Disusun oleh :
Zhurdy Zuhairi
(15-2013-076)
Siti Nurlaela
(15-2013-076)
(15-2013-078)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami diberikan kemudahan dalam menyusun laporan
Sistem Pakar dan Bahasa Alamiah yang berjudul Kesesuaian Lahan dengan Tanaman
Buah-buahan.
Laporan ini disusun umtuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pakar
dan Bahasa Alamiah. Laporan ini disusun dengan berbagai sumber dan bantuan
beberapa pihak untuk membantu menyelesaikan laporan ini berdaasarkan waktu yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun sangan kami harapkan
untuk penyempurnaan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
Latar Belakang....................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................... 2
Software yang Digunakan ..................................................................................... 3
Pencarian Data ...................................................................................................... 4
Basis Data ..............................................................................................................5
Model Representasi Pengetahuan ..........................................................................6
Mesin Inferensi ..................................................................................................... 7
Hasil Penelusuran ..................................................................................................8
Context Diagram .................................................................................................. 9
Demo Program ..................................................................................................... 10
Kesimpulan .......................................................................................................... 11
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah mengalami perubahan secara
cepat dan dinamis. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang
menginginkan perubahan yang lebih baik lagi dari teknologi informasi yang
sudah ada. Sehingga peran dari teknologi informasi semakin berguna untuk
dapat berkembang di berbagai bidang termasuk pada bidang pertanian
Tanaman buah suatu jenis tanaman yang dapat menghasilkan buah
buahan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Buah adalah organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan modifikasi lanjut bakal buah (ovarium),biasanya
membungkus dan melindungi biji.Dengan batasan ini,variasi buah sangat
besar,mencakup buah mangga,buah apel,buah tomat,cabai,bulir padi,buah merah,
buah coklat,buah jeruk, buah manggis,buah rambutan dan polong kacang tanah.
Salah satu penggunaan teknologi informasi di bidang pertanian adalah
untuk menganalisa suatu lahan pertanian yang dapat ditanami oleh tanaman
tertentu sesuai dengan kriteria pada lahan tersebut. Tanaman buah biasanya
memerlukan lahan yang luas dan subur, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
baik.
Untuk mengetahui jenis tanaman apa saja yang dapat ditanam pada lahan
yang diinginkan, maka aplikasi sistem pakar ini dibuat untuk membantu para
pengguna khususnya petani tanaman buah agar dapat menanam tanaman buah
sesuai dengan lahan yang tersedia.
B. Tujuan
Tujuan pada pembuatan aplikasi sistem pakar ini adalah :
1.
2.
3.
4.
1. Borland Delphi
Delphi adalah sebuah Lingkungan pengembangan terpadu (IDE)
untuk
mengembangkan
perangkat mobile.
Produk
ini
divisi
pada
awalnya
pengembangan
ataupun
dikembangkan
perangkat
lunak
untuk
mengembangkan
aplikasi
untuk Mac
OS
dari Rapid
Application
Development,
saat
dirilis
2. HeidiSQL
HeidiSQL adalah aplikasi freeware/gratis, open-source client untuk
MySQL yang dikembangkan oleh beberapa programmer Jerman. Aplikasi
ini pun dibangun menggunakan Delphi dan komponen untuk basis datanya
menggunakan ZeosLib.
E. Basis Data
Basis
pengetahuan
pengetahuan
dari
atau
seorang
Knowledge
pakar
yang
base
merupakan
diperlukan
untuk
representasi
memahami,
ini menggunakan
Buah Alpukat :
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Alpukat
a. Kedalaman air dalam
b. Curah hujan sangat rendah
c. Dataran sedang
d. Bersifat asam
e. Jenis Sandyloam
f. Jenis Clayloam
g. Jenis Allyvilloam
a. Lahan dibersihkan dari semak belukar, tunggul
bekas tanaman,rerumputan, kemudian dibajak,
dicangkul.
b. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada
musim kemarau sehingga penanaman dapat
dilakukan pada awal atau musim hujan.
c. Apabila sistem drainase kurang baik, dapat
Buah Apel :
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Apel
a. Curah hujan rendah
b. Dataran rendah
c. Bersifat asam atau netral
d. Latosol
e. Andosol
f. Regosol
g. Suhu dingin atau sedang
d. Lahan dibersihkan dari semak belukar,
tunggul bekas tanaman, rerumputan,
kemudian dibajak, dicangkul dan dilakukan
peninggian tanah pada alur penanaman.
e.
Buah Naga :
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Buah Naga
a. Curah hujan sangat rendah
b. Dataran rendah
c. Bersifat asam atau netral
d. Glumosol
e. Suhu sedang atau panas
a. Lahan dibersihkan dari semak belukar,
tunggul bekas tanaman, rerumputan,
kemudian dicangkul.
b. Tanaman buah naga tidak mempunyai batang
primer yang kokoh, sehingga perlu
dipersiapkan tiang penopang untuk
tegakan tanaman.
c. Tiang penopang dapat dibuat dari kayu atau
beton dengan ukuran 10-12 x 10-12 cm dengan
tinggi 2 m dan ditancapkan ke tanah sedalam
50 - 60 cm. Ujung atas tiang tersebut diberi
besi berbentuk lingkaran dengan diameter > 12
mm untuk menopang cabang tanaman.
Buah Durian :
Slot
Nama
Kriteria
Isi
Durian
a. Curah hujan sedang
b. Dataran rendah
c. Bersifat asam atau netral
d. Andosol
e. Glumosol
f. Udara kering
g. Suhu sedang
Pengolahan Lahan
Buah Duku:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Duku
a. Curah hujan rendah
b. Dataran rendah
c. Bersifat asam atau netral
d. Glumosol
e. Udara lembab
f. Suhu sedang
a. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada
waktu musim kemarau agar pada awal musim
hujan dapat dilakukan penanaman.
b. Jarak tanam 8 x 8 m atau 12 x 12 m, sehingga
jumlah tanaman antara 50-150 pohon/Ha.
c. Pembuatan lubang tanam, sebaiknya dibuat
1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang
tanam minimal yang dibuat adalah
berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter atau
disesuaikan dengan jenis tanah dan kondisi
lahan. Namun akan lebih baik apabila
ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7
meter. Jika bibit duku yang akan ditanam
berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang
yang dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika bibit
duku berakar pendek (bibit hasil cangkok),
penggalian lubang diusahakan lebih lebar dan
lebih luas. Lubang tanam dibiarkan 2 minggu,
8
Pengolahan Lahan
Isi
Jambu Air
a. Curah hujan sangat rendah sedang
b. Dataran rendah
c. Bersifat basa
d. Glumosol
e. Udara sedang atau lembab
f. Suhu dingin atau sedang
a. Pengolahan lahan dilakukan untuk
membersihkan semak-semak, rerumputan
dsbnya, kemudian tanah dibajak atau
dicangkul.
b. Bila bibit tanaman berasal dari cangkokan,
pengolahan lahan tidak perlu terlalu dalam
tetapi bila bibit tanaman berasal dari hasil
okulasi, perlu pengolahan yang cukup dalam.
c. Dibuat saluran air selebar 1 m dan kedalam
disesuaikan dengan kedalaman air tanah, untuk
pembuangan air yang kurang lancar
Isi
Jambu Biji
a. Kedalaman air dalam
9
Pengolahan Lahan
b.
c.
d.
e.
a.
Dataran rendah
Glumosol
Udara sedang
Suhu sedang
1. Menebang pohon yang ada, pencabutan akar
tanaman yang tersisa dan bersihkan lahan dari
sampah dan sisa tanaman. Bila bibit berasal
dari cangkokan, pengolahan tanah tidak perlu
terlalu dalam (30 cm), tetapi bila bibit
merupakan hasil okulasi perlu pengolahan
lalu-lintas
dan
dapat
digunakan
Pengolahan Lahan
Isi
Jeruk
a. Kedalaman air dalam
b. Curah hujan rendah
c. Dataran rendah
d. Bersifat asam
e. Latosol
f. Andosol
g. Udara lembab
h. Suhu sedang
a. Lahan yang akan ditamani dibersihkan dari
tanaman lain atau sisa- sisa tanaman, jika lahan
berlereng perlu dibuat teras. dan sebaiknya di
buatkan selokan atau parit-parit kecil untuk
menjaga agar tanah tidak sering tergenang.
10
dibuat
pada
musim
kemarau.
dipisahkan
Buah Lengkeng:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Lengkeng
a. Curah hujan sedang
b. Dataran rendah
c. Bersifat asam atau netral
d. Latosol
e. Allyvialloam
f. Andosol
g. Suhu sedang
a. Lahan dibersihkan dari
rumput
maupun
Buah Mangga:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Mangga
a. Curah hujan rendah
b. Dataran rendah
c. Sandyloam
d. Glumosol
a. Membongkar tanaman yang tidak diperlukan
dan mematikan alang-alang serta
11
Buah Manggis:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Manggis
a. Curah hujan rendah
b. Dataran sedang
c. Bersifat asam atau netral
d. Latosol
e. Glumosol
f. Udara lembab
a. Membongkar tanaman yang tidak diperlukan
dan mematikan alang-alang serta
menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu
dari areal tanam.
b. Membajak tanah untuk menghilangkan
bongkahan tanah yang terlalu besar
c. Usahakan lahan tidak terbuka luas terhadap
sinar matahari, oleh karena itu tidak perlu
memotong seluruh pohon yang ada kecuali
yang dapat mengganggu tanaman manggis
untuk berkembang
Buah Matoa:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Matoa
a. Dataran rendah
b. Allyvialloam
c. Suhu sedang
a. Lahan untuk pengembangang tanaman matoa
perlu dibersihkan dari tumbuhan liar dan
kayu/ranting, untuk mempermudah proses
penanaman dan pemeliharaan.
12
Buah Nangka:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Nangka
a. Kedalaman air dalam
b. Curah hujan rendah
c. Dataran rendah
d. Bersifat asam
e. Latosol
f. Glumosol
g. Udara lembab
a. Pengolahan lahan dilakukan dengan
membersihkan semak belukar, rumput
kemudian dibajak/dicangkul. Pembuatan
saluran drainase dan pengolahan lahan
diutamakan di lokasi yang akan dibuat lubang
tanam.
b. Jika pH tanah < 5, maka tanah perlu diberi
kapur, jika pH tanah >7 maka tanah perlu
diberi belerang. Dosis anjuran yaitu 1 kg kapur
atau belerang untuk 1 m3 lubang tanam.
Buah Pepaya:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Pepaya
h. Kedalaman air sedang
i. Curah hujan rendah
j. Dataran rendah
k. Bersifat asam
l. Glumosol
m. Udara kering
n. Suhu sedang
a. Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan
kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan
digemburkan.
b. Pembentukan bedengan, dengan ukuran lebar
200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang
13
Buah Pisang:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Pisang
o. Kedalaman air sedang
p. Curah hujan rendah atau sedang
q. Dataran rendah
r. Latosol
s. Udara sedang
t. Suhu sedang atau panas
a. Pengolahan lahan dilakukan untuk
pembasmian gulma, rumput atau semaksemak; penggemburan tanah yang masih padat;
pembuatan teras dan pembuatan saluran
pembuangan air.
b. Pembuatan teras (terasering), dilakukan pada
lahan miring, dan sebaiknya ditanami legum
seperti lamtoro di batas teras yang berfungsi
sebagai penahan erosi, pemasuk unsur hara N
dan juga penahan angin.
c. Pembuatan Saluran Pembuangan Air, Saluran
ini harus dibuat pada lahan dengan kemiringan
kecil dan tanah-tanah datar.
d. Setiap jarak 50 m dibuat parit sedalam 1 m
yang berfungsi untuk menampung kelebihan
air hujan sehingga air itu tidak sampai
mengenangi tanaman.
14
Buah Rambutan:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Rambutan
a. Kedalaman air sedang
b. Dataran rendah
c. Bersifat asam
d. Latosol
e. Udara sedang
f. Suhu sedang atau panas
a. Pengolahan lahan dilakukan dengan
membersihkan semak belukar, rumput
kemudian dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal
dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu
terlalu dalam tetapi kalau dari hasil okulasi
perlu pengolahan yang cukup dalam.
Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1
meter memperlancar pembuangan air.
b. Pembentukan bedengan, lahan kemudian
dibuatkan bedengbedengan yang berukuran 8
m lebar dan tinggi sekitar 30 cm kemudian
bagian atasnya diratakan dengan arah
bedengan membujur dari utara ke selatan,
supaya mendapatkan banyak sinar matahari
c.
pagi.
Pengapuran, dilakukan agar pH tanah
mencapai nilai antara 6-6,7 dan dimasukkan ke
dalam lubang tanam yang sudah dibuat, setelah
1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk
kandang sebanyak 25 kg/lubang.
Buah Sawo:
Slot
Nama
Kriteria
Isi
Sawo
a. Kedalaman air sedang atau dalam
b. Curah hujan sedang
15
Pengolahan Lahan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
Dataran rendah
Asam atau netral
Latosol
Allyvialloam
Andosol
Suhu sedang
Membongkar tanaman yang tidak diperlukan
dan mematikan alang-alang serta
menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu
Pengolahan Lahan
Isi
Sirsak
a. Kedalaman air sedang atau dalam
b. Curah hujan sedang atau rendah
c. Dataran rendah
d. Asam atau netral
e. Latosol
f. Allyvialloam
g. Andosol
a. Mengolah tanah dengan cangkul atau bajak
sedalam 30 cm agar tanah menjadi gembur
b. Jika ditanam di tanah yang subur, penyiapan
lahan dapat dilakukan secara lokal yaitu
langsung dibuat lubang tanam.
Buah Srikaya:
Slot
Nama
Kriteria
Pengolahan Lahan
Isi
Srikaya
a. Curah hujan sedang atau rendah
b. Dataran rendah
c. Asam
d. Latosol
e. Udara lembab
f. Suhu sedang atau panas
a. Lahan dibersihkan dari tanaman yang ada, dan
16
G. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah program computer yang memberikan metodologi
untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam
workplace dan untuk memformulasikan kesimpulan.
Pada pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Backward Chaining
( Runut Balik ) yaitu kebalikan dari forward chaining dimana mulai dengan
sebuah hipotesa (sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau
mengabaikan. Backward chaining inference engine sering disebut: ObjectDriven/Goal-Driven.
17
H. Hasil Penelusuran
Berikut merupakan hasil penelusuran aplikasi sistem pakar
kesesuaian lahan dengan tanaman buah buahan dari data dan
fakta yang sudah ada dengan menggunakan metoda Backward
Chainning :
Alpukat :
Langkah1: Goal Alpukat
Langkah2: Goal Diketahui
18
Apel
Langkah1: Goal Apel
Langkah2: Goal Diketahui
Langkah3: Temukan rule dengan goal tersebut dimulai dari rule
1
Langkah4: Lihat Rule 1, cocokan premis 1 Kedalaman air
dangkal no
Langkah5: Lihat Rule 1, cocokan premis 2 Kedalaman air
dalam yes
Langkah6: Lihat Rule 1, cocokan premis 3 Curah hujan
rendah yes
19
Buah Naga
Langkah1: Goal Alpukat
Langkah2: Goal Diketahui
Langkah3: Temukan rule dengan goal tersebut dimulai dari rule
1
Langkah4: Lihat Rule 1, cocokan premis 1 Kedalaman air
dangkal no
Langkah5: Lihat Rule 1, cocokan premis 2 Kedalaman air
dalam yes
Langkah6: Lihat Rule 1, cocokan premis 3 Curah hujan
rendah yes
Langkah7: Lihat Rule 1, cocokan premis 4 Dataran sedang
yes
Langkah8: Lihat Rule 1, cocokan premis 5 pH tanah asam
yes
Langkah9: Lihat Rule 1, cocokan premis 6 Jenis Sandyloam
yes
Langkah10: Lihat Rule 1, cocokan premis 7 Jenis Clayloam
yes
Langkah10: Lihat Rule 1, cocokan premis 7 Jenis Alluvialloam
20
yes
Durian
Langkah1: Goal Alpukat
Langkah2: Goal Diketahui
Langkah3: Temukan rule dengan goal tersebut dimulai dari rule
1
Langkah4: Lihat Rule 1, cocokan premis 1 Kedalaman air
dangkal no
Langkah5: Lihat Rule 1, cocokan premis 2 Kedalaman air
dalam yes
Langkah6: Lihat Rule 1, cocokan premis 3 Curah hujan
rendah yes
Langkah7: Lihat Rule 1, cocokan premis 4 Dataran sedang
yes
Langkah8: Lihat Rule 1, cocokan premis 5 pH tanah asam
yes
Langkah9: Lihat Rule 1, cocokan premis 6 Jenis Sandyloam
yes
Langkah10: Lihat Rule 1, cocokan premis 7 Jenis Clayloam
yes
Langkah10: Lihat Rule 1, cocokan premis 7 Jenis Alluvialloam
yes
Duku
Langkah1: Goal Alpukat
21
I. Context Diagram
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Berikut ini adalah context diagram dari aplikasi sistem pakar kesesuaian
lahan dengan tanaman buah buahan :
22
23
2. Login
Form login ini berguna untuk user maupun admin melakukan login
untuk masuk kedalam aplikasi sistem pakar tersebut. Login ini dibagi
uunmenjadi dua yaitu user dan admin, yang berfungsi untuk membatasi siapa
saja yang dapat melakukan edit, update dan delete pada database yang
digunakan.
3. Daftar
24
4. Konsultasi Admin
Pada form ini terdapat file menu yang dapat diakses oleh admin dan
dapat melakukan konsultasi.
25
5. Konsultasi User
26
Pada form ini terdapat file menu yang dapat diakses oleh user dan
dapat melakukan konsultasi.
6. Konsultasi Pemula
Pada form ini pengguna hanya dapat melakukan konsultasi.
27
7. Database
Form ini berguna untuk melakukan edit, update, delete pada data tabel
buah, kriteria dan pertanyaan yang hanya bisa dilakukan oleh admin.
8. Rule
28
Form ini berguna untuk melakukan edit, update, delete pada data rule
yang hanya bisa dilakukan oleh admin.
9. Data User
29
Form ini berguna untuk melakukan edit, update, delete pada data user
yang hanya bisa dilakukan oleh admin.
30
K. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan implementasi program,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Metode Backward Chaining adalah metode kebalikan dari
forward chaining dimana mulai dengan sebuah hipotesa (sebuah objek)
dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan.
b. Kesesuaian lahan pertanian dengan tanaman buah buahan ditentukan
dari berbagai macam kriteria, contohnya suhu, pH, curah hujan dll
c. Pengolahan dan penanaman pada lahan harus disesuaikan dengan keadaan
lahan yang akan ditanami tanaman buah buahan agar sesuai dengan
kriteria dari tanaman buah buahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah. 2015 . Pedoman Budidaya
Tanaman Buah buahan. Jakarta: Kementerian Dalam Negeri
https://id.wikipedia.org/wiki/Embarcadero_Delphi
31
http://informatika.web.id/basis-pengetahuan-knowledge-base.html
http://rahmatsbm84.blogspot.co.id/2013/06/aplikasi-untuk-manajemen-databasemysql.html
32