Anda di halaman 1dari 5

Materi sunda kelas 9

PAGUNEMAN
Paguneman yaitu dialog, cerita, atau percakapan yang berlangsung secara dua arah, sehingga menimbulkan
tanya jawab antara dua orang atau lebih. Ada dua contoh paguneman bahasa sunda yaitu paguneman resmi
dan paguneman tidak resmi.
Contoh paguneman resmi sendiri yaitu saperti diskusi atau sawala, sedangkan contoh paguneman tidak
resmi saperti saat kita berbicara atau ngobrol dengan teman atau dengan orang lain.
Berbeda lagi dengan paguneman lewat tulisan, baik itu bahasanya maupun pada kalimat-kalimatnya
biasanya paguneman lewat tulisan itu lebih mumusat pada sebuah tema, berbeda dengan lisan yang biasanya
akan berubah-rubah bahan pembicaraan atau temanya. Bentuk paguneman ini sering digunakan juga dalam
karya sastra bentuk lancaran seperti drama.

Aturan Paguneman:
1. Paguneman harus jelas, baik suara maupun bahasanya
2. Memperhatikan intonasi suara, seperti naik turunnya nada
3. Pemilihan kata-kata yang sesuai dengan lawan yang diajak bicara
4. Ekspresi penjiwaan agar cerita atau obrolan agar lebih nyata

Paguneman ini tentu saja harus dilakukan minimal oleh 2 orang, 3 orang, 4 orang, 5 orang, dan seterusnya,
sesuai dengan situasinya.

Contoh paguneman 3 orang tentang kemping disakola:


Pada contoh paguneman yang pertama ini, dalam dialog percakapannya menggunakan ragam bahasa sehari-
hari dengan menggunakan ragam bahasa halus yang tidak kasar, meskipun kita sedang berbicara dengan
teman sebaya, paguneman ini sudah dilengkapi dengan artinya, dan berikut adalah contoh penggunaan
bahasanya.
Judul: Kemping Di sakola
Santi : "Gin, saurna engké wengi Minggu badé acara kémping di sakola. Leres, kitu?" (Gin, katanya nanti
Minggu malam akan ada acara berkemah di sekolah. Apakah itu benar?)
Gina : "Leres, engkin énjing saurna serat kateranganana dibagikeun ku Pa Dayat. (Benar, nanti pagi katanya
surat keterangannya akan di bagikan oleh pak Dayat)
Nuning : "Naha nganggo serat keterangan sagala, kanggo naon?" (Kenapa menggunakan urat keterangan
segala, untuk apa)
Gina : "Serat katerangan kanggo sepuh, supados aruningaeun naon margina pa Dayat ngayakeun acara
kémping di sakola." (Surat keterangan untuk orang tua, supaya mengetahui apa sebabnya pak Dayat
mengadakan acara kemping disekolah)
Nuning : "Oh! Saurna ieu mah kémping istiméwa, sanés kémping pramuka anu biasa. Kémping sapertos
kumaha, nya?" (Oh,! Katanya omo kemping yang istimea, bukan kemping pramuka yang biasa. Kemping
seperti apa ya?)
Gina : "Geuning éta Nuning mah tos terang, tisaha? (Ternya itu Nuning sudah tahu, dari siapa?)
Nuning : "Sabab barudak tos ibur nyararios bakal resep cenah. Sadayana ogé ngariring!" (Sebab anak-anak
sudah heboh membicarakannya pasti senang katanya, semuanya juga pada ikut)
Gina : "Nya resep wéh ari seueuran nu badé ngariring mah, ongkoh kémpingna henteu matak hariwang da
ieu mah tempatna di buruan sakola." (Yah seru saja kalau banyak yang akan ikut, lagian kempingnya tidak
akan menjadi khawatir karena ini tempatnya di halaman sekolah)
Santi : "Naha ku naon henteu di alam bébas wé atuh nya Gin, kan langkung resep. Di sakola mah teu anéh!"
(Kenapa tidak di alam bebas saja atuh ya Gin, kan lebih seru. Di sekolah sudah tidak aneh.)
Gina : Nyaéta, Pa Dayat téh saurna hoyong ngayakeun kémping di tempat anu caket, tapi matak resep." (Ya
begitu, pa Dayat itu katanya ingin mengadakan keping di tempat yang dekat, tapi menyenangkan.)
Nuning, Santi : "Nya, satuju!" (Iyah, setuju)
Paguneman Singkat 2 Orang, antara Andi jeung Bu Guru - Dalam contoh percakapan selanjutnya dibawah
ini, akan digunakan pemilihan kata-kata yang sesuai dengan lawan yang diajak bicara, karena kita sedang
berbicara dengan orang yang lebih tua, seperti guru kita harus menggunakan bahasa yang lebih sopan lagi.
Judul: Naroskeun NISN (Paguneman 2 Orang)
Andi : "Assalamualaikum, kumaha damang bu?" (Assalamualaikum, bagaimana sehat bu?)
Bu guru : "Wa'alaikum salam, eh geuning Andi, alhamdulillah cager jang. Kumaha sawangsulna?"
(Wa'alaikum salam, eh ternyata Andi, alhamdulillah sehat nak. Bagaimana sebaliknya)
Andi : "Alhamdulillah bu, sehat" (Alhamdulillah bu, sehat)
Bu guru :"Nya sukur atuh ari sararehat mah. Dimana ayeuna sakola teh?" (Yah, syukur kalau sehat, dimana
sekarang kamu sekolah?)
Andi : "Kaleresan abdi katampi di SMP Winamandiri 2." (Kebetulan saya diterima di SMP Winamandiri 2)
Bu guru : "Euleh, milu bungah atuh ibu, ari hidep tiasa katampi di sakola favorit mah." (Oh, ikut senang ibu,
kalau kamu bisa diterima di sekolah favorit)
Andi : "Muhun bu, alhamdulillah." (Iya bu, Alhamdulillah)
Bu guru : "Terus ayeuna aya naon ameng kadieu, tara biasana?" (Terus sekarang ada apa main kesini, tidak
biasanya?)
Andi : "Utamina mah tos sono hoyong kapendak sareng guru-guru, kalih ti eta bade naroskeun NISN
manawi aya arsipna di sakola." (Utamanya sudah kangen ingin bertemu dengan guru-guru, sekalian ingin
menanyakan NISN siapa tahu ada arsipnya di sekolah)
Bu guru : "Oh nya, sok atuh tepungan wae ka pa ridwan, da anjeuna anu ngalereskeunana. Wayahna ibu teu
tiasa terus ngabaturan da kudu ka kelas ayeuna teh." (Oh, silahkan temui saja pak Ridwan, karena dia ya
membenahinya, tapi ibu tidak bisa menemani karena mau ke kela sekarang itu)
Andi : "Sumuhun mangga bu, hatur nuhun kana waktosna, abdi permios. Assalamualaikum ?" (Iya tidak
apa-apa bu, terimakasih atas waktunya saya permisi dulu, Asalamualaikum?)
Bu guru : "Wa'alaikum salam.." (Wa'alaikum salam)

Kesenian Jawa Barat di Tanah Sunda


Dari sekian banyak kesenian yang dimiliki oleh jawa barat, berikut dibawah ini ada beberapa kesenian sunda
yang akan disebutkan secara singkat diantaranya seperti Seni Musik, Suara, dan Seni Tarian, karena
sebenarnya sangat banyak sekali apabila disebutkan semuanya.
Seni Musik dan Suara dari Jawa Barat

A. Alat Musik Angklung

Angklung merupakan sebuah alat atau dalam bahasa sunda disebut dengan waditra kesenian yang terbuat
dari bambu, Alat musik ini pertama kali ditemukan oleh Bapak Daeng Soetigna pada tahun 1938.
Daeng Soetigna beliau adalah bangsawan sunda yang lahir di garut. Ketika awal penggunaannya angklung
hanya digunakan sebatas untuk kepentingan kesenian lokal atau tradisional oleh masyarakat sunda.

B. Degung
Degung adalah salah satu kesenian sunda yang umumnya dimainkan dalam acara hajatan tradisional
masyarakat sunda. Kesenian degung ini dimainkan sebagai alat musik pengiring atau pengantar lainnya.
Degung adalah gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat lainnya seperti Rebab, Saron, Kempul,
Kacapi, Bonang, Gendang, Goong, Suling, dan sebagainya.

C. Réngkong
Rengkong merupakan kesenian tradisional sunda yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat
Sunda. Keberadaabnya sekitaran pada tahun 1964, tepatnya di daerah Kabupaten Cianjur.
Réngkong pertama kali dikenalkan sekaligus dipopulerkan oleh bapak H. Sopjan. Bentuk dari kesenian
sunda rengkong ini sudah diambil dari tata cara orang sunda terdahulu ketika mereka akan menanam padi
hingga sampai dengan memanennya.

D. Alat Musik Rampak Gendang


Rampak Gendang adalah alat kesenian khas sunda yang dimainkan dengan cara ditabuh secara bersama-
sama dengan menggunakan irama atau nada tertentu, serta menggunakan tekhnik dengan cara-cara tertentu
untuk memainkannya.
Rampak gendang secara umum dimainkan oleh lebih dari 4 orang yang sudah memiliki keahlian yang
khusus dalam menabuh atau memainkan gendang. Rampak gendang biasanya dimainkan oleh masyarakat
sunda saat ada acara besar atau acara ritual.

E. Kacapi Suling
Kacapi Suling merupakan kesenian khas dari daerah Jawa Barat, kecapi suling termasuk kedalam salah satu
permainan musik tradisional yang memadukan alunan suara dari suara Suling dengan Kacapi, irama yang
dihasilkan sangatlah merdu.
Iringan suara ini umumnya di iringi pula dengan lagu-lagu atau tembang Sunda yang dinyanyikan oleh
seorang penyanyi perempuan, dalam bahasa sunda disebut Sinden yang memiliki suara atau cengkok suara
yang khas.

F. Calung
Calung merupakan alat musik khas masyarakat Sunda yang merupakan purwarupa dari angklung. Cara
memainkan alat musik tradisional calung yaitu dengan cara memukul batang (wilahan) pada ruas-ruas
bambu tersebut yang tersusun menurut tangga nadapentatonik.
Alat musik calung umumnya terbuat dari jenis bambu hitam atau dalam bahasa sundanya awi
wulung. Calung biasa dimainkan dalam seni pertunjukan masyarakat sunda, beberapa jenis calung yang
terkenal adalah seperti calung jinjing dan calung rantay.
Kesenian Tarian dari Jawa Barat
A. Kesenian Kuda Renggong

Kuda Renggong adalah salah satu jenis ke senian yang biasanya banyak ditemui di daerah Karawang,
Kabupaten Sumedang, dan Majalengka. Kuda renggong mirip dengan sisingaan.
Cara memainkannya yaitu dengan cara seekor kuda atau lebih dihias warna-warni, setelah itu ada seorang
anak yang akan disunat yang akan dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut seperti seorang Raja atau Satria.

B. Tari Jaipong
Tari Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang sudah terkenal di jawa barat. Tari Jaipongan pun sudah
semakin modern, karena sudah di modifikasi atau dikembangkan dari tari tradisional khas Sunda seperti dari
Ketuk Tilu dan sebagainya.
Jaipongan sering dipentaskan dalam acara-acara-acara hiburan, seperti selamatan atau pesta pernikahan adat
sunda. Tari Jaipong dibawakan menggunakan iringan musik seperti Degung.
Ciri khas tarian yang satu ini adalah pada alunan musiknya yang menghentak, yaitu suara kendang yang
terdengar sangat mendominasi ketika sedang mengiringi tarian dari jaipongan ini. Jaipongan dapat
dibawakan baik itu oleh satu orang, berpasangan ataupun berkelompok.

C. Tari Ketuk tilu


Ketuk Tilu merupakan seni tarian dan hiburan yang biasanya dibawakan dalam acara perkawinan, acara
hiburan penutup kegiatan oleh masyarakat sunda di jawa barat.
Kesenian dari tarian ini tidak di kaitakan dengan adat tertentu atau upacara yang sakral, akan tetapi
dibawakan sebagai pertunjukan hiburan. Sehingga tari Ketuk Tilu ini banyak diminati oleh masyarakat
sunda, terutama di desa-desa yang jarang ada kegiatan hiburan.

D. Kesenian Tarian Merak


Tari merak merupakan salah satu tradisi tarian dari masyarakat sunda, tarian merak ini menggambarkan
mencerminkan seolah burung-burung merak yang sedang menari dengan gembira, tarian merak ini biasanya
dibawakan oleh penari wanita.

E. Kesenian Tari Topeng


Kesenian tarian topeng dapat dibawakan oleh sekelompok penari wanita ataupun pria dengan cara
menggenakan topeng diwajahnya. Tari topeng biasanya dibawakan untuk menyambut tamu yang datang
berkunjung, dan sebagai pementasan dalam acara-acara seperti pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya.

F. Kesenian Kuda Lumping


Kuda Lumping adalah kesenian sunda yang sedikit lebih berbeda dari kesenian pada umumnya, karena
dalam pertunjukan kuda lumping ini para permainan biasanya akan mengundang roh halus sehingga orang
yang menunggangi kuda tersebut seolah sedang kesurupan.
Keanehan lainya dari kesenian yang satu ini adalah orang yang memainkannya akan mampu memakan kaca
dan rumput. Selain itu juga, penunggang kuda tersebut akan dicambuk-cambuk seperti halnya menyambuk
kuda. Dalam pertunjukannya, Biasanya dalam kesenian kuda lumping ini akan dipimpin oleh seorang
pawang.
G. Reog
Kesenian Reog pada dasarnya ditampilkan dengan canda tawa hiburan (Bodoran), dalam kesenian reog juga
diiringi dengan alunan musik tradisional seperti misalnya Calung, kendang, dan sebagainya.
Kesenian Reog ini dimainkan oleh beberapa orang pria maupun wanita yang mempunyai kemampuan dalam
melawak di depan umum dengan membawakan cerita-cerita lucu atau lelucon dalam bahasa sunda.
Kesenian Reog ini ditampilkan

H. Tari Wayang
Tari wayang termasuk kedalam salah satu kelompok atawa genre tarian Sunda yang dilatar belakangi oleh
Cerita wayang. Tari wayang adalah tarian yang mengambil dasar gerak intipada penokohan wayang, dalam
tarian wayang ini biasanya menggambarkan penokohan dan jabatan cerita wayang.

I. Ibing Pencak Silat dan Tari Pencak Silat


Dalam pertunjukan Ibing Pencak Silat terdapat unsur keindahan gerak silat yang ada di dalamnya serta
mempunyai tujuan akhir yaitu menjatuhkan lawan, sehingga dalam pertunjukan ibing pencak silat ini unsur
beladirinya lebih menonjol.
Sedangkan pada tarian pencak silat adalah kesenian yang lebih ditekankan kepada unsur dari keindahannya
gerakan silat saja seperti tari-tarian yang sering kita lihat.

J. Kesenian Mamaos
Tembang Sunda Cianjuran Mamaos
Kesenian Mamaos dapat dilakukan baik oleh para pria ataupun wanita. Mamaos berasal dari beberapa
macam seni suara Sunda seperti degung, beluk, pantun dan tembang. Kesenian Mamaos sendiri terbentuk
pada masa pemerintahan Bupati Cianjur pada tahun 1834-1864 bernama R.A.A Kusumaningrat.

Kesenian dari Jawa Barat Lainnya

Diantara sekian banyak kebudayaan yang dimiliki jawa barat, dibawah ini beberapa kebudayaan lainya yang
populer, yang akan dibahas menggunakan bahasa sunda :
CALUNG TARAWANGSA
KASENIAN SISINGAAN
KASENIAN WAYANG GOLEK
KASENIAN DEGUNG
KASENIAN TARIAN RONGGÉNG GUNUNG

Istilah dalam Kecap Pagawean Di Sunda


Panday = ahli nyieun barang tina beusi (ahli membuat barang dari besi)
Panjunan = ahli nyieun gagarabah (ahli membuat gerabah)
Tukang bas = ahli yieun imah (ahli membuat rumah)
Bengkel = ahli dina ngomean sabangsaning mesin (ahli betulin mesin)
Kusir = ahli dina ngendalikeun kuda (ahli mengendalikan kuda)
Nayaga = ahli nabeuh gamelan (pemukul gamelan)
Dalang = ahli ngalakonkeun wayang (ahli memainkan wayang)
Sinden = ahli ngawih (ahli bernyanyi)
Kamasan = ahli nyieun barang tina emas (ahli membuat barang dari emas)
Paninggaran = ahli ngaburu dileuweung (ahli pemburu di hutan)

Anda mungkin juga menyukai