Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

KERJASAMA DAN JARINGAN


PERPUSTAKAAN

Oleh :
Ganjar Nugraha
041995671

PROGRAM STUDY PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
2023

1
1. Kerjasama sesungguhnya merespon dari berbagai hal yang tidak dapat
dengan segera diselesaikan sendiri oleh perpustakaan
a. Sebutkan minimal 3 alasan perpustakaan melaksanakan kerjasama.
b. Berikan contoh dari masing-masing alasan tersebut.

Jawab:
a.
- Alasan Pertama adalah terkait tingkat daya beli, kita mungkin tahu bahwa
anggaran untuk perpustakaan itu belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan
undang-undang, sementara setiap waktu ke waktu tentu saja akan terjadi
peningkatan jumlah buku yang diterbitkan. Jadi ketika dana tidak sesuai maka
perpustakaan tidak mampu membeli buku baru untuk kepentingan pembacanya.
Maka dari itu perpustakaan harus melakukan kerja sama untuk saling
melengkapi koleksi bukunya.
- Alasan kedua adalah terkait terbitan di era sekarang yang bukan hanya dari
buku, namun dari berbagai macam media seperti CD, ebook, ejournal. Apabila
kita ingin mengikuti era sekarang tentu kita harus melaksanakan kerja sama,
karena untuk saling melengkapi fitur dan teknologi yg ada di perpustakaan.
Perpustakaan yg lebih maju bisa dijadikan acuan atau study banding agar
perpustakaan yg kita kelola tidak ketinggalan zaman.

- Alasan ketiga adalah meningkatnya kebutuhan pemakai, seiring


berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan tuntutan kepada
masyarakat untuk dapat mengikutinya, maka pendidikan pun sekarang tidak
mengenal usia, pendidikan akan terus berkembang sehingga siapapun harus
terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya, bahkan orang yg sudah
bekerja dan senior dituntut untuk terus belajar dan meningkatkan skillnya. Maka
perpustakaan sebagai sarana untuk mengembangkan pendidikan, harus terus
melengkapi sarana dan fasilitasnya, dengan bekerjasama tentu akan
memudahkan kita sebagai pengelola perpustakaan.

- Alasan keempat yaitu terkait akses Informasi. Ini terjadi ketika ada
kesenjangan fasilitas perpustakaan di kota besar dan di daerah terpencil, maka

2
harus ada kerjasama antar perpustkaan, agar pemberian jasa informasi sama
baiknya antara di kota besar atau daerah terpencil.

- Alasan kelima adalah terkait teknologi, adanya kerjasama perpustakaan


diharapkan bisa saling mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi

- Alasan keenam adalah faktor anggaran karena faktor ini diperlukan untuk
membangun suatu perpustakaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pemustaka, bukanlah sesuatu yang mudah dan murah. Karena dalam UU No.43
pun dikatakan hanya sekitar 5% yang dapat digunakan sebagai ongkos
operasional perpustakaan. Maka dari itu, untuk penghematan dan mengatasi
kendala anggaran ini maka perlu adanya kerja sama.
Kerja sama perpustakaan dapat menjadikan perpustakaan tidak harus membeli
semua buku atau jurnal yang terbit. Bila sebuah buku dibeli perpustakaan lain
maka dalam skema kerja sama, perpustakaan dapat meminjam buku tersebut
selama terikat pada ketentuan perpustakaan.

b.
- Contoh Alasan pertama, saya mengelola perpustakaan sekolah swasta dan
perpustakaan yg saya kelola terbatas dan kekurangan terbitan terkait ilmu
pengetahuan alam, khususnya biologi, maka saya melakukan kerjasama dengan
perpustakaan sekolah negeri, dan mengajukan peminjaman buku biologi ke
perpustakaan sekolah negeri yg lebih lengkap koleksinya.

- Contoh Alasan kedua adalah ketika perpustakaan yg kita kelola tidak ada
bahan digital, karena masih perpustakaan bahan terbitan buku biasa, kita
berusaha melakukan kerjasama dengan perpustakaan digital, kita belajar tentang
perpustakaan digital lalu coba mengembangkan di perpustakaan yg kita kelola.

- Contoh Alasan ketiga adalah ketika perpustakaan yg kita kelola banyak yg


mengunjungi, lalu banyak dari mereka yg mencari informasi, namun sayang
koleksi diperpustakaan kita tidak memenuhinya, banyak yg membutuhkan buku
tentang kekejaman PKI, karena sedang viral di medsos tentang munculnya

3
antek-antek PKI, maka kita melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain,
mencari bahan bacaan tentang PKI tersebut.

- Contoh Alasan keempat adalah ketika kita mengelola perpustakaan yg terletak


di kaki gunung, dan jauh dari perkotaan, kita sangat kesulitan untuk
mengembangkan dan mengelola perpustakaan terkait sarana, maka dengan
kerjasama kita setidaknya bisa melakukan peminjaman alat, misalnya kita bisa
meminjam infocus untuk memberikan informasi via video kepada para
pengunjung.

- Contoh Alasan kelima adalah ketika kita mengelola perpustakaan, dan kita
kekurangan bahan digital, maka kita bisa minta pengajuan kepada perpustakaan
yg sudah modern atau perpustakaan digital, karena sekaranh mengirim beribu
data bisa dengan mudah dilakukan via internet.

- Contoh Alasan keenam adalah ketika kita mengelola perpustakaan yg terbatas


anggarannya, kita bisa mengajukan kerjasama peminjaman bahan bacaan
kepada perpustakaan yg memang sudah mumpuni terkait bahan bacaannya.

2. Jaringan kerjasama perpustakaan dianggap sebagai solusi yang dapat


menjembatani kebutuhan pemustaka dan berfungsi untuk memberikan
akses yang lebih luas terhadap koleksi.
a. Sebutkan bidang kerjasama yang dapat dilaksanakan perpustakaan
b. Pada setiap bidang kerjasama perpustakan,sebutkan kerjasama apa saja
yang dapat dilaksanakan oleh perpustakaan dan uraikan.

Jawab:
a.
1. Jaringan Kerja Sama Bidang Teknis
- Kerja Sama Pengadaan: Pembelian, Hadiah, Tukar Menukar,

4
- Kerja Sama Pengatalogan
- Pertukaran Publikasi/Pemanfaatan Koleksi Bersama (Resource Sharing):
Silang layan, Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain, Pertukaran data
bibliografi.
- Kerja Sama Pertukaran Data Bibliografi: Machine Readible Catalogue
(MARC), Dublin Core
- Kerja Sama Penyusunan Katalog Induk
- Kerja Sama Penyimpanan

2. Jaringan Kerja Sama Pelayanan Pemustaka


- Kerja Sama Silang Layan: Sistem Informasi Manajemen (SIM), Permintaan
terhadap Informasi, Pergeseran Tren Menuju Perpustakaan Elektronik,
Pengelolaan Informasi
- Kerja Sama Penyediaan Fasilitas
- Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan

b.
1. Jaringan Kerja Sama Bidang Teknis
- Kerja Sama Pengadaan:
Pembelian: Pengadaan melalui jalur pembelian dapat dilakukan dengan
melakukan kerja sama dengan pihak lain, dan pihak lain (masing-masing
perpustakaan) ini tidak merasa terbebani menanggung resiko kerja sama ini.
Hadiah: Kerja sama ini dilakukan agar kita mendapatkan bahan bacaan baru
dari pihak atau lembaga besar, contohnya The Asia Foundation yang setiap
tahun menghadirkan buku untuk disumbanhkan kepada perpustakaan di
Indonesia tanpa harus membelinya
Tukar Menukar: Pertukaran koleksi ini dapat dilakukan dengan satu syarat
adanya kerja sama. Tukar menukar, untuk dapat saling membantu
pengembangan koleksi pustaka masing-masing, kerja sama dapat dilakukan
dengan saling memberikan terbitan lembaga yang bersangkutan. Memberikan
copy ekstra ataupun memberikan pustaka yang tidak relevan dengan tujuan dan

5
ruang lingkup pelayanan ke perpustakaan lain yang membutuhkan dapat juga
membantu mendayagunakan pemanfaatan pustaka semaksimal mungkin.

- Pertukaran Publikasi/Pemanfaatan Koleksi Bersama (Resource Sharing):


Silang layan: Silang layan ini kerja samanya dilakukan dengan saling
meminjamkan pustaka berupa bahan asli, surogate dokumen ataupun hanya
dengan penyediaan fasilitas reproduksi bahan yang diperlukan baik berupa
fotocopy, ataupun bentuk mikro dan sebagainya, baik secara manual maupun
berbasis web (online). Bentuk silang layan ini dapat dikembangkan hingga
penyediaan jasa oleh masing-masing perpustakaan untuk saling melakukan
penelusuran dan pemberian informasi yang dibutuhkan masing-masing
pengguna.
Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain: Kerja sama ini diadakan karena
terbatasnya pustaka/koleksi yang dimiliki. Maka dari ituperpustakaan harus
lebih mementingkan pengguna dalam rumah tangga sendiri atau anggotanya,
sedangkan pengguna perpustakaan lain biasanya hanya diizinkan untuk
membaca bahan pustaka di ruang baca yang tersedia, termasuk pemanfaatan
perlengkapan perpustakaan seperti proyektor slide, video tape, dan sebagainya.
Pertukaran data bibliografi: Kerja sama ini dilakukan denga sederhana, yaitu
saling mengirimkan daftar tambahan buku, sekarang dapat dilaksanakan dengan
lebih mudah yakni dengan komputer atau teknologi informasi untuk
melaksanakan tugas-tugas perpustakaan.

- Kerja Sama Penyusunan Katalog Induk: Kerja sama ini dilakukan dengan cara
ketika Perpustakaan Nasional seharusnya telah membangun katalog induk
secara online dan dikerjakan secara profesional, maka para pustakawan tidak
perlu repot dalam membuat katalog, menentukan tajuk subjek, dan nomor
klasifikasi. Kita hanya cukup menyalin dan mengunduh apa yang sudah dibuat
pustakawan di Perpustakaan Nasional.
- Kerja Sama Penyimpanan: Ketika masyarakat butuh informasi yg banyak,
maka perpustakaan harus terus mengupgrade koleksinya, maka solusinya adalah
dengan melakukan kerja sama penyimpanan buku bersama terhadap buku yg
jarang digunakan. Kerja sama ini melibatkan beberapa perpustakaan,
perpustakaan yang ditunjuk akan menyimpan buku titipan perpustakaan
anggota. Yang disimpan di perpustakaan ditunjuk ialah buku hadiah dan buku
6
deposit. Penyimpanan bersama ini dilakukan berdasarkan kesepakatan antar
perpustakaan yang bergabung dalam jaringan kerja sama perpustakaan.
Contohnya ialah Mid-West Interlibrary Cooperation,mencakup perpustakaan
perguruan tinggi dan khusus dengan tujuan utama menyimpan buku yang
kurang dimanfaatkan.

2. Jaringan Kerja Sama Pelayanan Pemustaka


- Kerja Sama Silang Layan:
Sistem Informasi Manajemen (SIM): Kriteria Sistem Informasi Manajemen
(SIM) adalah bersifat komprehensif, terkoordinasi, terdiri atas
subsistem,terintegrasi secara rasional, transformasi data dalam berbagi bentuk
dan cara, tingkat produktivitas terukur, menyesuaikan pada gaya manajemen,
dan berdasarkan kriteria kualitas yang telah ditentukan.
Permintaan terhadap Informasi: Kerja sama dalam bidang pelayanan informasi
tetap diperlukan, terutama ketika permintaan pemustaka terhadap informasi
semakin meningkat dan bermacam-macam. Maka kita harus melakukan kerja
sama dalam suatu jaringan informasi terutama fasilitas yg harus dikerjasamakan
adalah fasilitas komputer sebagai alat pengelola datanya. Kerja sama dalam
bentuk jaringan ini penting agar semua informasi yang tersedia dapat
dimanfaatkan bersama secara maksimal bagi pemakai.
Pergeseran Tren Menuju Perpustakaan Elektronik: Kerja sama ini dilakukan
dengan cara pemakai dapat memperoleh salinan elektronik sebuah dokumen
dari mana pun juga, asal tak ada kendala kemanan, politik, ekonomi dan sosial.

- Kerja Sama Penyediaan Fasilitas: Kerja sama ini dilakukan untuk saling
melengkapi fasilitas antara perpustakaan satu dengan yang lainnya, caranya
adalah dengan membuat keringanan ketika kita merupakan anggota atau
member dari perpustakaan A, maka kita juga bisa menggunakan fasilitas yg ada
di perpustakaan B, jadi kita tidak perlu saling memindahkan fasilitas. Itu lah
gunanya jadi anggota perpustakaan.

- Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan: Kerja sama ini bisa dilakukan dengan
membuat diklat untuk para pustakawan agar bisa bekerja lebih efisien dan
efektif. Bentuk diklatnya bisa dengan seminar kebijakan perpustakaan, seminar

7
yg orientasi pada masalah sehari-hari, dan seminar yang berorientasi pada
subyek

3. Konfigurasi sosial dapat diartikan semacam kegiatan yang dilakukan


manusia yang saling memberi makna dan melakukan tindakan sesuai
dengan makna tersebut merupakan proses dialektika.
a. Sebutkan proses dialektika tersebut muncul dalam bentuk apa saja.
b. Jelaskan dari setiap bentuk proses dialektika tersebut

Jawab:
a. Proses dialetika muncul dalam bentuk eksternalisasi, objektivasi, dan
Internalisasi

b.
1. Yang pertama adalah bentuk eksternalisasi, bentuk ini bisa diartikan sebagai
salah satu proses dalam konstruksi sosial, karena bentuk ini merupakan proses
membangun tatanan kehidupan di mana manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Contohnya ketika dalam dunia kerja terutama perpustakaan
adalah ketika perpustakaan sedang akan dilakukan pindahan, pustakawan lelaki
yang dari awal sudah dianggap sebagai makhluk yang lebih kuat daripada
perempuan melakukan pekerjaan yang sifatnya menggunakan fisik, seperti
angkat-angkat lemari, angkut buku, dll. Nah pustawan yang perempuan diberi
tugas inventarisasi, dokumentasi, desain ruangan, dan sebagainya yang secara
fisik dinilai tidak berat.
2. Yang kedua adalah bentuk objektivasi, bentuk ini bisa diartikan tahapan
membangun tatanan kehidupan manakala realitas terpisah dari subjektivitas.
Artinya, inter subjektivitas menjadi sesuatu yang dilembagakan atau
diinstitusionalisasi. Contohnya laki-laki membuat ruangan perpustakaan khusus
laki-laki atau sebaliknya perempuan membentuk ruangan yang khusus di
dalamnya perempuan. Dianggapnya peran lawan jenis tersebut membuat
kondisi nyaman ketika dipisahkan.

8
3. Yang ketiga adalah bentuk internalisasi, bentuk ini bisa diartikan sebagai
proses ketika individu mempelajari nilai umum atau realitas objektif dan
menjadikannya sebagai pedoman hidup. Mereka terlibat dalam interaksi yang
terus menerus dan proses sosialisasi antara individu dan generasi sebelumnya,
seperti ibu dan anak, guru dan siswa, atau laki-laki dan perempuan, dan
seterusnya. Di lembaga atau organisasi formal, proses tersebut terjadi antara
pemimpin dan bawahan, diantara sesama pemimpin, diantara sesama bawahan,
atau organisasi dan masyarakat, baik dalam bentuk interaksi sehari-hari maupun
pelatihan-pelatihan. Lembaga informasi sebagai lembaga penyedia jasa,
internalisasi nilai melayani merupakan proses yang paling menonjol dan
dipentingkan. Layanan publik, ketika layanan menjadi ujung tombak dan
cerminan kualitas organisasi, menanamkan nilai kemanusiaan, seperti
keramahan, tolong menolong, kasih sayang, dan kepeduliaan sosial lainnya.

4. Cloud computing merupakan layanan teknologi informasi yang


dimanfaatkan melalui jaringan internet, namun tidak semua layanan yang
ada di internet dapa dikategorikan sebagai layanan cloud computing.
a. Sebutkan syarat yang harus dipenuhi agar layanan yang terdapat di
internet dapat dikatakan sebagai cloud computing.
b. Jelaskan dan beri contoh dari masing-masing syarat tersebut.

a.
1. Layanan memiliki sifat On Demand, jadi layanan ini membuat pengguna bisa
berlangganan hanya yg dibutuhkan saja, sehingga membayarnya juga yg
digunakan pengguna saja

2. Layanan bersifat elastis/scalable, yaitu ketika user dapat menambah atau


mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan
sistem selalu dapat mengakomodasi perubahan tersebut.

3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh


pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.

9
4. Sumber Daya Terkelompok (Resource Pooling) Layanan ini terdiri dari
kumpulan sumber daya komputasi yang bisa dipakai bersama oleh para
pelanggan. Biasanya layanan ini bersifat multi tenant / banyak pemakai yang
memakai sumber daya komputasi secara bersama-sama.

5. Akses Pita Lebar Layanan yang terhubung melalui jaringan pita lebar,
terutama dapat diakses secara memadai memalui jaringan internet, baik
menggunakan thin client, thick client, maupun media lain, seperti smartphone.

6. Layanan yang terukur (Measured Service)


Jadi sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi
penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur
penggunaan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan (penyimpanan,
memori, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Sehingga, jumlah
sumber daya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi
dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.

b.
1. Contoh: provider internet dari TP LINK mengadakan 7 paket internet yg
berbeda-beda kapasitasnya dan kecepatan mbps nya, dan pengguna hanya
mengambil dan menggunakan 1 paket internet saja maka pengguna juga hanya
membayar paket yang diambil dan digunakan saja.

2. Contoh: ketika kita sebagai pengguna berlangganan internet pada yang


bandwidthnya 100mbps, lalu ingin menambahkan kecepatannya menjadi
200mbps, kemudian pengguna menghubungi CS meminta untuk penambahan
bandwitch, lalu CS memberikan respons dengan mengubah bandwidth menjadi
200mbps

10
3. Contoh: Ketika kita berlangganan internet, kita tidak perlu repot mengatur
segalanya, karena sudah ada yg mengelola dari pihak providernya, kita hanya
tinggal menghubungi CS apabila ada gangguan.

4. Contoh: ketika kita mengakses google yang menyediakan ratusan ribu server
yang tersebar di penjuru dunia sehingga dapat melayani jutaan penggunanya.

5. Contoh: Ketika kita menggunakan media sosial facebook, kita bisa


menggunakannya di smartphone, laptop, tablet, PC

6. Contoh: Ketika kita menggunakan Dropbox, kita bisa memantau space yang
terpakai ataupun space yang masih kosong, mengetahui masa aktif akun, dan
lainnnya.

Sumber:
Wiji, S (2021). Jaringan Kerja Sama Perpustakaan dan Informasi. Universitas
Terbuka: Tangerang Selatan

11

Anda mungkin juga menyukai