Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Askar saputra

NIM : 40400120022

Kelas : 3 AP 1

Hadirnya pengelolah atau pustakawan yang berkualitas dan profesional mewajibkan


pustakawan atau pengelolah meningkatkan kompetensi yang di miliki, Kompetensi adalah
kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Tipe kompetensi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu pertama Soft Competency yaitu berkaitan erat dengan kemampuan
mengatur pekerjaan dan berinteraksi dengan orang lain, sebagai contoh adalah kemampuan
memimpin dan kemampuan berkomunikasi. Yang kedua yaitu Hard Competency yaitu yang
berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan, sebagai contoh
kemampuan mengklasifikasi, membuat abstrak, melayani pemustaka, penelusuran informasi dan
sebagainya, jadi kerena Pustakawan adalah profesi, maka untuk menjadi pustakawan perlu
kriteria tertentu yang berkaitan dengan bidang tugas yang akan dikerjakan salah satu kriterianya
memiliki ijasah di bidang perpustakaan atau telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional
di bidang kepustakawanan dan memperoleh sertifikat.

Perpustakaan menempati posisi strategis dalam kehidupan umat manusia, bahkan dapat di
pakai sebagai tolak ukur tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa. Salah satu faktor signifikan
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tentukan oleh keberadaan dan
pemanfaatan perpustakaan. Dengan kehadiran perpustakaan dalam lembaga pendidikan,
merupakan salah satu langlah untuk menangkis tantangan globalisasi dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dalam mengembangkan perpustakaan, perlu adanya dukungan dari ilmu-
ilmu lainnya, salah satunya adalah ilmu psikologi, ilmu psikologi dianggap dapat meningkatkan
profesionalisme pustakawan karena ilmu psikologi sendiri adalah ilmu yang membahas tentang
perilaku. Oleh karena itu keberadaan perpustakaan sebagai unit pengelola informasi sangat
penting untuk mendukung terjadinya komunikasi yang efektif di masyarakat, jadi Ada banyak
hal-hal yang bisa dilakukan dalam penerapan psikologi pemustaka di dalam perpustakaan yang
sangat di perlukan di dalam perpustakaan.
Dalam membangun perpustakaan ideal beriorentasi kepuasa pemustaka melalui
pendekatan psikologi pemustaka, Dalam UU nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan
menjelaskan tentang pentingnya pemberian layanan prima terhadap pengunjung perpustakaan.
Hal itu bisa di simak pada pasal 32 ayat a yang berbunyi, Tenaga perpustakaan berkewajiban
memberikan layanan prima terhadap pemustaka.Jadi yang harus di kembangkan Seperti
pustakawan harus membagun terlebih dahulu membagun layanan cinta internal dan layangan
cinta eksternal, layanan cinta internal ini seperti mambangun karakter, membagun rasa di siplin
diri, membagun rasa cinta terhadap perpustakaan dan semua hal yang berhubungan dengan
perpustakaan sehingga ketika melayani pemustaka pustakawan betul-betul sudah siap sehingga
dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pemustaka dan memberikan rasa puas
sedangkan layanan cinta eksternal yaitu antara pustakawan dan pengunjung seperti membagun
karakter pengungjung, membgung komuniksi yang efektif.

Jadi ada banyak pendekatan psikologi pustakawan terhadap pemustaka terdapat beberapa
hal dapat di lakukan oleh pustakawan berinteraksi langsung dengan pemustaka memberikan
senyuman, menyapa terlebih dahulu pemustaka, memahami berbagai macam karakter pemustaka
dengan sabar melayani membantu menemukan apa yang pemustaka butuhkan serta Motivasi
juga sangat penting karna motivasi merupakan faktor utama yang mendorong tumbuhnya etos
kerja. Etos kerja sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang mendasari seseorang untuk
bertingkah-laku dalam bekerja,Pustakawan yang bekerja dengan anak-anak dan remaja juga
harus menanamkan dalam diri mereka masing-masing bahwa perpustakaan yang baik akan
memberikan pengaruh yang baik kepada para penggunanya. Misalnya jika pustakawan
perpustakaan sekolah rajin membaca buku dan gener buku, maka hal tersebut merupakan contoh
yang baik untuk mengembangkan minat baca mereka kepada anak-anak dan remaja agar
peningkatan tingkat minat baca di Indonesia busa berkembang.

Anda mungkin juga menyukai