Arif Surachman bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai
jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai (Sulistyo-
Basuki, 1992). “Temu balik informasi” merupakan istilah yang mengacu pada
Pendahuluan
temu balik dokumen atau sumber atau data dari fakta yang dimiliki unit
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini
informasi atau perpustakan. Sedangkan penelusuran informasi merupakan
membawa dampak bagi pesatnya perkembangan informasi yang beredar di
bagian dari sebuah proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk
dunia. Hal ini didukung oleh pesatnya perkembangan pemanfaatan internet
memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang dibutuhkan, dengan
sebagai media dimana saat ini berbagai informasi dapat ditemukan di internet.
bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki
Perkembangan pengguna internet sendiri mengalami peningkatan yang sangat
perpustakaan / unit informasi.
signifikan. Dikutip dari internetworldstat.com pada tahun 1995 jumlah
Penelusuran informasi menjadi penting karena “ruh” atau “nyawa”
pengguna internet ‘hanya’ sebanyak 16 juta orang, namun pada bulan Maret
dari sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah
2013 telah mencapai 2479 juta orang atau (2,4 Milyar lebih). Data ini juga
bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana
menunjukkan bahwa potensi informasi yang beredar di internet dan diakses
menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan
oleh pengguna internet juga telah mengalami peningkatan yang sangat tinggi.
“jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki.
Perpustakaan sebagai lembaga yang menjadi pusat informasi mau
Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah
tidak mau harus dapat menghadapi kenyataan ‘banjir’ informasi di era yang
temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan
kita kenal sebagai era informasi ini. Jutaan dan bahkan milyaran informasi
alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
yang ada harus mampu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Namun disisi
lain, pengguna juga harus pintar dalam memilah dan menemukan informasi
Tipe Penelusuran Informasi
yang berada dalam belantara yang seolah tidak bertepi. Berbagai isu terkait
Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
bagaimana menemukan informasi yang tepat menjadi isu penting pada masa
1. 1. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan /
sekarang ini. Pengguna harus mempunyai strategi jitu untuk menemukan
atau sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual.
informasi yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan serta mampu
2. 2. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari
dipertanggungjawabkan secara kualitas. Hal ini disebabkan tidak semua
bank data, kumpulan data, atau perorangan.
informasi yang ada dapat diambil sebagai informasi yang’berguna’ atau
‘valid’.
Selain itu sebetulnya dilihat dari cara dan juga alat yang digunakan,
maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
Pengertian Informasi dan Penelusuran Informasi
1. Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran yang dilakukan dengan dan
Secara sederhana informasi dapat dipahami sebagai data yang diberi
melalui cara-cara konvensional/manual seperti menggunakan kartu katalog,
makna. Artinya informasi merupakan bentuk ‘olahan’ dari data yang
kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya.
diperuntukan untuk tujuan tertentu agar penerima dapat mengerti arti dan
2. Penelusuran Informasi Digital: penelusuran yang dilakukan dengan dan
makna dari data tersebut. Sedangkan
melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public
menurut businessdictionary.com informasi didefinisikan sebagai berikut:
Access Catalog), Search Engine (di Internet), Database Online, Jurnal
“Data that is (1) accurate and timely, (2) specific and organized for a Elektronik, Reference Online, dan informasi lain yang tersedia secara
purpose, (3) presented within a context that gives it meaning and relevance, elektronik/digital.
and (4) can lead to Namun pada layanan penelusuran informasi, pembedaan tersebut
anincrease in understanding and decrease in uncertainty.” seringkali diabaikan dikarenakan banyak pemakai yang memilih
menggunakan berbagai cara untuk memperoleh apa yang dikehendaki. Bahkan
Definisi di atas jelas memperlihatkan bahwa informasi merupakan bentuk seringkali terjadi penelusuran informasi menggunakan kombinasi dari
pemaknaan dari data dalam konteks tertentu yang ditujukan agar dapat perangkat penelusuran konvensional dan digital untuk mendapatkan data atau
meningkatkan pemahaman dan mengurangi ketidakpastian atau informasi setepa mungkin.
ketidakjelasan.
Informasi secara prinsip sebetulnya ‘hanya’ terdiri dari dua jenis Penelusuran Informasi Konvensional
yakni informasi lisan dan informasi terekam. Informasi lisan merujuk pada Seperti disebutkan sebelumnya bahwa penelusuran informasi
informasi yang disampaikan secara lisan dan merupakan bentuk komunikasi konvensional merupakan satu jenis penelusuran yang memanfaatkan sumber-
di dalam masyarakat. Sedangkan informasi terekam merujuk kepada informasi sumber informasi dan atau sumber-sumber penelusuran yang sifatnya
yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, jurnal, compact konvensional atau offline atau ‘tercetak’. Penelusuran dilakukan dengan
disc, ataupun bentuk lainnya. Perpustakaan sebagai lembaga pusat sumber menggunakan berbagai media penelusuran seperti katalog tercetak,
informasi biasanya lebih banyak mengelola informasi terekam bukan bibliografi, indeks atau kumpulan indeks, kumpulan abstrak, ensiklopedia atau
informasi lisan. kamus, dan media lain yang sifatnya ‘manual’ atau dengan teknik-teknik
klasik tanpa bantuan teknologi informasi/computer.
Informasi yang terekam dalam perpustakaan dapat dilihat dalam Pada penelusuran konvensional pengguna dan juga pustakawan
berbagai bentuk koleksi ataupun media seperti koleksi buku fiksi, koleksi buku atau petugas perpustakaan dituntut mampu memahami masing-masing fungsi
non fiksi, koleksi media cetak non buku, koleksi multimedia, dan koleksi sumber informasi atau sumber penelusuran serta karakteristiknya sehingga
digital/online. Koleksi buku non fiksi biasanya menyimpan informasi fiktif, mampu menemukan informasi dengan benar, tepat dan akurat. Sebagai
inspiratif, dan rekreatif yang berupa buku cerita, novel, dan lain-lain. Contoh:
Sedangkan koleksi buku non fiksi biasanya menyimpan informasi yang lebih “Pengguna harus tahu bahwa untuk mencari koleksi buku/pustaka di sebuah
bersifat informatif, edukatif, dan ilmiah yang berupa buku teks, buku perpustakaan maka yang perlu dilakukan pertama adalah menentukan apa
referensi, buku pedoman, buku manual, dan lain-lain. (judul, subyek, penulis) yang akan dicari, kemudian alat apa yang dapat
Adapun koleksi media non buku biasanya berupa terbitan berkala, membantu dalam melakukan pencarian. Dalam hal ini biasanya
leaflet, pamlet, brosur, poster, kliping, lukisan atau gambar, peta, globe bahkan pengguna/petugas paling tidak sudah mempunyai sebuah catatan tentang
alat peraga. Koleksi multimedia merupakan satu bentuk informasi terekam subyek, judul, penulis atau kata kunci yang akan digunakan untuk menelusur.
dalam berbagai media yang mengandalkan teknologi elektronik seperti video Sedangkan alat yang digunakan cukup sebuah katalog tercetak (katalog
cassette, audio cassette, CD, DVD, media mikro, audio reader, slide suara, subyek, katalog judul, kataloh pengarang), karena memang yang diperlukan
audio book, dan lain-lain. Bahkan kemajuan internet telah membuat informasi hanya itu. Nah setelah ditemukan, pengguna/petugas juga perlu tahu bagian
dapat diakses secara online melalui situs web, video onine, audio online, informasi mana yang perlu ‘diambil’ dan ‘dicatat’ untuk menemukan
journal online, database online, majalah online, koran online dan media online buku/pustaka yang dimaksud dalam katalog. Biasanya call number atau nomer
lainnya. panggil-lah yang menjadi ‘alat’ terakhir bagi pengguna/petugas untuk
Keberadaan informasi dalam keanekaragaman bentuk media atau menemukan koleksi buku/pustaka yang dimaksud, untuk itu nomer panggil
sumber tentu menjadikan masalah tersendiri dalam bagaimana menemukan inilah yang perlu diperhatikan selanjutnya oleh pengguna. Sehingga pada
kembali informasi yang ada. Apalagi apabila jumlah informasi yang beredar kasus ini maka pengguna atau petugas mempunyai dan atau mendapatkan
sudah mencapai ribuan, jutaan bahkan milyaran. Hal inilah yang kemudian informasi berupa judul/ subyek/pengarang, katalog tercetak, nomer panggil,
mengapa diperlukan adanya media atau strategi untuk mendapatkan informasi dan tanda penomoran rak yang akan mengantarkannya kepada koleksi
secara cepat, tepat dan akurat. Proses dalam menemukan informasi inilah yang buku/pustaka yang diinginkan.”
sering disebut sebagai temu kembali informasi, dimana secara spesifik juga Teknik melakukan penelusuran informasi konvensional akan dibahas dalam
akan menyangkut penelusuran informasi. bagian tersendiri dalam tulisan ini.
Penelusuran Informasi Digital/Online a. Search Engine & Meta-Search Engine
Adapun penelusuran informasi digital atau elektronik, seperti Search Engines atau disebut sebagai piranti pencari, merupakan sebuah alamat
disebutkan di atas merupakan satu metode penelusuran informasi yang web yang mempunyai fungsi pencarian sumber-sumber informasi yang
menggunakan teknologi informasi dan computer terutama untuk keperluan terkandung di dalam jaringan internet. Cara kerjanya menggunakan dan
penelusuran koleksi atau sumber-sumber informasi yang berupa file elektronik membaca informasi yang ada di dalam tag-tag metadata yang tersedia dalam
atau digital. Sehingga pada penelusuran informasi digital atau elektronik ini, sebuah alamat situs atau web. Selain itu ada satu buah piranti yang bekerja
apa yang dicari dan alat yang digunakan untuk dicaripun sama-sama dengan memanfaatkan banyak search engines, yakni apa yang disebut
merupakan hasil dari sebuah pengembangan teknologi informasi dan denganmeta-search engines. Meta Search Engines merupakan piranti
komputer yang berupa digital atau elektronik. pencarian yang menggunakan banyak search engines sebagai sumber data
Sumber-sumber digital sendiri sebetulnya sangat beragam, akan untuk pencarian oleh penggunanya. Jadi, ketika kita mencari sebuah topic
tetapi setidaknya ada beberapa yang mungkin sering digunakan oleh para tertentu menggunakanmeta search engines, maka dia akan mencari ke
praktisi dan akademisi yakni: seluruh search engines yang berada dalam jangkauannya.
a) OPAC (Online Public Access Catalog) b. Subject Directories
OPAC merupakan alat penelusuran informasi yang bersifat elektronik dan Subject Directories merupakan sumber informasi digital yang menyediakan
digital yang dapat digunakan untuk menemukan informasi pustaka/koleksi informasi dengan metode penyajian menggunakan direktori atau folder dengan
baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik/digital. Namun memang pada topic-topik tertentu yang telah ditetapkan. Dibuat dan dikelola oleh manusia
kenyataannya untuk saat ini OPAC ini masih banyak digunakan ‘hanya’ untuk bukan mesin atau program (berbeda dengan search engine yang dikelola oleh
keperluan temu kembali informasi pustaka terutama yang tercetak atau dengan program/mesin) dengan mengklasifikasikan subyek ke dalam kategori subyek.
kata lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog tercetak. Cakupannya tentu lebih sempit dari search engines, akan tetapi secara kualitas
b) E-Journal (Electronic Journal) isi dan sumber informasi yang ada di dalamnya lebih dapat
Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-journal merupakan dipertanggungjawabkan. Hanya sayang dalam direktori subyek ini, dokumen
satu bentuk sumber digital yang dapat digunakan dalam penelusuran informasi atau informasi yang ditampilkan jarang sekali dalam bentuk fulltext.
yang berasal dari jurnal ilmiah atau popular, baik jurnal tercetak yang c. Newsgroups dan Mailing-List
dielektronikan maupun jurnal yang memang ‘hanya’ terbit secara elektronik.
Newsgroups atau Mailing-List merupakan komunitas atau kelompok diskusi
c) E-Book
dalam bidang dan minat tertentu di internet. Keduanya sangat potensial juga
E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau elektronik
untuk digunakan dalam penelusuran informasi digital atau elektronik. Paling
yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan informasi dari
tidak interaksi diskusi yang dilakukan melalui keduanya dapat memberikan
sebuah buku yang dikemas dalam format elektronik atau digital. Pengguna
keuntungan apabila kita membutuhkan informasi tertentu yang bisa jadi
dapat melakukan penelusuran sekaligus membaca bahkan mendownload file
dimiliki oleh anggota lain dalam kelompok diskusi tersebut.
buku elektronik yang tersedia di banyak situs di internet. Buku elektronik ini
bisa berasal dari buku tercetak yang dielektronikan atau didigitalkan, atau bisa Alat dan Teknik Penelusuran Informasi
juga hanya terbit dalam versi digital/elektronik.
d) E-Publications Bentuk sumber informasi yang beraneka ragam menuntut adanya alat
E-Publications atau publikasi elektronik merupakan sumber informasi digital atau piranti atau media untuk menemukan kembali informasi tersebut secara tepat
yang diterbitkan oleh berbagai institusi atau penerbit atau organisasi atau dan benar. Sehingga, bentuk informasi yang akan dicari juga akan menentukan alat
bahkan perorangan baik yang bersifat ilmiah atau tidak. Bentuknya dapat apa yang paling cocok digunakan sebagai alat penelusuran dan atau temu kembali
apapun seperti e-news, e-newspaper, e-bulletine, e-gallery dan sebagainya. informasi.
dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap para penghasil Pada prinsipnya penelusuran informasi merupakan sebuah proses pengidentifikasian, pencarian,
informasi dan kredibilitasnya terkait dengan topik-topik tertentu. Pengetahuan penyediaan dan pemberian informasi atas kebutuhan atau permintaan pemakai unit informasi dan atau
perpustakaan. Keberhasilan sebuah penelusuran informasi ditentukan oleh beberapa hal:
terkait dengan WHO ini menjadi satu strategi jitu dalam menentukan ‘kualitas’
informasi yang kita dapatkan. Kejelasan dalam identifikasi kebutuhan informasi yang disampaikan oleh pemakai
waktu. Hal ini menjadikan informasi seringkali menjadi terlalu mudah untuk Kecermatan dalam menentukan analisa hasil penelusuran informasi.
menjadi kadaluwarsa atau ketinggalan jaman atau tidak relevan lagi dengan Ketekunan dalam menggunakan berbagai cara dan teknik penelusuran.
konteks kekinian. Pustakawan dan pengguna harus dapat melihat relevansi dan Daftar Pustaka
kekinian dalam melakukan penelusuran informasi. Jangan sampai hasil yang Gash, Sarah. 2000. Effective Literature Searching for Research. Second Edition. Hampshire: Gower
Sulistyo-Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
kita dapatkan sebenarnya menjadi isu yang saat ini sudah tidak lagi dapat Yusuf, Pawit M. 1988. Pedoman mencari sumber informasi. Bandung: Remadja Karya
dibenarkan. Internetworldstat.com – diakses tanggal 22 Mei 2013
Businessdictionary.com – diakses tanggal 22 Mei 2013
Contoh untuk hal di atas misalnya, kita mencari informasi mengenai
LAMPIRAN
populasi penduduk miskin pada suatu daerah perkotaan dibanding pedesaan.
Pada awalnya bisa jadi kita menemukan sebuah data dimana angka kemiskinan
di daerah pedesaan lebih banyak dibanding dengan daerah perkotaan. Namun,
ketika kita telusur lebih jauh ternyata ada data terbaru yang menunjukkan data
sebaliknya yakni angka kemiskinan di daerah perkotaan lebih banyak
dibanding daerah pedesaan. Tentu, kita tidak bisa lagi menggunakan data awal
yang kita temukan, karena sudah tidak relevan lagi dengan konteks kekinian
atau waktu. Strategi penelusuran yang baik juga harus mempertimbangkan
masalah kekinian atau kapan sebetulnya informasi yang kita cari itu diproduksi
atau relevan dengan waktu yang diinginkan.
Tips Penelusuran Jurnal sebagai Literatur untuk Karya Tulis maka penelusuran literatur adalah tahap penting dari sebuah
Ilmiah yang Tepat, Cepat dan Murah penelitian akademik. (Chris, 2001)
Author : Dr. Anang Endaryanto,dr. Sp. A ( K ) Aspek kecepatan dalam penelusuran literatur
Penelusuran literatur Karena waktu yang kita miliki sangat berharga, maka
Penelusuran literatur adalah suatu kegiatan pencarian yang penelusuran literatur harus efesien dalam hal waktu. Agar
sistematis, menyeluruh, seksama, terperinci dan sangat berhati-hati efesien, penelusuran literatur memerlukan suatu strategi yang
dari semua literatur yang telah dipublikasikan agar dapat mengenali tepat. Ada 3 pendekatan yang diperlukan untuk memulai suatu
sebanyak mungkin bahan yang relevan untuk sebuah topik ilmiah kegiatan penelusuran literatur, yaitu : (Royse, 2004)
tertentu. (Gash, 1999). Penelusuran literatur dapat dilakukan melalui 1. Bila yang kita cari adalah literatur yang berbentuk buku,
perpustakaan biasa, perpustakaan digital dan Web. Literatur dapat maka yang harus dicari adalah indeks subyek dari buku
diperoleh dalam format cetakan maupun file elektronik. tersebut berdasarkan topik yang diinginkan. Bila kita sudah
menentukan lokasi dimana buku itu berada, pencarian
(browsing) di perpustakaan biasa, elektronik maupun Web
Alasan penelusuran literatur dapat dimulai.
Untuk menyusun sebuah karya tulis ilmiah dalam bidang 2. Bila yang kita cari adalah artikel jurnal, maka yang harus
keahliannya sangat dibutuhkan kemampuan penulis dalam dicari adalah jurnal khusus yang mempublikasikan artikel
penelusuran literatur yang efektif. Penelusuran literatur sangat dengan topik yang kita kehendaki dan segera membaca
dibutuhkan dalam rangka: dengan cepat tabel isi dari artikel-artikelnya. Pencarian
1. Kredibilitas. Dari penelusuran literatur diharapkan penulis dimulai dengan artikel yang paling baru.
3. Kegiatan penelusuran literatur sebaiknya dilakukan dengan
memperoleh kepastian bahwa apa yang ditulis merupakan
mengunakan berbagai data dasar bibliografi yang dapat
materi yang baru atau materi yang disusun berdasarkan diperoleh pada perpustakaan biasa, perpustakaan elektronik
penemuan-penemuan terbaru dan terbaik di dalam bidangnya. maupun Web. Alur penelusuran literatur dapat dilihat pada
Penelusuran literatur yang baik membuat kredibilitas seorang Gambar 1 dengan tahapan dan strategi penelusuran pada
ilmuwan meningkat karena selalu mengetahui perkembangan Gambar 2.
terbaru baik di bidang keahliannya sendiri maupun di bidang Kecepatan dalam penelusuran literatur dapat ditingkakan
lain yang terkait dengan keahliannya. Pembaharuan literatur apabila kita mengetahui pintu gerbang mana yang paling tepat untuk
secara terus menerus dapat mencegah peneliti dari tuduhan digunakan dalam penelusuran literatur yang kita perlukan melalui
penjiplakan secara tak sadar akibat duplikasi materi penelitian. internet. Telah tersedia di Internet berbagai pintu gerbang yang dapat
2. Fokus. Penelusuran literatur akan membantu penulisnya untuk dimasuki bila kita ingin mencari literatur yang kita inginkan.
memfokuskan perhatiannya pada konteks tertentu yang jelas. Sebagian dari pintu-pintu gerbang yang telah umum dikenal dan
Kegiatan ini juga dapat membantu menentukan dan memilih terbukti efesien dan efektif dalam memulai suatu penelusuran
metodologi penelitian setelah mempertimbangkan kelebihan literatur adalah :
dan kekurangan metodologi penelitian yang dipakai oleh 1. ACM Digital Library
peneliti sebelumnya yang didapat dari penelusuran literatur. 2. Agricola
3. Efesiensi. Dengan penelusuran literatur yang baik, maka 3. Blackwell Sinergy
penelitian yang akan kita kerjakan tidak akan mengulangi 4. Google Scholar
sebuah penelitian yang telah dikerjakan orang lain tanpa alasan 9. Science Direct
yang kuat atau bahkan dapat mencegah kesalahan yang telah dan sebagainya. Khusus untuk mencari artikel ilmiah di bidang
dibuat oleh peneliti sebelumnya. Dari penelusuran literatur, Kedokteran, penggunaan pintu gerbang Google Scholar dan PubMed
dapat sangat membantu.
peneliti dapat bekerja efesien dan tidak melakukan duplikasi
Bila menemui kesulitan dalam penelusuran literatur
pekerjaan orang lain dengan sia-sia. elektronik/Web, tindakan yang perlu dilakukan adalah:(O-
4. Etika profesional. Penelusuran literatur akan membantu kita Dochartaigh, 2002).
untuk menjauhkan diri dari sikap-sikap yang tidak etis, tidak 1. Mensubtitusi sinonim.
profesional, angkuh dan tidak jujur karena selalu mengikuti 2. Berpikir secara katagoris.
penemuan-penemuan yang terbaru dan terbaik di dalam 3. Mencari tahun publikasi yang lebih lama (yang lebih dari 3
bidangnya. Dengan mendasari karya tulis ilmiah pada literatur tahun), bila pada tahun publikasi terbaru tidak ditemukan.
asli terbaru secara lengkap, maka kutipan-kutipan yang ditulis 4. Memeriksa ejaan yang digunakan sebagai kata kunci pencarian.
dalam karya tulisnya bisa lebih tepat, etis dan profesional. 5. Menggunakan kata-kata yang lebih sedikit.
(Gash, 1999; Hart, 2001) 6. Mencari dalam database yang lain.
Fungsi penelusuran literatur untuk karya tulis ilmiah 7. Mencoba variasi dari kata kunci.
Penelusuran literatur mempunyai fungsi kognitif dan sosial.
Fungsi kognitif meliputi menghindari keterulangan yang sia-sia, Bila dalam penelusuran literatur elektronik/Web, artikel yang
mencari kebenaran dari penelitian-penelitan terbaru, mempelajari muncul terlalu banyak, tindakan yang harus dilakukan adalah:
metodologi yang sesuai untuk penelitian yang akan dikerjakan dan 1. Menambah kata kunci.
mencari teori yang tepat untuk menopang atau menyusun hipotesis. 2. Membaca sepintas lalu judul yang biasa digunakan untuk
Sedangkan fungsi sosial adalah untuk menunjukkan pada orang menentukan apakah kata kunci lain bisa dipakai untuk
lain bahwa karya tulis kita adalah penemuan baru yang berbeda dari mengeliminasi referensi yang tidak diperlukan.
yang sudah ada, membuktikan kepada sebuah tim penguji bahwa kita 3. Membatasi pencarian dengan bahasa tertentu dan tipe publikasi.
telah mengerjakan sebuah tinjauan literatur yang efektif, serta 4. Membaca sepintas lalu judul dan atau abstrak untuk artikel-
sebagai penentu diterima atau tidaknya proposal akademik kita oleh artikel yang merupakan ulasan dari topik yang kita cari.
sebuah badan riset atau penyandang dana. Aspek murah dalam penelusuran literatur
Tinjauan pustaka (literatur review) secara mutlak harus menjadi Bila dalam aspek tepat tadi membahas jenis literatur yang
salah satu bagian dari sebuah proposal penelitian akademik, dan harus kita telusuri, maka dalam aspek murah kita memerlukan
karena tinjauan pustaka didahului oleh kegiatan penelusuran literatur, pengetahuan mengenai jenis-jenis jurnal ilmiah murah atau gratis
berdasarkan tipe open acces-nya. (Tabel 2)
Information Literacy adalah kemampuan Buku
seseorang untuk mengetahui informasi yang Jurnal
dibutuhkan, menentukan, mengevaluasi serta Majalah
menggunakan informasi yang dicepat secara efektif. Ulasan (reviews)
Essay
Identifikasi Informasi
Antologi
Tahap awal dari konsep literasi informasi adalah keterampilan
mengidentifikasi. Identifikasi dalam modul ini, adalah suatu proses
untuk mengetahui, mengenali dan memahami sumber informasi dan 3. Sumbertersier (tertiary sources) merupakan
topik yang sesuai dengan kebutuha memuat informasi berupa saringan,rangkuman atau
kumpulan dari sumber primer dan sekunder.
Contoh alat bantu pencarian informasi adalah: Contoh Subject Gateways bidang kesehatan
1. Reeve, Simon. The New Jackals: Ramzi Yousef, • Apabila menggunakan ide, pendapattertulis, pernyataan
Osama bin Laden and the Future of Terrorism. penulis lain, harus disebut sumber informasinya
Boston: Northeastern University Press,1999. • Tidak perlu menyebutkan sumber informasiyang
2. Westad, Odd Arne. "Prelude to Invasion: The digolongan sebagai pengetahuan umum
Soviet Union and the Afghan Communists, 1978- • Informasi yang ditemukan darisekurang-kurangnya 5
1979." International History Review [Canada] 16.1 (lima) tulisan digolongakan sebagai pengetahuan
(1994): 49-69. umum
3. Kempster, Norman. "Bin Laden Amused at Duped
Hijackers Who Died." Sydney Morning Herald. Cara Menghindari Plagiarisme
11 Dec. 2001. Overseas Security Advisory
Council. 13 Dec. 2001 [http://www.ds- • Cantumkan tanda petik pernyataan yanglangsung
osac.org/globalnews/story.cfm?KEY=17167]. berasal dari naskah asli
• Paraphrase atau menguraikan informasi yang
diperoleh dengan kata-kata sendiri, bukan merangkai
Plagiat beberapa kata atau mengganti beberapa kata saja
• Baca ulang secara cermat, singkirkan naskah aslinya,
agar tidak menggunakan kata-kata yang sama
Pengertian Plagiarisme
• Gunakan kata-kata dan ide sendiri merangkai kalimat.
Urutkan pemikiran Anda dan urutkan ide tersebut
Menurut Webster’s NewCollegiate Dictionary, plagiat
• Periksa ulang paraphrase Anda, bandingkan dengan
adalah mencuri dan menyampaikan kepada pihaklain,
naskah aslinya. Yakinkan bahwa Anda tidak
pemikiran (ide) atau kata-kata orang lain sebagai miliknya
menggunakan kata-kata/istilahyang sama dan
sendiri tanpamenyebutkan sumber aslinya.
informasi yang hendak disampaikan tepa
• Mengutip tulisan orang lain secara langsung tanpa 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di