Anda di halaman 1dari 2

IIIT Online Prof. Dr. Raditya Sukmana, S.E., M.

Pengantar Ekonomi Islam

Prof. Dr. Raditya Sukmana, SE. MA,

Universitas Airlangga

Sahran Kasim dalam keterangannya … yang diterima Arief Hartanto MENARA62.COM pada
Kamis 10 Februari 2022 menandaskan ..

Prof Habib Chirzin. selaku Perwakilan IIIT dari Indonesia dalam sambutannya “ kajian kita kali
ini adalah Ekonomi secara mendasar dan wakaf sebagai salah satu aspek dalam ekonomi Islam
bisa menjadi benteng pertahan dan sumber pembiayaan dalam berbagai kegiatan pembangunan
seperti Rumah sakit dan perguruan Tinggi banyak yang memanfaatkannya, hal ini harus terus
dikembangkan ”

Keingin tahuan masyarakat dunia baik Muslim maupun non Muslim saat ini sangat besar
terhadap ekonomi Islam, apalagi

Rabu, 09 Feb 2022

 Profesor bidang ilmu ekonomi Islam, Universitas Airlangga


 Menyelesaikan pendidikan S3 Ekonomi di IIUM dan S2 di Georgia State University USA
 Aktif menjadi pengajar, menulis, dan melakukan berbagai penelitian seputar ekonomi
Islam dan perwakafan

Prof. Raditya juga menekankan bahwa Islamic Social Finance akan terus berkembang dalam beberapa
waktu ke depan, sehingga kampus perlu memperkenalkan berbagai praktik di lapangan. Mahasiswa
perlu ditunjukkan bahwa wakaf itu berhubungan dengan banyak hal, seperti pertanian dan teknologi.

Islam memiliki dimensi sosial yang


cukup lengkap untuk kita jalankan,
semata-mata agar kemanusiaan terpelihara
di muka bumi

Profesor Ekonomi Islam


Departemen Ekonomi Syariah, Universitas Airlangga
Anggota Dewan Pengawas Laznas LMI

Ekonomi Syariah dewasa ini mengalami perkembangan


pesat baik dalam tataran global maupun nasional dimana
diprediksi terus tumbuh hingga USD 3,2 triliun pada
tahun 2024, dan menjadi lahan investasi yang potensial
bagi para investor. Investasi pada ekonomi Syariah
bahkan naik hingga 399 persen pada tahun 2018, dengan
nilai USD 1,2 miliar. Tumbuhnya beberapa institusi
ekonomi dan keuangan Syariah di beberapa negara maju
dan berkembang menegaskan hal tersebut. Laporan
State of Global Economic Report 2020/2021 menyatakan
bahwa ada sekitar lebih dari 1,8 Miliar penduduk Muslim
yang menjadi konsumen produk halal. Konsumsi produk
halal meningkat sebesar 5,2 persen setiap tahunnya
dengan total pengeluaran konsumen yang mencapai
USD 2,2 Triliun US Dollar pada tahun 2019 dan akan
terus berkembang mencapai 3,2 Triliun US Dollar pada
tahun 2024. Angka ini berasal dari konsumsi makanan-
minuman halal, diikuti oleh, pariwisata ramah Muslim,
fesyen Muslim, obat-obatan dan kosmetik halal serta
rekreasi/media. Potensi ini diperkirakan akan terus
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya
pertumbuhan populasi Muslim di tingkat global

https://kneks.go.id/storage/upload/1640835532-Kerangka%20Riset%20Sains%20Halal%20Teknologi
%20Autentikasi_KNEKS_2021%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai