Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KODE ETIK DALAM PERILAKU PUSTAKAWAN

Diajaukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah

Dosen Pengampu : Ismaya S.IP.,M.I.P

DIsusun Oleh :

1.Nurul israwanti ( 732071202015)

2. Rezni Nuraini (7320712020

3.Samira Suleman

4. Selpi

Prodi Perpustakaan Dan Sains Informasi

Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Muhammadiyah Enrekang


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunia

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas membuat Makalah

perencanaan bisnis pada Mata Kuliah Pengantar Kewirausahaan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Ismaya S.IP,.M.I.P selaku dosen Mata Kuliah ETIKA PROFESI PUSTAKAWAN yang

telah memberikan kami banyak pemahaman dalam mata kuliah ini.

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna memperbaiki apa yang

menjadi kekurangan dari tugas pribadi ini. Akhir kata penulis ingin mengucapkan terima

kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya.


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan tidak dapat terlepas dari pustakawan yang mengelola perpustakaan, mengelola

perpustakaan mencakup koleksi dan melayani pemustakanya. Pustakawan dalam bekerja,

selalu dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka adalah sebagai pelayan bagi pemustaka

yang datang, pelayan yang melayani apa yang dibutuhkan pemustaka. Sehingga, dalam

berhubungan dengan pemustaka, pustakawan perlu untuk memperhatikan cara bersikap yang

baik kepada pemustakanya, termasuk juga etika dalam melayani pemustaka dengan ramah dan

penuh perhatian.

Seorang pustakawan yang profesional harus memiliki etika. Karena dalam etika terdapat

pengetahuan tentang moral. Salah satu ciri organisasi profesi yaitu memiliki kode etik. Kode etik

merupakan pedoman bagi anggota dalam menjalankan profesinya. Kode etik akan menjadi

pegangan, tuntunan moral dan rujukan bagi setiap pustakawan. Oleh karena itu, dalam

makalah ini akan dibahas tentang etika serta kode etik bagi pustakawan agar pustakawan dapat

menjalankan profesinya dengan baik.

B. Rumusan Masalah

1. Pergaulan Masyarakat

2.Pelayanan kepada masyarakat

3. Hubungan dengan rekan sejawat

4. Hubungan dengan atasan


5. Penampilan pribadi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Pergaulan Di Masyarakat

Etika pustakawan yang dapat dilimplementasikan dalam melayani pemustakanya sebagai

berikut :

1. Sopan Santun

Pustakawan harus bersikap sopan santun kepada orang lain, baik kepada masyarakat

pengguna, rekan-rekan sejawat, maupun kepada atasan. Untuk menunjukkan

pustakawan berbudaya, bagaimanapun sibuknya, harus bersikap sopan, santun, ramah,

tamah, bersahabat, dengan orang lain. Untuk dapat bersikap seperti itu, pustakawan

harus mengembangkan sikap berpikir positif, dewasa, tidak egois, tulus, dan tidak cuek

kepada orang lain.

2. Sabar Tidak Mudah Marah

Pustakawan jika ditegur dengan cara yang kurang pas, jengan cepat marah, dan jika mendapat

pujian, jangan mudah puas. Pustakawan sehari-hari dalam bekerja di perpustakaan melayani

pengguna yang beragam sifat dan karakternya, maka dalam rangka melayani pemustakanya

jangan cepat marah dan kurang sabar, pustakawan perlu tetap bersikap tenang dan sabar.

3. Suka Menolong
Kegiatan Pustakawan tidak dapat dilepaskan dari kegiatan yang berhubungan langsung dengan

pemustaka, entah kegiatan melayani pemustaka pada layanan sirkulasi maupun pada kegiatan

lainnya, pustakawan haruslah menumbuhkan dan mengembangkan sikap suka menolong. Jika

dilihat pemustaka kebingungan dan bertanya akan suatu hal maka sikap pustakawan

sebaikknya cepat-cepat membantu pemustaka untuk menemukan apa yang dicarinya.

4.Menghormati Orang Lain

Untuk dapat menghormati orang lain, manusia harus mengedepankan sikap tenggang rasa.

Sikap menghormati orang lain dapat dilakukan dengan memperlakukan semua pemustaka yang

datang ke perpustakaan dengan sama, tidak ada perbedaan, dan tidak membedakan golongan

tertentu, ras tertentu, ataupun suku tertentu. Pemustaka harus dilayani sebaik mungkin, hal ini

dilakukan agar pemustaka betah datang dan menggunakan perpustakaan.

5. Penuh Perhatian

Pustakawan bila ingin sukses dalam pergaulannya, tidak boleh tidak, harus mengembangkan

sikap penuh perhatian kepada orang lain. Sebab, yang dihadapinya setiap saat adalah manusia

yang senantiasa memerlukan perhatian orang lain. Sikap penuh perhatian kepada orang lain

adalah sikap profesional.

6. Tidak Egois

Pustakawan tidak boleh bersikap egois atau mementingkan dirinya sendiri, maka dari itu

diperlukanlah sebuah toleransi, agar dapat mengedepankan ego bersama, dan mengalahkan

ego pribadi.
7. Sikap Tenggang Rasa

8. Percaya Diri

Karakteristik percaya diri adalah berani bertanya, berani mengeluarkan pendapat, tegas dalam

mengambil keputusan, berani tampil, dan berani menjawab tantangan dalam tugas.

9. Komunikatif

B. Hubungan dengan Masyarakat


Pengguna perpustakaan merupakan bagian dari masyarakat pada umumnya. Selain di

perpustakaan, kemampuan pustakawan dapat digunakan untuk membantu masyarakat secara

luas.

1) Kerjasama dengan organisasi lain

Masyarakat pengguna perpustakaan terdiri dari berbagai pengguna dari komunitas atau

organisasi sehingga pustakawan harus bekerja sama dengan mereka dalam rengka

meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan serta komunitas yang dilayani. Berdasarkan

hasil yang didapati dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa responden sudah melakukan

kerjasama dengan organisasi lain. Bentuk kerjasama yang dilakukan keempat responden

diantaranya adalah melakukan kerjasama dengan Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera

Barat, bekerjasama dalam melakukan pengadaan yang melibatkan banyak instansi lain dalam

pendidikan pemakai, bekerja sama dengan perpustakaan SMK yang berada di Sumatera Barat

dan banyak lainnya yang memunyai tujuan yang sama.

2) Sumbangan dalam pengembangan kebudayaan di masyarakat Pustakawan harus

memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan

dan pengalaman yang dimiliki sebagai seorang pustakawan. oleh karna itu, pustakawan

dituntut untuk memahami nilainilai apa yang dikembangkan dalam masyarakatnya sehingga

mudah dalam beradaptasi dan berbaur dengannya.

B. Pelayanan kepada masyarakat

Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,


pustakawan harus mengenal masyarakat dan meberikan pelayanan yang terbaik seperti

dibawah ini :

1. Jujur, yaitu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakan;

2.Terbuka, yaitu transparan dalam pelaksanaan tugas dan pergaulan internal maupun

eksternal;

3.Berani, yaitu bersikap tegas dan rasional dalam bertindak dan berperilaku serta dalam

membuat keputusan demi kepentingan negara, pemerintah, dan organisasi;

4.Tangguh, yaitu tegar dan kuat dalam menghadapi berbagai godaan, hambatan, tantangan,

ancaman, dan intimidasi dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun;

5.Berintegritas, yaitu memiliki sikap dan tingkah laku yang bermartabat dan bertanggung

jawab;

6.Profesional, yaitu melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan atau keahlian serta

mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam pelaksaan tugas;

7.Kompeten, yaitu cakap, mampu, tangkas, berpengetahuan, dan ahli sesuai kriteria dan ukuran

dalam suatu jenis bidang pekerjaan tertentu;

8. Tangkas, yaitu melakukan pekerjaan dengan cepat, tepat, dan akurat;

9. Jeli, yaitu melakukan pekerjaan dengan teliti dan mampu memandang potensi permasalahan

kerja serta menemukan pemecahan yang sesuai;

10. Independen, yaitu tidak terpengaruh dan bersikap netral dalam melaksanakan tugas; dan
11. Sederhana, yaitu berikap wajar dan atau tidak berlebihan dalam tugas dan kehidupan

sehari-hari.

12. suka mengucapkan terima kasih.

13. melayani dengan wajah ceria

C. Hubungan dengan rekan sejawat

Selain berhubungan baik dengan masyarakat pustakawan hendaknya menjaga dan memelihara

hubungan baik dengan rekan sejawat sehingga akan tercipta suasana yang harmonis diantara

pustakawan. Jadi pustakawan harus memerhatikan teman sejawat sebagai berikut :

a. pustakawan perlu memperhatikan sikap mereka, antara lain tidak sombong, atau rendah diri,

tidak suka menyakiti, serta mampu menempatkan

b. Pustakawan berusaha mencapai keunggulan dalam profesinya dengan cara memelihara dan

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dapat diartikan dengan cara bekerja

sama dengan pustakawan lain, pustakawan berusaha berbagi ilmu pengetahuan dan

pengalaman untuk berusaha mengembangka pengetahuan dan keterampilan yang telah

dimilikinya.

c. Pustakawan bekerja sama dengan dengan pustakawan lain dalam upaya mengembangkan

kompetensi profesional pustakawan, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

Sejalan dengan pemikiran pada poin a, antara pustakawa satu dan lainnya saling memberikan

masukan atas kinerja dan hasil kerja yang telah dilaksanakan sehingga ke depan dapat
meningkatkan kompetensinya, baik secara individu maupun kelompok dan dapat meningkatkan

kualitas hasil kerja yang lebih memuaskan.

d. Pustakawan memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik antar sesama

rekan.Makna yang tersirat pada kewajiban ini adalah bahwa pustakawan dalam melaksanakan

tugasnyaa sehari-hari harus menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, bersikap saling

menghormati, adil, dan berusaha menigkatkan kesejahteraan bersama. Sikap yang harus

ditumbuhkan adalah sikap yang ingin bekerja sama, saling menghargai, saling pengertian, rasa

persaudaraan, dan tanggung jawab sehingga tumbuh rasa senasib dan sepenanggungan.

e. Pustakawan memiliki kesadaran, kesetiaan, dan penghargaan terhadap korps pustakawan

secara wajar Sebagai pustakawan, kode etik menghendaki agar pustakawan memiliki kesadaran

yang tinggi, kesetiaan, dan memberikan yang terbaik kepada korps atau kelompok profesinya

dengan cara yang sesuai dengan kemampuan pustakawan.

f. Pustakawan menjaga nama baik dan martabat rekan, baik di dalam maupun di luar kedinasan.

Sesama rekan kerja pustakawan berkewajiban saling menegur, mengigatkan jika terjadi

kekeliruan atau penyimpangan yang dapat merugikan nama baik diri dan profesi hal ini akan

berpengaruh pula terhadap nama baik lembaga tempat bekerja. Sikap saling mendorong dalam

peningkatan prestasi dan karir juga sangat dianjurkan sehingga akan meningkatkan pula

kualitas diri dan profesinya kemudian akan diikuti oleh meningkatknya kesejahteraan bersama.

4. Hubungan Dengan Atasan

Pustakawan hendaknya menciptakan hubungan yang baik juga dengan atasan. Untuk dapat
bekerja sama yang baik dengan atasan, pustakawan seharusnya loyal terhadap pekerjaannya

dan lebih suka memberi solusi daripada masalah.

5. Penampilan Pribadi

Penampilan menyangkut raut muka, cara berdiri, cara berjalan, dan keluar masuk ruang.

Penampilan akan memberikan kesan pertama terhadap orang lain yang memandang atau

memperhatikan.

Kepribadian adalah penampilan dan tingkah laku (cara bicara, cara berjalan, dll) yang

menggambarkan perilaku (pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, beauty and behavior)

seseorang yang dapat diamati secara langsung maupun tak langsung, yang dapat diamati secara

langsung maupun tak langsung, yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas diri yang

bersangkutan.

Seorang pustakawan akan dapat merasakan betapa besarnya manfaat mengetahui pribadinya.

Salah satu cara untuk memahami pribadi pustakawan tersebut adalah dengan mengadakan

introspeksi diri. Dalam berpenampilan, pustakawan juga perlu menerapkan etiket yang dikenal

dengan 3S (Sederhana-Serasi- Sop'an). Begitu juga untuk membentuk pribadi pustakawan yang

unggul, inklusif, dan humanis paling tidak mempunyai "POWER", yaitu: Positive, Others, Word,

Expanse, dan Realistic.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

etika secara umum yaitu tentang prilaku manusia sesuai dengan norma-norma hukum atau

kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu masyarakat. Dalam etika terdapat pengetahuan

tentang moral yaitu pengetahuan baik buruknya yang dilakukan manusia.

Etika pustakawan dalam melayani pustakawan telah diatur dalam sebuah kode etik pustakawan

indonesia, yang di dalamnya telah menetapkan standar aturan tingkah laku berupa norma-
norma yang dibuat oleh organisasi profesi pustakawan yang diharapkan dapat menuntun

anggotanya dalam peranan dan tugas profesinya dalam masyarakat.

Dengan demikian, etika atau sikap yang baik dan sesuai dengan standar etika orang

Indonesia perlu untuk diketahui oleh pustakawan, sehingga dalam melayani pemustakanya

tidak cuek dan asal lagi, bagaimana pun juga pemustaka merupakan sumber kehidupan sebuah

perpustakaan. Perpustakaan akan tetap ada dan berdiri, jika perpustakaan masih dikunjungi

dan dimanfaatkan oleh pemustakanya. Sikap dan etika pustakawan yang ramah, peduli, dan

sopan dapat mendekatkan pustakawan dengan pemustakanya serta menarik pemustaka untuk

selalu menggunakan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://vivinyukhadin/2014/10/etika-profesi-pustakawan.html?m=1

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-kode-etik-pustakawan

https://ikatanpustakawanindonesia.wordpress.com/kode-etik

Anda mungkin juga menyukai