Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

SARANA PENELUSURAN INFORMASI

DISUSUN

OLEH:

1. Ima Agnesia: 1810403009


2. Andri: 1930403066
3. Nadea Fara Lestari: 1930403063

Kelas: 19 Ilmu Perpustakaan B

Dosen Pengampu: Herlina, S.Ag., S.S., M.Hum.

SARANA PENELUSURAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas tentang Sarana Penelusuran
Informasi.

Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah


memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah ini.

Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya kepada kami
sendiri.

Wassalamualaikumwarahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, 31 Maret 2021,

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang...............................................................................1


1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3. Tujuan Masalah..............................................................................3

Bab II Pembahasan

2.1. Pengertian Informasi......................................................................4


2.2. Sumber Infromasi dan Jenis Sumber Informasi.............................5
2.3. Pengertian Sarana Penelusuran Informasi.....................................10
2.4. Jenis Sarana Penelusuran Informasi..............................................12
2.5. Teknik dan Strategi Penelusuran Informasi...................................18
2.6. Jenis Mesin Pencari.......................................................................20
2.7. Hasil Survei....................................................................................22

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan....................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................34

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kenyataan bahwa informasi tersebar dimana-mana, menyebabkan


timbulnya usaha manusia untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan
secara sistematis agar mudah ditelusuri serta menyebarluaskan informasi
tersebut. Tujuan usaha tersebut adalah untuk mempermudah dalam melacak
informasi yang dibutuhkan oleh mereka. Dengan adanya usaha demikian maka
dihasilkan produk yang merupakan alat untuk mencari atau melacak informasi
(information searching tools) atau yang juga dikenal sebagai sarana
penelusuran informasi atau juga dikenal sebagai bahan referensi umum seperti
bibliografi, indeks, abstraks, ensiklopedi, buku pegangan dan manual, sumber
informasi statistik, sumber biografi, sumber geografi dan lain-lain.1

Sebelum menemukan suatu informasi perlu dilakukan penelusuran


informasi. Penelusuran informasi adalah proses yang melibatkan beberapa
komponen atau unsur, dan karena itu proses ini sering disebut dengan sistem
simpan dan temu kembali informasi (information storange and retrieval
system). Setelah mengetahui definisi dari penelusuran informasi, selanjutnya
kita memerlukan strategi tertentu untuk melakukan penelusuran suatu
informasi yang dibutuhkan.2

Xie membedakan taktik, strategi, pola, dan model dalam penelusuran


informasi. Taktik penelusuran informasi dilihatnya sebagai tingkah laku
tingkat mikro (mikro-level behavior) yang biasa dilakukan oleh pemustaka
pada saat menelusur informasi. Dengan kata lain, taktik ini bersifat individual
yang merupakan suatu pergerakan (a move) pada saat penelusuran.
Sedangkan, strategi penelusuran merupakan kombinasi dari banyak teknik.

1
Saleh, Abdul Rahman. Modul Sarana Penelusuran Informasi I. Jawa Barat, 2003.
2
Rifai, Agus. Penelusuran Literatur. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014. Hal: 13

1
Sehingga strategi penelusuran adalah suatu perencanaan dalam keseluruhan
kegiatan penelusuran.3

Selain itu juga muncul lembaga-lembaga atau badan-badan yang


mengelola informasi seperti perpustakaan, pusat-pusat informasi, pusat-pusat
analisa informasi dan lain-lain. Semua badan-badan ini melakukan apa yang
disebut dengan kegiatan perpustakaan atau librarianship. Kegiatan ini secara
umum dipandang sebagai kegiatan profesional yang bertujuan agar ilmu
pengetahuan yang direkam dalam bentuk dokumen dapat didayagunakan oleh
masyarakat untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.4

Sebagai pusat informasi dan sumber pengetahuan, perpustakaan harus


mengembangkan atau menyediakan cara terbaik untuk mencari informasi dari
pengguna perpustakaan itu sendiri. Dengan kemajuan teknologi saat ini,
perpustakaan memiliki atau dapat menggunakan komputer sehingga pengguna
dapat mengakses OPAC ataupun mesin penelusuran lainnya sebagai sarana
penelusuran informasi di perpustakaan. Penggunaan komputer pada pengguna
perpustakaan sangat membantu dalam mencari informasi, karena pengguna
dapat langsung mengetahui lokasi buku atau informasi yang dicari, dan
pengguna juga dapat mengetahui apakah koleksi yang dibutuhkannya
dipinjam oleh pengguna lain. Sarana penelusuran informasi di Perpustakaan
harus menyediakan alat telusur informasi di perpustakaan.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan informasi?
b. Apa saja sumber informasi dan jenis informasi?
c. Apa yang dimasksud dengan sarana penelusuran informasi?
d. Apa sajakah jenis sarana penelusuran informasi?
e. Teknik dan strategi apa yang digunakan pada penelusuran informasi?
f. Jenis mesin pencari apa yang digunakan?

3
Rifai, Agus. Penelusuran Literatur. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014. Hal: 13
4
Saleh, Abdul Rahman. Modul Sarana Penelusuran Informasi I. Jawa Barat, 2003.

2
g. Bagaimanakah hasil observasi dari sarana penelusuran informasi yang
telah dilakukan terhadap perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan
perpustakaan Universitas Harvard?
1.3. Tujuan
a. Untuk memahami apa itu informasi.
b. Untuk mengetahui sumber informasi dan jenis informasi.
c. Untuk memahami apa itu sarana penelusuran informasi.
d. Untuk mengetahui jenis dari sarana penelusuran informasi.
e. Untuk memahami teknik dan strategi yang digunakan pada penelusuran
informasi.
f. Untuk memahami mesin pencari yang digunakan.
g. Untuk mengetahui hasil observasi/survei sarana penelusuran informasi
pada perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan perpustakaan
Universitas Harvard.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1.........................................................................................Pengertian Infromasi

Informasi mengacu pada segala kejadian di dunia (entitas) yang tak


terhingga, yang tak dapat disentuh, atau sesuatu yang abstrak. Sebagai sesuatu
yang abstrak, informasi dilihat dari makna yang terkandung dalam
keseluruhan medium yang digunakan, kemudian dapat diartikan secara
berbeda antara si pengirim dan si penerima. Informasi dianggap sebagai
bagian abstrak dari pikiran manusia sesuai dengan isi dan makna pesan yang
diterima.5

Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga
berupa putusan-putusan yang dibuat.6 Menurut Sutarbi, informasi merupakan
proses lebih lanjut dari data yang memiliki nilai tambah. Informasi dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

a. Informasi strategis, informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan


jangka panjang, mencangkup informasi eksternal, rencana perluasan
perusahaan dan sebagainya.
b. Informasi taktis, informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan
jangka menengah. Seperti informasi trend penjualan yang dapat
dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
c. Informasi teknis, informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional
seharihari. Seperti informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan
kas harian.7

5
Ati, Sri, Nurdien H. Kistanto, and Amin Taufik. Dasar-Dasar Informasi: Pengantar Konsep Informasi,
Data, dan Pengetahuan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.
6
Yusuf, Pawit. M, and Priyo Subekti. Teori dan Praktik Sarana Penelusuran Informasi. Jakarta: Kencana,
2010. Hal 1

7
Sutarbi, Tata. Analisis Sistem Informasi. Jakarta: Penerbit Andi, 2004. Hal 21-22

4
Dalam Oxford English Dictionary, dijabarkan informasi sebagai
sesuatu yang dapat diberitahukan atau dijelaskan (that of which is apprised or
told), keterangan (intelligence), dan berita (news).8

Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi


ialah pesan dan suatu kejadian yang terekam dapat berupa data mentah, data
tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan lain sebagainya. Informasi
merupakan data yang telah diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Sumber dari informasi itu sendiri ialah data yang berisi suatu
kejadian yang nyata.

2.2..............................................Sumber Informasi dan Jenis Sumber Informasi

Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam


menyampaikan informasi, media informasi untuk komunikasi massa. Sumber
informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah), media
elektronik (televisi, radio, internet, (Notoatmodjo, 2003). Selain itu Roger
(1983) dalam Rahmawati (2015) menyatakan bahwa sumber informasi ini
yang mempengaruhi kelima komponen (Self Efficacy, response 7
effectiveness, severity, vulnerability, dan fear), yang kemudian akan
mendapatkan salah satu dari adaptive coping response (contoh: sikap atau niat
dalam berperilaku) atau maladaptive coping respose (contoh: menghindar,
menolak). Teori tersebut dikatakan bahwa semakin seseorang mendapatkan
informasi dari berbagai sumber maka kecenderungan seseorang akan
mengambil sikap yang baik pula mengenai suatu hal.9

Umumnya sumber informasi dapat dibedakan atas bahan cetakan


seperti buku, terbitan berkala (majalah) dan bahan bukan buku/cetakan seperti
microfilm, microfis, film, video kaset, kaset rekaman suara, CD (Compact
Disk). Lebih dari itu, sumber informasi dapat dikelompokkan kedalam
berbagai jenis seperti sumber utama, kedua, dan ketiga, serta tersedia dalam

8
Ati, Sri, Nurdien H. Kistanto, and Amin Taufik. Dasar-Dasar Informasi: Pengantar Konsep Informasi,
Data, dan Pengetahuan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.
9
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/915/2/BAB%20II.pdf (accessed April 12, 2021).

5
berbagai format.10 Berikut jenis-jenis dari sumber informasi diantaranya
adalah sebagai berikut:

a. Sumber Primer

Sumber informasi primer adalah sumber yang melaporkan adanya


informasi tersebut, misalnya suatu penemuan baru atau penjelasan suatu
ide atau gagasan dalam disiplin ilmu tertentu. Maksud dari penulis yaitu
literature primer yang sering anda temui dan dipakai dalam mencari
informasi guna untuk mendukung penulisan hasil penelitian dan observasi,
baik dalam bentuk tesis, disertasi dan skripsi maupun dalam bentuk
laporan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah, artikel ilmiah,
makalah pertemuan, laporan, dan dalam bentuk-bentuk lainnya.11

1. Laporan penelitian (hasil penelitian terbaru atau merupakan kelanjutan


dari penelitian sebelumnya).
2. Majalah ilmiah (terbitan hasil penelitian yang diterbitkan secara
periodik dalam frekuensi tertentu; Jurnal, Prosiding, Warta, dll).
3. Bahan tidak/belum diterbitkan (makalah hasil penelitian yang
sedang/sudah diseminarkan),
4. Tesis dan Disertasi. Tesis merupakan karya ilmiah akhir yang harus
disampaikan oleh seorang mahasiswa dalam perkuliahannya pada
tingkat magister. Sedangkan disertasi adalah karya ilmiah akhir yang
harus disampaikan oleh seorang mahasiswa dalam perkuliahanya pada
tingkat doctor.

10
Meidiana, Riska. Pemanfaatan Sumber Informasi Oleh Pemustaka di Perpustakaan Hukum
Daniel. S. Lev. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017, 16-22. Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36604/2/RISKA%20MEIDIANA-
FAH.pdf pada 12 April 2021 pukul 20.15

11
Latifah, Nor. “PERPUSTAKAAN SEBAGAI SENTRAL SERVIS BENIH (SUMBER)
INFORMASI.” Nusantara Journal of Information and Library Studies, 2018: 132-137. Diakses
dari http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=870429&val=13865&title=PERPUSTAKAAN%20SEBAGAI%20SENTRAL%20SERVIS
%20%20BENIH%20SUMBER%20INFORMASI pada 12 April 2021 pukul 20.12

6
5. Monografi penelitian, merupakan laporan penelitian asli yang
diterbitkan secara khusus karena isinya cukup panjang bila diterbitkan
dalam majalah ilmiah.
6. Artikel Ilmiah. Hasil penelitian yang disampaikan sebagai makalah
dalam sebuah seminar, konferensi, dan sebagainya. Disamping itu
hasil penelitian itu bisa juga disampaikan dalam bnetuk laporan, baik
untuk dokumentasi dari penelitian tersebut, maupun sebagai syarat
administrasi untuk pertangungjawaban atas terlaksananya penelitian
itu.
7. Terbitan berseri, adalah istilah untuk setiap publikasi yang diterbitkan
bagian, demi bagian, tidak diterbitkan sekaligus, dengan memberikan
tanda secara numeric atau kronologis, dan biasanya diterbitkan untuk
masa waktu yang tidak tentu. Terbitan berkala bisa diterbitkan setiap
minggu (weekly), bulan (monthly), dua bulan sekali (bimonthly), tiga
bulan sekali (quarterly), setahun dua kali (semi annualy), atau setahun
sekali (annualy). Jadi, suatu publikasi dapat digolongkan ke dalam
jenis terbitan berseri bila diterbitkan secara berurutan, yang dinyatakan
dengan volume, nomor atau bulan, serta tahun. Seperti surat kabar,
majalah, tabloid, warta (Newsletter), bulletin dan jurnal.
b. Sumber Sekunder

Sumber informasi Sekunder adalah segala jenis ringkasan sumber


primer, dan merupakan alat bantu untuk menemukan sumber primer.12
Contoh dari sumber informasi sekunder ini ialah sebagai berikut:

1. Bibliografi, berupa daftar kepustakaan primer tentang suatu subyek


atau topik tertentu. Biasanya berisi : pengarang, judul, artikel dan judul

12
Latifah, Nor. “PERPUSTAKAAN SEBAGAI SENTRAL SERVIS BENIH (SUMBER)
INFORMASI.” Nusantara Journal of Information and Library Studies, 2018: 132-137. Diakses
dari http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=870429&val=13865&title=PERPUSTAKAAN%20SEBAGAI%20SENTRAL%20SERVIS
%20%20BENIH%20SUMBER%20INFORMASI pada 12 April 2021 pukul 20.12

7
sumber disertai keterangan jilid, nomor, tahun dan halaman (untuk
majalah). Pengarang, judul, penerbit, tahun dan jumlah halaman (untuk
laporan penelitian, buku),
2. Majalah indeks, memuat informasi mutakhir berupa daftar artikel baik
dari majalah, laporan penelitian atau buku.
3. Majalah sari karangan, seperti majalah indeks tetapi disertai
abstraknya,
4. Review, memuat survey terhadap subyek tertentu, khususnya terhadap
kepustakaan primer. Terbitan ini berisi kumpulan, olahan dan
hubungan kepustakaan mutakhir, sehingga dapat dipakai untuk
menunjukkan arah kegiatan penelitian,
5. Risalah (treates), merupakan ringkasan yang luas mengenai informasi
suatu subyek. Risalah ini dapat membantu peneliti untuk memperoleh
informasi dasar mengenai suatu subyek atau untuk melakukan
penelitian lanjutan,
6. Ensiklopedi, memuat ringkasan latar belakang suatu pengetahuan
untuk memperoleh gambaran mengenai subyek tertentu, biasanya
berisi uraian tentang apa, siapa, bilamana, untuk apa, bagaimana,
mengapa dan pertanyaan lainnya,
7. Kamus, berisi daftar kata pilih, disusun secara alfabetis,
8. Buku panduan/handbook, berupa buku ringkasan, berisi data khusus,
prosedur, dan pelaksanaan sebuah subyek. Biasanya disertai tabel,
grafik, diagram, gambar dan formula.13
9. Kumpulan abstrak. Abstrak bisa juga disebut ringkasan atau intisari,
bisa dibuat oleh penulis atau pembuat tulisan ilmiah (artikel majalah)
atau oleh orang-orang tertentu yang ditugaskan khusus untuk membuat
abstrak.

13
Meidiana, Riska. Pemanfaatan Sumber Informasi Oleh Pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel. S. Lev.
Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017, 16-22. Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36604/2/RISKA%20MEIDIANA-FAH.pdf pada 12
April 2021 pukul 20.15

8
10. Sumber biografi, merupakan kumpulan riwayat hidup sejumlah orang.
Kelompok sumber biografi ini pun bisa dibagi dua, yakni ada yang
bersifat umum, yaitu menurut riwayat hidup tokoh dari berbagai
bidang; ada pula buku sumber biografi yang hanya memuat informasi
riwayat hidup hanya sekelompok orang yang berprofesi sama.
11. Katalog, adalah daftar informasi pustaka atau dokumen yang ada di
perpustakaan atau toko buku maupun penerbit tertentu. Beberapa
macam katalog yang sering ditemui di perpustakaan adalah: Katalog
Nasional, Katalog induk, Katalog Penerbit/ Toko Buku, daftar
tambahan buku dan majalah, dan katalog perpustakaan.14
c. Sumber Tersier

Sumber tersier adalah ringkasan dari sumber sekunder, contohnya


ialah sebagai berikut:

1. Indeks abstrak Kumpulan abstrak yang diterbitkan dalam bentuk


majalah. Misalnya: indeks pengarang dan indeks subjek. Indeks
abstrak digunakan sebagai alat untuk menemukan bibliografi tertentu
dengan cepat.
2. Bibliografi dari bibliografi Daftar bibliogarafi-bibliografi yang
diterbitkan dalam bentuk majalah misalnya, dapat digunakan sebagai
alat untuk menemukan bibliografi tertentu dengan cepat.15

14
Latifah, Nor. “PERPUSTAKAAN SEBAGAI SENTRAL SERVIS BENIH (SUMBER)
INFORMASI.” Nusantara Journal of Information and Library Studies, 2018: 132-137. Diakses
dari http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=870429&val=13865&title=PERPUSTAKAAN%20SEBAGAI%20SENTRAL%20SERVIS
%20%20BENIH%20SUMBER%20INFORMASI pada 12 April 2021 pukul 20.12

15
Latifah, Nor. “PERPUSTAKAAN SEBAGAI SENTRAL SERVIS BENIH (SUMBER)
INFORMASI.” Nusantara Journal of Information and Library Studies, 2018: 132-137. Diakses
dari http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=870429&val=13865&title=PERPUSTAKAAN%20SEBAGAI%20SENTRAL%20SERVIS
%20%20BENIH%20SUMBER%20INFORMASI pada 12 April 2021 pukul 20.12

9
3. Buku ajar (buku teks), merupakan sebuah dokumen buku yang
digunakan untuk pengajaran, disusun sedemikian rupa sehingga
pembaca dapat memperoleh pengertian mengenai topik yang dibahas,
4. Direktori, berupa buku yang memuat daftar alamat, orang, organisasi,
lembaga pemerintahan, lembaga penelitian, disusun untuk membantu
pembaca menemukan dokumen sesuai subyek. Selain itu, berdasarkan
format yang tersedia dari sumber informasi terbagi menjadi dua, yakni
sumber tercetak atau print resources dengan sumber non cetak atau non
print resource.16
2.3.......................................................Pengertian Sarana Penelusuran Informasi

Secara harfiah, istilah penelusuran dalam pengertian keseharian sering


diartikan dengan pencarian (seeking), penemuan kembali (retrieving atau
retrieval), dan atau penemuan (discovering). Dengan demikian, penelusuran
informasi memiliki pengertian pencarian dan penemuan isi atau pesan.
Hakikat dari istilah-istilah tersebut adalah sama, yaitu upaya mencari,
menemukan, dan mengidentifikasi informasi atau literatur dari berbagai
sumber untuk tujuan tertentu.

Penelusuran informasi adalah proses yang melibatkan banyak


komponen atau unsur, dan karenanya proses ini sering disebut dengan sistem
simpan dan temu kembali informasi (information storange and retrieval
system). Secara umum, proses simpan dan temu kembali informasi melibatkan
tiga komponen pokok, yaitu

a. sumber-sumber informasi,
b. sistem yang dirancang untuk menyimpan dan menemukan kembali
informasi, dan

16
Meidiana, Riska. Pemanfaatan Sumber Informasi Oleh Pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel. S. Lev.
Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017, 16-22. Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36604/2/RISKA%20MEIDIANA-FAH.pdf pada 12
April 2021 pukul 20.15

10
c. pengguna, yaitu masyarakat yang memiliki kebutuhan informasi dan
memerlukan sistem untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.17

Istilah penelusuran informasi termasuk istilah-istilah yang sejenis


seperti dikemukakan di atas memiliki pengertian sebagai suatu kegiatan
memperoleh sumber-sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan
informasi dari sekumpulan sumber-sumber informasi.18

Menurut Setiarso (1997: 5) penelusuran informasi adalah proses


menemukan kembali seluruh atau sebagian dokumen yang pernah diterbitkan
mengenai subjek tertentu dari sumber-sumber informasi. Keberhasilan sebuah
perpustakaan salah satunya dapat diukur dari sarana penelusuran informasi
yang digunakan perpustakaan guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pemakai perpustakaan dalam pencarian informasi dan ilmu pengetahuan.19
Pengertian penelusuran informasi menurut Suprianto (2006:248) penelusuran
informasi adalah mencari kembali dokumen atau informasi yang pernah ditulis
atau diterbitkan mengenai subjek tertentu.20

Sedangkan Lasa mengatakan penelusuran informasi merupakan usaha


untuk menemukan suatu subyek, buku, artikel, atau informasi lain dengan cara
tertentu pada suatu sumber dengan mendapatkan hasil yang serupa naskah,
teks, rekaman, maupun bentuk reproduksinya sesuai minat dan keinginan
pemakai.21

17
Rifai, Agus. Penelusuran Literatur. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014. Hal: 13

18
Rifai, Agus. Konsep Dasar Penelusuran Literatur dan Temu Kembali Informasi. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2014. Hal: 1.15

19
Setiarso, Bambang. Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Dokumentasi dan
Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius, 1997.

20
Suprianto. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakwan. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
21
Reynaldi, and Elva Rahmah. “SARANA PENELUSURAN INFORMASI DI UPT
PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA.” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan
Kearsipan, 2014: 33-40. diakses dari
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/3315/2743 pada 08 April 2021 pukul 23.42.

11
Dari pernyataan-pernyataan diatas maka dapat kita simpulkan
penelusuran informasi adalah kegiatan menelusur kembali seluruh atau
sebagian informasi atau dokumen yang pernah ditulis atau diterbitkan melalui
sarana temu kembali informasi yang tersedia.

Adapun tujuan melakukan penelusuran informasi, diantaranya untuk:

a. menghindari duplikasi dan plagiasi dalam penulisan ilmiah


b. menemukan informasi/literatur yang sesuai perkembangan zaman (sesuai
trend keilmuan)

c. menemukan ide baru dalam penulisan/penelitian

d. menentukan disain riset dan metode penelitian yang tepat dan


e. memenuhi ketentuan publikasi ilmiah yakni harus mencari teori/literatur
pembanding yang relevan untuk bahan penulisan ilmiah dan penelitian.22
2.4.................................................................Jenis Sarana Penelusuran Informasi

Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua)


yaitu:
a. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen atau
sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual.
b. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh
dari bank data, kumpulan data, atau perorangan.
Berdasarkan pada jenisnya, terdapat tiga jenis penelusuran informasi
yaitu penelusuran informasi secara konvensional, penelusuran informasi
secara digital, dan penelusuran secara elektronis. Penelusuran informasi
konvensional dilakukan dengan cara-cara manual seperti menggunakan kartu
catalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya. Sedangkan
penelusuran informasi secara digital dilakukan dengan melalui media digital
22
Saputra, Kamaruddin Sandi. Penelusuran Literatur Pada Layanan Digital di Perpustakaan Universitas
Sumatera. Skripsi, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2020. diakses dari
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29355/172201005.pdf?sequence=1&isAllowed=y
pada 08 April 2021 pukul 00.21

12
seperti melalui OPAC, search engine di internet, database online, dan
informasi lain yang tersedia secara elektronik atau digital.23

a. Penelusuran Informasi Konvensional

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa penelusuran informasi


konvensional merupakan satu jenis penelusuran yang memanfaatkan
sumber-sumber informasi dan atau sumber-sumber penelusuran yang
sifatnya konvensional atau offline atau ‘tercetak’. Penelusuran dilakukan
dengan menggunakan berbagai media penelusuran seperti katalog
tercetak, bibliografi, indeks atau kumpulan indeks, kumpulan abstrak,
ensiklopedia atau kamus, dan media lain yang sifatnya ‘manual’ atau
dengan teknik-teknik klasik tanpa bantuan teknologi informasi atau
computer.
Pada penelusuran konvensional pengguna dan juga pustakawan
atau petugas perpustakaan dituntut mampu memahami masing-masing
fungsi sumber informasi atau sumber penelusuran serta karakteristiknya
sehingga mampu menemukan informasi dengan benar, tepat dan akurat.
Sebagai contoh: “Pengguna harus tahu bahwa untuk mencari koleksi
buku atau pustaka di sebuah perpustakaan maka yang perlu dilakukan
pertama adalah menentukan apa (judul, subyek, penulis) yang akan
dicari, kemudian alat apa yang dapat membantu dalam melakukan
pencarian. Dalam hal ini biasanya pengguna/petugas paling tidak sudah
mempunyai sebuah catatan tentang subyek, judul, penulis atau kata kunci
yang akan digunakan untuk menelusur. Sedangkan alat yang digunakan
cukup sebuah katalog tercetak (katalog subyek, katalog judul, kataloh
pengarang), karena memang yang diperlukan hanya itu. Setelah
ditemukan, pengguna/petugas juga perlu tahu bagian informasi mana
yang perlu ‘diambil’ dan ‘dicatat’ untuk menemukan buku/pustaka yang
dimaksud dalam katalog. Biasanya call number atau nomor panggil-lah
yang menjadi ‘alat’ terakhir bagi pengguna atau petugas untuk
23
Yusuf, Pawit. M, and Priyo Subekti. Teori dan Praktik Sarana Penelusuran Informasi. Jakarta:
Kencana, 2010. Hal: 32

13
menemukan koleksi buku atau pustaka yang dimaksud, untuk itu nomor
panggil inilah yang perlu diperhatikan selanjutnya oleh pengguna.
Sehingga pada kasus ini maka pengguna atau petugas mempunyai dan
atau mendapatkan informasi berupa judul/ subyek/ pengarang, katalog
tercetak, nomer panggil, dan tanda penomoran rak yang akan
mengantarkannya kepada koleksi buku atau pustaka yang diinginkan.”
b. Penelusuran Informasi Digital/ Online
Penelusuran Informasi Digital adalah penelusuran yang dilakukan
dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC
(Online Public Access Catalog), search engine (di internet), database
online, jurnal elektronik, reference online, dan informasi lain yang tersedia
secara elektronik/digital.24 Adapun penelusuran informasi digital atau
elektronik, seperti disebutkan di atas merupakan satu metode penelusuran
informasi yang menggunakan teknologi informasi dan computer terutama
untuk keperluan penelusuran koleksi atau sumber-sumber informasi yang
berupa file elektronik atau digital. Sehingga pada penelusuran informasi
digital atau elektronik ini, apa yang dicari dan alat yang digunakan untuk
dicaripun sama-sama merupakan hasil dari sebuah pengembangan
teknologi informasi dan komputer yang berupa digital atau elektronik.
Sumber-sumber digital sendiri sebetulnya sangat beragam, akan
tetapi setidaknya ada beberapa yang mungkin sering digunakan oleh para
praktisi dan akademisi yakni:
1. OPAC (Online Public Access Catalog)
OPAC merupakan alat penelusuran informasi yang bersifat
elektronik dan digital yang dapat digunakan untuk menemukan
informasi pustaka/koleksi baik dalam bentuk tercetak maupun
elektronik/digital. Namun memang pada kenyataannya untuk saat ini

24
Driani, Mutiah. PENELUSURAN INFORMASI SISWA MELALUI INTERNET: STUDI KASUS DI
PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2009. Diakses dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19512/1/MUTIAH
%20DRIANI-FAH.pdf pada 12 April 2021 pukul 21.01

14
OPAC ini masih banyak digunakan ‘hanya’ untuk keperluan temu
kembali informasi pustaka terutama yang tercetak atau dengan kata
lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog tercetak.
2. E-Journal (Electronic Journal)
Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-
journal merupakan satu bentuk sumber digital yang dapat digunakan
dalam penelusuran informasi yang berasal dari jurnal ilmiah atau
popular, baik jurnal tercetak yang dielektronikan maupun jurnal yang
memang ‘hanya’ terbit secara elektronik.
3. E-Book
E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau
elektronik yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin
mendapatkan informasi dari sebuah buku yang dikemas dalam format
elektronik atau digital. Pengguna dapat melakukan penelusuran
sekaligus membaca bahkan mendownload file buku elektronik yang
tersedia di banyak situs di internet. Buku elektronik ini bisa berasal
dari buku tercetak yang dielektronikan atau didigitalkan, atau bisa
juga hanya terbit dalam versi digital/ elektronik.
4. E-Publications
E-Publications atau publikasi elektronik merupakan sumber
informasi digital yang diterbitkan oleh berbagai institusi atau penerbit
atau organisasi atau bahkan perorangan baik yang bersifat ilmiah atau
tidak. Bentuknya dapat apapun seperti e-news, e-newspaper, e-
bulletine, e-gallery dan sebagainya. 
5. Online Database
Online Database atau Basis Data Online merupakan sumber
informasi digital/ elektronik yang berisi berbagai macam jenis
informasi digital seperti e-journal, e-book, e-proceeding, e-articles,
abstracts, images, dan publikasi lainnya yang dapat diakses dari satu
situs web atau pangkalan data elektronik. Basis data ini seringkali
mengalami distorsi pengertian dengan e-journal, hal ini dikarenakan

15
memang sebagian besar informasi yang ada di dalamnya berupa jurnal
elektronik. Namun perlu ditekankan bahwa basis data online (database
online) ‘berbeda’ dengan e-journal. 
Database online ini kebanyakan merupakan layanan berbayar
atau berlangganan tapi ada pula yang tidak alias gratis. Secara garis
besar tiap-tiap database biasanya mempunyai keunikan dan
spesialisasi dalam bidang ilmu tertentu. Akan tetapi kadang beberapa
database juga merupakan database yang sifatnya general sehingga
kadang akan ditemukan beberapa overleaping antara satu database
dengan database lainnya. Atau dengan kata lain, ada beberapa sumber
informasi digital yang dapat ditemukan dalam berbagai database
online yang tersedia. Untuk itu perlu sebuah kejelian dan evaluasi
mendalam ketika akan melanggan database online, terutama untuk
menghindari banyaknya sumber digital yang sama dalam database
berbeda yang dilanggan. 
Sedangkan dalam hal teknik penelusuran, pada prinsipnya antara
satu database dengan database yang lain, biasanya mempunyai metode
pencarian yang sama. Artinya tidak akan berbeda jauh walaupun
mungkin hanya berbeda istilah. Sehingga yang perlu dipelajari dalam
sebuah penelusuran melalui media online atau elektronik adalah
metode yang biasa digunakan dalam penelusuran online, seperti
penggunaan tanda wildcard, penggunaan truncation, penggunaan
Boolean, dan sebagainya. Jadi mau anda akan menggunakan akses
melalui Database Ebsco, Proquest, Jstor, ScienceDirect, IEEE,
Westlaw, Scopus maupun jenis database lainnya, maka anda hanya
perlu memahami satu metode penelusuran saja, yang lainnya anda
tinggal menyesuaikan.
6. Other Resources & Searches Tools
Internet telah memberikan kita kesempatan untuk menikmati
berbagai sumber informasi digital dan juga alat untuk menemukan

16
sumber informasi digital/elektronik yang berjumlah jutaan bahkan
miliaran itu.

c. Penelusuran data secara elektronis

Penelusuran informasi secara elektronis adalah temuan kembali


informasi yang diperlukan pemakai dalam sesuatu pangkalan data maupun
sistem informasi dengan memanfaatkan sarana- sarana elektronis.
Penelusuran informasi secara elektronis juga diketahui dengan nama
Penelusuran Informasi Online. Tetapi kata-kata Online, mempunyai
kandungan makna terhubung ke jaringan internet. Sementara itu untuk
penelusuran informasi elektronis, tidak cuma mencakup penelusuran lewat
internet, tetapi seluruh penelusuran yang memanfaatkan komputer. Oleh
sebab itu dalam kajian ini kami pakai Penelusuran Informasi Elektronis.25
Ada tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi elektronis
atau temu kembali informasi secara elektronis, yaitu:
1. Menggunakan Pangkalan Data Lokal
Penelusuran dengan pangkalan data lokal berarti menciptakan
kembali informasi ataupun data yang terdapat di lembaga informasi
setempat, ataupun yang dipunyai oleh lembaga setempat.
2. Menggunakan CD-ROM
CD- ROM berasal dari kata Compact Disk Read Only Memory,
yang maksudnya disk yang hanya dapat untuk dibaca, tidak bisa
dihapus maupun ditulis ulang. CD- ROM yang digunakan buat
penelusuran ini wujudnya sama dengan CD- ROM yang berisi lagu-
lagu ataupun film- film, adalah berbentuk sekeping logam kecil bulat
yang berdiameter 12 cm.

25
Suwanto, Sri Ati. “PENELUSURAN INFORMASI SECARA ELEKTRONIS.” n.d.: 03-08.
Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/19631/4/PENELUSURAN_INFORMASI__2011.pdf pada 12
April 2021 pukul 21.20

17
3. Menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal
melalui Internet.
Penelusuran informasi melaui internet merupakan bagian dari
penelusuran secara elektronis. Penelusuran informasi secara elektronis
adalah temuan kembali informasi yang diperlukan pemakai dalam
suatu pangkalan data ataupun sistem data dengan memakai sarana-
sarana elektronis.26
2.5....................................................Teknik dan Strategi Penelusuran Informasi

Teknik penelusuran informasi merupakan sesuatu yang penting untuk


mencapai strategi-strategi dalam penelusuran informasi. Sehingga pada tahap
ini merupakan tahap penting bagi pemustaka untuk memahami apa yang dicari
dan bagaimana menemukannya. Terdapat beberapa teknik penelusuran yang
biasanya ada di perpustakaan dengan memanfaatkan berbagai alat sumber
penelusuran, adalah sebagai berikut.

a. Penelusuran informasi melalui katalog perpustakaan.

Penelusuran menggunakan katalog perpustakaan ini biasanya


difokuskan untuk menemukan sebuah kode atau angka klasifikasi yang
akan menuntun pemakai ke dalam sumber informasi atau koleksi
perpustakaan yang dibutuhkan. Pemakai akan diarahkan kepada jajaran
koleksi perpustakaan. Pemustaka maupun pustakawan dapat menelusur
melalui tiga entri penting yakni berdasarkan judul, pengarang atau subyek.

b. Penelusuran informasi melalui bibliografi

Teknik ini mirip dengan katalog, hanya bibliografi cakupannya


lebih luas lagi yakni tidak hanya berupa koleksi yang dimiliki
perpustakaan akan tetapi juga di luar perpustakaan. Teknik penelusuran ini
memanfaatkan daftar bahan pustaka baik yang berupa buku, jurnal

26
Suwanto, Sri Ati. “PENELUSURAN INFORMASI SECARA ELEKTRONIS.” n.d.: 03-08. Diakses dari
http://eprints.undip.ac.id/19631/4/PENELUSURAN_INFORMASI__2011.pdf pada 12 April 2021 pukul
21.20

18
maupun sumber lainnya untuk menelusur lebih jauh informasi dan sumber
informasi aslinya.

c. Penelusuran Informasi melalui indeks

Indeks sering diartikan sebagai daftar istilah penting yang terdapat


dalam sebuah karya tulis atau bahan pustaka yang disusun secara
alphabetis. Indeks ini akan memudahkan orang dalam melakukan
penelusuran informasi, karena dapat membawa penelusur kepada sumber
informasi secara langsung. Indeks ini dapat berupa bagian dari sebuah
karya tulis atau bahan pustaka dan dapat pula berupa buku yang
diterbitkan khusus.

d. Penelusuran Informasi melalui abstrak

Hal yang membedakan antara indeks dan abstrak adalah indeks


hanya sampai pada informasi kepada penunjukkan tempat suatu informasi
disimpan, sedangkan abstrak di samping menunjukkan tempat informasi,
juga memuat ringkasan informasi dari subyek yang ada.Abstrak
merupakan pemadatan dari sebuah karya seperti laporan penelitian, artikel
majalah atau jurnal, prosiding, dan lain-lain.27

Strategi penelusuran informasi adalah suatu ilmu sekaligus seni dalam


menggunakan pengetahuan mengenai subyek pada sistem temu kembali
informasi. Strategi penelusuran ini diperlukan untuk mencapai tujuan, dan
untuk mencapai efektifitas dalam berbagai kegiatan penelusuran. Sebagai
suatu ilmu (science), strategi penelusuran informasi merupakan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipelajari untuk menemukan
informasi.28 Terdapat empat tujuan dalam melakukan strategi penelusuran
yaitu:
27
Mutiarani, Wezi, and Elva Rahmah. “STRATEGI DAN TEKNIK PENELUSURAN INFORMASI
PEMUSTAKA DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT .”
Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 2018: 370-377. Diakses dari
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/viewFile/101018/100419 pada 12 April 2021 pukul 21.40
28
Rifai, AgusPenelusuran Literatur. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014. Hal: 7

19
a. Untuk mendapatkan jumlah temuan relevan yang diinginkan
b. Untuk menghindari judul-judul yang tidak relevan
c. Untuk menghindari jumlah temuan yang terlalu besar
d. Untuk menghindari jumlah temuan yang terlalu kecil (atau kosong)
2.6................................................................Jenis Mesin Pencari (Search Engine)

Search engine adalah sarana yang paling umum digunakan untuk


mencari informasi di internet, baik berupa artikel, file, maupun database.
Search engine berusaha menemukan dan mengindeks halaman-halaman web
sebanyak mungkin. Keistimewaan ciri-ciri penelusuran (search features) pada
search engine berbeda satu sama lain seperti pada cakupan, kapasitas dan
pendekatan struktur databasenya. Pada prinsipnya setiap search engine
memiliki fungsi yang sama, yaitu mencari dan mengindeks semua halaman
web yang cocok dengan kata carian, menunjukkan tempat (URL) setiap web
yang terjaring, dan memberikan rangkuman isinya yang biasanya dihimpun
dalam sebuah tampilan dengan susunan alphabetis.29 Beberapa contoh mesin
pencari (search engine) yang paling sering digunakan ialah Google, Yahoo,
Ask.com, Bing, Chrome dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa jenis search engine yaitu, sebagai berikut:

a. Crawler-Based Search Engine


Layanan mesin pencari ini menggunakan program software otomatis untuk
mensurvei dan mengkategorikan banyak laman web. Program yang
digunakan oleh mesin pencari untuk mengakses laman web disebut spider,
namun pada kondisi tertentu dikenal dengan nama lain seperti ‘crawler’,
‘robot’ atau ‘bot’. Spider akan mencari laman web, mengunduh dan
menganalisa informasi terkandung pada laman web. Nantinya laman web
segera ditambahkan ke database mesin pencari. Ketika pengguna internet
melakukan pencarian, mesin pencari segera memeriksa database dari

29
Driani, Mutiah. PENELUSURAN INFORMASI SISWA MELALUI INTERNET: STUDI KASUS DI
PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
Diakses dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19512/1/MUTIAH%20DRIANI-
FAH.pdf pada 12 April 2021 pukul 21.01

20
laman website yang mengandung kata kunci spesifk lalu menampilkan
dalam bentuk daftar tautan (link). Daftar berupa tautan menuju website
ditampilkan menurut pencarian kata kunci terdekat yang ingin ditemukan
oleh pengguna internet. Crawler-based search engine tanpa henti
menelusuri internet untuk menemukan laman web baru lalu memperbarui
informasi database sehingga pengguna selalu memperoleh informasi
terbaru. Adapun contoh dari crawler-based search engine yakni: Google
dan Ask Jeeves.
b. Direktori
Layanan ini menggunakan editor manual alias keterlibatan langsung
manusia untuk menentukan kategori suatu situs. Dengan kata lain, situs
ditempatkan sesuai kategori spesifik pada database direktori. Editor
manual secara spesifik akan memeriksa dan menilai sebuah situs
berdasarkan informasi yang diperoleh dan memakai aturan berlaku.
Beberapa direktori menawarkan layanan pembayaran. Jika suatu situs atau
website ingin lebih cepat terindeks, maka wajib membayar sejumlah uang.
Tapi, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, mengingat
beberapa direktori juga menawarkan layanan gratis meski proses indeks
memakan waktu cukup lama.
c. Hybrid Search Engine
Layanan Hybrid mengandalkan kombinasi sempurna antara hasil crawler-
based dan direktori. Saat ini semakin banyak mesin pencari berpindah
haluan ke model hybrid-based, namun dua layanan paling terkenal sebagai
pencetus konsep tersebut adalah Google dan Yahoo.
d. Meta Search Engine
Layanan Meta SE mengambil data dari semua hasil yang ditampilkan oleh
mesin pencari lainnya. Nantinya hasil pencarian tersebut dikombinasikan
menjadi daftar pencarian berukuran besar. Adapun dua layanan meta
mesin pencari paling terkenal yakni Metacrawler dan Dogpile.
e. Search engine khusus

21
Merupakan jenis SE yang dikembangkan secara khusus demi memenuhi
kebutuhan pencarian lebih spesifik. Adapun layanan mesin pencari khusus
seperti pencarian belanja (Yahoo Shopping), pencarian lokal (nzs),
pencarian nama domain (freeparking), pencarian freeware & shareware
(downloads.com) dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan
pengguna internet.
f. Pay per click (PPC)
Salah satu layanan berbayar dari search engine untuk keperluan marketing
dan promosi web. Banyak situs memanfaatkan PPC untuk
memperkenalkan atau mengiklan produk atau jasa kepada khalayak ramai
agar lebih mudah diterima. Nantinya situs muncul di rangking paling
teratas demi memperoleh klik lebih banyak. Google AdWords dan Bing
merupakan dua layanan paling terkenal. dimana biaya yang dikenakan
kepada pemilik situs berdasarkan klik atau Click-Through Rate (CTR).30
2.7..........................................................................................................Hasil Survei
a. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) berdiri pada 20


Agustus 1952. Perpustakaan pertama yang didirikan di lingkungan USU
adalah Perpustakaan Fakultas Kedokteran (1952) dan kemudian disusul
oleh Perpustakaan Fakultas Hukum (1954). Ketika itu USU masih
bernaung di bawah Yayasan Universitas Sumatera Utara, yang kemudian
diresmikan menjadi perguruan tinggi negeri ketujuh di Indonesia pada 20
November 1957.31

Pada tahun 1970 berdiri Perpustakaan Pusat disamping


perpustakaan fakultas yang telah berdiri sebelumnya. Kemudian pada
tahun 1987, seluruh perpustakaan di lingkungan USU bergabung dan
pindah ke gedung baru seluas 6.090 m2 yang terletak di tengah-tengah
kampus USU Padang Bulan. Pada saat USU berubah status menjadi
30
Solechah, Ika Nur. “Hero Soft Media.” 25 Maret 2020. https://www.herosoftmedia.co.id/inilah-beberapa-
jenis-search-engine-yang-marketer-perlu-perhatikan/ (accessed April 12, 2021).
31
https://library.usu.ac.id/sejarah-ringkas/ (accessed April 08, 2021).

22
Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) pada 2005,
organisasi Perpustakaan digabungkan dengan Pusat Komputer yang diberi
nama Perpustakaan dan Sistem Informasi. Selanjutnya, ketika USU
berubah status menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dan sekarang ini
berubah status lagi menjadi PTN-BH sesuai dengan PP No. 16 Tahun
2014, maka organisasi Perpustakaan tidak lagi digabungkan dengan Pusat
Komputer dan nama organisasi Perpustakaan berubah kembali menjadi
Perpustakaan Universitas.32

1. Jenis Penelusuran Perpustakaan Universitas Sumatera Utara,


perpustakaan Universitas Sumatera Utara menggunakan OPAC
(Online Public Access Catalog) sebagai sarana penelusuran
informasinya yang memuat deskripsi bibliografis bahan perpustakaan
yang dimiliki baik yang terdapat pada Perpustakaan Universitas
maupun cabang. Lokasi dan status keberadaan bahan perpustakaan
dapat diketahui dari hasil penelusuran. OPAC dari perpustakaan USU
ini dapat diakses melalui digilib USU. Berikut link dari OPAC
perpustakaan USU https://digilib.usu.ac.id/ . Berikut ini tampilan
OPAC perpustakaan USU.

32
https://library.usu.ac.id/sejarah-ringkas/ (accessed April 08, 2021).

23
2. Perpustakaan USU juga mengembangkan koleksi elektronik khas USU
yang dikenal dengan USU Repository, berisikan antara lain: skripsi,
tesis, disertasi, makalah dosen, laporan penelitian, dan publikasi USU
lainnya. Koleksi tersebut saat ini berjumlah 64.572 judul. E-repository
ini sangat berguna untuk menemukan atau mencari referensi mengenai
seluruh karya ilmiah berupa Kertas Karya Diploma, Skripsi Sarjana,
Tesis Magister, Disertasi Doktor, Makalah Dosen, dan Karya Tulis
Unit Pendukung Teknis yang dihasilkan oleh sivitas akademika USU
dalam bentuk digital. Sejak tahun 2007, Perpustakaan USU telah
menempatkan koleksi USU Repositori ke dalam IR Kelembagaan USU.
Koleksi USU Repositori dapat di akses secara terbuka (open access) melalui
website repositori.usu.ac.id. Artinya, siapapun pengguna internet (tidak
hanya sivitas akademika USU saja) dapat mengakses USU repositori secara
gratis baik abstrak ataupun artikel penuhnya (fulltext), tanpa ada batasan
jarak, ruang, dan waktu. Jenis koleksi yang tersedia disusun berdasarkan
Fakultas dan Program Studi dan dapat ditelusur melalui kata kunci.
Berikut link akses dari e-repository perpustakaan USU:
http://repository.usu.ac.id/ atau http://repositori.usu.ac.id/ atau dapat
juga diakses melalui website https://library.usu.ac.id/ . Berikut
tampilan dari e-repository perpustakaan USU.33

33
https://digilib.usu.ac.id/ (accessed April 08, 2021).

24
3. Perpustakaan USU memiliki sumberdaya informasi yang variatif baik
koleksi cetak maupun elektronik, dan juga melanggan sejumlah
database jurnal online. Lebih dari 80% koleksi perpustakaan adalah
elektronik. Jumlah keseluruhan koleksi Perpustakaan USU adalah
2.231.194 item.
a. Koleksi Tercetak
1.) Buku
Jumlah koleksi buku tercetak 492.252 item yang terdiri dari
139.012 judul dengan rata-rata pertambahan sekitar 13.000
item pertahun.
b. Koleksi Elektronik

25
1.) Buku Elektronik (e-book)
Perpustakaan USU memiliki Buku Elektronik (e-book)
sejumlah 10.479 judul yang terdapat dalam beberapa database
antara lain: SpringerLink, IG Library, Emerald Insight dan
ClinicalKey. E-Book tersebut dapat diakses secara online dari
Situs Web Perpustakaan USU https://library.usu.ac.id/
2.) Jurnal Elektronik (e-Journal)
Saat ini Perpustakaan melanggan 53.616 judul e-journal
internasional yang terkelompok dalam 20 database, antara lain:
ProQuest yang mencakup ABI/INFORM Collection,
Agriculture Journals & Environmental Science, Medical,
Political Science, Research Library, Science, EBSCO yang
mencakup CINAHL Plus with Full Text, Dentistry & Oral
Science Source, MEDLINE with Full Text: TEEAL, IEEE yang
mencakup Conference, Journals and Standard; WestlawNex;
Emerald Insight; ACM Digital Library; Royal Society of
Chemistry (RSC); Institute of Physics (IOP); CABI;
ClinicalKey.
E-journal tersebut mencakup hampir seluruh bidang ilmu
pengetahuan terutama yang ada di USU. E-Journal ini juga
dilanggan oleh kebanyakan perpustakaan perguruan tinggi
terkemuka di dunia. Selain itu, DIKTI juga melanggan 7
database e-journal yang terdiri dari 9.301 judul yang dapat
diakses dari Perpustakaan USU. Database tersebut terdiri dari:
ProQuest Arts & Humanities Database, ProOuest Biological
Sciences Database, ProGuest Worlwide Political Science
Abstract; EBSCO Library Information Science & Technology
Abstracts, EBSCO Agriculture Plus, EBSCO Computers &
Applied Sciences Complete, EBSCO Engineering Sources.
3.) Prosiding (e-proceedings)

26
Perpustakaan USU menyediakan 3.902 judul prosiding dalam
berbagai bidang studi yang diakses melalui database ProOuest,
EBSCO, SpringerLink, IEEE, Emerald, dan ClinicalKey.
4.) Tesis dan Disertasi (ProAuest Dissertation & Theses & Global)
Perpustakaan USU menyediakan akses ke database ProQuest
Dissertation & Theses Global, yang memiliki 750.000 judul
tesis dan 800.000 judul disertasi pada hampir seluruh bidang
studi yang dikelola USU.
5.) Video dan Multi Media
Perpustakaan USU menyediakan ribuan judul video yang
diakses melalui database Alexander Street Dental Education in
Video, Alexander Street Nursing Assistant Education in video,
dan ClinicalKey Multimedia.
6.) Resource Guides
Panduan bagi pengguna untuk mendapatkan berbagai sumber
inforrnasi baik yang tersedia di Perpustakaan USU maupun link
ke sumber global di luar perpustakaan yang dapat diperoleh
dokumennya. Sumber informasi tersebut mencakup buku,
jurnal, prosiding, ensiklopedi, kamus, lembaga pemberi
beasiswa, penghargaan dalam bidang khusus, dan lain-lain.
Fitur ini disusun berdasarkan pembidangan Program Studi yang
ada di USU sekaligus bermanfaat untuk pengisian borang
akreditasi atau re-akreditasi.
4. Jenis bahan perpustakaan terdiri dari: buku (cetak dan elektronik),
jurnal (cetak dan elektronik), dan bahan audio/video, dan disk. Bahan-
bahan tersebut dikelompokkan ke dalam kategori koleksi seperti
berikut.
a. Koleksi Standar
Koleksi umum yang meliputi buku dalam semua bidang ilmu
dengan sistem pelayanan terbuka (open access) dan dapat dipinjam
ke luar perpustakaan.

27
b. Koleksi Referens
Koleksi Referens (berlabel R) adalah bahan-bahan yang memuat
informasi ringkas tentang sesuatu hal termasuk kamus, ensiklopedi,
buku pegangan, dan peraturan perundang-undangan. Koleksi ini
tidak dipinjamkan ke luar perpustakaan.
c. Koleksi Serial
Koleksi ini mencakup semua bahan perpustakaan cetak yang
diterbitkan secara berkala termasuk jurnal, majalah, dan surat
kabar. Bahan-bahan ini tidak dipinjamkan, ke luar perustakaan.
d. Koleksi Pinjam Singkat (KPS)
Koleksi ini terdiri dari bahan perpustakaan yang tergolong
“permintaan tinggi”, sebagian besar karena direkomendasikan oleh
dosen untuk dibaca mahasiswa. Hanya satu eksemplar dari setiap
judul yang ditempatkan pada KPS, selebihnya ditempatkan pada
koleksi standar.
e. Koleksi Deposit
Koleksi ini merupakan bahan perpustakaan oleh dan tentang USU
yang tidak diterbitkan (unpublished) termasuk karya tulis dosen,
tesis magister, dan disertasi doktor dalam bentuk cetak (berlabel
D). Koleksi ini tidak dapat dipinjamkan hanya dapat digunakan
atau dibaca di dalam Ruang Deposit. Sebagian besar dari koleksi
ini sudah dialihkan ke dalam bentuk digital dan dipublikasikan
melalui web: http://repository.usu.ac.id./
f. e-Journal
Perpustakaan melanggan sejumlah jurnal elektronik (e-journal)
untuk sivitas akademika USU. Ketentuan dan persyaratan
penggunaan database jurnal yang dilanggan adalah beragam
berdasarkan kontrak berlangganan yang disetujui bersama antara
institusi pelanggan dengan vendor masing-masing database.
Seluruh database dapat diakses dari dalam jaringan kampus tanpa
account dan password, tetapi dari luar jaringan kampus sebagian

28
database harus menggunakan account dan password. Untuk
memperoleh account dan password serta informasi lebih lanjut
tentang hal ini, hubungi staf yang bertugas pada Layanan Referensi
& Literasi Informasi di Lantai-1 perpustakaan. Database jurnal
yang dilanggan oleh perpustakaan USU antara lain ProQuest,
EBSCOhost, teal, IEEE Xplore Digital Library, WESTLAW,
Emerald Insight, ACM Digital Library, Royal Society Of
Chemistry, IOP Science, CABI, ClinicalKey.
g. E-books
Perpustakaan melanggan sejumlah database e-books dan
diperuntukkan hanya bagi sivitas akademika USU, seperti iG
Library; SpringerLink; Emerald Insight; ClinicalKey; CABI.
h. Koleksi CD (Compact Disk)
Selain jurnal elektronik, perpustakaan USU juga memiliki koleksi
dalam bentuk CD. Bahan-bahan ini berisikan antara lain: jurnal
elektronik, indeks artikel, ensiklopedia, kamus, peta geografi,
buku, dan bahan multimedia lainnya.

Semua Informasi tentang sumber daya yang dimiliki oleh


perpustakaan USU dapat diakses melalui situs web perpustakaan:
https://library.usu.ac.id/. Pada situs ini terdapat sejumlah link ke berbagai
sumber informasi dan sumber daya belajar yang disediakan oleh
perpustakaan dan unit lain dari lingkungan USU termasuk: katalog online
perpustakaan (OPAC), e-jurnal, e-book, e-repository, Resources Guides,
USU e-learning, USU-OCW, dan lainnya.34

i. Cara penyelusuran informasi USU


Dalam pemenuhan kebutuhan informasi setiap pengguna
mempuanyai cara yang berbeda dalam melakukan pencarian
informasi. Pada tahun 2017 mahasiswa Fakultas Kesehatan

34
https://library.usu.ac.id/ (accessed April 09, 2021).

29
Masyarakat USU memiliki jumlah pengunjung perpustakaan
terbanyak yaitu 15.938 orang.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku pencarian
informasi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatakn kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
aktif di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera sebanyak
2112 orang. Dalam penentuan sampel menggunkan Rumus Slovin,
sehingga didapat sampel 95 orang. Hasil penelitian menunjukkan.
1) Starting, bahwa pencarian informasi didorong oleh kebutuhan
informasi, ketika membutuhkan informasi saja, dan bertanya
kepada teman.
2) Chaining, bahwa langsung melakukan pencarian informasi dan
menggunakan judul sebagai kata kunci
3) Browsing, bahwa menggunakan jurnal elektronik, menggunakan
OPAC, menentuakan query berdasarkan judul, menggunakan
google, dan pemotongan istilah pada query.
4) Differentiating, bahwa mengevaluasi informasi yang diperoleh dan
menggunakan sumber informasi lain.
5) Monitoring, bahwa searching diinternet dan memantau informasi
terbaru setiap hari.
6) Extracting, bahwa mencari dan membandingkan informasi dan
mengidentifikasi semua informasi.
7) Verifying, bahwa melakukan pengecekan ulang dengan cara
membaca informasi secara keseluruhan.
8) Ending, bahwa menanggapi hasil pencarian dengan cara download/
save pada media penyimpanan dan menyatakan kebutuhan
informasi terpenuhi. Disarankan kepada pihak perpustakaan USU
agar dapat melakukan pendidikan pengguna untuk memudahkan
dalam mendapatkan informasi dan melakukan sosialisasi layanan
perpustakaan kepada pengguna, sehingga pengguna mengetahui

30
berbagai layanan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan USU.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7156

b. Library Of Harvard University

1. Sistem informasi perpustakaan universitas Harvard dikelola


profesional oleh Office of System Information (OIS) yang juga
memiliki situs sendiri. OIS adalah sarana layanan dan sistem informasi
yang mendukung kerja Perpustakaan Harvard, dan berkomitmen untuk
mengembangkan, mengimplementasikan dan meningkatkan sistem
inovatif dan stabil yang mendukung misi akademik dan riset Harvard
dengan menyediakan akses yang terintegrasi dan koheren untuk riset
dan sumber materi. Sistem yang mendukung ini antara lain dengan
adanya Aleph Library System, Harvard Libraries portal (menyimpan
database dan teks penuh), termasuk Find it resource-linking dan e-
resource management (ERM), dan System of the Library Digital
Initiative (LDI). Sistem lainnya termasuk Virtual Collection (VC),
TED (TEmplated Database), Digital Repository Service (DRS), Page
Delivery Service (PDS), Image Delivery Service (IDS), Streaming

31
Delivery Service (SDS), Name Resolution Service (NRS), dan
lainnya.35

2. Salah satu sarana penelusuran informasi yang dimiliki Perpustakaan


Universitas Harvard ialah Harvard Digital Collections yang dapat
diakses secara gratis dan merupakan akses publik untuk lebih dari 6
juta objek yang telah didigitalisasi dari koleksi seni kuno hingga
manuskrip modern, dan materi visual audio. Menggunakan catatan dari
API LibraryCloud, platform ini menyatukan informasi dari berbagai
katalog perpustakaan dan sumber data, bersama dengan gambar digital
resolusi tinggi yang memungkinkan pengguna untuk menggeser,
memperbesar, dan membandingkan beberapa gambar secara
berdampingan. Berikut ini link untuk dapat mengakses Harvard
Digital Collections https://library.harvard.edu/digital-collections.
Berikut tampilan dari Harvard Digital Collections.36

3. Perpustakaan Universitas Harvard juga memiliki sarana penelusuran


lainnya yaitu Hollis. Hollis adalah sebuah portal yang komprehensif
35
Affifat, Rizki Amelia. “PERPUSTAKAAN HARVARD SEBAGAI CONTOH KEMAJUAN
UNIVERSITAS BERBASIS RISET DAN BERTARAF INTERNASIONAL: SEBUAH
REFLEKSI BAGI UI .” 2006: 09.

36
https://library.harvard.edu/digital-collections (accessed April 10, 2021).

32
dan kuat dalam antarmuka web yang menyajikan informasi yang
terorganisir dari sumber-sumber yang ada untuk dapat diakses anggota
Harvard. HOLLIS menyediakan akses ke catalog-katalog yang ada dan
lebih dari 1.500 sumber daya elektronik. Hollis juga menyediakan
akses ke informasi tentang perpustakaan Harvard, yang
memungkinkan pengguna untuk memperluas pencarian ke halaman
web perpustakaan pribadi. Hollis sendiri menyimpan rekaman
bibliografi untuk penyimpanan arsip. Sekitar 65% dari penyimpanan
arsip dijelaskan disini, termasuk link ke bantuan pencarian yang detil
untuk koleksi individu jika mereka tersedia secara online. Hollis
sendiri dapat diakses melalui link berikut https://library.harvard.edu/ .
Berikut tampilan dari Hollis37

37
https://library.harvard.edu/ (accessed April 10, 2021).

33
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penelusuran informasi adalah proses yang melibatkan banyak
komponen atau unsur, dan karenanya proses ini sering disebut dengan sistem
simpan dan temu kembali informasi (information storange and retrieval
system). Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
yaitu:
a. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen atau
sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual.
b. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh
dari bank data, kumpulan data, atau perorangan.
Berdasarkan pada jenisnya, terdapat tiga jenis penelusuran informasi
yaitu penelusuran informasi secara konvensional, penelusuran informasi
secara digital, dan penelusuran secara elektronis.
Terdapat beberapa teknik penelusuran yang biasanya ada di
perpustakaan dengan memanfaatkan berbagai alat sumber penelusuran, antara
lain; penelusuran informasi melalui katalog perpustakaan, penelusuran
informasi melalui bibliografi, penelusuran Informasi melalui indeks, dan
penelusuran Informasi melalui abstrak. Selain itu diperlukan strategi
penelusuran informasi untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapai efektifitas
dalam berbagai kegiatan penelusuran.

34
DAFTAR PUSTAKA

https://library.usu.ac.id/sejarah-ringkas/ (accessed April 08, 2021).

https://digilib.usu.ac.id/ (accessed April 08, 2021).

https://library.usu.ac.id/ (accessed April 09, 2021).

https://library.harvard.edu/digital-collections (accessed April 10, 2021).

https://library.harvard.edu/ (accessed April 10, 2021).

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/915/2/BAB%20II.pdf (accessed April


12, 2021).

Affifat, Rizki Amelia. “PERPUSTAKAAN HARVARD SEBAGAI CONTOH


KEMAJUAN UNIVERSITAS BERBASIS RISET DAN BERTARAF
INTERNASIONAL: SEBUAH REFLEKSI BAGI UI .” 2006: 09.

Ati, Sri, Nurdien H. Kistanto, and Amin Taufik. Dasar-Dasar Informasi:


Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2014.

Driani, Mutiah. PENELUSURAN INFORMASI SISWA MELALUI INTERNET:


STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA
SERPONG. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009.

Latifah, Nor. “PERPUSTAKAAN SEBAGAI SENTRAL SERVIS BENIH


(SUMBER) INFORMASI.” Nusantara Journal of Information and
Library Studies, 2018: 132-137.

Meidiana, Riska. Pemanfaatan Sumber Informasi Oleh Pemustaka di


Perpustakaan Hukum Daniel. S. Lev. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2017, 16-22.

Mutiarani, Wezi, and Elva Rahmah. “STRATEGI DAN TEKNIK


PENELUSURAN INFORMASI PEMUSTAKA DI DINAS KEARSIPAN
DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT .” Jurnal
Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 2018: 370-377.

Reynaldi, and Elva Rahmah. “SARANA PENELUSURAN INFORMASI DI UPT


PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA.” Jurnal Ilmu
Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 2014: 33-40.

35
Rifai, Agus. Konsep Dasar Penelusuran Literatur dan Temu Kembali Informasi.
Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.

—. Penelusuran Literatur. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.

Saleh, Abdul Rahman. Modul Sarana Penelusuran Informasi I. Jawa Barat, 2003.

Saputra, Kamaruddin Sandi. Penelusuran Literatur Pada Layanan Digital di


Perpustakaan Universitas Sumatera. Skripsi, Medan: Universitas
Sumatera Utara, 2020.

Setiarso, Bambang. Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Dokumentasi


dan Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius, 1997.

Solechah, Ika Nur. “Hero Soft Media.” 25 Maret 2020.


https://www.herosoftmedia.co.id/inilah-beberapa-jenis-search-engine-
yang-marketer-perlu-perhatikan/ (accessed April 12, 2021).

Suprianto. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakwan. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Sutarbi, Tata. Analisis Sistem Informasi. Jakarta: Penerbit Andi, 2004.

Suwanto, Sri Ati. “PENELUSURAN INFORMASI SECARA ELEKTRONIS.”


n.d.: 03-08.

Yusuf, Pawit. M, and Priyo Subekti. Teori dan Praktik Sarana Penelusuran
Informasi. Jakarta: Kencana, 2010.

36

Anda mungkin juga menyukai