Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR PENGATURAN LAYANAN PESERTA DIDIK

Makalah ini diajukan untuk menyelesaikan tugas individu

Matakuliah : Manajemen Peserta Didik

Dosen pengampu : Suheri Mukti

Alya Syarifatul Arsy

220001020023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AMANAH AL-GONTORY

PRIGI BARU PONDOK AREN TANGERANG SELATAN

1442 H / 2022 M

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT yang melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah “KONSEP DASAR PENGATURAN
LAYANAN PESERTA DIDIK” ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Sarana penunjang makalah ini saya susun berdasarkan referensi yang
bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa
untuk mengetahui, memahami, bahkan menerapkannya.

Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat


kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai
pihak sangat di harapkan. Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat
memberikan bantuan kepada para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses
belajar mengajar di kampus.
Aamiin.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Pondok Aren, 10 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Pengertian Penghapusan Sarana Dan Prasaran Pendidikan...................4
B. Tujuan Pengahapusan Sarana Prasarana Pendidikan.............................5
C. Syarat Penghapusan Sarana Prasaran Pendidikan..................................7
D. Prosedur Penghapusan Sarana dan Prasarana.........................................7
BAB III......................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Simpulan....................................................................................................11
B. SARAN.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi layanan khusus adalah suatu usaha yang diberikan
oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Hal ini sejalan dengan
pendapat Putra yang tertulis dalam bukunya, bahwa manajemen layanan
khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk mempermudah atau
memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus
siswa di sekolah.1 Menurut Zakhiroh administrasi layanan khusus di
sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudah atau
memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus
siswa di sekolah.2
Selain itu layanan khusus yang dirasakan oleh siswa memiliki
dampak baik, yakni siswa merasa terbantu dengan adanya layanan khusus
tersebut, merasa diperhatikan karena disiapkannya fasilitas yang
diperlukannya, dengan adanya layanan tersebut bisa membantu siswa
untuk memenuhi dukungan dalam belajarnya.
Mengingat pentingnya manajemen layanan khusus di suatu sekolah
maka dari itu, sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas
untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan
meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik dan
memberikan rasa aman pada siswa selama siswa belajar di sekolah.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan
khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan

1
Ahmad Putra, Layanan Khusus Peserta Didik (Kesiswaan). Jurnal Of Islamic
Education Management, Vol. 2 No. 2, 2016. Hlm 16.
2
R. Zakhiroh. Pengaruh Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Terhadap Kualitas
Layanan Administrasi Non Akademik. Jurnal Didaktika, Vol.19 No. 2. 2013. Hlm 69

4
kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan
pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian layanan khusus bagi peserta didik?
2. Apa jenis-jenis layanan khusus bagi peserta didik?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang layanan khuus bagi peserta didik
2. Memahami jenis-jenis layanan khusus bagi peserta didik

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Layanan Khusus Bagi Peserta Didik
Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian
penting dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) yang efektif dan
efisien. Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak
hanya memiliki tanggungjawab dan tugas untk melaksanakan proses
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani
maupun rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan UU No. 19 Tahun
2005 tentang standar Nasional Pendidikan Bab II Pasal 4 yang memuat
tentang adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi tugas dan
tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu manajemen
layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya
seehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk
mempermudah atau memperlancar pembelajaran dalam memenuhi
kebutuhan khusus siswa di sekolah yang diselenggarakan dengan maksud
untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapain
tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah berusaha agar peserta
didik senanatiasa berada dalam keadaan jasmani maupun rohani yang baik.
Pentingnya manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan
bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif
dan efisien karena di masa ini, sekolah tidak hanya diperuntukkan bagi
anak yang berfisik sempurna dan berkemampuan intelegensi normal.
Namun juga di peruntukan bagi semua ragam anak, sehingga dicetuskan
konsep sekolah inklusi untuk memenuhi tuntutan semua macam
masyarakat terkhusus anak-anak berkebutuhan khusus. Sekolah tidak
hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses

6
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani
maupun rohani peserta didik dan memberikan rasa aman pada siswa
selama siswa belajar di sekolah.
B. Jenis-Jenis Layanan Khusus Bagi Peserta Didik
1. Layanan bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri
dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,
sosial, belajar maupun karier melali berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. 3 Fungsi
bimbingan di sekolah ada empat yaitu;
a. Fungsi pemahaman,
b. Fungsi pencegahan,
c. Fungsi pengentasan,
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.4
Ruang lingkup bimbingan di sekolah yaitu:
a. Layanan kepada peserta didik.
1) dilihat dari jenis permasalahan yang dihadapi peserta didik,
mencakup : bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
pendidikan bimbingan pekerjaan (bimbingan karier).
2) dilihat dari urutan kegiatan, mencakup : layanan orientasi,
layanan pengumpulan data pribadi, layanan pemberian
informasi, layanan penempatan, layanan penyuluhan, layanan
pengiriman (referral), layanan tindak lanjut.
b. Layanan kepada guru.
c. Layanan kepada kepala sekolah.

3
H.Kamaluddin, Bimbingan Dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, Vol. 17, No.4. 2011. Hlm 448
4
Ushansyah. Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan Pendidikan. Ittihad
Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Vol 15 No 27. 2017. Hlm 21

7
d. Layana kepada peserta didik ( feeder school). Layanan kepada
orang tua.
e. Layana kepada dunia kerja, terutama di laksanakan di sekolah
kejuruan.
f. Layanan kepada lembaga-lembaga dan masyarakat lain.
Keberadaan layanan bimbingan dan konseling diselenggarakan
berdasarkan kebutuhan sekolah untuk membantu siswa dalam
menumbuhkan tingkat kepercayaan diri dan perkembangan siswa.
2. Layanan perpustakaan
Perpustakaan sekolah adalah unit kerja dari sebuah lembaga
pendidikan (sekolah) yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan
pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur dan dikelola secara
sistematis untuk digunakan sebagai sumber informasi untuk
mengembangkan dan memperdalam pengetahuan pendidik dan
peserta didik.5
Tujuan perpustakaan sekolah :
a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan
membaca khusus-nya serta mendayagunakan budaya
menulis.
b. Mendidik peserta didik agar mampu memelihara dan
memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien.
c. Meletakan dasar kearah belajar mandiri.
d. Memupuk bakat dan minat.
e. Mengmbangkan kemampuan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari atas usaha dan
tanggungjawab sendiri.
Fungsi perpustakaan sekolah sebagai pelengkap pendidikan yaitu:
a. Menyerap dan mnghimpun informasi guna kegiatan belajar
mengajar.
5
D. Suhardini, Peranan manajemen perpustakaan sekolah dalam mendukung tujuan
sekolah. Jurnal Edulib, Vol. 1, No.1. 2011. Hlm 13

8
b. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat untuk
kegiatan konsultasi bagi peserta didik.
c. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan
rekreatif yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat
meningkatkan daya kreatif.
d. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana,
mudah dan menarik sehingga pendidikan peserta didik
tertarik dan terbiasa dalam meng-gunakan fasilitas
perpustakaan.
3. Layanan kantin / kafetaria
Kantin merupakan pelayanan khusus yang menyediakan
makanan dan minuman untuk para siswa dan staf sekolah lainnya, di
suatu tempat yang biasanya merupakan bagian dari bangunan
sekolah. Kantin / warung sekolah diperlukan adanya ditiap sekolah
supaya makanan yang di beli peserta didik terjamin kebersih- annya
dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali
mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola
kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peranan lain
kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran
mencari makanan keluar lingkungan sekolah.6
Pengelola kantin sebaiknya dipegang oleh orang dalam atau
keluarga karyawan sekolah yang bersangkutan, agar segala makanan
yang dijual di kantin tersebut terjamin dan bermanfaat bagi siswa.
4. Layanan kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah
bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah
adalah usaha kesehatan masyakarat yang dijalankan di sekolah. Hal
ini sejalan dengan pendapat Rahmawati bahwa UKS merupakan
bagian dari substansi manajemen layanan khusus yang bergerak
6
Suteki, M. Pelaksanaan layanan khusus kantin SMP Negeri 1 Diwek Jombang. Jurnal
Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol.4 No.4. 20114. Hlm 2.

9
dalam bidang kesehatan sekolah.
Sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina
kesehatan murid dan lingkungan hidupnya. Program UKS adalah
sebagai berikut:
a. Mencapai lingkungan hidup yang sehat,
b. Pendidikan kesehatan,
c. Pemeliharaan kesehatan di sekolah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk layanan kesehatan yang
perlu di perhatikan disekolah adalah layanan yang berkaitan dengan
lingkungan sekolah sehat, layanan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan, dan layanan yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan di sekolah. Sekaligus ketiga layanan ini perlu untuk
membiasakan peserta didik hidup sehat dengan menjaga lingkungan
mereka, sehingga kelak mereka akan menjadi masyarakat yang sadar
akan kesehatan.
5. Layanan transportasi sekolah
Layanan transportasi sekolah merupakan layanan antar jemput
siswa yang disediakan sekolah guna menunjang proses pembeajaran.
Sarana angkutan (transportasi) bagi peserta didik merupakan salah
satu penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Para
peserta didik akan merasa aman dan dapat masuk/pulang sekolah
dengan waktu yang tepat. Tranportasi diperlukan terutama bagi para
peserta didik ditingkat prasekolah dan pendidikan dasar. Penye-
lenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang
bersangkutan atau pihak swasta (misalnya dengan cara abodemen).7
Dampak dari adanya layanan transportasi sekolah dapat
dirasakan oleh siswa, orang-tua siswa, dan juga sekolah. Adanya
transportasi sekolah dapat membantu siswa untuk lebih disiplin
karena bisa datang dan pulang tepat pada waktunya dan membuat
7
Eka Setyowati, Implementasi layanan transportasi sekolah berbasis paguyuban di SD
Al Falah Surabaya. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol.7 No.1. 2019. Hlm 2.

10
orang tua siswa lebih percaya akan keselamatan anak mereka dari
berangkat sekolah sampai pulang ke rumah kembali. Dengan kata
lain, orang tua siswa tidak perlu khawatir mengenai keselamatan
anaknya karena sudah ada aturan yang telah disepakati bersama
tentang adanya layanan transportasi sekolah dan secara tidak
langsung juga akan meringankan beban orang tua. Sedangkan
sekolah bisa meminimalisir keterlambatan siswa datang ke sekolah
dan secara tidak langsung juga bisa mempromosikan sekolah kepada
masyarakat agar masyarakat tertarik menyekolahkan anaknya di
sekolah tersebut.
Dalam hubungannya dengan pelayanan transportasi sekolah ini,
Smith Atkinson dalam bukunya “The Educator Encyclopedia”
meyebutkan tujuan transportasi, sebagai berikut:
a. Untuk memberikan layanan transportasi bagi seluruh
siswa, karena alasan jarak antara sekolah dan rumah;
b. Untuk melengkapi kemungkinan keamanan transportasi;
Untuk transportasi kemungkinan dengan program
instruksional;
c. Untuk menciptakan kondisi yang lebih positif, baik
mental, moral, dan fisik dari siswa-siswa;
d. Pengoperan transportasi agar dapat diperoleh efisiensi
dan ekonomis; dan
e. Menunjukan simpati masyarakat bahwa transportasi
dimaksudkan untuk keamanan, efisiensi, dan merupakan
terstandard.
6. Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh
dari orang tuanya diperlukan adanya asrama.Selain manfaat untuk

11
peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan
petugas asrama tersebut. Manfaat asrama bagi pesrta didik yaitu:
a. Tugas sekolah dapat di kerjakan dengan cepat dan
sebaik-baiknya terutama jika berbentuk tugas kelompok.
b. Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh
petugas asrama dan para pendidik.
c. Jika diantara peserta didik mempunyai kesulitan
(kiriman dari orangtua terlambat , sakit, dan sebagainya)
dapat saling membantu.
d. Meringankan kecemasan orang tua terhadap putra-
putrinya.
e. Dapat juga merupakn salah satu cara untuk
mengendalikan tingkah laku remaja yang kurang baik
(negative). Manfaat asrama bagi pendidik / petugas
asrama:
1) Mengetahui, memahami dan menguasai tingkah laku
peserta didik , bukan hanya terbatas di sekolah tetapi
juga di luar sekolah.
2) Guru dapat dengan cepat mengontrol tugas yang
diberikan kepada peserta didik.
7. Layanan Laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukan kegiatan percobaan
dan penelitian yang berada di ruangan yang tertutup, kamar atau
ruangan terbuka. Laboratorium diperlukan peserta didik apabila
mereka akan mengadakan penelitiam yang berkait-an dengan
percibaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu. Labora-torium
adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang
dipergunakan untuk melakukan penyelidikan, pecobaan, pemraktek-
an, pengujian, dan pengembangan. Laboratorium sekolah adalah
sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun

12
terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum,
penyelidikan, percobaan, pengembangan dan bahkan pembakuan. 8
Dalam arti luas, laboratorium dianggap sebagai jantung ilmu
pengetahuan. Ini bertolak dengan kenyataan bahwa dari laboratorium
itulah akan selalu mengalir informasi- informasi ilmiah baru yang
berasal dari hasil-hasil penemuan parapeneliti yang bekerja di
laboratorium. Dalam arti yang sedikit terbatas, laboratorium
merupakan jantung dari proses pendidikan. Artinya, siswa secara
individual atau berkelompok, di bawah bimbingan guru, belajar dan
berlatih secara aktif menggunakan segenap pancaindra, otak, dan
tenaganya, memecahkan berbagai masalahnya sendiridari buku-buku
perpustakaan atau petunjuk guru (Lembar Kerja Siswa), dan
kemudian mendiskusikan hasil-hasil penelitian di laboratorium.
Menurut Standar Sarana dan Prasarana dari BNSP (2008),
laboratorium IPA di sekolah berfungsi sebagai tempat pembelajar-an
IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak
mudah dihadirkan di kelas.
8. Layanan Keamanan Dan Parkiran
Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan
rasa aman pada siswa selama siswa belajar di sekolah misalnya
adanya penjagaan oleh satpam sekolah. Dengan adanya petugas
keamanan sekolah, dapat membantu suasana aman dan tertib di
sekolah, sehingga dapat membantu proses kelancaran pembelajaran
dan segala aktivitas sekolah. Sekaligus pihak keamanan sekolah
menjaga parkiran agar tidak ada kehilangan kendaraan bermotor,
helm, spion, dan sebagainya. Layanan perparkiran memungkinkan
orang dapat melaku-kan kegiatannya dengan lancar tanpa binggung
dengan kendaraannya, selain itu layanan perparkiran juga dapat

8
Peniati, E. Model analisis evaluasi diri untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa
calon guru IPA dalam merancang pengembangan laboraturium di sekolah. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia JPII Vol 2 No. 2. 2013 Hlm 110.

13
menata kendaraan agar terlihat lebih tertib dan agar terlihat lebih
tertata dengan baik.9 Fungsi keamanan di suatu sekolah, itu sendiri
adalah:
a. Memberikan rasa nyaman terhadap seluruh warga sekolah
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung;
b. Melatih siswa untuk hidup disiplin dan mandiri;
c. Menjaga sekolah agar tetap aman terhadap ancaman bahaya
dari luar;
d. Memberikan pengertian kepada peserta didik dan warga
sekolah untuk menjaga keamanan di sekolah; dan
e. Para siswa bisa membantu untuk melaporkan sirkulasi
keadaan keamanan sekeliling sekolah kepada kepala
sekolah.
Berikut beberapa tujuan layanan perparkiran sekolah, yaitu:
a. Bekerjasama untuk menjaga ketertiban para siswa ketika
parkir di lingkungan sekolah;
b. Untuk mengendalikan jumlah kendaraan yang keluar masuk
dilingkungan sekolah;
c. Meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas
sakolah;
d. Mendukung tindakan pembatasan lalu lintas;
e. Memberikan kemudah-an untuk siswa yang membawa
kendaraan;
f. Melatih ketertiban dan kedisiplinan para siswa;
g. Berpartisipasi dalam pengembang-an, kebijakan, prosedur,
praktek- praktek yang mempromosi-kan sekolah parkiran
sekolah;
h. Mengembangkan budaya sekolah yang positif dan fokusnya
adalah pada keamanan perparkiran di lingkungan sekitar
9
N. Hakim, M.,Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam mewujudkan sekolah
islam unggulan. Jurnal Nidhomul Haq Vol. 1 No. 2. 2016. Hlm 110.

14
sekolah; dan
i. Mengajar, memberi contoh dan mendorong prilaku sosial
yang bertanggung jawab yang memberi kontribusi terhadap
komunitas sekolah.

15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk
mempermudah atau memperlancar pembelajaran dalam memenuhi
kebutuhan khusus siswa di sekolah yang diselenggarakan dengan maksud
untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapain
tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah berusaha agar peserta
didik senanatiasa berada dalam keadaan jasmani maupun rohani yang baik.
Jenis-jenis layanan khusus :
1. Bimbingan konseling
2. Layanan perpustakaan
3. Layanan kantin / kafetaria
4. Layanan kesehatan
5. Layanan Transportasi sekolah
6. Layanan asrama
7. Layanan laboratorium
8. Layanan keamanan dan parkiran.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari hari tentang layanan khusus pesera
didik.

16
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, M., N. Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam mewujudkan
sekolah islam unggulan. Jurnal Nidhomul Haq Vol. 1 No. 2. 2016.

H.Kamaluddin, Bimbingan Dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan


Kebudayaan, Vol. 17, No.4. 2011

Putra, Ahmad. Layanan Khusus Peserta Didik (Kesiswaan). Jurnal Of Islamic


Education Management, Vol. 2 No. 2, 2016.

Peniati, E. Model analisis evaluasi diri untuk mengembangkan kemampuan


mahasiswa calon guru IPA dalam merancang pengembangan
laboraturium di sekolah. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII Vol 2
No. 2. 2013

Setyowati, E. Implementasi layanan transportasi sekolah berbasis paguyuban di


SD Al Falah Surabaya. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol.7
No.1. 2019.

Suteki, M. Pelaksanaan layanan khusus kantin SMP Negeri 1 Diwek Jombang.


Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol.4 No.4. 2014.

Suhardini, Dwi. Peranan manajemen perpustakaan sekolah dalam mendukung


tujuan sekolah. Jurnal Edulib, Vol. 1, No.1. 2011.

R. Zakhiroh. Pengaruh Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Terhadap


Kualitas Layanan Administrasi Non Akademik. Jurnal Didaktika, Vol.19
No. 2. 2013

Ushansyah. Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan Pendidikan.

17
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Vol 15 No 27. 2017.

18

Anda mungkin juga menyukai