Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INDUKSI MATEMATIKA
Mata Kuliah : Matematika Terapan

Dosen Pengampu : Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom

Disusun Oleh :
Novi Novani Sinaga (5233351032)

Destiana Fitri (5232451003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunianya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Induksi Matematika”. Adapun tujuan
penulisan makalah matematika terapan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
tugas mata kuliah Matematika Terapan semester 2 tahun ajaran 2024/2025. Dalam
penyusunan makalah ini penulis telah banyak menerima bantuan baik berupa moril
dan materi selama proses pembuatan makalah matematika terapan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 18 Maret 2024

Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..2
C. Tujuan.……………………………………………………………………...2
BAB 2 : PEMBAHASAN.……………………………………………………3
A. Pernyataan Perihal Bilangan Bulat…………………………………………3
B. Prinsip Induksi Sederhana.…………………………………………………3
C. Prinsip Induksi Yang Dirampatkan.………………………………………..4
D. Prinsip Induksi Kuat..……………………………………………………....4
E. Bentuk Induksi Secara Umum……………………………………………...5
BAB 3 : PENUTUP..........................................................................................17
A. KESIMPULAN…………………………………………………………17
B. SARAN………………………………………………………………....17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Induksi matematika adalah metode pembuktian matematis yang digunakan untuk


membuktikan pernyataan yang berlaku untuk semua bilangan bulat positif atau
bilangan bulat tertentu. Ini melibatkan langkah-langkah dasar: basis induksi dan
langkah induksi. Basis induksi membuktikan pernyataan untuk nilai awal (biasanya
nol atau satu), sedangkan langkah induksi membuktikan bahwa jika pernyataan itu
benar untuk suatu bilangan, maka juga benar untuk bilangan berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari induksi matematika ?
2. Bagaimana Prinsip Induksi Matematika ?
3. Bagaimana Hubungan Prinsip Induksi Matematika ?
4. Bagaimana Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematika?

C. Tujuan
1. Mengetahui induksi Matematika.
2. Mengetahui Prinsip Induksi Matematika.
3. Mengetahui Hubungan Prinsip Induksi Matematika
4. Mengetahui Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pernyataan Perihal Bilangan Bulat
Proposisi yang menyangkut perihal bilangan bulat cukup banyak dijumpai di
dalam matematika diskrit maupun di dalam ilmu komputer. Proposisi tersebut
mengkaitkan suatu masalah yang dihubungkan dengan bilangan bulat. Untuk
memberikan ilustrasi mengenat proposisi seperti apa yang dimaksudkan, marilah
tinjau dua contoh proposisi sederhana sebagai berikut.
Di dalam matematika, banyak teorema yang menyatakan bahwa p(n) bernar untuk
semua bilangan bulat positif n, yang dalam hal ini p(n) disebut juga fungsi proposisi
Contoh pertama, misalkan p(n) adalah proposisi yang men, atakan "Jumlah bilangan
bulat positif darı 1 sampai adalah n(n+1)/2^{m} Buktikan bahwa p(n) benar!
Kalau kita coba dengan beberapa nilas n, memang timbul dugaan bahwa p(n)
benar. Misalnya n=5 p(5) adalah, Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai 5
adalah 5(5+1)/2 Terlihat bahwa
1+2+3+4+5=15=5(6)/2

Untuk nilai-nilai yang lain kita akan dapatkan kesimpulan serupa. Sayangnya,
instansiasi seperti p(5) tidak dapat berlalu sebagai bukti bahwa p(n) benar untuk
seluruh n. Kita memang sudah menunjukkan bahwa n=5 berada di dalam himpunan
kebenaran p(n). Tetapi, kita tahu bahwa 5 bukanlah satu-satunya bilangan bulat
positif. Karena bilangan bulat positif tidak terhingga banyaknya, kita tentu tidak
mungkin mencoba sekuruhnya untuk membuktikan p(n) benar Jadi, kita tidak dapat
menggunakan pendekatan semacam ini untuk membuktikan kebenaran pernyataan
perihal bilangan bulat
Contoh kedua, kita ingin menemukan darı n buah bilangan ganjil positif yang
pertama. Misalnya untuk n=1,2,3,4,5 kita mengamati jumlah
bilangan ganjil positif pertama adalah n=11=1 n=2=>1+3=4
n=3=>1+3+5=9
n=4=>1+3+5+7=16
n=5=>1+3+5+7+9=25

Dari nilai-nilai penjumlahan itu kita meduga bahwa jumlah buah bilangan ganjil
positif pertama adalah n². Kita perlu membuktikan bahwa perkiraan kita tersebut
benar jika memang itu faktanya. Bagaimana cara membuktikannya dengan induksi
maternatik?
Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat yang lainnya misalnya:
1. Setiap bilangan bulat positif (n ≥2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari
(satu atau lebih) bilangan prima.
2. Untuk semua n≥ 1, n² + 2n adalah kelipatan 3.
3. Untuk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n ≥8) selalu dapat digunakan
hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar.
4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya
sekali. Jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah n(n-1)/2.
5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah himpunan yang
beranggotakan n elemen adalah 2".
Proposisi-proposisi semacam di ataslah yang dapat dibuktikan dengan induksi
matematika. Mari kita pahami cara pembuktian dengan induksi matematika, dimulai
dengan prinsip induksi sederhana terlebih dahulu, seperti yang dijelaskan di dalam
upabab berikut.

B. Prinsip Induksi Sederhana


Prinsip induksi sederhana berbunyi sebagai berikut

Misalkan p(n) adalah proposisi perihal bilangan bulat positif dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif a. Untuk
membuktikan proposisi ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa
1. p(1) benar, dan
2 jika p(n) benar, maka p(n + 1) juga benar untuk setiap n 21.
sehingga p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n
Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan langkah
induksi. Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p() benar.
Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi. Bila kita sudah menunjukkan kedua
langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua
bilangan bulat positif n.
Basis induksi digunakan untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut
benar bila diganti dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil.
Kemudian kita harus memperlihatkan bahwa implikasi p(n) → p(n + 1) benar untuk
bilangan bulat positif. Untuk membuktikan implikasi tersebut benar untuk setiap
bilangan bulat positif, kita perlu menunjukkan bahwa p(n+1) tidak mungkin salah
bila p(n) benar. Hal ini diselesaikan dengan cara memperlihatkan bahwa berdasarkan
hipotesis p(n) benar maka pin+1) juga harus benar.
Perhatikan bahwa dalam induksi matematik kita tidak mengasumsikan bahwa
p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif. Kita hanya memperlihatkan bahwa
jika diasumsikan p(n) benar, maka p(n + 1) juga benar untuk setiap positif [ROS03]
Fakta bahwa langkah 1 dan langkah 2 bersama-sama memperlihatkan p(")
benar untuk semua bilangan bulat positif adalah jelas secara intuitif. Dari langkah 1,
kita mengetahui bahwa p(1) benar. Dari langkah (2) kita mengetahui bahwa jika p(1)
benar maka p(2) juga benar. Tetapi, p(1) sudah ditunjukkan benar dan di sini p(2)
juga harus benar. Dari langkah (2) kita juga mengetahui bahwa jika p(2) benar maka
p(3) juga benar. Karena kita sudah menunjukkan bahwa p(2) benar, maka p(3) juga
benar, dan seterusnya. Secara intuitif kita melihat bahwa langkah 1 dan langkah 2
bersama-sama memperlihatkan bahwa p(1), p(2),..., p(n) semuanya benar.
Pembuktian dengan induksi matematik mırıp dapat kita ilustrasikan dengan
fenomena yang dikenal dengan efek domino. Sejumlah batu domino diletakkan
berdiri dengan jarak ruang yang sama satu sama lain (lihat Gambar 4.1). Untuk
merebahkan semua batu domino, kita hanya perlu mendorong domino 1 ke kanan.
Jika domino 1 di dorong ke kanan, ia akan mendorong domino 2, domino 2
mendorong domino 3, begitu seterusnya sehingga semua batu domino rebah ke
kanan.
4.1

Tunjukkan bahwa untuk n\ge1 1+2+3+...+n=n(n+1)/2 melalui induksi matematika


Penyelesaian

Andaikan bahwa p(n) menyatakan proposisi bahwa untuk n\ge1 jumlah n


bilangan bulat positif pertama adalah n (n+1)/2 , yaitu 1+2+3+n=n(n+1)/2 Kita harus
membuktikan kebenaran proposisi ini dengan dua langkah induksi sebagai berikut

(1) Basis induksi p(1) benar, karena untuk n=1 kita peroleh l=1(1+1)/2 =1(2)/2 =2/2

=1

(1) Langkah induksi. Misalkan p(n) benar, yaitu mengasumsikan bahwa 1+2+3+...
+n=n(n+1)/2

adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga
benar, yaitu

1+2+3+...+n+(n+1)=(n+1)[(n+1)+1]/2

Uatuk membuktikan ini, tunjukkan bahwa

1+2+3+...+n+(n+1)=(1+2+3+...+n)+(n+1) =[n(n+1)/2]+(n+1) =\{(n^{2}+n)/2\}+


(n+1) =[(n^{2}+n)/2]+[(2n+2)/2] =(n^{2}+3n+2)/2 =(n+1)(n+2)/2 =(n+1)
[(n+1)+1]/2

Karena langkah (1) dan (ii) telah dibuktikan benar, maka untuk sensua bilangan bulat
positif a, terbukti bahwa untuk semua n\ge1 , 1\div2+3\div...+n=n(n+1)/2
C. Prinsip Induksi Yang Dirampatkan
Kadang-kadang kita ingin membuktikan bahwa pernyataan p(n) benar untuk
semua bilangan bulat \ge n_{0} jadi tidak hanya bilangagan bulat yang dimulai dari
1 saja. Prinsip induksi sederhana dapat dirampatkan (generalized) untuk
menunjukkan hal ini sebagai berikut
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n\ge n_{0} Untuk
membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa

. p(n_{0}) benar, dan 1 2. jika p(n) benar maka p(n+1) benar untuk setiap n 2 n
sehingga p(n) benar untuk semua bilangan bulat n 2 n
Contoh 4.5

Untuk semua bilangan bulat tidak-negatifs, buktikan dengan induksi matematik


bahwa 2^{\circ}+2^{1}+2^{2}+...+2^{\prime\prime}=2^{\prime\prime1}-1

Penyelesaian

proposisi bahwa untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, 2^{\circ}+2^{1}


+2^{2}+...+2^{*}=2^{s+1}-1

(1) Basis induksi: p(0) benar, karena untuk n=0 (bilangan bulat tidak negatif
pertama), kita perolch: 2^{0}-1=2^{0+1}-1 =2^{1}-1 -2-1

=1

(u) Langkah induksi Misalkan p(n) benar, yaitu proposisi 2^{0}+2^{1}+2^{2}+...


+2^{n}=2^{n+1}-1

diasumsikan benar (hipotesis induksi) Kita harus menunjukkan bahwa p(n+1) juga
benar, yaitu

2^{a}+2^{1}+2^{2}+...+2^{a}+2^{a+1}=2^{(a+1)+1}-1

Hal ini kita tunjukkan sebagai berikut

2° +2 +22+...+2+2=(2+2+22+..+2")+2 =(2^{n+1}\cdot1)+2^{n+1} (dari hipotesis


induksi) =(2*1+2)-1 (22)-1 =221 =7^{(e+1)+1}-1

Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk semua
bilangan bulat tidak negatif n, terbukti bahwa 2^{0}+2^{1}+2^{2}+...
+2^{x}=2^{r+1}-1
D. Prinsip Induksi Kuat
Kadang-kadang versi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk membuktikan
pernyataan mengenai bilangan bulat. Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai
berikut
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin
memberikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat 'n 2 no. Untuk
membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(no) benar, dan
2. jika p(no). p(no+1), .... p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap
bilangan bulat n≥no, sehingga p(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ no.

Catatlah bahwa versi induksi yang lebih kuat ini mirip dengan induksi sederhana,
kecuali bahwa pada langkah 2 kita mengambil hipotesis induksi yang lebih kuat
bahwa semua pernyataan p(1), p(2), ..., p(n) adalah benar daripada hipotesis yang
menyatakan bahwa p(n) benar (pada induksi sederhana). Prinsip induksi kuat
memungkinkan kita mencapai kesimpulan yang sama meskipun memberlakukan
andaian yang lebih banyak.

Dua contoh berikut memperlihatkan penggunaan prinsip induksi kuat.

Bilangan bulat positif disebut prima jika dan hanya jika bilangan bulat tersebut
habis dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri. Kita ingin membuktikan bahwa setiap
bilangan bulat positif n (n ≥2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau
lebih) bilangan prima. Buktikan dengan prinsip induksi kuat.

Penyelesaian:

Contoh 4.11

Mislakan p(n) adalah proposisi bahwa setiap bilangan bulat positif n (n ≥2) dapat
dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.

(1) Basis induksi: p(2) benar, karena 2 sendiri adalah bilangan prima dan di sini 2
dapat

dinyatakan sebagai perkalian dari satu buah bilangan prima, yaitu dirinya sendiri.

(ii) Langkah induksi. Misalkan p(n) benar, yaitu asumsikan bahwa bilangan 2,
3, ..., n dapat dinyatakan sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan prima (hipotesis
induksi). Kita perlu menunjukkan bahwa p(n + 1) benar, yaitu n+1 juga dapat
dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
jika n + 1 sendiri bilangan prima, maka jelas ia dapat dinyatakan sebagai perkalian
satu atau lebih bilangan prima. Jika n + 1 bukan bilangan prima, maka terdapat
bilangan bulat positif a yang membagi habis n + 1 tanpa sisa. Dengan kata lain,

(n+1)/ ab atau (n + 1) = ab

yang dalam hal ini, 2 sasbsn. Menurut hipotesis induksi, a dan b dapat dinyatakan
sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. Ini berarti, # + 1 jelas dapat
dinyatakan
sebagai perkalian bilangan prima, karena n + 1 = ab.

Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa setiap
bilangan bulat positifn (n ≥2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau
lebih) bilangan prima.
Catatlah bahwa pernyataan di atas lebih tepat dibuktikan dengan prinsip induksi
kuat daripada dengan prinsip induksi sederhana. Kita tahu bahwa a dan b keduanya ≤
n, karena itu, untuk dapat menerapkan hipotesis induksi terhadap keduanya, kita
perlu mengetahui bahwa tiap bilangan bulat positif 2, 3, ..., n dapat dinyatakan
sebagai perkalian bilangan prima. Mengandaikan bahwa n dapat dinyatakan sebagai
perkalian bilangan prima saja tidaklah cukup.
E. Bentuk Induksi Secara Umum
Adalah mungkin membuat bentuk umum metode induksi sehingga in dapat
diterapkan tidak hanya untuk pembuktian proposisi yang menyangkut himpunan
bilangan bulat positif, tetapi juga pembuktian yang menyangkut himpunan obyek
yang lebih umum. Syaratnya, himpunan obyek tersebut harus mempunyai
keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.

DEFINISI 4.1. Relasi biner "<" pada himpunan X dikatakan terurut dengan baik
(atau himpunan X dikatakan terurut dengan baik dengan"<"), bila memiliki properti
berikut:
(i) Diberikan x, y, z € X, jika x < y dan y < z, maka x<z.
(ii) Diberikan.x, y € = X. Salah satu dari kemungkinan ini benar x<y atau y < x
atau x = y.
(iii) Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X, terdapat elemen x € A
sedemikian sehingga x ≤ y untuk semua y € A. Dengan kata lain, setiap himpunan
bagian tidak kosong dari X mengandung "elemen terkecil"

Himpunan bilangan riil tak-negatif tidak terurut dengan baik oleh relasi "<".
Himpunan ini mempunyai properti (i) dan (ii) tetapi tidak (iii). Sebagai contoh,
himpunan semua bilangan riil yang lebih besar dari 1, yaitu { x | x adalah bilangan
riil dan x > 1}, tidak mengandung elemen terkecil.

Himpunan pasangan terurut bilangan bulat tidak negatif terurut dengan baik oleh
relasi "<", dengan kata lain "<" didefinisikan oleh (1, 2) (<1) jika dan hanya jika (n
<ns) atau (n = 1 dan 112 <na). Properti (i), (ii), dan (iii) dimiliki oleh himpunan ini.

Bentuk induksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:

Misalkan X terurut dengan baik oleh "<", dan p(x) adalah pernyataan perihal
elemen x dari X. Kita ingin membuktikan bahwa p(x) benar untuk semua x ∈ X.
Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(x) benar, yang
dalam hal ini xo adalah elemen

terkecil di dalam X, dan 2. jika p(y) benar untuk y < x, maka p(x) juga benar
untuk setiap x > xo di dalam X,
sehingga p(x) benar untuk semua x ∈ X.

Contoh 4.13

Tinjau barisan bilangan yang didefinisikan sebagai berikut:

S_{n,s}=\begin{cases}0&jika~m=0~dzn~n=0\\ S_{n-1,s}+1&jika~n=0\\ S_{n,s-


1}+1&jika~n\ne0\end{cases}

Sebagai contoh,

S_{0,0}=0

Sa-Soa+1=1

S1,0 Sop+10+1=1 S1110+1=1+1-2

S_{20}=S_{10}+1=2

.1=S_{20}+1=3,...

Buktikanlah dengan induksi matematik bahwa untuk pasangan tidak negatif m


dan n, S

Penvelesaian:

(1) Basis induksi: Karena (0, 0) adalah elemen terkecil di dalam X, maka
S_{0VO}=0+0=0 Ini benar dari definisi Sa

(ii) Langkah induksi. Buktikan untuk semua (m, n)>(0,0 ) di dalam X bahwa jika
S m^{\prime}+n^{\prime} benar untuk semua (m^{\prime},n^{\prime})<(m,| ) maka
Sm+n juga benar. Andaikan bahwa x^{\prime}=m^{\prime}+n^{\prime} benar
untuk semua (m^{\prime},n^{\prime})<(m,n) Ini adalah hipotesis induksi. Kita perlu
menunjukkan bahwa S_{n,n}=m+n, baik untuk n=0 atau n\ne0.

Kasus 1: n=0 , maka dari definisi S_{max}=S_{m-1,x}+1 Karena (m-1,n)<(m,n),


maka dari hipotesis induksi,

S_{m-1,n}=(m-1)+n sehingga S_{m,s}=S_{m-1,s}+1=(m-1)+n+1=m+n

Kasus 2: Jika n≠ 0, maka dari definisi S_{m+1}=S_{m+1}+1 Karena (m,n-


1)<(m,n), maka dari hipotesis induksi,

S_{n-1}=m+(n-1) sehingga SS1+1=m+(n-1)+1=m+n


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah tentang induksi matematika adalah bahwa metode
induksi matematika adalah alat yang kuat dan efektif untuk membuktikan properti
pada himpunan bilangan bulat. Dengan mengikuti langkah-langkah yang jelas dan
sistematis, kita dapat menunjukkan bahwa suatu properti benar untuk semua bilangan
bulat positif. Hal ini membuktikan kegunaan dan kekuatan dari induksi matematika
dalam pembuktian matematika.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang Induksi Matematika ini kami buat, makalah ini
tentunya sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf
apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan atau kesalahan –
kesalahan. Kami juga sangat mengharapkan saran maupun kritikan yang
sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah yang kami buat ini
di masa mendatang. Akhir kata yang kami ucapkan dalam pembahasan makalah
Induksi Matematika ini, kami mengharapkan semoga apa yang tertulis dalam
makalah ini menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi kami selaku penulis
dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Johnsonbaugh, Richard. (1997). Matematika Diskret (Edisi Bahasa Indonesia)
http://himpunanmatematikablogspot.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Mathematicalinducation

Anda mungkin juga menyukai