PERKANTORAN MODERN
TINGKAT DASAR
KATA PENGANTAR
iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
iii
DAFTAR ISI .
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
E. Manfaat ..................................................................................
11
C. Latihan ..................................................................................
23
D. Rangkuman .............................................................................
24
25
25
27
29
D. Latihan ...................................................................................
31
E. Rangkuman .............................................................................
32
33
33
34
43
47
E. Latihan ..................................................................................
50
F. Rangkuman ............................................................................
50
52
53
53
BAB II
BAB V
55
56
58
59
60
H. Latihan ...................................................................................
61
I.
Ringkasan .............................................................................
62
63
63
65
66
67
E. Latihan ...................................................................................
67
F. Rangkuman ............................................................................
68
69
69
71
74
76
E. Latihan .
77
F. Rangkuman ... .
78
Daftar Pustaka...
79
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan cara melaksanakan
tugas danfungsi berbagai bidang kegiatan pemerintahan dan
pembangunan di lingkunganinstansi pemerintah, seperti sekretariat
lembaga tinggi negara, kementerian, danlembaga pemerintah
nondepartemen serta lembaga pemerintah lainnya di pusatdan daerah
khususnya di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemeritnah
adalahUndang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Ruang
lingkup administrasi umum berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah. Juga terdapat dalam Permenkumham NOMOR
: 5 tahun 2012 meliputi jenis dan format, penyusunan naskah dinas, tata
surat dinas, penggunaan lambing Negara, logo dan cap dinas dan
perubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat naskah dinas. Kedua,
Permenkumham Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pola Klasifikasi Arsip,
meliputi Kode unit Utama, Kode Unit Kerjas, Kode Unit Kerja Kantor
Wilayah, Kode masalah fasilitatif, Kode masalah substantive, Masalah
Fasilitatif dan Masalah Substantif. Dalam hal teknis pelaksanaan Tata
Naskah Dinas Elektronik terdapat pada buku panduan TNDE Kemkumham
RI Tahun 2013 yangberisi tampilan awal TNDE, Tampilan Beranda dan
Link Kerja, Prosedur Penerimaan Surat Dinas, Dasar-dasar
Pengklasifikasian penomoran surat, contoh pembuatan naskah surat dinas
dan Fitur Pencarian.
Pada masa sekarang ini, informasi telah menjadi kebutuhan mutlak bagi
setiaporganisasi, baik itu organisasi pemerintah pusat, daerah maupun
bisnis.Keseluruhan organisiasi pada dasarnya membutuhkan informasi.
Informasimenjadi bagian sangat penting untuk mendukung proses kerja
administratif danpelaksnanaan fungsi-fungsi manajemen birokrasi dalam
menghadapi perubahansituasi dan kondisi yang berkembang dengan
cepat.
Menurut Schwartz dan Hemon (1993), informasi pada saat sekarang
merupakansumber ekonomi yang memiliki nilai dan biaya produksi (value
and a cost ofproduction).Nilai ekonomi dapat dilihat dari semakin
komersialnya informasi,sehingga mempunyai nilai signifikan dan memberi
peluang untuk dapatdiperjualbelikan.Di samping itu, proses pengolahan
yang tepat, dan penemuankembali informasi dengan cepat, akurat dan
lengkap memiliki kuantitatif yangdapat dikukur secara ekonomi.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
F. Manfaat
Peserta diklat dan pembaca dapat memperoleh pengetahuan
mengenai manajemen arsip modern dan pengenalan tentang arsip
elektronik,
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
BAB II
TATA NASKAH DINAS
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satukesatuan
sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dantepat
sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.
6. Keamanan
Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi,penyampaian
kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dandistribusi.
Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah Mempunyai Ruang lingkup meliputi
pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas; penyusunannaskah
dinas; pengurusan naskah dinas korespondensi; pejabat penanda
Pengertian umum dalam tata naskah dinas antara lain.
1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yangmeliputi
tata
naskah
dinas,
penamaan
lembaga,
singkatan
dan
akronim,kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
2. Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasikedinasan
yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yangberwenang di
lingkungan instansi pemerintah dalam rangkapenyelenggaraan tugas
pemerintahan.
3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis
yangmeliputi
pengaturan
jenis,
format,
penyiapan,
pengamanan,pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas,
serta mediayang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
tataletak dan redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo, dan
capdinas.
5. Penanda
tangan
naskah
dinas
adalah
pejabat
yang
menandatanganinaskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
kedinasan padajabatannya.
6. Instansi
pemerintah
adalah
kementerian,
lembaga
pemerintahnonkementerian, sekretariat lembaga negara, lembaga
setingkat menteridan lembaga lain, lembaga nonstruktural, serta
pemerintah provinsi dankabupaten/kota.
7. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan
BhinnekaTunggal Ika.
8. Logo
adalah
gambar
dan/atau
huruf
sebagai
identitas
instansipemerintah.
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan
naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
A. Naskah Dinas ArahanNaskah dinas arahan merupakan naskah
dinas yang memuatkebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan
yang harus dipedomani dandilaksanakan dalam penyelenggaraan
tugas dan kegiatan setiap instansipemerintah yang berupa produk
hukum yang bersifat pengaturan,penetapan, dan penugasan.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
Asas Sentralisasi
Yaitu apabila pengendalian kegiatan pengurusan surat, baik surat
masukmaupun
surat
keluar,
sepenuhnya
dibebankan
dandipertanggungjawabkan secara terpusat pada suatu unit
organisasi.
Keuntungan dari asas ini adalah :
1) Dimungkinkan adanya keseragaman sistem dan prosedur
sertaperalatannya;
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
Asas Desentralisasi
Asas desentraliasi yaitu apabila pengendalian kegiatan
pengurusan surat,baik surat masuk, maupun surat keluar
sepenuhnya dilaksanakan olehmasing-masing unit kerja dalam
suatu organisasi. Masing-masing unitkerja dalam organisasi
melaksanakan
dan
mempertanggungjawabkanpengelolaan
suratnya masing-masing, dari penerimaan, pencatatansampai
dengan
pengiriman
surat
keluar.
Asas
desentralisasi
dapatdilaksanakan pada instansi yang mempunyai ruang lingkup
dan volumekerja yang besar.
Dengan asas desentralisasi ini, maka:
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
1) Pengelolaan,
pengarahan
dan
pengendalian
surat
dilaksanakansepenuhnya oleh unit pengolah;
2) Fungsi dan wewenang unit kearsipan terbatas pada
penerimaan danpengiriman surat keluar dan pengelolaan,
serta penyimpanan arsipinaktif;
3) Penggunaan sarana pencatatan surat, baik kartu kendali
maupunlembar pengantar surat, cukup dengan rangkap dua.
Keuntungan dari diterapkannya asas ini adalah, penyampaian
surat kemeja-meja kerja semakin cepat, dan kecepatan
pemrosesan surat jugaakan semakin meningkat. Kekurangan dari
asas ini adalah kemungkinanterjadinya ketidak seragaman sistem
dan prosedur, termasukperalatannya, akan semakin besar.
Dengan demikian, asas desentralisasi hanya akan dapat berjalan
secarabaik, apabila terdapat satu kebijakan pengelolaan surat
yang tunggal.Dengan cara demikian, keseragaman dapat
diusahakan/
dimungkinkandengan
pengawasan
yang
dilaksanakan secara terpusat. Untukmelaksanakan hal tersebut,
perlu
adanya
unit
kerja
yang
diberi
tugasuntuk
melaksanakannya.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
untuk menetapkan asaskebijakaan tersebut sangat bergantung
pada kondisi dan karakteristikorganisasi yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkandalam pemilihan asas ini
adalah :
1) Besar kecilnya rentang tugas organisasi yang bersangkutan;
2) Kompleksitas tugas dan fungsi organisasi;
3) Lokasi gedung kantor, satu atap atau terpencar;
4) Jumlah pegawai yang ada dalam suatu organisasi;
5) Jumlah surat yang dikelola.
Karena kedua asas tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannyamasing-masing, maka sebuah organisasi yang
besar dapat menerapkanasas desentralisasi terkendali. Asas ini
merupakan gabungan dari asassentralisasi dan desentralisasi, di
mana masing-masing unit kerja dapatmelaksanakan pengurusan
suratnya sendiri-sendiri, namunpengendaliannya dilakukan secara
terpusat. Dengan cara demikian,sungguh pun masing-masing unit
kerja melaksanakan pengurusansuratnya sendiri, namun masih
dimungkinkan adanya keseragamanprosedur dan tata kerja, serta
lebih mudah dalam pengendalian danpembinaannya.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
10
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
11
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
12
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
13
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
14
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
15
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
16
f.
Mildex
Untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam menetapkan
arahsurat serta kesalahan dalam penggolongan surat, perlu disusun
Mildex.Mildex merupakan pedoman yang dipakai oleh petugas
untukmenetapkan surat mana yang perlu dikendalikan, surat yang
perluformulir/lembar disposisi, dan sebagainya. Sebuah Mildex
yangsederhana dapat dibuat dengan mencantumkan sebuah daftar
subjek yangdisusun secara abjad. Subjek tersebut akan memberikan
gambaran fungsiunit kerja masing-masing organisasi. Daftar subjek
tersebut sekurangkurangnyaberisi nama subjek, nama unit kerja yang
mengelola sertaperlu atau tidaknya surat tersebut dikendalikan.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
17
Contoh Mildex
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
18
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
19
Pengiriman Surat
Dalam merancang pengelolaan surat keluar, pengiriman surat
perlumendapat perhatian yang besar. Masalah- masalah dalam
pengirimansurat yang memerlukan pertimbangan adalah yang
berkaitan denganvolume surat keluar, tenaga yang harus
disediakan dan sarana sertaprasarana yang diperlukan.
Untuk organisasi yang lokasinya satu atap, pengiriman surat
dapatdilakukan secara terpusat. Hal ini akan lebih efisien dan
efektif karena
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
20
b. Formulir (Takah)
Pengurusan surat yang prasarana dan sarananya menggunakan
formulirtakah, adalah bila organisasi tersebut menggunakan sistem
tata naskah(takah) di dalam kegiatan administrasinya. Sistem ini
dipakai oleh MabesTNI.
Sarana takah adalah :
1) Map Takah
Dipakai untuk memberkaskan dan memproses suatu
persoalantertentu. Map takah memiliki dua penjepit naskah. Di
bagian kananuntuk menjepit naskah, sedangkan di bagian kiri
dipakai untuklembar catatan.
2) Buku Indeks Persoalan
Bentuk buku ini adalah semacam pola klasifikasi dan
disusunberdasarkan fungsi-fungsi organisasi, tidak berdaarkan
strukturorganisasi.
3) Buku Takah
Digunakan sebagai tempat untuk mencatat tulisan dinas yang
sedangdiproses dengan takah, baik untuk tulisan dinas yang
masuk maupunkeluar.
4) Lembar Catatan
Dipakai
untuk
mencatat
disposisi,
pengarahan
pimpinan,tanggapan/saran dari staf, mencatat pembicaraan
mengenaipenyetesaian suatu tulisan dinas.
5) Buku Harian Takah
Digunakan untuk membuat catatan harian atas semua takah
yangdibuka,
diedarkan
dan
dikendalikan
oleh
sekretaris/tatausaha/pembuka
takah
serta
tanggal
pengembaliannya. Oleh sebabitu, jumlah buku harian takah
disesuaikan dengan hari kerja yangada
6) Kartu Pemeriksaan Peredaran Takah (KPPT)
Digunakan untuk mencatat dan mengenda(ikan peredaran
takah.
7) Buku Ekspedisi Takah
Dipakai sebagai sarana untuk mengirimkan takah
8) Buku Daftar Pembukaan Takah
Digunakan untuk mencatat pembukaan takah setiap harinya.
9) Sampul Takah Rahasia
Dipakai ssebagai sampul pertama pengiriman takah
rahasia.Selanjutnya sampul takah rahasia dimasukkan lagi
kedalam suatumap, sehingga ciri-ciri rahasia tidak terlihat lagi.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
21
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
22
c)
d)
e)
f)
2) Lembar Pengantar
Surat biasa dan rahasia dicatat pada lembar pengantar surat
biasa danrahasia rangkap dua, baik untuk surat masuk maupun
surat keluar.
Gambar 2-4 Lembar Pengantar Surat Biasa
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
23
C. Latihan
1. Surat dinas adalah informasi kedinasan berupa pemberitahuan,
pernyataan,permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang kepada
pihak lain di luarinstansi/ organisasi yang bersangkutan. Pengertian surat
di atas tertuang/terdapat dalam :
a. UU No. 43 Tahun 2009
b. Keputusan Menpan No. 72 Tahun 2013
c. Keputusan Ka. ANRI No. 26 Tahun 2007
d. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2008
e. Surat Edaran No. SE/01/Tahun 2012
2. Kegiatan-kegiatan dalam pengurusan surat, kecuali :
a. Menerima surat
b. Menyortir surat
c. Menetapkan dan menentukan arah surat
d. Mencatat surat keluar
e. Memberkaskan surat
3. Dalam daur hidup arsip pengurusan surat termasuk mengelola :
a. Penciptaan (Creation)
b. Penggunaan dan Pemeliharaan (Maintenance & Use)
c. Penyusutan (Disposal)
d. Referensi
e. a dan b. benar
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
24
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
25
BAB III
PENGERTIAN DAN JENIS
ARSIP
Setelah Membacabab ini, peserta diklat dapat
menjelaskan pengertian, tipologi, fungsi arsip dinamis dan
siklus arsip
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
26
diproses
Kedua, arsip harus disimpan dalam bentuk yang nyata.Tiga bentuk atau
mediasecara umum terdiri atas kertas (paper), film dan media magnetik
(magneticmedia).Arsip berbasis kertas berupa data, gambar atau teks yang
disimpan dalamsesuatu yang tekomposisi kimiawi tanpa melihat ukuran,
warna atau beerat kertas.Arsip film merupakan data, gambar atau teks
yang disimpan dalam film, termasukSetelah Anda mempelajari Bab III ini,
Anda diharapkan dapat menjelaskan pengertian arsip,tipologi, dan fungsi
arsip dinamis, dan siklus arsippula bentuk khusus film, seperti microfilm.
Sementara arsip media magnetic merupakan data, gambar atau teks yang
disimpan dan ditemubalikkan (retrival)melalui penulisan kode secara
magnetik dan khusus berkaitan dengan komputer.
Ketiga, adalah bahwa arsip dapat ditemubalikkan (retrievable).Setiap
bentuk arsipbaikapakah berbasis kertas, film, maupun media magnetik
harus dapatditemubalikkan secara fisik maupun informasinya.Arsip dapat
dibedakan dengannonarsip (nonrecord), karena nonarsip merupakan
keseluruhan informasi dalambentuk yang tidak nyata.Salah satu contoh
nonarsip adalah percakapan biasa.
Nonarsip ini dalam kondisi lingkungan tertentu dapat menjadi arsipMilburn
D. Smith III (1986) memberikan pengertian arsip hampir sama
sepertiLundgren, dia menyatakan bahwa arsip (record) merupakan
keseluruhan bentukinformamsi terekam. Media arsip yang menurut Smith III
dapat berupa kertas,mikrofilm, media magnetik atau disk optic. Pendapat
Smith III ini agak berbedadengan Lundgern dan Lundgern,
mengapa?Karena media optik telah dimasukkansebagai salah satu media
arsip.
Lebih lanjut, Smith III membagi media arsip ke dalam beberapa
kategori.Pertama, arsip-arsip dengan media elektronik (electronic media)
yang meliputidisk magnetik, diskettes, pita magnetik dan disk
optik.Umumnya, mediaelektronik digunakan untuk meyimpan informasi
arsip dalam jenis dan jumlahyang besar.Kedua, media mikrofotografik
(microphotographic media) yangmeliputi mikrofilm atau microfiche dan
computer output microforms (COM).
Media ini digunakan untuk menyimpan informasi yang membutuhkan akses
cepatatau penyimpanan yang sangat lama.Bentuk media yang ketiga,
adalah arsip-arsip dengan basis kertas. Arsip iniUmumnya berbentuk hard-
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
27
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
28
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
29
Fungsiarsip ialah:
1. Mendukung proses pengambilan keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan, pimpinan dalam tingkat
manajerialmanapun pasti membutuhkan informasi. Informasi yang
dibutuhkanmerupakan rekaman proses kegiatan yang telah dilakukan.
1nformasi inisesungguhnya berasal dari arsip dinamis.
2. Menunjang proses perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan untuk memperkirakan
kondisiyang akan datang yang akan dicapai. Upaya pencapaian ini akan
dilaksanakanmelalui serangkaian kegiatan yang telah ditentukan dalam
rencana-rencana.
Untuk menyusun perencanaan dibutuhkan banyak informasi yang
mendukungperkiraan yang akan dicapai. Informasi ini dapat diperoleh dari
arsip dinamis.
3. Mendukung pengawasan
Dalam melakukan pengawasan, dibutuhkan informasi terekam
tentangrencana yang telah disusun, apa yang telah dilakukan, dan apa
yang belumdilaksanakan. Kesemua ini dapat direkam dalam bentuk arsip
dinamis.
4. Sebagai alat pembuktian
Dalam proses pengadilan, banyak dibutuhkan informasi yang
mendukungpembuktian. Kegiatan di dalam pengadilan itu sendiri akan
banyakmenghasilkan informasi terekam, yang nantinya dapat digunakan
kembalioleh pengadilan. Seluruh informasi ini merupakan arsip dinamis
yang dapatdigunakan dalam proses pembuktian.
5. Memori organisasi/perusahaan
Keseluruhan kegiatan organisasi atau perusahaan, baik itu berupa
transaksi,aktifitas internal organisiasi/perusahaan atau keluaran yang dibuat
olehorganisiasi/perusahaan dapat direkam dalam bentuk arsip dinamis.
Informasiterekam ini nantinya dapat digunakan oleh organisasi/ perusahaan
dalammenjalankan kegiatannya di masa yang akan datang.
6. Arsip untuk kepentingan Politik dan Ekonomi
Kegiatan politik dan ekonomi akan banyak menghasilkan dan
membutuhkaninformasi. Beragam informasi ini dapat diperoleh dari
berbagai sumber, dansalah satunya adalah berasal dari arsip dinamis.
C. Sistem Arsip
1. Tujuan Kearsipan
Tujuan kearsipan ialah menyelamatkan bahan pertangungjawaban
nasionaltentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan
kehidupankebangsaan.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
30
Jika dikaitkan dengan tujuan arsip, maka secara umum suatu sistem
kearsipanmempunyai sasaran : Memberikan pelayanan dalam
penyimpanan arsip danmampu menyediakan informasi yang tepat,
lengkap, akurat, relevan, dan tepatwaktu secara efisien.
2. Siklus Hidup Arsip
Untuk mencapai sasaran sistem kearsipan di atas, tidak dapat lepas
kaitannyadengan siklus hidup arsip. Umumnya, setiap jenis arsip akan
melewati siklushidup sebagai berikut:
a.
Tahap Penciptaan
Pada tahap ini, arsip diciptakan/dibuat, kemudian digunakan
sebagaimedia
penyampai
informasi,
sebagai
dasar
perencanaan,pengeorganisaisan,
pengambilan
keputusan,
pengawasan dan lainsebagainya.
Ada dua cara arsip diciptakan. Pertama, diterima dari organisasi
atauseseorang yang berasal luar organisasi.Kedua, dapat
diciptakan secarainternal oleh satu orang atau lebih. Penciptaan
arsip eksternal sepertisurat, laporan, formulir, tidak dalam kontrol
dan kendali suatuorganisasi/perusahaan, karena arsip diciptakan
oleh orang lain. Namundemikian, penciptaan arsip dari dalam
dapat dikontrol dan dikendalikanberdasarkan pada kebutuhan
organisasi/perusahaan
c.
Tahap Pemanfaatan Arsip (Filing)
Pada tahap ini, arsip dapat dikategorikan sebagai arsip dinamis,
yaituarsip yang masih digunakan secara langsung dalam
penyelenggaraanadministrasi
sehari-hari.Selanjutnya,
arsip
dinamis dapat dikategorikanlagi menjadi arsip dinamis aktif, yaitu
arsip yang frekuensipenggunaannya masih sangat tinggi dalam
penyelenggaraan administrasi sehari-hari (terus-menerus).
Sedangkan arsip dinamis inaktif ialah arsip dinamis yang
frekuensi
penggunaannya
sudah
menurun
(jarang)
dalampenyelenggaran administrasi sehari-hari.
d. Tahap penyimpanan dan penemuan kembali
Arsip disimpan untuk tujuan digunakan kembali sewaktuwaktudibutuhkan di kemudian hari.Ingat to file and to find.
e.
Tahap pemindahan
Dalam kurun waktu penyimpanan selembar arsip mungkin saja
arsipdicari dan digunakan secara terus-menerus.Dalam hal ini
arsipdinamakan dinamis aktif.Namun demikian, arsip tidak selalu
secaraterus-menerus digunakan, maka perlu dimusnahkan atau
dipindahkan.Perlu dipertimbangkan pertama, arsip dapat
dipindahkan dari status aktifmenjadi inaktif, tetapi masih dalam
ruang lingkup kantor
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
31
f.
Tahap pemusnahan
Tahap terakhir dari lingkaran adalah penghapusan. Beraneka
ragam caradapat digunakan untuk menghilangkan arsip, dari yang
sederhana yaitudengan menghancurkan arsip dan melemparkan
ke dalam tempat sampahsampai dengan cara yang kompleks
dengan menggunakan mesin yangmahal.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
32
1.
2.
3.
4.
5.
E. Rangkuman
Arsip adalah salah satu sumber informasi terekam, pada dasarnya memiliki
fungsidan kegunaan yang signifikan dalam menunjang kegiatan
administrasi negara danpelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.Karena
pentingnya informamsinya, arsipharus dikelola di dalam suatu sistem yang
disebut dengan manajemen arsipdinamis.Manajemen arsip dinamis
merupakan pengelolaan tehadap keseluruhandaur hidup (life cycle) arsip.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
33
BAB IV
PENATAAN BERKAS (FILING)
Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan
mengerti tentang Organisasi dan filing, Penataan berkas,
Peralatan filing dan Penyimpanan filing
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
34
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
35
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
36
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
37
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
38
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
39
b.
Aturan Mengindeks
Urutan Alpabetis
Nama-nama diurutkan abjad dengan membandingkan unit
pertamadalam setiap nama, huruf demi huruf. Unit kedua
dipertimbangkanhanya jika unit pertama sama. Unit yang ketiga
dipertimbangkanhanya jika huruf pertama dan kedua sama, dan
sebagainya.
Nama Orang
Balikkan dan kemudian abjadkan nama-nama orang dalam
urutanini: nama keluarga, marga atau nama akhir , pertama; nama
pertama,dan nama tengah; kedua, kalau ada ;yang ketiga.Contoh
: Lisa Nurena, SE ? Nurena, Lisa, SE
Nama yang menggunakan nama keluarga, marga
Suatu nama yang menggunakan nama keluarga, marga, maka
namamarga sebagai urutan pertama.
Contoh : Risson P. Sihotang ? Sihotang, Risson, P.
Nama Instansi/Perusahaan
Nama perusahaan instansi lembaga yang menggunakan nama
orangdisusun dalam urutan sama seperti pada waktu mengindeks
namaperorangan yang lengkap. Di samping itu ada pula nama
bukannama orang.
Contoh : Adnan Buyung Nasution & Ass ? Nasution,
Adnan,Buyung (&), AssociatesPT. PUSRI Jakarta ? PUSRI,
Jakarta, Perseroan TerbatasMasih banyak aturan yang lain, yang
tidak sempat dibahas di sini,misalnya nama orang yang bergelar,
mempunyai nama suci, wanitayang sudah menikah dan lain
sebagainya.
Sistem Filing Subjek/Perihal
Jika Anda menerapkan sistem lain selain sistem abjad, karena
organisasiAnda melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan
masalah-masalahyang berkenaan dengan organisasi Anda, maka
Anda dapat menerapkanfiling sistem subjek dalam menyimpan
arsip-arsipnya.
Untuk menerapkan sistem subyek ini, Anda harus menentukan
terlebihdahulu masalah-masalah apa yang pada umumnya
dipermasalahkandalam surat-surat setiap hari. Masalah-masalah
tersebut kemudiandikelompokkan menjadi satu subjek. Misalnya,
masalah yang berkenaandengan kepegawaian dikelompokkan
dalam satu subyek di bawahkepegawaian, masalah-masalah
yang berkenaan dengan keuangankeuangan dikelompokkan
dalam satu subyek keuangan. Selanjutnya,masalah--masalah itu
dijadikan subyek dari pokok masalah (subjek)misalnya:
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
40
Kepegawaian
Cuti
Kenaikan pangkat
Lamaran
dsb.
Keuangan
Gaji
Hadiah Lembaran
Lembur
dsb.
c.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
41
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
42
d.
e.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
43
dilaksanakan,
perlu
disiapkan
lebih
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
44
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
45
2. Guide
Guide ini merupakan penujuk dan sekaligus sebagai pemisah. Bentuk
guidesebagi berikut:
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
46
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
47
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
48
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
49
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
50
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
51
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
52
BAB V
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN ARSIP VITAL
Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan mampu
memahami tentang pengertian arsip vital, identifikasi arsip vital,
bencana alam, metode perlindungan, perlengkapan tempat
penyimpanan arsip vital, pencegahan terhadap bencana
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
53
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
54
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
55
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
56
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
57
1.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
58
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
59
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
60
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
61
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
62
a. Lemari kayu
b. Lemari besi
c. Filing kabinet
d. Lemari plastik
I.
Ringkasan
1. Arsip vital adalah arsip yang bersifat esensial untuk kelangsungan
operasionalorganisasi, dan dapat masuk ke dalam kategori arsip aktif
atau inaktif.Duplikasi atau copy dibuat bagi pengguna arsip vital.
2. Mikroformulir adalah media yang baik untuk retensi jangka panjang
datavital, dan ruang penyimpanannya pun tidak memakan banyak
tempat.
3. Semua arsip vital organisasi hendaknya didaftar dan disebutkan,
termasukperlindungan pada jadwal retensi arsip vital. Program arsip
vital
hendaknyadievaluasi
setiap
tahun
untuk
memastikan
keefektifannya dalam keadaankrisis.
4. Arsip vital perlu dilindungi sebaik-baiknya dari kecerobohan yang dibuat
olehmanusia clan bahaya alam. Metode perlindungan untuk arsip vital
terhadappencemaran, duplikasi, maka diperlukan ruang khusus dan
pusatpenyimpanan arsip vital.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
63
BAB VI
PENYUSUTAN ARSIP
Setelah membaca bab ini, peserta diklat diharapkan memahami konsep
penyusunan arsip, Jadwal retensi dan inventarisasi arsip, Penilaian dan nilai
guna arsip dan Penetapan jangka simpan
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
64
b.
c.
d.
e.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
65
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
66
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
67
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
68
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
69
BAB VII
ARSIP ELEKTRONIK
Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan memahami
pengertian arsip elektronik, jenis arsip elektronik, mengelola arsip
elektronik, pengantar tata naskah dinas elektronik
tersebut
sejalan
dengan
tuntutan
akan
modernisasi
administrasi
R.
Schumbert,
dalam
buku
Records
Management
:Integrateg
Information System, 1992 telah membuat satu definisi tentang file elektronik.
Electronic file generally consist of any collection of informationthat is recorded in
a code that can bestored by computer and stored on somemedium for retrieval
viewing and use.Apabila diterjemahkan, file elektronikpada umumnya terbagi
dalam beberapakumpulan informasi yang direkamdalam kode yang dapat
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
70
elektro
magnetik,
optikal,
atausejenisnya,
yang
dapat
tetapi
tidak
terbatas
padatulisan,
suara,
gambar,
peta,
teleks,
telecopy
atausejenisnya,
huruf,
tanda,
angka,
kodeakses, simbol atau perforasi yang telahdiolah yang memiliki arti atau
dapatdipahami oleh orang yang mampumemahami. Menurut undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, menerangkan arsip adalah rekaman
kegiatan
atau
peristiwa
dalam
berbagai
bentuk
media
sesuai
oleh
lembaga
pendidikan,perusahaan,
negara,
organisasi
pemerintahan
daerah,
politik,organisasi
lembaga
kemasyarakatan
arsip
elektronik
adalah
kumpulan
informasi
yang
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
71
proses
administrasisecara
aktif,
masih
secara
seleksi
diserahkan
instansibersangkutan
arsip
in
penyimpanannya
aktif
keunit
sudahmenurun
kersipan
nilai
pada
kegunaannya
Kabupaten/Kota,
Lembaga
KearsipanUniversitas.File,
record,
diatas,
penulisberpendapat
bahwa
masih
terdapat
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
72
arsip yang terhubung secara integrative melalui teknologi komputer, dan model
integratif kumpulan informasi arsipbersifat leveling yaitu :
1. Level letter
2. Level file
3. Level records
4. Level archives
Keempat level diatas, apabiladikonversikan dengan teknologi komputer maka
dapat menghasilkanmodul-modul arsip elektronik sebagaiberikut :
1. e-letter
2. e-file
3. e-record
4. e-archives
Untuk mengintegarsikanmasing-masing modul-modul diatas, maka setiap
modul
tersebut
harusdilengkapi
dengan
metadata
sertafasilitas
menu
pendukung lainnya, danyang penting diperhatikan adalahsusunan masingmasing metadata harusdidesign dengan tepat dan akurat yaitumetadata yang
wajib diisi (mandatori)dan metadata pendukung(unmandatori). Dengan design
metadatayang akurat, maka akan terjadi aliranaktivasi elektronik terhadap
kumpulaninformasi
arsip
dari
masing-masinglevel
yang
pada
akhirnya
teknologikomputer
menyimpanarsip
hingga
seperti
mencatat,mengindeks,
menyusun
danmenampilkan
mengolah
daftar
dan
arsip,
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
73
Proses
elektronikisasi
arsip
yaitu
proseskerja
teknologi
komputer
telahdiuraikan
memenuhi
criteria
menghasilkan
diatas,
seluruh
apabila
level
aktivasielektronik
design
kumpulan
yang
aplikasipenginputan
informasi
integratif
dari
arsipmaka
dapat
akan
masingmasinglevel
program
danaplikasi
yang
sudah
didesign
sesuaidengan
dengan
elektronikpemahamannya
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
data
yangdisimpan
berkaitan
erat
sebagai
dengantempat
dokumen
menyimpan
74
dokumenelektronik.
records,archives
Apabila
maka
darisentralisasi,
menggunakananalogi
dapat
desentralisasi,
pengorganisasian
analogipengorganisasian
pengorganisasian
ataudesentralisasi
records
terakhirpengorganisasian
dipahami
hanyameliputi
archives
file,
archival
file,
file
terkendali,
records
hanyameliputi
records,
pengorganisasi
terdiri
sedangkan
centre,
dan
building.
Jika
danarchivesdiatas
diaplikasi
kedalamsistem komputer maka tempatnya hanya satu yaitu data centre atau
bank data.Pada dasarnya arsip yangdisimpan itu karena memiliki nilaiguna,
oleh sebab itu arsip akan dicari,untuk dipergunakan kembali olehpangguna
arsip
sesuai
dengankepentingan
dari
masing-masingpengguna
arsip.
peraturan
dan
perundangundanganyang
ketertutupan
Exception
(MALE)
arsipmaupun
yaituprinsip
prinsip
yang
terkait
Maximum
menghendaki
pada
dekade
1980
1990
dibelahan
benua
Eropa.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
75
sudah sejak lamadiakui sebagai salah satu alat buktihukum yang sah sesuai
dengan hokum acara di Indonesia, sedangkan arsipelektronik, baru diakui
sebagai alatbukti hukum yang sah, sejakdiberlakukannya Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentangInformasi Transaksi Elektronik. DalamUndangUndang tersebut diterangkanbahwa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dan/atau hasilcetaknya merupakan alat bukti hokum yang sah bunyi
pasal 5 ayat (1),selanjutnya Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik
dan/atauhasil
cetakannya
sebagaimanadimaksud
pada
pasal
ayat
kegiatanadministrasi
masalahberkaitan
tersebut
dengan
tempat
seringmenimbulkan
penyimpananarsip
berbagai
kertas,
biaya
tinggi,
terutama
untuk
tempat
penyimpanandan
peluang
diversifikasi(penambahan
yang
ragam)
sangat
pengelolaan
besarterhadap
arsipberbasis
upaya
teknologi
komputer.
Bagaimana melaksanakansistem pengelolaan arsip elektronikdengan tetap
mengikuti atau sesuaidengan norma-norma atau kaidahkearsipan yaitu :
1)
Mempersiapkan
berkaitandengan
pranata
program
teknologikomputer.
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
organisasiserta
sistem
diversikasipengelolaan
dan
arsip
prosedur
berbasis
76
Melakukan
input
data,
scanning
danrecognation
terhadap
surat
dari
e-goverment
melaksanakan
kegiatan
akan
menyebabkan
administrasinya
dengan
suatu
instansi
dapat
lebih
mudah,
cepat,
Mendukung
kebijakan
perkantoran
elektronis
guna
menuju
e-
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
77
E. LATIHAN
1. Pengertian arsip elektronik menurut Patricisa E. Wallace ialah?
a) Kumpulan informasi
b) Perekaman dalam kode
c) Penyimpanan pada computer
d) Dapat dilihat dalam beberapa media
e) a, b, c, d benar
2. Undang-undang yang mengatur tentang informasi transaksi elektronik
ialah?
a) UU No. 11 Tahun 2007
b) UU No. 12 Tahun 2008
c) UU No. 20 Tahun 2013
d) UU No. 11 Tahun 2008
e) UU No. 8 Tahun 2013
3. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemda, lembaga
perorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pengertian diatas adalah sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan sebagai berikut?
a) UU No. 43 Tahun 2009
b) UU No. 43 Tahun 2010
c) UU No. 45 Tahun 2009
d) UU No. 45 Tahun 2009
e) UU No. 43 Tahun 2003
4. Unsur-unsur yang terdapat dalam arsip elektronik ialah?
a) Kumpulan informasi arsip
b) Teknologi computer
c) Data yang diolah dan disimpan kembali sebagai dokumen elektronik
d) A, b, c, d benar
5. Pengorganisasian records jika menggunakan analogi pengorganisasi file
meliputi?
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
78
a) Records center
b) Pengorganisasian archives
c) A,b benar
d) Archival building
e) B, d benar
F. RANGKUMAN
1. Arsip elektronik adalahj beberapa kumpulan informasi yang direkam
dalam kode yang dapat disimpan pada komputer dan dalam
beberapa media untuk dilihat kembali dan dipergunakan.
2. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat,
diteruskan,
dikirimkan,
diterima,atau
disimpan
dalam
bentuk
rancangan,foto,
elektronik
data
interchange
(EDI),surat
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
79
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Amansyah,
Zulkifli.
(1990),
Manajemen
Kearsipan,
Jakarta:
PT
Gramedia:Jakarta
Bassett, Ernest D. And David G. Goodman, (1974), Business Filing and
Records
Control, Cincinnati, Ohio : South-Western Publising and Co.
Basuki, Sulistyono, (2003) Manajemen Arsip Dinamis, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Diamond, Susan Z, (1983), Records Management, A Practical Guide New York
:Amacom
Gunarto, Imam."Sekilas tentang Pengelolaan Arsip Vital," dalam BeritaArsip
Nasional Rl.
Ham, F Gerald, Selecting and Appraising Archives and Manuscripts, Chicago :
The Society of American Archivist.
Komaruddin, (1981) Manajemen Kantor, Teori dan Praktek, Bandung: Sinar
Baru.
Leffingwell, William H., and Edwin M. Robinson,(1985), Texbook of Office
Management, New York : McGraw-Hill Book Company Inc.
Lundgren, Terry D and Carol A. Lundgren, (1989), Record Management in The
Computer Age, Boston: Kent Publishing.
Mamoeri, Endar, (2000) Administrasi Perkantoran, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Martono, Boedi. (1997), Arsip Korespondensi, Penciptaan dan Penyiapan,;
Jakarta, Sinar Harapam
Martono, Boedi. , (1994) Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital, Dalam
Manajemen Kearsipan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Penn, Ira A et.all (1992), Record Management Hand Book, London: British
Library Cataloging in Publication Data.
Ramelan, Latar Belakang Lahirnya Sistem Kartu Kendali. Berita Arsip Nasional
RI No. 11 Juni 1982.
Ricks, Betty R, Swafford, Ann, J., and Gow, Kay E. (1992), Information and
Image Management, Ohio: South-Western Publishing.
Schwartz, Candy and Peter Hernon, (1993) Records Management and Library :
Issues and Practices, New-Jersey : Ablex Publish.
Scott, George, M., (1986), Principles of Management Information Systems,
McGraw-Hill Book Co.
Smith III, Milburn D., (1986) Information and Record Management, New-York:
Greenwood Press Inc.
Soetrisno, (2005) ,Administrasi Perkantoran, Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si
80
C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si