Anda di halaman 1dari 2

Arah Kebijakan Industri Halal Komite Nasional Ekonomi Keuangan

Syariah (KNEKS)

Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam beberapa decade


terakhir terus menunjukkan peningkatan, namun masih terdapat jarak yang terlihat
cukup jauh dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sebagai
salah satu pilar utama dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih dibutuhkannya kerja keras dalam
mencapai visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Terdapat ebberapa
upaya untuk memastikan ekonomi dan keuangan syarih menjadi pilihan yang
rasional dan inklusif masih menjadi pekerjaan rumah besar. Pemerintah, melalui
KNEKS sudah menyiapkan beberapa tools untuk pencapaian tujuuan pengembangan
ekonomi dan keuangan dyariah termasuk Master Plan Pengembangan Ekonomi dan
Keuanga Syariah (MEKSI) dan Rencana Implementasi Pengembangan Ekonomi
Syariah Indonesia.
Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) Bersama dengan
anggota manajemen eksekutif telah merumuskan dan akan segera melaksanakan
beberapa program kerja strategis yang tertuang di dalam Rencana dan Program
Kerja KNEKS 2020-2024. Salah satu program kerja dari KNEKS adalah
pengembangan produk industri halal. Rencana kerja tersebut akan meliputi
bebeberapa hal termasuk pengembangan infrastruktur dan klaster industri halal,
mendorong perkembangan standar halal/Halal Assurance System (HAS) yang
komprehensif untuk mendukung percepatan industri produk halal nasional, serta
peningkatan kontribusi industri halal terhadap neraca perdagangan nasional.
Dalam kondisi pandemic sekaang ini, industry halal juga terkena dampak dari
pandemic Covid-19 yang cukup signifikan. Misalnya seperti. Industri perhotelan
yang mengalami penurunan omzet sebesar 25% hingga 50% termasuk muslim
friendly tourism. Begitu juga industri fashion muslim mengalami penurunan
penjualan sampai 30%. Sementara itu, transaksi mobile banking Syariah semakin
meningkat sampai 86%, dan transaksi e-commerce meningkat hingga 40%, terutama
dengan harga bahan pokok di e-commerce meningkat sampai 18,82%. Dalam
menghadapi pandemi Covid-19 ini para pelaku usaha telah melakukan optimalisasi
dan pivot bisnis guna menjawab perubahan pola konsumsi masyarakat khususnya
masyarakat muslim yang cenderung bergeser untuk mengkonsumsi kebutuhan
primer dan kesehatan.
Dengan berjalannya upaya para pemerintah dalam meningkatkan
pertumbuhan kinerja industri tanah air, pengembangan industri produk halal secara
spesifik telah tertuang dalam RPJMN 2019-2024 dan Masterplan Ekonomi Syariah
Indonesia (MEKSI). Dalam rangka menjadikan Industri halal menjadi salah satu
penopang perekonomian nasional dan menjadikan Indonesia sebagai global hub
industri halal, maka fokus utama pengembangan Industri Produk Halal Indonesia
untuk tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Zona Industri dan Kawasan Industri Halal KIH)
2. Sertifikasi Halal Produk Ekspor dan Halal Traceability
3. Pengembangan Halal Hub Port (Laut dan Udara)
4. Pendirian LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) Nasional
5. Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim
6. Pengembangan Industri Kesehatan Syariah
7. Modernisasi Rumah Potong Hewan RPH) Halal
8. Program Pembinaan Kesiapan UMK Menuju Sertifikasi Halal

Anda mungkin juga menyukai