Anda di halaman 1dari 17

Notulensi Diskusi Modul 1 Kegiatan Belajar 1 : Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu

Pendidikan

HASIL DISKUSI MATEI PEDAGOKIK MODUL 1


KB 1 KONSEP DASAR, RASIONAL DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN
A. Wawat Sugiawati
Bismillah
Bapak - Ibu mohon masukannya.Saya Wawat mengajar di SMK Negeri 7 Bandung satu-satunya SMK
Farmasi Negeri di Kota/ Kab Bandung dimana mulai 2019 SMK Negeri di Bandung ini untuk SPP nya
Gratis, sehingga peserta didik yang masuk memiliki perbedaan latar belakang ekonomi, kultur dan
perbedaan pola asuh dari orang tua dan lingkungan yang sangat beragam.
Bagaimana saya harus mengakomodasi beragam perbedaan ini agar praktik pendidikan yang
dilaksanakan mampu mengembangkan potensi dan bisa mengarahkan peserta didik yang lebih baik.

Jawaban / Tanggapan dari bapak dan ibu Farmasi 01

1. Ibu Ratu :
dalam proses pembelajaran pendidik jangan sampai membeda-
bedakan atau diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada peserta
didiknya, dan juga dalam memberikan tugas-tugas yang sekiranya mampu
diselesaikan oleh semua peserta didik dengan latar belakang ekonomi sosial
yang sangat beragam.
dalam melakukan interaksi dengan peserta didik di kelas tersebut perlu
menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh semua peserta didiknya.
Kemudian ketika memberikan contoh-contoh untuk memperjelas tema yang
sedang dibahasnya juga contoh yang dapat dimengerti dan dipahami oleh
semuanya.

2. Ibu Siti Sarah


berikut masukan saya,
• Membuat peraturan tata tertib kelas mengenai seragam, dilarang memakai perhiasan, penggunaan
gawai. Segala materi yang menunjukkan perbedaan status sosial.
• Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan.
• Menanamkan nasionalisme dalam kelas
• Memotivasi siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang sederhana yang bisa diperoleh
semua peserta didik
• Mengembangkan sikap sosial peserta didik dengan pembelajarn kooperatif

3. Ibu Wira
Kalau menurut saya sebaiknya terlebih dahulu kita melakukan pengenalan terhadap siswa kita baik dari
segi keluarga, ekonomi dan sosial. setelah mengetahui kondisi siswa kita dapat melakukan pendekatan
personal dan memberikan motivasi baik dari segi spiritual maupun emosional..

4. Ibu Ai Wen
Kami di SMKN 5 Pangkalpinang juga mengalami hal yang sama bu Wawat walaupun SPP masih
berbayar walaupun tidak sampai 100K, banyaknya keluarga yang broken home kadang menjadi salah
satu kendala dalam memberikan pengajaran terbaik kepada siswa.
Hal yang saya lakukan salah satunya melihat perkembangan belajar siswa saya per pribadi dengan
melihat dari semester kemarin. Ada salah satu siswa pada semester ganjil nilainya baik, kemudian di
semester genap nilai menurun, tugas jarang buat. Saya sebagai guru mapel memanggil siswa tersebut
dan berbicara one on one. Disana anak terbuka mecnceritakan masalah keluarga dan dia harus bekerja
untuk membantu ekonomi keluarga.
setelah itu saya mengajak anak tersebut untuk mencari solusi, dia tetap bisa bantu orang tua tanpa
meninggalkan tugasnya.
Begitu bu Wawat

6. Ibu Afriani Pulpa


Assalamualaikum.... bu wawat saya coba menanggapi.....untuk langkah awal bu wawat bisa
mengumpulkan biaodata peserta didik mulai dari nama,ttl,alamat, nama orang tua, pekerjaan latar
belakang pendidikan orang tua, anak keberapa dll.
Dari data sementara itu kita bisa mulai menganalisa apa yang harus kita lakukan. biasanya lakukan.

7. Ibu Indah Apriyanti


Saya rasa, untuk latar belakang siswa memang penting untuk kita fahami, agar kita jg tidak langsung
menjustifikasi siswa tanpa mengetahui latar belakangnya, untuk siswa karena nantinya mereka akan
berada pada sekolah yang sama dan mungkin kelas yang sama selama 3 tahun maka yang utama bisa
ditumbuhkan rasa kebersamaan dan berbagi ..sehingga siswa walau berbeda latar belakang tapi mereka
memiliki tujuan yang sama dalam pembelajaran..

8. Ibu Putu Ayu


Bu wawat, menurut pendapat saya, mungkin selaku pendidik pertama kita harus mampu memahami
karakter seluruh peserta didik dari berbagai aspek baik moral, emosional, maupun intelektualnya. Bisa
sebelum proses pembelajaran kita melakukan assesmen non kognitif terlebih dahulu sehingga lebih bisa
memahami kondisi siswa.
Dalam proses perencanaan pembeljaran kita dapat menyampaikan materi dengan menggunakan
bahas/kultur yang dapat dipahami oleh seluruh peserta didik, dan dalam proses evaluasi pembelajran
proses penilaian tidak hanya terpaku pada aspek kognitif namun juga afektif dan psikomotor sehingga
akan dapat mengembangkan dan mengarahkan potensi peserta didik.

9. Kautsarul Azis
Langkah yang pertama adalah mengetahui latar belakang peserta didik dengan cara mengunjungi k
rumah para peserta didik, setelah menegetahui latar belakang baru kita buat asesmen untuk mengubah
gaya belajar siswa.

10. Bapk Engkus


kalau menurut saya karena perbedaan itu pasti selalu ada ya bu., baiknya dibuat maping tentang keadaan
siswa disesuaikan baik secara psikologis, latar belakang siswa. sehingga nanti kita bisa menentukan
pendekatan yang baik untuk setiap siswa.

11. Deden Hidayat


kalo menurut untuk mampu mengembangkan potensi yang ada dipeserta didik dan mengarahkan nya
sebaiknya peserta didik diberikan pendekatan kepada peserta didik nya bahwa yang pertama orang tua
peserta didik telah berjuang untuk membiayai mereka dan salah satu wujud berbakti mereka kepada
orang tua yaitu dengan belajar sungguh2 supaya membuat bangga orang tua.

12. Ike Mayang Arum


peserta didik yang memiliki perbedaan di berbagai aspek baik ekonomi, pola asuh, sifat, dll terdapat
dimanapun, di berbagai sekolah. Menurut saya, untuk bisa mengembangkan potensi peserta didik, kita
sebagai peserta didik harus tau dan paham karakter/sifat dari masing-masing peserta didik, dan
membaurkan/menyatukan berbagai karakteristik antar peserta didik tersebut.
13. Bapak Satrio
Kalau menurut pendapat saya BU WAWAT sebagai guru Di SMK 7 Bandung harus mampu
menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran sehingga dapat membangun
minat peserta didik dalam kegiatan belajarnya

14. Ibu Rika Taurina


menurut saya, dalam proses pembelajaran tidak boleh membeda-bedakan atau dskriminasi dalam
memberikan pelayanan dalam bentuk apapun. dalam memberikan tugas sebaiknya pengajar tidak boleh
memberikan tugas yang memberatkan sebagian siswa terutama yang berhubungan dengan faktor
ekonomi karena dapat menyebabkan pserta didik yang kurang mampu menjadi minder.

15. Henny Sari Mulyani


assalamualaikum ibu wawat, menurut saya fokus saja dengan kemampuan siswa ibu, tanpa melihat
perbedaan yang ada didiri siswa ( seperti ekonomi, pola asuh dll). lalu mengembangkan kemampuan
siswa sehingga bisa saling melengkapi setiap kekurangan yang ada di antara siswa yang lain, semoga
saja siswa yang kurang dari kemampuan bisa termotifasi untuk lebih baik setelah melihat keberhasilan
rekan-rekannya. sekian bu wawat

16. Ibu Made Arya


kebetulan disekolah saya juga negri ibu... jadi yang siswanya juga beragam dari mulai baik dari segi
ekonomi kultur dan lingkungannya, jadi saya biasanya sebelum memulai suatu pembelajaran saya
mengadakan assesment non kognitif bu, jadi terkait keseharian mereka dan latar belakang mereka,
setelah saya evaluasi assesmentnya biasanya saya mengelompokkan siswa sesuai latar belakang meraka
dan minat mereka bu....jadi dengan adanya penanganan yang berbeda dari setiap individu diharapkan
siswa merasanya nyaman mengikuti pembelajaran dan tujuan pembelajaran juga dapat tercapai

17. Ricky Permana


menurut saya langkah awalnya kita harus kolaborasi dengan guru BK dan wali kelas di sekolah agar tau
karakter tiap siswanya terlebih dahulu, soalnya mungkin di setiap sekolah juga mengalami hal yang sama
seperti ini. .
apalagi dengan kondisi sekarang pembelajaran daring jadi wali kelas memang harus bener-bener
mengenal setiap siswanya agar memudahkan guru menentukan cara penyampaian yang baik ke peserta
didiknya dan bisa membicarakan ke guru BK apabila ada siswa yang merasa kesulitan dalam hal
pembelajran.

18. Rayuanika
kita harus kembali konsep dasar ,rasional dan landasan ilmu pendidikan,yang mana manusia sebagai
individu memiliki perbedaan sifat,postur tubuh,pola pikir hingga peran sosialnya sehingga kita sebagai
pendidik harus memahami karakteristik ini agar didalam mendidik dan mensosialisasialisasikan
berdasarkan ilmu pendidikan yang memiliki pendekatan seni,emosi,kratifitas dan dimensi kemanusiaan
sehingga dapat memecahkan masalaha yang ada

19. Uwan Purnama


menurut saya bu, ada beberapa cara dalam mengembangkan potensi yang pertama mungkin :
1. kita sebagai guru harus memahami dan menghargai potensi anak yang unik yang mungkin karena
setiap anak itu pastilah memiliki potensi masing-masing dengan keunikan yang mereka miliki.
2. kita sebagai guru tetap memotivasi semangat belajar, minat dan bakat anak sehingga mudah2an anak
tersebut akan lebih termotivasi untuk mengembangkannya dan menyadari akan bahwa ia bisa
mengembangkan kemampuannya dengan mudah
3. Menjalin hubungan yang baik antara orang tua, sekolah dan lingkungan sekitarnya karena itu tadi
banyak sekali perbedaan di tiap keluarga siswa baik itu ekonomi dan lain sebagainya.
4. mungkin memberikan semacam tugas kepada siswa untuk mencari sumber informasi terkait
pembelajaran diluar sekolah, misal di rumah atau lingkungan rumah masing2. jadi ke depannya siswa
bisa mengeksplor potensi mereka untuk lebih berinovasi dan membuat pembelajaran tidak monoton

20. Irma Budi Astuti


kalau saya boleh berkomentar berarti harus ada sinergi antara pihak sekolah dengan stakeholder dalam
hal ini orang tua peserta didik untuk bekerja sama untuk mengembangkan potensi semua peserta didik.
Kebutuhan sekolah secara terbuka di sampaikan dan orangtua nanti bisa bersepakat untuk bisa mengatasi
kebutuhan dari sekolah.

21. dede Priyanti


Konsep pembelajaran yang dilakukan bisa dikategorikan beberapa pendekatan dilihat dari :
latar belakang ekonomi, kultur dan perbedaan pola asuh, di identifikasi kendala yang di alami itu apa ?
selajutnya berproses dianalis dan dilakukan tindakan yang tepat berdasarkan hambatanya tersebut. Tapi
kelemahannya proses tersebut akan memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya akan tepat sasaran.

22. Mawardah
Kalau menurut saya bu, perihal permasalahan ekonomi itu kembali ke orang tua.
Terkadang saya lihat siswa yg berasal dr ekonomi mampu ada yg rajin belajar dan semakin baik lg
prestasix krn dukungan ekonomi keluarga tapi sebagian yg lain justru mjd siswa yang cuek dan kurang
antusias belajar.

Begitu jg dg siswa ekonomi krg mampu, sebagian mrka wlau memiliki keterbatasan tetapi baik siswa
maupun org tua memprioritaskan pendidikan jd ada daya juangnya. Namun ad jg yg ekonomi krg mampu
krg dukungan org tua mjd siswa yg kurang antusiasnya aplg memahami bahwa memang kurang mampu.

Mnrt sy hal ini slain terpusat dr dukungan org tua jg prlu dr kita sbg guru untuk bs melakukan pendekatan
kpd siswa. Kita bisa mengajak bicara siswa tsb permasalahannya. Apabila mrka nyaman dg kita sbg guru
dia bisa mengemukakan permasalahannya untuk ke depan kita cari sama2 solusinya. Mnrt sy lebih ke
bgmn kita peduli kpd mrka. Shingga mrka mrsa ada yg peduli dg mereka.

23. Yani Suryani


ijin memberikan masukan bu wawat ditinjau dari keterkaitan dengan materi KB 1 dengan adanya
perbedaan latar belakang ekonomi, kultur dan perbedaan pola asuh mungkin yang bisa dilakukan adalah
memperkuat dulu landasan religinya dengan menanamkan nilai-nilai religi dalam setiap kegiatan
pembelajaran, iharapkan dari sini akan timbul kesadaran diri siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran
dengan sebaik mungkin. kemudian juga dari segi landasan psikologisnya dengan melakukan pendekatan
ke siswa, tentunya bekerjasama dengan guru bimbingan konseling untuk mengetahui siswa mana saja
yang butuh perhatian lebih atau yang mempunyai permasalahan terkait keluarga dsb yang dapat
mengganggu proses belajarnya.
mungkin itu bu Wawat sedikit masukan dari saya. terima kasih

24. Duduh Abdurahman Saputra


izin menaggapi bu....Bagi yang latar belakang ekonomi nya menengah ke bawah.....lebih baik diberi
bantuan sarana yang bisa membantu mereka dalam melaksanakan pendidikan di sekolah...

25 Retno Nur Santi


Baik ibu, menanggapi kasus diatas sebagai guru kita harus bisa memfasilitasi pembelajaran peserta didik
dengan baik tanpa harus memberatkan siswa. guru harus memilih metode belajar yang sekiranya bisa
memudahkan semua siswa.
Guru jangan terlalu memberatkan tugas yang sekiranya banyak membutuhkan banyak biaya. Metode
belajar dan konsep pemberian tugas harus bisa di terima oleh siswa agar tujuan pembelajaran bisa
maximal.
Pada saat ini, pembelajaran daring yang diperlukan adalah alat komunikasi dan akses internet.
Sebagai contoh, saat ini pembelajaran daring biasanya melalui google class, maka bagi siswa yang tidak
bisa mengkases diharapkan ke sekolahan untuk dapat mengikuti lewat leb komputer. saya kira ini efektif
untuk siswa yang kurang mampu membeli kuota. Solusi yang lain, siswa yang kurang mampu diajukan
beasiswa sekolah dan mengajukan KIP agar siswa diberikan tambahan biasiswa untuk dapat
memfasilitasi proses belajar. Kemudian selalu berkomunikasi dengan wali murid, karena bagaimanapun
proses pembelajaran tidak hanya bergantung dari guru namnun dari beberapa aspek salah satunya adalah
dukungan wali murid. Sebagai penunjang, sekolah memberikan wawasan kepada walimurid untuk
mendukung proses pembelajaran peserta didik

26. Arni Fitriani Mubarak


Bahwa didunia sekolah tidak ada diskriminasi atau membedakan yang kaya dan miskin. jadi kalau ada
kegiatan kegiatan untuk pengembangangan potensi potensi guru bisa diambilkan dari dana BOS
sedangkan untuk kegiatan2 yang dilakukan oleh siswa siswa untuk sumber dananya bisa diambilkan dari
sumbangan-sumbangan yang tidak dipaksakan ke siswa dan dikelola oleh komite sekolah kerjasama
dengan orang tua siswa. sehingga dengan adanya perbedaan latar belakang baik ekonomi maupun pola
asuh potensi dari anak2 dapat terlaksana dengan baik

27. Fauziah Kurniasih


Perbedaan latar belakang yang beragam dari setiap siswa hendaknya tidak dijadikan sebagai sebuah
hambatan dalam pembelajaran, namun keberagaman bisa di jadikan sebagai pembelajaran yang saling
melengkapi untuk siswa yang lain.

#Landasan Filosofis
Apapun latar belakang nya, setiap siswa sebagai mahkluk sosial punya hak untuk mengembangkan fitrah
nya untuk bisa belajar untuk lebih baik dan mampu mengajarkan/ mengajak orang lain untuk lebih baik.

#Landasan Yuridis
Dalam pasal 31 UUD 45 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan , jadi apapun latar
belakang nya berhak mendapat pendidikan yang sama

#Landasan Psikologis
Dilihat dari sisi psikologis, untuk permasalahan di atas, jika anak sudah berada di level pendidikan sesuai
usia nya, hal ini menurut saya sudah bisa memenuhi kebutuhan siswa. Jika pengajar/guru bisa
memberikan hal yang lebih, misalnya di dalam kelas siswa bisa di kelompokkan sesuai dengan
kebutuhan psikologis anak, itu bisa menjadi sesuatu hal yang dianggap plus

#Landasan Sosiologis
Keberagaman latar belakang ekonomi biasanya cukup menjadi masalah, biasanya timbulnya kelompok-
kelompok kecil dengan latar belakang hobi, daya beli, lingkungan pergaulan, dll sehingga sekolah harus
mempunyai strategi untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya dibuat kegiatan yang memunculkan
kebersamaan diantara siswa, dll

28 Wiwit Afyanti
sesuai dengan materi kb 1 ini tentang konsep dasar , rasional dan landasan ilmu pendidikan sepertinya
yang harus dilakukan tetap bisa memberikan pendidikan yang sama dengan kemampuan dari guru itu
sendiri baik secara teori maupun dalam kecakapannya tanpa membeda-bedakan satu dengan yang
lainnya.
tumbuhkan sikap saling bekerjasama satu dengan yang lainnya sesuai dengan prinsip landasan sosiologi.

29. Rizal Alamsyah


Izin menanggapi bu. Kebetulan kondisi yang bu wawat sampaikan itu hampir sama dengan kondisi di
sekolah saya. Menurut saya pertama yang harus dilakukan adalah penggalian informasi untuk
memastikan peserta didik mana yang memang secara materi kurang. Karena yang saya tahu itu wlaupun
kondisi sekarang gratis SPP tpi tidak menutup kemungkinan seperti keperluan individu itu selalu ada
trutama untuk keperluan praktik. Idealnya sebagai guru kita harus selalu ada konfirmasi kepada pihak
sekolah untuk pengadaan alat2 yang harusnya dibeli secara mandiri itu sejumlah minimal peserta didik
yang memiliki strata sosial kurang. Supaya pembelajaran bisa berlangsung lancar dan pengembangan
potensi anak merata.

30. Vania Sayora Yuhar


Siswa dg latar belakang berbeda, pola asuh yg berbeda2, justru lebih menyengakan krn lebih dinamis.
Kadang justru siswa yg seperti ini, malah lbh siap belajar dan siap di bentuk oleh guru2 nya.
Kesempatan kita sbg guru untuk menanamkan hal-hal yang positif
Semangat ibu Wawat,,,

31. Santi Sri Mulyani


kalau dalam proses pembelajaran sebaiknya tidak boleh membeda-bedakan masalah latar belakang
ekonomi, kultur dan perbedaan pola asuh, karena peserta didik mempunyai hak untuk mendapatkan
pendidikan yang juga tertuang dalam UUD 1945 (Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan Nasional,
Ayat 1 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan Ayat 2
menyatakan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya) dan Pancasila. sebagai pendidik yang profesional semestinya mampu melaksanakan
peranan sesuai semboyan “tut wuri handayani” yaitu pendidik harus bisa memberikan semangat atupun
dorongan kepada peserta didiknya.

32. Sanny Leniawati


kalau menurut saya ketika pembelajaran di kelas tidak melihat perbedaan, dan juga agar pendidikannya
berjalan dengan baik harus ada komunikasi antara guru, pihak sekolah, siswa dan orang tua...jadinya
yang menjadi hambatan siswa belajar bisa terpecahkan.

B. Ibu Ratu
Bismillah
mohon masukannya bapak ibu, disekolah kami qodarrulah memiliki siswa dengan latar belakang mohon
maaf memiliki penyakit epilepsi. bagaimana untuk lebih mengefektikan kbm, nuhun
jawaban
bisa secara terbuka memberitahu teman2 sekelasnya tentang keadaan temannya yang menderita epilepsi,,
sehingga ketika anak yang terkena epilepsi sedang kambuh, teman2 yang lain bisa memaklumi, dan bisa
mengatasi keadaan

kalau saran saya, identifikasi dan cari informasi dulu kepada orangtua, seberapa sering terjadi serangan
dan bagaimana serangannya, hal ini untuk mencegah terhadinya serangan pada saat belajar. biasanya
kan epilepsi terjadi dalam keadaan2 tertentu, terus siswanya juga disarankan tidak terlalu mengikuti
kegiatan yang dapat memicu terjadinya serangan. yang paling penting adalah mengkondisikan teman2
sekolahnya agar tidak menjauhi atau membully agar anaknya tidak minder.

ika menurut pandangan saya, lebih baik diberikan informasi kepada seluruh pengajar agar tahu sikon
anak ybs sehingga bisamengkondisikan apabila terjadi sesuatu yang tidk diinginkan terjadi saat KBM.
dan kepada siswa lainnya juga diberikan pengertian agar tidak mngasingkannya dan saling membantu
apabila terjadi sesuatu.intinya jangan sampai membuat yang sait tersebut menjadi minder. terima kasih

mungkin untuk siswa ini bisa lebih diberikan perhatian, biasanya penyakit epilepsi itu kambuh apabila
mereka tidak meminum obat secara rutin, jadi bisa diingatkan untuk siswanya minum obat, dengan
begitu KBM dapat berjalan dengan lancer

sejujurnya bu...saya belum pernah memiliki siswa penderita epilepsi...sepengetahuan saya penderita
epilepsi itu tidak boleh mengalami stres...agar tidak kambuh epilepsi nya
untuk itu : 1. salah satu yang paling utama bagaimana siswa tersebut merasa nyaman ketika belajar dalam
kelas atau diluar kelas.

tugas teori atau praktek yang diberikan mungkin agak berbeda dengan siswa lain...tetapi dengan tujuan
yang sama

Siang bu Ratu, mungkin sedikit memberikan masukan, biasanya anak-anak yang memiliki penyakit
bawaan seprti epilepsi bisa diingatkan selalu membawa obatnya kesekolah. Dan kita selaku guru/wali
kelas paling tidak memiliki no telfon ornag tua atau sarana kesehatan yang bisa dihibungi saat keadaan
darurat. Mungkin seperti itu bu ratu, terimkasih bu

menurut saya jika ada siswa yang punya penyakit epilepsi sebaiknya diamankan jauh dari tempat atau
lokasi yang bisa menyebabkan kejadian fatal seperti genangan air yang dalam , api dan hal-hal yang bisa
mengganggu pernapasannya lalu disampaikan ke orang tuannya agar segera diberi pengobatan

C. Wira Atmawati
Pertanyaan yang dilontarkan :
Di Sekolah kami mengalami permasalahan sosio kultural dan ekonomi, sehingga siswa mempunyai
kesulitan dalam menerima pelajaran dan mengerjakan tugas.
Selain itu, cara belajar yang selama ini kami gunakan masih menggunakan metode lama seperti hapalan,
diskusi dan tugas-tugas. Sehingga siswa sering merasa bosan.
Sebagai seorang guru dan wali kelas apa yang sebaiknya kita lakukan?
Terima kasih

Jawaban :

Irma Budiastuti
Sebagai guru kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik yang kita bisa,
jangan berfokus pada respon siswa tapi kita selesaikan kwajiban sebagai pendidik. Kita bisa secara
kreatif untuk bisa menggeser cara belajar dengan metode yang lebih baru dan mengikuti tren siswa kita.

Sebagai wali kelas kita harus benar-benar berperan sebagai oarngtua mereka di sekolah,,, pendekatan
personal ke masing2 siswa sehingga kita benar2 tahu karakter siswa dan bisa melalukan pendekatan
sehingga siswa percaya pada kita, kalau siswa sudah percaya dengankita, mudah untuk bisa
mengarahkan mereka.

Henny Sari Mulyani


Maaf bu wira, mau coba menanggapi, biasanya karena saya juga wali kelas, sy sering bicara/ngobrol
dengan siswa di kelas seakan2 kita temen atau sahabat meteka, lalu saya tanyakan apa masalah yang
membuat peserta didik bosan atau cara diskusi yang bagaimana yang mereka inginkan, sehingga kita
juga tau keluhan dan masukan dari anak2. karena dengan begitu lambat laun kita juga saling
memperbaiki sistem mengajar kita.

Siti Sarah
Bu Wira,
Kita menghadapi masalah yang sama. Saya berusaha menerapkan Tut Wuri Handayani. memotivasi,
memberikan contoh dan mencoba berempati dengan permasalahan mereka. Meskipun masih banyak
kekurangan. Tetap Semangat ya, bu. Tetap menginspirasi...

Ike Mayang
Menurut saya, sekali-kali ajak peserta didik belajar ke alam, jadi bawa peserta didik ke luar lingkungan
sekolah, nanti bisa ibu lihat ekpresi mereka, dan akhirnya kita tahu karakteristik masing-masing peserta
didik dan bahkan minat dari mereka juga kita akan tahu

D. Ibu Afriani
Assalamualaikum....
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kepribadian
individu yang lebih baik (pedagogik) dan ke arah yang positif...Nah saya punya sebuah kasus di kelas
saya ada PD yang memiliki nilai akademik tidak sesuai dg KKM, hampir di semua mata pelajaran PD
tsb tidak tuntas, Setelah saya wawancarai saya memperoleh kesimpulan bahwa PD tidak punya motivasi
sama sekali., bahkan untuk cita - cita saja iidak ada. apa yang sebaiknya saya lakukan?
infoermasi terkait PD :
 PD perempuan usia 16 thn anak ke 2 dari 3 bersaudara (perempuan) tinggal bersama ibu
 PD usia 4-12(SD) tahun tinggal dg Ayah dan ibu sambung, 12-14th (SMP) tinggal dengan nenek-
kakek dari ibu, 15 thn-skrg dg ibu
 orang tua Ibu : pedagang, usia 41 thn
 kondisi : broken home
Tanggapan :
1. ( Siti sarah Nuraini)
Begitu banyak permasalahan berlatar belakang sosial ekonomi di sekolah kita ya, Bu? Tahap
pertama yang saya ambil adalah bekerja sama dengan pihak orang tua / wali untuk menyelesaikan
permasalahan pendidikan peserta didik. mencari cara bersama untuk kesuksesan peserta didik di
sekolah. mau tidak mau orang tua harus terlibat dalam pendidikan anaknya di sekolah, bukan
hanya sebatas pemenuhan kewajiban materi, mereka ikut dilibatkan dalam pengambilan
keputusan kebijakan sekolah melalui komite sekolah. demikian pendapat saya bu, semoga
membantu

2. (Henny sari mulyani)


waalaikumsalam, kalau menurut saya bu. anaknya di beri motifasi untuk kehidupannya yang akan
datang, agar kehidupannya dimasa datang tidak sama dengan kondisi ortu nya saat ini, berarti PD
harus lebih giat belajar, kita sampaikan bahwa tidak ada seseorang yang ingin gagal/jatuh di
lobang yang sudah tau tidak baik, sehingga PD punya motivasi untuk memperbaiki dan berlatih
untuk maju dan tidak menyerah dengan kondisi keluarganya. diberi pandangan juga bgmn karena
PD gagal otomatis adiknya akan melihat contah kakaknya juga. itu menurut saya bu. pandangan
ke masa depan anak agar termotivasi

3. (Irma budi astuti)


kalau melihat latar belakang keluarganya, kemungkinan besar PD tersebut memang tidak
mendapatkan support yang positif dari keluarga, sebagai guru kita bisa melakukan pendekatan
baik ke PD maupun ke keluarganya. Kita motivasi bahwa kesuksesan seorang tidak bisa
diciptakan oleh oarng lain, semua bergantung pada diri sendiri. Kita bisa mencontohkan PD lain
yang mengalami keadaan yang sama tapi bisa berhasil keluar dari masalah mereka

4. (Fauziah Kurniasih)
Kalau dilihat dari latar belakang, permasalahan anak ini berasal dari rumah nya. Mungkin yang
bisa di munculkan dan di gali adalah dari sisi landasan sosiologis dan psikologis nya.
Dari sisi sosiologis nya, anak ini harus di carikan teman yang bisa memberikan dia motivasi agar
dia bisa mengalihkan permasalahan di rumah nya, dia bisa bangkit dan punya cita2 untuk masa
depan nya.
Dari sisi psikologis ini butuh bantuan seorang ahli misalnya guru BK nya agar siswa ini bisa
mengatasi permasalahan diri nya.

5. (dede Priyanti)
Walaikum salam wr wb
Support system yang baik sangat berpengaruh pada motivasi siswa, pendekatan yang biasa
dilakukan melibatkan wali kelas dan guru BP/BK memberikan motivasi dan
mengkomunikasikan dengan pihak orang tuanya.
kemudian dilihat perkemabangannya bagaimana dalam waktu tertentu.
kita sebagai pendidik juga punya peran untuk melakukan pendekatan dengan mendengarkan dan
diajak berbicara. setelah merasa peserta didik merasa nyaman kita bisa memberikan ilustrasi
dengan nilai yang bagus itu peserta didik jadi lebih peracaya diri, mempunyai prestasi, bila
bekerja jadi bahan pertimbangan yang lebih diutamakan atau melanjutkan kuliah jadi siap.

6. (yani Suryani)
ijin memberikan pendapat bu Afri..sepertinya permasalahan seperti ini untuk sekarang banyak
terjadi, siswa bermasalah di sekolah sebagian besar akar masalahnya adalah dari kondisi keluarga
di rumah. mungkin yang bisa kita lakukan adalah meminta kerjasama dari pihak
orangtua/keluarga PD tersebut untuk menumbuhkan motivasi belajar atau untuk menciptakan
suasana di rumah yang kondusif agar PD dapat belajar dengan nyaman di rumah. selain itu juga
kita melakukan pendekatan lebih ke PD sambil secara halus menanamkan nilai-nilai motivasi
bisa dengan menceritakan contoh kasus yg lain misalnya seseorang yang dapat sukses walaupun
kondisi keluarga tidak mendukung atau mencoba mencari tahu apa yang membuat PD bisa
nyaman dan kita memberi celah solusi bagaimana agar PD tersebut dapat mencapai keinginannya
tersebut.
mungkin itu saja bu Afri..terima kasih

E. Bapak Dudung:
Pertanyaan :
saya mengajar di SMK swasta bu yang posisinya cukup jauh dari perkotaan, dan latar belakang ekonomi
menengah ke bawah...sehingga cukup sulit juga apabila pembelajarannya harus online. berhubung para
siswa tidak memiliki kuota yang cukup untuk melaksanakan pembelajaran daring.
mohon masukkannya bagaimana pelaksanaan pendidikan yang mampu mengembangkan potensi
mereka?
Tanggapan :
Pa deden :
kalo menurut saya ada pendataan dulu siswa yang nanti kira2 akan kesulitan belajar secara online,stelah
itu peserta didik yang ada keterbatasan kuota dibentuk kelompok belajar sesuai materi atau tugas yang
diajarkan saat itu.
Pa hapri :
Mungkin bisa dibicarakan dengan orangtua murid Pak agar permasalahannya bisa terselesaikan
Bu sanny :
bagaimana kalo guruya membuat modul atau Lembar Kerja Siswa untuk satu semester atau satu tahun
ajaran, lalu diberikan bisa melalui grup WA atau email, atau dalam satu waktu tertentu/dijadwalkan 1
minggu sekali untuk kesekolah lalu diberikan lembar kerja atau modul untukdikerjakan di rumah dan
dijadwalkan datang ke sekolah minggu berikutnya
Bu wiwit :
bisa dengan memberikan tugas secara offiline saja pak dan disiasati bagaimana anak bisa mengerti
dengan secara bergantian kontak langsung atau meminta bantuan kepada orang tuanya untuk membantu
dalam proses belajar
Bu wawat :
Izin memberikan masukan pa, Jika sekolah swasta apalagi jauh dari perkotaan bisa di kondisikan
pembelajaran tatap muka tapi dengan jumlah siswa yang dibagi-bagi dan tentunya mengikuti Prokes ya
pa. mengingat jika online sepertinya tidak akan maksimal karena jaringan juga akan susah

F. ARNI FITRIANI MUBARAK


1. Di Sekolah kami mengalami permasalahan sosio kultural dan ekonomi,sehingga dalam pembelajaran
apalagi sekarang sistem online siswa butuh biaya ekstra seperti beli paket data untuk mendukung
pembelajarannya dari rumah sehingga pembelajaran dan pengerjaan tugasnya bisa terselesaikan dengan
baik.
2. bagaimana metode pembelajaran yang harusnya saya berikan ke siswa jika metode yang saya terapkan
ke siswa yakni menghapal, diskusi dan tugas-tugas, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan metode
tersebut
mohon masukannya
Terima kasih
Jawaban:
Ike Mayang Arum
Untuk permasalahan nomor 1 mungkin sekolah bisa memberikan solusi dengan mencarikan bantuan-
bantuan dari pemerintah seperti Kuota gratis dari kemendikbud, KIP, beasiswa-beasiswa dan lain
sebagainya

Ai Wen
Mungkin dengan membuat tugas tetapi yang menarik bu, misalnya dengan membuat video tiktok yang
berhubungan tugas siswa yangg ibu berikan. Kalo pengalaman saya, saya minta anak buat video dan
diposting di IG

Puji Firmanty Rahayu


disekolah saya bagi yang punya kendala tidak memiliki biaya untuk membeli kuota, bisa datang ke
sekolah menggunakan fasilitas sekolah karena disekolah tetap ada guru piket. kemudian pengumpulan
tugas boleh sampai minggu depan.

G. Made Arya Ningtyas


Pertanyaan:
mohon masukannya bapak/ibu untuk disekolah saya terdapat beberapa anak yang masuk ke jurusan
farmasi atas dasar kkeinginana dari orang tua, jadi siswa itu sebenarnya ingin sekolah ditempat lain,
sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut tidak mau mengikuti pembelajaran, apa yang seharusnya
saya lakukan sebagai pembimbingnya ya? mohon sarannya trimaksih

Saran
Uwan Purnama
mungkin hampir sama ya bu dengan sekolah lain rata-rata beberapa siswa masuk ke jurusan farmasi atas
dasar keinginan orang tua. paling pengalaman saya, tetap memberikan motivasi terhadap siswa yang
bersangkutan dan memberikan perhatian lebih supaya bisa memicu motivasi siswa untuk belajar, misal
dalam diskusi siswa tersebut ditunjuk untuk memberikan komentar dan lain sebagainya. itu mungkin
pendapat saya bu
Ike Mayang Arum
menurut saya, beri sesuatu hal yang menarik dalam pembelajaran. Coba sering diajak ngobrol siswa
tersebut, hingga kita tahu apa yang membuat menarik hatinya, lalu kita berusaha memasukan sesuatu hal
yang menarik tersebut ke dalam dirinya.. Jadi jangan langsung to the point terhadap materi ajar.

Putu Ayu Pradnya Puspita


Mungkin kedepannya kita bisa memberikan gambaran lebih luar tentang jurusan farmasi. Peluang
kerjanya seperti apa, dan mungkin bisa juga disampaikan ke anak-anak setelah mereka lulus SMK, tidak
membatasi mereka untuk kuliah dimanapun. Kalaupun ditengah jalan mereka berubah fikiran, mereka
tetap bisa melanjutkan sekolah dan setelah lulus bisa kuliah sesuai dengan minat mereka.

Hapriyanto
Sama nasib dengan sekolah di tempat saya, ujung-ujung nya merugikan peserta didiknya karna pasti
tertinggal kelas

Indah Apriyanti
iya bu made, biasanya kalau kita tanya ke siswa yang baru masuk hampir setengahnya mengatakan
bahwa mereka masuk farmasi karena di suruh orangtua.
salah satunya mungkin kita bisa memotivasi mereka bahwa mereka bisa menjalani terlebih dahulu dan
berusaha menyukainya. dan bisa memberikan gambaran seperti apa kalau siswa tersebut sudah lulus dari
sekolah farmasi, mungkin bidang kerja atau lainnya.
tapi tetap mendengarkan apa yang diinginkan anak juga bagian dari tugas kita, mungkin bisa bekerja
sama dengan bagian BK yang lebih memahami dari bidang psikologis siswanya. sehingga bisa
membantu memotivasi secara psikologis.

H. SATRIO
Mohon masukan bp/ibu kaitan modul 1 pedagogik
SITTI SARAH NURAINI
untuk Modul 1 pedagogik, itu sebagai tumpuan bagaimana kegiatan KBM di sekolah itu berjalan. jadi
sangat penting sekali menurut saya Pa Satrio. menentukan arah kemana pendidikan ini akan kita
jalankan. demikian pendapat saya Pa

UWAN PURNAMA
di dalam modul 1 tentang ilmu pendidikan. saya masih belum faham tentang konsep yang rasional dalam
pembelajaran itu seperti apa, bagaimana cara mengimplementasikan pembelajaran secara rasional
kepada siswa.
PermalinkShow parentReply

ENGKUS KUSNANDAR
yang ingin ditanyakan perihal apa pa? modul 1 kan tentang konsep dasar ilmu pendidikan pa. tentang
landasan dasar pendidikan, karakter siswa dan juga teori-teori belajar

IRMA BUDI ASTUTI


Modul 1 pedagogik berisi tentang landasan pendidikan yang bisa di jadikan sebagai titik tolak dalam
praktik pendidikan, yaitu landasan filosofis dan epistemoligi, landasan yuridis, landasan empiris dan
landasan religius
mohon maaf sebelumnya bila saya mungkin kurang tepat mendeteksi masalahnya.

J. DEDEN HIDAYAT
Bismillah
Bapak - Ibu mohon masukannya.karena sekolah saya di daerah jadi peserta didik yang masuk memiliki
perbedaan latar belakang ekonomi, yang rata2 menengah kebawah dan terkadang ditengah2 perjalanan
banyak yang mengundurkan diri.
Bagaimana saya harus memberikan semangat kepada mereka agar praktik pendidikan yang dilaksanakan
mampu mengembangkan potensi dan bisa mengarahkan peserta didik yang lebih baik.
Jawaban
1. Ai Wen
Kita sebagai guru memberikan semangat secara kontinu untuk anak-anak dengan kasus seperti ini, pak.
Guru dapat memberikan solusi dengan berbicara kepada manajemen sekolah untuk kasus anak tersebut.
Atau kita guru juga dapat mencari beasiswa bagi anak yang berprestasi dibidang olahraga, akademik.
Salah satunya lewat BAZNAS, dinas sosial. begitu pak

2. Engkus Kusnandar
sama pak saya juga di daerah, permasalahannya juga sangat kompleks., tapi dari pengalaman yang saya
dapat kita bisa klasifikasikan pak keadaan siswa. lalu kita buat rencana pemecahan maslahnya seperti
apa untuk masing2 siswa karena pasti berbeda. misal sekarang kan ada bantuan2 dari pemerintah, kita
bisa prioritaskan siswa yang kurang mampu untuk mendapatkannya, di saya juga ada program anak
angkat pa, ada beberapa guru yang menjadi orang tua angkat siswa yang ikut membantu permasalahan
siswa termasuk permsalahan keuangan (membantu semampunya ya pa).,

3. Putu Ayu
Mungkin saya bisa sedikit sharing pak. Kalau biasanya saya dikelas dipertengahan mengajar sambil
intermeso, saya sering memberitaukan mereka peluang-peluang pekerjaan apa dimasa depan yang
mereka bisa capai. Kemudian kalau mereka ingin melanjutkan kuliah banyak sekali program program
beasiswa yang bisa mereka gunakan. Jadii mereka lebih terbayang setelah lulus apa yang akan mereka
capai. Hal itu saya rasa akan lebih meningkatkan semangat anak-anak untuk belajar. Selain itu saat anak-
anak mulai terlihata malas belajar, sering tidak masuk sekolah, kami dari pihak sekolah pasti langsung
melakukan pendekatan dengan orang tua siswa dan siswanya langsung.

4. HENNY SARI MULYANI


ijin menjawab ya pak dudung, klu untuk masalah ekonomi biasanya agak sulit ya pak, padahal anaknya
sangat bersemangat belajar ataupun sekolah, karena kalau sekolah swasta pasti ada biaya bulanannya

5. WIRA ATMAWATI S.Farm


Kalau Menurut saya sebaiknya kita melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada siswa tersebut secara
personal, dari situ kita menanyakan kepada siswa apa alasan mendasar mereka hingga harus berhenti.
Dari hasil pendekatan itu kita bisa melaporkan kepada kepala sekolah untuk dirapatkan dan disampaikan
ke komite sekolah, dewan guru atau dinas pendidikan terkait hal tersebut.
Hal tersebut kemungkinan bisa mendapatkan bantuan baik dari pihak sekolah, yayasan, komite atau
dinas setempat (Dinas Pendidikan atau Dinas Sosial) untuk mendapatkan bantuan baik dari segi ekonomi
atau pendidikan sehingga siswa dapat terbantu,
6. MAWARDAH
Daerah mana ya pak? Sebelumnya mohon maaf sekolah bapak negeri bebas biaya atau swasta ya pak?
Krn prlu untuk diketahui jg latar belakang skolah.

Apabila skolahx dg biaya (setau sy biaya skolah jurusan farmasi lumayan ya pak). Barangkali sebagian
siswa yg mengundurkan diri ini disebabkan krn keterbatasan biaya maka yg hrs kita lakukan sbg guru
adalah berdiskusi dg siswa dan org tuanya. Meyakinkan mrka apabila pendidikan itu penting. Kalau bisa
mjd priorita utama. Apabila msih blm bisa diusahakan krn keterbatasan ekonomi barangkali kembali lg
kpd yayasan sekolah apakah bisa memberikan beasiswa atau mengajukan bantuan untuk siswa tsb.

Akan tetapi apabila bukan krn ekonomi tp krn minat maka perlu jg diskusi antara kita sbg guru dengan
org tua/wali murid dan siswa bersangkutan. Kita tanyakan kembali awal mendaftar tujuan masuk sekolah
disitu untuk apa. Mengingatkan siswa knp dulu memilih mendaftar sekolah di situ. Kalau pun siswa mrsa
kurang sesuai dg minat, krg bisa mengikuti dll, kita sbg guru hrs bisa memberi motivasi bisa melalui
pengalaman2 kuta sbg guru dlm menghadapi siswa2 angkatan sebelumnya atau memberi contoh
kesuksesan alumni.

7. IRMA BUDI ASTUTI


sebagai guru kita bisa memberikan motivasi dengan mencontohkan tokoh2 inspiratif yang bisa sukses
dengan berbagai kendala baik dalam bidang ekonomi, ataupun kemampuan akademis

K. Hapriyanto
Permasalahan yang saya alami di Sekolah saya sebagai pengajar adalah saat mendaftar disekoah
kebanyakkan peserta tergantung dari minat peserta didik yang berbeda beda dan di tambah pengaruh
orang tua, memiliki dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Bagaimana saran dan masukkan Bapak
dan ibu terkait permasalahan tersebut.
Jawabbannya :
1. ya pak sama disekolah saya juga sama permasalahannya demikian, namun kami diawal
menanyakan komitmen kepada orang tua dan anaknya khususnya yang masuk farmasi karena suruhan
ortu dan memotivasi siswa tersebut untuk tetap semangat dan memberikan penerangan smk farmasi itu
seperti apa dan lulusannya kedepan nanti

2. a. Pada prinsipnya mencari persamaan mengurangi perbedaan

b. Membuat peraturan tata tertib kelas mengenai seragam, dilarang memakai perhiasan,
penggunaan gawai. Segala materi yang menunjukkan perbedaan status sosial.
c. • Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan.
d. • Menanamkan nasionalisme dalam kelas
e. • Memotivasi siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang sederhana yang bisa
diperoleh semua peserta didik
f. • Mengembangkan sikap sosial peserta didik dengan pembelajaran kooperatif

3. Kalo saya saran mungkin pas di PPDB ada sesi wawancara, dimana disana kita coba selip
beberapa pertanyaan seperti :
a. Apakah si calon siswa mau masuk ke sekolah kita memang niat sendiri atau orang tua ? kalo niat
sendiri, biasanya niatnya belajarnya akan baik.
b. Sekolah kita menjadi pilihan ke berapa saat mendaftar ? hal ini penting kita ketahui awal agar
untuk siswa yang memilih sekolah kita sebagai pilihan pertama akan memiliki niat belajar yang bagus.
Hal ini akan berbanding terblik dengan siswa yang sudah memilih sekolah lain tetapi tidak ke terima,
kmd baru daftar ke sekolah kita. Umumnya anak yang ini minat belajarnya kurang, karena dipikir asal
sekolah saja.

4. kalau yang saya lakukan pa , diawal pembelajaran biasanya saya tanya dulu siswa motivasi
masuk jurusan farmasi itu apa., dari situ kita bisa tahu mana siswa yang atas keinginan sendiri atau dari
dorongan orang gtua atau lain-lain., lalu kita ajak siswa untuk menata kembali motivasi mereka agar
lebih fokus belajar karena apapun keadaannya toh mereka sudah masuk ke jurusan ini. biasanya karena
mayoritas siswa di saya muslim, saya ajak siswa untuk mengembalikan motivasi belajar mereka menjadi
sesuatu yang bernilai ibadah, selain memotivasi tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi masa depan
mereka. itu mungkin pak sharing pengalaman nya.
5. iyah pak, memang kalau kita dalami, biasanya di awal pembelajaran kelas x yg baru masuk kita
akan bertanya, kenapa pilih jurusan farmasi? apakah tertarik dengan farmasi? ternyata sekitar 50%
mereka memilih masuk farmasi karena di suruh oleh orangtua. walaupun ada juga yang memang karena
tertarik pada pelajaran obat-obatan kata mereka biasanya karena melihat orang-orang terdekatnya.
biasanya kita akan menguatkan mereka kembali, walaupun pengaruh orangtua tetapi tetap kita harus
berusaha menyukai pilihan yang sudah kita pilih dan menjalaninya sebaik mungkin. memberikan
motivasi-motivasi agar mereka lebih semangat menghadapi kelas baru dengan jurusan yang baru dikenal.
kalau untuk ekonomi , kita bisa mengajarkan kebersamaan dan berbagi pada anak-anak, saling
membantu dalam hal kebaikan...dan karena nantinya mereka akan berinteraksi minimal 3 tahun, maka
saya rasa mereka bisa menjadi lebih dekat karena memiliki tujuan yang sama.., yaitu untuk menjalani
sekolah dengan sebaiknya. dan goals yang sama, itu akan medekatkan mereka walau dengan latar
belakang yg berbeda. mumgkin seperti itu pak. kurang lebihnya mohon maaf.
6. Untuk permasalahan pak Hapri mungkin kalau boleh saya memberikan masukan, pertama kita
melakukan analisis non kognitif dulu sebelum memulai proses pembelajaran. Jadi kita melakukan
identifikasi minat bakat peserta didik sebenernya dimna, metode pembelajaran apa yang mereka suka,
dan kempuan ekonomi mereka sebatas mana. Dari sana baru mulai menyusun rencana pembelajaran
sesuai dnegan hasil analisis non kognitif yang dilakukan. Untuk pelaksanaan pembelajarannya pun,
mungkin bisa mengaitkan dengan minat bakat anak dan kemampuan ekonomi anak-anak.,

7. Persoalan yang bapak rasakan hampir sama dengan kami. Metode yang saya gunakan adalah
melakukan pendekatan personal kepada siswa yang mengalami masalah tersebut kemudian menanyakan
apa kendala atau apa yang mereka harapkan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Dari hasil
pendekatan itulah kemudian kita mengarahkan siswa ke tujuan yang ingin dia capai lalu disampaikan
kepada orang tuanya agar dapat mengambil keputusan tepat agar anaknya bisa merasakan kebebasan
dalam memilih dan haknya mendapatkan pendidikan juga dapat ia rasakan.

8. klo pengalaman saya selama ini, segi minat dari anak itu sangat berpengaruh bagi kelangsungan
siswa tersebut untuk belajar di sekolah. kada ada siswa yang memang tidak berminat sekali untuk masuk
ke jurusan tertentu atau sekolah tertentu motivasi siswa yang bersangkutan akan turun. mungkin
solusinya kita sebagai guru tetap memotivasi siswa tersebut agar tetap semangat. klo dari segi latar
belakang ekonomi biasanya masih bisa untuk tetap dilanjutkan asalkan dari awal untuk semua peserta
didik yang baru dibuat semacam komitmen saja antara orang tua dengan sekolah.

L. Retno Nursanti
Bismillah,
Bapak ibu, sekolah saya adalah sekolah swasta di daerah pinggiran. Dimana siswa kami pun beragam,
dan hampir dari menengah ke bawah. alhamdulillah setiap tahun kami mendapatkan kepercayaan oleh
masyarakat dengan jumlah siswa yang lumayan banyak karena memmang hanya ada 2 jurusan dan satu
satunya SMK kesehatan di kabupaten kami. Persoalan yang kami hadapi adalah, banyak dari siswa kami
yang kurang mampu hal ini dilihat dari pembayaran spp yang terlambat. pada saat proses pembelajaran
pun demikian, apalagi saat ini pembelajjaran daring, bahkan ada yang tidak bisa mengakses zoom karena
hp yang dimiliki siswa adalah hp yang tidak bgiti canggih (memori terbatas), dengan adanya
terhambatnya proses belajar apalgi saat daring seperti ini membuat siswa tidak semnagt. bagimana cara
meningkatkan semnagat siswa saat prroses pembelajaran pandemi ini
JAWABAN
Putu Ayu Pradnya
Siang bu retno, mungkin sedikit masukan terkait permasalahan bu retno, kebetulan disekolah saya ada
beberapa anak-anak yang memiliki akses internet yang sulit, hp juga tidak memiliki, dan ekonomi
keluarga juga kurang. Kalau di sekolah saya pertama guru melakukan home visit terlebih dahulu,
selanjutnya untuk anak-anak yang memang terbatas kuota atau sinyal bisa datang ke sekolah untuk
memperoleh akses internet atau menggunkan komputer disekolah, dengan tetap mematuhi protokol
kesehatan. Atau mungkin sarana pemeblajaran bisa via wa, jadi tidka memerlukan kuota yang besar.
Untuk meningkatkan semangat anak-anak, sesekali guru bisa mengirimkan quot quot atau kata kata/vidio
penyemangat yang bisa dikirimkan pada siswa. Mungkin seperti itu bu, terimakasih
Made Arya
isa menggunakan blended learning bu, jadi tidak semua daring jadi ada beberapa waktu siswa nya
diminta datang kesekolah untuk tatap muka dengan memperhatikan prokes tentunya, dan kalau disekolah
saya ada siswa yang keterbatasan quota biasanya diminta kesekolah untuk belajar, kebetulan sekolah
kami ada wifi nya.
Deden
kalo menurut saya bu siswa nya diberikan pendekatan secara personal dan dijleskan bahwa untuk
menunjang pembelajaran salah satu dengan memnuhi kewajiaban dalam pembayaran spp..dan sebaiknya
klo tidak bisa sekaligus diadakan program menabung..untuk pembayaran spp tersebut.

M. KAUTSARUL AZIZ
bapak ibu mau minta pendapatnya, disekolah bagaimana carnya mengajarkan peserta didik dengan
karakteristik yang berbeda beda sedangkan disekolah saya kondisinya sangat terbatas dalam hal fasilitas.
1. AI WEN
Tiap anak pasti memiliki kareakteristik yang berbeda pak. karna tiap anak itu unik. kalo saya
memandangnya bahwa siswa miliki hak yang sama untuk mendapat pengajaran, sehingga kalo
saya mengajar saya selalu bilang tidak ada anak yang istimewa dalam mapel saya.
2 . MAWARDAH
Kalau menurut saya pak namanya peserta didik adalah individu maka tidak akan memiliki karakter
yg persis sama. Pasti berbeda pak.

Kalau perihal keterbatasan fasilitas hal ini jg sy rasakan pak. Tapi kita sbg guru bisa mencari solusi
keterbatasan ini dg berbagai metode kreatif. Kalau tidak memungkinkan tidak mengapa pak kalau
kita berikan video pembelajaran yg ada di youtube.
3. KAUTSARUL AZIZ
iya bu, namun kendalanya ada za bu ketika kita memberikan suatu bentuk gambar maupun video,
siswanya terkadang dihadapkan situasi dimana tidak adanya kuota untuk kegiatan pembelajaran.
4. PUJI FIRMANTI RAHAYU mungkin sistem belajarnya bisa dibuatkan kelompok sesuai dengan
karakteristik siswa yang ada di sekolah bapak disesuaikan juga dengan fasilitas yang tersedia. karena
fasilitas yang mungkin terbatas, bisa diambil solusi untuk membuat proses belajar yang kreatif, misal
jika tidak bisa menampilkan video karena terkendala jaringan, mungkin bisa dengan cara bermain
peran antar siswa untuk mapel-mapel tertentu.
5. AFRIANI PULPA SUSILA
Baik pak....untuk kondisi seperti ini usul saya bapak bisa menggunakan media pembelajaran yang
disesuaikan dg kondisi sekolah bpk. misal : untuk racikan resep sekolah cuma 3 timbangan mungkin
PD bisa dibagi menjadi beberapa kelompok dan praktik sehingga seluruh PD dapat perlakuan sama.
untuk materi yang tida bisa atau tidak disupport oleh fasilitas sekolah bisa dalam bentuk demonstrasi
dan menampilkan vidio.
6. IKE MAYANG ARUM
Mengajarkan dengan cara-cara sederhana namun menarik. Beri pembelajaran yang sekiranya
menarik bagi peserta didik meskipun dengan fasilitas yang sederhana. Seperti pepatah bilang,
banyak cara menuju bahagia.
7. UWAN PURNAMA
mungkin saran saya pa, seperti yang sudah dibahas dan didiskusikan bersama kemarin tentang
metode pembelajaran. bisa dibuat semacam bentuk teka teki atau permainan sehingga bisa
menstimulus sisa untuk lebih faham tentang bahasan yang sedang di bahas
8. ENGKUS KUSNANDAR - Wednesday, 28 July 2021, 9:44 AM
kalau menurut saya disesuaikan saja dengan fasilitas yang ada pak. atau untuk pembelajaran2
tertentu kita bisa sedikit kreatif dan inovatif membuat sarana pembelajaran sederhana. seperti
misalnya dalam pembelajaran TPSO untuk kita belum punya alat yang memadai, kita buat alat
yang menyerupai fungsinya walaupun tidak persis sama yang penting prinsip kerjanya sama
9. WAWAT SUGIAWATI - Wednesday, 28 July 2021, 10:06 AM
Izin memberikan masukan pa Azis. menurut saya dengan karakteristik siswa yang bermacam -
macam bisa di sesuaikan dengan fasilitas yang ada sesuai dengan minat bakat siswa nya.

N. Hapriyanto
Pertanyaan :
Permasalahan yang saya alami di Sekolah saya sebagai pengajar adalah saat mendaftar disekoah
kebanyakkan peserta tergantung dari minat peserta didik yang berbeda beda dan di tambah pengaruh
orang tua, memiliki dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Bagaimana saran dan masukkan Bapak
dan ibu terkait permasalahan tersebut.
Jawabbannya :
1. ya pak sama disekolah saya juga sama permasalahannya demikian, namun kami diawal
menanyakan komitmen kepada orang tua dan anaknya khususnya yang masuk farmasi karena suruhan
ortu dan memotivasi siswa tersebut untuk tetap semangat dan memberikan penerangan smk farmasi itu
seperti apa dan lulusannya kedepan nanti
2. a. Pada prinsipnya mencari persamaan mengurangi perbedaan
b. Membuat peraturan tata tertib kelas mengenai seragam, dilarang memakai perhiasan,
penggunaan gawai. Segala materi yang menunjukkan perbedaan status sosial.
c. • Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan.
d. • Menanamkan nasionalisme dalam kelas
e. • Memotivasi siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang sederhana yang bisa
diperoleh semua peserta didik
f. • Mengembangkan sikap sosial peserta didik dengan pembelajaran kooperatif

3. Kalo saya saran mungkin pas di PPDB ada sesi wawancara, dimana disana kita coba selip
beberapa pertanyaan seperti :
a. Apakah si calon siswa mau masuk ke sekolah kita memang niat sendiri atau orang tua ? kalo niat
sendiri, biasanya niatnya belajarnya akan baik.
b. Sekolah kita menjadi pilihan ke berapa saat mendaftar ? hal ini penting kita ketahui awal agar
untuk siswa yang memilih sekolah kita sebagai pilihan pertama akan memiliki niat belajar yang bagus.
Hal ini akan berbanding terblik dengan siswa yang sudah memilih sekolah lain tetapi tidak ke terima,
kmd baru daftar ke sekolah kita. Umumnya anak yang ini minat belajarnya kurang, karena dipikir asal
sekolah saja.
4. kalau yang saya lakukan pa , diawal pembelajaran biasanya saya tanya dulu siswa motivasi
masuk jurusan farmasi itu apa., dari situ kita bisa tahu mana siswa yang atas keinginan sendiri atau dari
dorongan orang gtua atau lain-lain., lalu kita ajak siswa untuk menata kembali motivasi mereka agar
lebih fokus belajar karena apapun keadaannya toh mereka sudah masuk ke jurusan ini. biasanya karena
mayoritas siswa di saya muslim, saya ajak siswa untuk mengembalikan motivasi belajar mereka menjadi
sesuatu yang bernilai ibadah, selain memotivasi tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi masa depan
mereka. itu mungkin pak sharing pengalaman nya.

5. iyah pak, memang kalau kita dalami, biasanya di awal pembelajaran kelas x yg baru masuk kita
akan bertanya, kenapa pilih jurusan farmasi? apakah tertarik dengan farmasi? ternyata sekitar 50%
mereka memilih masuk farmasi karena di suruh oleh orangtua. walaupun ada juga yang memang karena
tertarik pada pelajaran obat-obatan kata mereka biasanya karena melihat orang-orang terdekatnya.
biasanya kita akan menguatkan mereka kembali, walaupun pengaruh orangtua tetapi tetap kita harus
berusaha menyukai pilihan yang sudah kita pilih dan menjalaninya sebaik mungkin. memberikan
motivasi-motivasi agar mereka lebih semangat menghadapi kelas baru dengan jurusan yang baru dikenal.
kalau untuk ekonomi , kita bisa mengajarkan kebersamaan dan berbagi pada anak-anak, saling
membantu dalam hal kebaikan...dan karena nantinya mereka akan berinteraksi minimal 3 tahun, maka
saya rasa mereka bisa menjadi lebih dekat karena memiliki tujuan yang sama.., yaitu untuk menjalani
sekolah dengan sebaiknya. dan goals yang sama, itu akan medekatkan mereka walau dengan latar
belakang yg berbeda. mumgkin seperti itu pak. kurang lebihnya mohon maaf.

6. Untuk permasalahan pak Hapri mungkin kalau boleh saya memberikan masukan, pertama kita
melakukan analisis non kognitif dulu sebelum memulai proses pembelajaran. Jadi kita melakukan
identifikasi minat bakat peserta didik sebenernya dimna, metode pembelajaran apa yang mereka suka,
dan kempuan ekonomi mereka sebatas mana. Dari sana baru mulai menyusun rencana pembelajaran
sesuai dnegan hasil analisis non kognitif yang dilakukan. Untuk pelaksanaan pembelajarannya pun,
mungkin bisa mengaitkan dengan minat bakat anak dan kemampuan ekonomi anak-anak.,

7. Persoalan yang bapak rasakan hampir sama dengan kami. Metode yang saya gunakan adalah
melakukan pendekatan personal kepada siswa yang mengalami masalah tersebut kemudian menanyakan
apa kendala atau apa yang mereka harapkan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Dari hasil
pendekatan itulah kemudian kita mengarahkan siswa ke tujuan yang ingin dia capai lalu disampaikan
kepada orang tuanya agar dapat mengambil keputusan tepat agar anaknya bisa merasakan kebebasan
dalam memilih dan haknya mendapatkan pendidikan juga dapat ia rasakan.

8. klo pengalaman saya selama ini, segi minat dari anak itu sangat berpengaruh bagi kelangsungan
siswa tersebut untuk belajar di sekolah. kada ada siswa yang memang tidak berminat sekali untuk masuk
ke jurusan tertentu atau sekolah tertentu motivasi siswa yang bersangkutan akan turun. mungkin
solusinya kita sebagai guru tetap memotivasi siswa tersebut agar tetap semangat. klo dari segi latar
belakang ekonomi biasanya masih bisa untuk tetap dilanjutkan asalkan dari awal untuk semua peserta
didik yang baru dibuat semacam komitmen saja antara orang tua dengan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai