MOJOKERTO
SILSILAH TRAH KROMODJAYAN KANOMAN
Assalamualaikum Warohmatullah
Wabarakatuh, serta Salam Sejahtera bagi kita
semua
ayat 23 Diharamkan atas kamu (mengawini) ibuibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudarasaudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu
yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang
perempuan; anak-anak perempuan dari saudarasaudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang
menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibuibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam
pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi
jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah
kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya;
(dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu
(menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua
perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi
pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang,
ayat 24 dan (diharamkan juga kamu mengawini)
wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu
miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai
ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu
selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan
hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istriistri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka,
berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna),
Visi :
Seluruh Keluarga Besar Trah Kromodjayan Kanoman /
Kasepuhan bertekad membangkitkan kembali rasa
hormat dharma bakti sebagai kecintaan kepada leluhur
disetiap generasi penerus, dengan dilandasi setiap family
untuk beribadah sesuai agama / kayakinan kepercayaan
masing-masing untuk menjahui larangan-larangan-NYA,
dengan membangun sikap saling menghormat, saling
membangun kerukunan dan keakraban keluarga dengan
harapan tercapainya kesejahteraan, ketentraman Trah
Kromodjayan Kanoman / Kasepuhan secara lahir dan
bathin.
Misi :
Keluarga Besar Trah Kromodjayan - Kanoman Kasepuhan berupaya mencapai Visi, dengan bertindak
didalam sepanjang hidup adalah :
1)
Secara
berkala
berupaya
melakukan
silaturochim / beranjang sana dalam segala acara, serta
melakukan ziarah - berdoa kepusara leluhur secara
bersama-sama;
2)
Menyusun/menjaga data silsilah agar mampu
melestarikan riwayat Trah sesuai perkembangan keluarga,
dengan harapan dapat memberi kemudahan family
memperkuat
persaudaraan
dengan
bersikap
menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan menjunjung
tinggi nilai nilai kehormatan keluarga.
Raden
Glundung adalah
putera Kyai
Dermoyudo
V atau Raden Joko Ismail, dari pernikahan denganRaden
Ayu Tjetjek / mBok Rara Tjetjek, binti Kyai Tumenggung
Djoyodirono, Bupati Kanoman Surabaya Th.1752-1769.
Belanda,
dan
mendapat
sebutan
gelar Kanjeng
Gouverment ( dengan masa jabatan sejak Januari 1849
s/d. Nopember 1857 ) yang menguasai wilayah Jawa
Timur,
Dalam kalangan masyrakat Surabaya khususnya, dikenal
sebagai tokoh syiar agama Islam, dengan banyak
kegiatan kesehariannya sangatlah dekat dengan para alim
ulama, dan beliau mendapat predikat sebagai Imam Besar
Masjid Sunan Ampel di Surabaya dimasa itu, dan tercatat
dalam sejarah kegiatan ibadah, tampil sebagai Imam
sholat Jumat.
Beliau mendapatkan sebuatan dari masyarakat Surabaya
dengan nama Raden Kanjeng Genteng, disaat beliau
menjabat bertempat tinggal dirumah dinas yang sekarang
disebut Gedung Kebudayaan Arek Suroboyo, dan saat ini
pasar diwilayah kediaman beliau dikenal dengan
sebuatan Pasar GentengSurabaya.
Wafat tahun 1861 dimakamkan di belakang Masjid Ampel
Surabaya.
Raden Bagus Anom adalah pendiri bangunan
Bendungan / Dam Air Lengkong / Sluis Lengkong atau
disebut Rolak Songo;
Trah Keturunan Raden Glundung :
1. Dari pernikahan dengan isteri pertama nama Raden Ayu
...(tidak disebut), binti Kyai Atdun asal dari Madura.
Menurunkan hanya satu putera adalah Raden Sugiri,
wafat dalam usia muda.
2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
Raden Nasuran II
Raden Ajeng Samanidjah
Raden Nasirun
Raden Ayu Rukminten
Raden Ayu Abdul Kadir.
5) Menjabat menjadi Regent / Adipati MojokertoSurabaya, Ditetapkan dengan besluit Sri Paduka yang
dipertuan besar Gouverment Ganeraal, No:5, tanggal 24
Desember 1866. Sebagai mengalih tugaskan dan promosi
jabatan,
6) Mendapat gelar Adipati , Ditetapkan dalam besluit
Gouverment Generaal Hindia Belanda No:15, tanggal 28
Oktober 1873. Tercatat aturan lama Th.1880 dan dicabut
diganti dengan peraturan baru yaitu tentang penambahan
gaji.
7) Mendapat penghargaan masa kerja selama 25
tahun tanpa terputus sejak 20 September 1863 s/d 20
September 1888. Serta menerima ganjaran/hadiah
kehormatan untuk memakai Songsong Kuning (Payung
berwarna kuning emas). Ditetapkan dengan besluit
Gouverneur Generaal Hindia Belanda No:16, tanggal 20
Agustus 1888.
8) Mendapat gelar kehormatan dengan predikat gelar
Arya, Ditetapkan dengan besluit Gouverneur Generaal
Hindia Belanda, No:26, tanggal 05 September 1893.
9) Akhir Jabatan sebagai Adipati Mojokerto pada tanggal 1617 September 1894 berkenan surutnya umur / wafatnya
Raden Aersadan, disaat menjalankan tugas dinas.
Dan pemakaman dilakukan di Pesarean Sentono
Asri, terletak di desa Losari,
kalurahan Terusan, Kabupaten Mojokerto.
Riwayat Raden Aersadan, dalam warisan karya dalam
bentuk monumen *):
1) Raden Aersadan pada 18 Juli 1855, ikut serta berperan
dalam rombongan melaksanakan inspeksi saluran irigasi,