Anda di halaman 1dari 3

INTERNET DAN INTRANET

Internet (Interconnected-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang


menghubungkan berbagai macam situs. Internet menyediakan akses untuk layanan
telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar
di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar
yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengamati lalu lintas
dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan
kesalahan (error- handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya.
Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control
Protokol/ Internet Protokol). Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja pada
segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun
sistem operasi yang digunakan.
Internet memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat, karena menawarkan
beberapa daya tarik atau keunggulan dibandingkan media lain. Keunggulan tersebut,
antara lain:
1. Komunikasi murah
2. Sumber informasi besar
3. Tantangan baru untuk berusaha
4. Keterbukaan “tanpa sensor”
5. Jangkauan yang tidak terbatas

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet. Intranet


diperkenalkan pada tahun 1995. Khoe Yao Tung (1997) mengatakan: intranet adalah
LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas internet, diibaratkan
berinternet dalam lingkungan lokal.

LITERASI INFORMASI
Literasi informasi adalah kemampuan untuk tahu kapan ada kebutuhan untuk
informasi, untuk dapat mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan secara
efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi.
Menurut American Library Association (ALA), literasi informasi merupakan
serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan
informasi dibutuhkan dan kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan
menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif.

Bersumber dari Information Skills in the School. Ryde: Departemen of Education,


1989, halaman 8 tentang The Information Proses, tahap-tahap ketrampilan literasi
informasi yang harus dimiliki oleh pencari informasi melalui proses dan tahapan
berikut :
1. Mendefinikan informasi
Mendefinisikan informasi dalam model literasi informasi lain sering pula
dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini
pencari informasi harus mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topik
atau subyek, menentukan dan memahami sasaran penyajian, menetapkan format
yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan.
2. Menemukan informasi
Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topik atau subyek maka
akan mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dan juga dalam
kegiatan menempatkan lokasi ini adalah pengetahuan apa saja sumber-sumber
informasi tersebut dan adalah sarananya untuk dapat menemukan informasi itu
perlu dipahami bagaimana cara menggunakannya oleh pencari informasi.
3. Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi memilih
informasi yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat
digunakan tidak membiarkan informasi. Pencari informasi menentukan sumber
mana yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu sulit. Informasi yang di
dapat apakah bisa dipercaya ? Dan pencari informasi dapat mencatat informasi
yang relevan dengan cara membuat catatan atau membuat rekaman dan
pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain-lain yang sesuai
dengan kebutuhan.
4. Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam-macam perlu dipilah-pilah sehingga
dapat dibedakan antara fakta, pendapat, gosip atau informasi sampah sehingga
nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari informasi yang
paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan, apakah akan
menggunakan semua informasi yang ada atau tidak.
Informasi dapat digabungkan untuk dari berbagai sumber yang tidak sama.
Dengan pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya bias dalam sumber,
mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan yang logis dan menggunakan
pengorganisasian visual untuk membandingkan atau membuat kontras informasi
informasi yang diperoleh.
5. Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh
informasi dan setelah berasimilasi, maka dapat berbentuk informasi baru yang
dapat disebarluaskan dalam format yang berbeda dari aslinya. Oleh sebab itu Kini
dibutuhkan cara bagaimana memberikan informasi itu dengan mempraktekkan
aktivitas penyajian dengan berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang
sesuai.
6. Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari
informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima masukan
dari orang lain atau audien dimana informasi ini disampaikan sehingga kita
mendapatkan tanggapan asesmen dari suatu karya yang dihasilkan. Dan untuk
merefleksi seberapa jauh keberhasilan yang telah mereka lakukan, sehingga dapat
menentukan apakah masih diperlukan ketrampilan baru dan dapat
mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Dari penjelasan secara singkat mengenai proses informasi dalam literasi informasi
di atas maka dapat kita kaitkan dengan kegiatan pencari informasi dalam hal ini
tentunya dalam dunia pendidikan yaitu siswa atau mahasiswa didalam proses
pembelajarannya dibutuhkan kemandirian atas pemahaman informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan studi yang ditempuh. Untuk
memahami informasi secara cepat, tepat dibutuhkan suatu bentuk ketrampilan.

Anda mungkin juga menyukai