Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Makalah ini yang berjudul “Induksi Matematika”. Mungkin
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi
penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga


tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, Oktober 2019

Penyusun

1|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................3
1.2 Rumusan masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan......................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................5
2.1 prinsip induksi sederhana...............................................................................5
2.2 prinsip induksi yang dirapatkan (generalized)...............................................5
2.3 Prinsip induksi kuat........................................................................................5
2.4 Langkah-langkah Pembuktian dengan Induksi Matematika.........................6

BAB III : PENUTUP.........................................................................................................14


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................14
3.2 Saran............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

BAB I

2|Page
PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang

Apakah suatu formula untuk jumlah dari n bilangan bulat positif ganjil
pertama? Jumlah dari n bilangan bulat ganjil positif pertama untuk n = 1, 2, 3, 4, 5
adalah

1 = 1,

1 + 3 = 4,

1 + 3 + 5 = 9,

1 + 3 + 5 + 7 = 16,

1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25.

Dari nilai-nilai ini layak untuk membawa jumlah dari n bilangan bulat
ganjil positif pertama adalah n2. Kita perlu suatu metode untuk membuktikan
bahwa perkiraan itu benar.

Induksi matematis adalah suatu teknik pembuktian penting secara ekstrem


dapat digunakan untuk membuktikan pernyataan tegas tipe ini. Seperti yang kita
lihat dalam bagian ini dan dalam bab berikutnya, induksi matematis digunakan
secara ekstensif untuk membuktikan hasil tentang berbagai objek diskret luas.
Misalnya, induksi matematis digunakan untuk membuktikan hasil tentang
kompleksitas algoritma, pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema
tentang graf dan pohon, dan juga suatu range luas dari identitas dan
pertidaksamaan.

Dalam bagian ini kita akan menggambarkan bagaimana induksi matematis


dapat digunakan dan mengapa induksi matematis merupakan suatu teknik
pembuktian valid. Ini secara ekstrim penting dengan mencatat bahwa induksi
matematis hanya dapat digunakan untuk membuktikan hasil yang diperoleh suatu
cara lain. Ini bukan merupakan alat untuk menemukan formula atau teorema.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditulis rumusan


masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Induksi Matematika?
2. Apa Prinsip Induksi Matematika?
3. Bagaimana Pembuktian Teorema Binomial dengan Induksi Matematika?
1.3 Tujuan penulisan

3|Page
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini,
yaitu :
1. DapatMengetahui Pengertian Induksi Matematika.
2. Dapat Mengetahui Prinsip Induksi Matematika.
3. Bagaimana Pembuktian Teorema Binomial dengan Induksi Matematika.

BAB II

4|Page
PEMBAHASAN

Induksi matematika adalah merupakan teknik pembuktian yang baku di


dalam matematika induksi matematika digunakan untuk membuktikan pernyataan
yang khusus menyangkut bil bulat positif. Induksi matematik adalah suatu metode
yang digunakan untuk memeriksa validasi (kebenaran) suatu pernyataan yang
diberikan dalam suku-suku bilanga asli atau bilangan bulat positif. Kita akan
menotasikan bilangan asli dengan N={1,2,3,.....}, dengan operasi tambah dan
perkalian seperti biasa. Bilangan asli N ini memenuhi prinsip terurut dengan
baik/sempurna (well ordering principle). Dalam pembahsan ini, kita akan
menyatakan Prinsip Induksi Matematika dan Memberikan contoh-contoh untuk
mengilustrasikan bagaimana proses pembuktian dengan menggunakan induksi
matematika. Pembuktian dengan induksi matematika dapat diilustrasikan dengan
fenomena yang terkenal dengan efek domino. Sejumlah batu domino diletakkan
berdiri dengan jarak ruang yang sama satu dengan yang lain. Untuk merebahkan
domino kita hanya cukup mendorong domino 1 ke kanan. Jika domino 1 didorong
kekanan, ia akan mendorong domino ke 2, domino 2 mendorong domino 3, dst
sampai semua domino rebah ke kanan.

2.1. Prinsip induksi sederhana


Misal p(n) adalah pernyataan yang bergantung pada n bil bulat positif. Kita
ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bil bulat positif. Langkah
induksi :
1. Basis induksi : tunjukkan p(1) benar
2. Hipotesa induksi : missal p(n) benar untuk semua bil positif n ≥1
3. Buktikan bahwa p(n + 1) benar

2.2. prinsip induksi yang dirapatkan (generalized)


Prinsip induksi sederhana digunakan untuk menyatakan pernyataan p(n)
dimana n dimulai dari 1. Prinsip induksi yang dirapatkan digunakan untuk
membuktikan pernyataan p(n) dimana n tidak tidak harus dimulai dari 1, tetapi
berlaku untuk semua bil bulat positif (nonnegative)
Misal p(n) adalah pernyataan. Kita akan buktikan p(n) benar untuk semua bil
bulat n ≥ n0. Langkah induksi :
1. Basis induksi : p(n0) benar
2. Hipotesa induksi : andaikan p(n) benar untuk n ≥ n0
3. Akan dibuktikan bahwa p(n +1) benar

2.3. Prinsip induksi kuat

5|Page
Missal p(n) adalah suatu pernyataan yang menyangkut bil bulat. Kita akan
buktikan bahwa p(n)adalah benar untuk semua bil bulat n ≥ n0. Langkah induksi :
1. Basis induksi : p(n0) benar
2. Hipotesa induksi : andaikan untuk semua bilangan bulat n ≥n0 , p(n0), p(n0 +
1), …. , p(n) benar
3. Akan dibuktikan p(n +1) benar

2.4 Langkah-langkah Pembuktian dengan Induksi Matematika

Misalkan p(n) adalah suatu pernyataan yang akan dibuktikan


kebenarannya untuk setiap bilangan asli n.

Langkah 1 : ditunjukkan bahwa p(1) benar.

Langkah 2 : diasumsikan bahwa p(n) benar untuk suatu bilangan asli n, dan
ditunjukkan bahwa p(n+1) benar.

Apabila langkah (1) dan (2) telah dilaksanakan dengan benar, maka dapat
disimpulkan p(n) benar untuk setiap bilangan asli n.

Langkah (1) disebut juga dengan Basis atau dasar untuk induksi,
sedangkan langkah (2) disebut langkah induktif. Langkah induktif dapat
dinyatakan dengan kalimat implikasi : “Jika p(n) benar dan p(n+1) juga benar,
maka pernyataan benar untuk setiap bilangan asi n”.

Jika langkah (2) telah terbukti benar dan langkah (1) telah ditunjukkan
benar, maka akan didapat serangkaian pernyataan ynag benar yaitu: p(1)→ p(2)
benar, p(2)→ p(3) benar, p(3)→ p(4) benar, dan seterusnya. Sehingga diperoleh
bahwa p(2) benar, p(3) benar, p(4) benar, dan seterusnya. Jadi p(n) benar untuk
setiap bilangan asli n.

Bukti dari prinsip induksi matematik sebagai berikut.

Misalkan P tidak memuat semua bilangan asli atau P≠N, berarti ada
himpunan bilangan bulat F C N, dengan F = {t ϵ N|t bukan elemen P} dan F
memenuhi (1) dan (2). Harus ditunjukkan bahwa F= ɸ. Andaikan F ≠ ɸ, menurut
prinsip urutan, karena F C N, maka F mempunyai elemen terkecil t, t ϵ F tetapi t
bukan elemen P. Karena 1 ϵ P, dan t ϵ F, maka t ≠ 1, berarti t > 1 dan akibatnya t-1
ϵ N.

Karena t adalah elemen terkecil dari F, maka t-1 bukan elemen F, berarti t-1 ϵ P

Menurut (b), (t-1) + 1 = t ϵ P, terjadi kontraksi, yaitu t bukan elemen P dan t ϵ P.

Jadi anggapan F ≠ ɸ adalah salah, berarti F = ɸ.

6|Page
Contoh 1

Buktikan 1 + 2 + 3 +.....+n = ½ n (n+1) untuk setiap n bilangan asli

Pembuktian :

Pernyataan yang akan dibuktikan adalah

p(n) : 1 + 2 + 3 +.....+n = ½ n (n+1)

Langkah (1) ditunjukkan bahwa p(1) adalah benar.

p(1) adalah 1 = ½ 1 (1+1), benar.

Untuk membuktikan pernyataan itu, perhatikan bahwa p(1) adalah benar.


Kemudian, misalkan bahwa p(n) : 1 + 2 + 3 +.....+n = ½ n (n+1) adalah benar, dan
kita harus membuktikan bahwa p(n+1) juga benar. Untuk ini, kita tambahkan
kedua ruas pernyataan p(n) dengan n+1 dan diperoleh

1 + 2 + 3 +.....+ n + (n+1) = ½ (n+1)((n+1) +1)

Ruas kiri :

= ½ n (n+1)+ (n+1)

= ½ [n (n+1)+ 2(n+1)]

= ½ (n2 + 3n +2 )

= ½ (n+1) (n+2)

= ½ (n+1) [(n+1) +1] = ruas kanan

Dari sini diperoleh bahwa p(n + 1) adalah benar. Hal ini menunjukkan bahwa
pernyataan p (n) : 1 + 2 + 3 +… + n = ½n (n + 1) adalah benar untuk setiap n bil
asli, (terbukti).

Contoh 2

n
(12)2+(102)2+(112)2+(1002)2+(1012)2+(1102)2+……+ n2 = (n+1) (2n+1)
6

Buktikan bahwa pernyataan diatas bernilai benar untuk n bilangan asli dan
tentukan jumlah tujuh suku pertamanya!

Pembuktian

n
(12)2+(102)2+(112)2+(1002)2+(1012)2+(1102)2+……+ n2 = (n+1) (2n+1)
6

7|Page
n
12+22+32+42+52+62+….+ n2 = (n+1) (2n+1)
6

i. Akan dibuktikan bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk n = 1,


maka
1
12 = ((1)+1) (2(1)+1)
6
1
1 = (2) (3)
6
6
1=
6
1=1
(Terbukti)
ii. Asumsikan bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk n =
k, yaitu
k
12+22+32+42+52+62+….+ k2 = (k+1) (2k+1)
6
iii. Akan dibuktikan juga bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk
n = k+1, maka
(k + 1)
12+22+32+42+52+62+….+ (k+1)2 = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6
k (k + 1)
(k+1) (2k+1) + (k+1)2 = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6
(2 k ¿¿ 2+k )( k +1) 6 ( k +1 ) (k + 1) (k + 1)
¿+ = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6 6
(2 k ¿¿ 2+k )( k +1) ( 6 k +6 )(k +1) (k + 1)
¿+ = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6 6
((2 k ¿¿ 2+ k )+(6 k+ 6))(k +1) (k + 1)
¿ = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6
(2 k ¿¿ 2+k + 6 k +6)(k + 1) (k + 1)
¿= ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6
(2 k ¿¿ 2+7 k + 6)(k +1) (k + 1)
¿= ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6
( 2 k+ 3 ) (k + 2)(k + 1) (k + 1)
= ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6
( k +1 ) ( k +1+1 ) (2 k +2+1) (k + 1)
= ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6
(k + 1)
( k +1 ) ¿ ¿ = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6
(k + 1)
( k +1 ) ¿ ¿ = ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6
( k +1 ) (k + 1)
¿= ((k+1)+1) (2(k+1)+1)
6 6

8|Page
Dari (i),(ii) dan (iii) bernilai benar, dapatlah disimpulkan bahwa

n
(12)2+(102)2+(112)2+(1002)2+(1012)2+(1102)2+……+ n2 = (n+1) (2n+1)
6

Pernyataan tersebut bernilai benar untuk n bilangan asli.

Jumlah tujuh suku pertama

n
Karena (12)2+(102)2+(112)2+(1002)2+(1012)2+(1102)2+……+ n2 = (n+1) (2n+1)
6
bernilai benar untuk n bilangan asli maka untuk jumlah suku pertama dapat
n
dicari dengan rumus (n+1) (2n+1)dengan n=7, maka :
6

n 7
Untuk n=7, maka (n+1) (2n+1) = (7+1) (2(7)+1)
6 6

7
= (8) (14+1)
6

7
= (8) (15)
6

840
=
6

= 140

Jadi, jumlah tujuh suku pertamanya adalah 140.

Contoh 3

11 + 112 + 1012 + 1112 + 2012 + 2112 +……+(102n-12) = n2

Buktikan bahwa pernyataan diatas bernilai benar untuk n bilangan asli dan
tentukan suku kesepuluhnya!

Pembuktian

11 + 112 + 1012 + 1112 + 2012 + 2112 +……+(102n-12) = n2

1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 +…..+ (2n-1) = n2

i. Akan dibuktikan bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk n = 1, maka


1 = 12
1=1

9|Page
(Terbukti)
ii. Asumsikan bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk n = k, yaitu
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 +…..+ (2k-1) = k2
iii. Akan dibuktikan juga bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk n = k+1,
maka
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 +…..+ (2(k+1)-1) = (k+1)2
k2 + (2k + 2 – 1 ) = (k+1)2
k2 + 2k + 1 = (k+1)2
(k+1) (k+1) = (k+1)2
(k+1)2 = (k+1)2
Dari (i),(ii) dan (iii) bernilai benar, dapatlah disimpulkan bahwa

11 + 112 + 1012 + 1112 + 2012 + 2112 +……+(102n-12) = n2

Pernyataan tersebut bernilai benar untuk n bilangan asli.

Suku kesepuluh :

Karena 11 + 112 + 1012 + 1112 + 2012 + 2112 +……+(102n-12) = n2

Pernyataan tersebut bernilai benar untuk n bilangan asli. Maka untuk


menentukan suku kesepuluh menggunakan rumus (102n-12) dengan n=10

(102n-12) = 2n – 1

= 2 (10) – 1

= 20 – 1

= 19, Jadi, suku kesepuluhnya adalah 19.

Ada sumber lain yang menyatakan langkah-langkah pembuktian dengan


induksi matematika dengan cara yang lebih variatif. Langkah-langkah tersebut
adalah :

1. Buktikan bahwa pernyataan benar untuk n = 1


2. Asumsikan bahwa pernyataan benar untuk n = k
3. Tunjukkan bahwa pernyataan juga benar untuk n = k + 1

Contoh 4

Buktikan 2 + 4 + 6 + … + 2n = n (1 + n )

Jawab

Langkah 1 :

10 | P a g e
Untuk n = 1, masukkan nilai n = 1

2n = n (1 + n)

2.1 = 1 ( 1 + 1)

2 = 2 (terbukti)

Langkah 2 :

untuk n = k, misalkan rumus berlaku untuk n = k maka rumus menjadi 2 + 4 +


6 +….+ 2k = k(1+k)

langkah 3 : akan ditunjukkan benar untuk n = k + 1

2 + 4 + 6 +…. + 2k +2(k + 1) = (k + 1)(1 + k + 1)

Berdasarkan langkah 2

Ruas kiri :

2 + 4 + 6 +…+ 2k + 2(k + 1)

= k (1 + k) + 2 (k + 1)

= k + k² + 2k + 2

= k² + 3k + 2

= (k + 1)(k + 2)

= (k + 1)(1 + k + 1)….. Q.E.D

Karena ruas-ruas pertama pada contoh diatas merupakan penjumlahan,


maka dapat dipersingkat dengan menggunakan notasi sigma (Ʃ). Ʃ adalah
notasi yang dapat menyatakan penjumlahan berurutan dari suatu bilangan yang
sudah berpola.

Contoh 5 :
n
1 + 2 + 3 + … + n dapat ditulis sebagai ∑ i
i=1

n
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) dapat ditulis sebagai ∑ 2 i−1
i=1

n
2 + 4 + 6 + … + 2n dapat ditulis sebagai ∑ 2 i
i=1

11 | P a g e
Contoh soal dan pembahasan
n
2
1. Buktikan ∑ (3 i−2 ) =½ ( 3 n −n ) berlaku untuk setiap bil asli n.
i=1

jawab
cara 1 :
n
2
misalkan p(n) adalah∑ (3 i−2 ) =½(3 n −n)
i=1

dibuktikan bahwa p(1)benar.


n
2
P(n) = ∑ (3 i−2 ) =½(3 n −n)
i=1

P(1) = 3.1 – 2 = ½ (3. (1)² - 1)


1 = 1 (benar)
a) Diasumsikan p(n) benar untuk suatu bilangan asli n, akan ditunjukkan
n +1
1
bahwa p(n + 1) benar, yaitu ∑ (3 i−2 ) = (3( n+1)¿¿ 2−(n+1))¿
i=1 2
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut.
Ruas kiri:
n +1 n

∑ (3 i−2 ) =∑ ( 3 i−2 ) +(3 ( n+1 )−2)


i=1 i=1
1
¿ ( 3 n2−n ) +(3 n+ 1)
2
1
¿ ( 3 n2−n+6 n+2 )
2
1
¿ (3 n 2+6 n−n+3−1)
2
1
= ¿
2
=ruas kanan Q.E.D
Jadi p(n+1) benar.
Berdasarkan langkah (a) dan langkah (b) dapat disimpulkan bahwa p(n) benar
untuk setiap bilangan asli n.
Cara 2:
Menggunakan sifat-sifat notasi sigma.
n n n

∑ (3 i−2 ) =∑ 3 i−∑ 2
i=1 i=1 i=1
n
¿ 3 ∑ i−2 n
i=1
1
¿ 3. n ( n+ 1 )−2 n
2
3 3
¿ n2 + n−2 n
2 2

12 | P a g e
1
¿ ( 3 n2 +3 n−4 n )
2
1
¿ ( 3 n2−n ) … … Q. E . D
2
Pembuktian dengan induksi matematika tidak hanya berkenaan dengan
pernyataan penjumlahan pengurangan saja. Berikut ini pembuktian dengan
induksi matematika untuk masalah lain bukan penjumlahan.

2. buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n,7n selalu habis dibagi oleh 5.

Bukti:

Misalkan p(n) adalah 7n −2n habis dibagi oleh 5.

a. P(1) adalah 71−21 habis dibagi oleh 5, yaitu 5 terbagi oleh 2. Jelas p(1)
benar.
b. Diasumsikan p(n) benar untuk suatu bilangan asli n, yaitu 7n −2n terbagi
oleh 5, ditunjukkan bahwa p(n+1) benar, yaitu 7n +1−2n +1 terbagi oleh 5.
c. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
7n +1 2n +1=7n .7−2n .2
= 7n .7−7.2n +7. 2n−2n .2
= 7(7n −2n ¿+ 2n (7−2)
= 7(7n −2n ¿+ 2n .5
Menurut asumsi diatas 7n −2n terbagi oleh 5. Jadi, 7(7n −2n ¿ terbagi pula oleh 5
, dan jelas terbagi oleh 5. Jadi, 7(7n −2n ¿ + 2n.5 terbagi oleh 5 atau 7n +1−2n +1
terbagi oleh 5.
Dari langkah 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa untuk setiap bilangan asli n,
7n −2n habis dibagi oleh 5.

3. buktikan bahwa n2 ≤ 2n, untuk setiap bilangan asli n≥4.


Bukti:
Misalkan p(n) adalah n2 ≤ 2n.
a. P(4) adalah 4 2 ≤24 . Nampak bahwa p(4) benar.
b. Diasumsikan p(n) benar untuk suatu bilangan asli n≥4, yaitu n2 ≤ 2n dan
ditunjukkan bahwa p(n+1) benar pula, yaitu (n+1)2 ≤ 2n +1. Hal ini
ditunujukkan sebagai berikut.
c. (n+1)2=n 2+2 n+1 ≤ 2n 2 ≤ 2.2n =2n+1 .. Jadi p(n+1) benar.

Dari langkah 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa n2 ≤ 2n benar berlaku untuk


setiap bilangan asli n≥4.

13 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam


matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua
bilangan asli.
suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu
prinsip terurut rapi (well-ordering principle) dari bilangan asli. Seperti kita
ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3,
… yang dapat dituliskan sebagai berikut.
Induksi matematis digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas
algoritma, pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan
pohon, dan juga suatu range luas dari identitas dan pertidaksamaan.
Induksi Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk
membuktikan pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu
Induksi Matematika juga digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi
secara berulang sesuai dengan pola tertentu.

3.2 SARAN

Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik
dan saran  yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini
terdapat begitu banyak kekurangan.
Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini  kita semua
dapat mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang
induksi Matematika kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam
belajar khususnya matematika. Namun seperti apa kata pepatah pasti tidak ada
gading yang tak retak apalagi mengenai sesuatu yang diciptakan manusia pastilah
tidak ada yang sempurna.

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Parawati, Ni Nyoman. 2014. Teori Bilangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sukarman, Herry.1993. Materi Pokok Teori Bilangan Modul 1-6. Jakarta :


Universitas Terbuka

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai