Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

“Pengorganisasian dan Kepemimpinan Perpustakaan”

Dosen Pengampu:

Dr. Sulastri, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2:

Alfadia Ramadani

Indah Cahya Pratiwi

Mutia Maharani

Yersi Lisma

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakninya Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, baik itu
berupa nikmat maupun nikmat akal pikiran. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Sulastri, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Perpustakaan
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“pengorganisasian dan Kepemimpinan Perpustakaan”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Padang, 13 September 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Pengorganisasian Perpustakaan ........................................................................ 3
1. Prinsip-Prinsip Organisasi .......................................................................... 3
2. Struktur Organisasi Perpustakaan ............................................................... 4
3. Bentuk Bagan Organisasi ............................................................................ 6
4. Macam-Macam Struktur Organisasi Sekolah ............................................. 8
B. Pendekatan Kepemimpinan .............................................................................. 9
1. Efektivitas Kepemimpinan Perpustakaan ................................................... 10
2. Kepemimpinan Perpustakaan dalam Motivasi ............................................ 10
3. Indikator Kepemimpinan ............................................................................ 10
4. Pengangkatan Kepemimpinan Perpustakaan .............................................. 11
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengorganisasian merupakan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Proses pengorganisasian suatu perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila memiliki
sumberdaya, sumber dana, prosedur, koordinasi, dan pengarahan pada langkah-langkah
tertentu.Koordinasi sebenarnya merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan pada
satuan-satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan
lembaga/perpustakaansecara efisien.
Manajemen kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang
yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Sutisna (1993 :45) merumuskan
kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam
usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Sementara Soepardi ( 1988 )
mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggerakkan,
mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing,
menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan memberi sanksi (kalau perlu), serta
membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam
rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan tersebut pemimpin perpustakaan atau sering disebut kepala
perpustakaan harus melaksanakan fungsi kepemimpinan. Dalam melaksanakan fungsi
kepemimpinannya kepala perpustakaan harus melakukan pengelolaan dan pembinaan
perpustakaan melalui kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuannya.
Sehubungan dengan itu, kepala perpustakaan sebagai supervisor berfungsi untuk
mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif terhadap jalannya seluruh
kegiatan perpustakaan.
Disamping itu kepala perpustakaan sebagai pemimpin berfungsi mewujudkan
hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina dan
mengembangkan kerjasama antar personal, agar secara serempak bergerak kearah
pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien
dan efektif Oleh karena itu, segala penyelenggaraan kegiatan perpustakaan akan
mengarah kepada usaha meningkatkan kualitas perpustakaan pada umumnya dan oleh
pegawai pada khususnya dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. Dalam

1
fungsinya mewujudkan hubungan manusiawi, seorang pemimpin memilik karakter atau
gaya kepemimpinan masing-masing.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip-prinsip organisasi?
2. Apa saja struktur organisasi perpustakaan?
3. Bagaimana bentuk bagan organisasi?
4. Apa saja macam-macam struktur organisasisi sekolah?
5. Apa yang dimaksud dengan pendekatan kepemimpinan?
6. Bagaimana efektivitas kepemimpinan perpustakan?
7. Bagaimana kepemimpinan perpustakaan dalam memotivasi?
8. Apa saja ndikator kepemimpinan?
9. Bagaimana pengangkatan kepemimpinan perpustakaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip organisasi.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi perpustakaan.
3. Untuk mengetahui bentuk bagan organisasi.
4. Untuk mengetahui macam-macam struktur organisasisi sekolah.
5. Untuk mengetahui pendekatan kepemimpinan.
6. Untuk mengetahui efektivitas kepemimpinan perpustakan.
7. Untuk mengetahui kepemimpinan perpustakaan dalam memotivasi.
8. Untuk mengetahui indikator kepemimpinan.
9. Untuk mengetahui pengangkatan kepemimpinan perpustakaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Perpustakaan
Organisasi merupakan satu institusi atau wadah tempat dua orang atau lebih
berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Secara dinamis, organisasi
merupakan proses penetapan dan pembagian kerja yang akan dilakukan, pembatasan
tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggungjawab, dan penetapan hubungan di antara
elemen organisasi (Sagala, 2013). Selanjutnya terdapat lima poin yang menjelaskan
pentingnya organisasi dalam manajemen, sebagai berikut:
a. Syarat utama organisasi adalah manajemen;
b. Organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses dalam mencapai tujuan
secara efektif dan efisien;
c. Organisasi adalah tempat kerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan
tugasnya;
d. Organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai (Sagala, 2013).
Dengan demikian, melalui konsep tersebut organisasi memiliki ciri yakni terdapat dua
orang atau lebih yang saling bekerja sama, tujuan yang sama untuk dicapai, serta pada
prosesnya terdapat pembagian tugas dan aturan-aturan yang mengatur anggota agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien.
Perpustakaan merupakan suatu satuan kerja pada organisasi, badan atau lembaga yang
menaunginya. Sebagai sebuah organisasi tentunya perpustakaan harus memiliki dan
menetapkan visi, misi, tugas dan fungsinya. Hal tersebut akan menjadi panduan dan
pedoman perpustakaan dalam mengembangkan dan menyediakan layanannya di sekolah.
Oleh karena itu, proses perencanaan perpustakaan sekolah adalah penetapan visi, misi,
dan tujuan.

1. Prinsip-Prinsip Organisasi
1) Perpustakaan dimaksud untuk menyimpan dan Memencarkan Ilmu Pengetahuan:
Sepanjang sejarah manusia, perpustakaan merupakan satu-satunya pranata ciptaan
manusia, tempat manusia dapat menemukan kembali informasi yang permanen
serta luas ruang lingkupnya. Masyarakat selalu mengatakan bahwa perpustakaan
mempunyai efek sosial, ekonomi, politik dan edukatif.

3
2) Perpustakaan Merupakan Pusat Kekuatan: Perpustakaan merupakan gudang ilmu
pengetahuan maka perpustakaan pun merupakan kekuatan. dengan kekuatan
spiritual dan fisik. Perpustakaanmerupakan tempat penyimpanan rekaman ilmu
pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan merupakan kekuatan.
3) Perpustakaan harus berkembang walaupun laju pertumbuhan tidak selalu sama.
Perpustakaan harus berkembang karena pengguna perpustakaan menghendaki
pengembangan koleksi yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Bila
koleksi tidak berkembang, perpustakaan akan ditinggalkan pembacanya.
4) Perpustakaan terbuka untuk semua orang: Perpustakaan harus terbuka bagi semua
bagi semua anggota masyarakat dengan tidak memandang perbedaan usia,
kelamin, pekerjaan, usia, keyakinan, warna kulit maupun agama.
5) Perpustakaan harus punya pustakawan yang professional: Adalah tugas
pustakawan untuk menambah koleksi perpustakaan, pustakawan harus tahu
koleksi/buku yang baik, tepat dan diminati pengguna, pustakawan juga harus bisa
menyusun koleksi/buku menurut aturan tertentu karena keunggulan koleksi akan
sia-sia belaka bila tidak digunakan. Untuk dapat digunakan oleh
pengguna/pembaca maka koleksi perpustakaan harus diatur menurut susunan
tertentu. Pembaca akan mengalami kesulitan dan bingung apabila menemui
sebuah perpustakaan dengan koleksi misalnya 10.000 koleksi/buku yang tidak
diatur/disusun dengan baik Maka perpustakaan harus punya pustakawan yang
professional dalam menangani tugas tersebut.
2. Struktur Organisasi Perpustakaan
Setiap organisasi khususnya organisasi formal ditandai dengan adanya struktur
organisasi yang menggambarkan sistem kerja dan pembagian kerja. Hal ini bertujuan
untuk memperjelas peran anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja organisasi yang bersifat
formal untuk membagi pekerjaan, dikelompokkan dan tugas itu dikoordinasikan
(Robbins & Judge, 2008).
Sedangkan menurut Lasa (2017), struktur organisasi adalah mekanisme formal
untuk pengelolaan diri dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda. Menurut Robbins & Coulter (2016), terdapat lima faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi, diantaranya:
a. Pembagian pekerjaan, yaitu tingkatan tugas dalam organisasi dibagi menjadi
pekerjaan yang berbeda;

4
b. Departementalisasi, dasar yang digunakan untuk mengelompokkan pekerjaan
menjadi suatu kelompok. Setiap organisasi akan terdiri dari beberapa divisi kerja
atau departemen;
c. Hierarki, adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan
hubungan antara kelompok yang ada didalamnya;
d. Koordinasi, proses menyatukan aktivitas dari departemen-departemen yang ada
pada struktur untuk mencapai tujuan organisasi;
e. Rentang manajemen, yakni jumlah anggota organisasi yang dapat dikelola oleh
seorang pimpinan secara efektif dan efisien.
Sedangkan struktur organisasi merupakan bentuk figur yang akan
menggambarkan beberapa hal diantaranya:
1) Formasi jabatan Yaitu pos-pos jabatan yang harus diisi dengan orang-orang yang
tepat dan diberikan Batasan ruang linkup pekerjaan. Misalnya Kepala, Deputi,
Bagian, Subbagian, Seksi. Formasi jabatan tentunya harus diisi secara
proporsional dan disesuaikan dengan kemampuan dan keprofesionalan personil.
2) Garis komunikasi, perintah dan laporan serta kerja sama Sehat atau tidaknya jalan
dalam organisasi ditentukan oleh arus komunikasi. Idealnya, komunikasi yang
berjalan bersifat dua arah, bukan satu arah. Dua arah ini yakni perintah dan
laporan. Selanjutnya, digambarkan bentuk jaringan kerja sama antara masing-
masing satuan tugas dan gugus tugas.
3) Tugas, wewenang dan tanggung jawab Salah satu ciri dari struktur organisasi
dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Ketiga hal ini
dibutuhkan jika bentuk pekerjaan tergolong kompleks dan tidak dapat dikerjakan
oleh satu orang saja.
4) Kebutuhan pegawai Perpustakaan sebagai organisasi yang baik haruslah diisi
dengan pegawai yang memadai dan memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan perpustakaan. Pegawai yang ada akan mengisi seluruh formasi
yang akan menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu,
pengisian pegawai pada perpustakaan haruslah didasarkan pada kebutuhan
perpustakaan.
5) Komponen kepengurusan perpustakaan Komponen yang diperlukan untuk
mengisi struktur organisasi perpustakaan mencakup sebagai berikut.
a) Kepala/pemimpin perpustakaan dan pemimpin unit kerja di dalamnya.

5
b) Pusatakawan yang ada pada instansi pemerintah atau PNS disebut sebagai
pejabat fungsional pustakawan, sedangkan di lembaga swasta disebut sebagai
pustakawan.
c) Pegawai pelaksana teknis kepustakawanan untuk membantu pustakawan.
d) Pegawai tata usaha atau kesekretariatan (administrasi).
Mengingat layanan yang disedikan tidak terlalu kompleks dibandingkan
dengan perpustakaan jenis lain, berikut beberapa bentuk began organisasi
perpustakaan sekolah yaitu :

3. Bentuk Bagan Organisasi


Bagan organisasi perpustakaan adalah representasi visual dari struktur
organisasi perpustakaan. Ada beberapa bentuk bagan organisasi yang umum
digunakan, termasuk:
1) Bagan Hirarki: Bagan hirarki adalah bentuk bagan organisasi yang menunjukkan
hubungan hierarkis antara berbagai posisi atau departemen dalam perpustakaan.
Bagan ini biasanya dimulai dari posisi paling atas, seperti direktur perpustakaan,
dan kemudian mencantumkan posisi-posisi di bawahnya, seperti kepala
departemen, pustakawan, dll. Bagan ini dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang struktur organisasi perpustakaan.
2) Bagan Fungsional: Bagan fungsional adalah jenis bagan organisasi yang
menggambarkan bagaimana berbagai fungsi atau bidang kerja dalam perpustakaan
saling terkait dan berinteraksi. Bagan ini dapat mencakup departemen atau divisi
berbeda dalam perpustakaan, seperti koleksi, layanan pengguna, teknologi
informasi, dll. Bagan ini membantu untuk memahami bagaimana pekerjaan dan
tanggung jawab dalam perpustakaan terbagi dan terintegrasi.
3) Bagan Sirkulasi: Bagan sirkulasi adalah bentuk bagan organisasi yang
menggambarkan alur pengelolaan proses sirkulasi bahan perpustakaan. Bagan ini
menunjukkan langkah-langkah dari peminjaman, pengembalian, dan pemrosesan

6
bahan perpustakaan, serta bagaimana informasi dikumpulkan dan disimpan
selama proses ini. Bagan ini membantu dalam pemahaman tentang alur kerja
dalam manajemen sirkulasi perpustakaan.
4) Bagan Tim Kerja: Bagan tim kerja adalah bentuk bagan organisasi yang
menunjukkan anggota tim kerja perpustakaan yang terlibat dalam proyek atau
tugas tertentu. Bagan ini sering digunakan untuk proyek-proyek khusus atau
kegiatan sementara dalam perpustakaan, dan dapat membantu dalam memahami
siapa yang bertanggung jawab atas setiap tugas atau keputusan dalam tim.
5) Bagan Rantai Nilai: Bagan rantai nilai adalah jenis bagan organisasi yang
menggambarkan jalur atau aliran nilai dalam perpustakaan, mulai dari penerimaan
bahan hingga penggunaan dan pemanfaatan oleh pemustaka. Bagan ini dapat
memberikan gambaran tentang bagaimana nilai atau manfaat bahan perpustakaan
dihasilkan dan didistribusikan di dalam perpustakaan.

Dalam organisasi pasti ada yang namanya struktur, yaitu bagan untuk
menentukan penyusunan sebuah jabatan yang tertinggi sampai yang terendah maupun
sama sederajat. Dibawah ini adalah beberapa contoh umum dan bentuk struktur yaitu :
1) Bagan Horizontal

2) Bagan Vertikal

7
3) Bagan Piramid
Diurutkan jabatan dibagian yang paling atas (Top). Jabatan tidak terlalu
rendah diletakkan ditengah (middle). Jabatan paling rendah diletakkan dibagian
bawah (low).

4) Bagan Lingkaran
Bagan ini berbentuk lingkaran, dimana setiap jabatan dengan jabatan
lainnya,membentuk sebuah lingkaran.

Bentuk bagan organisasi perpustakaan dapat bervariasi tergantung pada


ukuran, jenis, dan kompleksitas dari perpustakaan itu sendiri. Bagan-bagan ini dapat
digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan pemahaman tentang struktur dan proses
dalam perpustakaan.
4. Macam-Macam Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah dapat bervariasi tergantung pada ukuran, jenis, dan
kebijakan sekolah tersebut. Berikut adalah beberapa contoh macam-macam struktur
organisasi sekolah yang umum:
1) Struktur Hierarki Tradisional: Ini adalah struktur organisasi sekolah yang paling
umum, di mana kepala sekolah berada di puncak hierarki, diikuti oleh wakil
kepala sekolah, kepala bidang, guru, dan staf administrasi.

8
2) Struktur Berbasis Tim: Dalam struktur ini, sekolah dibagi menjadi tim-tim
pengajar yang fokus pada mata pelajaran atau proyek tertentu. Setiap tim memiliki
pemimpin tim yang bertanggung jawab atas keputusan yang terkait dengan tim
tersebut.
3) Struktur Berbasis Proyek: Sekolah dapat memiliki struktur di mana proyek-proyek
khusus menjadi fokus utama, dan anggota staf dipilih berdasarkan keahlian
mereka untuk proyek tertentu.
4) Struktur Berbasis Zonasi: Pada beberapa sekolah besar, struktur ini dapat
digunakan di mana zona-zona geografis tertentu memiliki otonomi dalam
mengelola aspek tertentu dari sekolah, seperti kurikulum atau anggaran.
5) Struktur Matrix: Ini adalah kombinasi dari berbagai jenis struktur di mana ada
elemen hierarki tradisional tetapi juga ada tim-tim kerja lintas-fungsi yang
memiliki tanggung jawab spesifik.
6) Struktur Sekolah Menengah Atas: Sekolah menengah atas sering memiliki
struktur yang berbeda, di mana ada kepala sekolah, kepala departemen, dan guru
mata pelajaran spesifik.
7) Struktur Sekolah Dasar: Di sekolah dasar, struktur organisasi mungkin lebih
sederhana, dengan kepala sekolah, guru kelas, dan staf pendukung.
8) Struktur Sekolah Khusus: Sekolah khusus, seperti sekolah seni atau sekolah
olahraga, mungkin memiliki struktur organisasi yang unik sesuai dengan fokus
mereka.
Perlu diingat bahwa struktur organisasi sekolah dapat bervariasi di setiap
negara dan bahkan di antara sekolah-sekolah individu. Struktur yang tepat akan
tergantung pada tujuan, ukuran, dan kebutuhan unik dari sekolah tersebut.

B. Pendekatan Kepemimpinan
Pendekatan kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam perpustakaan dapat beragam,
tergantung pada situasi dan kebutuhan spesifik. Beberapa pendekatan kepemimpinan
yang umum meliputi
1. kepemimpinan transaksional, kepemimpinan transformasional, dan kepemimpinan
situasional.
2. Kepemimpinan transaksional melibatkan pemberian penghargaan atau hukuman
berdasarkan kinerja individu atau kelompok.

9
3. Kepemimpinan transformasional melibatkan memotivasi dan menginspirasi individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
4. Kepemimpinan situasional mencakup penyesuaian gaya kepemimpinan berdasarkan
pada situasi dan karakteristik individu atau kelompok yang dipimpin.

1. Efektivitas Kepemimpinan Perpustakaan


Beberapa indikator efektivitas kepemimpinan perpustakaan meliputi:
1) Kepuasan pengguna.
2) Perasional perpustakaan.
3) Kualitas layanan yang diberikan.
4) Inovasi dalam pengembangan koleksi dan pelayanan.
5) Pencapaian tujuan perpustakaan.
2. Kepemimpinan Perpustakaan dalam Motivasi
Kepemimpinan perpustakaan juga dapat memainkan peran penting dalam
memotivasi staf. Kepemimpinan yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja
yang inspiratif, memberikan pengakuan dan apresiasi terhadap prestasi staf, dan
mendorong partisipasi dan kontribusi aktif dari staf.
3. Indikator Kepemimpinan
Indikator – indikator kepemimpinan menurut (Kartono, 2013:189)”.
diantaranya:
a. “Kemampuan analitis
Kemampuan menganalisa situasi yang dihadapi secara teliti, matang, dan mantap,
merupakan prasyarat untuk suksesnya kepemimpinan sesorang.
b. Keterampilan berkomunikasi
Dalam memberikan perintah, petunjuk, pedoman, nasihat, seorang pemimpin
harus menguasai teknik-teknik berkomunikasi.
c. Keberanian
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia perlu memiliki
keberanian yang semakin besar dalam melaksanakan tugas.
d. Kemampuan mendengar
Bisa untuk mendengarkan pendapat dari bawahan sehingga bawahan tidak hanya
diberi tugas saja akan tetapi dengarkanlah apa pendapat dari bawahanya.
e. Ketegasan

10
Ketegasan dalam menghadapi bawahan dan menghadapi ketidaktentuan sangat
penting bagi seorang pemimpin. Dari beberapa indikator diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepemimpinan harus memperhitungan perasaan para
bawahanya dan memperhitungan kepuasan kerja bawahan dalam meyelesaikan
tugas yang dipercayakan bawahanya.”
4. Pengangkatan Kepemimpinan Perpustakaan
Pengangkatan kepemimpinan dalam perpustakaan biasanya melibatkan proses
seleksi dan penunjukkan seseorang untuk mengelola dan memimpin perpustakaan.
a) Identifikasi kebutuhan yaitu menentukan kriteria dan kualifikasi yang dibutuhkan
untuk pemimpin perpustakaan, seperti pendidikan, pengalaman dan keterampilan.
b) Pengumuman lowongan yaitu menerbit kan pengumuman lowongan dan
membuka proses penerimaan yang dapat diikuti oleh calon pemimpin
perpustkaan.
c) Seleksi calon, mencangkup wawancara, penilaian, kualifikasi dan pengusian
kompetensi.
d) Orientasi dan pelatihan, memberikan orientasi dan pelatihan kepada pemimpin
perusahaan.
e) Evaluasi kerja.
f) Pengembangan kepemimpinan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara dinamis, organisasi merupakan proses penetapan dan pembagian kerja yang
akan dilakukan, pembatasan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggungjawab, dan
penetapan hubungan di antara elemen organisasi. Perpustakaan merupakan suatu satuan
kerja pada organisasi, badan atau lembaga yang menaunginya. Sebagai sebuah organisasi
tentunya perpustakaan harus memiliki dan menetapkan visi, misi, tugas dan fungsinya.
Hal tersebut akan menjadi panduan dan pedoman perpustakaan dalam mengembangkan
dan menyediakan layanannya di sekolah.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja organisasi yang bersifat
formal untuk membagi pekerjaan, dikelompokkan dan tugas itu dikoordinasikan.
Manajemen kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang
diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemimpin perpustakaan atau sering disebut kepala perpustakaan harus melaksanakan
fungsi kepemimpinan. Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala
perpustakaan harus melakukan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan melalui
kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuannya.

B. Saran
Dari makalah yang kami buat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua
terkhusus untuk kami pribadi. Dan kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Masih banyak kesalahan dari beberapa sisi, jadi kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya. Demikian
makalah ini kami buat untuk meningkatkan kesadaran dan informasi yang benar sebagai
apresiasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemaslahatan bersama, terima kasih
banyak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Vladimir, V. F. (1967). Manajemen Kepemimpinan di Perpustakaan. Gastronomía


Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Ibrahim Bafadat. 2009. Pengelolaan Perpustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rizal, S., & Muliadi, M. (2021). Analisis Manajemen Perpustakaan Sekolah di SMAN 1
Janapria. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(4), 736-745.
Sumiati. 2018. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Universitas Terbuka.
Veithzal Rivai. (2018). Indikator Kepemimpinan. Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 10–27.

13

Anda mungkin juga menyukai