Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN

1. Jawaban soal no 1:
A. Fungsi organisasi informasi
1. Menjadi alat bantu dalam pemilihan dokumen.
2. Menjadi alat bantu dalam penataan dokumen.
3. Menjadi alat bantu dalam penelusuran dokumen

B. Kegiatan yang dilakukan dalam pengorganisasian informasi di perpustakaan :


1. Mengidentifikasi Keberadaan Suatu Informasi
Sebuah buku kemungkinan diterbitkan atau dipublikasikan dalam sebuah web, tetapi
jika tidak ada yang mengetahui keberadaannya kecuali pembuatnya, maka sama saja
buku tersebuttidak menginformasikan apapun bagi orang lain. Maka berbagai
produsen informasi membuat strategi agar produksinya ini dikenal orang lain sebagai
upaya untuk membuat keberadaan dan eksistensi produksinya menjadi pengetahuan
publik.
Berbagai cara publikasi di antaranya dengan diterbitkan, promosi melalui email,
resensi, membuat daftar subjek-subjek berkaitan, dan lain-lain, bahkan ada beberapa
penerbit yang membuat daftar katalog dan memberikan abstraknya. Dalam konteks
perpustakaan, maka tugas lembaga yang melakukan aktivitas organisasi informasi,
tugas pertamanya adalah melacak keberadaan informasi ini baik yang berbentuk cetak
seperti buku, jurnal, majalah dan lainnya, maupun yang noncetak pula seperti e-book,
e-journaldan lebih banyak lagi, diketahui keberadaannya untuk kemudian dikoleksi
oleh perpustakaan.
Sebagai bagian dari strategi promosi, berbagai penerbit memperkenankan penelusur
informasi mengirimkan pesan melalui email untuk meminta informasi apa yang
tersedia dan sudah dipublikasikan. Dengan demikian fungsi identifikasi keberadaan
informasi ini bertitik pada penelusuran lokasi informasi yang akan dikelola ini
berada.
2. Mengidentifikasi Informasi yang Dimuat dalam Suatu Karya
Kegiatan organisasi informasi berikutnya adalah upaya menentukan informasi yang
terkandung di dalam suatu terbitan, karena informasi tersebut adalah bagian penting
dari suatu karya. Misalnya dalam suatu majalah terdapat artikel, atau dalam suatu
proceedingitu ada makalah hasil konferensi, karangan dalam bunga rampai, dan lain-
lain, adalah sebagai contoh bahwa ada informasi dalam suatu karya yang diterbitkan.
Kegiatan identifikasi lebih detail lagi adalah menganalisis informasi apa yang
terkandung dalam sebuah karya. Misalnya menentukan subjek suatu karya,
menentukan pengarang, menentukan edisi dan sebagainya. Kegiatan
tersebutdiperlukan ketika pustakawan atau pengelola perpustakaan akan menentukan
subjek, notasi dan deskripsi bibliografi yang akan dicantumkan dalam katalog.
Sebagaimana kita ketahui bahwa katalog merupakan penjabaran atau deskripsi ciri
fisik suatu buku/dokumen.
3. Mengumpulkan dan Menyusun Informasi Secara Sistematis.
Kegiatan menciptakan informasi adalah kegiatan yang turun temurun secara
tradisional sudah ada di perpustakaan, arsip maupun museum. Tetapi perlu disadari
bahwa informasi akan selalu muncul dan ada dalam berbagai situasi yang berbeda.
Sebagai contoh koleksi pribadi ditata sedemikan rupa karena kebutuhan yang sudah
diprediksi akan mencari kembali informasi yang sudah tersedia dalam waktu tempat
yang berbeda.
Konteksnya di perpustakaan, maka informasi yang dikumpulkan, disusun dan diatur
secara sistematis, sehingga pemustaka yang ingin menggunakannya kembali, akan

This study source was downloaded by 100000834843219 from CourseHero.com on 10-21-2022 23:29:49 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/156463685/Organisasi-informasi-042056548docx/
mudah untuk ditemukan. Konkretnya informasi di perpustakaan dalam hal ini buku,
disusun di suatu rak buku dengan cara yang sedemikian rupa yang disesuaikan urutan
notasi klasifikasi.
4. Membuat Daftar-Daftar Dokumen dan Karya-KaryaMenurut Peraturan
Standar.
Karya-karya atau bahan pustaka yang dikelola perpustakaan tidak dibiarkan begitu
saja. Bahan pustaka yang datang tidak serta mertaditata di rak tanpa proses
pengolahan terlebih dahulu. Bahan pustaka yang datang terlebih dahulu melalui
proses indexing, yaitu proses membuat bahan pustaka yang nantinya akan mudah
ditelusuri keberadaannya.
Proses indexing akanmenghasilkan jajaran dokumen di rak, yakni bahan pustaka
yang tertata rapi di rak, dan hasil kedua dari proses indexing adalah wakil dokumen
yang berupa katalog, indeks, bibliografi, dan lain-lain.
5. Melengkapi Daftar-Daftar Dokumendengan Titik Akses Lain yang Berguna.
Informasi yang sudah ditangkap, diolah dan dikelola dengan baik, tidak lain
bertujuan untuk kemudahan akses bagi pemustaka/pengguna yang dating di
perpustakaan. Maka agarmudah diakses, diperlukan suatu alat bantu yang
dapatmengakses informasi dengan menggunakan titik akses yang lebih spesifik,
sepertikatalog pengarang, katalog judul, katalog subjek, atau bahkan katalog
terpasang.
6. Menyediakan Sarana Untuk Mengetahui Lokasi Dokumen Di Koleksi Lembaga-
Lembaga Pengelola Informasi, dan Mendapatkan Dokumen Tersebut
Kegiatan organisasi informasi berikutnya adalah kegiatan menyediakan alat bantu
yang dapat menunjukkan lokasi informasi berada. Pada masa sekarang alat bantu
penelusuran informasi sudah tidak lagi berbentuk alat penelusuran konvensional
seperti katalog kartu, katalog berkas, katalog lembaran, dan alat penelusuran tercetak
lainnya, melainkan sudah mulai merambah retrieval toolbased computer, yang
populer dengan istilah Online Public Accses Catalog(OPAC)

2. Jawaban soal no 2 :
A. Fungsi-fungsi pengindeksan antara lain :
- Memberi panduan secara rinci untuk mendapatkan suatu bahan
- Memudahkan pencarian suatu bahan atau sumber informasi dengan baik dan benar
- Membantu dalam mencari suatu bahan yang akan dicari
- Memberitahu hubungan antara suatu bahan atau sumber informasi dengan bahan atau
sumber informasi lainnya
- Menyediakan suatu pandangan yang menyeluruh yang terdapat dalam teks atau
koleksi.

B. Bahasa indeks verbal yang sering digunakan di perpustakaan :


A. Daftar tajuk subjek
Tajuk Subjek adalah deskriptor (kata yang digunakan untuk memeri informasi) yang
dibentuk dari kata tunggal atau kata majemuk dipilih secara empiris dari teks
dokumen dengan tujuan memeri pada tingkat ketepatan yang moderat berbagai subjek
yang diliput unit informasi. Satu dokumen bisa memiliki satu atau lebih subjek. Hal
ini bisa dikarenakan adanya penggabungan tajuk subjek. Tajuk subjek digunakan
untuk menyatakan tema atau topik suatu pustaka (dokumen). Contoh daftar Tajuk
Subjek:
1. Sears List of subject Headings

This study source was downloaded by 100000834843219 from CourseHero.com on 10-21-2022 23:29:49 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/156463685/Organisasi-informasi-042056548docx/
2. Library of Congress Subject headings
3. Daftar Tajuk Subject untuk Perpustakaan

B. Thesaurus
Thesaurus adalah alat pengawasan kosakata yang bersifat dinamis yang disusun secara
sistematik ataupun abjat yang digunakan untuk penyimpanan dan penemuan kembali
informasi dan biasanya mengkhususkan pada bidang ilmu tertentu. Dalam Tajuk
Subjek terdapat tajuk silang atau acuan (lihat, lihat juga), sedangkan pada Thesaurus
terdapat acuan “istilah luas”/browder term dan “istilah khusus”/narrower term. Contoh
Thesaurus:
1. Thesaurus of Engineering Terms
2. Makrotesaurus: Daftar Istilah Pembangunan Ekonomi dan Sosial
3. Indonesia: Teasaurus Pendidikan
4. Tesaurus bidang Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi

Salah satu permasalahan dalam proses pengindeksan subjek adalah dalam memilih
kata kunci atau deskriptor yang tepat digunakan sebagai entri indeks. Agar kata kunci
atau deskriptor tersebut konsisten digunakan sebagai entri indeks maka perlu suatu
standar dalam pemilihan kata kunci yang paling tepat untuk direpresentasikan. Oleh
karena itu dikembangkan suatu sarana yang menyediakan bahasa indeks yang baku,
disebut bahasa terkendali, seperti thesaurus. Thesaurus adalah daftar istilah yang
mencakup satu bidang khusus sehingga istilah yang digunakan bisa lebih spesifik,
berbeda dengan daftar tajuk subjek yang biasanya bersifat umum dan mencakup semua
bidang ilmu pengetahuan. Pada pengindeksan dengan menggunakan deskriptor,
diusahakan agar tiap deskriptor mewakili konsep tunggal. Menstandarkan kata kunci
dengan thesaurus dimaksudkan agar kata yang digunakan konsisten sehingga hanya
digunakan satu istilah untuk konsep yang diwakili tulisan berbeda, tetapi memiliki arti
yang sama.

3.
978-979
SAL SALIM HS
H Hukum divestasi di Indonesia: (pasca putusan Mahkamah Konstitusi RI
nomor 2/SKLN-X/2012) / Salim HS/ Erlies Septiani Nurbari—Jakarta : Raja
grafindo persada,2013
xiii,330p.;21CM

Bibliografi : Hal. 223-230


ISBN : 978-979-769-543-9
Tracing : 1. Saham – Aspek hukum 2. Investasi I. Hukum divestasi
di Indonesia II. Salim HS III. Erlies Septiani Nurbari

This study source was downloaded by 100000834843219 from CourseHero.com on 10-21-2022 23:29:49 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/156463685/Organisasi-informasi-042056548docx/
979-420
MAL MALIKI, Zainuddin
S Sosiologi politik : makna kekuasaan dan transformasi politik / Zainuddin
Maliki / Nur Rosidah – Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2016
Xxiv, 329p.; 23cm
Bibliografi : Hal. 311-317
ISBN : 9799-420-721-7
Tracing : I. Sosiologi politik II. Zainuddin Maliki III. Nur Rosidah

This study source was downloaded by 100000834843219 from CourseHero.com on 10-21-2022 23:29:49 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/156463685/Organisasi-informasi-042056548docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai