Anda di halaman 1dari 2

Nama : Deviana Angry Fany, S.Pd.

KONEKSI ANTAR MATERI


MODUL 1.2

REFLEKSI MODEL 4P

1. PERISTIWA

Selama saya mempelajari modul 1.1 hingga modul 1.2 momen paling saya
ingat adalah ketika melakukan eksplorasi konsep dan kolaborasi dengan rekan
sejawat calon guru penggerak lainnya. Dimana pada saat itu saya memahami
konsep dasar pemikiran pendidikan dari Ki Hajar Dewantara serta kaitannya
dengan nilai dan peran guru penggerak.

Kaitan antara modul 1.1 dan modul 1.2 yang saya fahami adalah pendidikan
berawal dari tujuan untuk menuntun anak didik kita mencapai kodratnya dengan
memperhatikan kodrat alam serta kodrat zaman. Pendidik dalam hal ini guru
merupakan ujung tombak ketercapaian tujuan tersebut. Untuk itu, perlu adanya
kesamaan visi dan misi serta tujuan agar mampu mewujudkan tujuan pendidikan
nasional seperti yang digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Disini, peran guru penggerak dituntut untuk bergerak mencapai tujuan pendidikan
tersebut serta mampu menggerakkan rekan sejawat dan komunitas praktisi sekolah
lainnya agar mampu melaksanakan pembelajaran dan pendidikan di sekolah yang
sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni guru memiliki peran dalam
menuntun kodrat anak, kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
serta melaksanakan trilogi pendidikan ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani. Untuk itu, saya memahami bahwa calon guru penggerak
seyogyanya memiliki nilai-nilai berpihak pada murid, kolaboratif, inovatif, mandiri
dan reflekti serta memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi rekan
sejawat dan mendorong kolaboratif.

2. PERASAAN

Perasaan saya ketika mempelajari modul 1.1 dan 1.2 kalau dianalogikan seperti
benang kusut yang berhasil terurai. Artinya selama ini banyak pertanyaan di benak
saya yang pada akhirnya semakin tercerahkan ketika saya mulai mengikuti kegiatan
calon guru penggerak ini. Saya menjadi semakin paham mengapa ada kurikulum
merdeka, mengapa ada guru penggerak, mengapa ada profil pelajar pancasila,
mengapa ada asesmen nasional yang ternyata Itu semua lahir dari dasar pemikiran
yang sangat mendalam tentang pendidikan dari Ki Hajar Dewantara. Saya pun
merasa sangat senang dapat menambah ilmu, berbagi pengetahuan dan pengalaman
bersama dengan pengajar praktik, fasilitator dan instruktur serta calon guru
penggerak lainnya tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara serta Nilai dan Peran
Guru Penggerak.

3. PEMBELAJARAN

Sebelum momen tersebut terjadi saya berfikir bahwa guru adalah pusat
pembelajaran dimana kegiatan pembelajaran sering terjadi hanya satu arah saja
antara guru ke murid, dan pendidikan hanya terjadi antara guru dan siswa di kelas.
Selain itu, saya pun belum memahami nilai dan peran guru bagi guru lainnya.
Setelah mempelajari modul 1.1 dan 1.2 saya jadi berfikir bahwa apa yang saya
lakukan belum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yakni memerdekakan
manusia dan guru memiliki peran menuntun anak didiknya menuju kodratnya
masing-masing hingga tercapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya
sebagai manusia dan anggota masyarakat. Dalam hal ini, saya sebagai pendidik
memiliki peran sebagai penuntun anak bukan sebagai subjek pembelajaran.
Sedangkan subjek pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Dengan perbedaan
karakter dan kebutuhan peserta didik, guru harus mampu memfasilitasi dan
mengakomodasi semuanya dengan baik. Saya pun harus memperhatikan kodrat
alam dan kodrat zaman dimana murid bertumbuh sehingga apa yang mereka
pelajari sesuai dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga lebih mudah
dipahami dan diaplikasikan oleh murid.

Saya pun semakin menyadari nilai dan peran saya sebagai seorang guru penggerak.
Nilai-nilai tersebut diantaranya berpihak pada murid, kolaboratif, mandiri, inovatif
dan reflektif. Semua nilai ini mengiringi peran saya sebagai calon guru penggerak
diantaranya pemimpin pembelajaran, coach bagi rekan sejawat, mendorong
kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas
praktisi.

4. PENERAPAN KE DEPAN

Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan
sendiri dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya
sebagai guru penggerak diantaranya :

1) Menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak pada murid mulai dari


perencanaan, pelaksanaan, asesmen hingga refleksi pembelajaran dilakukan
untuk perbaikan pembelajaran.
2) Mengikuti berbagai pelatihan, seminar atau workshop untuk mengembangkan
kemampuan diri sebagai pendidik hingga mampu menjadi coach untuk rekan
guru lainnya.
3) Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat, walimurid dan pemangku
kepentingan sekolah dalam mewujudkan kepemimpinan murid dengan
merancang berbagai kegiatan yang berkaitan dengan potensi, minat dan bakat
peserta didik seperti LDKS, Pentas Seni, Market Day, dll.

Anda mungkin juga menyukai