Anda di halaman 1dari 236

LAPORAN TRIWULAN

IV
2021

RESILIENSI SEKTOR JASA KEUANGAN


MENDORONG PEMULIHAN EKONOMI
LAPORAN TRIWULAN

IV
2021

RESILIENSI SEKTOR JASA KEUANGAN


MENDORONG PEMULIHAN EKONOMI
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan OJK,
Dimohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat
melakukan pengisian survei dengan link di bawah ini:

http://tinyurl.com/SurveiLaporanOJK

Laporan Triwulanan ini diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.
Versi digital (PDF) dapat diunduh melalui www.ojk.go.id

Otoritas Jasa Keuangan


Gedung Soemitro Djojohadikusumo Lantai 4
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta 10710
Phone. (021) 296 00000
Fax. (021) 386 6032

official.ojk @ojkindonesia ojkindonesia Jasa Keuangan


Kata Pengantar

Wimboh Santoso
Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Pada triwulan IV-2021, perekonomian global dan
perkenan dan bimbingan-Nya, OJK dapat senantiasa domestik konsisten dalam tren perbaikan meskipun
meningkatkan perannya dalam menjaga stabilitas terdapat hambatan seiring dengan meningkatnya
sektor keuangan dan memacu kinerja sektor keuangan kasus COVID-19 di beberapa negara. Di sisi lain,
dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. normalisasi kebijakan The Fed dan beberapa bank
sentral dapat memicu downside risk terhadap
​ ada 22 November 2021 yang lalu, OJK memperingati
P pemulihan perekonomian global. Kendati demikian,
“Satu Dasawarsa OJK Mengabdi Untuk Negeri”. Sepuluh perekonomian Indonesia pada triwulan ini berhasil
tahun yang lalu, OJK diberikan amanah oleh Undang- tumbuh positif didukung oleh peningkatan mobilitas
Undang untuk mengatur dan mengawasi sektor jasa masyarakat yang mendorong tingkat konsumsi rumah
keuangan serta melindungi konsumen di sektor tangga dan investasi.
jasa keuangan. Peran tersebut semakin dirasakan
terutama di masa pandemi COVID-19, khususnya Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan IV-
dalam memperkuat ketahanan sektor keuangan dan 2021 berada dalam kondisi normal, dengan kinerja
mendorong kontribusi sektor jasa keuangan dalam intermediasi yang terus meningkat dengan profil
pemulihan ekonomi. Laporan Triwulan IV-2021 yang risiko lembaga jasa keuangan yang terjaga. Kinerja
mengusung tema “Resiliensi Sektor Jasa Keuangan intermediasi perbankan nasional, piutang pembiayaan,
Mendorong Pemulihan Ekonomi” diharapkan dapat outstanding penyaluran pinjaman fintech terus
menggambarkan upaya OJK dalam mewujudkan menunjukan pertumbuhan. Dalam hal penghimpunan
sektor jasa keuangan yang tumbuh, berdaya saing, dan dana, pada tahun 2021, penghimpunan dana di pasar
inklusif serta mampu meningkatkan kesejahteraan modal merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
masyarakat. Daya tahan sektor jasa keuangan terhadap potensi
peningkatan risiko ke depan dinilai masih cukup baik
dengan profil risiko yang terjaga.

Triwulan IV-2021 v
Dalam lingkup pengaturan dan pengawasan sektor jasa Percepatan transformasi digital tersebut juga
keuangan, OJK telah menerbitkan sejumlah peraturan, dilaksanakan pada sektor UMKM dan perekonomian
antara lain Perpanjangan Kebijakan Countercyclical daerah untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Berbagai inisiatif terus dilaksanakan, antara lain
Lembaga Jasa Keuangan Nonbank pada POJK Nomor pemanfaatan securities crowdfunding bagi pendanaan
30/POJK.05/2021, Penerapan Klasifikasi Saham UMKM yang terus berkembang dan digitalisasi
dengan Hak Suara Multipel oleh Emiten dengan Inovasi akses pembiayaan KUR secara online yang sudah
dan Tingkat Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan dapat diakses oleh warga Kalimantan melalui
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekutias Berupa KURKALTIM.com. OJK mengeluarkan sejumlah
Saham pada POJK Nomor 22/POJK.04/2021 dan kebijakan dan peraturan di sektor jasa keuangan
Peraturan Penyelenggaraan Produk BPR/BPRS Dan untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia
Batas Maksimum Pembiayaan Bank Umum Syariah yang ditopang empat syarat utama, yaitu inovatif,
pada POJK Nomor 25/POJK.03/2021. Selain itu, OJK kolaboratif, inklusif, dan perlindungan konsumen. OJK
terus mengembangkan Taksonomi Hijau yang telah juga berkomitmen untuk memberantas kegiatan usaha
diluncurkan pada awal tahun 2022 oleh Presiden investasi ilegal melalui kolaborasi dengan berbagai
Republik Indonesia. Taksonomi Hijau ini akan menjadi Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Satgas
dasar bagi seluruh lembaga termasuk OJK dalam Waspada Investasi.
menyusun kebijakan (insentif dan disinsentif) terkait
pengembangan ekonomi hijau. Pada lingkup peningkatan literasi dan inklusi keuangan,
OJK meluncurkan tiga Infrastruktur Literasi Keuangan,
Dalam rangka pengembangan sektor jasa keuangan, yaitu Learning Management System, Strategi
OJK meluncurkan Roadmap Pengembangan Industri Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) Tahun
BPR dan BPRS (RBPR-S) 2021-2025 dan Cetak Biru 2021-2025 dan Buku Saku Literasi Keuangan bagi
Transformasi Digital Perbankan yang merupakan Calon Pengantin. Selain itu, OJK juga melaksanakan
landasan dalam implementasi transformasi digital kegiatan TPAKD Award 2021 yang bertujuan untuk
perbankan di Indonesia. Melalui transformasi digital memberikan apresiasi terhadap TPAKD yang telah
tersebut, industri perbankan nasional akan lebih mengimplementasikan program kerja secara maksimal
efisien, kontributif, dan berdaya saing. Dalam hal dan memberikan dampak pada percepatan akses
pengawasan, OJK mulai mengimplementasikan O-Box keuangan di daerah.
untuk penguatan pengawasan BPR dan BPRS. Selain
itu, OJK melaksanakan Pilot Project Kerja Sama IKD Selanjutnya, OJK secara berkelanjutan melaksanakan
dan BPR dalam rangka deposit channeling untuk peningkatan kapasitas dan kualitas pegawainya
meningkatkan pemerataan pembiayaan. Sebagai melalui pengembangan kompetensi teknis maupun
peringatan Hari Fintech Nasional, OJK bekerja keterampilan manajerial lainnya. Selain itu, OJK
sama dengan berbagai pemangku kepentingan terus melakukan simplifikasi proses bisnis dan
menyelenggarakan Indonesia Fintech Summit 2021 dan mengintegrasikan teknologi dalam pelaksanaan tugas
Bulan Fintech Nasional yang dimulai sejak 11 November secara komprehensif antara lain dengan penguatan
sampai dengan 12 Desember 2021. Acara ini berhasil supervisory technology dan infrastruktur TI melalui
menjangkau jutaan pengguna fintech baru serta aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Perbankan
menaikkan awareness masyarakat terkait produk dan Modul AICII, Enterprise Datawarehouse Sektor
layanan keuangan digital. Jasa Keuangan Terintegrasi, dan Sistem Informasi
Pengawasan IKNB Modul Penilaian Risiko.

vi Laporan Triwulanan OJK


Seluruh implementasi strategi OJK pada triwulan IV- perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen,
2021 merupakan upaya konsisten OJK untuk terus turut masih akan banyak tantangan terhadap sektor jasa
serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan keuangan dan perkonomian yang akan sama-sama kita
menjaga stabilitas keuangan. Kami atas nama Dewan hadapi. Untuk itu OJK mengharapkan dukungan dan
Komisioner OJK, mengapresiasi komitmen dan kerja sinergi yang telah dibangun dengan baik akan tetap
keras seluruh pemangku kepentingan yang senantiasa dapat dipertahankan ke depannya. Semoga Allah SWT
berkolaborasi dan bekerja sama dengan baik dalam menyertai langkah dan ikhtiar kita semua.
upaya memajukan sektor jasa keuangan nasional
yang kuat, stabil, berdaya saing dan berperan optimal
bagi perekonomian nasional. Ke depannya, seiring

Ketua Dewan Komisioner


Otoritas Jasa Keuangan

Wimboh Santoso

Triwulan IV-2021 vii


Daftar Isi
Kata Pengantar v
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xii
Daftar Grafik xiv
Ringkasan Eksekutif xviii
Indikator Umum Sektor Jasa Keuangan xxii
Kebijakan dalam Mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional xxiv
Dukungan OJK terhadap Program Prioritas Pemerintah xxvi

BAB 1 1.1 Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 31


Tinjauan
Industri Sektor 1.1.1 Perkembangan Ekonomi Global 31
Jasa Keuangan 1.1.2 Perkembangan Ekonomi Domestik 35
1.1.3 Perkembangan Pasar Keuangan 36

1.2 Perkembangan Industri Perbankan 38

1.2.1 Perkembangan Bank Umum Konvensional 39


1.2.2 Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 42
1.2.3 Perkembangan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 44
1.2.4 Penguatan Sektor Riil Melalui Penyaluran Kredit Produktif 46

1.3 Perkembangan Industri Pasar Modal 47

1.3.1 Perkembangan Perdagangan Efek 47


1.3.2 Perkembangan Jumlah SID 50
1.3.3 Perkembangan Jumlah Perusahaan Efek 51
1.3.4 Perkembangan Pengelolaan Investasi 52
1.3.5 Perkembangan Emiten dan Perusahaan Publik 55
1.3.6 Perkembangan Securities Crowdfunding 59
1.3.7 Perkembangan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal 60

1.4 Perkembangan Industri Keuangan Non Bank 62

1.4.1 Perkembangan Asuransi Konvensional dan BPJS 62


1.4.2 Perkembangan Industri Dana Pensiun 65
1.4.3 Perkembangan Industri Perusahaan Pembiayaan 67
1.4.4 Perkembangan Industri Perusahaan Modal Ventura 70
1.4.5 Perkembangan Industri Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 72
1.4.6 Perkembangan Industri Jasa Keuangan Khusus 72
1.4.7 Perkembangan Industri Jasa Penunjang IKNB 75
1.4.8 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Mikro 75
1.4.9 Perkembangan Industri Fintech (Financial Technology) 76

1.5 Perkembangan Program Flagship OJK 77

1.5.1 Bank Wakaf Mikro (BWM) 77


1.5.2 Layanan Keuangan Tanpa Kantor (LAKU PANDAI) 77
1.5.3 Jangkau, Sinergi, dan Guideline (JARING) 78
1.5.4 Pembiayaan Sektor Riil Melalui Pasar Modal 78

viii Laporan Triwulanan OJK


1.5.5 Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 78
1.5.6 Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) 78
1.5.7 Pembiayaan Ekonomi Kreatif 78
1.5.8 Pembiayaan Pariwisata 79

BAB 2 2.1 Aktivitas Pengaturan 83


Tinjauan
Operasional 2.1.1 Pengaturan Perbankan 83
Sektor Jasa 2.1.2 Pengaturan Pasar Modal 85
Keuangan 2.1.3 Pengaturan IKNB 86

2.2 Aktivitas Pengawasan 88

2.2.1 Pengawasan Perbankan 88


2.2.2 Pengawasan Pasar Modal 93
2.2.3 Pengawasan IKNB 98

2.3 Aktivitas Pengembangan 106

2.3.1 Pengembangan Industri Perbankan 106


2.3.2 Pengembangan Industri Pasar Modal 106
2.3.3 Pengembangan IKNB 113
2.3.4 Inovasi Keuangan Digital 115

2.4 Stabilitas Sistem Keuangan 121

2.4.1 Pasar Keuangan dan Lembaga Jasa Keuangan 121


2.4.2 Arah Kebijakan dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan 123
2.4.3 Koordinasi Antarlembaga dalam Menjaga Stabilitas Sistem 123
Keuangan

2.5 Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi 123

2.5.1 Pengembangan Pengawasan Terintegrasi 123


2.5.2 Penyaluran Kredit dan KUR Sektor Prioritas 127
2.5.3 Perizinan Terintegrasi 141
2.5.4 Layanan Informasi Keuangan 142

2.6 Edukasi dan Perlindungan Konsumen 144

2.6.1 Diseminasi Peraturan dan Kebijakan Perlindungan Konsumen 144


2.6.2 Inklusi Keuangan 145
2.6.3 Literasi dan Edukasi Keuangan 154
2.6.4 Perlindungan Konsumen 159
2.6.5 Market Conduct 165
2.6.6 Sosialisasi Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan 166
2.6.7 Sistem Informasi Pelaporan Edukasi dan Perlindungan 166
Konsumen OJK (SiPEDULI)

2.7 Penyidikan Sektor Jasa Keuangan 167

2.7.1 Penanganan Perkara 167


2.7.2 Kebijakan dan Dukungan Penyidikan 167
2.7.3 Koordinasi Antar Instansi 167
2.7.4 Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum 167
di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan
Investasi (Satgas Waspada Investasi)
2.7.5 Penanganan Perkara Investasi oleh Satgas Waspada Investasi 169

Triwulan IV-2021 ix
2.8 Penanganan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan 169
Terorisme

2.8.1 Persiapan Pelaksanaan MER FATF 2019-2021 169


2.8.2 Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan 170
Peningkatan Awareness
2.8.3 Koordinasi Kelembagaan 173
2.8.4 Penguatan Penerapan APU PPT melalui SIGAP 175

2.9 Hubungan Kelembagaan 176

2.9.1 Kerja Sama Domestik 176


2.9.2 Kerja Sama Internasional 177

BAB 3 3.1 Tinjauan Industri Keuangan Syariah 185


Tinjauan Industri
dan Operasional 3.1.1 Perkembangan Perbankan Syariah 185
Sektor Jasa 3.1.2 Perkembangan Industri Pasar Modal Syariah 189
Keuangan Syariah 3.1.3 Perkembangan IKNB Syariah 192

3.2 Pengaturan Sektor Jasa Keuangan Syariah 195

3.2.1 Pengaturan Perbankan Syariah 195


3.2.2 Pengaturan Pasar Modal Syariah 196

3.3 Pengawasan Sektor Jasa Keuangan Syariah 196

3.3.1 Perizinan Perbankan Syariah 196


3.3.2 Pengawasan Pasar Modal Syariah 197
3.3.3 Pengawasan IKNB Syariah 197

3.4 Pengembangan Sektor Jasa Keuangan Syariah 200

3.4.1 Pengembangan Perbankan Syariah 200


3.4.2 Pengembangan Pasar Modal Syariah 201
3.4.3 Pengembangan IKNB Syariah 203

3.5 Edukasi Keuangan Syariah 204

BAB 4 4.1 Manajemen Strategi dan Kinerja 207


Manajemen
Strategis dan 4.1.1 Siklus Manajemen Strategi dan Kinerja 207
Tata Kelola 4.1.2 Inisiatif Strategis 207
Organisasi
4.2 Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Kualitas 209

4.2.1 Audit Internal 209


4.2.2 Manajemen Risiko 209
4.2.3 Pengendalian Kualitas 210
4.2.4 Program Penguatan Integritas 210
4.2.5 Governance, Risk dan Compliance (GRC) Terintegrasi 212

4.3 Rapat Dewan Komisioner 212

x Laporan Triwulanan OJK


4.4 Komunikasi 213

4.4.1 Komunikasi Informasi 213


4.4.2 Layanan Informasi 216
4.4.3 OJK TV 216

4.5 Keuangan 216

4.5.1 Pagu Anggaran 2021 216


4.5.2 Realisasi Anggaran 217

4.6 Sistem Informasi 217

4.6.1 Implementasi Rancang Bangun Sistem Informasi OJK 2018-2022 217


4.6.2 Disaster Recovery Center 218
4.6.3 Aplikasi Core System Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 218
4.6.4 Peningkatan Kapasitas Layanan Jaringan dan Komunikasi OJK 218
4.6.5 Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi 218

4.7 Logistik 222

4.7.1 Penyiapan Gedung Kantor 222


4.7.2 Pengembangan Pengaturan dan Sistem Logistik 223

4.8 Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tata Kelola Organisasi 223

4.8.1 Kebijakan SDM 223


4.8.2 Pemenuhan SDM 223
4.8.3 Pengembangan dan Asesmen Sumber Daya Manusia 224

4.9 OJK Institute 225

4.9.1 Program Pengembangan SDM Sektor Jasa Keuangan 225


4.9.2 Cetak Biru Pengembangan SDM-SJK 225
4.9.3 Kaji Ulang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 226
dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
4.9.4 Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian 227
4.9.5 Visit OJK 227
4.9.6 Riset dan Pustaka 227
4.9.7 Minisite OJK Institute 227
4.9.8 Pustaka OJK Institute 230

4.10 Manajemen Perubahan 230

4.10.1 Program Perubahan OJK Way 2021 230


4.10.2 Program Akselerasi Perubahan dan Internalisasi Budaya Kerja 230
4.10.3 Media Komunikasi Budaya dan Perubahan 231

Singkatan dan Akronim 232

Triwulan IV-2021 xi
Daftar Tabel
Tabel I - 1 Vaksinasi Global (% populasi) 31
Tabel I - 2 Stringency Index 31
Tabel I - 3 Update Kebijakan Bank Sentral Lainnya 34
Tabel I - 4 Proyeksi Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Sentral Dunia di 2022 34
Tabel I - 5 Perkembangan Yield 10Y Pasar Surat Utang Global 37
Tabel I - 6 Kondisi Bank Umum 38
Tabel I - 7 Kondisi Bank Umum Konvensional 39
Tabel I - 8 Tingkat Konsentrasi Aset BUK 40
Tabel I - 9 Kondisi Umum BPR 42
Tabel I - 10 Konsentrasi Penyaluran Kredit UMKM 44
Tabel I - 11 Kredit UMKM Berdasarkan Kelompok Bank 45
Tabel I - 12 Perkembangan Kredit Perbankan berdasarkan Sektor Ekonomi 46
Tabel I - 13 Perkembangan Transaksi Perdagangan Saham 49
Tabel I - 14 Perkembangan Transaksi Perdagangan Surat Utang 50
Tabel I - 15 Perkembangan Jumlah Perusahaan Efek 51
Tabel I - 16 Jumlah Lokasi Kegiatan PE Selain Kantor Pusat 51
Tabel I - 17 Proses Izin Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Penjamin Emisi Efek 51
Tabel I - 18 Proses Perpanjangan Izin Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Penjamin Emisi Efek 52
Tabel I - 19 Proses Perizinan Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran dan Wakil Perantara Pedagang 52
Efek Pemasaran Terbatas
Tabel I - 20 Perkembangan NAB per Jenis Reksa Dana 52
Tabel I - 21 Jumlah Dana Kelolaan Per Jenis Investasi 53
Tabel I - 22 Jenis Reksa Dana yang Mendapat Surat Efektif 54
Tabel I - 23 Perkembangan Pelaku di Industri Pengelolaan Investasi yang Memperoleh Izin 54
Tabel I - 24 Perkembangan Penawawan Umum (Emisi) 55
Tabel I - 25 Perkembangan Nilai Emisi Berdasarkan Sektor Industri 2021 55
Tabel I - 26 Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham 56
Tabel I - 27 Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Terbatas 56
Tabel I - 28 Perusahaan yang Telah Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Utang PUB Obligasi/ 57
Sukuk Tahap I
Tabel I - 29 Perusahaan yang Telah Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Utang PUB Obligasi dan/ 58
atau Sukuk Tahap II dst
Tabel I - 30 Rencana Penggunaan Dana Atas EPP yang Melakukan Aksi Korporasi pada Triwulan III-2021 59
Berdasarkan Sektor Industri
Tabel I - 31 Perkembangan Securities Crowdfunding 59
Tabel I - 32 Jumlah Lembaga Penunjang Pasar Modal 60
Tabel I - 33 Pemetaan Profesi Penunjang Pasar Modal 61
Tabel I - 34 Pendidikan Profesi Pasar Modal 61
Tabel I - 35 Total Aset IKNB 62
Tabel I - 36 Indikator Perusahaan Perasuransian Konvensional dan BPJS 63
Tabel I - 37 Portofolio Investasi Perasuransian Konvensional dan BPJS 64
Tabel I - 38 Jumlah Industri Perusahaan Perasuransian Konvensional dan BPJS 64
Tabel I - 39 Densitas dan Penetrasi Industri Perasuransian Konvensional dan BPJS 64
Tabel I - 40 RBC Industri Asuransi 65
Tabel I - 41 Distribusi Aset Industri Dana Pensiun 65
Tabel I - 42 Distribusi Investasi Industri Dana Pensiun 65
Tabel I - 43 Portofolio Investasi Dana Pensiun 66
Tabel I - 44 Jumlah Dana Pensiun 66
Tabel I - 45 Piutang Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi 68
Tabel I - 46 Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan 68
Tabel I - 47 NPF Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi 69
Tabel I - 48 Pembiayaan atau Penyertaan Berdasarkan Sektor Ekonomi 71

xii Laporan Triwulanan OJK


Tabel I - 49 Pembiayaan Berdasarkan Jenis Infrastruktur 72
Tabel I - 50 Indikator Keuangan Industri Jasa Penunjang IKNB 75
Tabel I - 51 Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang IKNB 75
Tabel I - 52 Jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 76
Tabel I - 53 Indikator Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Konvensional 76
Tabel I - 54 Perkembangan Industri Fintech (Peer-to-Peer Lending) 76
Tabel I - 55 Realisasi Laku Pandai Triwulan IV-2021 77
Tabel I - 56 NPL Kegiatan Usaha Kredit JARING 78
Tabel I - 57 Penyaluran Pembiayaan Ekonomi Kreatif 79
Tabel I - 58 Penyaluran Pembiayaan Sektor Pariwisata 79

Tabel II - 1 Statistik Penanganan Dugaan Tindak Pidana Perbankan 88


Tabel II - 2 Pemberian Keterangan Ahli/Saksi 89
Tabel II - 3 Perizinan Perubahan Jaringan Kantor Bank Umum Konvensional (BUK) 89
Tabel II - 4 Jaringan Kantor Bank Umum Konvensional 90
Tabel II - 5 PKK Calon Pengurus dan PSP BUK 91
Tabel II - 6 Jaringan Kantor BPR 93
Tabel II - 7 Monitoring Saham 93
Tabel II - 8 Monitoring Unusual Market Activity 93
Tabel II - 9 Rekapitulasi Denda 93
Tabel II - 10 Pengawasan terhadap Aksi Korporasi 96
Tabel II - 11 Pengawasan Laporan Berkala 96
Tabel II - 12 Pemeriksaan Virtual Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal 96
Tabel II - 13 Sanksi Administratif Pasar Modal 98
Tabel II - 14 Pemeriksaan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi 98
Tabel II - 15 Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi 99
Tabel II - 16 Pengenaan Sanksi Lembaga Pembiayaan Triwulan IV-2021 100
Tabel II - 17 Pemeriksaan (On-site Supervision) Lembaga Keuangan Khusus 100
Tabel II - 18 Perusahaan Jasa Penunjang IKNB 101
Tabel II - 19 Pembatalan Tanda Terdaftar Penyelenggara LPMUBTI 101
Tabel II - 20 Pengenaan Sanksi Lembaga Pembiayaan 102
Tabel II - 21 Rekapitulasi Kegiatan Pelayanan Kelembagaan dan Produk IKNB 103
Tabel II - 22 Rekapitulasi Pemberian Izin Usaha dan Pernyataan Terdaftar IKNB 104
Tabel II - 23 Pendaftaran Profesi, Agen Asuransi dan Agen Penjamin 105
Tabel II - 24 Daftar Rincian Pengembangan Sistem Informasi 106
Tabel II - 25 Dukungan Data Penelitian Fintech Lending 113
Tabel II - 26 Realisasi program K/PMR berdasarkan Generic Model 145
Tabel II - 27 Rincian TPAKD yang telah Mengimplementasikan Program K/PMR 145
Tabel II - 28 Penerimaan Layanan OJK Triwulan IV-2021 161
Tabel II - 29 Permohonan dan Tindak Lanjut Penanganan Sengketa 162
Tabel II - 30 Jenis Layanan dan/Produk yang Menjadi Sengketa 162
Tabel II - 31 5 Jenis Sengketa Paling Banyak Diajukan untuk Penyelesaian 162
Tabel II - 32 Permohonan Penyelesaian Tidak Diterima 163
Tabel II - 33 Kegiatan Penyidikan Perkara Sektor Jasa Keuangan 167

Tabel III -1 Indikator Perbankan Syariah 185


Tabel III -2 Pembiayaan Bank Syariah Berdasarkan Penggunaan 187
Tabel III -3 Pembiayaan BUS dan UUS Berdasarkan Sektor Ekonomi 187
Tabel III -4 Penambahan Emiten pada DES 189
Tabel III -5 Perkembangan Kapitalisasi Saham Syariah 190
Tabel III -6 Perkembangan Indeks Saham Syariah 190
Tabel III -7 Perkembangan Emisi Sukuk Korporasi 191

Triwulan IV-2021 xiii


Tabel III - 8 Perkembangan Reksa Dana Syariah 191
Tabel III - 9 Aset IKNB Syariah 192
Tabel III - 10 Indikator Perusahaan Perasuransian Syariah 193
Tabel III - 11 Komponen Aset Perusahaan Pembiayaan Syariah 194
Tabel III - 12 Komponen Aset Perusahaan Modal Ventura Syariah 194
Tabel III - 13 Perkembangan Aset Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus dan 195
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Tabel III - 14 Permohonan Perizinan Perbankan Syariah 196
Tabel III - 15 Penyampaian Laporan Bulanan Lembaga Pembiayaan Triwulan IV-2021 198
Tabel III - 16 Pengenaan Sanksi Lembaga Pembiayaan Syariah dan Lembaga Keuangan 198
Syariah Khusus Triwulan IV-2021
Tabel III - 17 Kelembagaan IKNB Syariah pada Triwulan IV-2021 199

Tabel IV - 1 Hasil Asesmen Compliance dan Nilai Realisasi Improvement SPO 210
Tabel IV - 2 Publikasi Regulasi Triwulan IV-2021 213
Tabel IV - 3 Publikasi Rancangan Regulasi Triwulan IV-2021 214
Tabel IV - 4 Siaran Pers Triwulan IV-2021 215
Tabel IV - 5 Pagu RKA OJK Tahun 2021 216
Tabel IV - 6 Realisasi Anggaran OJK Triwulan IV-2021 per Jenis Kegiatan 217
Tabel IV - 7 Realisasi Anggaran OJK Triwulan IV-2021 per Bidang 217
Tabel IV - 8 Sebaran Kelompok Aplikasi di OJK 218
Tabel IV - 9 Daftar Pembangunan/Pengembangan Aplikasi Tahun 2021 219
Tabel IV - 10 Program Kerja Implementasi Cetak Biru Pengembangan SDM SJK 2021 226
Tabel IV - 11 Realisasi Jumlah Peserta Penelitian OJK Triwulan IV-2021 227
Tabel IV - 12 Total Pengunjung dan Koleksi e-library Triwulan III-2021 230

Daftar Grafik
Grafik I - 1 Kasus Baru Harian COVID-19 Advanced Economies 31
Grafik I - 2 Kasus Baru Harian COVID-19 Emerging Economies 31
Grafik I - 3 Tekanan Inflasi Global 32
Grafik I - 4 Harga Komoditas Utama Dunia 32
Grafik I - 5 Global Supply Chain Pressure Index 32
Grafik I - 6 Pertumbuhan Ekonomi AS 32
Grafik I - 7 Unemployment Rate 33
Grafik I - 8 Retail Sales 33
Grafik I - 9 Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok 33
Grafik I - 10 Inflasi Konsumen dan Produsen 33
Grafik I - 11 Neraca Perdagangan Tiongkok 33
Grafik I - 12 Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Utama Eropa 34
Grafik I - 13 PMI Manufaktur Negara-Negara Utama Eropa 34
Grafik I - 14 Kasus Baru dan Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia 35
Grafik I - 15 Mobilitas Masyarakat di Indonesia 35
Grafik I - 16 PDB Indonesia Triwulan IV-2021 35
Grafik I - 17 Inflasi Umum dan Inflasi Inti 35
Grafik I - 18 Survei Kegiatan Dunia Usaha 36

xiv Laporan Triwulanan OJK


Grafik I - 19 Neraca Perdagangan Indonesia 36
Grafik I - 20 VIX Index dan MSCI Global 36
Grafik I - 21 Perkembangan Pasar Saham Global 37
Grafik I - 22 Aliran Dana Non Residen di Pasar Keuangan Kawasan ASEAN-5 37
Grafik I - 23 Perkembangan Pasar Nilai Tukar Global 37
Grafik I - 24 Perkembangan Aset BUK 40
Grafik I - 25 Tren Pertumbuhan DPK 40
Grafik I - 26 Tren Pertumbuhan Kredit Tahunan (yoy) 41
Grafik I - 27 Tren Pertumbuhan Kredit Triwulanan (qtq) 41
Grafik I - 28 Tren NPL (%) 41
Grafik I - 29 Tren Rentabilitas dan Efisiensi 41
Grafik I - 30 Tren Aset BPR 42
Grafik I - 31 Tren Pertumbuhan DPK (yoy) 43
Grafik I - 32 Pertumbuhan Kredit BPR Berdasarkan Jenis Penggunaan 43
Grafik I - 33 Tren ROA dan BOPO BPR 43
Grafik I - 34 Penyebaran Kredit UMKM Berdasarkan Wilayah 45
Grafik I - 35 Kinerja Indeks di Beberapa Bursa Utama (qtq) 48
Grafik I - 36 Perkembangan Indeks Industri (qtq) 48
Grafik I - 37 Perkembangan IHSG dan Nilai Rata-rata Perdagangan Saham Harian 48
Grafik I - 38 Perkembangan IHSG dan Net Asing 49
Grafik I - 39 Indonesia Government Securities Yield Curve (IBPA-IGSYC) 49
Grafik I - 40 Perkembangan Jumlah SID 50
Grafik I - 41 Rencana Penggunaan Dana 58
Grafik I - 42 Market Share BAE Berdasarkan Emiten yang Diadministrasikan 60
Grafik I - 43 Komposisi Jumlah Pelaku IKNB Triwulan IV-2021 62
Grafik I - 44 Distribusi Investasi Industri Dana Pensiun per Triwulan IV-2021 66
Grafik I - 45 Pertumbuhan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas Perusahaan Pembiayaan 67
Grafik I - 46 Piutang Perusahaan Pembiayaan 67
Grafik I - 47 Pertumbuhan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas 70
Grafik I - 48 Pertumbuhan Pembiayaan/Penyertaan Modal 70
Grafik I - 49 Sumber Pendanaan Perusahaan Modal Ventura 71
Grafik I - 50 Tren Aset, Liabilitas, dan Ekuitas 72
Grafik I - 51 Pertumbuhan Aset LJKK 72
Grafik I - 52 Pertumbuhan Aset Perusahaan Penjaminan 72
Grafik I - 53 Outstanding Penjaminan 73
Grafik I - 54 Pertumbuhan Aset Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 73
Grafik I - 55 Pertumbuhan Nilai Pembiayaan Ekspor Indonesia 73
Grafik I - 56 Aset Penyaluran Pinjaman PT. SMF (Persero) 73
Grafik I - 57 Outstanding Penyaluran Pinjaman PT. SMF (Persero) 74
Grafik I - 58 Aset dan Outstanding Penyaluran Pinjaman Pegadaian 74
Grafik I - 59 Pertumbuhan Aset PT. PNM (Persero) 74
Grafik I - 60 Pertumbuhan Aset PT. Danareksa (Persero) 74
Grafik I - 61 Pertumbuhan Portofolio Efek PT. Danareksa (Persero) 75
Grafik I - 62 Perkembangan Kredit Kelautan dan Perikanan (JARING) 77

Grafik II - 1 Persebaran Jaringan Kantor BUK 91


Grafik II - 2 Klaster Model Bisnis Inovasi Keuangan Digital dan Jumlah Perusahaan 117
Grafik II - 3 Kinerja Intermediasi IJK 121
Grafik II - 4 Outstanding Fintech 121
Grafik II - 5 Premi Asuransi 121
Grafik II - 6 CAR Perbankan 122
Grafik II - 7 RBC Industri Perasuransian 122
Grafik II - 8 Gearing Ratio Perusahaan Pembiayaan 122
Grafik II - 9 Rasio NPL Perbankan 122
Grafik II - 10 Rasio NPF Perusahaan Pembiayaan 122
Grafik II - 11 Penyaluran Kredit Sektor Agribisnis 127
Grafik II - 12 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Agribisnis 127

Triwulan IV-2021 xv
Grafik II - 13 NPL Sektor Agribisnis 128
Grafik II - 14 10 Sub Sektor Agribisnis dengan NPL Terbesar 128
Grafik II - 15 Penyaluran KUR Sektor Agribisnis 128
Grafik II - 16 NPL KUR Sektor Agribisnis 129
Grafik II - 17 Penyaluran Kredit Sektor Manufaktur 129
Grafik II - 18 10 Sektor Industri Penerima Kredit Terbesar di Sektor Manufaktur 129
Grafik II - 19 NPL Kredit Sektor Manufaktur 130
Grafik II - 20 10 Industri dengan Tingkat NPL Tertinggi 130
Grafik II - 21 KUR Sektor Manufaktur 130
Grafik II - 22 NPL KUR Sektor Manufaktur 131
Grafik II - 23 Penyaluran Kredit Sektor Pariwisata 131
Grafik II - 24 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Pariwisata 131
Grafik II - 25 NPL Kredit Sektor Pariwisata 132
Grafik II - 26 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar 132
Grafik II - 27 Penyaluran KUR Sektor Pariwisata 132
Grafik II - 28 NPL KUR Sektor Pariwisata 133
Grafik II - 29 Penyaluran Kredit Sektor Perikanan 133
Grafik II - 30 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Perikanan 133
Grafik II - 31 NPL Kredit Sektor Perikanan 134
Grafik II - 32 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar 134
Grafik II - 33 Penyaluran KUR Sektor Perikanan 134
Grafik II - 34 NPL KUR Sektor Perikanan 135
Grafik II - 35 Penyaluran Kredit ke Sektor Pertambangan 135
Grafik II - 36 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar Sektor Pertambangan dan Penggalian 135
Grafik II - 37 NPL Kredit Sektor Pertambangan dan Penggalian 136
Grafik II - 38 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar 136
Grafik II - 39 KUR Sektor Pertambangan dan Penggalian 136
Grafik II - 40 NPL KUR Sektor Pertambangan dan Penggalian 137
Grafik II - 41 Penyaluran Kredit ke Sektor Konstruksi (Konvensional dan Syariah) 137
Grafik II - 42 10 Sub sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Konstruksi 137
Grafik II - 43 NPL Sektor Konstruksi (Konvensional dan Syariah) 138
Grafik II - 44 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar 138
Grafik II - 45 Penyaluran KUR ke Sektor Konstruksi (Konvensional dan Syariah) 138
Grafik II - 46 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Konstruksi 139
Grafik II - 47 Penyaluran Kredit Sektor Kesehatan dan Sosial 139
Grafik II - 48 6 Sub Sektor Penyumbang Kredit Terbesar Sektor Kesehatan 139
Grafik II - 49 NPL Kredit Sektor Kesehatan dan Sosial 140
Grafik II - 50 6 Sub Sektor dengan NPL Terbesar 140
Grafik II - 51 Penyaluran KUR Sektor Kesehatan dan Sosial 140
Grafik II - 52 NPL KUR Sektor Kesehatan dan Sosial 140
Grafik II - 53 Aplikasi Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) 141
Grafik II - 54 Perizinan Melalui SPRINT 141
Grafik II - 55 Jumlah Pelapor Tahun 2021 143
Grafik II - 56 Jumlah Permintaan Informasi Debitur oleh Pelapor SLIK pada Triwulan IV-2021 143
(termasuk permintaan interaktif dan batch)
Grafik II - 57 Jumlah Layanan SLIK kepada Masyarakat Triwulan IV-2021 144
Grafik II - 58 Prosedur Permintaan Layanan SLIK Online 144
Grafik II - 59 Penerimaan Layanan Triwulan IV-2021 159
Grafik II - 60 Layanan Pertanyaan Triwulan IV-2021 159
Grafik II - 61 Layanan Informasi Triwulan IV-2021 159
Grafik II - 62 Layanan Pengaduan Triwulan IV-2021 159
Grafik II - 63 Jenis Produk Terpopular pada Sektor Perbankan 160
Grafik II - 64 Jenis Produk Terpopular pada Industri Perasuransian 160
Grafik II - 65 Jenis Produk Terpopular pada IKNB Lainnya 160
Grafik II - 66 Jenis Produk Terpopular pada Industri Pembiayaan 160
Grafik II - 67 Jenis Produk Terpopular pada Sektor Pasar Modal 160
Grafik II - 68 Jenis Produk Terpopular pada Industri Fintech 160
Grafik II - 69 Jenis Permasalahan Terbanyak pada Sektor Perbankan 160

xvi Laporan Triwulanan OJK


Grafik II - 70 Jenis Permasalahan Terbanyak pada Industri Perasuransian 160
Grafik II - 71 Jenis Permasalahan Terbanyak pada IKNB Lainnya 160
Grafik II - 72 Jenis Permasalahan Terbanyak pada Industri Pembiayaan 160
Grafik II - 73 Jenis Permasalahan Terbanyak pada Sektor Pasar Modal 161
Grafik II - 74 Jenis Permasalahan Terbanyak pada Industri Fintech 161
Grafik II - 75 Tingkat Penyelesaian Layanan 161
Grafik II - 76 Layanan Berdasarkan Jenis Kanal 161
Grafik II - 77 Perbandingan Penerimaan Layanan 161
Grafik II - 78 Pemantauan Iklan Triwulanan 166
Grafik II - 79 Tren Penghentian Entitas Ilegal 2021 169

Grafik III - 1 Tren Aset Perbankan Syariah 186


Grafik III - 2 Komposisi Sumber Dana Perbankan Syariah (Selain Modal) 186
Grafik III - 3 Pembiayaan Perbankan Syariah Berdasarkan Lokasi Bank Penyalur 188
Grafik III - 4 Saham Syariah berdasarkan Sektor Industri 189
Grafik III - 5 Perkembangan Sukuk Negara Outstanding 192
Grafik III - 6 Jumlah Entitas IKNB Syariah 193

Grafik IV - 1 Laporan Gratifikasi Berdasarkan Kategori Gratifikasi 211


Grafik IV - 2 Indeks Integritas OJK 212
Grafik IV - 3 Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisioner dan Board Seminar Triwulan IV-2021 212
Grafik IV - 4 Jumlah Publikasi di Website OJK 213
Grafik IV - 5 Lokasi Kantor Regional dan Kantor OJK Daerah 223

Triwulan IV-2021 xvii


Ringkasan Eksekutif

Tinjauan Perekonomian dan Sektor Jasa Keuangan OJK bersama dengan Bank Indonesia dan Pemerintah
melanjutkan komitmen untuk terus mengoptimalkan
Perekonomian global masih dihadapkan dengan risiko dukungan stimulus dan kebijakan relaksasi kepada para
varian Omicron COVID-19 sehingga beberapa negara pelaku industri jasa keuangan untuk mempercepat
telah menerapkan kembali pembatasan mobilitas yang pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan intermediasi
mempengaruhi inflasi global. Meskipun demikian, industri jasa keuangan menunjukkan tren positif,
pada triwulan IV-2021 kinerja perekonomian global sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional.
terus membaik. Tren inflasi pun masih berlanjut OJK mencatat stabilitas sektor jasa keuangan hingga
terutama di Amerika Serikat dan di banyak negara akhir triwulan IV-2021 tetap terjaga diiringi dengan
berkembang, disebabkan oleh volatilitas harga energi, fungsi intermediasi perbankan dan penghimpunan
tekanan upah lokal, dan gangguan rantai pasokan. dana di pasar modal yang terus membaik. Indikator
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sektor jasa keuangan pada triwulan IV-2021 sangat
pada akhir tahun 2021 sebesar 4,2% (yoy), meningkat solid dengan tingkat permodalan yang relatif tinggi
dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. serta likuiditas dan risiko kredit yang terkendali.
Pertumbuhan perekonomian advanced economies Penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 5,24%
diprediksi sebesar 4,4% (yoy) dan emerging markets yoy didorong peningkatan pada kredit UMKM dan
sebesar 4,0% (yoy) (IMF World Economic Outlook, ritel. Penghimpunan dana di pasar modal hingga akhir
Januari 2022). Peningkatan strategi kesehatan global triwulan IV-2021 tercatat sebesar Rp363,29 triliun,
yang lebih efektif dan percepatan proses vaksinasi di yaitu merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah
seluruh dunia tetap menjadi prioritas utama yang akan yang disertai dengan penambahan 56 emiten baru.
menyelamatkan jutaan nyawa, mengurangi risiko varian OJK secara berkelanjutan memantau perkembangan
baru COVID-19 yang lebih berbahaya, dan mempercepat terkini dan terus mendorong para pelaku di sektor
pemulihan ekonomi global. jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja sehingga
dapat memberikan kontribusi dalam mempertahankan
Perekonomian nasional menunjukkan pemulihan yang stabilitas sistem keuangan dan mendukung percepatan
terus berlanjut dengan pertumbuhan sebesar 5,02% pemulihan ekonomi nasional.
(yoy), didorong oleh kesuksesan program vaksinasi
dan mobilitas masyarakat yang terus meningkat Pengaturan, Pengawasan dan Pengembangan Sektor
diiringi penerapan protokol kesehatan. PDB Indonesia Jasa Keuangan
pada triwulan IV-2021 berada pada level 3,55% (yoy)
yang sebagian besar didukung oleh konsumsi rumah OJK secara terus menerus mengevaluasi dan
tangga dan investasi (PMTDB). Angka tersebut naik mengoptimalkan berbagai kebijakan di sektor jasa
dibandingkan triwulan III-2021 yang berada pada keuangan untuk mendorong percepatan pemulihan
level 3,51% (yoy) sebagai dampak dari peningkatan dan pertumbuhan ekonomi nasional. OJK melibatkan
mobilitas dan konsumsi masyarakat. Pemerintah tetap Pemerintah Daerah, Lembaga, dan Instansi terkait untuk
memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat mendukung perkembangan ekonomi baru. Melalui sinergi
selama masa liburan untuk mengendalikan penyebaran dengan berbagai pemangku kepentingan, OJK terus
COVID-19 sehingga program pemulihan ekonomi dan berupaya meningkatkan peran industri jasa keuangan
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi diharapkan sebagai katalisator pemulihan ekonomi nasional.
terus berlanjut.

xviii Laporan Triwulanan OJK


OJK menerbitkan sejumlah Peraturan Otoritas Jasa OJK resmikan penggunaan aplikasi OJK-BOX atau
Keuangan (POJK) untuk mendorong industri jasa OBOX untuk BPR dan BPRS sebagai upaya menerapkan
keuangan khususnya perbankan lebih efisien, berdaya pengawasan berbasis teknologi informasi (suptech/
saing, adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan supervisory technology) untuk meningkatan efisiensi
mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi OJK.
POJK tentang Penyelenggaraan Produk BPR OBOX merupakan aplikasi pintar yang memungkinkan
dan BPRS diterbitkan sebagai upaya mendorong Bank untuk berbagi data dan informasi yang bersifat
industri perbankan khususnya BPR/BPRS untuk transaksional dalam periode waktu tertentu melalui
berinovasi dan berkolaborasi dengan lembaga lain repository. OBOX untuk BPR dan BPRS ini bertujuan
dalam penyelenggaraan produk sejalan dengan untuk meningkatkan efektivitas penyampaian data,
perubahan perilaku dan ekspektasi masyarakat yang pelaksanaan kegiatan pemeriksaan onsite oleh
memanfaatkan teknologi informasi. Pengaturan lain pengawas, serta meningkatkan risk awareness bagi
yang diterbitkan terkait Perpanjangan Kebijakan BPR dan BPRS sehingga dapat mengidentifikasi
Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19 bagi potensi permasalahan secara lebih dini. Penggunaan
Lembaga Jasa Keuangan Nonbank pada POJK Nomor aplikasi ini mampu mengurangi waktu pemeriksaan di
30/POJK.05/2021, Penerapan Klasifikasi Saham bank (on-site examination) tanpa mengurangi kualitas
dengan Hak Suara Multipel oleh Emiten dengan Inovasi hasil pemeriksaan berkat data dan informasi yang
dan Tingkat Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan dapat diakses melalui OBOX BPR dan BPRS.
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekutias Berupa Saham
pada POJK Nomor 22/POJK.04/2021. OJK saat ini tengah mengembangkan berbagai
inisiatif pengawasan berbasis teknologi informasi
OJK bersama berbagai Kementerian dan Lembaga yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi
sedang menyusun dokumen mengenai Taksonomi proses pengawasan atau lebih dikenal dengan istilah
Hijau sebagai upaya mempercepat program Supervisory Technology (Suptech). OJK meluncurkan
pembiayaan dengan prinsip berkelanjutan di sektor dua program customer support tech berupa program
jasa keuangan. Dokumen Taksonomi Hijau merupakan customer sentiment analysis untuk menganalisis sikap
acuan dalam menyamakan bahasa tentang kegiatan yang diungkapkan konsumen dalam data tidak terukur
usaha atau produk dan jasa yang tergolong hijau, seperti konten media sosial dan program automated
sebagai upaya perlindungan lingkungan serta mitigasi chatbot untuk penanganan aduan secara lebih cepat
dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia. Taksonomi dan akurat.
Hijau merupakan living document dan terbuka untuk
pengembangan klasifikasi dan bentuk kegiatan usaha
baru dan sejalan dengan penegasan Presiden Republik
Indonesia atas komitmen Indonesia dalam penanganan
perubahan iklim di UN Climate Change Conference ke-
26 (COP26).

Triwulan IV-2021 xix


OJK bersama Kementerian dan/atau Lembaga terkait OJK telah menerbitkan Roadmap Pengembangan
berkomitmen untuk terus berantas pinjol ilegal. Perbankan Indonesia (RP2I) 2021–2025 bagi industri
Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pemberantasan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan
Pinjaman Online Ilegal yang memuat langkah-langkah Rakyat Syariah (BPRS) untuk meningkatkan
dari masing-masing 5 Kementerian dan/atau Lembaga kontribusi nyata BPR dan BPRS bagi masyarakat
yaitu OJK, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Bank dan perekonomian di daerah. Melalui Roadmap ini,
Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, diharapkan dapat mewujudkan visi BPR dan BPRS
dan Kepolisian RI. Komitmen bersama ini lingkupnya untuk menjadi bank yang agile, adaptif, kontributif
meliputi sosialisasi dan edukasi, pencegahan, dan resilient, dalam memberikan akses keuangan
penanganan pengaduan masyarakat dan penegakan kepada Usaha Mikro dan Kecil dan masyarakat di
hukum. daerah atau wilayahnya. Roadmap industri BPR dan
BPRS mengusung empat pilar utama, yaitu Penguatan
OJK mengeluarkan berbagai kebijakan untuk Struktur dan Keunggulan Kompetitif, Akselerasi
mendorong ekosistem digital SJK. Roadmap Inovasi Transformasi Digital, Penguatan Peran BPR dan
Keuangan Digital dan Rencana Aksi 2020-2024 BPRS terhadap Daerah atau Wilayah, dan Penguatan
merupakan strategi regulasi dan supervisi yang Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan.
dirancang untuk mendukung pertumbuhan inovasi
keuangan digital di Indonesia. Regulatory Sandbox OJK menghentikan sementara pemberian izin bagi
merupakan principle based regulation yang fleksibel Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha
terhadap dinamika perkembangan bisnis. OJK Infinity Selaku Manajer Investasi pada akhir triwulan IV-2021
(Innovation Centre for Digital Financial Technology) guna melakukan evaluasi dan penataan industri
sebagai pusat pembelajaran dan inovasi bagi fintech, Manajer Investasi. Tujuan dari keputusan ini yaitu
sarana koordinasi dan kolaborasi dengan pemangku dalam rangka penyempurnaan peraturan perizinan
kepentingan utama, dab kaboratorium regulatory Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha
sandbox. Perizinan berbasis digital menggunakan sebagai Manajer Investasi serta melakukan evaluasi
sistem SPRINT yang akan digabungkan dengan data atas tata kelola pengelolaan investasi, peningkatan
terintegrasi lintas sektor keuangan melalui sistem kapasitas dan peningkatan penerapan prinsip kehati-
APOLO. hatian atas seluruh Manajer Investasi yang telah
memperoleh izin usaha. Melalui keputusan ini, OJK
OJK meluncurkan Cetak Biru Transformasi Digital menjaga agar industri pengelolaan investasi berjalan
Perbankan sebagai arah dan acuan dalam upaya sehat dan memiliki kualitas profesionalisme yang
mempercepat transformasi digital industri perbankan memadai untuk mendorong industri Manajer Investasi
secara nasional untuk meningkatkan daya tahan, daya yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri
saing, lincah dan adaptif dalam menghadapi berbagai pengelolaan investasi secara keseluruhan.
tantangan di masa depan. Cetak Biru ini berfokus pada
lima elemen pengembangan digitalisasi perbankan OJK masih menjalankan percepatan proses analisis
untuk mendorong perbankan dalam menciptakan atas pengajuan permohonan pencatatan Inovasi
inovasi produk dan layanan keuangan yang berorientasi Keuangan Digital (IKD). Total penyelenggara IKD hingga
pada konsumen dan mampu memenuhi ekspektasi triwulan IV-2021 berjumlah 84 Penyelenggara untuk
konsumen, yang meliputi data, teknologi, manajemen masuk ke dalam fase uji coba regulatory sandbox yang
risiko teknologi informasi, kolaborasi, dan tatanan saat ini terdiri dari 16 Klaster atau vertikal model bisnis
institusi. Cetak Biru ini mengedepankan aspek Balance berbeda. Hingga akhir triwulan IV-2021, terdapat empat
dan Technology Neutral, yaitu untuk menyeimbangkan klaster yang telah selesai masa uji cobanya antara lain
upaya mendorong inovasi perbankan dengan tetap online gold depository, social network & robo advisor,
memperhatikan aspek prudensial dan juga untuk lebih project financing yang bertransformasi menjadi
fleksibel dalam penerapan teknologi tertentu sehingga securities crowdfunding, dan blockchain based.
dapat mengikuti perkembangan pada masa yang akan
datang.

xx Laporan Triwulanan OJK


OJK secara konsisten mendorong peningkatan indeks biaya terjangkau. OJK mendorong agar penanganan
literasi dan inklusi keuangan nasional. Pada akhir pengaduan dan sengketa konsumen dapat diselesaikan
triwulan IV-2021, OJK meluncurkan Strategi Nasional oleh lembaga jasa keuangan melalui sarana
Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 penanganan permasalahan secara internal oleh Pelaku
dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia Usaha Jasa Keuangan (PUJK) atau melalui Aplikasi
yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi, Portal Pengaduan Konsumen (APPK) OJK.
sehingga dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa
keuangan yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan OJK menetapkan delapan Arah Kebijakan Strategis
keuangan yang berkelanjutan. Arah strategi SNLKI Tahun 2022 pada akhir triwulan IV-2021, yaitu
2021-2025 disusun berdasarkan 3 pilar program mengantisipasi dampak risiko cliff effect dari
strategis SNLKI (Revisit 2017), yaitu Cakap Keuangan, normalisasi kebijakan dan potensi risiko perkembangan
Sikap dan Perilaku Keuangan Bijak, serta Akses COVID-19; mendorong percepatan transformasi
Keuangan. Program strategis dimaksud kemudian ekonomi hijau dan mitigasi risiko perubahan iklim;
dijabarkan menjadi beberapa program inisiatif serta mendorong percepatan transformasi ekonomi
core action guna mempermudah dan mempertajam digital; meningkatkan efektivitas program inklusi
fokus kegiatan yang diperlukan untuk mencapai keuangan dan perlindungan konsumen; mendukung
masing-masing tujuan program strategis. SNLKI 2021- pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan
2025 menetapkan 10 sasaran prioritas yang mencakup sektor jasa keuangan syariah; melanjutkan inisiatif
Pelajar, Mahasiswa, dan Pemuda/i; Profesi; Karyawan; perubahan proses bisnis pengawasan dari traditional
Petani dan Nelayan; Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan approach ke arah pengawasan sektor jasa keuangan
Calon PMI; Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; terintegrasi berbasis teknologi informasi; melakukan
Penyandang Disabilitas; Masyarakat Daerah Terdepan, Percepatan Reformasi Pengawasan Industri Keuangan
Terluar, Tertinggal (3T); Perempuan/ Ibu Rumah Non Bank (IKNB); dan mengembangkan organisasi yang
Tangga; dan Komunitas agar implementasi program akuntabel, efektif dan efisien.
lebih terarah dan fokus.
Pembahasan lengkap mengenai pelaksanaan tugas
OJK terus berupaya dalam meningkatkan perlindungan pokok dan fungsi OJK selama triwulan IV-2021
terhadap konsumen di sektor jasa keuangan. OJK dijabarkan dalam buku Laporan OJK Triwulan IV-2021.
memerintahkan lembaga jasa keuangan untuk
mengedepankan prinsip-prinsip perlindungan
konsumen dalam setiap tahapan product life cycle yang
meliputi transparansi, perlakuan yang adil, keandalan,
kerahasiaan dan keamanan data/informasi konsumen
serta penanganan pengaduan dan penyelesaian
sengketa konsumen secara sederhana, cepat dan

Triwulan IV-2021 xxi


Indikator Umum
Sektor Jasa Keuangan

4,43% 2,05% 0,49 -1,80 3,87%

DPK Kredit CAR LDR Aset


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
Rp7.162,29T Rp5.652,84T 25,18% 78,93% Rp9.735,39T
Bank Umum
Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp7.479,46T Rp5.768,59T 25,67% 77,13% Rp10.112,30T

4,30% 2,16% 0,48 -1,62 3,80%

DPK Kredit CAR LDR Aset


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
Rp6.820,95T Rp5.395,97T 25,18% 79,11% Rp9.316,62T
Bank Umum
Konvensional Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp7.114,04T Rp5.512,37T 25,66% 77,49% Rp9.670,52T

3,56% 1,65% 0,14 -1,23 3,74%

DPK Kredit CAR LDR Aset


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
Bank Rp112,98T Rp114,69T 32,01% 74,90% Rp162,37T
Perkreditan
Rakyat (BPR) Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp117,01T Rp116,58T 32,15% 73,67% Rp168,44T

4,68% 4,83% 1,53% 15% 206%

IHSG NAB Reksa Dana Nilai Jumlah Emisi Nilai Emisi


Triwulan III - 21 Perdagangan Triwulan IV - 20 Triwulan IV - 20
Triwulan III - 21
Rp551,76T Obligasi 169 Rp118,70T
6.286,94
Triwulan IV - 21 Triwulan III - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Pasar Modal Triwulan IV - 21
Rp3.144,59T
6.581,48 Rp578,44T 194 Rp363,29T
Triwulan IV - 21
Rp3.191,59T

xxii Laporan Triwulanan OJK


2,98% 0,03 2,54% 1,43% -2,23%

Aset IKNB Penetrasi Asuransi Aset Dana Piutang Nilai Pembiayaan


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Pensiun Pembiayaan Ekspor
Rp2.713,24T 3,16% Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
IKNB Rp319,29T Rp359,09T Rp85,89T
Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp2.794,23T 3,19% Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp327,40T Rp364,23T Rp83,97T

6,61% 1,38% 7,36% 0,74

DPK Pembiayaan Aset CAR


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
Bank Umum Rp514,54T Rp401,97T Rp630,34T 24,97%
Syariah dan UUS Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp525,53T Rp407,02T Rp676,74T 25,71%

8,25% 5,71% 7,51% -0,07

DPK Pembiayaan Aset CAR


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
Rp10,71T Rp11,34T Rp15,87T 23,86%
BPRS
Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp11,59T Rp11,98T Rp17,06T 23,79%

4,12% 6,51% -6,44% 0,53%

ISSI NAB Reksa Dana Sukuk Korporasi Nilai SBSN


Triwulan III - 21 Syariah Outstanding Triwulan III - 21
181,54 Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Rp1.150,91T
Pasar Modal
Rp41,31T Rp37,16T
Syariah Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
189,02 Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21 Rp1.157,06T
Rp44,00T Rp34,77T

0,76% 2,37% 13,19% 3,30%

Aset IKNB Syariah Investasi Asuransi Piutang Pembiayaan Aset LK


Triwulan III - 21 Triwulan III - 21 Syariah Khusus Syariah
Rp117,83T Rp35,05T Triwulan III - 21 Triwulan III - 21
IKNB Syariah
Rp11,98T Rp42,77T
Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp120,92T Rp35,58T Triwulan IV - 21 Triwulan IV - 21
Rp13,56T Rp44,18T

Triwulan IV-2021 xxiii


Kebijakan dalam Mendukung
Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Realisasi Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan


Outstanding restrukturisasi kredit dan jumlah debitur restrukturisasi perbankan akibat pandemi COVID-19 per Desember
2021 menunjukkan tren menurun dibandingkan periode sebelumnya. Peran restrukturisasi sangat besar menekan tingkat
NPL/NPF dari Bank/Perusahaan Pembiayaan sehingga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dengan baik.

Nilai Restrukturisasi COVID-19 COVID-19 Loan Restructuring Proportion


800.000 UMKM Non UMKM Total
Rp663,49T 8.000.000
Total 6.258.129
600.000
6.000.000
UMKM 4.573.615
4.042.922
400.000
4.000.000
3.115.937

200.000 Non UMKM 1.684.514


2.000.000 926.985

-
Aug 20

Dec 20
Jun 20

Oct 20
Apr 20

Dec 21
Jun 21
Feb 21

Apr 21

Jul 20

Nov 20

Jul 21

Nov 21
Mar 20
Apr 20
May 20
Jun 20

Aug 20
Sep 20
Oct 20

Dec 20
Jan 21
Feb 21
Mar 21
Apr 21
May 21
Jun 21

Aug 21
Sep 21
Oct 21

Dec 21
Oct 21
Aug 21

Perbankan IKNB

Restrukturisasi
Restrukturisasi
Total 4,04 juta Debitur Perusahaan Pembiayaan Pergadaian PT Pegadaian
Total Outstanding 5,23 juta Kontrak Restrukturasi Persero
Rp663,49 triliun Outstanding 115.984 nasabah
Rp219,61 triliun Total Outstanding
Rp3,91 triliun

UMKM Lembaga Pembiayaan PT Permodalan Nasional


3,11 juta Debitur Ekspor Indonesia (LPEI) Madani (Persero)
Outstanding 195 nasabah 716.000 Nasabah
Rp256,73 triliun Total Outstanding Outstanding
Rp38,21 triliun Rp1,18 triliun

Non-UMKM Penyaluran KMK Program PEN & Penjaminan


0,93 juta Debitur
PT Jamkrindo
Outstanding
Rp406,76 triliun 20 Bank Penyalur Nilai penjaminan Rp14,30 triliun
Penyaluran Kredit Modal Kerja Total Terjamin 33.991 Nasabah
Program PEN Rp17,87 triliun

*Data Update per 31 Desember 2021 *Data Update per 31 Desember 2021

xxiv Laporan Triwulanan OJK


Perpanjangan Kebijakan Countercyclical bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
Perpanjangan kebijakan countercyclical dilakukan sebagai langkah antisipatif dan lanjutan untuk menjaga pemulihan
ekonomi yang sudah mengalami perbaikan serta mempersiapkan bank dan debitur untuk kembali pulih tanpa
menimbulkan gejolak setelah kebijakan ini berakhir (cliff-effect).

OJK menerbitkan POJK Nomor 30/POJK.05/2021 tentang tentang Perubahan Kedua atas POJK Nomor 14/POJK.05/2020
Tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank dengan pokok
ketentuan antara lain penyempurnaan ketentuan mengenai kebijakan Countercyclical dampak penyebaran COVID-19
bagi LJKNB dan SEOJK Nomor 29/SEOJK.04/2021 tentang Kebijakan Relaksasi Atas Kewajiban Penyampaian Laporan
Lembaga Efek Dan Perintah Kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring Dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian Terkait Transaksi Efek Dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus
Disease 2019.

Percepatan Akses Keuangan Daerah

Festival Toba Vaganza


OJK bersama Industri Jasa Keuangan serta
berbagai pemangku kepentingan di Sumatera Utara
menyelenggarakan Festival UMKM Toba Vaganza dengan
tema “UMKM Bangkit, Ekonomi Tumbuh” di Kabupaten
Simalungun.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen OJK dalam


mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
(Gernas BBI) melalui berbagai kegiatan pengembangan
dan pemberdayaan UMKM di daerah dalam rangka
pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, kegiatan ini
juga dalam rangka menjelang HUT Satu Dasawarsa OJK Pembukaan Festival Toba Vaganza
sebagai wujud terus Mengabdi Untuk Negeri.

Peresmian KUR Klaster Serai Wangi Minahasa


Peluncuran pembiayaan KUR Bohusami Bakobong
Klaster Pertanian Serai Wangi dilakukan di Desa Panasen,
Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa. Tanaman serai
wangi menjadi salah satu program kerja TPAKD Provinsi
Sulawesi Utara karena memiliki prospek penjualan
bagus yang bisa dijadikan berbagai produk turunan
berupa bahan baku minyak wangi, sabun, dan shampo.
KUR klaster diharapkan mampu membantu para petani
memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan,
hingga pemasaran atas komoditas pertaniannya sehingga
kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Peresmian KUR Klaster Serai Wangi

Peresmian Bank Wakaf Mikro di Lampung


Wakil Presiden Republik Indonesia didampingi Ketua
Dewan Komisioner OJK meresmikan pendirian Bank
Wakaf Mikro (BWM) Pondok Pesantren Muhammadiyah
Sabilil Muttaqien di Metro Lampung.

Peresmian BWM yang kedua di Provinsi Lampung ini


merupakan komitmen OJK dalam mendukung kebijakan
pemerintah untuk terus memperluas akses keuangan
masyarakat terutama mendorong pengembangan sektor
usaha mikro guna meningkatkan kesejahtaraan warga
di sekitar pesantren sebagai pusat pendidikan, pusat
dakwah dan pusat pemberdayaan masyarakat. Melalui
Bank Wakaf Mikro OJK hadir untuk ikut menyukseskan Peresmian Bank Wakaf Mikro di Lampung
pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat, yang
sulit diakses oleh perbankan dan melakukan pembinaan
kepada masyarakat yang memiliki potensi besar di daerah.

Triwulan IV-2021 xxv


Dukungan OJK terhadap
Program Prioritas Pemerintah
Bank Wakaf Mikro (LKM Syariah)
Sampai dengan triwulan IV-2021 jumlah BWM yang beroperasi 62. Jumlah
pembiayaan outstanding adalah Rp11,8 miliar. Akumulasi pembiayaan disalurkan
sebanyak Rp80 miliar kepada 51.342 nasabah yang terbentuk dalam 3.109 Kelompok
Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI).

Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)


Program perlindungan dan pemberdayaan petani untuk meminimalkan dampak
negatif perubahan iklim dan gangguan serangan organisme yang menyebabkan gagal
panen. Pada triwulan IV-2021, jumlah lahan pertanian yang terdaftar adalah 486.640
ha dengan jumlah petani 627.601 orang. Nilai premi tercatat adalah Rp72 miliar,
sedangkan nilai klaim dibayar Rp96,51 miliar.

Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)


Program AUTS adalah program pemberian ganti rugi kepada peternak apabila terjadi
kematian pada sapi ternak. Pada triwulan IV-2021, jumlah sapi yang terproteksi
adalah 100.001 ekor dan jumlah peternak yang ikut serta adalah 43.672 peternak
dengan total premi Rp20 miliar.

Pembiayaan Ekonomi Kreatif


Dalam rangka meningkatkan penyaluran pembiayaan pada Sektor Produktif
khususnya di sektor industri kreatif berorientasi ekspor dan UMKM serta mendukung
Program Pemerintah dalam rangka meningkatkan pembiayaan ekspor pada ekonomi
kreatif dan UMKM. Selama triwulan IV-2021, total penyaluran pembiayaan di sektor
ekonomi kreatif sebesar Rp38,27 triliun.

Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)


Akselerasi inklusi keuangan bagi generasi muda usia sekolah dan untuk meningkatkan
budaya menabung sejak dini dilakukan melalui program Satu Rekening Satu Pelajar.
Hingga triwulan IV-2021, tercatat sebanyak 46,02 juta rekening tabungan segmen
anak/pelajar (termasuk SimPel/SimPel iB) atau sebesar 71,21% dari total 64,6 juta
pelajar pada 2021 dengan total nominal sebesar Rp30,2 triliun.

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)


Forum koordinasi bagi lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk
mempercepat akses Keuangan di daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
regional dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

329 TPAKD Terbentuk 292 TPAKD Dikukuhkan


34 Provinsi 295 Kabupaten/Kota 34 Provinsi 258 Kabupaten/Kota

xxvi Laporan Triwulanan OJK


Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka
Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI)
Laku Pandai merupakan Program penyediaan layanan keuangan melalui kerja sama
dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi
informasi. Produk-produk yang disediakan antara lain tabungan dengan karakteristik
Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, dan
produk keuangan lainnya seperti Asuransi Mikro.

Bank Penyelenggara Agen Nasabah


35 1.452.383 34.874.965

Jumlah Nominal Tabungan Jumlah Nasabah Kredit Nominal Kredit


Rp15,78 triliun 166.430 Rp3,87 triliun

Pembiayaan Sektor Riil Melalui Pasar Modal


a. Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP) tetap berjumlah tujuh dengan dana
kelolaan sebesar Rp3,55 triliun.
b. Dana kelolaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Sektor Riil meningkat
6,48% menjadi Rp34,48 triliun dan jumlah kontrak RDPT tetap 69 RDPT.
c. Kontrak KIK EBA berjumlah sembilan dengan dana kelolaan menurun menjadi
sebesar Rp3,15 triliun.
d. KIK-DIRE berjumlah tujuh KIK dengan dana kelolaan naik menjadi sebesar Rp10,24
triliun.
e. Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) mengalami penurunan menjadi 565 KPD dengan
dana kelolaan naik 1,81% menjadi Rp215796 triliun.
f. KIK-DINFRA tetap berjumlah delapan dengan dana kelolaan naik menjadi sebesar
Rp7,76 triliun.

Generic Model Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR)


Kredit/pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang disalurkan melalui TPAKD dengan proses
cepat, mudah, dan berbiaya rendah, untuk mengurangi ketergantungan/pengaruh entitas kredit informal/ilegal.

Perkembangan Penyaluran K/PMR


Generic Model K/PMR Jumlah TPKAD*
Jumlah Debitur Nominal Penyaluran

GM 1
26 85.467 Rp842,39 juta
Proses Cepat

GM 2
19 45.490 Rp581,35 juta
Berbiaya Rendah

GM 3
32 92.732 Rp906,92 juta
Proses Cepat & Berbiaya Rendah

Total 65 223.689 Rp2.330,66 juta

*Terdapat 11 TPKAD dengan lebih dari 1 Generic Model

Triwulan IV-2021 xxvii


xxviii Laporan Triwulanan OJK
Bab 1
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan

Triwulan IV-2021 29
30 Laporan Triwulanan OJK
1.1 Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia Tabel I - 1 | Vaksinasi Global (% populasi)

1.1.1 Perkembangan Ekonomi Global 2Q21 Okt 21 Nov 21 Dec 21

Advanced Economies
Perekonomian global pada triwulan IV-2021 Amerika Serikat 55 67 70 73
secara umum masih melanjutkan pemulihan,
Jepang 26 78 79 80
meski lajunya sedikit melambat seiring
meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa Jerman 55 69 71 74
negara akibat penyebaran varian Omicron.
Perancis 51 76 77 78
Sementara itu, normalisasi kebijakan The Fed
dan beberapa bank sentral dunia lain dapat Inggris 66 73 75 76
menjadi downside risk terhadap pemulihan Italia 57 77 78 80
perekonomian global.
Spanyol 55 81 82 85

Emerging Markets
Di sepanjang triwulan IV-2021, kasus baru COVID-19
Tiongkok 43 76 85 87
global terpantau melandai meskipun di akhir triwulan
IV-2021, kasus baru COVID-19 di advanced economies Indonesia 11 43 50 59
meningkat seiring penyebaran varian baru COVID-19, Malaysia 18 78 79 79
yaitu Omicron. Beberapa negara advanced economies
Filipina 7 17 17 17
kembali menerapkan kebijakan restriksi parsial,
di antaranya Belanda dan Austria. Sementara, ada Thailand 10 60 69 73
juga beberapa negara, seperti Inggris dan Spanyol,
Brazil 34 74 77 78
yang memperluas jangkauan vaksin booster dengan
menurunkan batas usia penerima vaksin booster India 20 53 57 61
tersebut. Afrika Selatan 5 26 29 31

Sumber: ourworldindata.org
Grafik I - 1 | Kasus Baru Harian COVID-19 Advanced
Economies
Tabel I - 2 | Stringency Index
AS Inggris Perancis Jepang

Jerman Italia 2020 Okt 21 Nov 21 Dec 21


Ribu
500 Advanced Economies
400
300 Amerika Serikat 72 56 48 50
200
100 Jepang 47 47 47 47
0
Jerman 75 46 52 84
27 Jan 20
14 Feb 20
3 Mar 20
21 Mar 20
8 Apr 20
26 Apr 20
14 Mei 20
1 Jun 20
19 Jun 20
7 Jul 20
25 Jul 20
12 Aug 20
30 Aug 20
17 Sept 20
5 Oct 20
23 Oct 20
10 Nov 20
16 Des 20
3 Jan 21
21 Jan 21
7 Feb 21
26 Feb 21
16 Mar 21
3 Apr 21
21 Apr 21
9 Mei 21
27 Mei 21
14 Jun 21
2 Jul 21
20 Jul 21
7 Aug 21
12 Sep 21
30 Sep 21
18-Oct-21
5-Nov-21
23-Nov-21
11-Dec-21
29-Dec-21

Perancis 69 67 67 69
Sumber: ourworldindata.org
Inggris 72 41 45 48

Italia 80 69 71 76

Grafik I - 2 | Kasus Baru Harian COVID-19 Emerging Spanyol 73 42 41 47


Economies Emerging Markets

Brazil China Indonesia Malaysia Tiongkok 79 76 76 75


Filipina Thailand India (rhs) Afrika selatan
Indonesia 62 63 58 62

Malaysia 70 59 59 53
Ribu Ribu
100 600 Filipina 65 74 68 53
400
50
Thailand 55 57 55 41
200
Brazil 64 40 41 59
0 0
17-Jan-20
7-Feb-20
28-Feb-20
20-Mar-20
10-Apr-20
1-May-20
22-May-20
12-Jun-20
3-Jul-20
24-Jul-20
14-Aug20
4-Sep-20
25-Sep-20
16-Oct-20
6-Nov-20
27-Nov-20
18-Dec-20
8-Jan-21
29-Jan-21
19-Feb-21
12-Mar-21
2-Apr-21
23-Apr-21
14-May-21
4-Jun-21
25-Jun-21
16-Jun-21
6-Aug-21
27-Aug-21
17-Sep-21
8-Oct-21
29-Oct-21
19-Nov-21
10-Dec-21
31-Dec-21

India 69 56 41 51

Afrika Selatan 47 45 45 50
Sumber: ourworldindata.org
Sumber: ourworldindata.org

Triwulan IV-2021 31
Inflasi global masih persisten tinggi di tengah Kendati demikian, tekanan dari sisi supply mulai
penguatan harga komoditas di sepanjang 2021. Kendati melandai, terkonfirmasi dari global supply chain
demikian, harga komoditas global di triwulan IV-2021 pressure index yang mengindikasikan tekanan sedikit
terpantau sedikit melemah dimana indeks harga mereda di akhir Desember 2021.
komoditas Bloomberg (BCOM) terkoreksi sebesar 1,58%
(qtq). Pelemahan ini seiring tertahannya penguatan Grafik I - 5 | Global Supply Chain Pressure Index
harga minyak dunia akibat rencana OPEC+ yang Standar Deviasi dari Rata-rata
5
akan menambah produksi minyaknya sebesar 400
4
ribu barel per hari pada 2022. Selain itu, sentimen
3
negatif lain juga datang dari kekhawatiran investor
2
atas penyebaran varian Omicron COVID-19 yang dinilai
1
dapat menahan laju permintaan minyak dunia. Harga
0
minyak Brent tercatat melemah sebesar 0,94% (qtq)
-1
level USD77,8/brl. Sementara, harga minyak West Texas
-2
Intermediate (WTI) tercatat menguat tipis sebesar
0,24% (qtq) ke level USD75,2/brl. Adapun, harga

Dec 99
Nov 00
Oct 01
Sep -2
Aug 03
Jul 04
Jun 05
May 06
Apr 07
Mar 08
Feb 09
Jan 10
Dec 10
Nov 11
Oct 12
Sep 13
Aug 14
Jul 15
Jun 16
May 17
Apr 18
Mar 19
Feb 20
Jan 21
Dec 21
emas sebagai safe haven asset terpantau menguat di
sepanjang triwulan IV-2021 sebesar 4,08% (qtq). Sumber: The Fed New York

Grafik I - 3 | Tekanan Inflasi Global Di AS, secara umum kinerja rilis data ekonomi menguat
di triwulan IV-2021. Perekonomian pada triwulan
AS Jerman Perancis Inggris IV-2021 tumbuh sebesar 5,5% yoy (triwulan III-2021:
Jepang Italia India Tiongkok 4,9% yoy). Begitu juga halnya dengan indikator
% yoy
ketenagakerjaan yang terus mencatatkan perbaikan.
10,0 Unemployment rate pada triwulan IV-2021 melanjutkan
8,0
penurunan menjadi 3,9% (triwulan III-2021: 4,7%). Initial
jobless claims juga terus bergerak dalam tren menurun.
6,0
Di akhir triwulan IV-2021, initial jobless claims tercatat
4,0
menurun menjadi 198 ribu (triwulan III-2021: 300
2,0
ribu). Bahkan pada 4 Desember 2021 sempat tercatat
0,0
sebesar 188 ribu, merupakan level initial jobless claims
-2,0 terendah dalam 52 tahun terakhir.
Des 17
Feb 18
Apr 18
Jun18
Aug 18
Oct 18
Dec 18
Feb 19
Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Oct 21
Dec 21

Tingkat inflasi AS pada triwulan IV-2021 terus


Sumber: CEIC meningkat menjadi 7,0% yoy (triwulan III-2021: 5,4%
yoy). Sejalan dengan retail sales triwulan IV-2021 yang
naik menjadi 16,9% yoy (triwulan III-2021: 13,9% yoy).
Grafik I - 4 | Harga Komoditas Utama Dunia
Kendati demikian, kinerja sektor manufaktur AS sedikit
terganggu akibat penyebaran varian Omicron COVID-19,
BCOM Brent WTI Batubara Emas
yang terkonfirmasi dari penurunan PMI Manufaktur
2019 = 100 triwulan IV-2021 menjadi 56,7 (triwulan III-2021: 60,7).
300
250 Grafik I - 6 | Pertumbuhan Ekonomi AS
200
150 % yoy 12,2

100 10
4,9 5,5
5
50 0,5
0
0
-5
-50
-10
-100
-15
7 Jan 19
9 Feb 19
14 Mar 19
16 Apr 19
19 May 19
21 Jun 19
24 Jul 19
26 Aug 19
28 Sep 19
31 Oct 19
3 Dec 19
5 Jan 20
7 feb 20
11 Mar 20
13 Apr 20
16 May 20
18 Jun 20
21 Jul 20
23 Aug 20
25 Sep 20
28 Oct 20
30 Nov 20
2 Jan 21
4 Feb 21
9 Mar 21
11 Apr 21
14 May 21
16 Jun 21
19 Jul 21
21 Aug 21
23 Sep 21
26 Oct 21
26 Nov 21
31 Dec 21

Mar 17
Jun 17
Sep 17
Des 17
Mar 18
Jun 18
Sep 18
Des 18
Mar 19
Jun 19
Sep 19
Des 19
Mar 20
Jun 20
Sep 20
Des 20
Mar 21
Jun 21
Sep 21
Dec 21

Sumber: Reuters Sumber: CEIC

32 Laporan Triwulanan OJK


Grafik I - 7 | Unemployment Rate Grafik I - 9 | Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok
% % yoy

16 20 18,3
15
14
10 7,9
12 4,9 4,0
5
10
0
8
-5
6 -10
4

Mar 17
Jun 17
Sep 17
Des 17
Mar 18
Jun 18
Sep 18
Des 18
Mar 19
Jun 19
Sep 19
Des 19
Mar 20
Jun 20
Sep 20
Des 20
Mar 21
Jun 21
Sep 21
Dec 21
3.9
2
0
Feb 18
Apr 18
Jun 18
Aug 18
Oct 18
Dec 18
Feb 19
Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct 19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Oct 21
Dec 21
Sumber: CEIC

Grafik I - 10 | Inflasi Konsumen dan Produsen Tiongkok

Grafik I - 8 | Retail Sales Retail Sales CPI (rhs)


% yoy

% yoy 16
14
60 12
50 10
40 8
30 6 16.9
20 4
10 16.9 2
0 0
-2
-10
-4
-20
-6
-30
Feb 19
Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct 19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Oct 21
Dec 21
Feb 19
Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct 19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Oct 21
Dec 21

Sumber: CEIC
Sumber: CEIC

Grafik I - 11 | Neraca Perdagangan Tiongkok


Sementara di Tiongkok, perekonomian melemah
menjadi 4,0% yoy (triwulan III-2021: 4,9% yoy). PMI Surplus/Defisit Ekspor yoy (rhs) Impor yoy (rhs)
Manufaktur Tiongkok di akhir triwulan IV-2021 terpantau USD miliar % yoy
sedikit meningkat menjadi 50,9 (triwulan III-2021: 50,0).
120
Pemerintah Tiongkok secara resmi mengumumkan 100 200
80
penemuan pertama kasus baru COVID-19 varian Omicron 60
150
pada 14 Desember 2021. Transmisi lokal ditemukan di 40 100
20
kota-kota besar yakni Beijing, Shanghai, Guangdong, 0 50
dan Shenzen, mendorong dilakukannya lock down ketat. -20
0
-40
Tingkat inflasi konsumen Tiongkok pada triwulan IV-2021 -60 -50
masih terpantau meningkat menjadi 1,5% yoy (triwulan -80
-100
III-2021: 0,7% yoy), sementara tingkat inflasi produsen
Feb 19
Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct 19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Oct 21
Dec 21

mulai melandai menjadi 10,3% yoy (triwulan III-2021:


10,7% yoy). Sumber: CEIC

Retail sales Tiongkok juga terpantau turun menjadi 1,7% Di Eropa, data perekonomian bergerak mixed di
yoy (triwulan III-2021: 4,4% yoy). Di tengah pelemahan tengah penyebaran varian Omicron, yang mendorong
indikator-indikator perekonomian tersebut, kinerja beberapa negara memberlakukan kebijakan restriksi
eksternal Tiongkok triwulan IV-2021 mencatatkan parsial. Flash estimate PDB Zona Eropa triwulan
pelebaran surplus neraca perdagangan menjadi IV-2021 tercatat sebesar 4,6% yoy, meskipun di
USD250,7 miliar (triwulan III-2021: surplus USD181,7 atas triwulan sebelumnya, namun angka tersebut
miliar). di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,7% yoy. Flash
Estimate PDB Jerman pada triwulan IV-2021 tercatat
melemah menjadi 1,4% yoy (triwulan III-2021: 2,9%
yoy). Sementara, Flash estimate PDB Perancis triwulan
IV-2021 tercatat naik menjadi 5,4% yoy, di atas triwulan
sebelumnya sebesar 3,5% yoy. Sementara itu, data PDB
Inggris triwulan IV-2021 belum dirilis.

Triwulan IV-2021 33
Terkait kinerja sektor manufaktur, PMI Manufaktur Normalisasi kebijakan juga dilakukan oleh beberapa
Zona Eropa triwulan IV-2021 juga terpantau turun bank sentral utama dunia, antara lain sebegai berikut:
menjadi 58,0 (triwulan III-2021: 58,6). Begitu juga
Tabel I - 3 | Update Kebijakan Bank Sentral Lainnya
dengan PMI Manufaktur Jerman triwulan IV-2021 yang
turun menjadi 57,4 (triwulan III-2021: 58,4). Sementara, Bank Central Kebijakan
PMI Manufaktur Inggris dan Perancis masing-masing
tercatat naik menjadi 57,9 dan 55,6 (triwulan III-2021: • ECB (16/12) tetap mempertahankan suku
bunga acuannya
57,1 dan 55,0).
• Mengakhiri Pandemic Emergency Purchase
European Program (PEPP) di Maret 2022 dan mereduksi
Grafik I - 12 | Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Central Bank Asset Purchase Program (APP) dari EUR80
Utama Eropa miliar menjadi EUR40 miliar di April 2022, lalu
berkurang menjadi EUR30 miliar di Juli 2022
Zona Eropa Inggris Perancis Jerman dan EUR20 miliar di Oktober 2022

% yoy • BOE (16/12) menaikkan suku bunga acuan dari


0,15 menjadi 0,25%. Ini merupakan kenaikan
30,0
suku bunga acuan pertama di antara bank
20,0 Bank of sentral utama dunia sejak pandemi
10,0 England • Besar quantitative easing tetap
dipertahankan agar menjaga posisi
0,0
kepemilikan SBN di GBP875 miliar dan Surat
-10,0 Utang Korporasi di GBP20 miliar
-20,0
• BOJ (17/12) mempertahankan suku bunga
-30,0
acuannya
Des 18

Mar 19

Jun 19

Sep 19

Des 19

Mar 20

Jun 20

Sep 20

Des 20

Mar 21

Jun 21

Sep 21

Dec 21

• Menghentikan quantitative easing tambahan


Bank of Japan terkait COVID-19 untuk Surat Utang Korporasi
pada Maret 2022 sesuai jadwal, sementara
Sumber: CEIC
skema pinjaman untuk UMKM diperpanjang
hingga September 2022
Grafik I - 13 | PMI Manufaktur Negara-Negara Utama
• Seiring dengan perlambatan perekonomian
Eropa Tiongkok, PBoC mengeluarkan serangkaian
kebijakan akomodatif antara lain:
Zona Eropa Inggris Perancis Jerman a. Memotong GWM sebesar 50 bps yang
People Bank of
memberikan likuiditas tambahan ke sistem
China
70 keuangan senilai USD188 miliar (16/12)
b. Menurunkan suku bunga dasar kredit 1
60
tahun sebesar 5 bps, dari 3,85% ke 3,8%
50 (20/12)
40 Sumber: Bloomberg, Financial Times
30

20 Bloomberg Central Bank Outlook (BCBO) Januari


2022 menunjukkan ekspektasi kenaikan suku bunga
Aug 18
Oct 18
Dec 18
Feb 19
Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct 19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Oct 21
Dec 21

pada 2022 yang lebih agresif dalam rangka mengatasi


Sumber: CEIC
tekanan inflasi. Kendati demikian, Tiongkok dan Rusia
diperkirakan akan memotong suku bunga dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Terkait kinerja perekonomian AS yang cukup solid,
The Fed pada Federal Open Market Committee (FOMC) Tabel I - 4 | Proyeksi Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank
Meeting 14-15 Desember 2021 meresponnya dengan Sentral Dunia di 2022
sinyal pengetatan kebijakan sebesai berikut: 2022 Projection Rate
1. The Fed menyatakan akan mempercepat pace Current
Negara
tapering dari USD15 miliar per bulan menjadi USD30 Rate BCOB BCOB
Okt’21 Jan’22
miliar per bulan
2. Program Quantitative Easing (QE) di Januari 2022 Amerika Serikat 0,25% 0,25% 1,00%
direncanakan sebesar USD40 miliar untuk US Uni Eropa -0,50% -0,50% -0,50%
Treasury dan USD20 miliar untuk Mortgage-Backed
Inggris 0,25% 0,25% 0,75%
Securities dan akan berakhir pada Maret 2022.
3. Pejabat tinggi The Fed menyatakan mendukung Jepang -0,10% -0,10% -0,10%

kenaikan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak dua hingga Rusia 8,50% 9,00% 7,50%
tiga kali setelah Maret 2022 dan memperkirakan Tiongkok 2,95% 3,75% 2,75%
bahwa kenaikan FFR pertama dilakukan segera
Indonesia 3,5% 3,75% 4,00%
setelah tapering berakhir.
Sumber: Bloomberg Central Bank Outlook (BCOB)

34 Laporan Triwulanan OJK


1.1.2 Perkembangan Ekonomi Domestik Permintaan domestik pada triwulan IV-2021 juga
terpantau menguat, dimana inflasi di akhir triwulan
IV-2021 tercatat sebesar 1,87% yoy dengan inflasi inti
Perekonomian Indonesia pada triwulan IV-2021
sebesar 1,84% yoy. Begitu juga dengan rilis data retail
tumbuh sebesar 5,02% yoy (triwulan III-2021:
sales November 2021 yang terpantau solid tumbuh
3,51% yoy), di atas ekspektasi pasar sebesar
sebesar 10,8% yoy (triwulan II-2021: -2,2% yoy). Indeks
4,9% yoy, utamanya didorong oleh solidnya
keyakinan konsumen pada triwulan IV-2021 juga
kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi
kembali menyentuh zona optimis yakni 118,3 (triwulan
(PMTDB). Penguatan ini seiring peningkatan
III-2021: 95,5). Kegiatan dunia usaha juga terpantau
mobilitas masyarakat di tengah pelandaian
stabil di level 7,10% SBT (triwulan III-2021: 7,58% SBT).
kasus COVID-19 domestik.

Di sisi produksi, kinerja sektor manufaktur pada


Mobilitas masyakarat di triwulan IV-2021 terpantau triwulan IV-2021 juga terjaga di zona ekspansi sebesar
meningkat seiring melandainya kasus baru dan kasus 53,5, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
aktif COVID-19 domestik. Pencapaian yang cukup baik sebesar 52,2.
ini tidak lepas dari upaya pemerintah untuk menahan
laju penyebaran COVID-19 melalui pemberlakukan Grafik I - 16 | PDB Indonesia Triwulan IV-2021
kebijakan PPKM di triwulan sebelumnya dan akselerasi
PDB (rhs) Konsumsi RT Impor
vaksinasi yang terus giat dilaksanakan.
Konsumsi Pemerintah PMTDB Ekspor

Grafik I - 14 | Kasus Baru dan Kasus Aktif COVID-19 % yoy % yoy


di Indonesia
40 8
Kasus Aktif Kasus Baru (rhs) 30 6
Dalam Ribuan 20 4
60 700 10 2
50 600 0 0
500 -10 -2
40
400 -20 -4
30 300
20 -30 -6
200
Mar 17
Jun 17
Sep 17
Des 17
Mar 18
Jun 18
Sep 18
Des 18
Mar 19
Jun 19
Sep 19
Des 19
Mar 20
Jun 20
Sep 20
Des 20
Mar 21
Jun 21
Sep 21
Dec 21
10 100
0 0
8 Mar 20
8 Apr 20
8 Mei 20
8 Jun 20
8 Jul 20
8 Aug 20
8 Sep 20
8 Okt 20
8 Nov 20
8 Des 20
8 Jan 21
8 Mar 21
8 Apr 21
8 Mei 21
Jun 21
Jul 21
Aug 21
Sep 21
Oct 21
Nov 21
Dec 21

Grafik I - 17 | Inflasi Umum dan Inflasi Inti


Sumber: ourworldindata.org

Inflasi Umum Inlasi Inti

Grafik I - 15 | Mobilitas Masyarakat di Indonesia % yoy

10 4
5
0 3
-5
-10
-15 2
-20
-25
-30 1
-35

0
Feb 20
Mar 20
Apr 20
Apr 20
Mei 20
Jun 20
Jul 20
Jul 20
Aug 20
Sep 20
Okt 20
Okt 20
Nov 20
Des 20
Jan 21
Jan 21
Feb 21
Mar 21
Apr 21
Mei 21
Mei 21
Jun 21
Jul 21
Aug 21
Aug 21
Sep 21
Oct 21
Nov 21
Dec 21

Apr 19
Jun 19
Aug 19
Oct 19
Dec 19
Feb 20
Apr 20
Jun 20
Aug 20
Oct 20
Dec 20
Feb 21
Apr 21
Jun 21
Aug 21
Okt 21
Dec 21

Hal ini mendorong penguatan kinerja rilis data


perekonomian domestik. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia triwulan IV-2021 tumbuh sebesar 5,02%
yoy, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,
utamanya didorong oleh komponen pengeluaran
konsumsi dan investasi (PMTDB). Konsumsi sebagai
kontributor utama PDB tercatat menguat sebesar
3,55% yoy di triwulan IV-2021.

Triwulan IV-2021 35
Grafik I - 18 | Survei Kegiatan Dunia Usaha Adapun, sektor eksternal masih menunjukkan kinerja
yang solid. Pada triwulan IV-2021, neraca dagang
% SBT Indonesia kembali mencatatkan pelebaran surplus
30 menjadi USD10,27 miliar (triwulan III-2021: surplus
20 USD13,24 miliar), dengan ekspor dan impor masing-
10
masing tumbuh sebesar 45,7% (yoy) dan 50,4% (yoy)
0
(triwulan III-2021: 50,9% yoy dan 47,0% yoy).
-10
-20
-30
-40
Mar 17
Jun 17
Sep 17
Des 17
Mar 18
Jun 18
Sep 18
Des 18
Mar 19
Jun 19
Sep 19
Des 19
Mar 20
Jun 20
Sep 20
Des 20
Mar 21
Jun 21
Sep 21
Dec 21
Sumber: Bank Indonesia

Grafik I - 19 | Neraca Perdagangan Indonesia

Surplus/Defisit Ekspor yoy (rhs) Impor yoy (rhs)


USD miliar %yoy

8.0 80

6.0 60

4.0 40

2.0 20
0
0.0
-20
-2.0
-40
-4.0
-60
Apr 19

Jun 19

Aug 19

Oct 19

Dec 19

Feb 20

Apr 20

Jun 20

Aug 20

Oct 20

Dec 20

Feb 21

Apr 21

Jun 21

Aug 21

Oct 21

1.1.3 Perkembangan Pasar Keuangan Grafik I - 20 | VIX Index dan MSCI Global Dec 21

VIX Index MXWO Index (rhs)


Pasar keuangan global secara umum bergerak mixed
pada triwulan IV-2021 di tengah sentimen masih 40 3.400
positifnya kinerja keuangan emiten global serta makin 35 3.200
menguatnya sinyal normalisasi kebijakan bank sentral
30
utama dunia. 3.000
25
2.800
A. Pasar Saham Global dan Domestik 20
2.600
15
Pada triwulan IV-2021, investor masih terpantau risk-on
Dec 20
Jan 21
Feb 21
Mar 21
Apr 21
May 21
May 21
Jun 21
Jul 21
Jul 21
Aug 21
Sep 21
Sep 21
Oct 21
Nov 21
Dec 21
Dec 21

di pasar saham global dipengaruhi oleh kinerja positif


laporan keuangan emiten di triwulan sebelumnya yang Sumber: Bloomberg
dirilis di awal triwulan IV-2021. Hal ini terkonfirmasi
dari penurunan VIX index sebesar 25,58% (qtq) dan
kenaikan pergerakan indeks saham global sebesar
7,49% (qtq) di sepanjang triwulan IV-2021.

36 Laporan Triwulanan OJK


Sejalan dengan penguatan pasar saham global, IHSG C. Aliran Dana Nonresiden dan Nilai Tukar
di triwulan IV-2021 terpantau menguat sebesar 4,68%
(qtq), pada level 6581,48. Rilis data ekonomi domestik Sepanjang triwulan IV-2021, investor nonresiden
yang cukup positif juga menjadi sentimen positif lain mencatatkan net buy di mayoritas pasar saham dan
bagi IHSG. Net buy nonresiden tercatat sebesar Rp11,46 SBN kawasan ASEAN-5 sebesar USD0,72 miliar.
triliun (triwulan III-2021: net buy Rp9,79 triliun).
Grafik I - 22 | Aliran Dana Non Residen di Pasar
Grafik I - 21 | Perkembangan Pasar Saham Global Keuangan Kawasan ASEAN-5
IMOEX Index -7.71 Indonesia Malaysia Filipina
IBOV Index -5.51 Thailand Vietnam
XU100 Index 32.09
USD
PCOMP Index 2.44 miliar
SET Index 3.23 10
KLCI Index 1.93
5
SENSEX -1.48
0
JCI 4.68
-5
SHCOMP Index 2.01
HSI Index -10
-4.79
STI Index 1.20
-15

KOSPI Index -2.97 -20


NKY Index -2.24 -25
UKX Index
Jan 20
Feb 20
Mar 20
Apr 20
Mei 20
Jun 20
Juli 20
Agu 20
Sep 20
Okt 20
Nov 20
Des 20
Jan 21
Feb 21
Mar 21
Apr 21
Mei 21
Jun 21
Jul 21
Aug 21
Sep 21
Okt 21
Nov 21
Dec 21
4.21
DAX Index 2.49
S&P500 Index 10.94 Sumber: Bloomberg
DJIA Index 7.55
Di pasar nilai tukar global, nilai tukar bergerak mixed
-15 0 20 40
terhadap nilai tukar USD yang menguat seiring
Sumber: Reuters ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed. Nilai
tukar Rupiah terpantau menguat tipis sebesar 0,42%
B. Pasar Surat Utang Global dan Domestik qtq ke level Rp14.250/USD.

Sementara itu, mayoritas pasar surat utang global pada Grafik I - 23 | Perkembangan Pasar Nilai Tukar
triwulan IV-2021 terpantau bergerak melemah seiring Global
aksi risk-on investor. Selain itu, ekspektasi kenaikan
RUB -2,66
suku bunga acuan The Fed turut mendorong kenaikan -2,30
BRL
yield US Treasury sehingga diikuti penyesuaian
TRY -33,27
oleh negara lainnya. Sejalan pergerakan pasar surat
PHP 0,06
utang global tersebut, pasar surat utang domestik THB 1,32
juga terpantau melemah. Yield surat utang 10 tahun MYR 0,50
pemerintah Indonesia (SBN) naik 11,85 bps sepanjang INR -0,41
triwulan IV-2021. Investor nonresiden mencatatkan net IDR 0,42
sell sebesar Rp70,44 triliun. CNY 1,47

HKD -0,13
Tabel I - 5 | Perkembangan Yield 10Y Pasar Surat 0,61
SGD
Utang Global
KRW -0,31

JPY -3,31
Δ qtq
Sep 21 Dec 21
(bps) GBP 0,42

EUR -1,84
Indonesia 6,43 6,55 11,85
DXY 1,84
Filipina 4,68 4,72 4,00

Malaysia 3,38 3,59 20,90 -40 -30 -20 -10 0 10

Thailand 1,88 1,95 7,00 Sumber: Reuters

Singapura 1,60 1,67 7,20

Tiongkok 2,87 2,78 -9,10

Inggris 1,02 0,97 -5,20

Amerika Serikat 1,49 1,51 1,40

Sumber: Reuters

Triwulan IV-2021 37
1.2 Perkembangan Industri Perbankan

Di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang Likuiditas perbankan tetap memadai yang ditunjukkan
masih terdampak pandemi COVID-19, ketahanan dengan rasio AL/NCD dan AL/DPK yang terus
perbankan pada triwulan IV-2021 masih terjaga, meningkat dan jauh di atas threshold. Rentabilitas
tercermin dari kondisi permodalan bank yang cukup juga tercatat meningkat tercermin dari ROA dan BOPO
solid dan menunjukkan kemampuan bank yang yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
memadai dalam menyerap risiko dengan rasio CAR Risiko kredit tercatat menurun dengan rasio NPL gross
sebesar 25,67%. Fungsi intermediasi perbankan turun 6 bps menjadi 3,00% dari 3,06% pada tahun
membaik yang terlihat dari kredit yang mulai tumbuh sebelumnya. Lebih lanjut, rasio loan at risk (kredit
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya di tengah kualitas 2 s.d. 5 dan restru kualitas 1 dibagi total kredit)
DPK yang juga masih tumbuh tinggi, meskipun diiringi turun 390 bps menjadi 19,48% dari 23,38% pada tahun
dengan penurunan LDR menjadi sebesar 77,13%. sebelumnya.

Tabel I - 6 | Kondisi Bank Umum

Nominal qtq yoy


Indikator
Des 2020 Sep 2021 Des 2021 Sep 2021 Des 2021 Des 2020 Des 2021

Total Aset (Rp miliar) 9.177.894 9.735.389 10.112.304 +3,45% +3,87% +7,18% +10,18%

Kredit (Rp miliar) 5.481.560 5.652.839 5.786.585 +1,27% +2,05% -2,41% +5,24%

DPK (Rp miliar) 6.665.390 7.162.288 7.479.463 +2,81% +4,43% +11,11% +12,21%

- Giro (Rp miliar) 1.687.135 1.982.291 2.143.505 +6,29% +8,13% +15,10% +27,05%

- Tabungan (Rp miliar) 2.173.501 2.294.714 2.432.260 +2,35% +5,99% +11,74% +11,91%

- Deposito (Rp miliar) 2.804.755 2.885.283 2.903.689 +0,91% +0,64% +8,39% +3,53%

CAR (%) 23,81 25,18 25,67 88 49 50 186

ROA (%) 1,59 1,91 1,84 3 (7) (85) 25

NIM / NOM (%) 4,32 4,52 4,51 (4) (1) (48) 19

BOPO (%) 86,55 83,61 83,68 (92) 7 697 (287)

NPL / NPF Gross (%) 3,06 3,22 3,00 (2) (22) 53 (6)

NPL / NPF Net (%) 0,98 1,04 0,88 (2) (16) (21) (10)

LDR / FDR(%) 82,24 78,93 77,13 (120) (180) (1.140) (511)

AL/DPK 31,67 33,53 35,12 58 159 1.081 345

AL/NCD 146,72 152,80 157,94 160 514 4.911 1.122

Loan at Risk 23,38 21,58 19,48 (109) (210) 1.345 (390)

Sumber: OJK

38 Laporan Triwulanan OJK


1.2.1 Perkembangan Bank Umum Konvensional

Pada triwulan IV-2021, ketahanan Bank Umum kondisi likuditas perbankan masih sangat memadai
Konvensional (BUK) cukup solid tercermin dari CAR yang terefleksi dari rasio AL/NCD dan AL/DPK yang
yang meningkat menjadi 25,66%, jauh di atas threshold. masing-masing tercatat 158,34% dan 35,35%, atau jauh
Fungsi intermediasi BUK menurun namun masih di atas threshold 50% dan 10%.
terjaga dengan rasio LDR sebesar 77,49%. Di sisi lain,

Tabel I - 7 | Kondisi Bank Umum Konvensional

Nominal qtq yoy


Indikator
Des 2020 Sep 2021 Des 2021 Sep 2021 Des 2021 Des 2020 Des 2021

Total Aset (Rp miliar) 8.780.681 9.316.623 9.670.515 +3,52% +3,80% +6,92% +10,13%

Kredit (Rp miliar) 5.235.027 5.395.966 5.512.366 +1,27% +2,16% -2,91% +5,30%

DPK (Rp miliar) 6.342.538 6.820.953 7.114.041 +2,90% +4,30% +11,08% +12,16%

- Giro (Rp miliar) 1.636.387 1.935.581 2.089.193 +6,36% +7,94% +14,93% +27,67%

- Tabungan (Rp miliar) 2.053.575 2.169.470 2.295.109 +2,31% +5,79% +11,33% +11,76%

- Deposito (Rp miliar) 2.652.575 2.715.902 2.729.739 +1,03% +0,51% +8,65% +2,91%

CAR (%) 23,89 25,18 25,66 88 48 49 177

ROA (%) 1,59 1,91 1,85 3 (6) (88) 26

NIM (%) 4,45 4,62 4,63 (4) 1 (46) 18

BOPO (%) 86,48 83,68 83,65 (91) (3) 719 (293)

NPL Gross (%) 3,06 3,22 3,02 (2) (20) 56 (4)

NPL Net (%) 0,95 1,02 0,88 (2) (14) (21) (7)

LDR (%) 82,54 79,11 77,49 (128) (162) (1.189) (505)

AL/DPK (%) 32,03 33,65 33,35 78 170 1.132 332

AL/NCD (%) 148,05 152,71 158,34 256 563 5.150 1.029

Sumber: OJK, diolah

Triwulan IV-2021 39
A. Aset B. Dana Pihak Ketiga

Total aset BUK pada triwulan IV-2021 tumbuh 10,13% Dana Pihak Ketiga (DPK) BUK tumbuh 12,16% (yoy)
(yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun meningkat dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar 6,92% (yoy). Pertumbuhan aset sebelumnya sebesar 11,08% (yoy), didorong oleh
seiring dengan pertumbuhan DPK yang tumbuh komponen giro dan tabungan. Giro dan tabungan
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. tumbuh masing-masing sebesar 27,67% (yoy)
dan 11,76% (yoy), meningkat dibandingkan tahun
Grafik I - 24 | Perkembangan Aset BUK sebelumnya 14,93% (yoy) dan 11,33% (yoy). Deposito
Aset BUK (Rp triliun) Aset (qtq) Aset (yoy) yang merupakan komponen DPK dengan porsi
12,00% terbesar (38,37%) tumbuh melambat 2,91% (yoy) dari
9.800 9.671 8,65% (yoy) pada tahun sebelumnya, seiring dengan
9.600 10,13%
10,00% penurunan suku bunga. Hal ini mengindikasikan
9.400 9.317 terdapat preferensi nasabah untuk menyimpan
8,25%
8,00% investasinya dalam bentuk instrumen lain yang lebih
9.200 6,92% 7,25%
9.000
menguntungkan serta seiring dengan kegiatan usaha
9.000 8.883 6,00%
yang sudah mulai aktif lagi sejalan dengan kenaikan
5,21%
8.800 8.781
4,00%
giro yang tinggi.
3,80%
8.600 3,52%
2,00% Secara triwulanan, DPK BUK tumbuh 4,30% (qtq),
8.400 1,31%
1,08%
1,17% meningkat dibandingkan posisi September 2021 yang
8.200 0,00% tumbuh 2,90% (qtq). Peningkatan pertumbuhan DPK
Des Mar Jun Sep Des
2020 2021 2021 2021 2021
secara triwulan juga didorong oleh pertumbuhan pada
Sumber: SPI, Desember 2021 komponen giro dan tabungan, yang masing-masing
tumbuh 7,94% (qtq) dan 5,79% (qtq) dibandingkan
Berdasarkan kelompok bank, peningkatan triwulan sebelumnya yang tumbuh masing-masing
pertumbuhan aset terjadi pada semua kelompok Bank 6,36% (qtq) dan 2,31% (qtq).
kecuali kelompok Kantor Cabang Bank Luar Negeri
(KCBLN). Kelompok KCBLN merupakan kelompok Bank
Grafik I - 25 | Tren Pertumbuhan DPK
dengan porsi terkecil (4,48%), tercatat tumbuh 0,59%
(yoy), melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang DPK % qtq % yoy
tumbuh 2,87% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan
14 7.114 7.200
utamanya didorong oleh kelompok Bank BUMN yang
tercatat tumbuh tinggi 11,34% (yoy) dibandingkan tahun 12 11,08 11,08 12,16 7.000
6.821
sebelumnya yang tumbuh 6,84% (yoy). 9,46
10 6.800
6.628 7,61
Secara triwulanan, aset BUK tumbuh 3,80% (qtq) 8 6.600
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang 6.485
6 6.343 6.400
tumbuh 3,52% (qtq). Pertumbuhan aset triwulanan
terjadi pada semua kelompok bank kecuali KCBLN. 4 4,30 6.200
Pada periode laporan, aset KCBLN justru tercatat 2,25 2,90
2,21 6.000
mengalami kontraksi sebesar -4,31% (qtq) dari 2,82% 2

(qtq) pada triwulan sebelumnya. 0,06


0 5.800
Des Mar Jun Sep Des
2020 2021 2021 2021 2021
Secara umum, aset perbankan Indonesia masih
Sumber: SPI, Desember 2021
terkonsentrasi pada beberapa bank. Total aset 4 BUK
terbesar mencapai 52,62% atau mencapai lebih dari
setengah aset perbankan Indonesia, dan total aset 20 C. Kredit
BUK terbesar mencapai 81,97% dari aset perbankan.
Pada triwulan IV-2021, kredit BUK tumbuh 5,30% (yoy)
Tabel I - 8 | Tingkat Konsentrasi Aset BUK
setelah terkontraksi pada tahun sebelumnya sebesar
Aset -2,91% (yoy). Jika dilihat dari jenis penggunaan,
Tahun pertumbuhan kredit terjadi pada semua jenis
CR4% CR20% penggunaan, kredit produktif (porsi 72,81%) tumbuh
Desember 2020 51,45 81,96 5,71% (yoy) setelah tahun sebelumnya terkontraksi
Maret 2021 51,13 81,63
-3,25% (yoy). Sementara itu kredit konsumtif juga
tercatat tumbuh 4,22% (yoy) setelah tahun sebelumnya
Juni 2021 51,26 81,59
terkontraksi -1,99% (yoy).
September 2021 52,32 81,86

Desember 2021 52,62 81,97

Sumber: OJK, diolah

40 Laporan Triwulanan OJK


Secara triwulanan, kredit tumbuh 2,16% (qtq), Grafik I - 28 | Tren NPL (%)
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar NPL Gross NPL Net
1,27% (qtq). Peningkatan terjadi pada semua jenis
3,50
penggunaan, baik KMK, KI, maupun KK. Hal tersebut 3,00
3,06 3,17 3,24 3,22 3,02
juga sesuai dengan siklus tahunan di mana penyaluran 2,50
2,00
kredit meningkat pada akhir tahun.
1,50 0,95 1,00 1,04 1,02 0,88
1,00
Grafik I - 26 | Tren Pertumbuhan Kredit Tahunan (yoy) 0,50
Des Mar Jun Sep Des
2020 2021 2021 2021 2021
KMK KI KK Kredit BUK
Sumber: SPI, Desember 2021
8,00% 6,67% D. Rentabilitas
6,00% 5,30%
2,91% 4,22%
4,00% 2,26% 4,07% Rentabilitas BUK pada periode laporan menunjukkan
1,60% 2,00% perbaikan, terlihat dari meningkatnya ROA sebesar 26
2,00%
0,36%
0,23% 0,21% bps dari tahun sebelumnya sebesar 1,59% menjadi 1,85%.
0,00% -1,09%
-1,37% Peningkatan ROA disebabkan oleh pertumbuhan laba
-2,00% -1,99% -2,23%
-2,91%
sebelum pajak yang tumbuh tinggi 24,92% (yoy) setelah
-4,29%
-4,00%
-4,49% -4,79% tahun sebelumnya terkontraksi dalam -30,98% (yoy).
-5,21%
-6,00% Des Mar Jun Sep Des
2020 2021 2021 2021 2021 Sejalan dengan ROA yang tercatat meningkat, rasio
Sumber: SPI, Desember 2021 BOPO perbankan juga tercatat mengalami perbaikan
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu turun dari 86,58%
Grafik I - 27 | Tren Pertumbuhan Kredit Triwulanan (qtq) menjadi 83,65%. Meskipun pendapatan operasional
justru tercatat hanya tumbuh 4,46% (yoy), lebih rendah
KMK KI KK Kredit BUK
dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 5,97% (yoy),
5,00% 2,43% namun demikian biaya operasional dapat ditekan dengan
0,33% 2,25%
2,72%
1,54% 2,16%
hanya tumbuh 0,80% (yoy), jauh melambat dibandingkan
3,00% 0,28%
1,53% 1,27% 1,94% tahun sebelumnya yang tumbuh 15,57% (yoy).
0,25%
1,00% 0,33% 0,82% 1,08%
0,10%
0,24% 1,00% Pendapatan bunga bersih tumbuh 12,68% (yoy) pada bulan
-1,04%
-1,00% laporan setelah tahun sebelumnya terkontraksi sebesar
-1,37%
-2,21% (yoy), dan berdampak pada peningkatan NIM
-1,65%
-3,00% menjadi 4,63% dari 4,45% pada periode yang sama tahun
sebelumnya.
-5,00%
Des Mar Jun Sep Des
2020 2021 2021 2021 2021 Grafik I - 29 | Tren Rentabilitas dan Efisiensi

Sumber: SPI, Desember 2021 BOPO (%) ROA (%) - LHS NIM (%) - LHS
5,00 4,62 4,66 4,62 4,63 87,00
4,45
Kualitas kredit menunjukkan perbaikan dengan rasio 4,50
86,50
4,00 86,58
NPL gross BUK tercatat turun 4 bps menjadi 3,02% 86,44
3,50 86,00
dari 3,06% pada tahun sebelumnya. Sejalan dengan 3,00 85,50
2,50
penurunan pada rasio NPL gross, rasio NPL net juga 85,00
2,00 1,87 1,88 1,91 1,85
turun 7 bps menjadi 0,88% dari 0,95% pada tahun 1,50 1,59 84,50
84,59
sebelumnya. Penurunan NPL gross dipengaruhi oleh 1,00 84,00
0,50 83,68 83,65
perbaikan penyaluran kredit yang tumbuh setelah - 83,50
Des Mar Jun Sep Des
terkontraksi tahun sebelumnya, yang diiringi juga 2020 2021 2021 2021 2021
perlambatan pertumbuhan nominal NPL sebesar 4,16%
Sumber: SPI, Desember 2021
(yoy), melambat dibanding tahun sebelumnya yang
tumbuh 18,89% (yoy). E. Permodalan

Berdasarkan jenis penggunaan, rasio NPL gross untuk Secara umum pada triwulan IV-2021 kondisi permodalan
KMK meningkat sementara NPL KI dan KK menurun. BUK masih solid. Modal masih tercatat tumbuh 11,68% (yoy)
NPL KMK meningkat 8 bps menjadi 3,98%. Sementara dibandingkan tahun sebelumnya yang terkontraksi sebesar
itu NPL KI dan KK turun masing-masing 23 bps dan 7 -1,25% (yoy), didorong oleh pertumbuhan modal inti (tier
bps menjadi 2,69% dan 1,72%. 1) yang tumbuh 12,48% (yoy) setelah tahun sebelumnya
terkontraksi -1,60% (yoy). Pertumbuhan modal yang lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan ATMR (3,98%, yoy)
mendorong rasio CAR meningkat 177 bps menjadi 25,66%
dari 23,89% pada tahun sebelumnya.

Triwulan IV-2021 41
1.2.2 Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Pada Desember 2021, kinerja BPR menunjukkan kondisi BPR juga cukup solid didukung dengan permodalan yang
yang cukup baik ditandai oleh intermediasi yang baik, meningkat dan perbaikan risiko kredit, meskipun masih
dengan kredit dan DPK yang masih tercatat tumbuh dibayangi dengan penurunan rentabilitas dibandingkan
lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Ketahanan tahun sebelumnya.

Tabel I - 9 | Kondisi Umum BPR

Nominal qtq yoy


Indikator
Des 2020 Sep 2021 Des 2021 Sep 2021 Des 2021 Des 2020 Des 2021

Total Aset (Rp miliar) 155.075 162.374 168.443 2,05% 3,74% 3,64% 8,62%

Kredit (Rp miliar) 110.770 114.689 116.580 0,76% 1,65% 1,83% 5,24%

DPK (Rp miliar) 106.151 112.980 117.006 2,33% 3,56% 3,52% 10,23%

- Tabungan (Rp miliar) 32.763 33.492 35.867 3,38% 7,09% 1,96% 9,47%

- Deposito (Rp miliar) 73.389 79.488 81.139 1,89% 2,08% 4,24% 10,56%

CAR (%) 29,89 32,01 32,15 (47) 14 101 226

ROA (%) 1,87 1,76 1,78 5 2 (44) (9)

BOPO (%) 84,24 84,35 83,61 (72) (74) 274 (63)

NPL Gross (%) 7,22 7,53 6,72 7 (81) 41 (50)

NPL Net (%) 5,33 5,02 4,37 2 (65) 11 (96)

LDR (%) 75,44 74,90 73,67 (41) (123) (365) (177)

CR (%) 18,67 13,09 14,05 14 96 159 (462)

Sumber: SPI, Desember 2021

A. Aset Grafik I - 30 | Tren Aset BPR

Aset (Rp miliar) LHS qtq - RHS yoy - RHS


Aset BPR pada Desember 2021 tumbuh 8,62% (yoy),
meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 170
168.443 10,00%
sebelumnya sebesar 3,64% (yoy). Peningkatan tersebut 8,34% 8,38% 8,62% 9,00%
8,00%
sejalan dengan peningkatan pertumbuhan DPK pada 165
162.374 7,00%
periode laporan. 156.905 159.113
6,00%
160
155.075 4,84% 5,00%
3,64%
Berdasarkan sebaran spasial, aset BPR tersentralisasi 155 3,51% 3,74%
4,00%
di Pulau Jawa (58,64%) dengan porsi terbesar berada 3,00%
2,05% 2,00%
150 1,41%
di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang masing-masing 1,18%
1,00%
memiliki porsi 24,34% dan 12,94%. Pertumbuhan aset 145 0,00%
di Jawa Tengah tercatat meningkat sebesar 8,84% (yoy) Des Mar Jun Sep Des
dari 6,06% (yoy) pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan 2020 2021 2021 2021 2021

aset di Jawa Barat juga meningkat sebesar 6,97% (yoy) Sumber: SPI BPR, Desember 2021

setelah terkontraksi pada tahun sebelumnya sebesar


-0,51% (yoy).

42 Laporan Triwulanan OJK


B. DPK Secara spasial, mayoritas kredit BPR berada di wilayah
Jawa (58,06%), sementara kredit yang terendah di
DPK BPR pada Desember 2021 tumbuh 10,23% (yoy) wilayah Kalimantan (2,27%) dari total kredit BPR. Hal
menjadi Rp117,01 triliun, meningkat dibandingkan tersebut sejalan dengan jumlah BPR yang mayoritas
pertumbuhan Desember 2020 sebesar 3,52% (yoy). berada di wilayah Jawa (875 BPR), sedangkan BPR yang
Peningkatan terjadi pada kedua komponen baik beroperasi di wilayah Kalimantan hanya sejumlah 55
deposito (porsi 69,35%) maupun tabungan yang BPR.
masing-masing tumbuh 10,56% (yoy) dan 9,47%
(yoy) dari 4,24% (yoy) dan 1,96% (yoy) pada tahun Grafik I - 32 | Pertumbuhan Kredit BPR Berdasarkan
sebelumnya. Jenis Penggunaan
KMK KI KK Kredit Total
Sejalan dengan aset, sebaran DPK BPR juga masih
terkonsentrasi di Jawa (60,91%), diikuti Sumatera 8,00% 7,08%
(17,18%), Bali-Nusa Tenggara (13,09%), Sulampua 5,71% 6,93%
6,00% 5,24%
(6,41%), dan Kalimantan (2,40%). Porsi DPK terbesar 4,41% 3,97%
3,56%
berada di Jawa Tengah (26,78%) dan Jawa Barat 4,00% 2,26%
3,04%
3,18% 3,21%

(12,92%) yang masing-masing tumbuh meningkat 2,00%


1,86%
2,09%
2,31% 2,44%
1,83%
sebesar 10,25% (yoy) dan 9,15% (yoy) dari 6,30% (yoy) 1,72%
0,82%

dan 1,34% (yoy) pada tahun sebelumnya. 0,00% -0,04%


-1,19%
-2,00%
Grafik I - 31 | Tren Pertumbuhan DPK (yoy)
-4,00%
Des Mar Jun Sep Des
Total DPK Tabungan Deposito 2020 2021 2021 2021 2021

14,00% Sumber: SPI BPR, Desember 2021


12,04%
10,56%
12,00% 11,95%
10,64%
10,34% 10,23%
10,00% 9,47% D. Rentabilitas
7,46%
8,00% 5,75% 6,65%

6,00% 4,87% Rentabilitas BPR pada Desember 2021 menurun


4,24%
4,00% 3,52% dibanding tahun sebelumnya, tercermin dari ROA yang
2,87%
2,00% 1,96%
turun menjadi 1,78% atau turun 9 bps dibandingkan
0,00% tahun sebelumnya (1,87%). Penurunan disebabkan
Des Mar Jun Sep Des
oleh pertumbuhan total aktiva yang lebih tinggi
2020 2021 2021 2021 2021 dibandingkan pertumbuhan laba tahun berjalan.
Sumber: SPI BPR, Desember 2021
Meski demikian, laba tahun berjalan sudah tumbuh
3,57% (yoy), meningkat dibandingkan tahun lalu yang
terkontraksi -16,07% (yoy). Di sisi lain, efisiensi BPR
C. Kredit
tercatat membaik tercermin dari turunnya rasio BOPO
sebesar 63 bps menjadi 83,61% dari 84,24% pada tahun
Penyaluran kredit BPR pada Desember 2021 tumbuh
sebelumnya.
5,24% (yoy), meningkat dibandingkan 1,83% (yoy) pada
tahun sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan,
Grafik I - 33 | Tren ROA dan BOPO BPR
sebagian besar kredit BPR disalurkan untuk kredit
produktif (53,81%) yang terdiri dari Kredit Modal BOPO ROA
Kerja/KMK (46,00%) dan Kredit Investasi/KI (7,81%)
1,90 85,50
sedangkan sisanya untuk Kredit Konsumsi/KK (46,19%). 1,87
1,85 85,00

Peningkatan pertumbuhan kredit BPR didorong oleh 1,80 1,78 84,50


84,24 1,76
kredit produktif yang tumbuh 7,06% (yoy) meningkat 1,75 84,00
84,35
dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 1,92% 83,61
1,70 83,50
(yoy). KMK dan KI tercatat tumbuh masing-masing
sebesar 7,08% (yoy) dan 6,93% (yoy), meningkat dari 1,65 83,00
1,86% (yoy) dan 2,26% (yoy) pada tahun sebelumnya. 1,60 82,50
Kredit konsumtif juga tercatat masih tumbuh Des Mar Jun Sep Des
meningkat 3,21% (yoy) dari 1,72% (yoy) pada tahun 2020 2021 2021 2021 2021

sebelumnya. Sumber: SPI, Desember 2021

Triwulan IV-2021 43
E. Permodalan 1.2.3 Perkembangan Kredit Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM)
Permodalan BPR relatif cukup solid dan memadai
untuk menyerap potensi risiko yang dihadapi. Hal Pada triwulan IV-2021, kredit UMKM tumbuh 12,32%
tersebut terlihat dari rasio CAR BPR yang tinggi, (yoy), meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang
jauh di atas KPMM sebesar 32,15%, meningkat dari terkontraksi -2,21% (yoy). Penyaluran kredit UMKM
tahun sebelumnya sebesar 29,89%. Penguatan aspek masih terfokus pada sektor perdagangan besar dan
permodalan BPR tersebut dilakukan dalam rangka eceran (49,75%) yang tumbuh 12,95% (yoy) setelah
penerapan POJK terkait pembentukan PPAP khusus tahun sebelumnya terkontraksi -3,99% (yoy) sehingga
untuk aset produktif dengan kualitas dalam perhatian mendorong ke atas pertumbuhan kredit UMKM secara
khusus yang naik sebesar 1% yang berlaku per 1 total. Selain itu, sektor ekonomi penyaluran kredit
Desember 2020 sampai dengan 30 November 2021 UMKM dengan porsi terbesar kedua yakni pertanian,
setelah tahun sebelumnya sebesar 0,5% yang berlaku perburuan dan kehutanan (13,34%) tercatat tumbuh
per 1 Desember 2019 sampai dengan 30 November 2020 tinggi sebesar 25,08% (yoy) dari 16,54% (yoy) pada
(POJK Nomor 33/POJK.03/2018 tentang Kualitas Aset tahun sebelumnya. Selain itu, sektor ekonomi industri
Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan pengolahan (10,74%) tercatat tumbuh 14,72% (yoy),
Aset Produktif Bank Perkreditan Rakyat). meningkat dari tahun sebelumnya yang tumbuh
sebesar 0,44% (yoy).

Tabel I - 10 | Konsentrasi Penyaluran Kredit UMKM

Rasio NPL

Nominal (Rp miliar) Porsi qtq yoy


Indikator
Des ‘20 Sep ‘21 Des ‘21 Des ‘20 Des ‘21 Sep ‘21 Des ‘21 Des ‘20 Des ‘21

Perdagangan Besar dan Eceran

Baki Debet 505.330 514.038 570.756 49,47% 49,75% 1,29% 11,03% -3,99% 12,95%

NPL 16.942 21.361 20.213 3,35% 3,54% 6,33% -5,37% -4,68% 19,31%

Industri Pengolahan

Baki Debet 107.409 110.406 123.215 10,51% 10,74% 2,23% 11,60% 0,44% 14,72%

NPL 4.661 6.104 5.171 4,34% 4,20% 18,43% -15,29% 6,03% 10,94%

Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan

Baki Debet 122.350 137.863 153.035 11,98% 13,34% 4,07% 11,01% 16,54% 25,08%

NPL 2.321 2.931 2.578 1,90% 1,68% 4,49% -12,04% -0,17% 11,07%

Listrik, Gas, dan Air

Baki Debet 3.603 3.346 3.435 0,35% 0,30% 0,18% 2,66% -42,70% -4,66%

NPL 99 102 123 2,75% 3,58% -0,97% 20,59% -1,98% 24,24%

Lainnya

Baki Debet 282.801 285.389 296.864 27,69% 25,87% 0,54% 4,02% -5,74% 4,97%

NPL 14.931 15.208 14.762 5,28% 4,97% -0,40% -2,93% 28,46% -1,13%

Baki Debet UMKM 1.021.493 1.051.042 1.147.305 1,53% 9,16% -2,21% 12,32%

NPL UMKM 38.954 45.706 42.847 3,81% 3,37% 5,26% -6,26% 7,55% 9,99%

Sumber: SPI Desember 2021

Kualitas kredit UMKM membaik dan terjaga dengan NPL beberapa sektor di antaranya pada kredit UMKM sektor
di bawah threshold 5%, yaitu sebesar 3,73% menurun pertambangan dan penggalian, penyediaan akomodasi
dari 3,81% pada tahun sebelumnya. Penurunan rasio dan makan minum, serta sektor jasa kemasyarakatan,
NPL yang diikuti penurunan nominal NPL terjadi pada sosial budaya, hiburan, dan lainnya.

44 Laporan Triwulanan OJK


Secara spasial, sebagian besar kredit UMKM masih Berdasarkan kelompok bank, sebagian besar kredit
terpusat di pulau Jawa dengan porsi sebesar 58,02%, UMKM disalurkan oleh BUMN (65,17%) dan BUSN
terutama terpusat di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat (27,58%). Pertumbuhan kredit UMKM secara umum
dan Jawa Tengah. Sementara itu, kredit UMKM di didorong oleh kelompok BUMN yang tumbuh 18,46%
wilayah Indonesia bagian tengah dan timur (Kalimantan, (yoy), meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang
Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Maluku, dan Papua) tumbuh 3,01% (yoy). Di sisi lain, kredit UMKM kelompok
masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 23,62%. Dilihat Bank Asing dan Campuran masih terkontraksi -19,33%.
dari pertumbuhannya, pertumbuhan kredit UMKM
tertinggi terdapat di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi
Barat yang tumbuh masing-masing 26,74% (yoy)
dan 24,91% (yoy) meskipun dengan porsi yang kecil,
masing-masing 0,26% dan 0,52%.

Grafik I - 34 | Penyebaran Kredit UMKM Berdasarkan Wilayah

2,60%
Maluku dan Papua
8,07%
Sulawesi

6,40%
Bali dan NT

6,55%
Kalimantan
58,02%
Jawa
18,36%
Sumatera

Sumber: SPI, Desember 2021

Tabel I - 11 | Kredit UMKM Berdasarkan Kelompok Bank

Baki Debet (Rp miliar) qtq yoy


Indikator Porsi
Des ‘20 Sep ‘21 Des ‘21 Sep ‘21 Des ‘21 Des ‘20 Des ‘21

BUMN 631.219 657.205 747.731 65,17% 1,51% 13,77% 3,01% 18,46%

BUSN 312.080 310.823 316.375 27,58% 0,70% 1,79% -10,27% 1,38%

BPD 70.658 76.409 77.120 6,72% 5,75% 0,93% -6,12% 9,15%

KCBA dan Campuran 7.536 6.604 6.079 0,53% -3,66% -7,95% -14,17% -19,33%

Total 1.021.493 1.051.041 1.147.305 100% 1,53% 9,16% -2,21% 12,32%

Sumber: SPI, Desember 2021

Triwulan IV-2021 45
1.2.4 Penguatan Sektor Riil Melalui Penyaluran
Kredit Produktif

Penyaluran kredit bank umum pada triwulan IV-2021 (yoy). Secara triwulanan, pertumbuhan kredit periode
tumbuh 5,24% (yoy) meningkat dibandingkan periode berjalan juga meningkat tumbuh 2,05% (qtq), dari
yang sama tahun sebelumnya yang terkontraksi -2,41% pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,27% (qtq).

Tabel I - 12 | Perkembangan Kredit Perbankan berdasarkan Sektor Ekonomi

Kredit (Rp triliun) qtq yoy


No. Sektor Ekonomi Porsi
Des ‘20 Sep ‘21 Des ‘21 Sep ‘21 Des ‘21 Des ‘20 Des ‘21

Lapangan Usaha

Pertanian, Perburuan, dan


1. 385,59 403,03 415,52 0,79% 3,10% 4,24% 7,76% 7,20%
Kehutanan

2. Perikanan 16,03 17,79 18,69 4,05% 5,03% 13,58% 16,56% 0,32%

3. Pertambangan dan Penggalian 124,62 147,23 153,80 6,67% 4,46% -7,22% 23,42% 2,67%

4. Industri Pengolahan 893,64 911,94 951,11 1,49% 4,295 -4,09% 6,43% 16,49%

5. Listrik, Gas, dan Air 168,88 175,75 159,70 2,04% -9,13% -14,82% -5,44% 2,77%

6. Konstruksi 376,47 384,22 380,38 0,74% -1,00% 3,92% 1,04% 6,59%

7. Perdagangan Besar dan Eceran 942,19 965,08 974,42 1,21% 0,97% -6,35% 3,42% 16,89%

8. Penyediaan Akomodasi dan PMM 116,18 120,76 120,74 1,57% -0,02% 5,77% 3,92% 2,09%

Transportasi, Pergudangan, dan


9. 266,19 296,26 306,24 2,40% 3,37% 7,80% 15,05% 5,31%
Komunikasi

10. Perantara Keuangan 216,30 216,62 224,71 0,63% 3,74% -13,41% 3,89% 3,90%

11. Real Estate 259,98 255,31 265,32 -0,67% 3,92% -3,48% 2,05% 4,60%

12. Administrasi Pemerintahan 30,89 30,52 34,27 -0,19% 12,30% 6,87% 10,96% 0,59%

13. Jasa Pendidikan 13,59 13,96 13,99 1,84% 0,23% -4,23% 2,92% 0,24%

Jasa Kesehatan dan Kegiatan


14. 28,26 29,03 28,51 5,58% -1,76% -15,83% 0,89% 0,49%
Sosial

15. Jasa Kemasyarakatan 89,46 96,21 95,69 0,21% -0,54% 8,38% 6,97% 1,66%

16. Jasa Perorangan 2,99 3,91 3,87 25,18% -0,90% -12,47% 29,53% 0,07%

17. Badan Internasional 0,36 0,37 0,37 -2,09% -0,07% 28,15% 1,94% 0,01%

Kegiatan yang Belum Jelas


18. 2,49 1,25 0,72 -23,03% -42,56% 26,00% -71,25% 0,01%
Batasannya

Bukan Lapangan Usaha

19. Rumah Tangga 1.320,21 1.356,78 1.384,70 1,10% 2,06% 0,07% 4,89% 24,00%

20. Bukan Lapangan Usaha Lainnya 227,25 226,83 235,83 0,57% 3,97% -5,39% 3,78% 4,09%

Industri 5.482 5.653 5.769 1,27% 2,05% -2,41% 5,24% 100%

Sumber: SPI, Desember 2021

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit kredit pada pemilikan kendaraan bermotor selain
perbankan sebagian besar masih disalurkan ke karena masih rendahnya demand permintaan kredit
non-lapangan usaha sektor rumah tangga (24,00%). kendaraan bermotor (KKB) juga dipengaruhi oleh adanya
Penyaluran kredit pada sektor ini tumbuh 4,89% pelunasan dan/atau pembayaran angsuran KKB. Selain
(yoy), meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya itu, turunnya kredit untuk pemilikan ruko dan rukan
tumbuh sebesar 0,07% (yoy). Pertumbuhan kredit pada juga dipengaruhi oleh kegiatan usaha yang belum
sektor ini didorong oleh sektor rumah tangga untuk sepenuhnya pulih dan dapat dipengaruhi oleh transisi
pemilikan rumah tinggal yang tumbuh sebesar 9,55% kegiatan usaha berbasis online.
(yoy) khususnya untuk tipe pemilikan rumah tinggal
tipe 22 s.d 70 yang tumbuh 10,59% (yoy). Sementara Untuk kredit produktif, sebagian besar kredit perbankan
itu, kredit untuk pemilikan kendaraan bermotor serta masih disalurkan ke sektor perdagangan besar dan
pemilikan ruko dan rukan masih terkontraksi meskipun eceran (porsi 16,89%). Penyaluran kredit di sektor
tidak sedalam tahun sebelumnya, masing-masing ini tumbuh 3,42% (yoy), membaik setelah tahun
sebesar -6,31% (yoy) dan -5,60% (yoy). Turunnya sebelumnya terkontraksi -6,35% (yoy). Perbaikan

46 Laporan Triwulanan OJK


didorong oleh tumbuhnya kredit pada subsektor Kredit sektor transportasi, pergudangan dan
perdagangan eceran dan perdagangan besar dalam komunikasi (porsi 5,31%) tercatat tumbuh 15,05% (yoy),
negeri (kecuali penjualan mobil dan sepeda motor). meningkat dari tahun sebelumnya tumbuh 7,80% (yoy).
Sementara itu, kredit ke subsektor perdagangan Pertumbuhan kredit didorong oleh subsektor jaringan
penjualan kendaraan bermotor serta subsektor telekomunikasi dan jasa telekomunikasi sejalan
perdagangan ekspor dan impor masih terkontraksi. dengan peningkatan kebutuhan komunikasi pada
masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Kredit kepada sektor industri pengolahan (porsi 16,49%) (PPKM) yang mengurangi mobilitas masyarakat.
tumbuh 6,43% (yoy), membaik dari tahun sebelumnya
yang terkontraksi -4,09% (yoy). Peningkatan didorong Kredit sektor perantara keuangan (porsi 3,90%)
oleh masih tumbuhnya industri makanan dan minuman tumbuh 3,89% (yoy), membaik dari tahun sebelumnya
utamanya pada subsektor industri minyak makan dan yang terkontraksi dalam -13,41% (yoy). Pertumbuhan
lemak dari nabati dan hewani yang tumbuh 17,00% (yoy) tersebut didorong oleh tumbuhnya kredit ke subsektor
dari 15,84% (yoy). Selain itu, pertumbuhan juga didorong perantara keuangan serta asuransi dan dana pensiun,
industri logam dasar yang tumbuh 15,21% (yoy) setelah sementara kredit ke subsektor jasa penunjang
tahun sebelumnya terkontraksi -2,52% (yoy), dan perantara keuangan masih terkontraksi.
industri kertas, barang dari kertas dan sejenisnya yang
tumbuh 13,53% (yoy) dari 6,83% (yoy). Sementara itu, Kredit ke sektor listrik, gas, dan air dengan porsi 2,77%
kredit ke subsektor industri pakaian jadi serta industri merupakan salah satu sektor yang terkontraksi selain
mesin dan peralatan kantor masih terkontraksi masing- sektor yang belum jelas batasannya. Kredit pada sektor
masing turun -6,54% (yoy) dan -13,10% (yoy). ini mengalami kontraksi -5,44% (yoy) setelah tahun
sebelumnya terkontraksi -14,82% (yoy). Menurunnya
Kredit yang disalurkan ke sektor pertanian, perburuan kredit pada sektor ini utamanya disebabkan oleh
dan kehutanan juga masih cukup besar dengan porsi turunnya kredit pada subsektor ketenagalistrikan
7,20% dari total penyaluran kredit perbankan. Kredit ke yang turun -10,05% (yoy) sebagai pengaruh adanya
sektor ini tumbuh 7,76% (yoy) meningkat dibandingkan pelunasan kredit.
dengan tahun sebelumnya sebesar 4,24% (yoy).
Pertumbuhan kredit pada sektor ini masih ditopang
oleh subsektor pertanian dan perburuan yang tumbuh 1.3 Perkembangan Industri Pasar Modal
7,95% (yoy), meningkat dibandingkan tahun sebelumnya
yang tumbuh 4,31% (yoy). Pertumbuhan di subsektor 1.3.1 Perkembangan Perdagangan Efek
ini terutama pada pertanian tanaman pangan, tanaman
perkebunan dan holtikultura. Naiknya kredit pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir
sektor ini antara lain juga didukung oleh adanya triwulan IV-2021 ditutup pada level 6.581,48,
pengembangan KUR Klaster Pertanian. mencatatkan kenaikan 4,68% (qtq) atau sebesar 10,08%
(yoy). Hal ini menunjukkan kestabilan IHSG di Pasar
Kredit ke sektor pertambangan dan penggalian Modal. Sejalan dengan hal tersebut, nilai kapitalisasi
dengan porsi 2,67% tercatat tumbuh tinggi sebesar pasar saham juga mengalami kenaikan sebesar 7,01%
23,42% (yoy) setelah tahun sebelumnya terkontraksi (qtq) dan 18,42% (yoy) sehingga menjadi Rp8.252,41.
-7,22% (yoy). Pertumbuhan kredit pada sektor ini Terjadinya penguatan nilai IHSG dan kapitalisasi pasar
utamanya didorong oleh naiknya kredit pada subsektor dibandingkan triwulan sebelumnya, merupakan salah
pertambangan batubara dan pertambangan minyak dan satu indikator meningkatnya kepercayaan masyarakat
gas bumi yang antara lain juga dipengaruhi oleh naiknya terhadap kondisi perekonomian.
permintaan batubara dan minyak bumi global.
Peningkatan kinerja IHSG ini juga sejalan dengan
Kredit sektor konstruksi dengan porsi 6,59% tercatat peningkatan kinerja indeks saham regional seperti
tumbuh 1,04% (yoy) melambat dari tahun sebelumnya China, Australia, Inggris, AS, Taiwan, Filipina, Thailand,
yang tumbuh 3,92% (yoy). Perlambatan dipengaruhi Malaysia, dan Singapura. Sementara itu, indeks
oleh turunnya kredit ke subsektor konstruksi gedung beberapa bursa utama, yaitu bursa saham Jepang,
yang tekontraksi -5,11% (yoy), lebih dalam dibandingkan Hong Kong, dan Korea Selatan, tercatat mengalami
tahun sebelumnya yang terkontraksi -3,04% (yoy). penurunan di akhir triwulan IV-2021 dimana penurunan
Sementara itu, penyaluran kredit untuk konstruksi terbesar terjadi di bursa saham Hong Kong (-5,96%
bangunan sipil utamanya jalan tol masih cukup tinggi qtq).
tumbuh 8,37% (yoy) yang masih sejalan dengan
percepatan Proyek Strategi Nasional (PSN) oleh
Pemerintah dalam pembangunan sejumlah proyek jalan
tol.

Triwulan IV-2021 47
Untuk indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, kenaikan indeks adalah sektor transportasi dan
terjadi penurunan di beberapa sektor yaitu sektor logistik, keuangan, kesehatan, barang konsumen non-
infrastruktur, teknologi, properti dan real estat, primer, barang baku, dan energi dengan peningkatan
barang konsumen primer, dan perindustrian, dengan paling signifikan terjadi di sektor transportasi dan
penurunan terbesar terjadi di sektor properti dan real logistik (33,03%).
estat (-5,71% qtq). Sedangkan sektor yang mengalami

Grafik I - 35 | Kinerja Indeks di Beberapa Bursa Utama Grafik I - 36 | Perkembangan Indeks Industri (qtq)
(qtq)
Transportasi dan Logistik 33,03%
Indonesia 4,68%
Infrastruktur -1,70%
China 1,43%
Teknologi -4,75%
Australia 2,80%
Properti dan Real Estate -5,71%
UK 4,47%
Keuangan 7,92%
Amerika Serikat 7,55%
Kesehatan 4,47%
Taiwan 7,76%
Barang Konsumen Non-Primer 5,31%
Jepang -1,85%
Barang Konsumen Primer -1,45%
Hongkong -5,96%
Perindustrian -4,17%
Korea -2,46%
Barang Baku 9,74%
Filipina 5,49%
Energi 14,38%
Thailand 2,97%
Malaysia Sumber: IDXData, diolah
0,38%
Singapura 1,29%

Sumber: Bloomberg, diolah

Rata-rata volume dan nilai perdagangan saham harian Sedangkan, rata-rata frekuensi perdagangan harian
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2.666,94 mengalami penurunan sebesar 42.821,31 (-3,10%)
juta (12,66%) dan Rp1.495,79 miliar (11,89%) menjadi menjadi 1.339,41 ribu kali dibandingkan triwulan
Rp14.080,66 miliar dibandingkan triwulan sebelumnya. sebelumnya.

Grafik I - 37 | Perkembangan IHSG dan Nilai Rata-rata Perdagangan Saham Harian

Nilai Rata-rata Perdagangan Saham Harian (LHS) IHSG (RHS)

Rp miliar IHSG

18.000 6.366,65 6.581,48 7.000


6.299,54 5.985,52 5.985,49 6.286,94
5.979,07
16.000
5.296,71 6.000
6.194,50
14.000 4,905,39
4.538,93
5.000
12.000
4.870,04
10.000 4.593,01 4.000
8.000
3.000
6.000
2.000
4.000
10.845,00

14.080,66
13.355,04

12.584,87
15.886,36
8.500,36

8.453,62
6.943,85

8.275,46
7.498,32

7.603,33
5.763,78

9.105,79

2.000 1.000

- 0
2015 2016 2017 2018 2019 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
Sumber: IDXData, diolah

Selama triwulan IV-2021, transaksi investor asing volume transaksi masih didominasi oleh investor
membukukan net buy sejumlah Rp11.464,54 miliar (qtq) domestik. Adapun kegiatan investor asing pada periode
dan Rp37.974,54 miliar (ytd). Kontribusi perdagangan ini menunjukkan adanya capital inflow (net buy) di pasar
saham pada triwulan IV-2021 berdasarkan nilai dan saham.

48 Laporan Triwulanan OJK


Tabel I - 13 | Perkembangan Transaksi Perdagangan Saham
Rp miliar

2020 2021
Indikator (Rata-rata
Harian)
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Nilai Perdagangan Saham


6.943,85 8.453,62 8.275,46 13.355,04 15.886,36 10.845,00 12.584,87 14.080,66
Harian

Investor Domestik

Beli 4.201,03 5.210,98 6.249,60 10.117,25 12.176,81 7.768,68 9.565,35 10.129,16

Jual 4.037,31 5.119,06 5.797,83 10.045,71 12.371.30 7.850,93 9.720,80 10.308,29

Investor Asing

Beli 2.742,82 3.242,64 2.032,83 3.237,79 3.709,55 3.076,32 3.017,67 3.951,50

Jual 2.906,54 3.334,57 2.484,61 3.309,33 3.515,06 2.994,07 2.862,23 3.772,37

Frekuensi Perdagangan
442.484 591.661 680.443 1.009.453 1.380.966 1.064.056 1.382.232 1.339.410
Saham Harian

Sumber: IDXData, diolah

Grafik I - 38 | Perkembangan IHSG dan Net Asing


Net Buy (Sell) Asing - RHS IHSG - LHS Rp triliun

7000 60
49,20
6500
40
6000
16,17
5500
11,86
9,79
11,46 20
5000 4,85

4500 0
4000 (5,33) (4,22)
(10,31) -20
3500
(22,56) (28,01)
3000 -40
2500 (39,87)
(50,75) -60
2000
2015 2016 2017 2018 2019 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
Sumber: IDXData, diolah

Secara umum kinerja pasar obligasi pada triwulan rata-rata yield untuk seluruh tenor naik sebesar +0,73
IV-2021 mengalami penurunan dibanding periode bps. Rata-rata yield tenor pendek, menengah, dan
sebelumnya. Hal ini terlihat dari yield obligasi panjang adalah masing-masing sebesar -12,00 bps,
pemerintah yang menunjukkan trend kenaikan dengan +11,27 bps, dan +1,57 bps.

Grafik I - 39 | Indonesia Government Securities Yield Curve (IBPA-IGSYC)


Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021

8,5
Yield to Maturity (%)

7,0

5,5

4,0

2,5
1 2 3 4 5 7 10 15 20 30
0,0
Spread

-0,3
(%)

-0,6
-0,9
-1,2
Sumber: PHEI, diolah

Triwulan IV-2021 49
Berdasarkan perkembangan transaksi obligasi perdagangan obligasi korporasi naik masing-masing
pemerintah, obligasi korporasi, dan Repo pada triwulan sebesar Rp821,64 miliar (1,00% qtq) dan Rp250,88 miliar
IV-2021 mencatatkan kenaikan dibanding triwulan (0,30% qtq). Sementara itu, frekuensi perdagangan
sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari volume mencatatkan penurunan sebanyak 1.725 kali (-19,91%
dan nilai transaksi obligasi pemerintah yang naik qtq).
masing-masing sebesar Rp23,88 triliun (0,79% qtq) dan
Rp46,94 triliun (1,53% qtq). Sementara itu, frekuensi Selanjutnya, volume, nilai, dan frekuensi transaksi
perdagangan mencatatkan penurunan sebanyak 15.033 perdagangan Repo juga mengalami peningkatan,
kali (-10,54% qtq). masing-masing sebesar Rp351,60 triliun (29,64% qtq),
Rp367,08 triliun (32,13% qtq), dan 88 kali (3,28% qtq),
Senada dengan kenaikan volume dan nilai perdagangan dibandingkan triwulan sebelumnya.
untuk obligasi pemerintah, volume dan nilai

Tabel I - 14 | Perkembangan Transaksi Perdagangan Surat Utang

Triwulan I-2021 Triwulan II-2021 Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021


Jenis
Transaksi Volume Nilai Frekuensi Volume Nilai Frekuensi Volume Nilai Frekuensi Volume Nilai Frekuensi
(Rp triliun) (Rp triliun) (Kali) (Rp triliun) (Rp triliun) (Kali) (Rp triliun) (Rp triliun) (Kali) (Rp triliun) (Rp triliun) (Kali)

Obligasi:

SBN 4.515,87 4.557,55 136.169 3.196,04 3.209,79 133.152 3.029,46 3.060,97 142.613 3.053,33 3.107,91 127.580

Total 4,604.37 4,647.27 144,482 3.285,96 3.301,49 141.503 3.113,33 3.144,59 151.275 3.136,02 3.191,78 134.517

Repo 2.695,78 2.662,35 2.603 1.690,60 1,653.64 2.495 1.186,30 1.142,57 2.684 1.537,90 1.509,65 2.772

Sumber: Data Pelaporan PLTE

1.3.2 Perkembangan Jumlah SID

Sampai dengan triwulan IV-2021 jumlah Single Investor mencapai 6.840.234 atau mengalami peningkatan
Identification (SID) secara keseluruhan adalah sebesar sebanyak 1.055.335 SID (18,24%) dibandingkan
7.489.337 atau meningkat sebesar 92,99% (yoy) dan triwulan sebelumnya. Jumlah SID SBN pada triwulan
16,45% (qtq). Jumlah SID C-BEST per akhir triwulan ini mencapai 611.143 atau mengalami peningkatan
mencapai 3.451.513 atau mengalami peningkatan sebanyak 39.349 SID (6,88%) dibandingkan triwulan
sebanyak 542.559 SID (18,65%) dibandingkan triwulan sebelumnya.
sebelumnya. Jumlah SID S-INVEST pada triwulan ini

Grafik I - 40 | Perkembangan Jumlah SID

SID S - INVEST SID C - BEST SID SBN

Dalam Ribuan

8.000

7.000 6.840,234

6.000 5.784,899

5.000 4.930,535

4.166,018
4.000
3.451,513
3.175,429
2.908,954
3.000
2.582,548 2.514,397
2.190,942 2.196,854
2.000 1.957,692
1.695,268
1.160,542 1.239,055 1.380,360
1.000 513,414 572,794 611,143
420,631 460,372 538,781
334,647 363,976
-
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
Sumber: KSEI

50 Laporan Triwulanan OJK


1.3.3 Perkembangan Jumlah Perusahaan Efek

Pada triwulan IV-2021, terdapat penerbitan izin sebanyak 123 PE. Terkait dengan kegiatan PE di
usaha atas satu Perusahaan Efek (PE) dengan izin berbagai lokasi selain Kantor Pusat, OJK mencatat
usaha sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE) yang pelaporan pembukaan sejumlah 17 lokasi selain Kantor
Tidak Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah, Pusat dan penutupan sejumlah 11 lokasi selain Kantor
sehingga jumlah PE yang terdaftar di OJK menjadi Pusat selama triwulan IV-2021.

Tabel I - 15 | Perkembangan Jumlah Perusahaan Efek

No. Jenis Izin Usaha Jumlah

1. Perantara Pedagang Efek 34

2. Penjamin Emisi Efek *) 5

3. Perantara Pedagang Efek + Penjamin Emisi Efek 80

4. Perantara Pedagang Efek + Manajer Investasi 1

5. Penjamin Emisi Efek + Manajer Investasi -

6. Perantara Pedagang Efek + Penjamin Emisi Efek + Manajer Investasi 3

Total 123

*) Khusus izin Penjamin Emisi Efek yang tidak melakukan aktivitas sebagai Perantara Pedagang Efek

Tabel I - 16 | Jumlah Lokasi Kegiatan PE Selain Kantor Pusat

2021
Periode
s.d. Triwulan IV

Jumlah Lokasi Selain Kantor Pusat 676

Terkait izin Wakil Perusahaan Efek (WPE), pada 43 Izin Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE), sehingga
periode laporan OJK telah menerbitkan izin orang total jumlah pemegang izin sampai dengan periode ini
perorangan sebanyak 368 izin dengan rincian 325 izin mencapai 11.917 WPPE dan 2.457 WPEE.
Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) dan sebanyak

Tabel I - 17 | Proses Izin Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Penjamin Emisi Efek

Triwulan IV-2021
Total Triwulan
Jenis Izin Total
Dokumen Pemberian I-IV 2021
yang Masuk Izin

WPPE 720 325 960 11.917

WPEE 43 43 112 2.457

Total 763 368 1.072 14.374

Triwulan IV-2021 51
Selama periode laporan, OJK menerbitkan 500 dengan triwulan IV-2021, OJK telah menerbitkan 2.721
perpanjangan izin, sehingga secara total sampai perpanjangan izin dengan rincian sebagai berikut:

Tabel I - 18 | Proses Perpanjangan Izin Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Penjamin Emisi Efek

Triwulan IV-2021
Total s.d.
Jenis Izin Triwulan
Dokumen Pemberian
IV-2021
yang Masuk Izin

WPPE 520 417 2.447

WPEE 83 83 274

Total 603 500 2.721

Pada periode laporan, OJK juga menerbitkan 1.132 izin Pemasaran Terbatas (WPPE-PT), sehingga sampai
Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran (WPPE-P) dengan periode laporan total izin WPPE-P sebanyak
dan 17 untuk izin Wakil Perantara Pedagang Efek 15.062 dan WPPE-PT sebanyak 200.

Tabel I - 19 | Proses Perizinan Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran dan Wakil Perantara Pedagang Efek
Pemasaran Terbatas

Triwulan IV-2021
Total Triwulan
Jenis Izin Total
Dokumen Pemberian I-IV 2021
yang Masuk Izin

WPPE-P 1.347 1.132 4.346 15.062

WPPE-PT 22 17 52 200

Total 1.369 1.149 4.398 15.262

Catatan:
Jumlah pemberian izin WPPE-P yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah dokumen masuk, diantaranya disebabkan oleh adanya beberapa proses SK
WPPE-P yang dikeluarkan secara manual (bukan TTE) dan permohonan tersebut sudah diajukan manual pada tahun sebelumnya.

1.3.4 Perkembangan Pengelolaan Investasi

Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana pada triwulan IV- sebesar Rp4,15 triliun, Reksa Dana Syariah sebesar
2021 mengalami kenaikan 4,83% (qtq). Hampir seluruh Rp2,72 triliun, Reksa Dana Indeks sebesar Rp0,95
jenis Reksa Dana mengalami kenaikan NAB. NAB Reksa triliun, dan Reksa Dana Campuran sebesar Rp0,39
Dana Terproteksi mencatatkan kenaikan jumlah NAB triliun. Namun demikian, ETF menjadi satu-satunya
terbesar yaitu sebesar Rp7,26 triliun, diikuti Reksa Dana Reksa Dana yang mencatatkan penurunan NAB sebesar
Pasar Uang sebesar Rp6,95 triliun, Reksa Dana Saham Rp0,69 triliun.
sebesar Rp4,93 triliun, Reksa Dana Pendapatan Tetap

Tabel I - 20 | Perkembangan NAB per Jenis Reksa Dana


(Rp triliun)

2021
NAB Per Jenis Reksa Dana
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

RD Pasar Uang 80,30 95,35 95,71 102,66


RD Pendapatan Tetap 133,85 137,61 146,94 151,09
RD Saham 117,98 116,30 123,50 128,43
RD Campuran 24,89 23,94 25,02 25,41
RD Terproteksi 104,69 100,60 95,95 103,21
RD Indeks 9,81 7,54 7,95 8,90
ETF 14,91 14,43 15,38 14,73
RD Syariah* 79,44 40,33 41,31 44,00
Total 565,87 536,11 551,76 578,44

*) termasuk ETF Syariah

52 Laporan Triwulanan OJK


Dana kelolaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas juga mengalami penurunan sebesar 6,06% menjadi
(RDPT) turun sebesar 4,84% (qtq) menjadi Rp30,69 sebanyak 62 RDPT. Seluruh RDPT pada triwulan IV-2021
triliun pada triwulan IV-2021. Selain itu, jumlah RDPT merupakan RDPT yang berbasis sektor riil.

Tabel I - 21 | Jumlah Dana Kelolaan Per Jenis Investasi


Rp triliun

2020 2021
Jenis Investasi
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Reksa Dana

Jumlah 2.201 2.217 2.214 2.219 2.224 2.207 2.180 2.198

Total NAB 472,77 482,55 510,15 573,54 565,87 536,11 551,76 578,44

Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Sektor Riil

Jumlah 73 71 71 73 69 69 66 62

Total NAB 31,18 28,31 30,24 30,73 32,38 34,48 32,25 30,69

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Saham (KIK-EBA)

Jumlah 9 9 9 9 9 9 9 9

Nilai Sekuritisasi 6,44 5,93 5,25 4,89 4,58 4,32 3,53 3,15

Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA SP)

Jumlah 6 6 6 7 7 7 7 7

Nilai Sekuritisasi 4,32 4,26 4,05 4,47 4,30 4,00 3,78 3,55

Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate (KIK-DIRE)

Jumlah 7 7 7 7 7 7 7 7

Total Nilai 11,35 11,66 11,66 11,66 11,66 10,12 10,12 10,24

Kontrak Pengelolaan Dana (KPD)

Jumlah 595 472 470 532 570 610 622 565

Total Nilai 172,31 181,16 180,92 207,02 198,42 196,53 211,96 215,79

Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA)

Jumlah 8 8 8 8 8 8 8 8

Total Nilai 7,64 7,29 7,55 7,46 7,68 7,78 7,73 7,76

Selama periode laporan, OJK tidak menerbitkan Rp10,24 triliun dan KIK-DINFRA tetap sebanyak 8 KIK
atau membubarkan izin Efek Beragun Aset-Surat dengan dana kelolaan sebesar Rp7,76 triliun.
Partisipasi (EBA-SP), sehingga jumlah EBA-SP tetap 7
EBA-SP dengan dana kelolaan sebesar Rp3,55 triliun. Pada triwulan IV-2021, jumlah Kontrak Pengelolaan
OJK juga tidak menerbitkan atau membubarkan izin Dana (KPD) mengalami penurunan menjadi 565 KPD.
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), Sedangkan, dana kelolaan KPD mengalami kenaikan
sehingga jumlah KIK EBA tetap sebanyak 9 KIK EBA sebesar 1,81% menjadi Rp215,79 triliun.
dengan dana kelolaan sebesar Rp3,15 triliun. Selain itu,
OJK tidak menerbitkan atau membubarkan izin Kontrak Sampai dengan triwulan IV-2021, OJK telah
Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat (KIK- menerbitkan 199 Surat Efektif pernyataan pendaftaran
DIRE) dan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Reksa Dana yang Unit Penyertaannya ditawarkan
Infrastruktur (KIK-DINFRA). Dengan demikian, jumlah melalui Penawaran Umum.
KIK-DIRE tetap sebanyak 7 KIK dengan dana kelolaan

Triwulan IV-2021 53
Tabel I - 22 | Jenis Reksa Dana yang Mendapat Surat Efektif

Jenis Reksa Dana Jumlah Surat Efektif Jenis Reksa Dana Jumlah Surat Efektif

Reksa Dana Saham 9 Reksa Dana Syariah Terproteksi 4

Reksa Dana Campuran 4 Reksa Dana Efek Luar Negeri 2

Reksa Dana Syariah Pendapatan


Reksa Dana Pendapatan Tetap 17 2
Tetap

Reksa Dana Pasar Uang 23 Reksa Dana Syariah Indeks 2

Reksa Dana Terproteksi 108 Reksa Dana Syariah Pasar Uang 11

Reksa Dana Indeks 7 Reksa Dana Syariah Saham 3

ETF-Indeks 3 Reksa Dana Syariah Sukuk 4

Total 199

OJK juga telah menerbitkan 217 surat pembubaran • Dua Reksa Dana Efek Luar Negeri dibubarkan karena
Reksa Dana yang terdiri dari 190 Reksa Dana kesepakatan MI dan BK.
Konvensional dan 27 Reksa Dana Syariah. Adapun
rincian pembubaran Reksa Dana tersebut terdiri atas: Sementara itu, untuk perkembangan pelaku institusi di
• 149 Reksa Dana Terproteksi terdiri dari 132 Reksa industri Pengelolaan Investasi selama triwulan IV-2021,
Dana dibubarkan karena kesepakatan MI dan Bank terdapat satu Manajer Investasi yang mengembalikan
Kustodian (BK) dan 17 Reksa Dana dibubarkan karena izin kepada OJK, sehingga jumlah MI sebanyak 97 MI.
tidak terpenuhinya minimum dana kelolaan. OJK menghentikan sementara pemberian izin bagi
• 28 Reksa Dana Pasar Uang terdiri dari 17 Reksa Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha
Dana dibubarkan karena kesepakatan MI dan BK, 10 Selaku Manajer Investasi pada akhir triwulan IV-2021
Reksa Dana dibubarkan karena tidak terpenuhinya guna melakukan evaluasi dan penataan industri
minimum dana kelolaan dan satu Reksa Dana Manajer Investasi. Tujuan dari keputusan ini yaitu
dibubarkan karena tidak memenuhi minimum dana dalam rangka penyempurnaan peraturan perizinan
kelolaan selama 120 hari bursa berturut-turut. Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha
• 11 Reksa Dana Saham terdiri dari lima Reksa Dana sebagai Manajer Investasi serta melakukan evaluasi
dibubarkan karena kesepakatan MI dan BK, lima atas tata kelola pengelolaan investasi, peningkatan
Reksa Dana dibubarkan karena tidak terpenuhinya kapasitas dan peningkatan penerapan prinsip
minimum dana kelolaan dan satu Reksa Dana kehatihatian atas seluruh Manajer Investasi yang telah
dibubarkan karena tidak memenuhi minimum dana memperoleh izin usaha. Selanjutnya, OJK memberikan
kelolaan selama 120 hari bursa berturut-turut. dua Surat Tanda Terdaftar (STTD) Agen Penjual Efek
• 13 Reksa Dana Pendapatan tetap dibubarkan terdiri Reksa Dana (APERD), sehingga jumlah APERD menjadi
dari 10 Reksa Dana dibubarkan karena kesepakatan 76 APERD.
MI dan BK dan tiga Reksa Dana dibubarkan karena
tidak memenuhi minimum dana kelolaan selama 120 Adapun untuk pelaku individu industri Pengelolaan
hari bursa berturut-turut. Investasi, pada periode ini OJK menerbitkan 124 izin
• Satu Reksa Dana Pendapatan Indeks dibubarkan Wakil Manajer Investasi (WMI) baru sehingga jumlah
karena kesepakatan MI dan BK. WMI menjadi 3.263 atau meningkat sebesar 3,95%.
• 13 Reksa Dana Campuran terdiri dari empat Reksa Selain itu, OJK menerbitkan 408 izin Wakil Agen Penjual
Dana dibubarkan karena kesepakatan MI dan BK, Efek Reksa Dana (WAPERD) baru sehingga jumlah
delapan Reksa Dana dibubarkan karena tidak WAPERD menjadi 23.621 WAPERD atau meningkat
terpenuhinya minimum dana kelolaan dan satu Reksa sebesar 1,76%.
Dana dibubarkan karena tidak memenuhi minimum
dana kelolaan selama 120 hari bursa berturut-turut.

Tabel I - 23 | Perkembangan Pelaku di Industri Pengelolaan Investasi yang Memperoleh Izin

2020 2021
Jenis Izin
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Individu

Wakil Manajer Investasi (WMI) 2.684 2.764 2.822 2.901 2.987 3.085 3.139 3.263

Wakil Agen Penjual Efek Reksa


23.630 23.948 24.278 24.351 22.804 22.911 23.213 23.621
Dana (WAPERD)

54 Laporan Triwulanan OJK


Pelaku di Industri Pengelolaan Investasi yang Memperoleh Izin
Jenis Izin
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Penasehat Investasi (PI) 4 5 5 5 5 5 5 5

Institusi

Manajer Investasi (MI) 98 97 97 97 98 97 98 97

Agen Penjual Efek Reksa Dana


(APERD)

- Bank & PPE Khusus 43 43 43 46 47 48 47 49

- PE sebagai APERD 21 21 21 21 22 23 27 27

Penasehat Investasi (PI) 5 5 5 5 5 5 5 5

MI sebagai PI 18 18 18 18 19 19 19 19

APERD sebagai PI 2 2 2 2 2 3 3 3

1.3.5 Perkembangan Emiten dan Perusahaan Publik

Sampai dengan triwulan IV-2021, jumlah emisi Perdana (PUP) Saham, 45 Penawaran Umum Terbatas
Penawaran Umum mengalami kenaikan 15% (yoy) (PUT), dan 96 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang
menjadi 194 perusahaan, nilai emisi Penawaran Umum (EBUS Korporasi). EBUS Korporasi ini termasuk 6
juga mengalami kenaikan sebesar 206% menjadi Penawaran Umum Obligasi/Sukuk, 37 Penawaran
Rp363,3 miliar. Sampai dengan triwulan IV-2021, Umum Berkelanjutan (PUB)/PUB Obligasi/Sukuk Tahap
Penawaran Umum terdiri atas 53 Penawaran Umum I, dan 53 PUB Obligasi/Sukuk Tahap II dan seterusnya.

Tabel I - 24 | Perkembangan Penawaran Umum (Emisi)

s.d. Triwulan IV-2020 s.d. Triwulan IV-2021


(Jan - Des 2020) (Jan – Des 2021) Δ Jumlah
Δ Nilai Emisi
Jenis Penawaran Efek Emisi
Jumlah Nilai Emisi Jumlah Nilai Emisi (%)
(%)
Emisi (Rp miliar) Emisi (Rp miliar)

Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) 48 6.071 53 61.664

Penawaran Umum Terbatas (PUT/Rights Issue) 16 20.265 45 197.273

Penawaran Umum Efek Bersifat Utang 105 92.365 96 104.355

Total Emisi 169 118.701 194 363.292 15% 206%

Tabel I - 25 | Perkembangan Nilai Emisi Berdasarkan Sektor Industri 2021


Rp miliar

No. Sektor PUP PUT EBUS Korporasi

1. Energi 1.671,16 1.967,59 2.000,00

2. Barang Baku 10.276,40 22.076,42 25.119,99

3. Perindustrian 361,41 2.240,84 1.000,00

4. Barang Konsumen Primer 5.253,72 990,97 5.394,50

5. Barang Konsumen Non-Primer 1.032,97 339,83 1.331,00

6. Kesehatan 530,62 3.699,84 -

7. Keuangan 1.140,55 149.601,92 43.076,33

8. Properti dan Real Estat 174,19 1.498,89 1.867,00

9. Teknologi 22.709,16 45,94 -

10. Infrastruktur 18.356,41 14.051,40 24.566,50

11. Transportasi dan Logistik 157,58 759,00 -

Total 61.664,17 197.272,65 104.355,32

Triwulan IV-2021 55
A. Penawaran Umum Perdana Saham

Sampai dengan triwulan IV-2021, terdapat 61 perusahaan dalam proses dan pada triwulan IV-2021 sebanyak 18
yang telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam perusahaan telah mendapatkan surat efektif. Nilai emisi
rangka PUP Saham, di mana 43 perusahaan masih dari 18 perusahaan tersebut sebesar Rp30,67 triliun.

Tabel I - 26 | Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

No. Emiten/Perusahaan Publik Sektor Tanggal Efektif Nilai Emisi (Rp juta)

1. PT Ace Oldfields Tbk Perindustrian 14-Oct-2021 76.050

2. PT Formosa Ingredient Factory Tbk Perindustrian 25-Oct-2021 39.200

3. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Teknologi 12-Nov-2021 18.336.410

4. PT Perma Plasindo Tbk Properti dan Real Estate 16-Nov-2021 60.030

5. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. Barang Baku 16-Nov-2021 493.568

6. PT Wira Global Solusi Tbk Teknologi 26-Nov-2021 29.190

7. PT Jaya Swarasa Agung Tbk Barang Konsumen Primer 26-Nov-2021 86.508

8. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. Barang Konsumen Primer 26-Nov-2021 3.665.825

9. PT RMK Energy Tbk Energi 26-Nov-2021 180.250

10. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk Barang Konsumen Primer 26-Nov-2021 707.040

11. PT OBM Drilchem Tbk Barang Baku 30-Nov-2021 32.760

12. PT Indo Pureco Pratama Tbk Barang Konsumen Primer 30-Nov-2021 100.000

13 PT Avia Avian Tbk Barang Baku 30-Nov-2021 5.766.000

14 PT Wahana Inti Makmur Tbk Barang Konsumen Primer 3-Dec-2021 31.000

PT Bintang Samudera Mandiri Lines


15 Transportasi dan Logistik 8-Dec-2021 43.295
Tbk

16 PT Dharma Polimetal Tbk. Barang Konsumen Non-Primer 10-Dec-2021 352.941

17 PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Energi 23-Dec-2021 604.858

18 PT Semacom Integrated Tbk Perindustrian 31-Dec-2021 62.460

Total 30.667.385

B. Penawaran Umum Terbatas (Right Issue)

Sampai triwulan IV-2021, terdapat 29 perusahaan yang Pernyataan Efektif. Nilai emisi PUT dengan Hak
telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dalam Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right
rangka PUT, di mana 10 masih dalam proses Pernyataan issue dari perusahaan tersebut sebesar Rp37,57 triliun.
Pendaftaran dan 19 perusahaan telah mendapatkan

Tabel I - 27 | Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Terbatas

No. Emitem/Perusahaan Publik Sektor Tanggal Efektif Nilai Emisi (Rp juta)

1. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. Barang Konsumen Primer 29-Oct-21 156.634

2. PT Yelooo Integra Datanet Tbk Barang Konsumen Primer 29-Oct-21 183.200

3. PT Armada Berjaya Trans Tbk Transportasi dan Logistik 29-Oct-21 39.000

4. PT Bank KB Bukopin Tbk Keuangan 8-Nov-21 7.042.858

5. PT Bank JTrust Indonesia Tbk Keuangan 12-Nov-21 1.500.016

56 Laporan Triwulanan OJK


6. PT Bank Neo Commerce Tbk Keuangan 18-Nov-21 2.505.311

7. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Keuangan 18-Nov-21 1.160.000

8. PT Bank Ina Perdana Tbk Keuangan 19-Nov-21 1.187.419

9. PT Bank Bisnis Internasional Tbk Keuangan 22-Nov-21 985.333

10. PT Matahari Putra Prima Tbk. Barang Konsumen Primer 26-Nov-21 890.113

11. PT Bank Nationalnobu Tbk Keuangan 29-Nov-21 198.062

12. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Barang Konsumen Primer 30-Nov-21 100.856

13. PT Alkindo Naratama Tbk Barang Baku 30-Nov-21 157.221

14. PT Equity Development Investment Tbk Keuangan 30-Nov-21 1.230.029

15. PT Bank Bumi Arta Tbk Keuangan 1-Dec-21 621.390

16. PT Bumi Resources Minerals Tbk Keuangan 14-Dec-21 1.654.147

17. PT Waskita Karya Tbk Infrastruktur 16-Dec-21 11.963.167

18. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Keuangan 16-Dec-21 1.194.301

19. PT Allo Bank Indonesia Tbk Keuangan 30-Dec-2021 4.802.620

Total 37.571.677

C. Penawaran Umum Efek Bersifat Utang

Pada triwulan IV-2021, sebanyak empat perusahaan Tahap II dan seterusnya. Total nilai emisi Penawaran
telah melakukan PUB Obligasi/Sukuk Tahap I dan 17 Umum Efek Bersifat Utang tersebut sebesar Rp28,23
perusahaan telah melakukan PUB Obligasi/Sukuk triliun.

Tabel I - 28 | Perusahaan yang Telah Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Utang PUB Obligasi/Sukuk Tahap I

Target Dana Dana yang


No. Emiten/Perusahaan Publik Sektor Jenis PU
(Rp juta) Ditawarkan (Rp juta)

PT. Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk Obligasi Berkelanjutan I


1. Barang Baku 300.000 150.000
(Obligasi) Tahap I

PT. Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk Sukuk Ijarah Berkelanjutan


2. Barang Baku 300.000 150.000
(Sukuk) I Tahap I

Obligasi Berkelanjutan IV
3. PT Permodalan Nasional Madani Keuangan 6.000.000 3.000.000
Tahap I

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Obligasi Berkelanjutan III


4. Keuangan 3.000.000 1.250.000
Selatan dan Sulawesi Barat Tahap I

Total 9.600.000 4.550.000

Triwulan IV-2021 57
Tabel I - 29 | Perusahaan yang Telah Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Utang PUB Obligasi dan/atau Sukuk
Tahap II dst

Target Dana Dana yang


No. Emiten/Perusahaan Publik Sektor Jenis PU
(Rp juta) Ditawarkan (Rp juta)

Barang
PT Sinar Mas Agro Resources and
1. Konsumen Non- PUB Obligasi III Tahap II 5.000.000 2.500.000
Technology Tbk.
Primer

2. PT Astra Sedaya Finance Keuangan PUB Obligasi V Tahap III 10.000.000 1.750.000

3. PT Federal International Finance Keuangan PUB Obligasi V Tahap II 10.000.000 1.750.000

4. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Barang Baku PUB Obligasi III Tahap IV 5.000.000 1.000.000

5. PT Lautan Luas Tbk Barang Baku PUB Obligasi III Tahap II 1.000.000 450.000

6. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Keuangan PUB Obligasi VI Tahap II 17.000.000 2.800.000

7. PT Merdeka Copper Gold Tbk. Barang Baku PUB Obligasi VI Tahap II 3.000.000 1.500.000

8. PT Medco Energi Internasional Tbk. Energi PUB Obligasi IV Tahap II 5.000.000 1.000.000

9. PT Indomobil Finance Keuangan PUB Obligasi IV Tahap II 4.000.000 1.925.340

10. PT Mandala Multifinance Tbk Keuangan PUB Obligasi IV Tahap IV 1.500.000 650.000

11. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Barang Baku PUB Obligasi II Tahap II 7.000.000 2.011.955

Sukuk Mudharabah
12. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Barang Baku 3.000.000 738.810
Berkelanjutan I Tahap II

13. PT Bussan Auto Finance Keuangan Obligasi I Tahap IV 3.500.000 500.000

14. PT Tower Bersama Infrastructure Infrastruktur Obligasi V Tahap II 15.000.000 1.455.000

PT Profesional Telekumunikasi
15. Infrastruktur Obligasi II Tahap II 3.500.000 3.349.000
Indonesia

16. PT Aneka Gas Industri Tbk Barang Baku Obligasi II Tahap IV 500.000 150.000

17. PT Aneka Gas Industri Tbk Barang Baku Sukuk Ijarah II Tahap IV 1.000.000 150.000

Total 95.000.000 23.680.105

D. Rencana Penggunaan Dana

Secara akumulasi, sampai dengan triwulan IV-2021 untuk penyertaan, 12,94% atau Rp46,55 triliun untuk
persentase terbesar penggunaan dana Penawaran pembayaran utang, 12,39% atau Rp44,57 triliun untuk
Umum juga untuk modal kerja yaitu sebanyak 45,56% ekspansi, 4,13% atau Rp 14,87 triliun untuk lain-lain, dan
atau Rp163,94 triliun, 24,08% atau Rp86,63 triliun 0,90% atau Rp3,25 triliun untuk akuisisi.

Grafik I - 41 | Rencana Penggunaan Dana

Modal Kerja
45,56%

Pembayaran Utang
12,94%

Akuisisi Lain-Lain
0,90% 4,13%

Penyertaan Ekspansi
24,08% 12,39%

Persentase terbesar penggunaan dana Penawaran atau Rp20,97 triliun untuk penyertaan, 13,40% atau
Umum yang dilakukan pada triwulan IV-2021 adalah untuk Rp12,45 triliun untuk ekspansi, 10,89% atau Rp10,11 triliun
modal kerja yaitu sebanyak 51,74% atau Rp48,05 triliun. untuk pembayaran utang, 1,26% atau Rp1,18 triliun untuk
Rincian porsi penggunaan dana lainnya adalah 22,59% lain-lain, dan 0,12% atau Rp107,60 miliar untuk akuisisi.

58 Laporan Triwulanan OJK


Tabel I - 30 | Rencana Penggunaan Dana Atas EPP yang Melakukan Aksi Korporasi pada Triwulan IV-2021
Berdasarkan Sektor Industri
Rp juta

Sektor Modal Restrukturisasi


No. Ekspansi Penyertaan Akuisisi Lain-Lain
Industri Kerja Utang

1. Energi 72.871,89 343.619,91 - 157.452,94 1.275.471,58 -

2. Barang Baku 787.341,89 1.086.286,13 - 7.407.735,84 3.242.594,70 1.170.742,32

3. Perindustrian 30.849,64 14.713,77 - 44.369,54 38.000,00 -

4. Barang Konsumen Primer 3.769.713,70 1.741.857,55 - 1.437.030,87 1.016.603,64 -

5. Barang Konsumen Non-Primer 396.964,74 285.171,33 97.500,00 348.493,55 38.968,18 -

6. Kesehatan - - - - - -

7. Keuangan 7.354.414,55 1.300.000,00 10.095,43 24.615.230,84 - 2.243,43

8. Properti dan Real Estat - - - - - -

9. Teknologi - - - 26.639,99 - -

10. Infrastruktur - 16.200.602,95 - 14.005.123,60 4.497.725,00 -

11. Transportasi dan Logistik 33.866,99 - - 4.618,23 - -

Total 12.446.023,39 20.972.251,63 107.595,43 48.046.695,39 10.109.363,10 1.172.985,75

Keterangan: Data berdasarkan penggunaan dana setelah dikurangi oleh biaya Emisi

1.3.6 Perkembangan Securities Crowdfunding

Sampai dengan triwulan IV-2021, terdapat tujuh total Dana yang tersalurkan (triwulan III-2021: Rp362
Penyelenggara telah mendapatkan izin Securities miliar), penerbit (triwulan III-2021: 176) dan pemodal
Crowdfunding. Total dana tersalurkan pada triwulan (triwulan III-2021: 34.573) juga meningkat signifikan
IV-2021 adalah sebesar Rp78,07 miliar atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dengan rincian
52,5% (qtq) (triwulan III-2021: Rp51,8 miliar). Akumulasi sebagai berikut:

Tabel I - 31 | Perkembangan Securities Crowdfunding

Tanggal Jumlah Jumlah Total Dana yang Tersalurkan


No. Nama Penyelenggara
Izin OJK Penerbit Pemodal (Rp)

1. PT Santara Daya Inspiratama 06-Sep-19 91 61.687 147.850.243.400

2. PT Investasi Digital Nusantara 06-Nov-19 62 11.842 65.831.750.000

3. PT Crowddana Teknologi Indonusa 31-Des-19 12 2.924 40.687.010.000

4. PT Numex Teknologi Indonesia 23-Des-20 26 17.036 153.176.010.000

5. PT Dana Saham Bersama 14-Apr-21 1 1 2.000.000.000

6. PT Shafiq Digital Indonesia 19-Agt-21 2 273 2.569.100.000

7. PT Dana Investasi Bersama 6-Sep-21 1 14 2.569.100.000

Total 195 93.777 413.185.113.400

Sumber: ALUDI

Berdasarkan sektor, perusahaan yang mendapatkan sistem keamanan dan pelayanan yang mendapatkan
pembiayaan melalui SCF pada triwulan IV-2021 pembiayaan sebesar Rp10,6 miliar perbelanjaan dan
didominasi oleh sektor restoran dan kuliner yang eceran sebesar yang mendapatkan pembiayaan Rp21,8
mendapatkan pembiayaan sebesar Rp36 miilar, miliar.

Triwulan IV-2021 59
1.3.7 Perkembangan Lembaga dan Profesi
Penunjang Pasar Modal

A. Lembaga Penunjang Pasar Modal Serta


Pemeringkat Efek

Lembaga Penunjang Pasar Modal merupakan Lembaga Jumlah Lembaga Penunjang Pasar Modal yang tercatat
yang memberikan jasa pada satu pihak atau lebih di OJK adalah sebagai berikut:
sesuai izin kegiatan usahanya di Pasar Modal, terdiri
dari Biro Administrasi Efek (BAE), BK, Wali Amanat,
Pemeringkat Efek, dan ASPM.

Tabel I - 32 | Jumlah Lembaga Penunjang Pasar Modal

No Lembaga Penunjang Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021 Jenis

1. Biro Administrasi Efek 91) 91) Surat Perizinan

2. Bank Kustodian 232) 232) Surat Persetujuan

3. Wali Amanat 122) 122) Surat Tanda Terdaftar

4. Pemeringkat Efek 3 3 Surat Perizinan

Keterangan:
1) PT Sirca Datapro Perdana telah ditetapkan pencabutan izin usaha melalui Surat Keputusan Nomor KEP-11/PM.2/2021 tanggal 4 Juni 2021.
2) PT Bank Syariah Mandiri telah ditetapkan Pembatalan STTD sebagai Walli Amanat melalui Surat Keputusan Nomor KEP-6/PM.22/2021 tanggal 20
April 2021 dan Pengembalian Surat keputusan Persetujuan sebagai Kustodian melalui surat Keputusan Nomor KEP-10/PM.2/2021 tanggal 4 Juni 2021
(karena adanya proses merger 3 Bank Umum Syariah, yaitu PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRI Syariah Tbk, dan
berubah nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk).

Biro Administrasi Efek

Berdasarkan jumlah klien yang dimiliki oleh BAE dapat Registra sebanyak 15,39%, dan PT Sinartama Gunita
diketahui bahwa terdapat 4 BAE yang mendominasi sebanyak 15,01%. Sementara, BAE dengan jumlah
pasar, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora sebanyak Emiten paling sedikit adalah PT BSR Indonesia
24,19%, selanjutnya diikuti oleh PT Datindo Entrycom sebanyak 2,98%.
yang mencapai 18,37%, kemudian PT Raya Saham

Grafik I - 42 | Market Share BAE Berdasarkan Emiten yang Diadministrasikan

PT. Bima Registra 7,50%

Adimitra Jasa Korpora 24,19%

PT. Sinartama Gunita 15,01%

PT Sharestar Indonesia 5,56% PT BSR Indonesia 2,98%

PT. Datindo Entrycom 18,37%


PT. Raya Saham Registra 15,39%

PT. EDI Indonesia 4,79%

PT. Ficomindo Buana Registrar 6,21%

60 Laporan Triwulanan OJK


B. Profesi Penunjang Pasar Modal

Profesi Penunjang Pasar Modal adalah profesi yang c. Penilai : 4 STTD Daftar baru
menyediakan jasa pada satu pihak atau lebih di bidang d. Notaris : 8 STTD Daftar baru
Pasar Modal, terdiri atas Akuntan, Penilai, Konsultan e. ASPM :-
Hukum, dan Notaris. Berikut merupakan rangkuman 2. OJK telah menetapkan sebanyak 9 KDK terkait
pengawasan Profesi Penunjang Pasar Modal selama pembatalan STTD atas 2 Notaris.
periode triwulan IV-2021: 3. OJK menerima 15 informasi mengenai profesi yang
1. OJK telah menerbitkan sebanyak 55 STTD, terdiri meninggal dunia, yaitu satu Akuntan dan dua Penilai.
dari:
a. Akuntan : 27 STTD Daftar baru
b. Konsultan Hukum : 16 STTD Daftar baru

Tabel I - 33 | Pemetaan Profesi Penunjang Pasar Modal

Aktif
Profesi
Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021

Akuntan 725 751

Konsultan Hukum 413 429

Penilai 246 248

Notaris 283 289

Penilai Pemerintah 245 245

ASPM 112* 112*

*) 1 ASPM dalam status nonaktif sementara efektif pada tanggal 23 Agustus 2021 s.d. 19 November 2024

Untuk meningkatkan profesionalisme Profesi empat Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) bagi Profesi
Penunjang Pasar Modal, OJK selama triwulan IV-2021 Penunjang Pasar Modal dan satu Pendidikan Dasar
bekerja sama dengan asosiasi menyelenggarakan sebagai berikut:

Tabel I - 34 | Pendidikan Profesi Pasar Modal

No. Judul Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Profesi Jumlah Peserta Terdaftar di OJK

PPL Akuntan Publik Pasar Modal dengan


1. tema “Year End Closing Financial Reporting 14 dan 15 Desember 2021 Akuntan Publik 155 orang
2021 and Reminder Audit.

Webinar HKHPM “Sosialisasi Perubahan


Konsultan
2. Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar 25 November 2021 144 Orang
Hukum
Modal 2018 Tahun 2021”

Pendidikan Profesi 30 Satuan Kredit


3. 11 sd 18 Oktober 2021 Penilai 58 orang
Profesi (SKP) Penilai Pasar Modal

Forum Group Discussion untuk Penilaian


Bisnis dan Properti di Pasar Modal
4. dalam rangka penerapan POJK No. 35/ 7 sd 14 Desember 2021 Penilai 115 orang
POJK.04/2020 dan Peraturan No. VIII.C.4
dengan Praktik Teknis Penilaian

Triwulan IV-2021 61
1.4 Perkembangan Industri Keuangan Non Bank

Kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) mengalami peningkatan aset IKNB terbesar didorong kenaikan aset
kenaikan pada triwulan IV-2021 tercermin dari dari industri Asuransi Konvensional dan BPJS, Dana
pertumbuhan total aset IKNB yang mengalami kenaikan Pensiun, dan Lembaga Keuangan Khusus.
sebesar 2,98% (qtq) menjadi Rp2.794,23 triliun. Adapun

Tabel I - 35 | Total Aset IKNB


Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Jenis Aset Investasi
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Asuransi Konvensional dan BPJS 1.409,75 1.450,85 1.479,98 1.525,17 1.590,72

2. Dana Pensiun Konvensional 314,67 313,74 317,33 319,29 327,40

3. Lembaga Pembiayaan*) 591,28 578,59 591,04 585,87 583,51

4. Lembaga Jasa Keuangan Khusus*) 252,91 263,21 274,11 262,92 272,92

5. Industri Jasa Penunjang IKNB 13,88 14,33 14,33 14,24 14,24

6. Lembaga Keuangan Mikro **) 1,23 1,23 1,25 1,28 1,38

7. Fintech (Peer-to-Peer Lending) 3,71 4,14 4,35 4,47 4,06

Total Aset 2.587,43 2.626,09 2.682,39 2.713,24 2.794,23

*) Aset Lembaga Pembiayaan, Lembaga Jasa Keuangan Khusus, Fintech, dan Lembaga Keuangan Mikro termasuk data syariah
**) Aset Lembaga Keuangan Mikro disajikan per kuartalan (4 bulanan) sesuai periode pelaporannya, sehingga Triwulan III 2021 menggunakan data
Periode Agustus 2021

Berdasarkan jumlah Pelaku, industri Lembaga Keuangan oleh Lembaga Pembiayaan, Industri Jasa Penunjang
Mikro merupakan industri dengan jumlah pelaku IKNB IKNB, Dana Pensiun, serta Lembaga Jasa Keuangan
terbesar dengan jumlah sebanyak 227 pelaku, diikuti Khusus, Asuransi Konvensional serta BPJS, dan Fintech.

Grafik I - 43 | Komposisi Jumlah Pelaku IKNB Triwulan IV-2021

Fintech Peer-to-Peer Lending Lembaga Jasa Keuangan


103 (8%) 146 (12%)

Dana Pensiun Konvensional


Asuransi Konvensional dan BPJS
208 (16%)
135 (11%)

Lembaga Keuangan Mikro


226 (18%)
Lembaga Pembiayaan
223 (18%)
Industri Jasa Penunjang IKNB
223 (18%)

1. Data Pelaku IKNB per Desember 2021


2. Pelaku Lembaga Pembiayaan, Fintech, Lembaga Jasa Keuangan Khusus dan Lembaga Keuangan Mikro termasuk syariah

1.4.1 Perkembangan Asuransi Konvensional dan


BPJS

Sampai dengan periode laporan, aset industri Asuransi sebelumnya. Kenaikan Surat Berharga Negara tersebut
naik 4,30% (qtq) menjadi Rp1.590,72 triliun. Kenaikan sebagian besar berasal dari Asuransi Jiwa sebesar
aset ini diiringi dengan kenaikan jumlah investasi Rp10,16 triliun. Sementara itu, bila dilihat dari jenis
sebesar 4,48% (qtq) menjadi Rp1.319,88 triliun. industri asuransi, BPJS menjadi penggerak utama
Portofolio investasi yang mengalami kenaikan terbesar meningkatnya jumlah investasi dengan kenaikan sebesar
adalah Deposito Berjangka yang naik sebesar Rp50,10 Rp32,13 triliun diikuti dengan Asuransi Jiwa dengan
triliun dan juga Surat Berharga Negara yang naik kenaikan sebesar Rp24,13 triliun.
sebesar Rp10,14 triliun dibandingkan dengan triwulan

62 Laporan Triwulanan OJK


Dari sisi kinerja industri asuransi secara agregat, pendapatan premi didominasi oleh BPJS dengan porsi
pendapatan premi menunjukkan kenaikan jika sebesar 43,07%, diikuti oleh Asuransi Jiwa sebesar
dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun 35,45%, serta Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar
sebelumnya. Pendapatan premi asuransi meningkat 19,25%.
sebesar 4,17% (yoy) menjadi Rp520,02 triliun. Komposisi

Tabel I - 36 | Indikator Perusahaan Perasuransian Konvensional dan BPJS


Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Jenis Indikator
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Total Aset

Asuransi Jiwa 544,20 549,63 555,40 558,75 589,81

Asuransi Umum dan Reasuransi 193,77 209,67 213,10 213,71 212,41

Asuransi ASN, TNI/POLRI, Kecelakaan


137,33 134,51 133,43 138,16 137,06
Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan

Asuransi Sosial 137,33 557,03 578,05 614,54 651,45

Jumlah 1.409,75 1.450,85 1.479,98 1.525,17 1.590,72

2. Total Investasi

Asuransi Jiwa 481,66 487,17 492,35 494,17 518,30

Asuransi Umum dan Reasuransi 96,56 99,06 101,39 103,87 104,46

Asuransi ASN, TNI/POLRI, Kecelakaan


132,40 129,70 128,89 131,79 131,54
Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan

Asuransi Sosial 495,06 499,03 511,67 533,45 565,58

Jumlah 1205,68 1214,97 1.234,30 1.263,28 1.319,88

3. Total Pendapatan Premi

Asuransi Jiwa 171,93 50,87 94,02 136,26 184,32

Asuransi Umum dan Reasuransi 104,01 27,70 50,48 72,40 100,10

Asuransi ASN, TNI/POLRI, Kecelakaan


11,50 2,83 5,65 8,56 11,65
Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan

Asuransi Sosial 211,78 53,20 108,58 165,71 223,95

Jumlah 499,23 134,59 258,73 382,94 520,02

4. Total Klaim Bruto

Asuransi Jiwa 150,01 38,56 73,75 117,45 159,68

Asuransi Umum dan Reasuransi 53,95 9,30 18,85 29,74 45,03

Asuransi ASN, TNI/POLRI, Kecelakaan


16,33 4,68 8,97 13,76 18,31
Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan

Asuransi Sosial 131,96 29,59 62,16 94,88 133,11

Jumlah 352,25 82,14 163,73 255,83 356,13

5. Total Liabilitas

Asuransi Jiwa 499,64 496,07 488,91 509,02 533,94

Asuransi Umum dan Reasuransi 117,07 128,49 134,17 134,90 135,07

Asuransi ASN, TNI/POLRI, Kecelakaan


123,65 123,84 124,63 124,45 118,73
Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan

Asuransi Sosial 41,03 44,68 43,27 42,07 45,66

Jumlah 781,39 793,09 790,98 810,45 833,39

Triwulan IV-2021 63
Tabel I - 37 | Portofolio Investasi Perasuransian Konvensional dan BPJS
Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Jenis Aset Investasi
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI 358,57 379,06 396,19 412,38 422,52

2. Reksa Dana 250,60 253,85 250,09 254,71 250,68

3. Saham 233,54 221,68 216,58 224,11 222,29

4. Deposito 149,77 142,40 152,07 142,82 193,10

5. Obligasi Korporasi 148,78 153,14 156,41 164,33 164,53

6. Investasi Lain 64,42 64,85 62,80 64,78 66,78

Total 1.205,68 1.214,97 1.234,30 1.263,28 1.319,88

Di antara jenis investasi sebagaimana tabel di atas, Pada triwulan IV-2021 tidak terdapat perubahan jumlah
terdapat empat jenis investasi yang mendominasi yaitu pelaku Industri Perasuransian dan BPJS dengan rincian
Surat Berharga Negara (32,01%), Reksa Dana (18,99%), sebagai berikut:
Saham (16,84%) dan Deposito Berjangka (14,62%).

Tabel I - 38 | Jumlah Industri Perusahaan Perasuransian Konvensional dan BPJS

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Perusahaan Perasuransian
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Asuransi Jiwa

a. BUMN 1 1 1 1 1

b. Swasta Nasional 28 29 29 28 28

c. Patungan 23 22 23 24 24

Sub Total 52 52 53 53 53

2. Asuransi Kerugian

a. BUMN - - - - -

b. Swasta Nasional 54 51 54 51 51

c. Patungan 18 21 18 20 20

Sub Total 72 72 72 71 71

3. Reasuransi 6 6 6 6 6

4. Asuransi Sosial 2 2 2 2 2

Penyelenggara Penyelenggara Asuransi ASN,


5. TNI/POLRI, Kecelakaan Penumpang Umum 3 3 3 3 3
dan Lalu Lintas Jalan

Total Asuransi dan Reasuransi 135 135 136 135 135

Tabel I - 39 | Densitas dan Penetrasi Industri Perasuransian Konvensional dan BPJS

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


Uraian
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

GDP (Rp miliar) 15.833.943 15.434.152 15.434.152 15.434.152 15.434.152

Premi Bruto (Rp miliar) 462.304 472.580 479.933 487.836 492.712

Jumlah Penduduk (juta) 267 270 270 270 270

Penetrasi 2,92% 3,06% 3,11% 3,16% 3,19%

Densitas (Rp Ribu/Juta) 1.731,48 1.752,87 1.780,14 1.809,46 1.827,54

Catatan:
1) Angka Premi Bruto merupakan premi per triwulan IV-2021 yang disetahunkan
2) Angka GDP merupakan GDP per triwulan IV-2019 berdasarkan press release BPS
3) Penetrasi: Premi Bruto/GDP
4) Densitas: Premi Bruto/Jumlah penduduk

64 Laporan Triwulanan OJK


Selama periode laporan, densitas asuransi yang penetrasi asuransi yang menggambarkan kontribusi
menggambarkan rata-rata pengeluaran tiap penduduk premi bruto terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
untuk pembayaran premi asuransi naik sebesar adalah sebesar 3,19% atau meningkat 0,03%.
1,00% menjadi Rp1.827,54 per tahun. Adapun tingkat

Tabel I - 40 | RBC Industri Asuransi

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


Uraian
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Asuransi Jiwa 528,59% 667,29% 647,70% 587,74% 539,75%

Asuransi Umum dan Reasuransi 343,47% 348,02% 314,84% 341,61% 327,30%

RBC industri asuransi masih memenuhi batas 2,54% (qtq) menjadi Rp327,40 triliun. Untuk aset per
ketentuan RBC minimal yaitu 120%. Permodalan program, DPPK-PPMP, DPPK PPIP, dan DPLK mengalami
industri asuransi jiwa dan asuransi umum masih terjaga peningkatan masing-masing sebesar Rp1,70 triliun (naik
dengan rata-rata RBC masing-masing mencapai 1,00% qtq), Rp0,79 triliun (naik 1,98% qtq), dan Rp5,61
539,75% dan 327,30%. triliun (naik 5,18% qtq). Sejalan dengan aset, investasi
industri Dana Pensiun juga mengalami peningkatan jika
1.4.2 Perkembangan Industri Dana Pensiun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni naik
sebesar Rp8,15 triliun atau naik 2,64% (qtq) menjadi
Pada triwulan IV-2021, aset industri Dana Pensiun Rp316,98 triliun.
mengalami peningkatan sebesar Rp8,10 triliun atau naik

Tabel I - 41 | Distribusi Aset Industri Dana Pensiun


Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


Jenis Program
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

DPPK-PPMP 168,32 167,00 168,19 170,93 172,63

Growth 6,82% -0,79% 0,71% 1,63% 1,00%

DPPK-PPIP 38,08 38,09 38,35 39,90 40,69

Growth 5,93% 0,03% 0,67% 4,05% 1,98%

DPLK 108,26 108,65 110,79 108,46 114,08

Growth 6,65% 0,35% 1,97% -2,10% 5,18%

Total Aset 314,67 313,74 317,33 319,29 327,40

Growth 6,65% -0,29% 1,14% 0,62% 2,54%

Tabel I - 42 | Distribusi Investasi Industri Dana Pensiun


Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


Jenis Program
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

DPPK-PPMP 162,47 159,80 161,28 163,17 165,66

Growth 7,84% -1,64% 0,93% 1,17% 1,52%

DPPK-PPIP 37,04 37,17 37,41 38,89 39,90

Growth 6,60% 0,35% 0,65% 3,93% 2,60%

DPLK 106,32 106,73 109,02 106,77 111,42

Growth 7,82% 0,38% 2,15% -2,06% 4,36%

Total Investasi 305,83 303,71 307,72 308,83 316,98

Growth 7,68% -0,70% 1,32% 0,36% 2,64%

Triwulan IV-2021 65
Grafik I - 44 | Distribusi Investasi Industri Dana Pensiun Per Triwulan IV-2021

DPPK-PPMP DPPK-PPIP DPLK

33,15%

52,26%

12,59%

Tabel I - 43 | Portofolio Investasi Dana Pensiun


Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Jenis Aset Investasi
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Deposito*) 87,92 84,68 86,93 80,26 86,29

2. Surat Berharga Negara (SBN) 75,04 79,14 84,43 88,69 92,61

3. Obligasi **) 67,58 67,75 65,03 66,03 65,34

4. Saham 32,14 30,14 29,46 31,43 30,69

5. Reksa Dana 17,17 16,08 16,16 16,42 16,03

6. Lainnya***) 25,98 25,91 25,71 26,00 26,02

Total 305,83 303,71 307,72 308,83 316,98

Keterangan:
*) terdiri dari tabungan, deposito on call, deposito berjangka, dan sertifikat deposito
**) terdiri dari obligasi korporasi, sukuk korporasi dan obligasi/sukuk daerah
***) terdiri dari SBI, MTN, KIK-EBA, DIRE, DINFRA, Repo, Kontrak opsi saham, penyertaan langsung, tanah, bangunan, dan tanah dan bangunan

Di antara jenis investasi yang diperkenankan pelaku. Hal ini disebabkan adanya pembubaran empat
sebagaimana tabel di atas, terdapat tiga jenis investasi Dana Pensiun sehingga jumlah Dana Pensiun di triwulan
yang memiliki proporsi terbesar yaitu SBN (29,22%), IV-2021 sebanyak 208 Dana Pensiun dengan rincian
deposito*) (27,22%), dan obligasi**) (20,61%). sebagai berikut:

Perkembangan jumlah pelaku Dana Pensiun selama


periode triwulan IV-2021 mengalami penurunan jumlah

Tabel I - 44 | Jumlah Dana Pensiun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


Jenis Dana Pensiun
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

DPPK PPMP 148 147 144 143 141

DPPK PPIP 44 44 44 44 42

DPLK 23 23 25 25 25

Jumlah 215 214 213 212 208

66 Laporan Triwulanan OJK


1.4.3 Perkembangan Industri Perusahaan A. Aset, Liabilitas, dan Ekuitas Perusahaan
Pembiayaan Pembiayaan

Perusahaan Pembiayaan merupakan badan usaha Total aset, liabilitas, dan ekuitas Perusahaan
yang menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang Pembiayaan per triwulan IV-2021 mengalami kenaikan
pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa. dibandingkan triwulan sebelumnya, masing-masing
Perkembangan industri perusahaan pembiayaan untuk sebesar 0,54%, 0,76%, dan 0,05%.
periode triwulan IV-2021 sebagai berikut:

Grafik I - 45 | Pertumbuhan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas Perusahaan Pembiayaan

Aset Liabilitas Ekuitas Rp triliun

500,00 435,78 430,78 433,11


456,06 440,12

400,00

322,01 306,19 302,70


300,00 296,48 298,74

200,00
134,06 133,93 132,93 134,31 134,37
100,00

0
Triwulan IV-2020 Triwulan I-2021 Triwulan II-2021 Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021
*) Data sudah termasuk Pembiayaan Syariah

B. Jumlah dan Pangsa Pasar Perusahaan Pembiayaan C. Piutang Perusahaan Pembiayaan

Selama periode laporan terdapat tiga pencabutan Kinerja Perusahaan Pembiayaan dalam melakukan
izin usaha Perusahaan Pembiayaan sehingga jumlah penyaluran pembiayaan meningkat sebesar Rp5,14
Perusahaan Pembiayaan per triwulan IV-2021 sebanyak triliun atau 1,43% (qtq), dengan komposisi piutang
161 perusahaan. Bila dilihat berdasarkan total aset, pembiayaan didominasi oleh Pembiayaan Multiguna
terdapat 70 perusahaan pembiayaan menguasai aset dan Pembiayaan Investasi dengan proporsi masing-
industri dengan porsi sebesar 93,06%, sedangkan masing sebesar 56,81% dan 31,37%. Sementara
91 perusahaan pembiayaan menguasai aset industri itu, bila dilihat dari proporsi pembiayaan yang
sebesar 6,94%. disalurkan berdasarkan sektor ekonomi, maka sektor
perdagangan besar dan eceran memiliki proporsi
terbesar, yaitu 23,04% (Rp89,56 triliun).

Grafik I - 46 | Piutang Perusahaan Pembiayaan


Pembiayaan Investasi Pembiayaan Modal Kerja Total
Pembiayaan Multiguna Pembiayaan Lainnya Berdasarkan Persetujuan OJK
Rp triliun

400.00 369,76 363,70 361,60 359,09 364,23


350.00

300.00

250.00
222,47 216,78 215,95 207,51 206,91
200.00

150.00
110,96 108,87 106,65 111,95 114,28
100.00

50.00 27,34 27,59 28,95


24,63 26,60
0,18 11,52 0,18 11,28 0,21 11,45 0,44 11,90 0,42 13,67
0
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
*) Data sudah termasuk Pembiayaan Syariah

Triwulan IV-2021 67
Tabel I - 45 | Piutang Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi
Rp triliun

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Sektor Ekonomi
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Pertanian, kehutanan dan perikanan 19,28 19,14 19,87 20,50 21,65

2. Pertambangan dan penggalian 22,67 22,07 20,90 22,50 25,45

3. Industri pengolahan 39,22 38,57 38,27 37,55 40,60

4. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin 11,98 12,69 10,23 11,17 8,37

Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan


5. 0,55 0,57 0,56 0,57 0,61
dan pembersihan limbah dan sampah

6. Konstruksi 13,78 13,95 12,37 12,67 12,94

Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan


7. 88,05 89,08 89,87 88,62 89,56
sepeda motor

8. Transportasi dan pergudangan 26,33 25,66 23,93 23,98 24,14

9. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 8,63 8,54 8,21 7,59 7,29

10. Informasi dan komunikasi 2,50 2,38 2,11 1,93 1,85

11. Jasa keuangan dan asuransi 4,74 4,53 4,55 4,66 5,10

12. Real Estat 2,71 2,84 2,74 2,68 2,02

13. Jasa profesional, ilmiah dan teknis 13,70 11,56 11,90 11,55 8,05

Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,


14. 38,29 36,01 38,53 37,63 37,33
ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya

15. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 7,58 8,04 8,15 8,26 8,85

16. Jasa pendidikan 5,12 5,03 5,01 4,90 4,88

17. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,76 8,79 8,96 9,67 9,95

18. Kesenian, hiburan dan rekreasi 1,01 0,91 0,80 0,69 0,60

19. Kegiatan jasa lainnya 22,69 22,08 22,49 21,82 24,40

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga; kegiatan yang


20 menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan 0,22 0,29 0,36 0,41 1,03
sendiri untuk memenuhi kebutuhan

21. Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

22. Rumah tangga 30,69 29,78 28,34 25,74 24,77

23. Bukan Lapangan Usaha Lainnya 25,42 25,96 28,52 28,93 29,20

Jumlah 393,92 388,50 386,69 384,05 388,64

D. Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan


Pembiayaan

Tabel I - 46 | Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


Uraian
III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

FAR (%) 81,39% 81,08% 82,64% 83,00% 83,36% 84,10%

NPF (%) 4,93% 4,01% 3,74% 3,96% 3,85% 3,53%

Gearing Ratio (kali) 2,35 2,15 2,03 2,03 1,95 1,98

68 Laporan Triwulanan OJK


Rasio FAR (Financing to Asset Ratio) Perusahaan atau masih memenuhi ketentuan (maksimal 10 kali).
Pembiayaan masih terjaga pada rasio 84,10% atau Selain itu, Non Performing Financing (NPF) menurun
masih di atas batas ketentuan, yaitu minimum 40% dan dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi 3,53%.
Gearing Ratio pada periode laporan tercatat 1,98 kali

Tabel I - 47 | NPF Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Sektor Ekonomi
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Pertanian, kehutanan dan perikanan 3,01% 3,04% 3,12% 2,56% 2,16%

2. Pertambangan dan penggalian 5,90% 5,76% 6,30% 5,71% 5,03%

3. Industri pengolahan 8,06% 8,58% 9,35% 9,17% 8,29%

4. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin 0,45% 0,40% 0,48% 0,44% 0,57%

Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan


5. 2,55% 2,63% 2,82% 2,68% 2,09%
pembersihan limbah dan sampah

6. Konstruksi 4,86% 2,88% 3,30% 3,23% 3,45%

Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan


7. 2,87% 2,51% 2,56% 2,60% 2,38%
sepeda motor

8. Transportasi dan pergudangan 4,35% 3,44% 3,70% 3,78% 3,16%

9. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 3,71% 2,79% 3,12% 2,99% 2,17%

10. Informasi dan komunikasi 6,59% 2,68% 1,67% 1,88% 1,48%

11. Jasa keuangan dan asuransi 5,10% 4,47% 4,61% 4,45% 3,93%

12. Real Estate 4,92% 5,08% 4,27% 4,81% 5,98%

13. Jasa profesional, ilmiah dan teknis 1,89% 1,89% 2,02% 2,29% 1,87%

Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,


14. 4,21% 3,24% 3,32% 3,49% 3,33%
ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya

15. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 1,69% 1,94% 2,13% 1,87% 1,54%

16. Jasa pendidikan 1,86% 1,70% 1,85% 1,69% 1,49%

17. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,58% 1,36% 1,40% 1,18% 0,87%

18. Kesenian, hiburan dan rekreasi 2,49% 2,81% 4,41% 4,25% 4,41%

19. Kegiatan jasa lainnya 3,51% 3,11% 3,41% 3,51% 3,09%

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga; kegiatan yang


20. menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan 6,18% 4,84% 3,98% 3,55% 2,24%
sendiri untuk memenuhi kebutuhan

21. Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 0,77% 3,52% 1,03% 3,11% 3,23%

22. Rumah tangga 3,15% 3,75% 3,52% 3,58% 2,78%

23. Bukan Lapangan Usaha Lainnya 5,56% 5,98% 6,24% 5,44% 5,22%

NPF Industri 4,01% 3,74% 3,96% 3,85% 3,53%

Triwulan IV-2021 69
E. Laba (Rugi) Perusahaan Pembiayaan Grafik I - 47 | Pertumbuhan Aset, Liabilitas, dan
Ekuitas
Pada triwulan IV-2021, laba bersih industri perusahaan Aset Liabilitas Ekuitas
pembiayaan mengalami kenaikan secara year on year
Rp triliun
sebesar 117,58% atau menjadi Rp15,29 triliun.
25,00
21,71 21,36 21,81
F. Jenis Valuta Pinjaman 20,00 19,48 21,27

Dalam rangka mendukung kegiatan bisnis operasional 15,00


10,00 11,72 11,65 11,91 11,42
perusahaan pembiayaan dalam menyalurkan piutang 9,99 9,71 9,90
9,85
10,00 9,48
pembiayaan, maka perusahaan pembiayaan menerima
sumber pendanaan yang berasal dari pinjaman, baik 5,00
dari dalam maupun luar negeri. Pada triwulan IV-
-
2021 jumlah pinjaman yang diterima sebesar Rp217,11
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
triliun. Dari jumlah pinjaman yang diterima perusahaan IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
pembiayaan tersebut, sebesar 56,78% porsi pinjaman
berdenominasi Rupiah, diikuti oleh US Dollar 37,72%,
B. Jumlah Perusahaan Modal Ventura
Yen Jepang 5,21%, dan Euro 0,29%. Untuk melindungi
perusahaan dari fluktuasi nilai tukar valas, maka
Selama periode triwulan IV-2021 tidak terdapat
seluruh pinjaman berdenominasi mata uang asing
pencabutan izin usaha Perusahaan Modal Ventura,
tersebut telah dilakukan lindung nilai (hedging).
sehingga jumlah Perusahaan Modal Ventura tetap
sebanyak 60 perusahaan.
1.4.4 Perkembangan Industri Perusahaan Modal
Ventura C. Pembiayaan/Penyertaan Perusahaan Modal
Ventura
Perusahaan Modal Ventura merupakan badan usaha
yang menyelenggarakan kegiatan pembiayaan/ Total pembiayaan/penyertaan Perusahaan Modal
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang Ventura mengalami penurunan sebesar 0,80% (qtq)
menerima bantuan pembiayaan (usaha kecil, mikro dan menjadi Rp16,08 triliun. Pembiayaan/penyertaan
menengah) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk terbesar berasal dari pembiayaan bagi hasil dengan
penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian proporsi sebesar 59,39% dari total pembiayaan/
obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan penyertaan dengan nilai pembiayaan yang disalurkan
pembagian atas hasil usaha. Perkembangan industri sebesar Rp9,55 triliun. Sementara itu, bila dilihat
perusahaan modal ventura untuk periode triwulan IV- berdasarkan jenis sektor ekonomi, maka perdagangan
2021 sebagai berikut: besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil
dan sepeda motor, mendominasi total pembiayaan/
A. Aset, Liabilitas, dan Ekuitas Perusahaan Modal penyertaan yang disalurkan industri PMV dengan total
Ventura pembiayaan/penyertaan sebesar Rp5,94 triliun atau
sebesar 35,5%.
Total aset, liabilitas, dan ekuitas Perusahaan Modal
Ventura mengalami penurunan masing-masing sebesar Grafik I - 48 | Pertumbuhan Pembiayaan/Penyertaan
2,50%, 0,56%, dan 4,12% menjadi Rp21,27 triliun, Modal
Rp9,85 triliun, dan Rp11,42 triliun dibandingkan dengan
Penyertaan Saham Obligasi Konversi
triwulan sebelumnya.
Pembiayaan Bagi Hasil Pembiayaan Modal Ventura
Pembiayaan Melalui Pembelian Surat Utang
Rp triliun

18.00
16.00 15,83 15,88 16,21 16,08

14.00 13,45

12.00
9,88 10,39 10,19 10,28 9,55
10.00
8.00
6.00 5,29 5,84
4,75 4,99
4.00 2,91

2.00 0,66 0,68 0,71 0,64 0,68


0
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

70 Laporan Triwulanan OJK


Tabel I - 48 | Pembiayaan atau Penyertaan D. Rasio Keuangan
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Rp miliar Kinerja Perusahaan Modal Ventura diukur dengan rasio
keuangan yang terdiri dari Beban Operasi terhadap
No. Sektor Ekonomi Jumlah Pendapatan Operasi (BOPO), rasio Investasi Terhadap
Total Aset (IFAR), Return on Asset (ROA), dan Return on
1. Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan 743,62
Equity (ROE), sebagai berikut:
2. Pertambangan Dan Penggalian 157,75 1. BOPO mengalami penurunan dari 92,81% pada
3. Industri Pengolahan 482,82 triwulan III-2021 menjadi 90,47% pada triwulan IV-
2021.
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan
4.
Udara Dingin
204,49 2. IFAR mengalami peningkatan dari 74,32% pada
triwulan III-2021 menjadi 75,61% pada triwulan IV-
Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, 2021.
5. Pengelolaan Dan Daur Ulang Sampah, Dan 19,21
Aktivitas Remediasi 3. ROA mengalami peningkatan dari 1,71% pada triwulan
III-2021 menjadi 2,37% pada triwulan IV-2021.
6. Konstruksi 411,28
4. ROE mengalami peningkatan dari 3,14% pada
7.
Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Dan
6.725,97 triwulan III-2021 menjadi 4,38% pada triwulan IV-
Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor
2021.
8. Pengangkutan Dan Pergudangan 250,42

Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan E. Sumber Pendanaan


9. 121,93
Minum

10. Informasi Dan Komunikasi 670,45 Selain menggunakan modal sendiri, untuk membiayai
kegiatan usahanya, Perusahaan Modal Ventura
11. Aktivitas Keuangan Dan Asuransi 3.341,51
menerima pinjaman jangka panjang yang berasal dari
12. Real Estat 418,96 bank atau badan usaha lainnya dengan total pinjaman
pada triwulan IV-2021 adalah sebesar Rp7,29 triliun
13. Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis 155,83
atau naik sebesar 1,22% (qtq).
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha
14. Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen 2.105,14 Grafik I - 49 | Sumber Pendanaan Perusahaan Modal
Perjalanan Dan Penunjang Usaha Lainnya
Ventura
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Industri Keuangan Non Bank Badan Usaha/Lembaga
15 3,99
Jaminan Sosial Wajib
Bank Pinjaman/Pendanaan Diterima
16 Pendidikan 6,25
Rp triliun
Aktivitas Kesehatan Manusia Dan Aktivitas 8,00
17 91,75 7,39 7,22 7,20 7,29
Sosial 7,02
7,00
18 Kesenian, Hiburan Dan Rekreasi 7,88
6,00
19 Aktivitas Jasa Lainnya 200,10 5,00
4,02 4,26
3,90 3,92
Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja; 4,00 3,67
Aktivitas Yang Menghasilkan Barang Dan Jasa
20 1,21 3,00
Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Untuk 1,82
1.59 1,76 1,86
Memenuhi Kebutuhan Sendiri 1,71 1,58 1,72
2,00 1,63 1,46 1,21

Aktivitas Badan Internasional Dan Badan Ekstra 1,00


21 -
Internasional Lainnya
-
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
22 Rumah Tangga 202,56
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
23 Bukan Lapangan Usaha Lainnya 291,62

Total 16.614,74

Catatan : Data Pembiayaan sebelum dikurangi pencadangan

Triwulan IV-2021 71
1.4.5 Perkembangan Industri Perusahaan 1.4.6 Perkembangan Industri Jasa Keuangan
Pembiayaan Infrastruktur Khusus

Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan Lembaga Jasa Keuangan Khusus (LJKK) meliputi
usaha yang didirikan khusus untuk melakukan Perusahaan Penjaminan, Lembaga Pembiayaan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada Ekspor Indonesia (LPEI), Perusahaan Pergadaian, PT
proyek infrastruktur. Infrastruktur adalah prasarana Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT Permodalan
yang dapat memperlancar mobilitas arus barang Nasional Madani (Persero), dan PT Danareksa (Persero).
dan jasa. Terdapat dua Perusahaan Pembiayaan Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan
Infrastruktur, yaitu PT Indonesia Infrastructure Finance tersebut didirikan dengan mengemban tujuan khusus
(IIF) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan untuk membantu mensukseskan program-program
total aset sebesar Rp129,13 triliun dan total liabilitas pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas
serta ekuitas masing-masing sebesar Rp87,97 triliun perekonomian nasional. Total Aset LJKK mengalami
dan Rp41,16 triliun pada triwulan IV-2021. Dibandingkan kenaikan 3,80% pada triwulan IV-2021 menjadi
dengan triwulan sebelumnya, total aset dan liabilitas Rp272,92 triliun dibandingkan dengan triwulan
mengalami penurunan sebesar 3,10% (qtq) dan 5,18% sebelumnya.
(qtq). Sementara itu, ekuitas mengalami kenaikan
sebesar 1,66% (qtq). Grafik I - 51 | Pertumbuhan Aset LJKK
Rp triliun

Grafik I - 50 | Tren Aset, Liabilitas, dan Ekuitas 272,92


280
266,50 263,64
Aset Liabilitas Ekuitas 262,92
Rp triliun 255,72
260
160,00
140,00 134,05 133,27 129,13 240
120,00 115,74 116,77

100,00 94,13 92,78 220


80,00 87,97
75,69 76,67
60,00 200
40,05 40,10 40,49 41,16
39,92
40,00 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
20,00
-
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
A. Perusahaan Penjaminan Konvensional
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Perusahaan Penjaminan didirikan untuk mendorong


Sementara itu, bila dilihat berdasarkan jenis program pemerintah melalui peningkatan kemampuan
infrastruktur maka infrastruktur lainnya mendominasi akses UMKM melalui penjaminan kredit. Pada periode
total pembiayaan yang disalurkan industri PPI dengan laporan, tercatat total aset perusahaan penjaminan
total pembiayaan sebesar Rp27,75 triliun atau sebesar naik 3,68% menjadi Rp32,45 triliun.
32,08% (qtq).
Grafik I - 52 | Pertumbuhan Aset Perusahaan
Tabel I - 49 | Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penjaminan
Infrastruktur
Rp triliun
Rp triliun
35,00
31,30 32,45
Jenis Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 29,48
30,04
30,00
Infrastruktur IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
25,00 22.11
Air Minum 2,13 1,86 1,79 2,30 2,53
20,00
Jalan 23,10 22,81 21,54 19,99 19,68
15,00
Ketenagalistrikan 18,98 18,87 18,31 18,08 17,87
10,00
Lainnya 11,97 13,22 14,93 17,08 27,75 5,00
Minyak & Gas -
0,92 0,94 0,93 0,96 1,23
Bumi
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
Telekomunikasi 5,49 4,93 4,79 5,10 5,17 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Transportasi 13,42 13,45 12,75 11,97 12,28

Total 76,02 76,08 75,05 75,48 86,51

72 Laporan Triwulanan OJK


Kegiatan penjaminan terdiri atas penjaminan usaha Pembiayaan LPEI juga mengalami penurunan 2,23%
produktif dan penjaminan usaha non-produktif. (qtq) menjadi Rp83,97 triliun. Penurunan tersebut
Penjaminan usaha produktif adalah penjaminan disebabkan turunnya pembiayaan konvensional
yang diberikan kepada usaha yang menghasilkan sebesar 1,10% (qtq) menjadi Rp71,54 triliun dan
barang dan/atau jasa yang memberikan nilai tambah turunnya piutang syariah sebesar 8,25% (qtq) menjadi
sedangkan penjaminan usaha non-produktif tidak Rp12,43 triliun.
menghasilkan nilai tambah. Pada periode pelaporan,
penjaminan yang disalurkan oleh lembaga penjamin Grafik I - 55 | Pertumbuhan Nilai Pembiayaan
lebih didominasi oleh penjaminan usaha produktif. Ekspor Indonesia
Outstanding penjaminan selama triwulan IV-2021
mengalami penurunan 19,48% (qtq) menjadi Rp219,77 Konvensional Syariah
Rp triliun
triliun. Penurunan nilai outstanding penjaminan
tersebut didorong oleh turunnya nilai outstanding 100,00
usaha produktif dan outstanding penjaminan usaha 90,00
15,36 15,26 14,80 13,55
non produktif sebesar 24,70% dan 7,09% dibanding 80,00 12,43
dengan triwulan sebelumnya menjadi Rp144,62 triliun 70,00
dan Rp75,16 triliun. 60,00
50,00
Grafik I - 53 | Outstanding Penjaminan 40,00
30,00
75,02 75,72 75,41 75,34 71,54
Outstanding Penjaminan - Usaha Produktif 20,00
Outstanding Penjaminan - Usaha Non Produktif
10,00
Rp triliun -
300,00 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
250,00
95,33 80,89
96,24
200,00 100,87

75,16
C. Sarana Multigriya Finansial
150,00
Aset PT SMF (Persero) pada triwulan IV-2021
100,00 182,55 192,04 144,62
153,80 165,62 mengalami kenaikan sebesar 9,83% (qtq) menjadi
50,00 Rp33,75 triliun.

-
Grafik I - 56 | Aset Penyaluran Pinjaman PT. SMF
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan (Persero)
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
Rp triliun
34
33,75
B. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 32,57
33
31,95
Pendirian Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 32
(LPEI) bertujuan untuk meningkatan kemampuan 30,87 30,73
31
ekspor nasional.
30

Total aset LPEI pada triwulan IV-2021 mengalami 29


penurunan 0,07% dibandingkan dengan triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
sebelumnya menjadi Rp89,10 triliun . IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Grafik I - 54 | Pertumbuhan Aset Lembaga Nilai pinjaman yang disalurkan oleh PT SMF (Persero)
Pembiayaan Ekspor Indonesia kepada penyalur KPR pada periode ini tercatat
Rp triliun naik sebesar 11,50% (qtq) menjadi Rp22,57 triliun.
100,00
Sementara itu, pada periode yang sama, Efek Beragun
Aset (EBA) hasil proses sekuritisasi PT SMF (Persero)
95,00 92,10
92,09 tercatat sebesar Rp12,79 triliun, tetap sama dengan
90,00 89,81 89,16 89,10
periode sebelumnya.
85,00
80,00

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Triwulan IV-2021 73
Grafik I - 57 | Outstanding Penyaluran Pinjaman Aset PT PNM (Persero) pada periode laporan tercatat
PT. SMF (Persero) sebesar Rp43,52 triliun, naik 13,56% dari triwulan
sebelumnya. Seiring dengan kenaikan aset tersebut,
Penyaluran Pinjaman Sekuritisasi
pemberian pinjaman oleh PT PNM (Persero) juga
Rp triliun mengalami kenaikan sebesar 8,00% dari periode
30,00 sebelumnya menjadi Rp32,38 triliun pada periode yang
25,00
24,86
23,19 23,00 sama.
22,34
20,24
20,00
15,00 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 Grafik I - 59 | Pertumbuhan Aset PT PNM (Persero)
10,00
Aset Pemberian Pinjaman Rp triliun
5,00
- 45,00
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 40,00 37,72 38,32 43,52
34,62
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021 35,00 32,38
31,11
28,31 29,98
30,00 26,11
D. Pergadaian 25,00 22,08
20,00
Sampai dengan triwulan IV-2021, terdapat satu 15,00
perusahaan pergadaian pemerintah, 92 perusahaan 10,00
pergadaian swasta yang memperoleh ijin dari OJK, 5,00
serta 25 perusahaan pergadaian swasta yang telah -
terdaftar dan sedang memproses izin usaha di Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
OJK. Pada periode laporan, total aset perusahaan
pergadaian berizin tercatat turun 0,81% (qtq) menjadi
Rp66,87 triliun. Seiring dengan penurunan tersebut, F. PT Danareksa (Persero)
pinjaman yang disalurkan pergadaian pada triwulan IV-
2021 tercatat sebesar Rp53,32 triliun, atau turun 1,27% PT Danareksa (Persero) merupakan entitas induk yang
(qtq). memiliki 3 entitas anak, yaitu:
1. PT Danareksa Sekuritas yang bergerak di bidang
Grafik I - 58 | Aset dan Outstanding Penyaluran penjaminan emisi, penasihat keuangan dan
Pinjaman Pegadaian perantara perdagangan efek;
2. PT Danareksa Investment Management yang
Aset Penyaluran Pinjaman
bergerak di bidang pengelolaan dana (Reksa Dana);
Rp triliun
dan
80,00 3. PT Danareksa Finance yang bergerak di bidang
72,40 73,59
68,85 67,41 66,87 pembiayaan.
58,88
60,00 57,86 54,74 54,00 53,32
Aset PT Danareksa (Persero) pada triwulan IV-2021
40,00 sebesar Rp2,78 triliun, mengalami kenaikan 4,26% dari
triwulan sebelumnya.
20,00
Grafik I - 60 | Pertumbuhan Aset PT. Danareksa (Persero)

- Rp triliun
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 2,78
3,00 2,69 2,67
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021 2,64 2,62

2,50

E. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) 2,00

1,50
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau disingkat
PNM merupakan badan usaha milik negara yang 1,00
didirikan dengan tujuan memberikan jasa pembiayaan
0,50
termasuk kredit program dan jasa manajemen untuk
pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah. -

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

74 Laporan Triwulanan OJK


Portofolio efek PT Danareksa (Persero) terdiri dari 1.4.7 Perkembangan Industri Jasa Penunjang IKNB
efek yang diperdagangkan, efek yang tersedia untuk
dijual, dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo. Total Pada triwulan IV-2021 aset industri Jasa Penunjang
portofolio efek PT Danareksa (Persero) pada triwulan IKNB mengalami kenaikan 0,21% menjadi Rp14,24
IV-2021 tercatat sebesar Rp42,03 miliar, turun 12,99% triliun dibandingkan periode Semester I-2021. Hal ini
(qtq). sejalan dengan pendapatan jasa keperantaraan yang
mengalami kenaikan 46,31% menjadi Rp2,58 triliun
Grafik I - 61 | Pertumbuhan Portofolio Efek dibandingkan semester I-2021.
PT. Danareksa (Persero)
60.00 55,45
54,01
50.00 46,26 48,30
42,03
40.00

30.00

20.00

10.00

0
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Tabel I - 50 | Indikator Keuangan Industri Jasa Penunjang IKNB Rp triliun

Semester Triwulan Semester Triwulan Semester


No. Jenis Indikator
II - 2020 I - 2021 I - 2021 III - 2021 II - 2021*)

1. Aset 13,88 14,33 14,21 14,24 14,24

2. Liabilitas 10,39 10,65 10,48 10,48 10,48

3. Modal Sendiri 3,49 3,67 3,72 3,77 3,77

4. Pendapatan Jasa Keperantaraan 3,17 0,97 1,76 2,58 2,58

5. Laba/ (Rugi) 0,70 0,28 0,42 0,59 0,59

*) Batas Waktu penyampaian laporan Semester II-2021 adalah 08 Februari 2022. Sehingga data yang
ditampilkan pada periode ini masih menggunakan data laporan triwulan III-2021.

Selama periode pelaporan terdapat pencabutan dan Penilai Kerugian Asuransi sampai akhir periode
satu Perusahaan Pialang Asuransi sehingga Jumlah pelaporan adalah 223 perusahaan.
Perusahaan Pialang Asuransi, Pialang Reasuransi,

Tabel I - 51 | Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang IKNB

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Jenis Perusahaan
IV-2020 I-2021 II-2020 III-2021 IV-2021

1. Pialang Asuransi 160 157 155 155 155

2. Pialang Reasuransi 42 41 41 41 41

3. Jasa Penilai Kerugian Asuransi 26 26 26 26 27

Jumlah 228 224 222 222 223

1.4.8 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan


Mikro

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan lembaga dalam usaha skala mikro kepada anggota dan
keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun
jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.
masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan Jumlah Lembaga Keuangan Mikro yang telah

Triwulan IV-2021 75
mendapatkan izin usaha sampai akhir periode triwulan bulanan. Total aset LKM berdasarkan laporan periode
IV-2021 adalah sebanyak 227 LKM dengan 146 LKM Desember 2021 adalah sebesar Rp1.383,91 miliar
Konvensional dan 81 full syariah. dengan penyaluran pinjaman sebesar Rp836,18 miliar,
serta simpanan sebesar Rp464,12 miliar.
Sementara itu data keuangan LKM sebagaimana
ketentuan adalah menggunakan data laporan 4
Tabel I - 52 | Jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Jenis Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No.
Badan Usaha IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Konvensional

Koperasi 106 103 103 103 101

PT 42 42 43 43 43

2 Syariah

Koperasi 79 80 81 80 81

PT 1 1 1 1 1

Jumlah 228 226 228 227 226

Tabel I - 53 | Indikator Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Konvensional


Rp miliar

No. Jenis Indikator Desember 2020 April 2021 Agustus 2021 Desember 2021

1. Aset 1.234,37 1.252,50 1.275,97 1.383,91

Liabilitas
2. 623,64 636,02 658,62 719,41
(+dana ShirkahTemporer)

3. Ekuitas 610,73 616,48 617,34 664,50

4. Pinjaman Yang Diberikan 749,42 800,04 737,76 836,18

5. Simpanan/Tabungan 401,41 416,99 427,28 464,12

Catatan: *data triwulan IV-2021 menggunakan data laporan Desember 2021

1.4.9 Perkembangan Industri Fintech (Financial


Technology)

Jumlah Penyelenggara yang terdaftar dan berizin Rp 295,85 triliun. Sementara itu, pinjaman outstanding
sampai dengan periode triwulan IV-2021 sebanyak 103 tercatat naik 8,72% (qtq) menjadi Rp29,88 triliun
entitas atau berkurang empat entitas bila dibandingkan dengan TWP (tingkat wan prestasi/pinjaman macet)
dengan periode triwulan sebelumnya karena dibatalkan pada triwulan IV-2021 sedikit mengalami peningkatan
Surat Tanda Bukti Terdaftarnya. Total aset fintech menjadi 2,29% bila dibandingkan dengan triwulan
pada periode laporan sebesar Rp4,06 triliun dengan sebelumnya.
pinjaman yang tersalurkan secara akumulatif sebesar

Tabel I - 54 | Perkembangan Industri Fintech (Peer-to-Peer Lending)

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Keterangan
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Jumlah Penyelenggara Terdaftar 149 147 124 107 103

2. Aset (Rp triliun) 3,71 4,14 4,14 4,47 4,06

3. Jumlah Pemberi Pinjaman 716.963 612.843 677.668 772.534 809.494

4. Jumlah Penerima 43.561.362 55.342.537 64.810.958 70.286.048 73.246.852

Jumlah Pinjaman Tersalurkan


5. 155,90 181,67 221,56 262,93 295,85
(Rp triliun)

6. Outstanding Pinjaman (Rp triliun) 12,71 15,32 19,04 27,48 29,88

7. Tingkat Wanprestasi (TWP) 8,27% 4,78% 1,32% 1,90% 2,29%

76 Laporan Triwulanan OJK


1.5 Perkembangan Program Flagship OJK Selain tabungan berkarakteristik BSA, agen Laku
Pandai dapat melayani pengajuan kredit mikro,
1.5.1 Bank Wakaf Mikro (BWM) pembelian asuransi mikro, dan produk/layanan
keuangan lainnya seperti uang elektronik sepanjang
Bank Wakaf Mikro merupakan lembaga keuangan mikro agen Laku Pandai telah memenuhi klasifikasi tertentu
syariah (LKM syariah) yang fokus pada pembiayaan sebagaimana diatur dalam ketentuan Laku Pandai.
atau permodalan bagi masyarakat kecil yang belum Dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah,
memiliki akses pada lembaga Keuangan formal agen Laku Pandai juga dapat berlaku sebagai agen
serta berperan untuk memberdayakan komunitas di penyalur Bantuan Sosial Non Tunai dan sarana
sekitar pesantren dengan pola pendampingan untuk pembayaran zakat untuk mendukung program Inklusi
mendorong pengembangan bisnis nasabah melalui Zakat/zakat inclusion.
pinjaman untuk kelompok bisnis masyarakat produktif.
Dalam membentuk LKM syariah, OJK bekerja sama 1.5.3 Jangkau, Sinergi, dan Guideline (JARING)
dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSM
Umat dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Program JARING (Jangkau, Sinergi, dan Guideline)
LKM Syariah Bank Wakaf Mikro merupakan salah satu merupakan program inisiatif OJK dengan Kementerian
upaya untuk mengatasi ketimpangan dan kemiskinan Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam pembiayaan
di masyarakat serta diharapkan dapat meningkatkan sektor Kelautan dan Perikanan. Sampai dengan
literasi keuangan syariah. Desember 2021, penyaluran kredit program JARING
sebesar Rp42,30 triliun, tumbuh 5,28% (qtq) atau
Pada triwulan IV-2021, OJK tidak menerbitkan izin 15,62% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan
baru kepada BWM sehingga BWM tetap berjumlah 62. pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar
Jumlah pembiayaan outstanding adalah Rp11,8 miliar 7,43% (yoy). Peningkatan terutama didorong oleh
sehingga akumulasi pembiayaan yang telah disalurkan penyaluran kredit JARING pada subsektor perdagangan
adalah Rp80 miliar. Jumlah nasabah yang menerima besar dalam negeri hasil perikanan yang tumbuh
pembiayaan berjumlah 51.342 tergabung dalam sekitar 14,60% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit
3.109 Kelompok Usaha Masyarakat sekitar Pesantren tertinggi disalurkan kepada subsektor jasa sarana
Indonesia (KUMPI). produksi sebesar 30,97% (yoy) utamanya pada jasa
sarana produksi perikanan darat.
1.5.2 Layanan Keuangan Tanpa Kantor (LAKU
PANDAI) Dari sisi kualitas kredit JARING menunjukkan perbaikan
dibandingkan triwulan sebelumnya maupun tahun
LAKU PANDAI merupakan program penyediaan layanan sebelumnya ditandai dengan penurunan NPL menjadi
Keuangan melalui kerja sama dengan pihak lainnya 3,75%, terjaga di bawah 5%. Dibandingkan dengan
(agen bank) dan didukung dengan penggunaan sarana triwulan sebelumnya, perbaikan terjadi pada hampir
teknologi informasi. Layanan ini memungkinkan semua subsektor kecuali pada subsektor penangkapan.
konsumen untuk memperoleh layanan keuangan tanpa
harus mengunjungi cabang lembaga jasa keuangan. Grafik I - 62 | Perkembangan Kredit Kelautan dan
Perikanan (JARING)
Tabel I - 55 | Realisasi Laku Pandai Triwulan IV-2021 Kredit JARING (Rp M) - LHS Rasio NPL (%) - RHS

Jumlah Bank Penyelenggara 35 bank Rp miliar %


43.000 10,00
Agen 1.452.383 agen 42.304
42.000 9,00
Jumlah Nasabah 34.874.965 41.000 40.181
8,00
40.000 6,03 7,00
Provinsi 34 Provinsi 38.654
39.000 5,65 6,00
38.000 37.363 6,03 5,00
Lokasi Kota/Kabupaten 513 Kab/Kota 5,18
37.000 36.588 4,00
Nominal Tabungan Rp15.777.507.305.921 36.000 3,75 3,00
35.000 2,00
Nominal Kredit/Pembiayaan Mikro Rp3.873.530.318.200 34.000 1,00
33.000 -
Sumber: OJK
Des Mar Jun Sep Des
2020 2021 2021 2021 2021

Triwulan IV-2021 77
Sumber: OJK AUTP diberikan untuk areal tanam padi seluas 1 juta Ha
lahan pertanian, dengan harga pertanggungan sebesar
Tabel I - 56 | NPL Kegiatan Usaha Kredit JARING
Rp 6.000.000/ha. Suku premi asuransi diperkirakan
sebesar 3% dari harga pertanggungan atau Rp 180.000/
2020 (%) 2021 (%) ha/MT. Premi AUTP 80% ditanggung pemerintah dan
Kegiatan
Usaha
Des Sep Des
20% menjadi tanggungan petani. Porsi premi AUTP
beban pemerintah sebesar Rp150 miliar bersumber dari
Penangkapan 9,41 9,36 9,46 dana APBN.
Budidaya 1,24 2,08 2,06
Sampai dengan triwulan IV-2021, total premi yang
Jasa Sarana Produksi 3,52 3,07 1,81
tercatat adalah sebesar Rp72,00 miliar dengan
Industri Pengolahan 4,76 2,61 2,12 jumlah petani yang ikut serta sebanyak 627.601 orang
Perdagangan 6,48 6,07 2,36 dan luas lahan terdaftar adalah 400.000 ha pada 30
provinsi atau 40,00% dari target 1 juta ha. Nilai klaim
NPL 5,65 5,18 3,75
dibayar sebesar Rp96,51 miliar. Rasio klaim periode
Sumber: OJK triwulan IV-2021 sebesar 134,04% meningkat signifikan
dibandingkan periode triwulan IV-2020 sebesar
1.5.4 Pembiayaan Sektor Riil Melalui Pasar Modal 70,49%.

Selama periode laporan, OJK tidak menerbitkan 1.5.6 Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)
atau membubarkan izin Efek Beragun Aset-Surat
Partisipasi (EBA-SP), sehingga jumlah EBA-SP tetap 7 Sampai dengan akhir triwulan IV-2021, premi AUTS
EBA-SP dengan dana kelolaan sebesar Rp3,55 triliun. sebesar Rp20,00 miliar, dengan rincian premi subsidi
OJK juga tidak menerbitkan atau membubarkan izin (80%) sebesar Rp16,00 miliar dan premi non subsidi
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), (20%) sebesar Rp4,00 miliar. Jumlah sapi yang
sehingga jumlah KIK EBA tetap sebanyak 9 KIK EBA ditanggung melalui AUTS adalah sebanyak 100.001
dengan dana kelolaan sebesar Rp3,15 triliun. Selain itu, ekor sapi atau 66,67% dari target 150 ribu ekor sapi
OJK tidak menerbitkan atau membubarkan izin Kontrak di 30 provinsi. Adapun jumlah peternak yang ikut
Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat (KIK- serta program AUTS adalah sebanyak 43.672 orang.
DIRE) dan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Sementara itu, jumlah realisasi klaim adalah sebesar
Infrastruktur (KIK-DINFRA). Dengan demikian, jumlah Rp32,35 miliar. Rasio klaim AUTS periode triwulan
KIK-DIRE tetap sebanyak 7 KIK dengan dana kelolaan IV-2021 sebesar 161,76%. Rasio klaim dimaksud
Rp10,24 triliun dan KIK-DINFRA tetap sebanyak 8 KIK meningkat sebesar 23,49% jika dibandingkan dengan
dengan dana kelolaan sebesar Rp7,76 triliun. periode November 2021 yaitu sebesar 138,27%, namun
mengalami penurunan sebesar 2,25% jika dibandingkan
Pada triwulan IV-2021, jumlah Kontrak Pengelolaan triwulan IV-2020.
Dana (KPD) mengalami penurunan menjadi 565 KPD.
Sedangkan, dana kelolaan KPD mengalami kenaikan 1.5.7 Pembiayaan Ekonomi Kreatif
sebesar 1,81% menjadi Rp215,79 triliun.
Dalam rangka meningkatkan Penyaluran Pembiayaan
1.5.5 Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada Sektor Produktif khususnya di sektor industri
kreatif berorientasi ekspor dan UMKM serta
AUTP bertujuan untuk memberikan perlindungan dalam mendukung Program Pemerintah dalam rangka
bentuk bantuan modal kerja kepada petani apabila meningkatkan pembiayaan ekspor pada ekonomi
terjadi kerusakan pertanian, serangan hama padi yang kreatif dan UMKM sebagai sumber pertumbuhan baru
menyebabkan gagal panen. Dalam rangka mendukung ekonomi Indonesia dalam jangka panjang, Perusahaan
program pemerintah OJK terlibat aktif dalam Pembiayaan diharapkan juga melakukan pembiayaan di
penyusunan Peraturan Menteri Pertanian tentang sektor ekonomi kreatif tersebut. Pada triwulan IV-2021,
Asuransi Pertanian dan Pedoman Pengelolaan Bantuan saldo penyaluran pembiayaan di sektor ekonomi kreatif
Premi. OJK juga berperan serta dalam penyusunan adalah sebesar Rp38,27 triliun dengan rincian sebagai
kajian mengenai besaran premi, respon petani berikut:
membayar premi, dan zona risiko asuransi. Dalam
implementasinya, Kementerian BUMN telah menunjuk
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pelaku
AUTP.

78 Laporan Triwulanan OJK


Tabel I - 57 | Penyaluran Pembiayaan Ekonomi Kreatif sektor pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata
diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa
Pembiayaan Sektor Nilai yang pada gilirannya dapat akan berdampak positif pada
No.
Ekonomi Kreatif (Rupiah) penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan
1. Arsitektur 466.712.419.163
ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Sampai dengan
periode triwulan IV-2021, nilai outstanding pembiayaan
Desain Interior, Desain Komunikasi
2. 3.201.270.101.117 yang disalurkan oleh Perusahaan Pembiayaan untuk
Visual, dan Desain Produk
sektor pariwisata adalah sebesar Rp36,76 triliun.
3. Film, Animasi, dan Video 194.342.695.783
Tabel I - 58 | Penyaluran Pembiayaan Sektor Pariwisata
4. Fotografi 578.898.810.157

5. Kriya 12.506.362.773.024 Pembiayaan Nilai


6. Kuliner 11.376.688.593.094
Sektor Pariwisata (Rupiah)

7. Musik 356.140.804.958 Penyediaan Akomodasi 5.186.915.529.677

8. Fashion 3.194.377.908.532 Penyediaan Makanan dan Minuman 3.930.941.558.447

9. Aplikasi dan Game Developer 1.484.191.990.067 Jasa Transportasi Angkutan Kereta Api 201.327.389.607

10. Penerbitan 1.350.932.373.969 Jasa Transportasi Angkutan Darat 2.823.163.028.939

11. Periklanan 1.505.181.020.519 Jasa Transportasi Angkutan Laut 1.238.843.491.763

12. Televisi dan Radio 602.916.119.507 Jasa Transportasi Angkutan Udara 106.723.529.132

13. Seni Pertunjukan 5.064.536.869 Jasa Penyewaan Transportasi 3.319.001.181.952

14. Seni Rupa 1.446.188.283.600 Agen Perjalanan dan Jasa Reservasi Lainnya 1.915.434.335.737

Total 38.269.268.430.359 Kegiatan Budaya 487.295.355.744

Kegiatan Olahraga dan Rekreasi 119.726.892.536

1.5.8 Pembiayaan Pariwisata Barang Dagangan terkait dengan Pariwisata 10.276.488.546.217

Jasa terkait dengan Pariwisata 3.860.366.337.056


Sejak pemerintah menetapkan pariwisata menjadi
Produk Konsumsi Lainnya 3.290.568.286.822
sektor unggulan untuk meningkatkan ekonomi
di Indonesia, OJK turut mendukung kebijakan Total 36.756.795.463.629
pemerintah tersebut melalui kemudahan pembiayaan
pengembangan industri pariwisata. Melalui Kebijakan
Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional, OJK
berupaya untuk meningkatkan kontribusi lembaga jasa
keuangan dalam pembiayaan sektor prioritas yang salah
satunya adalah sektor pariwisata. OJK dan Industri Jasa
Keuangan akan memfasilitasi kebutuhan pembiayaan di
industri pariwisata, seperti pembangunan infrastruktur
daerah wisata dan penyediaan pembiayaan untuk UMKM

Triwulan IV-2021 79
80 Laporan Triwulanan OJK
Bab 2
Tinjauan Operasional
Sektor Jasa Keuangan

Triwulan IV-2021 81
• Penerbitan 1 POJK mengatur Pengawasan Perbankan, 6 POJK mengatur
Pengawasan Pasar Modal dan 1 POJK terkait Pengawasan IKNB
• Perpanjangan Kebijakan Stimulus COVID-19 untuk Bidang IKNB
• Penerbitan 5 Sprindik, 6 pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan, dan 6
Berkas dinyatakan lengkap (P-21)
• Pencatatan 84 penyelenggaran IKD ke dalam Uji Coba Regulatory Sandbox
• Satgas Waspada Investasi menghentikan kegiatan usaha sebanyak 16 Entitas
Pengaturan dan investasi ilegal dan 219 Entitas Fintech Peer-to-Peer Lending tanpa izin
Pengawasan

• Penerbitan pedoman pengawasan BPR dan BPRS terkait pedoman teknis Bank
Performance Report (BPeR).
• Pilot Project Kerja Sama Deposit Channeling antara Inovasi Keuangan Digital
(Fintech) dan BPR/S
• Capital Market Summit Expo 2021
• Penyelesaian sejumlah modul pada Aplikasi SIPM, Data Warehouse Pasar Modal,
APOLO dan SPRINT
• Sinergi Percepatan Tranformasi Digital di Sektor Keuangan melalui OJK Virtual
Innovation Day, Indonesia Fintech Summit 2021 dan Bulan Fintech Nasional 2021
• Penyampaian Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) melalui
Sistem Informasi Program APU PPT (SIGAP) sebanyak 3 kali yang ditindaklanjuti
Pengembangan 60,10% PJK
• Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Agama RI,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Kementerian
Keuangan, Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan serta sejumlah Universitas dan Perguruan Tinggi di Indonesia

• Pengukuhan 19 TPAKD di Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara,


Kabupaten Ciamis, Majalengka, Lombok Utara, dan Kota Ambon, Surabaya,
Banjar.
• Implementasi program K/PMR di seluruh KR/KOJK
• Sosialisasi Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi TPAKD
• Rapat Koordinasi Nasional TPAKD Tahun 2021
• Bulan Inklusi Keuangan
• Peluncuran 3 Infrastruktur Literasi Keuangan: Learning Management System,
Edukasi dan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) Tahun 2021-2025 dan
Perlindungan Buku Saku Literasi Keuangan bagi Calon Pengantin
Konsumen • Tingkat Penyelesaian Layanan Informasi (Pertanyaan) Konsumen 99,95% dan
Layanan Pengaduan Konsumen 72,36%
• Peningkatan kepatuhan Iklan PUJK terhadap ketentuan OJK sejak dilaksanakan
pemantauan iklan secara berkala.

82 Laporan Triwulanan OJK


2.1 Aktivitas Pengaturan 3. SEOJK Nomor 28/SEOJK.03/2021 tentang Rencana
Bisnis Bank Perkreditan Rakyat
2.1.1 Pengaturan Perbankan SEOJK ini diterbitkan sebagai pedoman pelaksanaan
atas POJK Nomor 15/POJK.03/2021 tentang
Pada triwulan IV-2021, OJK menerbitkan lima ketentuan Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat dan
mencakup tiga terkait Bank Umum serta dua ketentuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan merupakan
terkait BPR/BPRS, yaitu: penyempurnaan atas SEOJK Nomor 52/
1. POJK Nomor 25/POJK.03/2021 tentang SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis BPR. Pokok-
Penyelenggaraan Produk Bank Perkreditan Rakyat Pokok Ketentuan yang diatur, antara lain terkait
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pengurangan cakupan lampiran rencana bisnis BPR
Penerbitan POJK dilatarbelakangi pesatnya dalam rangka efisiensi dan simplifikasi pelaporan
perkembangan teknologi informasi, perubahan BPR, penyempurnaan format laporan Rencana
perilaku dan ekspektasi masyarakat, dan persaingan Bisnis dan Laporan Pelaksanaan dan Pengawasan
shadow banking yang memanfaatkan teknologi Rencana Bisnis, Penjelasan lebih lanjut mengenai
informasi, sehingga menuntut BPR dan BPRS kriteria penyesuaian rencana bisnis berdasarkan
untuk meningkatkan kapasitas dalam berinovasi kewenangan OJK dan perubahan rencana bisnis
maupun berkolaborasi dalam penyelenggaraan berdasarkan inisiatif BPR dan Penyelarasan format
produk. Untuk mendukung hal tersebut, OJK laporan posisi keuangan dan laba rugi sesuai dengan
melakukan penyesuaian pengaturan yang responsif ketentuan terkini.
dan berbasis prinsip dengan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian termasuk mengedepankan 4. SEOJK Nomor 32/SEOJK.03/2021 tentang
penerapan manajemen risiko. Pokok ketentuan Perubahan Atas SEOJK Nomor 9/SEOJK.03/2019
yang diatur antara lain Pengertian produk kegiatan Tentang Penilaian Kembali Bagi Pihak Utama Bank
usaha yang dilakukan oleh BPR atau BPRS dalam Sehubungan dengan ditetapkannya POJK Nomor
bentuk penyelenggaraan produk, layanan, jasa, 14/POJK.03/2021 tentang Perubahan atas POJK
dan/atau kegiatan lain untuk mendukung usaha Nomor 34/POJK.03/2018 tentang Penilaian Kembali
BPR atau BPRS; Pengelompokkan produk BPR bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan (POJK
dan BPRS; Pencantuman penyelenggaraan Perubahan POJK PKPU) yang telah diundangkan
produk dalam rencana bisnis BPR dan BPRS; dan berlaku pada 30 Juli 2021, sehingga diperlukan
Penerapan manajemen risiko dan tata kelola penyesuaian terhadap SEOJK yang saat ini berlaku
atas penyelenggaraan produk; Mekanisme sebagaimana SEOJK Nomor 9/POJK.03/2019
penyelenggaraan produk baru dan lain sebagainya. tentang Penilaian Kembali bagi Pihak Utama Bank
(SEOJK PKPU), untuk memberikan penjelasan lebih
2. SEOJK Nomor 24/SEOJK.03/2021 tentang lanjut terkait dengan penambahan ketentuan dalam
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk cakupan, tata cara dan konsekuensi hasil akhir dari
Risiko Kredit Dengan Menggunakan Pendekatan penilaian kembali pihak utama Bank sebagaimana
Standar Bagi Bank Umum POJK Perubahan POJK PKPU. Dalam SEOJK
SEOJK ini diterbitkan sebagai revisi standar Perubahan SEOJK PKPU ini, dilakukan penambahan
pemenuhan modal minimum untuk risiko kredit dan/atau penyesuaian substansi pengaturan dari
sebagaimana diatur dalam standar Basel III: SEOJK PKPU, antara lain Penyesuaian definisi
Finalising Post-Crisis Reforms (Basel III Reforms) Pihak Utama Pengurus, Pejabat Eksekutif, dan
yang diterbitkan oleh Basel Committee on prinsip kehati-hatian di sektor jasa keuangan dan/
Banking Supervision (BCBS). Perubahan dimaksud atau prinsip pengelolaan LJK yang baik bagi Bank;
merupakan respon BCBS terhadap krisis keuangan Penambahan cakupan indikasi permasalahan;
global, di mana diperlukan adanya standar yang Penetapan hasil akhir penilaian kembali tanpa
dapat menjadi dasar pengaturan untuk menciptakan mengikuti seluruh langkah penilaian kembali (4
ketahanan sistem perbankan dalam mendukung Tahap) dan penetapan jangka waktu penyampaian
perekonomian. Standar dimaksud berlaku secara tanggapan dari Pihak Utama kurang dari 10 hari kerja,
internasional sejak 1 Januari 2023. Pokok ketentuan dengan pertimbangan tertentu serta Penambahan
yang diatur antara lain: Tata cara perhitungan ATMR konsekuensi hasil akhir penilaian kembali.
Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan
standar; Perubahan dalam rangka meningkatkan 5. SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021 tentang Buku
ketahanan permodalan dan sensitivitas terhadap Panduan Akuntansi Perbankan Bagi Bank Umum
risiko; ketentuan Penyampaian laporan kepada Konvensional
OJK serta publikasi laporan oleh Bank; ketentuan POJK Nomor 37/POJK.03/2019 tentang Transparansi
penyampaian uji coba Laporan Perhitungan dan Publikasi Laporan Bank telah mencabut Pedoman
ATMR Risiko Kredit-Pendekatan Standar secara Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang tidak
semesteran. berlaku sejak 1 Januari 2020. Namun demikian,
terdapat kebutuhan pemahaman penerapan

Triwulan IV-2021 83
Cetak Biru Transformasi
Digital Perbankan

Transformasi digital di sektor perbankan adalah suatu keniscayaan. Selama beberapa tahun belakangan
ini, tuntutan akselerasi digital semakin mengemuka didorong perubahan ekspektasi publik akan
layanan keuangan yang cepat, efisien, dan aman serta dapat dilakukan dari mana saja. Kondisi demikian
mengharuskan perbankan untuk menempatkan transformasi digital sebagai prioritas dan salah satu
strategi dalam upaya peningkatan daya saing Bank. Seiring dengan berbagai perkembangan dalam bisnis
perbankan yang bergerak dalam strategi bisnis digital, OJK memandang berbagai pengaturan existing
perlu lebih diperkuat khususnya pengaturan yang terkait dengan teknologi informasi di sektor perbankan.

Dalam Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025, salah satu pilar yang menjadi arah
kebijakan adalah akselerasi tranformasi digital perbankan. Pilar ini dijabarkan lebih lanjut melalui
Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan disusun dengan
mengedepankan prinsip keseimbangan antara inovasi digital perbankan dan aspek prudensial untuk
menjaga kinerja perbankan dalam kondisi sehat (prudent, safe, and sound banking). Selain itu, Cetak Biru
ini turut mengusung prinsip technology neutral, yaitu tidak mengatur aspek teknis terkait teknologi.

Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan berisikan rancangan kebijakan OJK untuk mendorong
percepatan transformasi digital perbankan di Indonesia. Cetak Biru ini diharapkan menjadi landasan
dalam mengembangkan digitalisasi pada perbankan nasional sehingga lebih resilien, berdaya saing, dan
kontributif.

Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan berisikan lima elemen utama yaitu data, teknologi, manajemen
risiko, kolaborasi, dan tatanan institusi yang perlu diperhatikan dalam proses transformasi digital
perbankan. Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan akan memberikan acuan yang lebih konkret akan
digitalisasi perbankan ke depan dalam rangka akselerasi transformasi digital, sekaligus merupakan
respon kebijakan untuk memitigasi berbagai tantangan dan risiko dari transformasi digital perbankan.
Implementasi Cetak Biru ini diharapkan dapat mendorong perbankan nasional lebih memiliki daya tahan
(resilience), berdaya saing, dan kontributif.

Link download: https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/Cetak-Biru-


Transformasi-Digital-Perbankan.aspx

84 Laporan Triwulanan OJK


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang terstandar yang dilakukan pengawas Pasar Modal. Pokok-pokok
bagi sumber daya manusia di industri perbankan ketentuan yang diatur antara lain menyatakan bahwa
konvensional, pengawas bank di OJK, investor, OJK berwenang untuk melakukan pemeriksaan
akademisi, dan masyarakat. Selain itu, dibutuhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 Undang-
juga petunjuk lebih teknis dari SAK yang membantu Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan/
pelaksana perbankan konvensional dalam mencatat atau meningkatkan level tindak lanjut pengawasan
transaksi keuangan sehingga dapat mendorong pilar menjadi Perintah Tertulis sebagaimana diatur dalam
keterbukaan informasi yang berkualitas. SEOJK ini UndangUndang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
berisikan Buku Panduan Akuntansi Keuangan yang Jasa Keuangan dan peraturan pelaksanaanya dalam
selanjutnya disingkat BPAK, berisi penjabaran lebih hal Pihak yang dikenakan Perintah Tindakan Tertentu
lanjut dari SAK yang relevan bagi industri perbankan tidak memenuhi Perintah Tindakan Tertentu. Selain
konvensional, antara lain PSAK 16 tentang Aset Tetap, itu, OJK juga berwenang untuk memproses lebih
PSAK 19 tentang Aset Takberwujud, PSAK 50 tentang lanjut ke tahap penyidikan sesuai dengan ketentuan
Instrumen Keuangan – Penyajian, PSAK 58 tentang Undang-Undang mengenai Otoritas Jasa Keuangan
Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan dalam hal tidak dipenuhinya Perintah Tertulis.
Operasi yang Dihentikan, PSAK 60 tentang Instrumen
Keuangan – Pengungkapan, PSAK 68 tentang 3. POJK Nomor 24 /POJK.04/2021 tentang Pedoman
Pengukuran Nilai Wajar, PSAK 71 tentang Instrumen Kegiatan Perusahaan Pemeringkat Efek
Keuangan, PSAK 72 tentang Pendapatan dari Kontrak Pada tahun 2018, OJK menerbitkan POJK 38/
dengan Pelanggan, dan PSAK 73 tentang Sewa. POJK.04/2018 tentang Perizinan Perusahaan
Pemeringkat Efek yang mengubah ketentuan
2.1.2 Pengaturan Pasar Modal rasio penugasan analis dari kuantitatif (1:12)
menjadi kualitatif (perusahaan pemeringkat
Dalam lingkup pengaturan Pasar Modal, pada triwulan wajib memastikan mempunyai jumlah analis
IV-2021 OJK menerbitkan enam POJK dan empat yang memadai untuk menerima penugasan
SEOJK dengan rincian sebagai berikut: dengan mempertimbangkan ukuran dan tingkat
kompleksitas). Perubahan pengaturan tersebut
1. POJK Nomor 22/POJK.04/2021 tentang Penerapan bersifat lebih memberikan fleksibilitas bagi
Klasifikasi Saham dengan Hak Suara Multipel oleh perusahaan pemeringkat (atau lebih ringan). Oleh
Emiten dengan Inovasi dan Tingkat Pertumbuhan karena itu, diperlukan adanya pengaturan yang lebih
Tinggi yang Melakukan Penawaran Umum Efek memperkuat tata kelola perusahaan pemeringkat
Bersifat Ekuitas Berupa Saham dalam melakukan pemeringkatan. POJK ini juga
Perkembangan teknologi membawa dampak yang merupakan Simplifikasi dan penggabungan lima
positif bagi perekonomian dan menyebabkan POJK yaitu:
munculnya perusahaan-perusahaan yang a. POJK Nomor 51/POJK.04/2015 tentang Perilaku
menciptakan inovasi baru dengan tingkat Perusahaan Pemeringkat Efek;
produktivitas dan pertumbuhan yang tinggi (new b. POJK Nomor 52/POJK.04/2015 tentang Pedoman
economy). Perkembangan ini perlu dioptimalkan Perjanjian Pemeringkatan;
untuk mendorong pendalaman pasar, antara lain c. POJK Nomor 57/POJK.04/2015 tentang Laporan
dengan cara mengakomodasi perusahaan new Perusahaan Pemeringkat Efek;
economy tersebut untuk melakukan Penawaran d. POJK Nomor 58/POJK.04/2015 tentang
Umum Efek bersifat ekuitas berupa saham dan Pemeliharaan Dokumen oleh Perusahaan
mencatatkan Efeknya (listing) di Indonesia. Pokok Pemeringkat Efek;
ketentuan yang diatur dalam POJK ini antara lain e. POJK Nomor 59/POJK.04/2015 tentang Publikasi
terkait: Pengertian Saham Dengan Hak Suara oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.
Multipel; Ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal berlaku bagi Emiten yang 4. POJK Nomor 27/POJK.04/2021 tentang Perubahan
menerapkan Saham Dengan Hak Suara Multipel; dan Atas POJK Nomor 25/POJK.04/2018 tentang
Jangka waktu penerapan Saham Dengan Hak Suara Lembaga Pendanaan Efek
Multipel. Sebagai tindak lanjut pengaturan Pasal 37A ayat
(2) POJK mengenai Pelaporan dan Permintaan
2. POJK Nomor 23/POJK.04/2021 tentang Tindak Informasi Debitur Melalui Sistem Layanan Informasi
Lanjut Pengawasan di Bidang Pasar Modal Keuangan (POJK SLIK) yang menetapkan Lembaga
Penerbitan POJK ini bertujuan untuk memperkuat Pendanaan Efek (LPE) sebagai Pelapor SLIK pada
dasar hukum bagi pengawas dalam melakukan tanggal 31 Desember 2021, diperlukan pengaturan
tindakan pembinaan kepada pelaku Pasar Modal terkait parameter kualitas pendanaan yang diberikan
sebagai salah satu tindak lanjut dari pengawasan oleh LPE. Terdapat kebutuhan perluasan layanan
yang dilakukan; dan memberikan kepastian hukum utama pendanaan LPE untuk mendukung inisiatif
bagi pelaku Pasar Modal atas tindakan pembinaan pengembangan di sektor Pasar Modal terkait

Triwulan IV-2021 85
pengembangan pasar repurchase agreement bersifat ekuitas oleh perusahaan asing yang telah
dan pinjam meminjam Efek. Pokok penyesuaian tercatat di bursa efek atau Perusahaan Terbuka yang
peraturan antara lain terkait perluasan Layanan ditujukan kepada karyawan, anggota direksi, dan/
Utama LPE dan Perubahan pemenuhan kewajiban atau anggota dewan komisaris perusahaan dan/
LPE untuk memiliki informasi perkreditan. atau perusahaan terkendali; Penawaran Efek untuk
pendalaman pasar; dan/atau Penawaran Efek yang
5. POJK Nomor 28/POJK.04/2021 tentang Penilaian mendukung kebijakan Pemerintah.
dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar
Modal 7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)
Penerbitan POJK ini merupakan penyesuaian a. SEOJK Nomor 21/SEOJK.04/2021 Penilaian
Peraturan Nomor VIII.C.4 tentang Pedoman Kemampuan dan Kepatutan Bagi Calon Pihak
Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti Utama Perusahaan Pemeringkat Efek
di Pasar Modal (Peraturan Nomor VIII.C.4) dengan b. SEOJK Nomor 25/SEOJK.04/2021 tentang
latar belakang adanya perubahan, perkembangan, Pedoman Perlakuan Akuntansi Perusahaan Efek.
dan penyesuaian terhadap pedoman, standar, c. SEOJK Nomor 29/SEOJK.04/2021 tentang
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Kebijakan Relaksasi atas Kewajiban Penyampaian
pada profesi Penilai serta penyesuaian ketentuan Laporan Lembaga Efek dan Perintah Kepada
berdasarkan praktik yang lazim dalam kegiatan Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,
penilaian di Pasar Modal. Selain penyesuaian dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
substansi pengaturan, POJK ini juga merubah Terkait Transaksi Efek Dalam Menjaga Kinerja
terminologi dan definisi sesuai perkembangan dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran
yang terjadi saat ini, pelaksanaan prosedur review COVID-19.
khusus (kaji ulang/penilaian ulang) disesuaikan d. SEOJK Nomor 31/SEOJK.04/2021 tentang
dengan praktik yang berlaku di Pasar Modal dan Penilaian Kemampuan Kepatutan Kembali Pihak
penghapusan metode rata-rata tertimbang (gross Utama Manajer Investasi dan Penasihat Investasi.
weighted method) dalam pelaksanaan rekonsiliasi. e. SEOJK Nomor 33/SEOJK.04/2021 tentang
Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
6. POJK Nomor 29/POJK.04/2021 tentang Penawaran Penilaian Properti di Pasar Modal.
yang Bukan Merupakan Penawaran Umum
Penerbitan POJK ini merupakan penyesuaian 2.1.3 Pengaturan IKNB
batasan nilai penawaran efek yang bukan merupakan
Penawaran Umum sesuai perkembangan kegiatan Pada triwulan IV-2021 OJK menetapkan satu POJK
usaha dan praktik terbaik yang berlaku di negara dan dua SEOJK terkait IKNB, POJK yang diterbitkan
lain. Penawaran Efek bukan merupakan Penawaran merupakan Perubahan Kedua atas POJK Nomor 14/
Umum, apabila memenuhi syarat, OJK dapat POJK.05/2020 tentang Kebijakan Countercyclical
menetapkan batas nilai selain dari persyaratan Dampak Penyebaran COVID-19 bagi Lembaga Jasa
sebagai Penawaran Efek yang bukan Penawaran Keuangan Nonbank sedangkan dua SEOJK lainnya
Umum, dalam hal Penawaran Efek yang dilakukan sebagai berikut:
oleh lembaga supranasional; Penawaran Efek

Perpanjangan Kebijakan Stimulus COVID-19


Untuk Lembaga Keuangan Non-Bank
OJK menerbitkan POJK Nomor 30/POJK.05/2021 tentang Perubahan Kedua atas POJK Nomor 14/POJK.05/2020
tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease (COVID) 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan
Nonbank.

POJK perpanjangan kebijakan stimulus COVID-19 di sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) ini dikeluarkan setelah
mencermati perkembangan pandemi COVID-19 yang diperkirakan masih terus berlangsung dan memberikan dampak
negatif bagi debitur dan lembaga jasa keuangan nonbank (LJKNB) yang berpotensi mengganggu kinerja LJKNB.

Dengan terbitnya POJK 30/POJK.05/2021 maka kebijakan stimulus ini akan diperpanjang hingga 17 April 2023 dari
sebelumnya berakhir pada 17 April 2022. Kebijakan ini juga diterbitkan sebagai upaya untuk menjaga momentum
perbaikan dan stabilitas kinerja LJKNB serta untuk menghindari potensi gejolak pada saat berakhirnya masa berlaku
kebijakan countercyclical dampak penyebaran COVID-19 bagi LJKNB.

Peraturan baru ini juga berisi perpanjangan kebijakan restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan Perusahaan
Pembiayaan, yang hingga 27 Desember 2021, total restrukturisasi pembiayaan sudah mencapai Rp218,95 triliun dengan
jumlah kontrak yang disetujui permohonannya sebanyak 5,22 juta kontrak restrukturisasi. Dalam POJK 30/2021
ini terdapat penyempurnaan dan penyesuaian substansi pengaturan dari yang sebelumnya diatur dalam POJK 14/
POJK/05/2020 dan POJK 58/POJK.05/2020.

86 Laporan Triwulanan OJK


Alternatif Pembiayaan bagi
New Economies

New Economies antara lain perusahaan start-up, yang menciptakan inovasi masif dengan produktivitas
dan pertumbuhan tinggi kedepannya akan membutuhkan dukungan modal dan pendanaan yang
berkelanjutan untuk berkembang lebih jauh. Kesuksasan IPO pada unicorn sebelumnya memicu start-up
lainnya untuk mempertimbangkan go public.

Initial Public Offering (IPO) Jumlah IPO di Kawasan ASEAN


1. Menggalang dana melalui IPO berarti
2021 2020
perusahaan akan menawarkan saham kepada
publik dalam penerbitan saham baru. Dengan 54

kata lain, perusahaan mampu meningkatkan 50

modal dari investor publik bukan daripada pihak 38


40
swasta atau terbatas.
2. Pada Agustus 2021, Bukalapak (BUKA) 30
30

mencetak rekor Rp21,9 Tn (US$1,5 Miliar) IPO,


terbesar dalam sejarah Indonesia. Unicorn 20
pertama listing di Indonesia telah menyebabkan 10
10 6 8
beberapa unicorn Asia Tenggara bersiap untuk
go public. 0
Indonesia Thailand Malaysia Philippines Singapore Vietnam

Potensi IPO oleh Start-up IPO di Kawasan ASEAN


32
Bangkitnya IPO di Pasar modal di Asia Tenggara
27
22 telah mencatat aktivitas IPO yang kuat dan
20
Indonesia memimpin tren tersebut. Dukungan
9
8 pemerintah dan kebijakan akomodatif diharapkan
2018 2019 2020* 2021* 2022* 2023*
memberikan akses yang lebih luas untuk berbagai
Sumber:Dealroom, September 2020 jenis perusahaan untuk masuk ke bursa.

Meningkatkan IPO bagi Perusahaan Startup Berbasis Teknologi melalui Multiple Voting Share (MVS)
Bursa saham global mengincar perusahaan start-up ASEAN yang berencana melakukan exit-strategy.
Hingga saat ini, hanya beberapa perusahaan yang terdaftar secara public karena mempertahankan visi
perusahaan dianggap akan menjadi cukup sulit jika mereka go public. Untuk menjawab tantangan ini dan
untuk memajukan pendalaman pasar keuangan, OJK telah mengeluarkan Peraturan 22/POJK.04/2021
tentang Saham Bergolongan Ganda dalam berupa Multiple Voting Shares (MVS).

Triwulan IV-2021 87
1. SEOJK Nomor 27/SEOJK.05/2021 tentang Penilaian a. SEDK Nomor 3/SEDK.05/2021 tentang
Tingkat Kesehatan Perusahaan Pembiayaan Pemeriksaan Khusus Dugaan Tindak Pidana pada
Infrastruktur Lembaga Jasa Keuangan Nonbank.
SEOJK tersebut merupakan amanat Pasal 29 ayat (6) b. SEDK Nomor 4/SEDK.05/2021 tentang Pedoman
POJK Nomor 46/POJK.05/2020 tentang Perusahaan Pelaksanaan Pengendalian Kualitas (Quality
Pembiayaan Infrastruktur. SEOJK tersebut Assurance) dalam Rangka Pengawasan Lembaga
merupakan pedoman bagi Perusahaan Pembiayaan Jasa Keuangan Nonbank Berbasis Risiko.
Infrastruktur dalam melakukan penilaian terhadap c. SEDK Nomor 5/SEDK.05/2021 tentang Pedoman
tingkat kesehatan. Prinsip umum dalam melakukan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Langsung Lembaga
penilaian terhadap tingkat kesehatan adalah Jasa Keuangan Nonbank.
berorientasi risiko, proporsionalitas, materialitas, d. SEDK Nomor 6/SEDK.05/2021 tentang Pedoman
dan signifikansi, serta komprehensif dan terstruktur. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan
Lembaga Jasa Keuangan Nonbank.
2. SEOJK Nomor 26/SEOJK.05/2021 tentang Laporan e. SEDK Nomor 7/SEDK.05/2021 tentang tentang
Bulanan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Pedoman Pengawasan Dana Pensiun Berbasis
SEOJK tersebut merupakan amanat Pasal 2 ayat Risiko.
(6), Pasal 4 ayat (6), dan Pasal 10 POJK Nomor 3/ f. SEDK Nomor 8/SEDK.05/2021 tentang Pedoman
POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan Lembaga Pengawasan Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Jasa Keuangan Non-Bank (Lembaran Negara Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 150, Perusahaan Reasuransi Syariah Berbasis Risiko.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia g. SEDK Nomor 9/SEDK.05/2021 tentang Pedoman
Nomor 5443), perlu untuk mengatur ketentuan Pengawasan Perusahaan Pembiayaan Dan
mengenai laporan bulanan bagi Perusahaan Perusahaan Pembiayaan Syariah Berbasis Risiko.
Pembiayaan Infrastruktur.

Selain itu, OJK juga menerbitkan sejumlah Surat


Edaran Dewan Komisioner (SEDK) sebagai ketentuan
pelaksanaan atas peraturan sebelumnya, antara lain:

2.2 Aktivitas Pengawasan

2.2.1 Pengawasan Perbankan

A. Penegakan Kepatuhan Bank

1. Penanganan Dugaan Tindak Pidana Perbankan


(Tipibank)
Selama triwulan IV-2021, terdapat empat kantor Bank dikembalikan kepada pengawasan sebanyak satu kantor
dengan enam Penyimpangan Ketentuan Perbankan dengan satu PKP, serta telah dilimpahkan kepada
(PKP) yang diterima dari satuan kerja pengawasan satuan kerja penyidikan OJK sebanyak satu kantor Bank
Bank. Terhadap PKP yang telah diterima, sedang dengan tiga PKP.
diproses sebanyak 11 kantor Bank dengan 21 PKP dan

Tabel II - 1 | Statistik Penanganan Dugaan Tindak Pidana Perbankan

Triwulan IV-2021 Periode 2021 Total


(Triwulan I s.d. Periode 2014 s.d.
Tahapan Kegiatan Bank Umum Kasus (PKP) Total Triwulan IV) Triwulan IV-2021

KB PKP KB PKP KB PKP KB PKP KB PKP

1. PKP yang diterima 1 1 3 5 4 6 23 39 259 505

2. PKP dalam proses *) 3 4 8 17 11 21 11 21 11 21

3. PKP yang dikembalikan 1 1 0 0 1 1 8 14 124 228

4. PKP yang telah dilimpahkan kepada


0 0 1 3 1 3 12 22 138 246
satuan kerja penyidikan OJK *)

*) Termasuk carryover PKP yang diterima dari periode tahun sebelumnya Sumber : OJK

88 Laporan Triwulanan OJK


Selain itu, dalam rangka melakukan pendalaman Tabel II - 2 | Pemberian Keterangan Ahli/Saksi
terhadap indikasi penyimpangan ketentuan
perbankan yang ditemukan oleh satuan kerja Permintaan
pengawasan Bank, telah dilaksanakan Pemeriksaan No. APH
Ahli Saksi Total
Khusus Indikasi Penyimpangan Ketentuan
Perbankan (Riksus IPKP) bersama Pengawas 1. Polri 7 - 7
terhadap 13 kantor bank. 2. Kejaksaan RI 4 4 8

2. Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perbankan 3. Penyidik OJK 4 - 4

Total 15 4 19
Peningkatan pemahaman dan penanganan kasus
tipibank perlu diproses secara cepat agar dapat Sumber : OJK

menimbulkan efek jera bagi oknum bankir yang


melakukan fraud. Dalam konteks ini, OJK melakukan B. Kelembagaan Bank Umum
sosialisasi kepada industri perbankan dan
masyarakat mengenai peran OJK dalam penanganan Dalam lingkup perizinan, OJK menggalakkan
tipibank serta upaya pencegahannya. kebijakan dan inisiatif reformasi internal, antara lain
berupa percepatan perizinan perbankan termasuk
Pada periode triwulan IV-2021, OJK telah melakukan proses Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and
Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perbankan proper test) dari sebelumnya 30 hari kerja menjadi 14
(Sesuai UU Perbankan Syariah) yang ke-empat hari kerja.
kepada Industri Perbankan dan Pengawas Bank.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan secara virtual 1. Perizinan
dengan peserta dari pengurus dan pegawai industri Pada triwulan IV-2021, telah diselesaikan 41 perizinan
perbankan syariah di wilayah pengawasan Kantor kelembagaan BUK, terdiri dari pembukaan kantor,
Regional OJK Jawa Tengah dan DIY, dan Kantor OJK penutupan kantor, pemindahan alamat kantor,
di bawah koordinasinya. perubahan status, dan perubahan nama bank.
Perizinan tersebut sebagian besar berupa penutupan
Selain itu, dalam upaya peningkatan pemahaman Kantor Cabang (KC) sebanyak 15 perizinan.
pengawas dalam penanganan dugaan tipibank, Penutupan kantor masih merupakan strategi bisnis
pada triwulan IV-2021 telah dilaksanakan workshop bank yang mulai lebih aktif dalam pengembangan
kepada Pengawas Bank sebanyak satu kali, yaitu bisnis ke arah digital, penyesuaian target pasar, dan
Workshop Tipologi dan Penanganan Tipibank ke- efisiensi biaya operasional.
empat yang dilaksanakan secara virtual.
Pada triwulan berjalan terdapat pembukaan Unit
3. Pemberian Keterangan Ahli atau Saksi Kerja Luar Negeri PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk di Taiwan pada 29 November 2021
Selama triwulan IV-2021, dalam rangka memenuhi serta dua perizinan perubahan nama bank, yaitu PT
permintaan Aparat Penegak Hukum (APH), telah BRI Agro, Tbk menjadi PT Bank Raya Indonesia, Tbk
diberikan 15 pemberian keterangan Ahli dan empat pada 1 November 2021 dan PT BPD Sumatera Barat
pemberian keterangan Saksi Pelapor. Pemberian menjadi PT Bank Nagari pada 18 November 2021.
keterangan Ahli tersebut merupakan pemenuhan
atas tujuh permintaan dari Polri, empat permintaan Tabel II - 3 | Perizinan Perubahan Jaringan Kantor
dari Kejaksaan RI untuk hadir dalam persidangan dan Bank Umum Konvensional (BUK)
empat permintaan dari internal OJK (satuan kerja
Triwulan
penyidikan OJK). Sedangkan pemberian keterangan No. Jenis Perizinan
IV-2021
Saksi Pelapor merupakan pemenuhan atas empat
permintaan dari Kejaksaan RI untuk hadir dalam 1. Pembukaan Bank Umum

persidangan. a. Kantor Wilayah (Kanwil) 1

b. Kantor Cabang (KC) 6


Keterangan Ahli yang diberikan merupakan kasus-
c. Kantor Cabang Pembantu (KCP) -
kasus yang pernah ditangani OJK maupun kasus-
kasus yang dilaporkan oleh pihak bank atau pihak d. Kantor Fungsional (KF) 1

lainnya kepada Polri dan Kejaksaan RI. Pemberian e. Kantor Perwakilan Bank Umum di Luar Negeri -
keterangan Ahli dilakukan sesuai dengan kompetensi 2 Penutupan Bank Umum
terkait ketentuan perbankan dan pengawasan bank
a. Izin Usaha -
serta pengalaman pegawai dalam menangani kasus
dugaan tipibank. b. Kantor Perwakilan Bank Umum di luar Negeri -

Triwulan IV-2021 89
Triwulan Tabel II - 4 | Jaringan Kantor Bank Umum Konvensional
No. Jenis Perizinan
IV-2021
Triwulan Triwulan
c. Kantor Cabang (KC) 15 No. Jaringan Kantor
III-2021 IV-2021
d. Kantor Cabang Pembantu (KCP) 5
1. Kantor Pusat Operasional 39 40 1
e. Kantor Fungsional (KF) -
Kantor Pusat Non
3. Pemindahan Alamat Bank Umum 2. 62 61 (1)
Operasional

a. Kantor Pusat (KP) 1 3. Kantor Cabang Bank Asing 8 8 -


b. Kantor Wilayah (Kanwil) -
4. Unit Usaha Syariah 20 21 1
c. Kantor Cabang (KC) 2
5. Kantor Wilayah 150 151 1
d. Kantor Cabang Pembantu (KCP) 5
Kantor Cabang (Dalam
e. Kantor Fungsional (KF) 1 6. 2.756 2.754 (2)
Negeri)
f. Kantor Perwakilan Bank - Kantor Cabang (Luar
7. 16 17 1
Negeri)
4. Perubahan Status Bank Umum
Kantor Cabang Pembantu
a. Peningkatan Status 8. 23 23 -
Bank Asing
- KCP menjadi KC 1
Kantor Cabang Pembantu
9. 15.188 26.919 11.731
- KK menjadi KCP 1 (Dalam Negeri)

- KF menjadi KCP - Kantor Cabang Pembantu


10. 6 6 -
(Luar Negeri)
- KK menjadi KC -
11. Kantor Kas 9.173 179 (8.994)
b. Penurunan Status Bank Umum
12. Kantor Fungsional 418 1.663 1.245
- KP menjadi KC -

- KC menjadi KCP - 13. Payment Point 2.426 121 (2.305)

- KCP ke KF/KK - Kas Keliling / Kas Mobil /


14. 1.461 57 (1.404)
Kas Terapung
Perubahan Penggunaan Izin Usaha
5. 2
(Perubahan Nama) Kantor di bawah KCP KCBA
15. yang tidak termasuk 11, 7 9 2
6. Perubahan Badan Hukum - 12, 13, 14
7. Merger/Integrasi Bank Umum - Kantor Perwakilan Bank
16. 4 4 -
Umum di Luar Negeri
8. Izin Bank Devisa -

Pembukaan Kantor Perwakilan Bank Luar 17. ATM/CDM/CRM 95.188 94.693 (495)
9. -
Negeri di Indonesia
Jaringan Kantor UUS
Jumlah 41
Kantor Cabang (Dalam
18. 169 178 9
Negeri)
*) Ket: Hanya mencakup perizinan jaringan kantor di wilayah Jakarta dan
Tangerang Kantor Cabang Pembantu
Sumber: OJK 19. 170 201 31
(Dalam Negeri)

20. Kantor Kas 71 66 (5)


2. Jaringan Kantor
21. Kantor Fungsional 8 18 10
Pada triwulan IV-2021, terdapat 130.829 jaringan
kantor BUK, terdiri dari 130.776 jaringan kantor di 22. Payment Point 90 87 (3)
dalam negeri dan 53 jaringan kantor di luar negeri.
Kas Keliling/Kas Mobil/
Jaringan kantor terbanyak masih didominasi oleh 23. Kas Terapung Bank Umum 34 27 (7)
terminal elektronik (ATM/CDM/CRM) sebanyak 94.693 Syariah

unit. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Terminal Elektronik (ATM/


24. 219 218 (1)
terdapat penurunan sebanyak 202 jaringan kantor, CDM/CRM)

dengan penurunan terbanyak pada KK, payment Layanan Syariah Bank


25. 3.325 3.308 (17)
point, dan Kas Keliling/Kas Mobil/Kas Terapung. Umum

Total 131.031 130.829 (202)

Sumber: APOLO OJK,


Ket: Merupakan jaringan kantor BUK di seluruh Indonesia

90 Laporan Triwulanan OJK


Grafik II - 1 | Persebaran Jaringan Kantor BUK

7,18% 9,13%
Kalimantan: 9.384 Sulawesi-Maluku-Papua: 11.936

16,60%
Sumatera: 21.707
5,13%
Bali-Nusa Tenggara: 6.705
61,97%
Jawa: 81.044

Sumber : APOLO OJK

3. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (FPT New Pengendali Terakhir (PSP/PSPT), Komisaris dan
Entry) Direksi BUK, termasuk calon yang mengikuti
Pada triwulan IV-2021, dari 49 peserta wawancara proses (carry over) pada triwulan sebelumnya.
pengurus BUK, terdapat 44 calon pengurus yang Selain itu, selama periode laporan juga terdapat
lulus wawancara. Selanjutnya, terdapat 47 calon lima permohonan yang tidak ditindaklanjuti dan
yang memperoleh Surat Keputusan PKK sebagai dikembalikan kepada bank.
Pemegang Saham Pengendali/Pemegang Saham

Tabel II - 5 | PKK Calon Pengurus dan PSP BUK

Wawancara Surat Keputusan (SK) PKK


Tidak
Ditindaklanjuti
Lulus Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus

PSP/PSPT 6 - 6 - -

Komisaris 14 2 16 - 4

Direksi 24 3 25 1 1

Total 44 5 47 1 5

Sumber: OJK

C. Kelembagaan BPR

1. Perizinan
Pada triwulan IV-2021, terdapat empat jenis d. Tiga pencabutan Izin Usaha yaitu pada: (i) PT BPR
permohonan perizinan kelembagaan BPR yang telah Tripakarti Dhanatama (Self Liquidation); (ii) PT
disetujui yaitu terkait pendirian usaha, merger, BPR Citrahalim Persada (Self Liquidation); dan (iii)
konsolidasi, dan pencabutan izin usaha, dengan PT BPR Citrahalim Raharja (Self Liquidation).
rincian sebagai berikut:
a. Dua pendirian usaha BPR yaitu PT BPR Anjuk 2. Jaringan Kantor
Ladang dan PT BPR BKK Jateng. Pada triwulan IV-2021, terdapat 1.468 BPR dengan
b. Tiga proses merger, yaitu pada: 7.934 jaringan kantor. Dari jaringan kantor tersebut,
i. PT BPR Dhanaganda dan PT BPR Diori Ganda ke 5.871 diantaranya merupakan kantor bank yang
dalam PT BPR Mangatur Ganda; dan meliputi Kantor Pusat (KP), Kantor Cabang (KC),
ii. PT BPR Arthaya Aditama Utama ke dalam PT dan Kantor Kas (KK). Dibandingkan dengan triwulan
BPR Arthaya Indotama Pusaka. sebelumnya, terdapat penambahan pada jumlah KC,
c. Satu proses konsolidasi PT BPR Dana Master KK, dan ATM, sementara terdapat penurunan pada
Surya dan PT BPR Tanjung Abdi Swadaya menjadi jumlah KP dan payment point. Terdapat perbedaan
PT BPR Danamaster Lotara. data penurunan jumlah BPR dengan data perizinan

Triwulan IV-2021 91
Penguatan Pengawasan BPR dan BPRS
melalui Aplikasi O-BOX

OJK meresmikan aplikasi OJK-BOX atau OBOX untuk BPR dan


BPRS sebagai upaya dalam dalam menerapkan paradigma
pengawasan berbasis teknologi informasi (suptech/supervisory
technology). Penerapan Suptech antara lain diwujudkan
melalui penyempurnaan terhadap proses pengawasan dengan
memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi OJK.

Aplikasi OJK-BOX atau OBOX untuk BPR dan BPRS merupakan aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas penyampaian data, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (onsite) oleh pengawas, serta
meningkatkan risk awareness bagi BPR dan BPRS sehingga bersama dengan OJK dapat mengidentifikasi
potensi permasalahan secara lebih dini. Sebelumnya pada 2019, OBOX telah diimplementasikan pada Bank
Umum. Dengan mempertimbangkan perlunya antisipasi potensi permasalahan yang dapat mengganggu
kesehatan BPR dan BPRS dengan lebih dini, serta dengan adanya kebutuhan pengawasan berbasis
teknologi khususnya di masa pandemi COVID-19, OJK mengembangkan aplikasi OBOX bagi BPR dan BPRS.

Dengan adanya aplikasi OBOX, OJK juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemeriksaan
yang selama ini rutin dilakukan diantaranya dengan pengurangan waktu pemeriksaan di bank (on-site
examination). Namun demikian, dengan pengurangan waktu pemeriksaan di bank, hal tersebut tidak
akan mengurangi kualitas hasil pemeriksaan karena OJK telah melakukan analisis secara mendalam dan
komprehensif dengan memanfaatkan data dan informasi yang dapat diakses melalui berbagai sumber
antara lain OBOX BPR dan BPRS.

Implementasi OBOX pada BPR dan BPRS dilakukan melalui 2 fase. Pada fase pertama, telah dilakukan Pilot
Project kepada 44 BPR dan BPRS yang merepresentasikan keterwakilan BPR dan BPRS diseluruh wilayah
Indonesia selama Agustus 2021. Selanjutnya, implementasi fase kedua mencakup seluruh BPR dan BPRS
yang akan dimulai pada November 2021.

Pengawasan Saat ini vs Pengawasan Mendatang dengan OBOX


Persiapan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Exit
Data Permintaan Data Meeting
Pengawasan kepada BPR/BPRS 1 2 3 4 Konsep Final

Pengawas OJK
1 Penyediaan Data 2 Analisis Data 3 4 Temuan

Penelitian dan analisis lebih banyak dilakukan di bank sehingga jangka waktu
pemeriksaan lebih panjang sehingga sampling KC atau debitur bank terbatas.
Saat ini

Mendatang

Pemeriksaan
Data Exit
Pengawasan 3 4 Final
Meeting
Konsep
Laporan Hasil
Pengawas OJK OJK-BOX (OBOX) 3 4 Temuan Pemeriksaan (LHP)
X Permintaan Data
Penelitian dan analisis lebih banyak dilakukan di kantor (OJK) sehingga jangka waktu
Permintaan Data 1 Penyediaan Data pemeriksaan di bank lebih pendek sehingga sampling KC dapat menambah sampling
Insidentil pemeriksaan
2 Analisis Data

92 Laporan Triwulanan OJK


dikarenakan antara lain terdapat beberapa BPR b. Penelahaan terhadap 11 saham sebagai tindak
yang sudah disetujui perizinan merger pada triwulan lanjut dari hasil kegiatan monitoring unusual
sebelumnya namun efektif merger pada triwulan IV- market activity di mana aktivitas perdagangan
2021, serta terdapat satu BPR yang konversi menjadi atas saham tersebut diindikasikan tidak wajar.
BPRS.
Tabel II - 8 | Monitoring Unusual Market Activity
Berdasarkan lokasi, penyebaran jaringan kantor BPR Jumlah
(termasuk ATM dan payment point) masih terpusat No. Kategori
Saham
di wilayah Jawa dengan porsi sebesar 71,62% (5.682
1. Saham yang sedang dilakukan penelaahan 2
jaringan kantor), diikuti wilayah Sumatera sebesar
14,77% (1.172 kantor). Dibandingkan dengan triwulan 2. Saham ditingkatkan ke pemeriksaan teknis 2
sebelumnya, terdapat penambahan jaringan kantor Saham telah selesai penelaahan dan dilimpahkan
3. 7
di wilayah Jawa dan Kalimantan, sementara jaringan ke unit kerja Pemeriksaan Pasar Modal
kantor BPR di wilayah Sumatera dan Bali-Nusa Total 11
Tenggara mengalami penurunan.

c. Pemeriksaan Teknis terhadap dua saham sebagai


Tabel II - 6 | Jaringan Kantor BPR
tindak lanjut dari proses penelaahan untuk
membuktikan adanya indikasi transaksi semu,
Triwulan Triwulan
Jaringan Kantor manipulasi perdagangan dan/atau perdagangan
III-2021 IV-2021
orang dalam.
Kantor Pusat (KP) 1.481 1.468 (13)

Kantor Cabang (KC) 1.800 1.820 20 2. Pengawasan Transaksi Surat Utang dan Efek
Lainnya
Kantor Kas (KK) 2.569 2.583 14
Selama triwulan IV-2021, OJK melakukan
ATM 210 394 184 pengawasan transaksi Surat Utang dan Efek lainnya
Payment Point 1.745 1.669 (76) sebagai berikut:
a. Review alert pada bulan September sampai
Jumlah 7.805 7.934 129
dengan November yang menghasilkan 4.374 alert
Sumber: OJK Obligasi Pemerintah, 562 alert Obligasi Korporasi,
dan 907 alert waran. Selama triwulan IV-2021
telah diselesaikan Kertas Kerja Monitoring atas
2.2.2 Pengawasan Pasar Modal
dua Obligasi dan Sukuk Pemerintah dan 3 Waran
serta telah diselesaikan Laporan Hasil Penelaahan
A. Pengawasan Lembaga dan Transaksi Efek
satu Obligasi dan Sukuk Pemerintah, satu Obligasi
dan Sukuk Korporasi, dan dua Waran, telah
1. Pengawasan Transaksi Efek
diselesaikan Laporan Hasil Pemeriksaan satu
Pada triwulan IV-2021, OJK melakukan kegiatan
Obligasi dan Sukuk Pemerintah. Dari hasil dua
pengawasan transaksi Efek, dengan detail sebagai
penelaahan dan satu pemeriksaan tersebut telah
berikut:
dilimpahkan kepada unit kerja Pemeriksaan Pasar
a. Monitoring terhadap 51 saham atas hasil
Modal
pantauan laporan harian, mingguan, dan bulanan
b. Terdapat outstanding penelaahan atas satu
perdagangan yang diindikasikan tidak wajar.
Waran. Sedangkan pada tahap monitoring,
Tabel II - 7 | Monitoring Saham terdapat outstanding monitoring dua Obligasi
dan Sukuk Pemerintah, satu Obligasi dan Sukuk
Jumlah Korporasi.
No. Kategori
Saham c. Rekapitulasi Denda atas Keterlambatan Pelaporan
Transaksi Efek Periode September sampai dengan
1. Saham sedang dilakukan monitoring 15
November 2021.
Saham telah ditindaklanjuti ke proses
2. 7
penelaahan
Tabel II - 9 | Rekapitulasi Denda
Saham telah diputuskan untuk di-discard,
3. setelah dilakukan analisa lebih lanjut 29
mengenai ada tidaknya indikasi pelanggaran Jumlah Partisipan
Periode Total Denda (Rp)
Terkena Denda
Total 51
September 2021 20 Partisipan 7.710.000

Oktober 2021 16 Partisipan 2.840.000

November 2021 9 Partisipan 5.360.000

Sumber: Rekomendasi Denda Berdasarkan Perhitungan PLTE

Triwulan IV-2021 93
d. Melakukan penelaahan atas laporan 11. Koordinasi Pembahasan terkait Data
kecenderungan Pasar Surat Utang dari Indonesia Kepemilikan Efek di PT Kustodian Sentral Efek
Bond Pricing Agency (IBPA) bulan Oktober, Indonesia.
November, dan Desember 2021. 12. Laporan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT Kustodian
3. Pengawasan Self Regulatory Organization, Sentral Efek Indonesia Tahun 2021.
Lembaga Penilai harga Efek dan Penyelenggara 13. Persetujuan Revisi Rencana Kerja dan
Dana Perlindungan Pemodal Anggaran Tahunan PT Penyelenggara Program
Selama triwulan IV-2021, OJK dalam rangka Perlindungan Investor Efek Indonesia Tahun
pengawasan terhadap SRO, Lembaga Penilai Harga 2021.
Efek (LPHE), Penyelenggara Dana Perlindungan 14. Tanggapan atas Rancangan Perubahan Anggaran
Pemodal (PDPP), dan Lembaga Pendanaan Efek Dasar PT Penyelenggara Program Perlindungan
(LPE), OJK telah melaksanakan hal-hal antara lain: Investor Efek Indonesia.
1. Penyampaian Tanggapan atas Laporan Realisasi 15. Penyampaian Program Kerja Sistem Informasi
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Triwulan Tahun 2022.
III Tahun 2021: 16. Penyampaian Tanggapan atas Permohonan
a. PT Bursa Efek Indonesia. Informasi Mengenai Pihak Utama Perusahaan
b. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Pemeringkat Efek.
c. PT Penyelenggara Program Perlindungan 17. Tanggapan Permintaan Data dan Informasi Calon
Investor Efek Indonesia. Tim Likuidasi.
d. PT Pendanaan Efek Indonesia. 18. Permohonan Tanggapan atas Perubahan
2. Permohonan Arahan dan Persetujuan Rencana Kebijakan Pengelolaan Investasi PT
Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun 2022: Penyelenggara Program Perlindungan Investor
a. PT Bursa Efek Indonesia. Efek Indonesia.
b. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 19. Laporan Hasil Rapat Umum Pemegang
c. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Saham Luar Biasa PT Penyelenggara Program
d. PT Penyelenggara Program Perlindungan Perlindungan Investor Efek Indonesia Tahun
Investor Efek Indonesia. 2021.
e. PT Pendanaan Efek Indonesia 20. Laporan atas Pernyataan Keputusan Rapat PT
3. Laporan Hasil Analisis atas Laporan Keuangan Penilai Harga Efek Indonesia.
Tengah Tahunan (Audited) PT Kliring Penjaminan 21. Tanggapan terkait Permohonan Persetujuan atas
Efek Indonesia Tahun 2021. Perubahan Kebijakan Pengelolaan Investasi PT
4. Assessment dan Kendala Sistem e-Clears Penyelenggara Program Perlindungan Investor
tanggal 15 Oktober 2021. Efek Indonesia (P3IEI).
5. Laporan Penyelesaian Transaksi Perusahaan 22. Laporan Perkembangan Kajian PT Penyelenggara
Efek Daerah oleh Lembaga Kliring dan Program Perlindungan Investor Efek Indonesia
Penjaminan. Tahun 2021.
6. Koordinasi pengembangan Laporan 23. Laporan Hasil Survei Kepuasan Pelanggan PT
Penyelesaian Transaksi Perusahaan Efek Daerah Penyelenggara Program Perlindungan Investor
oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan pada Efek Indonesia.
SIPM. 24. Permohonan Penyusunan SK Pembayaran Iuran
7. Koordinasi Permintaan Data Reksa Dana di Keanggotaan Tahunan Dana Perlindungan
S-Invest. Pemodal bagi Perantara Pedagang Efek yang
8. Koordinasi terkait Laporan PT Kustodian Sentral Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah
Efek Indonesia. pada Tahun 2022.
9. Penyampaian Laporan terkait Kendala Teknis 25. Penyampaian Penyesuaian Standar Prosedur
C-BEST. Operasional (SPO) Direktorat Pengawasan
10. Persetujuan dan Rekomendasi terhadap Lembaga Efek.
Penggunaan Data Kependudukan di Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia.

94 Laporan Triwulanan OJK


4. Pengawasan Perusahaan Efek Selain itu, juga telah diselesaikan pemeriksaan
Terkait pengawasan Perusahaan Efek (PE) pada kepatuhan secara on desk terhadap sembilan
triwulan IV-2021 telah dilakukan beberapa hal antara PE, di mana dua di antaranya dalam proses
lain: penyusunan laporan hasil pemeriksaan,
a. Persetujuan terhadap 10 perubahan susunan sedangkan tujuh lainnya dalam proses
anggota Direksi, lima perubahan susunan anggota penyusunan hasil pemeriksaan sementara.
Dewan Komisaris, dan sembilan persetujuan
perubahan pemegang saham. Telah dilaksanakan juga pendampingan
b. Persetujuan peningkatan modal disetor untuk satu pemeriksaan setempat dengan Pusat Pelaporan
PE. dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
c. Analisis dan pemantauan atas laporan MKBD terhadap satu Perusahaan Efek dengan fokus
terhadap 123 PE. Rata-rata total MKBD sampai kewajiban pelaporan atas transaksi keuangan
pada akhir triwulan IV-2021 sebesar Rp21,5 triliun mencurigakan kepada PPATK.
atau naik sebesar 1,43% (qtq). Kenaikan rata-rata
total MKBD tersebut disebabkan oleh kenaikan b. Penanganan Pengaduan
nilai aset lancar industri yang lebih besar dari pada Pada triwulan IV-2021, terdapat penanganan 13
kenaikan liabilitas industri. Pada periode laporan, pengaduan yang melibatkan Perusahaan Efek di
dari 94 PE Anggota Bursa, terdapat satu PE AB mana empat di antaranya telah diselesaikan.
yang dilakukan suspensi karena tidak memenuhi
nilai minimum MKBD yang dipersyaratkan. B. Pengawasan terhadap Pengelolaan Investasi
d. Analisis dan pemantauan atas 38 PEE yang
melakukan kegiatan Penjaminan Emisi terhadap Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaku industri
36 Emiten. Analisis dan pemantauan tersebut pengelolaan investasi, OJK melakukan aktivitas
dalam rangka menilai kemampuan PE dalam pengawasan berupa pemeriksaan kepatuhan dan
pemenuhan nilai MKBD pada saat melakukan pengawasan tindakan korporasi pelaku industri
kegiatan penjaminan. Dari analisis yang sudah pengelolaan investasi. Selama tahun 2020, telah
dilakukan, seluruh PE tersebut dinilai memiliki dilakukan pemeriksaan kepatuhan atas pelaku
MKBD yang cukup dalam melakukan tugasnya industri pengelolaan investasi terhadap 14 kantor
sebagai PEE. pusat MI, dua kantor pusat APERD, dan satu BK.
e. Pemantauan terhadap laporan kegiatan PE yaitu Status per Desember 2021, atas 14 kantor pusat MI,
laporan bulanan atas Laporan Kegiatan Perantara dua kantor pusat APERD, dan satu BK seluruhnya
Pedagang Efek (LKPPE) dalam triwulan IV-2021 telah selesai dilakukan penyusunan LHP.
Agustus 2021 sampai dengan Oktober 2021.
f. Pendaftaran PPE untuk Efek bersifat Utang Selanjutnya, untuk pemeriksaan kepatuhan periode
dan Sukuk (PPE-EBUS) atas Bank Umum. Telah tahun 2021, telah dilakukan pemeriksaan tematik
dilaksanakan satu penerbitan STTD PPE-EBUS kepada 11 MI (enam pemeriksaan kepatuhan terkait
dan terdapat satu Bank Umum yang masih dalam APUPPT dan lima terkait prudential). Status per
proses. Desember 2021 adalah sebanyak dua MI telah selesai
g. Pendaftaran Agen Perantara Pedagang Efek dilakukan penyusunan LHP, empat MI telah dilakukan
(APPE) Kelembagaan. Penerbitan dua STTD APPE konfirmasi dan proses finalisasi/penyusunan LHO,
dan satu APPE Kelembagaan masih dalam proses. serta enam MI masih dalam proses penyusunan/
finalisasi konfirmasi pemeriksaan.
5. Pemeriksaan Lembaga Efek
Pada triwulan IV-2021, dilakukan pemeriksaan secara Pengawasan terhadap pelaku industri pengelolaan
on desk terhadap satu SRO. Telah dilakukan proses investasi juga didukung oleh sistem e-monitoring
analisis tanggapan dari SRO tersebut atas Hasil yang digunakan OJK untuk melakukan kegiatan
Pemeriksaan Sementara. pemantauan transaksi industri pengelolaan
investasi. Untuk meningkatkan kualitas pemantauan,
6. Pemeriksaan Perusahaan Efek OJK masih terus melakukan pembenahan dan
a. Pemeriksaan Kepatuhan pengembangan sistem e-monitoring yang ada,
Pada triwulan IV-2021, telah diselesaikan sehingga sistem e-monitoring dapat dijadikan
penyusunan laporan hasil pemeriksaan terhadap sebagai alat yang andal dan terpercaya dalam
sembilan PE yang pemeriksaannya dilakukan melakukan pemantauan.
pada triwulan III-2021. Adapun fokus pemeriksaan
terhadap Perusahaan Efek berdasarkan hasil
Risk Based Approach Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (RBA APU
PPT).

Triwulan IV-2021 95
Dalam rangka aktivitas pengawasan atas laporan Tabel II - 11 | Pengawasan Laporan Berkala
berkala, OJK melakukan pemantauan terhadap
laporan bulanan MI sebagaimana diatur dalam LKT 2020 LT 2020 LKTT 2021
Laporan
Peraturan Bapepam-LK Nomor X.N.1 tentang No.
Berkala
Laporan Kegiatan Bulanan Manajer Investasi serta EPP % EPP % EPP %
laporan MKBD sebagaimana diatur dalam Peraturan 1. Tepat Waktu 697 81,52 649 75,91 738 86,32
Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan
2. Terlambat 66 7,72 135 15,79 40 4,68
MKBD.
Belum
3. 40 4,68 45 5,26 46 5,38
Menyampaikan
C. Pengawasan terhadap Emiten dan Perusahaan Publik
Belum Wajib
4. 52 25 31
Menyampaikan
1. Dalam periode ini, OJK melakukan pengawasan atas
berbagai aksi korporasi yang dilakukan oleh Emiten
dan Perusahaan Publik, yaitu sebagai berikut: 3. Monitoring Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, sampai dengan triwulan IV-2021,
Tabel II - 10 | Pengawasan terhadap Aksi Korporasi terdapat penyampaian 197 laporan dengan komposisi
181 laporan tepat waktu dan 16 laporan terlambat.
Triwulan 4. Pemantauan atas kesesuaian dengan ketentuan
No. Aksi Korporasi
IV-2021 Pasar Modal terhadap 1.196 laporan keterbukaan
1. Transaksi Afiliasi 174 atas informasi atau fakta material, 48 laporan hasil
pemeringkatan Efek, dan 137 hasil RUPS.
Transaksi Afiliasi Bersamaan Dengan
2. 7 5. Rekapitulasi terhadap laporan hutang valas
Transaksi Material
yang disampaikan setiap bulan oleh Emiten dan
Transaksi Material Tidak Memerlukan
3. 3 Perusahaan Publik, dengan jumlah total laporan
RUPS
selama triwulan IV-2021 sebanyak 1.569 laporan
Transaksi Material Yang Harus Terlebih
4.
Dahulu Mendapat Persetujuan RUPS
6 dengan tujuan untuk melihat exposure hutang valas
terhadap Emiten dan Perusahaan Publik.
Transaksi Perubahan Kegiatan Usaha
5.
Utama
- 6. Pemeriksaan Teknis terhadap 10 Emiten.

6. Pembagian Saham Bonus 2**


D. Pengawasan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
7. Pembagian Dividen Berupa Kas 46** Modal
8. Pembagian Dividen Saham 1**
Pada triwulan IV-2021, telah dilakukan sejumlah
9. Laporan Buyback Saham 59 kegiatan terkait pengawasan Lembaga dan Profesi
Laporan Buyback Saham dalam Kondisi Penunjang Pasar Modal, yaitu:
10. 11
Pasar yang Berpotensi Krisis 1. Penelaahan atas 47 laporan perubahan data dan
11. Pembelian Kembali Obligasi - informasi Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal, yang terdiri dari 25 laporan dari AP/KAP,
12. Penggabungan Usaha 1
14 laporan dari Penilai/Kantor Jasa Penilai Publik
13. Penawaran Tender 11 (KJPP), empat laporan dari Konsultan Hukum, dan
14. Penawaran Tender Sukarela -
empat laporan perubahan data dari Notaris.
2. Pemeriksaan kepatuhan secara virtual terhadap
15. Penambahan Modal Tanpa HMETD 8
lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal
16. Penelaahan Go Private - sebagai berikut:

Tabel II - 12 | Pemeriksaan Virtual Lembaga dan Profesi


2. Pengawasan terhadap Emiten dan Perusahaan Publik Penunjang Pasar Modal
juga dilakukan melalui pemantauan atas penyampaian
laporan berkala, sebagai berikut: Lembaga dan Profesi
No. Jumlah
Penunjang Pasar Modal

1. BAE 1

2. Wali Amanat 1

3. Bank Kustodian 9

4. Perusahaan Pemeringkat Efek 2

5. Penilai 6

6. Konsultan Hukum 5

7. Notaris 3

96 Laporan Triwulanan OJK


Dari kegiatan pemeriksaan kepatuhan triwulan 7) Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
IV-2021 tersebut, LHP atas satu BAE, satu Wali Penawaran Umum.
Amanat, sembilan BK, dua Perusahaan Pemeringkat 8) Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material
Efek, enam Penilai, lima Konsultan Hukum, dan tiga oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
Notaris telah diselesaikan. 9) Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
3. Monitoring Laporan Kegiatan ASPM Komite Audit.
Dalam rangka monitoring kegiatan ASPM, OJK 10) Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
mengirimkan surat pemberitahuan penyampaian Pemegang Saham.
LK ASPM tahun 2021 kepada para 112 ASPM yang
berstatus aktif. c. 18 kasus terkait Pengelolaan Investasi dengan
4. Pemeriksaan dan Penyusunan LHP AP/KAP dugaan pelanggaran terkait:
Sehubungan dengan Pelaksanaan Pemeriksaan 1) Kewajiban Manajer Investasi (MI).
Kepatuhan terhadap AP/KAP, sampai dengan 2) Pedoman Perilaku MI.
triwulan IV-2021, telah dilaksanakan: 3) Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi MI.
a. Penyelesaian LHP atas pemeriksaan dengan ruang 4) Reksa Dana Berbentuk KIK.
lingkup pemeriksaan penugasan terhadap lima AP 5) Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana
dari lima KAP; Syariah.
b. Penyelesaian LHP dengan ruang lingkup 6) Pedoman Perilaku MI.
pemeriksaan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) 7) Pedoman Pengelolaan Portofolio Efek Untuk
KAP terhadap empat KAP; Kepentingan Nasabah Secara Individual.
c. Dalam tahap pelaksanaan dan penyusunan 8) Bank Kustodian.
LHP atas pemeriksaan dengan ruang lingkup
pemeriksaan penugasan terhadap satu AP dari d. 27 kasus terkait Profesi Penunjang Pasar Modal
satu KAP dan pemeriksaan SPM KAP terhadap dua dengan dugaan pelanggaran terkait:
KAP; dan 1) Penilai yang melakukan kegiatan di Pasar
d. Pelaporan rencana pemeriksaan kepatuhan Modal.
akuntan tahun 2022. 2) Notaris yang melakukan kegiatan di Pasar
Modal.
E. Penegakan Hukum Industri Pasar Modal 3) Kode Etik dan Standar Profesi yang ditetapkan
oleh Asosiasi Profesi.
1. Pemeriksaan Pasar Modal 4) Kewajiban Profesi Penunjang Pasar Modal.
Sampai akhir triwulan IV-2021, jumlah kasus di 5) Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
bidang pasar modal yang ditangani oleh OJK yaitu Penilaian Usaha di Pasar Modal.
sebanyak 143 kasus yang terdiri dari: 6) Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
a. 48 kasus terkait Transaksi Efek dan Lembaga Efek Penilaian Properti di Pasar Modal.
dengan dugaan pelanggaran antara lain terkait:
1) Manipulasi Pasar, Perdagangan Orang Dalam, Sampai dengan 31 Desember 2021, terdapat
dan Informasi Orang Dalam; delapan kasus yang diteruskan kepada Satuan Kerja
2) Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penyidikan Sektor Jasa Keuangan dengan dugaan
Penawaran Umum; pelanggaran ketentuan terkait Manipulasi Pasar atas
3) Perilaku Perusahaan Efek yang Melakukan transaksi perdagangan saham dan satu kasus terkait
Kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek; Perintah Tertulis OJK kepada Emiten dan Perusahan
4) Pengaduan Nasabah atas transaksi saham. Publik.

b. 50 kasus terkait Emiten dan Perusahaan Publik 2. Penetapan Sanksi dan Penanganan Keberatan Pada
dengan dugaan pelanggaran antara lain terkait: Industri Pasar Modal
1) Standar Akuntansi. a. Penetapan Sanksi Administratif
2) Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Selama triwulan IV-2021, OJK telah menetapkan
3) Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan sebanyak 246 sanksi administratif kepada para
Keuangan. pelaku industri Pasar Modal, dengan rincian
4) Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. sebagai berikut:
5) Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama.
6) Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik.

Triwulan IV-2021 97
Tabel II - 13 | Sanksi Administratif Pasar Modal

Sanksi Administratif
Pelanggaran
Peringatan Pembekuan Pencabutan
Denda
Tertulis Izin Izin

Keterlambatan penyampaian laporan, dokumen selain 201 dengan total denda


8
laporan, dan pengumuman sebesar Rp3.318.010.000,-

Pelanggaran selain keterlambatan penyampaian laporan, 33 dengan total denda 2 pembekuan 1 pembekuan
1
dokumen lain, dan keterlambatan pengumuman sebesar Rp8.270.000.000,- kepada kepada
Perseorangan Perseorangan
Pelanggaran selain keterlambatan penyampaian laporan,
dokumen lain, dan keterlambatan pengumuman yang tidak - -
dikategorikan sebagai kasus.

Total 9 234 2 1

Selain sanksi administratif, OJK juga menetapkan b. Penanganan Keberatan Atas Sanksi Administratif
tujuh Perintah Tertulis. Selama periode triwulan IV-2021, OJK
menindaklanjuti 53 Permohonan Keberatan,
Sebagai tindak lanjut atas penetapan Sanksi di mana 25 Keberatan telah ditanggapi dan 28
Administratif Berupa Denda di tahun 2019 Keberatan masih dalam proses. 25 permohonan
dan 2020, selama triwulan IV-2021 OJK telah yang telah ditanggapi merupakan Permohonan
menetapkan 70 Surat Teguran Pertama, 24 Surat Keberatan atas pengenaan Sanksi Administratif
Teguran Kedua terkait dengan keterlambatan oleh OJK, yang terdiri dari 22 Permohonan
pembayaran Sanksi Administratif Berupa Denda, Keberatan dinyatakan ditolak, dua Permohonan
serta 18 pelimpahan piutang macet ke PUPN Keberatan dinyatakan diterima Sebagian, dan satu
terkait dengan keterlambatan pembayaran Sanksi Permohonan Keberatan dinyatakan diterima.
Administratif Berupa Denda.
2.2.3 Pengawasan IKNB
OJK masih memproses pengenaan sanksi
administratif terkait keterlambatan penyampaian A. Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
laporan, dokumen selain laporan, dan pengumuman
sebanyak 181 rekomendasi sanksi administratif, 30 1. Pemeriksaan (On-site Supervision)
rekomendasi atas kasus pelanggaran ketentuan Pada periode triwulan IV-2021, OJK melakukan
di sektor Pasar Modal selain keterlambatan pemeriksaan terhadap perusahaan asuransi umum
penyampaian laporan, dokumen selain laporan, dan perusahaan asuransi jiwa. Seluruh pemeriksaan
dan pengumuman, serta enam rekomendasi tersebut dilaksanakan di kantor perusahaan asuransi
sanksi selain keterlambatan penyampaian laporan, yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
dokumen lain, dan keterlambatan pengumuman
yang tidak dikategorikan sebagai kasus.

Tabel II - 14 | Pemeriksaan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

No. Perusahaan Jenis Pemeriksaan Topik Risiko

1. PT Asuransi Jiwa BCA Rutin Risiko likuiditas dan risiko kredit, risiko pasar, serta APUPPT

2. PT Lippo Life Assurance Rutin Risiko strategi, faktor rentabilitas dan APUPPT

3. PT Prudential Life Assurance Rutin Risiko APUPPT (joint audit dengan PPATK)

4. PT Tugu Reasuransi Indonesia Rutin Risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar

5. PT Asuransi Simas Jiwa Rutin Risiko APUPPT (joint audit dengan PPATK) dan Investasi

6. BPJS Kesehatan Rutin Aspek Kesehatan Keuangan

7. PT Pacific Life Insurance Rutin Risiko Operasional, Asuransi dan APUPPT

98 Laporan Triwulanan OJK


Terkait pemeriksaan yang telah diselesaikan
sebelumnya, OJK telah menerbitkan 14 LHP sebagai
berikut:

Tabel II - 15 | Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

No. Jenis Laporan Nama Perusahaan Jenis Usaha Jenis Pemeriksaan

1. LHPL PT Asuransi Simas Insurtech Umum Rutin

2. LHPL PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Jiwa Rutin

3. LHPL PT Asuransi Kredit Indonesia Umum Rutin

4. LHPL PT Prudential Life Assurance Jiwa Rutin

5. LHPL PT Asuransi Jiwa Starinvestama Jiwa Rutin

6. LHPL PT Asuransi Samsung Tugu Umum Rutin

7. LHPL PT FWD Insurance Indonesia Umum Rutin

8. LHPL PT Asuransi Simas Jiwa Jiwa Rutin

9. LHPL PT Asuransi Perisai Listrik Nasional Umum Rutin

10. LHPL PT Reasuransi Nasional Indonesia Umum Rutin

11. LHPL PT Asuransi Raksa Pratikara Umum Rutin

12. LHPL PT Asuransi Artarindo Umum Rutin

13. LHPS PT Lippo Life Assurance Umum Rutin

14. LHPF PT Asuransi Eka Lloyd Jaya Umum Rutin

2. Penegakan Kepatuhan dan Pengenaan Sanksi c. Pengesahan Cadangan


Pada triwulan IV-2021, OJK telah mengenakan Selama periode triwulan IV-2021, terdapat 12
35 sanksi yang terdiri dari 17 sanksi peringatan permohonan pengesahan cadangan premi.
pertama, dua sanksi peringatan kedua dan satu Seluruh permohonan tersebut telah dianalisis dan
sanksi peringatan ketiga. Selain itu juga ditetapkan ditindaklanjuti.
sebanyak 17 pencabutan sanksi dan satu denda
administrasi. B. Pengawasan Dana Pensiun

3. Penatausahaan Dana Jaminan, Surat Keterangan 1. Pemeriksaan dan Penerbitan Laporan Hasil
Tingkat Kesehatan Keuangan, dan Pengesahaan Pemeriksaan Langsung (LHPL)
Cadangan Pada triwulan IV-2021, OJK telah melakukan
Selain kegiatan pengawasan rutin, sektor pemeriksaan langsung terhadap sembilan Dana
perasuransian OJK melakukan beberapa kegiatan Pensiun yaitu:
terkait pengawasan sebagai berikut: a. Dana Pensiun Aerowisata;
a. Penatausahaan Dana Jaminan b. DPLK Tokio Marine;
Seluruh dana jaminan perusahaan wajib c. Dana Pensiun BPD Nusa Tenggara Timur;
ditatausahakan di bank kustodian yang bukan d. Dana Pensiun Sekolah Kristen;
merupakan afiliasi dari perusahaan, kecuali e. Dana Pensiun Karyawan Semen Baturaja;
hubungan afiliasi tersebut terjadi karena f. Dana Pensiun Iuran Pasti Krama Yudha Ratu
kepemilikan atau penyertaan modal Negara Motor;
Republik Indonesia. Pada triwulan IV-2021 OJK g. Dana Pensiun Krama Yudha Sales Indonesia;
telah memproses permohonan 18 pencairan/ h. Dana Pensiun LIA; dan
penggantian dana jaminan. i. Dana Pensiun Garuda Indonesia.

b. Surat Keterangan Tingkat Kesehatan Keuangan Kegiatan pemeriksaan mewajibkan kepada pemeriksa
Pada triwulan IV-2021, OJK menerima 28 untuk menyampaikan LHPL terkait pemeriksaan
permohonan surat keterangan tingkat kesehatan tersebut, OJK telah menerbitkan 10 LHPL.
keuangan perusahaan asuransi dan telah
diselesaikan seluruhnya. 2. Penegakan Kepatuhan dan Pengenaan Sanksi
Pada triwulan IV-2021, OJK telah menerbitkan
21 surat sanksi peringatan tertulis pertama, tiga
surat sanksi peringatan tertulis kedua, enam surat
sanksi peringatan tertulis ketiga, tujuh surat sanksi

Triwulan IV-2021 99
teguran tertulis pertama, satu surat sanksi teguran 6. Pembekuan Kegiatan Usaha 19 6 0
tertulis kedua, empat surat sanksi teguran tertulis
7. Teguran Pertama 122 44 0
ketiga, dan 17 surat denda administratif kepada
Dana Pensiun. Selain itu, OJK telah menerbitkan tiga 8. Teguran Kedua 82 30 0
surat sanksi peringatan tertulis pertama, 15 surat 9. Teguran Tertulis Pertama 91 68 0
sanksi peringatan tertulis kedua, dan 11 surat sanksi
10, Teguran Tertulis Kedua 47 34 0
peringatan tertulis ketiga kepada Pemberi Kerja
Dana Pensiun terkait pembayaran iuran. 11. Teguran Tertulis Ketiga 33 20 0

12. Teguran Tertulis 34 6 0


C. Pengawasan BPJS Ketenagakerjaan
Jumlah 1.156 458 1

Selama triwulan IV-2021, OJK menerima laporan


berkala dari BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 3. Penyampaian Surat Pembinaan
21 laporan berkala yang terdiri dari tiga laporan Pada triwulan IV–2021, OJK telah mengeluarkan 165
pengelolaan program Dana Jaminan Sosial periode surat pembinaan kepada Perusahaan Pembiayaan
September 2021, Oktober 2021, dan November 2021 dan 20 kepada Perusahaan Modal Ventura yang
serta 18 laporan keuangan bulanan periode September memerlukan perhatian khusus, di antaranya
2021, Oktober 2021, dan November 2021 masing- penurunan kinerja keuangan Perusahaan, pelaporan
masing untuk Badan dan Dana Jaminan Sosial yang APU PPT melalui SIPESAT, kepemilikan PSP dan
disampaikan oleh BPJS Ketenagakerjaan. lainnya.

OJK juga telah menyelesaikan pemeriksaan on-site E. Pengawasan Lembaga Keuangan Khusus
dan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan melalui Pada triwulan IV–2021, OJK telah melakukan
surat Nomor: S-362/NB.2/2021 tanggal 17 November pemeriksaan langsung terhadap Perusahaan
2021 hal Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung BPJS Pergadaian, Perusahaan Penjaminan dan Lembaga
Ketenagakerjaan. Keuangan Khusus. Pemeriksaan terhadap
perusahaan pergadaian dan perusahaan penjaminan
D. Pengawasan Lembaga Pembiayaan dilakukan dengan menerapkan compliance based
supervision.
1. Pemeriksaan Langsung (On-site Supervision)
Tabel II - 17 | Pemeriksaan (On-site Supervision)
Pada triwulan IV-2021, OJK melakukan pemeriksaan
Lembaga Keuangan Khusus
langsung secara virtual terhadap tiga perusahaan
Pembiayaan, yaitu PT Transpacific Finance,
PT Mitra Adipratama Sejati Finance dan PT No. Nama Perusahaan Jenis
Proline Finance Indonesia dengan menerapkan
1. PT Jamkrindo Penjaminan
Risk Based Supervision (RBS) terhadap tiga
Perusahaan Pembiayaan. OJK juga telah melakukan 2. PT Jamkrida NTB Bersaing Penjaminan

pemeriksaan langsung dengan menerapkan Risk 3. PT Jamkrida Bali Mandara Penjaminan


Based Supervision (RBS) terhadap tiga Perusahaan
4. PT Jamkrida Jateng Penjaminan
Pembiayaan. Atas pemeriksaan langsung yang
telah dilakukan, OJK menyusun enam Laporan Hasil 5. PT Jamkrida Jakarta Penjaminan
Pemeriksaan. 6. PT Jamkrida Papua* Penjaminan

2. Penegakan Kepatuhan dan Pengenaan Sanksi 7. PT Pegadaian Pergadaian

Selama triwulan IV-2021, OJK mengenakan 1.615 Lembaga Keuangan


8. PT Permodalan Nasional Madani
sanksi administratif terhadap Lembaga Pembiayaan Khusus
sebagai berikut:

Tabel II - 16 | Pengenaan Sanksi Lembaga Pembiayaan


Triwulan IV-2021

No. Jenis Sanksi PP PMV PPI

1. Denda 280 33 0

2. Peringatan Pertama 98 75 0

3. Peringatan Kedua 47 33 0

4. Peringatan Ketiga 42 16 0

5. Peringatan Tertulis 261 93 1

100 Laporan Triwulanan OJK


F. Pengawasan Perusahaan Jasa Penunjang IKNB G. Pengawasan Financial Technology (Fintech)

1. Pemeriksaan Langsung 1. Pemeriksaan Langsung (On-site Supervision)


Sampai dengan triwulan IV-2021 telah dilaksanakan Selama triwulan IV-2021, OJK telah melaksanakan
pemeriksaan langsung terhadap 31 Perusahaan Jasa empat pemeriksaan langsung Penyelenggara
Penunjang IKNB di mana pemeriksaan langsung LPMUBTI. Pemeriksaan langsung ini sebagian besar
terhadap 10 Perusahaan Jasa Penunjang IKNB dilaksanakan secara online dikarenakan situasi
dilaksanakan pada triwulan IV-2021, yaitu: pandemi COVID-19. Adapun Penyelenggara LPMUBTI
tersebut yakni PT Progo Puncak Group, PT Fintegra
Tabel II - 18 | Perusahaan Jasa Penunjang IKNB
Homido Indonesia, PT Astra Welab Digital Arta, dan
PT Mitrausaha Indonesia Grup.
No. Nama Perusahaan

1. PT Artha Bina Bhayangkara (Perusahaan Pialang Asuransi) 2. Pembatalan Tanda Terdaftar


Selama triwulan IV-2021, OJK telah mengeluarkan
2. PT Lestari Cipta Hokindo (Perusahaan Pialang Asuransi)
tiga Surat Pembatalan Tanda Daftar dengan rincian
3. PT Tugu Insurance Brokers (Perusahaan Pialang Asuransi) sebagai berikut:
4. PT Mitra Jasa Pratama (Perusahaan Pialang Asuransi)
Tabel II - 19 | Pembatalan Tanda Terdaftar
5.
PT Pasar Polis Insurance Broker (Perusahaan Pialang Penyelenggara LPMUBTI
Asuransi)

6. PT Fokus Solusi Proteksi (Perusahaan Pialang Asuransi) No. Nama Penyelenggara Nomor Surat Tanggal

PT Cakrabuana Insurance Broker (Perusahaan Pialang S-884/ 06 Oktober


7. 1. PT Alfa Fintech Indonesia
Asuransi) NB.223/2021 2021

8. PT Cipta Integra Duta (Perusahaan Pialang Asuransi) S-915/ 25 Oktober


2. PT Kapital Boost Indonesia
NB.223/2021 2021
9. PT Aigra Insurance Broker (Perusahaan Pialang Asuransi)
S-916/ 25 Oktober
3. PT Digital Tunai Kita
PT Pialang Asuransi Provis Mitra Sinergi (Perusahaan Pialang NB.223/2021 2021
10.
Asuransi)

2. Penegakan Kepatuhan dan Pengenaan Sanksi Daftar penyelenggara fintech lending berizin usaha
Sampai dengan triwulan IV-2021 telah dilaksanakan dan terdaftar di OJK dapat diakses melalui website
tindak lanjut rekomendasi strategis berdasarkan hasil OJK www.ojk.go.id/publikasi
pemeriksaan sebanyak 77 rekomendasi. Rekomendasi
strategis dalam hal ini adalah rekomendasi yang 3. Monitoring Tindak Lanjut Pengawasan
terkait dengan pelayanan terhadap klien (client Dalam rangka pelaksanaan pengawasan
service related recommendation) yang terdiri Penyelenggara LPMUBTI, OJK telah mengeluarkan
dari rekomendasi-rekomendasi terkait proses sanksi dan pencabutan sanksi sebanyak 38 sanksi
penempatan asuransi/reasuransi, penanganan klaim dan melakukan pencabutan sanksi terhadap 17
atas asuransi/reasuransi, pengelolaan premi oleh LPMUBTI.
Perusahaan Pialang Asuransi/Reasuransi, dan proses
penilaian kerugian asuransi. H. Pengawasan Khusus IKNB

Selanjutnya, pengenaan sanksi atas pelanggaran 1. Analisis Laporan Berkala (Off-site Supervision)
ketentuan yang dilakukan Perusahaan Jasa Analisis atas laporan berkala yang dilakukan adalah
Penunjang IKNB pada triwulan IV-2021 adalah berupa analisis Substansi Permasalahan LJKNB
sebanyak 161 sanksi yang terdiri dari 40 Sanksi dalam pengawasan khusus serta Analisis atas
Peringatan Pertama (SP1), satu Sanksi Peringatan laporan perkembangan seluruh LJKNB dalam proses
Pertama Otomatis, satu Sanksi Peringatan Pertama likuidasi yang telah menyampaikan rencana kerja
dan Terakhir, 11 Sanksi Peringatan Kedua, 10 Sanksi atau progress penyelesaian proses likuidasi.
Peringatan Ketiga, 19 Sanksi Administratif berupa
Denda, 1 Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha (SPKU),
23 Surat Pembinaan, dan 55 Pelaksanaan Surat
Pembinaan. Selain itu, telah dilakukan pencabutan
sanksi sebanyak 32 sanksi pada triwulan IV-2021.

Triwulan IV-2021 101


2. Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan di informasi terkait progress penyelesaian proses
Satuan Kerja Pengawasan Umum dan Monitoring likuidasi maupun perpanjangan Rencana Kerja dan
Sanksi Tata Cara Penyelesaian Likuidasi bagi Asuransi dan
Selama tahun 2021 OJK telah menyampaikan sanksi Dana Pensiun yang jangka waktu Rencana Kerja dan
administratif sebanyak 54 sanksi dengan rincian Tata Cara Penyelesaiannya telah berakhir.
sebagai berikut:
5. Pengalihan Pengawasan
Tabel II - 20 | Pengenaan Sanksi Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 2 Desember 2021 telah dilakukan
mekanisme koordinasi untuk pengalihan
Jenis Sanksi & pengawasan Perusahaan Perasuransian, Dana
No. Asuransi Dana Pensiun
Supervisory Letter Pensiun, dan Perusahaan Pembiayaan. Dalam
1. Denda Administratif 4 2
mekanisme koordinasi tersebut, sebanyak empat
Perusahaan Perasuransian, tujuh Dana Pensiun,
2. Peringatan Tertulis 3 1
dan lima Perusahaan Pembiayaan dialihkan kepada
3. Sanksi Peringatan Kedua 5 - pengawasan khusus IKNB.
4. Sanksi Peringatan Ketiga 5 -
I. Pemeriksaan Khusus dan Pengendalian Kualitas
5. Sanksi Peringatan Pertama 14 -
Pengawasan IKNB
Sanksi Peringatan Pertama
6. 2 -
dan Denda Administratif
1. Pemeriksaan Khusus IKNB
Sanksi Peringatan Pertama Pada triwulan IV-2021, OJK melaksanakan
7. 1 -
dan terakhir
pemeriksaan khusus LJKNB sebagai berikut:
SPKU seluruh kegiatan a. Forum quality assurance hasil pemeriksaan
8. 1 -
usaha
khusus atas dugaan tindak pidana pada satu Dana
9. Supervisory Letter 8 1 Pensiun, satu Perusahaan Asuransi, dan satu
10. Teguran Tertulis 4 3 Agen di bidang Asuransi;
b. Rapat ekspose hasil pemeriksaan khusus atas
Jumlah 47 7
dugaan tindak pidana pada satu Dana Pensiun,
satu Perusahaan Asuransi, dan satu Agen di
3. Pemeriksaan Langsung (On-site Supervision) bidang Asuransi;
Selama triwulan IV-2021, OJK melakukan c. Laporan pemeriksaan khusus dugaan tindak
pemeriksaan langsung terhadap dua Perusahaan pidana terhadap empat perusahaan, yaitu satu
Perasuransian dan satu Dana Pensiun secara hybrid Dana Pensiun, satu Perusahaan Asuransi, satu
atau pemeriksaan secara tatap muka dan melalui Lembaga Keuangan Mikro dan satu Agen di bidang
zoom meeting. Dengan demikian, sampai dengan Asuransi;
triwulan IV-2021, telah dilakukan pemeriksaan d. Pemeriksaan bersama dengan unit kerja
langsung terhadap 10 perusahaan bermasalah yaitu pengawasan terkait terhadap satu Perusahaan
lima Perusahaan Asuransi dan lima Dana Pensiun. Asuransi dan satu Agen di bidang Asuransi; dan
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut telah e. Pemberian keterangan sebagai ahli sebanyak lima
diterbitkan delapan LHP. kali terkait penyelidikan atau penyidikan yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan
4. Prudential Meeting Keuangan Kementerian Keuangan (DJPK) dan
Sebagai langkah untuk segera menyelesaikan Kepolisian.
permasalahan dari Perusahaan Perasuransian
dan Dana Pensiun, secara konsisten OJK diwakili 2. Pelaksanaan Pengendalian Kualitas Pengawasan
satuan kerja pengawasan khusus IKNB melakukan IKNB
komunikasi secara aktif dalam bentuk prudential Pada triwulan IV-2021, dalam rangka pengendalian
meeting sebanyak 49 kali dengan LJKNB. kualitas pengawasan IKNB telah dilaksanakan hal-hal
Selanjutnya untuk LJKNB dalam likuidasi, OJK berikut:
melakukan pengawasan dengan melakukan a. Rangkaian kegiatan evaluasi forum panel Risk
pertemuan dengan Tim Likuidasi dari Perusahaan Based Supervision Industri Keuangan Non Bank
Asuransi maupun Dana Pensiun. OJK juga telah (RBS IKNB) Tahun 2021, yaitu Evaluasi Forum
melakukan korespondensi untuk memperoleh Panel RBS IKNB Tahun 2021 yang diikuti oleh 84

102 Laporan Triwulanan OJK


peserta dan Knowledge Sharing Pengawasan Pada periode triwulan IV-2021, terdapat 1.556
LJKNB Berbasis Risiko yang diikuti oleh 102 permohonan kelembagaan IKNB yang diajukan serta
peserta; dan 5.441 permohonan dari periode sebelumnya. Dari
b. Penyusunan kertas kerja dan tanggapan atas permohonan tersebut, sebanyak 5.387 permohonan
penyampaian tindak lanjut rekomendasi forum kelembagaan IKNB yang diberikan izin/persetujuan/
panel untuk 16 Perusahaan. pencatatan telah diselesaikan sebagai berikut:

Tabel II - 21 | Rekapitulasi Kegiatan Pelayanan Kelembagaan dan Produk IKNB

Permohonan
Kegiatan Selesai
Diterima s.d Triwulan
Total
Triwulan III-2021 IV-2021

Pemberian Izin Usaha* 64 10 74 49

Pendaftaran** - - - -

Pencabutan Izin Usaha 38 6 44 31

Izin Usaha Gugur (LKM) 2 1 3 3

Pembatalan Tanda Bukti Terdaftar* - 3 3 3

Likuidasi - - - -

Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan 21 6 27 18

Perubahan Kepemilikan/Modal/Pemegang Saham/Pendiri Dana pensiun/


460 128 588 271
Anggaran Dasar

Perubahan Nama/Nama Sistem Elektronik 21 6 27 21

Pembukaan/Penutupan Kantor Cabang dan Pencatatan Perubahan


560 183 743 592
Alamat

Pembukaan/Penutupan/Perubahan Alamat/Perubahan Pimpinan Kantor


329 81 410 284
Pemasaran dan Kantor selain Kantor Cabang

Produk 1.041 337 1.378 1.182

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan 1.279 287 1.566 1.163

Pelaporan Perubahan Pengurus 700 269 969 819

Pelaporan Syarat Keberlanjutan 73 - 73 73

Pelaporan Pengangkatan Tenaga Ahli, Aktuaris, dan Auditor Internal 488 137 625 483

Pelaporan Pengangkatan Tenaga Kerja Asing 122 29 151 122

Pendaftaran Profesi Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai yang


56 42 98 91
Berkegiatan di IKNB

Pendaftaran Pialang Asuransi dan Pialang Reasuransi 90 17 107 82

Pendaftaran Agen Asuransi Berbadan Hukum, Agen Penjamin Berbadan


97 14 111 100
Hukum, dan Agen Penjamin Perseorangan

Total 5.441 1.556 6.997 5.387

Catatan:
* Pada triwulan IV-2021 terkait fintech lending, terdapat 3 permohonan izin usaha, dari 3 permohonan yang diproses tersebut, terdapat
2 Penyelenggara sudah mendapatkan tanda berizin. Selain itu terdapat pembatalan tanda terdaftar kepada 3 penyelenggara.
**OJK masih menerapkan moratorium pendaftaran penyelenggara fintech lending baru.

Triwulan IV-2021 103


3. Pemberian Izin Usaha dan Pendaftaran triwulan IV-2021 adalah sebanyak 74 permohonan
Pada periode triwulan IV-2021, terdapat 10 dengan 49 permohonan telah diselesaikan. Adapun
permohonan izin usaha baru. Dengan demikian, rincian pemberian izin usaha IKNB disajikan dalam
total jumlah permohonan izin usaha sampai dengan tabel berikut:

Tabel II - 22 | Rekapitulasi Pemberian Izin Usaha dan Pernyataan Terdaftar IKNB

Permohonan
IKNB Selesai
Diterima s.d Triwulan
Total
Triwulan III-2021 IV-2021

Pemberian Izin Usaha

Perusahaan Asuransi Umum dan Reasuransi 1 - 1 -

Perusahaan Asuransi Jiwa 1 - 1 1

Dana Pensiun 4 - 4 3

Perusahaan Pembiayaan - - - -

Perusahaan Modal Ventura - - - -

Perusahaan Penjaminan - - - -

Perusahaan Pergadaian 50 7 57 35

Lembaga Keuangan Mikro 5 1 6 6

Penyelenggara Fintech Lending* 1 2 3 2

Perusahaan Pialang Asuransi 1 - 1 1

Perusahaan Pialang Reasuransi - - - -

Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi 1 - 1 1

Total Pemberian Izin Usaha 64 10 74 49

Pendaftaran

Penyelenggara Fintech Lending* - - - -

Total Pendaftaran - - - -

Total 64 10 74 49

Catatan:
* Pada triwulan IV-2021 terkait fintech lending, terdapat 3 permohonan izin usaha, dari 3 permohonan yang diproses tersebut, terdapat
2 Penyelenggara sudah mendapatkan tanda berizin. Selain itu terdapat pembatalan tanda terdaftar kepada 3 penyelenggara.
**OJK masih menerapkan moratorium pendaftaran penyelenggara fintech lending baru.

4. Pencabutan Izin Usaha, Izin Usaha Gugur, dan Adapun permohonan persetujuan Perubahan
Pembatalan Tanda Bukti Terdaftar Kepemilikan/Perubahan Modal/Perubahan
Selama triwulan IV-2021, OJK telah menyelesaikan Pemegang Saham/Perubahan Peraturan Dana
31 permohonan pencabutan izin usaha IKNB, 3 Pensiun yang disampaikan kepada OJK sampai
permohonan Izin Usaha Gugur di bidang LKM dan 3 dengan triwulan IV-2021 mencapai 588 permohonan
Pembatalan Tanda Bukti Terdaftar Penyelenggara dan 271 permohonan telah diselesaikan.
Fintech Lending.
6. Perubahan Nama
5. Penggabungan/Peleburan, Pengambilalihan, dan Selama periode triwulan IV-2021, OJK telah
Perubahan Kepemilikan menerima enam pelaporan perubahan nama IKNB
Sampai dengan triwulan IV-2021 OJK telah menerima yaitu dua laporan perubahan nama Perusahaan
dua permohonan Penggabungan/Peleburan dan Asuransi Jiwa, dua laporan perubahan nama
25 permohonan Pengambilalihan dengan enam Perusahaan Pembiayaan, satu laporan perubahan
permohonan di antaranya diterima pada triwulan nama Perusahaan Pergadaian dan satu laporan
IV-2021 dan terdapat 17 permohonan yang telah
diselesaikan.

104 Laporan Triwulanan OJK


perubahan nama Penyelenggara Layanan Pinjam Reasuransi yang baru diterima dan terdapat
Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, serta 90 permohonan dari triwulan sebelumnya.
sebanyak 21 laporan perubahan nama dari periode Selanjutnya, telah diselesaikan 82 permohonan
sebelumnya, sehingga total laporan perubahan pendaftaran Pialang Asuransi dan Pialang
nama yang diterima OJK sampai dengan triwulan Reasuransi.
IV-2021 sebanyak 27 laporan perubahan nama. Dari
seluruh permohonan dimaksud, sebanyak 20 laporan 13. Pendaftaran Profesi, Agen Asuransi dan Agen
perubahan nama telah diselesaikan. Penjamin
Pada triwulan IV-2021, terdapat 42 permohonan
7. Kantor Cabang dan Perubahan Alamat baru dan 56 permohonan tahun sebelumnya untuk
Sampai dengan triwulan IV-2021, terdapat 745 pendaftaran Akuntan Publik, Konsultan Aktuaria,
pelaporan terkait kantor cabang, di mana 561 dan Penilai. Selanjutnya, telah diselesaikan
diterima pada periode sebelumnya. Selain itu, pendaftaran profesi dimaksud sebanyak 91 orang
terdapat, 589 pelaporan kantor cabang dan sampai dengan triwulan IV-2021.
perubahan alamat telah diselesaikan. Perubahan
Perusahaan Pialang Asuransi PT Insco Multi Pratama Selain itu, pada triwulan IV-2021, terdapat 14
menjadi PT Solusiutama Tekno Broker Asuransi permohonan baru dan 97 permohonan triwulan
diselesaikan pada triwulan IV-2021. sebelumnya untuk pendaftaran Agen Asuransi
Badan Hukum, Agen Penjamin Perseorangan,
8. Pelaporan Produk Asuransi dan Agen Penjamin Badan Hukum. Selanjutnya,
Pada triwulan IV-2021, terdapat 337 permohonan telah diselesaikan sebanyak 100 permohonan
pelaporan produk asuransi yang terdiri dari 110 pendaftaran Agen dimaksud sampai dengan
produk asuransi umum/reasuransi dan 277 produk triwulan IV-2021.
asuransi jiwa. Sampai dengan akhir triwulan IV-2021,
442 permohonan produk asuransi umum/rerasuransi Pada triwulan IV-2021 terdapat 594.927
dan 740 permohonan produk asuransi jiwa atau entitas profesi yang terdiri dari 594.817 profesi
seluruhnya 1.182 permohonan pelaporan produk perseorangan dan 110 Agen Badan Hukum terdaftar
asuransi telah diselesaikan. yang disajikan dalam tabel berikut:

9. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Tabel II - 23 | Pendaftaran Profesi, Agen Asuransi
Utama IKNB dan Agen Penjamin
Pada triwulan IV-2021, terdapat 287 permohonan
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKK) Jenis Profesi
Jumlah
yang baru diterima dan terdapat pula 1.279 yang yang Terdaftar
merupakan dari triwulan sebelumnya. Sampai Akuntan Publik* 478
dengan triwulan IV-2021, permohonan yang telah
Konsultan Aktuaria 41
diselesaikan adalah sebanyak 1.163 permohonan.
Penilai IKNB 228
10. Persetujuan Perubahan Pengurus Agen Asuransi Perseorangan**
Pada triwulan IV-2021, terdapat 969 permohonan
persetujuan perubahan pengurus yang baru diterima Asuransi Umum 19.960

dan terdapat 700 permohonan triwulan sebelumnya. Asuransi Jiwa 574.003


Selanjutnya, sebanyak 819 permohonan telah
Agen Asuransi Berbadan Hukum 39
diselesaikan.
Agen Penjamin Perseorangan 107
11. Pelaporan Pengangkatan Tenaga Kerja Asing Agen Penjamin Berbadan Hukum 71
Pada triwulan IV-2021, terdapat 29 permohonan
Total 594.927
tenaga kerja asing Perusahaan Jasa Penunjang IKNB
yang baru diterima dan terdapat 122 permohonan *Profesi yang berstatus aktif per triwulan III-2021 (akan diperbarui
dari triwulan sebelumnya. Selanjutnya, telah update data per triwulan IV-2021), telah dikecualikan yang sudah
diselesaikan sebanyak 122 permohonan. terdaftar namun sudah meninggal, sedang cuti, dan sedang dalam status
dikenakan sanksi

12. Pendaftaran Pialang Asuransi dan Pialang


Reasuransi
Pada triwulan IV-2021, terdapat 17 permohonan
pendaftaran Pialang Asuransi dan Pialang

Triwulan IV-2021 105


2.3 Aktivitas Pengembangan BPR dan BPRS dan telah disosialisasikan pada 2
Desember 2021.
2.3.1 Pengembangan Industri Perbankan 2. Menyusun pedoman internal pengawasan BPR
dan BPRS terkait pedoman penilaian penerapan
A. Pengembangan Bank Umum manajemen risiko.
Pedoman ini disusun untuk memberikan panduan
Kegiatan pengembangan pengawasan Bank Umum bagi pengawas dalam melakukan penilaian
pada triwulan IV-2021, mencakup antara lain: penerapan manajemen risiko BPR dan BPRS dan
1. Menyusun beberapa kajian ketentuan internal sebagai mengevaluasi berbagai laporan terkait manajemen
pedoman pengawasan Bank umum untuk mendukung risiko BPR dan BPRS.
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Pengawas 3. Implementasi OBOX pada BPR dan BPRS
Bank antara lain terkait: Sebagai salah satu upaya OJK dalam melakukan
a. Proses pengawasan berdasarkan prinsip kehati- penyempurnaan metode dan tools pengawasan
hatian; dengan mengadopsi inovasi dalam teknologi
b. Percepatan proses perizinan produk serta informasi, OJK sedang melakukan pengembangan
kelembagaan bank umum; OBOX bagi BPR dan BPRS. OBOX merupakan
c. Pengawasan keuangan berkelanjutan; dan aplikasi pintar yang memungkinkan Bank untuk
d. Pengolahan dan penyediaan informasi yang berbagi data dan informasi yang bersifat transaksi
komprehensif dari laporan yang disampaikan Bank dalam periode waktu tertentu melalui repository.
kepada OJK. Launching OBOX BPR BPRS telah dilaksanakan pada
2. Melaksanakan capacity building dalam bentuk 2 November 2021, dan saat ini OBOX BPR BPRS telah
sosialisasi ketentuan internal kepada pengawas bank diimplementasikan secara penuh.
umum untuk memperkuat pengawasan bank berbasis
teknologi. 2.3.2 Pengembangan Industri Pasar Modal

B. Pengembangan BPR/BPRS Pada triwulan IV-2021, kegiatan terkait pengembangan


Pasar Modal yang telah dilakukan yaitu:
Pada triwulan IV-2021, kegiatan terkait 1. Pengelolaan Sistem Informasi di Pasar Modal
pengembangan pengawasan BPR dan BPRS yang telah OJK melakukan pengembangan sistem informasi
dilakukan yaitu: bidang pasar modal sesuai dengan dengan
1. Menerbitkan pedoman internal pengawasan BPR keputusan Rapat Dewan Komisioner atas
dan BPRS terkait pedoman teknis Bank Performance rekomendasi Komite Teknologi Informasi antara
Report (BPeR). lain pada sejumlah modul yag terdapat pada
Bank Performance Report (BPeR) merupakan salah aplikasi Sistem Informasi Pasar Pengawasan Modal
satu alat bantu (tools) pengawasan berupa rasio- (SIPM), Data Warehouse Pasar Modal, Aplikasi
rasio keuangan yang digunakan pengawas dalam Pelaporan Online OJK (APOLO), dan SPRINT. Sampai
melakukan analisis kinerja BPR dan BPRS. Pedoman dengan triwulan IV-2021 telah dilakukan proses
internal tersebut telah diterbitkan menjadi SEDK pengembangan sistem informasi dengan rincian
Nomor 5/SEDK.03/2021 tanggal 29 Oktober 2021 sebagai berikut:
tentang Pedoman Bank Performance Report (BPeR)

Tabel II - 24 | Daftar Rincian Pengembangan Sistem Informasi

No. Aplikasi dan Modul yang Dikembangkan Keterangan

1. Tata Kelola Manajer Investasi


Selesai
2. Penarikan datamart PM

3. Intelijen Pemeriksaaan Selesai

4. Integrasi data sanksi dengan sistem lain di OJK (SIPO)


Coding
5. Sistem Informasi Pasar Kepatuhan
Pengawasan Modal (SIPM)
6. Daftar Efek Syariah Tahap I Desain

7. Pengawasan Transaksi Pengelolaan Investasi Coding

Tahap 1 (Exception Report/


IS2C): Selesai
8. Emiten dan Perusahaan Publik
Tahap 2: Coding

106 Laporan Triwulanan OJK


Roadmap Pengembangan Industri BPR
dan BPRS (RBPR-S) 2021-2025

Industri BPR dan BPRS masih akan menghadapi


berbagai tantangan ke depan, baik yang bersumber
dari kondisi eksternal maupun tantangan jangka
pendek yang terutama dipicu akibat adanya
pandemi COVID-19 dan berbagai dampak yang
mengikutinya. Selain itu, terdapat sejumlah
tantangan struktural BPR dan BPRS yang masih
harus dihadapi terkait skala usaha, daya saing,
serta pesatnya perkembangan ekonomi dan
keuangan digital yang diiringi dengan perubahan
perilaku ekonomi masyarakat. Mencermati
tantangan tersebut, OJK memandang perlu
untuk merumuskan arah pengembangan industri
BPR dan BPRS ke depan yang selaras dengan
dinamika perekonomian dan perbankan nasional
yang dituangkan dalam Roadmap Pengembangan
Perbankan Indonesia (RP2I) 2021 – 2025 bagi
industri BPR dan BPRS yang selanjutnya disebut
RBPR-S.

RBPR-S berisi arah dan acuan pengembangan


jangka pendek maupun pengembangan struktural
secara bertahap dalam rentang waktu lima
tahun. Arah pengembangan jangka pendek ditujukan untuk mengoptimalkan peran BPR dan BPRS dalam
mempercepat proses pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID–19 di daerah atau wilayahnya.
Arah pengembangan struktural ditujukan untuk memperkuat industri BPR dan BPRS agar memiliki daya
tahan (resiliensi) yang lebih kuat, daya saing yang lebih tinggi, dan kontribusi yang lebih optimal dalam
memberikan akses keuangan bagi masyarakat dan UMK di daerah atau wilayahnya.

RBPR-S terdiri dari empat arah pengembangan yaitu:


1. Penguatan struktur dan keunggulan kompetitif;
2. Akselerasi transformasi digital;
3. Penguatan peran BPR dan BPRS terhadap Daerah atau Wilayahnya; dan
4. Penguatan pengaturan, perizinan dan pengawasan.

Serta empat perangkat pendukung (enabler) yang terdiri dari:


1. Kepemimpinan dan manajemen perubahan;
2. Infrastruktur teknologi informasi;
3. Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM);
4. Kolaborasi dan Kerjasama Sektoral/Interdep.

RBPR-S merupakan living document yang dapat disesuaikan seiring dinamika perubahan ataupun
perkembangan industri sehingga diperlukan respon kebijakan yang relevan, tepat waktu, dan tepat
substansi untuk mendukung daya saing perbankan nasional.

Triwulan IV-2021 107


No. Aplikasi dan Modul yang Dikembangkan Keterangan

9. Laporan Bulanan KSEI

10. Laporan Bulanan KPEI Selesai


Sistem Informasi Pasar
11. Laporan Bulanan BEI
Pengawasan Modal (SIPM)
12. Risk Based Supervision Manajer Investasi
Desain
13. Risk Based Supervision Perusahaan Efek

14. Data Warehouse Pasar Modal E-Reporting Bulanan Self Regulatory Organization Selesai

Pelaporan Insidentil Lembaga Penunjang Pasar Modal (BK dan BAE)


15. Selesai
Aplikasi Pelaporan Online OJK serta PPE
(APOLO)
16. Pengubahan laporan berkala BK, BAE, PPE Selesai

1. Enhancement WMI
2. Enhancement WAPERD
3. Manajer Investasi
17. Desain
4. WPEE
5. WPPE
SPRINT 6. Penambahan Modal Tanpa HMETD

7. EBUS Tanpa Penawaran Umum


8. Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Daerah
18. Selesai
9. Penawaran Umum Emiten Skala Kecil dan Menengah
10. E-Registration Terintegrasi dengan BEI Tahap II

2. Kajian (Lanjutan) Pemetaan Price to Earning Kajian ini merupakan tindak lanjut arahan
Ratio (PER) dan Analisis Pengaruh Public Float, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas
Kapitalisasi Pasar, dan Konsentrasi Kepemilikan permintaan commitment letter kepada 60 KAP
terhadap Pergerakan Harga Saham yang bekerjasama dengan OAA/KAPA melalui Surat
Kajian ini merupakan kelanjutan kajian sebelumnya Nomor S-87/PM.2/2019 tanggal 27 November 2019
di mana penambahan notasi khusus PER agar perihal Komitmen Peningkatan Mutu OAA/KAPA
ditunda terlebih dahulu dan meminta untuk yang bekerja sama dengan KAP Lokal di Indonesia.
dilakukan kajian lanjutan terkait rasio valuasi ini Sampai dengan akhir triwulan IV-2021, kajian ini telah
serta mengkaji hubungan antara faktor public selesai disusun.
float/free float, kapitalisasi pasar, dan konsentrasi
kepemilikan terhadap pembentukan atau pergerakan 5. Kajian Penerapan Fresh Start Reporting di Indonesia
harga saham. Sampai dengan akhir triwulan IV-2021, Kajian ini dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19
kajian ini telah selesai disusun. yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang
ditandai dengan menurunnya pendapatan, akumulasi
3. Kajian Environmental, Social, and Good Governance saldo laba negatif, jumlah ekuitas di bawah modal
(ESG) Emiten dan Perusahaan Publik disetor dan terganggunya arus kas perusahaan.
Kajian ini dilakukan untuk mengetahui lebih Tidak sedikit perusahaan yang melaporkan telah
mendalam mengenai area kelemahan terkait mengalami kerugian hingga berujung kepada
ESG Emiten di Indonesia berdasarkan pandangan kebangkrutan. Sampai dengan akhir triwulan IV-
dari Investor, sehingga dapat menjadi area 2021, kajian ini telah selesai disusun.
pengembangan untuk semakin meningkatkan
kualitas penerapan ESG Emiten di Indonesia. Hasil 6. Kajian Kodifikasi AP yang disanksi di Pasar Modal
kajian diharapkan dapat memberikan masukan Kajian analisis ini dilatarbelakangi oleh banyaknya
untuk pengembangan kebijakan penerapan ESG di kasus pelanggaran yang dilakukan Entitas dalam
Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas penyusunan laporan keuangan yang melibatkan AP,
penerapan ESG Emiten dan Perusahaan Publik di sedangkan pelanggaran yang dilakukan AP pada
Indonesia dan pada akhirnya dapat meningkatkan umumnya berkaitan dengan ketidaksesuaian dalam
kepercayaan dan minat para investor terhadap proses audit terhadap standar audit yang berlaku,
Emiten dan Perusahaan Publik di Indonesia. Sampai yang merupakan pedoman bagi AP ketika melakukan
triwulan IV-2021, kajian ini telah selesai disusun. penugasan untuk memeriksa laporan keuangan
Entitas. Kondisi ini berdasarkan dengan data sanksi
4. Kajian Kerja Sama Kantor Akuntan Publik Asing kepada AP pada kasus di tahun 2015-2020. Sampai
(KAPA)/ Organisasi Audit Asing (OAA) dengan KAP dengan akhir triwulan IV-2021, kajian ini telah selesai
Lokal Untuk Meningkatkan Kualitas Penugasan Audit disusun.
di Pasar Modal

108 Laporan Triwulanan OJK


Penutupan Perdagangan Bursa Efek
Indonesia Tahun 2021

Penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021 diselenggarakan secara hybrid bertempat
di Main Hall BEI pada tanggal 30 Desember 2021. Penutupan perdagangan BEI tahun ini dilakukan oleh
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK,
Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Ketua Komisi XI DPR RI, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK,
Anggota Dewan Komisioner OJK ex-officio Bank Indonesia, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Kabareskrim
Polri, dan Direktur Utama BEI.

Dalam kegiatan dimaksud, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia memberikan
apresiasi kepada OJK, BEI dan seluruh stakeholders atas kinerja Pasar Modal Indonesia yang tumbuh
positif sepanjang tahun 2021.

OJK juga terus berupaya untuk meningkatkan likuiditas pasar baik dari sisi supply dan demand, termasuk
berupaya untuk meningkatan kepercayaan dan perlindungan investor, penguatan governance industri
pasar modal, penguatan kewenangan pengawasan dan penegakan hukum pengembangan Pasar Modal,
serta pengembangan Pasar Modal yang tangguh dan berdaya tahan. OJK juga terus melakukan penerapan
manajemen risiko Perusahaan Efek, penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Efek, dan pedoman
dalam melakukan pemeringkatan Efek untuk meningkatkan kualitas governance dari pelaku industri pasar
modal yang berkontribusi pada terwujudnya pasar modal yang wajar, teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat.

Triwulan IV-2021 109


7. Kajian Perlakuan Akuntansi Transaksi Pendanaan 10. Analisis XBRL Report terkait Penyajian Laporan
dan Transaksi Jual Beli Efek PE Keuangan Produk Investasi Berbentuk Kontrak
Salah satu usulan rekomendasi pengaturan yang Investasi Kolektif
perlu diatur secara khusus yaitu terkait transaksi- Pengembangan XBRL untuk Produk Investasi
transaksi yang bersifat pendanaan. Adapun jenis- KIK, yang dilakukan dengan melakukan mapping
jenis transaksi bersifat pendanaan yang menjadi pos penyajian laporan keuangan antara entry
ruang lingkup dalam kajian ini meliputi transaksi point XBRL BEI dengan pengaturan pada POJK
Repo, transaksi Pinjam Meminjam Efek, transaksi 33/POJK.04/2020 tentang Penyusunan Laporan
Marjin, dan transaksi short-selling. Keuangan Produk Investasi Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan SEOJK 14/SEOJK.04/2020
Selain itu dilakukan pula kajian terhadap perlakuan tentang Pedoman Perlakuan Akuntansi Produk
akuntansi terhadap transaksi efek di pasar sekunder Investasi Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
yang merupakan transaksi bursa maupun transaksi yang mengatur tentang penyusunan laporan
di luar bursa yang dilakukan melalui penyelenggara keuangan KIK bertujuan umum (general purpose)
perdagangan di luar bursa, yang telah memiliki dalam rangka memberikan usulan pengaturan pos
ketentuan regulasi proses bisnis. Adapun obyek penyajian pada entry point XBRL KIK sesuai Standar
transaksi dalam ruang lingkup kajian ini adalah Akuntansi Keuangan (SAK) terkini. Sampai triwulan
untuk Efek Bersifat Ekuitas yaitu saham dan Efek IV-2021, kajian ini telah diselesaikan.
Bersifat Utang yaitu obligasi. Tujuan kajian ini yaitu
untuk memberikan penegasan terkait prinsip- 11. Analisis Perlakuan Akuntansi atas Penerbitan KIK-
prinsip akuntansi untuk transaksi jual beli efek yang EBA Future Revenue dan/atau Future Cash Flow
dilakukan oleh Perusahaan Efek sesuai dengan Dalam rangka menyiapkan dan menyusun ketentuan
accounting framework. Sampai triwulan IV-2021, dan/atau pedoman perlakuan akuntansi bagi
kedua kajian tersebut telah diselesaikan. Kreditur Awal (Originator) untuk penerbitan produk
investasi berupa KIK-EBA dengan sekuritisasi
8. Kajian terkait Quality Assurance dalam Pengawasan aset keuangan berupa Future Cash Flow dan/
MI Berdasarkan Risiko atau Future Revenue, dikarenakan adanya isu
Kajian ini dilakukan dalam rangka penyempurnaan perbedaan penerapan perlakuan akuntansi atas
dalam siklus pengawasan berdasarkan risiko, sebagai KIK-EBA Future Revenue yang diterbitkan oleh
bentuk review atas pelaksanaan pengawasan agar PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Sampai Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Analisis
triwulan IV-2021, kajian ini telah diselesaikan. ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan/
pertimbangan bagi pimpinan dalam memutuskan
9. Kajian tentang Panduan Penerapan Sustainable kebijakan penerapan standar akuntansi yang
Finance bagi PE dan Manajer Investasi sesuai. Sampai triwulan IV-2021, kajian ini telah
Kajian ini bertujuan untuk menunjang program kerja diselesaikan.
keuangan berkelanjutan, khususnya di sektor Pasar
Modal (PE dan MI), dengan memberikan panduan 12. Kajian Environmental, Social, and Governance (ESG)
yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman, Emiten dan Perusahaan Publik
peningkatan capacity building, serta implementasi Kajian ini dilakukan untuk mengetahui lebih
keuangan berkelanjutan sebagaimana tertuang mendalam mengenai area kelemahan terkait
dalam ketentuan POJK Nomor 51/POJK.03/2017. ESG Emiten di Indonesia berdasarkan pandangan
Adapun kewajiban implementasi keuangan dari investor, sehingga dapat menjadi area
berkelanjutan bagi PE mulai berlaku pada tanggal pengembangan untuk semakin meningkatkan
1 Januari 2022 dan bagi MI mulai berlaku pada kualitas penerapan ESG Emiten di Indonesia. Hasil
tanggal 1 Januari 2024. Sampai triwulan IV-2021, kajian diharapkan dapat memberikan masukan
kajian ini telah diselesaikan dan telah dilakukan untuk pengembangan kebijakan penerapan ESG di
sosialisasi Panduan Bagi Perusahaan Efek atas Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas
Implementasi POJK No.51/POJK.03/2017 kepada penerapan ESG Emiten dan Perusahaan Publik di
Bursa Efek Indonesia, Asosiasi Perusahaan Efek
Indonesia (APEI), dan Perusahaan Efek pada tanggal
22 Oktober 2021.

110 Laporan Triwulanan OJK


Indonesia dan pada akhirnya dapat meningkatkan 15. Kajian Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan
kepercayaan dan minat para investor terhadap Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik di Pasar
Emiten dan Perusahaan Publik di Indonesia. Sampai Modal
triwulan IV-2021, kajian ini telah diselesaikan. Pasca disusunnya Naskah Akademik terkait
Pedoman Pemeriksaan Kepatuhan dan Pemeriksaan
13. Pedoman Penentuan Objek Penelaahan Laporan Teknis Terhadap Akuntan Publik (AP) dan Kantor
Keuangan Akuntan Publik (KAP) yang Melakukan Kegiatan
OJK menyusun Pedoman Penentuan Objek di Pasar Modal, perlu dilakukan Penyusunan
Penelaahan Laporan Keuangan Emiten atau Kertas Kerja Pemeriksaan terhadap AP dan KAP
Perusahaan Publik (EPP), dengan rincian rancangan yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal sebagai
sebagai berikut: penyempurnaan atas draf SEDK OJK tentang
a. Jenis laporan keuangan EPP yang ditelaah. Pedoman Pemeriksaan Kepatuhan dan Pemeriksaan
b. Penentuan Objek Penelaahan Laporan Keuangan Teknis terhadap AP dan KAP yang Melakukan
EPP Kegiatan di Pasar Modal. Sampai dengan triwulan
c. Batas Waktu Penelaahan OJK terhadap Laporan IV-2021, kajian tersebut telah diselesaikan.
Keuangan Berkala EPP
d. Batas waktu penyampaian jawaban atas hasil 16. Laporan kegiatan Kompilasi dan Analisa Kasus
penelaahan laporan keuangan oleh EPP Akuntan Publik yang disanksi di Pasar Modal periode
e. Penyampaian kepada EPP mengenai 2015 – 2020
Pemberitahuan/Peringatan Kewajiban Kegiatan kompilasi ini dilatarbelakangi oleh
Penyampaian dan Pengumuman Laporan banyaknya kasus pelanggaran yang dilakukan
Keuangan setelah Batas waktu Penyampaian dan Entitas dalam penyusunan laporan keuangan
Pengumuman Laporan Keuangan yang melibatkan AP, sedangkan pelanggaran yang
f. Format Catatan Dinas Penelaahan Laporan dilakukan AP pada umumnya berkaitan dengan
Keuangan dan Format Surat Penelaahan Laporan ketidaksesuaian dalam proses audit terhadap
Keuangan standar audit yang berlaku, yang merupakan
Selain penyusunan Rancangan Pedoman, OJK juga pedoman bagi AP ketika melakukan penugasan
menyusun pengaturan mengenai: untuk memeriksa laporan keuangan Entitas.
a. Service Level Agreement (SLA) konfirmasi Kondisi ini berdasarkan dengan periode data sanksi
keterlambatan Laporan Keuangan dan Laporan OJK kepada AP tahun 2015-2020. Sampai dengan
Tahunan kepada EPP; triwulan IV-2021, telah dilakukan penyelesaian
b. SLA bagi EPP untuk menjawab surat konfirmasi; laporan akhir kegiatan.
dan
c. BSLA pelimpahan keterlambatan laporan 17. Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu
Keuangan dan Laporan Tahunan. (SEPMT)
Pada triwulan IV-2021 OJK telah melaksanakan
14. Kajian tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal
Laporan Penilaian Properti Perkebunan Kelapa sebagai berikut:
Sawit di Pasar Modal a. Sosialisasi POJK Nomor 6/POJK.04/2021 tentang
Penyusunan kajian ini dilatarbelakangi oleh Penerapan Manajemen Risiko Bagi Perusahaan
adanya perubahan atas Peraturan Bapepam-LK Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai
Nomor VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang
Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar Efek yang Merupakan Anggota Bursa Efek dan
Modal. Sebagaimana diketahui bahwa Surat Edaran SEOJK Nomor 23/SEOJK.04/2021 tentang
Bapepam-LK Nomor SE-9/BL/2012 merupakan Bentuk, Susunan, dan Tata Cara Penyampaian
turunan pengaturan dari Peraturan Bapepam- Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment)
LK Nomor VIII.C.4 dan saat ini Surat Edaran Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan
tersebut masih digunakan sebagai pedoman Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai
penilaian properti penilaian perkebunan kelapa Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang
sawit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan Efek yang Merupakan Anggota Bursa Efek.
dan harmonisasi lebih lanjut atas kesesuaian b. Sosialisasi Pasar Modal tentang Securities
Surat Edaran Bapepam-LK Nomor SE-9/BL/2012 Crowdfunding bagi para pelaku UMKM di wilayah
terhadap rancangan revisi Peraturan Bapepam-LK Sumatera
Nomor VIII.C.4 dan perkembangan praktik penilaian
properti perkebunan kelapa sawit pada saat ini.
Sampai dengan triwulan IV-2021, kajian tersebut
telah diselesaikan.

Triwulan IV-2021 111


Capital Market Summit Expo
(CMSE) 2021

CMSE 2021 merupakan rangkaian acara peringatan 44 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia
yang diselenggarakan oleh OJK bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan mengusung tema “Sinergi
Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional”. Acara ini diselenggarakan dan dibuka secara resmi pada
14 Oktober 2021 oleh Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi didampingi oleh Ketua Dewan
Komisioner OJK dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia. CMSE 2021 menjadi event dan momentum
bagi stakeholder pasar modal meliputi OJK, SRO, Anak Usaha SRO, Anggota Bursa, Manajer Investasi &
APERD, serta Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat.

CMSE 2021 menjadi event dan momentum bagi stakeholder pasar modal untuk berkumpul dan mengikuti
berbagai jenis acara yang akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 14-16 Oktober
2021. Kegiatan ini seperti tahun-tahun sebelumnya diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Bulan
Inklusi Keuangan. CMSE 2021 kembali diselenggarakan secara virtual melalui website yang menghadirkan
sembilan sesi seminar dan talkshow dengan narasumber-narasumber dari para top level management
serta pameran 100 digital booth dari para stakeholders pasar modal yaitu OJK, BEI – KPEI – KSEI (SRO),
Anak Usaha SRO, Anggota Bursa, Manajer Investasi & APERD, serta Perusahaan Tercatat dan Calon
Perusahaan Tercatat.

112 Laporan Triwulanan OJK


c. Sosialisasi atas panduan penerapan keuangan Program ini bertujuan untuk mempercepat jumlah
berkelanjutan bagi Perusahaan Efek dalam aktuaris sehingga perkiraan kebutuhan profesional
mengimplementasikan POJK Nomor 51 Tahun aktuaris untuk IKNB dapat terpenuhi. Beberapa
2017 kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah
d. Sosialisasi atas POJK Nomor 20/POJK.04/2021 sosialisasi dan promosi, perkuliahan singkat sertifikasi
tentang Penyusunan Laporan Keuangan aktuaris yang bekerja sama dengan Persatuan Aktuaris
Perusahaan Efek dan SEOJK Nomor 25/ Indonesia (PAI), serta pendidikan dan pelatihan aktuaria
SEOJK.04/2021 tentang Pedoman Perlakuan keahlian khusus asuransi umum. Sampai dengan
Akuntansi Perusahaan Efek triwulan IV-2021 terdapat 691 aktuaris yang terdiri
e. Focus Group Discussion dalam Rangka dari 377 FSAI (Fellow of the Society of Actuaries of
Penguatan Kerja Sama antara OJK dengan Indonesia dan 314 ASAI (Associate of the Society of
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, Actuaries of Indonesia).
dan Keamanan Republik Indonesia
f. Sosialisasi Pasar Modal tentang Securities B. Riset/Penelitian Fintech Lending
Crowdfunding bagi para pelaku UMKM di Wilayah
Jawa Timur dan Kalimantan Dalam rangka mendukung penyusunan regulasi dan
g. Persiapan FGD dengan Jamdatun Terkait research based policy, OJK menyusun beberapa kajian
Permohonan Kepailitan, Pembubaran internal selama triwulan IV-2021, antara lain:
Perusahaan, dan Implementasi Disgorgement
h. Sosialisasi POJK Nomor 24/POJK.04/2021 Analisis Struktur Pasar, Tingkat Suku Bunga, dan Jumlah
1.
Pinjaman Layanan Fintech Lending di Indonesia
tentang Pedoman Kegiatan Perusahaan
Pemeringkat Efek Modal Disetor Fintech P2P Lending yang Mempertimbangkan
2.
Going Concern Perusahaan
i. Sosialisasi POJK Nomor 22/POJK.04/2021
tentang Penerapan Klasifikasi Saham dengan
Hak Suara Multipel oleh Emiten Dengan Inovasi Dengan perkembangan yang pesat, fintech lending
dan Tingkat Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan yang merupakan industri baru di jasa keuangan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa menarik berbagai peneliti/akademisi sebagai topik
Saham kepada SRO, Asosiasi, Penjamin Emisi penelitiannya. OJK menerima permohonan wawancara
Efek, Notaris, Kantor Konsultan Hukum, BAE dan atau pengambilan data untuk penelitian mengenai
Perusahaan New Economy fintech lending dan ekosistemnya. Adapun wawancara
j. Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia atau pengambilan data penelitian sepanjang triwulan
2021 IV-2021 antara lain terkait tema berikut:

2.3.3 Pengembangan IKNB

A. Program 1000 Aktuaris

Program 1000 Aktuaris merupakan program yang


dicanangkan OJK pada pertengahan tahun 2013.

Tabel II - 25 | Dukungan Data Penelitian Fintech Lending

No. Universitas/Lembaga Peneliti Judul Penelitian

Restrukturisasi Pinjaman Bermasalah Pada P2P Lending Di Tengah Pandemi COVID-19 Di


1. Universitas Indonesia
Indonesia

Tinjauan Yuridis Persyaratan Peminjaman Uang Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)


2. Universitas Padjadjaran Dikaitkan Dengan Prinsip Customer Due Diligence Berdasarkan POJK No.77/POJK.01/2016
Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

3. Universitas Indonesia Channeling Antara Bank Umum Syariah dan Peer-to-Peer Lending Syariah

Perlindungan Atas Hak Keamanan Konsumen Terkait Penyalahgunaan Data Pribadi Sebagai
4. Universitas Trisakti
Cara Penagihan Dalam Pinjaman Online Dana Cair

Pelaksanaan Perlindungan Data Pribadi Peminjam Dana Pada Layanan Jasa Pinjaman Online
5. Universitas Udayana
di Kota Denpasar

Perlindungan Hukum Pemegang Polis Yang Diterbitkan PT Asuransi Jiwasraya Terhadap


6. Universitas Tarumanegara Kondisi Insolvensi Perusahaan Asuransi Ditinjau Dari Putusan Pengadilan Negeri Nomor 431/
Pdt.G/2020/PN.Jkt.Pst

Transaksi Pinjaman dalam bentuk Paylater sebagai Alternatif Pembayaran Virtual di Platform
7. Universitas Indonesia
E-Commerce

Triwulan IV-2021 113


No. Keterangan

Implementation of Personal Data Protection Regulations Against Misuse of Consumer


8. President University
Personal Data by Illegal Fintech Lending

Perlindungan Hukum Debitur Pinjam Meminjam Secara Online (Studi Kasus Otoritas Jasa
9. Universitas Muhammadiyah Malang
Keuangan Tasikmalaya)

Implementasi Asas Kepastian Hukum Dalam Perjanjian Pinjam Meminjam Uang Berbasis
10. Universitas Padjadjaran Teknologi Informasi Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan POJK No.77/
POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

Universitas Pembangunan Nasional Perlindungan Hukum Terhadap Pemberi Pinjaman Akibat Kecurangan Yang Dilakukan
11.
Veteran Penyelenggara Financial Technology P2P Lending

Pengembangan Model Proses Bisnis Fintech P2P Lending Untuk Meningkatkan Tingkat
12. Universitas Indonesia
Pengguna Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Kecil Menengah

13. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Perlindungan Hukum Terhadap Pemberi Peer-to-Peer (P2PL) Terhadap Resiko Gagal Bayar

Perlindungan Hukum Bagi Korban Pengguna Jasa Pinjaman Online Menurut Hukum Positif
14. Universitas Andalas
Indonesia

Perlindungan Hukum Proporsional Terhadap Para Pihak dalam Financial Technology


15. Universitas Sriwijaya Berbasis Peer-to-Peer Lending (Studi pada Perusahaan Peer-to-Peer Lending yang
Berlokasi di Wilayah Jakarta)

Penyaluran Kredit pada Bank Digital Melalui Kerja Sama dengan Perusahaan Peer-to-Peer
16. Universitas Indonesia
Lending

Tinjauan Yuridis Mengenai Financial Technology Peer-to-Peer Lending d iIndonesia yang


17. Universitas Gadjah Mada Ditetapkan sebagai Pihak Pelapor dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang

C. Edukasi dan Sosialisasi Fintech Lending 9. Kajian Perubahan POJK Nomor 4/POJK.05/2021
tentang Perusahaan Pembiayaan Sekunder
Dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat Perumahan
mengenai peran dan perkembangan fintech lending, 10. Kajian mengenai Kepemilikan Asing pada
rencana kegiatan edukasi dan sosialisasi selama Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal
tahun 2021 akan dilakukan sebanyak empat kali. Dalam Ventura, dan Perusahaan Penjaminan
triwulan IV-2021, telah dilaksanakan satu kegiatan 11. Kajian Dana Ventura.
edukasi dan sosialisasi “Fintech Lending Days Malang”
yang bertemakan “Pemanfaatan Pendanaan Alternatif E. Pengembangan Sistem Informasi
UMKM Jawa Timur Melalui Fintech Pendanaan
Bersama” yang bekerjasama dengan AFPI. Kegiatan OJK sedangan mengembangkan dua aplikasi terkait
tersebut dilaksanakan selama dua hari di kota Malang fintech lending, yaitu:
dengan agenda visit UMKM di daerah Batu, Jawa Timur. 1. Pusat Data Fintech Lending (Pusdafil)
Pusdafil, yang berfungsi sebagai tools untuk
D. Kajian/Penelitian dan Pengembangan IKNB melakukan pengawasan secara off site kepada
penyelenggara, telah berhasil diimplementasikan
Sebagai bagian dari kegiatan pengembangan sektor oleh seluruh penyelenggara sebanyak 103
IKNB, selama triwulan IV-2021 OJK telah melaksanakan penyelenggara yang telah terdaftar/berizin di OJK
berbagai kajian, antara lain: sampai dengan 31 Desember 2021. Selain itu, terus
1. Analisis Dampak POJK Nomor 23/POJK.05/2015 dilakukan pengembangan terhadap dashboard
2. Kajian terkait Regulatory Impact Analysis (RIA) Pusdafil yang sudah mencapai 70% tingkat
terhadap Ketentuan Investasi Dana Pensiun penyelesaiannya. OJK menargetkan dashboard
3. Kajian Quantitative Impact Study Ketentuan Pusdafil dapat beroperasi di 2022.
Solvabilitas
4. Kajian terkait Database Pelaporan Fraud 2. Sistem Informasi Pelaporan Terintegrasi (SILARAS)
5. Kajian Arsitektur Perasuransian Dalam rangka monitoring, PJK dapat melakukan
6. Kajian mengenai RPOJK Kesehatan Keuangan pelaporan bulanan melalui aplikasi SILARAS sejak
Asuransi dan RPOJK Kesehatan Keuangan Asuransi Januari 2021. Pada triwulan IV-2021 OJK telah
Syariah melakukan UAT (User Acceptance Test).
7. Kajian Singkat Penggunaan Application
Programming Interface (API) Dalam Pemasaran
Produk Asuransi
8. Kajian Penggunaan Tenaga Alih Daya Penagihan
(debt collector) pada Perusahaan Pembiayaan

114 Laporan Triwulanan OJK


2.3.4 Inovasi Keuangan Digital Dalam proses adopsi layanan fintech tersebut
masih terdapat tantangan yang besar khususnya
Fintech atau Inovasi Keuangan Digital semakin terkait tingkat literasi layanan keuangan digital pada
berkembang dalam memberikan solusi dalam masyarakat Indonesia. Salah satu upaya OJK dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Keunggulan berperan aktif mendukung peningkatan pertumbuhan
Fintech adalah pemberian layanan yang cepat, literasi dan inklusi keuangan berkelanjutan khususnya
mudah diakses dimanapun dan kapanpun sehingga pada keuangan digital adalah dengan menginisiasi
dapat menjangkau berbagai lokasi. Layanan Fintech program Digital Financial Literacy (DFL). Program DFL
dinilai dapat menjadi salah satu solusi dalam rangka merupakan suatu kurikulum yang terdiri dari 19 modul
mempercepat digitalisasi sektor jasa keuangan guna ditujukan untuk memberikan edukasi terkait layanan
mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional keuangan digital yang dikemas secara interaktif,
pasca pandemi COVID-19. Tren perkembangan industri menarik dan mudah dipahami berupa e-book, video
fintech hingga triwulan IV-2021 yang patut dicermati animasi, dan games. Target utama yang program DFL
antara lain berkembangnya model bisnis wealthtech adalah generasi Milenial yang merupakan pengguna
atau superapps, di mana teknologi secara nyata telah terbesar layanan keuangan digital. OJK bekerja sama
menghapus batasan aktivitas atau layanan yang dengan Asian Development Bank menyelesaikan
dapat diberikan oleh suatu lembaga, sehingga saat modul 1 DFL “Choosing Services For You” dan modul
ini konsumen dapat menikmati berbagai layanan 2 DFL “Cybersecurity”. Modul ini telah didistribusikan
keuangan yang terintegrasi hanya dengan mengakses melalui website OJK sedangkan games DFL yang
satu platform. Di samping itu, dari segi infrastruktur, berisi modul 1 dan modul 2 telah diluncurkan dan dapat
perkembangan keuangan digital membutuhkan diunduh melalui playstore akun resmi OJK. Selanjutnya,
proses bisnis yang lebih cepat, efisien namun tetap OJK bekerja sama dengan World Bank juga telah
memperhatikan aspek perlindungan konsumen dan menyelesaikan modul ke 3 DFL “Fintech P2P Lending”.
keabsahan data, sehingga saat ini bermunculan
lembaga yang memiliki visi untuk membantu proses Sebagai tindak lanjut inisiatif program DFL selama
dimaksud dan dapat diformalkan dalam bentuk Klaster triwulan IV-2021, OJK melaksanakan Sosialisasi Digital
Model Bisnis RegTech dalam regulatory sandbox. Financial Literacy di delapan kotal pada 20 universitas
dengan total peserta 8.623 orang dan mencapai lebih
Dari sisi regulator, untuk tetap dapat menjawab dari 5.000 pengunduhan (download).
kebutuhan dan ekspektasi pasar, OJK saat ini tengah
mengembangkan berbagai inisiatif pengawasan Pada kegiatan sosialisasi, OJK memperkenalkan
berbasis teknologi informasi yang dapat menunjang modul Digital Financial Literacy guna memberikan
efektivitas dan efisiensi proses pengawasan atau edukasi terkait layanan keuangan digital, pemahaman
lebih dikenal dengan istilah Supervisory Technology terkait risiko yang melekat pada penggunaan IKD
(Suptech). Kehadiran pengawasan berbasis teknologi dan layanan keuangan digital lainnya, serta cara
informasi semakin meningkatkan keragaman, mitigasinya, sehingga dapat menjadikan masyarakat
frekuensi, dan eksposur layanan jasa keuangan kepada lebih berhati-hati dan bijak dalam penggunaan layanan
seluruh masyarakat. Untuk menghadapi tantangan digital. Sosialiasi kepada generasi Milenial tersebut
ini, OJK meluncurkan dua program customer support juga diharapkan menjadikan mahasiswa sebagai
tech berupa program customer sentiment analysis pioneer serta perpanjangan tangan (agent) OJK dalam
dan automated chatbot. Program customer sentiment memberikan literasi keuangan digital ke masyarakat
analysis, untuk menganalisis sikap yang diungkapkan luas di sekitarnya sehingga dapat memberikan dampak
konsumen dalam data tidak terstruktur seperti konten peningkatan literasi keuangan digital yang lebih tinggi.
media sosial, ulasan dan/atau keluhan konsumen untuk
dapat membantu OJK dalam proses pengawasan
market conduct serta mendeteksi potensi pelanggaran
yang dilakukan pelaku usaha secara lebih dini. Program
automated chatbot yang dibantu dengan teknologi
Artificial Intelligence dan Natural Language Processing
(NLP) diharapkan dapat menangani aduan secara lebih
cepat dan akurat.

Triwulan IV-2021 115


Pilot Project Kerja Sama IKD dan BPR

Saat ini terdapat berbagai penyelenggara fintech yang telah diatur oleh OJK di antaranya Fintech P2P
Lending, Fintech Securities Crowdfunding, dan Fintech Inovasi Keuangan Digital. Selain bekerjasama
dengan Fintech P2P Lending, BPR/S dapat berkolaborasi dan bermitra dengan Fintech IKD yang memiliki
ragam model bisnis antara lain credit scoring, aggregator, dan e-KYC.

OJK memfasilitasi BPR/S bekerja sama dengan fintech di bawah naungannya. Melalui kerja sama ini, BPR
dapat difasilitasi untuk mendapatkan dana deposito dari seluruh Indonesia tanpa tatap muka. Kerja sama
ini diharapkan menjadi solusi menguntungkan baik bagi BPR dan deposan untuk mengatasi kesulitan
menghimpun dana secara luas secara aman karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan
memberikan suku bunga lebih tinggi.

Selain menguntungkan bagi BPR dan deposan, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat inovasi
keuangan daerah, mempercepat pemerataan pembiayaan di daerah dan mendukung pemulihan ekonomi
nasional. Kemudahan BPR dalam menghimpun deposito juga akan memperkuat dukungan BPR kepada
UMKM setempat untuk menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, kolaborasi antara BPR dan IKD diharapkan juga dapat mendorong pertumbuhan aset BPR secara
efektif dan efisien serta mendapatkan publikasi secara lebih luas.

116 Laporan Triwulanan OJK


QR Code Download Games

QR Code Website OJK

Terkait aktivitas pencatatan IKD, OJK masih social network & robo advisor, project financing yang
menjalankan percepatan proses analisis atas bertransformasi menjadi securities crowdfunding, dan
pengajuan permohonan pencatatan IKD. Hingga blockchain based. Uji coba terhadap Klaster blockchain
triwulan IV-2021 OJK telah mencatatkan 84 based memiliki sampel regulatory sandbox yang lebih
Penyelenggara IKD untuk masuk ke dalam fase uji coba menitikberatkan pada crypto asset.
regulatory sandbox yang saat ini terdiri dari 16 klaster
atau vertikal model bisnis berbeda. Di samping itu, Total penyelenggara IKD hingga triwulan IV-2021
saat ini telah terdapat empat Klaster yang telah selesai berjumlah 84 Penyelenggara dengan rincian klaster
masa uji cobanya antara lain online gold depository, model bisnis sebagai berikut:

Grafik II - 2 | Klaster Model Bisnis Inovasi Keuangan Digital dan Jumlah Perusahaan

Inovasi Keuangan Digital

16 Klaster 84 Perusahaan

30 Aggregator 5 Financial 8 Financing 19 Credit Scoring 2 Funding 1 Online Distress


Planner Agent Agent Solution

5 Transaction 1 RegTech - PEP 1 RegTech - Digital 2 Tax and 1 Property Investment


Authentication Signature Accounting Management

1 Wealthtech 2 InsurTech 1 Insurance 4 E--Know Your 1 Insurance Broker


Hub Customer Marketplace

Terkait pelayanan OJK Infinity, selama triwulan IV-2021 2. Implementasi e-licensing melalui sistem GESIT
OJK Infinity tetap memberikan konsultasi secara (sesi konsultasi dengan industri, pencatatan, hingga
online. Selain itu, beberapa inisiatif dilaksanakan dalam regulatory sandbox diselenggarakan secara virtual
mendukung percepatan pemulihan ekonomi di masa menggunakan sarana pendaftaran elektronik)
pandemi, antara lain: dalam rangka pembatasan kegiatan aktivitas fisik
1. Percepatan proses pencatatan Inovasi Keuangan dan tatap muka untuk meminimalisir penyebaran
Digital yang diselenggarakan oleh industri dari yang COVID-19 serta menciptakan proses bisnis yang
sebelumnya setiap batch dibuka dan dilaksanakan lebih efektif dan efisien untuk seluruh pihak.
setiap 3 bulan saat ini menjadi setiap 2 bulan.

Triwulan IV-2021 117


Sinergi Percepatan Transformasi
Digital di Sektor Keuangan

1. OJK Virtual Innovation Day 2021

Sebagai salah satu inisiatif percepatan transformasi digital di sektor jasa keuangan, pada 11 Oktober 2021,
OJK menggelar OJK Virtual Innovation Day 2021 yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. Kebijakan OJK
mempercepat transformasi digital di sektor keuangan terfokus pada dua hal strategis, yaitu memberikan
layanan dan produk yang cepat, murah, dan kompetitif kepada masyarakat serta memberikan kemudahan
dan memperluas akses masyarakat yang unbankable dan para pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan
produk dan layanan keuangan digital.

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI Joko Widodo juga meminta agar momentum percepatan
digitalisasi keuangan harus diikuti dengan upaya membangun ekosistem keuangan yang kuat dan
berkelanjutan, bertanggungjawab, memiliki mitigasi risiko atas kemungkinan permasalahan hukum dan
sosial untuk mencegah kerugian dan meningkatkan perlindungan masyarakat.

2. Indonesia Fintech Summit 2021 dan Bulan Fintech Nasional 2021

OJK bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Fintech
Syariah Indonesia (AFSI), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyelenggarakan
kegiatan berskala internasional yakni Bulan Fintech Nasional (BFN) dan Indonesia Fintech Summit (IFS)
2021. Kegiatan dimaksud berlangsung selama satu bulan sejak 11 November hingga 12 Desember 2021 dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan adopsi penggunaan fintech pada masyarakat sekaligus berkontribusi
dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Pelaksanaan kegiatan BFN dan IFS merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menjadi wadah bagi
regulator, industri fintech, dan pemangku kepentingan lainnya di ekosistem keuangan digital di Indonesia.
Penyelenggaraan kegiatan terdiri dari sosialisasi dan edukasi, webinar, FGD serta berbagai program lainnya
untuk memperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat mengenai peran dan manfaat fintech khususnya
dalam meningkatkan adopsi layanan keuangan digital, daya saing sektor jasa keuangan, serta meningkatkan
edukasi dan perlindungan konsumen. Kegiatan ini juga diselenggarakan sebagai bagian dari program Road
to G20 atau program menuju chairmanship Indonesia di G20 pada tahun 2022, serta selaras dengan tema
besarnya yaitu “Recover Together, Recover Stronger”.

118 Laporan Triwulanan OJK


Bulan Fintech Nasional 2021 dibuka dengan peluncuran website cekfintech.id yang merupakan situs
pengecekan perusahaan fintech terdaftar di lembaga resmi Pemerintah. Peluncuran ini juga bertepatan
dengan Hari Fintech Nasional 11.11.

Pada kesempatan ini inisiatif dalam memperkuat fintech yang legal memperoleh dukungan penuh dari
otoritas terkait. Sesuai dengan kapasitasnya, OJK turut mendukung upaya mewujudkan fintech yang aman
dan nyaman melalui edukasi literasi untuk masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya melalui program
Digital Finance Innovation Roadmap OJK tahun 2021-2024.

Selama Bulan Fintech Nasional 2021 terdapat berbagai kegiatan yang ditujukan untuk memperkenalkan
produk layanan fintech di Indonesia serta kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan edukasi dan literasi
terkait perkembangan inovasi keuangan digital di Indonesia.

Sebagai puncak kegiatan Bulan Fintech Nasional 2021, telah dilaksanakan kegiatan The 3rd Indonesia
Fintech Summit 2021 dengan tema Fintech for Faster Economic Recovery: Collaboration in Balancing
Governance and Innovation. Kegiatan dibuka dengan keynote speech Presiden Republik Indonesia yang
diwakilkan oleh Menteri Keuangan RI. Dalam keynote speech tersebut disampaikan bahwa Pemerintah,
dan seluruh pelaku ekosistem keuangan digital di Indonesia senantiasa berkolaborasi untuk mendorong
percepatan digitalisasi sektor jasa keuangan, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Sebagai bagian dari ekosistem keuangan digital, fintech termasuk Inovasi Keuangan Digital telah
memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dengan menciptakan akses keuangan yang lebih
besar bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked dan underbanked). Selain
mendorong percepatan digitalisasi sektor jasa keuangan, Menteri Keuangan juga menghimbau bahwa perlu
ditingkatkan pula kewaspadaan masyarakat melalui edukasi dan literasi, dan juga memberikan perlindungan
hukum atas data pribadi dalam penggunaan layanan jasa keuangan di era digital.

Triwulan IV-2021 119


Memasuki hari terakhir The 3rd Indonesia Fintech Summit (IFS) 2021 Pemerintah dan asosiasi sepakat
untuk terus mendongkrak inklusi keuangan, agar semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan fintech,
sementara di sisi lain juga meningkatkan literasi keuangan digital.

Wakil Presiden Republik Indonesia dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya upaya-upaya


peningkatan literasi, sembari mendorong peningkatan model bisnis yang ditopang oleh kebijakan
yang afirmatif. Seluruh pemangku kebijakan, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika
(KemenKominfo), BI, OJK, dan asosiasi fintech perlu untuk berperan aktif dalam membantu terciptanya
kebijakan yang afirmatif untuk memajukan industri ekonomi dan keuangan digital yang dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat.

Capaian Statistik selama BFN & IFS 2021

111+ 290+ 1.100+ 200+


Kegiatan Virtual Lowongan
Pembicara dalam Pemberitaan dari
(Webinar, IG Live, pekerjaan pada
dan luar negeri Media Regional,
Podcast, dll) Virtual Job Fair,
yang mengisi BFN Nasional dan
selama BFN 2021 BFN 2021, dengan
dan IFS 2021 Internasional
609 total pelamar

Kalimantan: 9.384

73,6 juta + 1 juta + 130+


jangkauan ke
Partisipasi aktif Ragam Promosi 10 juta +
masyarakat yang (Tentative*)
masyarakat yang (Cashback,
membaca dan melihat Jumlah pengguna
menonton dan Discount, Referral
konten BFN & IFS 2021 baru
mengikuti kegiatan Promo, dll)
dengan total 22.728 BFN & IFN 2021 selama BFN & IFS
terdaftar melalui virtual 2021 Note: Tidak semua
platform companies mengumpulkan
capaian user dan transaksi*

Diselenggarakan selama 1 bulan berturut-turut sejak 11 November 2021 hingga 12 Desember 2021 acara IFS
2021 dan BFN 2021 disinyalir menjadi acara online terbesar di Indonesia di tahun 2021 khususnya berkaitan
ekosistem keuangan digital. Hal tersebut terbukti dari statistik jumlah peserta yang berpartisipasi dalam
acara maupun jumlah pengguna fintech selama acara berlangsung maupun capaian lain yang berkaitan
dengan kegiatan tersebut.

120 Laporan Triwulanan OJK


Melihat fenomena dan perkembangan penawaran Grafik II - 4 | Outstanding Fintech
layanan keuangan digital oleh entitas ilegal, OJK selalu Outstanding Pinjaman (Rp) Pertumbuhan yoy (RHS)
menghimbau kepada seluruh Penyelenggara IKD yang
Rp T %
berada di dalam regulatory sandbox untuk:
35 700
1. Tidak memiliki hubungan secara langsung dan/
atau tidak langsung baik dalam bentuk kepemilikian 30 600

maupun kerjasama bisnis dengan entitas illegal. 25 500


2. Tetap melakukan kegiatan usaha sesuai dengan 20 400
lingkup bisnis utama yang dicatatkan pada OJK.
15 300
3. Meningkatkan awareness dan melakukan
pemantauan mandiri (self assessment) terhadap 10 200
kegiatan IKD yang dimiliki dan perkembangan isu 100
5
terkait, mengingat saat ini terdapat beberapa
0 0
entitas ilegal yang juga melakukan peniruan media

Jan 19
Feb 19
Mar 19
Apr 19
May 19
Jun 19
Aug 19
Sep 19
Oct 19
Nov 19
Dec 19
Jan 20
Feb 20
Mar 20
Apr 20
May 20
Jun 20
Jul 19

Aug 20
Sep 20
Oct 20
Nov 20
Dec 20
Jan 21
Feb 21
Mar 21
Apr 21
May 21
Jun 21
Aug 21
Sep 21
Oct 21
Nov 21
Dec 21
Jul 20

Jul 21
komunikasi dan pemasaran menyerupai entitas
tercatat/terdaftar/berizin di OJK. Sumber: OJK

2.4 Stabilitas Sistem Keuangan Grafik II - 5 | Premi Asuransi

Premi Asuransi Umum Premi Asuransi Jiwa


Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan IV-
60%
2021 berada dalam kondisi normal, dengan kinerja
50%
intermediasi yang terus meningkat dan rasio kehati- 40%
hatian (prudensial) di lembaga jasa keuangan yang 30%
terjaga. OJK akan terus melakukan koordinasi dan 20%
sinergi kebijakan dengan Pemerintah, BI, dan LPS untuk 10%
0%
mendukung pemulihan ekonomi nasional dan sekaligus
-10%
menjaga stabilitas sistem keuangan. -20%
Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22
2.4.1 Lembaga Jasa Keuangan
Sumber: OJK

Intermediasi industri jasa keuangan pada triwulan IV-


2021 melanjutkan tren positif sejalan dengan indikator Dari sisi penghimpunan dana dari masyarakat, kinerja
perekonomian domestik yang terus mengalami penghimpunan dana terpantau cukup baik. Dana Pihak
perbaikan, antara lain terlihat dari peningkatan Ketiga (DPK) per Desember 2021 tumbuh sebesar
aktivitas masyarakat dan kembalinya mobilitas 12,21% yoy (Sept 21: 7,69% yoy), menjadi pertumbuhan
penduduk ke level prapandemi, serta perkembangan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Selanjutnya, total
pandemi yang relatif terkendali. Penyaluran kredit premi asuransi pada akhir triwulan IV-2021 tercatat
perbankan tercatat tumbuh 5,24% yoy (Sept 21: 2,21% masih tumbuh positif 7,21% yoy (Sept 21: 12,40% yoy)
yoy). Piutang pembiayaan juga melanjutkan tren untuk asuransi jiwa, namun masih terkontraksi untuk
perbaikan meskipun masih terkontraksi sebesar -1,49% premi asuransi umum/reasuransi -3,76% yoy (Sept 21:
yoy (Sept 21: -7,04% yoy). Outstanding penyaluran -0,75% yoy).
pinjaman fintech tercatat tumbuh sebesar 95,05%
(yoy) menjadi Rp29,88 triliun, sedikit termoderasi dari Sementara itu hingga triwulan IV-2021, perhimpunan
pertumbuhan September 2021 sebesar 116,18% (yoy). dana di pasar modal mencapai Rp363,29 triliun, yaitu
merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah yang
Grafik II - 3 | Kinerja Intermediasi IJK diiringi dengan penambahan 56 emiten baru. Dana yang
DPK Kredit Piutang Pembiayaan dihimpun sebagian besar akan dimanfaatkan sebagai
20%
modal kerja (43,72%) dan penyertaan (24,69%).
15%
10%
5%
0%
-5%
-10%
-15%
-20%
-25%
Jan 16 Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22

Sumber: OJK

Triwulan IV-2021 121


Daya tahan sektor jasa keuangan terhadap potensi Dari sisi risiko kredit, Rasio Non-Performing Loan (NPL)
peningkatan risiko ke depan dinilai masih cukup baik gross dan net perbankan per Desember 2021 tercatat
dengan profil risiko yang terjaga pada level yang masing-masing sebesar 3,00% dan 0,88% (Sept 21:
manageable. Hal ini ditunjukkan oleh permodalan 3,22% dan 1,04%). Rasio Non-Performing Financing
lembaga jasa keuangan sampai saat ini relatif terjaga (NPF) perusahaan pembiayaan relatif stabil dan
pada level yang tinggi. Tingkat Capital Adequacy tercatat sebesar 3,53% (Sept 21: 3,85%). Rasio NPL dan
Ratio (CAR) perbankan, Risk-Based Capital (RBC) NPF ini berada di bawah ketentuan maksimum yang
perasuransian, dan gearing ratio perusahaan telah ditetapkan dan masih berada pada level yang
pembiayaan yang berada di atas ketentuan minimum. masih manageable.
CAR perbankan per Desember 2021 tercatat sebesar
25,67%. Sementara itu, RBC industri asuransi Grafik II - 9 | Rasio NPL Perbankan
umum dan asuransi jiwa pada bulan Desember 2021 NPL Net
tercatat masing-masing sebesar 327,30%, dan 4,0%
539,75% (threshold 120%). Gearing ratio perusahaan 3,5%
pembiayaan di bulan September 2021 tercatat sebesar 3,0%
1,98 kali (threshold: 10%). 2,5%
2,0%
Grafik II - 6 | CAR Perbankan 1,5%
1,0%
Modal ATMR CAR (RHS) 0,5%
7.000 25% 0,0%
Jan 16 Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22
6.000
24%
5.000 Sumber: OJK

4.000 23%

3.000
Grafik II - 10 | Rasio NPF Perusahaan Pembiayaan
22%
2.000 6,0%
21%
1.000 5,0%
0 20% 4,0%
Jan 16 Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22
3,0%
Sumber: OJK
2,0%
1,0%
Grafik II - 7 | RBC Industri Perasuransian
0,0
Jan 16 Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22
RBC Asuransi Jiwa RBC Asuransi Umum (RHS)
Sumber: OJK

950% 380%
850% 360% Risiko likuiditas dan risiko pasar industri jasa
750% 340% keuangan dinilai juga masih manageable. Rasio Alat
320% Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) tercatat
650%
300%
550%
280%
sebesar 157,94% dan rasio Alat Likuid terhadap Dana
450% 260% Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat sebesar 35,12 %,
350% 240% pada Desember 2021. Eksposur perbankan terhadap
250% 220% risiko volatilitas nilai tukar juga dinilai masih rendah,
Jan 16 Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22
tercermin dari rasio Posisi Devisa Neto yang berada
Sumber: OJK
di tingkat 1,23%. Tingkat indikator risiko likuiditas dan
pasar tersebut masih berada jauh dari batas ketentuan
Grafik II - 8 | Gearing Ratio Perusahaan Pembiayaan yang telah ditetapkan. Di tengah kinerja pasar
3,40 keuangan yang terpantau relatif stabil pada triwulan IV-
3,20 2021, nilai investasi industri reksa dana, perasuransian,
3,00 dan dana pensiun menunjukkan adanya perbaikan. Nilai
2,80 Aktiva Bersih (NAB) triwulan IV-2021 tercatat tumbuh
2,60 sebesar 4,83% (qtq) (triwulan III-2021: 2,92% qtq).
2,40
Sementara itu, nilai investasi industri perasuransian
2,20
2,00 dan dana pensiun tumbuh masing-masing 4,40% (qtq)
1,80 dan 2,64% (qtq) (triwulan III-2021: 2,28% qtq dan 0,36%
1,60 qtq).
Jan 16 Jan 17 Jan 18 Jan 19 Jan 20 Jan 21 Jan 22

Sumber: OJK Berdasarkan data-data diatas, secara umum dapat


disimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan
Indonesia tetap terjaga dengan kinerja sektor keuangan
nasional yang cukup solid, di tengah pandemi yang
masih berlangsung.

122 Laporan Triwulanan OJK


2.4.2 Arah Kebijakan dalam Menjaga Stabilitas OJK dan KSSK terus berupaya mempererat
Sistem Keuangan koordinasi dan sinergi guna menjaga stabilitas sistem
keuangan. OJK berkomitmen untuk memperkuat
OJK berkomitmen untuk tetap memperkuat ketahanan ketahanan sektor jasa keuangan dalam menghadapi
dan stabilitas sektor jasa keuangan serta memantau tantangan global maupun domestik, termasuk
perkembangan isu ekonomi baik dari global maupun melalui peningkatan peran sektor jasa keuangan
domestik. Beberapa kebijakan untuk menjaga dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi
stabilitas sistem keuangan ke depan antara lain berupa nasional, khususnya kepada sektor-sektor prioritas dan
komitmen OJK mendorong peningkatan peran sektor menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
jasa keuangan dalam menjaga momentum akselerasi baru.
pemulihan ekonomi nasional serta mempersiapkan
sektor jasa keuangan dalam menghadapai normalisasi KSSK akan kembali menyelenggarakan rapat berkala
kebijakan di negara Advance Economies (AE). pada bulan April 2022.

Untuk meningkatkan integritas dan likuiditas pasar


keuangan, OJK bersama Pemerintah, BI, dan LPS
2.5 Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi
juga akan melanjutkan upaya pendalaman pasar
keuangan melalui penyiapan kerangka pengaturan dan
2.5.1 Pengembangan Pengawasan Terintegrasi
implementasi Central Counterparty (CCP) untuk produk
OTC derivatif suku bunga dan nilai tukar dan Sistem
Kegiatan pengembangan pengawasan terintegrasi
Penyelenggaran Pasar Alternatif (SPPA) untuk SBN.
yang dilakukan pada triwulan IV-2021, antara lain
sebagai berikut:
Dalam rangka mempersiapakan sektor jasa keuangan
1. Menyelenggarakan Rapat Komite Pengawasan
untuk menghadapi normalisasi kebijakan di Advance
Terintegrasi dalam rangka meningkatkan efektivitas,
Economies dan domestik, OJK akan meningkatkan
konsistensi, transparansi, dan efisiensi proses
pemantauan yang bersifat pre emptive dan ahead
pengambilan keputusan dalam pengawasan
the curve untuk memitigasi risiko kontraksi
terintegrasi berdasarkan risiko serta pembahasan
likuditas global, penguatan permodalan industri jasa
cross cutting issues lintas sektor.
keuangan untuk memperkuat ketahanan IJK dalam
2. Menyusun ketentuan internal OJK dan beberapa
mengantisipasi risiko, konsolidasi sektor jasa keuangan
pedoman internal pengawasan terintegrasi
untuk meningkatkan skala usaha dan daya saing, serta
berdasarkan risiko terhadap konglomerasi keuangan
menyelesaikan reformasi IKNB dan pengawasan sektor
untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung
jasa keuangan secara terintegrasi.
jawab pengawas konglomerasi keuangan dan
telah disosialisasikan kepada pengawas pada 24
2.4.3 Koordinasi Antarlembaga dalam Menjaga
Desember 2021.
Stabilitas Sistem Keuangan
3. Menyusun rencana pengembangan sistem informasi
pengawasan terintegrasi dalam rangka mendukung
OJK senatiasa melakukan koordinasi dengan
pengawasan terintegrasi berdasarkan risiko
lembaga-lembaga terkait, terutama melalui Komite
terhadap konglomerasi keuangan menjadi lebih
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). UU PPKSK telah
optimal.
mengamanatkan KSSK untuk menyelenggarakan rapat
4. Melakukan penguatan pengawasan terintegrasi
berkala sebanyak satu kali setiap tiga bulan. Menteri
untuk mengoptimalkan pengawasan terintegrasi
Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan
berdasarkan risiko terhadap konglomerasi keuangan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua
melalui pelaksanaan capacity building kepada
Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
pengawas.
telah melaksanakan pertemuan rutin tersebut dalam
Rapat Berkala KSSK pada Jumat, 28 Januari 2022
melalui konferensi video. Dalam rapat berkala tersebut,
KSSK menyimpulan Stabilitas Sistem Keuangan
(SSK) triwulan IV 2021 berada dalam kondisi normal
seiring penurunan kasus Covid-19 dalam negeri yang
mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.

Triwulan IV-2021 123


Meningkatkan Peran Jasa Keuangan dalam
Sustainable Finance untuk Mencapai SDGS

A. Sustainable Banking and Finance Network (SBFN)

SBFN merupakan komunitas yang bersifat voluntary yang terdiri dari regulator sektor keuangan dan
asosiasi perbankan di negara berkembang (emerging market) yang berkomitmen untuk memajukan
keuangan berkelanjutan sejalan dengan international best practices. Hingga saat ini keanggotaan SBFN
terdiri atas 61 institusi dari 43 negara dan berdasarkan struktur organisasinya, kelembagaan SBN terdiri
dari tiga Working Group (WG) yakni WG Measurement, WG Sustainable Finance Instruments, WG Data &
Disclosure Working Group serta Task Force yang bernama International Development Association (IDA)
Task Force. Adapun dalam WG Measurement, OJK memiliki peran strategis sebagai Chair.

Pada 2 November 2021, SBFN telah meluncurkan Global Progress Report 2021. Dalam laporan tersebut,
Indonesia mampu mempertahankan posisinya sebagai negara di maturing stage bersama dengan China
dan Kolombia sebagaimana di bawah. Di level tersebut, Indonesia berada di tahap consolidating yang
secara umum berarti memiliki kerangka keuangan berkelanjutan nasional yang komprehensif yang telah
mencakup seluruh SJK (perbankan, pasar modal, industri keuangan non-bank).

B. ASEAN Taxonomy Board (ATB)

ASEAN Taxonomy Board (ATB) merupakan forum yang dibentuk di bawah naungan ASEAN Finance
Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) dengan didukung oleh ASEAN Capital Markets
Forum (ACMF), ASEAN Insurance Regulators Meeting (AIRM), ASEAN Senior Level Committee on Financial
Integration (SLC) dan ASEAN Working Committee on Capital Market Development (WC-CMD).
ATB memiliki tiga working group, yang terdiri dari WG 1 - Conceptual Framework and Principles (CFP),
WG 2 - Standards and Technical Criteria (STC) dan WG 3 - Market Facing and Resourcing (MFR). Dalam
menjalankan fungsinya, ATB secara rutin menyerahkan laporan kepada AFMGM serta memfasilitasi
kegiatan konsultasi untuk para anggotanya.

124 Laporan Triwulanan OJK


Anggota ATB terdiri dari Autoriti Monetari Brunei Darussalam, Monetary Authority of Singapore
(MAS), Bank Negara Malaysia (BNM), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank of Thailand (BOT), Securities
Commission Malaysia, dan Philippines Insurance Commission.

Pada 10 November 2021, telah diluncurkan ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance Version 1. Taksonomi
ASEAN memiliki fokus awal pada tujuan lingkungan (khususnya perubahan iklim) serta bertujuan untuk
menjadi acuan bagi proyek dan kegiatan berkelanjutan di ASEAN serta membantu emiten dan investor
memahami dampak keberlanjutan dan pengambilan keputusan dari suatu proyek/kegiatan ekonomi.
Taksonomi ASEAN bersifat living document yang ke depan dapat direvisi untuk mempertimbangkan
perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi.

Taksonomi ASEAN mengkategorikan sektor berdasarkan klasifikasi ISIC ke dalam tiga klasifikasi utama
yakni sektor ‘green’, ‘amber’, atau ‘red’. Untuk mengakomodir berbagai keragaman dan tingkat kesiapan
ASEAN Member States (AMS), Taksonomi ASEAN menggunakan multi-tiered concept yang terdiri dari
Foundation Framework dan Plus Standard. Foundation framework merupakan kerangka yang digunakan
untuk pemangku kepentingan di sektor keuangan dan perusahaan bisnis AMS yang terdiri dari general
dan specific principles untuk menentukan suatu sektor termasuk green, amber atau red. Selanjutnya,
Plus Standard melengkapi Foundation Framework dengan pendekatan stacked approach pada penentuan
activity-level criteria yang terdiri dari thresholds dan metrics sebagai acuan kelayakan suatu aktivitas ke
dalam klasifikasi green, amber, atau red.

Versi pertama Taksonomi ASEAN dimaksudkan sebagai dasar konsultasi, diskusi, dan kolaborasi untuk
mengembangkan Taksonomi yang lebih komprehensif dengan pendekatan secara holistik ke depannya.

C. Taksonomi Hijau Indonesia

Taksonomi hijau merupakan pedoman dalam pengembangan produk-produk inovatif dan/atau keuangan
berkelanjutan serta sustainable financial disclosure. Inisiatif ini juga sejalan dengan pengembangan
regulasi mengenai pelaporan Industri Jasa Keuangan ke OJK. Taksonomi Hijau bersifat terbuka, sehingga
dapat mengantisipasi adanya penambahan sektor baru yang dapat dikategorikan sebagai sektor hijau
(bersifat living document).

Dalam proses penyusunannya, OJK melibatkan 43 Direktorat Jenderal/ Unit Eselon I di 8 Kementerian
untuk mengonfirmasi mengkonfirmasi ambang batas (threshold) kriteria hijau yang tercantum dan
telah didasarkan pada kebijakan, serta ketentuan yang berlaku. OJK juga turut melibatkan peran LJK,
Akademisi, Lembaga Internasional, NGO/LSM, dan Kementerian/Lembaga lainnya guna mengembangkan

Triwulan IV-2021 125


Taksonomi Hijau yang sesuai dengan best practices Internasional dan implementatif untuk para
penggunanya, khususnya LJK.

Taksonomi Hijau mengkasifikasikan sektor ekonomi ke dalam kategori sektor hijau, kuning, dan merah.
Sektor ekonomi yang dikategorikan dalam sektor hijau didefinisikan sebagai kegiatan usaha yang
melindungi, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta mematuhi standar tata kelola yang ditetapkan
pemerintah dan menerapkan praktik terbaik di tingkat nasional ataupun tingkat internasional. Selanjutnya,
sektor kuning merupakan klasifikasi dari Kegiatan usaha yang memenuhi beberapa kriteria/ambang batas
hijau. Penentuan manfaat kegiatan usaha ini terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan masih
harus ditetapkan melalui pengukuran serta dukungan praktik terbaik lainnya. Sedangkan, sektor merah
diartikan sebagai kegiatan usaha yang tidak memenuhi kriteria/ambang batas kuning dan/atau hijau.

Terdapat 2.733 sektor dan subsektor yang telah dikaji, dan 919 di antaranya dapat dipetakan pada
subsektor/kelompok/kegiatan usaha (KBLI Level 5) serta terklarifikasi mengenai ambang batasnya oleh
kementerian teknis terkait. Dari 919 subsektor/ kelompok/kegiatan usaha tersebut, terdapat 904 yang
belum dapat dikategorikan secara langsung sebagai sektor hijau (terdapat prasyarat yang harus dipenuhi
terlebih dahulu), sementara 15 lainnya dapat masuk secara langsung sebagai kategori hijau.

Ke depan, Taksonomi Hijau diharapkan dapat menjadi (1) dasar penyusunan kebijakan insentif
dan disinsentif, (2) pedoman untuk keterbukaan informasi dan manajemen risiko serta (3) dasar
pengembangan inovasi produk dan/atau jasa keuangan berkelanjutan bagi SJK. Selanjutnya,
pengembangan Taksonomi Hijau Indonesia diharapkan dapat memberikan gambaran atas klasifikasi
suatu sektor/subsektor yang telah dikategorikan hijau dengan mengadopsi prinsip berbasis ilmiah. Hal ini
bertujuan untuk menghindari adanya praktik greenwashing.

D. Pendirian Task Force Keuangan Berkelanjutan

Dalam rangka mengakselerasi implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia, OJK membentuk Task
Force Keuangan Berkelanjutan di SJK yang telah disahkan melalui Keputusan Dewan Komisioner No.21/
KDK.01/2021 tanggal 16 November 2021 tentang Pembentukan Task Force Keuangan Berkelanjutan di SJK.

Task Force Keuangan Berkelanjutan SJK yang beranggotakan 43 LJK, 1 SRO (PT Bursa Efek Indonesia) dan
7 Perusahaan Publik yang bertujuan untuk:
1. Sebagai platform koordinasi dan kolaborasi antara OJK dan industri jasa keuangan yang terintegrasi
untuk ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia, termasuk berperan aktif dalam fora
internasional; serta
2. Meningkatkan pembiayaan hijau (green financing) yang mendukung pencapaian target pengurangan
emisi karbon.

Ke depannya, Task Force Keuangan Berkelanjutan yang beranggotakan perwakilan SJK ini diharapkan
menjadi forum koordinasi pengembangan Sustainable Finance bagi SJK di Indonesia dan menfasilitasi
sebagai forum diskusi atas perkembangan isu-isu yang menjadi pembahasan dalam fora internasional
lainnya, yang secara spesifik mengangkat tema Keuangan Berkelanjutan dan permasalahan mengenai
climate-related financial risk.

126 Laporan Triwulanan OJK


2.5.2 Penyaluran Kredit dan KUR Sektor Prioritas

A. Agribisnis

Per triwulan IV-2021, total penyaluran kredit Perbankan sebesar Rp113,48 triliun dan KI berasal dari subsektor
ke sektor Agribisnis sebesar Rp814,99 triliun. Perkebunan Kelapa Sawit sebesar Rp197,43 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor Agribisnis pada triwulan Sementara pertumbuhan kredit secara yoy ditopang
IV-2021 tumbuh 2,13% (qtq) atau tumbuh 7,16% (yoy). subsektor Perdagangan Ekspor Teh (4.062,36%) untuk
Porsi terbesar penyumbang KMK berasal dari subsektor KMK dan Pertanian Hortikultura Sayuran yang dipanen
Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang yang Sekali Bawang Merah (1.640,61%) untuk KI.
Didominasi Makanan, Minuman, dan Tembakau

Grafik II - 11 | Penyaluran Kredit Sektor Agribisnis


Rp triliun
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
TW I- TW II- TW III- TW IV- TW I- TW II- TW III- TW IV- TW I- TW II- TW III- TW IV- TW I- TW II- TW III- TW IV-
2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2020 2020 2020 2020 2021 2021 2021 2021

Secara total kredit (KMK dan KI), porsi terbesar Minuman, dan Tembakau (Rp134,62 triliun) serta
penyumbang kredit di sektor agribisnis berasal dari Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman,
sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit (Rp269,81 triliun). Atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan (Rp50,68
Selanjutnya diikuti oleh subsektor Perdagangan Eceran triliun).
Berbagai Macam Barang yang Didominasi Makanan,

Grafik II - 12 | 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Agribisnis

Kredit (Rp Triliun) %NPL Total


300 269,81 4,5%
3,87% 3,71% 4,0%
250
2,90% 3,00% 3,5%
200 2,54% 3,0%
2,35% 2,29%
2,18% 2,5%
150 1,67% 134,62 2,0%
1,46%
100 1,5%
50,68 39,42 1,0%
50 27,52 22,98 21,86 19,48 17,77 14,51 0,5%
0 0,0%
Perkebunan Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan Pertanian Pembibitan Perdagangan
Kelapa Sawit Eceran Eceran Dalam Negeri Besar Dalam Eceran Dalam Negeri Padi dan Budidaya Besar
Berbagai Komoditi Makanan Negeri Komoditi Beras Unggas Berdasarkan
Makanan Makanan Makanan

Dalam hal kualitas kredit, tingkat NPL kredit sektor sebesar 0,28% dari triwulan III-2021). Berdasarkan
Agribisnis pada triwulan IV-2021 berada di level 2,32% sub sektor, tingkat NPL terbesar untuk KMK berasal
atau turun 0,42% dari triwulan sebelumnya sebesar dari Perdagangan Ekspor Hasil Tanaman Pangan dan
2,74%. Tingkat NPL KMK tercatat berada di level Perkebunan (31,15%) dan KI berasal dari Perdagangan
2,54% (turun sebesar 0,50% dari triwulan III-2021), Dalam Negeri Kopra (20,41%).
sedangkan NPL KI tercatat berada di level 1,92% (turun

Triwulan IV-2021 127


Grafik II - 13 | NPL Sektor Agribisnis

4,0%
3,5%
3,0%
2,5%
2,0%
NPL 2,3%
1,5%
1,0%
0,5%
0,0%

Secara nominal, penyumbang NPL terbesar sektor dan Tembakau Lain (Rp1,53 triliun/proporsi 8,08%).
agribisnis berasal dari subsektor Perkebunan Kelapa Sementara sub sektor dengan NPL tertinggi berasal
Sawit (Rp4,51 triliun/proporsi 23,86%). Selanjutnya dari Perdagangan Ekspor Hasil Tanaman Pangan dan
diikuti subsektor Perdagangan Eceran Berbagai Macam Perkebunan (30,57%). Selanjutnya diikuti Perdagangan
Barang yang Didominasi Makanan, Minuman, dan Ekspor Hasil Tanaman Pangan dan Perkebunan
Tembakau (Rp3,90 triliun/proporsi 20,66%), dan sub (25,44%) dan Perdagangan Impor Beras (14,34%).
sektor Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman

Grafik II - 14 | 10 Sub Sektor Agribisnis dengan NPL Terbesar

Per triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke sektor sebesar Rp15,42 triliun dan KI berasal dari subsektor
Agribisnis sebesar Rp101,51 triliun. Penyaluran KUR Perkebunan Kelapa Sawit sebesar Rp7,54 triliun.
ke sektor Agrisbisnis pada triwulan IV-2021 tercatat Sementara, pertumbuhan KUR secara yoy ditopang
turun 1,68% (qtq) dan naik 3,60% (yoy). Porsi terbesar oleh subsektor Pertanian Palawija Kacang-kacangan
penyumbang KUR KMK berasal dari subsektor Lain (714,77%) untuk KMK dan Perdagangan Besar
Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang yang Dalam Negeri Hasil Kehutanan dan Perburuan Lain
Didominasi Makanan, Minuman, dan Tembakau (782,39%) untuk KI.

Grafik II - 15 | Penyaluran KUR Sektor Agribisnis

Rp triliun
120

100

80

60

40

20

128 Laporan Triwulanan OJK


NPL KUR di sektor Agribisnis untuk KMK berada di stabil namun cenderung menurun. Berdasarkan sub
level 1,10% (turun sebesar 0,24% dari triwulan III-2021) sektor, penyumbang NPL KUR terbesar untuk KMK
dan KI berada di level 1,09% (turun sebesar 0,22% dari berasal dari Perdagangan Impor Cengkeh (49,29%) dan
triwulan III-2021). NPL KUR di sektor Agribisnis tercatat KI berasal dari Perdagangan Impor Beras (26,37%).

Grafik II - 16 | NPL KUR Sektor Agribisnis


3,0%

2,5%

2,0%

1,5%

1,0%
NPL 1,10%
0,5%

0,0%

B. Manufaktur

Kondisi sektor manufaktur dilihat dari angka dan posisi triwulan III-2021. Hal ini antara lain didukung
penyaluran kredit perbankan sampai triwulan IV-2021 kondisi pandemi yang berangsur pulih pada triwulan
membaik dibandingkan posisi yang sama tahun 2020 IV-2021.

Grafik II - 17 | Penyaluran Kredit Sektor Manufaktur


Rp triliun
1.200,00

1.000,00

800,00

600,00

400,00

200,00

0,00

Pada triwulan IV-2021, total penyaluran kredit Industri Kimia dan Barang-barang dari Bahan Kimia
perbankan ke sektor manufaktur meningkat 4,29% qtq sebesar Rp101,89 T (KMK Rp68,55 T; KI Rp33,33 T) dan
dan 6,43% yoy menjadi Rp951,11 triliun. Total penyaluran Industri Kertas, Barang dari Kertas dan sejenisnya
kredit terbesar kepada industri makanan dan minuman sebesar Rp86,78 T (KMK Rp61,22 T; KI Rp25,56 T).
sebesar Rp248,09 T (KMK Rp175,76 T; KI Rp72,33 T),

Grafik II - 18 | 10 Sektor Industri Penerima Kredit Terbesar di Sektor Manufaktur

Total Kredit (Rp Triliun) %NPL Total

28,51%
300 30,00%
248,09
250 25,00%
200 20,00%
150 11,75% 15,00%
101,89 8,78% 10,20%
100 86,79 78,77 10,00%
62,85 60,25 55,31
2,07% 40,75
50 1,53% 1,18% 3,00% 25,56 25,17 5,00%
0,91% 0,80%
0 0,00%
Industri Industri Kimia Industri Industri Industri Industri Karet, Industri Industri Industri Industri
Makanan dan dan Barang- Kertas, Logam Dasar Tekstil Barang dari Barang Galian Furnitur Kendaraan Mesin dan
Minuman barang dari Barang dari Karet, dan bukan Logam dan Industri Bermotor Perlengkapannya
Bahan Kimia Kertas, dan Barang dari Pengolahan
Sejenisnya Plastik Lainnya

Triwulan IV-2021 129


Dari 10 sektor industri dengan penyaluran kredit Dalam hal kualitas kredit di sektor manufaktur, per
perbankan terbesar, sektor industri tekstil dan pakaian triwulan IV-2021 total NPL 5,18%, dengan tingkat
jadi merupakan sektor industri dengan rasio NPL NPL KMK tercatat membaik dari sebesar 5,47% pada
tertinggi yaitu 28,51% dan 12,06%, sementara industri triwulan III-2021 menjadi sebesar 5,08% (turun 0,39%)
makanan dan minuman memiliki rasio NPL relatif dan NPL KI tercatat membaik dari sebesar 5,90% pada
rendah sebesar 1,53%. triwulan III-2021 menjadi sebesar 5,44% (turun 0,46%).

Grafik II - 19 | NPL Kredit Sektor Manufaktur


7,00%
NPL 5,18%
6,00%
5,00%
4,00%
3,00%
2,00%
1,00%
0,00%

Secara nominal, penyumbang NPL terbesar sektor Industri tekstil juga merupakan industri dengan rasio
manufaktur berasal dari industri tekstil dengan NPL tertinggi pada sektor manufaktur yaitu sebesar
nominal NPL sebesar Rp17,91 T atau 36,38% dari total 28,51%, kemudian industri pakaian jadi sebesar 12,06%
nominal kredit bermasalah pada sektor manufaktur. dan industri furniture dan pengolahan lainnya sebesar
Industri dengan nominal NPL terbesar berikutnya 11,75%.
adalah industri karet, barang dari karet dan barang dari
plastik (nominal NPL Rp5,29 triliun/proporsi 13,70%)
dan industri furnitur dan industri pengolahan lainnya
(nominal NPL Rp4,79 triliun/proporsi 10,74%).

Grafik II - 20 | 10 Industri dengan Tingkat NPL Tertinggi


Tekstil 28,51%
Pakaian Jadi 12,06%
Furnitur dan Industri Pengolahan Lainnya 11,75%
Mesin dan Perlengkapannya 10,20%
Karet, Barang dari Karet, dan Barang dari Plastik 8,78%
Radio, Televisi, dan Peralatan Komunikasi, serta Perlengkapannya 8,63%
Daur Ulang 8,46%
Kayu, Barang-barang dari Kayu (tidak termasuk mebeller), dan Barang- 7,17%
barang dari Anyaman Rotan, Bambu dan Sejenisnya
Barang dari Logam, Kecuali Mesin dan Peralatannya 5,83%
Penerbitan, Percetakan dan Reproduksi Media 5,29%

Pada triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke sektor (qtq) dan meningkat 7,01% (yoy). Porsi penyaluran KUR
manufaktur sebesar Rp13,12 triliun, yang terdiri dari KI dan KMK terbesar berasal dari subsektor Industri
KMK sebesar Rp10,70 triliun dan KI sebesar Rp2,42 Makanan & Minuman sebesar Rp968,29 miliar dan
triliun. Total penyaluran KUR dimaksud turun 3,89% Rp3,68 triliun.

Grafik II - 21 | KUR Sektor Manufaktur

KMK KI Total
Rp triliun

30,00 13,82 13,78 13,32 13,69


12,51 13,10
11,81
25,00 10,51 10,68 10,89

20,00
7,79 7,59
6,79 7,02 2,84 2,93 2,75 2,56 2,42
15,00 5,86 6,21 2,51 2,33
1,84 1,86 2,05
10,00 0,24 1,18 1,25
2,03 2,26 1,07 10,86
10,99 10,57 10,00 11,13 10,70
5,00 8,67 8,82 9,49 8,84
5,72 6,79 6,61 6,34
0,00 3,83 3,95

130 Laporan Triwulanan OJK


NPL KUR sektor manufaktur membaik sejalan dengan KI membaik dari 2,358% pada triwulan III-2021 menjadi
peningkatan total penyaluran KUR, baik pada KMK 2,13% (turun 0,21%). Subsektor penyumbang NPL KMK
maupun KI. NPL KMK membaik dari 1,96% pada dan KI tertinggi adalah subsektor Industri Makanan &
triwulan III 2021 menjadi 1,49% (turun 0,48%) dan NPL Minuman.

Grafik II - 22 | NPL KUR Sektor Manufaktur

NPL KMK NPL KI Total NPL


4,00%
3,38%
3,50%
2,14% 2,03%
3,00% 1,60%
1,55% 2,48% 2,35%
2,50% 1,45% 2,13%
1,40% 1,22% 1,37%
1,78% 1,68% 1,16%
2,00% 1,53% 1,52% 1,04%
1,33% 0,86% 0,94% 0,79% 1,29%
1,16% 0,62% 0,57% 2,06% 1,96%
1,50% 0,92% 0,91% 0,81% 0,61%
1,00% 1,40% 0,68% 0,65% 1,49%
1,33% 1,44% 1,34%
1,08% 1,16% 1,12%
0,50% 1,06% 0,85% 0,97%
0,84% 0,61% 0,55%
0,00%

C. Pariwisata

Per triwulan IV-2021, total penyaluran kredit Perbankan triliun) untuk KMK dan Hotel Bintang (Rp57,74 triliun)
ke sektor Pariwisata sebesar Rp235,97 triliun atau untuk KI. Sementara pertumbuhan kredit secara yoy
tumbuh 0,98% (qtq) dan 4,54% (yoy). Porsi terbesar ditopang sub sektor Penyediaan Makan Minum Lainnya
penyumbang kredit di sektor pariwisata yaitu berasal (49,36%) untuk KMK dan Angkatan Jalan Rel (16,72%)
dari sub sektor Angkutan Udara Berjadwal (Rp15,62 untuk KI.

Grafik II - 23 | Penyaluran Kredit Sektor Pariwisata


Rp triliun
250

200

150

100

50

Secara total kredit (KMK dan KI), porsi terbesar Angkutan Jalan Rel (Rp17,57 triliun), Jasa Akomodasi
penyumbang kredit di sektor pariwisata berasal dari Lainnya (Rp17,49 triliun), Penyediaan Makan Minum
sub sektor Hotel Bintang (Rp66,87 triliun). Selanjutnya Lainnya (Rp14,31 triliun), Angkutan Jalan Dalam Trayek
diikuti oleh sub sektor Angkutan Laut Domestik Untuk Penumpang (Rp9,41 triliun), Angkutan Laut
(Rp47,91 triliun), Angkutan Udara Berjadwal (Rp19,34 Internasional (Rp6,80 triliun) dan Jasa Perjalanan
triliun), Restoran atau Rumah Makan (Rp19,02 triliun), Wisata (Rp4,66 triliun).

Grafik II - 24 | 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Pariwisata

Total Kredit (Rp Triliun) %NPL Total

80,00 12,00%
66,87 10,00%
70,00 10,00%
60,00
6,71% 47,91 6,96% 8,00%
50,00
40,00 4,82% 6,00%
30,00 19,07
2,24% 19,34 17,57 17,49 9,41 4,00%
20,00 2,48% 14,31 6,80
1,53%
10,00 0,13% 0,63% 4,66 2,00%
0,05%
0,00 0,00%
Hotel Bintang Angkutan Angkutan Restoran Angkutan Jasa Penyediaan Angkutan Angkutan Jasa Perjalanan
Laut Udara atau Rumah Jalan Rel Akomodasi Makan dan Jalan Dalam Laut Wisata
Domestik Berjadwal Makan Lainnya Minum Trayek untuk Internasional
Lainnya Penumpang

Triwulan IV-2021 131


Dalam hal kualitas kredit di sektor pariwisata, per 0,33% dari triwulan III-2021). Jika dilihat dari sub-
triwulan IV-2021 total NPL 4,80% atau meningkat sektornya, penyumbang NPL terbesar untuk KMK dan
0,32% dari triwulan sebelumnya. Tingkat NPL KMK KI berasal dari Angkutan Penyeberangan Domestik
tercatat berada di level 3,14% (meningkat sebesar untuk dengan NPL masing-masing sebesar 45,87% dan
0,35% dari triwulan III-2021), sedangkan NPL KI 65,25%.
tercatat berada di level 5,63% (meningkat sebesar

Grafik II - 25 | NPL Kredit Sektor Pariwisata


NPL KMK NPL KI
Rp miliar
7,00%
6,00%
5,00%
NPL 4,80%
4,00%
3,00%
2,00%
1,00%
0,00%

Secara nominal, penyumbang NPL terbesar pada Sementara sub sektor dengan NPL tertinggi berasal
sektor pariwisata berasal dari sub sektor Hotel Bintang dari Angkutan Penyeberangan Domestik (64,24%).
(NPL Rp4,49 triliun/proporsi 39,64%). Selanjutnya Selanjutnya diikuti Angkutan Udara Khusus (21,64%)
diikuti sub sektor Jasa Akomodasi Lainnya (Rp1,75 dan Jasa Akomodasi Lainnya (10,00%).
triliun/proporsi 15,45%) dan Angkutan Penyeberangan
Domestik (Rp1,61 triliun/ proporsi 14,25%).

Grafik II - 26 | 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar

Jasa Akomodasi Lainnya 10,00%


Angkutan Jalan Tidak Dalam Trayek Untuk Penumpang 8,42%
Hotel Melati 8,33%
Jasa Perjalanan Wisata 6,96%
Hotel Bintang 6,71%
Penyediaan Makan Minum Lainnya 4,82%
Restoran atau Rumah Makan 2,48%
Angkuta Laut Domestik 2,24%
Angkutan Sungai dan Danau 2,00%
Angkutan Jalan Dalam Trayek Untuk Penumpang 1,53%

0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00%

Per triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke sektor dan KI. Sementara pertumbuhan KUR secara yoy
Pariwisata sebesar Rp12,30 triliun atau menurun ditopang sub sektor Angkutan Jalan Tidak Dalam
1,31% (qtq) dan meningkat 91,84% (yoy). Porsi terbesar Trayek Untuk Penumpang untuk KMK dan Angkutan
penyumbang KUR di sektor pariwisata yaitu berasal Laut Internasional untuk KI.
dari sub sektor Jasa Akomodasi Lainnya untuk KMK

Grafik II - 27 | Penyaluran KUR Sektor Pariwisata


Rp triliun
14
12
10
8
6
4
2
0

132 Laporan Triwulanan OJK


NPL KUR di sektor Pariwisata berada di level 1,10% atau sebesar 0,20% dari triwulan III-2021). Jika dilihat dari
turun 0,21% dari triwulan sebelumnya. Tingkat NPL sub-sektornya, penyumbang NPL KUR terbesar untuk
KMK berada di level 1,10% (menurun sebesar 0,22% dari KMK berasal dari Penyediaan Makan Minum lainnya dan
triwulan III-2021) dan KI berada di level 1,11% (menurun KI berasal berasal dari Jasa Akomodasi lainnya.

Grafik II - 28 | NPL KUR Sektor Pariwisata


KMK KI
3,00%

2,50%

2,00%

1,50%
NPL 1,10%
1,00%

0,50%

0,00%

D. Perikanan

Pada triwulan IV-2021, total penyaluran kredit subsektor Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil
perbankan ke sektor perikanan sebesar Rp 28,94 Perikanan yaitu sebesar Rp7,34 triliun atau turun 0,18%
triliun. Penyaluran kredit ke sektor perikanan pada (qtq), diikuti dengan penyaluran ke subsektor Perikanan
triwulan IV-2021 tumbuh 3,22% (qtq) atau tumbuh Lain dengan KI sebesar Rp1,71 triliun atau turun 4,62%
16,07% (yoy). Penyaluran KMK terbesar kepada (qtq).

Grafik II - 29 | Penyaluran Kredit Sektor Perikanan


KMK KI Total Rp miliar
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0

Secara total kredit, penyaluran kredit terbesar kepada kepelabuhan. Setelah merger, pada tahun 2022 lini
subsektor Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil bisnis pengolahan dan perdagangan ikan akan menjadi
Perikanan (Rp8,06 triliun). Pada triwulan IV-2021, rasio kontribusi utama bisnis perikanan.
NPL subsektor ini membaik dari 9,47% pada triwulan
III-2021 menjadi 3,47% pada triwulan IV-2021. Sebelum Selanjutnya penyaluran kredit terbesar kepada
BUMN Perikanan merger, lini bisnis pengolahan dan subsektor Perikanan Lain (Rp4,18 triliun), Budidaya
perdagangan ikan PT Perindo masih kurang optimal Biota Air Tawar Lain (Rp3,12 triliun), dan Penangkapan
karena penopang pendapatannya adalah lini bisnis Ikan Lain (Rp3,01 triliun).

Grafik II - 30 | 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Perikanan


Kredit NPL

9,00 8,06 16,89% 18,00%


8,00 16,00%
7,00 14,00%
6,00 12,00%
3,01
5,00 4,18 10,00%
4,00 3,12 7,00% 8,00%
5,22% 6,00%
3,00 2,19 1,62 0,87 0,76
3,47% 0,80
2,00 2,02% 1,52% 1,15 2,34% 2,61% 4,00%
1,64%
1,00 0,72% 2,00%
0,00 0,00%
Perdagangan Perikanan Budidaya Penangkapan Perdagangan Jasa Penangkapan Budidaya Budidaya Budidaya Biota
Besar Dalam Lain Biota Air Ikan Lain Ekspor Hasil Perikanan Ikan di Biota Air Biota Air Laut Rumput
Negeri Hasil Tawar Lain Perikanan Lain Perairan Payau Udang Tawar Udang Laut
Perikanan Umum

Triwulan IV-2021 133


Dalam hal kualitas kredit di sektor perikanan, per menjadi sebesar 6,88% pada triwulan IV-2021 (turun
triwulan IV-2021 tingkat NPL KMK tercatat membaik 0,26%). Subsektor penyumbang NPL terbesar untuk
dari sebesar 5,91% pada triwulan III-2021 menjadi KMK berasal dari Perdagangan Besar Dalam Negeri
sebesar 4,20% (turun 0,29%), NPL KI juga tercatat Hasil Perikanan, sedangkan untuk KI berasal dari
membaik dari sebesar 9,26% pada triwulan III-2021 Penangkapan Ikan Tuna.
Grafik II - 31 | NPL Kredit Sektor Perikanan
NPL KMK NPL KI
12,00%

10,00%

8,00%

6,00%

4,00%

2,00%

0,00%

Penyumbang NPL terbesar pada sektor perikanan dalam bidang penangkapan TCT serta menjawab isu
berasal dari subsektor Perdagangan Besar Dalam seputar pengelolaan, tujuan pengelolaan perikanan,
Negeri Hasil Perikanan sebesar 20,32% atau Rp279,83 dan rencana langkah-langkah pengelolaan TCT.
miliar dan selanjutnya subsektor Penangkapan Ikan
Tuna sebesar 16,87% atau Rp232,31 miliar. Selanjutnya, subsektor yang menyumbang NPL
tertinggi adalah subsektor Penangkapan Ikan di
Adapun subsektor dengan NPL tertinggi berasal Perairan Umum (16,89%), Budidaya Biota Laut
dari Penangkapan Ikan Tuna (42,95%). Pemerintah Tuna (12,88%), Pembenihan Biota Laut (12,23%),
menyusun revisi rencana pengelolaan perikanan (RPP) Penangkapan Ikan Lain (7,00%), Perikanan Lain (5,22%),
Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT) yang menjadi arah Budidaya Biota Laut Lain (4,38%), Penangkapan
dan pedoman dalam pelaksananaan pengelolaan Curstacea, Mollusca, dan Biota Lain di Perairan Umum
sumber daya ikan (SDI) dalam bidang penangkapan TCT. (4,18%), Jasa Sarana Produksi Perikanan Darat (3,66%),
Rencana pengelolaan dimaksud akan memuat status dan Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Perikanan
perikanan dan rencana strategis pengelolaan perikanan (3,47%).

Grafik II - 32 | 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar


Penangkapan Ikan Tuna 42,95%
Penangkapan Ikan di Perairan Umum 16,89%
Budidaya Biota Laut Tuna 12,88%
Pembenihan Biota Laut 12,23%
Penangkapan Ikan Lain 7,00%
Penangkapan Lain 5,22%
Budidaya Biota Laut Lain 4,38%
Penangkapan Crustacea, Mollusca, dan Biota Lain di Perairan Umum 4,18%
Sarana Produksi Perikanan Laut 3,66%
Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Perikanan 3,47%

Pada triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke sektor dimaksud turun sebesar 3,08% qtq dan 5,28% yoy.
Perikanan sebesar Rp3,84 triliun, yang terdiri dari Porsi penyaluran KUR KMK dan KI terbesar berasal dari
KMK sebesar Rp3,19 triliun, KI sebesar Rp649 miliar subsektor Budidaya Biota Air Tawar Lain dengan KMK
dan KK sebesar Rp180 Juta. Total penyaluran KUR senilai Rp1,14 triliun dan KI senilai Rp219 miliar.
Grafik II - 33 | Penyaluran KUR Sektor Perikanan
Rp miliar
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0

134 Laporan Triwulanan OJK


NPL KMK berada di level 1,61% (turun 28,32% dari subsektor Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil
triwulan III 2021) dan NPL KI berada di level 2,45% Perikanan senilai Rp17,01 miliar dan untuk KI berasal
(turun 31,78% dari triwulan III 2021). Penyumbang NPL dari subsektor Penangkapan Ikan Lain senilai Rp5,28
KUR Sektor Perikanan terbesar untuk KMK adalah miliar.

Grafik II - 34 | NPL KUR Sektor Perikanan

4,00%
3,50%
3,00% NPL 1,75%

2,50%
2,00%
1,50%
1,00%
0,50%
0,00%

E. Pertambangan dan Penggalian

Tingkat penyaluran kredit perbankan pada sektor Batubara, Penggalian Gambut, dan Gasifikasi Batubara,
Pertambangan dan Penggalian pada triwulan IV-2021 yaitu masing-masing sebesar Rp23,96 triliun dan
mencapai Rp210,73 triliun atau tumbuh 3,46% (qtq) Rp23,99 triliun. Sementara pertumbuhan kredit KMK
atau tumbuh 17,37% (yoy). Porsi penyaluran KMK dan dan KI secara yoy ditopang subsektor Pengusahaan
KI terbesar berasal dari subsektor Pertambangan Tenaga Panas Bumi.

Grafik II - 35 | Penyaluran Kredit ke Sektor Pertambangan


Rp triliun
300

250

200

150

100

50

Secara total kredit, porsi terbesar penyumbang kredit Selanjutnya diikuti oleh sub sektor Pertambangan Bijih
di sektor Pertambangan dan Penggalian berasal dari Tembaga (Rp29,23 triliun) serta Perdagangan Besar
sub sektor Pertambangan Batubara, Penggalian Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, Serta Produk Sejenis
Gambut, dan Gasifikasi Batubara (Rp47,95 triliun). (Rp25,71 triliun).

Grafik II - 36 | 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kredit (Rp triliun) %NPL
60 25%
47,95 20,31%
50 20%
40
29,23 15%
30 25,71
7,83% 17,68 15,73 10%
20 12,62 8,59
10,16 3,14% 5%
10 3,47% 1,34% 1,51% 6,82 5,95
1,39% 0,19%
0,00% 0,00%
0 0%
Pertambangan Pertambangan Perdagangan Pertambangan Perdagangan Jasa Pertambangan Pertambangan Perdagangan Perdagangan
Batubara, Bijih Tembaga Besar Bahan Minyak dan Gas Besar Logam Pertambangan Bijih Nikel Emas Eceran Ekspor Batu
Penggalian Bakar Gas, Bumi dan Bijih Minyak dan Bahan Bakar Bara
Gambut, dan Cair, dan Logam Gas Bumi dan Minyak
Gasifikasi Padat, serta Pelumas
Batubara Produk Sejenis

Triwulan IV-2021 135


Dalam hal kualitas kredit, tingkat NPL kredit sektor Berdasarkan sub sektor, tingkat NPL tertinggi di
Pertambangan dan Penggalian pada triwulan IV-2021 segmen KMK berasal dari subsektor Pembuatan
berada di level 4,98% atau turun 0,76% dari triwulan. Briket Batubara (96,59%) dan di segmen KI berasal
Tingkat NPL KMK dan KI pada triwulan IV-2021 tercatat dari subsektor Pertambangan dan Penggalian Lain
masing-masing sebesar 5,25% dan 4,53% atau (67,32%).
turun 0,87% dan 0,54% dari triwulan sebelumnya.

Grafik II - 37 | NPL Kredit Sektor Pertambangan dan Penggalian


9%
8%
7%
6% NPL 4,98%
5%
4%
3%
2%
1%
0%

Secara nominal, penyumbang NPL terbesar pada Sementara sub sektor dengan NPL tertinggi berasal
sektor Pertambangan dan Penggalian berasal dari sub dari Pembuatan Briket Batubara (66,00%). Selanjutnya
sektor Pembuatan Briket Batubara (Rp3,05 triliun/ diikuti Pertambangan dan Penggalian Lain (45,67%) dan
proporsi 29,06%). Selanjutnya diikuti sub sektor Perdagangan Ekspor Batu Bara (20,31%).
Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat,
Serta Produk Sejenis (Rp2,01 triliun/proporsi 19,21%),
serta sub sektor Pertambangan dan Penggalian Lain
(Rp1,82 triliun/proporsi 17,32%).

Grafik II - 38 | 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar


Pembuatan Briket Batubara 66,00%
Pertambangan dan Penggalian Lain 45,67%
Perdagangan Ekspor Batu Bara 20,31%
Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, Serta Produk Sejenis 7,83%
Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat, dan Pasir 7,50%
Perdagangan Ekspor Logam dan Bijih Logam (hasil Pertambangan dan Penggalian) Lain 3,88%
Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak Pelumas 3,14%
Perdagangan Impor Logam dan Bijih Logam 2,94%
Pertambangan Batubara, Penggalian Gambut, dan Gasifikasi Batubara 2,46%
Pertambangan Biji Timah 1,73%

Pada triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke Bakar dan Minyak Pelumas masing-masing sebesar
sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp1,42 Rp 718,82 miliar dan Rp179,48 miliar. Sementara,
triliun. Penyaluran KUR ke sektor Pertambangan dan pertumbuhan KUR secara yoy ditopang subsektor
Penggalian tumbuh sebesar 3,71% (qtq) atau 95,18% Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak Pelumas
(yoy). Porsi terbesar penyumbang KUR KMK dan KI untuk KMK dan subsektor Ekstraksi Garam untuk KI.
berasal dari subsektor Perdagangan Eceran Bahan

Grafik II - 39 | KUR Sektor Pertambangan dan Penggalian


Rp miliar
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0

136 Laporan Triwulanan OJK


Tingkat NPL KUR sektor Pertambangan dan Penggalian Berdasarkan sub sektor, penyumbang NPL KUR KMK
pada triwulan IV-2021 terus menunjukkan perbaikan. terbesar berasal dari sub sektor Perdagangan Ekspor
Tingkat NPL berada di level 0,62% atau turun 0,27% Bijih Timah (4,59%) dan NPL KUR KI terbesar berasal
dari triwulan sebelumnya di level 0,89%. NPL KUR KMK dari subsektor Perdagangan Impor Bahan Bakar Gas,
berada pada level 0,61% atau turun 0,25% dibandingkan Cair, dan Padat Serta Produk Sejenis (8,76%).
triwulan sebelumnya sebesar 0,86%, sedangkan NPL
KUR KI berada pada level 0,63% atau turun 0,39% dari
triwulan sebelumnya sebesar 1,02%.
Grafik II - 40 | NPL KUR Sektor Pertambangan dan Penggalian
3.0%

2,5%

2,0%

1,5% NPL 0,62%

1,0%

0,5%

0,0%

F. Jasa Kontruksi

Per triwulan IV-2021, total penyaluran kredit Perbankan (Rp49,16 triliun) untuk KMK dan Bangunan Jalan Tol
ke sektor Konstruksi sebesar Rp380,38 triliun atau (Rp110,50 triliun) untuk KI. Sementara pertumbuhan
turun -1,00% (qtq) dan tumbuh 3,91% (yoy) dengan kredit secara yoy ditopang subsektor Bangunan Jalan
porsi terbesar penyumbang kredit di sektor konstruksi Tol sebesar Rp11,16 triliun atau 8,37%.
yaitu berasal dari subsektor Konstruksi Gedung Lain

Grafik II - 41 | Penyaluran Kredit ke Sektor Konstruksi (Konvensional dan Syariah)


KMK KI Total
Rp miliar
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

Secara total kredit (KMK dan KI), porsi terbesar (Rp16,85 triliun), Konstruksi Perumahan Menengah,
penyumbang kredit di sektor konstruksi berasal dari Besar, Mewah (Tipe Diatas 70) (Rp 14,23 triliun),
sub sektor Bangunan Jalan Tol (Rp144,48 triliun). Bangunan Jalan Raya (Rp13,19 triliun), Bangunan Jalan
Selanjutnya diikuti oleh subsektor Konstruksi Gedung Jembatan dan Landasan (Rp13,01 triliun), Konstruksi
Lain (Rp58,73 triliun), Bangunan Sipil Lain (Rp33,75 Gedung Perkantoran (Rp12,44 triliun) dan Konstruksi
triliun), Konstruksi Khusus (Rp 20,86 triliun), Konstruksi Bangunan Elektrikal dan Komunikasi Lain (Rp10,06
Perumahan Sederhana-Bank Tabungan Negara triliun).

Grafik II - 42 | 10 Sub sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Konstruksi


Kredit NPL
Rp triliun
160,00 144,48 16,15% 18,00%
140,00 16,00%
120,00 14,00%
100,00 12,00%
10,00%
80,00
58,73 6,17% 8,00%
60,00 20,86 5,21% 4,78%
4,84% 4,42% 4,42% 6,00%
40,00 33,75 3,75% 3,55%
16,85 4,00%
14,23 13,19 13,01 10,06
20,00 12,44 2,00%
0,17%
0,00 0,00%
Bangunan Konstruksi Bangunan Konstruksi Konstruksi Konstruksi Bangunan Bangunan Konstruksi Konstruksi
Jalan Tol Gedung Lain Sipil Lain Khusus Perumahan Perumahan Jalan Raya Jalan Gedung Bangunan
BTN Tipe Di Atas 70 Jembatan dan Perkantoran Elektrikal dan
Landasan Komunikasi
Lain

Triwulan IV-2021 137


Dalam hal kualitas kredit di sektor konstruksi, per 0,50% dari triwulan III-2021). Jika dilihat dari sub-
triwulan IV-2021 total NPL 3,62%, dengan NPL KMK sektornya, tingkat NPL tertinggi untuk KMK berasal dari
tercatat berada di level 5,82% (meningkat sebesar Penghancur Bangunan dengan Operator (22,48%) dan
0,10% dari triwulan III 2021), sedangkan NPL KI KI berasal dari Konstruksi Gedung Industri (9,38%).
tercatat berada di level 0,52% (menurun sebesar
Grafik II - 43 | NPL Sektor Konstruksi (Konvensional dan Syariah)
NPL KMK NPL KI Total NPL
16,00%
14,00%
12,00% NPL 3,62%

10,00%
8,00%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%

Penyumbang NPL terbesar pada sektor konstruksi Sementara sub sektor dengan tingkat NPL tertinggi
berasal dari sub sektor Konstruksi Gedung Lain (NPL berasal dari Konstruksi Perumahan Sederhana-
Rp2,84 triliun/proporsi 20,66%). Selanjutnya diikuti Bank Tabungan Negara (16,15%). Selanjutnya diikuti
sub sektor Konstruksi Perumahan Sederhana-Bank Konstruksi Perumahan Sederhana-Lainnya Tipe 22
Tabungan Negara (Rp2,72 triliun/ proporsi 19,78%) dan s.d. 70 (15,05%) dan Penyelesaian Konstruksi Gedung
Bangunan Sipil Lain (Rp20,08 triliun/proporsi 15,13%). (12,48%).

Grafik II - 44 | 10 Sub Sektor dengan NPL Terbesar

Konstruksi Perumahan BTN 16,15%


Konstruksi Perumahan Tipe 22 s.d. 70 15,05%
Penyelesaian Konstruksi Gedung 12,48%
Konstruksi Perumahan Tipe s.d. 21 11,48%
Penyiapan Lahan Lain 10,29%
Konstruksi Gedung Perbelanjaan Lain 8,85%
Penghancur Bangunan dengan Operator 7,97%
Bangunan Sipil Lain 6,17%
Konstruksi Perumahan Tipe Diatas 70 5,21%
Konstruksi Gedung Lain 4,84%

Pada triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke sektor secara yoy. Porsi penyaluran KUR KMK terbesar berasal
Konstruksi sebesar Rp506,83 miliar, yang terdiri dari dari sub sektor Konstruksi Gedung Lain yaitu Rp93,62
KMK sebesar Rp461,54 miliar dan KI sebesar Rp45,28 miliar dan penyaluran KUR KI terbesar berasal dari sub
miliar. Total penyaluran KUR dimaksud menurun sektor Konstruksi Perumahan Sederhana-Lainnya Tipe
sebesar 6,03% qtq namun meningkat sebesar 3,87% s.d. 21 yaitu Rp13,81 miliar.

Grafik II - 45 | Penyaluran KUR ke Sektor Konstruksi (Konvensional dan Syariah)


KMK KI KK Kredit Total

Rp miliar
600,00

500,00

400,00

300,00

200,00

100,00

0,00

138 Laporan Triwulanan OJK


Per triwulan IV-2021, Kualitas KUR di sektor Konstruksi KUR terbesar untuk KMK adalah Konstruksi Bangunan
menunjukkan penurunan. Tingkat NPL KMK meningkat Elektrikal dan Komunikasi Lain dengan nominal NPL
dari 3,48% pada triwulan III-2021 menjadi 4,29% dan sebesar Rp8,01 miliar (40,47%) dan untuk KI berasal
NPL KI membaik dari 1,31% pada triwulan III-2021 dari sub sektor Konstruksi Perumahan Sederhana –
menjadi 0,93%. Secara nominal penyumbang NPL Perumnas sebesar Rp207,36 Juta (49,32%).

Grafik II - 46 | 10 Sub Sektor Penerima Kredit Terbesar di Sektor Konstruksi

NPL KMK NPL KI


200,00%

50,00%
NPL 3,99%
12,50%

3,10%

0,80%

0,20%

G. Jasa Kesehatan dan Sosial

Per triwulan IV-2021, total penyaluran kredit Perbankan di sektor kesehatan dan sosial yaitu berasal dari
ke sektor kesehatan dan sosial sebesar Rp28,51 triliun subsektor Jasa Kesehatan Manusia-Rumah sakit
atau menurun 1,76% (qtq) namun tetap meningkat Rp5,12 triliun untuk KMK dan Rp14,45 triliun untuk KI.
0,89% (yoy). Porsi terbesar penyumbang kredit

Grafik II - 47 | Penyaluran Kredit Sektor Kesehatan dan Sosial


KMK KI KK
Rp triliun
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0

Secara total kredit (KMK dan KI), porsi terbesar berasal dari sub sektor Jasa Kesehatan Manusia-
penyumbang kredit di sektor kesehatan dan sosial Rumah Sakit (Rp19,57 triliun).

Grafik II - 48 | 6 Sub Sektor Penyumbang Kredit Terbesar Sektor Kesehatan


Rp triliun
25,00 2,50%
19,57
20,00 2,00%

15,00 1,27% 1,28% 1,50%

10,00 0,80% 0,80% 1,00%


0,71%
5,00 0,43% 3,43 2,96 0,50%
1,35 0,12 1,09
0 0,00%
Jasa Kesehatan Jasa Kesehatan Jasa Kesehatan Jasa Kesehatan Jasa Kesehatan Jasa Kegiatan
Manusia - Rumah Manusia - Poliklinik Manusia - Tempat Manusia - Profesi Hewan Sosial
Sakit atau Rumah Perawatan atau Dokter
Bersalin Pengobatan

Triwulan IV-2021 139


Dalam hal kualitas kredit di sektor kesehatan dan (meningkat 0,01% dari triwulan III-2021). Penyumbang
sosial, per triwulan IV-2021 tingkat NPL KMK tercatat NPL terbesar untuk KMK dan KI berasal dari Jasa
berada di level 0.73% (menurun 0,11% dari triwulan III- Kesehatan Manusia-Rumah sakit.
2021), sedangkan NPL KI tercatat berada di level 0.54%

Grafik II - 49 | Penyaluran KUR Sektor Kesehatan dan Sosial


NPL KMK NPL KI
2,50%

2,00%

1,50% NPL 0,60%

1,00%

0,50%

0,00%

Sementara sub sektor dengan NPL tertinggi berasal Pengobatan (1,27%) dan Jasa Kesehatan Manusia -
dari Jasa Kegiatan Sosial (1,28%). Selanjutnya diikuti Profesi Dokter (0,80%).
Jasa Kesehatan Manusia – Tempat Perawatan atau

Grafik II - 50 | 6 Sub Sektor dengan NPL Terbesar


Jasa Kegiatan Sosial 1,28%
Jasa Kesehatan Manusia - Tempat Perawatan atau Pengobatan 1,27%
Jasa Kesehatan Manusia - Profesi Dokter 0,80%
Jasa Kesehatan Hewan 0,80%
Jasa Kesehatan Manusia - Poliklinik atau Rumah Bersalin 0,71%
Jasa Kesehatan Manusia - Rumah Sakit 0,43%
0,00% 0,20% 0,40% 0,60% 0,80% 1,00% 1,20% 1,40%

Per triwulan IV-2021, total penyaluran KUR ke sektor penyumbang KUR di sektor kesehatan dan sosial yaitu
kesehatan dan sosial sebesar Rp897 miliar atau berasal dari sub sektor Jasa Kesehatan Manusia-
meningkat 5,71% (qtq) dan 55,21% (yoy). Porsi terbesar Poliklinik atau Rumah Bersalin untuk KMK dan KI.

Grafik II - 51 | Penyaluran KUR Sektor Kesehatan dan Sosial


KMK KI Total Rp miliar
1.000,00
900,00
800,00
700,00
600,00
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00

NPL KUR di sektor kesehatan dan sosial tercatat stabil dari triwulan III-2021) dan KI berada di level 0,33 %
untuk KMK berada di level 0,37% (menurun 0,05% (menurun 0,24% dari triwulan III-2021).
Grafik II - 52 | NPL KUR Sektor Kesehatan dan Sosial
NPL KMK NPL KI
1.000,00
900,00
800,00
700,00
600,00
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00

140 Laporan Triwulanan OJK


2.5.3 Perizinan Terintegrasi
Izin
Produk/Aktivitas
A. Utilisasi Sistem Perizinan dan Registrasi
Terintegrasi (SPRINT) Pemasar Reksa Dana 1.387
Reksa Dana 4.984
Dalam tiga tahun terakhir, jumlah izin yang diproses Bancassurance 2.642
ETF 75
SPRINT meningkat seiring bertambahnya layanan
Investasi pada Efek Bersifat Ekuitas 58
perizinan yang dapat disediakan SPRINT. Sampai Investasi pada Efek Bersifat Utang 223
dengan triwulan IV-2021 menjadi 67.297 izin dengan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate 20
jumlah modul perizinan yang telah dikembangkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset 22
Dana Investasi Infrastruktur 6
sebanyak 398 modul. Penurunan jumlah modul tersebut
Dana Investasi Multi Asset 4
disebabkan adanya implementasi engine baru terhadap EBA SP 10
modul APERD.

Grafik II - 53 | Aplikasi Sistem Perizinan dan Registrasi Setelah implementasi digital signature pada modul
Terintegrasi (SPRINT)
perizinan Wakil Manajer Investasi (WMI) dan Wakil
Jumlah Izin yang Masuk dan Diproses oleh SPRINT Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD), pada
Jumlah Fitur Perizinan pada SPRINT triwulan IV-2021, OJK mengembangkan implementasi
63.920 67.297 penerapan digital signature untuk modul izin Wakil
Perantara Pedagang Efek – Pemasaran (WPPE-P) dan
47.420
44.680
46.927 Wakil Perantara Pedagang Efek – Pemasaran Terbatas
37.672 (WPPE-PT) pada sub izin Perpanjangan Izin. OJK juga
407
398
akan terus mendorong simplifikasi proses bisnis, salah
257 262 262
175 satunya dengan menerapkan digital signature pada
berbagai proses perizinan antara lain pada modul izin
2019 2020 2021 2021 2021 2021
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Wakil Perantara Pedagang Efek, Produk Investasi,
serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.
Dengan semakin luasnya pemanfaatan digital signature
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses perizinan melalui aplikasi SPRINT yang
manfaatnya dapat dirasakan baik bagi internal maupun
57.146 9.431 720 eksternal OJK.
Jumlah Izin Lembaga Jumlah Izin Produk Jumlah Izin
& Perorangan Penawaran Umum
B. Sistem Informasi Pelaku di Lembaga Jasa
Keuangan Terintegrasi (SIPUTRI)
Grafik II - 54 | Perizinan Melalui SPRINT
SIPUTRI merupakan salah satu terobosan OJK yang
dikembangkan dalam upaya untuk menindaklanjuti
Izin Lembaga
& Perseorangan arahan terkait dengan Reformasi Bisnis Proses
Internal, yang menargetkan percepatan proses bisnis
Perbankan 149 Biro Administrasi Efek 12 perizinan termasuk proses Penilaian Kemampuan
APERD 107 Penasihat Investasi 30
dan Kepatutan (PKK) dari 30 hari kerja menjadi 14
Asuransi 155 Penjamin Emisi Efek 75
Manajer Investasi 115 Wali Amanat 10 hari kerja. Pada perjalanannya, aplikasi SIPUTRI
Kantor Akuntan Publik 435 Perusahaan Pemeringkat Efek 5 dikembangkan melalui beberapa tahapan dan
Konsultan Hukum 541 PPE EBUS 116 sebagaimana diatur dalam PDK Nomor 4/PDK.01/2020
Notaris 381
tentang Permintaan Informasi Terkait Pelaku di
WAPERD 22.962 Ahli Syariah Pasar Modal 139 Lembaga Jasa Keuangan Secara Elektronik, aplikasi
WPPE 12.254 Penilai 334 SIPUTRI tidak hanya digunakan untuk keperluan PKK
WPEE 1.496 WPPE-P 10.728
namun juga digunakan untuk permintaan informasi
WMI 4.474 WPPE-PT 180
Akuntan Publik 2.448
terkait Pelaku di LJK secara elektronik dalam rangka
mendukung fungsi pelaporan, perizinan, pengawasan,
dan pemenuhan kebutuhan informasi pihak lain sesuai
Izin
dengan peraturan perundang-undangan. SIPUTRI
e-Registration menjadi aplikasi satu pintu bagi pengawas OJK untuk
mempercepat proses information shopping oleh
IPO, Obligasi, Sukuk 720
pengawas OJK.

Triwulan IV-2021 141


Pada triwulan IV-2021, telah dilakukan deployment dapat digunakan untuk melakukan verifikasi keaslian
hasil pengembangan Program Kerja Sistem Informasi warkat dari SIPUTRI. Fitur validasi warkat merupakan
(PKSI) SIPUTRI tahun 2021, yakni dengan penambahan salah satu upaya untuk meminimalkan potensi fraud
sumber data yang dapat disajikan pada SIPUTRI, terhadap data yang dihasilkan oleh SIPUTRI.
antara lain meliputi data Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), Sejak diluncurkan pada tanggal 6 April 2020
data Penyidikan SJK, data pokok Bank Umum, data s.d.triwulan IV-2021, sebanyak 1.180 pegawai dan
Lembaga Keuangan Mikro, serta data pendukung pengawas OJK telah terdaftar ke dalam aplikasi
lainnya. Disamping penambahan sumber data, SIPUTRI. Jumlah informasi dalam aplikasi SIPUTRI naik
deployment juga meliputi penambahan fitur baru untuk secara signifikan sesuai dengan kenaikan data yang
mempermudah penggunaan aplikasi oleh pengguna, ditarik oleh aplikasi Master Data Management (MDM)
salah satu diantaranya adalah fitur validasi warkat yang dari aplikasi sumber.

Jumlah Data Perseorangan Jumlah User SIPUTRI

56% 44% 82
Data Umum/ Data Khusus/ Lainnya
143
Publik Rahasia IKNB

880
75 Perbankan
Pasar
Modal

Jumlah Data Kelembagaan 1.180 user Terdaftar 71 Satuan Kerja

647 user 263 user 270 user


1% 99% dari Kantor Pusat dari Kantor OJK dari Kantor Regional
Data Khusus/ Data Umum/
Rahasia Publik

Total Jumlah Informasi 726.140


Jumlah Informasi Perseorangan 683.790
Jumlah Informasi Kelembagaan 42.350
Jumlah Pencarian Informasi 24.533
Jumlah Permintaan Akses 576

2.5.4 Layanan Informasi Keuangan OJK telah menerbitkan Arah Pengembangan SLIK 2021
- 2025 sebagai suatu acuan bagi seluruh pemangku
Salah satu tujuan SLIK adalah memberikan penyediaan kepentingan sehingga upaya dan inisiatif dalam
informasi debitur. Cakupan informasi debitur terdiri pengembangan SLIK ke depan dapat dilakukan dalam
dari informasi mengenai data pokok debitur, fasilitas keselarasan. Arah Pengembangan SLIK 2021 – 2025
penyediaan dana (plafon, baki debet, kualitas kredit, memiliki fokus pada empat pilar, yaitu: (1) Perluasan
tunggakan, denda pinjaman, dan sebagainya), agunan, jenis dan penambahan sumber data; (2) Peningkatan
serta penjamin kredit/pembiayaan. Di samping itu, kualitas layanan; (3) Pengembangan teknologi; serta
SLIK juga menyediakan informasi mengenai rincian (4) Penguatan regulasi dan tata kelola. Selain itu,
pengurus dan pemilik khususnya untuk debitur badan upaya untuk mewujudkan Arah Pengembangan SLIK
usaha. 2021-2025 didukung oleh organisasi dan sumber
daya manusia serta sinergi dan kolaborasi seluruh
kepentingan untuk menuju pencapaiannya.

142 Laporan Triwulanan OJK


Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang
andal, adaptif, komprehensif dan terintegrasi di
Sektor Jasa Keuangan (SJK)

Perluasan Jenis Data Peningkatan Kualitas Pengembangan Teknologi Penguatan Regulasi dan
dan Penambahan Layanan Tata Kelola
Sumber Data Meningkatkan data management
Internal • Memperkuat validasi sistem Memperkuat regulasi yang
Memperluas jenis data • Menyediakan data analisis • Melakukan otomasi data quality management mendukung tata kelola dan
kredit dan data lainnya SLIK melalui Big Data • Mengakselerasi pengkinian data pengembangan SLIK
Analytic (BDA) dan Artificial
• Perluasan Data Debitur Meningkatkan kapasitas teknologi informasi
Intelligence (AI) Mempersiapkan regulasi
• Perluasa Data Kredit
• Menyediakan credit scoring • Mendukung arah pengembangan layanan SLIK pendukung di masing-
• Perluasan Data Agunan
• Perluasan Data Lainnya
• Mengembangkan apliaksi SLIK untuk masing sektor
Eksternal penyediaan dana mikro, ultramikro, dan
• Meningkatkan kualitas sederhana Menyelaraskan regulasi
Menambah jenis pelapor
layanan SLIK kepada • Mengembangkan infrastruktur pengolahan mengenai SLIK, LPIP, dan
• Perasuransian data dari LPIP perundang-undangan (PDP
masyarakat
• Perusahaan Penjaminan dan P2SK)
• Menyediakan layanan
• Peer-to-Peer Lending (P2P) Meningkatkan Confidentiality, Integrity, and
informasi debitur host-to-
• Security Crowdfunding (SCF) Availability (CIA) Meningkatkan edukasi
host kepada Pelapor
• Pelapor Lainnya sesuai • Mengembangkan Early Warning System (EWS) mengenai SLIK kepada
• Meningkatkan kualitas
Kebutuhan/Kesiapan • Menyediakan Disaster Recovery Center (DRC) stakeholders
layanan helpdesk

Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)


Perangkat Pendukung
(Enabler) Sinergi dan Kolaborasi Seluruh Pemangku Kepentingan

Grafik II - 55 | Jumlah Pelapor Tahun 2021


Pada 2021, terdapat perluasan cakupan pelapor dalam
rangka mendukung pengawasan yang efektif di sektor 4
LJK Lainnya
4
pasar modal dengan ditetapkannya Perusahaan Efek Non LJK
120
yang menjalankan kegiatan perantara pedagang PE dan LPE 128
efek sebagai pelapor SLIK pada 28 Februari 2021 dan 209 BUK/BUS/
Lembaga Pendanaan Efek pada 31 Desember 2021. Lembaga UUS
Pembiayaan

Dalam rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi 164


Nasional, data SLIK menjadi salah satu sumber data BPRS

yang digunakan oleh Kementerian Keuangan untuk


1.632
pemberian subsidi bunga kepada debitur LJK. Data BPR/S
SLIK yang disediakan OJK adalah data sejak posisi
bulan Februari 2020 sampai dengan Desember 2021
untuk kredit/pembiayaan kepada debitur Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM), Kredit Pemilikan Rumah
(KPR), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang Jumlah permintaan iDeb oleh Pelapor selama triwulan
memenuhi kriteria untuk memperoleh subsidi bunga. IV-2021 masing-masing sebanyak 14.692.603 (Oktober
2021), 14.546.154 (November 2021), dan 12.147.010
Informasi debitur pada SLIK merupakan kontribusi (Desember 2021) permintaan.
2.097 Pelapor yang per Desember 2021 terdiri dari 95
Bank Umum Konvensional, 33 BUS/UUS, 1.468 BPR, Grafik II - 56 | Jumlah Permintaan Informasi Debitur
164 BPRS, 156 Perusahaan Pembiayaan, 33 Perusahaan oleh Pelapor SLIK pada Triwulan IV-2021
(termasuk permintaan interaktif dan batch)
Pembiayaan Syariah, 18 Perusahaan Modal Ventura,
2 Perusahaan Modal Ventura Syariah, 119 Perusahaan Bank Umum BPR/S Lembaga Pembiayaan
Efek, 1 Lembaga Pendanaan Efek, 3 Lembaga Jasa LJK Lainnya Non LJK PE
Keuangan Lainnya, 1 Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya Syariah dan 4 Koperasi Simpan Pinjam. LJK 12.000.000
yang menjadi Pelapor SLIK dapat melakukan akses
permintaan informasi debitur (iDeb) secara online 9.000.000
melalui SLIK Web.
3.280.044

3.559.443
3.732.761
10.570.445

6.000.000
10.870.988

8.213.123

3.000.000
328.394
327.663
303.118

36.920
77.100

57.881

9.060
9.562
9.129
50

70
16

0
Okt 2021 Nov 2021 Des 2021

Triwulan IV-2021 143


Jumlah layanan SLIK yang telah diterima masyarakat Sejak Januari 2018, masyarakat dapat memperoleh
baik melalui Gerai Pelayanan SLIK di seluruh kantor informasi debitur melalui Gerai Pelayanan SLIK
OJK maupun secara online pada triwulan IV-2021 secara tatap muka di seluruh kantor OJK setiap
tercatat sebanyak 28.488 informasi debitur. hari kerja. Dalam rangka meminimalkan risiko
penyebaran COVID-19 dan menjaga agar pelayanan
Grafik II - 57 | Jumlah Layanan SLIK kepada Masyarakat jasa keuangan kepada masyarakat tetap berjalan
Triwulan IV-2021 dengan optimal, sejak Maret 2020 layanan SLIK di
Kantor Pusat KR/KOJK Kantor Pusat dialihkan secara online melalui website
antrian SLIK yang dapat diakses pada laman https://
8.000
konsumen.ojk.go.id/MinisiteDPLK/Registrasi.
6.000 Sedangkan untuk layanan SLIK online di KR/KOJK
kepada masyarakat mulai dapat diakses tanggal 6
4.000 Desember 2021 melalui laman https://www.ojk.go.id/
7.821

6.419
7.606

ojksurvey/183754?lang=id. Selanjutnya, berkenaan


1.722

2.000
2.729 dengan situasi yang mulai kembali kondusif dan dengan
2.191

- menerapkan protokol kesehatan, layanan SLIK kepada


masyarakat secara tatap muka di Kantor Pusat OJK
Okt 2021 Nov 2021 Des 2021
kembali dibuka sejak tanggal 6 Desember 2021 dengan
memperhatikan kondisi COVID-19.

Grafik II - 58 | Prosedur Permintaan Layanan SLIK Online

2.6 Edukasi dan Perlindungan Konsumen Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa
Keuangan (LAPS SJK)
2.6.1 Diseminasi Peraturan dan Kebijakan 3. Implementasi Aplikasi Portal Perlindungan
Perlindungan Konsumen Konsumen (APPK)
4. Implementasi LAPS SJK
Untuk memperluas diseminasi informasi mengenai
peraturan dan kebijakan perlindungan konsumen, Sebagai upaya pengembangan pengaturan terkait
OJK pada triwulan IV-2021 melaksanakan Webinar edukasi dan perlindungan konsumen di sektor jasa
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Perlindungan keuangan, pada triwulan IV-2021 OJK melakukan
Konsumen bagi Pelaku Usaha Jasa Keuangan antara sejumlah kuliah umum, antara lain:
lain Webinar ketentuan EPK pada Pelaku Usaha Jasa
Keuangan (PUJK) di wilayah Provinsi Lampung pada No. Waktu Universitas Materi
tanggal 11 Oktober 2021, Sosialisasi atap muka terbatas
a. Pengenalan OJK dan
pada PUJK di Palangkaraya pada tanggal 10 November Bidang EPK
2021 dan Sosialisasi tatap muka terbatas pada PUJK di 1
11 November Universitas b. Layanan Konsumen
2021 Palangkaraya c. Lembaga Alternatif
Jambi pada tanggal 22 November 2021. Adapun materi Penyelesaian Sengketa
yang disampaikan mencakup: Sektor Jasa Keuangan
1. POJK Nomor 31/POJK.07/2020 tentang
a. Pengenalan OJK dan
Penyelenggaraan Layanan Konsumen dan Bidang EPK
Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan oleh OJK 23 November Universitas b. Layanan Konsumen
2
2021 Jambi c. Lembaga Alternatif
2. POJK Nomor 61/POJK.07/2020 tentang Lembaga Penyelesaian Sengketa
Sektor Jasa Keuangan

144 Laporan Triwulanan OJK


2.6.2 Inklusi Keuangan 7. Pengukuhan TPAKD Kota Banjar pada 8 Desember
2021;
A. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 8. Pengukuhan TPAKD Provinsi Kalimantan Utara pada
14 Desember 2021; dan
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 9. Pengukuhan TPAKD Kabupaten Majalengka pada 29
merupakan forum koordinasi antar instansi dan Desember 2021.
stakeholders terkait untuk meningkatkan percepatan
akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong Selanjutnya, dalam rangka mendorong Pemulihan
pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan Ekonomi Nasional (PEN) pasca Pandemi COVID-19,
masyarakat yang lebih sejahtera. Kehadiran TPAKD keberadaan TPAKD menjadi semakin penting untuk
memberikan warna tersendiri dalam upaya mendorong mendorong pemulihan ekonomi di tiap-tiap daerah
dan mensinergikan program perluasan akses keuangan melalui penyediaan akses keuangan. Di samping itu,
di daerah. Bersama dengan seluruh pemangku keberadaan TPAKD juga diharapkan dapat memberikan
kepentingan terkait, TPAKD melaksanakan berbagai outcomes bagi masyarakat dan mendukung
program kerja yang diharapkan dapat mendukung pencapaian visi dan misi pemerintah daerah, terutama
pencapaian target Inklusi Keuangan pemerintah yaitu dalam pengembangan potensi unggulan dan sektor
90% pada 2024. pembangunan prioritas di daerah.

Sampai dengan periode triwulan IV-2021, TPAKD telah Beberapa capaian dan output dari program TPAKD
terbentuk di seluruh provinsi di Indonesia. Sesuai selama triwulan IV-2021, yaitu sebagai berikut:
Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah, telah dibentuk
sebanyak 329 TPAKD yang terdiri dari 34 TPAKD tingkat 1. Implementasi Kredit/Pembiayaan Melawan
provinsi dan 295 TPAKD tingkat kabupaten/kota. Dari Rentenir (K/PMR)
jumlah tersebut, sebanyak 292 di antaranya telah Dalam rangka mendukung upaya pemberantasan
melakukan pengukuhan yang terdiri dari 34 TPAKD rentenir di daerah, program K/PMR semakin
tingkat provinsi dan 258 TPAKD tingkat kabupaten/ digalakkan. 35 KR/KOJK telah mengimplementasikan
kota. Angka ini diharapkan akan terus bertambah program K/PMR dengan rincian sebagai berikut:
dengan diterbitkannya Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri (SE Mendagri) No. 900/7105/SJ tanggal 15 Tabel II - 26 | Realisasi program K/PMR berdasarkan
Desember 2021 tentang Pembentukan Tim Percepatan Generic Model
Akses Keuangan Daerah.
Perkembangan Penyaluran K/PMR

Terdapat 19 TPAKD yang dikukuhkan sepanjang Triwulan IV-2021


triwulan IV-2021, dengan rincian sebagai berikut: Jumlah
1. Pengukuhan delapan TPAKD tingkat kabupaten/kota Generic Model K/PMR
TPAKD* Jumlah Nominal
di Provinsi Jambi pada 22 Oktober 2021; Debitur Penyaluran**
2. Pengukuhan TPAKD Kabupaten Lombok Utara pada
GM 1: Kredit/Pembiayaan
26 Oktober 2021; Proses Cepat
26 85.467 Rp842,39
3. Pengukuhan empat TPAKD tingkat kabupaten/kota
GM 2: Kredit/Pembiayaan
di Provinsi Kalimantan Barat pada 28 Oktober 2021; 19 45.490 Rp581,35
Berbiaya Rendah
4. Pengukuhan TPAKD Kota Ambon pada 29 Oktober
2021: GM 3: Kredit/Pembiayaan
Proses Cepat dan 32 92.732 Rp906,92
5. Pengukuhan TPAKD Kota Surabaya pada 1 November Berbiaya Rendah
2021;
Total 77 223.689 Rp2.330,66
6. Pengukuhan TPAKD Kabupaten Ciamis pada 1
Desember 2021; * Terdapat 11 TPAKD dengan lebih dari 1 Generic Model
** Dalam juta Rupiah

Tabel II - 27 | Rincian TPAKD yang telah Mengimplementasikan Program K/PMR

GM 1 GM 2 GM 3
No. Kredit/Pembiayaan Kredit/Pembiayaan Kredit/Pembiayaan Proses Cepat
Proses Cepat Berbiaya Rendah dan Berbiaya Rendah

TPAKD Kabupaten Kebumen* – TPAKD Kabupaten Tabalong* – Kredit


TPAKD Kabupaten Tabalong* – Kredit Gerbang
1. K0MPAK, SI MIKI dan Kredit Mikro Gerbang Emas Wirausaha Mikro dan
Emas Pedagang Kaki Lima
Bersama (KMB) Kredit Gerbang Emas Wirausaha Baru

TPAKD Kabupaten Banyumas – Kredit TPAKD Kota Tasikmalaya – Pembiayaan


2. TPAKD Kabupaten Wonogiri – Kredit Mentari
Laku Semar Madani

TPAKD Provinsi Jawa Tengah – Kredit


3. TPAKD Kota Malang – Kredit OJIR TPAKD Kota Magelang – Kredit Pro Master
Mitra-25

Triwulan IV-2021 145


TPAKD Provinsi D.I. Yogyakarta* –
4. TPAKD Kota Sukabumi – Kredit Anyelir TPAKD Kabupaten Purbalingga – Kredit Mawar
Kredit Merapi

TPAKD Provinsi Nusa Tenggara Barat – TPAKD Provinsi Jambi – Kredit Mikro Tuntas 21/
5. TPAKD Kota Surakarta – Kredit Melati
Kredit Mawar Emas Kredit Mantap 24

TPAKD Provinsi Sumatera Utara –


TPAKD Kabupaten Tanah Laut – Kredit
6. Kredit Sahabat Insan Pengusaha TPAKD Provinsi NTT*– Kredit Merdeka
Gapura Karohmah
Pemula (SIPP)

TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan* – TPAKD Kabupaten Lombok Timur – Kredit


7. TPAKD Kabupaten Banggai – Kredit Melati
Kredit Phinisi PUR Digital BERKEMBANG

TPAKD Provinsi Kalimantan Tengah – TPAKD Kabupaten Brebes* – Kredit Berkah Mikro
8. TPAKD Kabupaten Sigi – Kredit Melati
Kredit UMKM BERKAH Sejahtera

9. TPAKD Kabupaten Tegal – Kredit Berkah TPAKD Kota Pontianak - KURMA TPAKD Kabupaten Way Kanan – Program TAKBIR

TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan* –


TPAKD Kota Pekalongan – Kredit Kredit Phinisi Pola Kemitraan, KUR SUMi,
10. TPAKD Kabupaten Dairi – Kredit Sektor Pertanian
Melawan Rentenir KUR Mikro, Program Kemitraan Bina
Lingkungan

TPAKD Provinsi Sulawesi Barat* - Kredit


Phinisi Pola Kemitraan, KUR SUMi,
11. TPAKD Kota Tegal* – Kredit Sume TPAKD Kota Semarang - Kredit Wibawa
KUR Mikro, Program Kemitraan Bina
Lingkungan

TPAKD Kabupaten Brebes* – Kredit TPAKD Kota Bandar Lampung – Program TPAKD Kabupaten Rembang – Kredit Mikro
12.
Berkah Mikro Sejahtera Ekonomi Kerakyatan (EKOR) Bangkit

TPAKD Kabupaten Batang – Kredit TPAKD Provinsi Lampung - KUR Tani


13. TPAKD Provinsi D.I. Yogyakarta* – Kredit PEDE
Wirausaha Baru Melalui Program KPB

TPAKD Kabupaten Pekalongan – Kredit TPAKD Provinsi DKI Jakarta* - Kredit KSBB dan
14. TPAKD Kota Kediri – Kredit Kurnia
Nongol BWM PKP

TPAKD Kabupaten Pemalang – Kredit TPAKD Provinsi Riau – Kredit Riau Melawan
15. TPAKD Provinsi Jawa Barat – Kredit Mesra
Amanah Rentenir

TPAKD Kabupaten Cirebon* - Kredit


TPAKD Provinsi Kalimantan Barat – Kredit
16. Keppincut, Kredit Kipas dan Kredit TPAKD Kabupaten Sleman* – Kredit KRISAN
Usaha Mikro Peduli
Pantura

TPAKD Kabupaten Sleman* - Kredit


17. TPAKD Provinsi Bengkulu – Babe Probiling TPAKD Provinsi Bali – Kredit Mesari
KRIDO

TPAKD Kabupaten Tangerang – Kredit


18. TPAKD Kota Pagaralam – Kredit BESEMA TPAKD Kabupaten Gianyar – Kurda GAS
Mikro Rahardja

TPAKD Provinsi NTT* - Kredit Super TPAKD Tapanuli Utara – Program KUR TPAKD Kabupaten Konawe Selatan – Kredit Desa
19.
Mikro Klaster Jagung Hebat

TPAKD Kabupaten Flores Timur – KUM TPAKD Provinsi Sulawesi Tenggara – Kredit
20.
Mandiri Gerbang Emas

TPAKD Kota Banda Aceh – Pembiayaan


21. TPAKD Kabupaten Tegal* - KUR Daerah
Akhtara

TPAKD Provinsi Sulawesi Barat* – PUR


22. TPAKD Kota Surabaya - PUSPITA
Digital

TPAKD Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo –


23. TPAKD Kota Palembang – Kredit MUSI Kredit Ba Kobong, Bapiara Ternak, Bapiara Ikang,
Ba Tibo, dan Ba Pasiar

TPAKD Kabupaten Banyuwangi – Kredit TPAKD Kabupaten Maluku Tengah – Kredit Usha
24.
OSING Mikro (KUM) Kreatif

TPAKD Tanjungpinang* – KUR Melawan


25. TPAKD Provinsi Papua – Kredit Papeda
Rentenir

TPAKD Kabupaten Tasikmalaya – Kredit TPAKD Provinsi Sumatera Barat – Kredit


26.
Kreatif Marandang

TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan* - KUR SUMi,


27.
KUR

28. TPAKD Provinsi Sulawesi Barat* - KUR SUMi, KUR

29. TPAKAD Tanjungpinang* – KUR Melawan Rentenir

TPAKD Kabupaten Kutai Kartanegara – Kredit


30.
KUKAR Idaman

TPAKD Provinsi Kalimantan Tengah* – Kredit


31.
Tabung

TPAKD Provinsi Maluku – Program Kemitraan Bina


32.
Lingkungan (PKBL)

*TPAKD dengan lebih dari 1 Generic Model

146 Laporan Triwulanan OJK


2. Generic Model Skema Kredit/Pembiayaan Sektor 4. Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi TPAKD
Prioritas (K/PSP)

Dalam rangka mendukung penguatan sektor Sebagai tindak lanjut dari implementasi Roadmap
prioritas pemerintah salah satunya sektor pertanian, TPAKD 2021-2025, terdapat salah satu quick
OJK telah menerbitkan Generic Model Skema K/ wins yaitu penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis)
PSP untuk sektor pertanian yang fokus pada sub TPAKD. Setelah menyelesaikan dokumen
sektor pertanian tanaman pangan dan sub sektor Juknis Pembentukan TPAKD dan Penyusunan
peternakan. Untuk meningkatkan awareness Program Kerja TPAKD, pada triwulan IV-2021 OJK
terkait mekanisme pada Generic Model dimaksud menyelesaikan penyusunan Juknis Monitoring
serta mempersiapkan implementasinya, OJK dan Evaluasi sebagai panduan bagi TPAKD. Juknis
telah melakukan sosialisasi serta knowledge Monitoring dan Evaluasi TPAKD telah diselesaikan
sharing dengan mengundang seluruh TPAKD dan pada akhir Desember 2021 dan menjadi pedoman
pihak terkait lainnya. Selanjutnya, pengembangan bagi para pemangku kepentingan terkait di daerah
terhadap K/PSP akan terus dilaksanakan untuk sebagai alat untuk mengukur kinerja dari program
mempersiapkan implementasi pada periode yang kerja yang telah terlaksana. Mekanisme Monitoring
akan datang. Program Kerja terdiri dari:
a. Memastikan pemenuhan penyampaian laporan
3. Sistem Informasi TPAKD (SiTPAKD) dan Website rencana dan realisasi program kerja serta laporan
TPAKD tahunan TPAKD;
b. Melaksanakan kunjungan lapangan;
c. Melakukan pendampingan secara rutin pada
setiap program kerja; dan
d. Melakukan pemantauan terhadap output program
kerja

Aspek evaluasi program kerja terdiri dari: Aspek


input (perencanaan program kerja, pengembangan
kapasistas SDM), aspek process (koordinasi, literasi,
SiTPAKD digunakan sebagai media pelaporan rencana edukasi, asistensi, pendampingan, akuntabilitas) dan
maupun realisasi program TPAKD secara online. aspek outcomes (output atau capaian program kerja,
Sampai dengan triwulan IV-2021 terdapat 909 rencana dan dampak).
program kerja tahun 2021 yang telah dilaporkan
melalui SiTPAKD, dengan rincian sebagai berikut: Juknis ini dapat digunakan sebagai sumber data
a. Perluasan Akses Keuangan 41,7%; dalam melakukan penyempurnaan strategi program
b. Penguatan Infrastruktur Akses Keuangan 24,8%; kerja di periode selanjutnya, sehingga hasil dari
c. Asistensi atau Pendampingan TPAKD 15,4%; dan implementasi program kerja dapat memberikan
d. Peningkatan Literasi Keuangan 18,2%. dampak yang lebih optimal bagi masyarakat serta
pelaku usaha kecil dan mikro.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman anggota
TPAKD terkait mekanisme teknis pelaporan melalui
SiTPAKD, telah dilakukan kegiatan sosialisasi
SiTPAKD pada 8 Oktober 2021 kepada anggota TPAKD
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Triwulan IV-2021 147


5. Coaching Clinic TPAKD kerja TPAKD. Dalam kegiatan ini juga didiskusikan
Dalam rangka implementasi Roadmap TPAKD tahun terkait berbagai alternatif program kerja yang
2021-2025 khususnya terkait dengan rencana aksi dapat diimplementasikan. Selain itu, dalam
dari Misi ke-2, yaitu: “Memastikan Keberlanjutan pertemuan ini juga ditekankan terkait perlunya peran
TPAKD untuk Jangka Panjang”, dilakukan kegiatan Pemerintah Daerah dalam melakukan penyusunan
coaching clinic TPAKD yang bertujuan untuk peraturan untuk mendukung program TPAKD.
memberikan arah strategis dalam menentukan Sinergi, kolaborasi, dan komitmen bersama antara
dan merencanakan program kerja TPAKD serta seluruh pemangku kepentingan terkait juga perlu
mengoptimalkan peran TPAKD tingkat provinsi ditingkatkan. Kegiatan monitoring dan evaluasi
dalam mendorong pembentukan TPAKD di tingkat juga tentunya penting untuk dilakukan secara
kabupaten/kota. berkesinambungan.

Pada triwulan IV-2021, telah dilaksanakan kegiatan 6. Capacity Building TPAKD


coaching clinic kepada TPAKD di wilayah Daerah Dalam rangka implementasi program tematik TPAKD
Istimewa Yogyakarta pada 8 Oktober 2021. Kegiatan 2022 yaitu: “Akselerasi Pemanfaatan Digitalisasi
tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan tim Produk/Layanan Keuangan”, pada 26 Oktober
teknis TPAKD. Masing-masing TPAKD memaparkan 2021, telah diselenggarakan kegiatan webinar
program kerja yang dilakukan pada tahun 2021 berkolaborasi dengan OJK Institute dalam rangka
serta menjelaskan kendala yang dihadapi pada capacity building TPAKD dengan mengangkat tema
masing-masing program kerja. Selain itu, dalam “Akselerasi Digitalisasi Produk/Layanan Keuangan
kegiatan coaching clinic ini, OJK menyampaikan di Daerah”. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu
materi mengenai arah pengembangan kebijakan/ untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas
strategi 2022 antara lain Business Matching dengan anggota TPAKD di seluruh wilayah Indonesia dalam
tema “Mendorong Sektor Ekonomi Unggulan Daerah mendukung implementasi pengembangan sektor
dan Penguatan Ekosistem Keuangan Digital” jasa keuangan melalui upaya akselerasi pemanfaatan
serta program tematik dengan tema “Akselerasi digitalisasi produk/layanan keuangan di daerah.
Pemanfaatan Produk/Layanan Keuangan Digital”. Kegiatan ini diikuti oleh 468 peserta dari anggota
Materi lainnya adalah mengenai sosialisasi TPAKD yang telah terbentuk di Indonesia.
SiTPAKD serta rekomendasi dari kendala yang telah
dipaparkan oleh tim teknis TPAKD wilayah Daerah Dalam kegiatan capacity building terdapat sesi
Istimewa Yogyakarta. diskusi panel dengan tema sebagai berikut:
a. “Peran Inovasi Keuangan Digital dalam Mendukung
Kegiatan coaching clinic juga dilakukan kepada Akses Keuangan di Daerah”;
TPAKD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada b. “Strategi Akselerasi Digitalisasi Keuangan di
22 Desember 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk Indonesia”;
memberikan asistensi kepada TPAKD Provinsi c. “Tantangan dan Implementasi Digitalisasi Produk
Kepulauan Bangka Belitung dalam menentukan dan Layanan Keuangan”; dan
program kerja 2022, mengingat saat ini TPAKD d. “Akselerasi Transformasi Digital dalam
masih belum memiliki program kerja. Kegiatan Menghadapi Era Society 5.0”.
coaching clinic dibuka dengan penyampaian laporan
dari Direktur Pengawasan LJK – KR 7 OJK terkait 7. Onsite Visit dalam rangka Monitoring dan Evaluasi
ketersediaan akses keuangan di Provinsi Kepulauan Pada triwulan IV-2021, telah dilaksanakan kegiatan
Bangka Belitung serta kendala yang dihadapi dan onsite visit terhadap 18 TPAKD yang bertujuan untuk
dilanjutkan dengan penyampaian usulan program memastikan implementasi program kerja telah
kerja yang dapat diimplementasikan oleh TPAKD sesuai dengan capaian yang dilaporkan. Kegiatan ini
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan dilaksanakan pada 16 Oktober 2021 s.d. 28 Oktober
hasil kegiatan coaching clinic diketahui bahwa 2021.
prioritas potensi unggulan daerah yang memerlukan
percepatan akses keuangan adalah sektor pariwisata
melalui digitalisasi. Selain itu, terdapat pula program
pemerintah pusat yang dapat difokuskan sebagai
program kerja, yaitu KUR dan Ultra Mikro (UMi).

Kegiatan Coaching Clinic kepada TPAKD se-Provinsi


Bali dilaksanakan pada hari yang sama dengan
TPAKD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam
kegiatan dimaksud, materi yang disampaikan
yaitu pengenalan TPAKD dan penyusunan program

148 Laporan Triwulanan OJK


Rapat Koordinasi Nasional TPAKD
Tahun 2021
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tahun 2021 telah
dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2021 secara hybrid dengan tema “Percepatan Akses Keuangan di
Daerah untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menyelaraskan program TPAKD di tingkat pusat dengan program TPAKD di tingkat daerah, terutama
dalam mendukung implementasi SNKI.
2. Meningkatkan komitmen dan sinergi Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam mendukung
program perluasan akses keuangan di daerah.
3. Sarana knowledge sharing terkait program inklusi keuangan unggulan di berbagai daerah dalam rangka
mendukung upaya keterbukaan akses keuangan yang merata bagi masyarakat.
4. Mempersiapkan implementasi program TPAKD tahun 2022 yang lebih optimal melalui penyampaian arah
strategis TPAKD dan pemberian apresiasi bagi seluruh TPAKD.

Rakornas TPAKD tahun 2021 diikuti oleh ±1.500 peserta yang terdiri dari Dewan Komisioner OJK, Pimpinan
Kementerian/Lembaga (atau yang mewakili), dan pejabat Kementerian/Lembaga terkait. Pada Rakornas
tersebut disampaikan perkembangan jumlah pembentukan TPAKD, berbagai program yang dilaksanakan
oleh TPAKD, kaleidoskop TPAKD, serta dilaporkan juga beberapa dokumen yang telah diterbitkan dalam
rangka mendukung operasionalisasi dan implementasi program TPAKD.

Pembentukan TPAKD merupakan langkah nyata memberikan akses keuangan seluas-luasnya kepada
masyarakat dalam rangka mengoptimalkan potensi unggulan daerah serta keselarasan dengan rencana
kerja pemerintah daerah. Untuk mendukung akselerasi pembentukan TPAKD, telah diterbitkan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) No.
900/7105/SJ tanggal 15 Desember 2021 tentang
Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan
Daerah. SE dimaksud berisikan langkah percepatan
akses keuangan di daerah bagi daerah yang belum
membentuk maupun yang telah membentuk
TPAKD, yaitu:
1. Pemerintah daerah agar:
a. Menjadikan program TPAKD yang mendukung
pertumbuhan perekonomian guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan UMKM lebih baik (economic and social betterment)
antara lain melalui penyediaan akses keuangan dalam bentuk produk keuangan antara lain kredit,
tabungan, asuransi, penjaminan, subsidi bunga, dan investasi secara mudah, murah, dan aman;
b. Menjadikan TPAKD sebagai bagian dari penilaian kinerja pemerintah daerah sesuai peraturan
perundang-undangan;
c. Menganggarkan kegiatan yang diarahkan untuk mendorong pembentukan dan pelaksanaan kerja
TPAKD sesuai peraturan perundang-undangan;
d. Mendorong pelaksanaan transaksi non-tunai dan kerja sama antar BUMD, BUMD dengan badan usaha
lainnya, Pemerintah Daerah, dan Lembaga lain di daerahnya; dan
e. Mendorong sinergitas pelaku usaha, masyarakat dan pemangku kebijakan dalam optimalisasi
perekonomian di daerah.
2. Bagi pemerintah daerah yang telah membentuk TPAKD agar:
a. Segera mengevaluasi dan memperluas program dan/atau membuat program-program percepatan
lainnya yang inovatif dan implementatif;
b. Mendorong TPAKD terus berkoordinasi dengan OJK dan BI untuk pengembangan dan inovasi
program;
c. Berkoordinasi dengan TPAKD Provinsi (khusus TPAKD kabupaten/kota); dan
d. Membuat program percepatan akses keuangan daerah selain yang sudah ada antara lain dengan
mengadopsi program yang telah ada.
3. Bagi pemerintah daerah yang belum membentuk TPAKD agar:
a. Segera mengambil langkah strategis, berkoordinasi dengan OJK dan BI untuk membentuk TPAKD

Triwulan IV-2021 149


paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak SE Mendagri ini ditetapkan;
b. Berkoordinasi dengan TPAKD Provinsi (khusus TPAKD kabupaten/kota); dan
c. Segera membuat program percepatan akses keuangan daerah setelah TPAKD terbentuk.

Selanjutnya, dilakukan penyerahan TPAKD Awards tahun 2021 oleh Ketua Dewan Komisioner OJK kepada
12 TPAKD. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada TPAKD yang telah mengakselerasi
peningkatan akses keuangan di daerah, serta guna mendorong seluruh TPAKD agar berkompetisi dalam
menyusun dan melaksanakan program kerja TPAKD sebaik-baiknya, dengan rincian sebagai berikut:

TPAKD Tingkat Provinsi


1. TPAKD Provinsi Sumatera Utara, dengan kategori Provinsi Terbaik Dalam Penyediaan Ragam Akses
Keuangan;
2. TPAKD Provinsi Lampung, dengan kategori Provinsi Terbaik Dalam Inovasi Pengembangan Akses
Keuangan di Sektor Pertanian;
3. TPAKD Provinsi DKI Jakarta, dengan kategori Provinsi Terbaik Dalam Inovasi Pengembangan Program
Inklusi Keuangan di Wilayah Perkotaan;
4. TPAKD Provinsi Jawa Barat, dengan Kategori Provinsi Terbaik Dalam Implementasi Pembiayaan Melalui
Pola Kemitraan; dan
5. TPAKD Provinsi Jawa Tengah, dengan kategori Provinsi Terbaik Dalam Program Pemberdayaan UMKM.

TPAKD Tingkat Kabupaten/Kota


1. TPAKD Kota Tebing Tinggi, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik Dalam Inovasi Program
Pemberdayaan UMKM;
2. TPAKD Kabupaten Siak, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik Dalam Penyediaan Akses Keuangan
di Wilayah Terpencil;
3. TPAKD Kabupaten Tegal, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik Dalam Inovasi Program
Pengembangan Digitalisasi UMKM;
4. TPAKD Kabupaten Gunung Kidul, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik Dalam Inovasi Program
Digitalisasi Akses Keuangan di Sektor Pariwisata;
5. TPAKD Kabupaten Gianyar, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik dalam Inovasi Program
Penyediaan Akses Pembiayaan bagi Keluarga Pra Sejahtera;
6. TPAKD Kabupaten Lombok Timur, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik Dalam Inovasi Program
Pengembangan Akses Keuangan di Sektor Peternakan; dan
7. TPAKD Kabupaten Flores Timur, dengan kategori Kabupaten/Kota Terbaik Dalam Penyediaan Akses
Keuangan di Wilayah Kepulauan.

Keberadaan TPAKD sangat penting guna mendukung berbagai program pemerintah antara lain dalam
mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional. Melalui TPAKD, OJK mendorong adanya inovasi pembiayaan
sektor usaha masyarakat di daerah seperti pinjaman melawan rentenir ataupun pengembangan KUR
klaster lainnya. Ke depannya, OJK dan TPAKD akan terus mengembangkan program digitalisasi bagi
UMKM mulai dari pembiayaan, pembinaan, promosi, dan penjualan untuk semakin mempercepat
kemajuan UMKM.

Melalui Rakornas TPAKD 2021, seluruh stakeholders diharapkan dapat bersinergi dengan lebih optimal
dalam implementasi program percepatan akses keuangan di daerah, khususnya di masa pandemi. Lebih
jauh, arahan strategis dan berbagai substansi yang akan disajikan dalam kegiatan Rakornas TPAKD 2021
diharapkan menjadi momentum untuk kembali menggerakkan roda perekonomian melalui ketersediaan
dan pemanfaatan akses keuangan formal di daerah.

150 Laporan Triwulanan OJK


B. Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) - Simpanan C. Simpanan Pemuda dan Mahasiswa (SiMuda)
Pelajar (SimPel/SimPel iB)
Program SiMuda – Program Simpanan Mahasiswa
dan Pemuda diluncurkan pada tahun 2018 dan telah
diikuti oleh delapan bank peserta yaitu PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero),
Tbk, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Central
Asia, Tbk, PT Bank Jawa Barat dan Banten, Tbk, PT
Bank Syariah Indonesia, dan Bank Commonwealth.
Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) adalah program
yang bertujuan agar setiap pelajar di Indonesia memiliki Perkembangan program SiMuda sampai dengan
rekening tabungan di lembaga formal dan mendorong triwulan IV-2021 tercatat sebanyak 53.218 nasabah
budaya menabung sejak dini. Program ini merupakan dan nominal sebesar Rp100,77 miliar dengan rincian
implementasi dari Keputusan Presiden (Keppres) No.26 sebagai berikut:
tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung (HIM).
Hingga triwulan IV-2021, tercatat sebanyak 46,02 juta SiMuda InvestasiKu

64
rekening tabungan segmen anak/pelajar (termasuk Rekening
SimPel/SimPel iB) atau sebesar 71,21% dari total 64,6 Nominal Rp33.926.867
juta pelajar pada tahun 2021 dengan total nominal
sebesar Rp30,2 triliun. Dalam implementasinya, SiMuda RumahKu

43.666
program KEJAR dapat menggunakan produk SimPel/ Rekening
SimPel iB atau produk tabungan segmentasi pelajar/ Nominal Rp100.689.920.393
anak yang dimiliki oleh bank.

SiMuda EmasKu
Untuk mendukung pengembangan program KEJAR
telah dilakukan beberapa kegiatan antara lain:
1. Finalisasi kajian “Digitalisasi Tabungan Anak Usia
17 Rekening
Nominal Rp44.752.548

Pelajar di Indonesia” dengan kesimpulan bahwa


regulasi yang tersedia sudah bisa mengakomodasi Total
inisiasi ini ditambah lagi kondisi masyarakat
Indonesia secara umum telah banyak memanfaatkan 53.218 Rekening
Nominal Rp100.768.599.808

layanan perbankan digital, hal tersebut memudahkan


untuk melakukan migrasi kepada teknologi yang
lebih mutakhir. Akan tetapi bentuk digitalisasi D. Aplikasi Online Titik Akses Penyedia Jasa Keuangan
yang akan dilakukan membutuhkan proses (LOKASIKU)
pengembangan infrastruktur lebih lanjut baik dari
sisi perbankan maupun dari sisi penyedia data. Aplikasi Online Titik Akses Penyedia Jasa Keuangan
2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program (LOKASIKU) berfungsi sebagai penyedia informasi
KEJAR tahun 2021 serta rencana program KEJAR layanan jasa keuangan terdekat berbasis teknologi
tahun 2022, telah dilakukan pertemuan dengan geospatial yang dibangun oleh OJK bekerja sama
industri perbankan pada tanggal 29 November dengan Asian Development Bank (ADB). LOKASIKU
2021 yang dihadiri oleh 250 peserta yang berasal dapat diakses oleh masyarakat guna mendapatkan
dari perwakilan Bank Umum, Bank Syariah, Bank informasi lokasi layanan jasa keuangan terdekat
Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan beserta opsi media transportasi yang digunakan
Rakyat (BPR) yang merupakan bank peserta untuk mencapai lokasi tersebut. Masyarakat dapat
Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) dan tabungan memanfaatkan fitur-fitur seperti pencarian lokasi
anak lainnya. fasilitas keuangan, informasi, dan fitur bookmark
3. Peningkatan awareness masyarakat terhadap untuk memudahkan pencarian kembali lokasi fasilitas
program KEJAR, melalui ILM Video Jingle KEJAR. keuangan serta informasi terkini mengenai jasa
Publikasi atas video jingle dimaksud juga telah keuangan. Layanan jasa keuangan yang dapat ditemui
dilakukan oleh industri perbankan pada media melalui LOKASIKU antara lain layanan perbankan yang
komunikasi masing-masing bank. meliputi informasi lokasi kantor cabang, ATM, agen
Laku Pandai, serta lokasi kantor pergadaian. Lembaga
Jasa Keuangan (LJK) dapat memanfaatkan LOKASIKU
untuk memberikan informasi kepada masyarakat
atas lokasi layanan jasa keuangan yang dimiliki serta
sebagai sumber informasi dalam menyusun strategi
pemasaran dan perluasan akses keuangan.

Triwulan IV-2021 151


Bulan Inklusi Keuangan

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan mendorong minat masyarakat dalam menggunakan produk
dan/atau layanan keuangan serta mendukung pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),
OJK bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait dan LJK menyelenggarakan “Bulan Inklusi Keuangan
(BIK)” mulai dari tanggal 1 s.d. 31 Oktober 2021. Tema BIK tahun ini adalah “Inklusi Keuangan untuk Semua,
Bangkitkan Ekonomi Bangsa”.

Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat;
2. Mengkampanyekan budaya menabung di berbagai sektor industri jasa keuangan;
3. Meningkatkan pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa
keuangan;
4. Mendorong pembukaan rekening serta penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan; dan
5. Memublikasikan dan mengoptimalkan program-program inklusi keuangan antara lain: SimPel/SimPel
iB, KEJAR, Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), Layanan
Keuangan Digital (LKD), Asuransi Mikro, Reksa Dana Mikro, dan Kredit Ultra Mikro.

Pelaksanaan BIK 2021 terdiri dari berbagai kegiatan, di antaranya program promo berinsentif, pembukaan
rekening, penyaluran kredit/pembiayaan, edukasi keuangan termasuk kegiatan iB Vaganza, business
matching, pengukuhan TPAKD, publikasi program literasi dan inklusi keuangan secara masif, dan
pelaksanaan pameran jasa keuangan virtual yaitu Financial Expo (FinExpo) BIK 2021.

Selama penyelenggaraan BIK 2021, telah diselenggarakan sebanyak 2.183 kegiatan dengan total peserta
sebanyak 1.348.488 dan jumlah publikasi program literasi dan inklusi keuangan yaitu sebanyak 2.983.
Dapat disampaikan pula, untuk pelaksanaan BIK 2021 oleh KR/KOJK di daerah, terdapat sebanyak 212

152 Laporan Triwulanan OJK


kegiatan dengan rincian sebagaimana terlampir. Rincian total rekapitulasi capaian BIK 2021 adalah
sebagai berikut:

GM 1 GM 2
Kredit/Pembiayaan Kredit/Pembiayaan
Proses Cepat Berbiaya Rendah

Industri Capaian
2.008.165 rekening
Perbankan
Penyaluran kredit 168.370 debitur

Perasuransian 93.683 polis asuransi

Pasar Modal 330.000 rekening efek

Perusahaan Pembiayaan 633.142 debitur

Pergadaian 15.168 rekening

*) sudah termasuk dalam capaian industri perbankan

Sebagai rangkaian kegiatan dari BIK 2021, diselenggarakan FinExpo yang diinisiasi oleh Lembaga Jasa
Keuangan dalam bentuk pameran produk/jasa keuangan secara virtual pada tanggal 18 Oktober s.d. 2
November 2021 yang dapat diakses masyarakat melalui website dan mobile phone pada alamat www.
finexpo-bik2021.id. Kegiatan pembukaan FinExpo BIK 2021 dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2021,
melalui media zoom dan live streaming youtube dalam bentuk talkshow, podcast, dan kuis interaktif.

Tercatat sebanyak 286 peserta booth dari LJK, Kementerian/Lembaga serta penyedia e-commerce yang
mengikuti kegiatan FinExpo BIK 2021 dengan total jumlah pengunjung sebanyak 90.353 visitors. Dari
website FinExpo BIK 2021, terdapat berbagai informasi antara lain terkait dengan promo dan produk dan/
atau layanan jasa keuangan serta jadwal kegiatan edukasi keuangan. Kegiatan FinExpo dalam rangka
BIK 2021 ini selain memberi insentif dan hadiah, juga mendorong para Lembaga Jasa Keuangan untuk
memberikan fasilitas kredit atau pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro di masa
FinExpo BIK 2021.

Triwulan IV-2021 153


Saat ini LOKASIKU dapat diakses pada dua platform Justifikasi penetapan daerah pelaksanaan kegiatan
yaitu website www.lokasiku.ojk.go.id maupun aplikasi Edukasi Konvensional ditentukan berdasarkan
mobile pada smartphone yang dapat diunduh pada Heatmap Literasi dan Inkusi Keuangan dengan
playstore dan app store. hasil SNLIK 2019 Tingkat Literasi dan Inkusi
Keuangan Konvensional yang masih sangat rendah.
Dalam rangka pengembangan/enhancement LOKASIKU Heatmap menggambarkan korelasi antara variabel
ruang lingkup penyempurnaan aplikasi LOKASIKU tingkat literasi dan inklusi keuangan, gini rasio
mencakup pada perubahan tampilan/interface yang dan pendapatan/tenaga kerja di masing-masing
bersifat user friendly, sehingga dapat memudahkan provinsi. Heatmap tersebut akan menghasilkan
seluruh kalangan masyarakat dalam menggunakan daftar provinsi yang perlu menjadi sasaran prioritas
aplikasi dimaksud. Dibutuhkan fine-tuning dalam dalam melaksanakan kegiatan literasi dan inklusi
rangka meningkatkan performa aplikasi, yang bertujuan keuangan konvensional serta strategi apa yang dapat
untuk dapat mengakomodir PUJK dalam mengunggah diimplementasikan dalam meningkatkan literasi dan
data dengan jumlah yang besar secara bulk. inklusi keuangan di provinsi tersebut.

2.6.3 Literasi dan Edukasi Keuangan Sedangkan, tingkat pemahaman atas setiap kegiatan
Edukasi Keuangan Konvensional dievaluasi dengan
A. Kegiatan Edukasi Keuangan Komunitas hasil pre-post test.

Sepanjang triwulan IV-2021, telah terealisasi program Adapun rincian kegiatan dimaksud kepada beberapa
literasi dan edukasi keuangan OJK sebanyak 100 komunitas di antaranya sebagai berikut:
kegiatan yang menjangkau 1.377.693 orang peserta/ 1. Pada 26 Oktober 2021 telah dilaksanakan kegiatan
pendengar. Adapun bentuk kegiatan berupa edukasi Webinar Edukasi Keuangan Hybrid bagi Mahasiswa
keuangan bagi komunitas/edukasi keuangan masif baik di Kabupaten Ende yang dihadiri oleh 462 peserta
secara konvensional dan syariah, Training of Trainers, secara online dan 76 peserta secara offline.
dan talkshow radio. Kegiatan literasi dan edukasi 2. Pada 27 Oktober 2021 telah dilaksanakan kegiatan
keuangan menyasar kepada beberapa komunitas Webinar Edukasi Keuangan Hybrid bagi Aparatur
diantaranya perempuan atau ibu rumah tangga, UMKM, Sipil Negara (ASN) dan Karyawan di Kabupaten Ende
pelajar/mahasiswa, petani dan nelayan, karyawan, yang dihadiri oleh 104 peserta secara online dan 80
milenial serta masyarakat umum lainnya. peserta secara offline.
3. Pada 28 Oktober 2021 telah dilaksanakan Kegiatan
Materi yang diajarkan antara lain mengenai pengenalan Edukasi Keuangan bagi Nelayan di Kabupaten Ende
OJK serta peran dalam pemulihan ekonomi nasional, yang dihadiri oleh 75 peserta.
waspada investasi dan pinjaman online ilegal, 4. Pada 25 November 2021 telah dilaksanakan Kegiatan
perencanaan keuangan selama masa pandemi Webinar Edukasi Keuangan Hybrid Bagi Perempuan
COVID-19, serta produk/layanan jasa keuangan yang dan Ibu Rumah Tangga di Kota Ternate yang dihadiri
disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan oleh 200 peserta online melalui zoom dan 132
dari peserta. Diharapkan melalui kegiatan dimaksud, peserta offline.
masyarakat dapat mengetahui dengan benar terkait 5. Pada 30 Oktober 2021 telah dilaksanakan kegiatan
produk dan layanan jasa keuangan berikut dengan Webinar Edukasi Keuangan Hybrid bagi Mahasiswa
fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban, biaya/ di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dihadiri
denda/perpajakan dan cara memperolehnya serta oleh 253 peserta.
dapat merencanakan keuangan pribadi atau usaha
sehingga dapat membuat keputusan finansial yang
tepat selama masa pandemi agar mampu meraih hidup
lebih sejahtera.

154 Laporan Triwulanan OJK


Peluncuran Infrastruktur
Literasi Keuangan

OJK terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat
dengan meluncurkan tiga infrastruktur literasi keuangan, yaitu: Learning Management System (LMS)
Edukasi Keuangan, Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Buku Saku
Literasi Keuangan bagi Calon Pengantin. Peluncuran infrastruktur literasi keuangan telah dilaksanakan
pada tanggal 20 Desember 2021 secara virtual oleh Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen bersama-sama dengan Kementerian Agama, Dewan Nasional Keuangan Inklusif,
dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ±688 orang peserta melalui aplikasi Zoom dan 700 views melalui YouTube
yang merupakan perwakilan dari Satuan Kerja OJK maupun KR/KOJK, Kementerian/Lembaga, asosiasi
industri jasa keuangan, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), kelompok kerja literasi keuangan, dan para
akademisi. Berikut penjelasan ketiga infrastruktur literasi keuangan dimaksud:

A. Learning Management System


Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat terkait literasi keuangan serta mempermudah
masyarakat dalam mengakses informasi literasi keuangan, OJK
telah melakukan pengembangan Learning Managemet System
(LMS) Edukasi Keuangan, yaitu suatu sistem pembelajaran dan
pelatihan terintegrasi yang menjadi pusat penghubung untuk
pembelajaran, pelatihan, dan manajemen pengetahuan dalam
mempelajari materi literasi keuangan secara mandiri berbasis
teknologi informasi.

Pengembangan LMS berperan penting sebagai bentuk bauran


strategi pelaksanaan edukasi secara offline dan online dalam
rangka mengatasi tantangan demografis dan geografis yang
dihadapi oleh Indonesia. Aliansi strategis yang telah dijalin oleh
OJK dengan Kementerian/Lembaga terkait, diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan LMS dalam
mendukung pelaksanaan edukasi secara online.

Pengembangan LMS tersebut bertujuan untuk:


1. Memudahkan kegiatan belajar dan pelatihan materi literasi keuangan;
2. Memperluas akses peserta terhadap sarana dan prasarana edukasi dalam rangka meningkatkan
literasi keuangan;
3. Mempercepat proses pembelajaran terkait materi literasi keuangan; serta
4. Memetakan tingkat pemahaman materi terkait literasi keuangan.

LMS yang dapat diakses melalui alamat situs: https://lmsku.ojk.go.id terdiri dari 10 modul, yaitu:
OJK dan waspada investasi ilegal, perbankan, pasar modal, perasuransian, pergadaian, perusahaan
pembiayaan, dana pensiun, perencanaan keuangan, financial technology pendanaan bersama, dan
digital financial literacy.

Triwulan IV-2021 155


B. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) Tahun
2021-2025
SNLKI tahun 2021–2025 disusun berdasarkan tiga pilar yaitu
Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta
Akses Keuangan. Program Strategis dimaksud diperluas menjadi
beberapa program inisiatif serta core action. Penyusunan SNLKI
tahun 2021-2025 merupakan salah satu bentuk penyempurnaan
dan penyegaran dari SNLKI tahun 2013 dan Revisit SNLKI 2017.
SNLKI tahun 2021-2025 bertujuan untuk mengakselerasi dan
mengoptimalkan pencapaian target indeks literasi dan inklusi
keuangan sesuai dengan perkembangan industri jasa keuangan dan
kondisi eksternal yang terjadi.

Penyusunan SNLKI tahun 2021-2025 dilakukan dengan memperhatikan hasil Survei Nasional Literasi
dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, rekomendasi dari berbagai pihak, kebutuhan untuk
meningkatkan kegiatan literasi keuangan yang berkualitas, studi literatur mengenai perkembangan
konsep, evaluasi kegiatan literasi keuangan yang telah dan sedang berjalan, serta implementasi literasi
keuangan di negara lain.

SNLKI tahun 2021-2025 akan menjadi pedoman yang bersifat nasional bagi OJK, PUJK, serta
pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan program literasi dan edukasi keuangan sehingga
upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia dapat dilakukan secara lebih sistematis,
terstruktur dan terkoordinasi.

C. Buku Saku Literasi Keuangan bagi Calon Pengantin


OJK juga telah meluncurkan Buku Saku Literasi Keuangan bagi Calon Pengantin yang bertujuan
untuk meningkatkan literasi keuangan bagi para calon pengantin agar mereka mampu mengelola dan
mengambil keputusan keuangan yang tepat untuk mencapai hidup yang lebih sejahtera secara finansial.

Buku saku dimaksud terdiri dari sembilan materi, yaitu: OJK dan
waspada investasi ilegal, perbankan, pasar modal, perasuransian,
pergadaian, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, perencanaan
keuangan, dan financial technology pendanaan bersama.

Sebagai bentuk upaya diseminasi informasi kepada masyarakat


luas, Buku Saku Literasi Keuangan bagi Calon Pengantin telah
diunggah pada minisite SikapiUangmu dan pada tanggal 14
Desember 2021 telah disosialisasikan melalui kegiatan training
of trainers kepada ±200 orang fasilitator KUA di wilayah Provinsi
DKI Jakarta dan Banten bekerjasama dengan Kementerian Agama
Republik Indonesia.

156 Laporan Triwulanan OJK


B. Kampanye dalam Bentuk Talkshow dan Jingle D. Penyusunan Materi dan Distribusi Informasi Iklan
Waspada Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal melalui Layanan Masyarakat melalui Influencer Media
Stasiun Radio Sosial

Pada triwulan IV-2021, OJK melaksanakan kegiatan Dalam rangka kampanye dan pendistribusian informasi
edukasi keuangan melalui program talkshow radio tentang edukasi keuangan dan waspada investasi,
untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, yaitu OJK menyusun materi Iklan Layanan Masyarakat (ILM)
masyarakat dari berbagai lapisan dan wilayah di melalui bantuan para influencer di media sosial agar
Indonesia. pesan yang disampaikan dapat diterima lebih luas dan
masif oleh masyarakat. Selain itu, kampanye tersebut
Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan serta bertujuan untuk lebih memperkenalkan OJK dan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya mengenai Sikapiuangmu kepada masyarakat di media sosial.
tawaran pinjol ilegal yang semakin marak, OJK telah
melaksanakan kegiatan edukasi keuangan berupa Pada triwulan IV-2021, OJK bekerja sama dengan 13
kampanye waspada pinjaman online ilegal melalui influencer dengan topik yang dibawakan oleh masing-
talkshow radio serta penyiaran jingle serupa dengan masing influencer sebagai berikut:
rincian sebagai berikut: 1. Waspada Pinjol Ilegal: Nessie Judge (@nessiejudge),
1. Pada 28 Oktober 2021, telah dilaksanakan kegiatan Arafah Rianti (@arafahrianti), Bintang Emon (@
talkshow di Radio Republik Indonesia Ende pada bintangemon), Mak Beti (@arifmuhammaddd_);
segmen “Dialog Interaktif” dengan topik “Bijak 2. Kerahasiaan Data Pribadi: Bang Ijal (@bangijaltv);
Menggunakan Fintech P2P Lending”. Siaran 3. Buku PAUD: Tasya Kamila (@tasyakamila);
Talkshow tersebut menjangkau 3 kabupaten/kota, 4. Jingle Fintech Pendanaan Bersama: Felixian (@
yaitu Labuan Bajo, Maumere, dan Aimere. felixian.id), Bulan Sutena (@bulansutena), Tami Aulia
2. Pada 23 November 2021, telah dilaksanakan Siaran (@tamiauliaofficial), 3 Composers (@3.composers);
talkshow di Radio Republik Indonesia Pro 1 Ternate serta
dengan segmen “Lintas Ternate Pagi” dengan topik 5. Jingle CAMILAN: Nella Kharisma (@nellakharisma),
Pengenalan OJK, Waspada Investasi dan Pinjaman Meli Nuryani (@lida_meli04), Jamila Bintang Pantura
Online Ilegal yang menjangkau 10 wilayah yaitu Kota 5 (@jamila__putri).
Ternate, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten
Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Selama satu bulan dipublikasikan melalui akun
Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Instagram influencer dimaksud, ILM tersebut telah
Halmahera Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, menjangkau (reach) 5.490.326 akun dan 3.260.524
Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Pulau Taliabu, views.
dan Kota Tidore Kepulauan.
E. Edukasi melalui Minisite dan Media Sosial (Medsos)
C. Penempatan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di Sikapiuangmu
Media Publikasi
OJK juga secara berkesinambungan melakukan
Dalam rangka meningkatkan awareness masyarakat edukasi keuangan melalui media digital, yaitu
terkait financial technology (fintech) pendanaan minisite dan media sosial untuk melengkapi kegiatan
bersama, OJK melakukan penempatan video ILM edukasi keuangan yang dilakukan secara tatap muka.
jingle fintech pendanaan bersama dan jingle CAMILAN Pada triwulan IV-2021 sejumlah empat artikel telah
(Camera, Microphone, Location) pada media publikasi menjangkau 48.975 pengunjung media digital untuk
yaitu televisi nasional, media digital, dan videotron konten artikel sebagai berikut:
dengan rincian sebagai berikut: 1. Oktober: “Investasi Kekinian, Mudah, Menguntungkan
1. Penempatan ILM di televisi RCTI pada program acara dan Bermanfaat” (4.653 pengunjung);
“Ikatan Cinta” pada 1 s.d. 21 November 2021 dengan 2. November: “Mendapat Tawaran Produk Asuransi?
capaian penonton sebanyak 218.476.286 orang; Jangan Langsung Tergiur, Yuk Pastikan Sobat
2. Penempatan ILM pada lima titik videotron di Tanah Memahami Informasi Produk Asuransi dengan Jelas”
Abang, Senayan, Fatmawati, Semanggi, Harmoni (6.130 pengunjung);
mulai dari 25 Oktober s.d. 24 November 2021 3. Desember: “Kenali Isu Penting dalam Kegiatan OJK-
dengan capaian total kendaraan melintas sebanyak OECD Conference on Financial Inclusion, Financial
11.300.000 orang; serta Consumer Protection and Financial Literacy in Asia
3. Penempatan ILM pada digital ads media sosial, yaitu and the Pacific 2021” (3.561 pengunjung).
Facebook, Tiktok, Youtube, Instagram pada 10 s.d.
16 Desember 2021 dengan total capaian 10.788.218 Selain konten artikel, OJK juga memuat konten
impressions. berisikan materi ringan untuk meningkatkan
engagement antara lain berisikan trivia terkait
keuangan, news update, video, mini kuis dan lain-lain.

Triwulan IV-2021 157


OJK-OECD Conference on Financial Inclusion,
Financial Consumer Protection and Financial
Literacy in Asia and the Pacific 2021

Pada 2-3 Desember 2021, OJK bersama Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
telah menyelenggarakan kegiatan OJK-OECD Conference on Financial Inclusion, Financial Consumer
Protection and Financial Literacy in Asia and the Pacific 2021 secara hybrid. Adapun, tema pada hari
pertama sesi pertama yaitu “Developments in Financial Consumer Protection Policies and Approaches:
Strategic Review of the G20/OECD High-Level Principles on Financial Consumer Protection” dan pada
sesi kedua “Digital Financial Literacy in Supporting Financial Resilience During and After the Pandemic”.
Sedangkan, pada hari kedua sesi ketiga temanya yaitu “A Financial Consumer Perspective on COVID-19
Measures” dan sesi keempat “Strengthening Digital Financial Inclusion in The context of The Pandemic
for Individuals and MSMEs”. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian seminar yang menghadirkan para
narasumber ahli di bidangnya dari dalam dan luar negeri yang merupakan bagian dari persiapan Indonesia
di Presidensi G20 tahun 2022.

OJK senantiasa berkomitmen dalam memperkuat pengembangan literasi keuangan digital untuk semakin
meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor dan transaksi keuangan digital yang efisien.
Upaya-upaya peningkatan literasi keuangan digital sangat diperlukan antara lain agar masyarakat tidak
lagi terjebak dalam penawaran pinjaman online ilegal dan dapat memanfaatkan fintech lending atau
platform keuangan digital lain yang terdaftar di OJK ataupun regulator lain.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pembicara dari 12 negara dan diikuti oleh
2.403 orang peserta pada hari pertama dan 1.440 orang peserta pada hari kedua dari berbagai negara.
Para peserta yang hadir dalam seminar ini merupakan delegasi dan para ahli OECD International Network
on Financial Education (INFE), anggota dari G20/OECD Task Force on Financial Consumer Protection,
perwakilan dari Global Partnership on Financial Inclusion (GPFI), anggota International Financial Consumer
Protection Organisation (FinCoNet), serta perwakilan dari OJK, Kementerian Keuangan RI, World Bank,
pejabat pemerintahan, organisasi internasional, akademisi, sektor swasta dan LSM. Dalam seminar
tersebut, OECD memaparkan tentang beberapa fokus riset yang telah dilakukan untuk melihat dampak
dari disrupsi akibat pandemi terhadap industri jasa keuangan, perlindungan konsumen, serta literasi
keuangan. OECD juga melaporkan beberapa perkembangan dari digitalisasi yang sedang berkembang
pesat dan kebijakan yang diimplementasikan di berbagai negara dalam menghadapi pandemi.

158 Laporan Triwulanan OJK


F. Video Animasi Keluarga Sikapi Grafik II - 60 | Layanan Pertanyaan Triwulan IV-2021
Perbankan IKNB - Asuransi
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat IKNB - Lembaga Pembiayaan IKNB - Dana Pensiun
terkait literasi keuangan, OJK telah menyusun video IKNB - Fintech Pasar Modal
animasi Keluarga Sikapi yang merupakan ikon literasi (Lain-lain) IKNB - Lainnya
keuangan. Serial Keluarga Sikapi adalah seri animasi
13.894
yang di dalamnya terdapat informasi mengenai 18,34%
karakteristik produk dan layanan jasa keuangan serta
pembelajaran edukasi keuangan lainnya. Melalui serial 830
1,10%
tersebut, OJK diharapkan dapat memberikan informasi
dan pembelajaran mengenai edukasi keuangan dengan 30.718 7.693
cara yang mudah dan menyenangkan. Sampai dengan 10,15%
40,54%
triwulan IV-2021 telah diproduksi sebanyak tujuh tema 21.573
video animasi Keluarga Sikapi dengan rincian sebagai 28,47%

berikut: 32
1. Digital Financial Literacy; 935 101 0,04%
1.23% 0,13%
2. SimPel dan SiMuda; Total Layanan 75.776
3. Fintech Pendanaan Bersama;
4. Asuransi;
5. Securities Crowd Funding;
6. Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen; serta Grafik II - 61 | Layanan Informasi Triwulan IV-2021
7. Sistem Online Trading Syariah. Perbankan IKNB - Asuransi
IKNB - Lembaga Pembiayaan IKNB - Dana Pensiun
2.6.4 Perlindungan Konsumen IKNB - Fintech Pasar Modal
(Lain-lain) IKNB - Lainnya
A. Sistem Layanan Konsumen Terintegrasi
533 453
10,43% 8,87%
OJK memiliki Layanan Konsumen Sektor Jasa 389
7,62%
Keuangan Terintegrasi yang tersedia di 35 KR/KOJK
737
dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 2.932 14,43%
pada layanan konsumen di Kantor Pusat. OJK juga 57,40%
melengkapi kanal layanan melalui WhatsApp yang
5
diberi nama Robot Penjawab Kontak OJK (Rojak). 0,10%
1
0,02%
Pada triwulan IV - 2021, Layanan Konsumen OJK
58
menerima 84.310 layanan yang terdiri dari 5.108 1,14%
layananan penerimaan informasi (laporan), 75.776 Total Layanan 5.108
layanan pemberian informasi (pertanyaan) dan 3.426
layanan pengaduan.
Grafik II - 62 | Layanan Pengaduan Triwulan IV-2021
Grafik II - 59 | Penerimaan Layanan Triwulan IV-2021 Perbankan IKNB - Asuransi
IKNB - Lembaga Pembiayaan IKNB - Dana Pensiun
Pertanyaan Informasi Pengaduan
IKNB - Lainnya Pasar Modal
(Lain-lain)
772
22,53%

5.108 749
247 21,86%
6,06% 7,21%
75.776 12
89,88% 3.426 0,35%
4,06% 33
1.591 0,96%
46,44% 22
0,64%

Total Layanan 84.310 Total Layanan 3.426

Sumber: OJK

Triwulan IV-2021 159


Dari masing-masing jenis layanan, terdapat sektor Grafik II - 68 | Jenis Produk Terpopular pada
yang paling banyak diadukan oleh konsumen yaitu : Industri Fintech
non lembaga jasa keuangan pada layanan informasi
Penjaminan Kredit/Pembiayaan 4
yakni sebesar 57,40% dari seluruh layanan informasi
Pembiayaan Konsumen 6
yang masuk, non lembaga jasa keuangan pada layanan
pertanyaan yakni sebesar 40,54% dari seluruh layanan Kredit Tanpa Agunan 8

pertanyaan yang masuk, dan sektor perbankan pada Pemberian Pinjaman Dana 150
layanan pengaduan yakni sebesar 46,44% dari seluruh Penerima Pinjaman Dana 22.770
layanan pengaduan yang masuk.
0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000

Grafik II - 63 | Jenis Produk Terpopular pada


Sektor Perbankan Dari masing-masing sektor, terdapat jenis produk atau
layanan yang paling banyak ditanyakan oleh konsumen
Kredit Tanpa Agunan 1.645 yaitu : kredit konsumsi pada perbankan, produk
Kredit Pemilikan Rumah 1.809 reksadana pada pasar modal, Asuransi Berjangka (term
life) pada perasuransian, pembiayaan konsumen pada
Kartu Kredit 2.209
industri lembaga pembiayaan, PNM - ULaMM pada
Transfer Dana 2.798
sektor IKNB-lainnya, dan Penerimaan Pinjaman pada
Kredit Konsumsi 3.079 financial technology (fintech).
0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500
Grafik II - 69 | Jenis Permasalahan Terbanyak
Grafik II - 64 | Jenis Produk Terpopular pada pada Sektor Perbankan
Industri Perasuransian
Legalitas LJK dan Produk 715

Asuransi Kesehatan 86 Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan 809

Asuransi Jiwa Kredit 135 Perilaku Debt Collector 988

Asuransi Jiwa Seumur Hidup 143 Penipuan 2.703

Asuransi Unit-Link 273 Permintaan Informasi Debitur 6.676

Asuransi Berjangka (Term Life) 615 0 2.000 4.000 6.000 8.000

0 200 400 600 800 1000 1200 1400


Grafik II - 70 | Jenis Permasalahan Terbanyak
pada Industri Perasuransian
Grafik II - 65 | Jenis Produk Terpopular pada
IKNB Lainnya
Pencairan Klaim Asuransi 42

Gadai Emas 8
Produk/Layanan Tidak Sesuai 69

Pinjaman Mikro 11
Permintaan Tindak Lanjut 80

Pembiayaan Konsumen 13 Penolakan Pencairan Klaim 198

Kredit Konsumsi 14 Kesulitan Klaim 653


PNM - ULaMM 37
0 100 200 300 400 500 600 700
0 10 20 30 40
Grafik II - 71 | Jenis Permasalahan Terbanyak
Grafik II - 66 | Jenis Produk Terpopular pada pada IKNB Lainnya
Industri Pembiayaan
Keberatan Lelang 7

Pembiayaan Modal Ventura 14


Legalitas LJK dan Produk 14

Kartu Kredit 16
Perilaku Debt Collector 15
Kredit Konsumsi 26 Permintaan Informasi Debitur 24
Kredit Kendaraan Bermotor 1.358 Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan 25
Pembiayaan Konsumen 7.330 0 10 20 30

0 2.000 4.000 6.000 8.000


Grafik II - 72 | Jenis Permasalahan Terbanyak
pada Industri Pembiayaan
Grafik II - 67 | Jenis Produk Terpopular pada
Sektor Pasar Modal Penipuan 571

Reksa Dana Konvensional-Saham 13 Legalitas LJK dan Produk 730

Transaksi Efek 111


Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan 856

Saham Konvesional 111 Perilaku Debt Collector 1.527

Reksa Dana Permintaan Informasi Debitur 2.646


153
0 1.000 2.000 3.000
0 50 100 150 200

160 Laporan Triwulanan OJK


Grafik II - 73 | Jenis Permasalahan Terbanyak Guna mempermudah konsumen dan/atau masyarakat
pada Sektor Pasar Modal dalam mengakses layanan konsumen, OJK menyediakan
berbagai kanal penerimaan layanan antara lain melalui
Konfirmasi Surat/E-mail 31
media email, telepon, surat, web, whatsApp dan walk
Kendala pada Aplikasi OJK 36
in. Adapun jumlah konsumen yang mengakses layanan
Permintaan Username/Password 64 konsumen dimaksud, sebagai berikut:
Legalitas LJK dan Produk 78
Grafik II - 76 | Layanan Berdasarkan Jenis Kanal
Perizinan Profesi dan Jasa Penunjang 510

0 200 400 600 SLIK 936

Surel 20.827
Grafik II - 74 | Jenis Permasalahan Terbanyak
Telepon 13.489
pada Industri Fintech
WhatApp 42.502
Penipuan 1.809
Surat 1.802
Keberatan biaya tambahan/denda 1.898
Web 4.732
Restrukturisasi Pinjaman 2.666
Walk in 12
Legalitas LJK dan Produk 4.396
Lainnya 10
Perilaku Debt Collector 8.454
0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000
0 2.000 6.000 10.000
Sumber: OJK

Pada Triwulan IV-2021, permasalahan yang paling OJK juga membuka layanan konsumen melalui
banyak ditanyakan oleh konsumen pada masing-masing WhatsApp yang dijawab oleh bot yang diberi nama
sektor yaitu : permintaan informasi debitur (SLIK) pada Rojak. Selama Triwulan IV-2021, Rojak telah menjawab
sektor perbankan, perijinan profesi dan jasa penunjang layanan WhatsApp dari sebanyak 168.182 konsumen.
pada sektor pasar modal, kesulitan klaim pada industri
perasuransian, permintaan informasi debitur pada Tabel II - 28 | Penerimaan Layanan OJK Triwulan IV-2021
indusutri lembaga pembiayaan, permasalahan perilaku
debt collector pada fintech, dan permasalahan
Penginput Total Layanan Porsi
restrukturisasi kredit atau pembiayaan pada IKNB-
lainnya. Kantor Pusat 83.074 98,53%

Kantor Regional 164 0,19%


Pada layanan yang masuk di Triwulan IV-2021, tingkat
penyelesaian layanan pertanyaan sebesar 99,95% KOJK 1.072 1,27%
(75.740 layanan), sedangkan layanan pengaduan yang
Total 84.310 100,00%
selesai sebesar 72,36% (2.479 pengaduan).
Sumber: OJK
Grafik II - 75 | Tingkat Penyelesaian Layanan

Proses Selesai Guna meningkatkan aksesibilitas layanan konsumen,


OJK juga melayani konsumen di Kantor Regional (KR)
100%
dan Kantor OJK (KOJK) pada masing-masing wilayah
90%
untuk menerima dan menangani layanan konsumen.
80%
Berdasarkan tabel penerimaan layanan di atas, Kantor
70%
60%
72,36% Pusat tetap menjadi satuan kerja yang menerima
50%
99,95% layanan konsumen terbanyak yaitu sebesar 98,53% dari
40% total penerimaan layanan triwulan IV–2021.
30%
20%
Grafik II - 77 | Perbandingan Penerimaan Layanan
27,64%
10%
0.05% Kantor Pusat Kantor Regional Kantor OJK
0%
Pertanyaan Pengaduan
Informasi 4.961 85 62
Sumber: OJK
Pertanyaan 74.793 24 953

Pengaduan 3.320 55 51

50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sumber: OJK

Triwulan IV-2021 161


B. Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Tabel II - 30 | Jenis Layanan dan/Produk
Terintegrasi yang Menjadi Sengketa

Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jenis Layanan dan/Produk yang Menjadi
No. Jumlah
Sengketa
Jasa Keuangan (LAPS SJK) merupakan lembaga
penyelesaian sengketa yang menangani seluruh 1 Penerima Pinjaman Dana 84
Sengketa sektor jasa keuangan, baik konvensional 2 Pembiayaan Konsumen 69
maupun syariah. Pembentukan Lembaga tersebut
3 Kartu Kredit 39
diharapkan akan menghasilkan standar kualitas layanan
yang sama bagi seluruh Konsumen dan memudahkan 4 Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen 30
Konsumen dalam menyelesaikan Sengketa, termasuk
5 Kredit Kendaraan Bermotor 26
atas Sengketa yang muncul dari pemanfaatan produk
dan layanan keuangan yang melibatkan lebih dari satu 6 Tabungan 25
sektor jasa keuangan. 7 Kredit Konsumsi 25

8 Kredit Modal Kerja 18


Kegiatan operasional LAPS SJK khususnya untuk
permohonan penyelesaian sengketa didukung dengan 9 Asuransi Unit-Link 16
sistem Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
10 Asuransi Jiwa Kredit 13
LAPS SJK secara rutin melakukan verifikasi terhadap
permohonan penyelesaian sengketa. Dari hasil 11 Lainnya 106

verifikasi tersebut selanjutnya sengketa-sengketa


tersebut dilakukan penanganan sengketa baik secara Berdasarkan data permohonan penyelesaian sengketa
mediasi maupun arbitrase. yang telah diputus dan mencapai kesepakatan pada
triwulan IV-2021 yang berasal dari permohonan
Total permohonan penyelesaian sengketa yang sengketa yang masuk pada triwulan IV-2021 dan
disetujui LAPS untuk ditindaklanjuti pada sengketa carry over dari triwulan III-2021, diperoleh
triwulan IV-2021 berjumlah 453. Mayoritas konsumen informasi mengenai monitoring hasil kesepakatan dan
yang mengajukan permohonan penyelesaian sengketa putusan untuk masing-masing layanan sebagai berikut:
via APPK berdomisili di provinsi DKI Jakarta diikuti 1. Layanan fasilitasi: satu kesepakatan deadlock
dengan Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, 2. Layanan mediasi: satu kesepakatan sudah
Sumatera Utara dan beberapa provinsi lainnya. dilaksanakan, empat kesepakatan deadlock, dan
satu masih dalam proses pelaksanaan
Tabel II - 29 | Permohonan dan Tindak Lanjut 3. Layanan arbitrase: tidak ada sengketa yang telah
Penanganan Sengketa diputus

Penanganan Sengketa Mediasi Arbitrase Tabel II - 31 | 5 Jenis Sengketa Paling Banyak Diajukan
untuk Penyelesaian
Permohonan Triwulan IV-2021
Jenis Sengketa Jumlah Persentase
Melalui APPK 436 -

Non-APPK 15 2 Perilaku Debt Collector 50 11%

Total Permohonan 451 2 Penipuan 39 9%

Sumber: OJK Keberatan atas Biaya Tambahan 30 7%

Keberatan atas Tagihan 22 5%


Jumlah permohonan penyelesaian Sengketa yang
masih dalam proses penyelesaian berdasarkan data Restrukturisasi Kredit/ Pembiayaan 21 5%
permohonan penyelesaian sengketa yang masuk
Sumber: OJK
pada triwulan III dan IV, terdapat 497 permohonan
penyelesaian sengketa yang masih dalam proses dan
terdapat 1.323 permohonan penyelesaian sengketa Sejumlah permohonan penyelesaian sengketa yang
yang telah diterima atau masuk. masuk ke LAPS SJK merupakan sengketa yang tidak
masuk ke ruang lingkup penyelesaian oleh LAPS SJK.
Rata-rata jangka waktu yang dibutuhkan untuk Permohonan penyelesaian sengketa oleh konsumen
menyelesaikan masing-masing sengketa berjumlah 153 tidak dapat ditindaklanjuti karena alasan tertentu,
hari per kasus untuk mediasi dan maksimal 180 hari per sebagai berikut:
kasus untuk arbitrase.

162 Laporan Triwulanan OJK


Tabel II - 32 | Permohonan Penyelesaian Konsumen/PUJK tidak memilih/ tidak memiliki
Tidak Diterima 7 kesepakatan untuk menunjuk LAPS SJK sebagai 6
forum penyelesaian sengketa

No. Alasan Penolakan Jumlah 8 Penolakan PUJK dalam menerima calon konsumen 3

1 Berindikasi tindak pidana 140 Pengaduan berulang yang sebelumnya telah ditolak
9 2
oleh LAPS SJK
Belum diselesaikan melalui proses internal despute
2 125 10 Pengaduan tidak terkonfirmasi 1
resolution

Pengaduan kebijakan atau standar industri yang Bersifat masal/masif yang tidak dapat diselesaikan
11 -
3 diterapkan oleh semua PUJK pada sektor yang 82 secara parsial
bersangkutan
Total 464
4 Berindikasi pelanggaran market conduct 57

5
Menyangkut pihak ketiga lain di luar sektor jasa
39 Saat ini kegiatan operasional LAPS SJK berpusat di
keuangan
Wisma Mulia 2, Lantai 16 Ruang Arjuna. Adapun untuk
6
Sedang diperiksa atau sudah diputus oleh instansi
9 memfasilitasi korespondensi dengan pihak luar, LAPS
berwenang lainnya
SJK dapat dihubungi melalui nomor telepon 021-
29600292 atau email lapssjk@ojk.go.id.

Upaya Pencegahan Miss Selling Produk


Keuangan: Studi Kasus Unit Link

Terdapat dugaan miss selling produk unit link dan konsumen meminta pengembalian premi yang sudah
dibayarkan. Mekanisme pemasaran dan penjualan produk asuransi unit link diduga melanggar ketentuan
yang berlaku serta tidak memperhatikan berbagai pedoman yang telah ditetapkan oleh OJK maupun
asosiasi perasuransian. Salah satu prinsip perlindungan konsumen adalah transparasi. Keterbukaan
informasi menjadi penting, terutama pada produk yang kompleks dan sophisticated seperti asuransi unit
link. Apabila konsumen tidak mendapat penjelasan yang lengkap dan akurat mengenai produk dimaksud,
terdapat potensi pengaduan dan sengketa di kemudian hari karena konsumen merasa dirugikan dan tidak
memperoleh manfaat produk sebagaimana diperjanjikan di awal. Konsumen dan masyarakat kemungkinan
terpapar risiko miss selling dan misleading information pada proses pemasaran produk asuransi unit
link. Masyarakat tergiur untuk menggunakan produk asuransi unit link karena adanya asumsi capaian
perkembangan investasi yang relatif tinggi, yang diberikan kepada masyarakat melalui ilustrasi pada saat
pemberian informasi ataupun melalui ringkasan produk. Apabila tidak ada penegasan bahwa informasi
tersebut hanya asumsi dan/atau ilustrasi, informasi dimaksud terkesan sebagai janji bagi masyarakat yang
hendak menggunakan produk asuransi unit link. Secara umum, asumsi imbal hasil investasi yang selama
ini diberikan oleh perusahaan asuransi juga tidak sesuai dengan real capaian hasil yang diterima, terutama
pada batas terendah hasil investasi. Hal ini kemudian dapat berpotensi menjadi pengaduan atau sengketa
ketika hasil investasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan asumsi yang diberikan pada saat penawaran oleh
agen asuransi.

Langkah OJK yang dilakukan terkait pengaduan dimaksud:


1. Pertemuan dengan konsumen
2. Mempertemukan konsumen dengan masing-masing pelaku usaha yang terlibat
3. Meminta pelaku usaha dan setiap konsumen untuk mengumpulkan bukti yang mendukung pernyataan
masing-masing
4. Pelaku usaha yang terbukti melakukan miss selling, diminta untuk mengembalikan premi konsumen
yang bersangkutan

Triwulan IV-2021 163


Buka browser pada handphone, PC atau gadge elektronik Dari 3 layanan yang tersedia, pilih layanan yang
dan ketik alamat https:// kontak157.ojk.go.id akan digunakan.
pada alamat pencarian.

4.
Isi seluruh data atau informasi yang dimintakan pada Apabila terdapat kesulitan atau gangguan pada
lembar formulir. Jangan lupa untuk mengunggah saat pengisian, hubungi Kontak OJK 157!
dokumen pendukung yang diminta.

*Dasar hukum APPK adalah POJK


No. 31/POJK.07/2020 tentang
penyelenggaraan Layanan
Konsumen dan Masyarakat di
Sektor Jasa Keuangan Oleh
APPK dapet diakses melalui : Otoritas Jasa Keuangan.
https:// kontak157.ojk.go.id
Triwulan II-2021 149
164 Laporan Triwulanan OJK
2.6.5 Market Conduct B. Operasi Intelijen Pasar

A. Thematic Surveillance (TS) Selain melalui Thematic Surveillance, upaya


pencegahan kerugian konsumen dan/atau masyarakat
Berdasarkan analisis atas data statistik Sistem juga dilaksanakan salah satunya melalui kegiatan
Layanan Konsumen Terintegrasi (SLKT) OJK periode Operasi Intelijen Pasar. Kegiatan Operasi Intelijen Pasar
tahun 2018 s.d 2020, PUJK perlu meningkatkan dilaksanakan secara incognito untuk melihat potensi
penyelenggaraan Layanan Pengaduan Konsumen kerawanan dalam praktik bisnis industri jasa keuangan
secara optimal. Hal ini tercermin dari masih banyaknya terhadap perlindungan konsumen. Pada triwulan IV-
laporan pengaduan konsumen dan/atau masyarakat 2021, OJK melaksanakan kegiatan Operasi Intelijen
yang disampaikan kepada OJK atas hasil penyelesaian Pasar terkait ringkasan informasi produk dalam
pengaduan yang tidak dapat diselesaikan oleh PUJK pemasaran Asuransi yang Dikaitkan Dengan Investasi
atau yang belum dapat disepakati oleh kedua pihak (PAYDI) – Unit Link.
melalui mekanisme Internal Dispute Resolution (IDR).
Meski menghadapi kondisi pandemi, produk Unit Link
Menimbang statistik IDR periode triwulan I-III tahun masih diminati oleh konsumen. Bahkan, memasuki
2020 pada Sistem Pelaporan Edukasi dan Perlindungan tengah tahun porsi pendapatan premi dari produk
Konsumen (SIPEDULI) serta data dari hasil Self asuransi berbalut investasi ini masih cukup besar.
Assessment (SA) yang disampaikan oleh PUJK kepada Besarnya porsi pendapatan premi sayangnya diiringi
OJK pada periode Januari – Oktober 2020, tema dengan banyaknya layanan yang diterima OJK terkait
Thematic Surveillance (TS) yang akan dilaksanakan unit link yang di antaranya terkait penyampaian
pada Industri Keuangan Non Bank, subsektor informasi dalam rangka pemasaran produk.
Perusahaan Pembiayaan adalah terkait “Layanan Sehubungan dengan hal tersebut, OJK melaksanakan
Pengaduan Konsumen (Internal Dispute Resolution)”. Operasi Intelijen Pasar untuk melihat kesesuaian
Hingga akhir triwulan IV-2021, OJK telah melaksanakan ringkasan informasi produk unit link dengan peraturan
TS terhadap 10 Perusahaan Pembiayaan. OJK dan Pedoman Ringkasan Informasi Produk dan/
atau Layanan Jasa Keuangan yang sebelumnya telah
Kegiatan ini dilaksanakan secara offsite terhadap diterbitkan oleh OJK.
kebijakan, implementasi, dan evaluasi layanan
pengaduan konsumen terutama pada tahapan internal Operasi Intelijen Pasar dilakukan dengan metode
dispute resolution oleh PUJK sampel. Tujuan dari mystery shopping dengan melakukan pembelian
pelaksanaan kegiatan Thematic Surveillance ini adalah produk unit link, customer testimony dari konsumen
memastikan bahwa PUJK telah mengimplementasikan yang telah memiliki produk unit link, dan in-depth
ketentuan dalam Peraturan OJK terkait layanan interview terhadap agen asuransi PUJK sampel yang
pengaduan konsumen, antara lain meliputi: prosedur masih aktif. Pada triwulan IV-2021, OJK melaksanakan
dan mekanisme layanan pengaduan, penyelesaian total 125 kegiatan di lima kota dengan sampel sebanyak
sengketa konsumen, pelatihan dalam rangka 29 perusahaan asuransi.
pengembangan sumber daya manusia sehubungan
dengan layanan pengaduan; pelaporan kepada internal C. Pemantauan Iklan Triwulanan
dan eksternal (OJK) terkait layanan pengaduan; serta
pemantauan, evaluasi, dan perbaikan terkait layanan OJK melaksanakan pemantauan iklan produk dan/atau
pengaduan. layanan jasa keuangan di media cetak massa, media
daring, dan media sosial melalui Sistem Pemantauan
Bedasarkan hasil kegiatan Thematic Surveillance, Iklan Jasa Keuangan (SPIKE). Pada triwulan IV-2021,
terdapat beberapa temuan umum yang meliputi antara OJK telah melakukan verifikasi terhadap 6.388 iklan
lain: kebijakan internal penanganan pengaduan yang jasa keuangan. Sebesar 9,72% di antaranya dinyatakan
belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan OJK; belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terhadap
prosedur singkat layanan pengaduan yang belum pelanggaran tersebut, OJK telah menyampaikan
disampaikan secara lengkap baik dalam perjanjian dan/ 408 surat sebagai pembinaan terhadap PUJK yang
atau dokumen transaksi keuangan, ketika konsumen melakukan pelanggaran iklan.
menyampaikan pengaduan, maupun melalui media
publikasi yang dimiliki PUJK; dan pelaksanaan Secara umum, iklan PUJK mengalami peningkatan
pelatihan dan evaluasi atas pelatihan sumber daya kepatuhan terhadap ketentuan OJK sejak dilaksanakan
manusia sehubungan dengan layanan pengaduan pemantauan iklan secara berkala. Tren kepatuhan iklan
belum sepenuhnya sesuai dengan Surat Edaran PUJK sejak tahun 2019 dapat dilihat pada chart berikut
OJK nomor 17/SEOJK.07/2018 tentang Pedoman ini:
Pelaksanaan Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor
Jasa Keuangan.

Triwulan IV-2021 165


Grafik II - 78 | Pemantauan Iklan Triwulanan

Tidak Melanggar Melanggar

1.052 709 343 377 432


396 862
35 400 1.232
20

3.539 4.795 4.276 4.168 4.708 5.953


551 1.474
38 1.718
16

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
II-2019 III-2019 IV-2019 I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

Kriteria yang dilanggar sepanjang Triwulan III-2021 2.6.7 Sistem Informasi Pelaporan Edukasi dan
adalah “Tidak Jelas” (92%), “Menyesatkan” (6%), dan Perlindungan Konsumen OJK (SiPEDULI)
“Tidak Akurat” (2%). Jenis pelanggaran yang dianggap
“Tidak Jelas” antara lain: iklan tidak mencantumkan SiPEDULI merupakan Sistem Aplikasi Pelaporan
pernyataan terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Edukasi dan Perlindungan Konsumen yang digunakan
Keuangan, iklan tidak mencantumkan tautan spesifik oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dalam
untuk iklan yang membutuhkan penjelasan lebih melaporkan kegiatan yang dilakukan. Terdapat empat
lanjut. Sementara Iklan Menyesatkan adalah iklan yang laporan yang dapat disampaikan yaitu:
menggunakan frasa dan/atau pernyataan yang dapat 1. Laporan kegiatan inklusi keuangan,
menimbulkan persepsi yang berbeda dari maksud dari 2. Laporan kegiatan literasi keuangan,
iklan yang sebenarnya. 3. Laporan self-assessment Edukasi dan Perlindungan
Konsumen, serta
2.6.6 Sosialisasi Perlindungan Konsumen Sektor 4. Laporan pelayanan dan penyelesaian pengaduan.
Jasa Keuangan
Sampai dengan periode triwulan IV-2021, laporan
A. Seminar Perlindungan Konsumen realisasi kegiatan inklusi keuangan tahun 2021 adalah
sebagai berikut:
Pada triwulan IV - 2021, OJK melakukan kegiatan forum 1. Berdasarkan 2.397 PUJK yang menyampaikan
diskusi atau seminar bertemakan ”Virtual Account laporan realisasi kegiatan inklusi keuangan pada
Payment : Manfaat Kemudahannya dan Potensi tahun 2021, sebanyak 1.440 PUJK (60,8%) telah
Risikonya”. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh menyampaikan laporan realisasi dan 957 PUJK
anggota Working Group (WG) Perlindungan Konsumen (39,2%) belum menyampaikan laporan realisasi
(sektor perbankan, pasar modal, dan IKNB termasuk keuangan.
Fintech). Pelaksanaan seminar menghadirkan empat 2. Jumlah PUJK yang telah menyampaikan laporan
narasumber dengan materi yang dibahas sebagai self assessment pelaksanaan penilaian penerapan
berikut: perlindungan konsumen melalui SiPEDULI sampai
1. Pemaparan kebijakan perlindungan konsumen oleh dengan 31 Oktober 2021 adalah sebanyak 2.280
Bank Indonesia terkait virtual account PUJK atau 75% dari jumlah PUJK yang diwajibkan
2. Pemaparan materi pengenalan dan risiko terkait menyampaikan laporan. Sektor pasar modal memiliki
virtual account pada sektor perbankan nilai rata-rata tertinggi self assessment (80)
3. Pemaparan materi terkait virtual account dalam diikuti oleh sektor IKNB (69), dan sektor perbankan
perspektif penegakan hukum. (64). Hasil rata-rata penilaian kertas kerja self
4. Pemaparan materi terkait virtual account dan assessment didapatkan urutan perolehan nilai rata-
perlindungan konsumen pada platfrom e-commerce rata tertinggi hingga paling rendah dengan urutan
kertas kerja kerahasiaan data (78), kertas kerja
B. Talkshow Radio perjanjian baku (71), kertas kerja pemasaran (68),
kertas kerja edukasi (59), dan kertas kerja pelayanan
Untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai konsumen (58).
perlindungan konsumen sektor jasa keuangan, OJK
melakukan sosialisasi melalui radio yang berupa talkshow.
Pada triwulan IV-2021 telah dilakukan tiga kegiatan
talkshow radio dengan tema sebagai berikut:
1. “Tips Aman Asuransi Unit-Link” pada bulan Oktober
2. “Kenali Manfaat APPK” pada bulan November
3. “Kilas Balik Pengaduan Konsumen 2021 : Lesson
Learnt” pada bulan Desember.

166 Laporan Triwulanan OJK


2.7 Penyidikan Sektor Jasa Keuangan g. Pembangunan pusat data penyidikan sektor jasa
keuangan dan Satgas Waspada Investasi.
2.7.1 Penanganan Perkara h. Penyusunan Kajian roadmap Penyidikan Sektor Jasa
Keuangan dan roadmap Satgas Waspada Investasi
Selama triwulan IV-2021, OJK menerbitkan lima Surat Tahun 2022 – 2025.
Perintah Penyidikan (Sprindik), dari hasil penyidikan
dan gelar perkara OJK selanjutnya telah mengirimkan 2.7.3 Koordinasi Antar Instansi
enam berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum
Kejaksaan RI. Selanjutnya terdapat enam berkas Untuk memperkuat langkah penyidikan dan dalam
perkara telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh Kejaksaan rangka membangun sistem peradilan pidana yang
RI. Hingga akhir triwulan IV-2021, kegiatan penyidikan kredibel OJK rutin menggelar koordinasi dengan
yang telah dilaksanakan oleh OJK adalah sebagai lembaga dan Aparat Penegak Hukum terkait antara
berikut: lain Kejaksaan RI, Bareskrim Polri, Lembaga Penjamin
Simpanan, dan PPATK. Pada triwulan IV-2021, telah
Tabel II - 33 | Kegiatan Penyidikan Perkara Sektor dilaksanakan sejumlah kegiatan, antara lain:
Jasa Keuangan a. Tindak Lanjut Perjanjian Kerja Sama antara Deputi
Komisioner Hukum dan Penyidikan OJK dengan
Pemberkasan
Bidang Jenis Perkara Sprindik P-21 JAMPIDUM Kejaksaaan RI tentang Penanganan
Kejaksaan
Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan, telah
Perbankan Perkara BPR/S 18 14 14 dilakukan beberapa konsultasi dengan Tim Jaksa
PasarModal
Perkara Emiten/
- - -
P-16 terhadap kasus tindak pidana yang ditangani
PP
OJK.
IKNB Perkara Asuransi 2 4 4 b. Penerbitan Keputusan Kepala Departemen Nomor
Total 20 18 18 KEP-57/MS.62/2021 tanggal 22 April 2021 tentang
Koordinasi Departemen Penyidikan Sektor Jasa
Keuangan dengan Badan Reserse Kriminal Polri
2.7.2 Kebijakan dan Dukungan Penyidikan dalam Penanganan Tindak Pidana di Sektor Jasa
Keuangan.
Dalam rangka upaya penyempurnaan infrastruktur c. Sosialisasi tindak pidana sektor jasa keuangan di
berupa penataan struktur organisasi, perbaikan Kepolisian Daerah Bengkulu pada tanggal 6 Oktober
ketentuan pelaksanaan penyidikan, perumusan dan 2021 dalam rangka Penguatan Koordinasi dan
evaluasi Nota Kesepakatan, serta penyusunan kajian Komunikasi dengan Aparat Penegak Hukum.
terkait tindak pidana sektor jasa keuangan, selama
triwulan IV-2021, OJK melaksanakan beberapa kegiatan 2.7.4 Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan
antara lain: Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan
a. Penerbitan SEDK Nomor 2/SEDK.02/2021 tentang Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi
Tata Cara Pengelolaan Barang Bukti di Lingkungan (Satgas Waspada Investasi)
OJK tanggal 30 September 2021.
b. Penyampaian usulan materi dalam Rancangan Di tengah maraknya penawaran kepada masyarakat
Undang-Undang Penguatan dan Pengembangan untuk menempatkan dananya pada produk investasi
Sektor Jasa Keuangan (RUU P2SK) yaitu: yang semakin bervariasi jenis, bentuk, serta
1. Penambahan definisi Penyidik OJK sasarannya, beberapa investasi yang ditawarkan tidak
2. Kewenangan Upaya Paksa oleh Penyidik OJK sesuai atau tidak memiliki legalitas sebagaimana diatur
3. Perluasan subjek hukum pada tindak pidana dalam peraturan perundang-undangan. Untuk menjaga
Perbankan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri
4. Pembentukan dan ruang lingkup tugas Satgas jasa keuangan, diperlukan pengawasan terhadap
Waspada Investasi penawaran penghimpunan dana dan pengelolaan
c. Sosialisasi Penyidikan Tindak Pidana Perbankan investasi sehingga dapat menghasilkan deteksi
Berkaitan dengan Kegiatan Usaha BPR/BPRS di dini terhadap kegiatan investasi yang merugikan
Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. masyarakat. Sebagai tindak lanjut Pernyataan Bersama
d. Evaluasi dan penyempurnaan Standar Prosedur 5 Kementerian dan Lembaga untuk Pemberantasan
Operasional (SPO) penyidikan tindak pidana sektor Pinjol Ilegal, diwujudkan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
jasa keuangan. tentang Pemberantasan Pinjaman Online Ilegal
e. Penerimaan 35 laporan dan/atau informasi atas yang memuat langkah-langkah dari masing-masing
dugaan tindak pidana di sektor jasa keuangan. Kementerian/Lembaga. Perjanjian Kerja Sama
f. Penyusunan Kajian terkait pinjaman online ilegal, tentang Pemberantasan Pinjaman Online Ilegal (PKS)
mekanisme kerja penyidikan, dan restorative justice telah ditandatangani pada 25 November 2021 oleh
di sektor jasa keuangan. seluruh 5 Kementerian dan/atau Lembaga yaitu OJK,

Triwulan IV-2021 167


SWI Minta Masyarakat Waspadai
Penawaran Aset Kripto

Satgas Waspada Investasi (SWI) meminta masyarakat untuk mewaspadai penawaran investasi aset kripto
yang saat ini marak agar tidak menjadi korban penawaran pedagang aset kripto yang tidak terdaftar
di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan sehingga
berpotensi merugikan masyarakat.

Satgas Waspada Investasi telah menghentikan satu entitas yang melakukan perdagangan aset kripto tanpa
izin lima kegiatan usaha yang diduga money game dan tiga kegiatan usaha robot trading tanpa izin.

Salah satu ciri penawaran investasi aset kripto yang patut diwaspadai adalah penawaran dengan iming-
iming keuntungan tetap (fix) karena ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Sebelum
berinvestasi kripto, masyarakat harus melihat pertama daftar pedagang kripto dan kedua daftar aset
kriptonya di Bappebti sebagai otoritas yang berwenang mengatur dan mengawasi kripto ini sesuai
Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan
di Pasar Fisik Aset Kripto. Selain itu, penawaran investasi berbasis aplikasi belakangan ini juga marak yang
harus diwaspadai karena pelakunya memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat untuk menipu dengan cara
iming-iming pemberian imbal hasil yang sangat tinggi dan tidak wajar, namun terlebih dahulu masyarakat
diminta menempatkan/menyetorkan dananya.

SWI meminta masyarakat agar sebelum melakukan investasi untuk memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Memastikan pihak yang menawarkan investasi tersebut memiliki perizinan dari otoritas yang
berwenang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan.
2. Memastikan pihak yang menawarkan produk investasi, memiliki izin dalam menawarkan produk
investasi atau tercatat sebagai mitra pemasar.
3. Memastikan jika terdapat pencantuman logo instansi atau lembaga pemerintah dalam media
penawarannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SWI mendorong penegakan hukum kepada para pelaku pinjaman online ilegal ini dengan terus menerus
melakukan pemblokiran situs dan aplikasi agar masyarakat tidak ada yang mengakses.

Informasi mengenai daftar perusahaan yang tidak memiliki izin dari otoritas berwenang dapat diakses
melalui Investor Alert Portal pada www.sikapiuangmu.ojk.go.id.

Jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan, masyarakat dapat mengkonsultasikan atau
melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 157, email konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.
go.id.

Untuk informasi mengenai aset kripto bisa dilihat di website https://www.bappebti.go.id/. Sedangkan
pengaduannya bisa mengakses ke https://pengaduan.bappebti.go.id.

168 Laporan Triwulanan OJK


Kementerian Koperasi dan UKM RI, Bank Indonesia, Grafik II - 79 | Tren Penghentian Entitas Ilegal 2021
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, dan
Kepolisian RI.

Dalam rangka upaya pencegahan terhadap kegiatan


penawaran investasi yang diduga ilegal, Satgas
811 17 7 16
Waspada Investasi memiliki program kerja melakukan Gadai Penjualan Investasi
kegiatan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat dan Ilegal Langsung Cryptocurrency
pembekalan Tim Kerja SWID di KR/KOJK. Kegiatan
sosialisasi dan edukasi dilaksanakan di beberapa
wilayah dengan skala prioritas terhadap daerah yang
banyak beroperasinya penawaran kegiatan investasi
yang diduga ilegal. Peserta kegiatan sosialisasi dan 9 32 34
Investasi Forex Money Game Lainnya
edukasi di masing-masing wilayah berasal dari segenap
unsur masyarakat antara lain adalah tokoh masyarakat,
tokoh agama, akademisi, TNI. Dengan narasumber dari Informasi detail terkait entitas investasi ilegal yang
OJK, Bareskrim Polri, Kementerian Perdagangan dan dihentikan kegiatan usahanya dapat diakses melalui
Kementerian Koperasi dan UKM. website OJK www.ojk.go.id/waspada-investasi/
dan www.sikapiuangmu.ojk.go.id. Masyarakat dapat
Pada triwulan IV-2021, Satgas Waspada Investasi menghubungi Kontak OJK 157 atau email konsumen@
mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi waspada ojk.go.id dan waspadainvestasi@ojk.go.id untuk
investasi secara hybrid (virtual dan tatap muka menanyakan informasi mengenai perusahaan ataupun
terbatas) di Denpasar pada 21 Oktober 2021 dengan entitas ivestasi yang telah memiliki izin.
tingkat pemahaman peserta 87,3% memperoleh
nilai ≥ 80 dan di Jember pada tanggal 25 November
2021 dengan tingkat pemahaman peserta 87,4%
2.8 Penanganan Anti Pencucian Uang dan
memperoleh nilai ≥ 80.
Pencegahan Pendanaan Terorisme
Dalam rangka upaya pencegahan terhadap kegiatan
2.8.1 Persiapan Pelaksanaan MER FATF 2019-2021
penawaran investasi yang diduga ilegal, Satgas
Waspada Investasi memiliki program kerja melakukan
Salah satu persiapan utama MER oleh OJK di triwulan
kegiatan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat dan
IV-2021 adalah pelaksanaan Mock-up Interview dengan
pembekalan Tim Satgas Waspada Investasi Daerah
asistensi dari PPATK pada tanggal 5-6 Oktober 2021
(SWID) di KR/KOJK. Satgas Waspada Investasi juga
secara tatap muka dengan prosedur kesehatan ketat
memberikan pembekalan online kepada anggota
di Wisma Mulia 2 Jakarta. Narasumber yang berperan
Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Daerah secara
sebagai assessor adalah Direktur Pengawasan
online (virtual) di Bandar Lampung, Medan, Jambi, Kepatuhan PPATK, dan Analis Hukum Senior PPATK.
Kediri, Purwokerto, Batam dan Palembang, serta
Mock-up Interview diselenggarakan bagi Tim PJK
secara offline (tatap muka) di Denpasar, Jember
sampling (Perbankan, Pasar Modal, dan Perusahaan
dan Semarang dengan tetap memperhatikan
Asuransi) dan juga Tim Penjawab OJK. Mock-up
protokol kesehatan ketat. Selain itu, SWI juga
assessor memberikan pertanyaan sesuai dengan core
memberikan kuliah umum secara online di Universitas
issue pada IO4 – Preventive Measures yang menjadi
Sumatera Utara, Universitas Indonesia, Universitas
tanggung jawab PJK, dan core issue pada IO3 –
Tarumanagara, Universitas Kuningan, Universitas
Pengawasan yang menjadi tanggung jawab OJK. Selain
Hasanuddin, dan Universitas Kristen Indonesia.
itu, pertanyaan dari assessor juga berfokus pada tindak
lanjut PJK dan OJK atas rekomendasi dan masukan
2.7.5 Penanganan Perkara Investasi oleh Satgas pada mock-up interview bulan Juni 2021 sebelumnya,
Waspada Investasi serta perkembangan kondisi dan isu terkini APU PPT,
antara lain terbitnya National Risk Assessment (NRA)
Pada periode triwulan IV-2021, OJK dan Satgas
Tahun 2021, dan kondisi Pandemi COVID-19. Melalui
Waspada Investasi menghentikan kegiatan usaha
kegiatan ini, OJK bersama PJK Sampling dapat menilai
sebanyak 16 Entitas investasi ilegal dan 219 Entitas
kesiapan dan mengidentifikasi area-area untuk
Fintech Peer-to-Peer Lending tanpa izin. Sehingga diperbaiki dan ditingkatkan.
secara total OJK melalui Satgas Waspada Investasi
telah menghentikan entitas illegal sebagaimana
berikut:

Triwulan IV-2021 169


OJK juga menyelenggarakan rangkaian program daftar tersebut dengan menjaga dan mempertahankan
Refreshment MER FATF, baik kepada Tim Penjawab efektivitas Rezim APU PPT-nya. Selain itu, Negara yang
dan Tim Pendukung internal OJK, dan kepada para PJK baru ditetapkan sebagai “Jurisdictions under increased
yang ditunjuk sebagai sampling On-site Visit MER FATF. monitoring” adalah Yordania, Mali, dan Turki.
Rangkaian refreshment MER pada triwulan IV-2021
yaitu: 2.8.2 Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia
a. Refreshment MER dengan agenda pembahasan isu dan Peningkatan Awareness
terkini terkait Financial Technology tanggal 1 Oktober
2021. Pertemuan membahas potensi penambahan Sebagai upaya mendorong efektifitas peran PJK dalam
fokus area pada On-Site Visit MER FATF, yakni terkait Rezim APU PPT, OJK menyelenggarakan berbagai
penerapan program APU PPT pada Fintech. Untuk kegiatan capacity building penerapan program APU
itu, perlu dipersiapkan secara baik dari keseluruhan PPT bagi PJK baik yang diselenggarakan oleh OJK
aspek pengaturan, pengawasan, dan penerapan maupun bersinergi dengan Asoisiasi PJK. Kegiatan
program APU PPT di industri Fintech tersebut. capacity building dilaksanakan secara komprehensif
b. Refreshment MER dengan agenda pembahasan baik materi yang bersifat strategis bagi Direksi dan
isu terkini APU PPT kepada Tim PJK sampling Dewan Komisaris, sampai dengan materi yang bersifat
tanggal 1 Oktober 2021. Pada kesempatan tersebut, teknis bagi Pejabat/Pegawai bidang APU-PPT pada
Narasumber PPATK menjelaskan hal-hal yang perlu masing-masing PJK. Kegiatan capacity building bagi
diperhatikan oleh PJK pada penerapan program APU PJK selama triwulan IV-2021 sebagai berikut:
PPT, khususnya internalisasi NRA 2021 yang akan a. Narasumber pada Program Sertifikasi Wakil
berpengaruh pada penilaian IO4 MER. Perantara Pedagang Efek (WPPE) bagi Karyawan
c. Refreshment MER dengan agenda pembahasan isu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Batch 1
terkini kepada tim penjawab dan pendukung MER oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI)
OJK tanggal 4 Oktober 2021. Narasumber PPATK tanggal 4 Oktober 2021.
menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh b. Sosialisasi SEOJK Nomor 11/SEOJK.05/2021 tentang
OJK pada penerapan dan pengawasan program Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian
APU PPT berdasarkan NRA 2021, termasuk adanya Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi
potensi penambahan fokus area On-Site Visit terkait Lembaga Keuangan Mikro tanggal 14 Oktober 2021.
penerapan Program APU PPT pada Fintech dan c. Webinar Penerapan Program APU PPT sebagai
Inovasi Keuangan Digital. Pencegahan TPPU yang Berasal dari Tindak
Pidana Kehutanan dan Tindak Pidana Lingkungan
OJK akan terus konsisten dan berkontribusi aktif dalam Hidup tanggal 18-19 Oktober 2021. Webinar ini
persiapan MER bagi OJK dan Industri Jasa Keuangan, diselenggarakan melalui kerja sama antara OJK
serta dalam kerangka nasional yang dikoordinasikan dengan UNODC yang dihadiri oleh 1.875 peserta dari
oleh PPATK. perwakilan OJK, perwakilan PJK yang membidangi
APU PPT, serta perwakilan Kementerian/Lembaga
Pada triwulan IV-2021, OJK juga berkesempatan yang tergabung dalam Komite Koordinasi Nasional
mengikuti FATF Plenary Meeting secara virtual pada Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
19-21 Oktober 2021. FATF Plenary menghasilkan d. Pelatihan Penerapan Program APU PPT bagi PT
keputusan terkait proses MER Indonesia yang masih Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tanggal 21
mengalami penundan On-site Visit. FATF Plenary Oktober 2021.
akan membahas kembali kelanjutan proses MER e. Perwakilan OJK sebagai national trainer pada ToT
Indonesia dan emergency procedure atas MER pada Disruption Course tanggal 28 – 29 Oktober 2021 yang
Plenary Februari 2022. Selanjutnya, hasil FATF Plenary diselenggarakan oleh UNODC.
menetapkan negara berisiko tinggi. FATF, melalui f. Pelatihan Penerapan Program APU PPT kepada
International Co-operation Review Group (ICRG), Pengurus Lembaga Keuangan Mikro di Provinsi
telah menganalisis yurisdiksi berisiko tinggi dan Lampung tanggal 17 November 2021.
merekomendasikan tindakan perbaikan. ICRG FATF g. Narasumber dalam Webinar Implementasi APU PPT
tidak hanya menganalisis negara anggota FATF dan dalam Era Digitalisasi oleh Asosiasi Asuransi Umum
FATF-style Regional Bodies, namun meliputi seluruh Indonesia (AAUI) tanggal 24 November 2021.
negara di dunia. Pada FATF Plenary ini, Pakistan h. Webinar Diseminasi Sectoral Risk Assessment (SRA)
hadir dan berjuang secara langsung, meskipun bukan Penilaian Risiko TPPU/TPPT/PPSPM di Sektor Jasa
sebagai anggota FATF, untuk menyampaikan action Keuangan Tahun 2021 tanggal 6-7 Desember 2021.
plan agar keluar dari daftar ini. Hal ini menjadi lessons Acara ini dihadiri oleh sekitar 2000 peserta yang
learned bagi Indonesia agar tidak masuk ke dalam

170 Laporan Triwulanan OJK


Peningkatan Awareness Penerapan Program
APU PPT di Sektor Jasa Keuangan

Peningkatan kepedulian dan pemahaman Penyedia Jasa Keuangan (PJK) dan Masyarakat terhadap
penerapan program Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme, dan Pencegahan Pendanaan
Proliferasi Senjata Pemusnah Massal merupakan hal penting untuk mendorong penguatan peran Sektor
Jasa Keuangan dalam Rezim APU PPT Indonesia. Hal tersebut akan berimplikasi pada penguatan
integritas dan stabilitas sistem keuangan di Indonesia dan mendukung keberhasilan Indonesia dalam
Mutual Evaluation Review (MER) oleh Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF).

Pada triwulan IV-2021, OJK telah menyusun media kampanye berbentuk video yang yang terdiri dari
video sosialisasi program APU PPT kepada masyarakat dan video sosialisasi penerapan program APU
PPT bagi PJK. Pada video sosialisasi kepada masyarakat dijelaskan bahwa salah satu alasan pelaku
melakukan kejahatan adalah karena mereka bisa menikmati hasil kejahatannya dengan leluasa melalui
pencucian uang, yaitu menyamarkan uang hasil tindak pidana sehingga tampak seperti harta kekayaan
yang sah. Pencucian uang biasanya diawali dengan penempatan hasil kejahatan ke sistem keuangan
lalu dipecah dan dipindahkan ke berbagai instrumen keuangan sehingga samar dan tampak seperti
kekayaan yang sah. Kejahatan terorisme dan proliferasi senjata pemusnah massal juga dapat terjadi
karena adanya pendanaan. Jika dibiarkan, pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan
proliferasi senjata pemusnah massal akan berdampak buruk bagi Indonesia. Masyarakat didorong untuk
berperan aktif dengan cara (1) Hindari aksi titip transaksi keuangan; (2) Jaga identitas pribadi agar tidak
disalahgunakan; (3) Kooperatif mengikuti proses Customer Due Diligence oleh Lembaga Jasa Keuangan;
(4) Menginformasikan PPATK jika mengetahui indikasi pencucian uang, pendanaan terorisme, atau
pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal; dan (5) Cek mendalam aktivitas penggalangan dana.
Adapun pada video sosialisasi bagi PJK dijeaskan juga mengenai lima pilar penerapan program APU PPT
di sektor jasa keuangan yaitu (1) Pengawasan Aktif Direksi dan Komisaris; (2) Kebijakan dan Prosedur;
(3) Pengendalian Internal; (4) Sistem Informasi Manajemen; dan (5) SDM dan Pelatihan. Membawa tagline
“AWAS dan PEDULI”, PJK dan masyarakat diharapkan dapat menjadi garda terdepan yang selalu AWAS dan
PEDULI program APU PPT Indonesia untuk bersama mewujudkan Sektor Jasa Keuangan yang bersih.

Triwulan IV-2021 171


berasal dari Internal OJK serta seluruh PJK dari Bank yang selalu dinilai berisiko tinggi, yaitu TP Korupsi dan
Umum, Bank Perkreditan Rakyat, Perusahaan Efek, TP Narkotika. Dalam praktiknya, NRA dan SRA agar
Manajer Investasi, Perusahaan Asuransi, Perusahaan menjadi acuan, referensi, pertimbangan, dan perhatian
Pembiayaan, Perusahaan Pergadaian), asosiasi, dari Pengawas dalam melakukan penilaian risiko TPPU/
serta Kementerian dan Lembaga. TPPT dalam pelaksanaan pengawasan. Dalam RBA
i. Narasumber pada Pelatihan Penerapan Program APU Tools Perbankan, telah terdapat cakupan SRA yang
PPT kepada BRI dan anggota Himbara pada tanggal 9 tercantum pada inherent risk dan structural factor.
Desember 2021. Termasuk juga dalam hal ini adalah mempertimbangkan
j. Sosialisasi Penerapan Program APU PPT kepada klasifikasi profil risiko nasabah yaitu tinggi, sedang
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk tanggal 16 dan rendah; volume usaha; struktur perusahaan;
Desember 2021. struktur kepemilikan dan lainnya. Dalam pelaksanaan
k. Sosialisasi Ketentuan APU PPT kepada PJK yang pemeriksaan program APU PPT (on-site supervision),
berkantor pusat di wilayah kerja OJK Kantor Regional Pengawas dapat melakukan pemilihan program
7 Sumbagsel tanggal 22 Desember 2021. pemeriksaan dengan mengacu kepada SRA dan NRA
dari jenis produk/layanan, nasabah, area geografis dan
OJK terus mengupayakan penyelesaian dan saluran distribusi yang akan diperiksa dan kemudian
pemeliharaan gelar Certified Anti Money Laundering dituangkan pada Supervisory Plan dan Audit Working
Specialist (CAMS) oleh Pengawas. Hal ini didorong oleh Plan (AWP). Sebagai langkah persiapan MER FATF dan
urgensi kebutuhan keahlian pengawasan bidang APU dalam rangka pemenuhan Stranas TPPU, maka tindak
PPT yang berstandar internasional, serta komitmen lanjut yang akan dilakukan adalah joint audit secara
Indonesia untuk menjadi anggota penuh FATF yang tematik antara OJK dan PPATK di tahun 2022.
bergantung pada kesuksesan MER Indonesia oleh
FATF. Terdapatnya Pegawai OJK yang berhasil memiliki 2.8.3 Koordinasi Kelembagaan
sertifikat CAMS merupakan salah satu upaya OJK untuk
memenuhi Rekomendasi FATF Nomor 26 – Regulation Koordinasi kelembagaan menjadi kunci penting
and Supervision of Financial Institutions yang dalam penguatan Rezim APU PPT di Indonesia yang
mensyaratkan sumber daya Pengawas perlu dipastikan melibatkan banyak pihak dari aspek pencegahan, aspek
memiliki standar profesional yang tinggi, serta memiliki pemberantasan, dan fungsi financial intelligence unit.
integritas dan keahlian yang tinggi. Koordinasi kelembagaan dalam Rezim APU PPT di
Indonesia dilakukan baik dalam ruang lingkup Komite
Selama triwulan IV-2021, program pengembangan Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
kapasitas bidang APU PPT juga tetap dilaksanakan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) secara
bagi internal OJK untuk meningkatkan kapasitas multilateral maupun dalam lingkup koordinasi bilateral
pengaturan dan pengawasan APU PPT di Sektor Jasa antar Lembaga.
Keuangan. OJK telah menyelenggarakan In-House
Training (IHT) Pengawasan Program APU PPT bagi Pada triwulan IV-2021, Komite TPPU dipimpin oleh
Pengawas Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Menkopolhukam menyelenggarakan Rapat Komite
Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) dan TPPU tanggal 23 Desember 2021 dengan agenda
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pada tanggal 16-18 secara khusus membahas laporan Ketua PPATK dan
November 2021. pembahasan Menteri Keuangan RI mengenai Undang-
Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang Hamonisasi
OJK juga mengadakan capacity building bertema Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan empat Prinsip
“Cegah Tindak Kejahatan Perbankan Melalui Voluntary Tax Compliance (VTC) berdasarkan
Peningkatan Pengamanan Produk Layanan Perbankan rekomendasi FATF sehubungan dengan Program
Berbasis Teknologi, Penguatan Implementasi APU Pengungkapan Sukarela (PPS) Wajib Pajak. Pemenuhan
PPT” yang diselenggarakan pada 3 Desember 2021 prinsip VTC tersebut akan dituangkan ke dalam
dan dilakukan pemaparan serta diskusi mengenai Keputusan Bersama sebagaimana yang dilakukan pada
“Metodologi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), program tax amnesty yang lalu. Selanjutnya, PPATK
Sosialisasi National Risk Assessment (NRA) dan akan menjadi focal point yang akan menyampaikan
Gambaran Sectoral Risk Assessment (SRA) dalam Kesepakatan Bersama tersebut kepada FATF dan Asia
Menentukan Tingkat Risiko APU PPT”. Disampaikan pula Pacific Group on Money Laundering (APG) sebagai
bahwa salah satu concern assessor adalah internalisasi bukti kuat bahwa PPS Wajib Pajak tidak mengurangi
NRA dan SRA dalam pelaksanaan pengawasan. Hal kewajiban pihak pelapor (Penyedia Jasa Keuangan,
tersebut perlu menjadi perhatian bersama yang dapat Penyedia Barang dan Jasa, dan Profesi) untuk
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pengawasan menerapkan program APU dan/atau PPT dan kewajiban
tematik, khususnya terkait dua Tindak Pidana Asal pelaporan.

172 Laporan Triwulanan OJK


Koordinasi OJK dengan Kementerian/Lembaga dan OJK juga berpartisipasi pada FGD Pembahasan
Organisasi Internasional juga dilakukan dalam rangka Panduan Penuntutan Pendanaan Terorisme yang
penguatan Rezim APU PPT di Indonesia. Selama diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung bekerjasama
triwulan IV-2021 OJK melakukan Koordinasi dengan dengan Kedutaan Besar Australia pada 10-11 November
PPATK secara intensif antara lain terkait penyusunan 2021. FGD diselenggarakan untuk meminta masukan
studi kasus pada SRA SJK tahun 2021, koordinasi terhadap konsep Panduan Penuntutan Pendanaan
rencana joint audit OJK dan PPATK tahun 2022, Terorisme dan untuk mendapatkan wawasan
koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi OJK dan terkait rezim APU PPT. Dalam kesempatan ini, OJK
PPATK, pembahasan data Laporan Harta Kekayaan menjelaskan inisiatif yang dilakukan sebagai Lembaga
Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dikelola oleh Pengawas dan Pengatur (LPP) dalam pencegahan
KPK sebagai salah satu sumber data Politically digunakannya Sektor Jasa Keuangan sebagai sarana
Exposed Person (PEP) pada aplikasi PEP PPATK dan bagi pelaku kejahatan dalam melakukan TPPT dan
pemanfaatannya oleh Pengawas serta PJK, hingga PPSPM. Secara khusus, dijelaskan pula perkembangan
pengisian survey evaluasi hasil analisis dan informasi pengaturan dan pengawasan OJK terhadap Industri
PPATK. Fintech, serta pemanfaatan Sistem Informasi Program
APU PPT (SIGAP), sebagai supervisory technology, bagi
OJK juga melakukan koordinasi dengan KPK, selaku internal OJK dalam hal pengawasan berbasis risiko,
Pengarah Strategi Nasional Pencegahan Korupsi dan eksternal PJK dalam hal meningkatkan efektivitas
(Stranas PK), serta dengan Kementerian Hukum dan implementasi freezing without delay terhadap Daftar
HAM selaku central registry data BO dari Badan Hukum Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) dan
di Indonesia dalam pemenuhan aksi “Pemanfaatan Daftar PPSPM. Panduan Penuntutan Pendanaan
Data Beneficial Owner”. Selama tahun 2021, OJK Terorisme dimaksud telah disosialisasikan pada
melakukan upaya maksimal untuk pemenuhan key tanggal 16 Desember 2021 di Lombok, dengan turut
activities berupa “Peningkatan jumlah Korporasi yang mengundang perwakilan OJK.
mendeklarasikan BO (2021)” melalui: (1) Pemetaan
tingkat kepatuhan pelaporan BO oleh Korporasi yang Kerja sama bidang APU PPT juga dilakukan oleh
berada di bawah pengawasan OJK; (2) Penyampaian OJK bersama dengan organisasi internasional. OJK
surat himbauan kepada seluruh asosiasi di Sektor Jasa berpartisipasi dalam PPATK-AUSTRAC Partnership
Keuangan; (3) Penyampaian surat pembinaan kepada Program yang dilaksanakan tanggal 24-25 November
Korporasi di bawah pengawasan OJK (PJK dan Emiten) 2021. Pada kesempatan tersebut dilakukan sharing
yang belum memenuhi kewajiban pelaporan BO kepada mengenai ketentuan APU PPT berbasis risiko di
Kemenkumham sesuai Peraturan Presiden Nomor 13 Australia, pemanfaatan machine learning untuk
Tahun 2018 (Perpres BO); (4) Monitoring dari Pengawas pelaksanaan tugas intelijen keuangan, penyusunan dan
atas kepatuhan pemenuhan Perpres BO, termasuk hasil Sectoral Risk Assessment (SRA) sektor Perbankan
melayani konsultasi pertanyaan terkait mekanisme di Australia, hingga pelaksanaan pengawasan
pelaporan BO; (5) Narasumber kegiatan penguatan BO dan peningkatan kepatuhan penerapan program
temasuk sosialisasi/capacity building kepada PJK dan APU PPT di Australia. Hasil program ini digunakan
Pengawas dengan point of concern khusus terkait BO; oleh OJK sebagai referensi dalam pengembangan
(6) Refreshment Persiapan MER FATF dengan agenda ketentuan, penyusunan dokumen SRA, dan penguatan
pembahasan isu BO; (7) Partisipasi kajian UNODC pengawasan program APU PPT di sektor jasa
mengenai Beneficial Ownership Registries antara keuangan.
lain melalui interview, dan rencana penyelenggaraan
webinar; (8) Penyusunan Nota Kesepahaman antara OJK juga telah melakukan introductory meeting
OJK dan Kemenkumham; dan (9) Pelaporan triwulanan dengan Bank Negara Malaysia (BNM), Monetary
untuk arahan dan perhatian strategis, serta pelaporan Authority of Singapore (MAS), dan Australian
pada aplikasi JAGA. Capaian pada posisi 29 Desember Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC)
2021 adalah tercatat 2.920 dari 3.601 Korporasi untuk mendiskusikan rencana yang lebih besar terkait
yang berada di bawah pengawasan OJK (81%) telah inisiasi kerja sama dalam bentuk bilateral meeting pada
melaporkan data BO ke Kemenkumham. area APU PPT tahun 2022. Program ini bertujuan untuk
Di sisi lain, penilaian capaian Stranas PK 2021 dilakukan meningkatkan efektivitas penerapan dan pengawasan
secara tanggung renteng berdasarkan persentase program APU PPT, serta mendukung penilaian
ketersediaan data BO pada sistem AHU Online baru Immediate Outcome 2 - Internal Cooperation dalam
mencapai 23%, sehingga sinergi dan kolobarasi dari rangka pelaksanaan MER FATF khususnya On-site Visit.
seluruh Kementerian/Lembaga yang menjalankan Aksi
diharapkan masih akan berlanjut.

Triwulan IV-2021 173


2.8.4 Penguatan Penerapan APU PPT melalui SIGAP Pada triwulan IV-2021 telah dilakukan tiga kali
penyampaian DTTOT oleh OJK kepada PJK yaitu
Sistem Informasi Program APU PPT (SIGAP) adalah DTTOT/P-9a/162/X/RES.6.1./2021 tanggal 9 Oktober
sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk 2021; DTTOT Nomor: DTTOT/P-10/166/XI/RES.6.1./2021
pengintegrasian data dan informasi dalam mendukung tanggal 18 November 2021; dan DTTOT/P-10a/169/XII/
penerapan program APU PPT serta sebagai sarana RES.6.1./2021 tanggal 8 Desember 2021. Berdasarkan
penyampaian tindak lanjut atas Daftar Terduga hasil monitoring per tanggal 31 Desember 2021 yang
Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) dan Daftar dilakukan pada SIGAP, didapatkan bahwa untuk
Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal DTTOT tanggal 9 Oktober 2021, sebanyak 60,10%
(Daftar Proliferasi). OJK telah membangun SIGAP sejak PJK telah menindaklanjuti laporan DTTOT tersebut
tahun 2017 yang diikuti dengan pengembangan sampai (sektor Perbankan 69,08%, Pasar Modal 86,24% dan
dengan saat ini. SIGAP merupakan sistem pendukung IKNB 38,19%). Selanjutnya, untuk DTTOT tanggal 18
siklus pengawasan program APU PPT oleh Pengawas November 2021 telah ditindaklanjuti oleh 48,42% dari
Sektor Jasa Keuangan (Supervisory Technology) keseluruhan PJK (sektor Perbankan 56,40%, Pasar
serta sistem yang berguna untuk penyampaian data Modal 72,02% dan IKNB 28,85%). Sementara itu,
serta laporan tindak lanjut terkait program APU PPT untuk DTTOT tanggal 8 Desember 2021 masih dalam
yang dapat digunakan oleh Penyedia Jasa Keuangan pemantauan lebih lanjut atas tindak lanjut PJK per
(Regulatory Technology). Dari sisi Regulatory posisi 31 Desember 2021.
Technology, SIGAP telah diimplementasikan dalam
rangka menyampaikan: Dari sisi Supervisory Technology, SIGAP merupakan
a. Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris aplikasi yang bersifat “rumah tumbuh” dimana
(DTTOT) atau Daftar Pendanaan Proliferasi pembangunan disesuaikan dengan perkembangan
Senjata Pemusnah Massal (PPSPM) serta setiap ketentuan terkait dengan program APU PPT, baik
perubahannya disertai dengan permintaan secara nasional maupun internasional. Pada tahun
Pemblokiran secara serta merta terhadap seluruh 2021, dari sisi pengawasan, dilakukan integrasi
Dana yang dimiliki atau dikuasai, baik secara antara SIGAP dengan beberapa sistem pelaporan
langsung maupun tidak langsung oleh orang atau online (APOLO, e-reporting, ARIA, ANTASENA) untuk
Korporasi, dari OJK kepada PJK; mempermudah Pengawas dalam melakukan proses
b. tembusan berita acara Pemblokiran secara serta penilaian risiko TPPU/TPPT/PPSPM yang selanjutnya
merta dan laporan Pemblokiran secara serta merta, digunakan sebagai salah satu dasar penentuan
dari PJK kepada OJK; dan rencana pengawasan. Data yang telah dilaporkan oleh
c. laporan nihil terkait DTTOT atau Daftar PPSPM, dari PJK diintegrasikan ke dalam Modul Penilaian Tingkat
PJK kepada OJK. Risiko TPPU/TPPT/PPSPM di SIGAP melalui database
sehingga Pengawas tidak perlu menginput data secara
Penyampaian data DTTOT dan Daftar Proliferasi melalui manual dan dapat memperoleh risiko TPPU/TPPT/
SIGAP merupakan salah satu bentuk pemenuhan PPSPM dengan lebih mudah serta lebih valid. Per
prinsip freezing without delay dimana proses posisi pengembangan SIGAP di tahun 2021, integrasi
pemblokiran dilakukan secara serta merta atas Dana telah dilakukan untuk Bank Umum, Bank Kustodian,
Nasabah yang identitasnya tercantum dalam kedua Perusahaan Efek, dan Manajer Investasi. Adapun
daftar dimaksud, sehingga diharapkan pelaporan untuk BPR/BPRS dan IKNB, proses masih dalam tahap
PJK melalui SIGAP dapat terus meningkat di triwulan pengembangan. Secara khusus bagi Bank Umum,
berikutnya sebagaimana telah diatur pula pada SEOJK integrasi dilakukan pula dengan ANTASENA (sistem
DTTOT dan SEOJK Proliferasi. pelaporan milik Bank Indonesia) dan sistem pelaporan
BI lainnya, mengingat terdapat cakupan data dari Bank
Berdasarkan hasil pemantauan per 31 Desember Umum yang telah dilaporkan kepada Bank Indonesia.
2021, jumlah PJK yang telah melakukan registrasi
pada SIGAP adalah sebanyak 97,65% atau 2.866 PJK Selanjutnya, untuk kebutuhan perizinan dan proses
dari total keseluruhan 2.935 PJK. Secara umum, penilaian kemampuan dan kepatutan, pada tahun
bentuk tindak lanjut dari PJK pada SIGAP terkait 2021, terdapat cakupan pengembangan pada
dengan penyampaian DTTOT dan Daftar Proliferasi Sistem Informasi Pelaku di Lembaga Jasa Keuangan
terdiri dari penyampaian laporan tembusan berita Terintegrasi (SIPUTRI) yakni integrasi antara SIPUTRI
acara pemblokiran secara serta merta, pelaporan dengan SIGAP untuk cakupan data terkait APU PPT
pemblokiran secara serta merta, dan pelaporan nihil. untuk badan hukum dan orang perseorangan. Data
dari SIGAP yang diintegrasikan adalah Data DTTOT,

174 Laporan Triwulanan OJK


Data Politically Exposed Person (PEP), dan Daftar e. Penandatangan NK dengan Universitas
PPSPM. Dengan semakin luasnya pemanfaatan data- Muhammadiyah Metro Lampung pada perihal
data terkait APU PPT, maka hal tersebut secara tidak Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,
langsung akan berdampak positif pada penerapan Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Peningkatan
program APU PPT khususnya dari sisi pengawasan Edukasi Keuangan Serta Perlindungan Konsumen
dan perizinan SJK yang semakin ketat dan memitigasi dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
risiko terjadinya TPPU/TPPT/PPSPM. f. Penandatangan NK dengan Universitas IT Del
perihal Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,
Selain itu, untuk mendukung pelaksanaan pengawasan Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Peningkatan
program APU PPT, terdapat beberapa data pendukung Edukasi Keuangan Serta Perlindungan Konsumen
yang disediakan dalam media terintegrasi, yaitu pada dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
SIGAP yang dapat diakses oleh keseluruhan Pengawas g. Penandatangan NK dengan Universitas Soedirman
SJK dan Satuan Kerja terkait lainnya di OJK. Data perihal Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,
pendukung tersebut diantaranya terkait dengan data Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Peningkatan
PEP yang berasal dari data Laporan Harta Kekayaan Edukasi Keuangan Serta Perlindungan Konsumen
Penyelenggara Negara (LHKPN), data AML Newsletter dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
PPATK, data high risk countries berdasarkan publikasi h. Penandatangan NK dengan Universitas Sumatera
FATF, serta data hasil penilaian risiko berdasarkan Utara perihal Pelaksanaan Tridharma Perguruan
NRA dan SRA. Lebih lanjut, sebagai salah satu Tinggi, Pengembangan Sektor Jasa Keuangan,
bentuk dukungan teknologi, Pengawas OJK telah Peningkatan Edukasi Keuangan Serta Perlindungan
mendapatkan akses pada aplikasi goAML milik PPATK. Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
Akses OJK tersebut adalah pada menu Message Board i. Penandatangan NK dengan Universitas Islam
sebagai sarana komunikasi dua arah antara PPATK Negeri Raden Intan Lampung perihal Pelaksanaan
dan OJK serta pada menu Statistik untuk keperluan Tridharma Perguruan Tinggi, Pengembangan Sektor
informasi data statistik laporan transaksi keuangan Jasa Keuangan, Peningkatan Edukasi Keuangan
yang disampaikan oleh PJK pada sektor terkait kepada Serta Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di
PPATK melalui aplikasi goAML. Sektor Jasa Keuangan.
j. Penandatangan NK dengan Universitas Brawijaya
perihal Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,
2.9 Hubungan Kelembagaan Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Peningkatan
Edukasi Keuangan Serta Perlindungan Konsumen
2.9.1 Kerja Sama Domestik dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
k. Penandatangan NK dengan Kementerian Keuangan,
Dalam menjalin dan menjaga hubungan kelembagaan Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis
dengan kementerian ataupun lembaga negara, OJK Transaksi Keuangan perihal Koordinasi dan Kerja
secara aktif menyelenggarakan kegiatan kelembagaan Sama Pengelolaan dan Pertukaran Data dan/atau
dengan tujuan menjalin kerja sama strategis yang dapat Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pengungkapan
mendukung pencapaian OJK di masa mendatang. Sukarela Wajib Pajak.

Selama periode triwulan IV-2021, OJK telah melakukan Beberapa kegiatan FGD juga dilakukan dalam rangka
11 kerja sama dengan rincian sebagai berikut: pembinaan hubungan, menggali saran dan masukan
a. Penandatangan Nota Kesepahaman (NK) dengan dari stakeholders untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian Agama Republik Indonesia perihal OJK yang lebih baik, yaitu Focus Group Discussion
Penguatan Fungsi, Tugas dan Kewenangan Otoritas (FGD) bersama Mahkamah Agung RI terkait Kepailitan
Jasa Keuangan dan Kementerian Agama Republik dan PKPU dan bersama dengan Perbankan terkait
Indonesia. Pembahasan Isu Strategis Perbankan Terkait
b. Penandatangan NK dengan Universitas Udayana Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha
perihal Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Peningkatan Edukasi Keuangan Serta Perlindungan
Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan. Selain itu, OJK bersama Komisi XI DPR RI telah
c. Penandatangan Pernyataan Bersama dengan melakukan kegiatan penyuluhan secara door to door
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian kepada masyarakat di berbagai daerah. Hingga akhir
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Desember 2021, telah diselenggarakan 296 kegiatan
dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil penyuluhan dengan tema sebagai berikut:
dan Menengah Republik Indonesia perihal a. Kebijakan Stimulus OJK Kepada Masyarakat
Pemberantasan Pinjaman Online Ilegal. Terdampak COVID-19;
d. Penandatangan NK dengan Badan Pusat Statistik b. Edukasi Kebijakan Keuangan terkait Pinjaman Online
perihal Kerja Sama Dalam Bidang Statistik dan Dalam Edukasi Fintech;
Sektor Jasa Keuangan.

Triwulan IV-2021 175


c. Edukasi Produk IJK dan Bagaimana 2.9.2 Kerja Sama Internasional
Memanfaatkannya Pada Masa Pandemi COVID-19;
d. Peran OJK Dalam Membuka Akses Keuangan Bagi A. Kerja Sama Hubungan Bilateral dan Regional
UMKM;
e. Peran Fintech Dalam PEN di Tengah Wabah OJK terus memperkuat hubungan dan kerjasama
COVID-19; dengan berbagai mitra internasional (counterparts),
f. Peran OJK Terkait Perlindungan Konsumen Dalam yang dilakukan secara bilateral maupun unilateral di
Penggunaan Uang Elektronik di Tengah Pandemi regional. Secara umum, OJK aktif dalam perundingan
COVID-19; perjanjian perdagangan internasional (PPI) terkait
g. Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal Ditengah sektor jasa keuangan (SJK) serta kerja sama
Pandemi COVID-19; kelembagaan dengan otoritas pengawas negara
h. Kebijakan Jasa Keuangan dan Perlindungan lain dan lembaga internasional. Terkait perundingan
Konsumen Di Era New Normal; serta PPI, OJK turut berpartisipasi dalam perundingan
i. Waspada Investasi Bodong penentuan posisi Indonesia. Sementara itu, terkait
dengan kerjasama kelembagaan, OJK aktif melakukan
OJK juga turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan negosiasi kerja sama dan melaksanakan implementasi
Kunjungan Kerja dan Rapat bersama Komisi XI DPR RI kerja sama kelembagaan yang telah disepakati
sebagaimana berikut: melalui berbagai macam pertemuan serta technical
a. Kunker di Negara Amerika Serikat dan Swiss dalam discussion.
rangka menggali informasi terkait mekanisme fungsi
dan tugas beberapa institusi di bidang moneter, 1. Perundingan Perjanjian Perdagangan Internasional
fiskal, dan industri pada masing-masing negara; (Perundingan PPI)
b. Kunker di Provinsi Sumatera Utara, Bali, dan a. PPI Bilateral
Sulawesi Selatan dalam rangka meninjau 1) Indonesia-UAE CEPA (IUAE-CEPA)
perkembangan perekonomian dan stabilitas Indonesia dan UAE melakukan dua kali pertemuan
keuangan daerah; intersesi perundingan IUAE-CEPA, yaitu pada
c. Kunker di Provinsi Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara tanggal 18 Oktober 2021, di mana OJK mengikuti
Barat, dan Sumatera Utara dalam rangka meninjau negosiasi terkait draf teks Chapter Digital Trade/
inisiatif strategis arah pengembangan dan Economy/E-Commerce, dan pada tanggal 26
pengawasan sektor jasa keuangan; Oktober 2021 di mana OJK mengikuti negosiasi
d. Kunker di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan terkait draf teks Chapter Trade in Services (TiS).
Jawa Tengah dalam rangka meninjau realisasi Selanjutnya OJK juga mengikuti perundingan
outlook pertumbuhan sektor industri jasa keuangan IUAE-CEPA putaran kedua yang diadakan pada
tahun 2021. tanggal 28-30 Oktober 2021 pada kuartal terakhir
2021, di mana OJK mengikuti perkembangan
Di luar kegiatan yang telah terjadwal dalam agenda negosiasi terkait draf teks Annex on Financial
masa sidang Komisi XI DPR RI, OJK aktif menjalin Services, Chapter TiS dan Chapter Halal and
hubungan kelembagaan dengan stakeholder utama Islamic Economy.
melalui sejumlah kegiatan: 2) Indonesia - Uni Eropa Comprehensive Economic
a. Kegiatan dialog bersama Anggota Komisi XI DPR RI Partnership Agreement (IEU-CEPA)
terkait Ekosistem Pembiayaan KUR Klaster Komoditi Indonesia dan EU melanjutkan perundingan
Umbi Porang di Mojokerto; bilateral IEU-CEPA pada putaran ke-11 tanggal
b. Kegiatan dialog bersama Anggota Komisi XI DPR RI 8-11 November 2021, di mana OJK terlibat aktif
terkait Pemulihan Ekonomi Nasional di Jawa Timur; pada Working Group on Trade in Services.
c. Kegiatan diskusi kelembagaan bersama Sekretariat Pembahasan draf teks Financial Services hampir
Komisi XI DPR RI di Provinsi Jawa Tengah terkait selesai, adapun pembahasan Schedule of Specific
perkembangan Industri Jasa Keuangan serta RKAT Commitments terkait sektor jasa keuangan kedua
OJK tahun 2022; pihak masih berlanjut.
d. Kegiatan diskusi kelembagaan bersama TA Anggota 3) Indonesia-Chile CEPA (IC-CEPA)
dan TA Fraksi Komisi XI DPR RI di Provinsi Nusa OJK berpartisipasi dalam perundingan bidang jasa
Tenggara Barat terkait pembahasan RKAT OJK tahun IC-CEPA putaran pertama yang diselenggarakan
2022. pada tanggal 15-16 November 2021, khususnya
mengenai isu cakupan Financial Services dalam
kerangka Chapter TiS.

176 Laporan Triwulanan OJK


b. PPI Regional: ASEAN-Australia-New Zealand Kerjasama) dengan otoritas pengawas lembaga
Free Trade Area (AANZFTA) Review jasa keuangan asing. Adapun pemaparan yang
OJK menghadiri rangkaian pertemuan dan disampaikan terkait cross border establishment
pembahasan terkait AANZFTA Review, antara lain financial institution (CBE) antar jurisdiksi, dimana
dengan K/L terkait serta ASEAN Member States dalam rangka pengawasan sektor jasa keuangan
dan pihak counterpart Australia dan New Zealand. diperlukan perjanjian kerjasama antar otoritas
c. Lain – Lain pengawas LJK.
Pada 22 Desember 2021, OJK menyelenggarakan
Focus Group Discussion (FGD) “Penguatan Strategi B. Kerja Sama Hubungan Multilateral
Diplomasi OJK pada Berbagai Fora Internasional 1. Global Financial Sector Reform (GFSR)
terkait Sektor Jasa Keuangan” dengan pembicara Sebagai anggota beberapa standard setting bodies
Direktur Hukum dan Perjanjian Ekonomi - (SSBs) dan fora lainnya, OJK turut aktif membahas
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berbagai isu sektor jasa keuangan, di antaranya:
(Kemlu RI) dan Chief Negotiator Indonesia – EU a. Forum Koordinasi SSBs
CEPA (IEU-CEPA) - Direktur Jenderal Perundingan Pada triwulan ini, OJK bersama regulator negara
Perdagangan Internasional Kemendag RI (2012- anggota G20 lain yang tergabung dalam forum
2020). Financial Stability Board – Standing Committee
on Supervisory and Regulatory Cooperation
FGD dilakukan dengan tujuan dapat menambah (FSB-SRC), secara berkala bertukar informasi
wawasan dan bekal kemampuan seni berdiplomasi mengenai kebijakan terkait COVID-19 khususnya
yang baik dalam menjalankan tugas pokok implikasi kebijakan terhadap Emerging Market and
dan fungsi terkait kerja sama internasional, Developing Economies (EMDE) serta dampaknya
keikutsertaan dalam berbagai fora internasional bagi sektor keuangan. Informasi yang diperoleh
dan perundingan PPI, baik dalam situasi formal bermanfaat dalam mengetahui efektivitas
maupun informal, guna mendukung Pemerintah kebijakan yang diterbitkan oleh masing-masing
Republik Indonesia memperjuangkan kepentingan yurisdiksi dalam rangka menjaga keberlangsungan
negara, khususnya untuk memberikan manfaat dan stabilitas sistem keuangan selama pandemi.
sebesar-besarnya bagi SJK. Selain itu, melalui virtual meeting FSB SRC
dilakukan pembahasan topik lainnya, antara lain
2. Kerja Sama Kelembagaan approaches to address Debt Overhang, Climate
d. Perjanjian Kerja Sama dengan Otoritas Pengawas related Financial Risk, Outsourcing and Third
Lembaga Jasa Keuangan Asing dan Lembaga Party Risk, Cyber Incident Reporting, Archegos
Internasional Post-Event Review, BCBS identification of G-SIBs,
1) Negosiasi Perjanjian Kerjasama: Exchange of dan beberapa agenda lainnya termasuk inisiatif
Letters (EoL) on Financial Technology (Fintech) rencana kerja dan prioritas untuk tahun 2022.
dengan Japan Financial Service Agency (FSA) Selain forum keuangan konvensional, OJK juga
2) Implementasi Kerja Sama: menghadiri pertemuan rutin SSBs keuangan
a) Technical Discussion on Islamic Finance syariah yaitu Council Meeting - Islamic Financial
bersama Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Services Board (IFSB) ke-39. Pertemuan dimaksud
b) Technical Discussion on Fintech bersama membahas 12 agenda utama, di antaranya terkait
Japan Financial Services Agency (FSA) economic and financial stability issues, medium-
c) The 8th Joint Committee Trade and term strategy, IFSB policy, organisation, human
Investment Meeting IETO-TETO capital transformation, membership, & standards
e. Dukungan OJK sebagai Implementing Agency for adoption serta membahas mengenai IFSB
World Bank – Development Policy Loan (WB-DPL) financial dan technical project selanjutnya.
OJK telah melakukan diskusi teknis dengan WB b. Pertemuan Fora Internasional
dan meyampaikan informasi kepada satuan kerja Untuk mendapatkan insight lebih mendalam
terkait yang menjadi penanggungjawab Reform tentang praktik standar internasional di yurisdiksi
Area pada WB DPL tahap 3. lain, OJK mengikuti berbagai pertemuan
f. Sharing of Supervisory Arrangement dan diantaranya:
ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) 1) Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI)
Agreement dengan Central Bank of Myanmar High-Level Symposium
OJK memberikan sharing knowledge terkait OJK menghadiri kegiatan GPFI High Level
langkah – langkah yang dilakukan untuk memulai Symposium untuk tanggal 4-5 Oktober 2021.
pelaksanaan Supervisory Arrangement (Perjanjian Pertemuan membahas mengenai data dan

Triwulan IV-2021 177


tantangan yang terjadi di negara anggota G20 knowledge sharing dan networking. Pada
beserta cara menanganani isu dimaksud. pertemuan dimaksud, terdapat 4 topik sharing
Penanganan isu tersebut melalui pemanfaataan session yang mencakup pembahasan operational
teknologi serta technical assisstance dari resilience, managing remote working risks,
lembaga internasional diantaranya International credit relief and provisioning, dan capital buffer.
Monetary Fund (IMF) dan The World Bank (WB) c. International Survey dari SSBs
dalam meningkatkan inklusi serta literasi 1) Survei International Organisation of Pension
keuangan termasuk penanganan perlindungan Supervisors (IOPS) :
konsumen. a) Environmental, Social, and Governance (ESG)
2) Pertemuan IFSB Guidelines Implementation Questionnaire
a) International Shari’ah Economic Festival b) Risk Based Supervision on Pension Fund
(ISEF) yang diselenggarakan oleh IFSB & Questionnaire
Bank Indonesia (BI), mengusung tema besar 2) Survei dari FSB:
yaitu “Financial Stability in the Digital Era a) FSB - Standing Committee on Assessment and
and Its Implications for Islamic Economics Vulnerabilities (SCAV) Report on Open-ended
and Finance”. OJK menyampaikan dukungan Funds in the March 2020 Market Turmoil.
terhadap inovasi keuangan digital pada produk b) FSB Draft of 2021 Global Systemically
keuangan syariah yang akan menjadi alat Important Banks (G-SIBs) Communication
penting dan menjanjikan untuk mempercepat Draft
pemulihan perekonomian dalam skala global. 3) Survei dari IFSB:
b) IFSB Summit ke-15 yang membahas mengenai a) Public Consultation on IFSB Exposure Draft –
keuangan syariah dan transformasi digital Core Principles for Islamic Finance Regulation
dengan menyeimbangkan inovasi dan (Financial Market Infrastructure) (ED-26:
resilience. OJK membawakan topik FinTech CPIFRFMI).
and Islamic Financial Services: Market b) Areas of Priority for Standard Development
Developments and Effective Regulatory and Research in 2022.
Approaches. c) Survey on Islamic Financial Stability Issues for
3) Pertemuan Organisation of Economic Discussion in the 39th IFSB Council Meetings
Cooperation and Development (OECD)
a) OECD - Corporate Governance (CG) Committee 2. Technical Assistance (TA)
Meeting Peningkatan kerja sama antara OJK dengan berbagai
Selain membahas tentang review G20/OECD lembaga internasional melalui program technical
Corporate Governance Principles, pertemuan assistance, di antaranya dari Asian Development
tersebut membahas rencana Joint Event Bank (ADB), World Bank (WB), dan Program
Indonesia OECD Corporate Governance Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian
sebagai side event saat Presidensi G20 (Prospera). Pada triwulan IV-2021, OJK menerima
Indonesia tahun 2022. technical assistance antara lain terkait NPL-
b) OECD-OJK Joint Conference on Financial Management sektor perbankan dan pengembangan
Inclusion, Financial Consumer Protection and pengawasan berbasis IT SupTech/RegTech dari
Financial Literacy in Asia and the Pacific World Bank, persiapan dalam menghadapi Financial
Acara ini diadakan pada tanggal 2-3 Desember Sector Assesment Program (FSAP) dari PROSPERA,
2021. Acara ini diharapkan menjadi forum dan pengembangan green bonds issuance dari Asian
diskusi best practices dan mendapatkan Development Bank (ADB).
perspektif lebih luas terkait inklusi keuangan,
perlindungan konsumen jasa keuangan C. Investor Relations Unit
dan kebijakan serta implementasi literasi
keuangan dalam rangka pemberdayaan Dalam rangka menjalankan fungsi koordinasi
konsumen jasa keuangan yang lebih sejahtera. penyelenggaraan hubungan pemodal luar negeri,
4) Integrated Financial Supervisors’ Conference Investor Relations Unit (IRU) melakukan sejumlah
(IFSC) yang diselenggarakan oleh Monetary pertemuan dan korespondensi dengan para investor
Authority Singapore (MAS) dan pemangku kepentingan asing lainnya untuk
IFSC merupakan wadah pertemuan tahunan memenuhi permintaan informasi terkait kondisi
informal dari 17 otoritas pengawas atau Financial perekonomian, kebijakan, dan perkembangan terkini
Services Authority (FSA) untuk melakukan sektor jasa keuangan Indonesia.

178 Laporan Triwulanan OJK


Selama triwulan IV-2021, IRU OJK telah memfasilitasi Dalam rangka diseminasi informasi, IRU OJK juga
tiga pertemuan dengan pemangku kepentingan asing, menyusun dan menyampaikan Report on Indonesia
yaitu dengan: Financial Sector Development untuk triwulan III-2021
a. ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) yang memuat informasi mengenai perkembangan
terkait kondisi terkini dan outlook sektor perbankan, kondisi ekonomi, kebijakan sektor jasa keuangan,
kebijakan OJK dan Kementerian/Lembaga (K/L) regulasi OJK, focused topics, dan kegiatan OJK di level
terkait serta restrukturisasi kredit; internasional selama triwulan III-2021.
b. US-ASEAN Business Council (US-ABC) bersama
dengan satuan kerja bidang perbankan dan Untuk meningkatkan pemahaman investor asing
industri keuangan nonbank untuk mendiskusikan dengan lebih cepat, IRU OJK juga memanfaatkan
penggunaan layanan komputasi awan (cloud mailing list untuk menyampaikan informasi terkini
computing) di Sektor Jasa Keuangan Indonesia; sektor jasa keuangan Indonesia maupun kebijakan OJK
c. The European Business Chamber of Commerce sepanjang triwulan IV-2021. IRU OJK juga menyiapkan
in Indonesia (EuroCham) sebagai tindak lanjut materi/konten minisite IRU (OJK International
courtesy meeting Ketua Dewan Komisioner OJK Information Hub) yang akan diaktifkan kembali di awal
dengan Chairman EuroCham. Pertemuan tersebut Januari 2022.
membahas potensi dan realisasi kerja sama dengan
EuroCham dalam menumbuhkan perekonomian
Indonesia.

IRU OJK secara aktif berkomunikasi dan berkoordinasi


dengan K/L lainnya, salah satunya melalui Dedicated
Team Meeting (DTM) IRU Nasional untuk menyusun
strategi menjaga persepsi positif terhadap
perekonomian Indonesia, termasuk mempertahankan
sovereign credit rating Indonesia tahun 2022.
Selanjutnya bersama DTM IRU Nasional, setiap bulan
IRU OJK kontribusi menyusun Republic of Indonesia
Presentation Book IRU Nasional (Buku IRU) dalam
memberikan outlook perekonomian dan sektor jasa
keuangan Indonesia.

Triwulan IV-2021 179


International Seminar: Unwinding
COVID-19 Support Measures

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar seminar internasional dengan tema Unwinding COVID-19 Support
Measures: Global and Regional Perspectives. Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road
to G20 2022 untuk menyambut Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 sekaligus memperingati HUT OJK
ke-10. Diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, seminar ini dibuka dengan keynote speeches dari Ketua Dewan
Komisioner OJK, Wakil Menteri Keuangan, Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian, serta Gubernur
Bank Indonesia, untuk menyampaikan sikap regulator Indonesia dalam mendukung normalisasi kebijakan
terkait COVID-19 di Indonesia.

Seminar membahas normalisasi kebijakan COVID-19 dari sudut pandang global dan regional. Kebijakan
normalisasi harus dilakukan dengan transisi yang bertahap agar tidak menimbulkan dampak sistemik
terhadap stabilitas sektor keuangan. Selain itu, tidak ada kebijakan yang sifatnya one-size-fits-all,
sehingga tiap negara harus memahami kebutuhan dan kondisi perekonomiannya. Penerapan normalisasi
juga harus bersifat adaptif dan fleksibel serta mempertimbangkan data perubahan perilaku masyarakat.

Seminar ini diharapkan dapat memperkaya diskusi dalam merumuskan strategi pelonggaran kebijakan
COVID-19 dari perspektif domestik, regional, dan global. OJK bersama dengan pemerintah dan lembaga
terkait lainnya menyatakan komitmen untuk meningkatkan koordinasi guna mengawal proses pemulihan
ekonomi nasional dan menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.

180 Laporan Triwulanan OJK


Bab 3
Tinjauan Industri dan
Operasional Sektor Jasa
Keuangan Syariah
Pengembangan

Workshop Perbankan Syariah terkait Focus Group Discussion (FGD)


Produk Berbasis Wakaf di Wilayah Pengembangan Produk dan Tata
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Kelola Perbankan Syariah

Kontribusi OJK sebagai Full Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES)


Member IFSB Periode Kedua 2021

Kajian Pelaksanaan Tugas, Tanggung Kajian Potensi Bank Syariah sebagai


Jawab, dan Wewenang Ahli Syariah Bank Administrator Rekening Dana
Pasar Modal Nasabah

Kajian Efek Syariah Berwawasan Implementasi Pendanaan Industri


Lingkungan (Green Sukuk) Berbasis Syariah/Industri Halal
melalui Pasar Modal Syariah

Kajian terkait Dana Investasi Kajian Indeks Saham Syariah


Infrastruktur Syariah berbasis ESG

Penyusunan Pedoman Akad


Business Matching IKNB Syariah Mudharabah pada Perusahaan
dengan UMKM Pembiayaan Syariah dan Unit Usaha
Syariah Perusahaan Pembiayaan
serta Bentuk Tindak Lanjutnya

Event

45 Kegiatan Literasi Keuangan


Webinar Pelayanan Prima Industri
Syariah bagi Masyarakat
Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah
menjangkau 13.176 peserta

Coaching Clinic penerbitan sukuk Workshop Investor Pasar Modal


korporasi Syariah

Workshop Aspek Hukum dan Online Roadshow Multifinance


Manajemen Risiko dalam Penerapan Syariah

182 Laporan Triwulanan OJK


3.1 Tinjauan Industri Keuangan Syariah

3.1.1 Perkembangan Perbankan Syariah

Perbankan syariah memiliki ketahanan modal yang Likuiditas perbankan syariah juga memadai, yang
terjaga, ditunjukkan oleh rasio CAR BUS Desember ditunjukkan oleh rasio FDR yang terjaga pada kisaran
2021 sebesar 25,71 %. Fungsi intermediasi perbankan 80-90%. Risiko kredit perbankan syariah terjaga di
syariah mengalami pertumbuhan. Hal ini ditunjukkan bawah threshold 5% pada triwulan IV-2021 (Mei 2021)
oleh pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan (PYD) dengan rasio NPF Gross sebesar 2,61%.
dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing sebesar
1,38% (qtq) dan 6,61% (qtq), sehingga pertumbuhan
aset perbankan syariah pada Desember 2021 sebesar
7,36% (qtq).

Tabel III - 1 | Indikator Perbankan Syariah

Pertumbuhan (yoy) Pertumbuhan (qtq) Pertumbuhan (qtq)


Triwulan
Triwulan IV-2021 Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021
Indikator
IV-2020 II-2021 III-2021 IV-2021 Nominal % Nominal % Nominal %

BUS + UUS + BPRS


Total Aset Perbankan Syariah
608,90 631,55 646,21 693,80 84,90 13,94 14,66 2,32 47,59 7,36
(Rp triliun)
Share Aset Perbankan Syariah
(BUS+UUS+BPRS) terhadap
6,51 6,59 6,52 6,74 0,23 -0,07 0,22
Total Perbankan Indonesia
(BUS+BUK+BPRS+BPR)
DPK (Rp triliun) 475,80 501,37 503.84 537,12 61,32 12,89 2,46 0,49 33,28 6,61

Pembiayaan (Rp triliun) 394,63 405,26 413,31 419,00 24,37 6,18 8,06 1,99 5,69 1,38

Jumlah NPF (Rp triliun) 11,84 12,46 12,30 10,61 -1,24 -10,46 -0,16 -1,28 -1,70 -13,81

Jumlah Bank

- BUS 14 12 12 12 -2,00 -14,29 - - - -

- UUS 20 20 21 21 1,00 5,00 1,00 5,00 - -

- BPRS 163 163 165 164 1,00 0,61 2,00 1,23 -1,00 -0,61

Jumlah Kantor 2.426 2.448 2.441 2.479 53,00 2,18 -7,00 -0,29 38,00 1,56

Rasio Keuangan BUS & UUS

NPF Gross (%) 3,08 3,16 3,06 2,61 -0,48 -0,10 -0,46

NPF Net (%) 1,70 1,55 1,34 0,94 -0,76 -0,21 -0,41

ROA (%) 1,54 2,04 1,97 1,77 0,24 -0,07 -0,20

BOPO (%) 83,63 79,98 79,01 80,86 -2,77 -0,97 1,85

FDR (%) 82,40 80,25 81,52 77,45 -4,95 1,27 -4,07

BUS

Total Aset BUS (Rp triliun) 397,07 411,46 418,77 441,79 44,72 11,26 7,31 1,78 23,02 5,50

DPK (Rp triliun) 322,85 337,90 341,34 365,42 42,57 13,19 3,44 1,02 24,09 7,06

Pembiayaan (Rp triliun) 246,53 253,33 256,87 256,22 9,69 3,93 3,54 1,40 -0,65 -0,25

Jumlah NPF (Rp triliun) 7,71 8,23 8,19 6,62 -1,09 -14,12 -0,04 -0,49 -1,57 -19,13

CAR (%) 21,64 23,10 24,97 25,71 4,07 1,87 0,74

NPF Gross (%) 3,13 3,25 3,19 2,59 -0,54 -0,06 -0,60

ROA (%) 1,40 1,94 1,87 1,55 0,15 -0,07 -0,32

BOPO (%) 85,55 83,15 81,69 84,33 -1,22 -1,46 2,64

FDR (%) 77,05 74,97 75,26 70,12 -6,94 0,28 -5,14

Jumlah Kantor 2.034 2.042 2.032 2.035 1,00 0,05 -10,00 -0,49 3,00 0,15

Triwulan IV-2021 183


Pertumbuhan (yoy) Pertumbuhan (qtq) Pertumbuhan (qtq)
Triwulan
Triwulan IV-2021 Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021
Indikator
IV-2020 II-2021 III-2021 IV-2021 Nominal % Nominal % Nominal %

UUS

Total Aset UUS (Rp triliun) 196,88 204,74 211,57 234,95 38,07 19,34 6,84 3,34 23,37 11,05
DPK (Rp triliun) 143,12 153,18 151,79 160,11 16,98 11,87 -1,39 -0,91 8,32 5,48
Pembiayaan (Rp triliun) 137,41 140,76 145,10 150,80 13,39 9,74 4,34 3,08 5,69 3,92
Jumlah NPF (Rp triliun) 4,13 4,23 4,11 3,98 -0,15 -3,63 -0,12 -2,80 -0,13 -3,22
NPF Gross (%) 3,01 3,01 2,84 2,64 -0,37 -0,17 -0,19
ROA (%) 1,81 2,24 2,17 2,22 0,40 -0,07 0,05
BOPO (%) 78,96 70,78 72,09 71,24 -7,72 1,31 -0,85
FDR (%) 96,01 91,89 95,59 94,19 -1,82 3,70 -1,41
Jumlah Kantor 392 406 409 444 52,00 13,27 3,00 0,74 35,00 8,56
BPRS
Total Aset BUS (Rp triliun) 14,95 15,35 15,87 17,06 2,11 14,11 0,52 3,39 1,19 7,51
DPK (Rp triliun) 9,82 10,29 10,71 11,59 1,77 18,05 0,41 4,02 0,88 8,25
Pembiayaan (Rp triliun) 10,68 11,16 11,34 11,98 1,30 12,19 0,17 1,57 0,65 5,71
Jumlah NPF (Rp triliun) 0,77 0,92 0,91 0,91 0,14 18,18 -0,01 -1,09 0,00 0,00
CAR (%) 28,60 23,02 23,86 23,79 -4,81 0,84 -0,07
NPF Gross (%) 7,24 8,37 7,94 6,95 -0,29 -0,43 -0,99
ROA (%) 2,01 1,79 1,84 1,73 -0,28 0,05 -0,11
BOPO (%) 87,62 88,88 87,81 87,63 0,01 -1,07 -0,18
FDR (%) 108,78 106,17 106,20 103,38 -5,40 0,03 -2,82
Jumlah Kantor 627 636 670 670 43,00 6,86 34,00 5,35 0,00 0,00
Sumber: OJK, diolah
Keterangan: Statistik Perbankan Syariah (SPS) sementara, Des 2021

A. Aset B. Sumber Dana dan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Aset perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana
yang positif jika dibandingkan triwulan yang sama tahun utama bagi perbankan syariah dengan kontribusi
sebelumnya. Pertumbuhan aset perbankan syariah sebesar 86,78% dari total sumber dana perbankan
meningkat (7,36%, qtq), dengan pangsa aset mencapai syariah (selain modal), diikuti oleh komponen rupa-rupa
6,74% terhadap perbankan nasional, mengalami liabilitas sebesar 8,95%, surat berharga yang diterbitkan
penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,02% dan liabilitas kepada bank lain sebesar
sebesar 6,52%. BUS mengalami pertumbuhan aset yang 1,27% sebagaimana tercatat dalam neraca keuangan
meningkat sebesar 5,50% (qtq) dan UUS tumbuh 11,50% perbankan syariah posisi Desember 2021 (triwulan IV-
(qtq). Dari total aset perbankan syariah, BUS, UUS, dan 2021).
BPRS masing-masing memiliki porsi sebesar 65,38%,
33,86%, dan 2,52%. Sumber dana perbankan syariah pada triwulan IV-2021
tumbuh sebesar 6,61% (qtq) meningkat dibandingkan
Grafik III - 1 | Tren Aset Perbankan Syariah triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,49% (qtq).
Pertumbuhan DPK sangat dipengaruhi oleh Deposito
Aset (Rp T) yoy (RHS) qtq (RHS)
yang komposisinya merupakan mayoritas dibandingkan
720
15,80% 17% instrumen DPK lainnya. Deposito memiliki porsi
700 13,11% 13,94% 15% sebesar 52,25%, diikuti Tabungan yang memiliki porsi
12,80% 12,22%
680 13% sebesar 33,78%, dan sisanya merupakan instrumen
660 11% Giro yang memiliki porsi sebesar 13,95%.
9%
640
7,36% 7% Grafik III - 2 | Komposisi Sumber Dana Perbankan
5,74%
620
5%
Syariah (Selain Modal)
600 4,33
3% Dana Pihak Ketiga 86,78%
2,32% Rupa-rupa Liabilitas 8,95%
580 1%
-0,59% Surat Berharga yang Diterbitkan 2,02%
560 -1% Liabilitas kepada Bank Lain 1,27%

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Pembiayaan yang Diterima 0,88%


Liabilitas kepada Bank Indonesia 0,00%
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
Liabilitas Lainnya 0,09%
Sumber: OJK, diolah Dana Investasi Profit Sharing Lainnya 0,00%
Keterangan: Statistik Perbankan Syariah (SPS) sementara, Des 2021 Sumber: OJK, diolah
Keterangan: Statistik Perbankan Syariah (SPS) sementara, Des 2021

184 Laporan Triwulanan OJK


Dibandingkan triwulan sebelumnya, pertumbuhan Investasi, dan Konsumsi masing-masing menunjukkan
Deposito cukup terjaga. Pada periode Desember 2021, pertumbuhan sebesar -0,90% (qtq), 3,39% (qtq), dan
Deposito tumbuh dengan laju sebesar 7,73% (qtq), 3,22% (qtq), sementara pada triwulan sebelumnya,
atau secara tahunan tumbuh 14,67% (yoy). Tabungan pembiayaan Modal Kerja, Investasi, dan Konsumsi
mengalami pertumbuhan sebesar 8,33% (qtq), masing-masing tumbuh sebesar 1,70% (qtq), 0,38%
secara tahunan tumbuh 15,29% (yoy). Sementara giro (qtq), dan 2,87% (qtq). Pada triwulan IV-2021 bila di
menunjukkan percepatan sebesar 14,60% (qtq). bandingkan dengan triwulan sebelumnya peningkatan
pertumbuhan terjadi pada jenis penggunaan Investasi
C. Pembiayaan yang Disalurkan (PYD) dan Konsumsi. Berdasarkan porsinya, pembiayaan
bank syariah masih didominasi untuk konsumsi sebesar
Penyaluran pembiayaan bank syariah pada triwulan 50,28% diikuti modal kerja dan investasi yang masing-
IV-2021 tumbuh 6,90% (yoy) dan secara triwulanan masing sebesar 27,96% dan 21,76%.
tumbuh 2,07% (qtq). Pada pembiayaan Modal Kerja,

Tabel III - 2 | Pembiayaan Bank Syariah Berdasarkan Penggunaan

Penyaluran Nominal qtq (%) yoy (%)


Pembiayaan
Porsi
BUS, UUS, BPRS Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
(Rp miliar) IV-2020 III-2021 IV-2021 IV-2020 III-2021 IV-2021 IV-2020 III-2021 IV-2021

Modal Kerja 119.750 119.042 117.969 27,96% 0,33% 1,70% -0,90% 4,13% -0,26% -1,49%

Investasi 88.624 88.783 91.789 21,76% 2,06% 0,38% 3,39% 0,16% 2,24% 3,57%

Konsumsi 186.252 205.489 212.103 50,28% 4,37% 2,87% 3,22% 15,20% 15,15% 13,88%

Total 394.626 413.314 421.862 100,00% 2,59% 1,99% 2,07% 8,07% 7,45% 6,90%

Sumber: OJK, diolah


Keterangan: Statistik Perbankan Syariah (SPS) sementara, Des 2021

Penyaluran pembiayaan BUS dan UUS berdasarkan pertumbuhan pada triwulan IV 2021 dengan tumbuh
sektor ekonomi pada sektor lapangan usaha 0,51% (yoy) dan 0,62% (qtq) apabila dibandingkan
(produktif) mengalami peningkatan pertumbuhan dengan triwulan sebelumnya.
dengan berkontribusi sebesar 49,56% mencatatkan

Tabel III - 3 | Pembiayaan BUS dan UUS berdasarkan Sektor Ekonomi

2020 2021 qtq (%) yoy (%)


Penyaluran Pembiayaan BUS dan
Porsi
UUS (Rp miliar) Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
IV III IV IV-2020 III-2021 IV-2021 IV-2020 III-2021 IV-2021

Lapangan Usaha 202.092 201.870 203.121 49,56% 1,14% 1,44% 0,62% 2,29% 1,03% 0,51%

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 15.275 15.985 16.034 3,91% -2,45% 3,56% 0,30% 11,36% 2,08% 4,97%

Perikanan 1.896 1.919 2.111 0,51% 3,22% 1,87% 10,02% 45,13% 4,42% 11,30%

Pertambangan dan Penggalian 5.583 5.182 5.213 1,27% -8,91% -4,69% 0,60% 9,77% -15,45% -6,63%

Industri Pengolahan 28.723 26.578 26.124 6,37% 4,54% -2,55% -1,71% 8,44% -3,26% -9,05%

Listrik, Gas dan Air 11.581 11.038 12.150 2,96% -2,05% -2,49% 10,07% -17,60% -6,64% 4,91%

Konstruksi 37.986 37.153 36.741 8,96% 8,88% 2,60% -1,11% 21,88% 6,49% -3,28%

Perdagangan Besar dan Eceran 39.936 43.842 45.340 11,06% 2,22% 7,21% 3,42% 8,66% 12,22% 13,53%
Penyediaan Akomodasi dan
4.092 4.636 4.338 1,06% -3,08% -1,03% -6,43% -1,73% -8,34% -11,51%
Penyediaan Makan Minum

Triwulan IV-2021 185


Transportasi, Pergudangan dan
11.659 10.916 10.792 2,63% -0,58% -2,34% -1,13% 17,48% -6,92% -7,44%
Komunikasi
Perantara Keuangan 14.608 13.558 12.787 3,12% -5,60% -6,66% -5,68% -24,65% -12,39% -12,46%
Real Estate, Usaha Persewaan, dan
12.187 12.190 11.977 2,92% -3,83% 3,39% -1,75% -9,08% -3,80% -1,72%
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan,
62 43 47 0,01% 150,01% -19,01% 9,02% 248,56% 75,87% -23,31%
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 6.563 6.918 7.045 1,72% 2,71% 1,88% 1,83% -1,16% 8,26% 7,34%

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.662 6.783 6.540 1,60% -6,59% 8,89% -3,58% -22,10% 11,89% 15,51%
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
3.628 3.646 4.852 1,18% -0,17% -2,44% 33,06% -39,90% 0,34% 33,75%
Hiburan dan Perorangan Lainnya
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah
635 763 779 0,19% -2,71% 14,74% 2,11% -28,30% 16,91% 22,71%
Tangga
Badan Internasional dan Badan Ekstra
- 0 1 0,00%
Internasional Lainnya
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya 1.206 720 252 0,06% -2,72% -20,37% -65,05% 177,58% -41,92% -79,13%
Bukan Lapangan Usaha (Rumah
174.713 193.359 200.270 48,86% 6,83% 3,01% 3,57% 14,97% 16,27% 14,63%
Tangga)
Untuk Pemilikan Rumah Tinggal 90.453 98.511 100.275 24,46% 3,66% 2,78% 1,79% 11,37% 12,90% 10,86%

Untuk Pemilikan Flat atau Apartemen 3.385 3.928 3.934 0,96% 3,25% 6,92% 0,17% 9,98% 19,79% 16,22%

Untuk Pemilikan Ruko atau Rukan 3.381 3.826 3.866 0,94% 1,81% -1,07% 1,04% 8,99% 1,68% 0,91%

Untuk Pemilikan Kendaraan Bermotor 7.731 8.571 9.147 2,23% -0,81% 3,72% 6,72% -17,63% 9,96% 18,31%
Untuk Pemilikan Peralatan Rumah
69.312 78.523 83.048 20,26% 7,95% 3,24% 5,76% 26,57% 22,29% 19,82%
Tangga Lainnya (termasuk multiguna)
Bukan Lapangan Usaha Lainnya 7.138 6.748 6.487 1,58% -10,03% -8,49% -3,88% 25,99% -14,94% -9,12%

Total 383.942 401.977 409.878 100% 2,64% 2,00% 1,97% 8,10% 7,47% 6,76%

Sumber: OJK, diolah


Keterangan: Statistik Perbankan Syariah (SPS) sementara, Des 2021

Sementara itu, sektor Rumah Tangga (non-produktif) Grafik III - 3 | Pembiayaan Perbankan Syariah
berkontribusi sebesar 48,86% pada pembiayaan BUS Berdasarkan Lokasi Bank Penyalur
dan UUS. Sektor Rumah Tangga meningkat sebesar 20,0%
Rp1,76 triliun (qtq), dengan pertumbuhan sebesar 14,63% Provinsi Lainnya
(yoy) dan 3,57% (qtq). Pertumbuhan ini dikontribusikan 3,00% 40,00%
oleh pembiayaan untuk Pemilikan Peralatan Rumah NTB DKI Jakarta
Tangga Lainnya (termasuk multiguna) yang meningkat 3,00%
Banten
Rp4,52 triliun (qtq) atau tumbuh sebesar 5,76% (qtq).
3,00%
Kontributor terbesar berikutnya adalah pembiayaan
Sumatera Utara
untuk Pemilikan Rumah Tinggal yang meningkat Rp1,76
triliun (qtq) atau tumbuh sebesar 1,79% (qtq). 7,57%
Nanggroe Aceh
Darussalam
Kualitas pembiayaan perbankan syariah cukup terjaga 11,00%
yang ditunjukkan oleh rasio NPF Gross BUS dan 5,00% 7,00% Jawa Barat
UUS pada triwulan IV-2021 di bawah threshold 5%, Jawa Tengah Jawa Timur
yaitu sebesar 2,61%. Secara spasial, sebagian besar
Sumber: OJK, diolah
pembiayaan masih terpusat di wilayah Jawa sebesar Keterangan: Statistik Perbankan Syariah (SPS) sementara, Des 2021
67,10%, khususnya DKI Jakarta (39,58%), Jawa Barat
(10,91%), Jawa Timur (7,34%), dan Jawa Tengah (4,95%).
Sementara provinsi di luar Pulau Jawa yang masuk 5
besar dalam hal penyaluran pembiayaan perbankan
syariah adalah Nangroe Aceh Darussalam dengan
kontribusi sebesar 7,60%.

186 Laporan Triwulanan OJK


3.1.2 Perkembangan Industri Pasar Modal Syariah Dari 495 saham syariah pada DES periode kedua tahun
2021 tersebut, saham yang mendominasi, mayoritas
Perkembangan produk Pasar Modal Syariah selama berasal dari sektor Barang Konsumen Non-Primer
periode triwulan IV-2021 secara umum mengalami sebanyak 87 saham (17,58%), sektor Barang Baku
peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. sebanyak 66 saham (13,33%), sektor Barang Konsumen
Peningkatan terjadi pada jumlah dan nilai kapitalisasi Primer sebanyak 66 saham (13,33%), sektor Properti
pasar saham syariah, serta jumlah dan NAB reksa dana dan Real Estat sebanyak 62 saham (12,53%), sektor
syariah. Pada triwulan IV-2021, indeks ISSI mengalami Energi sebanyak 54 saham (10,91%), dan 160 saham
peningkatan sebesar 4,12% dibandingkan periode sektor-sektor lainnya masing-masing di bawah 10%.
sebelumnya, dengan peningkatan kapitalisasi pasar
sebesar 10,79%. Grafik III - 4 | Saham Syariah berdasarkan Sektor Industri

Peningkatan juga terjadi pada nilai outstanding sukuk Barang Konsumen Non-Primer 17,58%

negara sebesar 0,53%, walaupun dari sisi jumlah Barang Baku 13,33%
terjadi penurunan sebesar 4,17% dibandingkan periode Barang Konsumen Primer 13,33%
sebelumnya. Selanjutnya, untuk sukuk korporasi Properti dan Real Estat 12,53%
melalui penawaran umum, terdapat penurunan jumlah Energi 10,91%
outstanding sebesar 1,05% dan penurunan nilai Infrastruktur 9,09%
outstanding sebesar 6,44% jika dibandingkan dengan Perindustrian 7,47%
periode triwulan III-2021. 4,44%
Kesehatan
Teknologi 4,44%
A. Saham Syariah
Transportasi & Logistik 3,43%
Emiten Tidak Listing 1,41%
OJK telah menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES)
Keuangan 1,01%
periode kedua tahun 2021 melalui Keputusan Dewan
1,01%
Komisioner Nomor KEP-62/D.04/2021 tentang Daftar Perusahaan Publik
Efek Syariah pada tanggal 23 November 2021, yang Sumber: Laporan BPSPM OJK
meliputi 484 Efek jenis Saham Emiten dan Perusahaan
Publik serta Efek syariah lainnya. DES periode kedua Dari sisi kinerja saham syariah, dapat dilihat pada
tahun 2021 berlaku sampai dengan diterbitkannya DES Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic
periode pertama tahun 2022. Index (JII), JII70, dan IDX-MES BUMN 17. Peningkatan
terjadi pada nilai kapitalisasi pasar dan nilai indeks
Dari tanggal penetapan DES kedua sampai dengan saham syariah. Pada akhir Desember 2021, ISSI ditutup
akhir Desember 2021, jumlah saham yang masuk dalam pada level 189,02 atau meningkat sebesar 4,12%
DES sebanyak 495, termasuk penambahan sebanyak (qtq). Sementara itu, kapitalisasi pasar saham yang
11 saham yang diperoleh dari hasil penelaahan DES tergabung dalam ISSI per akhir Desember 2021 sebesar
insidentil bersamaan dengan efektifnya pernyataan Rp3.983,65 triliun, meningkat 10,79% (qtq).
pendaftaran Emiten yang melakukan Penawaran Umum
Perdana saham sebagai berikut: Pada periode yang sama, indeks JII ditutup pada level
562,02 atau mengalami peningkatan sebesar 1,72%
Tabel III - 4 | Penambahan Emiten pada DES (qtq). Kapitalisasi JII ditutup pada Rp2.015,19 triliun
meningkat sebesar 2,59% dibandingkan periode
sebelumnya.
No. Emiten Tanggal Efektif

1. PT Wira Global Solusi Tbk 26 November 2021 Selanjutnya, indeks JII70 pada akhir Desember 2021,
ditutup pada level 195,96 atau meningkat 0,56%
2. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk 26 November 2021
dibandingkan pada akhir periode triwulan III-2021.
3. PT RMK Energy Tbk 26 November 2021 Kapitalisasi pasar JII70 per akhir Desember 2021
4. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk 26 November 2021 ditutup pada level Rp2.539,12 triliun atau mengalami
5. PT OBM Drilchem Tbk 30 November 2021
peningkatan 0,44% dibandingkan akhir triwulan III-
2021.
6. PT Indo Pureco Pratama Tbk 30 November 2021

7. PT Avia Avian Tbk 30 November 2021

8. PT Wahana Inti Makmur Tbk 3 Desember 2021

9. PT Dharma Polimetal Tbk 10 Desember 2021

10. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk 23 Desember 2021

11. PT Semacom Integrated Tbk 31 Desember 2021

Sumber: Laporan BPSPM OJK

Triwulan IV-2021 187


Selanjutnya, indeks IDX-MES BUMN 17, yang kapitalisasi pasar indeks IDX-MES BUMN 17 mengalami
diluncurkan pada 29 April 2021, pada akhir triwulan peningkatan sebesar 4,25%, dari sebelumnya Rp664,52
IV-2021 ditutup pada level 94,63 atau menurun triliun menjadi Rp692,74 triliun.
sebesar 1,65% dibandingkan periode sebelumnya. Nilai

Tabel III - 5 | Perkembangan Kapitalisasi Saham Syariah


(Rp triliun)

Tahun JII ISSI JII 70 IDX MES BUMN 17 IHSG

2017 2.288,02 3.704,54 - - 7.052,39

2018 2.239,51 3.666,69 2.715,85 - 7.023,50

2019 2.318,57 3.744,82 2.800,00 - 7.265,02

2020 2.058,77 3.344,93 2.527,42 - 6.968,94

Triwulan I-2021 1.980,63 3.439,76 2.507,88 - 7.070,55

Triwulan II-2021 1.780,19 3.352,26 2.295,59 634,90 7.105,87

Triwulan III-2021 1.964,32 3.595,74 2.527,98 664,52 7.711,78

Triwulan IV-2021 2.015,19 3.983,65 2.539,12 692,74 8.252,41

Tabel III - 6 | Perkembangan Indeks Saham Syariah

Tahun JII ISSI JII 70 IDX MES BUMN 17 IHSG

2017 759,07 189,86 - - 6.355,65

2018 685,22 184,00 227,55 - 6.194,50

2019 698,09 187,73 233,38 - 6.299,54

2020 630,42 177,48 220,21 - 5.979,07

Triwulan I-2021 605,69 176,89 211,69 - 5.985,52

Triwulan II-2021 544,30 171,95 193,59 91,72 5.985,49

Triwulan III-2021 552,53 181,54 194,87 96,22 6.286,94

Triwulan IV-2021 562,02 189,02 195,96 94,63 6.581,48

B. Sukuk Korporasi

Penerbitan sukuk korporasi melalui mekanisme Jumlah outstanding sukuk korporasi melalui
penawaran umum selama triwulan IV-2021 mengalami mekanisme penawaran umum menjadi sebanyak 189
penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Selama seri atau menurun 1,05% (qtq), dengan nilai outstanding
periode triwulan IV-2021 terdapat penerbitan sebanyak sebesar Rp34,77 triliun atau menurun 6,44% (qtq).
tujuh seri sukuk korporasi dengan total nilai penerbitan
sebesar Rp1,04 triliun dan terdapat sembilan seri sukuk
korporasi yang jatuh tempo dengan nilai Rp3,37 triliun
selama periode tersebut.

188 Laporan Triwulanan OJK


Tabel III - 7 | Perkembangan Emisi Sukuk Korporasi

Sukuk Outstanding
Tahun
Total Nilai (Rp triliun) Total Jumlah

2017 15,74 79

2018 21,30 99

2019 29,83 143

2020 30,35 162

Triwulan I-2021 31,95 168

Triwulan II-2021 35,88 181

Triwulan III-2021 37,22 191

Triwulan IV-2021 34,77 189

C. Reksa Dana Syariah

Selama triwulan IV-2021 terdapat 11 Reksa Dana ini meningkat sebesar 1,05% dibandingkan periode
Syariah efektif terbit serta tujuh Reksa Dana Syariah sebelumnya. Sedangkan, dari sisi NAB sebesar Rp44,00
bubar. Reksa Dana Syariah tersebut dibubarkan karena triliun atau meningkat sebesar 6,51% dibandingkan
memiliki NAB kurang dari Rp10 miliar dalam 120 hari dengan periode sebelumnya. Proporsi jumlah dan NAB
bursa secara berturut-turut atau dibubarkan karena Reksa Dana Syariah terhadap total industri reksa dana
kesepakatan MI dan BK. masing-masing mencapai 13,15% dari total 2.198 reksa
dana dan 7,61% dari total NAB reksa dana sebesar
Sampai dengan akhir Desember 2021, total Reksa Rp578,44 triliun.
Dana Syariah yang beredar sebanyak 289. Jumlah

Tabel III - 8 | Perkembangan Reksa Dana Syariah

Perbandingan Jumlah Reksa Dana Perbandingan NAB (Rp triliun)


Periode
Reksa Dana Reksa Dana Reksa Dana Reksa Dana Reksa Dana Reksa Dana
% %
Syariah Konvensional Total Syariah Konvensional Total

2017 182 1.595 1.777 10,24 28,31 429,19 457,51 6,19

2018 224 1.875 2.099 10,67 37,49 470,90 505,39 6,82

2019 265 1.916 2.181 12,15 53,74 488,46 542,20 9,91

2020 289 1.930 2.219 13,02 74,37 499,17 573,54 12,97

Triwulan I-2021 293 1.931 2.224 13,17 79,44 486,43 565,87 14,04

Triwulan II-2021 292 1.915 2.207 13,23 40,33 495,78 536,11 7,52

Triwulan III-2021 286 1.894 2.180 13,12 41,31 510,45 551,76 7,49

Triwulan IV-2021 289 1.909 2.198 13,15 44,00 534,43 578,44 7,61

D. Surat Berharga Syariah Negara

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat SBSN yang outstanding sebanyak 69 seri, menurun
disebut sukuk negara adalah surat berharga yang sebesar 4,17% dibandingkan periode sebelumnya.
diterbitkan oleh negara berdasarkan prinsip syariah, Dari sisi nilai, sukuk negara outstanding mengalami
sebagai bukti atas penyertaan terhadap aset SBSN baik peningkatan menjadi sebesar Rp1.157,06 triliun atau
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Sampai meningkat sebesar 0,53%.
dengan akhir 31 Desember 2021, jumlah keseluruhan

Triwulan IV-2021 189


Grafik III - 5 | Perkembangan Sukuk Negara 4. BK yang mengelola Reksa Dana Syariah sebanyak 15
Outstanding bank, yaitu Citibank N.A., Deutsche Bank AG, Bank
Jumlah Outstanding Nilai Outstanding HSBC Indonesia, Bank Maybank Indonesia, Bank
Rp triliun
1.150,91 Jumlah KB Bukopin, CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia,
1.157,06

Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, Bank Mega, Bank


1.200 1.061,64 80
971,50
1.057,12
Permata, BNI, BRI, Standard Chartered Bank, dan
1.000
645,05
740,62 Bank Syariah Indonesia.
60
5. Terdapat 14 Perusahaan Efek yang telah
551,56

800
mengembangkan dan melaksanakan perdagangan
600 40
online saham berdasarkan prinsip syariah atau
400 SOTS (Sharia Online Trading System) aktif, yaitu PT
20
200 Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas
56 65 67 68 68 70 72 69 Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas,
- 0
2017 2018 2019 2020 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phintraco Sekuritas,
I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
PT FAC Sekuritas Indonesia, PT MNC Sekuritas,
E. Perkembangan Jasa Syariah di Pasar Modal PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai
Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Samuel
Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal memerlukan Sekuritas Indonesia, PT Maybank Sekuritas
jasa dari para pihak yang mempunyai pengalaman dan Indonesia, dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
kompetensi yang cukup dari sisi penerapan Prinsip Syariah 6. Terdapat 9 Wali Amanat yang telah terlibat dalam
di Pasar Modal dalam penerbitan Efek tersebut. Para pihak perwaliamanatan penerbitan Sukuk Korporasi
tersebut antara lain meliputi PEE, MI, BK, dan Wali Amanat. melalui mekanisme penawaran umum yaitu PT Bank
Sampai dengan dengan triwulan IV-2021, para pihak Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank
yang terlibat atau telah mempunyai jasa layanan syariah Permata Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero)
meliputi: Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, PT
1. Terdapat 60 MI yang telah memiliki Unit Pengelola Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara
Investasi Syariah (UPIS) dan 1 MI Syariah. (persero) Tbk, PT Bank KB Bukopin Tbk, dan PT Bank
2. PE yang pernah menjadi penjamin emisi dalam Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk.
penerbitan sukuk korporasi melalui mekanisme 7. Terdapat 113 pihak yang telah memperoleh izin Ahli
penawaran umum berjumlah 29 PEE. Syariah Pasar Modal (ASPM) dari OJK, 112 yang aktif
3. Terdapat 14 Pihak Penerbit DES yaitu PT Principal dan satu nonaktif sementara (Pejabat Negara).
Asset Management, PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia, PT BNP Paribas Asset Management, 3.1.3 Perkembangan IKNB Syariah
PT Schroder Investment Management Indonesia,
PT Bahana TCW Investment Management, PT Pada triwulan IV-2021, total aset IKNB Syariah
Mandiri Manajemen Investasi, PT Maybank mengalami peningkatan sebesar 2,59% (qtq), dengan
Asset Management, PT Eastspring Investments total aset sebesar Rp120,88 triliun.
Indonesia, PT Delapan Sembilan Aset Manajemen,
PT Samuel Aset Manajemen, PT Danareksa Pada triwulan IV-2021 ini, aset industri perasuransian
Investment Management, PT Batavia Prosperindo Syariah masih mendominasi keseluruhan total aset
Aset Manajemen, PT Surya Timur Alam Raya Asset IKNB Syariah yaitu mencapai 36,03%.
Management, dan PT FWD Asset Management.

Tabel III - 9 | Aset IKNB Syariah


(Rp triliun)

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Industri
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
1. Perasuransian Syariah 44,44 44,14 42,81 43,68 43,59

2. Lembaga Pembiayaan Syariah 21,90 21,90 21,43 22,28 22,44

3. Dana Pensiun Syariah 8,00 8,21 7,95 8,48 9,15

4. Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus 41,44 42,90 43,42 42,77 44,53

5. Lembaga Keuangan Mikro Syariah 0,49 0,50 0,52 0,54 0,57

6. Financial Technology Syariah 0,08 0,10 0,13 0,07 0,08

Total 116,34 117,75 116,26 117,83 120,92

Sumber: Statistik IKNB Syariah

190 Laporan Triwulanan OJK


Sampai dengan periode triwulan IV-2021, pada IKNB Grafik III - 6 | Jumlah Entitas IKNB Syariah
Syariah terdapat 214 entitas yang terdiri dari:
• 59 Perusahaan Perasuransian Syariah 38%
28%
• 40 Lembaga Pembiayaan Syariah Asuransi Syariah Lembaga
• 10 Dana Pensiun Syariah Keuangan
Mikro Syariah
• 16 Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus
• 82 Lembaga Keuangan Mikro Syariah
3%
• 7 Pelaku Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Financial
Teknologi Informasi Syariah Technology
Syariah
7%
A. Perasuransian Syariah Lembaga Jasa
Keuangan Khusus 19%
Pada triwulan IV-2021, Industri Perasuransian Syariah Syariah 5% Lembaga
mengalami penurunan nilai aset sebesar 0,32% (qtq) Dana Pensiun Pembiayaan Syariah

menjadi Rp43,54 triliun sedangkan nilai investasi Sumber: Statistik IKNB Syariah, diolah
mengalami peningkatan 1,49% (qtq) atau meningkat
sebesar Rp0,53 triliun menjadi Rp 35,58 triliun. Secara Rp23,68 triliun, dan klaim bruto mengalami kenaikan
year-on-year, kontribusi bruto pada triwulan IV-2021, sebesar 27,57% (qtq) menjadi Rp20,20 triliun.
mengalami kenaikan sebesar 28,67% (qtq) menjadi

Tabel III - 10 | Indikator Perusahaan Perasuransian Syariah


(Rp triliun)

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Jenis Indikator
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Aset
Asuransi Jiwa Syariah 36,32 35,92 34,44 35,32 34,97
Asuransi Umum Syariah 6,01 6,14 6,29 6,39 6,61
Reasuransi Syariah 2,11 2,08 2,09 1,97 1,96
Jumlah 44,44 44,14 42,81 43,68 43,54

2. Investasi
Asuransi Jiwa Syariah 31,68 30,62 29,28 29,21 29,52
Asuransi Umum Syariah 4,11 4,14 4,22 4,26 4,46
Reasuransi Syariah 1,56 1,52 1,55 1,59 1,60
Jumlah 37,34 36,29 35,06 35,05 35,58

3. Kontribusi Bruto
Asuransi Jiwa Syariah 14,85 5,11 10,08 14,83 20,65
Asuransi Umum Syariah 1,62 0,50 1,00 1,36 2,03
Reasuransi Syariah 0,88 0,22 0,47 0,70 1,00
Jumlah 17,34 5,83 11,55 16,89 23,68

4. Klaim Bruto
Asuransi Jiwa Syariah 11,44 4,50 9,02 13,48 18,45
Asuransi Umum Syariah 0,64 0,14 0,29 0,43 0,63
Reasuransi Syariah 0,84 0,24 0,45 0,72 1,10
Jumlah 12,92 4,88 9,75 14,63 20,20

5. Kewajiban
Asuransi Jiwa Syariah 7,32 7,28 6,87 7,54 7,43
Asuransi Umum Syariah 2,39 2,51 2,59 2,74 2,94
Reasuransi Syariah 1,00 1,00 1,15 1,36 1,53
Jumlah 10,71 10,79 10,62 11,64 11,90

Sumber: Statistik IKNB Syariah

Pengelolaan perusahaan perasuransian syariah fledge, satu perusahaan reasuransi syariah full fledge,
dilakukan dalam bentuk full fledged dan unit Syariah. 43 perusahaan asuransi yang memiliki unit Syariah dan
Sampai akhir periode laporan terdapat 60 perusahaan tiga perusahaan reasuransi yang memiliki unit syariah.
yang terdiri dari 13 perusahaan asuransi syariah full

Triwulan IV-2021 191


B. Dana Pensiun Syariah C. Lembaga Pembiayaan Syariah

Pada triwulan IV-2021 industri Dana Pensiun Syariah 1. Perusahaan Pembiayaan


terdiri dari empat Dana Pensiun Syariah berbentuk full Sampai dengan triwulan IV-2021, terdapat 33 Perusahaan
fledged, satu Dana Pensiun Syariah berbentuk Unit Pembiayaan Syariah, yang terdiri atas lima perusahaan
Syariah serta lima Dana Pensiun Lembaga Keuangan berbentuk full fledged dan 28 perusahaan berbentuk Unit
(DPLK) Konvensional yang mengelola paket investasi Usaha Syariah (UUS), dengan total aset sebesar Rp16,79
syariah dengan aset total dana pensiun syariah sebesar triliun atau mengalami peningkatan sebesar 4,36% (qtq).
Rp8,66 triliun.

Tabel III - 11 | Komponen Aset Perusahaan Pembiayaan Syariah


(Rp miliar)

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Komponen Aset
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021
1. Kas dan Setara Kas 1.165 963 815 1.532 1.200

2. Aset Tagihan Derivatif - - - - -

3. Investasi Jangka Pendek Dalam Surat Berharga - - - - -

4. Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Neto (aset Produktif) 11.610 11.159 11.433 11.984 13.557

5. Penyertaan Modal - - - - -

6. Investasi Jangka Panjang Dalam Surat Berharga - - - - -

7. Aset yang Disewaoperasikan - Neto 362 492 419 387 376

8. Aset Tetap dan Inventaris - Neto 103 97 78 79 79

9. Aset Pajak Tangguhan 17 18 24 22 23

10. Rupa-Rupa Aset 2.074 2.350 2.112 2.084 1.555

Total Aset 15.331 15.079 14.881 16.088 16.790

Sumber: Statistik IKNB Syariah

Sampai dengan triwulan IV-2021, porsi piutang empat perusahaan berbentuk full fledged dan dua
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah mayoritas perusahaan berbentuk Unit Usaha Syariah (UUS), dengan
adalah piutang pembiayaan jual beli sebesar 86,12% dari total aset sebesar Rp3,27 triliun mengalami peningkatan
total piutang sebesar Rp13,56 triliun. sebesar 10,57% (qtq) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya.
2. Perusahaan Modal Ventura Syariah
Sampai akhir triwulan IV-2021, terdapat enam
perusahaan modal ventura syariah, yang terdiri atas

Tabel III - 12 | Komponen Aset Perusahaan Modal Ventura Syariah


(Rp miliar)

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Komponen Aset
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Kas/Bank 15,41 30,46 34,47 16,75 9,86

1. Surat Berharga 1,00 - - - -

2. Deposito 130,89 166,59 37,12 80,41 221,39

3. Piutang 27,04 - - - -

4. Aset Lancar Lain-lain 1,21 - - - -

5. Penyertaan Saham 28,20 25,59 28,84 26,19 26,97

6. Obligasi Konversi - - - - -

7. Pembiayaan Bagi Hasil 2.112,95 2.379,12 2.294,13 2.336,64 2.492,54

8. Aset Tetap 24,20 24,19 25,28 26,05 25,17

9. Aset Lain-lain 354,76 292,61 238,79 474,73 496,73

Total Aset 2.695,67 2.918,57 2.658,64 2.959,76 3.272,65

Sumber: Statistik IKNB Syariah

192 Laporan Triwulanan OJK


Mayoritas pembiayaan/penyertaan modal yang Pergadaian, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
dilakukan oleh perusahaan modal ventura syariah masih (LPEI), Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan,
didominasi oleh pembiayaan bagi hasil sebesar 98,93% dan Permodalan Nasional Madani Syariah. Sampai
dari keseluruhan pembiayaan/pernyertaan modal dengan triwulan IV-2021 terdapat 10 perusahaan
ventura sebesar 2,49 triliun rupiah. Penjaminan Syariah, terdiri atas dua full fledged
dan delapan UUS. Selanjutnya, untuk Perusahaan
3. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Pergadaian Syariah saat ini berjumlah tiga perusahaan
Selain itu, pada triwulan IV-2021 aset Perusahaan yang terdiri atas unit usaha syariah dari PT Pegadaian
Pembiayaan Infrastruktur Unit Syariah mencapai Rp3,46 (Persero) dan dua perusahaan pergadaian swasta yaitu
triliun. PT Jasa Gadai Syariah dan PT Gadai Arthahama Niaga
Sejahtera Syariah.
D. Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus dan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus terdiri


dari Perusahaan Penjaminan Syariah, Perusahaan

Tabel III - 13 | Perkembangan Aset Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(Rp triliun)

Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan


No. Industri
IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021

1. Penjaminan Syariah 3,05 2,32 3,49 4,17 4,45

2. Pergadaian Syariah 10,67 10,77 9,76 9,45 8,68

3. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Syariah 14,04 13,82 11,78 10,99 9,47

4. Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PPSP) Syariah 3,82 2,28 2,66 2,05 2,59

5. Permodalan Nasional Madani 9,85 12,71 13,17 16,12 18,98

6. LKM Syariah 0,49 0,49 0,52 0, 54 0, 57

Sampai dengan triwulan IV-2021, outstanding 8/13/PBI/2006 dan POJK Nomor 15/POJK.03/2018
penjaminan atas pembiayaan usaha produktif tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit atau
mencapai 51,36% dan usaha non produktif mencapai Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank untuk
48,64% dari total outstanding sebesar 42,80 triliun Mendorong Pertumbuhan Sektor Pariwisata dan
rupiah. Peningkatan Devisa. POJK ini mengatur antara
lain mengenai penyaluran dana kepada individu,
Untuk Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan kelompok yang termasuk pihak terkait, kelompok
dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia masing- selain pihak terkait, serta mencakup perhitungan
masing berupa unit usaha syariah. Sementara itu, penyaluran dana, cakupan pihak terkait, kriteria
jumlah Lembaga Keuangan Mikro Syariah adalah kelompok, pengecualian selain pihak terkait, dan
sebanyak 82 lembaga berbentuk full fledged. pelaporan. Bagi UUS, pengaturan tersebut mengacu
ke POJK Batas Maksimum Pemberian Kredit dan
Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum (POJK
BMPK Bank Umum) dengan memperhatikan definisi
3.2 Pengaturan Sektor Jasa Keuangan Syariah
penyaluran dana sesuai dengan prinsip syariah dan
pengecualian nasabah investor sebagaimana POJK
3.2.1 Pengaturan Perbankan Syariah
BMPD BUS. POJK BMPD BUS diundangkan pada 17
Desember 2021 dan mulai berlaku pada tanggal 1
Selama triwulan IV-2021 OJK menerbitkan beberapa
Januari 2022.
ketentuan yang berlaku baik bagi Bank Syariah, yaitu:
b. SEOJK Nomor 30/SEOJK.03/2021 tentang Rencana
a. POJK Nomor 26/POJK.03/2021 tentang Batas
Bisnis Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (SEOJK RBB
Maksimum Penyaluran Dana dan Penyaluran Dana
BPRS).
Besar Bagi Bank Umum Syariah (POJK BMPD BUS).
Latar belakang diterbitkan SEOJK RBB BPRS adalah
POJK ini merupakan penyempurnaan sekaligus
sebagai ketentuan pelaksanaan dari POJK Nomor
mencabut PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang
15/POJK.03/2021 tentang Rencana Bisnis Bank
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat
sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor

Triwulan IV-2021 193


Syariah (POJK Rencana Bisnis BPR dan BPRS). a. POJK Nomor 23/POJK.04/2021 tentang Tindak
SEOJK ini mengatur cakupan, format, dan tata cara Lanjut Pengawasan di Bidang Pasar Modal
pelaporan rencana bisnis dan laporan pelaksanaan b. POJK Nomor 29/POJK.04/2021 tentang Penawaran
dan pengawasan rencana bisnis BPRS secara daring. Yang Bukan Merupakan Penawaran Umum
SEOJK ini ditetapkan pada tanggal 14 Desember 2021 c. SEOJK Nomor 29/POJK.04/2021 tentang Kebijakan
dan mulai berlaku pertama kali untuk penyampaian Relaksasi Atas Kewajiban Penyampaian Laporan
Laporan Pelaksanaan dan Pengawasan Rencana d. SEOJK Nomor 31/POJK.04/2021 tentang Penilaian
Bisnis BPRS pada bulan Desember 2021 (untuk Kembali Bagi Pihak Utama Manajer Investasi Dan
Rencana Bisnis tahun 2021) dan 15 Desember 2021 Penasihat Investasi
untuk Rencana Bisnis tahun 2022. Dengan terbitnya
SEOJK ini maka SEOJK Nomor 53/SEOJK.03/2016
tentang Rencana Bisnis BPRS dicabut. 3.3 Pengawasan Sektor Jasa Keuangan Syariah

3.2.2 Pengaturan Pasar Modal Syariah 3.3.1 Perizinan Perbankan Syariah

Selama triwulan IV-2021 OJK menerbitkan beberapa Selama triwulan IV-2021, OJK telah menyelesaikan 44
ketentuan yang juga berlaku bagi Pasar Modal Syariah, permohonan izin perbankan syariah sebagai berikut:
yaitu:

Tabel III - 14 | Permohonan Perizinan Perbankan Syariah

Perizinan Selesai
Perizinan
Jenis Kegiatan Proses
Masuk
Disetujui Tidak Disetujui Dikembalikan

PKK PSP 2 2 - - -

PKK Pengurus (Komisaris dan Direksi) 19 11 6 1 1

Wawancara DPS 4 2 2 - -

Pembukaan Jaringan Kantor 6 2 4 - -

Peningkatan Status Jaringan Kantor 10 1 9 - -

Penutupan Jaringan Kantor 1 - 1 - -

Pindah Alamat Jaringan Kantor 18 1 16 1 -

Merger BPRS 1 - - - 1

Pendirian UUS - - - - -

Izin Prinsip Pendirian BPRS 1 1 - - -

Izin Usaha Pendirian BPRS 1 1 - - -

Konversi BPRS 8 7 1 - -

Konversi BUS 1 1 - - -

Penutupan/Pencabutan Izin Usaha BPRS 2 - 1 - -

Perubahan Nama BUS - - - - -

Total Proses Perizinan 74 29 40 2 2

Selama periode tersebut, OJK telah memberikan Sementara itu, terkait perizinan kelembagaan, OJK
persetujuan/penolakan dalam rangka penilaian telah mengeluarkan persetujuan sebagai berikut:
kemampuan dan kepatutan terhadap enam pengurus a. Pencabutan izin usaha atas permintaan sendiri (self-
dan wawancara terhadap dua anggota Dewan liquidation) PT BPRS Ummu yang berkedudukan di
Pengawas Syariah (DPS) Bank Umum Syariah (BUS)/ Kota Malang pada tanggal 29 Oktober 2021; dan
Unit Usaha Syariah (UUS). Dalam kurun waktu tersebut, b. Perubahan kegiatan usaha (konversi) PT BPR Mitra
OJK juga telah menyelesaikan 31 perizinan jaringan Niaga Banggai menjadi PT BPRS Khairan Inti Amanah
kantor BUS dan UUS. yang berlokasi di Kabupaten Banggai, Provinsi
Sulawesi Tengah pada tanggal 25 November 2021.

194 Laporan Triwulanan OJK


3.3.2 Pengawasan Pasar Modal Syariah Saat ini pengawasan pada Perusahaan
Perasuransian dan Dana Pensiun Syariah telah
Dalam rangka pengawasan atas Pihak Penerbit menggunakan pengawasan berbasis risiko (Risk
DES, berdasarkan POJK Nomor 35/POJK.04/2017 Based Supervision), penegakan sanksi dan
tentang Penerbitan dan Kriteria Daftar Efek Syariah, kepatuhan ini akan berpengaruh kepada penilaian
selama triwulan IV-2021 terdapat penambahan satu profil risiko dan tingkat kesehatan yang dilakukan
Pihak Penerbit DES. Penambahan tersebut melalui oleh pengawas sehingga kondisi Perusahaan dapat
mekanisme penyampaian laporan untuk menjadi Pihak terpantau dengan baik.
Penerbit DES dari MI yang telah memiliki UPIS.
Sampai dengan triwulan IV-2021, OJK telah
Pada periode yang sama, OJK juga telah menyampaikan mengenakan sanksi peringatan terhadap
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada satu Pihak perasuransian syariah dan dana pensiun Syariah
Penerbit DES atas pelaksanaan pemeriksaan kepatuhan sebanyak 46 , tujuh sanksi denda dan satu sanksi
secara online yang dilakukan pada triwulan III-2021. Pembatasan Kegiatan Usaha. Selain itu, OJK telah
mencabut 41 sanksi peringatan tertulis karena
3.3.3 Pengawasan IKNB Syariah penyebab dikenakannya sanksi telah terpenuhi.

A. Pengawasan Perasuransian dan Dana Pensiun 4. Penatausahaan Dana Jaminan, Surat Keterangan
Syariah Tingkat Kesehatan Keuangan, dan Penyisihan
Kontribusi
1. Pemeriksaan Tidak Langsung (Off-site Selain kegiatan pengawasan rutin, pada industri
Supervision) perasuransian dilakukan beberapa kegiatan terkait
Pada triwulan IV- 2021, OJK telah melakukan pengawasan antara lain:
kegiatan pengawasan terhadap 65 Perusahaan, a. Penatausahaan Dana Jaminan
yang terdiri dari 30 perusahaan asuransi umum dan Dana Jaminan merupakan bagian dari aset
Reasuransi Syariah, 30 perusahaan asuransi jiwa perusahaan perasuransian syariah yang
syariah, dan lima dana pensiun syariah. Adapun dimaksudkan sebagai jaminan terakhir dalam
rincian kegiatan analisis laporan meliputi rangka melindungi kepentingan para pemegang
Analisis Laporan Dana Jaminan, dan Analisis polis. Dana jaminan dapat diwujudkan dalam
Laporan Keuangan Bulanan. bentuk deposito dan surat berharga yang
diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia. Untuk
2. Pemeriksaan Langsung (On-site supervision) deposito, wajib ditempatkan pada Bank Umum
Pada triwulan IV-2021, OJK melakukan pemeriksaan Syariah, sedangkan untuk surat berharga harus
terhadap lima perusahaan asuransi syariah dan satu memiliki sisa jangka waktu sampai dengan jatuh
Dana Pensiun Syariah. OJK juga telah menerbitkan tempo paling singkat satu tahun. Pada triwulan
13 Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung (LHPL) IV-2021, OJK telah memproses dua permohonan
atas hasil pemeriksaan tahun 2021. Sampai dengan pencairan/penggantian dana jaminan.
triwulan IV-2021 telah dilakukan pemeriksaan
terhadap 15 perusahaan asuransi, Reasuransi, dan b. Surat Keterangan Tingkat Kesehatan Keuangan
Dana Pensiun Syariah yaitu dua Perusahaan Asuransi Pada triwulan IV-2021, OJK memproses
Jiwa Syariah, sembilan UUS Perusahaan Asuransi permohonan surat keterangan Tingkat Kesehatan
Jiwa, tiga UUS Perusahaan Asuransi Umum dan satu Keuangan Perusahaan Asuransi terhadap dua UUS
UUS Reasuransi dengan jumlah total LHPL yang telah perusahaan asuransi jiwa.
diterbitkan 13 LHPL.
c. Penyisihan Kontribusi
Bentuk lain pengawasan yang dilakukan terhadap Selama periode triwulan IV-2021, OJK memproses
perusahaan perasuransian syariah dan dana pensiun dua surat pengesahan penyisihan kontribusi yang
syariah adalah pemantauan atas tindak lanjut diajukan oleh Perusahaan Asuransi Syariah atau
pemeriksaan langsung yang telah dilakukan. Unit Syariah Perusahaan Asuransi.

3. Penegakan Kepatuhan, dan Pengenaan Sanksi


Setiap perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan
perundangan dan peraturan pelaksanaannya
dikenakan sanksi berupa peringatan, teguran
tertulis, denda administratif, pembatasan kegiatan
usaha sampai dengan pencabutan izin usaha.

Triwulan IV-2021 195


B. Pengawasan Lembaga Pembiayaan Syariah dan Sampai dengan triwulan IV-2021, dikarenakan
Lembaga Keuangan Syariah Khusus pandemi COVID-19 pemeriksaan on-site masih
dilakukan secara hybrid melalui rapat virtual dan
Pengawasan Lembaga Pembiayaan Syariah dan kunjungan langsung apabila diperlukan. Atas
Lembaga Keuangan Syariah Khusus dilakukan melalui pemeriksaan pada triwulan IV-2021 tersebut OJK
beberapa pendekatan, yaitu: telah menerbitkan satu Laporan Hasil Pemeriksaan
Langsung (LHPL).
1. Pemeriksaan Tidak Langsung (Off-site
Supervision) 3. Penegakan Kepatuhan dan Pengenaan Sanksi
Selama triwulan IV-2021, Pengawasan off-site Selama triwulan IV-2021, OJK mengenakan 30 sanksi
dilakukan terhadap laporan keuangan bulanan administratif terhadap Peruasahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan Syariah dan Lembaga Jasa Syariah, Perusahaan Modal Ventura Syariah,
Keuangan Syariah Khusus yang menjalankan seluruh Perusahaan Penjaminan Syariah dan Perusahaan
atau sebagian kegiatannya berdasarkan Prinsip Pergadaian Syariah, dengan rincian sebagai berikut:
Syariah selama periode Oktober – Desember 2021.
a. Lembaga Pembiayaan Syariah Tabel III - 16 | Pengenaan Sanksi Lembaga Pembiayaan
Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah
Khusus Triwulan IV-2021
Tabel III - 15 | Penyampaian Laporan Bulanan Lembaga
Pembiayaan Triwulan IV-2021
Lembaga
Jenis Sanksi Jumlah
Pembiayaan
Terlambat Tidak Terlambat
Jenis Perusahaan Peringatan Pertama 13
Laporan* Pembiayaan Syariah
Okt 21 Nov 21 Des 21 Okt 21 Nov 21 Des 21
Peringatan Kedua -
LBPP 1 1 - 32 32 33 Peringatan Ketiga 1
LBPMV - - - 6 6 6 Rencana Pemenuhan 4

LBPPI - - - 1 1 1 Denda -

Perusahaan Modal Peringatan Pertama 7


*) LBPP: Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan Syariah, LBPMV:
Laporan Bulanan Perusahaan Modal Ventura Syariah, LBPPI: Laporan Ventura Syariah
Peringatan Kedua -
Bulanan UUS Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Peringatan Ketiga -
b. Lembaga Jasa Keuangan Syariah Khusus
Rencana Pemenuhan 2
Terdapat satu Perusahaan Penjaminan Syariah
yang terlambat pada bulan November 2021. Denda -

Sedangkan untuk industri lainnya yang termasuk Perusahaan Peringatan Pertama 2


ke dalam Jasa Keuangan Syariah Khusus Penjaminan Syariah
Peringatan Kedua -
sepanjang triwulan IV-2021 ini telah melakukan
Peringatan Ketiga -
pelaporan tepat waktu.
Pembekuan Kegiatan Usaha -
Selain analisis terhadap laporan berkala, Denda -
pengawasan off-site dapat dilakukan melalui
Perusahaan Peringatan Pertama 1
pertemuan eksekutif (executive meeting). Pada Permodalan
triwulan IV-2021 dilakukan rapat eksekutif kepada Nasional Madani Peringatan Kedua -

tiga perusahaan yang tidak termasuk dalam target Peringatan Ketiga -


pengawasan on-site tahun 2021. Rapat eksekutif
Pembekuan Kegiatan Usaha -
dilakukan dalam rangka memantau perkembangan
perusahaan berupa update atas kegiatan usaha, Denda -

rencana pemenuhan ekuitas, perkembangan kondisi Jumlah Sanksi 30


kesehatan, konfirmasi laporan keuangan serta
pengaduan konsumen. Untuk perusahaan pembiayaan, pengawasan
yang dilakukan telah menggunakan pengawasan
2. Pemeriksaan Langsung (On-site Supervision) berbasis risiko (Risk Based Supervision) sehingga
Pemeriksaan langsung pada tahun 2021 atas penegakan sanksi dan kepatuhan tersebut
dilaksaksanakan sebanyak enam kali, yaitu tiga UUS akan berpengaruh kepada penilaian profil risiko dan
Perusahaan Pembiayaan, dua UUS Perusahaan Modal tingkat kesehatan perusahaan.
Ventura, dan satu UUS Perusahaan Pembiayaan
Perumahan Sekunder. Selanjutnya, pada triwulan
IV-2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak satu
kali yaitu pada satu UUS Perusahaan Pembiayaan
Perumahan Sekunder.

196 Laporan Triwulanan OJK


C. Layanan Kelembagaan IKNB Syariah Penutupan Kantor Di Luar Kantor Pusat Yang Tidak
Memiliki Kewenangan untuk Membuat Keputusan
Mengenai Penerimaan atau Penolakan Pertanggungan 1
Berkaitan dengan layanan kelembagaan pada dan/atau Klaim Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit
triwulan IV-2021 IKNB Syariah, OJK telah melakukan Syariah Perusahaan Asuransi
kegiatan sebagai berikut: Perubahan Alamat Kantor Di Luar Kantor Pusat Yang
Memiliki Kewenangan Untuk Membuat Keputusan
Mengenai Penerimaan atau Penolakan Pertanggungan 1
Tabel III - 17 | Kelembagaan IKNB Syariah pada dan/atau Klaim Perusahaan Asuransi Syariah dan UUS
Triwulan IV-2021 Perusahaan Asuransi

Perubahan Alamat Kantor Di Luar Kantor Pusat Yang


Kegiatan Jumlah Tidak Memiliki Kewenangan Untuk Membuat Keputusan
Mengenai Penerimaan atau Penolakan Pertanggungan 2
Persetujuan Perubahan Peraturan Dana Pensiun Syariah 1 dan/atau Klaim Perusahaan Asuransi Syariah dan UUS
Perusahaan Asuransi
Pemberian Izin Unit Usaha Syariah Perusahaan
2 Izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah/Kantor Cabang
Penjaminan 16
Unit Syariah Perusahaan Pembiayaan
Pencabutan Izin Pembukaan Unit Syariah Perusahaan
1 Izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah/Kantor Cabang
Asuransi 3
Unit Syariah Perusahaan Penjaminan
Pencatatan Penambahan Modal Disetor Perusahaan
1 Pencabutan Izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah/
Asuransi Jiwa Syariah 5
Kantor Cabang Unit Syariah Perusahaan Pembiayaan
Pencatatan Perubahan Pihak Utama Perusahaan
Pembiayaan Syariah dan Perusahaan Modal Ventura 1 Perubahan Alamat KCS/KCUS Perusahaan Pembiayaan
11
Syariah Syariah dan Perusahaan Modal Ventura Syariah

Pencatatan Perubahan Pihak Utama Perusahaan Persetujuan Produk Baru Perusahaan Perasuransian
1 18
Penjaminan Syariah Syariah

Pencatatan Pelaporan Penetapan Pengendali Pencatatan Produk Baru Perusahaan Perasuransian


1 10
Perusahaan Asuransi Syariah Syariah

Pencatatan Pengangkatan Pimpinan Unit Syariah Rekomendasi Persetujuan Kerja Sama BUSB pada
1 -
Perusahaan Asuransi Perusahaan Persuransian Syariah

Pencatatan Pengangkatan Aktuaris Perusahaan Asuransi Rekomendasi Persetujuan Bancassurance pada


1 7
Syariah Perusahaan Persuransian Syariah

Pencatatan Perubahan Anggota Direksi, dan Komisaris Penolakan Bancassurance pada Perusahaan
5 -
Perusahaan Asuransi Syariah Persuransian Syariah

Pencatatan Perubahan Anggota DPS Unit Syariah Penolakan Produk Baru 9


1
Perusahaan Asuransi
Persetujuan Produk Baru Perusahaan Pembiayaan
4
Pencatatan Pengangkatan Tenaga Ahli Kantor Di Luar Syariah
Kantor Pusat Yang Memiliki Kewenangan untuk Membuat
Keputusan Mengenai Penerimaan atau Penolakan 4 Penilaian Kemampuan dan Kepatutan kepada Calon
21
Pertanggungan dan/atau Klaim Perusahaan Asuransi Pihak Utama Perasuransian Syariah
Syariah dan UUS Perusahaan Asuransi
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan kepada Calon
1
Pencatatan atas Pemberhentian Tenaga Ahli Kantor Di Pihak Utama Dana Pensiun Syariah
Luar Kantor Pusat Yang Memiliki Kewenangan untuk
Membuat Keputusan Mengenai Penerimaan atau 1 Penilaian Kemampuan dan Kepatutan kepada Calon
6
Penolakan Pertanggungan dan/atau Klaim Perusahaan Pihak Utama Perusahaan Pembiayaan Syariah
Asuransi Syariah dan UUS Perusahaan Asuransi
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan kepada Calon
11
Pencatatan Perubahan Pimpinan Unit Usaha Syariah Pihak Utama Perusahaan Modal Ventura Syariah
5
Perusahaan Pembiayaan
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan kepada Calon
2
Pencatatan Perubahan Pimpinan Unit Usaha Syariah Pihak Utama Perusahaan Penjaminan Syariah
1
Perusahaan Modal Ventura
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan kepada Calon
3
Pencatatan Perubahan Pimpinan Unit Syariah Pihak Utama Perusahaan Pergadaian Syariah
1
Perusahaan Penjaminan
Tanggapan terhadap Perubahan Rencana Kerja
7
Persetujuan Penambahan Modal Disetor Perusahaan Pemisahan Unit Syariah Perusahaan Asuransi
1
Pembiayaan Syariah
TOTAL 98
Pembukaan Kantor Di Luar Kantor Pusat Yang Memiliki
Kewenangan untuk Membuat Keputusan Mengenai Sumber: Data Kelembagaan OJK
2
Penerimaan atau Penolakan Pertanggungan dan/atau Klaim
Perusahaan Asuransi Syariah dan UUS Perusahaan Asuransi
Seluruh perizinan dan pelaporan telah diproses
Pembukaan Kantor Di Luar Kantor Pusat Yang Tidak
sesuai dengan peraturan yang berlaku pada masing-
Memiliki Kewenangan untuk Membuat Keputusan
Mengenai Penerimaan atau Penolakan Pertanggungan 4 masing jenis industri.
dan/atau Klaim Perusahaan Asuransi Syariah dan UUS
Perusahaan Asuransi

Triwulan IV-2021 197


3.4 Pengembangan Sektor Jasa Keuangan Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS
Syariah PWU) serta pengembangan produk dengan akad Salam
dan Tata Kelola BPRS.
3.4.1 Pengembangan Perbankan Syariah
Sebagai bentuk komitmen untuk mendorong
A. Workshop Perbankan Syariah terkait Lembaga pertumbuhan keuangan syariah di daerah dan
Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang menyadari bahwa peran aktif seluruh stakeholder
dalam pengembangan keuangan syariah, OJK
Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah menyelenggarakan kegiatan pengembangan keuangan
Indonesia (RP2SI) 2020-2025 memiliki tiga pilar arah syariah tersebut dengan mengadakan FGD Program
pengembangan yaitu: LKS PWU serta Capacity Building Penerapan Akad
1. Penguatan Identitas Perbankan Syariah; Salam dan Tata Kelola BPRS.
2. Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah; dan
3. Penguatan Perizinan, Pengaturan dan Pengawasan. Kegiatan tersebut terdiri dari sesi FGD program LKS
PWU serta sesi Capacity Building penerapan akad
Dalam rangka memperkuat identitas perbankan Salam dan Tata Kelola BPRS yang ditujukan kepada
syariah, perlu dilakukan inovasi pengembangan para pelaku bisnis Lembaga Jasa Keuangan Syariah
keunikan produk syariah. Pengembangan produk (LJKS) di wilayah Jawa Timur.
syariah yang unik tersebut (Pilar Pertama) dapat
diwujudkan melalui sinergi dengan sektor keuangan C. Kegiatan Internasional
sosial Islam (Pilar Kedua), antara lain melalui instrumen
wakaf uang. OJK turut hadir dalam pertemuan IFSB secara virtual,
di antaranya:
Produk unik berbasis wakaf uang dapat 1. 55th Technical Committee pada 28 Oktober 2021,
diimplementasikan oleh Bank Syariah dengan beberapa 2. 4th Extraordinary Technical Committee Meeting
upaya: pada 22 November 2021, dan
1. Mendorong Bank Syariah untuk menjadi Lembaga 3. 39th Council Meeting pada 9 Desember 2021
Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-
PWU). Sesuai ketentuan perundang-undangan, Bank Sebagai salah satu Full Member IFSB, OJK berhak
Syariah yang dapat menghimpun dana wakaf dan mengikuti Council Meeting di mana salah satu
menyalurkannya kepada Nazhir adalah Bank Syariah agendanya adalah membahas program-program IFSB
yang telah menjadi LKS-PWU sehingga peningkatan untuk mengembangkan keuangan syariah. Adanya
jumlah LKS-PWU menjadi salah satu hal yang wakil OJK di pertemuan tersebut dapat bermanfaat
penting untuk dilakukan. dalam penyusunan rencana strategis keuangan syariah
2. Mengembangkan produk atau model bisnis wakaf Indonesia untuk tujuan harmonisasi pengembangan
uang inovatif yang mampu memberikan nilai tambah keuangan syariah secara global.
bagi Bank Syariah dan Nazhir.
OJK juga merupakan salah satu anggota dari
Setelah Bank Syariah menjadi LKS-PWU, model bisnis Technical Committee IFSB, organ IFSB yang bertugas
wakaf uang yang inovatif sangat diperlukan agar terjadi memberikan masukan kepada Council (organ tertinggi
pengendapan dana wakaf di LKS-PWU. Berkenaan IFSB) terkait technical issue IFSB seperti penyusunan
dengan hal tersebut, OJK menyelenggarakan Workshop standar, riset, public statement terkait keuangan
Perbankan Syariah Wilayah Jawa Tengah dan Daerah syariah, ataupun program lain yang terkait dengan
Istimewa Yogyakarta (DIY). Workshop ini diikuti oleh mandat IFSB sebagai standard-setter industri
perwakilan Komisaris, Direktur dan Pejabat BPD yang keuangan syariah global. Saat ini, OJK diwakili oleh
memiliki UUS dan BPRS serta Pengawas UUS dan Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah
BPRS. untuk Technical Committee IFSB 2021-2024. Anggota
Technical Committee umumnya melakukan pertemuan
B. Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan setiap triwulanan untuk membahas progress dan isu
Produk dan Tata Kelola Perbankan Syariah prudensial/syariah yang timbul dalam penyusunan
standar, program teknikal lainnya seperti penyusunan
Implementasi RP2SI salah satunya melalui riset ataupun perencanaan standar/riset IFSB ke
Pengembangan Bisnis dan Keuangan Syariah dalam depan, serta isu-isu yang sedang hangat dibahas dalam
rangka mewujudkan perbankan syariah yang resilient industri keuangan syariah global.
dan kontributif, melalui kegiatan FGD program

198 Laporan Triwulanan OJK


3.4.2 Pengembangan Pasar Modal Syariah 3. Kajian Penyusunan Materi Kompetensi bagi
Pengelola Investasi Syariah
A. Penelitian Pasar Modal Syariah
Tujuan dari penyusunan kajian ini adalah untuk
1. Kajian Pelaksanaan Tugas, Tanggung Jawab, dan menyusun materi kompetensi Pasar Modal syariah
Wewenang Ahli Syariah Pasar Modal dalam bentuk modul bagi pengelola investasi syariah,
antara lain manajer investasi syariah serta kepala
Penyusunan kajian ini bertujuan menganalisis urgensi dan pelaksana UPIS.
penguatan peraturan dan merekomendasikan
hal-hal yang perlu diatur dalam rangka optimalisasi Tidak adanya standardisasi atas kompetensi
pelaksanaan tugas, tanggung jawab, wewenang, kesyariahan yang dimiliki pelaku industri Pasar Modal
dan independensi ASPM sebagai DPS pada Manajer Syariah dapat menyebabkan kurang optimalnya
Investasi. pelaksanaan tugas yang terkait dengan aspek syariah
atas produk yang menjadi tanggung jawab masing-
2. Kajian terkait Potensi Bank Syariah sebagai Bank masing pelaku tersebut. Untuk menindaklanjuti
Administrator Rekening Dana Nasabah kebutuhan akan standarisasi tersebut, diperlukan
suatu bentuk modul terkait kompetensi kesyariahan
Salah satu rencana aksi dalam Roadmap Pasar Modal bagi pelaku industri Pasar Modal syariah, yang
Syariah 2020-2024 adalah memfasilitasi peran serta dapat digunakan dalam setiap pelatihan/workshop/
bank syariah di Pasar Modal. Hal ini mengingat jumlah sertifikasi yang diikuti. Mempertimbangkan prioritas
bank syariah yang berperan di industri Pasar Modal kebutuhan dari pelaku industri, saat ini penyusunan
syariah masih sangat kecil dibandingkan dengan modul ditujukan bagi pengelola investasi syariah,
jumlah bank syariah yang tersedia. Peran bank syariah antara lain manajer investasi syariah serta kepala
di Pasar Modal adalah sebagai bank administrator dan pelaksana UPIS.
rekening dana nasabah (RDN). Jumlah bank syariah
yang menjadi bank administrator RDN saat ini baru 4. Kajian Efek Syariah Berwawasan Lingkungan (Green
ada 2 bank umum syariah dan 2 unit usaha syariah, Sukuk)
sedangkan jumlah investor syariah terus mengalami
peningkatan. Pengembangan produk investasi syariah
berwawasan lingkungan (green sukuk) sejalan
Hasil survei BEI terkait proses pembukaan dengan arah pengembangan yang tertuang dalam
rekening saham Anggota Bursa SOTS tahun 2020 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II 2021-
menyimpulkan bahwa salah satu kendala yang 2025 dan Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024.
dihadapi dalam pembukaan RDN melalui bank syariah Sebagai tindak lanjut dari hal-hal tersebut, OJK
adalah belum dapat dilakukan secara full online melakukan penyusunan kajian terkait corporate
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. green sukuk adalah sebagai berikut, dengan tujuan:
Hingga saat ini, belum ada bank syariah yang menjadi a. Mengetahui peluang dan tantangan penerbitan
administrator RDN yang menerapkan simplifikasi corporate green sukuk.
pembukaan rekening efek. Berdasarkan hasil diskusi b. Mengetahui urgensi pengaturan penerbitan
awal, bank administrator RDN yang telah menerapkan corporate green sukuk.
simplifikasi pembukaan rekening efek lebih diminati c. Mengidentifikasi aspek syariah yang perlu
oleh perusahaan efek dalam melakukan kerja sama diperhatikan dalam penerbitan corporate green
dan juga diminati oleh investor karena proses sukuk.
pembukaan rekening efek dapat dilakukan lebih
cepat. 5. Implementasi Pendanaan Industri Berbasis Syariah/
Industri Halal melalui Pasar Modal Syariah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusunan
kajian ini bertujuan untuk: Perkembangan industri halal di Indonesia seiring
a. Mengetahui preferensi penggunaan bank syariah dengan meningkatnya kesadaran umat muslim
sebagai bank RDN dari sisi investor syariah dan terhadap kebutuhan produk dan jasa yang berlabel
PE. “Halal” sudah merambah ke berbagai industri
b. Mengetahui implementasi simplifikasi pembukaan selain makanan. Pesatnya pertumbuhan industri
RDN pada bank. halal di Indonesia juga sudah diakui secara global.
c. Mengetahui potensi dan optimalisasi bank syariah Perkembangan industri halal tersebut belum
dalam implementasi simplifikasi pembukaan RDN. berkorelasi positif dengan perkembangan keuangan
syariah, khususnya Pasar Modal Syariah. Artinya,
instrumen Pasar Modal Syariah belum banyak
digunakan sebagai sumber pendanaan industri halal.

Triwulan IV-2021 199


Implementasi pendanaan industri berbasis syariah/ nilai-nilai ESG dalam saham DES, OJK melakukan
industri halal melalui Pasar Modal Syariah bertujuan kajian indeks saham syariah berbasis ESG. Tujuan
untuk mendorong pemanfaatan efek syariah sebagai dari kajian ini antara lain menganalisis potensi dan
sumber pendanaan industri halal. Adapun lingkup urgensi pembentukan indeks saham syariah berbasis
industri halal yang dimaksud meliputi industri yang ESG di Indonesia, performa indeks saham syariah
bergerak dalam bidang makanan dan minuman, berbasis ESG berdasarkan hasil simulasi back track
pariwisata, fashion, kosmetik, farmasi, media, indeks, serta potensi dan urgensi pembentukan
dan keuangan, yang memenuhi salah satu kriteria indeks saham syariah berbasis ESG di Indonesia.
berikut:
a. Produk memiliki sertifikasi halal yang masih 8. Kajian Transaksi Efek Syariah (Analisis Sukuk
berlaku; Korporasi di Pasar Sekunder)
b. Produk digunakan untuk memenuhi kebutuhan
muslim (halal lifestyle); atau Perkembangan instrumen sukuk korporasi
c. Produk dikelola oleh perusahaan yang di Indonesia relatif meningkat setiap tahun.
berdasarkan prinsip syariah. Berkembangnya sukuk tersebut, belum diikuti
dengan analisis yang lebih terperinci terkait
Hingga akhir triwulan IV-2021, telah dilaksanakan perdagangan sukuk di pasar sekunder. Selanjutnya,
koordinasi dengan pihak-pihak terkait, pelaksanaan pada tahun 2020, terdapat penerbitan Fatwa DSN-
kegiatan diseminasi/sosialisasi/business matching/ MUI Nomor 137/DSN-MUI/IX/2020 tentang sukuk
business meeting, serta one on one meeting yang mengatur tentang syarat perdagangan di pasar
dengan beberapa pelaku industri halal/berbasis sekunder. Sehubungan hal-hal tersebut, maka
syariah. Hasil kegiatan tersebut sebanyak 11 pihak dilakukan penyusunan kajian transaksi Efek syariah
menyatakan minatnya untuk menerbitkan efek terkait analisis sukuk korporasi di pasar sekunder.
syariah baik melalui SCF maupun penawaran umum. Tujuan dari kajian ini antara lain menganalisis
overview penerbitan dan perdagangan sukuk
6. Kajian terkait Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) korporasi, rincian perdagangan sukuk korporasi,
Syariah serta penggunaan dana hasil penerbitan sukuk
korporasi dan kaitannya dengan perdagangan.
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
dan tantangan pengembangan DINFRA Syariah, 9. Analisis Reksa Dana Syariah Tahun 2020
mengidentifikasi aspek syariah yang terkait
dengan DINFRA Syariah serta mengetahui urgensi Analisis Reksa Dana Syariah Tahun 2020 ini
pengaturan DINFRA Syariah. bertujuan untuk mengetahui perkembangan industri
reksa dana syariah sekaligus kinerja (performance)
Berdasarkan hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa reksa dana syariah pada tahun 2020. Dalam rangka
DINFRA syariah memiliki potensi yang besar untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis data
diterbitkan di Pasar Modal Indonesia. Potensi ini reksa dana syariah tahun 2020 yang meliputi reksa
didukung adanya minat dari penerbit dan investor dana syariah yang memiliki kinerja positif, negatif,
terhadap DINFRA syariah, serta besarnya kebutuhan stagnan serta reksa dana syariah dengan NAB
pendanaan pembangunan infrastruktur pemerintah kurang dari Rp 10 miliar.
yang memerlukan dukungan pendanaan dari sektor
BUMN dan swasta. Pengelolaan DINFRA syariah B. Survei Literasi dan Inklusi Pasar Modal Syariah
perlu memperhatikan aspek syariah yang meliputi Tahun 2021
akad antar pihak yang terlibat dalam transaksi
dengan DINFRA syariah, aset infrastruktur yang Pada triwulan IV-2021, OJK melaksanakan online
memenuhi prinsip syariah, dan aspek syariah survey untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi
lainnya dalam pengelolaan DINFRA syariah seperti riil di masyarakat terkait persepsi, pemahaman dan
pengawasan kesyariahan terhadap semua kegiatan ketertarikan masyarakat terhadap produk syariah di
DINFRA syariah, dan kebutuhan adanya pernyataan Pasar Modal. Untuk mendapatkan gambaran yang nyata
kesesuaian syariah atas DINFRA syariah pada saat tersebut, perlu dilakukan survei yang berskala nasional
penerbitan dan aset infrastruktur yang menjadi baik dari sisi demand (masyarakat) maupun sisi supply
portofolio. (pelaku industri jasa keuangan)

7. Kajian Indeks Saham Syariah berbasis ESG

Menyusul penerbitan dua indeks ESG oleh BEI, yaitu


indeks SRI-KEHATI dan IDX ESG Leaders serta
sesuai dengan arah I Roadmap Pasar Modal Syariah
2020-2024, terkait rencana aksi pengintegrasian

200 Laporan Triwulanan OJK


3.4.3 Pengembangan IKNB Syariah Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Notaris dan
PPAT Bandar Lampung. Kegiatan ini diharapkan
A. Business Matching IKNB Syariah dengan UMKM dapat meningkatkan pemahaman proses hukum
dan manajemen risiko dalam rangka pemisahan unit
OJK menyelenggarakan kegiatan Business Matching syariah (spin off) perusahaan asuransi dan perusahaan
IKNB Syariah dengan UMKM pada tanggal 13 – 14 reasuransi, memahami kendala-kendala dalam
Oktober 2021. Kegiatan Business Matching ini pemenuhan dokumen persyaratan dan pelaksanaan
diselenggarakan guna mengembangkan UMKM di spin off, dan memahami pentingnya manajemen
Indonesia dengan cara membantu UMKM untuk resiko khususnya pada proses pelaksanaan spin off
mendapatkan akses yang lebih luas kepada LJK, para peserta yang berasal dari perwakilan seluruh unit
khususnya LJK syariah dan membantu UMKM untuk syariah perusahaan.
mendapatkan wawasan yang dapat menunjang
kegiatan usahanya. Kegiatan Business Matching ini juga E. Sosialisasi IKNB Syariah
bertujuan untuk mendorong pengenalan IKNB Syariah
kepada UMKM dan juga mendukung pengembangan OJK menyelenggarakan kegiatan sosialisasi IKNB
bisnis IKNB Syariah di Indonesia. Kegiatan Business Syariah bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura
Matching ini dihadiri oleh beberapa IKNB Syariah (Pontianak) pada tanggal 21 Oktober 2021 secara
(khususnya IKNB Syariah yang dapat mendukung virtual. Kegiatan sosialisasi dimaksud, dihadiri oleh
kegiatan UMKM) dan UMKM di Indonesia. civitas academica Universitas Tanjungpura (Pontianak)
yang bertujuan untuk memaparkan peran OJK dalam
B. Webinar Pelayanan Prima Industri Keuangan Non upaya mengembangkan IKNB Syariah, memberikan
Bank (IKNB) Syariah pemahaman kepada mahasiswa dan dosen terkait
dengan produk IKNB Syariah, menampung masukan
OJK menyelenggarakan kegiatan Webinar Pelayanan dari narasumber dan/atau peserta kegiatan sosialisasi
Prima Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah dalam rangka meningkatkan peran IKNB Syariah di
pada tanggal 18 - 19 Oktober 2021. Kegiatan Webinar Indonesia.
ini diselenggarakan dalam rangka mendukung
pengembangan IKNB Syariah di bidang manajemen dan F. Sosialisasi Asuransi Syariah “Inovasi Produk
layanan pelanggan guna memberikan pelayanan prima Asuransi Syariah dalam Bentuk Produk Asuransi
(excellent service) kepada pelanggan serta sebagai Wakaf”
citra yang baik bagi Perusahaan. Kegiatan Webinar ini
dihadiri oleh IKNB Syariah. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan oleh OJK bekerja
sama dengan Institut Agama Islam Tazkia dan Dewan
C. Tindak Lanjut Penyusunan Pedoman Akad Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia pada tanggal
Mudharabah pada Perusahaan Pembiayaan Syariah 14 Oktober 2021 secara virtual. Tujuan dari kegiatan ini
dan Unit Usaha Syariah Perusahaan Pembiayaan adalah untuk memperkenalkan produk asuransi wakaf
kepada masyarakat khususnya akademisi (Dosen, staf,
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan penelitian dan mahasiswa), memberikan pandangan mengenai
IKNB Syariah bekerja sama dengan Center for Islamic perkembangan produk asuransi wakaf di Indonesia,
Business and Finance – Sekolah Bisnis dan Manajemen dan menambah pengetahuan mengenai landasan
Institut Teknologi Bandung (CIBF SBM ITB) dengan fatwa bagi produk asuransi wakaf, yaitu Fatwa 106/
tema “Efektivitas Pemasaran Digital oleh Perusahaan DSN-MUI/X/2016 tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan
Pembiayaan Syariah bagi Peningkatan Penjualan di Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah.
Kalangan Generasi Milenial”, OJK menyelenggarakan
kegiatan Webinar Diseminasi Hasil Penelitian IKNB G. Sosialisasi Asuransi Mikro “Peluang dan Tantangan
Syariah pada tanggal 28 Oktober 2021. Kegiatan Perkembangan Asuransi Mikro”
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai strategi dan hambatan dalam penerapan Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal
teknik pemasaran digital pada penyaluran pembiayaan 9 November 2021 dengan tujuan untuk memberikan
syariah untuk kalangan generasi milenial. literasi kepada masyarakat (mahasiswa/pelajar
dan tenaga pendidik) mengenai asuransi mikro,
D. Workshop Aspek Hukum dan Manajemen Risiko memberikan peluang kepada perusahaan asuransi
dalam Penerapan Spin Off Perusahaan Asuransi untuk memperkenalkan produk asuransi mikro, dan
dan Perusahaan Reasuransi meningkatkan pemasaran produk asuransi mikro.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara OJK dengan
Kegiatan workshop dilaksanakan pada tanggal 14 Universitas Mataram, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia,
Desember 2021 dengan narasumber dari Lembaga Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, dan Asosiasi
Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko, Kementerian Asuransi Syariah Indonesia.

Triwulan IV-2021 201


H. Sosialisasi DPPK Syariah “Program Pensiun Syariah 3.5 Edukasi Keuangan Syariah
untuk Mendorong Peningkatan Produktivitas dan
Kesejahteraan Karyawan” Sebagai upaya dalam meningkatkan literasi keuangan
syariah bagi masyarakat, OJK telah menyelenggarakan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Desember berbagai program literasi dan edukasi keuangan
2021 dengan peserta yang berasal dari Amal Usaha syariah. Sepanjang triwulan IV-2021, telah dilaksanakan
Muhammadiyah, Dana pensiun anggota IDPII, Pemberi sebanyak 45 kegiatan oleh OJK yang telah menjangkau
kerja yang belum memiliki dana pensiun Syariah, 13.176 peserta. Materi yang disampaikan pada kegiatan
dan Dana pensiun lain yang pendirinya memiliki edukasi tersebut meliputi pengenalan tugas dan fungsi
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Tujuan OJK serta peran dalam pemulihan ekonomi nasional,
dari kegiatan ini yaitu untuk menyebarluaskan waspada terhadap penawaran investasi dan pinjaman
urgensi dan manfaat memiliki program pensiun online ilegal, perencanaan keuangan syariah selama
syariah yang diselenggarakan oleh DPPK Syariah, pandemi covid-19, serta pengenalan produk keuangan
memperkenalkan skema dana pensiun syariah, dan syariah sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta
Mendukung perkembangan aset dana pensiun Syariah. edukasi. Melalui upaya tersebut diharapkan turut dapat
Dalam rangka memperluas jangkauan peserta, meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya
penyelenggaraan sosialisasi ini bekerja sama dengan sektor syariah.
“Ikatan Dana Pensiun Islam Indonesia (IDPII)”.
Adapun bentuk kegiatan diantaranya sebagai berikut:
I. Online Roadshow Multifinance Syariah a. Pada tanggal 2 Oktober 2021 telah dilaksanakan
Webinar Edukasi Keuangan Syariah bagi Mahasiswa
OJK berpartisipasi sebagai Narasumber dalam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
kegiatan Roadshow Multifinance Syariah dalam rangka yang dihadiri oleh 492 peserta.
pengembangan IKNB Syariah khususnya perusahaan b. Pada tanggal 7 Oktober 2021 telah dilaksanakan
pembiayaan syariah pada 14 Oktober 2021 di Kota Webinar Podcast 1 iB Vaganza dengan tema
Surakarta. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi suatu “Keberkahan Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk
kesempatan OJK dalam memberikan pemahaman Umat” yang dihadiri oleh 1.278 peserta, terdiri dari
produk dan kegiatan usaha IKNB Syariah kepada 756 peserta di Zoom dan 522 viewers di Youtube
masyarakat dan pelaku ekonomi, di mana diharapkan Sikapiuangmu OJK.
pelaku ekonomi dalam hal ini Perusahan Pembiayaan c. Pada tanggal 11 Oktober 2021 telah dilaksanakan
Syariah dapat menarik minat masyarakat melalui Webinar Podcast 2 iB Vaganza dengan tema
produk pembiayaan syariah yang disalurkannya “Tabungan dan Pembiayaan Syariah: Solusi Masa
sehingga memiliki daya saing dalam industri Depan Cerah” yang dihadiri oleh 1.426 peserta,
keuangan. Selain itu, melalui kegiatan ini pula OJK terdiri dari 1.000 peserta di Zoom dan 426 viewers di
menampung masukan dari narasumber dan peserta Youtube Sikapiuangmu OJK.
kegiatan roadshow dalam rangka meningkatkan peran d. Pada tanggal 18 Oktober 2021 telah dilaksanakan
Perusahaan Pembiayaan Syariah di Indonesia. Webinar Podcast 3 iB Vaganza dengan tema
“Investasi Halal dan Berkah Bersama Perbankan
J. FGD Legalitas Spin Off Unit Syariah Perusahaan Syariah” yang dihadiri oleh 979 peserta di Zoom dan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi 248 viewers di Youtube Sikapiuangmu OJK.
e. Pada tanggal 28 Oktober 2021 telah dilaksanakan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan Webinar Podcast 4 iB Vaganza dengan tema
pemahaman proses legalitas dalam rangka pemisahan “Teknologi Digital Perbankan Syariah, Sama Praktis
unit syariah (spin off) perusahaan asuransi dan dan Modernnya” yang dihadiri oleh 1.471 peserta,
perusahaan reasuransi dan memahami kendala- terdiri dari 1.000 peserta di Zoom dan 471 viewers di
kendala dalam pemenuhan dokumen persyaratan dan Youtube Sikapiuangmu OJK.
pelaksanaan spin off. f. Pada tanggal 24 November 2021 telah dilaksanakan
Kegiatan Webinar Edukasi Keuangan Syariah Hybrid
K. Asuransi Mikro bagi Mahasiswa di Kota Ternate yang dihadiri oleh
oleh 217 peserta online melalui Zoom dan 120 peserta
Pada triwulan IV-2021, perusahaan asuransi yang offline.
memasarkan produk asuransi mikro dan memiliki g. Pada tanggal 25 November 2021 telah dilaksanakan
produk asuransi mikro sebanyak 48 perusahaan dengan Kegiatan Webinar Edukasi Keuangan Syariah Hybrid
jumlah peserta adalah 29.771.801 peserta, premi bagi Perempuan dan Ibu Rumah Tangga di Kota
sebesar Rp1.502.779.721.401,- serta klaim atas 353.752 Ternate yang dihadiri oleh 200 peserta online melalui
kejadian dengan total klaim Rp340.769.772.515. Zoom dan 132 peserta offline.

202 Laporan Triwulanan OJK


Bab 4
Manajemen Strategis
dan Tata Kelola
Organisasi

T
Penetapan 8 Arah
Kebijakan Strategis dan
5 Inisiatif Strategis OJK
OJK Mengajar Nilai Indeks Integritas
Tahun 2022
dalam Rangka OJK meningkat menjadi
HUT 1 Dasawarsa 85,47 berdasarkan
OJK Survei Penilaian
Integritas KPK

Konvensi
Nasional KKNI Soft Launching
Bidang Tresuri Aplikasi
dan Penetapan Governance, Risk,
KKNI Bidang Compliance (GRC)
Manajemen Risiko Terintegrasi

Manajemen
Strategis dan
Tata Kelola 43 Siaran Pers,
Organisasi 580 Konten
Pengangkatan 210 edukasi media
Pegawal Level Staf sosial, serta 82
PCS 5 Liputan OJK TV

Peresmian Realisasi Anggaran


pembangunan Gedung OJK mencapai
Kantor OJK Regional 4 94,88% dari Pagu
Penguatan Supervisory
Provinsi Jawa Timur Anggaran
Technology dan IT
Infrastructure melalui SIP
Perbankan Modul AICII,
EDW SJK Terintegrasi dan
SIP IKNB Modul Penilaian
Risiko

204 Laporan Triwulanan OJK


4.1 Manajemen Strategi dan Kinerja

4.1.1 Siklus Manajemen Strategi dan Kinerja

Pada triwulan IV-2021 OJK melaksanakan tahapan


ketiga dari siklus Manajemen Strategi dan Kinerja
(MSAK) yaitu pelaksanaan evaluasi strategi OJK. Secara
umum, nilai kinerja organisasi OJK tahun 2021, yang
terdiri dari komponen nilai capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan Inisiatif Strategis dalam kategori baik.
Nilai Kinerja OJK Tahun 2021 lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh
perbaikan pada capaian-capaian IKU yang berkaitan
dengan akses dan inklusi keuangan dan terjaganya Sebagai bagian dari akuntabilitas organisasi, serta
kinerja/tingkat kesehatan SJK. Perbaikan kinerja OJK merujuk pada amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun
dicapai sejalan dengan perbaikan kinerja ekonomi, 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan khususnya pada
terjaganya SSK dan kinerja SJK di tahun 2021. IKU pasal 38, OJK diwajibkan untuk menyusun laporan
Pertumbuhan dalam penilaian kinerja OJK ditetapkan berkala dan disampaikan kepada seluruh pemangku
sebagai IKU Monitoring, sejalan dengan dampak kepentingan melalui media cetak dan media elektronik.
berlanjutnya pandemi Covid-19. Meskipun demikian, Untuk itu, OJK menerbitkan Laporan Triwulan III-2021
IKU Monitoring pada tahun 2021 memiliki kinerja yang yang menginformasikan seluruh pelaksanaan dan
positif. Dalam hal ini, diperlukan pemantauan yang pencapaian kinerja OJK kepada seluruh stakeholder.
intensif atas pelaksanaan IKU monitoring tersebut. Laporan tersebut dapat diakses melalui website www.
ojk.go.id pada menu publikasi.
Selain itu, pada proses perencanaan strategis
untuk siklus tahun 2022, OJK telah memasuki tahap 4.1.2 Inisiatif Strategis
perumusan strategi yang ditandai dengan pelaksanaan
Board Retreat, diikuti penetapan Peta Strategi, Inisiatif Strategis (IS) merupakan proyek strategis lintas
Scorecard dan Fokus Inisiatif Strategis OJK Tahun Satuan Kerja (Satker) yang bertujuan mempercepat
2022 pada RDK serta forum Komunikasi Arah Kebijakan pencapaian sasaran pada Rencana Jangka Menengah
Strategis OJK atau Rapat Kerja Strategis (Rakerstra). (Destination Statement) OJK 2017-2022 serta Sasaran
Selanjutnya, dilakukan penjabaran dan penyelarasan Strategis pada Peta Strategi OJK Wide 2021. OJK telah
Arah Strategis Dewan Komisioner ke dalam Peta menyiapkan 6 (enam) Inisiatif Strategis di 2021 untuk
Strategi, Scorecard, dalam rangka menyusun Rencana menghadapi berbagai perkembangan dan tantangan
Kerja dan Anggaran yang juga telah diajukan dan di sektor jasa keuangan termasuk mempercepat
mendapat persetujuan dari Komisi XI DPR RI pada 13 pemulihan ekonomi nasional. Keenam Inisiatif
Desember 2021. Strategis 2021 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Arah Pengembangan dan Pengawasan Sektor Jasa
Delapan arah kebijakan strategis OJK 2022 tersebut Keuangan (SJK);
yaitu: 2. Penajaman Pengawasan SJK Terintegrasi Berbasis
1. Mengantisipasi dampak risiko cliff effect Teknologi Informasi;
dari normalisasi kebijakan dan potensi risiko 3. Percepatan Digitalisasi serta Optimalisasi ekosistem
perkembangan Covid-19; digital dan literasi digital untuk mendukung
2. Mendorong percepatan transformasi ekonomi hijau Pemulihan Ekonomi Nasional;
dan mitigasi risiko perubahan iklim; 4. Perluasan Akses Keuangan dalam Rangka
3. Mendorong percepatan transformasi ekonomi Mendukung Pertumbuhan UMKM dan Pemulihan
digital; Ekonomi Nasional;
4. Meningkatkan efektivitas program inklusi keuangan 5. Penguatan ketahanan dan daya saing SJK; dan
dan perlindungan konsumen; 6. Pengembangan Sustainable Finance.
5. Mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui
penguatan sektor jasa keuangan syariah; Inisiatif Strategis 2021 dikelompokkan menjadi tiga
6. Melanjutkan inisiatif perubahan proses bisnis Bagian yang telah diselaraskan dengan arah strategis
pengawasan dari traditional approach ke arah OJK tahun 2021, yaitu sebagai berikut:
pengawasan sektor jasa keuangan terintegrasi
berbasis teknologi informasi;
7. Melakukan Percepatan Reformasi Pengawasan
Industri Keuangan Non Bank (IKNB);
8. Mengembangkan organisasi yang akuntabel, efektif
dan efisien.

Triwulan IV-2021 205


Inisiatif Strategis OJK Tahun 2021

Bagian I: Arah Pengembangan


Sasaran utama inisiatif strategis ini adalah untuk menjaga keselarasan dan kesinambungan roadmap pengawasan dengan
Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) serta menyusun arsitektur Sektor Jasa Keuangan yang Terintegrasi.
Arah Pembangunan Sektor Jasa Keuangan yang Akuntabel

IS 1. Arah Pengembangan dan Pengawasan SJK

Bagian II: Penguatan Internal


Inisiatif strategis ini ditujukan untuk memperkuat pengawasan SJK terintegrasi berbasis teknologi melalui optimalisasi
pengembangan advanced teknologi. Fokus pengembangan suptech dalam pengawasan SJK bukan hanya pada data
collection, namun juga pada data analytics yang dibutuhkan dalam proses bisnis pengawasan SJK. Melalui penajaman data
analytics tersebut, diharapkan OJK dapat memperkuat proses identifikasi risiko dan penerapan preemptive policy dalam
menjaga stabilitas sektor jasa keuangan yang terintegrasi.
Penajaman Pengawasan SJK Terintegrasi Bebasis Teknologi dan Informasi

IS 2A. Penguatan Organisasi Pengawasan SJK IS 2D. Percepatan Transformasi IKNB


Terintegrasi Berbasis TI IS 2E. Penajaman Pengawasan Market Conduct
IS 2B. Penajaman Bisnis Proses Pengawasan SJK IS 2F. Peningkatan Efektivitas Komunikasi dan
Terintegrasi Berbasis Teknologi Informasi dan Protokol Law Enforcement
Penerapan Pre-emptive Policy IS 2G. Implementasi ISO Integritas OJK dan SJK
IS 2C. Penguatan Suptech dan IT Infrastructure
Dalam Rangka Penajaman Pengawasan SJK
Terintegrasi Berbasis Teknologi Informasi dan
Penerapan Pre-emptive Policy

Bagian III: Penguatan Peran SJK


Sasaran utama inisiatif strategis ini adalah untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan bagi
masyarakat, pelaku usaha ultra mikro, dan UMKM secara massif khususnya melalui optimalisasi digitalisasi dan penguatan
peran TPKAD dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dalam rangka mendorong daya saing SJK, OJK juga akan senantiasa
berkolaborasi dengan stakeholder dalam menyusun inisiatif kebijakan yang diperlukan serta mendorong pertumbuhan yang
berkelanjutan melalui sustainable finance.

Penguatan Peran Kontributif SJK dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

IS 3A. Percepatan Digitalisasi SJK Berskala Kecil IS 4. Percepatan Akses Keuangan Dalam
IS 3B. Optimalisasi Ekosistem Digital untuk Rangka Mendukung Pertumbuhan UMKM
LKM dan Literasi Digital untuk dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Mendukung Pemulihan Ekonomi IS 5. Inisiatif Kebijakan OJK dalam rangka
Nasional dan Pencapaian Target Inklusi Memperkuat Ketahanan dan Daya Saing SJK
IS 6. Pengembangan Keuangan Berkelanjutan
(Sustainable Finance)

Sampai dengan triwulan IV-2021, beberapa quickwins e. Pengembangan dashboard portfolio IKNB di PM.
Inisiatif Strategis telah diselesaikan, di antaranya: f. Rancangan POJK Perlindungan Konsumen SJK.
a. Penyelarasan Roadmap Sektoral dengan MPSJKI dan g. Penyelenggaraan kegiatan pelatihan bersama OJK
pemantauan pencapaian MPSJKI 2021-2025 serta dan APH dalam rangka peningkatan edukasi dan
Roadmap Sektoral. capacity building dalam rangka penegakan hukum di
b. Rekomendasi Pembaruan Organisasi melalui Fine Sektor Jasa Keuangan.
Tuning Organisasi. h. Implementasi SNI ISO 37001:SMAP di OJK dan SJK.
c. Harmonisasi dan penyempurnaan pedoman i. Penyusunan model aplikasi otomasi informasi BPR/
pengawasan terintegrasi terhadap konglomerasi BPRS untuk inklusi keuangan dan standar minimum
keuangan serta penyempurnaan system informasi informasi individual pada website, aplikasi produk,
pendukung pengawasan terintegrasi. dan layanan BPR/BPRS.
d. Penguatan Suptech dan IT Infrastruktur melalui Big j. Pilot project kerja sama LKM dengan IKD/Fintech
Data Analytics (design thinking dengan data SLIK model bisnis Innovative Credit Scoring dalam rangka
dan Dashboard Business Intelligence). Optimalisasi Ekosistem Digital untuk LKM.

206 Laporan Triwulanan OJK


k. Akselerasi Pembentukan TPAKD dan pengembangan (SIMFOSIA); Sistem Informasi Perizinan Terintegrasi
SI dan website TPAKD serta pemanfaatan produk/ (SPRINT); Sistem Akuntansi OJK (SIAUTO); Sistem
layanan melalui sinergi aksi business matching, Informasi Pembayaran Pungutan OJK (SIPO) dan Sistem
Rakornas TPKAD, Bulan Inklusi Keuangan, dan Hari Pengadaan Barang dan Jasa OJK (SIPROJEK).
Indonesia Menabung.
l. Hasil kajian peraturan perundang-undangan Selanjutnya OJK melakukan pengembangan CACM
di Sektor Jasa Keuangan dan Tanggapan yaitu enhancement user interface dan penambahan
atas penyusunan Rancangan Undang Undang integrasi kepada lima aplikasi lainnya yaitu:
Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan a. Sistem Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat
(RUU P2SK). (SIPBPR)
m. Taksonomi Hijau. b. Sistem Master Data Management Pelaku Usaha Jasa
Keuangan (SIPUTRI)
Dalam rangka mempersiapkan tantangan pada tahun c. Sistem Portal Pengaduan Konsumen (APPK)
2022, OJK telah merumuskan lima tema Fokus Inisiatif d. Sistem Pengelolaan Remunerasi (OJKSAR)
Strategis OJK tahun 2022, yaitu: e. Sistem Penyusunan Naskah Dinas (SIPENA)
a. Percepatan Digitalisasi OJK dalam rangka
Optimalisasi Efektifitas fungsi pengawasan dan 4.2.2 Manajemen Risiko
perizinan terintegrasi berbasis TI;
b. Pengembangan Ekosistem Digital SJK; A. Profil Risiko
c. Peningkatan Peran SJK dalam Sustainable Finance
melalui Pengembangan Ekonomi Hijau; Profil Risiko OJK tahun 2021 disusun untuk
d. Implementasi Reformasi IKNB; dan memastikan sasaran strategis OJK dapat tercapai
e. Resiliensi Siber Sektor Jasa Keuangan, melalui secara lebih efektif dan efisien. Profil Risiko OJK 2021
pendekatan regulasi, Pengawasan, dan Perlindungan terdiri dari tujuh jenis Risiko, yaitu Risiko Hukum, Risiko
Konsumen. Kecurangan, Risiko Kepatuhan, Risiko Keuangan, Risiko
Operasional, Risiko Reputasi, dan Risiko Strategis.
OJK melakukan pemantauan dan analisis profil risiko
4.2 Audit Internal, Manajemen Risiko, dan secara triwulanan sebagai bentuk mitigasi antara lain
Pengendalian Kualitas untuk dapat mengantisipasi, mencegah keterjadian,
mendeteksi secara dini, dan segera melakukan
4.2.1 Audit Internal tindakan korektif yang diperlukan untuk meminimalkan
dampak dari risiko yang terjadi. Pada 2021, pengelolaan
Fungsi Audit Internal adalah kegiatan asurans dan risiko telah dilengkapi dengan tools Strategi Mitigasi
konsultansi yang independen dan objektif dalam agar penyusunan rencana mitigasi lebih terstandarisasi
rangka memberikan nilai tambah untuk pencapaian dan memastikan bahwa pengelolaan risiko telah
tujuan OJK. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk mempertimbangkan mitigasi sejak dari pencegahan
mengevaluasi dan menghasilkan opini atau kesimpulan hingga penindakan.
serta rekomendasi terhadap proses tata kelola
(governance), manajemen risiko, dan pengendalian Berdasarkan Profil Risiko OJK 2021, dilakukan
dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan pengelolaan risiko dengan fokus pada Proses Bisnis,
konsisten Sumber Daya Manusia, dan Teknologi Informasi.
Mitigasi Risiko tahun 2021 disusun pada tiga area
Pada periode triwulan IV-2021, audit internal OJK tersebut dengan total sebanyak 7.285 rencana mitigasi
melaksanakan kegiatan asurans melalui mekanisme dengan rincian pada kategori Proses Bisnis sebanyak
hybrid, yaitu audit jarak jauh serta audit lapangan. 6.439 mitigasi, kategori SDM sebanyak 737 mitigasi
Pelaksanakan asurans berbasis risiko sebanyak 34 dan kategori Teknologi sebanyak 109 mitigasi. Pada
penugasan, yaitu: triwulan IV-2021, berdasarkan hasil monitoring dan
a. Audit Kinerja meliputi tema Sumber Daya Manusia evaluasi yang dilakukan pengelolaan risiko telah
dan Pengamanan Teknologi Informasi OJK; dan berjalan dengan baik dan direalisasikan seluruhnya
b. Audit Dengan Tujuan Tertentu (ADTT) meliputi tema sesuai rencana. Terdapat 3.116 rencana mitigasi yang
Pengawasan dan Perizinan Sektoral; Pengadaan jatuh tempo dan telah direalisasikan seluruhnya (100%),
Barang dan Jasa; dan Laporan Keuangan. dengan rincian pada kategori Proses Bisnis sebanyak
2.751 mitigasi, kategori SDM sebanyak 310 mitigasi dan
Dalam rangka mendukung pelaksanaan audit internal, kategori Teknologi sebanyak 55 mitigasi.
OJK telah menggunakan metode audit internal
berbasis teknologi informasi yaitu Continuous Selanjutnya, telah dilakukan juga penetapan Profil
Auditing Continuous Monitoring (CACM) yang berfungsi Risiko OJK Tahun 2022, penyusunan Profil Risiko
sebagai early warning system pada lima aplikasi yaitu Satuan Kerja dan penyempurnaan Pustaka Risiko
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia OJK. Pustaka Risiko merupakan kumpulan risiko (risk

Triwulan IV-2021 207


library) pada proses bisnis OJK guna membantu proses improvement tersebut sesuai dengan persyaratan SPK,
identifikasi dan penilaian risiko di OJK. sesuai kebutuhan Satker, dan tepat waktu.

B. Reviu Manajemen Risiko Per 31 Desember 2021, implementasi SPK OJK dan
pelaksanaan improvement atas proses bisnis telah
OJK melakukan analisis atas update isu strategis berjalan sesuai rencana. Improvement proses bisnis
yang berpengaruh terhadap OJK maupun industri jasa atas pelaksanaan SPK antara lain melaksanakan proses
keuangan. Analisis tersebut dituangkan salah satunya bisnis lebih cepat dari SLA, menetapkan SLA internal
dalam bentuk Quick Risk Review (QRR) dengan tujuan dalam hal SPO atau ketentuan terkait tidak mengatur
memberikan rekomendasi perbaikan terhadap proses spesifik, dan menyusun mekanisme kontrol untuk
governance, mitigasi risiko, pengendalian kualitas dan mempermudah pemantauan proses bisnis. Berikut
proses bisnis di Satuan Kerja terkait. Analisis dilakukan nilai hasil asesmen compliance dan nilai realisasi atas
dengan pendekatan berbasis risiko. Pada triwulan improvement SPO.
IV-2021 telah diterbitkan QRR dengan tema terkait
bantuan hukum. Tabel IV - 1 | Hasil Asesmen Compliance dan Nilai
Realisasi Improvement SPO
C. Manajemen Kelangsungan Bisnis
Rata-rata Nilai Rata-rata Nilai
Keterangan SPO
Compliance Improvement
Manajemen Kelangsungan Bisnis (MKB) OJK merupakan
rangkaian proses manajemen dalam mengidentifikasi, SPO Pertama 97,15 100
mempersiapkan, dan menangani dampak kondisi tidak SPO Kedua 97,98 100
normal untuk menjaga kelangsungan proses bisnis
kritikal. Dengan adanya kebijakan MKB OJK diharapkan SPO Ketiga 97,90 N/A*
dapat meningkatkan efektifitas penanganan bencana
baik pada fase sebelum, selama, pasca bencana *) Keterangan : improvement dilaksanakan tahun 2022
termasuk proses pemulihannya dan terjaganya
fungsi OJK dengan baik sebagai otoritas sektor jasa B. Reviu Pengendalian Kualitas
keuangan. Pada triwulan IV-2021, pasca ditetapkannya
PDK dan SEDK OJK mengenai Manajemen Reviu Pengendalian Kualitas OJK dilaksanakan
Kelangsungan Bisnis OJK, telah dilakukan penetapan terdiri dari Reviu Kualitas dan Quick Quality Review
proses bisnis kritikal di OJK, penyusunan strategi (QQR). Pada tahun 2021, Reviu Kualitas telah selesai
pemulihan proses bisnis kritikal dan pelaksanaan dilakukan pada triwulan III-2021. QQR adalah reviu
Business Impact Analysis dalam rangka penyusunan yang dilakukan untuk merespon isu-isu terkini di OJK
rencana kelangsungan bisnis atas proses bisnis kritikal. melalui pendekatan pengendalian kualitas. Analisis
dilakukan dengan penilaian kesenjangan prosedur dan
4.2.3 Pengendalian Kualitas bisnis proses serta diskusi dengan satuan kerja (satker)
terkait yang bertujuan memberikan rekomendasi
A. Implementasi Standar Pengendalian Kualitas perbaikan atas proses bisnis. Pada triwulan IV-2021,
QQR yang disusun sebanyak sembilan QQR meliputi
Penerapan Implementasi Standar Pengendalian tema pengawasan, edukasi & perlindungan konsumen,
Kualitas (SPK) tahun 2021 berfokus pada evaluasi Organisasi & SDM, kelogistikan, dan tata kelola.
kualitas pelaksanaan proses bisnis di OJK yang
terdapat di Standar Prosedur Operasional (SPO) 4.2.4 Program Penguatan Integritas
dengan mengadaptasi metode tahapan dari Lean Six
Sigma yaitu DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve- A. Program Pengendalian Gratifikasi
Control). Tujuannya adalah untuk melakukan asesmen
terkait compliance, perumusan serta penerapan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) OJK pada triwulan
improvement dari SPO. Implementasi SPK melibatkan IV-2021 telah melakukan pengelolaan terhadap 66
seluruh Satuan Kerja dan evaluasi dilaksanakan atas laporan gratifikasi dari total laporan gratifikasi yang
tiga SPO dari masing-masing Satker secara bertahap. dikelola UPG pada tahun 2021 sebanyak 156 laporan.
Nilai dari gratifikasi yang dilaporkan periode triwulan
Pada triwulan IV-2021, implementasi SPK yang IV-2021 sebesar ±Rp 81 juta. Laporan tersebut
memasuki tahap pengisian Kertas Kerja (Define, didominasi oleh gratifikasi tidak dianggap suap
Measure, Analyze, Improve) untuk SPO ketiga, serta terkait kedinasan yaitu 55 laporan (83%). Sesuai
penyampaian hasil improvement (Control) untuk dengan ketentuan pengendalian gratifikasi di OJK,
SPO pertama dan kedua yang dilakukan analisis. Insan OJK sudah tidak diperbolehkan lagi menerima
Pada pengisian kertas kerja dan penyampaian hasil honorarium, akomodasi, transportasi, fasilitas sejenis,
improvement sebagaimana tersebut di atas, dilakukan dan cinderamata yang tidak berbentuk plakat atau
pendampingan agar pengisian dan penyampaian hasil tidak berlogo instansi. Namun, terdapat situasi di mana

208 Laporan Triwulanan OJK


Insan OJK tidak dapat menolak pemberian tersebut dan C. Diseminasi Program Penguatan Integritas
Insan OJK telah mematuhi aturan dengan melaporkan
kepada UPG pada saat menerima gratifikasi. OJK secara berkesinambungan melaksanakan kegiatan
diseminasi Program Penguatan Integritas OJK. Materi
Grafik IV - 1 | Laporan Gratifikasi Berdasarkan yang disampaikan terdiri dari nilai-nilai integritas, OJK
Kategori Gratifikasi WBS, gratifikasi, e-LHKPN, dan Sistem Manajemen
Gratifikasi Yang Dianggap Suap Anti Penyuapan (SMAP) OJK. Selama 2021, OJK telah
Gratifikasi Yang Tidak Dianggap Suap Terkait Kedinasan melaksanakan 39 kegiatan diseminasi secara daring
Gratifikasi Yang Tidak Dianggap Suap Tidak Terkait Kedinasan (online), luring (tatap muka) dan hybrid yang terdiri
60 kegiatan internal OJK dan eksternal.
50
40
30
Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia
20 (HAKORDIA) tahun 2021, OJK menyelenggarakan
10
rangkaian kegiatan antara lain:
0
1. Diseminasi Penguatan Integritas kepada Ikatan Istri
Triwulan I-2021 Triwulan II-2021 Triwulan III-2021 Triwulan IV-2021
(Total Nilai Rp 38 (Total Nilai Rp 85 (Total Nilai Rp132 (Total Nilai Rp132 Pegawai OJK dengan tema “Peran Keluarga Dalam
Juta) Juta) Juta) Juta)
Mendukung Integritas Insan OJK”. Acara ini dihadiri
4 21 4 11
lebih dari 200 peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat
15 27 14 55
menjadi sarana penguatan integritas Pegawai dan
2 2 3 - keluarga Pegawai OJK.
Sumber: GPAF OJK 2. Integrity Awards 2021
Pada tahun 2021, OJK bekerja sama dengan KPK
B. Whistle Blowing System (WBS) OJK dalam pelaksanaan Integrity Awards khususnya
terkait penilaian diseminasi program penguatan
OJK WBS merupakan sarana bagi Insan OJK dan Pihak integritas yang dilakukan oleh seluruh satuan kerja di
Eksternal OJK untuk melaporkan dugaan pelanggaran lingkungan OJK.
yang dilakukan Insan OJK. Adapun kriteria laporan yang 3. Ceramah Keagamaan
dapat disampaikan pada OJK WBS adalah: OJK mengadakan kegiatan ceramah keagamaan
1. Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak internal OJK, dengan tema “Membangun Integritas Insan OJK
yaitu Anggota Dewan Komisioner, Pegawai, Calon Melalui Penguatan Keimanan”. Kegiatan yang
Pegawai, Tenaga Kerja PKWT dan Tenaga Kerja dilakukan secara daring (online) ini memadukan
Outsourcing. pendekatan pembangunan integritas dengan
2. Jenis pelanggaran yang dilaporkan adalah korupsi, konsep beragama. Ceramah keagamaan ini dihadiri
kolusi, dan nepotisme, kecurangan (fraud), termasuk oleh 557 peserta dengan empat pemuka agama
penipuan, penggelapan aset, pembocoran informasi, (Islam, Kristen/Katolik, Hindu, dan Buddha) sebagai
pencurian, pembiaran melakukan pelanggaran, narasumber.
benturan kepentingan, serta perbuatan melanggar 4. Webinar Hakordia
hukum dan peraturan internal OJK. Kegiatan peringatan Hakordia 2021 ditutup
dengan pelaksanaan webinar bertema “Mengawal
OJK WBS memiliki keamanan yang memadai karena Pemulihan Ekonomi Nasional Dengan Semangat
seluruh data pada sistem WBS OJK telah dienkripsi Integritas”. Kegiatan webinar ini dihadiri oleh Deputi
serta memfasilitasi pelaporan secara anonim, dan Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan
dikelola oleh pihak ketiga yang independen. OJK Korupsi (KPK) dan Inspektur Jenderal Kementerian
memiliki tiga saluran pelaporan OJK WBS yaitu: Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
1. Website: https://www.wbs.ojk.go.id sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh 1.334
2. Email: ojk.wbs@rsm.id peserta.
3. PO BOX: ETIK OJK JKT 10000
D. Survei Penilaian Integritas (SPI)
Pada Desember 2021, OJK melakukan redirect
alamat website OJK WBS dari https://www.ojk. Survei Penilaian Integritas merupakan survei tahunan
go.id/wbs menjadi https://www.wbs.ojk.go.id. Hal ini yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan
ditujukan sebagai salah satu bentuk improvement OJK Korupsi (KPK) terhadap Kementerian, Lembaga, dan
untuk meningkatkan keamanan serta kenyamanan Pemerintah Daerah (K/L/PD). Tujuan survei tersebut
penggunaan (usage comfortability) bagi stakeholders adalah untuk mengukur pelaksanaan pencegahan
OJK. OJK juga terus mengembangkan ketentuan dan korupsi pada K/L/PD pada area prioritas perbaikan
fitur OJK WBS untuk memberikan layanan pelaporan yang rentan terhadap korupsi, pemberian informasi
sesuai dengan kebutuhan stakeholders, salah satunya capaian upaya pencegahan korupsi dan aktivitas anti
dengan menjadikan ISO 37002:2021 Whistleblowing korupsi K/L/PD terkait, serta peran serta masyarakat
Management Systems sebagai referensi pengaturan dalam peningkatan integritas dan kepercayaan (trust)
pengelolaan OJK WBS. publik pada K/L/PD secara umum.

Triwulan IV-2021 209


Pada 2021, SPI diselenggarakan secara online di internal dan manajemen risiko meliputi modul GRC
640 instansi (98 K/L, 34 Pemprov, dan 508 Pemkot/ report dan data pooling, pencatatan risk event di dalam
Pemkab), termasuk OJK. SPI di lingkungan OJK sistem, dan penyempurnaan pemantauan tindak lanjut
melibatkan responden dari internal, stakeholder, dan audit eksternal.
expertise.

Nilai indeks integritas OJK pada 2021 meningkat 4.3 Rapat Dewan Komisioner
menjadi 85,47 dibandingkan tahun 2020 (84,74). Nilai
tersebut menunjukkan bahwa OJK diidentifikasikan Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisioner (RDK)
sebagai K/L yang memiliki risiko korupsi rendah. OJK merupakan perwujudan Pasal 24 Undang-Undang
terus berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
integritas OJK dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban (OJK). RDK diselenggarakan untuk menetapkan atau
dengan pendekatan zero tolerance terhadap tindak melakukan evaluasi atas kebijakan strategis di OJK
kecurangan yang mungkin terjadi. dan/atau menerima laporan atas kebijakan tertentu
yang wajib diketahui dengan berdasarkan prinsip
Grafik IV - 2 | Indeks Integritas OJK
akuntabilitas, bertanggung jawab, wajar, efektif dan
100 transparan.
87,37
85,47
75
78,84
82,66 84,74 Grafik IV - 3 | Penyelenggaraan RDK dan BS Triwulan
73,87 IV-2021
50
RDK Topik RDK Laporan
25
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 35

4.2.5 Governance, Risk dan Compliance (GRC) 38


15
Terintegrasi

Dalam rangka melakukan perbaikan berkesinambungan


Total RDK Board Seminar
dan menghasilkan pelayanan prima pada pemangku
kepentingan, OJK mengembangkan konsep GRC
terintegrasi. Implementasi GRC Terintegrasi di OJK Selama triwulan IV-2021, terdapat 18 kali
dilakukan dengan pengintegrasian proses kerja penyelenggaraan RDK yang membahas 50 materi terdiri
dan sistem informasi pada fungsi Audit Internal, dari 36 RDK Topik untuk pengambilan keputusan dan
Manajemen Risiko, Pengendalian Kualitas dan Anti 14 RDK Laporan untuk pelaporan hal tertentu. Dari 36
Fraud melalui pengembangan Sistem Informasi GRC materi RDK Topik, 13 materi (36%) adalah persetujuan
Terintegrasi. Pengembangan sistem informasi GRC ketentuan Sektor Jasa Keuangan (SJK), yaitu
Terintegrasi dilakukan dengan mengintegrasikan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK),
seluruh sistem informasi bidang ARK saat ini agar ke Rancangan Peraturan Dewan Komisioner (RPDK) dan
depannya diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan Program Legislasi Tahunan OJK Tahun 2021. Sebanyak
asurans dalam beradaptasi dengan perkembangan 8 materi (22%) adalah persetujuan perizinan SJK.
teknologi, peningkatan kualitas output pelaksanaan
asurans agar tetap sesuai dengan ekspektasi Untuk bidang Perbankan, RDK telah menyetujui
pemangku kepentingan, dan untuk mengakselerasi Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
penyelesaian hasil dari pelaksanaan asurans. bagi Pengurus Bank Umum, serta tindak lanjut dalam
pengawasan Perbankan. RDK juga memutuskan
Pada triwulan IV-2021, sistem informasi GRC persetujuan beberapa ketentuan diantaranya RPOJK
Terintegrasi telah dilakukan soft launching yang tentang Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam rangka
terdiri dari modul perencanaan; modul audit, review, Keuangan Inklusif.
dan investigasi; modul consultancy & insight;
modul manajemen risiko (profil risiko dan CSA); Untuk bidang Pasar Modal, RDK telah memutuskan
modul management stakeholder; modul GRC; dan persetujuan beberapa ketentuan diantaranya RPOJK
modul Continuous Auditing Continuous Monitoring tentang Penerapan Klasifikasi Saham dengan Hak
(CACM). Selanjutnya, aplikasi pada Sistem Informasi Suara Multipel oleh Emiten dengan Inovasi dan Tingkat
GRC Terintegrasi akan dikembangkan dengan Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan Penawaran Umum
memperhatikan dinamika dan kebutuhan bidang audit Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham.

210 Laporan Triwulanan OJK


Untuk bidang IKNB, RDK telah menyetujui Penetapan Grafik IV - 4 | Jumlah Publikasi di Website OJK
Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak
Utama Lembaga Jasa Keuangan NonBank (LJKNB),
serta memutuskan persetujuan perubahan RPOJK 43 20
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Otoritas Jasa Siaran Pers Regulasi
Keuangan Nomor 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19 bagi
2
Lembaga Jasa Keuangan Nonbank. 36
Rancangan
Regulasi Pengumuman
Pengambilan keputusan atas suatu pengaturan dalam
RDK adalah tahapan yang merupakan penerapan
ketentuan pembentukan peraturan (rule-making- 14 82
rule) di OJK untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan
Info Terkini OJK TV
berikutnya. Selain pembahasan materi yang terkait
dengan pelaksanaan tugas dan fungsi OJK, RDK juga
melakukan pembahasan kebijakan strategis internal 86 14
OJK.
Data & Statistik Foto Kegiatan

Selain RDK Topik juga terdapat RDK Laporan. Dalam


RDK Laporan, Dewan Komisioner menerima informasi 15 13
terkini diantaranya mengenai perkembangan Banner Publikasi
perekonomian global, regional dan domestik serta & Mini Infografis
industri jasa keuangan, tindak lanjut pengawasan SJK,
Sumber: Humas OJK
dan kebijakan strategis di internal OJK.
Pada periode triwulan IV–2021, OJK menerbitkan
Board Seminar (BS) merupakan forum selain RDK beberapa regulasi yang terdiri dari 10 Peraturan
yang dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan 10 Surat Edaran
untuk mendapatkan tanggapan atau arahan Dewan Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) dengan detail sebagai
Komisioner atas suatu materi tertentu terkait berikut:
pelaksanaan tugas dan fungsi OJK. BS telah
diselenggarakan sebanyak 11 kali selama triwulan Tabel IV - 2 | Publikasi Regulasi Triwulan IV-2021
IV-2021, dengan 14 materi (70%) terkait ketentuan
OJK yang proses penyusunannya mensyaratkan No. Regulasi Judul
pembahasan terlebih dahulu dalam forum selain RDK.
POJK Nomor 21/POJK.04/2021 Tentang Mitra
BS juga membahas topik lainnya terkait tindak lanjut 1. POJK
Pemasaran Perantara Pedagang Efek
pengawasan SJK dan kebijakan strategis di internal
OJK. POJK Nomor 22/POJK.04/2021 Tentang
Penerapan Klasifikasi Saham dengan Hak Suara
2. POJK Multipel oleh Emiten Dengan Inovasi dan Tingkat
Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham
4.4 Komunikasi
POJK Nomor 23/POJK.04/2021 Tentang Tindak
3. POJK
Lanjut Pengawasan di Bidang Pasar Modal
4.4.1 Komunikasi Informasi
POJK Nomor 24/POJK.04/2021 Tentang Pedoman
4. POJK
Kegiatan Perusahaan Pemeringkat Efek
Selama periode triwulan IV-2021, website OJK telah
mengunggah 325 materi yang meliputi siaran pers, POJK Nomor 25/POJK.03/2021 Tentang
5. POJK Penyelenggaraan Produk Bank Perkreditan Rakyat
regulasi, data & statistik, pengumuman, foto kegiatan, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
info terkini dan sebagainya.
POJK Nomor 26/POJK.03/2021 Tentang Batas
6. POJK Maksimum Penyaluran Dana dan Penyaluran Dana
Besar Bagi Bank Umum Syariah

POJK Nomor 27 /POJK.04/2021 Tentang


7. POJK Perubahan Atas POJK Nomor 25/POJK.04/2018
Tentang Lembaga Pendanaan Efek

POJK Nomor 28/POJK.04/2021 Tentang Penilaian


8. POJK dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar
Modal

POJK Nomor 29/POJK.04/2021 Tentang


9. POJK Penawaran yang Bukan Merupakan Penawaran
Umum

Triwulan IV-2021 211


Tabel IV - 3 | Publikasi Rancangan Regulasi
No. Judul Kegiatan
Triwulan IV-2021
POJK Nomor 30/POJK.05/2021 Nomor 30/
POJK.05/2021 tentang Perubahan Kedua atas
POJK Nomor 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan No. Regulasi Perihal
10. POJK
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus
Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Buku Panduan Akuntansi Perbankan Bagi Bank
1. RPOJK
Nonbank Umum Konvensional

SEOJK Nomor 24/SEOJK.03/2021 Tentang 2. RPOJK Bank Umum Syariah


Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
11. SEOJK
untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan
Pendekatan Standar bagi Bank Umum Terkait diseminasi informasi melalui media sosial OJK
SEOJK Nomor 25/SEOJK.04/2021 Tentang (Twitter, Facebook dan Instagram), publikasi OJK
12. SEOJK
Pedoman Perlakuan Akuntansi Perusahaan Efek pada periode triwulan IV-2021 sebanyak 580 konten
SEOJK Nomor 26/SEOJK.05/2021 Tentang
yang terdiri dari edukasi dan informasi keuangan
13. SEOJK Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan serta diseminasi kebijakan OJK. Bentuknya meliputi
Infrastruktu
infografis, motion grafis, kultwit, foto dan video.
SEOJK Nomor 27/SEOJK.05/2021 Tentang Unggahan mengenai edukasi keuangan tersebut
14. SEOJK Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan mendapatkan banyak perhatian dan respon positif
Pembiayaan Infrastruktur
dari followers media sosial OJK karena memberikan
SEOJK Nomor 28/SEOJK.03/2021 Tentang pengetahuan, pemahaman, dan informasi mengenai
15. SEOJK
Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat hal-hal yang terkait dengan industri jasa keuangan
sehingga meningkatkan literasi mereka. OJK terus
SEOJK Nomor 29/SEOJK.04/2021 Tentang
Kebijakan Relaksasi atas Kewajiban Penyampaian
melanjutkan melakukan edukasi melalui media sosial
Laporan Lembaga Efek dan Perintah Kepada mengingat eksposur media sosial OJK terus mengalami
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, peningkatan, antara lain Twitter OJK (@ojkindonesia),
16. SEOJK
dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Terkait Transaksi Efek dalam Menjaga Kinerja dan Facebook OJK (official.ojk) dan Instagram OJK (@
Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona ojkindonesia).
Virus Disease 2019

SEOJK Nomor 30/SEOJK.03/2021 tentang Selain melalui media sosial, OJK juga secara aktif
17. SEOJK
Rencana Bisnis Bank Pembiayaan Rakyat Syariah melakukan diseminasi informasi melalui media
SEOJK Nomor 31/SEOJK.04/2021 Tentang massa dengan membuat tulisan/artikel opini maupun
18. SEOJK Penilaian Kembali Bagi Pihak Utama Manajer melakukan diskusi dan paparan melalui media
Investasi Dan Penasihat Investasi
elektronik terkait edukasi keuangan. Harapannya
SEOJK Nomor 32/SEOJK.03/2021 Tentang kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman
19. SEOJK Perubahan Atas SEOJK Nomor 9/SEOJK.03/2019
mengenai manfaat dan risiko produk dan layanan jasa
Tentang Penilaian Kembali Bagi Pihak Utama Bank
keuangan sehingga masyarakat luas dapat menentukan
SEOJK Nomor 33/SEOJK.04/2021 tentang produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan
20. SEOJK Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal kebutuhan.

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021 tentang Buku


21. SEOJK Panduan Akuntansi Perbankan Bagi Bank Umum Total pemberitaan tentang OJK dan Industri Jasa
Konvensional Keuangan periode triwulan IV-2021 tercatat sebanyak
17.376 berita, dengan rata-rata 5.482 berita per bulan
Proses penyusunan peraturan di OJK dilaksanakan dan mayoritas memiliki tone positif.
melalui prosedur dan mekanisme yang terstruktur
dan sistematis untuk meningkatkan kredibilitas, Terkait dengan relasi media, selama triwulan IV-2021
menciptakan mekanisme check and balances dan OJK telah menerbitkan dan menyebarluaskan 39
memastikan termitigasinya risiko (rule making rule). siaran pers. Penerbitan siaran pers bertujuan untuk
Salah satu tahapan yang harus dilalui sebelum sebuah menyampaikan kebijakan atau respon OJK mengenai
peraturan berlaku adalah pengumuman konsep perkembangan tugas OJK dan kinerja Industri Jasa
peraturan kepada publik. Hal ini dilakukan dalam Keuangan serta berbagai isu yang penting yang
rangka mendapatkan tanggapan dari asosiasi sektor disampaikan ke publik melalui media massa dalam
jasa keuangan dan masyarakat umum. rangka membangun dan menjaga opini publik terhadap
OJK.
Publikasi rancangan regulasi dalam rangka meminta
tanggapan asosiasi terkait dan masyarakat umum
selama periode triwulan IV-2021 antara lain sebagai
berikut:

212 Laporan Triwulanan OJK


Tabel IV - 4 | Siaran Pers Triwulan IV-2021 OJK dan IJK Serahkan Donasi Bencana Erupsi
25. OJK Wide
Gunung Semeru
Tabel
No. IV - 3 | Judul Bidang
OJK Perintahkan LJK Kedepankan Prinsip-
26. EPK
Prinsip Perlindungan Konsumen
OJK Bentuk Task Force Keuangan
1. OJK Wide
Berkelanjutan Sektor Jasa Keuangan OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Klasifikasi Pasar
27.
Saham Dengan Hak Suara Multipel Oleh Emiten Modal
OJK Dorong Vaksinasi dan Pengembangan
UMKM di Daerah Gelar Vaksinasi dan Kegiatan 28. OJK Siap Keluarkan Dokumen Taksonomi Hijau OJK Wide
2. OJK Wide
Sosial di Lamongan dan Dukung Penyaluran
KUR Klaster Porang di Mojokerto OJK Perkuat Perlindungan Konsumen dan
29. Literasi Keuangan Komisi XI DPR RI Setujui OJK Wide
Perkuat Peran di Daerah OJK Bangun Gedung Anggaran OJK Tahun 2022
3. OJK Wide
Kantor Surabaya
OJK Benahi Manajer Investasi Sementara
Percepat Transformasi Digital Sektor Jasa Waktu OJK Tidak Keluarkan Izin Baru
Keuangan Dorong Pemulihan Ekonomi 30. OJK Wide
4. OJK Wide Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan
Presiden RI Buka OJK Virtual Inovation Day Usaha Sebagai Manajer Investasi
2021
Tingkatkan Akses Keuangan Untuk Percepat
OJK Kembangkan Ekosistem Pembiayaan KUR Pemulihan Ekonomi OJK Gelar Rakornas Tim
5. OJK Wide 31. OJK Wide
Klaster Pertanian Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD)
2021
Tingkatkan Akses Keuangan Daerah, OJK
Optimalkan TPKAD OJK Resmikan KUR Tingkatkan Edukasi Keuangan Masyarakat, OJK
6. OJK Wide
Bohosami Bakobong Klaster Pertanian Sereh 32. Luncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan EPK
Wangi di Kabupaten Minahasa Indonesia 2021-2025

OJK Siapkan Delapan Arah Kebijakan Strategis Tingkatkan Akses Keuangan Masyarakat,
7. OJK Wide
Tahun 2022 33. Wapres Resmikan Bank Wakaf Mikro di IKNB
Lampung
OJK Luncurkan Cetak Biru Transformasi Digital
8. Perbankan
Perbankan National Working Group On Benchmark Reform
Pasar
34. (NWGBR) Luncurkan Panduan Transisi Libor
Sektor Jasa Keuangan Stabil dan Semakin Modal
9. OJK Wide Bagi Pelaku Pasar
Bertumbuh Positif
OJK Terbitkan Peraturan Penyelenggaraan
Kepercayaan Investor Terhadap Ekonomi 35. Produk BPR/BPRS dan Batas Maksimum Perbankan
Pasar
10. Indonesia Menguat Ketua Dewan Komisioner Pembiayaan Bank Umum Syariah
Modal
OJK Hadiri Capital Market Day di London
Akhir Tahun Sektor Jasa Keuangan Stabil
OJK Buka Peluang Investasi UMKM dan 36. OJK Wide
11. IKNB Dengan Kinerja Membaik
Pengembangan Digital Ekonomi
Pasar Modal Indonesia Menguat Dorong
Hadir di Pertemuan COP 26, OJK Tegaskan Pasar
12. OJK Wide 37. Pemulihan Ekonomi Penutupan Perdagangan
Komitmen Dukung Keuangan Berkelanjutan Modal
Bursa Efek Indonesia 2021

OJK Perkuat Pengawasan Berbasis Teknologi


13. Perbankan
Informasi Untuk BPR dan BPRS Selain itu, OJK juga menyelenggarakan jumpa pers dan
Partisipasi Masyarakat Tinggi Ikuti Bulan Inklusi
media briefing sebanyak enam kali, yaitu dengan tema:
14. EPK
Keuangan 2021 1. OJK Virtual Innovation Day 2021
2. Launching Cetak Biru Transformasi Digital
OJK Gandeng Dubai FSA Perkuat Kerja Sama
15. OJK Wide 3. Launching OBOX
Industri Keuangan Syariah
4. Bulan Fintech Nasional 2021
Pasar Modal Syariah Bertumbuh di Tengah Pasar
16. 5. Ketentuan LKM & Perkembangan Fintech P2P
Pandemi Modal
Lending
OJK Mendorong Percepatan Pemulihan
17. Ekonomi Nasional Dari Daerah Gelar Vaksinasi OJK Wide 6. Launching Roadmap Pengembangan Industri BPR
Covid-19 dan Dorong Penyaluran KUR di Medan dan BPRS 2021-2025
Bangkitkan Ekonomi, OJK Gelar Festival UMKM
18. Toba Vaganza Satu Dasawarsa OJK : UMKM OJK Wide OJK terus melanjutkan kegiatan kerja sama dengan
Bangkit Ekonomi Tumbuh
media massa antara lain dengan menggelar sejumlah
Satu Dasawarsa OJK, Stabilitas Sektor Jasa diskusi dengan para redaktur dan redaktur pelaksana
19. OJK Wide
Keuangan Terjaga dan Bertumbuh Positif untuk terus meningkatkan komunikasi sekaligus
Siaran Pers Bersama: Otoritas Keuangan memberikan informasi atas isu yang beredar di
20.
Dan Pelaku Pasar Berkolaborasi Membentuk
OJK Wide masyarakat seputar sektor jasa keuangan sehingga
National Working Group On Benchmark Reform
(NWGBR) bisa menyampaikan pesan penting yang diharapkan
menjadi pemberitaan kepada para redaktur dan
OJK Bangun Sinergi Dorong Percepatan
21.
Pemulihan Ekonomi Nasional
OJK Wide redaktur pelaksana tersebut. Selama triwulan IV-2021,
OJK melaksanakan dua Focus Group Discussion (FGD)
Satu Dasawarsa OJK: Penghargaan Untuk Redaktur Media Massa di Jakarta dan Bukit Tinggi
22. OJK Wide
Wartawan dan Aksi Sosial Kemasyarakatan
dalam rangka Penggalian Isu Strategis dan Masukan
OJK Luncurkan Roadmap Pengembangan Stakeholders OJK dengan tema “Perkembangan
23. Perbankan
Industri BPR Dan BPRS
Kebijakan Industri Perbankan” dan “Inovasi Keuangan
OJK Fokus Pengembangan Literasi Keuangan Digital dan Digitalisasi Pengawasan Sektor Jasa
24. Digital OJK Dan OECD Gelar Seminar OJK Wide
Internasional Keuangan”.

Triwulan IV-2021 213


4.4.2 Layanan Informasi 2020 tentang Rencana Kerja dan Anggaran OJK
Tahun 2021 adalah Rp6.207,73 miliar. Sementara
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada itu, realisasi penerimaan pungutan OJK tahun 2020
masyarakat, OJK menerima berbagai informasi yang adalah Rp6.219,34 miliar, sehingga terdapat kelebihan
dibutuhkan oleh masyarakat melalui surat elektronik di pembiayaan untuk Anggaran Pengeluaran Tahun 2021
humas@ojk.go.id dan layanan telepon (021) 29600000 sebesar Rp11,60 miliar.
ext. 1200.
Memperhatikan Peraturan Pemerintah Republik
Selama periode triwulan IV-2021 OJK telah menerima Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan
6.373 email terkait permintaan informasi di mana Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
sebesar 58% merupakan pertanyaan terkait edukasi Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan perlindungan konsumen (EPK) dengan topik dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
menonjol antara lain terkait legalitas fintech dan 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
asuransi, pengaduan debt collector fintech, pelaporan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
lembaga jasa keuangan, serta kredit perbankan (COVID-19) serta kondisi Pandemi COVID-19 yang masih
dan leasing. Terdapat juga permintaan informasi berlangsung sampai dengan akhir Juni 2021, maka OJK
data SLIK, data serta regulasi terkait industri jasa melakukan refocusing anggaran, khususnya anggaran
Keuangan sampai dengan layanan publik seperti visit 10 jenis kegiatan tertentu yang pelaksanaannya tidak
OJK, lowongan kerja dan magang, sponsorship, serta dapat dilakukan secara fisik/harus dilakukan secara
permintaan narasumber. virtual dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis
dan Indikator Kinerja Utama OJK tahun 2021 termasuk
4.4.3 OJK TV pencapaian Inisiatif Strategis yang ditargetkan untuk
selesai pada akhir tahun.
OJK TV merupakan salah satu medium komunikasi OJK
untuk menyiarkan kebijakan, program, dan kegiatan Berdasarkan Laporan Singkat Rapat Kerja Komisi XI
OJK yang ditayangkan melalui kanal Youtube dengan DPR RI dengan Dewan Komisioner OJK pada tanggal
akun Jasa Keuangan. Selama triwulan IV-2021, OJK TV 6 April 2021 tentang Revisi Anggaran OJK Tahun
telah memproduksi sebanyak 190 liputan, yang terdiri 2021, telah disetujui yaitu revisi anggaran berupa
dari live streaming dan video edukasi finansial. Salah perubahan RKA OJK dari semula sebesar Rp6.207,73
satu terobosan OJK TV pada tahun 2021, adalah liputan miliar menjadi sebesar Rp6.219,34 miliar (naik sebesar
berupa highlight berita sepekan OJK dalam durasi Rp11,60 miliar) yang telah ditetapkan melalui Keputusan
180 detik atau “OJK 180”. OJK 180 sudah diproduksi Dewan Komisioner OJK Nomor 6/KDK.01/2021 tanggal
sebanyak 10 video dan dapat diakses melalui akun 26 April 2021 tentang Perubahan atas Keputusan
Youtube Jasa Keuangan. Dewan Komisioner OJK Nomor 26/KDK.01/2020
tentang Rencana Kerja Dan Anggaran Otoritas Jasa
Keuangan Tahun Anggaran 2021. Disamping itu pula
4.5 Keuangan disetujui refocusing anggaran OJK sebesar Rp30,61
miliar antara lain untuk penguatan fungsi pengawasan,
4.5.1 Pagu Anggaran 2021 pendukung fungsi pengawasan dan peningkatan
literasi keuangan.
Anggaran Pengeluaran OJK Tahun 2021 sebagaimana
ditetapkan pada Keputusan Dewan Komisioner Rincian Pagu RKA OJK Tahun 2021 sampai dengan
(KDK) Nomor 26/KDK.01/2020 tanggal 28 Desember Periode triwulan IV-2021 adalah sebagai berikut:

Tabel IV - 5 | Pagu RKA OJK Tahun 2021


(dalam Rupiah)

Pagu Awal Pagu Revisi Pagu Revisi


Penyesuaian Pergeseran
No. Jenis Kegiatan OJK (Lapsing DPR (Lapsing DPR (Per 31 Desember
Anggaran Anggaran
7 Desember 2020) 6 April 2021) 2021)

1. Kegiatan Operasional 577.164.575.326 (16.517.700.023) 560.646.875.303 (4.000.000.000) 556.646.875.303

2. Kegiatan Administratif 5.105.538.402.460 19.642.919.695 5.125.181.322.155 - 5.125.181.332.155

3. Kegiatan Pengadaan Aset 487.558.174.969 9.730.781.765 497.288.956.734 - 497.288.956.734

Kegiatan Pendukung
4. 37.473.465.970 (1.250.592.904) 36.222.873.066 4.000.000.000 40.222.873.066
Lainnya

Total 6.207.734.618.725 11.605.408.533 6.219.340.027.258 - 6.219.340.027.258

Sumber: DKEU OJK

214 Laporan Triwulanan OJK


4.5.2 Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran OJK hingga triwulan IV-2021 adalah Adapun rincian realisasi anggaran OJK tersebut
sebesar Rp5.901,11 miliar atau 94,88% dari pagu sebagai berikut:
anggaran sebesar Rp6.219,34 miliar.

Tabel IV - 6 | Realisasi Anggaran OJK Triwulan IV-2021 Per Jenis Kegiatan


(dalam Rupiah)

No. Bidang Pagu Realisasi % Saldo %

1. Operasional 556.646.875.303 379.565.372.539 68,19% 177.081.502.764 31,81%

2. Administratif 5.125.181.322.155 5.029.280.378.998 98,13% 95.900.943.157 1,87%

3. Pengadaan Aset 497.288.956.734 461.266.343.326 92,76% 36.022.613.408 7,24%

4. Pendukung Lainnya 40.222.873.066 31.000.577.344 77,70% 9.222.295.722 22,93%

Total 6.219.340.027.258 5.901.112.672.207 94,88% 318.227.355.051 5,12%

Sumber: DKEU OJK

Tabel IV - 7 | Realisasi Anggaran OJK Triwulan IV-2021 per Bidang


(dalam Rupiah)

No. Bidang Pagu Realisasi % Saldo %

1. Perbankan 27.381.237.444 27.381.237.444 100,00% - 0,00%

2. Pasar Modal 6.994.802.482 6.994.802.482 100,00% - 0,00%

3. IKNB 9.251.828.777 9.251.828.777 100,00% - 0,00%

4. EPK 39.627.725.367 39.627.725.367 100,00% - 0,00%

5. ARK 3.587.835.252 3.587.835.252 100,00% - 0,00%

6. Manajemen Strategis I 4.707.062.816.422 4.706.646.488.503 99,99% 416.327.919 0,01%

7. Manajemen Strategis II 1.179.094.065.483 861.283.038.351 73,05% 317.811.027.132 26,95%

8. KR/KOJK 246.339.716.031 246.339.716.031 100,00% - 0,00%

Total 6.219.340.027.258 5.901.112.672.207 94,88% 318.227.355.051 5,12%

Sumber: DKEU OJK

Selanjutnya, atas saldo anggaran sebesar Rp318,23 sebagai acuan pengembangan Sistem Informasi OJK.
miliar yang berasal dari sisa anggaran yang tidak Adapun implementasi RBSI OJK tahun 2018 – 2022 akan
terserap, sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan roadmap
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Pasal 37 yang telah disusun. Beberapa program strategis yang
ayat (5) menyebutkan bahwa: “Dalam hal pungutan yang akan dilaksanakan pada 2021 di antaranya:
diterima pada tahun berjalan melebihi kebutuhan OJK a. Implementasi Middleware Tahap III
untuk tahun anggaran berikutnya, kelebihan tersebut Dalam rangka mendukung integrasi sistem informasi
disetorkan ke Kas Negara”. di OJK yang bertujuan agar data sharing antar sistem
informasi di OJK berjalan lebih aman, efektif dan
Menindaklanjuti peraturan perundang-undangan efisien, OJK telah mengimplementasikan Middleware
tersebut, maka sisa anggaran OJK Tahun 2021 sebagai salah satu platform integrasi aplikasi di
seluruhnya akan disetorkan ke Kas Negara setelah OJK. Implementasi Middleware telah dilaksanakan
dikurangi dengan kewajiban perpajakan OJK. sejak 2019. Pada triwulan IV-2021, OJK telah selesai
melakukan implementasi Middleware Tahap III untuk
pertukaran data terkait Naskah Dinas dari Sistem
4.6 Sistem Informasi Pengelolaan Naskah Dinas dan Arsip (SIPENA) OJK
dan Sistem Informasi Pasar Modal (SIPM).
4.6.1 Implementasi Rancang Bangun Sistem
Informasi OJK 2018-2022 b. Implementasi Teknologi Pertukaran Data
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
OJK telah menetapkan Rancang Bangun Sistem dalam pertukaran data/informasi dengan pihak
Informasi (RBSI) OJK tahun 2018 – 2022 melalui eksternal, OJK mengembangkan API/API Gateway
Keputusan Dewan Komisioner Nomor 2/KDK.02/2018 dan Cloud Storage On Premises dan berencana untuk

Triwulan IV-2021 215


melakukan implementasi API/API Gateway dan Cloud 4.6.4 Peningkatan Kapasitas Layanan Jaringan dan
Storage On Premises pada tahun berikutnya sebagai Komunikasi OJK
salah satu teknologi yang mendukung pertukaran
data/informasi. Dalam rangka menjaga keandalan dan kualitas layanan
jaringan OJK dengan lembaga lain, OJK terus berupaya
c. Sertifikasi ISO/IEC 27001 untuk melakukan peningkatan pada layanan dimaksud.
Dalam rangka penguatan kapasitas pengelolaan Pada triwulan IV-2021, OJK telah melakukan beberapa
sistem informasi, OJK berencana untuk kegiatan sebagai berikut:
melakukan sertifikasi ISO/IEC 27001 – Information a. Implementasi penyediaan redundansi layanan
Security Management System. Sertifikasi jaringan ekstranet OJK dengan Bank Indonesia
Standar Internasional tersebut diharapkan dapat b. Implementasi penyediaan layanan jaringan dan
mewujudkan sistem manajemen keamanan informasi redudansi ekstranet OJK dengan Kementerian
yang handal, menjamin keamanan informasi di OJK Keuangan
serta meningkatkan reputasi lembaga. Pada triwulan
IV-2021, OJK telah berhasil mendapatkan sertifikasi 4.6.5 Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
ISO/IEC 27001 untuk keamanan layanan email dan
Active Directory. Pengembangan Sistem Informasi yang berkelanjutan
terus dilakukan OJK untuk mengoptimalkan fungsi
4.6.2 Disaster Recovery Center pengaturan, pengawasan dan perlindungan terhadap
stakeholder (pelaku usaha dan konsumen) industri jasa
Dalam menjaga keberlangsungan layanan sistem keuangan yang terintegrasi, baik di sektor Perbankan,
informasi OJK ketika terjadi gangguan/bencana, pada Pasar Modal, maupun Industri Keuangan Non Bank
tahun 2021 OJK membangun Disaster Recovery Center (IKNB). Sampai dengan triwulan IV-2021, OJK telah
(DRC). DRC merupakan suatu tempat yang digunakan mengimplementasikan 116 Aplikasi yang terbagi
untuk menempatkan sistem aplikasi dan database menjadi beberapa fungsi.
sebagai cadangan sistem informasi Data Center (DC).
Hal ini sejalan dengan arsitektur teknologi Rancang Tabel IV - 8 | Sebaran Kelompok Aplikasi di OJK
Bangun Sistem Informasi OJK 2018 – 2022 (RBSI) OJK
tentang pemanfaatan DC/DRC OJK. Pembangunan Fungsi Utama 69
Disaster Recovery Center (DRC) OJK akan dilakukan
Perbankan 30
secara bertahap sampai dengan tahun 2022. Tahapan
pembangunan DRC OJK pada triwulan IV-2021 adalah Pasar Modal 15

dalam proses penyelesaian ruangan dan penyediaan IKNB 15


peralatan pendukung DRC. Selanjutnya pada tahun
EPK 9
2022 akan dilakukan penyiapan infrastruktur TI DRC
OJK. Fungsi Pendukung 47

4.6.3 Aplikasi Core System Lembaga Keuangan Audit Internal, Manajemen Risiko dan
7
Pengendalian Kualitas (ARK)
Mikro (LKM)
Manajemen Strategis 40
OJK berinisiatif untuk membangun core system
berbasis web untuk mendukung standarisasi, Secara keseluruhan, terdapat 86 program kerja
peningkatan efektivitas dan akurasi penyampaian pengembangan sistem informasi yang dilakukan OJK di
laporan oleh Lembaga Keuangan Mikro (LKM). tahun 2021, meliputi 23 program kerja yang merupakan
Penyediaan Core System LKM juga digunakan untuk kelanjutan dari pengembangan sistem informasi tahun
meningkatkan integritas dan validitas data serta 2020, 60 program kerja lain merupakan pekerjaan di
memungkinkan melakukan pertukaran data/informasi tahun 2021, dan tambahan tiga program kerja baru
yang dapat digunakan OJK untuk melakukan analisa yang merupakan program kerja pengembangan sistem
Rencana Bisnis yang disampaikan LKM. Core System informasi mendesak. Sampai dengan akhir triwulan
LKM mulai diimplementasikan pada triwulan III-2021 IV-2021, OJK telah menyelesaikan 63 program kerja
dan sampai dengan akhir triwulan IV-2021, OJK telah pengembangan sistem informasi, di mana 34 program
melakukan kegiatan pelatihan implementasi core kerja diselesaikan pada triwulan IV-2021.
system terhadap 50 LKM. Seluruh LKM tersebut
telah menggunakan core system LKM sebagai sistem Di antara seluruh program kerja yang diselesaikan
aplikasi untuk membantu pelaporan keuangan. Data pada triwulan IV-2021, terdapat beberapa program
yang dihasilkan dari seluruh LKM digunakan OJK kerja strategis yang bertujuan mempercepat
untuk mendukung fungsi pengawasan kepada Industri pencapaian sasaran pada Rencana Jangka Menengah
Keuangan Non Bank (IKNB) yang lebih khusus kepada (Destination Statement) OJK 2017-2022 serta Sasaran
LKM. Strategis pada Peta Strategi OJK Wide 2021, yaitu:

216 Laporan Triwulanan OJK


Sistem Informasi Pengawasan Perbankan modul Sistem Informasi Pengawasan IKNB modul Penilaian
AICII, Enterprise Data Warehouse, Sistem Informasi Risiko, Learning Management System, Sistem
Pengawasan Pasar Modal modul Exception Report, Informasi TPAKD serta Minisite Sustainable Finance.

Tabel IV - 9 | Daftar Pembangunan/Pengembangan Aplikasi Tahun 2021


Pembahasan Ruang Lingkup Pengadaan Desain Pemrograman Pengujian Implementasi

Nama Aplikasi Tahapan Pekerjaan

Perbankan Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO) Laporan Penerapan Tata Kelola BPR/BPRS 2021-
2022

Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO) Laporan Profil Risiko BPR/BPRS

Enhancement Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO) Laporan Rencana Bisnis BPR/BPRS
2021-2022 (Tahap I)

Enhancement Lakupandai

Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO) - Pelaporan Profesi Keuangan 2021-2022 (AP /
KAP)

Sistem Informasi Pengawasan (SIP) Perbankan Modul Penerapan Tata Kelola dan
Manajemen Risiko BPR/BPRS 2021-2022

Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan (SIP) Perbankan Modul Artificial


Intellegence Based Control for Incompliance & Irregularities (AICII)

SIP Perbankan Modul Bank Umum 2021-2022

Enhancement Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) 2021-2022 (Tahap I)

Laporan Bulanan BPR 2021-2022 (Tahap II)

Pasar Modal APOLO Modul laporan insidentil Lembaga Penunjang Pasar Modal Bank Kustodian

APOLO Modul laporan insidentil Lembaga Penunjang Pasar Modal Biro Administrasi Efek

APOLO Modul laporan insidentil Lembaga Penunjang Pasar Modal Perusahaan


Pemeringkat Efek

Pengembangan SIPM Modul Pengawasan Kepatuhan untuk PJK 2021-2022

Pengembangan SIPM Modul Pengawasan Transaksi Pengelolaan Investasi 2021-2022

Pengembangan SIPM Modul Integrasi Data Penetapan Sanksi dan Keberatan Pasar Modal
dengan Sistem Lain di OJK 2021-2022

Pengembangan SIPM Modul Daftar Efek Syariah (DES) Tahap 1 2021-2022

Pengembangan SIPM Modul Intelijen Pasar Modal

Pengembangan SIPM Modul Pengawasan Tata Kelola Manajer Investasi

Pengembangan SIPM Modul Penarikan Datamart Pasar Modal

Pengembangan SIPM Modul Exception Report Emiten atau Perusahaan Publik dan Modul
Emiten atau Perusahaan Publik 2021-2022 (Tahap I)

Laporan Bulanan SRO Pasar Modal

Pengembangan SIPM Modul RBS Perusahaan Efek dan Manajer Investasi

IKNB APOLO - Laporan Self Assessment Tingkat Kesehatan Asuransi, Dana Pensiun dan
Perusahaan Pembiayaan

Pengembangan APOLO Modul Penilaian Tingkat Risiko TPPU/TPPT bagi Perusahaan


Asuransi, Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK), dan Perusahaan Pergadaian 2021-2022

Enhancement Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Terintegrasi – SILARAS 2021

SIP IKNB Modul Penilaian Risiko

SIP IKNB Modul Perencanaan Pengawasan

SIP IKNB Modul Pemeriksaan Langsung

SIP IKNB Modul Rapat Eksekutif

SIP IKNB Modul Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

SIP IKNB Modul Sanksi 2021-2022

Triwulan IV-2021 217


Penguatan Suptech dan
Infrastruktur TI

A. SIP PERBANKAN MODUL AICII

Sistem Informasi Pengawasan (SIP) Perbankan Modul Artificial Intelligence based Control for Incompliance
and Irregularities (AICII) dibangun dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi
pengawasan, pemeriksaan, serta penelitian Perbankan, khususnya terkait data perkreditan BPR. Fungsi
otomasi pada SIP Perbankan modul AICII dapat menghasilkan laporan dan analisa yang komprehensif
sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan analisis kondisi bank serta
dapat menjadi kertas kerja pengawasan, baik secara on-site maupun off-site. Hal ini sejalan dengan
program Inisiatif Strategis 2C, yaitu penguatan SupTech dan IT Infrastructure dalam rangka penajaman
pengawasan SJK terintegrasi berbasis TI.

SIP Perbankan modul AICII telah selesai dikembangkan dan diimplementasikan sejak Desember 2021,
dengan cakupan ruang lingkup: Analisis Kualitas Kredit berdasarkan Kelompok Sandi (7 Laporan), Analisis
Kredit (8 Laporan), Analisis NPL (4 Laporan), Analisis 25 Debitur Besar (1 Laporan) dan Analisis Akurasi
Kualitas Kredit (4 Laporan).

B. EDW SJK TERINTEGRASI

Enterprise Datawarehouse (EDW) Sektor Jasa Keuangan (SJK) Terintegrasi dibangun sebagai sarana yang
dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menghasilkan data berkualitas yang berbasis
“single source of the truth”. EDW SJK Terintegrasi mendukung proses pengambilan keputusan agar
lebih tepat dan akurat dalam rangka penajaman pengawasan SJK terintegrasi berbasis TI, sebagaimana
tertuang dalam Inisiatif Strategis 2C, yaitu penguatan SupTech dan IT Infrastructure.

Penambahan cakupan industri SJK pada EDW dilakukan secara bertahap dan dinamis dengan
memanfaatkan teknologi penarikan data berbasis metadata (metadata-driven ETL). Dalam rangka
mengintegrasikan data dari berbagai sumber tersebut, EDW juga didukung oleh Master Data Management
(MDM) untuk membentuk standarisasi data referensi.

Pengembangan untuk EDW SJK Terintegrasi untuk industri Asuransi, Dana Pensiun dan Perusahaan
Pembiayaan telah selesai dikembangkan dan diimplementasikan sejak November 2021. Adapun fitur yang
disediakan adalah sebagai berikut:
1. Overview yang menyajikan informasi strategis berupa indikator keuangan bagi pengawas untuk melihat
perkembangan terkini industri yang diawasi.
2. Early Warning System (EWS) yang memberikan gambaran kinerja serta identifikasi potensi terjadinya
risiko di dalam industri yang diawasi sehingga pengawas dapat segera melakukan pemantauan yang
lebih intensif.
3. Fixed Reports menyediakan informasi mendetil terkait industri yang diawasi untuk keperluan analisis
lebih lanjut oleh pengawas.
4. Business Intelligence merupakan fitur yang dapat memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk
melakukan visualisasi dan analisa data secara mandiri.

218 Laporan Triwulanan OJK


Data Steward
MDM Overview

Metadata EWS
Sistem Sumber 1

Pengguna
Fixed Report
Sistem Sumber 2
EDW

Sistem Sumber 3 Business Intelligence

C. SISTEM INFORMASI PENGAWASAN (SIP) IKNB MODUL PENILAIAN RISIKO

Sistem Informasi Pengawasan IKNB (SIP IKNB) adalah sistem pengawasan berbasis web yang mendukung
proses bisnis pengawasan berbasis risiko di IKNB khususnya untuk Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun,
dan Perusahaan Pembiayaan. Aplikasi SIP IKNB Modul Penilaian Risiko merupakan tahap kedua dari siklus
Risk Based Supervision (RBS) IKNB yang berisikan informasi mengenai mekanisme penilaian risiko yang
dilakukan oleh pengawas dengan pendekatan 4 pilar, yaitu Profil Risiko (Inherent Risk dan KPMR), Good
Corporate Governance, Rentabilitas, dan Permodalan (Capital). Hasil akhir dari modul ini berupa informasi
mengenai tingkat peringkat komposit kesehatan dari suatu entitas LJKNB pada periode tertentu.
Pengawas dapat melakukan pengkinian tingkat kesehatan dimaksud apabila terdapat perubahan data dan
informasi.

Aplikasi SIP IKNB Modul Penilaian Risiko telah selesai dikembangkan di tahun 2021 sebagai langkah
reformasi IKNB serta percepatan program IKNB yang sejalan dengan Inisiatif Strategis 2D, khususnya
pada pilar Pengembangan Infrastruktur IKNB.

Secara umum, gambaran penilaian tingkat kesehatan LJKNB menggunakan kerangka penilaian tingkat
kesehatan melalui Risk Based Non-Bank Rating (RBNBR) sebagai berikut:

Peringkat Peringkat
Risiko Manajemen
GCG Rentabilitas Permodalan
Inheren Risiko
Penilaian Risiko

Komposit Komposit

Peringkat Komposit
NBFI

Triwulan IV-2021 219


Nama Aplikasi Tahapan Pekerjaan

Pengembangan SIP IKNB modul Forum Panel LJKNB 2021-2022

EPK Pengembangan Sistem Informasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan
Website TPAKD

Enhancement Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) 2021-2022

ARK CACM (Continuous Audit Continuous Monitoring)

Manajemen Enterprise Data Warehouse (EDW)


Strategis
Pengembangan SIGAP

Pengembangan SIPENA

Minisite e-PPID

Minisite Sustainable Finance (SF)

Minisite International Relations Unit

Minisite OJKI

Pengembangan LMS

Pengembangan aplikasi SIPUTRI

Master Data Management SJK Terintegrasi Tahap III

Pengembangan Dashboard dan Business Intelligence SJK Terintegrasi sesuai dengan


olahan Big Data 2021-2022 (Tahap I)

Data Warehouse dan Business Intelligence Antasena dan APOLO 2021-2022 (Tahap I)

Pengembangan SIPROJEK (2021-2022) (Tahap I)

Pengembangan Sistem Aplikasi Remunerasi (OJK-SAR)

Sistem Informasi Rapat Dewan Komisioner (SI-RDK)

Integrasi SIAUTO dan SIMPEL - LAPBUL – Otoritas Jasa Keuangan

Pengembangan SPRINT 2021-2022

Pengembangan SIAUTO 2021-2022

Pengembangan SIPO G2 2021-2022

Enhancement Sistem Aplikasi Monitoring Peraturan di OJK (SISIMPU)

Minisite Waspada Investasi & Investor Alert Portal

4.7 Logistik lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan antara lain


dengan skema pembangunan bertahap.
4.7.1 Penyiapan Gedung Kantor
Terkait penyediaan gedung Kantor Regional dan Kantor
OJK telah menandatangani Memorandum of OJK di daerah, OJK melanjutkan pembangunan yaitu
Understanding (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) proses konstruksi untuk KR 7 Sumatera Bagian Selatan
dengan Kementerian Keuangan tentang Penggunaan (Palembang) dan proses penataan untuk KR 4 Jawa
Barang Milik Kementerian Keuangan berupa tanah Timur (Surabaya). OJK juga telah melakukan pembelian
di Lot 1 Sudirman Center Business District (SCBD). persil berupa tanah dan/atau bangunan dilanjutkan
Terkait rencana pengadaan gedung IdFC di lokasi dengan proses perancangan gedung kantor, antara
tanah tersebut, telah disusun dokumen skematik lain untuk KR 5 Sumatera Bagian Utara (Medan), KOJK
desain dan sedang dilakukan penyusunan dokumen Lampung, KOJK Jambi, KOJK Tasikmalaya dan KOJK
tender sebagai persiapan untuk pengadaan pemilihan Purwokerto. Hingga triwulan IV-2021, operasional pada
kontraktor design and build. OJK juga telah melakukan kantor di wilayah tersebut masih menggunakan gedung
groundbreaking di lokasi Lot 1 SCBD beberapa waktu lain dengan status sewa.
yang lalu. Kondisi pandemi COVID-19 menyebabkan
proses pembangunan kantor pusat OJK mengalami OJK juga mendapatkan hibah berupa tanah dari
penundaan. Saat ini OJK sedang melakukan koordinasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di kawasan
Banjar Baru yang ke depannya akan dibangun menjadi

220 Laporan Triwulanan OJK


pusat pemerintahan provinsi setempat. OJK juga Hingga triwulan IV-2021, terdapat delapan kantor milik
mendapatkan hibah berupa tanah dan bangunan dari OJK yang telah dipergunakan untuk operasional kantor
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan di wilayah tersebut, lima Kantor OJK yang merupakan
dipergunakan untuk pembangunan kantor OJK. Hingga pinjam pakai aset milik pemerintah daerah, dan tiga
saat ini, operasional KOJK Kalimantan Selatan dan Kantor OJK yang menempati Gedung Bank Indonesia
KOJK Sulawesi Tenggara masih dilakukan di gedung (satu dengan status sewa). Selain itu terdapat juga
lain dengan status sewa. Selain itu, OJK diberikan gedung sewa lainnya, dengan detail sebagai berikut:
pinjaman aset pemerintah daerah untuk Kantor OJK
Bengkulu dan Kantor OJK Papua.

Grafik IV - 5 | Lokasi Kantor Regional dan Kantor OJK Daerah

Gedung Milik OJK Gedung Sewa Gedung Pemerintah Provinsi/Gedung BI

4.7.2 Pengembangan Pengaturan dan Sistem 4.8 Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tata
Logistik Kelola Organisasi

OJK senantiasa memperkuat aspek kelogistikan, 4.8.1 Kebijakan SDM


antara lain melalui penyempurnaan beberapa
ketentuan dari periode sebelumnya serta melakukan Mempertimbangkan perkembangan kasus COVID-19
penyusunan ketentuan mengenai penatausahaan aset di Indonesia sebagai upaya pencegahan penularan di
dan pengelolaan kendaraan dinas, Petunjuk Teknis lingkungan OJK, telah dilakukan beberapa kebijakan
Pengadaan, Standar Kontrak dan Profiling. sebagai berikut:
1. Perpanjangan Penyediaan vitamin dan multivitamin/
Selain itu, sejak 2019 OJK juga telah diperkuat dengan suplemen kepada Pegawai
sistem pengadaan mandiri yang dikenal sebagai 2. Penyediaan Konsumsi Penambah Daya Tahan Tubuh
SIPROJEK. OJK terus melakukan sosialisasi penggunaan 3. Percepatan Vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 6
SIPROJEK, baik kepada internal maupun calon penyedia s.d 11 tahun
agar proses pengadaan berlangsung transparan dan lebih 4. Monitoring dan Penanganan Kasus COVID-19 di
mudah untuk diakses oleh masyarakat. Ke depannya, Lingkungan OJK
OJK akan melakukan pengembangan lanjutan dengan 5. Tracing kontak erat selama 14 hari ke belakang sejak
mengintegrasikan SIPROJEK dengan beberapa aplikasi hasil swab PCR pegawai positif
internal OJK agar lebih efisien dan efektif dalam 6. Pembatasan Perjalanan Ke Luar Wilayah Dalam
mendukung pelaksanaan kerja. Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 Selama
Periode Hari Raya Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru
Di samping itu, untuk mendukung penerapan OJK 2022
digital office dan flexible working space, OJK telah
mengimplementasikan Sistem Naskah Dinas dan Arsip 4.8.2 Pemenuhan SDM
(SIPENA) yang dilengkapi penggunaan tanda tangan
elektronik (TTE) pada bagi pejabat yang berwenang. Dalam rangka mendukung kebutuhan organisasi, telah
Pada periode ini dilakukan pengembangan SIPENA dilaksanakan pemenuhan pegawai dari berbagai level
antara lain dengan penambahan jenis naskah dinas jabatan dengan mekanisme seleksi internal terbatas
seperti Surat Keputusan dan Memo, pengembangan dan penawaran lowongan jabatan. Selain itu, OJK
modul mailroom dengan menu sub admin IJK dan modul menetapkan pengangkatan pegawai level staf ex PCS5
manajemen arsip. sebagai pegawai tetap.

Triwulan IV-2021 221


4.8.3 Pengembangan dan Asesmen Sumber Daya pegawai mengikuti PPK Non In-House Luar Negeri
Manusia dalam rangka pengembangan kompetensi teknis,
dan 889 pegawai lainnya mengikuti 23 modul In-
Sesuai dengan Arah Kebijakan Strategis OJK tahun House Training Dalam Negeri yang dilaksanakan
2021 dalam rangka peningkatan kompetensi SDM secara virtual dan hybrid.
yang profesional dan berkualitas, OJK melakukan
percepatan dalam pengembangan SDM dan pengawas 5. Program Sertifikasi Pengawas SJK
melalui pelatihan dan sertifikasi bersifat nasional dan Program sertifikasi adalah Program Peningkatan
internasional, serta Program Beasiswa Pendidikan Kompetensi teknis yang diberikan untuk
Formal sehingga dapat memperluas kesempatan standardisasi kompetensi teknis dan standardisasi
bagi Pegawai untuk dapat melanjutkan pendidikan profesi yang relevan dengan tugas-tugas di OJK
untuk tema spesifik maupun pendidikan formal ke serta sesuai dengan kebutuhan jabatan. Pada
jenjang yang lebih tinggi. Selama triwulan IV-2021, OJK triwulan IV-2021, implementasi penyempurnaan
melaksanakan beberapa kegiatan pengembangan SDM Program Sertifikasi Pengawas Sektor Jasa
sebagai berikut: Keuangan (SJK) bidang pengawasan perbankan,
pasar modal dan IKNB telah dirampungkan. Selain
1. Program Pengembangan Kepemimpinan Berjenjang itu telah dilaksanakan tujuh program sertifikasi
(PPKB) pengawas SJK yaitu:
PPKB bertujuan untuk mempersiapkan pegawai untuk a. Sertifikasi Pengawas Bidang IKNB pada tanggal 27
menduduki jabatan dengan kompleksitas tugas dan September - 5 Oktober 2021 diikuti 16 Pengawas
tingkat pengambilan keputusan yang lebih tinggi. IKNB.
Pada triwulan IV-2021, telah dilaksanakan kegiatan b. Sertifikasi Pengawas Bidang Perbankan pada
PPKB sebanyak dua kali secara virtual, yaitu: tanggal 11-18 Oktober 2021 diikuti 26 Pengawas
a. PPKB Level Pertama Batch 5, 6 dan 7 pada tanggal Perbankan.
4-12 Oktober 2021, diikuti 101 peserta. c. Sertifikasi Pengawas Bidang Pasar Modal pada
b. PPKB Level Lanjutan Batch 2 pada tanggal 4-12 tanggal 21-27 Oktober 2021 diikuti 28 Pengawas
Oktober 2021, diikuti 14 peserta. Pasar Modal.
d. Sertifikasi Pengawas Bidang IKNB pada tanggal
2. Program Beasiswa Pendidikan Formal 25-28 Oktober 2021 diikuti 14 Pengawas IKNB.
Program Pendidikan Formal merupakan bentuk e. Sertifikasi Pengawas Bidang Perbankan Batch
pengembangan SDM pada jenjang pendidikan formal 1 pada tanggal 8-12 November 2021 diikuti 19
yang diberikan kepada pegawai OJK potensial Pengawas Perbankan.
yang telah memenuhi kriteria, baik untuk jenjang f. Sertifikasi Pengawas Bidang Perbankan Batch
pendidikan Strata-2 maupun Strata-3. Hingga 2 pada tanggal 15-19 November 2021 diikuti 19
triwulan IV-2021, terdapat 19 orang pegawai yang Pengawas Perbankan.
diberikan izin definitif skim 1 atau beasiswa penuh, g. Sertifikasi Pengawas Bidang Pasar Modal pada
4 orang pegawai yang diberikan izin definitif skim 2 tanggal 1-3 Desember 2021 diikuti 12 Pengawas
atau top up beasiswa eksternal sesuai standar OJK, Pasar Modal.
5 orang pegawai yang diberikan izin definitif skim 3
atau izin tugas belajar dengan beasiswa eksternal 6. Program Sertifikasi Profesi Internasional
dan 53 orang pegawai telah diberikan nomor Dalam rangka pengembangan SDM yang
registrasi skim 4 atau izin tugas belajar dengan professional, berkemampuan analitis dan berdaya
metode penggantian dana. saing internasional, OJK melaksanakan program
pelatihan dan ujian sertifikasi profesi berstandar
3. Program Penugasan internasional bagi pegawai. Program Sertifikasi
OJK menugaskan satu pegawai dalam program Profesi Internasional adalah program peningkatan
secondment/attachment virtual, yaitu 19th kompetensi teknis yang diakui secara internasional
Fellowship Program for Insurance (Fase Pertana: dan dilaksanakan dalam rangka standardisasi
Virtual Training) yang diselenggarakan oleh GLOPAC Kompetensi teknis dan profesi untuk mendukung
- Japan FSA. pelaksanaan tugas di OJK serta sesuai kebutuhan
organisasi dan jabatan. Selama triwulan IV-2021 telah
4. Program Pengembangan Kompetensi dilaksanakan tiga kegiatan sertifikasi Internasional
Program Pengembangan Kompetensi pegawai dengan total 16 peserta sebagai berikut:
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi teknis a. Certified Human Resources Professional (CHRP)
(hard skill) maupun perilaku (soft skill). Kegiatan dengan peserta sejumlah tujuh orang.
Pengembangan Kompetensi yang dilaksanakan b. Certified Information System Security
pada triwulan IV-2021, adalah sebanyak 113 pegawai Professional (CISSP) dengan peserta sejumlah
mengikuti PPK Non In-House Dalam Negeri dalam empat orang.
rangka pengembangan kompetensi teknis, 32

222 Laporan Triwulanan OJK


c. Certified Data Science Specialist (CDSS) dengan d. Kegiatan International Webinar “Carbon Market:
peserta sejumlah lima orang. Global Practices” | 4 November 2021 | Jumlah peserta
kegiatan sebanyak 1.932 orang;
Hingga triwulan IV-2021, sebanyak 155 pegawai telah e. Kegiatan Seminar Nasional “Penguatan Pengawasan
dan mendapat Sertifikat Profesi Internasional. Market Conduct Pada Sektor Jasa Keuangan” | 8
November 2021 | Jumlah peserta kegiatan sebanyak
2.895 orang;
4.9 OJK Insitute f. Kegiatan Webinar Sustainable Finance: The
Changing Face of Financial Institutions| 25
Sebagai bentuk kontribusi dan pemberian manfaat November 2021 | Jumlah peserta kegiatan sebanyak
balik kepada masyarakat khususnya sektor jasa 1.833 orang;
keuangan, OJK melaksanakan beberapa program
kerja recycling yang dilaksanakan OJK Institute dalam
rangka peningkatan kompetensi SDM-SJK, yaitu
sebagai berikut:
1. Program Pengembangan SDM Sektor Jasa
Keuangan;
2. Cetak Biru Pengembangan SDM-SJK;
3. Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja g. Kegiatan Webinar “Leadership Sharing Session:
Nasional Indonesia (SKKNI) & Kerangka Kualifikasi Pengembangan SDM di Era Digital” | 2 Desember 2021
Nasional Indonesia (KKNI); | Jumlah peserta kegiatan sebanyak 2.047 orang; dan
4. Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian Mahasiswa; h. Webinar “Kesiapan SDM SJK Menyongsong Tahun
5. Visit OJK; 2022” | 9 Desember 2021 | Jumlah peserta kegiatan
6. Riset OJK Institute; sebanyak 2.671 orang.
7. Minisite OJK Institute; dan
8. Pustaka OJK Institute.
4.9.2 Cetak Biru Pengembangan SDM-SJK
4.9.1 Program Pengembangan SDM Sektor Jasa
Keuangan Program Pengembangan SDM Sektor Jasa Keuangan
(SJK) merupakan bentuk kontribusi OJK kepada sektor
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka penyusunan jasa keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan
Program Pengembangan SDM SJK yang telah dilakukan dan menyelaraskan kompetensi SDM-SJK agar mampu
adalah sebagai berikut: menjawab tantangan perubahan proses bisnis yang
sangat dinamis dan menuntut perubahan kompetensi
dinamis pula. Dalam rangka penyusunan Kerangka
Pengembangan SDM-SJK, OJK melaksanakan:
1. FGD Implementasi Cetak Biru SDM-SJK Program
Kerja 13 dan 16 terkait Penyelarasan Kurikulum
bersama Asosiasi SJK pada tanggal 13 Oktober 2021;
dan
a. Kegiatan Webinar “Masa Depan Bank Digital di 2. FGD implementasi program kerja Cetak Biru nomor
Indonesia” | 14 Oktober 2021| Jumlah peserta 13 dan 16 terkait penyelarasan kurikulum bersama
kegiatan sebanyak 3.654 orang; Perguruan Tinggi pada tanggal 22 November 2021.
b. Kegiatan Webinar “Leadership Under Uncertainties”
| 21 Oktober 2021| Jumlah peserta kegiatan sebanyak Sebagai tindak lanjut pasca peluncuran Cetak Biru
2.049 orang; Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor Jasa
c. Capacity Building TPAKD “Akselerasi Digitalisasi Keuangan (SDM-SJK) 2021-2025 dan upaya untuk
Produk/Layanan Keuangan di Daerah” | 26 Oktober meningkatkan pemahaman atas cetak biru tersebut
2021| Jumlah peserta kegiatan sebanyak 468 orang; sebagai pedoman pengembangan SDM, harmonisasi
tuntutan bisnis dengan prioritas pengembangan SDM
sektor jasa keuangan dalam rangka mengantisipasi
kebutuhan kompetensi, mendorong peningkatan
kualitas dan daya saing baik secara nasional maupun
internasional, OJK melaksanakan 17 program, sebagai
berikut:

Triwulan IV-2021 223


Tabel IV - 10 | Program Kerja Implementasi Cetak Biru Pengembangan SDM SJK 2021

No. Program Kerja Progres

Surat Rekomendasi kepada 6 LSP yaitu:


a. LSP Pembiayaan Indonesia
b. LSP Penjaminan
1. Surat Rekomendasi LSP c. LSP Perasuransian Indonesia
d. LSP AAMAI
e. LSP Keuangan Syariah
f. LSP Perasuransian Syariah

Surat Tanda Terdaftar kepada 4 LSP yaitu:


a. LSP Pasar Modal Indonesia
2. Administrasi Pendaftaran LSP b. LSP Majelis Ulama Indonesia
c. LSP Perbankan
d. LSP Badan Sertifikasi Manajemen Risiko

3. Minisite OJK Institute Launching Minisite pada 31 Desember 2021

4. e-Library Launching e-Library pada 31 Desember 2021

15 dari 21 Asosiasi IJK telah menyampaikan pelaporan data realisasi


5. Sertifikasi Kompetensi SDM Sektor Jasa Keuangan
sertifikasi

FHCPI telah menyelesaikan laporan dua kajian/mini survei


bertemakan “Pelatihan Online” dengan judul:
Kajian/Mini Survei Tentang Praktek dan Situasi Terkini Human
6. a. Model Efektivitas Pelatihan Online di Perbankan Indonesia
Capital
b. Karakteristik Pelaksanaan Pelatihan Online Pada Perbankan
Indonesia

15 dari 21 Asosiasi IJK telah menyampaikan pelaporan data realisasi


7. Program Peningkatan Kompetensi pada Industri
pelatihan pengembangan Pegawai

15 dari 21 Asosiasi IJK telah menyampaikan pelaporan data


8. Digitalisasi Fungsi Learning Menggunakan Teknologi Terkini
penerapan e-Learning

14 dari 21 Asosiasi IJK telah menyampaikan pelaporan data


9. Pemetaan Kompetensi Digital SDM SJK
kebutuhan kompetensi digital pegawai

Perancangan Baru dan Kaji Ulang Standar Kompetensi Kerja


10. Penetapan SKKNI Dana Pensiun
Nasional Indonesia

a. Penetapan KKNI Tresuri


Perancangan Baru dan Pengkinian Kerangka Kualifikasi Nasional b. Pelaksanaan Konvensi KKNI Tresuri
11.
Indonesia (KKNI) c. Penyampaian Penetapan KKNI Manajemen Risiko Perbankan dan
KKNI Tresuri kepada pemangku kepentingan di industri

Pemetaan Kebutuhan Sertifikasi Kompetensi SDM SJK 14 dari 21 Asosiasi IJK telah menyampaikan pelaporan data
12.
Berdasarkan Fungsi kebutuhan sertifikasi

12 dari 21 Asosiasi menyampaikan data jenis kompetensi yang


13. Penyelarasan Kurikulum Pendidikan dengan Kompetensi Di Industri dibutuhkan, bersifat umum/lintas sektor dan khusus untuk periode
saat ini, jangka waktu 1 – 3 th; dan mendatang (lebih dari 3 th)

14. Pembentukan Forum Pengembangan SDM SJK Pelaksanaan Koordinasi antara PIC OJK dan Asosiasi

Memantau dan melakukan rekapitulasi data secara berkala dengan


15. Program Pengembangan SDM total kegiatan sebanyak 29 program webinar dan 6 program
workshop dengan total peserta sebanyak 42.342 orang

12 dari 21 Asosiasi menyampaikan data jenis kompetensi yang


Penyelarasan Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Dengan
16. dibutuhkan, bersifat umum/lintas sektor dan khusus untuk periode
Kompetensi Terkait Digital
saat ini, jangka waktu 1 – 3 th; dan mendatang (lebih dari 3 th)

Pelatihan Kemampuan Baru dan Peningkatan Kemampuan Terkait 15 dari 21 Asosiasi IJK telah menyampaikan pelaporan data tingkat
17.
Digital pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan

4.9.3 Kaji Ulang Standar Kompetensi Kerja Nasional di sektor jasa keuangan, telah melaksanakan beberapa
Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi tahapan kegiatan dalam rangka penyusunan/kaji ulang
Nasional Indonesia (KKNI) Rancangan SKKNI (RSKKNI) dan Rancangan KKNI
(RKKNI) bidang sektor jasa keuangan.
Dalam rangka mengembangkan kompetensi SDM di
sektor jasa keuangan, perlu disusun suatu standar Berikut adalah realisasi kegiatan penyusunan dan kaji
kompetensi untuk penyetaraan kompetensi SDM SJK ulang RSKKNI dan RKKNI selama triwulan IV-2021:
menghadapi persaingan global. OJK sebagai instansi 1. Rapat Dewan Komisioner RPDK Manajemen
teknis yang berwenang menetapkan jenjang kualifikasi Penatalaksanaan LSP tanggal 3 November 2021;

224 Laporan Triwulanan OJK


2. Penetapan KKNI Bidang Manajemen Risiko 4.9.5 Visit OJK
Perbankan pada tanggal 10 November 2021; dan
3. Konvensi Nasional KKNI Bidang Tresuri pada tanggal Program Kunjungan atau Visit OJK adalah program
11 November 2021. pengenalan organisasi, tugas dan fungsi OJK dan
diseminasi mengenai berbagai kebijakan OJK yang
Di samping itu, OJK juga melaksanakan sejumlah FGD ditujukan kepada masyarakat khususnya pelajar/
Bersama Asosiasi, LSP, Akademisi dan Praktisi terkait: mahasiswa atau instansi/lembaga lain yang melakukan
1. SKKNI Bidang Tresuri; kegiatan studi banding ke OJK. Pada triwulan IV-2021,
2. SKKNI Kepatuhan Perbankan; OJK Institute melaksanakan lima kegiatan Visit OJK
3. SKKNI APU PPT Sektor Jasa Keuangan; secara virtual dengan total 924 peserta.
4. Penerapan KKNI Manajemen Risiko Perbankan
Bersama LSP BSMR; 4.9.6 Riset dan OJK Institute
5. Implementasi POJK Penatalaksanaan LSP bersama
LSP Pasar Modal; dan Pelaksanaan riset OJK Institute 2021 dilaksanakan
6. Rencana Penyusunan SKKNI Bidang Perbankan secara mandiri dengan tema Shareholder Return,
Syariah dan Bidang Keuangan Digital. Credit Crunch, dan Fintech. Pada triwulan IV-2021,
penyusunan laporan riset dimaksud telah selesai
4.9.4 Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian dilaksanakan dan dilakukan Seminar Akhir Riset OJKI
2021 pada 7 dan 16 Desember 2021. Selain itu, dilakukan
OJK memberikan kesempatan program praktek Sosialisasi Pendalaman Hasil Riset OJKI 2021 yang
kerja bagi pelajar SMA/SMK dan mahasiswa guna diselenggarakan oleh Dewan Asosiasi Pelaku Reksa
mengembangkan kompetensi dan memberikan Dana dan Investasi (APRDI) dan Forum Human Capital
pengalaman kerja serta wawasan baru dalam dunia kerja Perbankan Indonesia (FHCPI) pada tanggal 21 Desember
khususnya di sektor jasa keuangan. Pelaksanaan PKL di 2021. Selanjutnya dilakukan penyusunan working paper
OJK masih dilaksanakan dengan skema remote dalam ketiga tema riset tersebut sebagai persiapan publikasi
rangka meminimalisasi penyebaran COVID-19. Pada pada jurnal internasional terindeks Scopus.
triwulan IV-2021 jumlah peserta PKL adalah 111 orang.
Pada 28 Oktober 2021 dilaksanakan Awarding
Selain itu, OJK juga membuka kesempatan kepada Ceremony dan Seminar Call For Paper Karya Riset
para peneliti/mahasiswa yang berasal dari lembaga Ilmiah (KARISMA) OJKI 2021 secara virtual yang dihadiri
pendidikan dalam rangka memperoleh informasi oleh 1.399 peserta, serta pemberian penghargaan
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi OJK. kepada pemenang untuk Kategori Umum dan Kategori
Selama periode triwulan IV-2021 terdapat 72 penelitian Mahasiswa.
dalam rangka skripsi/tesis/disertasi.
4.9.7 Minisite OJK Institute
Tabel IV - 11 | Realisasi Jumlah Peserta Penelitian
OJK Triwulan IV-2021 Dalam mendukung pelaksanaan tugas OJK dan
meningkatkan pengembangan kompetensi SDM-SJK,
Mahasiswa D3, D4 dan S1 55 orang serta memberikan kemudahan bagi publik untuk
mengakses berbagai informasi kegiatan rutin dan
Mahasiswa S2 10 orang
berkala seputar Sektor Jasa Keuangan terkini yang
Mahasiswa S3 5 orang tersedia, OJK Institute telah meluncurkan Minisite OJK
Lain-lain 2 orang Institute di bulan Desember 2021 dan dapat diakses
melalui https://www.ojk.go.id/ojk-institute.
Total Peserta 72 orang

Triwulan IV-2021 225


OJK Mengajar dalam Rangka
HUT 1 Dasawarsa OJK

Sebagai salah satu bentuk kontribusi OJK kepada masyarakat, khususnya mahasiswa dan pihak lain yang
terkait dalam sektor jasa keuangan dalam rangka peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia, OJK
melaksanakan kegiatan OJK Mengajar dalam rangka HUT OJK 1 Dasawarsa secara online dan hybrid,
dengan narasumber Anggota Dewan Komisioner dan pakar lainnya. Tujuan program ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman kepada sektor jasa keuangan terhadap tugas dan fungsi OJK, mengenalkan
produk dan jasa sektor jasa keuangan kepada masyarakat.

“Pencegahan Penyuapan di Industri Jasa “Perkembangan Inovasi Keuangan Digital dan


Keuangan” | 21 September 2021| Total 3.056 Waspada Investasi Ilegal Di Indonesia” | 7 Oktober
peserta 2021 | Total 3.697 peserta

“Peluang, Tantangan, dan Peranan OJK dalam “Transformasi Perbankan Era Digital” | 22 Oktober
Penerapan Teknologi Informasi di Industri 2021 | Total 3.652 peserta
Keuangan Nonbank” | 18 Oktober 2021 | Total 3.326
peserta

226 Laporan Triwulanan OJK


“Dampak Pandemi terhadap Perekonomian dan “Bijak Berinvestasi di Pasar Modal bagi Investor
Sistem Keuangan, serta Peran Otoritas Jasa Pemula” | 18 November 2021 | Total 2.235 peserta
Keuangan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional” |
12 November 2021 | Total 2.820 peserta

“Kebijakan Strategis OJK di Masa Pandemi untuk “Sinergi Pemerintah, BI dan OJK dalam
mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional” | 18 Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional” | 19
November 2021 | Total 1.781 peserta November 2021 | Total 2.107 peserta

Triwulan IV-2021 227


4.9.8 Pustaka OJK Institute Hal ini mempertimbangkan kebutuhan OJK akan
sumber daya manusia yang agile dan inovatif di tengah
Dalam rangka memberikan informasi yang luas dan dinamika perkembangan lingkungan. Implementasi
mudah serta beragam bagi publik, OJK Institute perubahan di OJK dilaksanakan melalui program OJK
meluncurkan kembali laman perpustakaan digital OJK Cerdas, OJK Ringkas, dan OJK Tangkas.
atau elibrary OJK dengan tampilan baru dan dapat diakses
langsung oleh publik di https://www.elibrary.ojk.go.id. OJK Cerdas
OJK Cerdas mendorong Insan OJK untuk selalu
Berdasarkan data statistik periode triwulan IV-2021, memperluas wawasan dan meningkatkan kapasitasnya
jumlah pengunjung tercatat sebanyak 7.324 orang melalui program penguatan perilaku belajar
dan 486 koleksi yang terdiri dari buku digital, koleksi berkelanjutan. Bentuk kegiatan OJK Cerdas meliputi:
internal, dan buku fisik. a. Magang Antar Satker yang pada triwulan ini diikuti
oleh 158 Insan OJK dari seluruh Satker;
Tabel IV - 12 | Total Pengunjung dan Koleksi e-library b. Knowledge Sharing, baik yang diselenggarakan
Triwulan IV-2021 secara OJK Wide maupun internal Satker;
c. Learning Management System (LMS), dengan nilai
Buku Digital 111 buku
post test rata-rata pengerjaan Modul Pengawasan
Koleksi Internal 300 buku Pasar Modal adalah 96,14;
d. Every Employee is a PR Person (EEPR) yang telah
Buku Fisik 75 buku
dilakukan secara rutin oleh Insan OJK; dan
Total Pengunjung 7.324 orang e. Coaching, di mana 92% Insan OJK telah
mendapatkan coaching dari pimpinannya.

OJK Ringkas
OJK Ringkas mendorong Insan OJK untuk terus
berinovasi dalam memperbaiki proses bisnis agar lebih
efisien dan berkualitas. OJK Ringkas tahun ini meliputi
optimalisasi SIPENA (Sistem Pengelolaan Naskah
Dinas dan Arsip) yang bertujuan untuk memangkas
waktu yang dibutuhkan Satker dalam menyelesaikan
dokumen melalui SIPENA, dan Optimalisasi Log Book
yang bertujuan untuk membantu pimpinan Satker
dalam memantau penyelesaian pekerjaan maupun
output pegawai di Satkernya. Optimalisasi Sipena
OJK Institute juga aktif melaksanakan sejumlah berdampak terhadap percepatan waktu penyelesaian
kegiatan dalam rangka meningkatkan awareness dokumen dengan waktu percepatan rata-rata 4 Hari
dan partisipasi penggunaan e-Library, seperti Kerja, sedangkan dan 98% Insan OJK telah melakukan
Kegiatan Penggalangan Donasi Buku OJKI 2021 yang pengisian Log Book secara konsisten.
telah disalurkan ke 12 yayasan/rumah singgah serta
pelaksanaan kegiatan bedah buku dengan judul OJK Tangkas
buku“Ekosistem Fintech di Indonesia” tanggal 29 OJK Tangkas tidak hanya mendukung penerapan
Oktober 2021; dan “The Great Demographic Reversal” gaya hidup sehat dan work life balance, namun juga
tanggal 2 Desember 2021. mendorong Insan OJK agar menunjukkan kepedulian
sosial dan lingkungan. OJK Tangkas meliputi
pemantauan Body Mass Index (BMI) secara berkala,
4.10 Manajemen Perubahan implementasi work-life balance, kegiatan sosial, dan
kegiatan eco friendly.
4.10.1 Program Perubahan OJK Way 2021 Program Pengukuran BMI telah diikuti oleh sebanyak
3.791 Insan OJK, dimana terdapat perbaikan BMI dari
Berlandaskan Nilai-nilai Strategis INPRESIV, Program 25,31 pada awal tahun menjadi 24,98 di akhir tahun 2021
Perubahan OJK Way 2021 OJK mengusung tema OJK
Inovatif yang memiliki sasaran terwujudnya Insan OJK 4.10.2 Program Akselerasi Perubahan dan
yang Inovatif dalam berbagai aspek yang meliputi: Internalisasi Budaya Kerja
1. Peningkatan kompetensi dan wawasan
2. Percepatan proses bisnis OJK menyelenggarakan sejumlah aktivitas guna
3. Penyesuaian diri ditengah dinamika dan perubahan mengakselerasi perubahan, dan menginternalisasi
4. Peningkatan pemahaman dan skill terkait Teknologi budaya kerja dan Nilai-nilai strategis melalui:
Informasi 1. Change Forum 2021
5. Penerapan gaya hidup worklife balance Change Forum merupakan forum diskusi bagi

228 Laporan Triwulanan OJK


Change Partner (CP) dan Change Agent (CA) 1. Majalah Integrasi
yang diselenggarakan dalam rangka mendukung Majalah internal yang terbit per bulan ini berisikan
pencapaian sasaran program perubahan dalam berbagai informasi, dokumentasi atas implementasi
membentuk Insan OJK sebagai motor penggerak Program Perubahan, kinerja dan prestasi Satker,
perubahan dan role model di OJK. Change Forum kebijakan-kebijakan terkini yang perlu diketahui
2021 bertujuan untuk memberikan pembekalan seluruh Insan OJK, maupun kegiatan lainnya. Majalah
kepada CP/CA dalam pelaksanaan implementasi ini juga merupakan salah satu wadah yang dapat
program perubahan, memperluas wawasan dalam digunakan oleh Insan OJK untuk menyalurkan karya
pelaksanaan Program Perubahan tahun 2021 tulisannya. Adapun majalah yang telah terbit selama
serta mempercepat transformasi digital di OJK, periode triwulan IV-2021 adalah:
melakukan evaluasi Program Perubahan tahun 2021
dan menggali masukan dalam penyusunan Program
Perubahan tahun 2022 dan Roadmap OJK Way.

2. Pemilihan Insan OJK Terbaik 2021


Sebagai salah satu rangkaian HUT 1 Dasawarsa OJK,
OJK menggelar Pemilihan Insan OJK Terbaik 2021.
Setiap Satker mengirimkan satu orang perwakilan
untuk mengikuti ajang pemilihan Insan OJK Terbaik a. Majalah Integrasi Oktober 2021 dengan tema
2021. 76 kandidat dari seluruh Satker mengikuti “Sinergi dan Optimisme Menjaga Momentum
proses penjurian, baik oleh pihak eksternal yang Pemulihan Ekonomi Nasional”.
merupakan para ahli dalam bidangnya masing- b. Majalah Integrasi November 2021 dengan tema
masing, serta penjurian internal. Adapun faktor “Satu Dasawarsa Mengabdi untuk Negeri”; dan
penilaian meliputi kontribusi terhadap Satker c. Majalah Integrasi Desember 2021 dengan tema
peserta, kontribusi terhadap organisasi (OJK Wide), “We Care, We Pray, We Share”.
kontribusi terhadap lingkungan atau masyarakat
sekitar, dan kepemimpinan. 2. Media Kampanye
OJK melakukan pengkinian konten program
3. Webinar Series Perbaikan Body Mass Index Insan perubahan dan budaya pada screensaver komputer/
OJK laptop pegawai, lift sticker, OJK Way TV, akun
Dalam rangka meningkatkan kesehatan Insan Instagram @ojkway secara berkala, serta pesan
OJK dan merupakan salah satu program dari OJK Anggota Dewan Komisioner melalui e-mail blast.
Tangkas yaitu pengukuran BMI, diselenggarakan Pengkinian materi komunikasi meliputi desain media
Webinar Series sesi pertama terkait perbaikan Body kampanye Program Perubahan kerja OJK Way,
Mass Index (BMI) dengan mendatangkan narasumber Nilai-nilai strategis OJK, pencapaian kinerja Satker,
dokter ahli gizi dan nutrisi. Program ini diikuti oleh serta kebijakan terkini terkait penerapan Adaptasi
100 Insan OJK yang mendaftar secara sukarela dan Kebiasaan Baru di OJK. Hal ini ditempuh agar
difokuskan kepada Insan OJK yang memiliki level BMI seluruh Insan OJK dapat dengan mudah memahami,
obese dan overweight. mendukung, dan menjalankan program perubahan.

4.10.3 Media Komunikasi Budaya dan Perubahan

Media komunikasi program budaya kerja OJK


Way merupakan sarana yang digunakan untuk
mengomunikasikan ide, program, informasi atau pesan
yang bersifat persuasif, terencana, dan dilakukan
secara berkelanjutan dalam waktu tertentu. Sejumlah
upaya telah dilakukan dalam mendukung internalisasi
nilai-nilai strategis OJK, yakni:

Triwulan IV-2021 229


Singkatan dan Akronim

ADK Anggota Dewan Komisioner IFAR Investasi Terhadap Total Aset


AP Akuntan Publik IFC International Finance Corporation
APERD Agen Penjual Efek Reksa Dana IFSB Islamic Financial Services Board
APOLO Aplikasi Pelaporan Online IHSG Indeks Harga Saham Gabungan
APU PPT Anti Pencucian Uang dan Pencegahan IJK Industri Jasa Keuangan
Pendanaan Terorisme IKNB/NBFI Industri Keuangan Non Bank/Non Bank
ARK Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Financial Industry
Pengendalian Kualitas IKU/KPI Indikator Kinerja Utama/Key
ASEAN Association of Southeast Asian Nations Performance Indicators
ASPM Ahli Syariah Pasar Modal IMF International Monetary Fund
ATM Automatic Teller Machine IS Inisiatif Strategis
ATMR Aset Tertimbang Menurut Risiko JARING Jangkau, Sinergi, dan Guideline
AUTP Asuransi Usaha Tani Padi JII Jakarta Islamic Index
BAE Biro Administrasi Efek Juknis Petunjuk Teknis
BEI Bursa Efek Indonesia KAP Kantor Akuntan Publik
BI Bank Indonesia KDK Keputusan Dewan Komisioner
BK Bank Kustodian KI Kredit Investasi
BOPO Beban Operasional Pendapatan KIK Kontrak Investasi Kolektif
Operasional KIK-DINFRA Kontrak Investasi Kolektif Dana
BPD Bank Pembangunan Daerah Investasi Infrastruktur
BPeR Bank Performance Report KK Kredit Konsumsi
BPR Bank Perkreditan Rakyat KKB Kredit Kendaraan Bermotor
BPRS Bank Perkreditan Rakyat Syariah KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan
BS Board Seminar KMK Kredit Modal Kerja
BSA Basic Saving Account KOJK Kantor OJK
BUK Bank Umum Konvensional KPB Kartu Petani Berjaya
BUMADes Badan Usaha Milik Antar Desa KPD Kontrak Pengelolaan Dana
BUMDes Badan Usaha Milik Desa KPMM/CAR Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum
BUMN Badan Usaha Milik Negara / Capital Adequacy Ratio
BUS Bank Umum Syariah KPR Kredit Pemilikan Rumah
CACM Continuous Auditing Continuous KR Kantor Regional OJK
Monitoring KSEI Kustodian Sentral Efek Indonesia
CAR Capital Adequacy Ratio KUMPI Kelompok Usaha Masyarakat sekitar
CRM Customer Relationship Management Pesantren Indonesia
DES Daftar Efek Syariah KUR Kredit Usaha Rakyat
DPK Dana Pihak Ketiga LAPS Lembaga Alternatif Penyelesaian
DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Sengketa
DPPK PPIP Dana Pensiun Pemberi Kerja Program LDR Loan to Deposit Ratio
Pensiun Iuran Pasti LJK Lembaga Jasa Keuangan
DPPK PPMP Dana Pensiun Pemberi Kerja Program LJKNB Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
Pensiun Manfaat Pasti LK Laporan Kegiatan
DPR Dewan Perwakilan Rakyat LK Lembaga Keuangan
EBA-SP Efek Beragun Aset Berbentuk Surat LKM Lembaga Keuangan Mikro
Partisipasi LKMS/BWM Lembaga Keuangan Mikro Syariah/
EPK Edukasi dan Perlindungan Konsumen Badan Wakaf Mikro
FGD Focus Group Discussion LKPJ Laporan Kegiatan Pemberian Jasa
FSA Financial Services Agency LLA Lesson Learned Assurance
FSAP Financial Sector Assessment Program LOKASIKU Aplikasi Online Titik Akses Penyedia
FSS Financial Supervisory Service Jasa Keuangan
GCG Good Corporate Governance LPHE Lembaga Penilai Harga Efek
GRC Governance Risk Compliance LPS Lembaga Penjamin Simpanan
HMETD Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu MI Manajer Investasi

230 Laporan Triwulanan OJK


MIA Manajer IKU dan Anggaran SEDK Surat Edaran Dewan Komisioner
MoU Memorandum of Understanding / Nota SEOJK Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Kesepahaman SILKM Sistem Informasi Lembaga Keuangan
MSAK Manajemen Strategi, Anggaran dan Mikro
Kinerja SimPel Simpanan Pelajar
NAB Nilai Aktiva Bersih SiMuda Simpanan Pemuda dan Mahasiswa
NIM Net Interest Margin SIPM Sistem Informasi Pengawasan Pasar
NPF Non Performing Financing Modal
NPL Non-Performing Loan SJK Sektor Jasa Keuangan
OECD Organisation for Economic Co- SMAP Sistem Manajemen Anti Penyuapan
operation and Development SMF Sarana Multi Finance
OJK Otoritas Jasa Keuangan SNKI Strategi Nasional Keuangan Inklusif
P2PK Pusat Pembinaan Profesi Keuangan SNLKI Strategi Nasional Literasi Keuangan
PDB Produk Domestik Bruto Indonesia
PDK Peraturan Dewan Komisioner SPK Standar Pengendalian Kualitas
PE Perusahaan Efek SPP/WBS OJK Sistem Pelaporan Pelanggaran OJK/
PEN Pemulihan Ekonomi Nasional Whistle Blowing System OJK
PKP Penyimpangan Ketentuan Perbankan SPRINT Sistem Perizinan dan Registrasi
PMI Purchasing Managers Index Terintegrasi
POJK Peraturan Otoritas Jasa Keuangan SRO Self Regulatory Organization
POKTAN Kelompok Tani STTD Surat Tanda Terdaftar
PPKM Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Tipibank Tindak Pidana Perbankan
Masyarakaterlakuan Pembatasan TPAKD Tim Percepatan Akses Keuangan
PSP/PSPT Pemegang Saham Pengendali / PSP Daerah
Terakhir TPPT Tindak Pidana Pendanaan Terorisme
PUB Penawaran Umum Berkelanjutan TPPU Tindak Pidana Pencucian Uang
PUJK Pelaku Usaha Jasa Keuangan UMKM/MSME Usaha Mikro, Kecil dan Menengah /
Rakerstra Rapat Kerja Strategis Micro, Small, and Medium Enterprises
RBS Risk Based Supervision UU Undang-Undang
RDK Rapat Dewan Komisioner UU OJK Undang-Undang Otoritas Jasa
RDPT Reksa Dana Penyertaan Terbatas Keuangan
REPO Repurchase Agreement UUS Unit Usaha Syariah
RKA Rencana Kerja Anggaran WAPERD Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana
ROA Return on Assets WBS Whistle Blowing System
ROE Return on Equity WMI Wakil Manajer Investasi
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka WPEE Wakil Penjamin Emisi Efek
Menengah Nasional WPE Wakil Perusahaan Efek
Satgas Satuan Tugas WPPE Wakil Perantara Pedagang Efek
SBN Surat Berharga Negara WTP Wajar Tanpa Pengecualian
SBSN Surat Berharga Syariah Negara yoy year over year
SDM Sumber Daya Manusia ytd year to date

Triwulan IV-2021 231


232 Laporan Triwulanan OJK
Triwulan IV-2021 233
Halaman ini sengaja dikosongkan

234 Laporan Triwulanan OJK


Otoritas Jasa Keuangan
Gedung Soemitro Djojohadikusumo
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4
Jakarta 10710
Tel. 62 21 296 00000
www.ojk.go.id

@ojkindonesia ojkindonesia Jasa Keuangan

Anda mungkin juga menyukai