Anda di halaman 1dari 17

MATEMATIKA DISKRIT

FUNGSI BOOLEAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Nizlel Huda, M.Kes.

DISUSUN OLEH :

DIAN NOVITA SARI (A1C218038)


DINDA DWIANTY (A1C218092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Matematika Diskrit yang berjudul “Fungsi Boolean” ini.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah matematika diskrit di program
studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan pada Universitas
Jambi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.
Nizlel Huda, M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah matematika diskrit  dan dan
rekan-rekan yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kami pada khususnya dan reka-rekan,pada,umumnya.,Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jambi, 8 Oktober 2019

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konversi antar bentuk kanonik...........................................................................
2.2. Aplikasi aljabar bolean........................................................................................
2.2.1 jaringan pensaklaran ..................................................................................
2.2.2 sirkuit elektronik........................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................
3.2. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi dari sebuah Aljabar Boolean adalah sebuah sistem Aljabar yang teridiri atas
himpunan semesta (S) bersama dengan dua buah operasi yaitu : supremum (+) dan infimum
(*) . Aturan-aturan yang ada pada Aljabar Boolean pada intinya adalah pembentukan
persamaan yang menggunakan beberapa jenis operator (OR, AND dan NOT) sehingga
Aljabar Boolean merupakan alat matematis yang cocok untuk keperluan analisis rangkaian
logika. Untuk mendapatkan rangkaian logika maka diperlukannya metode-metode
penyederhanaan agar Fungsi Boolean nya menghasilkan Fungsi yang sederhana sehingga
dapat membentuk rangkai logika.

Fungsi Boolean sering kali mengandung operasi-operasi yang tidak perlu, literal atau
suku-suku yang berlebihan. Oleh karena itu, diperlukan penyederhanaan Fungsi Boolean.
Menyederhanakan Fungsi Boolean sama artinya mencari bentuk Fungsi yang ekuivalen tetapi
dengan jumlah literal atau operasi yang lebih sedikit. Dalam pembuatan sirkuit elektronik
bentuk yang terbaik ini dimaskudkan untuk memperoleh biaya minimum dan pembuatan
sirkuit elektronik dan menghasilkan kinerja yang cepat dalam pengopersian. Penyelesaian
operasi Boolean disebut juga minimisasi Fungsi. Contohnya, f(x,y)=x’y+xy’+y’ dapat
disederhankan menjadi f(x,y)=x’y’

Dipandang dari segi aplikasi Aljabar Boolean, Fungsi Boolean yang lebih sederhana
berarti rangkaian logika juga lebih sederhana (menggunakan jumlah gerbang logika lebih
sedikit).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah mengenai Fungsi Boolean antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan konversi antar bentuk kanonik?


2. Bagaimana cara menyelesaikan konversi antar bentuk kanonik?
3. Apa yang dimaksud dengan aplikasi Aljabar Boolean?
4. Apa yang dimasksud dengan jaringan pensaklaran?
5. Bagaimana cara menyelesaikan soal berbentuk jaringan pensaklaran?
6. Apa keterkaitan Aljabar Boolean dengan sirkuit elektronik?
7. Bagaiman cara menyelesaikan soal berbentuk sirkuit elektronik?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang didapatkan dari materi Fungsi Boolean antara lain:

1. Dapat mengetahui apa itu konversi bentuk kanonik.


2. Dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan koversi bentuk kanonik.
3. Dapat mengetahui apa itu aplikasi Aljabar Boolean.
4. Dapat mengetahui apa itu jaringan pensaklaran.
5. Dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan jaringan pensaklaran.
6. Dapat mengetahui keterkaitan Aljabar Boolean dengan sirkuit elektronik.
7. Dapat menyelesaikan soal yang berbentuk sirkuit elektronik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Mengkonversi Antar Bentuk Kanonik

Fungsi Boolean dalam bentuk kanonik SOP dapat ditransformasikan ke bentuk


kanonik POS, demikian pula bentuk kanonik POS dapat ditransformasikan ke bentuk kanonik
SOP. Misalkan f adalah fungsi Boolean dalam bentuk SOP dengan tiga peubah:

f (x,y,z) = ∑ (1, 4, 5, 6, 7)

dan f’ adalah fungsi kompelemen dari f,

f ‘ (x,y,z) = ∑ (0, 2, 3) = m0 + m2 + m3

Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk
POS:

f ‘ (x,y,z) = (f ‘(x, y, z))‘ = (mo + m2 + m3)‘

= m0’ . m2’ . m3’

= (x’ y’ z’)’ (x’ y z’)’ (x’ y z)’

=(x+y+z) (x+y’+z) (x+y’+z’)

= M0 M2 M3

= ∏(0,2,3)

Misalkan g adalah fungsi Boolean dalam bentuk POS dengan tiga peubah :

g (x,y,z) = ∏ (1, 4, 5, 6, 7)
dan g’ (x,y,z) = ∏ (0, 2, 3) = M0M2M3

dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi g dalam bentuk
SOP:

g’(x,y,z) = (g’(x,y,z))’ = (M0M2M3)’

= M0’+M2’+M3’
= (x+y+z)’ + (x+y’+z)’ + (x+y’+z’)’

= x’y’z’ + x’yz’+ x’yz

=m0+m2+m3.

= ∑ (0, 2, 3)

Jadi dari dua contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa :

 mj’= Mj
 Mj’ = mj

Contoh :

1. Nyatakan f (x, y, z) = ∏ (0, 2, 4, 5) dan g(w,x,y,z) = ∑ (1, 2, 5, 6, 10, 15) dalam bentuk
SOP dan POS.

Penyelesaian:

Fungsi f dikonversi ke SOP

f(x, y, z) = ∏ (0, 2, 4, 5)

dan f ‘(x,y,z) = ∏ (1, 3, 6, 7) = M1M3M6M7.

Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk
SOP:

f ‘(x,y,z) = (f ‘(x,y,z))’ = (M1M3M6M7)’

= M1’ + M3’ + M6’ + M7’

= ( x + y + z’ )’ + ( x + y’ + z’ )’ + ( x’ + y’ + z)’+ ( x’ + y’ + z’ )’

= x’y’z + x’yz + xyz’ + xyz.

= m1+m3+m6+m7

= ∑(1, 3, 6, 7)
Fungsi g dikonversi ke POS

g(w, x, y, z) = ∑(1, 2, 5, 6, 10, 15)

dan g’(w, x, y, z) = ∑(0, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14)


= m0 + m3 + m4 + m7 + m8 + m9 + m11 + m12 + m13 + m14.

Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi g dalam bentuk
POS:

g’(w, x, y, z) = (g’(w, x, y, z))’ = (m0+ m3+m4+m7+m8+m9+m11+m12+m13+m14)’


= mo’. m3’ . m4’ . m7’ . m8 . ’m9’ .m11’ .m12’ .m13’ .m14’

= (w’.x’.y’.z’)’ . (w’.x’.y.z)’ . (w’.x.y’.z’ )’ . (w’.x.y.z)’ . (w.x’.y’.z)’ .


(w.x’.y’.z)’. (w.x’.y.z)’ . (w.x.y’.z’)’. (w.x.y’.z)’ . (w. x.y.z’)’.

= (w+x+y+z) . (w+x+y’+z’) . (w+x’+y+z) . (w+ x’+y’+z’ ) . (w’+x+y+z) .


(w’+x+y+z’).(w’+x+y’+z’).(w’+x’+y+z) . (w’+x’+y+z’) . (w’+x’+y’+z).

= M0M3M4M7M8M9M11M12M13M14.

= ∏ (0, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14)

2.2 Aplikasi Aljabar Boolean

Aljabar boolean memiliki aplikasi yang luas dalam bidang keteknikan, antara lain
dibidang jaringan pensaklaran dan rangkaian digital. Masing-masing aplikasi dibahas
dibawah ini.

2.2.1 Jaringan Pensaklaran (Switching Network)

Saklar adalah objek yang mempunyai dua buah status: buka dan tutup.

Tiga bentuk saklar paling sederhana:

1. a x b

Output b hanya ada jika dan hanya jika x ditutup ⇒ x

2. a / x / y -- b
Output b ada jika dan hanya jika x dan y keduanya ditutup ⇒ xy

3. a ------------- / x ------------
c
b -------------/ y -------------

Output c ada jika dan hanya jika x atau y ditutup ⇒ x+y

Latihan soal :

1. Nyatakan rangkaian pensaklaran pada gambar dibawah ini dalam ekspresi Boolean
/ x’ /y

/x’

/z
/x /y

Penyelesaian : x’y + (x’ + xy)z

2.2.2 Sirkuit Elektronik

Aljabar Boolean digunakan untuk memodelkan sirkuit elektronik. Sirkuit elektronik


dimodelkan dengan sejumlah gerbang logika, diantaraya : gerbang AND, gerbang OR, dan
gerbang NOT.

1. Gerbang AND adalah gerbang logika dasar yang memiliki dua atau lebih sinyal
input tetapi hanya memiliki satu sinyal output. Berikut simbol dari gerbang AND
dengan 2 input:

A
B Y=AB

Persamaan logika atau fungsi aljabar untuk gerbang AND 2 input, dimana
inputnya berupa A dan B adalah :

Y = A.B
Operasi AND secara simbolis direpresentasikan dengan menggunakan
operator biner infimum (*)

Semua sinyal input harus dalam keadaan tinggi untuk mendapatkan output
yang tinggi.

A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Tabel kebenaran gerbang AND 2 input.

Note: Sinyal tinggi disimbolkan dengan 1


Sinyal rendah disimbolkan dengan 0

2. Gerbang OR adalah gerbang logika dasar yang mempunyai dua atau lebih sinyal
input tetapi hanya memiliki satu sinyal output. Berikut simbol dari gerbang OR
dengan 2 input:

A Y=A + B
B

Persamaan logika atau fungsi aljabar untuk gerbang OR 2 input, dimana


inputnya berupa A dan B adalah :

Y=A+B

Operasi OR secara simbolis direpresentasikan dengan menggunakan operator


biner supremum (+).

Jika salah satu atau semua sinyal inputnya tinggi, maka sinyal outputnya akan
menjadi tinggi.

A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Tabel kebenaran gerbang OR 2 input.


3. Gerbang NOT adalah gerbang logika dasar yang mempunyai satu sinyal input dan
satu sinyal output, dimana outputnya selalu berlawanan dengan inputnya. Apabila
sinyal inputnya berlogika 1, maka outputnya akan berlogika 0, begitu pula jika
inputnya berlogika 0, maka outputnya akan berlogika 1. Berikut simbol dari gerbang
NOT :

A Y =A’

Persamaan logika atau fungsi Aljabar Boolean untuk gerbang NOT adalah :

Y = A atau A’

Operasi NOT secara simbolis direpresentasikan dengan menggunakan


operator komplemen (‘).

A Y
0 1
1 0

Tabel kebenaran gerbang NOT

Contoh soal :

1. Nyatakan fungsi f(x,y,z) = xy+x’y+z. Dalam bentuk sirkuit elektronik


Penyelesaian :

x y z
xy

x’
x’y xy + x’y + z

Selain gerbang logika dasar AND, OR dan NOT, masih terdapat gerbang logika
turunan, yaitu NAND, NOR, XOR dan XNOR yang diturunkan dari tiga gerbang dasar.
1. Gerbang NAND adalah gerbang logika yang mempunyai dua atau lebih sinyal
input tetapi hanya akan memiliki satu sinyal output.
Struktur logika gerbang NAND yang terdiri dari sebuah gerbang AND dan
sebuah gerbang NOT yang dirangkai secara seri.

A Y=(AB)’
B

Berikut simbol standar struktur gerbang NAND 2 input:

A Y=(AB)’
B

Persamaan logika atau fungsi Aljabar Boolean untuk gerbang NAND 2 input,
yaitu: Y = (AB)’

Sinyal outputnya akan rendah apabila semua sinyal inputnya tinggi

A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel kebenaran gerbang NAND 2 input.

2. Gerbang NOR adalah gerbang logika yang mempunyai dua atau lebih sinyal
input tetapi hanya akan memiliki satu sinyal output.

Struktur logika gerbang NOR terdiri dari sebuah gerbang OR dan sebuah
gerbang NOT yang dirangkai secara seri.

A
Y= (A+B)’
B

Berikut simbol standar struktur gerbang NOR 2 input :

A Y= (A+B)’
B
Persamaan logika atau fungsi Aljabar Boolean untuk gerbang NOR 2 input,
yaitu: Y = (A+B)’

Sinyal outputnya akan tinggi apabila semua sinyal inputnya rendah.

A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Tabel kebenaran gerbang NOR 2 input

3. Gerbang XOR adalah gerbang logika yang mempunyai dua atau lebih sinyal
input tetapi hanya akan memiliki satu sinyal output.
Simbol logika untuk gerbang XOR 2 input adalah :

A Y = A ⊕ B atau Y =A’B + AB’


B

Persamaan logika atau fungsi Aljabar Boolean untuk gerbang XOR 2 input,
yaitu: Y = A ⊕ B atau Y =A’B + AB’

Sinyal outputnya akan tinggi apabila salah satu sinyal inputnya tinggi. Dengan
kata lain sinyal output tinggi apabila inputnya berbeda.

A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel kebenaran gerbang XOR 2 input

4. Gerbang XNOR adalah gerbang logika yang mempunyai dua atau lebih sinyal
input tetapi hanya akan memiliki satu sinyal output.
Struktur logika gerbang XNOR terdiri dari sebuah gerbang XOR dan sebuah
gerbang NOT yang dirangkai secara seri.

A Y= (A⊕B)’
B

Berikut simbol standar struktur gerbang XNOR 2 input :

A Y= (A⊕B)’
B
Persamaan logika atau fungsi Aljabar Boolean untuk gerbang XNOR 2 input,
yaitu: Y = A’B’ + AB

Sinyal outputnya akan tinggi apabila semua sinyal inputnya sama.

A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Tabel kebenaran gerbang
XNOR 2 input

Contoh soal :
1. Nyatakan fungsi f(x,y,z)= x’y’z+x’yz’+z, dalam bentuk sirkuit elektronik.
Penyelesaian :

x y z
x’
y’ x’y’z

x’
x’yz’ x’y’z + x’yz’ + z
z’

2. Tentukan nilai y, jika sirkuit elektronik yang diberikan seperti dibawah ini
0 1

y
penyelesaian :

0 1
1

1 0 Y=0

Jadi, dapat disimpulkan bahwa y=0.


BAB III
PENUTUP
3.1 kESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Fungsi Boolean dalam bentuk kanonik SOP dapat ditransformasikan ke bentuk
kanonik POS, demikian pula Fungsi Boolean dalam bentuk kanonik POS
dapat ditransformasikan ke bentuk kanonik SOP.
2. Aljabar Boolean memiliki aplikasi yang luas dalam bidang keteknikan, antara
lain di bidang jaringan pensaklaran dan rangkaian digital.
3. Pada jaringan pensaklaran terdapat tiga bentuk saklar paling sederhana. Setiap
saklar memiliki input dan output. Pada rangkaian seri, output ada jika dan
hanya jika saklar ditutup, sedangkann para rangkaian paralel, output ada jika
dan hanya jika salah satu saklar di tutup.
4. Pada sirkuit elektronik terdapat tiga gerbang logika dasar dan empat gerbang
logika turunan.
5. Pada gerbang logika dasar terdapat tiga gerbang, diantaranya gerbang AND,
gerbang OR dan gerbang NOT. Pada gerbang AND dan OR, terdapat dua atau
lebih sinyal input, tetapi hanya memiliki satu sinyal output, sedangkan pada
gerbang NOT, terdapat satu sinyal input dan satu sinyal output.
6. Pada gerbang logika turunan terdapat empat gerbang, diantaranya gerbang
NAND, gerbang NOR, gerbang XOR dan gerbang XNOR. Pada keempat
gerbang tersebut terdapat dua atau lebih sinyal input tetapi hanya memiliki
satu sinyal output.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. 2012. Gerbang Logika dan ALJABAR Boolean. Yogyakarta. Lab sheet teknik digital

Munir,renaldi. 2014. Matematika Diskrit. Bandung. Informatika

Anda mungkin juga menyukai