Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Dewi Iriani, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Dian Novita Sari (A1C218038)

Fitra Puja Puspita (A1C218041)

Rizanti Nuritama (A1C218044)

Dinda Dwianty (A1C218092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pengelolaan Pendidikan “Pengelolaan Hubungan
Sekolah Dengan Masyarakat” ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an
dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan di program
studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan pada Universitas
Jambi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dra. Dewi Iriani, M.Pd.  selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengelolaan Pendidikan  dan
dan rekan-rekan yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai arah baru desentralisasi pendidikan yang memiliki pengaruh
besar terhadap pendidikan Nasional di Indonesia.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kami pada khususnya dan reka-rekan,pada,umumnya.,Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jambi, 7 Oktober 2019

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Lingkunga, Peran, Dan Fungsi Sekolah..............................................................
2.2. Konsep Dasar Dan Prinsip-Prinsip Hubungan Sekolah Dengan
Lingkungan Masyarakat......................................................................................
2.3. Tujuan, Fungsi, Manfaat Lembaga Sekolah Dan Masyarakat............................
2.4. Unsur-Unsur, Teknik-Teknik, Pemberdayaan Hubungan Sekolah
Dengan Masyarakat ............................................................................................
2.5. Partisipasi Dan Usaha Menegenal Masayarakat ................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah sebagai lembaga social yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat,
harus memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sekolah mempunyai kewajiban secara legal dan
moral untuk selalu memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan,
program-program, kebutuhan dan keadaannya, dan sebaliknya sekolah harus mengetahui
dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat. Makin majunya pengertian
masyarakat akan pentingnya pendidikan anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital
bagi sekolah dan masyarakat untuk menjalin kerjasama. Kerjasama tersebut dimaksudkan
demi kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya, dan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada khususnya (Mamusung dan Sukanti, 2000)

Sekolah merupakan lembaga social yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah. Dikatakan
demikian, karena keduanya memiliki kepentingan, sekolah merupakan lembaga formal yang
diserahi mandate untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi muda bagi peranannya
di masa depan, sementara masyarakat merupakan pengguna jasa pendidikan itu. Hubungan
sekolah masyarakat merupakan bentuk komunikasi ekstern yang dilakukan atas dasar
kesamaan tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok dan individu-
individu yang berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha
pendidikan (Mulyasa, 2002)

Karena sekolah merupakan bagian(sub system) dari system yang besar, aitu
masyarakat, maka keterlibatan partisipasi masyarakat sekolah sangat penting. Tanpa
partisipasi masyarakat, sekolah hanya akan merupakan oraganisasi yang kering dan tidak
dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan masyarakat. Partisipasi masyarakat bukan hanya
terkait dengan pengumpulan dana, tetapi memiliki kewenangan dalam segala aspeknya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lingkungan sekolah ?
2. Apa peran dan fungsi sekolah ?
3. Apa konsep dasar dan prinsisp-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat?
4. Apa tujuan, fungsi, manfaat lembaga sekolah dan masyarakat?
5. Apa unsur-unsur, teknik-teknik, dan pemberdayaan hubungan sekolah dengan
masyarakat ?
6. Apa saja partisipasi dan usaha mengenal masyarakat ?

1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui lingkungan sekolah, peran, dan fungsi sekolah.
2. Dapat menegetahui konsep dasar dan prinsisp-prinsip hubungan sekolah dengan
masyarakat.
3. Dapat menegetahui tujuan, fungsi, manfaat lembaga sekolah dan masyarakat.
4. Dapat menegetahui unsur-unsur, teknik-teknik, dan pemberdayaan hubungan sekolah
dengan masyarakat.
5. Dapat menegetahui partisipasi dan usaha mengenal masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Lingkungan, Peran, Fungsi Sekolah


2.1.1.Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana anak berada dalam lingkungan situasi
belajar, dan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang kepribadian anak.
Suasana lingkungan sekolah yang bagus sangat mendukung tumbuh kembang kepribadian
yang bagus bagi siswa dan suasana belajar yang nyaman yang membentuk kedisiplinan
belajar dan kedisiplinan sekolah.

Menurut Nana Saodih Sukmadinata, lingkungan sekolah meliputi :

1. Lingkungan fisik sekolah, meliputi suasana dan prasarana, prasarana dan


prasarana belajar, sumber-sumber belajar dan sarana media belajar.
2. Lingkungan sosial, menyangkut hubungan siswa dengan temantemannya, guru-
gurunya dan staf sekolah yang lain.
3. Lingkungan Akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan

2.1.2.Peran Sekolah

Sekolah dalam hubungannya dengan keluarga, memiliki peranan dalam hal mendidik,


memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang sudah dimiliki sebelumnya.
Menurut Karsidi, beberapa usaha yang dilakukan terkait dengan tiga hal ini:

1. membuat anak didik belajar bergaul dengan semua warga sekolah


2. membuat anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah
3. mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi
agama, bangsa dan negara.

Hubungannya dengan kehidupan masyarakat, menurut Suwarno peran sekolah antara


lain:

1. sebagai lembaga untuk mempersiapkan anak di dalam kehidupannya


2. sekolah merupakan refleksi atau cerminan kehidupan masyarakat,
sehingga sekolah tidak melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan di dalam
masyarakat
3. sebagai evaluator kondisi di masyarakat dan selanjutnya melakukan pembinaan
4. sebagai lingkungan pengganti keluarga dan pendidik sebagai pengganti orang tua
5. sebagai lembaga yang menerima hak waris untuk mendidik anak, jika anak tidak
mempunyai keluarga.

2.1.3 Fungsi Sekolah

1. Mengembangkan kecerdasan otak dan memberikan pengetahuan


2. Spesialisasi
3. Efisiensi
4. Sosialisasi
5. Konservasi dan transmisi kultural
6. Transisi dari rumah ke masyarakat
7. Kontrol sosial

2.2. Lingkungan Masyarakat Konsep Dasar, Prinsip-Prinsip Hubungan Sekolah


Dengan Masyarakat.

2.2.1 Lingkungan Masyarakat.

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam proses prmbentukan


kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Lingkungan masyarakat akan
memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam diri anak, apabila diwujudkan dalam
proses dan polayang tepat. Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan ataupun
performans dapat dikembangkan disekolah ataupun di lingkungan keluarga.

Pendidikan dalam masyarakat akan berfungsi sebagai :

1. Pelengkap (complement)
2. Pengganti (substitusi)
3. Tambahan (supplement).

2.2.2. Konsep dasar Hubungan Sekolah Dan Masyarakat.

Secara etimologis, “hubungan masyarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa


Inggris “public relation”, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai
hubungan timbal balik antara suatu organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya. Menurut
Kindred Leslie, dalam bukunya “School Public Relation” mengemukakan pengertian
hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut: hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha
menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta
pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah .

Terdapat beberapa definisi public school relation atau hubungan pengeloalaan sekolah
dan masyarakat, sebagai berikut :

1. Ward G. Reeder, menyatakan public school relations are those activities which seek to


bring a harmonious working relationship between the school and the public which the
school serve”
2. Kindred Lestie, berpendapat bahwa hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu
proses komunikasi antara sekolah dan masyarak untuk berusaha menanamkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya peendidikan serta
pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah”
3. J Mamusung, berpendapat bahwa hubungan sekolah dan masyarakat adalah aktivitas
keterampilan personil sekolah dalam mengungkapkan cita rasa karsa kedalam kata
dan karya kreatif, hasil pemotretan keseluruhan pengelolaan sekolah untuk disebar
luaskan melalui relasi manusia kepada khalayak terkait, dengan harapan memberikan
dukungan yang menguntungkan bagi kepentingan serta kesuksesan lembaga beserta
khalayaknya.

2.2.3. Prinsip-Prinsip Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

Adapun prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirangkum


sebagai berikut:

1. Kerjasama harus dimodali dengan itikad baik untuk menciptakan citra baik
tentang pendidikan.
2. Pihak awam dalam berperan serta membantu dan merealisasikan program sekolah,
hendaknya menghormati dan mentaati ketentuan/peraturan yang diberlakukan di
sekolah.
3. Berkaitan dengan prinsip dan teknis edukatif, sekolahlah yang lebih berkewajiban
dan lebih berhak menanganinya.
4. Segala saran yang berkaitan dengan kepentingan sekolah harus disalurkan melalui
lembaga resmi yang bertanggungjawab dalam melaksanakannya.
5. Partisipasi/peranserta masyarakat tidak saja dalam bentuk gagasan/usul/saran
tetapi juga berikut organisasi dan kepengurusannya yang dirasakan benar-benar
bermanfaat bagi kemajuan sekolah.
6. Peran serta masyarakat tidak dibatasi oleh jenjang sekolah tertentu, sepanjang
tidak mencampuri urusan teknis edukatif/akademis.
7. Peran serta masyarakat akan bersifat konstruktif, apabila mereka sebagai awam
diberi kesempatan mempelajari dan memahami permasalahan serta cara
pemecahannya bagi kepentingan dan kemajuan sekolah.
8. Supaya sukses dalam “saling berperan serta”, haruslah dipahami betul nilai, cara
kerja dan pola hidup yang ada dalam masyarakat.
9. Kerjasama harus berkembang secara wajar, diawali dari yang paling sederhana,
berkembang hingga hal-hal yang lebih besar.
10. Efektivitas keikutsertaan para awam perlu dibina hingga layak dalam
mengembangkan gagasan/penemuan, saran, kritik sampai pada usaha pemecahan
dan pencapaian keberhasilan bagi kemajuan sekolah.

2.3. Tujuan, Fungsi, Manfaat Lembaga Sekolah Dan Masyarakat.


2.3.1. Tujuan Lembaga Sekolah Dan Masyarakat .
Elsbree telah mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
2. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Untuk mengembangkan antusiasme/semangat saling bantu antara sekolah dengan
masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.

Ketiga tujuan tersebut menggambarkan adanya “two way trafic” atau dua arus komunikasi
yang saling timbal balik antara sekolah dengan masyarakat. Hubungan sekolah dengan
masyarakat akan berjalan dengan baik apabila terjadi kesepakatan antara sekolah dengan
masyarakat tentang “policy” (kebijakan), perencanaan program dan strategi pelaksanaan
pendidikan di sekolah. Dengan demikian tidak ada lagi “barrier” atau penghalang dalam
melaksanakan program hubungan sekolah dengan masyarakat.
2.3.2. Fungsi Lembaga Sekolah Dan Masyarakat .
Fungsi Sekolah dalam Masyarakat:

1. Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang mengintrodaksi


perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan,
dan sebagainya.
2. Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang memilih/membedabedakan
anggota masyarakat menurut kemampuan dan potensinya dalam memberikan
pembinaan sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individu/anggota masyarakat
dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin.
3. Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency), yang membantu
meningkatkan taraf sosial warga negara dan dengan demikian
mengurangi/menghilangkan perbedaan “kelas” dalam masyarakat.
4. Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang berusaha
mengurangi/menghilangkan perbedaan-perbedaan atas tradisi, adat dan kebudayaan,
sehingga terdapat usaha penyesuaian diri yang lebih besar dalam persatuan dan
kesatuan bangsa.
5. Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of preservation), yang
memelihara dan meneruskan sifat-sifat budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.

Fungsi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah :

1. Sumber (suplier) yang menyediakan peserta didik, guru, sarana dan prasarana
penyelenggaraan sekolah.
2. Konsumen hasil pendidikan sekolah, yang menerima kembali dan menyediakan
lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah itu.
3. Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus menerus mengikutii dan turut
mempengaruhi proses pendidikan di sekolah.

maka fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program


pendidikan di sekolah.
2. Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapan-
harapannya mengenai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
3. Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik finansial,
material maupun moril.
4. Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap
kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
5. Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh fasilitas
dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.
6. Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan
persoalan pendidikan.
7. Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dan
meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam
masyarakat.

2.3.3. Manfaat Lembaga Sekolah Dan Masyarakat.

1. Penentuan sumber dan kebutuhan belajar. Kualitas murid dalam arti bahwa sekolah
yang bersangkutan tidak akan kekurangan murid yang meminatinya sehingga dapat
memperoleh murid yang baik serta mampu mempertahankannya untuk tetap
mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.
2. Tersedianya tempat-tempat penelitian. Untuk mengimbangi teori yang diperoleh di
sekolah diperlukaan praktek lapangan. Untuk mendapatkan praktek ini banyak
dijumpai kesulitan-kesulitan bila ternyata sekolah tersebut kurang mendapat tempat di
hati masyarakatnya. Oleh sebab itu hubungan yang baik dengan masyarakat sangat
diperlukan.
3. Pemenuhan sarana dan prasarana. Banyak diantara sekolah-sekolah yang terbentur
pada masalah sarana dan prasarana dalam usaha melayani pendidikan untuk
masyarakatnya. Melalui hubungan baik dengan masyarakat memungkinkan dapat
membantu dalam pemecahan masalah tersebut.
4. Pemenuhan sumber dana dan daya manusia yang terungkap dalam cipta, rasa, karsa
dan karyanya.

2.4. Unsur-unsur, teknik-teknik, dan pemberdayaan hubungan sekolah dengan


masyarakat.
2.4.1. Unsur-Unsur Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

Unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain :
1.      Sekolah

Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat, oleh karena itu segala bentuk dan tujuan sekolah yang semuanya harus diarahkan
kepada pembentukan corak pribadi dan kemampuan warga masyarakat sebagaimana menjadi
target atau sasaran pendidikan di masyarakat yang bersangkutan.

2.      Orang tua Murid dan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan orang tua murid hendaknya dibawa ke dalam hubungan
yang konstruktif dengan program di sekolah. Oleh karena itu, hubungan antara keduanya
hendaklah dibimbing lebih simpatik dan ini adalah merupakan tugas kepala sekolah. Begitu
juga masyarakat lainnya adalah komponen yang memberikan masukan-masukan ke sekolah
untuk kemajuan sekolah tersebut.

3.      Murid dan Guru

Murid adalah merupakan unsur sekolah yang sangat penting, begitu juga guru. Tanpa
adanya murid, sekolah itu tidak akan ada. Dia berasal dari lingkungan masyarakat yaitu
keluarga yang memperoleh ilmu pengetahuan dan pendidikan dari persekolahan dengan
perantaraan guru.

4.      Pemerintah

Pemerintah merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan


pendidikan di masyarakat yang menyediakan sarana dan prasarana pendidikan termasuk
memfasilitasi hubungan sekolah dengan msyarakat.

2.4.2. Teknik Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

Soekarto Indra Fachrudi mengemukakan 11 teknik yang dapat dilakukan untuk


memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu diketahui masyarakat. Teknik-teknik
tersebut antara lain meliputi :

1.      Laporan kepada orang tua murid

Laporan ini dapat dilakukan setiap triwulan, catur wulan, semester, atau tahunan.
Laporan tersebut tidak hanya berupa angka-angka, akan tetapi menyangkut informasi yang
bersifat diagnostik, artinya dalam laporan tersebut dicantumkan pula kelebihan dan
kelemahan peserta didik.

2.      Buletin Sekolah

Buletin ini berisi kegiatan-kegiatan sekolah, artikel guru dan murid, pengumuman-
pengumuman sekolah dan lain-lain.

3.      Surat Kabar

Isinya menyangkut segala aspek yang menunjang kesuksesan program pendidikan.

4.      Pameran Sekolah

Merupakan metode untuk memberikan gambaran tentang keadaan sekolah dengan


berbagai aktivitasnya.

5.      Open House

Untuk memberikan kesempatan kepada masyrakat mengetahui sekolah serta


mengobservasi kegiatan dan hasil kerja murid dan guru sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

6.      Kunjungan ke Sekolah

Teknik ini memberikan kesempatan kepada orang tua murid untuk melihat kegiatan
murid, keadaan sekolah pada saat pelajaran berlangsung.

7.      Melalui Penjelasan oleh Staf Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya berusaha agar semua personil turut aktif mengambil
bagian dengan masyarakat. Para personil sekolah dapat memberikan penjelasan kepada
masyarakat tentang kebijakan, program-program organisasi sekolah.

8.      Gambaran Keadaan Sekolah melalui Murid

Murid dapat juga didorong untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang
keadaan sekolah. Jangan sampai murid menyebarkan isue-isue yang tidak baik mengenai
sekolah kepada masyarakat.
9.      Kunjungan ke Rumah Murid

Dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan murid, di samping mempererat


hubungan antara sekolah dengan orang tua murid.

10.  Melalui Radio dan Televisi

Radio dan televisi memiliki daya kuat untuk menyebarkan pengaruh melalui
informasi yang disiarkannya. Radio dan televisi cepat sekali membentuk ”public opinion”.
Yang dibutuhkan dalam program hubungan sekolah dengan masyarakat ini. Melalui radio dan
televisi, masyarakat akan lebih mengenal situasi dan perkembangan sekolah dapat
menyampaikan berita-berita dan pengumuman-pengumuman yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan.

11.  Laporan Tahunan

Laporan tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk diberikan kepada Penilik Sekolah
atau Pengawas atau kepada kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, atau kepada
atasannya. Kepala Sekolah dapat menugaskan kepada stafnya atau langsung dia sendiri
memberi informasi ini kepada masyrakat. Laporang tahunan tersebut antara lain mencakup
kegiatan yang telah dilakukan, kurikulum, personalia, anggaran, situasi dan kondisi murid.

2.4.3. Pemberdayaan hubungan sekolah dan masyarakat

Seperti telah diuraikan pada fungsi masyarakat terhadap sekolah, maka berikut ini
akan memperjelas pemahaman tentang sumber-sumber yang dapat digali dari pihak
masyarakat, antara lain:

1. Sumber Manusiawi ,

Orang-orang terkemuka/berpengaruh, cendikiawan, para ahli dengan keterampilan


tertentu, orang dermawan dan sosiawan, dan sebaginya yang dapat memberikan
bantuan/partisipasinya dalam proses pendidikan di sekolah.

2. Sumber Sosial

Berupa kelompok, organisasi, baik formal maupun informal dengan berbagai norma,
peraturan kebiasaan-kebiasaan yang turut mempengaruhi proses pendidikan di sekolah.
3. Sumber Kebudayaan dan Agama

Dengan berbagai nilai hidup dan kehidupan, tradisi, ajaran, serta kebudayaan dan
kesenian yang turut membina dan memperkaya pendidikan di sekolah.

4. Sumber Lingkungan Fisik

Keadaan alam dengan segala kekayaannya yang dapat dimanfaatkan dalam


pendidikan di sekolah.

5. Sumber Materi Keuangan

Yang datangnya secara formal dari pemerintah dan secara informal dari pihakpihak
lain dalam masyarakat.

2.5. Partisipasi dan usaha mengenal masyarakat.

2.5.1. Partisipasi mengenal masyarakat

Berkomunikasi sampai menimbulkan relasi, akhirnya diharapkan dapat membina


partisipasi masyarakat. Dengan partisipasi dimaksudkan bukan hanya pasif yang tidak
menolak suatu gagasan atau ajakan, tetapi harus aktif menerima gagasan dan ajakan itu, dan
berusaha mensukseskannya. Sumbangan dalam partisipasi dapat diperinci menurut jenisnya
sebagai berikut:

1. Partisipasi buah pikiran/ide

Sumbangan pikiran, pengalaman dan pengetahuan, yang diberikan dalam pertemuan,


diskusi, rapat, dan sebagainya sehingga menghasilkan suatu keputusan.

2. Partisipasi tenaga

Dengan memberikan tenaga (dan waktu) untuk menghasilkan sesuatu yang telah
diputuskan.

3. Partisipasi keahlian/keterampilan

Dimana seseorang bertindak sebagai ahli, penasehat, resources, dan sebagainya. Yang
diperlukan dalam kegiatan pendidikan di sekolah.
4. Partisipasi harta benda

Berupa iuran atau sumbangan, baik dalam bentuk benda atau uang, secara tetap atau
insidental.

2.5.2. Usaha Mengenal Masyarakat

Sebelum sampai ketaraf kerjasama, dan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam


kegiatan sekolah diperlukan persiapan-persiapan yang mendalam, terutama usaha-usaha
untuk mengenal masyarakat. Bukan saja masyarakat harus mengenal sekolahnya, tetapi juga
(bahkan sangat perlu) sekolah harus mengetahui opini-opini yang ada dalam masyarakat,
mengetahui sikapnya terhadap pendidikan, mengetahui sumber-sumber pengaruh yang dapat
mengubah pendapat umum terhadap sekolah, dan sebagainya.

Hal-hal yang perlu diteliti untuk diketahui, ialah yang secara langsung atau tidak
langsung dapat dimanfaatkan oleh sekolah untuk membina hubungan sekolah dengan
masyarakat, yaitu:

1. Karakteristik populasi: jumlah, kelamin, distribusi umur, jumlah dan batas-batas


umur-sekolah, pekerjaan, dan sebagainya.
2. Ekonomi: income, sumber-sumber penghasilan, distribusi kekayaan,
jumlah/presentase penganggur/yang bekerja, dan sebagainya.
3. Organisasi-organisasi: formal, informal, organisasi sosial, organisasi keagamaan, dan
hubungan antara organisasi-organisasi.
4. Saluran-saluran komunikasi: saluran vertikal, horizontal baik formal maupun
informal.
5. Kepemimpinan yang memegang peranan dalam masyarakat: formal, informal,
perorangan atau lembaga.
6. Kegiatan-kegiatan masyarakat: terutama dalam bidang pendidikan.
7. Tenaga Kependidikan di masyarakat.

Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber-sumber informasi di atas


dapat dilakukan dengan cara: interview, mengadakan angket/questionaire, mempelajari
dokumen/catatan, dan membentuk advisory commitees (Panitia Penasehat) yang terdiri dari
orang-orang di luar pendidikan. Data hasil survey itu, setelah disusun dan dianalisa, akan
cukup memberikan keterangan mengenai masyarakat, sehingga lebih mudah untuk dihubungi
dan diajak berpartisipasi dalam usaha-usaha pendidikan di seklah yang dirasakan semakin
penting dalam membantu kemajuan dunia pendidikan modern dewasa ini.
BAB III
KESIMPULAN

Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana anak berada dalam lingkungan situasi
belajar, dan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang kepribadian anak.
Sekolah dalam hubungannya dengan keluarga, memiliki peranan dalam hal mendidik,
memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang sudah dimiliki sebelumnya.
Fungsi Sekolah antara lain adalah:
 Mengembangkan kecerdasan otak dan memberikan pengetahuan
 Spesialisasi
 Efisiensi
 Sosialisasi
 Konservasi dan transmisi kultural
 Transisi dari rumah ke masyarakat
 Kontrol sosial

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam proses prmbentukan


kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Secara etimologis, “hubungan
masyarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa Inggris “public relation”, yang berarti
hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai hubungan timbal balik antara suatu
organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya. Ada 10 prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan
masyarakat.

Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat menggambarkan adanya “two way


trafic” atau dua arus komunikasi yang saling timbal balik antara sekolah dengan masyarakat.
Hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan baik apabila terjadi kesepakatan
antara sekolah dengan masyarakat tentang “policy” (kebijakan), perencanaan program dan
strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Daftar pustaka

Ismaya. B. (2015). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai