Anda di halaman 1dari 46

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah ‫ ُسْبَح اَنُه َو َتَع اَلى‬yang telah melimpahkan begitu banyak
nikmatNya kepada manusia.Dalam setiap hembusan nafas mereka dan dalam
setiap denyut nadi mereka terkandung nikmat yang tidak akan mampu dihitung
jumlahnya, maka selayaknya seorang manusia mensyukuri semua ini.Jangan
sampai kenikmatan dunia melalaikannya dari tugas utama yaitu beribadah kepada
Allah ‫ُسْبَح اَنُه َو َتَع اَلى‬.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬sosok teladan umat dan


rahmatan lil’alamin.Seseorang yang telah mengerahkan harta, jiwa dan raganya
demi tegaknya kalimatullah di muka bumi.Kemudian kepada keluarganya para
sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya sampai hari kiamat.

Berkat izin dan kehendak Allah semata penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah dengan judul “KENAKALAN REMAJA MERUGIKAN
PELAKUNYA”.

Dalam pembuatan karya ilmiah ini, penulis telah banyak mendapatkan


bimbingan dan masukan dari berbagai pihak, karenanya sudah selayaknya penulis
mengucapkan begitu banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini :

1. Ayah dan Ummi sosok jelmaan kesatria dan bidadari dalam hidupku, yang
peran mereka tak dapat dijelaskan dengan kata-kata, tak dapat dibalas
dengan jasa dan tak dapat dibayar dengan harta.Terima kasih untuk segala
perjuangan yang ayah ummi usahakan dalam mendidik dan membesarkan
penulis, semoga penulis dapat membanggakan dan memberi syafaat
kepada ayah dan ummi di dunia dan di akhirat kelak.
2. Ustadz Ahmad Mukhlis Siregar, selaku kepala yayasan pondok pesantren
Islam Ibadurrahman, yang telah banyak bekerja keras untuk pesantren
yang penulis cintai ini.

i
3. Kyai Muhammad Arifin, selaku Mudiru A’am yang telah banyak
mengetuk pintu hati penulis, dengan kelembutan dan sentuhan ilmu yang
diberikan.
4. Ustadz Wahyu Ramadhan selaku Mudirul ma’had Pondok Pesantren Islam
Ibadurrahman.
5. Ustadz Saifullah selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah Pondok
Pesantren Islam Ibadurrahman, yang telah banyak memberikan informasi
kepada kami.
6. Ustadz Zakaria Al Hafiz, selaku ketua kesantrian putra dan wali kelas XII
IPA yang telah banyak memberikan motivasi dan pengarahan kepada
penulis.
7. Ustadz Hambali Al-Hafiz, selaku Murabbi kamar yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis baik dari pengarahan, tindakan dan
sikapnya kepada santri.
8. Ustadz Ade Zarkasyi Lc.Ma selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan banyak ilmunya kepada penulis untuk bisa
menyelesaikan karya ilmiah ini.
9. Teruntuk sahabat seperjuangan generasi 26 yang telah setia menemani dan
melengkapi hari-hari penulis selama berada di Ma’had Ibadurrahman,
semoga Allah selalu membimbing kita dimanapun kita berada, serta
mengumpulkan kita di surga kelak.
IPS : Khair, Adam Ariel, Bowo, Ja’far, Dani, Egi, Alwi, Nadhar, Ferdi
Noval, Idan, Ikhwan, Gea, Kuben, Rendi, Fregi, Agung,
Handhola , Saad, Umarudin, Nurdin.

IPA : Abdi, Aidil, Sidiq, Andre, Dalne, Faiz, Husni, Dewantoro, Faisal,
Rozi, Rayan, Umar, Muslih, Firman, Rafif, Haqai,.

10. Kepada para pembaca yang budiman, penulis persembahkan karya ilmiah
ini, semoga bermanfaat.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
1.4 Manfaat penulisan....................................................................................................2
1.5 Metode Penulisan.....................................................................................................2
1.5.1 Bahan Penulisan................................................................................................2
1.5.2 Alat Pengumpulan Data.....................................................................................3
1.5.3 Analisis Hasil Penulisan....................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................4
2.1 Definisi Kenakalan Remaja......................................................................................4
2.2 Definisi Rugi............................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................5
3.2 Kemaksiatan yang sering dilakukan Remaja Hari Ini dan Kiat-Kiat keluar dari
Kemaksiatan...................................................................................................................5
3.2.1 Meninggalkan Sholat.........................................................................................5
3.2.2 Durhaka kepada Orang Tua...............................................................................8
3.2.3 Kiat – Kiat Berbakti Kepada Orang Tua..........................................................11
3.2.4 Tasyabuh (Meniru)..........................................................................................12
3.2.5 Musik..............................................................................................................15
3.2.6 Merokok..........................................................................................................17
3.2.7 Minuman Keras...............................................................................................19
3.2.8 Ikhtilah............................................................................................................20
3.2.9 Pamer Kecantikan............................................................................................21
3.2.10 Pacaran..........................................................................................................23
3.2.11 Tak Menjaga Lisan........................................................................................23
3.2.12 Mengumbar Pandangan.................................................................................28
3.2.13 Pergaulan Bebas............................................................................................30
3.2.14 Pergaulan yang Buruk...................................................................................31

iii
3.3 Kisah-Kisah Remaja yang Bertakwa......................................................................33
3.3.1 Ali bin Abi Thalib...........................................................................................33
3.3.2 Usamah bin Zaid.............................................................................................35
3.3.3 Mus’ab bin Umair...........................................................................................36
3.3.4 Teladan dari Ismail..........................................................................................36
3.3.5 Ghulam Ashabul Uhdud..................................................................................37
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................42
4.1 KESIMPULAN......................................................................................................42

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kenakalan remaja (Juvenile Deliquency) meruapakan masalah yang sering


kita lihat.Masalah kenakalan remaja bukan suatu masalah yang timbul dalam
lingkup yang kecil.Terjadi hampir terjadi baik di kota-kota besar mapun di kota-
kota kecil yang kita tinggali saat ini.Sebenarnya hampir setiap negara di dunia
menghadapi masalah kenakalan remaja.Masalah kenakalan remaja tidak hanya
menjadi masalah lokal, bisa dikatakan bahwa problem kenakalan remaja menjadi
masalah dunia.

Kita berhadapan dengan masalah yang cukup serius, oleh karena itu kita tidak
dapat tinggal diam dan membiarkan masalah tersebut semakin berkembang.Sebab
bentuk-bentuk kenakalan remaja ini tidak dapat ditoleransi sebagai suatu
kenakalan biasa.Kita sering menjumpai terjadi perkelahian antar sekolah atau
antar kelompok (genk) yang melibatkan para remaja.Belum lagi remaja yang
terlibat juga menggunakan obat-obatan terlarang, hubungan seksual bebas,
pencurian dan sebagainya.

Selin penulis membahas tentang remaja, penulis akan memaparkan


kemaksiatan yang sering dilakukan remaja pada hari ini.Apa sajakah kemaksiatan
yang sering dilakukan remaja pada hari ini? Dan bagaimanakah kiat-kiat
menghindari maksiat yang sering dilakukan? Penulis juga akan memberikan
kisah–kisah remaja sampai akhir hidupnya bertakwa, agar kita termorivasi untuk
lebih baik ke depannya.Amin.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas dapt ditarik permasalahan yang akan dijadikan


masalah yaitu:

1. Apakah arti terperinci dari (Juvenile Deliquency) tersebut?

1
2. Apakah kenakalan atau kemaksiatan yang sering dilakukan remaja hari ini
beserta kiat-kiat keluar dari kemaksiatan ?
3. Bagaimanakah kisah-kisah remaja yang sampai akhir hidupnya bertakwa?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui arti terperinci dari Juvenile Deliquency
2. Untuk mengetahui kenakalan atau kemaksiatan yang sering dilakukan
remaja hari ini beserta kiat-kiat keluar dari kemaksiatan
3. Untuk mengetahui kisah-kisah remaja yang sampai akhir hidupnya
bertakwa.

1.4 Manfaat penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Secara teoritis diharapkan dapat menjadi rujukan dan bahkan kajian lebih
lanjut mengenai “Kenakalan Remaja Merugikan Pelakunya”.
1.4.2 Secara praktis, hasil penulisan dapat bermanfaat sebagai sumbangsih
pemikiran dan dapat menjadi masukan pada berbagai pihak khususnya
santri dan kalangan umum dalam mencermati “Kenakalan Remaja
Merugikan Pelakunya”, dimana agar kita bisa memilih mana yang benar
dan mana yang salah.

1.5 Metode Penulisan

Untuk memperoleh suatu hasil tulisan yang maksimal dan baik, diperlukan
ketelitian, kecermatan, usaha yang gigih.Seiring dengan tema penulisan dengan
memfokuskan pada satu analisis, maka pada pengumpulan data dan menelaah
dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penulisan
meliputi :

1.5.1 Bahan Penulisan

Materi Atau Bahan Penulisan Ini Bersumber Dari :

a) Bahan Primer yaitu bahan yang diperoleh dari Al-Qur’an dan Hadist
beserta artinya.

2
b) Bahan Sekunder, yaitu bahan yang diperoleh dari buku-buku bacaan yang
dapat memberikan informasi.

1.5.2 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah


studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan (Library Research)

1.5.3 Analisis Hasil Penulisan

Untuk menganalisis hasil penulisan yang didapatkan dari penelusuran


kepustakaan, maka hasil penulisan ini menggunakan (Library Research)

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kenakalan Remaja

Istilah kenalan remaja merupakan penggunaan lain dari istilah kenakalan anak
sebagi terjemahan dari “Juvenile Deliquency”.

Menurut Drs.B.Simanjuntak, SH, pengertian “Juvenile Deliquency” adalah


suatu perbuatan itu desebut deliquency apabila perbuatan tersebut bertentangan
dengan norma-norma yang ada dalam warga dimana ia hidup.Suatu perbuatan
antisosial dimana di dalamnya terkandung unsur-unsru anti normatif.1

Sedangkan Drs.Bimo Walgito merumuskan arti selengkapnya dari “Juvenile


Deliquency”, yakni : Tiap perbuatan yang bila dilakukan oleh orang dewasa maka
perbuatan itu merupakan kejahatan, jadi perbuatan yang melawan hukum yang
dilakukan oleh anak khususnya anak remaja.2

2.2 Definisi Rugi

Rugi secara bahasa memiliki arti tidak mendapatkan faedah ataupun manfaat
dari apa yang telah dikerjakan, juga memiliki arti waktu yang kurang baik dan
tidak menguntungkan.3

1
Drs.Sudarsono, SH, “Etika Tentang Kenakalan Remaja”, Rineka Cipta, Jakarata, Cetakan Ketiga
1993, hlm,5
2
ibid
3
https://badanbahasa kemdikbud.go.id diakses Sabtu 18 Novemer Pukul 08.16 wib

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Arti sebenarnya dari Juvenile Deliquency

Istilah baku dalam konsep psikologis adalah Juvenille Deliquency yang


secar etimologi dapat dijabarkan bahwa Juvenille berarti anak.Sedangkan
Deliquency berarti kejahatan.Dengan demikian pengertian secara etimologi adalah
“Kejahatan Anak”.Jika menyangkut subjek pelakunya maka menjadi Juvenile
Deliquency yang berarti Penjahat Anak atau Anak Jahat.

Dalam study interdisiplin ilmu pengetahuan, Juvenile Deliquency menjadi


konsep yang hampir sangat sulit untuk difahami dengan
gamblang.Drs.B.Simanjuntak, SH memberikan tinjauan secara sosiokultural
tentang arti Juvenile Deliquency, “Suatu perbuatan itu dengan norma-norma yang
ada di dalam warga dimana ia hidup atau suatu perbuatan yang anti sosial
dimana didalamnya terkandung unsur-unsur anti normatif”.4

3.2 Kemaksiatan yang sering dilakukan Remaja Hari Ini dan Kiat-Kiat
keluar dari Kemaksiatan
3.2.1 Meninggalkan Sholat

Allah berfirman :

‫ۙ َفَخ َلَف ِم ْۢن َبْع ِدِهْم َخ ْلٌف َاَض اُع وا الَّص ٰل وَة َو اَّتَبُعوا الَّش َهٰو ِت َفَس ْو َف َيْلَقْو َن َغ ًّيا‬
Terjemahan

“Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang mengabaikan salat dan


mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat,” (QS.Maryam:59)

Ibnu Abbas berkata : “Menyia-nyiakan shalat bukan berarti meninggalkan


shalat secara keseluruhan, tapi mengakhirkan pelaksanaannya dari awal
waktunya.”

4
Drs.Sudarsono, SH M.Si, “Kenakalan Remaja”PT.Rineka Cipta Jakarta, 6 April 2022.Hlm.10

5
Apabila seseorang meninggalkan shalat secara sengaja orang tersebut dianggap
kafir.Demikian menurut pendapat banyak ulama yang mendasarkan pada sabda
Nabi :

‫َبْيَن الَّرُج ِل َو َبْيَن الِّش ْر ك َو اْلُك ْفِر َتْر ُك الَّص َالِة‬


“(Pembatas) antara seorang muslim dan
kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).

Selain ayat dan hadist di atas, masih banyak lagi dalil peringatan bagi orang
yang meninggalkan shalat.

Para ulama berbeda pendapat tentang orang yang meninggalkan shalat, apakah
dihukum kafir, fajir, atau fasik.Diantara mereka ada yang mengkafirkan, dan ada
yang mengganggap sebagai fajir dan fasik.Maka berhati-hatilah jangan sampai
tergolong orang dari kelompok tersebut.

Tak ada alasan bagi kita untuk meninggalkan shalat.Simaklah kisah seorang
buta berikut ini :

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seorang buta datang kepada Nabi.Ia


berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada orang yang sanggup menuntun ke masjid.”
Lalu ia meminta keringana kepada Rasulullah agar diperbolehkan mengerjakan
shalat di rumah.Seketika itu Rasulullah mengabulkan permintaannya.Namun
ketika orang buta itu hendak pergi, Rasulullah bertanya, “Apakah engkau masih
bisa mendengar azan?” “Ya Rasulullah,” jawabnya.”Kalau begitu penuhilah
panggilan azan itu,” sabda beliau.

Orang buta itu tidak diberi uzur, padahal ia tidak mempunyai seseorang yang
akan menuntunnya pergi ke masjid.Ini menunjukkah betapa besar kedudukan
shalat dan perintah untuk menjaganya meski kondisi sulit sekalipun.

Abdullah bin Mas;ud berkata, “Baranga siapa ingin besok bertemu Allah dalam
keadaan muslim, hendaklah ia menjaga shalat-shalatnya ketika terdengar
panggilan.”5

5
HR.Muslim (1046) dan lainnya

6
Kini simaklah sebuah hadist yang menggambarkan kemarahan Nabi terhadap
orang yang tidak mau mendatangi Shalat berjamaah.Abu Hurairah meriwayatkan
bahwa Rasulullah bersabda, “Sungguh aku ingin memerintahkan orang-orang
mendirikan shalat, dan salat pun didirikan.Lalu aku akan datangi rumah orang-
orang yang tidak mau datang mendirikan shalat (berjamaah) untuk kubakar
rumahnya.”6

Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Akan kubakar rumah-rumah mereka


dengan api.”

Perhatikanlah Nabi sangat marah kepada orang yang tidak mau mendatangi
shalat berjamaah (meskipun mungkin mereka juga shalat sendiri di rumah).Lalu
dimanakan posisi kita terhadap mesjid dan perintah Allah ini?

Jagalah shalat.Karena meninggalkan shalat mewariskan kehinaan, kerugiaan,


dan penyesalan. Allah berfirman :

٤٢ ‫َيۡو َم ُيۡك َشُف َع ۡن َس اق َّو ُيۡد َع ۡو َن ِاَلى الُّسُج ۡو ِد َفاَل َيۡس َتِط ۡي ُع ۡو َۙن‬

٤٣ ‫َخ اِشَع ًة َاۡب َص اُر ُهۡم َتۡر َهُقُهۡم ِذ َّلٌة َو َقۡد َك اُنۡو ا ُيۡد َع ۡو َن ِاَلى الُّسُج ۡو ِد َو ُهۡم ٰس ِلُم ۡو َن‬
Terjemahan : “(Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan1 dan mereka diseru
untuk bersujud; maka mereka tidak mampu, pandangan mereka tertunduk ke
bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguh, dahulu (di dunia) mereka telah diseru
untuk bersujud waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukan).” (QS.Al-
Qalam : 42-43)

Itulah keadaan mereka di hari kiamat, saat mereka dirundung kehinaan dan
penyesalan.Ya, dahulu di dunia mereka pernah diseru dengan suara azan dan
iqamat untuk mendirikan shalat.

Dirikanlah shalat mulai sekarang juga.Ketahuilah shalat adalah taman


yangkeindahannya hanya bisa diketahui oleh orang yang telah
merasakannya.Sekali lagi, jangan sampai keinginan sesaat yang pasti sirna, atau h
arta yang tak kekal melalaikanmu dari shalat.

6
HR Bukhari (2288) dan Muslim (651)

7
Kiat-Kiat Agar Bersemangat Shalat

Bagaimana caranya agar saya tidak malas mengerjakan shalat?

 Pertama, sadarilah bawa Anda diciptakan hanya untuk beribadah


kepadaNya saja.
 Kedua, ketahuilah bahwa perbedaan antara seorang muslim dengan kafir
adalah shalat.
 Ketiga, renungkanlah siksaan dan azab (baik di alam kubur maupun di
hari kiamat) bagi orang yang meninggalkan shalat.
 Keempat, mintalah pertolongan kepada Allah.Rendahkanlah diri Anda di
hadapannya hingga dada dan kalbu terasa longgar untuk mengerjakan
shalat.Mintalah kepada Allah agar mengaruniakan lezat dan manisnya
shalat kepada Anda sendiri.
 Kelima, bertemanlah dengan orang-orang yang rajin, mengerjakan shalat
dan biasa pergi ke masjid.
 Keenam, bersikap keraslah terhadap diri sendiri di awal permulaan,
karena pada fase awal untuk kembali mengerjakan shalat memang terasa
berat.
3.2.2 Durhaka kepada Orang Tua

Allah berfirman :

‫َو َقَض ٰى َر ُّبَك َأاَّل َتْعُبُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإَّياُه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َٰس ًناۚ ِإَّم ا َيْبُلَغَّن ِع نَدَك ٱْلِكَبَر‬
‫َأَح ُدُهَم ٓا َأْو ِكاَل ُهَم ا َفاَل َتُقل َّلُهَم ٓا ُأٍّف َو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِر يًم ا‬
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS.Al-Isra : 23)

Maksudnya berbuat baik dengan bersikap kasih sayang dan lemah lembut
kepada mereka berdua.Berbicaralah kepada mereka dengan ucapan lemah lembut.

8
‫َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح الُّذ ِّل ِم َن الَّرْح َم ِة َو ُقْل َّرِّب اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبٰي ِنْي َص ِغ ْيًر ۗا‬

Artinya :” Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh


kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu
kecil.”(QS.Al-Isra’:24)

Inilah perintah dari Allah agar kita berbuat baik kepada orang tua
kita.Bahkan sekedar mengomel pun jangan pernah engkau lakukan. Mungkin ada
sesuatu pada diri salah satu dari mereka atau keduanya yang menyakitkan bagi
Anda.Namun, bersabarlah dan tetap dan tetap mengharap pahala atas kesabaran
tersebut.Bersabarlah, sebagaimana mereka berdua bersabar terhadap anda di
waktu kecil.

Durhaka kepada orang tua termasuk salah satu dosa besar.Abdurrahman bin
Abi Bakrah meriwayatkan dari ayahnya bahwa Rasulullah bersabda, “Maukah
kalian kuberi tahu dosa-dosa besar?”

Kami (para sahabat) menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah” .

Beliau melanjutkan, “Yaitu Syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua
orang tua.” Kemudian beliau bersandar dan duduk, lalu melanjutkan sabdanya,
“Ketahuilah, demikian juga ucapan dusta dan kesaksian palsu.Ketahuilah,
ucapan dusta dan kesaksian palsu”.Beliau terus menerus mengulangi kalimat
tersebut sampai-sampai aku bergumam, “andai saja Beliau berhenti dan diam”.

Allah telah menjadikan durhaka kepada kedua orang tua setara dengan
syirik (menyekutukan) diri-Nya.Simak juga bagaimana Rasulullah mengingatkan
kita untuk berbuat baik kepada mereka.

Abu Hurairah meriwayatkan, seorang laelaki datang kepada Rasulullah dan


berkata, “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan
baik?”

Rasulullah menjawab, Ibumu.”

“Lalu siapa?” tanya lelaki itu.

9
“Ibumu”.

“Lalu siapa?”

“Ibumu.”

“Lalu, setelah itu siapa?”

“Ayahmu, “jawab Nabi.

Berbuat baiklah kepada kedua orang tua atas jerih payah mereka dalam
mengasuh Anda yang tidak pernah Anda sadari.Pernahkah Anda coba mengingat-
ingat jasa kedua orang tua kepada Anda?

Bagaimana mungkin anda bisa durhaka, sedangkan kasih sayang mereka


kepada Anda adalah utang yang harus dibayar?Bahkan andapun selalu jeli dalam
meneliti segala aib dan kekurangan mereka Anda selalu mengharap surga padahal
surga berada di bawah telapak kaki ibu.Ibu yang telah mengandung Anda di
rahimnya selama sembilan bulan.Beratnya mengandung selama sembilang bulan
itu laksana mengerjakan haji sembilan kali.

Susah payah ia menahan siksa derita sampai Anda pun lahir dalam
keadaan sempurna.Selanjutnya ia susui Anda dengan kedua
payudaranya.Tangannya selalu menyapu apapun yang akan menyakiti anda.Ia
selalu mengalah memberikan jatah makannya kepada Anda.Pangkuannya menjadi
ayunan yang nyaman.Memberikan segala kebaikan dan kelapangan.

Rabb telah melarang kita berkata kasar kepadanya.Dia mengingatkan kita


akan hak-hak mereka dengan peringatan yang lembut.Mengingatkan kita bahwa di
dunia, kita akan dibalas dengan perlakuan buruk anak-anak kita (sebagaimana
perlakuan buruk kita kepada orang tua).Sementara itu di akhirat Rabb tak akan
sudi mendekat.Ia menyeru dengan ancaman :

Bahkan berbakti kepada orang tua lebih afdhal daripada jihad di


jalannya.Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seseorang datang kepada Nabi untuk
meminta izin ikut berjihad.Rasulullah bertanya, “Apakah kedua orang tuamu
masih hidup?”

10
“Ya”, jawabnya.

“Berjihadlah engkau (dengan berbuat baik) kepada mereka”, kata


Rasulullah.

Iman Mujahid berkata, “Tidak sepantasnya bagi seorang anak untuk


menangkis bila ayahnya memukul dirinya.Tidak dikatakan berbakti kepada kedua
orang tua, seorang anak yang memandang mereka dengan pandangan tajam.Dan,
kalau sampai anak tersebut membuat orang tuannya bersedih, sesungguhnya ia
telah durhaka kepada mereka.”7

Oleh karena itu, jangan sampai dunia ini menipu Anda dengan berbuat durhaka
kepada kedua orang tua.Jangan Anda korbankan mereka ats siapapun juga entah
itu istri anak atau teman.Ingatlah ibu anda telah mengorbankan segalanya untuk
Anda.

3.2.3 Kiat – Kiat Berbakti Kepada Orang Tua

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, “Bagaimana cara birrul Walidain


(berbakti kepada kedua orang tua) itu?”

Beliau menjawab. “ Birrul walidain adalah berbuat baik kepada mereka


dalam segala hal, baik menyangkut harta, kehormatan, maupun perawatan fisik
mereka.Ini hukumnya wajib.Berbuat baik kepada mereka selama
hidupnya.Adapun sepeninggal mereka dengan cara berdoa dan memintakan
ampun bagi mereka berdua, melaksanakan wasiat-wasiat mereka, menghormati
teman-temannya, menyambung tali kekerabatan yang hanya akan terjalin
karena keberadaan mereka.

Demikian pula, termasuk berbuat baik kepada orang tua adalah melakukan
segala sesuatu yang membuat mereka bahagia (selama sesuatu yang tidak
bermaksiat kepada Allah).Sebagaimana disebutkan dalam kaidah, “Tidak boleh
taat kepada kedua orang tua itu kalau berupa kemaksiatan kepada Allah.”8

7
Ibid.hal.67
8
Ibid.hlm.67

11
3.2.4 Tasyabuh (Meniru)

Musibah dan kecelakaan paling besar yang menimpa kebanyakan pemuha


hari ini adalah tasyabuh (meniru-niru) orang kafir dan sesat.Padahal Nabi telah
melarangnya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :

‫ِم ْن َقْبِلُك ْم ِش ْبًرا ِبِش ْبٍر َو ِذَر اًعا ِبِذَر اٍع َح َّتى َلْو َد َخ ُلوا ِفى ُجْح ِر‬ ‫َلَتَّتِبُع َّن َس َنَن اَّلِذ يَن‬
‫ َفَم ْن‬: ‫ ُقْلَنا َيا َر ُسوَل ِهَّللا آْلَيُهوَد َو الَّنَص اَر ى َقاَل‬, ‫َض ٍّب َالَّتَبْع ُتُم وُهْم‬
Artinya : “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian
sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang
kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian
pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah,
apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab,
“Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Kami (sahabat) bertanya, “Apakah yang dimaksud orang-orang Yahudi


dan Nasrani?”

Nabi menjawab, “Siapa lagi?”

Maksudnya, “Siapa lagi kalau bukan mereka?”

Demikian pula sabda beliau dalam hadist yang diriwayatkan dari Ibnu
Umar :

‫ ” َم ْن َتَش َّبَه ِبَقْو ٍم َفُهَو ِم ْنُهْم‬: ‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ِن اْبِن ُع َم َر َقاَل‬
Artinya : “Barangsiapa yang meniru satu kaum, maka dia termasuk golongan
mereka.” (HR. Abu Dawud).

Banyak sekali peringatan dari Nabi dalam bertasyabuh terhadap orang-


orang kafir dan sesat ini.diantaranya adalah sabda beliau:

‫خالفوا المشركين أحفوا الشوارب وأوفوا اللحى‬


Artinya, “Berbedalah dengan orang musyrik, potong kumismu dan biarkan
jenggotmu panjang” (HR Muslim).

12
Hadist ini cukup menjadi dalil perihal larangan tasyabuh terhadap orang-
orang kafir dan kelompok lain yang sesat.Namun, sangat disayangkan hari ini kita
melihat para pemuda yang diberi nikmat oleh Allah berupa nikmat islam, gaya
pakaiannya persis dengan gaya orang kafir, fasik dan fajir.

Rasulullah bersabda :

‫اْلَم ْر ُء َم َع َم ْن َأَح َّب َو َأْنَت َم َع َم ْن َأْح َبْبَت‬


Artinya :”Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai. Dan engkau
akan bersama orang yang engkau cintai.” (HR. Tirmidzi no. 2385. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Seseorang akan bertasyabuh (meniru-niru) terhadap kelompok setelah ia


mencintai kelompok tersebut.Karena salah satu tanda cinta adalah tasyabuh.

Bagaimana jika ada yang mengatakan, “Oh, saya tidak bermaksud


bertasyabuh kepada mereka.”

Jawabannya, bahwa yang tampak lahir pada diri seseorang


menggambarkan apa yang ada dalam batinnya.Sedangkan menyesuaikan dan turut
serta (bergaya seperti gaya) orang musyrik adalah perkalar yang dilarang
Nabi.Ingatlah asal dari tasyabuh adalah kecintaan kepada kaum yang ditiru!

Perhatikanlah pemuda hari ini, lihatlah perubahan pada jiwa, jasad, akhlak,
gaya bicara dan busana yang dikenakannya.Maka didapati perubahan dari ujung
rambut hingga ujung kaki.Dari kepala rambutnya dicukur sebelah sedangkan
bagian lainnya dibiarkan.Itu model potongan rambut yang diharamkan.Lalu
lihatlah sedikit ke bawah, kita dapati janggutnya tercukur habis (tanpa ada alasan
atau sebab yang membolehkan melakukan itu).

Tasyabuh yang melanda para pemuda hari ini menimbulkan berbagai


dampak negatif, diantaranya:

 Meninggalkan perintah Allah , jauh dari kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya
 Durhaka kepada orang tua demi mendapatkan keinginan yang hina dan
kesenangan yang pasti hina

13
 Tersebarnya kerusakan dan kemaksiatan
Tetapkan diri Anda bersama-sama dengan Ahli kebenaran dan
kebaikan.Jadilah teman dan saudara bagi orang-orang shaleh, karena
mereka akan melalui jalan tercepat menuju keselamatan.Adapun selain
mereka, akan mencari jalan tercepat menuju kehancuran dan
kerugian.Ingatlah akan laknat Allah sebagaimana termaktub dalam sabda
Nabi :

، ‫َلَع َن َر ُسوُل ِهَّللا – صلى هللا عليه وسلم – اْلُم َتَش ِّبِهيَن ِم َن الِّر َج اِل ِبالِّنَس اِء‬
‫َو اْلُم َتَش ِّبَهاِت ِم َن الِّنَس اِء ِبالِّر َج اِل‬
Artinya :”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang
menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no.
5885).

3.2.4.1 Bertasyabuh kepada Orang-Orang Shaleh


 Pertama, mengetahui bahwa bertasyabuh kepada orang-orang
shaleh dengan ikhlas adalah kunci kebahagiaan di dunia dan
akhirat.Sebaliknya bertasyabuh kepada orang-orang yang rusak,
berarti akan mewarisi kerusakan di dunia dan akhirat.
 Kedua, pilihlah siapa orang di dunia ini yang akan Anda jadikan
teman di akhirat kelak.Apakah mereka para seniman dan artis atau
nabi terpilih, Muhammad?
 Ketiga, ketahuilah bahwa bertasyabuh denga orang-orang shaleh
merupakan bentuk jihad di zaman ini.Zaman ketika orang-orang
kafir, sesat, fasik dan ahli maksiat menjadi idola dan
teladan.Karenanya berpegang teguh dengan sunnah di zaman
merupakan bentuk jihad tersendiri.
 Keempat, jauhi maksiat.Karena maksiat adalah jurang curam yang
banyak memerosokkan pemuda.

14
3.2.5 Musik

Musik adalah suara kemaksiatan, lawan dari Al-Qur’an, dan seruling yang
ditiup setan agar diikuti oleh para pengikutnya.Berapa banyak hari para
pemuda terkoyak oleh sebuah lagu.Betapa banyak harta berhamburan bukan
digunakan untuk taat kepada Allah.

‫َو ِم َن الَّنا َم ْن َّيْش َت ْي َلْهَو اْلَحِد ْيِث ِلُيِض َّل َع ْن َس ِبْيِل ِهّٰللا ِبَغْي ِع ْلٍۖم َّو َيَّتِخ َذ َها ُهُز ًو ۗا‬
‫ِر‬ ‫ِر‬ ‫ِس‬ ‫ٰۤل‬
‫ُاو ِٕىَك َلُهْم َع َذ اٌب ُّم ِهْيٌن‬
Terjemahan

“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan


kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan
menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan”.(QS.Luqman:6)

Sebagian sahabat, seperti Ibnu Mas’ud menafsirkan ayat tersebut sebagai


berikut: “Bahwa yang dimaksud dengan perkataan tidak berguna (lahwul
hadist) adalah nyanyian”, penjelasan tersebut diulang-ulang sampai tiga kali.

Demikian pula hadist nabi yang diriwayatkan oleh Abu Amir Al-Asy’ari
bahwa nabi bersabda :

‫َلَيُك وَنَّن ِم ْن ُأَّمِتى َأْقَو اٌم َيْسَتِح ُّلوَن اْلِحَر َو اْلَح ِر يَر َو اْلَخ ْمَر َو اْلَم َع اِز َف‬
“Sungguh akan ada sekelompok umatku yang menghalalkan zina, sutera,
khamr, dan alat-alat musik.”

Perhatikanlah bagaimana Nabi menyamakan antara minuman keras,


perzinaan, dan nyanyian.Ini menunjukkah penegasan atas keharamannya.Jadi
secara syar’i, hukum musik adalah haram.

Ibnul Jauzi menjelaskan, :Tidak pantas bagi orang yang telah mencium
aroma ilmu untuk tidak menganggap semua itu haram.Maksudnya hukum dan

15
status terendah dari lagu adalah syiar orang-orang fasik dan peminum minuman
keras.9

Andai saja para pemuda melihat kerusakan yang ditimbulkannya oleh


musik dan berbagai dampak negatif lainnya di dunia, seperti rasa sedih dan
duka, rusaknya hati, serta jauhnya dari Allah.Belum lagi itu masih ditambah
dengan azab kelak di hari kiamat bagi mereka yang melakukan maksiat ini.

Musik merupakan maksiat terbesar yang merusak hati.Ia bisa mengikis


habis rasa takut kita kepada Allah, membuat setan ridha, dan mengakibatkan
Allah murka.Maka segeralah bebaskan diri anda dari maksiat ini.maksiat yang
hanya diketahui oleh Allah nilai bahayanya di dunia dan akhirat. Berusahalah
dengan keras untuk bisa lepas darinya, meski Anda akan menemui banyak
kesulitan dan halangan.Jangan membiarkan Anda menjadi budak setan, karena
ia akan merusak hati serta menjadikan wajah menghitam di dunia dan akhirat
dengan lagu yang batil dan haram ini.

3.2.5.1 Akhir Tragis Seorang Musisi

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menuturkan, “Suatu ketika, seorang musisi


sekaligus penyanyi tenga menghadapi sakaratul maut.Saat keadannya semakin
parah dan ruhnya mulai dicabut, dikatakan kepadanya,m “Katakanlah la ilaha
illallah.”

Namun, ia justru menjawab dengan melantunkan beberapa bait


lagu.Orang-orang disekitarnya kembali mentalqinnya.”Ucapkan la ilaha
illallah.”

Namun ia kembali menjawab lirih, “Busuk...busuk...”.Demikianlah hingga


akhirnya ruhnya dicabut dari badannya ia tetap menyanyikan lagu meski
lirih.”10

9
Ibid, hal
10
Ibid hlm.79

16
3.2.5.2 Membebaskan Diri dari Musik

Sadarilah musik dan nyayian merupakan maksiat kepada Allah.Sadarilah


saat Anda mendengarkan sebuah alunan lagu saat itu pula anda sedang
membuat Allah marah dan setan senang.

Perbanyaklah mendengar lantunan ayat ayat Al-Qur’an niscaya akan Anda


dapatkan kenikmatan besar dan rasa tenang.Selalu mintalah kepada Allah agar
mengaruniakan kenikmatan ini.

Jauhilah penyanyi dan musisi.Mendekatlah kepada ahli Al Qur’an dan


orang orang yang rajin berzikir.

Berusahalah dengan keras sambil merendahkan diri di


hadapanNya.Berdoalah kepada Nya agar Anda tidak lagi kembali melakukan
perbuatan buruk itu.

3.2.6 Merokok

Di dunia, merokok menyebabkan bahaya fisik.Sedangkan di akhirat dapat


mengundang siksa Allah bila pelakunya belum bertobat.Tak ada perselisihan di
antara ulama tentang haramnya rokok. Mengingat begitu besar bahaya yang
ditimbulkannya, berikut ini dalil mengapa rokok diharamkan.

‫َو ُيِح ُّل َلُهُم الَّطِّيٰب ِت َو ُيَح ِّر ُم َع َلْيِهُم اْلَخ ٰۤب ِٕىَث‬.
“.....menghalalkan segala yang baik bagi mereka, mengharamkan segala yang
buruk bagi mereka,....(QS.Al-A’raf:157)

Tidak diragukan lagi bahwa rokok adalah bentuk khaba’its (keburukan).Al-


Khaba’its dipakai untuk menyifati sesuatu yang buruk serta rasa dan aromanya
tidak disukai.

‫ۛ َو اَل ُتْلُقْو ا ِبَاْيِد ْيُك ْم ِاَلى الَّتْهُلَك ِة‬........


“.....dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan
tangan sendiri”,....(QS.Al-Baqarah:195)

17
Beberapa penyakit berat yang ditimbulkan akibar merokok adalah kanker dan
tuberkolosis.Selain itu juga penyakit paru-paru, hati, jantung dan berbagai jenis
penyakit lainnya.Maka tak berlebihan bila rokok disamakan dengan bunuh
diri.Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah bersabda:

‫من قتَل نفَس ُه بحديدٍة فحديدُتُه في يدِه يتوَّج ُأ بها في بطِنِه في ناِر جهَّنَم خالًدا ُم خَّلًدا‬
‫فيها أبًدا ومن قَتَل نفَس ُه بَسٍّم فَسُّم ُه في يدِه يتحَّساُه في ناِر جهَّنَم خالًدا ُم خَّلًدا فيها‬
‫أبًدا من ترَّد ى من جبٍل فقتَل نفَس ُه َفهَو يترَّد ى في ناِر َج هَّنَم خالًدا مخَّلًدا فيها أبًد‬
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu kelak akan
berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya sendiri di
dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa bunuh diri
dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit-demi sedikit di
dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa yang
bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan
dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka Jahannam, kekal di sana
selama-selamanya” (HR. Bukhari no. 5778, Muslim no. 109).

Didalam sebatang rokok terdapat sekian banyak racun.Karenanya orang yang


mengisap rokok sama juga meminum racun.Sebagaimana disebutkan di muka,
para ulama bersepakat terhadap keharaman rokok ini.

3.2.6.1 Meninggalkan Rokok


 Pertama, Anda harus memohon pertolongan kepada Allah untuk
meninggalkan kemaksiatan ini.Anda juga harus mengikhlaskan niat
bahwa melakukan tindakan tersebut untuk mendekatkan diri kepada
Allah, sebagai bukti rasa takut Anda kepada Nya.
Bagi orang yang meninggalkan kemaksiatan karena takut kepada Allah,
maka Dia akan membukakan pintu solusi bagi setiap masalah yang
dihadapi orang tersebut.
 Kedua, anda juga dapat mengganti kebiasaan merokok dengan rutin
bersiwak.Dengan rajin bersiwak pula Anda akan mendapat pahala dan
mendekatkan diri kepada Allah.

18
 Ketiga, jauhilah para perokok.Bergaullah dengan orang yang akan
marah bila anda melakukan hal yang haram dan akan sayang bila Anda
mengambil perkara yang halal.
 Keempat, tidak ada salahnya bila anda juga berkonsultasi kepada ahli
medis atau terapis perihal tips-tips lepas dari rokok.
 Terakhir, jangan lupa untuk selalu merendahkan diri di hadapan Allah
agar Dia berkenan menjauhkan Anda dari maksiat.Agar Dia
menjauhkan Anda dari rokok dan menjauhakan rokok dari Anda.

3.2.7 Minuman Keras

Waspadalah, jangan sekali-kalil Anda terperosok dalam perkara yang


sangat merusak dan merupakan bagian dari amal-amal setan yang keji.Allah
berfirman :

‫َٰل‬ ‫َٰٓي‬
‫َأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَّنَم ا ٱْلَخ ْم ُر َو ٱْلَم ْيِس ُر َو ٱَأْلنَص اُب َو ٱَأْلْز ُم ِر ْج ٌس ِّم ْن َع َم ِل‬
‫ٱلَّش ْيَٰط ِن َفٱْج َتِنُبوُه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن‬
‫ِإَّنَم ا ُيِر يُد ٱلَّش ْيَٰط ُن َأن ُيوِقَع َبْيَنُك ُم ٱْلَع َٰد َو َة َو ٱْلَبْغ َض ٓاَء ِفى ٱْلَخ ْم ِر َو ٱْلَم ْيِس ِر َو َيُص َّد ُك ْم‬
‫َعن ِذ ْك ِر ٱِهَّلل َو َع ِن ٱلَّص َلٰو ِةۖ َفَهْل َأنُتم ُّم نَتُهوَن‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”
(QS.Al-Maidah:90-91)

Allah telah memperingatkan haramnya khamer (minuman keras) serta


segala sesuatu yang memabukkan dan membahayakan.Hadist-hadist yang
menunjukkan haramnya khamer pun banyak, di samping ayat Al-Qur’an tadi.

19
Orang yang minum khamer di dunia akan diharamkan dari meminumnya
kelak di akhirat.Oleh karena itu, jauhilah dosa besar ini dan para
pelakunya.Karena, pada hakekatnya mereka adalah ahli kejahatan dan pengikut
setan.

3.2.8 Ikhtilah

Ikhtilah adalah bercampurnya antara laki-laki dan perempuan (yang bukan


mahramnya) dalam berbagai tempat dan kesempatan.Ikhtilat hukumnya haram,
baik untuk alasan belajar dan mengajar.Atau alasan lainnya seperti menghadiri
perkumpulan, undangan dan keperluan lainnya yang dapat memunculkan
penyakit hati dan merendahkan kehormatan diri.Tindakan maksiat ini juga
dapat berakibat buruk bagi kejiwaan seseorang, seorang lelaki bisa bergaya
seperti wanita dan wanita yang tampil seperti laki-laki.Ikhtilat dapat mengikis
rasa malu, harga diri, dan kecemburuan terhadap sesuatu yang hak.

Rasulullah telah memperingatkan adanya fitnah wanita bagi laki-laki


dalam sebuah sabdanya:

‫َم ا َتَر ْك ُت َبْع ِد ي ِفي الَّناِس ِفْتَنًة َأَض َّر َع َلى الِّر َج اِل ِم َن الِّنَس اِء‬
Artinya, “Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih besar bagi laki-laki selain
dari perempuan,” (HR Al-Bukhari).

Kepada remaja, jagalah betul jangan sampai Anda menyentuh wanita yang
bukan mahram.Nabi kita yang mulia menasihati :

‫َأِلْن ُيْطَع َن ِفْي َر ْأِس َأَح ِد ُك ْم ِبَم ِخ ْيٍط ِم ْن َح ِد ْيٍد َخْيٌر َلُه ِم ْن َأْن َيَم َّس اْمَر َأًة اَل َتِح ُّل َلُه‬
“Sesungguhnya andai kepala seseorang kalian ditusuk dengan jarum yang
terbuat dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak
halal baginya” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrâni dalam al-
Mujamul Kabîr no.486, 487 dan ar-Rûyânî dalam Musnadnya II/227)

Sebaiknya kalian catat bahwa Nabi selama hidupnya tidak pernah


bersalaman dengan wanita yang bukan mahramnya sama sekali.Beliau terjaga
dari melakukan kesalahan-kesalahan.Rasulullah bersabda :

20
“.....Aku melihat seorang pemuda dan pemudi pandang-memandang, maka aku
tidak menjamin keamanan kedua-duanya dari godaan setan.” [HR Bukhari,
Muslim, dsb)

3.2.9 Pamer Kecantikan

Dalam bahasa Arab, dikenal dengan sebutan tabarruj dan sufur.Tabarruj


berarti seorang wanita yang menampakkan sebagian dari tubuh dan
perhiasaanya.Ada yang mengatakan, tabarruj diambil dari penampakkan
wanita.Ada juga yang berpendapat diambil dari kata burjun yang berarti istana
dan seorang wanita adalah rumahnya.Allah berfirman :

‫َو َقْر َن ِفْي ُبُيْو ِتُك َّن َو اَل َتَبَّرْج َن َتَبُّر َج اْلَج اِهِلَّيِة اُاْلْو ٰل ى َو َاِقْم َن الَّص ٰل وَة َو ٰا ِتْيَن الَّز ٰك وَة‬
‫َو َاِط ْع َن َهّٰللا َو َر ُسْو َلٗه ۗ ِاَّنَم ا ُيِر ْيُد ُهّٰللا ِلُيْذ ِهَب َع ْنُك ُم الِّر ْج َس َاْهَل اْلَبْيِت َو ُيَطِّهَر ُك ْم‬
‫َتْطِهْيًر ۚا‬

Artinya :”Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias
dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah
salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya.(QS.Al-Ahzab:33)

Sedangkan sufur adalah menyingkap penutup wajah.Allah berfirman :

‫ُوُجْو َّيْو ٍذ ْس ِفَر ٌۙة‬


‫ٌه َم ِٕى ُّم‬
Terjemahan

“Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,”(QS.Abasa:38)

Berbagai dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijmak ulama


menunjukkan haramnya tabarruj dan sufur.Hal ini disebabkan keduanya dapat
menyingkap aurat, merusak akhlak, dan menyeleweng terhadap aturan
kehidupan.

Tabarruj bisa berupa tersingkapnya hijab (Penutup) dan menampakkan


sebagian anggota tubuh ke hadapan laki-laki yang bukan mahramnya.Bisa juga

21
dengan seorang wanita yang melenggang berjalan dengan aroma parfum yang
semerbak.Atau menghentakkan kaki agar tersingkap perhiasan yang
sebelumnya tertutupi.Semua itu menjadi pemantik syahwat yang menjurus ke
perzinaan.Dampaknya lebih parah daripada sekadar saling memandang.

Tabarruj bisa juga dengan bercampurnya laki-laki dengan perempuan dan


saling pegang di antara mereka.Demikian pula dengan wanita-wanita yang
menyerupai laki-laki atau meniru gaya wanita kafir.

Rasulullah telah menerangkan bahwa wanita seperti itu merupakan calon


penghuni neraka.Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda :

‫ ِص ْنَفاِن‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َأِبْي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ َو ِنَس اٌء‬، ‫ َقْو ٌم َم َع ُهْم ِسَياٌط َك َأْذ َناِب اْلَبَقِر َيْض ِر ُبْو َن ِبَها الَّناَس‬:‫ِم ْن َأْهِل الَّناِر َلْم َأَر ُهَم ا‬
‫ اَل َيْد ُخ ْلَن‬،‫ ُر ُؤ ْو ُسُهَّن َك َأْس ِنَم ِة اْلُبْخ ِت اْلَم اِئَلِة‬، ‫َك اِسَياٌت َعاِر َياٌت ُمِم ْياَل ٌت َم اِئاَل ٌت‬
‫ َو ِإَّن ِر ْيَحَها َلُيْو َج ُد ِم ْن َم ِس ْيَرِة َك َذ ا َو َك َذ‬،‫اْلَج َّنَة َو اَل َيِج ْد َن ِر ْيَحَها‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum
pernah aku lihat, yaitu (1) Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor
sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan (2) wanita-wanita yang
berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan
(bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang
condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma
Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan
sekian dan sekian.’”

Inilah dalil yang menunjukkan bahwa tabarruj merupakan salah satu dosa
besar.Namun sangat disayangkan pemandangan yang sering kita lihat hari ini,
ketika para gadis musllimah telah menjual kehormatan dan rasa
malunya.Mereka telah mencampakkan wibawa dan harga diri mereka.La haula
wala quwwata illa billah...

22
3.2.10 Pacaran

Jangankan pacaran, untuk hal-hal yang lebih rendah dari pacaranpun islam
melarang.Misalnya seorang laki-laki dilarang memandang atau menyentuh
wanita yang bukan mahramnya.Dalam sejarah tercatat bahwa, Nabi sama
sekali tidak pernah menyentuh wanita yang bukan mahramnya.Beliau terjaga
dari kesalahan dan dosa-dosa.Sangat kontras dengan prilaku pemuda-pemuda
kita.Terutama para pelajar dan mahasiswa yang menganggap pacaran sebagai
hal yang lumrah.

Padahal pacaran merupakan salah satu pintu dari berbagai pintu masuknya
setan.Pacaran juga menjadi batu pijakan bagi seseorang untuk melakukan dosa-
dosa lain yang lebih besar lagi.

Wahai para gadis muslimah, apakah ini yang disebut dengan kehormatan?
Apakah begini cara Anda menjaga amanah? Dengan keluar rumah dengan
berdandan dan berhias.Terkadang penampilan Anda mirip dengan
lelaki.Ketahuilah, setan telah memperdaya dan menjadikan Anda sasaran
empuk bagi mata-mata jalang.Setan itu telah menggiring Anda ke jurang
bahaya.Apa yang telah Allah halalkan telah Anda jadikan barang haram.Yaitu
dengan keluar dan berjalan bersama orang-orang fasik.Tidak ada yang bisa
melakukan kemungkaran ini selain orang-orang fasik, yang terhalang dari sinar
hidayah dan petunjuk.

Karena itu, mari bebaskan diri dari jalan buruk ini.Jalan gelap dan
mengerikan yang berujung kepada kecelakaan dan kerugian, baik di dunia dan
di akhirat.Jalan yang akan menjerumuskan Anda untuk melanggar segala apa
yang Allah larang, berupa kekejian dan kemungkaran.Ingatlah semua ini
merupakan awal dari proses perzinaan.

3.2.11 Tak Menjaga Lisan

Beragam dosa dapat diakibatkan oleh lidah kita.Bahaya yang hanya dapat
kita hindari dengan memperbanyak zikir dan ucapan baik, atau kalau tidak bisa
melakukan keduanya maka diam.Nabi bersabda :

23
‫ من كان‬: ‫عن ابى هريرة رضى هللا عنه ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫يؤمن باهلل واليوم االخر فليقل خيرا او ليصمت ومن كان يؤمن باهلل واليوم االخر‬
‫فليكرم جاره ومن كان يؤمن باهلل واليوم االخر فاليكرم ضيفه‬
Artinya;Dari Abu Hurairah ra, berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia
menghormati tetangga. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah ia memuliakan tamu”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sa’ad bin Muadz pernah bertanya kepada Rasulullah, “Apakah kita akan
diazab karna lisan kita?”

Beliau menjawab :

“Celakalah Ibumu. Wahai Muadz, bukankah seseorang akan diseret mukanya-


atau lehernya- dineraka karena lisan mereka yang tajam?” (Turmudzi)

Oleh sebab itu jagalah lisan kita.Jangan sampai mengucapkan sesuatu


sesuka hati kita tanpa batas dan kendali.Thawus berkata, “Lisanku adalah
serigala.Kalau kulepas, ia akan memangsaku.”

Berikut ini adalah beberapa bahaya lisan:

3.2.11.1 Ghibah

Ghibah (menggunjing) sangat buruk dan tercela.Tindakan ini hanya


dilakukan oleh orang tercela pula, yaitu orang-orang yang mengisi kehidupannya
dengan menyebarkan aib dan keburukan.Itulah orang-orang yang tidak
mengetahui jalan keimanan dan petunjuk.Allah telah memperingatkan keras
kepada kita akan sifat tercela ini.

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْج َتِنُبْو ا َك ِثْيًرا ِّم َن الَّظِّۖن ِاَّن َبْع َض الَّظِّن ِاْثٌم َّو اَل َتَج َّس ُسْو ا َو اَل َيْغ َتْب‬
‫َّبْعُض ُك ْم َبْعًض ۗا َاُيِح ُّب َاَح ُد ُك ْم َاْن َّيْأُك َل َلْح َم َاِخ ْيِه َم ْيًتا َفَك ِر ْهُتُم ْو ُۗه َو اَّتُقوا َۗهّٰللا ِاَّن َهّٰللا‬
‫َتَّو اٌب َّر ِح ْيٌم‬
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan

24
janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada
di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu
kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Tobat lagi Maha Penyayang”.(QS.Al-Hujurat:12)

Nabi memberikan definisi yang jelas tentang ghibah.Beliau bersabda,


“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya
lebih mengetahui.” Beliau bersabda :

‫ َأَفَر َأْيَت ِإْن َك اَن ِفْي َأِخْي‬: ‫ ِقْيَل‬.‫ ِذ ْك ُرَك َأَخ اَك ِبَم ا َيْك َرُه‬: ‫َيا َر ُسُل ُهللا! َم ااْلِغ ْيَبُة؟ َقاَل‬
‫ َو ِإْن َلْم َيُك ْن ِفْيِه َم ا َتُقْو ُل َفَقْد َبَهَّتُه‬,‫ ِإْن َك اَن ِفْيِه َم ا َتُقْو ُل َفَقْد ِاْغ َتْبَتُه‬: ‫َم ا َأُقْو ُل؟ َقاَل‬.
’Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu?’ Beliau menjawab, ‘Engkau menyebut-
nyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak disukainya’. Beliau ditanya lagi,
‘Bagaimana pendapat engkau jika pada diri saudaraku itu ada sesuatu yang aku
katakan?’ Beliau menjawab, ‘Jika pada dirinya ada sesuatu yang engkau
katakan, berarti engkau telah mengghibahnya, dan jika pada dirinya tidak ada
sesuatu yang engkau katakan, berarti engkau telah mendustakannya’.” (HR.
Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzy).

Para sahabat bertanya lagi, “Bagaimana bilakami mengucapkan sesuatu


yang memang benar terjadi pada dirinya?” Maka beliau menegaskan, “Kalau apa
yang kalian ucapkan benar terjadi pada dirinya, kalian telah
menggunjingnya.Tetapi bila itu tidak terjadi, maka kalian telah berdusta!”

Dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menerangkan tentang ghibah,


“Yaitu seseorang yang berkata tentang saudaranya mengenai sesuatu yang bila ia
mendengar itu, pasti tidak menyukainya.Entah mengenai bagian tubuh, agama,
akhlak, harta, anak, istri, kelakuan, ceria dan muramnya.Baik dengan perkataan,
isyarat, maupun penggambaran.11

3.2.11.2 Hukum Ghibah


11
Ibid hal.94

25
Para ulama memasukkan ghibah ke dalam dosa dan maksiat yang
besar.Dalam tafsirnya Imam Al-Qurtubi menegaskan, “Ghibah termasuk dosa
besar.Bila seseorang melakukannya ia harus bertobat kepada Allah.” 12

3.2.11.3 Namimah (Adu Domba)

Seringkali kita mendengar seseorang berkata, “Hai tahukah kamu, Fulan


telah mengatakan bahwa dirimu begini dan begitu...”Inilah yang disebut dengan
namimah (adu domba) yang mengakibatkan perpecahan dan permusuhan diantara
manusia.Allah berfirman :

‫َهَّم اٍز َّم َّش ٓاٍۢء ِبَنِم ۡي ٍۙم‬


“Suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,”(Al-Qalam:11)

Nabi melalui hadist yang diriwayatkan oleh Khuzaifah pernah bersabda :

‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللَا – صلى هللا عليه وسلم‬: ‫َو َع ْن ُح َذ ْيَفَة – رضى هللا عنه – َقاَل‬
‫َال َيْد ُخ ُل اْلَج َّنَة‬
Dari shahābat Hudzaifah radhiyallāhu ‘anhu beliau berkata, Rasūlullāh shallallāhu
‘alayhi wa sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga al-qattat (tukang adu
domba).”(HR Bukhāri nomor 5596, versi Fathul Bari nomor 6056 dan Muslim
nomor 153, versi Syarh Muslim nomor 105)

Selain itu juga, dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa
suatu ketika Rasulullah berjalan di antara dua kuburan.Beliau bersabda,
“Penghuni kubur ini sedang di azab bukan karena dosa besar.Yang pertama,
tidak mau bersuci setelah buang air.sedangkan yang satunya suka mengadu
domba.”

Catatlah baik-baik.Orang yang suka menyebar kabar buruk tentang orang


lain di hadapan Anda adalah oarang juga yang suka menyebar berita buruk
tentang Anda di hadapan orang lain.

12
Ibid hlm.94

26
Hindarilah namimah, karena ini adalah jalan setan sekaligus sifat orang
munafik.Pelakunya dicela di dunia dan di akhirat.Jauhilah perkara perusak ini.Jika
suatu saat datang seseorang yang memberitahukan kabar buruk dari orang lain,
tolaklah.

3.2.11.4 Dusta / Bohong

Banyak remaja yang mengganggap bahwa dusta adalah satu-satunya jalan


keluar ketika merasa kesulitan dari sebuah perjanjian.Mereka tidak sadar bahaya
dan akibat yang timbul dari kedustaan.Sesungguhnya setiap hamba akan dihisab
dan diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya.Atas setiap kalimat yang
diucapkan baik itu benar atau dusta.

Dusta atau bohong juga menjadi pintu yang mengantarkan seseorang ke


jurang neraka.Dalam suatu hadistnya Rasulullah bersabda :

‫َع َلْيُك ْم ِبالِّص ْد ِق َفِإَّن الِّص ْد َق َيْهِد ي ِإَلى اْلِبِّر َو ِإَّن اْلِبَّر َيْهِد ي ِإَلى اْلَج َّنِة َو َم ا‬
‫َيَز اُل الَّرُجُل َيْص ُدُق َو َيَتَح َّرى الِّص ْد َق َح َّتى ُيْك َتَب ِع ْنَد ِهَّللا ِص ِّديًقا‬

‫َو ِإَّياُك ْم َو اْلَك ِذَب َفِإَّن اْلَك ِذَب َيْهِد ي ِإَلى اْلُفُجوِر َو ِإَّن اْلُفُجوَر َيْهِد ي ِإَلى الَّناِر‬
‫َو َم ا َيَز اُل الَّرُجُل َيْك ِذ ُب َو َيَتَح َّرى اْلَك ِذَب َح َّتى ُيْك َتَب ِع ْنَد ِهَّللا َك َّذ اًبا‬
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada
kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan
mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah
sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan
membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan
akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong” (HR. Muslim).

Dusta adalah penyakit yang berbahaya, karena bisa mengantarkan


pelakunya kepada kebinasaan tanpa disadari.Selain itu, dusta juga merupakan
salah satu tanda orang munafik.Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah
bersabda:

27
‫آَية اْلُم َناِفق َثاَل ٌث ِإَذ ا َح َّدَث َك َذ َب َوِإَذ ا َو َعَد َأْخ َلَف َوِإَذ ا ُاْؤ ُتِم َن َخ اَن‬

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2)
ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat).
(HR.Imam Bukhari)

Kita tak habis fikir mengapa ada orang yang menganggap dusta sebagai
jalan keluar dari kesulitan.Ini salah besar! Cara terdekat untuk memperoleh
keselamatan adalah dengan kejujuran.Karena Allah lah Zat yang menyelamatkan
seseorang dari berbagai kesulitan dan malapetaka.Dan Allah tidak akan mau
menyelamatkan seorang pendusta selamanya.

3.2.12 Mengumbar Pandangan

Nikmat penglihatan adalah nikmat agung dari Allah.Tidak semua orang


bisa merasakan nikmat ini.Allah telah memerintahkan kita untuk menundukkan
pandangan.

‫ُقْل ِّلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َيُغ ُّض ْو ا ِم ْن َاْبَص ا ِهْم َو َيْح َفُظْو ا ُفُرْو َج ُهْۗم ٰذ ِلَك َاْز ٰك ى َلُهْۗم ِاَّن َهّٰللا َخ ِبْيٌۢر‬
‫ِر‬
‫ِبَم ا َيْص َنُعْو َن‬
Terjemahan

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga


pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci
bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
(An-Nur:30)

Mata dapat memancing syahwat dan perbuatan haram lainnya dengan


memandang kepada hal-hal yang diharamkan Allah.Matapun dapat berzina
(zinanya mata dengan melihat).Sebagaimana disabdakan oleh Nabi :

،‫ َفاْلَع ْيَناِن ِز َناُهَم ا الَّنَظُر‬،‫ ُم ْد ِر ٌك َذ ِلَك اَل َم َح اَلَة‬،‫ُك ِتَب َع َلى اْبِن آَد َم َنِص يُبُه ِم َن الِّز َنا‬
‫ َو الِّر ْج ُل‬، ‫ َو اْلَيُد ِز َناَها اْلَبْطُش‬، ‫ َو الِّلَس اُن ِز َناُه اْلَكاَل ُم‬، ‫َو اُأْلُذ َناِن ِز َناُهَم ا ااِل ْس ِتَم اُع‬
‫ َو ُيَص ِّدُق َذ ِلَك اْلَفْر ُج َو ُيَك ِّذ ُبُه‬،‫ َو اْلَقْلُب َيْهَو ى َو َيَتَم َّنى‬،‫ِز َناَها اْلُخَطا‬
”Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam
bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata

28
bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua
telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan
zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan
zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya
adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan
dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu
atau mendustakannya.” (HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657. Lafadz
hadits di atas milik Muslim).

Kelak pada hari kiamat kita akan ditanya tentang segala hal haram yang
kita lihat.Selanjutnya kita pun akan menerima balasannya.Karena itu, hati-
hatilah.Mengumbar pandangan adalah salah satu dari tipu daya setan untuk
menjerumuskan kita ke lembah kenistaan.Berapa banyak hubungan yang
terjadi antar seorang pemudan dan pemudi yang menjurus kepada hal-hal
mungkar.Semua itu disebabkan oleh sekali pandang saja.

Mungkin bagi beberapa orang, mengumbar pandangan adalah hal yang


remeh.Namun di sisi Allah, itu adalah perkara serius yang dapat menyebabkan
hati berkarat.Mata yang liar adalah anak panah setan.Berhati-hatilah, jagalah
diri Anda dari hal-hal yang dapat merugikan.Sebelum Anda melihat kepada
sesuatu hal yang haram sadarilah bahwa Allah melihat Anda.Dia mengawasi
Anda.Maka jagalah pandangan dan anggota tubuh Anda yang lain di dunia ini,
sebelum hari pertanggungjawaban di akhirat nanti.Adapun Anda saudariku
muslimah jangan sampai anda menjadi penolong setan dalam menjerumuskan
para pemuda kelubang fitnah dan maksiat kepada Allah.

Jauhilah segala tempat yang dapat menimbulkan fitnah.Pasar, kendaraan,


jalanan, sekolah, atau kampus.Begitu pula buku dan majalah yang memuat
gambar-gambar wanita telanjang (seringkali setan mengatakan bahwa gambar-
gambar wanita tak senonoh itu sebagai seni).Demikian pula film dan nyanyian
yang dapat membangkitkan birahi serta hal-hal lain yang dapat menyebabkan
hati dan akal pemuda kita berkarat.

29
3.2.12.1 Cara Mengendalikan Pandangan
 Sadarilah bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi Anda
 Sadari bahwa penglihatan Anda akan menjadi saksi bagi Anda kelak pada
hari kiamat.
 Jangan lupa, di samping Anda ada malaikat yang senantiasa mencatat
setiap perbuatan anda.

‫َو ِإَّن َع َلْيُك ْم َلَٰح ِفِظ يَن‬


‫ِكَر اًم ا َٰك ِتِبيَن‬
Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang
mengawasi (pekerjaanmu),Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat
(pekerjaan-pekerjaanmu itu), ”(QS.Al-infithar :10-11)

 Padukan rasa malu kepada Allah dengan rasa malu terhadap manusia
 Berusahalah dengan keras untuk menjaga pandangan

‫َو اَّلِذ ْيَن َج اَهُد ْو ا ِفْيَنا َلَنْهِدَيَّنُهْم ُس ُبَلَنۗا َو ِاَّن َهّٰللا َلَم َع اْلُم ْح ِسِنْيَن‬
“Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari
keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-
jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang
berbuat kebaikan.”(Al-Ankabut:69)

 Bila Anda sudah mampu menikah, menikahlah.Namun bila belum mampu,


hendaklah Anda rajin berpuasa.

3.2.13 Pergaulan Bebas

Apabila harga diri, rasa malu, dan kehormatan telah hilang dari seseorang,
maka tidak ada lagi barang berharga yang dimilikinya di dunia ini.Kelak, di
akhirat dia akan dimintai pertanggungjawaban.

Hari ini kita hidup pada zaman, yang penuh diwarnai oleh pergaulan bebas
dan ikhtilah.Dipenuhi oleh hal-hal yang rendah dan hina.Semua itu diakibatkan
makin jauhnya seorang hamba dari Rabbnya.Sebelumnya, tidak pernah

30
dibayangkan bagaimana seorang pemuda muslim dan mukmin mampu
mengumbar pandangannya kepada seorang muslimah yang bukan
mahramnya.Padahal seharusnya ia menjaga pandangannya, memelihara
kemuliaan, harga diri dan agama saurdari muslimahnya tadi.

Hampir setiap pemuda terkena penyakit ini.Bayangkanlah, misalkan ada


seorang pemuda yang menodai saudari, ibu, atau anak perempuan kita.Kira-
kira apa reaksi Anda? Tentu saja Anda tidak akan rela hal itu terjadi pada diri
mereka.Namun sekarang bagaimana Anda bisa rela hal itu terjadi pada gadis-
gadis muslimah yang sebenarnya mereka juga saudari muslim Anda?

Perlu kita camkan pada diri kita masing-masing, pergaulan bebas bukanlah
tanda kejantanan,Justru, budaya ini merupakan lambang kehinaan.Tidak ada
yang mau melakukannya selain manusia murahan yang hanya memiliki secuil
rasa malu, harga diri dan kejantanan.

3.2.14 Pergaulan yang Buruk

Siapa teman Anda adalah faktor yang sangat penting dan


menentukan.Bergaul dengan teman yang baik dapat membawa kebaikan dan
keselamatn dunia dan akhirat.Sebaliknya berteman dengan orang buruk
mengakibatkan kerusakan.Karena itu, pergaulan yang buruk sangat
berbahaya.Simaklah kisah berikut ini.

Kisah dalam Al Qur’an

Allah menggambarkan keadaan penghuni surga.Mereka saling bertanya


tentang seseorang yang dulu pernah menjadi sahabat dekatnya selama di
dunia.Allah berfirman :

‫َقاَل َقۤا ٌل ِّم ْنُهْم ِاِّنْي َك اَن ِلْي َق ْيٌۙن‬


‫ِر‬ ‫ِٕى‬
‫َّيُقْو ُل َاِء َّنَك َلِم َن اْلُمَص ِّد ِقْيَن‬
‫َء ِاَذ ا ِم ْتَنا َو ُكَّنا ُتَر اًبا َّو ِع َظاًم ا َء ِاَّنا َلَم ِد ْيُنْو َن‬
‫َقاَل َهْل َاْنُتْم ُّم َّطِلُعْو َن‬

31
‫َفاَّطَلَع َفَر ٰا ُه ِفْي َس َو ۤا ِء اْلَجِح ْيِم‬
‫ۙ َقاَل َتاِهّٰلل ِاْن ِكْد َّت َلُتْر ِد ْيِن‬
“Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku dahulu (di
dunia) pernah mempunyai seorang teman yang berkata, “Apakah sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? Apabila kita
telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar
(akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?”Dia berkata, “Maukah kamu
meninjau (temanku itu)?”Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat (teman)nya itu
di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala.ia berkata, “Demi Allah, engkau
hampir saja mencelakakanku.”(As-Shaffat:51-57)

Seorang lelaki penduduk surga, dahulu ketika di dunia mempunyai seorang


sahabat yang selalu mengajaknya melakukan hal-hal haram.Selalu
mempengaruhi bahwa tidak ada kebangkitan pasca kematian dan tidak ada
peristiwa pengumpulan seluruh makhluk di hari kiamat.Namun, lelaki tadi
sadar bahwa janji Allah pasti benar, tak ada lagi keraguan tentang hari
kiamat.Lelaki itu berpegang teguh pada keyakinannya dan meninggalkan
sahabat yang buruk tadi.

Sebagi gantinya, ia memilih teman yang baik.Lalu, Allah memasukkan


lelaki memasukkan lelaki tersebut ke surga bersama temannya yang saleh
tadi.Ketika mereka sedang menikmati segala karunia Allah di surga, lelaki tadi
ingat sahabatnya yang buruk.Kepada temannya di surga tadi, ia menceritakan
tentang sahabat buruk yang selalu mengajak melakukan keburukan dan
kejahatan.

Ia berkata kepada temannya, “Apakah kau ingin mengetahuinya?”, Lalu


lekaki tersebut melihat si sahabat tadi sudah berada di jurang neraka.Seketika
itu ia ingat bahwa sahabat buruk tadi selalu mengajaknya melakukan perbuatan
yang dapat menjerumuskannya ke dalam azab seperti yang ia alami saat ini.Ia
pun menyadari nikmat hidayah yang Allah berikan kepadanya, dan berkata,
“Kalaulah bukan karena nikmat dari Rabbku tentu aku akan ikut masuk
neraka.”

32
Demikianlah akibat dari teman yang buruk,Maka dari itu, waspadalah.

3.3 Kisah-Kisah Remaja yang Bertakwa


3.3.1 Ali bin Abi Thalib

Banyak ulama berpendapat bahwa Ali adalah orang yang pertama kali
masuk islam.Sejarah mencatat kepahlawanannya dalam membela Islam dan kaum
muslimin, meski saat itu ia masih remaja.Seringkali ia mengemban misi yang sulit
dan berbahaya.

Diriwayatkan bahwa Ali tidur di tempat tidur Rasulullah untuk


mengelabui orang-orang musyrik Quraisy.Hal ini diceritakan dalam riwayat Ibnu
Abbas, “Ali memakai baju Nabi dan tidur di tempat beliau.Saat itu, orang-orang
Quraisy mengepung dan melempari tempat tersebut.Lalu, datanglah Abu Bakar.Ia
mendapati Ali sedang tidur.Abu Bakar menyangka orang yang tidur itu
Rasulullah.Ia berkata, “Wahai Nabi Allah....”

“Nabi Allah telah pergi, kira-kira sekarang sudah sampai bi’ru


Ma’uanh.Susullah beliau”, jawab Ali

Abu Bakar pun bergegas menyusul dan bersama Rasulullah bersembunyi


di gua (Tsur).Sedangkan Ali ia terus dilempari batu.Ia menggeliat dan
memasukkan kepalanya ke dalam baju.Hal itu dilakukannya hingga pagi
menjelang.13

Rasulullah juga memercayakan Ali bin Abi Thalib untuk mengurus anak-
anak dan wanita.Mushab bin Sa’ad meriwayatkan hadist dari ayahnya,
“Rasulullah hendak pergi perak Tabuk dan menyerahkan kepemimpinan Madinah
kepada Ali.Ali berkata, “Apakah engkau menyerahkan urusan anak-anak dan
wanita kepadaku?”

Beliau menjawab, “Tidakkah engkau ridha bila kedudukanmu bagiku


seperti kedudukan Harun bagi Musa kecuali tiada Nabi setelah aku?”14

13
Hadist Hasan riwayat Ahmad I/330 dan 331
14
HR.Bukhari 4412

33
Dalam riwayatkan lain disebutkan, “Sebagaimana kedudukan Harun bagi
Musa, kecuali tidak ada Nabi setelah aku?”15

Kini simaklah kisah kepahlawanannya dalam membela Islam.Kisah


tentang ghirah (kecemburuan) terhadap agama Islam yang mengantarkannya ke
puncak derajat dunia dan akhirat.Kepadanya, Nabi pernah berpesan, “Engkau
adalah bagian dari diriku, dan aku adalah bagian dari dirimu?”16

Nabi menjadi saksi bahwa ia mencintai Allah dan RasulNya (begitu pula
sebaliknya) Allah dan Rasulnya pun mencintai dirinya.Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah pada perang Khaibah
bersabda, “Sungguh aku akan memberikan panji ini kepada seseorang yang
mencintai Allah dan RasulNya, melalui tangannyalah Allah memberikan
kemenangan...”

Bukhari juga meriwayatkan hadits dari Sahl bin Sa’d bahwa pada saat
perang Khaibar, Rasulullah bersabda. “Sungguh besok akuk akan serahkan panji
ini kepada seseorang, yang melalui tangannya Allah memberikan banyak
kemenangan.Ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, demikian pula Allah dan Rasul-
Nya pun mencintai dirinya.”17

Demikianlah potret masa muda Ali bin Ali Thalib.Ia senantiasa bergegas
dan berlomba-lomba dalam menolong Islam, untuk kemudian mendapatkan surga
yang penuh kenikmatan.Satu hal yang membuatnya bahagia adalah mendapatkan
kesempatan untuk menolong agama Allah.Dan satu hal yang membuatnya marah,
yaitu apabila ia kehilangang kesempatan tersebut.

Saudaraku para pemuda, bandingkan tujuan hidup kalian dengan tujuan


hidup Ali bin Ali Thalib.Kemudian ukurlah berapa jarak antara keduanya?
Tentunya kita ingin menjadi bagian dari penolong Islam, bukan justru menjadi
perusaknya.

15
Hadist shahih riwayat Ahmad:II/438 dan lainnya.
16
HR Bukhari (4251) dari hadits Al-Barra’
17
HR Bukhari (3210)

34
3.3.2 Usamah bin Zaid

Rasulullah memercayakan kepadanya untuk memimpin pasukan, padahal


umurnya masih sangat muda.Selain itu, di antara pasukan juga ada para sahabat
senior dari kalangan Muhajirin dan Ashar.Sehingga, sebagian kaum muslimin
sempat menggerutu karena kebijakan ini (disebabkan perhatian mereka yang
serius terhadap urusan pasukan).

Mereka heran, kenapa seorang pemuda diangkat menjadi komandan


pasukan, padahal masih ada sahabat Muhajirin dan Anshar yang lebih
senior.Ketika Rasulullah mendengar itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu
Umar, beliau bersabda. “Kalau kalian menolak kepemimpinannya, sama juga
kalian menolak kepemimpinan ayahnya (Zaid bin Haritsah) sebelum ini.Demi
Allah ia memang layak untuk memimpin.Ia (Zaid bin Haritsha) adalah orang
yang paling kucintai.Dan kini, ia (Usamah) adalah orang yang paling kucintai
setelah (ayah)nya.”

Usamah pun sukses memimpin pasukan dengan kesuksesan yang belum


pernah diraih sebelumnya.Dikatakan bahwa waktu itu kaum muslimin
memberikan penilaian, “Kami belum pernah melihat ada pasukan yang lebih
selamat daripada pasukan di bawah pimpinan Usamah.”

Kala itu, pasukan kembali tanpa ada sedikit pun kerugian dan satu pun
korban jiwa.Semua selamat.

Pertanyaannya kemudian adalah, apa yang membuat Usamah memiliki


kedudukan yang demikian istimewa? Apa yang membuat derajatnya bisa naik
sedemikian tinggi? Beberapa penyebabnya adalah :

Keimanannya yang kuat kepada Allah dan komitmennya terhadap sunnah


Rasullah.

Prestasinya yang telah terbukti dalam menolong agama Allah, yang


membuatnya dipilih Nabi untuk memimpin pasukan serta semangatnya untuk
mendakwahkan agama Allah.

35
Kecintaannya kepada Islam, kejujuran dan sifat amanah, serta
semangatnya untuk mendakwahkan agama Allah.

Hal terpenting yang patut kita catat bahwa tidak mungkin Nabi
memberikan suatu amanah kecuali memang orang yang ditunjuk benar-benar
memiliki kapabilitas dan kompetensi.

Saudaraku, perlu Anda ketahui bahwa saat itu usia Usamah belum genap
20 tahun.Lantas, di mana kedudukan kita dibanding pahlawan ini? Apa kontribusi
kita untuk menolong agama Allah dan konsisten terhadapnya dalam menegakkan
syariat Islam dan menjauhi hal-hal haram?

3.3.3 Mus’ab bin Umair

Dialah pemuda dengan sejuta nikmat yang Allah karuniakan


kepadanya.Melalui perantaranya usaid bin Khudair masuk islam.Usaid, yang
malaikat pun turun demi mendengar bacaan Al-Qur’annya.Karena Mus’ab pula,
Sa’ad bin Mua’adz, lelaki yang kematiannya mengguncang Arsy Ar-Rahman,
masuk Islam.Mus’ab adalah seorang pemuda terpandang di kalangan Quraisy.Di
masa mudanya, Rasulullah telah mengamanatkan berbagai tugas penting
kepadanya.

Tugas yang paling penting diantaranya adalah ketika ia diutus ke Madinah


untuk mengajar kaum Anshar yang baru beriman dan barbaiat kepada
Rasulullah.Dengan Al-Qur’an ia membuka pintu kota Madinah dan kembali ke
kota itu saat hijrah.

3.3.4 Teladan dari Ismail

Ingatlah sosok Ismail ketika masih muda.Ketika ayahnya berkata:

‫َفَلَّم ا َبَلَغ َم َع ُه الَّسْع َي َقاَل ٰي ُبَنَّي ِاِّنْٓي َاٰر ى ِفى اْلَم َناِم َاِّنْٓي َاْذ َبُحَك َفاْنُظْر َم اَذ ا َتٰر ى‬
“Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia
(Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku
menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” (QS.As-Shaffat:102)

36
Bagaimana jawaban Ismail?

‫َقاَل ٰٓيَاَبِت اْفَع ْل َم ا ُتْؤ َم ُۖر َس َتِج ُد ِنْٓي ِاْن َش ۤا َء ُهّٰللا ِم َن الّٰص ِبِر ْيَن‬

“Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan


(Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang
sabar.”(QS.As-Shaffat:102)

Perhatikan bagaimana adab, kebajikan, dan keimanannya.Ismail


merupakan contoh mulia bagi kita.Dia adalah teladan dalam kebaikan, dalam hal
ketaatan kepada Allaj, sopan santun dalam berbicara, dan bersabar dalam
musibah.

3.3.5 Ghulam Ashabul Uhdud

Simaklah kisah Ghulam.Bocah yang dikaruniai petunjuk dan teguh dalam


memegang kebenaran.Ia meninggalkan kebatilan (pada saat manusia lain berbuat
sebaliknya pada zaman itu), kecuali seorang rahib yang memang telah Allah
siapkan untuk membimbing bocah tersebut.

Suhaib meriwayatkan kisah Rasulullah yang bersabda :

Dahulu ada raja yang hidup sebelum kalian.Raja tersebut memiliki seorang
tukang sihir.Ketika merasa usianya telah senja, tukang sihir itu berkata kepada
raja, “Usiaku telah tua.Datangkan kepadaku seorang anak untuk kuwariskan ilmu
sihirku.”

Kemudian raja memilih Ghulam untuk diajari sihir.Pada saat itu, ia


bertemu dengan seorang rahib.Ghulam sering duduk dan mendengar ucapan-
ucapan rahib yang menakjubkan baginya itu.Setiap kali hendak pergi ke tukang
sihir, Ghulam mampir ke tempat rahib.Setiap kali mendatangi tukang sihir,
Ghulam dipukul.

Ghulam pun mengadukan hal itu kepada sang rahib.Kepadanya, si rahib


menganjurkan, “Kalau kamu takut kepada si tukang sihir itu, katakan kepadanya,
“Aku dilarang (pergi) oleh keluargaku”.Kalau kamu takut kepada keluargamu,
katakanlah, “Aku dilarang (pergi) oleh tukang sihir itu”

37
Pada suatu ketika ada seekor binatang melata yang cukup besar.Binatang
tersebut melilit sekian banyak manusia.Ghulam berkata, “Hari ini aku akan tahu
mana lebih mulia, apakah tukang sihir atau si pendeta itu”.

Setelah itu ia mengambil sebuah batu dan berkata, “Ya Allah, kalau si
pendeta itu lebih Engkau cintai daripada tukang sihir, bunuhlah binatang itu
sehingga orang-orang bebas dari liliatannya.” Ia lemparkan batu itu, dan binatang
itupun mati sehingga orang-orang yang dililitnya kembali bebas.

Setelah itu, Ghulam datang dan menceritakan kisah yang baru saja
dialaminya kepada sang rahib.Rahib berkata, “Nak, hari ini engkau lebih mulia
daripada aku.Engkau telah mencapai satu tingkat yang kau sendiri telah
melihatnya.Esok engkau akan ditimpa cobaan.Kalau engkau ditimpa cobaan,
jangan engkau sebut-sebut aku.”

Ghulam pun mampu menyembuhkan penyakit kusta dan buta.Ia juga


mengobati manusia dengan berbagai ramuan obat.Kabar tentang Ghulam pun
sampai kepada teman duduk raja yang buta.Lalu orang itu datang berobat ke
Ghulam dengan membawa hadiah yang sangat banyak.Kepada Ghulam, ia
berkata, “Semua hadiah yang sangat banyak ini menjadi milikmu kalau engkau
mampu menyembuhkanku.”

Ghulam berkata, “Aku tidak dapat menyembuhkan seorang pun.Yang


menyembuhkan hanyalah Allah.Kalau engkau mau beriman kepada Allah, aku
akan memohon kepadaNya sehingga Dia akan menyembuhkanmu.”

Sahabat raja itupun mau beriman kepada Allah, dan atas izinNya ia pun
sembuh.Ia kembali menemui raja dan duduk disebelahnya seperti biasa.

Raja bertanya, “Siapa yang telah menyembuhkan penyakitmu?”

Orang itu menjawab, “Rabbku”

“Hah, apakah ada Rabb selain aku?” bentak raja marah

“Rabbku dan Rabbmu adalah Allah,” jawab orang tersebut.

38
Lalu raja menangkap dan menyiksanya sehingga ia menyebut nama
Ghulam.

Ghulam pun didatangkan.Kepadanya raja bertanya, “Nak, telah sampai


kepadaku kabar tentang kehebaran sihirmu yang mampu menyembuhkan
kebutaan dan penyakit kusta, dan sebagainya.”

“Tuan raja”, kata Ghulam, “Sesungguhnya aku sama sekali tidak mampu
menyembuhkan.Yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah, “ kata Ghulam.

Kemudian Ghulam pun ditangkap dan disiksa, sampai ia menyebut nama


sang rahib.

Rahib itu pun ditangkap.Kepadanya raja berkata, “Keluarlah dari agamu.”

Namun, pendeta itu menolak.Akhirnya didatangkalah gergaji yang


diletakkan di atas kepalanya.Lalu gergaji itu membelah tubuh sang rahib menjadi
dua bagian.

Setelah itu dipanggillah sahabat raja, “Kembalilah ke agama asalmu!”


paksa sang raja.Namun, ia menolak.Akhirnya didatangkanlah gergaji yang
diletakkan di atas kepalanya.Lalu gergaji itu membelah tubuh sahabat raja
menjadi dua bagian.

Kemudian di datangkanlah Ghulam, “Kembalilah ke agama asalmu!”


Ghulam menolak.Raja menyerahkan Ghulam kepada beberapa orang
sahabatnya.”Bawalah ia ke puncak gunung, jika kalian telah sampai ke
puncaknya, bebaskan ia kalau mau kembali ke agama asalnya.Tetapi kalau ia
masih keras kepala lemparkanlah ia,” kata raja.

Lalu, Ghulam pun di bawa ke puncak gunung.Ia berkata, “Ya Allah


lindungilah aku dari perbuatan mereka.”Gunung pun bergetar sehingga mereka
berjatuhan dari puncaknya.Beberapa saat setelah itu, dengan berjalan kaki Ghulam
mendatangi raja.Raja bertanya, “Apa yang telah diperbuat teman-temanmu?”

Ghulam menjawab, “Allah melindungiku dari mereka.”

39
Lalu oleh raja, Ghulam diserahkan ke beberapa orang temannya.”Naikkan
ia ke atas kapal, lalu bawalah ke tengah lautan.Kalau ia mau kembali ke agamanya
semula, bawalah ia kembali.Kalau menolak, ceburkan sja ke lautan,” pesan raja.

Maka mereka pun di bawa ke tengah lautan.Ghulam berdoa, “Ya Allah,


lindungilah aku dari perbuatan mereka.” Tiba-tiba perahu itu terbalik dan
menenggelamkan penumpangnya.Setelah itu, Ghulam datang kembali ke hadapan
raja.”Apa yang telah diperbuat teman-temanmu?”

“Allah menyelamatkanku dari mereka.” Jawabnya.

Selanjutnya Ghulam pun berkata kepada raja, “Engkau tidak akan mampu
membunuhku sampai engkau melakukan yang kusyaratkan.”

“Apa itu?” tanya raja.

Kumpulkanlah semua rakyat negeri di sebuah dataran tinggi, lalu saliblah


aku pada sebatang kayu.Lalu ambillah anak panah dari tabung penyimpanan
milikku.Pasanglah anak-anak panah tersebut ke busurnya.Ucapkanlah, ‘Dengan
menyebut nama Allah, Rabbnya Ghulam.’ Setelah itu panahlah aku.Kalau kau
lakukan itu semua, engkau baru bisa membunuhku.”

Lalu dikumpulkanlah semua rakyat di sebuah dataran tinggi.Ghulam pun


disalib pada sebatang kayu.Diambillah satu anak panah dan dipasang di
busurnya.Kemudia raja berucap, “Dengan menyebut nama Allah, Rabbnya
Ghulam”. Kemudian anak panah itu dilepaskan ke arah Ghulam dan tepat
mengenai pelipisnya.Ghulam meletakkan tangannya dipelipis yang terkena panah
lalu ia meninggal.

Setelah itu orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut bersyahadat,


“Kami beriman kepada Rabbnya Ghulam, kami beriman kepada Rabbnya
Ghulam, kami beriman kepada Rabbnya Ghulam.”

Kemudian raja menghampiri jasad Ghulam dan berkata, “Tahukah kamu


apa yang sebelumnya kau ingatkan? Demi Allah apa yang kau katakan kini
terjadi.Semua manusia beriman kepada Rabbmu.”

40
Setelah itu dengan suara lantang raja memerintahkan menggali parit dan
menyalakan api di dalamnya.Kemudian ia berkata, “Barang siapa yang tidak mau
kembali ke agama asalnya (musyrik) bakarlah ia dalam parit.”

Pasukannya pun melakukan apa yang ia perintahkan.Sampai tiba giliran


seorang ibu dengan menggendong anak kecilnya.Ibu itu ragu-ragu, sampai
kemudian anaknya berkata, “Wahai ibu, bersabarlah.Engkau berada dalam
kebenaran.”

Resapilah kisah Ghulam di atas.Lihatlah apa yang menjadi keinginan dan


tujuan hidupnya.Lihatlah bagaimana keimanan, tekad, dan
keperwiraannya.Lihatlah betapa tingginya tawakal dan kesabarannya serta
pembelaannya terhadap agama Islam.

41
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Akhirnya penulis mengakhiri karya ilmiah ini.Penulis banyak bersyukur
kepada Allah, yang telah memberi kesehatan, dan kekuatan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Kenakalan
Remaja Merugikan Pelakunya”.Dari pembahasan diatas penulis dapat membuat
kesimpulan sebagai berikut :

1. Arti dari Juveline Deliquency adalah Jahat anak atau Anak Jahat.
2. Kemaksiatan yang sering dilakukan remaja hari ini :
 Meninggalkan Shalat
 Durhaka kepada Orang Tua
 Tasyabuh (meniru)
 Musik
 Merokok
 Minuman Keras
 Ikhtilat
 Pamer Kecantikan
 Pacaran
 Tak Menjaga Lisan
 Pergaulan Bebas
 Pergaulan yang Buruk

42

Anda mungkin juga menyukai