DIsusun Oleh :
3.Samira Suleman
4. Selpi
Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunia
perencanaan bisnis pada Mata Kuliah Pengantar Kewirausahaan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Ismaya S.IP,.M.I.P selaku dosen Mata Kuliah ETIKA PROFESI PUSTAKAWAN yang
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna memperbaiki apa yang
menjadi kekurangan dari tugas pribadi ini. Akhir kata penulis ingin mengucapkan terima
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan tidak dapat terlepas dari pustakawan yang mengelola perpustakaan, mengelola
selalu dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka adalah sebagai pelayan bagi pemustaka
yang datang, pelayan yang melayani apa yang dibutuhkan pemustaka. Sehingga, dalam
berhubungan dengan pemustaka, pustakawan perlu untuk memperhatikan cara bersikap yang
baik kepada pemustakanya, termasuk juga etika dalam melayani pemustaka dengan ramah dan
penuh perhatian.
Seorang pustakawan yang profesional harus memiliki etika. Karena dalam etika terdapat
pengetahuan tentang moral. Salah satu ciri organisasi profesi yaitu memiliki kode etik. Kode etik
merupakan pedoman bagi anggota dalam menjalankan profesinya. Kode etik akan menjadi
pegangan, tuntunan moral dan rujukan bagi setiap pustakawan. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dibahas tentang etika serta kode etik bagi pustakawan agar pustakawan dapat
B. Rumusan Masalah
1. Pergaulan Masyarakat
PEMBAHASAN
berikut :
1. Sopan Santun
Pustakawan harus bersikap sopan santun kepada orang lain, baik kepada masyarakat
tamah, bersahabat, dengan orang lain. Untuk dapat bersikap seperti itu, pustakawan
harus mengembangkan sikap berpikir positif, dewasa, tidak egois, tulus, dan tidak cuek
Pustakawan jika ditegur dengan cara yang kurang pas, jengan cepat marah, dan jika mendapat
pujian, jangan mudah puas. Pustakawan sehari-hari dalam bekerja di perpustakaan melayani
pengguna yang beragam sifat dan karakternya, maka dalam rangka melayani pemustakanya
jangan cepat marah dan kurang sabar, pustakawan perlu tetap bersikap tenang dan sabar.
3. Suka Menolong
Kegiatan Pustakawan tidak dapat dilepaskan dari kegiatan yang berhubungan langsung dengan
pemustaka, entah kegiatan melayani pemustaka pada layanan sirkulasi maupun pada kegiatan
lainnya, pustakawan haruslah menumbuhkan dan mengembangkan sikap suka menolong. Jika
dilihat pemustaka kebingungan dan bertanya akan suatu hal maka sikap pustakawan
Untuk dapat menghormati orang lain, manusia harus mengedepankan sikap tenggang rasa.
Sikap menghormati orang lain dapat dilakukan dengan memperlakukan semua pemustaka yang
datang ke perpustakaan dengan sama, tidak ada perbedaan, dan tidak membedakan golongan
tertentu, ras tertentu, ataupun suku tertentu. Pemustaka harus dilayani sebaik mungkin, hal ini
5. Penuh Perhatian
Pustakawan bila ingin sukses dalam pergaulannya, tidak boleh tidak, harus mengembangkan
sikap penuh perhatian kepada orang lain. Sebab, yang dihadapinya setiap saat adalah manusia
yang senantiasa memerlukan perhatian orang lain. Sikap penuh perhatian kepada orang lain
6. Tidak Egois
Pustakawan tidak boleh bersikap egois atau mementingkan dirinya sendiri, maka dari itu
diperlukanlah sebuah toleransi, agar dapat mengedepankan ego bersama, dan mengalahkan
ego pribadi.
7. Sikap Tenggang Rasa
8. Percaya Diri
Karakteristik percaya diri adalah berani bertanya, berani mengeluarkan pendapat, tegas dalam
mengambil keputusan, berani tampil, dan berani menjawab tantangan dalam tugas.
9. Komunikatif
luas.
Masyarakat pengguna perpustakaan terdiri dari berbagai pengguna dari komunitas atau
organisasi sehingga pustakawan harus bekerja sama dengan mereka dalam rengka
meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan serta komunitas yang dilayani. Berdasarkan
hasil yang didapati dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa responden sudah melakukan
kerjasama dengan organisasi lain. Bentuk kerjasama yang dilakukan keempat responden
Barat, bekerjasama dalam melakukan pengadaan yang melibatkan banyak instansi lain dalam
pendidikan pemakai, bekerja sama dengan perpustakaan SMK yang berada di Sumatera Barat
dan pengalaman yang dimiliki sebagai seorang pustakawan. oleh karna itu, pustakawan
dituntut untuk memahami nilainilai apa yang dikembangkan dalam masyarakatnya sehingga
dibawah ini :
2.Terbuka, yaitu transparan dalam pelaksanaan tugas dan pergaulan internal maupun
eksternal;
3.Berani, yaitu bersikap tegas dan rasional dalam bertindak dan berperilaku serta dalam
4.Tangguh, yaitu tegar dan kuat dalam menghadapi berbagai godaan, hambatan, tantangan,
ancaman, dan intimidasi dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun;
5.Berintegritas, yaitu memiliki sikap dan tingkah laku yang bermartabat dan bertanggung
jawab;
6.Profesional, yaitu melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan atau keahlian serta
7.Kompeten, yaitu cakap, mampu, tangkas, berpengetahuan, dan ahli sesuai kriteria dan ukuran
9. Jeli, yaitu melakukan pekerjaan dengan teliti dan mampu memandang potensi permasalahan
10. Independen, yaitu tidak terpengaruh dan bersikap netral dalam melaksanakan tugas; dan
11. Sederhana, yaitu berikap wajar dan atau tidak berlebihan dalam tugas dan kehidupan
sehari-hari.
Selain berhubungan baik dengan masyarakat pustakawan hendaknya menjaga dan memelihara
hubungan baik dengan rekan sejawat sehingga akan tercipta suasana yang harmonis diantara
a. pustakawan perlu memperhatikan sikap mereka, antara lain tidak sombong, atau rendah diri,
b. Pustakawan berusaha mencapai keunggulan dalam profesinya dengan cara memelihara dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dapat diartikan dengan cara bekerja
sama dengan pustakawan lain, pustakawan berusaha berbagi ilmu pengetahuan dan
dimilikinya.
c. Pustakawan bekerja sama dengan dengan pustakawan lain dalam upaya mengembangkan
Sejalan dengan pemikiran pada poin a, antara pustakawa satu dan lainnya saling memberikan
masukan atas kinerja dan hasil kerja yang telah dilaksanakan sehingga ke depan dapat
meningkatkan kompetensinya, baik secara individu maupun kelompok dan dapat meningkatkan
d. Pustakawan memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik antar sesama
rekan.Makna yang tersirat pada kewajiban ini adalah bahwa pustakawan dalam melaksanakan
menghormati, adil, dan berusaha menigkatkan kesejahteraan bersama. Sikap yang harus
ditumbuhkan adalah sikap yang ingin bekerja sama, saling menghargai, saling pengertian, rasa
persaudaraan, dan tanggung jawab sehingga tumbuh rasa senasib dan sepenanggungan.
secara wajar Sebagai pustakawan, kode etik menghendaki agar pustakawan memiliki kesadaran
yang tinggi, kesetiaan, dan memberikan yang terbaik kepada korps atau kelompok profesinya
f. Pustakawan menjaga nama baik dan martabat rekan, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
Sesama rekan kerja pustakawan berkewajiban saling menegur, mengigatkan jika terjadi
kekeliruan atau penyimpangan yang dapat merugikan nama baik diri dan profesi hal ini akan
berpengaruh pula terhadap nama baik lembaga tempat bekerja. Sikap saling mendorong dalam
peningkatan prestasi dan karir juga sangat dianjurkan sehingga akan meningkatkan pula
kualitas diri dan profesinya kemudian akan diikuti oleh meningkatknya kesejahteraan bersama.
Pustakawan hendaknya menciptakan hubungan yang baik juga dengan atasan. Untuk dapat
bekerja sama yang baik dengan atasan, pustakawan seharusnya loyal terhadap pekerjaannya
5. Penampilan Pribadi
Penampilan menyangkut raut muka, cara berdiri, cara berjalan, dan keluar masuk ruang.
Penampilan akan memberikan kesan pertama terhadap orang lain yang memandang atau
memperhatikan.
Kepribadian adalah penampilan dan tingkah laku (cara bicara, cara berjalan, dll) yang
seseorang yang dapat diamati secara langsung maupun tak langsung, yang dapat diamati secara
langsung maupun tak langsung, yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas diri yang
bersangkutan.
Seorang pustakawan akan dapat merasakan betapa besarnya manfaat mengetahui pribadinya.
Salah satu cara untuk memahami pribadi pustakawan tersebut adalah dengan mengadakan
introspeksi diri. Dalam berpenampilan, pustakawan juga perlu menerapkan etiket yang dikenal
dengan 3S (Sederhana-Serasi- Sop'an). Begitu juga untuk membentuk pribadi pustakawan yang
unggul, inklusif, dan humanis paling tidak mempunyai "POWER", yaitu: Positive, Others, Word,
PENUTUP
A. Kesimpulan
etika secara umum yaitu tentang prilaku manusia sesuai dengan norma-norma hukum atau
kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu masyarakat. Dalam etika terdapat pengetahuan
Etika pustakawan dalam melayani pustakawan telah diatur dalam sebuah kode etik pustakawan
indonesia, yang di dalamnya telah menetapkan standar aturan tingkah laku berupa norma-
norma yang dibuat oleh organisasi profesi pustakawan yang diharapkan dapat menuntun
Dengan demikian, etika atau sikap yang baik dan sesuai dengan standar etika orang
Indonesia perlu untuk diketahui oleh pustakawan, sehingga dalam melayani pemustakanya
tidak cuek dan asal lagi, bagaimana pun juga pemustaka merupakan sumber kehidupan sebuah
perpustakaan. Perpustakaan akan tetap ada dan berdiri, jika perpustakaan masih dikunjungi
dan dimanfaatkan oleh pemustakanya. Sikap dan etika pustakawan yang ramah, peduli, dan
sopan dapat mendekatkan pustakawan dengan pemustakanya serta menarik pemustaka untuk
DAFTAR PUSTAKA
https://vivinyukhadin/2014/10/etika-profesi-pustakawan.html?m=1
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-kode-etik-pustakawan
https://ikatanpustakawanindonesia.wordpress.com/kode-etik