NIM : 1810187017
Pada saat kebingungan, Aneng yang memiliki hobi merekam, membuat lagu
dan membuat iringan gamelan, lalu memiliki ide untuk merekam audio sebelum
pertunjukan. "Kenapa tidak audionya saya rekam semua saja. Konsepnya seperti
Wayang Sandosa, atau Wayang Ukur dengan dalang banyak dan mereka tinggal
memainkan wayang saja," terang Aneng kepada Gudegnet, beberapa waktu lalu.
Di tahun 2020 ini Wayang Cinema dijadikan mitra oleh Dinas Kebudayaan
Provinsi DIY, untuk mengenalkan nilai-nilai budaya kepada kaum muda atau
remaja. Pertunjukan mereka dapat disaksikan di channel Youtube tasteofjogja
disbud DIY.
DEWA RUCI
Bratasena adalah nama muda Raden Werkudara, ketika masih muda dia
pernah mencapai keberhasilan dengan membabat hutan Mertani Wilayah Astina
yang kemudian menjadi sebuah negara yang bernama Amarta, Raden Bratasena
beristerikan dewi Arimbi menurunkan putra Raden Gatutkaca. Bratasena seorang
yang tak pernah memakai bahasa halus pada siapa pun juga, maupun kepada
Dewa, dipergunakan bahasa kasar. Tetapi selama hidupnya hanya sekali, ia
berbahasa halus yakni ketika ia bertemu dengan Dewa Ruci. Seorang Dewa kerdil,
yang dianggap Dewanya yang sejati. Tetapi kekasaran bahasanja itu penuh dengan
kebijaksanaan. Ia tak pernah berdusta. Sebab kesucian jiwanja, Bratasena
senantiasa mendapat kebenaran.
Dari semua permasalahan yang dialami oleh brotoseno akhirnya dia pun
meminta saran dan nasihat kepada gurunya yaitu Durga. Durga pun menceritakan
bahwa ada sesuatu yang bisa menolong brotoseno dan juga rakyatnya, sesuatu itu
adalah air kehidupan. Dengan air kehidupan ini seseorang jika sudah mati maka
akan hidup kembali. Dan dengan air kehidupan ini juga dapat menghidupkan lagi
keadilan dan kesejahteraan rakyat brotoseno. Namun sebelum itu Brotosena harus
mencari kayu gong susuweng angin di gunung wreksa muka. Mendengar hal
tersebut Brotosena segera mencarinya.
Brotoseno pun meminta restu kepada ibunya untuk pergi mencari air
kehidupan didasar samudra minangkalbu. Ibu brotoseno syok mendengar
perkataan anaknya dan sontak menolak untuk memberi ijin kepada brotoseno. Ibu
brotoseno merasa bahwa brotoseno sedang ditipu oleh durno supaya brotoseno
nanti bisa mati saat masuk ke dasar samudera minangkalbu. Firasat seorang ibu
memanglah sangat tajam, namun itu tidak menyurutkan semangat dan tekad
brotoseno untuk pergi. Brotoseno pun kembali meyakinkan ibunya dan memberi
pengertian tentang hal yang sedang membuat resah hati brotoseno. Tentang
hilangnya keadilan dikehidupan ini, hilangnya rasa cinta kasih sayang
dikehidupan ini. Akhirnya ibu brotoseno pun dapat memahami bagaimana yang
dirasakan oleh brotoseno. Brotoseno pun mendapat restu dari ibunya untuk pergi
mencari air kehidupan.
Pertanyaan :