Anda di halaman 1dari 60

PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN

TIGA DOSA BESAR


PENDIDIKAN
Ir. Hendarman, MSc. Ph.D
Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter,
Kemendikbudristek/
Analis Kebijakan Ahli Utama/

25 November 2021

1 11
Hendarman 1
Sekilas Pusat
Penguatan Karakter
PUSAT PENGUATAN KARAKTER
27 Desember 2019
(Permendikbud No. 45 tahun 2019, Permendikbud No. 29 tahun 2020, Permendikbudristek No. 28 tahun
2021)

Tujuan pembentukan lembaga


Pusat Penguatan Karakter
adalah untuk membumikan
Pancasila agar bisa dipahami
oleh
-
kalangan milenial.
Nadiem Anwar Makarim, Raker dengan
Komisi X DPR 28 Januari 2020

SDM yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (Permendikbud No. 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud)

Sumber: Jawapos
MANDAT
Pencegahan dan Penanganan:
U
SPKU
PSEKR

Intoleransi
EGEK
VG

Perundungan
I AAE

Kekerasan Seksual

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
profil-pelajar-pancasila/
Profil Pelajar
Pancasila
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan
YME, Mulia
dan Berakhlak Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME , dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
Iman dan menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-
Akhlak Takwa
kepada hari.
bernegara
Tuhan Elemen Kunci:
YME
▪ Iman dan Takwa kepada Tuhan YME: Menerapkan pemahamannya tentang kualitas
Akhlak
Akhlak atau sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan
kepad ▪ Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan
pribadi
a alam bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya
Akhlak
kepada ▪ Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di
manusia atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain
▪ Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia
tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, agar alam tetap layak dihuni oleh
seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang
▪ Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara
Berkebinekaa
n Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
terbentuknya
kemungkinan budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan
budaya luhur bangsa.
Elemen Kunci Berkebinekaan Global:
Mengenal dan Menghargai Budaya: mengenali, mengidentifikasi dan mendeskripsikan
Mengenal komunikasi berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi dan budayanya, serta
dan dan interaksi mendeskipsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis
mengharga antar budaya bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan
i budaya
global

Komunikasi dan interaksi Antar Budaya: Pelajar Indonesia berkomunikasi


Refleksi dan dengan
budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami,
tanggung jawab menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai
terhadap sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati
pengalaman terhadap sesama
kebinekaan
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan: secara
reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya agar
terhindar
prasangka dari
dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, sehingga dapat
menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar
sesama; dan kemudian secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai
dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pembangunan
pada yang
berkelanjutan.
Bergotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong,
yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan
dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen Kunci Gotong Royong:

Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai


perasaan
senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan
Kolaboras Kepedulian sikap positif terhadap orang lain.
i

Kepedulian: memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi


atau keadaan di lingkungan fisik sosial.

Berbagi
Berbagi: memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani
kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.
Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat,
dan berdampak.
Elemen Kunci Kreatif:

Menghasilkan gagasan yang orisinal: menghasilkan gagasan yang


terbentuk dari hal paling sederhana, seperti ekspresi pikiran dan/atau
perasaan, sampai dengan gagasan yang kompleks untuk
kemudian mengaplikasikan ide baru sesuai dengan
Menghasilkan konteksnya guna mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai
Menghasilkan
karya dan alternatif penyelesaian.
gagasan yang
tindakan yang Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal: menghasilkan karya
orisinal
orisinal yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi
yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya
terhadap lingkungan sekitarnya.
Bernalar
Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya.

Memperoleh Menganalisis Elemen Kunci Bernalar Kritis:


dan memproses dan
informasi dan mengevaluasi Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan: memiliki rasa
gagasan penalaran keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut.
Merefleksi Menganalisis dan mengevaluasi penalaran: dalam pengambilan keputusan,
Mengambi
pemikiran dan
l menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam
proses berpikir
keputusan pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi
dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: melakukan refleksi terhadap
berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya
proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
Mengambil keputusan: mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan
informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung.
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen Kunci Mandiri:

Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi : Melakukan refleksi


Kesadaran
akan diri dan terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami
Regulasi emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya, sehingga ia akan
situasi yang
dihadapi diri mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang
sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Regulasi diri: mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya


untuk mencapai tujuan belajarnya.
Contoh Konten Media
“Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak Mulia”
Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan
YME, Mulia
dan Berakhlak Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME , dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
Iman dan menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-
Akhlak Takwa
kepada hari.
bernegara
Tuhan Elemen Kunci:
YME
▪ Iman dan Takwa kepada Tuhan YME: Menerapkan pemahamannya tentang kualitas
Akhlak
Akhlak atau sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan
kepad ▪ Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan
pribadi
a alam bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya
Akhlak
kepada ▪ Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di
manusia atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain
▪ Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia
tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, agar alam tetap layak dihuni oleh
seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang
▪ Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara
https://www.youtube.com/watch?v=pxLpk9PzR70
https://www.youtube.com/watch?v=T-Qj8_GDyDM
“Berkebinekaan
Global”
Berkebinekaa
n Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
terbentuknya
kemungkinan budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan
budaya luhur bangsa.
Elemen Kunci Berkebinekaan Global:
Mengenal dan Menghargai Budaya: mengenali, mengidentifikasi dan mendeskripsikan
Mengenal komunikasi berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi dan budayanya, serta
dan dan interaksi mendeskipsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis
mengharga antar budaya bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan
i budaya
global

Komunikasi dan interaksi Antar Budaya: Pelajar Indonesia berkomunikasi


Refleksi dan dengan
budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami,
tanggung jawab menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai
terhadap sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati
pengalaman terhadap sesama
kebinekaan
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan: secara
reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya agar
terhindar
prasangka dari
dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, sehingga dapat
menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar
sesama; dan kemudian secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai
dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pembangunan
pada yang
berkelanjutan.
https://www.youtube.com/watch?v=3acQoqgS8-4
https://www.youtube.com/watch?v=rkX_1CM1rmg
“Bergotong Royong”
Bergotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong,
yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan
dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen Kunci Gotong Royong:

Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai


perasaan
senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan
Kolaboras Kepedulian sikap positif terhadap orang lain.
i

Kepedulian: memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi


atau keadaan di lingkungan fisik sosial.

Berbagi
Berbagi: memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani
kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.
https://www.youtube.com/watch?v=mc0FpLJ7E40 https://www.youtube.com/watch?v=VeKZJbHftlw
https://www.youtube.com/watch?v=VeKZJbHftlw
“Kreatif”
Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat,
dan berdampak.
Elemen Kunci Kreatif:

Menghasilkan gagasan yang orisinal: menghasilkan gagasan yang


terbentuk dari hal paling sederhana, seperti ekspresi pikiran dan/atau
perasaan, sampai dengan gagasan yang kompleks untuk
kemudian mengaplikasikan ide baru sesuai dengan
Menghasilkan konteksnya guna mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai
Menghasilkan
karya dan alternatif penyelesaian.
gagasan yang
tindakan yang Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal: menghasilkan karya
orisinal
orisinal yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi
yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya
terhadap lingkungan sekitarnya.
https://www.youtube.com/watch?v=9Ae4Bl6FTAU
https://www.youtube.com/watch?v=t1oRbM7OivE
“Bernalar Kritis”
Bernalar
Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya.

Memperoleh Menganalisis Elemen Kunci Bernalar Kritis:


dan memproses dan
informasi dan mengevaluasi Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan: memiliki rasa
gagasan penalaran keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut.
Merefleksi Menganalisis dan mengevaluasi penalaran: dalam pengambilan keputusan,
Mengambi
pemikiran dan
l menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam
proses berpikir
keputusan pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi
dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: melakukan refleksi terhadap
berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya
proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
Mengambil keputusan: mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan
informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung.
https://www.youtube.com/watch?v=cHeboZ8jTVs https://www.youtube.com/watch?v=DFBbkkk13QE
“Mandiri”
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen Kunci Mandiri:

Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi : Melakukan refleksi


Kesadaran
akan diri dan terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami
Regulasi emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya, sehingga ia akan
situasi yang
dihadapi diri mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang
sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Regulasi diri: mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya


untuk mencapai tujuan belajarnya.
https://www.youtube.com/watch?v=7Th9bUNSibY
Bagaimana
Knowing the Good
(Mengetahui)

Habituating
(Membiasakan)

STRATEGI
PENGEMBANGAN Thinking the
Good
KARAKTER (Memikirkan)

Acting the
Good
(Melakukan)
Feeling the
Good
(Merasakan)
KONSENSUS

KONSEKUENSI

PEMBUDAYAAN
PENGEMBANGAN KOMITMEN
KARAKTER
KONTINU

KONSISTEN
ORANG TUA:
KELUARGA GURU PERTAMA DAN UTAMA

KEMITRAAN EMPATI DAN SIMPATI


MAU MENDENGARKAN DAN BELAJAR
Keluarga-
Sekolah-

T
MANFAA
Masyarakat

PESERTA DIDIK

KEMITRAAN
MASYARAKA SATUAN
T PENDIDIKAN
37
Hendarman 3737 37
Perhatian
Kemendikbudristek
Saat ini

Dikutip dari Suharti (2021). Paparan Sesjen Kemendikbudristek pada acara DKT
Penguatan Karakter bagi Ekosistem Pendidikan di Jogjakarta, 5 November 2021
Kekerasan
Perundungan Seksual

Intoleransi
1. Pencegahan dan Penanganan
Perundungan
41% 2 dari 3 Tiga pihak utama dalam
anak perempuan dan laki-laki aksi perundungan
pelajar berusia 15 tahun di
Indonesia pernah mengalami usia 13-17 tahun di Indonesia
1 Pelaku – orang yang melakukan
perundungan setidaknya pernah mengalami paling
aksi perundungan
beberapa kali dalam satu tidak satu jenis kekerasan
dalam hidup mereka 2 Korban – orang yang menjadi
bulan
Sumber: Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak target aksi perundungan
Sumber: PISA (Program Penilaian Pelajar
dan Remaja (SNPHAR) 2018 oleh KPPPA
Internasional) tahun 2018
3 Penonton (bystanders) – orang
yang menyaksikan aksi
Bentuk-bentuk perilaku perundungan terjadi
perundungan:

Banyak siswa di Indonesia yang


Fisik Psikis Cyberbullying masuk ke kategori bystanders,
Mencubit, Meremehkan, Menyebarkan rumor dimana mereka tidak
mencakar, mengejek, atau informasi melakukan apa-apa untuk
menghentikan aksi perundungan
menendang, membentak, pribadi melalui
menjewer, dll melecehkan, dll jaringan, dll
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43
Diantara peserta PISA
2018, Indonesia
peringkat 3 tertinggi
insiden perundungan
• Perundungan terjadi di
semua sekolah yang
berpartisipasi dalam PISA
2018.
• Di 1 dari 4 sekolah yang
berpartisipasi dalam PISA
2018, lebih dari setengah
peserta didiknya
melaporkan bahwa mereka
mengalami perundungan di
sekolah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 44


Siapakah yang lebih
terdampak
perundungan di
Indonesia?
1. Laki-laki lebih sering terlibat
perundungan.
2. Anak dari keluarga dengan status
sosial-ekonomi tinggi lebih sering
terdampak perundungan.
3. Peserta didik di jenjang SMP lebih
banyak yang terdampak
perundungan dibandingkan
SMA/SMK.
4. Anak dengan capaian pendidikan
lebih rendah cenderung lebih
terdampak perundungan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 45


Bagaimana persepsi peserta
didik Indonesia terhadap
perundungan?

• 74% merasa kesal ketika tidak


ada yang membela anak yang
terdampak perundungan.
• 80% menilai bahwa membela
anak yang lebih lemah adalah
sikap terpuji.
• 80% merasa tidak suka melihat
anak lain dirundung.
• 73% merasa senang ketika ada
orang lain yang membela korban
perundungan.
Anehnya,
• hanya 57% yang menilai
bahwa ikutan-ikutan
merundung merupakan
hal yang salah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 46


Bagaimana dampak
perundungan terhadap kondisi
psikologis peserta didik?

Temuan 1:
• 54% siswa yang jarang terpapar perundungan
merasa “senang” sehari-harinya.
• 49% siswa yang sering terpapar perundungan
merasa “senang” sehari-harinya.
Temuan 2:
• 55% siswa yang jarang terpapar perundungan
merasa “sedih” sehari-harinya.
• 57% siswa yang sering terpapar perundungan
merasa “sedih” sehari-harinya.

“Perundungan di Indonesia sudah menjadi hal


yang umum, kita perlu mengatasi masalah
ini.”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 47


2. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Kita sedang berada dalam situasi Darurat Kekerasan Seksual di lingkungan perguruan tinggi

40% dari 304 mahasiswi di salah satu perguruan Berdasarkan 174 testimoni dari 79 kampus di 29 kota: (Tirto.id, 2019)
tinggi negeri pernah mengalami kekerasan seksual ● Kekerasan terjadi di lingkungan kampus, tempat magang, rumah
(Ardi & Muis, dosen, daring, dan luar kampus
2014) ● 172 mahasiswa, 1 dosen, dan 1 staf menjadi korban
● 89% korban adalah perempuan, 4% laki-laki, dan 8% tidak mau
Kekerasan seksual terjadi di semua jenjang menyebutkan
pendidikan, 27% dari aduan yang diterima
Komnas Perempuan terjadi di universitas
(2015 - 2020) 77% dosen menyatakan “kekerasan seksual pernah terjadi di kampus“
dan 63% dari mereka tidak melaporkan kasus yang diketahuinya
kepada pihak kampus (Survei Ditjen Diktiristek,
92% dari 162 responden mengalami Kekerasan 2020)
Berbasis Gender Online atau KBGO
(Penelitian BEM FISIP Univ. Mulawarman, 2021)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 48


3. Pencegahan dan Penanganan Intoleransi
“Ragam manusia, ragam bangsa, ragam
bahasa”

● Dunia yang indah ini, dihuni oleh


kurang lebih 7.7 milyar manusia
berbeda.
● Terdapat 5 benua dan kurang lebih 197
negara.
● Ada sekitar 6.500 bahasa baik
bahasa
etnik maupun nasional yang
digunakan bercakap-cakap penduduk di
dunia.
● Terdapat kurang lebih 4.200 agama dan
kepercayaan yang dipeluk oleh manusia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 49
Kita perlu segera
mengatasi masalah
tersebut!
Kolaborasi…
…adalah jantung dari upaya kita dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 50


Contoh Konten
terkait Perundungan
https://www.youtube.com/watch?v=rRFKxtMd--E https://www.youtube.com/watch?v=KcyZRn2BwHk
Contoh Konten
terkait Intoleransi
https://www.youtube.com/watch?v=E5xTl0TtEig https://www.youtube.com/watch?v=Esokj9b6uzo
Contoh Konten
terkait Kekerasan
Seksual
https://www.youtube.com/watch?v=NiE6vRQQz7U https://www.youtube.com/watch?v=-GgbIsFQaeQ
INFOGRAFIS
LAMAN LIGA PENGUATAN
KARAKTER
Puspeka menyediakan portal berbagi
praktik baik penguatan karakter yaitu
Liga Kampanye Penguatan Karakter.
Dapat dilihat oleh sahabat
karakter

Berbagi praktik baik


kegiatan dan
karya

Portal informasi kegiatan


PUSPEKA

Tanya dan lapor penguatan


karakter

Tempat bersosialisasi dan


menjalin koneksi

1.521 Praktik Baik Kegiatan


dan Karya
Media Sosial Puspeka

APK
TikTok
E-Learning @cerdasberkarakter
belajarbersama-
Facebook
Cerdas Berkarakter
cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id
Kemdikbud RI

Instragram
@cerdasberkarakt
er Youtube
Cerdas
.kemdikbudri
Berkarakter
Kemdikbud RI
APK

Portal Praktik
Laman
Baik
cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/ cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id
sahabatkarakter puspeka.kemdikbud.go.id
Merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai