Anda di halaman 1dari 6

MODUL AJAR MATA PELAJARAN IPS

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI YANG


BERMORAL

Satuan Pendidikan : SMP


Fase/ Level : D / VII
Alokasi waktu : 6 Jp
Capaian Pembelajaran
Pada akhir kelas 7, peserta didik mampu memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan
sosial terdekatnya. Ia menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik
masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Peserta didik juga memahami bagaimana masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia menganalisis isu pemberdayaan masyarakat untuk ikut
memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengeksplorasi
kondisi sosial lingkungan sekitar. Ia mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan
menghubungkan dengan kondisi saat ini. Ia membuat karya atau melakukan aksi sosial yang relevan di
lingkungan keluarga dan masyarakat terdekat, kemudian melakukan refleksi dari setiap proses
yang sudah dilakukan.

Domain konten Profil Pelajar Pancasila


Manusia sebagai makhluk sosial dan Bernalar kritis, gotong royong dan mandiri
ekonomi yang bermoral
Sarana dan Prasarana
Laptop, Android , LCD Proyektor, pointer, gambar atau foto
Target Peserta Didik Model Pembelajaran
□ Peserta didik reguler/tipikal Pembelajaran Tatap Muka
□ Peserta didik dengan kesulitan belajar
□ Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral.
Pemahaman Bermakna
Pemahaman peserta didik terhadap hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral masih sangat kurang. Melalui pembelajaran ini, peserta didik didorong untuk mengeksplorasi
diri sendiri sebagai makhluk sosial dan menerapkan prinsip ekonomi yang bermoral.
Pertanyaan Pemantik
1. Coba kalian bertanya kepada diri sendiri, apakah kalian membutuhkan orang lain ?
2. Dalam hal apa kalian membutuhkan orang lain?
3. Kebutuhan apa yang sudah terpenuhi hari ini ?
4. Bagaimana perasaanmu apabila menjual barang terhadap orang yang terkena musibah ?

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (menit)
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa 5 menit
2. Guru melakukan presensi kehadiran
3. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang Capaian Pembelajaran dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4. Peserta didik merespon secara aktif informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari termasuk metode dan media, langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran
Inti
Pertemuan Pertama
1. Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk
mengidentifikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai
makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
2. Peserta didik mengidentifikasi masalah , dengan mengajukan pertanyaan yang mengarah
pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya Apa
pentingnya manusia menjadi makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
3. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5
peserta didik.
4. Peserta didik mengelola informasi melalui internet, buku dan sumber lain.
5. Peserta didik merencanakan dan mengembangkan ide bersama teman-teman
kelompoknya.
Pertemuan kedua
1. Guru mengarahkan peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas
kelompok mengenai contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral.
2. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok.
3. Guru berkeliling pada setiap kelompok untuk memberikan dorongan agar semua
anggota kelompok berpartisipasi aktif.
4. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk info grafis atau
bentuk lainnya
5. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskuisi.
6. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi.
Penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi
Peserta didik.
4. Doa Penutup
Asesmen

Bagaimana guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran:


□ Asesmen individu
□ Asesmen kelompok
□ Keduanya
Jenis asesmen:
□ Sikap
□ Tertulis
□ Performa
Pengayaan dan remedial
1. 2. Remedial
Peserta didik diminta untuk mereview atau memperbaiki teks deskripsi yang telah
ditulisnya berdasarkan masukan dari teman dan guru.
3. Pengayaan
Peserta didik yang mencapai nilai >KKM diberikan tugas untuk menulis teks
deskripsi tentang cara-cara berjualan yang bermoral..
Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. 2. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
3. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
4. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

Pekalongan, 14 September 2023


Kepala Sekolah Guru Mapel

Sukardi, S.Pd Dwi Retnaningtyas, S.Pd


NIP. 196707031989031010 NIP. 196505191986012002

LAMPIRAN
A. MATERI

Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral


Manusia di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan berperan sebagai makhluk sosial dan juga
sebagai makhluk ekonomi yang bermoral. Manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang
berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain. Manusia selalu mempunyai keinginan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat rasional dan tidak pernah puas.
Manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Pengertian manusia sebagai makhluk sosial (homo socialis) yang bermoral yaitu bahwa manusia merupakan
makhluk bermasyarakat yang wajib untuk mematuhi nilai – nilai, norma, dan juga budaya, serta dapat
menjunjung tinggi kerjasama.Sehingga dengan demikian manusia pada hakikatnya senang untuk bergaul dan
bekerjasama dengan manusia yang lainya. Proses pendidikan dan penyesuaian sebagai individu dan
masyarakat ada 2 (dua) hal, antara lain :
1. Sosialisasi merupakan suatu proses integrasi (penggabungan) individu dengan masyaarakat terutama
penyesuaian yang terkait dengan sikap dan kebiasaan.
2. Enkulturasi adalah proses penyesuaian nilai norma, dan budaya seseorang atau
individu. Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral
 Berusaha untuk melaksanakan pengendalian diri atau Inhibisi.
o Sebagai contoh yaitu tidak bermain pada waktu jam pelajaran sedang berlangsung,
Memperhatikan guru pada saat menjelaskan, datang ke sekolah tepat pada waktunya.
 Berusaha menjalankan serta senang bekerjasama dan saling tolong menolong dengan sesama
anggota masyarakat.
o Sebagai contoh adalah menjaga kebersihan di lingkungan manapun,melakukan kegiatan
belajar kelompok, kerja bakti dilingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.
Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral (homo economicus)
Pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) adalah bahwa manusia selalu mempunyai
keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat rasional dan tidak pernah puas.
Ciri-Ciri Makhluk Ekonomi yang Bermoral
1. Berusaha untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Dalam tindakannya untuk memenuhi kebutuhan hendaknya mengetahui faktor moral
3. Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan, manusia membutuhkan hubungan/ kerjasama dengan
pihak lainnya.
4. Taat terhadap norma agama dan hukum yang berlaku
5. Berlaku jujur dalam setiap kegiatannya
6. Selalu menjaga kelestarian alam
Ciri- ciri manusia sebagai makhluk ekonomi selain sebagai makhluk sosial, manusia dikenal makhluk ekonomi
juga melekat pada diri kita. Hakikat makhluk sosial, seperti yang kita tahu sekarang, menandakan kehidupan
seorang manusia yang tidak bisa lepas dari sosialisasi dengan orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri
dan harus berdampingan dengan orang lain karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri
tanpa bantuan orang lain. Definisi yang cukup jelas mengenai hakikat makhluk sosial. Namun bagaimana
dengan titel makhluk ekonomi? Manusia yang juga dikenal sebagai makhluk ekonomi bermoral ini
kemudian menimbulkan pertanyaan, “Apa maksud dari hakikat makhluk ekonomi ini?”
Perkembangan wilayah Indonesia pada dasarnya kehidupan manusia disokong oleh berbagai kegiatan yang
intinya adalah memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia: papan (tempat tinggal), pangan (makanan), dan
sandang (pakaian). Manusia memiliki naluri untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan kebutuhan ini, manusia
bisa bertahan hidup. Beberapa poin terkait dengan aktivitas sehari-hari manusia untuk bertahan hidup adalah:
 Dalam kehidupan sesungguhnya, kita tidak bisa mendapatkan segala kebutuhan dan keinginan tanpa
adanya pengorbanan. Untuk mendapatkan sesuatu, kita harus menukarkan sejumlah barang dengan
nilai yang sepadan.
 Selain itu, perasaan tidak pernah puas untuk merasa cukup ketika kebutuhan berhasil dipenuhi
akhirnya melahirkan kesepakatan di antara manusia untuk bekerja, mendapatkan uang, yang akhirnya
digunakan untuk membeli segala keperluan.
 Selalu ada peningkatan pemenuhan kebutuhan yang merupakan bagian dari tindakan rasional
seorang manusia. Inilah hakikat dari titel makhluk ekonomi yang lekat pada manusia.

Ciri-ciri Manusia adalah Makhluk Sebagai Ekonomi yang Bermoral


Ciri- ciri manusia mebagai makhluk ekonomi pada dasarnya, semua manusia berhakikat sebagai makhluk
ekonomi. Hal ini tercermin dari ciri-ciri yang melekat pada diri setiap orang dan menjadi sebagai kondisi
penduduk Indonesia dengan memiliki ciri-ciri manusia dikenal makhluk ekonomi bermoral antara lain:
1. Tindakannya rasional. Semua orang berkehendak memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
semaksimal mungkin. Kalau bisa, semua itu didapatkan dengan pengorbanan yang relatif minim.
2. Tindakan pemenuhan kebutuhan tersebut berfokus pada pemenuhan kebutuhan diri
sendiri. Manusia mencoba memikirkan dan memenuhi kebutuhan diri sendiri lebih dulu
dibandingkan memikirkan kebutuhan orang lain.
3. Keputusan yang diambil seseorang sesuai dengan tujuan. Dalam arti, manusia mampu bertindak
karena keputusan yang diambil bertujuan memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk hidup (bekerja,
mendapatkan uang, digunakan untuk membeli makanan, memenuhi kebutuhan dasar hidup).
4. Sulitnya mencapai rasa puas yang paling tinggi. Manusia bahkan dikenal tidak pernah memiliki
rasa puas. Setiap kali telah berhasil mencapai di titik tertentu, manusia selalu ingin untuk mencapai
lebih baik lagi. Siklus ini berjalan terus-menerus tanpa putus.
5. Aktivitas yang dipilih cenderung dekat dengan preferensi pribadi. Bisa dikatakan, apapun yang
dilakukan manusia harus memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Ada banyak faktor yang membedakan kebutuhan manusia yang satu dengan manusia yang lain, dan juga ada
faktor yang dikenal sama yaitu faktor perubahan sosial. Beberapa faktor pembeda tersebut kami jabarkan
secara ringkas dan informatif sebagai berikut.
1. Tempat Tinggal. Berbeda tempat tinggal, berbeda pula kebutuhan dasar manusia.
 Misalkan individu yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia tidak akan membutuhkan
pakaian tebal untuk menghangatkan diri di kala musim salju seperti masyarakat di negara 4
musim.
 Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia tidak terdiri dari 4 musim berbeda yang silih berganti
seperti negara lain seperti Australia, Jepang, Rusia, atau pun Amerika Serikat.
2. Pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, tingkat kebutuhan dirinya cenderung lebih tinggi
dibandingkan mereka dengan tingkat pendidikan rendah. Dengan mengikuti pendidikan akan terjalin adanya
suatu proses interaksi sosial, kepada semua masing-masing murid.
 Orang yang berpendidikan tinggi mungkin memiliki standar pakaian khusus, baik untuk bekerja,
bersosialisasi, atau bersantai bersama keluarga.
 Standar pakaian tersebut mungkin muncul akibat relasi dengan rekan yang seolah mematok standar
berpakaian tertentu untuk saling menghargai satu sama lain.
 Berbeda dengan standar pakaian orang dengan pendidikan yang lebih rendah, yang menganggap
pakaian sopan sudah cukup untuk berbagai pertemuan.
3. Usia. Orang tua dan dewasa muda yang hidup di tahun 2000-an ini mungkin dihadapkan pada tren
yang sama, tetapi preferensi kebutuhan mereka bisa berbeda.
 Orang tua cukup bahagia ketika kebutuhan mereka berhasil dipenuhi, misalkan berpakaian yang
cukup rapi, tidak harus selalu baru, enak dipakai, dan masih layak digunakan.
 Sedangkan dewasa muda cenderung lebih terlihat ingin terus-menerus memuaskan diri sendiri
dengan pemenuhan kebutuhan yang jauh lebih tinggi dari kata cukup. Misalkan, menginginkan
produk yang terbaru, bahan yang halus dan mencerminkan aura yang memakainya.
4. Kemajuan IPTEK. Generasi milenial cenderung memiliki pemikiran untuk mempunyai produk-produk
kemajuan IPTEK terbaru dan mengetahui berita terkini alias tidak boleh kudet. Dengan kemajuan IPTEK
ini juga salah satu faktor dari bentuk penyimpangan sosial yang biasa terjadi dimasyarakat.
 Anak sekolah yang sudah dibekali dengan smartphone berspesifikasi tinggi meski tak semua
komponen keras dan lunaknya dioptimalkan penggunaannya. Hal ini didapatkannya untuk mengatrol
gengsi.
 Generasi yang lebih tua sudah merasa lebih cukup dengan smartphone yang bisa melakukan fungsi
standar di zaman modern: mengirim pesan, telepon, browsing, mudah menangkap sinyal, baterai
awet, dan berbagai pertimbangan lain.
5. Tingkat Pendapatan. Orang dengan pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki
kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan orang berpendapatan lebih rendah.
 Kebutuhan orang berpendapatan tinggi bisa jadi karena kondisi sosialnya yang
memengaruhi kebutuhan tersebut. Contoh kebutuhan untuk mobil berspesifikasi
tinggi dan memastikan keamanan supir dan penumpang.
 Berbeda dengan orang berpendapatan rendah yang cenderung sudah puas dengan
mobil kualifikasi standar. Asalkan harga jual kembali tidak anjlok, konsumsi bahan
bakar tidak boros, dan kantor service banyak atau mudah ditemukan, produk ini
sudah cukup memenuhi kebutuhan mereka.
6. Status Sosial. Orang yang dikenal memiliki status sosial tinggi cenderung
memiliki kebutuhan yang didominasi oleh keinginan.
 Kebutuhan wanita dengan status sosial tinggi untuk mengenakan perhiasan
seelite mungkin guna mendongkrak eksistensi di kalangan rekan-rekan sesama
perempuan sosialita.
 Berbeda dengan perempuan tanpa status sosial yang tinggi, mereka cenderung
lebih mudah puas hanya dengan menggunakan satu atau dua jenis perhiasan
guna menghiasi tubuh tanpa terkesan berlebihan.
7. Perbedaan Selera. Satu orang dengan orang lain memiliki selera yang berbeda
dan memengaruhi preferensi kebutuhan masing-masing.
 Perempuan yang tergolong tomboy akan cenderung mencari produk yang
bersifat kelaki-lakian dan membuat tampilan diri menjadi lebih macho.
Berbeda dengan perempuan yang feminin, yang akan cenderung mencari produk-produk yang
manis, seperti baju dress, anting, cat kuku, alat kosmetik, dan lain sebagainya
B. Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )

Satuan Pendidikan : …………………………


Kelas / Semester : VII / Genap
Mata Pelajaran : IPS
Nama Kelompok : …………………………
Anggota Kelompok : 1. ……………………… 3. ……………………………..
2. ……………………… 4. ……………………………...

A. Alur Tujuan Pembelajaran : Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial


dan ekonomi yang bermoral
B. Sumber : video dan gambar/foto
Buku paket dan internet

C. Pertanyaan, dan Jawablah dengan baik dan benar, tetap semangat!


1. Coba kalian pelajari dan diskusikan kembali materi mengenai
manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang
bermoral. Kalian bisa membuka buku paket dan berselancar didunia
maya.
2. Lengkapilah kolom yang terdapat di bawah ini!

NO Uraian Penjelasan
1. Contoh manusia sebagai
makhluk sosial

2. Contoh manusia sebagai …


makhluk ekonomi

3. Contoh manusia sebagai


makhluk ekonomi yang bermoral

Anda mungkin juga menyukai