Laporan Hasil Analisis Perbandingan Cerita Lisan Singo Prono Menikah Dengan Putri Babi Hutan
Laporan Hasil Analisis Perbandingan Cerita Lisan Singo Prono Menikah Dengan Putri Babi Hutan
SASTRA DAERAH
Disusun oleh:
Hariyanto NIM F1012151006
Dosen Pengampu:
Drs. Parlindungan Nadeak, M.Pd.
Genre cerita lisan Singo Prono Menikah dengan Putri Babi Hutan dan cerita
lisan Mimpi Akinosuke adalah Folklor Lisan, karena kedua cerita tersebut
tumbuh dan berkembang secara lisan. Karena penyebarannya secara lisan,
terdapat berbagai versi cerita dari tiap-tiap daerah.
b. Bentuk
Bentuk cerita lisan Singo Prono Menikah dengan Putri Babi Hutan adalah
bentuk legenda. Karena cerita tersebut berhubungan dengan suatu tempat dan
diyakini masyarakat benar-benar terjadi. Hal ini juga terdapat pada data berikut.
Bentuk cerita lisan Mimpi Akinosuke adalah bentuk dongeng. Karena cerita
tersebut tidak mejadi landasan sebuah tempat. Cerita tersebut juga terbatas pada
waktu, karena sarang semut yang ditemukan pada cerita tersebut tidak ada lagi
pada zaman sekarang.
Periode cerita lisan Singo Prono Menikah dengan Putri Babi Hutan adalah
periode Agama Hindu sebelum masuknya agama Islam. Alasannya adalah
karena cerita tersebut terdapat babi yang dalam agama islam tidak
diperbolehkan untuk menyentuh, mencium, apalagi menikahi babi. Hal ini
terungkap dari data berikut.
“Dengan rasa berat hati dan jijik ia mencium istri dan ketiga anaknya
montok-montok”.
Kemudian periode ketika islam sudah masuk juga terdapat pada cerita ini. Hal
tersebut telrihat pada data berikut.
Seperti yang diketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi penganut
ajaran agama Islam.
b. Aliran
Cerita lisan Singo Prono Menikah dengan Putri Babi Hutan beraliran
simbolisme karena di dalam cerita memuat tokoh hewan. Kemudian cerita
tersebut menumbuhkan rasa kemanusiaan terhadap sesama makhluk. Hal ini
terdapat pada data berikut.
3. Motif:
a. Insiden
Cerita lisan Singo Prono Menikah dengan Putri Babi Hutan dan Mimpi
Akinosuke keduanya memiliki insiden yang sama yaitu bertemu atau bahkan
masuk ke dalam dunia lain. Singo Prono masuk ke dunia babi hutan dan
menjalani kehidupan di sana sampai merasa ‘terbangun’ ke dunianya dan
memiliki anak. Sedangkan Akinosuke mengalami mimpi yang seperti nyata
masuk ke dalam dunia semut. Dia menjalani kehidupan di dunia semut sampai
istrinya meninggal dan dia dikembalikan ke dunianya.
b. Perwatakan
c. Latar
d. Alur
e. Tema
4. Pengaruh
5. Persamaan dan perbedaan