Anda di halaman 1dari 5

KONEKSI ANTAR MATERI MODU 1.

2
EVA FARIDA – SMAN 3 BOGOR – CGP ANGKATAN 9

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, banyak hal yang
menjadi pembelajaran bagi saya. Berikut Koneksi Antar Materi - Modul 1.2 :

1. PERISTIWA
Hal yang paling penting dan mengingatkan saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1
hingga Modul 1.2 yaitu

✓ Di modul 1.1. saya banyak belajar tentang konsep dasar pendidikan menurut Ki
Hadjar Dewantara dalam menuntun murid untuk selamat dan Sejahtera baik
sebagai manusia sutuhnya maupun sebagai anggota Masyarakat pada umumnya.
Di modul tersebut dijelaskan tentang tujuan pendidikan, kodrat keadaan, asas
trikon, sistem among, budi pekerti dan budaya lokal.
✓ Di modul 1.1. saya mendapatkan pemahaman bahwa murid bukan seperti tabula
rasa. Namun, sejak lahir anak sudah membawa kodratnya masing-masing.
Ibaratnya kertas, setiap anak sudah memiliki garis-garis samar. Tugas saya sebagai
pendidik adalah menebalkan dan memperjelas garis-garis tersebut agar semakin
jelas. Saat proses menebalkan dan memperjelas garis, saya (pendidik) harus
mengutamakan proses pembelajaran yang berpusat pada murid yaitu proses
menuntun agar dapat mengantarkan murid-muridnya mencapai keselamatan dan
kebahaguaan dimasa depannya. pendidikan adalah upaya untuk memaksimalkan
potensi yang dimiliki setiap murid. Tentunya, setiap murid memiliki potensi yang
beragam.
✓ Di modul 1.1 saya memahami pendidikan yang menghamba pada anak
menekankan pada minat, kebutuhan dan kemampuan individu, menghadirkan
model dan metode belajar yang menggali motivasi untuk membangun habit anak
menjadi pembelajar sejati, selalu ingin tahu terhadap informasi dan pengetahuan,
suka dan senang membaca. Pembelajaran yang seperti ini sekaligus dapat
mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan di era
mendatang seperti kreativitas, inovatif, kepemimpinan, rasa percaya diri,
kemandirian, kedisiplinan, kekritisan dalam berpikir, daya nalar yang tinggi,
kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, serta wawasan global untuk
dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan.
✓ Di modul 1.2., saya belajar mengenai nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru
penggerak di antaranya berpihak kepada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan
inovatif. Nilai-nilai tersebut harus dimiliki oleh guru penggerak untuk mendukung
perannya. Adapun peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran,
menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan
murid, dan menggerakkan komunitas praktisi.
✓ Di modul 1.2. saya menjadi tercerahkan untuk bisa memiliki dan menguatkan
setiap nilai guru penggerak untuk mendukung peran saya sebagai guru
penggerak.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah dua modul tersebut saling
mendukung karena dua-duanya pada akhirnya memberi pemahaman untuk
mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Modul 1.1. memberi
pemahaman secara global tentang dasar dan tujuan pendidikan, yakni tentang proses
menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Setelah itu, di modul 1.2. dijelaskan tentang nilai dan
peran guru penggerak untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang berpihak
kepada murid.

2. PERASAAN

✓ Di modul1.2, saya merasa selama melakukan perubahan dikelas ada suasana baru
yang terlihat dan terasa dimana kelas yang awalnya masih terlihat berpusat pada
guru sudah mulai terlihat orientasi pada murid,mereka antusias berdiskusi dengan
teman kelompoknya, bebas berpendapat, mencari informasi dari berbagai sumber
yang menurut mereka relevan dengan konsep dan menjadi solusi dari
permasalahan yang ada. Saya merasakan telah memberikan hak murid saya untuk
menunjukan kemampuannya dengan mempresentasikan hasil pemikiran mereka
didepan kelas. Beberapa aksi nyata yang coba saya lakukan tersebut memicu saya
untuk terus menggali dan mengembangkan ide atau gagasan pada setiap
perencanaan ( RPP) pembelajaran yang saya buat harus menerapkan berbagai
metode-metode yang berorientasi pada murid dan ide lainnya saya harus
mengajak teman sejawat disekolah untuk berkolaborasi dengan melaksanakan
pembelajaran kolaboratif secara bergantian, sehingga saya dan teman-teman
guru lainnya bisa berdiskusi apa saja yang harus ditingkatkan pada proses
pembelajaran dikelas yang berorientasi pada murid.
✓ saya merasa seperti bagaikan mendapat cahaya setelah berjalan di sebuah
ruangan remang-remang. Materi di modul 1.1. dan 1.2. membuka kesadaran saya
tentang pendidikan yang berpihak kepada murid. Saya kadang berpikir, mengapa
tidak sejak dahulu saya mendapat materi seperti modul 1.1. dan 1.2.

3. PEMBELAJARAN

✓ Sebelum mempelajari modul 1.1 dan 1.2, saya berpikir bahwa anak lahir di dunia itu
seperti tabularasa, yakni kertas kosong yang siap ditulisi apa saja. Namun,
sekarang saya berpikir bahwa anggapan itu tidaklah benar karena sesuai
pemikiran KHD, bahwa anak lahir sudah membawa kodratnya masing-masing.
Mereka seperti kertas yang sudah bergaris, tetapi garisnya masih samar-samar
sehingga tugas pendidik adalah menebalkannya menjadi lebih jelas. Saya dulu juga
berpikir bahwa peran pendidik adalah menyelesaikan materi sesuai dengan
capaian kurikulum. Namun, sekarang saya berpikir dalam proses pembelajaran
kita harus memperhatian kondisi dan kebutuhan setiap murid sehingga proses
pembelajaran akan berpihak kepada murid. Saya sekarang melaksanakan
pembelajaran dengan berpusat pada murid dan murid-murid melakukan
kolaborasi serta dituntun untuk belajar mandiri dan menyenangkan.
✓ Saya bersama teman sejawat di SMAN 3 Kota Bogor memberikan tugas projek
untuk peserta didik kelas XII selama 1 semester. Tugas tersebut untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat yang berhubungan dengan fisika, seni,
dan ekonomi/ wirausaha. Sehingga kolaborasi terjadi antara guru fisika, seni, dan
ekonomi/wirausaha. Hal yang berhubungan dengan Fisika yaitu membuat
produk teknologi. Produk harus estetik/ indah yang berhubungan dengan seni.
Produk harus memiliki nilai jual yang berhubungan
dengan ekonomi/wirausaha. Dalam tahapan perencanaan sampai hasil, murid
harus terus berkonsultasi dengan guru-guru yang terlibat. Begitupun
dengan guru, harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tahapan proyek
sinergi kolaborasi guru-guru di SMAN 3 Bogor: 1.Menentukan pertanyaan
mendasar/ mencari informasi. 2.Mengemukakan ide/ gagasan 3.Konsep fisika:
projek tersebut masuk ke materi apa, murid harus bisa menjelaskan konsep
fisika 4.Memikirkan alat dan bahan serta melihat harga yang efektif dan efisien
agar bisa dilihat nilai ekonomi/wirausaha 5.Merancang cara pembuatan
produk 6.Membuat produk yang memiliki nilai estetik. 7.Monitoring dan
pemberian saran untuk peserta didik terhadap proyek yang dijalankan 8.Pengujian
hasil 9.Evaluasi.

4. PENERAPAN KE DEPAN

Berikut pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya
lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran
saya sebagai guru penggerak.

PENGEMBANGAN DIRI & ORANG LAIN


✓ Terus belajar dengan mengikuti kegiatan webinar, workshop, IHT, diklat baik
secara mandiri maupun tugas dari dinas pendidikan/kemendikbudristek
✓ bertanya kepada murid hal apa yang sudah baik dari praktik mengajar.
✓ bertanya kepada murid hal apa yang belum dimengerti dari praktik mengajar saya.
✓ meminta rekan sesama guru untuk melihat praktik saya mengajar.
✓ meminta rekan sesama guru untuk memberikan masukan setelah melihat praktik
saya mengajar.
✓ mencatat kelebihan dan kekurangan saya dalam praktik mengajar.
✓ membantu rekan sesama guru dalam mengidentifikasi persoalan pembelajaran.
✓ membantu menganalisis permasalahan pembelajaran rekan sejawat.
✓ membantu rekan sesama guru untuk menemukan strategi pengembangan
kompetensi diri berdasarkan kebutuhan belajarnya.
✓ mengajak rekan sesama guru untuk mengikuti pelatihan atau program
pengembangan diri lainnya.
✓ berpartisipasi rutin dalam kegiatan pengembangan diri di organisasi atau
komunitas profesi seperti MGMP, atau Forum Komunikasi baik di dalam maupun
luar sekolah.
✓ mengambil peran dalam organisasi atau komunitas profesi.
✓ berbagi praktik baik dengan rekan sesama guru di sekolah.
✓ berbagi praktik baik dengan rekan sesama guru dari sekolah lain.
✓ mempelajari praktik baik dalam kepemimpinan dan/atau pembelajaran dari
sekolah lain untuk diterapkan di lingkungan sekolah saya.
✓ Saya bekerja sama dengan baik dengan rekan sejawat tanpa melihat agama, suku,
status atau bentuk fisiknya.
✓ mempertimbangkan norma moral dan etika dalam mengambil keputusan di kelas
atau sekolah.
✓ mendengarkan setiap pendapat murid saya dan meresponnya dengan sungguh-
sungguh.
✓ mendorong murid untuk memperbaiki kondisi dan belajar dari kesalahannya
ketika dia melakukan pelanggaran.
✓ menahan diri dari melakukan hal yang melanggar kode etik seorang pendidik.

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
✓ merencanakan lingkungan pembelajaran yang sesuai kebutuhan belajar murid.
✓ mempraktikkan pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi murid untuk
beraktivitas secara mandiri dan berkelompok.
✓ menyediakan waktu bagi murid-murid saya untuk berdiskusi dan berpendapat
selama pembelajaran.
✓ memberikan pilihan kepada murid untuk mendemonstrasikan pemahamannya
sesuai minat.
✓ memberikan kesempatan kepada murid untuk memberi saran dan kritik terkait
praktik pembelajaran.
✓ mengajak rekan sejawat untuk merencanakan pembelajaran yang mendorong
murid gemar belajar.
✓ mengajak sesama guru melakukan pembelajaran yang mendorong murid gemar
belajar.
✓ mengajak rekan sejawat untuk saling mengobservasi proses mengajar satu sama
lain dan memberikan umpan balik.
✓ mengajak rekan sejawat melakukan refleksi terkait perbaikan kualitas praktik
pembelajaran.
✓ memandu rekan sesama guru untuk bersama menganalisis data hasil
pembelajaran.
✓ berkomunikasi dengan orang tua/wali murid untuk membicarakan peran mereka
dalam mendampingi murid belajar.
✓ berdiskusi dengan orang tua/wali murid untuk mencari langkah efektif dalam
mendampingi murid belajar.
✓ menyediakan kesempatan kepada orang tua/wali murid untuk memberikan saran
terkait pendampingan murid dalam belajar.

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN SEKOLAH


✓ mengajak warga sekolah untuk mensosialisasikan visi sekolah yang berpihak pada
murid melalui berbagai media.
✓ mengajak warga sekolah untuk mencoba pendekatan baru dalam mewujudkan
visi dan program sekolah.
✓ memberi kesempatan warga sekolah untuk memberikan masukan terhadap
program sekolah agar sesuai dengan visi yang berpihak pada murid.
✓ menyusun dan merencanakan program pembelajaran (intra-, ko-, ekstra-kurikuler)
di kelas atau sekolah sesuai dengan visi sekolah dan kebutuhan murid.
✓ berkolaborasi dengan warga sekolah untuk merancang dan menjalankan program
pembelajaran (intra-, ko-, ekstra-kurikuler) di kelas atau sekolah.
✓ mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menjalankan program
pembelajaran yang berdampak kepada murid.
✓ melakukan pemantauan (monitor) pelaksanaan program agar dapat mencapai
tujuan program yang berdampak pada murid.

KEPEMIMPINAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


✓ melakukan pemetaan kebutuhan belajar warga sekolah terkait pembelajaran.
✓ memotivasi rekan guru dan tenaga kependidikan di sekolah untuk menumbuhkan
budaya belajar yang berpihak pada murid.
✓ menyusun prioritas dan merancang program yang sesuai visi sekolah, realistis dan
mengacu peta kebutuhan warga sekolah.
✓ mengkomunikasikan pentingnya pengembangan sekolah untuk peningkatan
kualitas belajar murid kepada orang tua/wali murid dan masyarakat dengan
berbagai cara atau media.
✓ menyediakan kesempatan bagi orang tua/wali murid dan masyarakat untuk
mengambil peran dalam pengembangan sekolah.
✓ mengkomunikasikan dampak hasil pengembangan sekolah pada peningkatan
kualitas belajar murid kepada orang tua/wali murid dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai