Industry halal bukan hanya menjadi pelengkp kemajuan perekonomian tetapi juga
menjadi bagian penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Seperti misalnya
negara Mlaysia dan Uni Emirat Arab yang tengah menikmato pertumbuhan ekonomi
negaranya dengan mengembangkan industry halal dan menjadi leader industry halal di dunia
industry halal. Dalam State of Global Islamic Economy Report 2019/2020, menyebutkan
bahwa kontibusi umat Islam terhadap gaya hidup halal di dunia mencapai USD 2.2 triliun
pada tahun 2018. Sementara dalam sector keuangan Islam terhadap gaya hidup halal di dunia
mencapai USD 2.5 triliun. Untuk produk makanan dan minuman, umat Islam dapat
membelanjakan USD 1.369 triliun, kemudian diikuti oleh produk pakaian (fashion) sebesar
USD 283 miliar, disusul media dan entertainment mencapai angka USD 220 miliar, bisnis
travel dan pariwisata sebesar USD 189 miliar dan belanja produk farmasi dan kosmetik
sebesar USD 92 miliar dan USD 64 miliar.
Besarnya kontribusi belanja dari berbagai produk halal oleh umat Islam di dunia
menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ini. Berdasarkan laporan
dapat diproyeksikan dari masing-masing sector industry halal akan terus meningkat dengan
seiringnya waktu berjalan seiring dengan meningkatnya permintaan berbagai produk halal di
dunia. Pada sector makanan dan minuman halal, diprediksikan akan mencapai nilai USD 1,97
triliun pada tahun 2024. Sector keuangan Islam juga diprediksikan meningkat sebesar USD
3,5 triliun pada tahun 2024. Kemudian untuk sector travel dan pariwisata diprediksikan naik
mencapai USD 274 miliar pada tahun 2024, dan sector fashion naik sebesar USD 402 milia
pada tahun 2024. Selain itu untuk sector media dan hiburan juga diproyeksikan meningkatn
mencapai USD 309 miliar pada tahun 2024, dan sector obat-obatan dan kosmetik halal
diprediksikan naik sebesar USD 134 miliar dan USD 95 miliar pada taaun 2024. Dari uraian
diatas, untuk market size (ukuran pasar) ekonomi Islam (diluar keuangan syariah)
diproyeksikan tumbuh 6,2% selama periode 2018-2024 dari USD 2.2 triliun menjadi USD
3,2 triliun pada tahun 2024.