Anda di halaman 1dari 46

Sistem Digital

ALJABAR BOOLEAN &


GERBANG LOGIKA
Tasripan/Rudy Dikairono
LOGIKA BINER
1. AND: Operasi ini diwakili oleh sebuah titik atau dengan tidak adanya operator. Untuk
contoh, x * y = z atau x.y = z atau xy = z dibaca “x AND y sama dengan z.” Operasi logika
AND diartikan bahwa z = 1 jika dan hanya jika x = 1 dan y = 1; jika tidak z = 0. (Ingat
bahwa x, y, dan z adalah variabel biner dan dapat sama dengan 1 atau 0, dan tidak ada yang
lain.) Hasil dari operasi x * y adalah z.
2. OR: Operasi ini diwakili oleh tanda plus. Misalnya, x + y = z dibaca “x OR y sama dengan
z”, artinya z = 1 jika x = 1 atau jika y = 1 atau jika keduanya x = 1 dan y = 1. Jika
keduanya x = 0 dan y = 0, maka z = 0.
3. NOT: Operasi ini diwakili oleh bilangan prima (kadang-kadang dengan overbar). Untuk
contoh, x’ = z (atau x = z ) dibaca “x kebalikan dengan z”, artinya z adalah tidak x. Dengan
kata lain, jika x = 1, maka z = 0, tetapi jika x = 0, maka z = 1. NOT Operasi ini juga disebut
sebagai operasi komplemen, karena mengubah 1 menjadi 0 dan 0 ke 1, yaitu hasil
komplemen 1 adalah 0, dan sebaliknya.
LOGIKA BINER

Logika biner menyerupai aritmatika biner, dan operasi AND dan OR


memiliki persamaan perkalian dan penjumlahan.

Misalnya, dalam aritmatika biner: 1 + 1 = 10 (baca “satu tambah satu sama


dengan 2”), sedangkan dalam logika biner: 1 + 1 = 1 (baca “satu OR satu sama
dengan satu").
Definisi operasi logika dapat dicantumkan dalam bentuk kompak yang disebut
tabel kebenaran. Tabel kebenaran adalah tabel dari semua kemungkinan
kombinasi dari variabel, menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang mungkin
diambil variabel dan hasil operasi.
LOGIKA BINER
ALJABAR BOOLEAN
• Beberapa postulate(dalil) dasar pada aljabar. Untuk himpunan
elemen S dengan variabel x,y,z dan operator * berlaku :
– Tertutup (closure), nilai variabel dan hasil operasinya ada pada S
– Hukum asosiatif: (x*y)*z = x*(y*z) untuk x,y,z elemen S
– Hukum komutatif: x*y = y*x untuk x,y,z elemen S
– Elemen identitas: e*x = x*e = x untuk x elemen S
– Kebalikan (invers): x*y = e
– Hukum distributif: x*(y.z) = (x*y).(x*z)
• Aljabar Boolean adalah sistem matematika dengan sekumpulan
elemen (0, 1), operator (+, •, not), dan aksioma/postulat.
• Digunakan untuk menganalisa rangkaian digital.
Teorema dan sifat dasar
• Teorema dasar
• Dualitas. Antara bagian (a) dan (b).

3
Teorema harus dibuktikan dari postulat(dalil).

Postulat
adalah
aksioma
dasar dari
struktur
aljabar
dan tidak
perlu
bukti.
Teorema Aljabar Boolean dapat dibuktikan dengan
Tabel Kebenaran.
x + xy = x (x + y)’ = x’y’
Teorema Aljabar Boolean dapat dibuktikan dengan
Tabel Kebenaran.
(x.y)’ = x’ + y’
x y x’ y’ x.y (x.y)’ x’+y’
0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0
Teorema Aljabar Boolean dapat dibuktikan dengan
Tabel Kebenaran.
(x + y)’ = x’ . y’
x y x’ y’ x+y (x+y)’ x’. y’
0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 0 0
Fungsi, Tabel kebenaran dan Rangkaian Logika
Fungsi Logika dapat diimplementasikan
menjadi Rangkaian Logika

Contoh: F1= x + y’z


Fungsi Logika dapat diimplementasikan
menjadi Rangkaian Logika
Contoh: F2= x’y’z+x’yz+xy’

(penyederhanaan F2)
Fungsi, Tabel kebenaran dan Rangkaian Logika
Fungsi Logika dapat diubah menjadi
Tabel Kebenaran

F1= x + y’z ; F1= 1 x = 1


atau y’z = 1 yz = 01

F2= x’y’z + x’yz + xy’ ; F2 = 1 


xyz = 001 atau xyz = 011 atau
xy = 10
4
Contoh Manipulasi Aljabar untuk
penyederhanaan
Komplemen dari suatu fungsi
NOR
(x+y)’ = x’. y’
NAND
(x.y)’ = x’+y’
Komplemen dari suatu fungsi
Komplemen dari suatu fungsi
Bentuk umum dari teorema DeMorgan menyatakan bahwa
komplemen dari suatu fungsi diperoleh dengan menukar
operator AND dan OR dan mengkomplemenkan setiap literal.
Bentuk Standar dan Kanonikal

Fungsi logika dapat dinyatakan dengan penjumlahan


minterm (output = 1) atau perkalian Maksterm (output = 0 )
CONTOH :
Penulisan Fungsi
Logika berdasarkan M0 M0
Tabel Tebenaran m1 M1 Minterm
M2 M2 F2(x,y,z) =
Kanonikal Minterm M3 m3 Σ(3,5,6,7)
F1(x,y,z) = Σ(1,4,7) m4 M4
M5 m5 Maksterm
Kanonikal Maksterm M6 m6 F2(x,y,z) =
F1(x,y,z) = П(0,2,3,5,6) m7 m7 П(0,1,2,4)
F1= m1+m4+m7 = x’y’z+xy’z’+xyz  F1= 1 F1= 0 
F1=M0.M2.M3.M5.M6 =(x+y+z).(x+y’+z).(x+y’+z’).(x’+y+z’).(x’+y’+z)
F2= m3+m5+m6+m7 = x’yz+xy’z+xyz’+xyz  F2= 1
F2= M0.M1.M2.M4 =(x+y+z).(x+y+z’).(x+y’+z).(x’+y+z) F2= 0
Penulisan Fungsi Logika
• Bentuk Kanonikal
– Penjumlahan minterm.
M0
F=x’y’z+x’yz+xyz’+xyz
m1
– Perkalian Maksterm. M2
m3
F=(x+y+z)(x+y’+z)(x’+y+z)(x’+y+z’) M4
M5
• Bentuk standard m6
– Sum Of Products (SOP). m7
F=xy+x’z
– Product Of Sums (POS).
F=(x+z)(x’+y)
Penyederhanaan Fungsi Logika
F = (x+y+z)(x+y’+z)(x’+y+z)(x’+y+z’)
= (x+z)(y+y’)(x’+y)(z+z’)
= (x+z)( 1 )(x’+y)( 1 )
= (x+z)(x’+y)
F=x’y’z+x’yz+xyz’+xyz
= x’(y’z+yz)+x(yz’+yz)
Kanonikal Maksterm = x’(z(y’+y))+x(y(z’+z)
F(x,y,z) = П(0,2,4,5)
= x’(z . 1 ) +x(y . 1 )
Kanonikal Minterm = x’z + xy
F(x,y,z) = Σ(1,3,6,7) = xy + x’z
Fungsi Logika dapat diimplementasikan
dengan Rangkaian Logika

Kanonikal Maksterm Kanonikal Minterm


F(x,y,z) = П(0,2,4,5) F(x,y,z) = Σ(1,3,6,7)
Fungsi Logika dapat diimplementasikan
dengan Rangkaian Logika

F = 1  minterm
F = x’y’z+x’yz+xyz’+xyz
= xy + x’z
Kanonikal Minterm
F(x,y,z) = Σ(1,3,6,7)
Fungsi Logika dapat diimplementasikan
dengan Rangkaian Logika

F = 0  Maksterm
F = (x+y+z)(x+y’+z)(x’+y+z)(x’+y+z’)
= (x+z)(x’+y)
Kanonikal Maksterm
F(x,y,z) = П(0,2,4,5)
CONTOH :
Nyatakan fungsi Boolean F = A + B’C sebagai
KANONIKAL penjumlah minterm

Cara 1: melengkapi variabel yang hilang pada fungsi Boolean


Cara 2: mengubah fungsi Boolean ke tabel kebenaran
Cara 1: A = A.1 = A.(B+B’) = AB + AB’
AB.1 + AB’.1 = AB(C + C’) +AB’(C + C’) = ABC+ABC’ + AB’C + AB’C’

B’C=B’C.1=B’C(A+A’)= AB’C + A’B’C


F = A + B’C = ABC + ABC’ + AB’C + AB’C’ + AB’C + A’B’C
F = A’B’C + AB’C’ + AB’C + ABC’ + ABC
F = m1 + m4 + m5 + m6 + m7
Kanonikal Maksterm
F(A,B,C) = Σ(1,4,5,6,7) 
F(A,B,C) = П(0,2,3)
Cara 2: mengubah fungsi Boolean ke tabel kebenaran

F = A + B’C  F = 1, A = 1 atau BC = 01
A B C F
0 0 0 0 M0
0 0 1 1  m1
0 1 0 0 M2 F = A’B’C+AB’C’+AB’C+ABC’+ABC
0 1 1 0 M3 F = m1 + m4 + m5 + m6 + m7
1 0 0 1  m4 F(A,B,C) = Σ(1,4,5,6,7)
1 0 1 1  m5 Kanonikal Maksterm
1 1 0 1  m6 F(A,B,C) = П(0,2,3)
1 1 1 1  m7
CONTOH :
Nyatakan fungsi Boolean F = xy + x’z sebagai
KANONIKAL perkalian Maksterm
Cara 1: melengkapi variabel yang hilang pada fungsi Boolean
Cara 2: mengubah fungsi Boolean ke tabel kebenaran
=1
Cara 1: F = xy + x’z = (x+x’)(x+z)(y+x’)(y+z) = (x+z)(y+x’)(y+z)
Cara 1:
Cara 2: mengubah fungsi Boolean ke tabel kebenaran

F = xy + x’z  F = 1, xy = 11 atau xz = 01
x y z F
0 0 0 0  M0
0 0 1 1 m1
0 1 0 0  M2
0 1 1 1 m3
1 0 0 0  M4 Kanonikal Minterm
1 0 1 0  M5 F(x,y,z) = Σ(1,3,6,7)
1 1 0 1 m6
1 1 1 1 m7
Konversi diantara bentuk Kanonikal

Contoh :

Fungsi ini memiliki komplemen yang dapat dinyatakan sebagai

Komplemen F dengan teorema DeMorgan :


Rangkaian Logika

SOP(Sum Of Products) POS(Product Of Sums)

Tidak Standar

F3 = AB+C(D+E) F3 = AB+CD+CE
Rangkaian Logika dapat diubah
menjadi Fungsi Logika
A.B F3 = A.B + C.(D+E)

(D+E) C.(D+E)
Operasi logika
CONTOH :
Operasi Logika dari data 8 bit, misal A = 10101101 ,
B = 10011010 , maka F = A OR B = 10111111
A = 10101101 A = 10101101 A = 10101101 A = 10101101
B = 10011010 B = 10011010 B = 10011010 B = 10011010
F = 10111111 F = 10001000 F = 01000000 F = 01110111
OR AND NOR NAND
A = 10101101
B = 10011010
F = 00110111
XOR
Operasi logika yang lain

Sistem digital dengan 2 input dapat menghasilkan 16 macam fungsi logika

Tabel kebenaran dari 16 fungsi

Tabel ekspresi boolean


Gerbang Logika
Digital
Kecuali Inverter dan Buffer,
gerbang logika yang lain
dapat memiliki lebih dari
2 masukan (input)
Gerbang Logika Digital
3 input gerbang xor (bersifat asosiatif)

Menggunakan gerbang NAND berurutan (NAND cascade)

F = ABC + DE
= (ABC + DE)’’  (involusi)
= ((ABC)’.(DE)’)’  De Morgan
12
https://www.its.ac.id/telektro/id/beranda/

Anda mungkin juga menyukai