Anda di halaman 1dari 20

PENELUSURAN INFORMASI E-JURNAL MENGGUNAKAN STRATEGI

BOOLEAN LOGIC

YUSI HERPITA

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Palembang

Yusiherpita@radenfatah.ac.id

Abstrak

Artikel ini merupakan penerapan strategi untuk mencari atau menelusur informasi
secara cepat dan tepat, mencari suatu informasi terutama menelusur informasi E-
Journal di perlukan strategi khusus untuk menlusurnya, maka artikel ini memberikan
gambaran bagaimana penggunaan strategi penelusuran dengan Boolean Logic yang
disarkan atas fungsi operasi AND, OR, NOT. Fungsi operasi AND yaitu mempersempit
penelusuran seperti dengan mesukkan kata kunci hukum and adat maka hasil temuannya
hukum yang berhubungan dengan adat saja atau yang muncul kata hukum adat, fungsi
selanjutnya operator OR yaitu memperluas penelusuran, dan fungsi yang terakhir yaitu
operator NOT digunakan untuk mempersempit penelusuran fungsinya adalah
mengeluarkan kata-kata yang tidak ingin kita ikutkan dalam hasil temuan kita. Dengan
adanya strategi penelusaran diatas maka akan menghemat waktu pencarian atau
penelusuran kita karena menggunkan teknik yang benar dan hasil yang kita dapat lebih
signifikan sesuai dengan kata kunci yang kita masukkan.

Keyword: Strategi Boolean Logic AND, OR, NOT

1
A. PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan salah satu pusat informsi yangmenyedikan informsi
yang diperluka pemakai. Pemberian informasi ini dilakukan atas permintaan maupun
tidak diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa informasi
yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai.1
Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan.
Perkembangan ini didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan pemanfaatannya
yang telah menambah diberbagai bidang. Kemajuan teknologi informasi menjadikan
komputer sebagai alat bantu yang sangat penting dalam kemajuan suatu layanan,
sehingga mempermudah pemakai untuk menelusuri beragam informasi yang mereka
butuhkan.
Kemajuan teknologi informasi pun membawa perubahan mendasar dalam
memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan. Salah satu dari teknologi tersebut
adalah internet, merupakan sumber informasi yang tidak terbatas dan dapat diakses
kapan dan dimana pun. Sedangkan sumber-sumber tercetak mempunyai keterbatasan
akses yaitu tempat dan waktu serta kebaruan dari koleksi tersebut.
Internet merupakan media atau tempat lain yang dituju untuk menemukan
informasi. Banyak sekali dokume-dokumen hipertext, seperti halaman web di jaringan
internet dapat ditelusur dan digunakan sebagi sumber informasi yang sangat penting.
Kehadiran internet sebagai jaringan komunikasi elektronik menjadikan berbagi pihak
baik individu maupun kelompok, organisasi, dan lembaga yang telah memanfaatkan
teknologi internet. Selain memudahkan menyebarkan dan menerima informasi, internet
juga dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan organisasi, mempercepat
penyebaran informasi, pengolahan data, kualitas informasi, pemanfaatan bersama
sumber daya informasi (resource sharing) dan penggunaan komputer yang lebih luas.
Sebagaimana dinyatakan oleh Ariati Tyasdjaya bahwa “media informasi global
memberikan peluang kepada perpustakaan menjadi penyedia informasi melalui situs” 2.
Karenanya teknologi sekarang sudah tersebar di kota-kota besar maupun kecil diseluruh
Indonesia bahkan sudah menjangkau sebagian masyarkat pedesaan. Sementara timbul

1
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.6
2
Ariati Tyasdjaya, “Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Tugas Pustakawan, “
Jurnal Perpustakaan Pertanian, (Bogor Vol. 8 No. 1 1999), h 2

2
kekhawatiran, teknologi ini akan ditinggalkan oleh pengguna yang tidak terampil
melakukan penelusuran dengan baik.
Hal ini disebakan karena tipe penelusur seperti ini bila dalam melakukan
penelusuran memerlukan waktu yang tidak sedkit, infromasi yang ditemukan sangat
banyak dan tidak relevan dengan kebutuhannya, kalau pun menemukan mereka akan
memilih dan menyortir hasil temuan dalam jumlah besar. Ini bisa menimbulkan
kejenuhan dan bahkan keputus asaan atau tidak mau lagi menelusur dengan
menggunakan internet. Oleh sebab itu dalam penelusuran informasi diperlukan
kemampuan menelusur dengan menggunakan strategi penelusuran.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini
pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam
penelusuran informasi serta mengetahi strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa
lebih efektif dan efisien. Menurut Iannuzi, kegiatan penelusuran infromasi sebagi bagian
dari keterampilan melek informasi (information literacy)3. Mengingat hal tersebut maka
pengetahuan tentang penelusuran infromasi perlu dimiliki oleh siapa saja yang
memanfaatkan internet sebagai sumber dalam mencari informasi, agar pemakai fasilitas
on-line yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal.

B. MOTODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menurut Nazir (1988: 63) metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengumpulan data
observasi yaitu pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejal-gejala yang
diteliti.

3
Patrica Iannuzi, Et al., Teaching Information Literacy Skills, (Singapore: Alyin and Bacon,
1999), h.9

3
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengertian Informasi

Secara sederhana informasi dapat dipahami sebagai data yang diberi makna.
Artinya informasi merupakan bentuk olahan dari data yang diperuntukan untuk tujuan
tertentu agar penerima dapat mengerti arti dan makna dari data tersebut. Informasi
adalah data yang telah diberi makna melalui konteks dan informasi merupakan hasil
dari pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang.

Menurut Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat


didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.4 Informasi
secara prinsip sebetulnya terdiri dari dua jenis yakni informasi lisan dan informasi
tulisan (terekam). Informasi lisan merujuk pada informasi yang disampaikan secara
lisan dan merupakan bentuk komunikasi di dalam masyarakat. Sedangkan informasi
terekam merujuk kepada informasi yang terekam dalam berbagai media seperti buku,
majalah, jurnal, compact disc, ataupun bentuk lainnya. Perpustakaan sebagai lembaga
pusat sumber informasi biasanya lebih banyak mengelola informasi terekam bukan
informasi lisan.

2. Ciri-ciri informasi
a. Benar atau salah, dalam hal ini informasi berhubungan dengan kebenaran atau
kesalahan terhadap kenyataan.
b. Baru, informasi harus benar-benar baru bagi si penerima.
c. Tambahan, informasi dapat pemperbarui atau memberikan perubahan terhadap
informasi yang telah ada.
d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap
informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar

4
Jogiyanto HM. Analisis dan Disain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis. (Yogyakarta: Andi Offset, 1999)

4
e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga
keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
3. Kualitas informasi
Menurut McLeod dalam buku Azhar Susanto (2013:38) mengatakan bahwa
suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri5 sebagai berikut :
a. Akurat
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Tepat waktu berati informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,
karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan.
c. Relevan
Relevan berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang dengan yang lainnya berbeda.

D. PENELUSURAN INFORMASI

Penelusuran informasi menjadi penting karena ruh atau nyawa dari sebuah
layanan informasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang
diminta pemakai, dan bagaimana memberikan jalan kepada pemakai untuk menemukan
informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk
menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan
penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.

1. Tipe penelusuran informasi

Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

5
Hartono, Bambang. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. (Jakarta: Rineka Cipta
2013)

5
a. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan / atau
sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual.

b. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari


kumpulan data, atau perorangan.
1. Penelusuran Informasi Digital atau Online
Adapun penelusuran informasi digital atau elektronik, merupakan satu
metode penelusuran informasi yang menggunakan teknologi informasi dan
computer terutama untuk keperluan penelusuran koleksi atau sumber-sumber
informasi yang berupa file elektronik atau digital. Sehingga pada penelusuran
informasi digital atau elektronik ini, apa yang dicari dan alat yang digunakan
untuk dicaripun sama-sama merupakan hasil dari sebuah pengembangan
teknologi informasi dan komputer yang berupa digital atau elektronik. 6
2. Penelusuran informasi online yang sering digunakan pemustaka di suatu
perpustakaan:
a. E- Journal (Electronic Journal)
Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-journal
merupakan satu bentuk sumber digital yang dapat digunakan dalam penelusuran
informasi yang berasal dari jurnal ilmiah atau populer, baik jurnal tercetak yang
7
dielektronikan maupun jurnal yang memang hanya terbit secara elektronik.
b. OPAC (Online Public Acess Catalogue)
OPAC merupakan alat penelusuran informasi yang bersifat elektronik
dan digital yang dapat digunakan untuk menemukan informasi pustaka/koleksi
baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik/digital. Namun memang pada
kenyataannya untuk saat ini OPAC ini masih banyak digunakan hanya untuk
keperluan temu kembali informasi pustaka terutama yang tercetak atau dengan
kata lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog tercetak.
c. E-Book
E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau
elektronik yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan
informasi dari sebuah buku yang dikemas dalam format elektronik atau digital.

6
Djatin, Jusni. Penelusuran Literatur. (Jakarta: Universitas Terbuka)
7
http://www.lisbdnet.com/electronic-journal-e-journal.com

6
Pengguna dapat melakukan penelusuran sekaligus membaca bahkan
mendownload file buku elektronik yang tersedia di banyak situs di internet.
Buku elektronik ini bisa berasal dari buku tercetak yang dielektronikan atau
didigitalkan, atau bisa juga hanya terbit dalam versi digital/elektronik.
d. Online Database
Online Database atau Basis Data Online merupakan sumber informasi
digital/elektronik yang berisi berbagai macam jenis informasi digital seperti e-
journal, e-book, e-proceeding, e-articles, abstracts, dan publikasi lainnya yang
dapat diakses dari satu situs web atau pangkalan data elektronik. Basis data ini
seringkali mengalami distorsi pengertian dengan e-journal, hal ini dikarenakan
memang sebagian besar informasi yang ada di dalamnya berupa jurnal
elektronik. Namun perlu ditekankan bahwa basis data online (database online)
berbeda dengan e-journal. Database online ini kebanyakan merupakan layanan
berbayar atau berlangganan tapi ada pula yang tidak alias gratis. Secara garis
besar tiap-tiap database biasanya mempunyai keunikan dan spesialisasi dalam
bidang ilmu tertentu. Akan tetapi kadang beberapa database juga merupakan
database yang sifatnya general sehingga kadang akan ditemukan beberapa antara
satu database dengan database lainnya. Atau dengan kata lain, ada beberapa
sumber informasi digital yang dapat ditemukan dalam berbagai database online
yang tersedia.
Untuk itu perlu sebuah kejelian dan evaluasi mendalam ketika akan
melanggan database online, terutama untuk menghindari banyaknya sumber
digital yang sama dalam database berbeda yang dilanggan. Sedangkan dalam hal
teknik penelusuran, pada prinsipnya antara satu database dengan database yang
lain, biasanya mempunyai metode pencarian yang sama. Artinya tidak akan
berbeda jauh walaupun mungkin hanya berbeda istilah. Sehingga yang perlu
dipelajari dalam sebuah penelusuran melalui media online atau elektronik adalah
metode yang biasa digunakan dalam penelusuran online, seperti penggunaan
tanda wildcard, penggunaan truncation, penggunaan Boolean, dan sebagainya.
Jadi jika kita ingin menggunakan akses melalui Database Ebsco, Proquest,
Jstor, ScienceDirect, Westlaw, Scopus maupun jenis database lainnya, maka

7
kita hanya perlu memahami satu metode penelusuran saja, yang lainnya kita
tinggal menyesuaikan.8
e. Other Resources and Searches Tools
Internet telah memberikan kita kesempatan untuk menikmati berbagai
sumber informasi digital dan juga alat untuk menemukan sumber informasi
digital/elektronik yang berjumlah jutaan bahkan miliaran itu. Nah, ada beberapa
sumber informasi digital dan juga alat penelusuran digital yang dapat
dimanfaatkan selain beberapa yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
Search Engine & Meta-Search Engine
Search Engines atau disebut sebagai piranti pencari, merupakan sebuah
alamat web yang mempunyai fungsi pencarian sumber-sumber informasi yang
terkandung di dalam jaringan internet. Cara kerjanya menggunakan dan
membaca informasi yang ada di dalam tag-tag metadata yang tersedia dalam
sebuah alamat situs atau web. Selain itu ada satu buah piranti yang bekerja
dengan memanfaatkan banyak search engines, yakni apa yang disebut dengan
meta-search engines. Meta Search Engines merupakan piranti pencarian yang
menggunakan banyak search engines sebagai sumber data untuk pencarian oleh
penggunanya. Jadi, ketika kita mencari sebuah topic tertentu menggunakan meta
search engines, maka dia akan mencari ke seluruh search engines yang berada
dalam jangkauannya.

E. STRATEGI PENELUSURAN INFORMASI


Strategi penelusuran disini diartikan sebagai keputusan-keputusan dan aksi-aksi
yang diambil selama kita melakukan penelusuran informasi dimana keputusan tersebut
sangat mempengaruhi hasil penelusuran dalam arti judul-judul yang kita temukan dan
judul-judul yang tidak kita temukan. Strategi penelusuran disini berhubungan dengan
taktik untuk mendapatkan hasil penelusuran yang sesuai dengan keinginan kita dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Agar dalam penelusuran kita dapat menghasilkan
temuan yang sesuai dengan kebutuhan kita, maka sebaiknya kita melakukan strategi
penelusuran tersebut pada tahap awal, bahkan sebelum kita melakukan penelusuran ke
komputer. Namun demikian, walaupun strategi sudah dibuat sebelum kita melakukan

8
Nugroho, Adi. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. (Bandung: Informatika Bandung
2004)

8
interograsi kepada komputer, strategi penelusuran tersebut masih dikembangkan
(dengan perubahan-perubahan strategi) pada saat kita sedang melakukan interograsi
pada komputer.9
1. Ada empat tujuan kita melakukan strategi penelusuran yaitu:
a. Untuk mendapatkan jumlah temuan relevan yang diinginkan
b. Untuk menghindari udul-judul yang tidak relevan
c. Untuk menghindari jumlah temuan yang terlalu besar
d. Untuk menghindari jumlah temuan yang terlalu kecil (kosong)
Untuk memenuhi keempat tujuan tersebut diperlukan usaha-usaha yang tidak
gampang. Kita perlu menajamkan (mempersempit) penelusuran atau melebarkan
penelusuran sebagai bagian dari taktik yang kita lakukan dalam proses penelusuran.
Dalam melakukan taktik tersebut ada dua hal yang kita harapkan yaitu:

a. Kita dapat memperkecil jumlah hasil temuan dengan mempersempit penelusuran


dengan harapan semakin sedikit judul-judul yang tidak relevan ikut terambil
tanpa membuang terlalu banyak judul-judul yang relevan

b. Kita dapat memperbesar jumlah hasil temuan dengan melebarkan penelusuran


dengan harapan semakin banyak judul-judul relevan yang terambil tanpa
mengikutsertakan terlalu banyak judul-judul yang tidak relevan

2. Strategi penelusuran dengan Operator Boolean Logic

Didalam usaha menyempitkan dan melebarkan penelusuran biasanya kita


menggunakan operator Boolean yaitu Or, And, Not

a. Operator Boolean Or

Untuk melebarkan penelusuran kita menggunakan operator OR. Dengan operator


OR ini kita mengharapkan jumlah hasil penelusuran akan menjadi besar. Berikut adalah
contoh penggunaan

9
Faizuddin Harliansyah, strategi informaasi ilmiah online, diakses 7 maret 2019,
http://www.slidshare.net/kangfaiz/strategi-penelusuran-informasi-ilmiah-online-132545509

9
Hukum

adat
hukum OR adat
Dengan operator OR antara kata hukum dan kata adat (hukum OR adat) akan
menghasilkan judul-judul yang mengandung kata hukum saja, adat saja serta yang
mengandung kedua kata tersebut yaitu kata hukum dan adat.

b. Operator Boolean And


Operator AND digunakan untuk mempersempit penelusuran sehingga hasil
penelusuran akan menjadi kecil. Dengan kata kunci di atas contoh berikut menunjukkan
jumlah hasil penelusurannya akan menjadi kecil.
hukum

adat

Penelusuran dengan opeartor AND (hukum AND adat) akan menghasilkan


judul-judul yang hanya mengandung kedua kata kunci tersebut yaitu hukum dan adat
(lihat bagian yang berwarna lebih gelap). Sedangkan judul-judul yang hanya
mengandung kata hukum saja atau adat saja tidak ikut ditemukan.

c. Operator Boolean Not


NOT juga digunakan untuk mempersempit penelusuran. Fungsinya adalah
mengeluarkan kata-kata yang tidak ingin kita ikutkan dalam hansil temuan kita. Misal
dengan menggunakan kata kunci hukum dan adat dan menggunakan operator NOT
(hukum NOT adat) maka kita akan mendapatkan hasil temuan penelusuran yang lebih
sedikit (lihat bagian yang lebih gelap pada gambar). Judul-judul yang hanya
mengandung kata hukum saja yang terambil. Sedangkan judul-judul yang mengandung
kata hukum tetapi mengandung kata adat tidak akan ikut ditemukan, begitu juga judul
yang mengandung kata adat.

10
Hukum

Adat

Dengan menggunakan ketiga operator boolean tersebut kita bisa membuat


strategi penelusuran dengan cara memperlebar penelusuran bila kita menginginkan
jumlah judul temuan yang semakin besar atau mempersempit penelusuran bila kita
menginginkan jumlah judul temuan yang semakin kecil atau sedikit.

3. Model Strategi Penelusuran

Dalam melakukan penelusuran bisanya kita mengikuti empat model atau gaya
penelusuran10 yaitu: briefsearch, Building Block, Successive fraction dan Citation Pearl
Growing.

a. Briefsearch
Model penelusuran ini adalah model yang paling sederhana yaitu hanya
dengan sekali penelusuran saja kita sudah mendapatkan hasil temuan yang
memuaskan. Misalnya saja dengan satu kata kunci atau dua kata kunci dengan
boolean operator maka penelusuran sudah dapat diakhiri dengan hasil yang
memuaskan. Formula model ini adalah sebagai berikut:
Katakunci A AND katakunci B = hasil temuan
b. Building Block
Model penelusuran ini dimulai dengan mencari kata kunci demi kata
kunci. Kemudian kita menggabung hasil-hasil penelusuran yang sudah kita
dapatkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan kita. Formula
model ini adalah seperti berikut:
Katakunci A set # 1 (hasil besar)
Katakunci B set # 2 (hasil besar)
Set # 1 OR set # 2 atau Katakunci A OR katakunci B set # 3 (hasil besar)
Katakunci D OR katakunci E set # 4 (hasil besar)

10
Yusuf m, Pawit, Teori dan praktek penelusuran informasi, (Jakarta: Kencana 2010), hlm 241-
258

11
Katakunci F OR katakunci G set # 5 (hasil besar)
Set # 3 AND set # 4 AND set # 5 = hasil temuan
c. Successive fraction
Model ini dimulai dengan satu atau dua kata kunci dengan hasil temuan
yang sangat besar. Kemudian dengan menggunakan operator AND secara terus
menerus kita memperkecil hasil temuan kita sampai pada batas yang
memuaskan kita. Formula model ini adalah:
Katakunci A AND katakunci B set # 1 (hasil besar)
Set # 1 AND katakunci C set # 2 (hasil lebih kecil)
set # 2 AND katakunci D set # 3 (hasil lebih kecil lagi)
Set # 3 NOT katakunci E = hasil temuan
d. Citation Pearl Growing
Model ini dimulai dengan satu kata kunci dengan satu temuan yang
sangat kecil. Kemudian secara berturut-turut temuan ini diperbesar dengan
menambah kata kunci dan menggunakan operator Boolean OR. Formula model
ini adalah: Katakunci A sebagai titik awal penelusuran Kata kunci B OR
katakunci C AND katakunci D = temuan (kata kunci B, C dan D adalah kata
kunci yang berasal dari display temuan katakunci A).

F. LANGKAH-LANGKAH PENELUSURAN INFORMASI


Ada banyak cara untuk melakukan penelusuran dan tergantung dari sarana yang
digunakan. Tentang langkah-langkah dasar dalam melalukan penelusuran yang berlaku
Bagi semua jenis sarana penelusuran yang ada. Langkah-langkah tersebut antara lain,
adalah sebagai berikut:
a. Tentukan secara jelas dan rinci topic yang akan dicari.
b. Lengkapi dengan kata kunci atau istilah penting yang sering digunakan untuk
topic yang bersangkutan, serta tuliskan juga padanan katanya, baik dalam bahasa
inggris, latin atau lainnya.
c. Tentukan batasan penelusuran seperti:
1. Kegunaan hasil penelusuran untuk apa
2. Jjenis dokumen yang diinginkan sebgaisumber informasi (apakah majalah,
jurnal, monograf, dan lain-lainnya)

12
3. Bahasa yang digunakan dalam literatur
4. Batasan tahun terbit dari sumber informasi yang diinginkan
5. Cakupan geografis yang diinginkan ditelusur.
d. Tentukan sarana atau alat penulusuran yang sesuai (apakah catalog, indeks, atau
abstrak dan sebagiannya)
e. Catatat informasi hasil temuan terbut, dan simpan pada tempat yang aman
sebelum dilakukan penelusuran lebih lanjut.

G. TEKNIK PENELUSURAN INFORMASI

Bentuk sumber informasi yang beraneka ragam menuntut adanya alat atau
piranti atau media untuk menemukan kembali informasi tersebut secara tepat dan benar.
Sehingga, bentuk informasi yang akan dicari juga akan menentukan alat apa yang paling
cocok digunakan sebagai alat penelusuran dan atau temu kembali informasi.
Berdasarkan sifat informasi atau dokumen yang akan diketemukan, maka setidaknya
ada beberapa alat telusur atau pencarian sumber informasi seperti yang terlihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 1. Alat Pencarian & Jenis Dokumen/Informasi yang diperoleh (Gash, 2000)11
No Sumber/Alat Dokumen/Informasi yang diperoleh
Pencarian

1 Katalog Perpustakaan Kebanyakan berupa Buku, tapi terkadang juga


laporan, prosiding, koleksi multimedia atau audio
visual, terbitan berkala, tabloid, dll

2 Buku Bibliografi Buku, seringkali berupa laporan, prosiding


konferensi, dan publikasi monografi lainnya.

3 Abstrak dan Indeks Artikel jurnal, tapi juga laporan, makalah


Jurnal konferensi, terkadang buku, paten, dan juga
standar.

4 Current Awareness Biasanya berupa Artikel Jurnal, Majalah atau


Services Terbitan Berkala

5 Indeks Khusus Laporan, prosiding konferensi, tesis, disertasi,

11
Gash, Sarah. Effctive Literatur Searching for Research. Second Edition (Hampshire: Gower
2002)

13
paten, standar, dan publikasi resmi dari institusi

6 Lembaga dan Orang Apapun

7 Database Elektronik Sumber-sumber elektronik yang berupa data,


artikel, makalah, audio-visual, dll

8 Sumber-sumber Online Apapun khususnya sumber-sumber digital seperti


artikel, buku, gambar, video, dll.

H. BEBERAPA HAL YAN PERLU MENJADI PERHATIAN DALAM


PENELUSURAN INFORMASI

Sebagai inti dari bahasan mengenai teknik penelusuran informasi sebagaimana


diuraikan tersebut di atas, maka ada beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian
para penelusur sumber informasi, yaitu antara lain sebagai berikut:

a. Bagi pemakai atau penelusur informasi, khususnya yang melakukan penelusuran


dengan menggunakan OPAC, diperlukan pemahaman tentang penggunaan
teknik penelusuran dengan menggunakan operator Boolean Logic, yaitu : “and”
(*), “or” (+), dan “not” (^).

1. Penggunaan operator “and” dengan simbol *)

Operator “and” ini digunakan untuk mencari literatur atau dokumen-


dokumen yang mengandung kata-kata tertentu yang digunakan oleh
penelusur secara sekaligus

2. Penggunaan operator “or” dengan simbol +)

Operator “or” ini digunakan untuk mencari salah satu dari beberapa
informasi yang diinginkan. Misalnya pemak bermaksud ingin
menemukan subjek atau judul-judul literatur/ sumber informasi memuat
tentang alat-bukti, tindak pidana korupsi, atau hukuman mati, maka cara
penulisannya sebagai berikut:

Alat-bukti+tindak-pidana korupsi+hukuman mati

Maka semua literature yang membahas tentang subyek alat-bukti saja,


atau tentang tindak-pidana korupsi saja, atau hanya tentang hu-kuman

14
mati, atau mungkin yang mengandung subyek ketiga-tiganya, akan
keluar semua.

3. Penggunaan operator “not” dengan simbol ^)

Artinya operator “not” ini digunakan untuk mencari literatur atau


dokume-dokumen yang mengandung kata-kata tertentu. Misalnya untuk
menemukan literatur/sumber informasi mengenai semua subjek hukum,
kecuali hukum perdata, maka cara penulisannya sebagai berikut:

Hukum^perdata

“hukum” tetapi yang tidak mengandung kata “perdata”

Misalnya, yang mengkin akan keluar adalah

Hukum agraria, atau

Hukum dagang, atau

Hukum pidana, atau

Hukum tata negara,... dan lainnya

dan sudah dipastikan yang tidak mungkin akan keluar adalah yang
mengandung kata-kata “hukum perdata”.

b. Bagi penelusur yang melakukan penelusuran informasi melalui sarana internet,


harus mengetahui alamat-alamat situs (web-site) khusus yang sesuai dengan
informasi bidang ilmu tertentu (misal: hukum, peternakan, pertanian, ekonomi,
kehutanan, kedokteran, dan sebagainya).

I. Lampiran
Contoh penelusuran informasi yang di lakukan pada jurnal yang
dilanggan oleh UPT Perpustakaan Unsri Indralaya Palembang
Penelusuran informasi E-Journal Spinger Link di UPT Perpustakaan Unsri
Indralaya Palembang dengan menggunakan strategi penelusuran Boolean Logic
Not

15
Maka kita akan mendapatkan hasil temuan penelusuran yang lebih sedikit Judul-
judul yang hanya mengandung kata hukum saja yang terambil. Sedangkan judul-judul
yang mengandung kata hukum tetapi mengandung kata perdata tidak akan ikut
ditemukan, begitu juga judul yang mengandung kata perdata.

Akses pada link jurnal yang tersedia di UPT Unsri Indralaya Palembang sebagai
contoh jurnal E-Resource Perpusnas dengan memasukan kata kunci hukum or adat
dengan operator boolean logic or maka tampilan gambarnya dibawah ini

Dengan operator OR antara kata hukum dan kata adat hukum OR adat akan
menghasilkan judul-judul yang mengandung kata hukum saja, adat saja serta yang
mengandung kedua kata tersebut yaitu kata hukum dan adat.

16
Dan gamabar di bawah ini juga menggunakan operator not untuk mempersempit
pencarian yang kita lakukan pada E-Resource Perpusnas

Maka kita akan mendapatkan hasil temuan penelusuran yang lebih sedikit Judul-
judul yang hanya mengandung kata adat saja yang terambil. Sedangkan judul-judul
yang mengandung kata hukum tetapi mengandung kata adat tidak akan ikut ditemukan,
begitu juga judul yang mengandung kata hukum.

Penacarian koleksi melalui OPAC di UPT Unsri Indralaya Palembang sebagai


berikut Bagi pemakai atau penelusur informasi, khususnya yang melakukan penelusuran
dengan menggunakan OPAC, diperlukan pemahaman tentang penggunaan teknik
penelusuran dengan menggunakan operator Boolean Logic, yaitu : “and” (*), “or” (+),
dan “not” (^)

Penelusuran informasi dengan menggunakan operator boolean logic not dengan tanda ^

17
Dengan hasil penelusuran yang lebih sempit lagi maka hasil penelusurannya sebagai
berikut

18
J. KESIMPULAN

Terdapat banyak cara atau teknik untuk mencari sumber informasi baik tercetak
maupun digital (elektronik), baik melalui media online (internet) maupun perpustakaan.
Beberapa penjelasan di atas adalah merupakan beberapa hal yang sering digunakan dan
menjadi standar dalam pelayanan penelusuran informasi di perpustakaan.

Pada prinsipnya penelusuran informasi merupakan sebuah proses


pengidentifikasian, pencarian, penyediaan dan pemberian informasi atas kebutuhan atau
permintaan pemakai unit informasi dan atau perpustakaan. Keberhasilan sebuah
penelusuran informasi ditentukan oleh beberapa hal:

a. Kejelasan dalam identifikasi kebutuhan informasi yang disampaikan oleh


pemakai

b. Ketepatan dalam menggunakan berbagai alat / sumber penelusuran

c. Ketepatan dan kecermatan dalam melaksanakan dan menggunakan prosedur


penelusuran
d. Kecermatan dalam menentukan analisa hasil penelusuran informasi.
e. Ketekunan dalam menggunakan berbagai cara dan teknik penelusuran.

19
DAFTAR PUSTAKA
Djatin, Jusni. Penelusuran Literatur. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1997)

Faizuddin Harliansyah, strategi informaasi ilmiah online, diakses 7 maret 2019,


http://www.slidshare.net/kangfaiz/strategi-penelusuran-informasi-ilmiah-online-
132545509

Gash, Sarah. Effctive Literatur Searching for Research. Second Edition (Hampshire:
Gower 2002)

Hartono, Bambang. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. (Jakarta:


Rineka Cipta 2013)

Jogiyanto HM. Analisis dan Disain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. (Yogyakarta: Andi Offset, 1999)

Mustafa, Badollahi dan abdul Rahman Saleh. Bahan Rujukan Umum. (Jakarta:
Universitas Terbuka 1994)

Nugroho, Adi. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. (Bandung: Informatika


Bandung 2004)
Yusuf, Pawit M. Pedoman mencari sumber informasi. (Bandung: Remadja Karya 1988)

20

Anda mungkin juga menyukai