Anda di halaman 1dari 14

ESAI 1

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan
motivasi tersebut? (500 sd 5000 karakter)

Saya sangat suka membuat orang lain tertarik dan mengikuti saya, namun untuk membuat orang lain
tertarik dan mengikuti saya tentu saja saya harus memiliki daya tarik yang besar yang memberi pengaruh
perubahan pada orang tersebut misalnya orang tersebut menjadi lebih bahagia, lebih cerdas, lebih
berwawasan, lebih bergaya, dengan kata lain menjadikan sosok yang memiliki perubahan yang lebih
baik pada diri sendiri maupun orang lain, tidak di pungkiri terkadang saya dianggap sosok yang
mengancam kenyamanan orang lain.

Untuk memberi perubahan pada orang lain tentu saja saya terlebih dahulu harus menjadi penggerak
perubahan pada diri sendiri menjadi sosok yang mampu beradaptasi dan berkreasi sesuai perubahan
zaman dengan berpedoman pada Pancasila dan Agama yang saya anut.

saya termotivasi menjadi guru pengerak karena saya inggin murid dan teman-teman guru merdeka
bergerak melakukan perubahan yang di awali dari merubah cara berpikir, bertindak, berkomunikasi,
gerak tubuh, cara belajar yang monoton atau kaku menjadi lebih luwes dan tepat sasaran.

Saya sering berbagi cerita dan praktik baik dengan murid dan teman guru, dengan saya berbagi cerita
dan praktik baik maka murid dan teman-teman guru juga membalas dengan berbagi cerita dan praktik
baik yang sudah di alami. Dari sini kami sering menemukan jawaban dari masalah-masalah yang sering
di hadapi oleh murid, guru, sekolah, orang tua dalam proses pembelajaran baik dikelas, lingkungan di
luar kelas dan sekolah. Masih banyak juga masalah yang belum kami temukan jawabannya dari berbagi
cerita dan paraktik baik, untuk itu saya mengajak teman-teman guru untuk ikut berdiskusi dalam
kelompok atau komunitas guru lintas jenjang dan lintas daerah, meminta pendapat pengawas sekolah
bahkan pihak-pihak yang akan berkaitan dengan masalah yang di hadapi, saya juga harus banyak
membaca, menyimak, belajar mandiri dan mempraktekkan hal baik dan merefleksi diri guna mencari
solusi yang tepat dari masalah yang di hadapi, sebagai guru penggerak saya tidak boleh putus asa dan
berkecil hati, terus bersemangat bergerak membawa perubahan yang lebih baik.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya! (1500 sd 5000 karakter)

1. Sebelum saya Menyusun dan mengembangkan materi pembelajaran yang akan di berikan
saya terlebih dahulu harus mengetahui profil murid murid saya, seperti apa pekerjaan
orang tau, agama, saudara di dalam rumah, di lingkungan mana mereka tinggal, daerah
asal atau budaya yang ada di rumah. Setelah memahami profil murid saya maka saya
akan menyesuaikan pembelajaran dengan murid saya dengan cara membangun
kesepakatan belajar dan berprilaku di dalam dan di luar kelas, berdiskusi tentang tujuan
pembelajaran yang akan di capai dan cara belajar yang menyesuaikan dengan keadaaan
murid.
2. Berusahan selalu menunjukkan rasa cinta dan bangga pada bangsa, negara, sekolah,
Keluarga, teman dan murid saya. Dengan berprilaku jujur, berakhlak mulia, disiplin,
tanggung jawab, konsisten, berwibawa dan selalu meningkatkan rasa kepedulian yang
tinggi sesuai dengan nilai Pancasila, agama dan kode etik guru yang saya anut.
Kepribadian yang baik haruslah dimiliki oleh setiap manusia, guru adalah panutan para
muridnya jika guru memiliki kepribadian yang mampu mengerakkan kepribadian muridnya
menjadi kepribadian yang bisa menjadi panutan baik bagi teman, keluarga dan lingkungan
sekitarnya maka guru dan murid tersebut adalah seorang penggerak.
3. Selalu membangun kemampuan sosial dengan bertindak secara objektif tidak memihak,
selalu membangun komunikasi secara efektif, empatik dan santun pada murid, teman,
pimpinan, keluarga, komunitas dan lingkungan sekitar kita, sehingga kita dapat
beradaptasi dan berkomunikasi di manapun berada dan dapat menjadi sosok yang
memberi pengaruh dan dampak yang baik pada orang lain dalam kehidupan sosial,
4. Berkomitmen dalam setiap keputusan yang diambil dapat di laksanakan dengan
maksimal dengan memperhatikan prinsip yang berlaku berorientasi pada hasil yang
maksimal dan memberi manfaat, untuk semua pekerjaan yang saya lakukan. Seperti
dalam melaksanakan tugas saya sebagai guru di kelas saya harus menguasai materi
dengan mengkolaborasikannya dengan pengilmuan yang lain, tentu saja harus sesuai
dengan tujuan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di capai.
Sebagai guru tentu saja saya harus terus belajar menggunakan pengilmuan dan teknologi
yang terus berkembang agar saya bisa menjadi penggerak Pendidikan untuk diri sendiri,
murid, teman, orang tua dan lingkungan sekitar saya, agar kami semua menjadi penggerak
yang mandiri yang merdeka belajar yang professional.
5. Pemilik bakat protean, karier guru tidak terbatas pada kepala sekolah dan pengawas saja,
banyak karier yang bisa di miliki oleh seorang guru, misalnya menjadi seorang disainer
dan penjahit seperti saya, menjadi penulis, narasumber Pendidikan, menjadi pengembang
konten, pemilik restoran dan usaha lainnya. Yang semua itu dilakukan dengan
pengilmuaan yang terus menerus diasah, selain menjadi inkam pribadi juga akan menjadi
contoh bagi murid kita untuk berwirausaha dengan bekerja keras, bersungguh-sungguh,
kreatif, inovatif dalam menjalani kehidupan.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak
nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban
Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar
inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) (2000 sd 7000 karakter)
15 agustus 2019, kegiatan Spendel Ekspo
Kegiatan ini adalah goal dari kolaborasi pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Agama,
prakarya dan seni budaya. Awalnya saya merencanakan mengajar materi Aritmatika sosial di kelas
tujuh, saya inggin murid mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sosial masyarakat, lalu saya
diskusi dengan beberapa guru mapel lain di kelas tujuh adakah materi mereka yang sesuai dengan
penilaian akhir di materi saya, ternyata pelajaran lain juga dapat menyesuaikan materinya. Contohnya di
pelajaran matematika siswa di harapkan dapat menghitung harga jual, harga beli, untung, diskon, PPN,
PPH, di pelaran IPS ada materi Pasar, di pelajaran IPA anak diajarkan menggunakan Bahasa latin pada
tumbuhan dan kandungan dalam tiap bahan yang mereka olah sebagai bahan dagangan, pejaran Bahasa
dengan materi demostrasi, pelajaran prakarya mengelolah hasil tanaman atau kebun, pelajaran seni
budaya siswa mencari tau makanan atau kesenian daerah yang akan di tampilkan, di pelajaran agama
siswa mengulik peninggalan agama dari daerah yang diangkat. Saya sangat antusia kala itu membimbing
siswa saling berkolaborasi dengan pelaran lain, mendapat dukukungan dari Kepala sekolah tentunya
waktu yang tepat sudah saya diskusikan dengan kepala sekolah dan kagiatan spendel ekspo dapat
dilaksanakan menjelang peringatan HUT RI dimana biasanya di isi dengan rangakaian perlombaan
kompetisi, namun tahun ini di isi dengan kegiatan pengembangan kompetensi siswa dan guru yang
saling berkolaborasi. Saat itu hanya kelas tujuh yang menjadi sasaran ternyata guru dan siswa yang di
kelas delapan dan Sembilan juga ikut dalam praktek pembelajaran ini, akhirnya kami mengorganisir
tema untuk setiap jenjang agar tidak ada yang sama tema yang diangkat di setiap kelompok dan setiap
jenjang, kelas tujuh kuliner nusantara, kelas delapan budaya Nuasntara, kelas Sembilan wisata
Nusantara. Terpancar kebahagian dan semangat mengelora di diri siswa ketika mempersiapkan dan
acara puncak, guru-guru juga berkomentar harusnya sering- sering buat kegiatan seperti ini, tidak semua
kelompok belajar bisa menyelesaikan sesuai apa yang telah mereka susun dan rencakan tetapi mereka
puas dengan hasil kerja mereka dan mereka tau apa kekurangan dan kelebihan dari aktivitas yang
mereka lakukan, kegiatan ini juga melibatkan orang tua karna orang tua terlibat di rumah ikut
mempersiapakan maka orang tua di undang mengikuti kegiatan ini.
10 Februari 2020, Marker Day, sama saya juga mengajak kolaborasi beberapa guru dan mapel untuk
kegitan Market Day.
Saya juga membuat materi Skala dan Perbandingan kedalam pola dasar pembuatan pakaian dan pakaian
dari kertas dalam bentuk skala dan perbandingan, 28 januari 2020 di kelas tujuh SMPN 8 Lubuklinggau.

Badai covid melanda Pendidikan, pembelajaran on line di berlakukan, kesiapan yang tiap terjadi bagi
saya dan murid. Saya belajar dan membuat video pembelajaran dan membuat chanel you tube, GC selain
FB, WAG, Instangram yang sudah ada, ternyata masih tidak bisa menutupi sulitnya mengakses dan
belajar secara on line. Saya menjadi relawan TIK Diskominfo berkolaborasi dengan KGB Lubuklinggau
saya ikut menjadi salah satu pemberdaya (mengajak guru lintas jenjang mulai dari Paud, SD, SMP, SMA
Negeri dan swasta untuk ikut menjadi nara sumber, Menyusun jadwal siaran dan mensosialisakan ke
dinas pendidkan dan ke sekolah-sekolah) dan saya juga menjadi salah satu nara sumber. Kegiatan ini di
Radio Anak Oke Linggau 96,7 FM dengan program kita dengar kita tau setiap hari senin sampai jumat
di mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB, di Radio DKJ 106,4 FM program Belajar asik Bersama setiap
hari senin sampai jumaat pukul 16.00 sampai 17.00 WIB, di televisi yaitu program mengajar di
Silampari TV. Kegiatan program radio di mulai 29 juni 2020 sampai desember 2021 berakhirnya belajar
on line dan di bukanya Pertemuan tatap muka terbatas.

Di pertemuan tatap muka terbatas ini saya membuat penyederhanaan materi karena sekolah kami masih
menggunakan kurikulum K13, jadi upaya saya adalah membuat penyederhanaan materi dengan
membaut Lembar kerja peserta didik dan modul pembelajaran sederhana dengan penilaian presentasi di
kelas ketika tatap muka dan video belajar.

ESAI 2

Berinteraksi dengan orang lain terkadang menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang anda
alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orang tua, wali
murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, toko masyarakat, pemuka agama, instansi,maupun lainnya)
guna menimbulkan kesadaran agar mereka berkomitmen membantu anda mencapai tujuan Bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta
untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas! (500-1000)
Saya mulai merasa kesulitan berinteraksi dengan orang lain ketika yang mengajak Kerjasama lebih dari
satu orang pada saat yang sama, ini terjadi saat pembelajaran on line di mulai sampai dengan saat ini,
sudah hampir dua tahun terakhir ini banyak perubahan yang saya alami.
Saat itu saya bersama komunitas guru belajar punya inisiatif untuk menggerakkan teman-teman guru
untuk ikut serta dalam pembelajaran luring di radio dan televisi yang sudah kami rintis melalui
komunitas guru belajar hanya saja kami kekurangan relawan guru yang bersedia mengisi program acara
radio dan televisi tersebut di karenakan permintaan dua stasiun radio dan televisi dalam waktu
bersamaan dan meminta program Pendidikan untuk semua jenjang sekolah yang di siarkan setiap hari
kerja. Saat itulah saya dan beberapa teman dari komunitas mengajak teman guru lain untuk ikut menjadi
relawan Pendidikan tentu saja komunitas kami terlebih dahulu sudah mengajukan Kerjasama dan
meminta izin dinas Pendidikan untuk memberikan dukungan pembelajaran luring melalui Radio dan
televisi.
Melalui komunitas guru belajar lubuklinggau ini saya bertemu dengan Guru lintas jenjang, kepala
sekolah lintas jenjang, dinas Pendidikan, dinas komunikasi dan informasi, Pihak radio dan Televisi yang
ada di lubuklinggau, juga mempertemukan saya dengan guru lain di indonesia lewat jaringan Yayasan
guru belajar, saya banyak belajar bagaimana menjalin Kerjasama dan membangun kepercayaan orang
lain pada saya dan komunitas saya. Banyak orang dan instansi yang terlibat dalam kegiatan kami ini,
kenapa banyak pihak yang dilibatkan karena untuk memberikan program kegiatan pemebelajaran luring
kita membutuhkan guru dari berbagai mata pelajaran dan dari semua jenjang Pendidikan. Saya dan
komunitas ingin guru yang ikut berpartisi mencari cara dalam kegitan pembelajaran luring jika
pembelajaran daring tidak bisa tersampaikan secara maksimal di kendalakan oleh jaringan dan kuota,
maka kami guru, dinas Pendidikan kota Lubuklinggau dan stasiun radio anak oke linggau, radio DKJ
dan silampari tivi untuk menjadi relawan Pendidikan.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang
Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang
Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan? (1000-5000)
Kesulitan yang di hadapi : di tolakan secara jelas, di acuhkan, diterima tapi di acuhkan, bahkan dapat
komentar yang tidak enak menurut saya, ditanya ada uang transport makan atau minum dan apakah ada
sertifikatnya. Penyusunan jadwal siaran yang harus menyesuaikan dengan jadwalnya guru,
mendampingin guru yang baru pertama kali akan siaran, menyesuaikan jadwal dengan pihak radio dan
lelevisi, mencari pengganti guru yang tiba-tiba tidak bisa hadir siaran, memenuhi surat izin untuk guru
di tujukan ke pihak sekolah tempat guru bekerja. Menjalin komunikasi dan Kerjasama aktif bersama tim
pembelajaran luring agar semua sesuai dengan perencanaan mulai dari bagian promosi membuat player
atau poster setiap guru yang akan melakukan siaran gunanya agar guru dan sekolah tersebut
terpromosikan.

Niat baik, kerja baik dan ihlas tidak semuanya terbalaskan dengan baik, tak urung berbagai penolakan
sering saya terima baik dari teman sejawat satu instansi terutama yang begitu terasa bagi saya mungkin
karena sering nya interaksi, dari pimpinan sekolah baik sekolah sendiri maupun sekolah lain yang
semuanya mau prosedur dari dinas Pendidikan, dari persatuan atau komitas guru yang lain seolah kami
adalah ancaman untuk mereka. Salah satunya saya dan komunitas saya gagal menjalin kerjasa dengan
sebuah persatuan guru dalam perjanjian kerjasama peminjaman tempat dan alamat untuk komunitas
kami, kalau di ingat kami sudah beberapa kali menjalin komunikasi langsung dan melalui surat tapi tetap
saja gagal hingga saat ini. Tapi saya juga lebih banyak bersyukur penerimaan saya dan komunitas saya
lebih banyak dari pada penolakan. Tanggapan, berita atau cerita tentang saya baik negative atau positif
sudah jadi obat pendewasaan bagi diri saya, saya tidak akan menyerah hanya saya akan istirahat dahulu
membiarkan angin bertiup kencang.

Respon saya untuk teman sejawat saya akan tunjukkan bersama teman sejawat lainnya bahwa yang kita
lakukan adalah baik dan ihlas dan terus memberikan ajakan atau tawaran untuk ikut ambil bagian. Untuk
pimpinan yang kaku saya berusaha untuk memenuhi semua prosedur yang berlaku dengan cara
berdiskusi bersama komunitas saya menemukan jalan keluarnya, tentu saja harus tahan mental jika
dianggap pimpinan sebagai ancaman tetap berlaku sopan, santun, patuh pada pimpinan. Untuk
komunitas lain yang tidak mau bekerjasama kita tunda dahulu.
Saya harus tetap semangat dan terus jalin komunikasi dalam komunitas sebagai penyemangat dan tempat
menemukan cara.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama? (1500-5000)
Tentu saja saya juga harus menunjukkan sikap integritas yang tinggi terhadap kinerja saya.
Membangun sikap kepedulian sesama guru dan sesama murid misalnya selalu ramah, menunjukkan rasa
sopan,santun saling menghargai dan menghormati sesama.
Terus melalukan inovasi dalam pembelajaran yang berpihak pada murid dan membagikan pengalaman
belajar saya kepada sesama teman guru, berbagi cerita dan pengalaman kehidupan bersama murid.
Berperan aktif dalam komunitas yang saya ikuti, mencari cara untuk menigkatkan kompetensi guru
dalam komunitas saya dengan cara berbagi ilmu dan praktik baik yang di miliki sesasama guru.
Membangun komunikasi aktif dengan ketua Korwas, ketua MGMP, MKKS, K3SD, dan forum
musyawarah lainnya.
Ikut serta membangun dan mensukseskan program sekolah, dinas Pendidikan, pemerintah kota, provinsi
dan pusat.
Saya harus berada di dalam instansi atau organisai komunitas jaringan yang jelas dan legal. Ketika sudah
jelas dan legal baru kita bisa membuat kesepakatan dengan pihak lainnya juga secara jelas.
Membuat diri saya untuk terus belajar dari berbagai sumber misalnya dari pelatihan yang di
selengarakan oleh perintah, dari teman sejawat, belajar dari komunitas saya, belajar mandiri misalnya
melalui aplikasi pembelajaran.
Membangun komunikasi aktif dan positif bersama rekan guru baik satu jenjang maupun beda jenjang,
menjalin komunikasi dengan orang tua, wali murid di sekolah, masyarakat lingkungan sekitar saya
tinggal misalnya mebahas issue sosial, menjelaskan kebijakan Pendidikan, cara mendidik anak ketika di
sekolah dan rumah, memahami kebutuhan anak dan kemapuan kelebihan anak.
Menjadi pembicara atau naras umber dalam kegiatan misalnya kegiatan Pendidikan, saya pernah
menjadi pembicara di TPN VII.
Berperan aktif di lingkungan tempat tinggal saya misalnya dalam kegiatan pengajian, acara tasyakuaran,
baik suka maupun duka.
Menjalankan semua aturan Kerjasama yang telah di sepakati bersama, jika ada kendala maka di
diskusikan untuk mencari solusinya.
Membuat kesepakatan Kerjasama yang jelas, memberikan manfaat dan keuntungan yang adil di kedua
belah pihak.
Menentukan konsekwensi dari semua kesepakatan yang dibuat baik berupa penghargaan maupun berupa
hukuman yang adil.
Kesepakatan atau komitmen harus di setujui oleh kedua belah pihak, untuk membangun komitmen
haruslah memiliki kesadaran penuh tampa ada tekanan dari masing-masing pihak.

Bagaimana hasilnya? (500-5000)


Ketika saya memiliki integritas tinggi pada diri dan pekerjaan yang dilakukan tentu saja saya akan
membuat orang lain percaya, dan mau menjalin kerjasa bersama saya. Orang akan tertarik menjalin
komitmen bersama kita apabila kita sudah terjamin kemampuan, kemapanannya, tanggung jawabnya,
kewibawaannya, kecerdasannya, kedisiplinannya, kejujurannya, kepropesionalnya, kompetensinya,
kerjasama dan kerja kerasnya dalam pengorganisasian pelaksanaan kegitan maka hubungannya terjalin
baik dengan banyak orang, instansi ataupun komunitas. Jika kita telah memiliki karakter tersebut
tentulah orang akan merasa terjamin berkomitmen bersama kita dan tentulah Kerjasama yang
berkomitmen akan tercipta. Contohnya saya berhasil menjalin komitmen bersama teman sejawat dalam
mengadakan kegiatan pembelajaran di sekolah, membuat murid berkomitmen dengan kesepakatan cara
belajar di kelas, berhasil bersama komunitas menjalin kerja sama bersama beberapa instansi pemerintah
dan swasta.

ESAI 3
Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan
pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang,
kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu?
Gambarkan secara jelas! 500
Sekitar tahun 2013 sampai tahun 2018 saya merasa massa itu massa terberat bagi saya, saat itu saya
sudah termasuk guru yang memiliki sertifikat profesi dengan beban mengajar dua puluh empat jam tatap
muka pelajaran matematika di kelas delapan dan kelas tujuh sebagaimana di ketahui untuk kompetensi
dasar yang harus di capai sangatlah banyak dengan kurikulum 2013, saya juga mendapat tugas tambahan
sebagai wali kelas dari lima tahun itu saya bergantian menjadi wali tujuh dan delapan, kemudian saya
juga di beri kepercayaan oleh kepala sekolah untuk membantu administrasi keuangan sekolah yaitu
sebagai bendahara dana BOS APBN dalam massa lima tahun itu saya mengalami tiga kali pergantian
kepala sekolah artinya tiga kali sertijab dan tiga kali melakukan penyesuaian dengan cara kerja
pimpinan.
Massa itu saya sering menangis dan sakit tapi tidak bisa sembarangan mengemukakan isi hati saya,
massa itu raut muka saya sangat kaku apalagi ketika saya sudah duduk di rungan saya dan menghadap
laptop dan menyelesaikan tanggung jawab sebagai bendahara, beberapa teman saya cerita mass aitu
kami tidak berani untuk menyapa saya kalau saya sedang serius, massa itu juga saya pernah di hujat
dengan kata yang luar biasa hingga membuat kaki saya tak bisa beranjak dan air mata saya mengalir saat
itu juga, teguran yang akan selalu saya ingat mungkin hingga akhir hayat saya, teguran itu saya terima
dari seorang ibu guru senior saya baik dari usia dan massa kerja sangat jauh perpengalaman di
bandingkan dengan saya. Penghibur saya mass aitu adalah ketika saya berjalan di koridor kelas banyak
murid yang menyapa saya dan ketika bergaul dengan murid saya di kelas, terutama kelas yang saya jadi
wali kelasnya mass aitu kelas delapan yang saya menjadi wali kelas pernah dua kali berturut-turut
mendapat penghargaan kelas favorit saya bangga tapi ketika saya refleksi apakah murid saya merasa
bahagia dan bangga dengan saya sebagai wali kelasnya saat itu, kalau di refleksi saat itu saya adalah
orang yang kaku, mudah marah, dan cukup memberi tekanan pada murid saya dengan aturan yang saya
tentukan sendiri. Begitu juga keadaan di rumah saya, massa itu anak-anak saya juga sedang bertumbuh
tapi saya malah lebih banyak membawa pekerjaan dan beban mental dari sekolah ke rumah, saya
bersalah pada anak saya terkecil karna saya sering memberi tekanan saat membimbing anak saya belajar
di rumah sampai saat ini anak saya yang bungsu lebih memilih pilihan pertama sang ayah untuk
membantu mengerjakan tugas sekolahnya, rasa trauma belajar bersama saya masih di rasakan anak saya
sampai saat ini. Guru dan orang tua seperti apa saya ini? Pertanyaan yang saya tidak tau jawabannya.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan
kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda
menghadapinya?1500
Waktu telah berlalu dan tidak bisa putar di ulang Kembali untuk memperbaiki keaadaan yang saya pilih
saat itu. Namun pengalaman lima tahun luar biasa itu membuat saya sangat dewasa. Saat itu saya tidak
tau apakah saya menjalini situasi tersebut sambil berbebenah diri atau hanya meluruskan apa yang saya
kerjakan. Saya sadar sebagai guru dan orang tua saya masih sangat kurang memahami pemikiran murid
dan anak saya, mungkin di karenakan diri saya yang penuh tekanan tidak merdeka, maka saya
memberlakukan hal sama untuk anak dan murid yang saya didik, saya memaksakan apa yang menurut
saya baik tampa bertanya, mencari tau, bahkan mengajak mereka untuk berdiskusi apa yang mereka
inginkan dan bagaimana cara mereka untuk mewujudkan keinginan mereka itu, saya juga tidak ingin
selalu menjalakan pekerjaan atau hidup saya di bawah tekanan baik keluarga, teman bahkan pimpinan,
ini bukan berarti saya ingin bertentangan dengan keluarga, teman atau pimpinan tidak sama sekali, saya
hanya ingin melakukan pekerjaan itu dengan cara yang membuat saya merasa ringan tampa tekanan dan
paksaan dan tentunya juga meringankan orang-orang yang ada di sekitar saya, karena saya tau saya jika
sudah memutuskan melakukan pekerjaan tersebut maka saya akan bertanggung jawab dengan pekerjaan
itu. Untuk memerdekakan diri saya, saya bergabung dengan beberapa komunitas guru belajar, ada satu
komunitas yang sangat membantu saya memerdekakan diri saya di komunitas itu saya banyak belajar
dari pengalaman guru-guru Paud yang sangat sabar dan terlatih dalam mengelola emosi diri sendiri dan
emosi muridnya, guru SD yang sangat di sukai oleh murid-muridnya di karenakan guru bisa juga jadi
teman murid, guru SMP sosok yang jadi panutan saya dalam bekerja dan belajar, sosok guru SMA yang
merasa dirinya selalu SMA penuh rona bahagia. Dari mereka saya belajar menata perjalan hidup dan
pekerjaan saya saat ini menghadapi murid-murid saya di sekolah dan anak-anak saya dalam keluarga.
Ketika saya di hadapkan pada banyaknya pilihan pekerjaan yang harus saya lakukan, saya harus berani
mengambil sikap menentukan pekerjaan apa yang harus saya dahulukan dan pekerjaan apa yang bisa di
kerjakan atau di ambil alih oleh teman sejawat. Lima tahun menjadi bendahara sekolah dengan tiga kali
berganti kepala sekolah sudah beberapakali saya mengusulkan untuk pergantian bendahara sekolah dan
tidak di kabulkan, akhirnya saya tegas mengundurkan diri menjadi bendahara sekolah dan berjanji akan
terus membantu kinerja kepala sekolah, saya beralih menjadi wakil kepala sekolah urusan sarana
prasarana, beberapa bulan berikutnya pimpinan sekolah kembali berganti dengan cara kepemimpinannya
sendiri, saya kembali merasa terbentur, saya ingin melakukan apa yang semestinya menjadi tanggung
jawab saya tetapi saya sulit melakukannya ketika saya meminta kelengkapan berkas belanja barang
pada bendahara saya tidak pernah di kabulkan, saat itu saya bertahan hingga dua tahun dan saya juga
mengundurkan diri dari tanggung jawab tersebut, sejak saat itu sampai saat ini saya menjadi guru dan
wali kelas kemudian saya aktif di komunitas guru belajar dan Musyawarah guru mata pelajaran
matematika di kota Lubuklinggau.
Menjadi sosok guru dewasa haruslah melawati massa bahagia, penuh tantangan bahkan kisah sedih yang
menjadi pelajaran seumur hidup. Sejak saya di tegur keras oleh guru senior saya sejak saat itu setiap
pagi mengawali perjumpaan di sekolah saya mewajibkan diri saya untuk menyapa dan memberi salam
berupa ucapan assalamualaikum atau selamat pagi dengan mencium tangan atau berpelukan dengan guru
senior di sekolah juga bersalaman dengan setiap guru teman kerja Wanita saya di sekolah dan
memberikan sapaan salam yang ramah pada teman guru laki-laki di sekolah saya, hal itu membuat saya
merasa bahagia di setiap pagi, kebahagian berlipat-lipat ketika teman guru saya membalas salam saya
juga hangat dan senyum yang menyeringah, pembiasaan yang baik memang berat di awal tapi indah
setelah terbiasa, dari sekedar teman sejawat kita seperti saudara.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?1500
Setelah kompleksnya masalah yang pernah saya alami dan apakah saya mengalami masalah yang lebih
komplek lagi saya tidak pernah tau, tapi saya bisa belajar dalam membuat keputusan, banyak yang akan
menjadi pertimbangan saya, diantaranya:
1. Emosi, ketika kita sedang dalam masalah dan terkekan saya tidak boleh mengambil keputusan, karana
keputusan itu hanya akan berpihak pada keuntungan saya pribadi, saya harus menengkan diri saya
terlebih dahulu dengan cara membuat diri saya merdeka, menghilangkan pemikiran dalam tekanan,
dengan saya merasa merdeka, bebas saya akan bisa melihat masalah dari berbagai pihak dan
kepentingan yang akan terlibat. Cara meredakan emosi ada banyak misalnya ketika saya bicara dengan
lawan bicara yang lagi emosi saya akan sesekali mengalihkan pandangan saya dari gerak mata dan nafas
lawan bicara saya, agar saya tidak ikut terpancing dengan emosi lawan bicara saya, terkadang saya
permisi sedikit melangkah dan membalikkan badan mengatur nafas sambil berpikir apa tujuan yang
inggin saya capai, kalua saya ingat kembali tujuan saya maka saya akan tersadar jangan jadikan
pekerjaan saya sia-sia saat itu.
2. Saya bukan manusia individu yang tidak butuh dengan orang lain, karna saya mahluk sosial saya akan
membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapi tujuan saya dan saya harus menjalin kerjasa yang baik
dan menguntung semua pihak, karna itu dalam mengambil keputusan saya tidak boleh hanya berfokus
pada satu sudut pandang saja, satu sudut pandang yang akan hanya menguntungkan diri saya sendiri.
Ketika saya hanya memikirkan kemajuan untuk diri saya sendiri saya tampa peduli dengan kemajuan
orang lain di sekitar saya yang mendukung saya, maka saya tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan
saya, jadi setiap keputusan yang saya ambil haruslah mempertimbangkan kebutuhan dan kemajuan
orang lain. Maju bersama akan membuat kita bisa berbagi kebahagian, dari pada maju sendiri tidak ada
tempat untuk berbagi kebagian.
3. Objektifitas bersikap ketika melihat data, maksudnya untuk membuat keputusan harus di dasarkan
pada data dan fakta yang nyata adanya, data yang di peroleh haruslah dari sumber yang dapat di
pertanggung jawabkan. Data objektifitas dapat berupa dokumen yang sah dan dapat di pertanggung
jawabkan, data juga bisa di dapatkan dari hasil observasi terhadap kejadian atau selama kegitan kerja
berlangsung, data juga di dapat dari hasil wawancara berbagai pihak yang terlibat dalam masalah
tersebut. Tidak boleh membuat atau mengada-adakan data. Ketika bersikap objektifitas tidak boleh
memihak pada satu pihak saja tapi keputusan yang akan di buat melibatkan kepentingan orang banyak.
4. Dengan memperhatikan kepentingan setiap orang atau kepentingan setiap golongan maka keputusan
yang kita buat bisa di laksanakan dan bermanfaat untuk semua pihak. Kepentingan semua orang atau
golongan yang di maksud adalah tidak mengandung kepentingan suku, ras, agama dan antar golongan
tertentu, maka itu memperhatikan kepentingan setiap orang atau golongan harus berdasarkan Pancasila
dan Undang-undang yang berlaku di Negara kita Indonesia.
5. Setelah dapat mengendalikan emosi, dapat memandang dari segala sudut pandang, berlaku objektif
dalam penilaian data dan tidak memihak pada satu orang atau golongan, maka barulah bisa membuat
pertimbangan secara matang untuk menentukan keputusan yang di ambil. Jadi semakin sering saya
berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan banyak pertimbangan saya terlatih untuk lebih mudah
memahami dan menilai orang lain dan dapat mengkondisikan iklim kerja yang harmonis maju bersama
dalam mencapai tujuan yang di harapkan.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?500


1. Saya lebih banyak mendengarkan: pendapat, keluhan, masukan, ide, isu yang dapat saya jadikan
referensi saya dalam melaksanakan pekerjaan saya.
2. saya lebih banyak memperhatikan: Tindakan, prilaku, kebiasaan, kemampuan, emosi murid, rekan
kerja dan keluarga saya.
3. saya mengajak melakukan pembiasaan yang bermanfaat bagi saya dan orang sekitar saya.
4. saya selalu memupuk sikap ramah,sopan dan santun baik dengan murid, teman dan keluarga
5. menunjukkan sikap cinta tanah air dan bangsa yang berhineka tungal ika.
6. membangun karakter Pancasila bersama murid, teman dan keluarga saya.
7. selalu berbagi informasi yang baik dan benar
8. mau berbagi dan menerima praktik baik dengan sesama murid, teman dan keluarga
9. berlapang hati, dan berwawasan dalam menerima kritikan, saran.
Setelah saya berlahan melakukan Tindakan-tindakan seperti diatas saya merasa lebih tenang, lebih bisa
memandang dan bertindak dengan lebih objektif, merasa lebih terbuka dan merdeka bebas dengan
beraturan.

ESAI 4
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut? 1000
Di tahun 2016 di bulan oktber beberapa hari sebelum peringatan hari sumpah pemuda, saya di tawari
seorang teman sejawat untuk mengikuti Temu Pendidik Nusantara di Jakarta, saya bertanya pada teman
saya ap aitu TPN dan kenapa saya yang di ajak. Teman saya menjelaskan Temu Pendidik Nusantara
seperti pertemuan guru dari dari seluruh Indonesia di sana kita akan banyak mendapat pelajaran, di sana
nanti ada seperti pelatihan dalam kelas dan kita bisa memilih kelas pelatihan yang kita butuhkan sesuai
kebutuhan kita, ini asik dan kamu bisa untuk megikutinya nanti yakinlah, kata temanku itu. Namun saya
masih bertanya nanti bagaimana dan di mana kita akan tinggal selama TPN. Kita akan di beri bantuan
transportasi dan tempat tinggal tapi kita harus siap juga uang untuk makan dan keperluaan lainnya, saat
itu saya berkata siap saya mau ikut.
Sampailah kami di Jakarta selatan, saat itu kami berpisah tempat tinggal, saya di tempatkan berdua
dengan guru yang berasal dari bandar lampung di rumah wali murid dari sekolah cikal. Sungguh hal
pertama yang bikin saya kagum, baru pertama saya ikut pelatihan tinggal di rumah orang tua atau wali
murid dari sebuah sekolah yang terkenal di Jakarta dan keluarga itu sangat ramah, sopan, baik dan
sangat menghargai kami, saya selalu di panggil ibu guru, biasanya di daerah saya langsung di panggil
ibu Atika tidak menyertakan kata guru. Panggilan ibu guru membuat saya merasa begitu berharga,
panggilan yang sudah begitu melegenda tapi baru bagi saya.
Lalu saya mulai mengikuti rangkain kegitan TPN, kami yang mendapat beasiswa di kumpulkan lebih
awal di sekolah cikal, saya berjumpa, berbincang, saling bertanya dan mendengarkan sesama kami di
arahkan dan di bimbing oleh penyelegara, saya terkagum-kagum mendengarkan cerita dari setiap guru
yang hadir di sana semua berebut ingin berbagi cerita dan pengalaman mengajar yang mereka lakukan di
daerah mereka masing-masing, beragam cara belajar yang sudah mereka lakukan dengan kesadaran
sendiri bukan karena tuntutan suatu pihak seperti yang selama ini saya lakukan jika ada interuksi dari
pimpinan atau dinas barulah saya akan mengikuti pelatihan atau melakukan pergerakan dalam membuat
inovasi pembelajaran yang terkadang tidak berpihak pada murid. Guru-guru di sangat memikirkan
murid-murid mereka mau di bawa kemana dengan mempertimbangkan kemapuan siswa, sosial ekonomi,
budaya yang ada di sekitar lingkungan belajar mereka. Guru-guru itu sangat bersemangat, bahagia,
cerdas, pantang menyerah selalu mencari cara, sungguh guru yang merdeka dalam belajar dan mengajar.
Dari banyak guru yang ada di sana saya termotivasi untuk belajar dan menjadi guru yang merdeka dalam
belajar dan mengajar, belajar dari keinginan dan kesadaran sendiri bukan karena keterpaksaan atau
iming-iming. Saya harus tau kekurangan pada diri saya dan berusaha untuk menghapus kekurangan
tersebut dengan belajar dari banyak sumber dan mengembangkannya, saya juga harus berbagi bersama
teman dan murid saya.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
1000
Untuk menjadi guru yang merdeka dalam belajar dan mengajar saya harus berani berproses melakukan
perubahan pada cara belajar saya yang dulunya mau belajar jika ada perintah atau terpaksa karena
tuntutan pekerjaan menjadi guru yang belajar seumur hidup karena saya membutuhkannya untuk saya
melewati kehidupan saya agar saya selalu bisa memberi manfaat untuk diri, murid, keluarga dan
lingkungan saya sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, saya tau saya butuh waktu
berproses namun saya yakin berprosesnya saya belajar akan seiring dengan berjalannya kehidupan. Saya
tidak mau hanya diam dan merasa saya sudah ada karna saya pasti akan berubah jika saya tidak selalu
belajar saya akan menjadi orang yang tertinggal, sejak saya berjumpa dengan banyak guru saya mulai
berproses misalnya dahulu ketika di minta menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran saya selalu
menyalin milik orang lain tidak mempertimbangkan kondisi lingkungan sekolah, profil murid dan
kompetensi yang saya miliki. Perlahan saya membuat sendiri rencana pembelajaran saya dengan
memperhatikan lingkungan sekolah, profil murid, dan kompetensi yang saya miliki saya perlahan
memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran saya di kelas.
Saya yang dulunya tipe guru matematika yang membuat peraturan sendiri menjadi lebih berkompromi
dan berdiskusi bersama murid. Sekarang saya lebih pandai mengatur mengatur emosi setelah ikut
kegitan di TPN saya ikut kelas laundry emosi. Saya lebih menghargai pendapat murid saya, saya
berusaha menciptakan suasana belajar yang ramah di kelas.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda
apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar
kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung
proses pembelajaran Anda? 1000
Melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah di susun dengan
memperhatikan lingkungan sekolah, profil murid, kompetensi saya berjalan terstruktur adalah harapan
saya. Tapi proses pembelajaran adalah pengeloaan karakter manusia yang tidak pernah bisa di prediksi
dan proses pembelajaran ini lakukan dalam kelompok besar artinya beragam karakter yang ada dan
saling mempengaruhi.
Melakukan pembiasaan di kelas adalah hal yang biasa karna sudah di bangun dengan kesepakatan
bersama, namun pembiasaan terkadang menjadi kacau seketika karena naik turunya karakter guru dan
para murid, mengakui kekurangan saya sebagai guru di hadapan murid adalah hal yang sangat
memalukan, namun saya harus mengakui itu di hadapan para murid saya. Saya sudah tiga kali berturut-
turut tidak mengajar di kelas tersebut, ketika saya masuk mengajar di kelas tersebut murid-murid saya
berkomentar, ibu, ibu sudah lama tidak mengajar kami, mereka menyebutkan keberadaan saya dari tiga
kali tidak hadir itu dan saya sangat menyadari hal itu saya minta maaf karena mereka harus banyak
ketenggalan pelajaran. Akhirnya saya berinisiatif langsung memyampaikan materi pada inti-intinya saja
agar perkembangan pelajaran mereka sama dengan kelas lain dan di akhir pembelajaran saya
memberikan pekerjaan rumah dan akan di bahas di pertemuan berikutnya. Di pertemuan berikutnya saya
meminta para murid untuk mengumpulkan pekerjaan rumahnya dan tidak ada yang mengumpulkan
akhirnya saya berkeliling dan mengecek satu persatu buku catatan mereka dan hanya ada dua murid
yang mengerjakan itupun tidak di lengkapi dengan gambar, emosi saya mulai naik dan terlontar kata
“kemarin ibu tidak mengajar kalian protes” mereka masih santai melihat saya yang bekeliling bahkan
ada yang dengan santai sedang memakai kaos kaki dan sepatu yang tadinya di lepaskan mungkin karena
gerah pake sepatu, saya mau marah lagi tapi saya langsung berjalan kearah pintu kelas dan menghirup
cukup oksigen untuk menenangkan diri saya. Lalu saya berbalik dan mengakui kekurangan saya yang
tidak memperhatikan kesulitan murid saya yang hanya satu kali pertemuan sudah saya berikan pekerjaan
rumah tampa bertanya kepahaman mereka dengan pelajaran yang saya berikan, saya meminta maaf dan
mengaku salah tapi saya juga memberi peringatan bahwa kondisi kita sekarang satu satu saya salah
kalian juga salah karna tidak mengerjakan tugas kalian, kemudian kami bangun kesepakatan hari itu
harus menyelesaikan tugas nya di kelas dan saya siap membantu kalian menyelesaikan tugas tersebut,
merekapun menyetujuinya dan menyelesaikan tugas itu. Tiba-tiba mengakui kekurangan dan kesalahan
guru di depan murid sesuatu yang di luar dugaan dan kebiasaan saya tapi itu harus saya lakukan guna
membangun kesepakat pembelajaran yang bermakna.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda? 1000
Karakter jujur, disiplin, bertanggung jawab, menghargai, terbuka, pantang menyerah, saling
membantu atau gotong-royong pada diri guru dan murid adalah bentuk dari aplikasi hasil proses
pembelajaran, yang memberikan dampak besar pada pekerjaan. Apabila saya selalu memupuk
karakter tersebut dalam prilaku kerja saya maka saya akan di hargai dan saya dapat memberikan
pengaruh yang baik pada murid, teman dan keluarga saya menjadikan saya manusia yang tangguh
mengahadapi tantangan global. Pada murid yang selalu mengasah kejujuran, kedisiplinan, rasa
tanggung jawab yang besar, saling menghargai sesama, memiliki keterbukaan, pantang menyerah
dan selalu bekerjasama makakarakter ini akan menjadi murid yang tangguh dan manusia yang
tanggu yang dapat mempengaruhi perdapan dan perkembangan dunia. Membangun karakter tidak
bisa berupa konten, membangun karakter haruslah melalui contoh dan suri teladan yang baik yang
di lakukan atau di integrasikan ke dalam proses pembelajaran, perubahan karakter atau tingkah laku
tidaklah mudah akan memakan waktu untuk berproses bahkan bisa dalam waktu panjang dari
generasi ke generasi saling mempengaruhi melalui pembiasaan karakter yang baik yaitu
membangun karakter pemuda Pancasila yang merupakan tujuan Pendidikan Indonesia saat ini.
Kewajiban saya sebagai guru dan orang tua membangun karakter Pancasila di sekolah, di rumah
dan di lingkungan sosial masyarakat.

ESAI 5

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru,
rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan
perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?500
Sekitar satu setengah tahun yang lalu, saya mengajak beberapa guru di sekolah saya untuk menjadi
relawan TIK di radio yaitu menjadi nara sumber program mengajar di radio, mereka adalah guru IPA,
Guru IPS, Guru Agama, guru Olah raga. Saya termotivasi mengajak teman-teman satu sekolah saya
karena saya cukup mengenal karakter mereka, guru-guru ini adalah orang-orang suka bekerja dan
mereka adalah guru yang bertanggung jawab, mereka juga sangat tertarik dengan kegiatan-kegitan yang
sering di adakan di dalam sekolah dan kegiatan-kegiatan di luar sekolah, kalau saya bilang guru
lapangan, beberapa kali kami sering terlibat dalam kegiatan sekolah baik yang di selenggarakan di
sekolah atau di selenggarakan di luar sekolah dan saya merasa mereka cukup berdidikasi, tangguh,
bertanggung jawab dan tentu saja bisa di ajak berkerja sama.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.1000
1. pengembangan kepribadian ; menjadikan mereka bangga dengan diri bahwa mereka adalah tenaga
pendidik yang berkarakter Pancasila, memiliki integritas yang baik sehingga mereka dapat memberi
pengaruh pada peserta didik dan menjadi contoh nyata pribadi yang baik bagi murid dan teman sejawat.
2. pengembangan kompetensi pedagogik ; dengan menjadi nara sumber pada program Pendidikan di
radio dan tayang langsung melalui media sosial, akan mengasah kemapuan pengembangan teori belajar
mampu mengembangkan kurikulum melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan cara
berkomunikasi yang baik untuk pengembangan peserta didik.
3. pengembangan kepedulian sosial masyarakat menujukkan sikap peduli, objektif dan dapat beradaptasi
dengan baik serta dapat menjalin komunukasi aktif dengan berbagai komunitas.
4. pengembangan kompetensi profesional ; guru dapat merencanakan, melaksanakan, merefleksi,
memperbaiki serta meningkatkan kemampuan dalam pengusaan materi dan di terapkan dalam berbagai
kondisi.

Kesepakatan yang saya bangun adalah kesepakatan saling terbuka tidak memaksakan dan tidak terikat
di lakukan atas dasar kerelaan di laksanakan dengan tanggung jawab.
Sebelum membangun kesepakatan saya terlebih dahulu ;
1. menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan.
2. menjelaskan cara kerja dalam kegiatan
3. memberi kebebasan untuk mengembangkan teori pembelajaran
4. menegaskan bahwa ini di lakukan dengan suka rela
5. melaksanakan dengan tanggung jawab

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan
motivasi orang tersebut?1500

Saya akan selalu memberikan moitvasi dan bantuan, seperti memberikan pandangan akan manfaat apa
yang bisa di peroleh baik manfaat yang bersifat pribadi dan manfaat yang bersifat kemajuan kerja yang
professional, dan akan membangun nilai baik bagi diri nantinya di hadapan teman, pimpinan, murid,
keluarga dan kehidupan sosial kita, banyak hambatan yang biasanya di temui dan hambatan itu biasanya
berasal dari pribadi teman-teman, banyak alasan yang terkemuka jika mau memulai melakukan sesuatu
yang baru di luar kebiasaan guna membangun pribadi dan kinerja, mereka akan merasa ragu, tidak
percaya diri, takut salah, malu, belum siap, banyak kerjaan lain atau tidak punya waktu, dan berbagai
alasan lainnya untuk menghalagi dan menghindar tampil melakukan kebiasaan yang baru, seperti
pepatah murid adalah cerminan guru, jadi jika murid memberikan seribu macam alasan untuk
menghindari tugasnya ternyata guru juga banyak alasan ketika akan belajar mengembangkan diri. Untuk
mengatasi berbagai alasan ini saya biasanya memberikan contoh terlebih dahulu dengan melakukan
pekerjaan itu lebih awal dari mereka lalu saya akan berbagi cerita baik tentang pekerjaan yang sudah
saya lakukan dan hal yang tidak baik saya alami dan bagai mana mengatasinya, saya sering bilang bias
ajika pertama pasti berat rasanya tapi semakin sering kita akan merasa ini ringan dan asik asal kita
menyukai apa yang kita kerjakan. Biasanya saya suka menawarkan bantuan untuk mendampingi teman-
teman saya ketika mereka melakukan yang pertama, saya juga sering menemani mereka latihan juga
sesekali saya suka memberikan pendapat atau refleksi dari pekerjaan yang sudah teman saya lakukan
dengan cara yang santai sambil ngobrol dan makan, kebiasan ini kami bangun bersama dan menularkan
kepercayaan diri, rasa saling memiliki ingin semua bergerak dan maju bersama, kami membangun
komunitas kami sendiri baik untuk bergerak di Pendidikan, membangun karakter ketaqwaan kepada
tuhan yang maha esa dan karakter sebagai guru yang merdeka belajar. Saya teman-teman menganggap
kami telah membentuk komunitas tapi teman lain dan pimpinan sekolah kami sering berkata kelompok,
komunitas kalian, padahal kami tidak mengelompokkan diri kami namun kami di satukan karena kami
ingin bergerak menjadi lebih baik melalui cara dan kegiatan yang kami lakukan secara terbuka, kami
berharap akan lebih banyak atau seluruh teman guru mau bergerak belajar sepajang hayat.

Bagaimana hasilnya?500
Saya sangat bahagia ketika teman-teman saya ikut bergerak dan memiliki rasa tanggung jawab untuk
menjalankan keputusan yang di ambil, mereka jadi lebih baik, terbuka untuk mencoba melakukan
pergerakan, memiliki karakter yang terbuka, bahkan beberapa teman saya juga menjadi orang yang di
percaya oleh teman lainnya untuk menjadi pengurus dan pengerak di komunitas guru lainnya.
Pembelajaran yang di lakukan lebih berpihak pada murid karena mereka memahami profil murid
mereka, kami saling memahami dan menyesuaikan karakter masing-masing kami sudah seperti saudara
yang memahami satu sama lain dan kami bergerak memerdekan diri kami dan bergerak membuat
kemerdekaan dalam belajar. Jangan targetkan kapan kita akan berhasil menjadi pribadi guru yang
merdeka, tapi lakukanlah setiap saat untuk menjadi pengerak perubahan menjadi guru yang merdeka
dalam merdeka belajar.
Salam Guru Penggerak Lubuklinggau, Merdeka Belajar, Merdeka Berkarya.

Anda mungkin juga menyukai