sunoko S.Pd. sebagai wali kelas IX E.

Makalah ini membahas tentang pameran seni rupa yang diajukan untuk
memenuhi tugas seni budaya.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah
ditentukan dan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.
Daran dan kritik terhadap makalah ini sangat penulis harapkan ke depannya dapat lebih
baik lagi.

Pasuruan, Juli 2022

Penulis,
FOTO-FOTO KARYA SENI LUKIS
1. Judul : BADAI PASTI BERLALU
Karya : SURYADI
Media : Cat Minyak diatas Canvas Panel

Deskripsi :
Sebuah kapal sebagai interpretasi suatu keadaan, komunitas, masyarakat bahkan
Negara. Bagaimanapun terombang ambingnya atas terpaan hujan badai. Bergantung
kepada kepiawaian seorang Nahkoda dalam mengarungi samudra hidup dengan
segala kelengkapannya. Menerjang, menghantam meski harus tenggelam, terkoyak
dalam perjalanan, hambatan tak terduga berkemungkinan adanya korban. Namun
prinsip dan keyakinan bahwa "Badai Pasti Berlalu" harus menancap tegak secara
bersama kepada seluruh awak kapal disegala aspek sesual proporsinya dengan
segenap kemampuan untuk melaluinya. Untuk membawa kapal berlabuh menuju
tujuan hidup yang lebih baik

2. Judul : BADARAWUHI
Karya : BAMBANG SUNOKO
Media : Cat minyak di atas kanvas
Deskripsi :
Dalam mitologi Jawa dinyatakan bahwa mahluk halus atau lelembut diyakini
keberadaannya. Mahluk halus atau Lelembut tersebut diyakini bermukim di
tempattempat yang dianggap angker, salah satunya bernama Badarawuhi.
Badarawuhi diceritakan sebagai makhluk halus atau lelembut penunggu Desa Penari.
la berasal dari Pantai Selatan. Konon dia diusir dari Kerajaan Pantai Selatan karena
merasuki salah satu penari yakni Ratna Narekh di timur Pulau Jawa. Sehari-hari Ratna
Narekh adalah pemimpin suatu desa dan murid seorang ksatria di zaman Raja
Kerajaan Kediri, Prabu Airlangga. Dia bersama dengan empat murid lain melarikan diri
ketika sang guru ditaklukkan Mpu Barada. Keempat saudara seperguruannya tersebut
melarikan diri ke Bali, sementara Ratna Narekh, bersembunyi di bagian timur Pulau
Jawa, dan mulai membangun sebuah pemukiman. Ada sebuah pelataran yang
digunakan Ratna Narekh dan penduduk desa untuk memuja dewa dan arwah leluhur
dengan tarian di desa yang baru dibangun tersebut. Ratna Narekh sengaja tak
memperlihatkan kekuatannya untuk menghindari kejaran Mpu Barada. Sehubungan
dengan itu berdasar latar belakang narasi di atas, melalaui karya ini mencoba
mencurahkan ide dan gagasan dalam bentuk karya seni lukisyang menampilkan
Badarawuhi yang sedang merasuki seorang penari.

3. Judul : LOVE AND PEACE


Karya :
Media : Acrilic on canvas
Ukuran : 100 x 100 cm

Deskripsi :
Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di
dunia. Tentunya Indonesia memiliki banyak penduduk dengan berbagai latar belakang
suku, ras, watak, budaya dan kebiasaan yang berbeda pada tiap daerahnya. Namun
perbedaan itu bukanlah sebuah alasan untuk menjadikan Indonesia menjadi terpecah
belah. Indonesia memiliki penduduk yang ramah dan memiliki nilai toleransi tinggi
dalam menghargai perbedaan. Dalam karya saya ini saya mengangkat kebersamaan,
keharmonisan, dan kehangatan yang sering kita jumpai pada tiap-tiap penduduk
Indonesia. Tentang mereka yang dapat membaur menjadi satu. Tentang bagaimana
mereka menerima segala perbedaan mulai dari watak,kebiasaan, dan asal usul
saudara sebangsa mereka. Warna-warna yang cenderung cerah dan beragam saya
gunakan untuk menggambarkan suasana harmonis dan hangat dalam setiap
momennya. Beragam ekspresi yang mereka suguhkan cukup menunjukkan betapa
indahnya pembauran dari segala perbedaan yang ada. Semoga momen ini akan selalu
tummai dalam setian masa demi masa mendatang.
4. Judul : PERTEMUAN TERAKHIR PANGERAN DIPONEGORO DENGAN KYAI MODJO
Karya : BAMBANG SUDARTO
Media : Cat minyak di atas kanvas
Ukuran : 135 X 214 cm

Deskripsi :
Karya berjudul "Pertemuan Terakhir Pangeran Diponegoro dengan Kyai Modjo" dibuat
berdasarkan pupuh (puisi tradisional) ke 36 Babad Diponegoro, karya Pangeran
Diponegoro. Karya ini menceritakan seringnya terjadi perbedaan pendapat dalam
perang di antara keduanya, namun mereka tetap menyelesaikannya dengan baik. Hal
ini digambarkan dengan Kyai Mojo dan Pangeran Diponegoro yang sedang
bersalaman dan berpelukan sambil meneteskan air mata. Pertemuan tersebut
merupakan pertemuan terakhir, karena setelah itu Kyai Mojo dijebak di Klaten.

5. Judul : Penyempitan
Karya : REZZO" MASDUKI
Media : Acrilic on canvas
Ukuran : 100 X 100 cm
Deskripsi :
Lahan pertanian yang mengalami penyempitan karena laju pembangunan gedung dan
pemukiman juga objek wisata yang cenderung dibangun diarea persawahan,akan
menjadi dilema besar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia karena berkurangnya
lahan pertanian yang pasti juga akan mengurangi ketersediaan pangan. Dengan pelan
tapi pasti minat bertani pun seolah tk bergairah,bertani yang seolah tak menjanjikan
kesejahteraan bagi masyarakat petani akibat gagal panen maupun harga beli hasil
panen yang rendah sebagai alasan yang kuat untuk tidak mempertahankan profesi
dan juga sawah ladang mereka sehingga tidak sedikit para petani beralih untuk
berdagang, menjadi buruh pabrik dan lain sebagainya.

6. Judul :
Karya : Fragmen
Media : Pensil, Drawing Pen, Tinta Cina, Cat Air, Ballpoint dan Selotip pada Kertas
Ukuran : 140 x 100 cm

Deskripsi :
Saya memaknai kertas adalah sebagai medium dan sarana perantara gagasan paling
efektif, fleksibel, privat dan tanpa jarak. Kertas juga sangat bersahaja dibandingkan
medium lain, ia rela di remuk bahkan harus terkoyak saat tak diinginkan dan dirasa
gagal. Pada karya ini terdapat kumpulan drawing pada kertas yang pernah saya
kerjakan dan saya pilih, beberapa adalah karya Otonom dan lainnya adalah karya
rancangan dari karakter-karakter, studi bentuk dan komposisi yang akan saya
aplikasikan pada karyakarya selanjutnya. Menikmati karya dan proses berkarya bisa
dilakukan berbagai cara, bisa saya hanya dengan melihat dan memandangnya saja
atau bisa jadi mengingat kenangan memori bagaimana gagasan itu bisa muncul,
seperti cuplikan narasi panjang yang terus bergerak dan berubah sehingga
memberikan energi positif dan mampu meningkatkan spiritualitas kesadaran kita.
7. Judul : Nobody Knows
Karya : JEFRY PUTRA ANDRIANSYAH
Media : Cat akrilik dan cat minyak di atas kanvas
Ukuran : 120 x 120 cm

Deskripsi :
"Honestly, if I could fix this, if I could punish you instead, I would. But I can't interfere.
You, more than anyone else, should understand that meddling with time and events
only leads to more destruction."

8. Judul : ANAK BAJANG BERMAIN WAYANG


Karya : SUHADI
Media : AKRILIK ON CANVAS
Ukuran : 70 X 90 Cm

Deskripsi :
Zaman metaferse di era millennium selalu mengungkap sesuatu yang kontroversi.
Dimana peran seorang tua dimainkan oleh usia anak-anak. Melahirkan generasi tua
yang berfikir kekanak-kanakan atau bahkan generasi tua yang kekanak-kanakan dan
generasi muda yang sok tua (metuwek). Sehingga sesuatu yang nampak bukanlah
yang sejati. Perlu adanya kewaspadaan untuk mengkaji, menangkap, mentelaah,
meneliti informasi kebenaran bahkan kesalahan yang sudah terlanjur viral. Sehingga
seorang seniman, budayawan, cendekia dan putra bumi, tidak lantas mudah terbawa
arus, isu, fitnah lokal, nasional, global yang sangat rentan terhadap perpecahan dan
disintegrasi di segala bidang aspek kehidupan. Dalam hal ini budaya tabayyun dan
budaya silaturrahmi antar putra bumi di segala aspek kehidupan adalah salah satu
nilai tawar yang penting untuk di uri-uri di zaman kepalsuan ini. Demi terwujudnya
sebuah ketahanan sosial berbasis adat dan kebudayaan yang tentunya akan
menentukan arah masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara.

9. Judul : Kawulo
Karya : ARTMORFLAME (Chichis)
Media : Akrilik di atas kanvas
Ukuran : 113 cm

Deskripsi :
Sang Surya di kedalaman sanubari Menghantar daya menopang gerak melewati
celahcelah nafsu
Dalam diam membasuh menimbah adab
PERLENGKAPAN PAMERAN
Perlengkapan yang harusdisiapkandalamsuatu pameran senirupameliputi:
 Ruang pameran
 Mejapenerima tamu ataupun meja tempat karya seperti patung
 Buku tamu.
 Buku kesan dan pesan.
 Panil, berfungsi untuk menempelkan karya 2D
 Poster atau brosur untuk menginformasikan kegiatan pameran
 Katalog

Pencapaian yang tak mudah dilakukan secara istiqomah, bagi organisasi yang dihuni
lintasgenerasi, yang sebagian besar adalah para guru seni dan seniman Organisasi itu
bernama KGSP (Komunitas Guru Senidan Seniman Pasuruan). Di tengah pandemi covid
pun, KGSP tetap herproses kretif. Menyiapkan diri untuk menjaga agar tradisi dan
eksistensinya tetap hadir dengan berkesenian, walau dengan segala keterbatasan dan
persoalan. Hingga kini telah hadir kembali dalam perhelatan GANDHENG RENTENG ke 12
dengan mengambil tema "Pecut diseblakno".

GANDHENG RENTENG, yang merupakan nama kegiatan tahunan KGSP yang sudah
berjalan lebih dari satu dekade hingga saat ini. Kegiatan ini di ikuti oleh 40 perupa
anggota KGSP dan 9 perupa FDI (Forum Drawing Indonesia) pada perhelatan GR#11 kali
ini, yang menjadi menu awal bagimasyarakat di Pasuruan setelah pandemi yang
menimpa.

FOTO SELFI DENGAN KARYA


PENUTUP

1. PESAN DAN KESAN


Bagus, kami sangat menghargai pameran yang menarik ini. Menar terkesan,
penuh tragedi, membuat miris, baik fakta aktual, pemilihan warna, maupun
goresannya. Lukisan profesional. Lukisan yang sangat bagus hampir menyerupai
aslinya. Lukisan-lukisan ini mengasah rasa empati kita. Semoga pameran seperti
ini sering diadakan agar dapat meningkatkan kesenian kita."

Teruskan perjuangan sang pelukis!takjubsekaliketikamelihatlukisan. Lukisan yang


dipamerkan memiliki jiwa sehingga bagi yang melihat bisa merasakan esensi dari
yang ingin disampaikan pelukis. Suka banget detilnya..

2. KESIMPULAN
suatu bentuk kegiatan yang diadakan untuk menampilkan suatu produk, karya
seni, atau hasil karya lain kepada masyarakat menumbuhkan dan menambah
kemampuan apresiasi seseorang terhadap karya senirupa. Melatih diri agar
bisabekerjasama dengan orang lain. Melatih sikap tanggungjawab dan
kemandirian. Menumbuhkan motivasi. menghilangkan rasa stres dan jenuh dari
rutinitas. Dijadikan sebagai sarana promosi.

Anda mungkin juga menyukai