Anda di halaman 1dari 3

Teori Belajar Sibernetik

Pengertian Teori Belajar Sibernetik


Terminologi sibernetika awal mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu
Kybernetes yang berarti pilot atau supir. Kata dengan akar yang sama
memiliki arti pemerintah dan perintah. Sibernetik merupakan bentuk kata
serapan dari kata “Cybernetic” yakni sistem kontrol dan komunikasi yang
memungkinkan feedback atau umpan balik. Bidang ini menjadi disiplin ilmu
komunikasi yang berkaitan dengan mengontrol mesin komputer. Istilah ini
dipakai pertama kali oleh Louis Couffignal tahun 1958. Kini istilah sibernetik
berkembang menjadi segala sesuatu yang berhubungan dengan internet,
kecerdasan buatan dan jaringan kom

Stephen W. Littlejohn mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah studi


tentang aturan diri dan kontrol dalam sebuah sistem. Sibernetika sangat
penting , karena itu sibernetika menjadi sinonim dengan teori sistem.
Kenyataannya Robert Craid merujuk sistem berpikir sebagai sebuah tradisi
dalam teori komunikasi.

Para ahli teori organisasi mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah ilmu


memproses informasi, pengambilan keputusan pembelajaran, adaptasi, dan
organisasi yang terjadi dalam individu, kelompok, organisasi, bangsa atau
mesin.

Tokoh-tokoh Teori Belajar Sibernetik


Teori Belajar Menurut Landa
Landa membedakan dua macam proses berpikir, yaitu proses berpikir
algoritmik dan proses berpikir heuristik. Proses belajar algoritmik, yaitu
proses berpikir yang sistematis,tahap demi tahap,linier,konvergen,lurus
menuju ke satu target tujuan tertentu. Sedangkan cara berpikir
heuristik,yaitu cara berpikir devergen,menuju ke beberapa target,tujuan
sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan
penafsiran bisanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir
heuristik.

Teori Belajar Menurut Pask and Scoot


Menurut mereka ada dua macam cara berpikir,yaitu cara berpikir serialis dan
cara berpikir who list atau menyeluruh. Penempatan serialis yang
dikemukakannya memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik.namun
apa yang dikatakan sebagai cara berpikir menyeluruh tidak sama dengan
cara berikir heuristik. Bedanya,cara berpikir menyeluruh adalah berpikir
yang cenderung melompat ke depan,langsung ke gambaran lengkap sebuah
sistem informasi. Sedangkan cara berpikir heuristik adalah cara berpikir
devergen mengarah ke beberapa aspek sekaligus.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
 Isi proses pembelajaran adalah berdasarkan informasi yang diperoleh
melalui pengalaman akan suat kejadian tertentu yang disusun sebagai
suatu konsep,teori,atau informasi umum.

 Hasil proses teori belajar ini adalah adanya perubahan,baik yang


dilihat dari segi tingkah laku,maupun secara kemampuan pada ranah
kognitif,afektif,dan psikomotorik.

Kekurangan :
 Teori ini tidak secara langsung membahas proses belajar sehingga
menyulitkan dalam penerapan.

 Ulasan teori cenderung ke dunia psikologi dan informasi dengan


melihat mekanisme kerja otak. Karena pengetahuan dan pemahaman
mekanisme ini sangat terbatas,maka terbatas pula kemampuan untuk
menerapkan teori ini.

Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Teori Belajar Sibernatik


Ridwan Abdullah Sani (2013:37) menjelaskan fungsi guru dalam
pembelajaran sibernetik adalah merencanakan,mempersiapkan,dan
melengkapi stimulus yang penting untuk masukan simbolik (informasi
verbal,kata-kata,angka-angka,dan sebagainya)dan masukan referensial
(objek dan peristiwa). Guru berperan membimbing peserta didik dalam
memahami informasi yang cocok dan membimbing mereka memanipulasi
proses,memahami konsep,dan mempersiapkan umpan balik dari sebuah
pembelajaran.

Terdapat 9 hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teori


belajar sibernetik :
1. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik
2. Memberikan informasi kepada peserta didik mengenai tujuan pengajaran
yang topik yang akan dibahas
3. Merangsang peserta didik untuk mulai aktivitas pembelajaran
4. Menyampaikan isi pembelajaran yang dibahas sesuai dengan topic yang
ditetapkan
5. Memberi bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan aktivitas dalam
pembelajaran
6. Memberi peringatan pada perilaku pembelajaran peserta didik
7. Memberi umpan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik
8. Melaksanakan penilaian proses hasil belajar
9. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengingat dan
menggunakan hasil pembelajaran

Dengan demikian terdapat langkah-langkah dalam kegiatan


pembelajaran menggunakan teori belajar sibernetik yakni :
 Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
 Menentukan materi pembelajaran
 Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi
pembelajaran
 Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi
tersebut
 Menyusun materi pembelajaran dalam urutan yang sesuai dengan
sistem informasinya
 Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang
sesuai dengan urutan materi pelajaran

Contoh implementasi teori pembelajaran sibernetik misalnya :


Dengan menggunakan monitor langsung (vidcall) atau dengan
menggunakan aplikasi skype,quipper video,dan lainnya. Dalam
penggunaannya pendidik dan peserta didik tidak harus bertatap muka
langsung seperti pembelajaran pada umumya.pendidik hanya membutuhkan
layar monitor yang terhubung langsung dengan peserta didik. Dan peserta
didik juga harus memiliki fasilitas seperti laptop dan infokus yang terhubung
langsung dengan pendidik.
Di indonesia,pengaplikasian teori sibernetik masih jarang sekali dilakukan
karena keterbatasan fasilitas yang kurang memungkinkan. Sedangkan di
negara-negara maju lainnya seperti Amerika, telah menerapkan sistem ini
pada proses belajar mengajarnya.

Sumber :
https://pendidikankarakterdieramillenial.blogspot.com/2019/03/teori-belajar-
sibernetik.html

Anda mungkin juga menyukai