0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
102 tayangan3 halaman
Teori belajar sibernetik mempelajari proses informasi, pengambilan keputusan, pembelajaran, adaptasi, dan organisasi dalam individu, kelompok, dan organisasi. Teori ini menekankan pentingnya umpan balik dalam proses belajar. Ada dua jenis proses berpikir menurut teori ini, yaitu berpikir algoritmik dan heuristik. Guru berperan menyediakan stimulus dan umpan balik dalam pembelajaran berbasis teori sibernet
Teori belajar sibernetik mempelajari proses informasi, pengambilan keputusan, pembelajaran, adaptasi, dan organisasi dalam individu, kelompok, dan organisasi. Teori ini menekankan pentingnya umpan balik dalam proses belajar. Ada dua jenis proses berpikir menurut teori ini, yaitu berpikir algoritmik dan heuristik. Guru berperan menyediakan stimulus dan umpan balik dalam pembelajaran berbasis teori sibernet
Teori belajar sibernetik mempelajari proses informasi, pengambilan keputusan, pembelajaran, adaptasi, dan organisasi dalam individu, kelompok, dan organisasi. Teori ini menekankan pentingnya umpan balik dalam proses belajar. Ada dua jenis proses berpikir menurut teori ini, yaitu berpikir algoritmik dan heuristik. Guru berperan menyediakan stimulus dan umpan balik dalam pembelajaran berbasis teori sibernet
Terminologi sibernetika awal mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu Kybernetes yang berarti pilot atau supir. Kata dengan akar yang sama memiliki arti pemerintah dan perintah. Sibernetik merupakan bentuk kata serapan dari kata “Cybernetic” yakni sistem kontrol dan komunikasi yang memungkinkan feedback atau umpan balik. Bidang ini menjadi disiplin ilmu komunikasi yang berkaitan dengan mengontrol mesin komputer. Istilah ini dipakai pertama kali oleh Louis Couffignal tahun 1958. Kini istilah sibernetik berkembang menjadi segala sesuatu yang berhubungan dengan internet, kecerdasan buatan dan jaringan kom
Stephen W. Littlejohn mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah studi
tentang aturan diri dan kontrol dalam sebuah sistem. Sibernetika sangat penting , karena itu sibernetika menjadi sinonim dengan teori sistem. Kenyataannya Robert Craid merujuk sistem berpikir sebagai sebuah tradisi dalam teori komunikasi.
Para ahli teori organisasi mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah ilmu
memproses informasi, pengambilan keputusan pembelajaran, adaptasi, dan organisasi yang terjadi dalam individu, kelompok, organisasi, bangsa atau mesin.
Tokoh-tokoh Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Menurut Landa Landa membedakan dua macam proses berpikir, yaitu proses berpikir algoritmik dan proses berpikir heuristik. Proses belajar algoritmik, yaitu proses berpikir yang sistematis,tahap demi tahap,linier,konvergen,lurus menuju ke satu target tujuan tertentu. Sedangkan cara berpikir heuristik,yaitu cara berpikir devergen,menuju ke beberapa target,tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran bisanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir heuristik.
Teori Belajar Menurut Pask and Scoot
Menurut mereka ada dua macam cara berpikir,yaitu cara berpikir serialis dan cara berpikir who list atau menyeluruh. Penempatan serialis yang dikemukakannya memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik.namun apa yang dikatakan sebagai cara berpikir menyeluruh tidak sama dengan cara berikir heuristik. Bedanya,cara berpikir menyeluruh adalah berpikir yang cenderung melompat ke depan,langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi. Sedangkan cara berpikir heuristik adalah cara berpikir devergen mengarah ke beberapa aspek sekaligus. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan : Isi proses pembelajaran adalah berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengalaman akan suat kejadian tertentu yang disusun sebagai suatu konsep,teori,atau informasi umum.
Hasil proses teori belajar ini adalah adanya perubahan,baik yang
dilihat dari segi tingkah laku,maupun secara kemampuan pada ranah kognitif,afektif,dan psikomotorik.
Kekurangan : Teori ini tidak secara langsung membahas proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan.
Ulasan teori cenderung ke dunia psikologi dan informasi dengan
melihat mekanisme kerja otak. Karena pengetahuan dan pemahaman mekanisme ini sangat terbatas,maka terbatas pula kemampuan untuk menerapkan teori ini.
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Teori Belajar Sibernatik
Ridwan Abdullah Sani (2013:37) menjelaskan fungsi guru dalam pembelajaran sibernetik adalah merencanakan,mempersiapkan,dan melengkapi stimulus yang penting untuk masukan simbolik (informasi verbal,kata-kata,angka-angka,dan sebagainya)dan masukan referensial (objek dan peristiwa). Guru berperan membimbing peserta didik dalam memahami informasi yang cocok dan membimbing mereka memanipulasi proses,memahami konsep,dan mempersiapkan umpan balik dari sebuah pembelajaran.
Terdapat 9 hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teori
belajar sibernetik : 1. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik 2. Memberikan informasi kepada peserta didik mengenai tujuan pengajaran yang topik yang akan dibahas 3. Merangsang peserta didik untuk mulai aktivitas pembelajaran 4. Menyampaikan isi pembelajaran yang dibahas sesuai dengan topic yang ditetapkan 5. Memberi bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan aktivitas dalam pembelajaran 6. Memberi peringatan pada perilaku pembelajaran peserta didik 7. Memberi umpan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik 8. Melaksanakan penilaian proses hasil belajar 9. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran
Dengan demikian terdapat langkah-langkah dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan teori belajar sibernetik yakni : Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran Menentukan materi pembelajaran Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pembelajaran Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi tersebut Menyusun materi pembelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran
Contoh implementasi teori pembelajaran sibernetik misalnya :
Dengan menggunakan monitor langsung (vidcall) atau dengan menggunakan aplikasi skype,quipper video,dan lainnya. Dalam penggunaannya pendidik dan peserta didik tidak harus bertatap muka langsung seperti pembelajaran pada umumya.pendidik hanya membutuhkan layar monitor yang terhubung langsung dengan peserta didik. Dan peserta didik juga harus memiliki fasilitas seperti laptop dan infokus yang terhubung langsung dengan pendidik. Di indonesia,pengaplikasian teori sibernetik masih jarang sekali dilakukan karena keterbatasan fasilitas yang kurang memungkinkan. Sedangkan di negara-negara maju lainnya seperti Amerika, telah menerapkan sistem ini pada proses belajar mengajarnya.
Sumber : https://pendidikankarakterdieramillenial.blogspot.com/2019/03/teori-belajar- sibernetik.html