Anda di halaman 1dari 40

EKONOMI DAN BISNIS

(Manajemen Perkantoran)

Tri Wulaning Purnami

PT LINI SUARA NUSANTARA


EKONOMI DAN BISNIS
(Manajemen Perkantoran)
© 2023
Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis.
Hak penerbitan ada pada PT Lini Suara Nusantara.

Penulis : Tri Wulaning Purnami


Editor : Mela Listi Rohmawati
Desainer Kover : Achmad Faisal
Desainer Isi : Ika Puput Oktavia Kumalasari
Tahun terbit : 2023
ISBN :

Diterbitkan oleh
PT Lini Suara Nusantara
Perumahan Dukuhan Baru, RT: 02 RW: 01, Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah 56415
Hotline: 0851 6169 4758
Anggota IKAPI Jateng No. 223/JTE/2021

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002


TENTANG HAK CIPTA PASAL 72
KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan
izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Lini Suara Nusantara.
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Ekonomi dan Bisnis untuk SMK/MAK sesuai
dengan kurikulum merdeka.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum merdeka yang difokuskan pada elemen ekonomi
dan bisnis yang dibuat secara sistematis dan kronologis sehingga memberikan penjelasan
yang tepat, penuh informasi, dan mudah dipahami. Buku yang dirancang khusus untuk
pembelajaran peserta didik SMK/MAK Jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
ini diharapkan mampu mempermudah pemahaman peserta didik tentang ekonomi dan
bisnis serta meningkatkan keterampilan sehingga mampu bersaing di dunia kerja.
Semoga buku ini dapat memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik pada Kompetensi
Keahlian Manajemen perkantoran dan Layanan Bisnis dalam meningkatkan prestasi dan
kualitas pendidikannya.

Ketua MGMP
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Jawa Timur

Moch Yusuf

iii
Prakata

Sungguh suatu kebanggaan dan rasa syukur dari penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar
peserta didik SMK/MAK Kelas XI dan XII untuk mempelajari dan memperdalam materi
Ekonomi dan Bisnis.
Buku Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran) ini terdiri atas sembilan bab antara
lain 1) Ilmu Ekonomi; 2) Pelaku Kegiatan Ekonomi; 3) Perilaku Konsumen dan Produsen;
4) Jenis Pasar; 5) Bentuk-Bentuk Badan Usaha; 6) Lembaga Keuangan; 7) Usaha Kecil dan
Menengah; 8) E-commerce; serta 9) Dasar-Dasar Pemasaran.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pembelajaran yang telah disesuaikan
dengan Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Pembahasan materi disajikan
dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan
secara khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan
soal-soal evaluasi berbasis HOTS.
Dengan demikian, buku Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran) diharapkan dapat
bermanfaat bagi peserta didik dan pembaca lainnya dalam memperoleh pengetahuan.
Penulis menerima saran dan kritik yang membangun.

Penulis

iv
Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar mampu memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Adapun elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia diuraikan sebagai berikut.
a. Akhlak beragama
Mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-Nya adalah kasih dan
sayang.
b. Akhlaq pribadi
Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan, sekaligus menjaga serta
merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya.
c. Akhlak kepada manusia
Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai
perbedaan yang ada dengan orang lain.
d. Akhlak kepada alam
Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau
menyalahgunakan lingkungan alam agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk
hidup saat ini maupun generasi mendatang.
e. Akhlak bernegara
Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik
serta menyadari perannya sebagai warga negara.

Berkebinekaan Global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Dengan demikian, dapat
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru
yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Adapun elemen kunci
kebhinekaan global diuraikan sebagai berikut.
a. Mengenal dan menghargai budaya
• Mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok
berdasarkan perilaku, cara komunikasi, serta budayanya.
• Mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok.
• Menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal,
regional, nasional dan global.
b. Kemampuan komunikasi intercultural dalam berinteraksi dengan sesama
Memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan
masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun
kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.
c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan
• Memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya secara reflektif
agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda
sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan
yang harmonis antar sesama.
• Membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta
berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan secara aktif-partisipatif.

v
Profil Pelajar Pancasila

Gotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan
lancer, mudah, dan ringan. Adapun elemen kunci gotong royong diuraikan sebagai berikut.
a. Kolaborasi
Bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada
bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain.
b. Kepedulian
Memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di
lingkungan fisik sosial.
c. Berbagi
• Memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi
dan bersama.
• Bersedia dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan
penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat
secara sehat.

Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya. Adapun elemen kunci mandiri diuraikan sebagai berikut.
a. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
Melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai
dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya. Dengan
demikian, pelajar mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan
dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
b. Regulasi diri
Mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai
tujuan belajarnya.

vi
Profil Pelajar Pancasila

Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Adapun elemen kunci bernalar kritis
diuraikan sebagai berikut.
a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
• Memiliki rasa keingintahuan.
• Mengajukan pertanyaan yang relevan.
• Mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh.
• Mengolah informasi tersebut.
b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
• Menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam
pengambilan keputusan dan tindakan.
• Melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
c. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir:
Melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai
bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
d. Mengambil keputusan
Mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai
sumber, fakta dan data yang mendukung.

Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Adapun elemen kunci kreatif diuraikan sebagai
berikut.
a. Menghasilkan gagasan yang orisinal
• Menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana sampai
dengan gagasan yang kompleks.
• Mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi
masalah dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.
b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal,
emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya.

vii
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................... iii


Prakata ................................................................................................................... iv
Profil Pelajar Pancasila....................................................................................................... v
Pendahuluan .................................................................................................................... x
Bab 1 Ilmu Ekonomi .................................................................................................... 1
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi........................................................................ 3
B. Memahami Ilmu Ekonomi................................................................................................ 4
C. Metodologi Ilmu Ekonomi............................................................................................... 7
D. Pembagian Ilmu Ekonomi................................................................................................ 13
E. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi......................................................................... 14
F. Penerapan Konsep Ilmu Ekonomi ................................................................................ 22
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 24
Refleksi.............................................................................................................................................. 24
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 25

Bab 2 Pelaku Kegiatan Ekonomi ............................................................................... 29


A. Pelaku Ekonomi dan Perannya dalam Kegiatan Ekonomi.................................... 31
B. Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi............................................................................... 49
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 54
Refleksi.............................................................................................................................................. 55
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 55

Bab 3 Perilaku Konsumen dan Produsen .................................................................. 61


A. Perilaku Konsumen............................................................................................................. 63
B. Perilaku Produsen............................................................................................................... 69
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 77
Refleksi.............................................................................................................................................. 77
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 78

Bab 4 Jenis Pasar ......................................................................................................... 83


A. Ruang Lingkup Pasar......................................................................................................... 85
B. Struktur Pasar........................................................................................................................ 93
Tugas Kelompok............................................................................................................................ 105
Refleksi.............................................................................................................................................. 106
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 106

Bab 5 Bentuk-Bentuk Badan Usaha .......................................................................... 111


A. Memahami Badan Usaha.................................................................................................. 112
B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha.......................................................................................... 116
C. Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan.................................................................. 125

viii
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 126
Refleksi.............................................................................................................................................. 126
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 127

Bab 6 Lembaga Keuangan ......................................................................................... 131


A. Ruang Lingkup Lembaga Keuangan............................................................................ 133
B. Jenis Lembaga Keuangan................................................................................................ 138
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 151
Refleksi.............................................................................................................................................. 152
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 152

Bab 7 Usaha Kecil dan Menengah ............................................................................. 157


A. Memahami Usaha Kecil dan Menengah..................................................................... 159
B. Rencana Usaha Kecil dan Menengah........................................................................... 170
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 173
Refleksi.............................................................................................................................................. 174
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 174

Bab 8 E-commerce ....................................................................................................... 179


A. Memahami E-commerce.................................................................................................. 181
B. Tujuan dan Manfaat E-commerce................................................................................. 187
C. Keuntungan, Kerugian, dan Ancaman E-commerce.............................................. 188
D. Konsep dan Strategi dalam E-commerce................................................................... 190
E. Hubungan E-commerce dalam Pemasaran Online................................................. 192
F. Persamaan dan Perbedaan E-commerce dalam Bisnis Online........................... 193
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 194
Refleksi.............................................................................................................................................. 194
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 195

Bab 9 Dasar-Dasar Pemasaran ................................................................................... 199


A. Memahami Pemasaran...................................................................................................... 201
B. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)................................................ 207
C. Pelayanan Prima dalam Penjualan................................................................................ 212
D. Kepuasan Pelanggan......................................................................................................... 217
Tugas Mandiri................................................................................................................................. 218
Refleksi.............................................................................................................................................. 219
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 219

Daftar Pustaka.................................................................................................................... 224


Daftar Pustaka Gambar..................................................................................................... 231
Biodata Penulis................................................................................................................... 234
Biodata Penyelia................................................................................................................. 235
Biodata Editor..................................................................................................................... 235

ix
Pendahuluan

A. Rasional Mata Pelajaran


Mata pelajaran Manajemen Perkantoran merupakan mata pelajaran kejuruan yang
berisi sekumpulan kompetensi untuk mencapai penguasaan keahlian kerja di bidang
manajemen perkantoran. Mata pelajaran ini merupakan kelanjutan dari mata pelajaran
Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis pada Fase E sehingga dalam
proses pelaksanaan pembelajarannya akan lebih meningkatkan kompetensi yang telah
dicapai sesuai dengan tuntutan, tantangan, dan kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran ini diberikan kepada peserta didik di Fase F yang berfungsi untuk lebih
memperkuat dan menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggaan peserta
didik terhadap keahlian (keprofesian) manajemen perkantoran, melalui pemahaman dan
penerapan tentang ekonomi dan bisnis, pengelolaan administrasi umum, komunikasi
di tempat kerja, pengelolaan kearsipan, teknologi perkantoran, pengelolaan rapat/
pertemuan, pengelolaan keuangan sederhana, serta penatalaksanaan administrasi
pada bidang spesifik (sumber daya manusia/kepegawaian, sarana prasarana, humas
dan keprotokolan, dan lainnya) sesuai tuntutan dan kebutuhan bidang manajemen
perkantoran di dunia kerja. Berbekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan di bidang
manajemen perkantoran peserta didik akan mampu berwirausaha secara mandiri dan/
atau melanjutkan pendidikan sesuai dengan kejuruannya.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat menggunakan berbagai pendekatan,
strategi, model, dan metode yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dipelajari
untuk dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana,
serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang
dapat digunakan, antara lain Project-based Learning, Problem-based Learning, Discovery
Learning, Inquiry Learning, Teaching Factory, serta model-model lainnya yang relevan.
Mata pelajaran ini berkontribusi untuk membentuk peserta didik memiliki
kompetensi sebagai staf administrasi kantor, resepsionis, asisten arsiparis, asisten
sekretaris, layanan pelanggan (customer service), operator komputer junior di bidang
perkantoran, dan jabatan lainnya yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi,
bernegosiasi, mampu bekerja dalam tim, mampu mengelola informasi/gagasan,
serta menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, mandiri, dan adaptif dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Selain itu, dalam tuntutan bekerja sebagai karyawan
atau pegawai, mata pelajaran ini pun diharapkan dapat membekali peserta didik untuk
berwirausaha dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Elemen Pembelajaran
Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran).

C. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami ilmu ekonomi, pelaku kegiatan
ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga

x
keuangan, rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar
pemasaran.

D. Tujuan Capaian Pembelajaran


1. Memahami ilmu ekonomi.
2. Memahami pelaku kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen.
3. Memahami jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan, rencana usaha
kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran.

xi
"Tidak ada inovasi yang dapat
tercipta tanpa kolaborasi."

Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A

xii
BAB 1

Ilmu Ekonomi

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
1. memahami sejarah perkembangan ilmu ekonomi;
2. memahami definisi ilmu ekonomi;
3. memahami metodologi ilmu ekonomi;
4. memahami pembagian ilmu ekonomi;
5. memahami tindakan, motif, dan prinsip ekonomi; serta
6. memahami penerapan konsep ilmu ekonomi.

Profil Pelajar Pancasila


1. Gotong royong
2. Mandiri
3. Bernalar kritis
4. Kreatif
Peta Konsep

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


2
PT Lini Suara Nusantara
Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi? Ilmu ekonomi merupakan
salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang sumber daya alam terbatas yang
digunakan memenuhi kebutuhan manusia yang tidak memiliki batasan. Ilmu ekonomi
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam mencapai
sebuah kemakmuran. Lalu, bagaimana ilmu ekonomi bermula dan dapat berkembang
sampai sekarang? Apa saja pembagian ilmu ekonomi pada masa sekarang? Untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas, simak materi di bawah ini dengan saksama.

A. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

Pada dasarnya, ilmu ekonomi merupakan salah satu bidang studi yang sudah mengalami
perkembangan dari lama. Perkembangan ilmu ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu
pengetahuan berawal dari buku yang ditulis oleh Adam Smith, seorang pemikir dan ahli
ekonomi Inggris pada tahun 1776. Buku tersebut berjudul “An Inquiry Into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations”. Pada buku tersebut terdapat beberapa pandangan
yang menjadi perhatian dalam pemikiran oleh ahli ekonomi pada masa kini. Oleh karena
itu, Adam Smith mendapat julukan sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”.
Terdapat berbagai pemikiran-pemikiran yang telah dikemukakan oleh beberapa
ahli terkait dengan persoalan ekonomi yang dihadapi sebuah negara sebelum era Adam
Smith. Akan tetapi, tulisan-tulisan tersebut tidak dikemukakan secara sistematis. Topik-
topik yang dibahas belum lengkap dan masih terbatas. Selain itu, topik-topik berkaitan
dengan berbagai aspek kegiatan perekonomian yang terdapat pada masyarakat belum
dilakukan penelitian atau analisis mendalam. Akibatnya, pemikiran-pemikiran ekonomi
tidak dipandang sebagai salah satu cabang ilmu yang berdiri sendiri. Alasan lainnya
adalah keterbatasan analisis atau penelitian tersebut.
Awal mula dari perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi disebut dengan
aliran klasik. Aliran ini dipelopori oleh Adam Smith dengan menekankan bahwa terdapat
invisible hand untuk melakukan pengaturan terkait pembagian sumber daya. Peran
pemerintah menjadi sangat terbatas karena akan menggangu proses tersebut. Konsep
invisible hand akan direpresentasikan sebagai mekanisme pasar yang menggunakan
instrumen utama berupa harga.
Pada tahun 1930-an, aliran klasik mengalami sebuah kegagalan besar sebagai
akibat terjadinya depresi besar yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu untuk
bereaksi terhadap gejolak pada pasar saham. Kemudian, muncul pesaing dari aliran klasik
yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Teori tersebut terdapat dalam bukunya
yang berjudul General Theory of Employment, Interest, and Money. Dalam bukunya, John
Maynard Keynes menyatakan bahwa pasar tidak akan selalu mampu menciptakan sebuah
keseimbangan sehingga intervensi terhadap pemerintah juga harus dilakukan. Hal ini
bertujuan agar pendistribusian sumber daya mencapai sasarannya dengan tepat.
Dua aliran tersebut saling “bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi dan telah
menghasilkan berbagai varian teori, seperti new classical, neo klasik, dan new keynesiam,
monetarist. Akan tetapi, pemikiran tersebut tidak hanya berkembang satu arah, melainkan
ke lain arah seperti teori pertentangan kelas yang dikemukakan oleh Marx dan Friedrich
Engels. Selain itu, terdapat teori atau aliran institusional pertama yang dikembangkan
oleh Thorstein Veblen dkk, kemudian dikembangkan kembali oleh peraih nobel Douglas
C. North.

Ilmu Ekonomi
3
Dunia telah mengalami perkembangan hebat dalam dua abad setelah masa Adam
Smith. Revolusi industri yang baru dimulai ketika Adam Smith hidup. Perkembangan
tersebut terus meningkat sampai saat ini. Seluruh kegiatan industri telah menjadi canggih
dan teknologi yang digunakan sangat berbeda dengan teknologi pada masa Adam Smith.
Tidak hanya teknologi, organisasi perusahaan dan sistem kegiatan produksi juga telah
menjadi lebih kompleks serta rumit.
Berdasarkan hal tersebut, corak perekonomian sebuah negara secara keseluruhan
juga mengalami perubahan yang sangat jauh berbeda. Modernisasi dan pertumbuhan
kegiatan ekonomi di berbagai negara sangat berpengaruh pada perkembangan pemikiran
ekonomi yang dimulai pada masa Adam Smith menerbitkan bukunya. Pada masa sekarang,
terdapat berbagai analisis ilmu ekonomi yang berkembang menjadi lebih kompleks serta
dapat memberikan sebuah gambaran lebih legkap dari suatu kegiatan perekonomian.

B. Memahami Ilmu Ekonomi

Secara etimologi, ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos. Oikos memiliki makna
keluarga atau rumah tangga, sedangkan nomos diartikan memiliki makna hukum atau
peraturan yang berlaku. Secara terminologi, ekonomi diartikan sebagai segala bentuk
aturan maupun manajemen yang terdapat dalam rumah tangga. Ilmu ekonomi merupakan
sebuah cabang ilmu mempelajari tentang perilaku keuangan pasar yang dimulai dari
nilai tukar, suku bunga, perdagangan internasional, kebijakan pemerintah, siklus bisnis,
sampai efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam.
Ilmu ekonomi juga mempelajari tentang pendapatan individu, perusahaan, negara,
harga saham, sampai sampai ketidakseimbangan ekonominya. Mempelajari ilmu ekonomi
akan membantu seseorang untuk memahami perilaku ekonomi pada masyarakat tertentu,
dan memberikan masukan pada setiap keputusan yang diambil. Selain itu, memberikan
pengertian terhadap keterbatasan dan potensi kebijakan ekonomi yang akan diambil,
sampai untuk meningkatkan kepekaan manusia terhadap berbagai permasalahan
ekonomi dan global.
1. Ilmu Ekonomi dari para Ahli
Dalam mendefinisikan ilmu ekonomi, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan
pendapatnya. Berikut beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya terkait
dengan definisi ilmu ekonomi.
a. Alfred Marshall
Alfred Marshall mengemukakan pendapatnya terkait dengan ilmu ekonomi
pada bukunya yang berjudul The Principle of Economics. Ilmu ekonomi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang tindakan manusia secara
perorangan ataupun kolektif berkaitan dalam penggunaan barang-barang
material.
b. H. J. Davenport
Sementara itu, H. J. Davenport dalam bukunya yang berjudul Economics
of Enterprise mengungkapkan bahwa ilmu ekonomi merupakan sebuah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pengendalian dari berbagai
masalah titik tolak harga. H. J. Davenport menyatakan bahwa ilmu ekonomi
juga merupakan sebuah peralatan yang digunakan mempelajari tentang

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


4
PT Lini Suara Nusantara
meningkatkan suatu tingkatan produksi. Peningkatan ini membuat tingkat
hidup pada masyarakat secara otomatis akan meningkat pula.
c. M. Manullang
M. Manullang berpendapat bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang cara yang digunakan manusia atau masyarakat
untuk memenuhi keinginan tersebut. Tujuannya agar tercapainya sebuah
kemakmuran apabila manusia tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam
bentuk barang maupun jasa.
d. Oscar Langen
Definisi dari ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh Oscar Langen adalah sebuah
ilmu pengetahuan yang digunakan mempelajari tata administrasi dari berbagai
sumber daya baik yang kecil atau yang besar. Sumber daya tersebut kemudian
dianalisis dan dapat dimanfaatkan kembali oleh manusia secara maksimal.
e. John Stuart Mill
John Stuart Mill berpendapat bahwa ilmu ekonomi diartikan sebagai sebuah
ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam seluk beluk pengeluaran dan
penagihan. Selain itu, beliau berpendapat bahwa ekonomi juga membahas
tentang segala bentuk kegiatan produksi maupun distribusi kekayaan.
f. Prof. P. A. Samuelson
Prof. P. A. Samuelson dalam bukunya berjudul Economics: An Introductory
Analysis, yang mempelajari tentang cara manusia membuat pilihan dengan
sumber daya terbatas. Selain itu, dilakukan pengolahan kembali dengan tujuan
menghasilkan berbagai macam barang maupun jasa. Produk-produk yang
diolah tersebut, kemudian didistribusikan ke berbagai lapisan masyarakat.
g. Louis Cantori
Sementara itu, Louis Cantori mengemukakan pendapatnya terkait dengan
ilmu ekonomi yang dipandang berdasarkan sudut pandang Islam. Seluruh
kegiatan ilmu ekonomi yang didasarkan pada berbagai aturan Islam. Salah satu
contohnya terdapat sebuah permasalahan yang menjamin pada berputarnya
harta milik seseorang.
h. Suherman Rosyidi
Sebagai seorang filusuf dari Indonesia, Suherman Rosyidi berpendapat bahwa
ilmu ekonomi dianggap sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang memberikan
pemahaman terkait dengan gejala yang ditimbulkan oleh lingkungan
masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya dalam pemenuhan
kebutuhan atau mencapai kemakmuran.
i. Adam Smith
Adam Smith dianggap sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi” yang membawa teori
ekonomi klasik. Ilmu ekonomi merupakan sebuah cabang ilmu mempelajari
tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan berbagai sumber
daya terbatas agar mencapai sebuah tujuan tertentu.
j. Mankiw
Pendapat ahli yang terakhir adalah dikemukakan oleh Mankiw. Seseorang
yang telah menguasai ilmu ekonomi akan terus-menerus meningkatkan
pemahamannya terkait dengan berbagai potensi serta keterbatasan kebijakan
ekonomi. Selain itu, ilmu ekonomi diartikan sebagai suatu cara yang digunakan

Ilmu Ekonomi
5
oleh sebuah individu untuk mempelajari dan saling berinteraksi antara individu
satu dengan yang lainnya.
2. Unsur-Unsur Ilmu Ekonomi
Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh ahli tersebut terdapat
berbagai prinsip yang sama, yaitu bahwa ilmu ekonomi memiliki beberapa unsur.
Unsur-unsur tersebut antara lain terdapat keterbatasan alat-alat untuk pemuas
kebutuhan, berbagai kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan tidak
memiliki batasan, kegiatan manusia bertujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemakmuran, serta sebuah keharusan memilih sebuah alat sebagai alat pemuas
kebutuhan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu sosial
yang digunakan mempelajari tentang usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan
dan mencapai kemakmuran melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber yang
terbatas jumlahnya.
3. Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
Mempelajari ilmu ekonomi memiliki berbagai manfaat. Berikut beberapa manfaat
yang dapat diperoleh dengan mempelajari ilmu ekonomi.
a. Menyampaikan saran dan rekomendasi untuk membuat keputusan terkait
tindakan ekonomi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
b. Membantu pejabat publik untuk memahami perilaku ekonomi masyarakat
dan polanya.
c. Menyediakan ide dan pandangan yang berharga tentang kebijakan ekonomi
yang diambil oleh seorang pemimpin. Termasuk potensi dan keterbatasan
yang mungkin terjadi.
d. Memberikan umpan balik dan evaluasi konstruktif dalam pengambilan
keputusan terkait kebijakan ekonomi.
e. Meningkatkan kesadaran individu terhadap situasi ekonomi, baik yang terjadi
secara lokal, nasional, maupun global.
f. Membantu dalam menetapkan prioritas untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi yang lebih penting.
g. Membantu dalam menjelaskan potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi
tertentu.
4. Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi
Salah satu tujuan utama dalam mempelajari ilmu ekonomi adalah mengatasi
berbagai masalah ekonomi, seperti kelangkaan sumber daya, kompleksnya
kebutuhan masyarakat, dan faktor produksi yang kurang memadai. Kelangkaan
terjadi ketika kebutuhan masyarakat semakin meningkat, tetapi faktor produksi yang
tersedia terbatas, menyebabkan kenaikan harga dan bahkan krisis ekonomi. Oleh
karena itu, tujuan mempelajari ilmu ekonomi adalah meminimalkan kelangkaan
sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Alasan lainnya, yaitu faktor
produksi dapat dimaksimalkan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.
Negara memiliki tanggung jawab mengatur perekonomian dan menguasai
cabang produksi yang penting bagi negara dan hajat hidup orang banyak. Bumi, air,
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya juga harus dikuasai oleh negara
dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


6
PT Lini Suara Nusantara
pasal 33 ayat (2) dan (3). Sementara itu, dalam mempelajari ilmu ekonomi terdapat
berbagai tujuan yang diuraikan sebagai berikut.
a. Mencari tahu benang merah antara peristiwa dengan perekonomian
Salah satu tujuan dalam mempelajari ilmu ekonomi adalah mencari tahu
keterkaitan antara berbagai peristiwa yang terjadi dalam sebuah proses
perekonomian. Berdasarkan hal tersebut, ilmu ekonomi dapat digunakan
menemukan keterkaitan antara kejadian maupun peristiwa pada perekonomian.
b. Memanfaatkan ilmu ekonomi sebagai landasan pengambilan keputusan
Ilmu ekonomi dapat digunakan sebagai salah satu landasan dasar dalam
melakukan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut terkait permasalahan
dalam kegiatan ekonomi baik di tataran lokal maupun nasional.
c. Menciptakan kondisi yang kondusif untuk memajukan perekonomian
Tujuan lainnya dalam mempelajari ilmu ekonomi adalah menciptakan sebuah
kondisi yang kondusif dan baik dalam memajukan perekonomian negara.
Dengan dipelajarinya ilmu ekonomi, seluruh pelaku ekonomi dapat bersatu
dan bersinergi untuk melakukan kerjasama. Hal ini bertujuan menciptakan
sebuah kondisi yang kondusif dan baik.
d. Melatih kreativutas dalam berwirausaha dan mandiri
Salah satu tujuan mempelajari ilmu ekonomi adalah mengasah kemampuan
seseorang dalam mengembangkan kreativitasnya untuk melakukan
wirausaha dan mandiri. Oleh karena itu, mempelajari ilmu ekonomi sangat
direkomendasikan bagi orang-orang yang ingin memulai bisnis.

C. Metodologi Ilmu Ekonomi

Metodologi ilmu ekonomi diartikan sebagai sebuah metode ilmiah berhubungan dengan
berbagai peristiwa ekonomi yang digunakan sebagai panduan dalam memutusakan
segala kebijakan ekonomi atau memutuskan sebuah pandangan yang bersifat rasional.
Berbagai metode kuantitatif yang digunakan oleh ilmu ekonomi untuk melakukan analisis
sebuah fenomena ekonomi yang terjadi. Selain itu, metode kualitatif juga digunakan oleh
ilmu ekonomi untuk menjelaskan perilaku agen yang dapat berubah-ubah.
Terdapat beberapa ahli yang mengembangkan teori metodologi penelitiannya,
yaitu Jan Tinbergen dari Belanda dan Marie-Esprit-Léon Walras dari Prancis. Jan Tinbergen
mengembangkan sebuah ilmu ekonometri yang kemudian dikembangkan kembali sebagai
salah satu cabang sendiri kombinasi matematika, statistik, dan teori ekonomi. Dalam hal
ini, ilmu ekonometri dapat diartikan sebagai alat analisis ekonomi yang digunakan menguji
sebuah kebenaran dari teori ekonomi, yaitu antarvariabel ekonomi dengan data empiris.
Sementara itu, Marie-Esprit-Léon Walras mengemukakan Model Generan Equilibrium
atau keseimbangan umum menggunakan sebuah konsep aliran uang, barang, dan jasa
dalam masyarakat. Hal tersebut berasal dari satu agen ekonomi ke agen ekonomi yang
lainnya. Berdasarkan model keseimbangan umum, hal tersebut dapat diilustrasikan
sebagai sebuah jembatan penghubung yang terdapat di antara model ekonomi makro
dan model ekonomi mikro.
1. Teori Ekonomi
Salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang digunakan menjelaskan suatu mekanisme
dari berbagai kegiatan ekonomi disebut juga dengan teori ekonomi. Dalam hal

Ilmu Ekonomi
7
ini, teori ekonomi terbagi menjadi dua jenis, yaitu teori mikroekonomi dan teori
makroekonomi. Teori mikroekonomi diartikan sebagai salah satu bidang ilmu
yang dipelajari dari perspektif individu maupun perusahaan yang terdapat dalam
sebuah perkonomian. Sementara itu, teori makroekonomi lebih memperhatikan
perekonomian secara keseluruhan dan memandang ekonomi dari perspektif
bottom-up.
Terkait dengan teori pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai bentuk
peningkatan kualitas dan nilai pada sebuah barang maupun jasa yang telah
dihasilkan yang kemudian dihitung oleh suatu negara berdasarkan pada periode
tertentu. Seluruh kegiatan ekonomi yang terdapat pada sebuah negara secara
langsung akan memengaruhi pertumbuhan sebuah produksi barang dan jasa.
Dampak lainnya adalah terdapat pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan juga
meningkatnya pendapatan nasional.
Terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh para
ahli, yaitu teori historis (sejarah), teori klasik, teori neoklasik, teori new keynesian,
dan teori ekonomi baru. Berikut penjelasan terkait dengan teori-teori pertumbuhan
ekonomi.
a. Teori historis (sejarah)
Para ahli ekonomi memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai teori
sejarah, namun semuanya fokus pada aspek sosial dan ekonomi. Salah satu
contohnya Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List yang dikenal
sebagai pengembang teori pertumbuhan ekonomi. Menurut teori Karl Bucher,
pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh hubungan antara produsen
dan konsumen, yang terjadi pada tingkat keluarga tertutup, kota, komunitas,
dan dunia. Sementara itu, menurut teori Werner Sombart, peran masyarakat
dalam pertumbuhan ekonomi dapat diklasifikasikan dari tahap ekonomi
tertutup, tahap pertumbuhan industri, sampai tahap kapitalis.
b. Teori klasik
Teori klasik diartikan sebagai salah satu teori pertumbuhan ekonomi yang sudah
ada sejak abad ke-18. Tokoh yang umum dikaitkan dengan teori ini adalah
Adam Smith yang mempercayai bahwa ekonomi suatu negara dapat mencapai
titik tertinggi melalui sistem liberal. Sistem ini terdiri atas dua elemen utama,
yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output. Namun, konsep asli
teori ini ditentang oleh David Ricardo, yang berpendapat bahwa pertumbuhan
penduduk sebenarnya tidak berdampak positif terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional. Sebaliknya, hal tersebut hanya akan meningkatkan jumlah
tenaga kerja produktif yang berdampak pada penurunan upah pekerja.
c. Teori neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi merupakan pengembangan dari teori klasik
yang dikemukakan sebelumnya oleh Adam Smith. Robert Solow dan T.W.
Swan adalah dua ekonom senior yang mengemukakan hal tersebut. Teori ini
dikenal sebagai Model Pertumbuhan Ekonomi Solow Swan. Sementara itu, teori
mobilitas neoklasik berfokus pada tiga faktor yang memengaruhi pertumbuhan
ekonomi, yaitu modal, tenaga kerja, dan perkembangan teknologi. Teori ini
percaya bahwa meningkatkan jumlah pekerja dapat meningkatkan pendapatan
per kapita. Namun, pertumbuhan tersebut tidak akan memberikan hasil positif
bagi pertumbuhan ekonomi nasional jika teknologi modern tidak berkembang.

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


8
PT Lini Suara Nusantara
d. Teori new keynesian
Teori pertumbuhan ekonomi ini dikemukakan oleh Roy F. Harrod dan Evsey
D. Domar mengatakan bahwa modal, permintaan, dan dampak investasi
memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Ketiga faktor tersebut
memainkan peran penting dalam meningkatkan produksi nasional suatu
negara yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonominya, baik dalam
jangka pendek maupun menengah. Selain itu, beberapa pendukung teori
New Keynesian juga menekankan pentingnya investasi dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi. Pendukung tersebut percaya bahwa investasi dapat
membantu meningkatkan produksi nasional pada skala kecil dan besar.
e. Teori ekonomi baru
Teori ini dikenal sebagai model pertumbuhan endogen dan dirumuskan oleh
Robert Lucas dan Paul Romer yang menitikberatkan siklus pertumbuhan pada
sumber daya manusia sebagai modal utama untuk meningkatkan produksi dan
perekonomian nasional. Menurut Lucas dan Romer, tenaga kerja yang memiliki
pengetahuan yang luas, pendidikan tinggi, dan pelatihan profesional dapat
mendorong perkembangan industri dan teknologi. Hal ini membuat kegiatan
produksi nasional dapat meningkat dengan lebih cepat.
2. Model Ekonomi
Terdapat beberapa model ekonomi yang berbeda-beda. Perbedaan berbagai model
ekonomi akan memberikan hasil dan kesimpulan yang tentunya juga berbeda
tentang realitas ekonomi. Berikut penjelasan mengenai beberapa model ekonomi.
a. Model ekonomi klasik
Ekonomi klasik berasal dari para pemikir pendahulu seperti Adam Smith dan
John Locke. Terdapat beberapa konsep yang termasuk dalam ekonomi klasik,
seperti konsep Adam Smith tentang “tangan tak terlihat”, pembagian kerja,
pasar bebas, dan ekonomi laissez-faire. Konsep tersebut termasuk dalam
keyakinan bahwa pasar memiliki kecenderungan untuk mengatur dirinya
sendiri. Pada dasarnya, prinsip utama dari aliran pemikiran ini adalah pasar
harus selalu berada dalam kondisi ekuilibrium. Artinya, setiap perubahan pada
pasokan harus diimbangi dengan permintaan yang sesuai seiring berjalannya
waktu. Dalam tulisannya, Adam Smith membahas tentang “tangan yang tidak
terlihat” dan memengaruhi pandangannya terhadap orang kaya. Adam Smith
menyatakan bahwa orang kaya tidak hanya terikat oleh hukum, tetapi juga oleh
kewajiban moral untuk membagi kebutuhan hidup dengan orang miskin baik
dalam bentuk upah atau barang.
b. Model kapitalisme laissez-faire
Pada dasarnya, teori kapitalisme laissez-faire memiliki keterkaitan yang erat
dengan ekonomi klasik serta para pemikir lainnya seperti Adam Smith. Model
ini memiliki lima tumpuan dasar, yaitu unit dasar dari setiap masyarakat adalah
individu, hak alami setiap individu atas kebebasan tidak boleh dirampas, alam
merupakan sistem yang harmonis dan mengatur dirinya sendiri, individu harus
secara cermat mengawasi perusahaan dan entitas lain dari Negara karena
kecenderungan keduanya untuk mengganggu perintah spontan (penganut
aliran Smith), serta pasar harus selalu bersifat kompetitif.
Laissez-faire merupakan pandangan ekonomi neoklasik yang meyakini
pada pasar yang murni atau liberal secara ekonomi. Artinya, bahwa pasar bebas

Ilmu Ekonomi
9
sebaiknya dibiarkan tanpa campur tangan, efisiensi dalam harga, produksi,
konsumsi, dan distribusi barang serta jasa akan tercapai secara alami. Akan
tetapi, kebijakan Laissez-Faire juga dapat diadaptasi untuk menyelesaikan
masalah tata ruang dan pemukiman seperti Slum Area. Slum Area diartikan
sebagai suatu kondisi daerah perkotaan dengan kepadatan tinggi, kurangnya
fasilitas publik, dan krisis perumahan yang umum dikaitkan dengan kemiskinan
perkotaan.
Untuk menangani masalah ini, Laissez-Faire diadaptasi menjadi Laissez-
Faire Housing System. Sistem ini membiarkan pengembangan pemukiman
secara alami oleh pengembang lahan privat dan pemilik tanah. Jepang adalah
salah satu negara yang sukses menerapkan kebijakan ini dengan mengurangi
regulasi dan peraturan pemerintah. Jadi, pemilik tanah memiliki hak yang utama
dan kebutuhan atas lahan serta perumahan tetap terpenuhi.
Terdapat kekurangan dan kelebihan dari model ekonomi Laissez-Faire.
Kekurangan dari model ini adalah terdapat peningkatan ketimpangan
pendapatan dan ebuah kepentingan umum yang terabaikan. Sementara itu,
kelebihannya, yaitu tidak terdapat pajak, akselerasi inovasi, dan perluasan
otonomi.
c. Model Marxisme
Marx menolak kapitalisme karena melihat banyak masalah yang ditimbulkan
oleh sistem ini seperti konflik dan ketidakstabilan. Namun, Marx dan Smith
sama-sama meyakini bahwa pemodelan ekonomi harus didorong oleh kode
moral. Marx percaya bahwa tidak terdapat orang yang lebih baik, lebih layak,
atau lebih pantas dari yang lain. Setelah Revolusi 1848, terjadi transisi dari
sistem perbudakan ke model ekonomi yang memungkinkan setiap orang untuk
menjual jasa. Hal ini terbukti lebih sulit dari yang diperkirakan sebelumnya.
Ketika masih muda, Marx merasa tidak puas dengan gagasan bahwa orang
menjual waktu dan keterampilan hanya untuk memenuhi kebutuhan dan
menjadi budak pemilik bisnis. Marx percaya bahwa kapitalisme didorong oleh
sejarah perjuangan kelas. Perjuangan ini akan menghancurkan kapitalisme dan
mendorong masyarakat menuju era baru komunisme. Pandangan ini berbeda
dengan pemikiran Adam Smith.
d. Model Hipotesis Pasar Efisien (EMH)
Teori Hipotesis Pasar Efisien (EMH) dalam ekonomi keuangan mengatakan
bahwa tidak terdapat investor yang dapat mengalahkan pasar saham. Hal
ini karena semua informasi yang tersedia sudah tercermin di pasar saham.
Meskipun banyak digunakan, teori tersebut masih menjadi bahan kritik dan
perdebatan. Beberapa penentang berpendapat bahwa tokoh-tokoh seperti
Warren Buffet telah berhasil mengalahkan pasar selama beberapa dekade
secara konsisten. Teori ini menganut prinsip Laisser-Faire dan postulat ‘Tangan
Tak Terlihat’ yang mempromosikan perdagangan adil dengan sistem check
and balance. Namun, teori ini tidak sempurna karena faktor manusia dapat
memainkan peran dalam fluktuasi pasar.
3. Metode Ekonomi
Secara sederhana, ilmu ekonomi diartikan sebagai sebuah usaha dari manusia
yang digunakan memenuhi segala macam kebutuhan. Kebutuhan ini sifatnya tidak
terbatas, dengan alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa yang sifatnya

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


10
PT Lini Suara Nusantara
langka serta memiliki kegunaan alternatif. Berdasarkan hal tersebut, cara pemenuhan
dalam kebutuhan berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi. Terdapat
beberapa macam ilmu ekonomi yang dapat digunakan untuk proses analisis ekonomi
sebagai berikut.
a. Metode induktif
Metode induktif diartikan sebagai suatu cara yang digunakan membuat
keputusan dengan mengumpulkan informasi dari realitas kehidupan manusia.
Hal ini termasuk dalam unsur-unsur, seperti keluarga, individu, dan masyarakat
lokal. Hal ini bertujuan menemukan solusi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Pada produksi dan distribusi sumber daya ekonomi hal ini
dilakukan agar barang dan jasa tersedia pada harga, jumlah, dan waktu yang
tepat. Untuk mencapai tujuan ini, perencanaan diperlukan sebagai metode
dalam ilmu ekonomi untuk menyusun daftar kebutuhan barang dan jasa yang
diperlukan oleh masyarakat.
b. Metode deduktif
Metode deduktif merupakan salah satu cara dalam ilmu ekonomi, mengacu
pada aturan, hukum, atau prinsip umum yang telah diuji kebenarannya.
Dalam metode ini, ilmu ekonomi mencoba mencari solusi masalah dengan
mempertimbangkan dasar, prinsip, hukum, dan ketentuan pada ilmu tersebut.
Sebagai contoh, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang menyatakan bahwa
“jika persediaan barang dan jasa menurun dalam masyarakat, sedangkan
permintaannya tetap, harga barang dan jasa tersebut akan naik”. Mengacu pada
hukum tersebut, para ahli ekonomi dapat menyimpulkan secara deduktif bahwa
harus dilakukan tindakan pencegahan. Pencegahan ini untuk memastikan
pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat selalu mencukupi dalam
kualitas dan kuantitasnya.
c. Metode matematika
Metode matematika dalam ilmu ekonomi digunakan menyelesaikan masalah
ekonomi menggunakan solusi matematis. Artinya dalam matematika, metode
ini dimulai dengan menguji dalil-dalil. Dengan peengujian tersebut, dapat
dipastikan bahwa kajian tersebut dapat diterima secara umum.
d. Metode statistika
Metode statistika merupakan suatu teknik dalam ilmu ekonomi yang digunakan
menyelesaikan permasalahan dalam bidang ekonomi melalui pengumpulan,
pengolahan, analisis, penafsiran, dan presentasi data dalam bentuk angka-angka
secara statistik. Dari data tersebut, para ahli ekonomi dapat mengidentifikasi
permasalahan sebenarnya dan menentukan solusinya dengan cara yang tepat.
Sebagai contoh dalam mengatasi masalah pengangguran, para ahli ekonomi
dapat mengumpulkan data tentang perusahaan, tenaga kerja, lapangan kerja
yang tersedia, upah yang ditawarkan, lokasi perusahaan, dan tempat tinggal
calon pekerja. Kemudian, menganalisis data tersebut secara statistik dan
menentukan solusi yang akurat untuk mengatasi pengangguran.
4. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi mencakup semua peraturan yang mengatur berbagai bentuk aspek
terkait dengan perekonomian nasional dan kehidupan negara, baik tertulis maupun
tidak. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang

Ilmu Ekonomi
11
pesat. Hukum ekonomi berfungsi membatasi dan mengatur kegiatan ekonomi agar
pembangunan ekonomi tidak merugikan masyarakat. Sebagai negara kesejahteraan,
pemerintah harus melindungi hak dan kepentingan masyarakat melalui undang-
undang yang mengatur kegiatan ekonomi secara formal. Tujuan dari undang-
undang tersebut adalah mencapai kebijakan pembangunan ekonomi yang dapat
meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki dua jenis hukum ekonomi, yaitu hukum pembangunan
ekonomi dan hukum sosial ekonomi. Hukum pembangunan ekonomi mencakup
undang-undang dan konsep hukum yang berfokus pada cara meningkatkan
dan mengembangkan kehidupan ekonomi di seluruh Indonesia. Sementara itu,
hukum sosial ekonomi terkait dengan peraturan perundang-undangan yang
berupaya meningkatkan kehidupan ekonomi Indonesia secara umum. Tujuan dari
pembangunan ekonomi nasional adalah mencapai nilai-nilai kemanusiaan yang
merata. Hukum memiliki peran penting dalam mengatur kegiatan perekonomian
Indonesia sehingga dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan di Indonesia.
Hukum bertujuan memberikan jaminan kepastian hukum di masyarakat
dan keadilan harus menjadi landasan dalam pembuatan hukum. Prinsip keadilan
dalam masyarakat juga harus dijunjung tinggi. Sejarah hukum dimulai dari proses
pembuatan peraturan yang memberikan kekuatan mengikat dan akan memberikan
sanksi tegas dan efektif jika dilanggar. Terdapat dua jenis sumber hukum, yaitu
sumber hukum material dan sumber hukum formil. Sumber hukum material dapat
ditinjau dari berbagai sudut, seperti sosiologi, filsafat, sejarah, dan ekonomi. Selain
itu, sumber hukum formal meliputi hukum (regulasi), kebiasaan (universe), putusan
hakim (legal trial), perjanjian, pendapat lulusan hukum (teori), serta kodifikasi hukum.
Menurut Prof. Dr. Abdul Manan, globalisasi ekonomi telah menghasilkan
banyak hal baru dalam perkembangan ekonomi dunia, termasuk era pasar bebas
internasional, bidang politik dan ekonomi, serta budaya dan teknologi. Hal ini
menyebabkan saling ketergantungan sistem dan munculnya berbagai bentuk
lembaga ekonomi internasional. Oleh karena itu, dibutuhkan prinsip hukum yang
dapat mengatur mekanisme hubungan agar tidak terjadi benturan kepentingan
dalam pembangunan ekonomi negara. Hukum juga dibutuhkan sebagai penunjuk
jalan bagi pembangunan ekonomi dan memberikan kepastian hukum dan rasa
keadilan kepada pelaku ekonomi. Meskipun setiap ahli hukum memberikan definisi
hukum berdasarkan sudut pandangnya namun prinsip hukum harus dipegang
teguh untuk menghindari benturan kepentingan dalam pembangunan ekonomi.
Ilmu ekonomi sama dengan ilmu hukum, yaitu tidak terdapat kesamaan dalam
memberikan definisi yang spesifik. Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mengkaji komitmen masyarakat terhadap kesejahteraan. Sementara itu, hukum
ekonomi yang dimaksud Rachmad Soemitro merupakan bagian dari keseluruhan
norma yang mengatur kepentingan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan.
Terdapat sebuah prinsip hukum yang harus diikuti oleh hukum ekonomi di
Indonesia. Prinsip hukum tersebut meliputi prinsip demokrasi pancasila, manfaat,
kemandirian, keadilan, hukum, prinsip keuangan, prinsip ilmiah, asas kemerdekaan
yang berwawasan kebangsaan, iman dan prinsip pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa, prinsip keseimbangan dan harmoni dalam hidup, serta prinsip
pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Prinsip

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


12
PT Lini Suara Nusantara
yang terakhir adalah asas persatuan, kekeluargaan, keseimbangan, dan keberlanjutan
dalam kemakmuran rakyat.

D. Pembagian Ilmu Ekonomi

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Alam S dengan judul “Ekonomi”, ilmu ekonomi terbagi
menjadi tiga kelompok dasar, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, ilmu ekonomi teori, dan
ilmu ekonomi terapan. Berikut penjelasan dari ketiga pembagian ilmu ekonomi tersebut.
1. Ilmu Ekonomi Deskriptif
Ilmu ekonomi deskriptif mengumpulkan segala bentuk informasi faktual yang
berhubungan dengan berbagai permasalahan ekonomi. Kelompok ekonomi
menjelaskan situasi perekonomian yang terjadi di masyarakat secara faktual.
Ekonomi deskriptif membantu dalam mengenali, menentukan, mengumpulkan
informasi, mengukur fenomena, dan data. Kegiatan ini memungkinkan seseorang
untuk memperoleh pengetahuan terkait fakta atau data empiris seperti jumlah
tenaga kerja atau struktur serikat buruh.
2. Ilmu Ekonomi Teori
Teori ekonomi berupaya menggeneralisasi informasi ekonomi dan memberikan
penafsiran atas data tersebut. Penelitian ini terdiri atas sekumpulan prinsip atau
hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar dalam merancang kebijakan
ekonomi. Bidang ilmu ekonomi ini bertanggung jawab dalam menjelaskan
hubungan antara berbagai peristiwa ekonomi dan merumuskannya dalam bentuk
hukum atau teori ekonomi. Teori ini merupakan sebuah rangkaian konsep yang
disusun berdasarkan data konkret dan bersifat umum.
Teori ekonomi terdiri atas dua jenis, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Ekonomi makro membahas tentang cara kerja perekonomian secara keseluruhan.
Teori ini mengkaji fenomena ekonomi berskala besar, seperti tingkat pengangguran,
inflasi, dan resesi yang memengaruhi sebuah negara. Hal ini bertujuan memahami
berbagai peristiwa ekonomi, membuat rumusan, dan meningkatkan kebijakan
yang berlaku. Di sisi lain, ekonomi mikro merupakan bidang ilmu yang mempelajari
perilaku individu, rumah tangga produksi, atau perusahaan dalam membuat
keputusan terkait pengalokasian sumber daya terbatas.
3. Ilmu Ekonomi Terapan
Salah satu cabang ilmu ekonomi yang dikenal sebagai ekonomi terapan
memanfaatkan hasil kajian dari ekonomi deskriptif untuk memberikan penjelasan
atas berbagai fakta yang ditemukan. Sebagai sebuah kelompok, bidang ekonomi ini
dianggap suatu alat untuk menemukan solusi terhadap masalah-masalah praktis di
dalamnya. Ekonomi terapan terbagi menjadi delapan cabang, yaitu ilmu ekonomi
moneter, ilmu ekonomi publik, ilmu ekonomi industri, ilmu ekonomi internasional,
ilmu ekonomi regional, ilmu ekonomi SDA, ilmu ekonomi SDM, dan ilmu ekonomi
syariah. Berikut penjelasan terkait dengan delapan cabang ekonomi terapan.
a. Ilmu ekonomi moneter
Pembahasan di cabang ini mencakup topik seputar uang, perbankan, dan
institusi keuangan lainnya. Hal ini termasuk hal-hal yang terkait secara langsung

Ilmu Ekonomi
13
maupun tidak langsung, seperti suku bunga, jumlah uang yang beredar, dan
inflasi.
b. Ilmu ekonomi publik
Sementara itu, ilmu ekonomi publik mencakup beberapa ilmu yang membahas
tentang kebijakan pemerintah dalam bidang perekonomian, seperti APBD,
APBN, pajak, maupun utang pemerintah.
c. Ilmu ekonomi industri
Cabang ilmu ekonomi industri mencakup beberapa topik terkait dengan
perusahaan yang terdapat pada suatu industri, baik berupa persaingan usaha
maupun kinerja perusahaan.
d. Ilmu ekonomi internasional
Sesuai namanya, ilmu ekonomi internasional membahas terkait beberapa topik
yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian antarnegara. Contohnya,
ekspor impor maupun aliran investasi antarbangsa.
e. Ilmu ekonomi regional
Pembahasan terkait dengan ilmu ekonomi regional seputar interaksi ekonomi
yang terdapat antarwilayah serta proses perkembangan suatu wilayah.
f. Ilmu ekonomi SDA
Dalam cabang ilmu ekonomi SDA, topik yang dibahas mencakup masalah
pengelolaan dan pengalokasian sumber daya alam secara efisien menurut
prinsip ekonomi.
g. Ilmu ekonomi SDM
Ilmu ekonomi SDM berkaitan dengan faktor produksi tenaga kerja, termasuk
isu-isu seperti pengangguran, upah minimum, dan topik serupa.
h. Ilmu ekonomi syariah
Cabang ilmu ekonomi syariah bertujuan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi
Islam. Ilmu ini juga membahas topik-topik, seperti penghapusan riba dalam
perekonomian, prinsip bagi hasil, dan kewajiban zakat.

E. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi

Motif atau tujuan tertentu selalu terdapat dalam tindakan ekonomi yang berbeda setiap
orang. Meskipun demikian, prinsip umum yang dipegang manusia dalam aktivitas
ekonomi adalah mencapai keuntungan dan menghindari kerugian. Oleh karena itu,
prinsip ekonomi sangat penting dalam mencapai kesuksesan dalam kegiatan ekonomi.
1. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi merujuk pada segala tindakan yang dilakukan manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan prinsip ekonomi sebagai landasan.
Tindakan tersebut harus rasional dan dilakukan melalui skala prioritas, dengan
kebutuhan yang dianggap penting dan mendesak mendapatkan prioritas lebih
tinggi. Kebutuhan hidup merupakan sesuatu yang dimiliki setiap manusia sejak
lahir. Sebagai contoh, saat memasuki SMP, anak-anak diberikan orang tua sepasang
sepatu dan tas baru. Kemudian, anak-anak meminta tas baru yang lebih besar karena
kebutuhannya bertambah.
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki
kebutuhan yang tidak terbatas karena cenderung tidak pernah merasa puas. Namun,

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


14
PT Lini Suara Nusantara
tindakan ekonomi dilakukan untuk mencukupi kebutuhan agar dapat mencapai
kesejahteraan atau kemakmuran. Kesejahteraan ekonomi dapat diukur dengan
terpenuhinya kebutuhan materiil (fisik). Tindakan ekonomi yang dilakukan secara
terus-menerus oleh masyarakat inilah, membentuk kegiatan ekonomi. Tindakan
ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu tindakan ekonomi rasional dan tindakan
ekonomi tidak rasional. Berikut penjelasan dari kedua jenis tindakan ekonomi.
a. Tindakan ekonomi rasional
Manusia memiliki akal dan perasaan yang memungkinkannya untuk berpikir dan
menyelesaikan masalah sedang dihadapi. Dalam kehidupan ekonomi, manusia
yang berakal sehat selalu bertindak secara rasional serta mempertimbangkan
manfaat dan kerugian dari tindakan ekonominya. Tindakan ekonomi rasional
diartikan sebagai tindakan yang memperhitungkan manfaat dan biaya secara
matang untuk mencapai tujuan. Setiap manusia selalu mencari keuntungan dan
menghindari kerugian dalam tindakan ekonominya. Oleh karena itu, manusia
rasional akan selalu memikirkan cara untuk memperoleh keuntungan seoptimal
mungkin dari tindakan ekonominya.
Sebagai contoh, Pak Syafiq bermaksud memulai usaha menjual bakso
secara berkeliling. Sebelum melakukannya, perlu membuat kalkulasi ekonomi
terkait modal usaha, harga jual yang tepat, dan target penjualan harian agar
dapat memperoleh keuntungan. Pak Syafiq membuat estimasi bahwa setiap
harinya akan membeli bahan-bahan untuk bakso seharga Rp30.000,00 dan
dapat mencukupi permintaan sebanyak 25 mangkuk. Biaya produksi per
mangkuknya adalah Rp1.200,00. Harga jual yang ditetapkan sebesar Rp2.000,00
per porsi. Dalam hal ini, jika berhasil menjual 15 mangkuk, sudah mencapai
titik impas atau balik modal (15 × Rp2.000,00 = Rp30.000,00). Namun, Pak
Syafiq ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, tetap
berkeliling sampai semua bakso terjual dan berhasil memperoleh keuntungan
sebesar Rp20.000,00 (10 × Rp2.000,00).
Pak Syafiq dalam cerita tersebut melakukan tindakan ekonomi rasional
dengan mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperolehnya. Artinya,
berusaha untuk memperoleh keuntungan menjual barang dengan selisih harga
yang lebih tinggi dari biaya produksinya. Pak Syafiq mempertimbangkan
pengorbanan yang harus dilakukannya dan akan terus menjalankan usahanya
selama hasil diperolehnya lebih besar daripada pengorbanannya.
b. Tindakan ekonomi tidak rasional
Manusia memiliki sifat yang tidak pernah merasa puas dan terkadang sulit
membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Apabila seseorang cenderung
mengikuti keinginannya, dapat bertindak secara tidak rasional. Contohnya
Arsa merupakan seseorang yang gemar bermain game komputer dan selalu
mengunjungi persewaan permainan setelah pulang sekolah. Hal tersebut
dilakukan karena keseruan bermain sehingga tidak menyadari waktu dan harus
membayar biaya bermain tersebut.
Pada awalnya, Arsa menggunakan uang saku yang dimilikinya, tetapi
ketika uang saku habis, tanpa ragu menggunakan uang tabungan atau bahkan
uang sekolahnya. Akibatnya, Arsa tidak mampu membayar biaya sekolah dan
mendapat konsekuensi dari guru. Hal ini menunjukkan ketidaksadaran Arsa
dalam mengelola keuangannya dan cenderung melakukan tindakan tidak

Ilmu Ekonomi
15
rasional. Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindakan Arsa tidak
rasional. Seharusnya Arsa menggunakan uang sakunya untuk kebutuhan
sekolah, namun lupa akan hal tersebut karena asyik bermain game komputer.
Akibatnya, Arsa harus mendapatkan sanksi dari guru karena tidak dapat
membayar uang sekolah. Tindakan ekonomi Arsa tidak terencana dengan baik
dan tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakannya.
2. Motif Ekonomi
Motif merupakan pendorong bagi kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Pada
tindakan ekonomi, motif ekonomi adalah faktor-faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan tindakan tersebut. Tindakan ekonomi juga didorong oleh suatu
dorongan atau alasan yang disebut motif ekonomi. Terdapat beragam motif ekonomi
yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi, seperti motif
ekonomi produsen, motif ekonomi konsumen, dan motif ekonomi distributor.
Berikut penjelasan terkait dengan motif ekonomi yang mendorong seseorang dalam
melakukan tindakan ekonomi.
a. Motif ekonomi produsen
Produsen dapat diartikan sebagai seorang individu maupun badan yang
melakukan suatu kegiatan untuk menambah maupun menciptakan nilai guna
barang. Berikut beberapa motif tindakan ekonomi produsen.
1) Motif mencari laba
Motif mencari laba tidak hanya mendorong orang untuk melakukan
tindakan ekonomi, tetapi juga mendorong untuk melakukan inovasi
dan penemuan baru. Inovasi dapat berupa produk baru atau teknik
produksi baru yang dapat membantu perusahaan menjadi lebih sukses
dan unggul dalam persaingan bisnis. Sebagai contoh, pada tahun 1975,
Bill Gates menemukan program komputer bernama Microsoft yang
membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Oleh karena itu,
inovasi menjadi kunci kesuksesan perusahaan dan mendorong untuk
meraih laba yang lebih besar.
2) Motif mencari kekuasaan ekonomi
Motif mencari kekuasaan diarahkan untuk mendapatkan kekuasaan
ekonomi di dalam masyarakat. Contohnya, pengusaha yang sudah cukup
mapan terus berusaha keras untuk mengembangkan perusahaannya
dengan harapan dapat menguasai pasar lebih besar. Tujuan lainnya
adalah mendirikan anak perusahaan dengan berbagai jenis usaha.
3) Motif sosial
Manusia merupakan makhluk yang memiliki sifat ekonomi dan sosial.
Selain memperhatikan kepentingan dirinya sendiri, manusia juga
harus memikirkan kepentingan orang lain. Motif sosial muncul ketika
manusia ingin membantu sesama, terutama bagi orang-orang yang
membutuhkan. Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh motif sosial
misalnya memberikan bantuan kepada korban bencana oleh seorang
pengusaha, memberikan donasi untuk fakir miskin, atau membangun
tempat ibadah.
4) Motif memperoleh penghargaan
Seorang manajer atau pengusaha akan terus melakukan kegiatan
ekonomi dengan kerja keras, meskipun sudah meraih keuntungan dan

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


16
PT Lini Suara Nusantara
kemakmuran. Hal ini bertujuan mempertahankan reputasi sebagai
manajer atau pengusaha yang andal dan dihormati. Prestasi yang dicapai
mendapatkan penghargaan dari pemerintah atau kalangan pengusaha
lainnya. Misalnya, masuk dalam daftar Top Manager sebuah majalah
ekonomi atau perusahaan yang dipimpinnya meraih penghargaan.
Memperoleh penghargaan merupakan salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri.
b. Motif ekonomi konsumen
Selain itu, motif tertentu yang dimiliki oleh konsumen akan memengaruhi
dalam melakukan tindakan ekonominya. Berikut motif ekonomi yang terdapat
pada konsumen.
1) Memperoleh kepuasan yang optimal
Konsumen memiliki motif utama dalam mengonsumsi barang dan
jasa, yaitu untuk mencapai kepuasan yang optimal. Keinginan untuk
mendapatkan kepuasan ini didorong oleh beragam daya guna atau
kegunaan barang dan jasa sesuai kebutuhan manusia. Sebagai konsumen
rasional, seseorang hanya akan mengonsumsi barang dan jasa yang
memberikan manfaat bagi dirinya. Selain itu, konsumen juga berusaha
untuk memaksimalkan kepuasan dengan memperhatikan ketersediaan
dana sebagai kendala yang harus diatasi.
2) Agar dapat bertahan hidup
Manusia agar dapat bertahan hidup harus memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan dan minuman. Apabila tidak dipenuhi, akan mengalami
kelaparan dan akhirnya mati. Kebutuhan makanan dan minuman
sangat penting karena mengandung zat-zat yang diperlukan dalam
metabolisme tubuh, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
Selain itu, manusia juga membutuhkan pakaian dan tempat tinggal
sebagai perlindungan. Semua kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi
untuk memastikan kelangsungan hidup manusia.
3) Agar diterima dalam lingkungan masyarakat
Orang umumnya mengonsumsi barang dan jasa hanya untuk
memperoleh pengakuan dalam lingkungan tertentu. Sebagai contoh,
seorang artis merasa perlu memakai baju desainer terkenal agar tetap
mempertahankan citra di kalangan artis. Terkadang pakaian tersebut
hanya digunakan sekali, meskipun hal ini termasuk pemborosan, tetapi
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi. Pakaian seragam juga
diperlukan untuk diterima dengan baik di lingkungan sekolah. Jika
seseorang mengenakan pakaian asal-asalan, tidak diizinkan mengikuti
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
4) Agar status sosialnya naik di mata masyarakat
Sebagian orang berpendapat bahwa untuk mendapatkan pengakuan
dan dihormati dalam masyarakat, diperlukan kekayaan yang lebih banyak
daripada orang lain. Keyakinan ini mendorongnya untuk melakukan
konsumsi berlebihan, seperti memiliki mobil yang berlebihan, membeli
tanah di banyak tempat, mengoleksi perhiasan, dan barang mewah
lainnya. Namun, dalam perspektif ekonomi, gaya hidup seperti itu tidak
efisien. Kekayaan tersebut hanya berfungsi sosial yang tidak bermanfaat

Ilmu Ekonomi
17
bagi banyak orang. Jika kekayaan tersebut disimpan di bank dan dapat
dipinjam oleh orang yang membutuhkan dana untuk usaha produktif,
kekayaan tersebut dapat menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
c. Motif ekonomi distributor
Distribusi melibatkan kegiatan penyaluran barang dan jasa dari produsen
ke konsumen, orang, atau lembaga. Pelaku yang melakukannya disebut
distributor. Meskipun distributor seperti pedagang mencari laba dari selisih
harga jual dengan harga pokoknya, terdapat lembaga distribusi yang
bertujuan memprioritaskan kepentingan anggotanya seperti koperasi.
Koperasi mengembalikan keuntungan kepada anggota dalam bentuk SHU dan
memberikan harga lebih murah untuk barang tertentu seperti yang dilakukan
oleh koperasi unit desa untuk barang-barang pertanian.
Motif ekonomi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik.
Motif intrinsik adalah motif berasal dari kebutuhan atau keinginan yang
timbul dari dalam diri seseorang. Contohnya kebutuhan akan makanan karena
merasa lapar. Motif ekstrinsik dalam tindakan ekonomi terjadi ketika seseorang
terdorong untuk membeli barang atau jasa karena pengaruh dari orang lain
atau lingkungan sekitarnya, meskipun tidak membutuhkannya secara langsung.
Contohnya, seseorang membeli produk tertentu karena banyak artis atau
selebriti yang menggunakannya, meskipun sebenarnya tidak membutuhkan
produk tersebut.
3. Prinsip Ekonomi
Pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen, konsumen, dan
distributor adalah prinsip ekonomi. Tindakan ekonomi umumnya menganut prinsip
ini bertujuan memperoleh hasil maksimal dari pengorbanan yang dilakukan. Prinsip
ekonomi menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dalam penggunaan atau
pengalokasian sumber daya guna mencapai hasil optimal dengan efisiensi sebagai
intinya. Dengan kata lain, prinsip ekonomi menyatakan bahwa seseorang harus
berusaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin
atau mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan tertentu.
Beberapa ciri dari perilaku ekonomi yang didasarkan pada prinsip ekonomi
antara lain memberikan prioritas pada kebutuhan lebih penting dan mendesak,
berhemat dan tidak boros dalam tindakan ekonominya, membuat keputusan
ekonomi yang matang, serta selalu mempertimbangkan keuntungan dan kerugian
dari setiap tindakan ekonomi yang diambil. Prinsip ekonomi memandu para pelaku
ekonomi untuk mencoba memperoleh hasil sebesar-besarnya dengan biaya tertentu
atau memperoleh hasil tertentu dengan biaya sekecil mungkin. Prinsip ekonomi
berlaku untuk segala bentuk kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi, maupun
distribusi. Berikut penjelasan terkait prinsip ekonomi yang terdapat pada segala
bentuk kegiatan ekonomi.
a. Prinsip ekonomi produsen
Produsen memiliki motif utama untuk memperoleh laba yang maksimal dengan
menghasilkan barang dan jasa. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut
produsen harus mempertimbangkan dengan cermat antara pengorbanan dan
hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi produsen untuk
memahami dan menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksinya.
Prinsip ekonomi ini menjadi dasar dalam memproduksi barang dan jasa

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


18
PT Lini Suara Nusantara
sebanyak mungkin dengan biaya produksi atau pengorbanan yang ditetapkan.
Sebaliknya, produsen juga dapat memproduksi sejumlah barang dan jasa
tertentu dengan biaya produksi serta pengorbanan yang rendah. Sebelum
memulai usaha produsen harus mempertimbangkan hal-hal ini dengan cermat
yang diuraikan sebagai berikut.
1) Mengetahui barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat
Produsen yang sukses umumnya memiliki kemampuan untuk memantau
dengan cermat kebutuhan berkembang dari masyarakat. Dalam hal ini,
produsen harus mampu menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat, terutama ketika belum terdapat produsen lain yang
menawarkan produk serupa.
2) Tempat barang dan jasa tersebut dihasilkan
Untuk menjalankan kegiatan usaha, dibutuhkan lahan atau lokasi yang
sesuai, jika usaha yang dijalankan berupa produksi skala besar. Oleh
karena itu, produsen harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
ketersediaan bahan baku, kemudahan transportasi, dan kedekatan
dengan pasar konsumen dalam memilih lokasi pabrik yang akan
dibangun. Selain itu, produsen harus memastikan lokasi pabrik tersebut
dilengkapi sarana pendukung, seperti jalan, jaringan listrik, dan jaringan
komunikasi. Jika lokasi pabrik tidak strategis, biaya pengangkutan bahan
mentah ke pabrik dan pengiriman barang ke pasar menjadi lebih mahal.
3) Cara menghasilkan produk yang paling efisien
Dalam kegiatan produksinya, produsen selalu berupaya mengurangi
biaya produksi seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas barang
yang dihasilkan. Namun, produsen tidak akan mengurangi penggunaan
tenaga kerja atau bahan mentah di bawah standar kebutuhan produksi.
Oleh karena itu, produsen harus menggunakan teknik produksi
paling efisien dan menghindari penggunaan sumber daya yang tidak
diperlukan. Jika biaya produksi tidak dapat dikurangi, produsen akan
berusaha mendapatkan produktivitas sebesar-besarnya dengan biaya
produksi yang telah ditetapkan.
b. Prinsip ekonomi konsumen
Konsumen berupaya mencapai keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan,
namun hal itu tidak terjadi secara gratis. Konsumen harus memberikan sejumlah
uang sebagai pengorbanan dalam membeli barang dan jasa. Namun, anggaran
yang tersedia untuk melakukan pembelian tersebut terbatas. Oleh karena
itu, penting bagi konsumen untuk mempraktikkan prinsip ekonomi dalam
aktivitas konsumsi. Dengan menerapkan prinsip ekonomi, konsumen berusaha
untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dari penggunaan barang
dan jasa dengan anggaran yang terbatas. Sebaliknya, dengan pengorbanan
yang seminimal mungkin, akan memperoleh tingkat kepuasan tertentu. Cara
konsumen menerapkan prinsip ekonomi tersebut diuraikan sebagai berikut.
1) Menetapkan skala prioritas
Cara mengorganisasi pengeluaran bulanan dengan memprioritaskan
kebutuhan yang paling penting sampai kurang penting. Hal tersebut
dikenal sebagai penetapan skala prioritas pada kebutuhan yang beragam.
Menetapkan skala prioritas sangat penting karena anggaran tersedia

Ilmu Ekonomi
19
harus dimanfaatkan seefektif mungkin agar semua barang dan jasa
yang dibutuhkan dapat terbeli. Keluarga umumnya telah menetapkan
kebutuhan penting dan tidak penting, seperti makanan dan pendidikan
yang harus didahulukan daripada kebutuhan rekreasi.
2) Memperluas informasi mengenai barang dan jasa
Terdapat beragam barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen di
pasaran. Namun, tidak semuanya sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan
konsumen. Oleh karena itu, konsumen harus mencari informasi mengenai
harga, kualitas, dan karakteristik dari barang serta jasa tersebut agar
dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau. Konsumen perlu
memperluas pengetahuan agar tidak terjebak iklan yang digembar-
gemborkan oleh produsen. Konsumen juga menginginkan kualitas baik
dari barang yang dibeli sehingga harus selektif dalam memilih barang
yang ingin dibeli.
3) Bersikap hemat
Berperilaku secara hemat berarti mengambil tindakan yang hati-hati
dalam menghabiskan uang atau pendapatan. Konsumen harus mengatur
pengeluarannya dengan baik sehingga pengeluarannya tidak melebihi
pendapatannya. Hal ini bertujuan menghindari utang yang akan
mengurangi kemampuan konsumsi di masa depan akibat pembayaran
cicilan utang. Dengan bersikap hemat, konsumen dapat menabung
untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
c. Prinsip ekonomi distributor
Distributor memiliki peran penting dalam mengantarkan barang dari produsen
ke konsumen. Prinsip ekonomi juga berlaku dalam kegiatan distribusi, yaitu
distributor harus berupaya mengirimkan barang dan jasa dalam jumlah,
mutu, dan waktu tepat dengan biaya yang terjangkau. Umumnya, lokasi
tempat produksi barang berbeda dengan lokasi konsumen. Sebagai contoh,
sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat di kota umumnya dihasilkan di
daerah pegunungan. Distributor harus mempertimbangkan biaya pengiriman,
penyimpanan, dan kemasan, terutama jika barang yang didistribusikan tidak
tahan lama. Barang tersebut harus sampai ke tangan konsumen sebelum rusak
atau membusuk.
4. Hubungan Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
Terdapat keterkaitan antara tindakan, motif, dan prinsip ekonomi yang saling
memengaruhi. Dalam lingkup keuangan sosial, terdapat motif ekonomi yang
menjawab alasan seseorang mencari uang atau bekerja. Tindakan ekonomi muncul
karena motif ekonomi yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Prinsip ekonomi digunakan memandu tindakan ekonomi agar alat mencapai hasil
maksimal dengan pengorbanan minimal. Ketiganya saling berhubungan dan
bertujuan memenuhi kebutuhan manusia.
a. Tindakan ekonomi
Tindakan ekonomi adalah kegiatan manusia yang mempertimbangkan
pengorbanan untuk mendapatkan keuntungan. Sementara itu, prinsip ekonomi
adalah tindakan yang bertujuan mencapai hasil optimal dengan pengorbanan
minimal.

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


20
PT Lini Suara Nusantara
b. Motif ekonomi
Motif ekonomi merupakan sebuah alasan atau dorongan yang mendasari
seseorang melakukan tindakan ekonomi. Secara garis besar, motif ekonomi
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun secara lebih rinci,
motif ekonomi dapat dibagi menjadi tiga kategori tujuan. Pertama, kebutuhan
primer yang merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, minuman,
pakaian, dan tempat tinggal. Kedua, kebutuhan sekunder yang merupakan
kebutuhan tambahan untuk mendukung kebutuhan primer berupa buku,
majalah, kendaraan, televisi, dan smartphone. Terakhir, kebutuhan tersier yang
mencakup kebutuhan manusia yang lebih eksklusif dan bergengsi, yaitu rumah
mewah dan alat musik. Kebutuhan ini dianggap mampu meningkatkan derajat
sosial seseorang.
c. Prinsip ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, prinsip ekonomi memiliki peran penting
yang terbagi menjadi dua hal. Pertama, memastikan hasil yang diinginkan
mencapai tingkat maksimal. Kedua, memastikan pengorbanan atau biaya
yang dikeluarkan adalah efisien dan tidak mengalami pemborosan. Sebagai
panduan dalam melakukan tindakan dan motif ekonomi, terdapat beberapa
prinsip ekonomi yang dapat dipahami secara utuh. Berikut contoh penerapan
prinsip ekonomi yang dapat dijadikan panduan dalam memenuhi kebutuhan
tindakan dan motif ekonomi.
1) Menentukan jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan.
2) Menyediakan barang atau jasa yang diminati oleh konsumen.
3) Menggunakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi.
4) Mencari dan menggunakan bahan baku serta alat penunjang produksi
berkualitas dengan harga yang terjangkau.
5) Menentukan harga jual yang sesuai kualitas barang atau jasa yang
ditawarkan dan menguntungkan.
6) Membuka tempat usaha di lokasi yang strategis, mudah diakses oleh
tenaga kerja dan konsumen, serta tempat bahan baku mudah didapatkan.
7) Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyaluran barang secara tepat
waktu dan efektif.
8) Memilih jasa penyalur barang dengan harga yang terjangkau namun
tetap berkualitas.

Ilmu Ekonomi
21
F. Penerapan Konsep Ilmu Ekonomi

Kegiatan usaha diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang,
organisasi, maupun individu yang menciptakan sebuah nilai atau create value dengan
penciptaan barang dan jasa atau create of good and service. Kegiatan usaha tersebut
digunakan memenuhi kebutuhan masyarakat serta mendapatkan suatu keuntungan
melalui transaksi. Pihak-pihak yang menjalankan usaha disebut pelaku usaha atau
pengusaha. Ruang lingkup dari sebuah kegiatan usaha maupun bisnis sangat luas. Ruang
lingkup tersebut dapat terbagi menjadi tiga, yaitu kegiatan produksi, kegiatan konsumsi,
dan kegiatan distribusi.
Suatu kegiatan bisnis atau usaha dapat dikatakan sukses apabila mampu membuka
seluas-luasnya kesempatan kerja bagi masyarakat serta dapat mengurangi angka
pengangguran yang semakin bertambah. Usaha yang sukses akan memberikan dampak
positif bagi negara, yaitu meningkatnya pendapatan negara berupa pajak. Selain itu,
pembangunan nasional akan berjalan dengan lancar, kesejahteraan, dan kemakmuran
dapat terwujud. Bentuk penggunaan atau penerapan konsep ilmu ekonomi dalam
kegiatan usaha terbagi menjadi tiga, yaitu kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan
kegiatan distribusi. Berikut penjelasan terkait penerapan konsep ilmu ekonomi dalam
kegiatan usaha.
1. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi merupakan sebuah kegiatan yang digunakan menciptakan
atau menambah guna suatu barang. Pengusaha yang melakukan suatu kegiatan
produksi disebut produsen. Dalam melakukan setiap pekerjaannya, produsen harus
berpedoman pada konsep ilmu ekonomi, terutama prinsip ekonomi. Produsen
akan berusaha untuk melakukan produksi barang maupun jasa sebaik mungkin
agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar menggunakan sarana produksi
dimilikinya. Terdapat berbagai bentuk dalam penerapan konsep ilmu pada kegiatan
produksi yang diuraikan sebagai berikut.
a. Memperoleh barang berkualitas tinggi dan dapat memberikan sebuah
keuntungan yang besar.
b. Mendirikan tempat usaha yang dekat dengan bahan baku, tenaga kerja,
maupun daerah pemasaran.
c. Menetapkan harga barang atau jasa yang dapat menghasilkan keuntungan
paling besar, namun masih terjangkau oleh pembeli.
d. Menyediakan jasa maupun barang yang dibutuhkan oleh konsumen, barang
sedang populer, dan sesuai selera konsumen.
2. Kegiatan Konsumsi
Produsen akan membutuhkan berbagai faktor produksi agar dapat menghasilkan
produk sesuai barang yang diharapkan. Kondisi tersebut mendorong seorang
produsen melakukan kegiatan konsumsi yang dalam hal ini pengusaha berperan
sebagai konsumen. Kegiatan konsumsi oleh produsen antara lain menggunakan
modal untuk membiayai kegiatan produksi, mengonsumsi sumber daya alam yang
digunakan sebagai bahan baku, menggunakan tenaga kerja yang ditugaskan sebagai
pelaksana produksi, sampai kewirausahaan sebagai perencana dan pengelola
kegiatan produksinya.

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


22
PT Lini Suara Nusantara
Dalam menerapkan seluruh kegiatan konsumsi agar berjalan dengan maksimal
dan mencapai tujuan yang telah direncanakan, harus menerapkan konsep ilmu
ekonomi. Terdapat beberapa bentuk yang menerapkan konsep ilmu ekonomi dalam
kegiatan konsumsi yang diuraikan sebagai berikut.
a. Membuat daftar faktor produksi yang dibutuhkan.
b. Membeli faktor produksi secara langsung pada produsen.
c. Menggunakan tenaga kerja yang terampil.
d. Menggunakan mesin modern dengan produktivitas tinggi, namun biaya
rendah.
e. Membeli bahan baku berkualitas, namun dengan harga murah.
f. Menggunakan sumber daya, seperti tenaga kerja, modal, serta waktu yang
seefisien mungkin.
3. Kegiatan Distribusi
Apabila kegiatan produksi telah selesai dan terdapat produk yang telah dihasilkan,
langkah selanjutnya mendistribusikan produk agar dapat digunakan konsumen
dan dapat menghasilkan keuntungan bagi pengusaha. Berdasarkan hal tersebut,
distribusi diartikan sebagai kegiatan menyalurkan barang maupun jasa dari produsen
kepada konsumen. Sebutan untuk pengusaha yang melakukan kegiatan ini disebut
distributor.
Tidak hanya produsen dan konsumen, distributor juga harus menerapakan ilmu
ekonomi dalam segala kegiatan yang dilakukannya. Distributor akan melakukan
pembelian sebuah produk dari produsen, kemudian menyalurkannya kepada
konsumen dengan tetap berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar
mungkin. Berikut bentuk penerapan konsep ilmu ekonomi dalam kegiatan distribusi.
a. Memakai saran distribusi modern dengan tingkat kecepatan pengiriman
tinggi, tetapi menggunakan biaya rendah.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam melayani konsumen.
c. Mengemas barang dengan baik dan menarik agar konsumen menjadi tertarik
untuk membeli.
d. Menyalurkan suatu barang yang dilakukan dengan tepat waktu.
e. Menentukan lokasi yang tepat untuk dijadikan sebuah lokasi usaha, yaitu
berada diantar produsen dan konsumen.

Ilmu Ekonomi
23
Tugas Mandiri
Temukan delapan kosa kata yang berkaitan dengan materi ilmu ekonomi. Selanjutnya,
jelaskan dengan bahasamu sendiri kosa kata yang telah kamu temukan.

N D I S T R I B U T O R Q P
W E R T Y D D C V S S X Z R
I T W I P O L I S I F A A O
Y N A K O P E R A S E Y N D
S Y D N E Y I N D U T I F U
H E L U S Y I K I B I S A S
M I L L K A N H T A H U N E
I N I J O T D E O K U D A N
D E D U K T I F S A Y A N G
T A N G K M A R X I S M E I
A R K A I S B A N D A N G L
K A Y A K O N S U M E N O Y
B I L A I S S E Z F A I R E

Refleksi
Berilah tanda centang (√) sesuai dengan tingkat pemahaman pada masing-masing
indikator pencapaian kompetensi.

Tingkat Pemahaman
No. Indikator Pencapaian Kompetensi
25% 50% 75% 100%
1. Memahami sejarah perkembangan ilmu
ekonomi.
2. Memahami definisi ilmu ekonomi.
3. Memahami metodologi ilmu ekonomi.
4. Memahami pembagian ilmu ekonomi.
5. Memahami tindakan, motif, dan prinsip
ekonomi.
6. Memahami penerapan konsep ilmu ekonomi.

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


24
PT Lini Suara Nusantara
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Buku yang ditulis oleh Adam Smith berisi tentang pemikirannya dalam bidang ilmu
ekonomi sehingga mendapat julukan sebagai Bapak Ilmu Ekonomi adalah ….
A. An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
B. General Theory of Employment, Interest, and Money
C. Economics of Enterprise
D. Economics : An Introductory Analysis
E. General Theory of Economics and Nature
2. Ilmu ekonomi diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari tentang berbagai
macam seluk beluk pengeluaran dan penagihan adalah definisi dari ilmu ekonomi
menurut ….
A. M. Manullang
B. Oscar Langen
C. Prof. P. A. Samuelson
D. John Stuart Mill
E. Suherman Rosyidi
3. Pernyataan di bawah ini yang sesuai manfaat diperoleh dalam mempelajari ilmu
ekonomi adalah ….
A. menciptakan kondisi yang kondusif untuk memajukan perekonomian
B. melatih kreativitas dalam berwirausaha dan mandiri
C. membantu menjelaskan potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi
D. menyelidiki benang merah antara peristiwa dengan perekonomian
E. sebagai langkah dalam mengambil keputusan dari berbagai masalah
4. Modal, permintaan, dan dampak investasi memengaruhi pertumbuhan ekonomi
nasional merupakan tiga faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang termasuk dalam
….
A. teori historis (sejarah)
B. teori klasik
C. teori neoklasik
D. teori new keynesian
E. teori ekonomi baru

Ilmu Ekonomi
25
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini.
1) Model ekonomi klasik.
2) Model laissez-faire.
3) Model marxisme.
4) Model new keynesian.
5) Model hipotesis pasar efisien.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk dalam model ekonomi yang
dikemukakan oleh para ahli adalah ….
A. 1), 2), 3), dan 4)
B. 1), 2), 3), dan 5)
C. 1), 2), 4), dan 5)
D. 1), 3), 4), dan 5)
E. 2), 3), 4), dan 5)
6. Melakukan proses analisis ekonomi terdapat metode ekonomi yang mengacu pada
aturan, hukum, atau prinsip umum yang telah diuji kebenarannya. Metode analisis
ekonomi ini disebut …
A. metode Induktif
B. metode deduktif
C. metode hukum
D. metode matematika
E. metode statistika
7. Sumber hukum dalam ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu sumber hukum material
dan sumber hukum formil. Di bawah ini yang termasuk dalam sumber hukum formil
adalah ….
A. kebiasaan
B. sejarah
C. filsafat
D. sosiologi
E. ekonomi
8. Salah satu alasan bahwa prinsip hukum harus dipegang teguh dalam pembangunan
ekonomi menurut Prof. Dr. Abdul Manan adalah ….
A. agar tidak terjadi benturan kepentingan dalam pembangunan ekonomi
B. agar tercipta perdagangan internasional yang merugikan negara berkembang
C. agar negara dapat memonopoli perdagangan internasional
D. agar hubungan politik dan ekonomi antar negara berjalan lancar
E. agar negara-negara maju dapat memaksimalkan keuntungan dari perdagangan
internasional
9. Salah satu pembagian dalam ilmu ekonomi adalah ilmu ekonomi deskriptif. Pada
ilmu ekonomi deskriptif bertugas ….
A. mengembangkan model ekonomi untuk memprediksi masa depan ekonomi
B. menganalisis dampak kebijakan ekonomi terhadap masyarakat
C. mengumpulkan informasi faktual tentang permasalahan ekonomi
D. membuat rekomendasi kebijakan ekonomi kepada pemerintah
E. mengembangkan teori-teori baru tentang fenomena ekonomi

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


26
PT Lini Suara Nusantara
10. Cabang ilmu ekonomi terapan yang membahas terkait dengan kebijakan pemerintah
dalam berbagai bidang perekonomian adalah ….
A. ilmu ekonomi moneter
B. ilmu ekonomi publik
C. ilmu ekonomi internasional
D. ilmu ekonomi regional
E. ilmu ekonomi syariah
11. Prinsip ekonomi yang menekankan pada penggunaan sumber daya secara efisien
dan pengambilan keputusan rasional disebut ….
A. prinsip keadilan
B. prinsip kesetaraan
C. prinsip efisiensi
D. prinsip kebebasan
E. prinsip kolektivitas
12. Salah satu tujuan dari keterkaitan antara tindakan, motif, dan prinsip ekonomi adalah
….
A. untuk memenuhi kebutuhan manusia
B. untuk mengejar popularitas
C. untuk mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha terbaik
D. untuk memperoleh pengalaman baru dalam dunia bisnis
E. untuk memperoleh keuntungan finansial atau materi yang lebih banyak
13. Di bawah ini yang termasuk motif ekonomi dalam lingkup keuangan sosial adalah
….
A. menjadi terkenal di media sosial
B. mencari teman baru di dunia bisnis
C. mencari keuntungan finansial atau materi
D. mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha terbaik
E. memperoleh pengalaman baru dalam dunia bisnis
14. Berikut termasuk dalam salah satu tujuan dari prinsip ekonomi adalah ….
A. membuat tindakan ekonomi menjadi lebih sulit
B. membuat tindakan ekonomi menjadi lebih mahal
C. memandu tindakan ekonomi agar mencapai hasil maksimal dengan pengorbanan
minimal
D. memandu tindakan ekonomi agar mencapai hasil minimal dengan pengorbanan
maksimal
E. memandu tindakan ekonomi agar mencapai hasil maksimal tanpa pengorbanan
15. Di bawah ini yang termasuk dalam manfaat dari penerapan ilmu ekonomi dalam
kegiatan distribusi adalah ….
A. meningkatkan jumlah produksi
B. menurunkan biaya produksi
C. meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengiriman barang dan jasa
D. menambah jumlah karyawan
E. meningkatkan tingkat persaingan di pasar

Ilmu Ekonomi
27
B. Soal Esai Uraian
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Jelaskan menurut pendapatmu terkait globalisasi ekonomi memengaruhi
perkembangan ekonomi dunia dan munculnya berbagai bentuk lembaga ekonomi
internasional.
2. Jelaskan menurut pendapatmu terkait hukum yang dapat digunakan sebagai
penunjuk jalan serta memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada para
pelaku ekonomi dalam menghindari benturan kepentingan dalam pembangunan
ekonomi negara.
3. Jelaskan secara mendalam tentang motif ekonomi yang dapat memengaruhi
tindakan ekonomi manusia.
4. Jelaskan dengan bahasamu sendiri definisi dari ilmu ekonomi serta manfaat yang
diperoleh ketika seseorang mempelajari ilmu ekonomi.
5. Jelaskan dengan singkat terkait hubungan antara tindakan, motif, dan prinsip yang
terdapat dalam ekonomi.

C. Tugas Praktik
Lakukan analisis penerapan konsep ilmu ekonomi pada salah satu usaha di sekitarmu.
Analisis usaha tersebut sudah sesuai atau belum. Jika belum, sebutkan langkah
yang sebaiknya dilakukan pemilik usaha tersebut agar sesuai konsep ilmu ekonomi.

Ekonomi dan Bisnis (Manajemen Perkantoran)


28
PT Lini Suara Nusantara

Anda mungkin juga menyukai