Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI SIBERNETIK MENURUT LANDA

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Mujahidawati,M.Si

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

Fidea kamila Valentin (A1C218005) Rizanti Nuritama (A1C218044)

Tia Wahyuni Yolanda (A1C218008) Fika Natalia Siregar(A1C218047)

Niken Sulfayanti (A1C218011) Anisa Sihombing (A1C218050)

Nuraisyah Nasution (A1C218017) WulanNoverlyenza putri(A1C218077)

M. Irvan Harifki (A1C218029) Eka Safety Ningsih (A1C218083)

Dian Novita Sari (A1C218038) Syaiful Bahri Daulay(A1C218093)

Frianti Silitonga (A1C218086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “MakalahBelajar Dan

PembelajaranTeori Sibernetik Menurut Landa.Dalam menyelesaikan makalah ini,

penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak

kekurangan atau bahkan kekeliruan dalam penyusunannya. Untuk itu

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Semoga makalah ini, bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya Jika dalam penulisan dalam makalah kami

terdapat kesalahan penulisan dan kekurangan dalam penulisannya, maka

kepada para pembaca, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya

atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar

menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.

Jambi, 23 Oktober 2019

penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Menurut Teori Sibernetik...................................................2

B. Teori Belajar menurut Landa............................................................................3

C. ImplementasiTeoriBelajarSibernetikdanPenerapanITdiEraModern........4

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................6

3.2 Saran................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan. Kualitas pendidikan bersifat
kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang
melintasi garis waktu.
Apabila dilihat dari tujuan akhir pendidikan nasional secara umum adalah
peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan adanya pendidikan dan pembelajaran yang efisien dan efektif.Banyak
faktor yang berpengaruh dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satudiantaranya adalah
teknologi yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Adanya beberapa teori belajar dalam belajar dan pembelajaran. Salah satunya adalah
teori sibernetik. Teori sibernetik ini adalah teori yang terbaru dari teori-teori lainnya.
Menurut teori sibernetik belajar adalah pemprosesan informasi. Proses memang penting
dalam teori sibernetik, namun yang lebih penting lagi adalah system informasi yang
diproses. Informasi inilah yang akan menentukan proses.
Teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal
untuk segala situasi.karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Dengan teori sibernetik ini dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang
rinci. Namun dari kelebihan itu semua, teori sibernetik mempunyai kele-mahan yaitu
kurang memperhatikan akan proses belajar.
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Untuk membelajarkan
seseorang, diperlukan pijakan teori agar apa yang dilakukan guru, dosen, pelatih,
instruktur maupun siapa saja yang berkeinginan untuk membelajarkan orang dapat
berhasil dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian teori belajar sibernetik ?
2. Bagaimana pendapat tokoh landa tentang aliran sibernetik ?
3. Bagaimana ImplementasiTeoriBelajarSibernetikdanPenerapanITdiEraModern?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian belajar menurut aliran sibernetik.
2. Mengetahui pendapat tokoh landa mengenai aliran sibernetik
3. Mengetahui implementasiTeoriBelajarSibernetikdanPenerapanITdiEraModern

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Menurut Teori Sibernetik


Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relative paling baru
dibandingkan dengan teori-teori lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah
pengolahan informasi. Sekilas, teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yang
mementingkan proses. Proses memang penting dalam teori sibernetik, namun yang lebih
penting lagi adalah “system informasi” yang diproses itu. Informasi inilah yang akan
menentukan proses.
Pendapat lain dari teori sibernetik ini adalah bahwa tidak ada satu proses belajar yang
ideal untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa. Maka, sebuah informasi
mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi
yang sama itu mungkin akan dipelajari siswa yang lain melalui proses belajar yang lain.
Menurut teori sibernetik tidak ada cara belajar yang sempurna untuk segala kondisi
karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Ada tiga tahap proses
pengolahan informasi dalam ingatan, yakni dimulai dari proses penyandian informasi
(encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan
mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan
(retrieval).
Tahap sibernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan
pada sistem informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagaimana proses belajar
berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari.
Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta.
Berdasarkan itu, maka diasumsikan bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu
mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.
Pendekatan yang berorientasi pada pengelolaan informasi menekankan beberapa hal
seperti ingatan jangka pendek (short term memory), ingatan jangka panjang (long term
memory), dan sebagainya, yang berhubungan dengan apa yang terjadi dalam otak kita
dalam proses pengolahan informasi. Namun, menurut teori sibernetik ini, agar proses
belajar berjalan seoptimal mungkin, bukan hanya cara kerja otak kita yang perlu

2
dipahami, tetapi juga lingkungan yang mempengaruhi mekanisme itu pun perlu
diketahui.

B. Teori Belajar Menurut Landa


Landamerupakansalahseorangahlipsikologiyangberaliransibernetik.MenurutLanda,ada
duamacamprosesberpikir.Yangpertamadisebutprosesberpikiralogoritmikyaituprosesberpi
kirlinier,konvergen,lurusmenujukesatutargettertentu.Contohnyakegiatanmenelepondanm
enjalankanmesinmobil.
Jeniskeduaadalahberpikirheuristik,yaitucaraberpikirdivergen,menujukebeberapatarget
sekaligus.Memahamisuatukonsepyangmengandungartigandadanpenafsiranbiasanyamenu
ntutseseoranguntukmenggunakancaraberpikirheuristik.Contohnyaoperasipemilihanatribu
tgeometri,penemuancara-carapemecahanmasalah,dll.
Ridwan Abdillah Sani (2013: 36) berpendapat sama, penganut aliran sibernetik Landa
menggunakan model pendekatan berpikir algoritmik dan heuristic. Proses berpikir
algoritmik adalah proses berpikir yang sistematis, secara bertahap, konvergen, dan linier
menuju satu sasaran/tujuan tertentu.
Contoh anologi model algoritmik adalah kegiatan menjalankan mesin mobil, dimana
dalam menjalankan mesin mobil kegiatan yang dilakukan dijalankan secara berurutan.
Proses berpikir heuristik adalah cara berpikir divergen, menuju beberapa sasaran/tujuan
sekaligus.
Contoh berpikir heuristik adalah memahami suatu konsep yang mengandung arti
ganda atau multitafsir. Pendekatan heuristik menuntut peserta didik berpikir divergen
dengan memikirkanalternatif jawaban dan beberapa sasaran. Contoh penerapan
pembelajaran yang melibatkan proses berpikir heuristik misalnya penemuan cara
memecahkan masalah menggunaka metode problem solving.
Abdul Hamid (2009:48) menjelaskan, pemikiran Landa sebagai tokoh teori sibernetik
tetap dilandasi bahwa proses belajar yang penting adalah sistem informasi dari materi
yang akan dipelajari. Belajar adalah pengolahan informasi, maka guru yang baik adalah
guru yang tahu persis informasi dari materi yabng akan dibahas, tahu sistem-sistem
berpikir dari pebelajar, dan tahu cara “mengklopkan” sistem informasi materi dengan
sistem pebelajar.
Prosesbelajarakanberjalandanbaikjikamateripelajaranyanghendakdipelajariataumasala
hyanghendakdipecahkan(dalamistilahteorisibernatikadalahsysteminformasiyanghendakdi
pelajari)diketahuiciri-

3
cirinyamateripelajarantertentuakanlebihtepatdisajikandalamurutanyangteratur,
linea,sekuensial,sedangkanmateripelajaranlainnyaakanlebihtepatbiladisajikandalambentu
kterbukadanmemberikebebasankepadasiswauntukberimajinasidanberpikir.Misalnya,agar
siswamampumemahamisuaturumusmatematikamungkinakanlebihefektifjikapresentasiinf
ormasitentangrumustersebutdisajikansecaraalgoritmik.Alasannya,karenasuaturumusmate
matikabiasanyamengikutiurutantahapdemitahapyangsudahteraturdanmengarahkesatutarg
ettertentu.Namununtukmemahamimaknasuatukonsepyanglebihluasdanbanyakmengandu
nginterpretasi,misalnyakonsepkeadilanataudemokrasi,akanlebihbaikjikaprosesberpikirsis
wadibimbingkearahyang“menyebar”atauberpikirheuristikdenganharapanpemahamanmer
ekaterhadapkonsepitutidaktunggal, monoton,dogmaticataulinear.
Contoh Kasus
1. Berpikir Linear
Dalam Pembelajaran Matematika, Kita belajar Kalkulus materi Turunan tingkat
tinggi, disitu Kita membahas mengenai turunan itu dann tujuan Kita yaitu memahami apa
itu turunan tingkat tinggi, dan tidak akan mungkin memasukkan rumus vektor karena
tidak ada keterkaitan dan tidak akan menemukan tujuan pembelajaran. Ini menunjukkan
bahwa saat itu, Kita sedang berpikir satu arah( linear).
2. Berpikir Divergen
Dalam Pembelajara Matematika, Kita juga belajar Aljabar Linear, misalnya dalam
membuktikan Teorema 3 Ruang Vektor Umum, Kita harus memahami Definisi Ruang
Vektor, Subruang, Transformasi linear dan Kita juga harus menjelaskan pembuktiannya
dengan berdasarkan pada Aksioma(sifat-sifat baku) Ruang Vektor Umum. Ini
menunjukkan bahwa saat itu Kita sedang Berpikir Divergen.

C. ImplementasiTeoriBelajarSibernetikdanPenerapanITdiEraModern
Ridwan Abdullah Sani (2013: 37) menjelaskan, fungsi guru dalam pembelajaran
sibernetikadalah merencanakan, mempersiapkan, dan melengkapi stimulus yang penting
untuk masukan simbolik (informasi verbal, kata-kata, angka-angka, dan sebagainya) dan
masukan referensial (objek dan peristiwa). Guru berperan membimbing peserta didik
dalam memahami informasi yang cocok dan membimbing mereka memanipulasikan
proses memahami konsep dan mempersiapkan umpan balik (feedback) dari sebuah
latihan/pembelajaran. Ada Sembilan langkah pengajaran yang perlu diperhatikan oleh
guru dalam menerapkan teori sibernetik, yakni:
a. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik.

4
b. Memberikan informasi kepada peserta didik mengenai tujuan pengajaran dan topic
yang akan dibahas;
c. Merangsang peserta didik untuk memulai aktivitas pembelajaran
d. Menyampaikan isi pelajaran yang dibahas sesuai dengan topic yang telah ditetapkan
e. Memberikan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan aktivitas dalam
pembelajaran;
f. Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran peserta didik;
g. Memberikan umpan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik;
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar;
i. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengingat dan menggunakan
hasil pembelajaran.
Penerapan teori sibernetik dalam proses belajar mengajar, paling tidak mengikuti
langkahlangkah antara lain:
a. Menentukan tujuan instruksional;
b. Menentukan materi pelajaran;
c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut;
d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (apakah
algoritmik atau heuristic);
e. Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya;
f. Menyajiakan materi dan membimbing peserta didik belajar dengan pola yang sesuai
dengan urutan pelajaran.
Teori belajar sibernetik dalam pembelajaran seperti Bahasa Inggris dan penerapan IT
di era modern yakni, guru atau pendidik harus mengetahui dengan baik dua hal ini, yaitu
materi pelajaran dan pola pikir siswanya. Ketika guru atau pendidik memberikan materi
pembelajaran Bahasa Inggris melalui monitor langsung (video call), atau aplikasi skype
atau lainnya yang berbasis video internet. Maka, pendidik harus mampu menyesuaikan
diri dengan siswa/i walaupun dalam keadaan tidak berada di dalam kelas.
Penerapan IT yang bisa dilakukan dalam pembelajaran sebagaimana penulis lakukan
yakni memberi tugas untuk menganalisis video Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Penulis sebagai pengajar di FKIP UMSU sesuai dengan tuntutan dalam pembelajaran
sibernetik adalah merencanakan, mempersiapakn dan melengkapi stimulus yang penting
untuk masukkan simbolik (informasi verbal, kata-kata, angka-angka dan sebagainya dan
masukkan referensial (objek dan pertiwa). Dari situ penulis memerintahkan mahasiswa
untuk melihat video pembelajaran PPL hasil feedbeck-nya mahasiswa diminta untuk

5
menganalisis bagaimana proses mengajar, penggunaan bahasa Inggris. Hasilnya, peserta
didik bisa berpikir algoritme atau juga heuristik.
Dengan demikian aplikasi teori sibernetik ini dalam kegiatan pembelajaran akan
mempunyai langkah- langkah sebagai berikut
a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
b. Menentukan materi pembelajaran
c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pembelajaran
d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi tersebut
e. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya
f. Menyajikan materi dan memimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan
urutan materi pelajaran.
Contoh implementasi teori sibernetik dalam proses pembelajaran ini ialah dengan
menggunakan monitor langsung (videocall) ataudengan menggunakan aplikasi skype,
quipper video, webcam, dan lainnya. Dalam penggunaannya pendidik dan peserta didik
tidak harus bertatap muka langsung seperti proses belajar mengajar pada umumnya.
Pendidik hanyamembutuhkan layar monitor yang terhubung langsung dengan peserta
didik. Dan peserta didik juga harus memiliki fasilitas seperti laptop dan infokus yang
terhubung langsung dengan pendidik. Di Indonesia pengaplikasian teori sibernetik masih
jarang sekali dilakukan karena keterbatasan fasilitas yang kurang memungkinkan,
sedangkan di negara-negara maju lainnya seperti negara Amerika telah menerapkan
sistem ini pada proses belajar mengajar dan hasilnya sangat efektif. Sehingga teori ini
dikembangkan secara keseluruhan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori belajar sibernitik merupakan teori belajar yang paling baru. Teori ini
berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan teknik informasi. Menurut teori
sibernitik, belajar adalah pengolahan informasi.
Dalam rancangan pengolah informasi ada dua bidang yang penting secara khusus bagi
belajar. Diantaranya ialah penyelidikan mengenai proses orang yang memperoleh dan
mengingat informasi, dan penelitian mengenai siasat yang di pakai orang dalam
memecahkan masalah.
MenurutLanda,adaduamacamprosesberpikir.Yangpertamadisebutprosesberpikiralogor
itmikyaituprosesberpikirlinier,konvergen,lurusmenujukesatutargettertentu. Dan yg kedua
yaitu
berpikirheuristik,yaitucaraberpikirdivergen,menujukebeberapatargetsekaligus.Memaham
isuatukonsepyangmengandungartigandadanpenafsiranbiasanyamenuntutseseoranguntuk
menggunakancaraberpikirheuristik.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak
yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muhammad. 2013. Implikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Proses Pembelajaran
Dan Penerapan Di Era Modern : The Second Progressive and Fun Education seminar.
Vol.1 No.1. ISBN : 9786023611027
Ningsih, Asri Budi. 2005.BelajardanPembelajaran. Jakarta: PT. RinekaCipta.
http://makalahbarataanpba.blogspot.com/2012/02/kegiatan-pembelajaran-menurutteori.html

Anda mungkin juga menyukai