Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Arnati

NPM : 19.1.013

Prodi : Pendidikan Agama Hindu

Resensi Panca Tantra Kisah Kebaikan dalam Nitisastra

Identitas buku
Judul buku : Panca Tantra Kisah Kebaikan dalam Nitisastra
Penyadur : Darmayasa
Penyunting : Wayan Supartha
Penerbit : PT Pustaka Manikgeni
Desain sampul : Nyoman Wirya Suniatmaja
Cetakan pertama : Agustus 2001
Cetakan kedua (edisi lengkap): Januari 2007
Tebal buku : 284 halaman
ISBN : 979-8506-08-1
Cerita Tantri merupakan sebuah buku yang khusus menceritakan tentang binatang
yang sudah sangat populer di Bali. Masyarakat Bali menerimanya secara tradisi yang
diwariskan secara turun temurun. Lewat kisah inilah para orang tua menanamkan moral dan
mengajarkan budi pekerti kepada anak-anaknya. Cerita Tantri yang ada di Bali meniliki nama
asli Tantra. Cerita Tantri tersebut terdiri dari 5 buku yang disebut Panca Tantra. Panca Tantra
Pertama (Perselisihan diantara Sahabat), Panca Tantra Kedua (Mendapatkan Teman), Panca
Tantra Ketiga (Gagak dan Burung Hantu), Panca Tantra Keempat (Kehilangan Keuntungan)
dan Panca Tantra Kelima (Perbuatan Tanpa Pertimbangan Baik).
Dilihat dari sampulnya buku Panca Tantra ini memiliki desain yang sangat bagus
dengan warna dasar biru tua yang dipadukan dengan gambar binatang-binatang yang
gambarnya sama persis dengan binatang aslinya. Dengan desain tersebut dapat memberikan
daya tarik kepada setiap orang untuk membaca ataupun memiliki buku tersebut. Dengan
ukuran panjang buku 20,4 cm, lebar 14,7 cm dan juga memiliki ketebalan 284 halaman, buku
ini berisi banyak kisah-kisah kebajikan tentang binatang-binatang yang dapat menjadi
tuntunan atau pedoman dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan ajaran-ajaran
agama. Karya sastra yang disebut Nitisastra dibagi menjadi 5 Tantra, yaitu:
1. Perselisihan diantara Sahabat yang mengisahkan tentang persahabatan kokoh yang
telah terjalin di hutan, antara singa dan banteng, namun persahabatan itu dihancurkan
oleh srigala yang jahat dan tamak. Pada Panca Tantra Pertama ini terdapat beberapa
kisah yang diceritakan seperti, Kera dan Kayu Balok, Kisah Srigala dan Genderang,
Kisah Saudagar Dantila, Srigala dan Sanyasin, Kisah Kobra dan Gagak, Kisah Singa
dan Kelinci, Kisah Tinggi dan Tuma, Srigala dan Tong Pencelup Nila, Singa, Unta,
Srigala dan Gagak, Burung Rawa-Rawa dan Laut, Kura-Kura jatuh dari Ranting,
Kisah Tiga Ekor Ikan, Gajah dan Burung Pipit, Anjing Hutan dan Srigala, Kera dan
Burung Suchimukha, Burung Pipit dan Kera, Kisah Dharmabuddhi dan Papabuddhi,
Elang, Ular Hitam, dan Musang, Kisah Batu Timbangan dan Anak Saudagar, serta
Kera Bodoh dan Kisah Para Brahmana.
2. Mendapatkan Teman, pada Panca Tantra Kedua terdapat beberapa kisah yang
diceritakan seperti, Sadhu dan Tikus, Kisah Ibu Shandili, Kisah Anak Saudagar,
serta Kisah Somalika.
3. Gagak dan Burung Hantu, pada Panca Tantra Ketiga terdapat beberapa kisah yang
diceritakan seperti, Permusuhan Gagak dan Hantu, Kisah Para Kelinci dan Gajah,
Kelinci dan Ayam Hutan, Seorang Brahmin dan Tiga Bajingan, Brahmin dan Kobra,
Burung Merpati dan Pemburu, Pedagang Tua, Istrinya yang Muda, dan Pencuri,
Brahmin, Pencuri, dan Rakshasa, Ular di dalam Rumah Semut dan Ular di dalam
Perut, Kisah Seekor Tikus, Seorang Pemburu dan Burung Sundhuka, Singa, Srigala,
dan Goa, serta Kodok dan Ular Hitam.
4. Kehilangan Keuntungan, pada Panca Tantra Keempat terdapat beberapa kisah yang
diceritakan seperti, Raja Kodok dan Ular, Singa dan Kedelai, Pembuat Tembikar
Bernama Yudhisthira, Singa Betina dan Srigala Muda, Nanda dan Vararuchi, Kisah
Tukang Suci dan Kedelainya, Kisah Seorang Istri Petani Kaya, Unta dengan
Lonceng di Lehernya, Srigala, Singa, Macan Tutul, dan Harimau, serta Seekor
Anjing di Negara Asing.
5. Tindakan Tanpa Pertimbangan Baik, pada Panca Tantra Kelima terdapat beberapa
kisah yang diceritakan seperti, Istri Seorang Brahmin dan Luak, Kisah Perjalanan
Chakradhara, Kisah Empat Putra Brahmin, Akibat Menghidupkan Singa, Empat
Orang Bodoh yang Terpelajar, Nasib Dua Ikan dan Kodok, Kedelai yang Bernyanyi,
Seorang Tukang Tenun Bernama Mantharaka, Swabhavaripana dan Mimpinya, serta
Raja Chandra.

Terdapat beberapa kelebihan yang dapat dijumpai pada buku Panca Tantra tersebut.
Pertama, pada bagian sampulnya memiliki gambar dan warna yang menarik. Gambar
binatang tersebut merupakan suatu ciri dari cerita Tantri yang merupakan buku yang khusus
menceritakan tentang binatang. Dalam cerita tersebut, selalu disisipkan ajaran-ajaran
kebajikan, ajaran yang menjunjung tinggi moral dan budi pekerti. Ajaran-ajaran tersebut
mengacu pada ajaran sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab suci. Kedua, jenis kertas yang
digunakan memiliki kualitas yang sangat bagus dengan warna putih bersih. Ketiga, terdapat
juga banyak ungkapan-ungkapan yang bijaksana salah satunya yang terdapat pada halaman
66 seperti “Teman yang sesungguhnya adalah teman yang membantu dalam kesulitan. Anak
yang sesungguhnya adalah anak yang patuh kepada orang tuanya. Pelayan yang
sesungguhnya adalah pelayan yang melaksanakan tugas kewajibannya. Dan istri yang
sesungguhnya adalah istri yang berbuat demi kebahagiaan suaminya. Dan...dalam keadaan
makmur semua orang adalah sahabatmu. Tetapi orang yang membantu pada saat kesulitan,
itulah temanmu yang sejati, meskipun dia tidak sederajat kelahirannya”. Keempat, selain
terdapat ungkapan-ungkapan bijaksana, terdapat juga kata-kata mutiara yang dapat dilihat
pada halaman 1 seperti “Anak yang tidak lahir, mati dan bodoh, dua jenis pertama adalah
lebih baik, karena menimbulkan kesedihan hanya sekali saja. Namun anak yang bodoh
menyebabkan kesedihan sepanjang hayat”. Kelima, terdapat kata yang sulit dipahami namun
sudah diberikan penjelasannya seperti gerst yang merupakan semacam tanaman gandum
untuk bir yang terdapat pada halaman 222. Jadi, kelima kelebihan tersebut merupakan daya
tarik kepada setiap orang untuk membaca ataupun memiliki buku tersebut.

Selain terdapat kelebihan dalam buku tersebut, terdapat juga kekurangan. Setiap karya
manusia pasti mempunyai kekurangan. Kekurangannya antara lain, dalam buku ini tidak
berisikan gambar-gambar yang memperjelas suatu cerita, sehingga para pembaca harus
mengembangkan imajinasinya sendiri. Dan terdapat penulisan kata ulang yang salah yaitu
putraputra yang seharusnya putra-putra yang terdapat pada halaman 3.

Buku Panca Tantra ini sangat cocok untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun
orang dewasa dalam menjalankan kehidupan di dunia ini, karena buku ini banyak
mengajarkan kebajikan, ajaran yang menjunjung tinggi moral dan budi pekerti. Ajaran-ajaran
ini sebenarnya mengacu kepada ajaran sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab suci. Lewat
kisah inilah para orang tua menanamkan moral dan mengajarkan budi pekerti kepada anak-
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai