Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kyara Liana Dewi

NIM : 180503112

Unit :4

PERAN ETIKA DALAM PROFESI PUSTAKAWAN

  Peran etika dalam profesi pustakawan diharapkan mampu merealisasikan keberhasilan


tugas dan tanggung jawab pustakawan dalam melakukan pekerjaan kepustakawanan yaitu
melakukan pendidikan atau pembelajaran, melakukan pengelolaan perpustakaan, melakukan
pelayanan perpustakaan, melakukan mengembangkan sistem kepustakawanan, melakukan
pengembangan profesi, dan melaksanakan penunjang tugas kepustakawanan.

Peran etika dalam profesi pustakawan dapat juga berfungsi sebagai tata nilai dan aturan
dasar yang dapat menjamin agar profesi pustakawan dapat berjalan dan berfungsi dengan baik,
dipedomani, menjadi landasan moral, dan menjadi kewajiban utama setiap pustakawan baik
kepada diri sendiri, sesama pustakawan, kepada pemustaka, masyarakat dan negara.

Untuk itu, setiap pustakawan harus dapat mengetahui, mempelajari dan mengkaji secara
mendalam peran etika dalam profesi pustakawan agar pustakawan mampu bersikap profesional,
mampu memberikan manfaat dan pemikiran yang positif untuk perkembangan profesi, serta
memiliki perbuatan, sikap, dan tingkah laku yang bermanfaat untuk organisasi/profesi
pustakawan.

Peran yang dimaksud dalam tulisan singkat ini adalah apa yang harus dilakukan atau
kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh pustakawan yang berkedudukan sebagai anggota profesi
agar tercapai fungsinya. Peran bisa juga diartikan sebagai sekumpulan fungsi yang dilakukan
oleh pustakawan sebagai bagian dari harapan pemustaka.

Etika bisa dibahasakan sebagai ilmu tentang perbuatan atau tingkah laku manusia secara
baik atau tidak baik. Etika bisa juga berarti melakukan perbuatan yang dapat dinilai secara positif
atau negatif, sehingga ketika dilakukan perlu pertimbangan atau niat karena akibatnya bisa jadi
baik atau buruk.
Pustakawan perlu memiliki etika dalam menjalankan profesinya, alasannya diantaranya:

1. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi yang kadang sangat


mempengaruhi perilaku pustawanan yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip etika
termasuk kode etik profesi.

2. Dalam profesi yang tidak dilandasi oleh etika bisa jadi memungkinkan terjadinya
pergeseran nilai, bahkan bisa saja memicu terjadinya konflik.

3. Setiap profesi memiliki peran dan fungsi masing-masing sehingga terkadang memicu
terjadinya perbedaan persepsi atau sikap kecemburuan sosial.

4. Kadang perbedaan pendapat terhadap profesi menimbulkan pertentangan. Pertentangan


ini bisa saja terjadi antarbidang atau interbidang.

5. Dalam praktiknya, organisasi profesi memiliki kendala-kendala atau hambatan-hambatan


yang memicu terjadinya ketidakpuasan anggotanya yang berakibat terjadinya pertikaian,
pertengkaran, dan perkelahian.

Untuk itu, peran etika dalam profesi pustakawan harus bisa menjadi filter untuk mencegah
hal-hal negatif dalam profesi pustakawan. Etika dalam profesi pustakawan misalnya:

1. Setiap pustakawan harus dapat mengembangkan diri dalam bidang ilmu perpustakaan,
dokumentasi, dan informasi;

2. Setiap pustakawan harus dapat menggunakan hal-hal baru untuk menunjang keberhasilan
tugas profesi;

3. Setiap pustakawan harus dapat bersikap, senantiasa melakukan eksperimen, inovatif,


bertanggung jawab, dan mampu melakukan kerja sama.

4. Setiap pustakawan harus mampu memberikan pelayanan kepada pemustaka dan


masyarakat tanpa membedakan agama, ras, golongan, suku, jabatan, maupun pandangan
politik.
5. Memiliki komitmen untuk mematuhi kode etik pustakawan

6. Setiap profesi yang ada di Indonesia harus dapat berkembang dan maju sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi.

7. Mampu mengembangkan diri dengan memberi pelayanan yang prima, melakukan


penelitian, dan senantiasa dapat mengubah serta mengembangkan diri.

8. Tetap memiliki kepribadian yang mulia, saling hormat menghormati, harga menghargai,
dan berpegang tuguh kepada nilai-nilai luhur budaya bangsa.

9. Mengutamakan pengabdian kepada bangsa dan negara.

10. Berusaha menahan diri dari perbuatan yang tercela.

Sumber : https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/wp/article/view/1775/1171

Anda mungkin juga menyukai