Anda di halaman 1dari 14

BAB V

AKSELERASI
PENDALAMAN PASAR
KEUANGAN
Bank Indonesia menerbitkan Blueprint Pengembangan Pasar Uang
(BPPU) 2025 sebagai upaya mendorong percepatan tercapainya
pasar keuangan yang likuid, efisien, dan dalam untuk mendukung
stabilitas moneter dan sistem keuangan serta akselerasi
pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju. BPPU 2025
diimplementasikan dengan mendorong digitalisasi dan penguatan
infrastuktur pasar keuangan, memperkuat efektivitas kebijakan
moneter, dan mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi
dan pengelolaan risiko. Implementasi BPPU 2025 didukung oleh
penguatan sinergi baik antarinsiatif di Bank Indonesia maupun
antara Bank Indonesia dengan otoritas terkait serta pelaku di
industri keuangan.
Pengembangan dan pendalaman pasar keuangan antarpelaku pasar. Masih tingginya tingkat risiko
telah menunjukkan perkembangan yang positif. kredit tersebut menghalangi pengembangan dan
Sebagai upaya reformasi struktural untuk mencapai pendalaman pasar keuangan yang lebih luas, sehingga
dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank diperlukan penguatan infrastruktur pasar keuangan.
Indonesia memberikan perhatian khusus untuk upaya
pendalaman pasar keuangan bersama-sama dengan Bank Indonesia merumuskan Blueprint
otoritas terkait. Berbagai instrumen di pasar uang dan Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 sebagai
valas menunjukkan progres yang positif, meskipun respons kebijakan yang komprehensif untuk
sedikit tertahan selama pandemi Covid-19. Rata-rata mendorong percepatan reformasi pasar uang
volume transaksi di pasar uang antarbank (PUAB) melalui penguatan infrastruktur dan digitalisasi.
Rupiah meningkat dari sebesar Rp11,7 triliun per Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kondisi pasar
hari pada 2016 hingga mencapai Rp19,0 triliun per keuangan yang likuid, efisien, dan dalam sehingga
hari pada 2019, meski melambat menjadi sebesar dapat mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem
Rp9,6 triliun per hari pada 2020 sebagai dampak keuangan, dan iklim pembiayaan pembangunan
pandemi Covid-19. Volume transaksi valas relatif nasional yang kondusif. Tiga inisiatif utama BPPU
stabil dikisaran 5,5 miliar dolar AS per hari pada tahun 2025 dirumuskan sekaligus sebagai sasaran akhir
2018 dan 2019, dan tetap terjaga dikisaran 4,7 miliar (desired state) berupa pasar uang yang modern dan
dolar AS per hari pada 2020, terutama ditopang maju, serta berstandar internasional secara end-to-
oleh kenaikan transaksi domestic non-deliverable end yang mencakup aspek instrumen, basis pelaku
forward (DNDF). Penurunan volume transaksi valas pasar, dan benchmark rate yang kredibel, serta
tersebut selaras dengan penurunan PDB dalam valas, infrastruktur (market infrasctructure, regulatory
terutama komponen ekspor-impor barang dan jasa framework, serta koordinasi dan edukasi). Tiga
yang diprakirakan terkontraksi sekitar 15% pada inisiatif utama BPPU 2025 tersebut diarahkan untuk
2020. Pendalaman pasar keuangan juga ditunjukkan mendorong penguatan digitalisasi dan infrastruktur
pada perkembangan jumlah penerbitan instrumen diimplementasikan sebagai respons terhadap
surat berharga jangka pendek yang baik pada 2020, transformasi digital yang tengah meningkat seiring
terutama surat berharga korporasi (SBK) dan sertifikat dengan pengembangan industri 4.0. Penguatan
deposito.29 itu sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam
mendorong digitalisasi sistem pembayaran.
Program pengembangan dan pendalaman pasar
keuangan perlu terus dilanjutkan untuk mendukung Tiga inisiatif utama BPPU 2025 adalah strategi
upaya pemulihan ekonomi. Pasar keuangan yang pengembangan terintegrasi dalam mewujudkan
likuid, efisien, dan dalam yang merupakan sasaran reformasi pasar uang Indonesia. Pada inisiatif
akhir dari pengembangan pasar keuangan. Kondisi pertama BPPU 2025, kebijakan reformasi pasar uang
tersebut akan mendukung kestabilan nilai Rupiah, difokuskan pada pengembangan infrastruktur yang
tersedianya berbagai instrumen untuk pengelolaan efisien, aman, andal, dan berstandar internasional,
likuiditas sekaligus pengelolaan risiko, dan terciptanya melalui pengembangan ETP matching system, CCP,
alternatif sumber pembiayaan pembangunan trade repository, BI-RTGS dan BI-SSSS, yang menjadi
nasional. Meski pasar keuangan Indonesia mengalami landasan utama dan katalis untuk inisiatif kedua dan
perkembangan yang baik, upaya pengembangan dan ketiga dalam pengembangan pasar uang ke depan
pendalaman lebih lanjut menghadapi tantangan, (Gambar 5.1). Kebijakan reformasi pada inisiatif
yaitu bagaimana mengurangi tingkat risiko kredit kedua diarahkan untuk mendorong pengembangan
antarpelaku pasar (counterparty risk). Tingkat pasar uang dan pasar valas menuju kearah likuid,
risiko kredit antar pelaku pasar ini rentan terhadap dalam, dan efisien, sehingga memperkuat efekitivitas
perubahan ketidakpastian global. Semakin tinggi transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia. Dalam
ketidakpastian global maka semakin tinggi tingkat upaya mendukung pembiayaan pembangunan, pada
risiko kredit, atau semakin tertekannya transaksi inisiatif ketiga BPPU 2025, kebijakan pengembangan
pasar uang juga diarahkan pada upaya mendorong
29 Pada 2020 terdapat penerbitan SBK oleh satu korporasi yang mencapai Rp566 miliar,
meningkat dari Rp220 miliar pada 2019; sementara itu, penerbitan sertifikat deposito pengembangan sumber pembiayaan ekonomi
pada 2020 tetap terjaga sebesar Rp9,3 triliun, meski melambat dibandingkan dengan dan pengelolaan risiko. Arah pengembangan dan
penerbitan pada 2019 sebesar Rp20,7 triliun.

96 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Gambar 5.1. Kerangka Strategis Pengembangan Pasar Uang

Lima VISI BPPU 2025

1. Membangun pasar uang modern dan maju untuk mendukung pembiayaan ekonomi
nasional dan efektivitas transmisi kebijakan moneter serta stabilitas sistem keuangan
2. Mengembangkan produk, pricing dan pelaku pasar yang variatif , likuid, efisien, transparan, dan berintegritas
3. Memperkuat infrastrukutur pasar uang yang andal, efisien, aman dan terintegrasi
4. Mengembangkan data dan digitalisasi yang memiliki fitur granular, real-time, dan aman
5. Mewujudkan regulatory framework dengan karakteristik yang agile, industry-friendly, inovatif, dan memenuhi kaidah internasional

Terciptanya pasar uang yang variatif, likuid, efisien, transparan, dan


Tersedianya sumber pembiayaan ekonomi nasional
berintegritas, didukung IPK yang sesuai standar internasional

MENDORONG DIGITALISASI &


MEMPERKUAT MENGEMBANGKAN SUMBER
PENGUATAN FINANCIAL
EFEKTIVITAS TRANSMISI PEMBIAYAAN EKONOMI &
MARKET INFRASTRUCTURE
KEBIJAKAN MONETER PENGELOLAAN RISIKO
(FMI)

EKOSISTEM
PASAR Penyedia & Benchmark Rate Market Regulatory Koordinasi &
Instrumen Pengguna Dana Intermediaries & Standardisasi Infrastruture Framework Edukasi
KEUANGAN

Sumber: BPPU 2025

pendalaman pasar keuangan Indonesia dalam BPPU aman, andal, dan berstandar internasional akan
2025 ini juga dikaitkan dengan inisiatif Bank Indonesia mendukung upaya pembentukan pasar uang yang
untuk akselarasi ekonomi dan keuangan digital yang efisien dengan produk yang variatif dan likuid
dituangkan dalam BSPI 2025. Dengan demikian, serta partisipasi yang luas, sehingga memperkuat
implementasi BPPU 2025 akan menjadi upaya sinergi efektivitas transmisi kebijakan moneter. Selain itu,
Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter dan penguatan infrastruktur dan pengembangan pasar
stabilitas sistem keuangan serta akselerasi ekonomi uang akan mendukung upaya pemenuhan pembiayaan
nasional. pembangunan. Pengembangan pasar keuangan
ini pada akhirnya dapat mendukung pencapaian
Ketiga inisiatif ini saling terhubung satu sama lain stabilitas harga, stabilitas sistem keuangan, dan
membentuk interkoneksi mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi. Pengembangan infrastruktur
sasaran akhir BPPU menciptakan pasar uang juga mendukung pengembangan transformasi digital
yang modern dan maju di tahun 2025. Inisiatif di pasar uang yang akan meningkatkan inklusivitas
pengembangan infrastruktur pasar keuangan menjadi pasar uang domestik sehingga mendukung perluasan
fokus utama BPPU 2025 mengingat keberadaan akses UMKM pada sektor keuangan, baik layanan
inisiatif ini sangat strategis untuk mendukung sistem pembayaran maupun layanan pembiayaan. Hal
percepatan pengembangan pasar keuangan (Gambar ini akan berdampak positif pada upaya mendorong
5.2). Infrastuktur pasar keuangan yang yang efisien, ekonomi nasional menuju Indonesia Maju 2045.

Gambar 5.2. Interlink Inisiatif BPPU 2025


Inisiatif 2

Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter


Pricing yang efisien Stabilitas Harga
Inflasi
Produk yang variatif dan likuid
Inisiatif 1 Partisipan yang luas
Stabilitas Sistem
Financial Market Infrastructure* Keuangan
Hard Infrastucture Pasar Keuangan yang Mendukung Ekonomi
Likuid dan efisien Nasional menuju
Soft Infrastructure Indonesia Maju
Pertumbuhan
*) Money Market, Forex Market Ekonomi
& Sharia Market Inisiatif 3

Sumber Pembiayaan Ekonomi Inklusivitas:


Sekuritisasi Aset Peran UMKM
Lindung Nilai yang variatif dan likuid
Retail Based Participants
Sumber: BPPU 2025

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 97


5.1.
BPPU 2025 Menjawab Tantangan
Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
Pasar keuangan yang dalam memiliki peranan Grafik 5.2. Komposisi Derivatif Terhadap Total Transaksi
penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. %

Berpijak pada peran pasar keuangan yang dalam 90


78
untuk mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi, 80

65
sasaran akhir (desired state) program pengembangan 60
70
58 57
dan pendalaman pasar keuangan diarahkan untuk 50
60

mencapai pasar keuangan yang likuid, efisien, 40


50

dan dalam. Sasaran akhir ini tidak hanya untuk 40

mendukung pencapaian tujuan utama Bank Indonesia 30

dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai 20

Rupiah, namun juga untuk mendorong penciptaan 10

instrumen untuk pengelolaan likuiditas sekaligus 0


Malaysia

Thailand

Korea

India

Filipina

Indonesia
Brasil
pengelolaan risiko. Selain itu, sasaran akhir program
pendalaman dan pengembangan pasar keuangan
juga diarahkan untuk mendukung peningkatan Sumber: Bank Indonesia, BIS Triennial Survey 2019, diolah

pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan


Pengembangan infrastruktur pasar keuangan
alternatif sumber pembiayaan pembangunan
yang sesuai dengan standar internasional (best
nasional. Ruang pengembangan dan pendalaman
practices) merupakan landasan utama sebagai
pasar keuangan Indonesia tersebut terbuka lebar
penghubung pelaksanaan transaksi, peningkatan
dengan mempertimbangkan kondisi pasar keuangan
transparansi, dan pengelolaan risiko. Dalam rangka
Indonesia yang saat ini relatif belum dalam dan
mencapai pasar keuangan yang likuid, efisien, dan
berfluktuatif. Hal ini terkait dengan volume transaksi
dalam, pengembangan infrastruktur pasar keuangan
dan komposisi instrumen derivatif Indonesia yang
perlu diperkuat sebagai landasan utama yang
masih rendah dibandingkan dengan kondisi negara
bertindak sebagai katalisator dalam kondisi pasar
peers (Grafik 5.1 dan 5.2).
yang tersegmentasi dan terfragmentasi. Selain itu,
pengembangan infrastuktur pasar keuangan juga
dapat mengurangi counterparty risk yang selama ini
Grafik 5.1. Rata-rata Harian Transaksi Valas
selalu menahan laju perkembangan pasar keuangan
domestik. Pengembangan infrastruktur tersebut
14
Korea 55
dapat menjadi sumber kekuatan tidak hanya untuk
India 40 mendorong upaya pengembangan pasar keuangan,
namun dapat juga bertindak sebagai mitigasi
Brasil 19
sumber risiko sistemik apabila tidak didukung
Thailand oleh manajemen risiko yang kuat. Oleh karena itu,
pengembangan infrastruktur pasar keuangan ini perlu
Malaysia 10
didasarkan pada standar best practices internasional
Indonesia 7
yang telah teruji, melalui penerapan principles of
Filipina
financial market infrastructure (PFMI).30
4

0 10 20 30 40 50 60 30 Principles of financial market infrastructure (PFMI) diterbitkan oleh Committee on


miliar dolas AS Payment and Settlement System (CPSS) dan technical committee of the International
Sumber: Bank Indonesia, BIS Triennial Survey 2019, diolah Organization of Securities Commissions (IOSCO) pada bulan April 2012.

98 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Pengembangan infrastruktur pasar keuangan antarinfrastruktur lintas otoritas. Selain itu, seiring
juga merupakan respons Bank Indonesia terhadap dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan
perkembangan teknologi digital yang kian pesat yang cukup besar, SN-PPPK juga ditopang pilar
dan mendukung kemudahan akses pelaku pasar pengembangan sumber pembiayaan ekonomi dan
terhadap instrumen pembiayaan. Peningkatan pengelolaan risiko, yang terdiri atas tiga elemen yakni
digitalisasi dan akses terhadap teknologi, akan penyedia dan pengguna dana, instrumen keuangan,
mempermudah perusahaan keuangan bekerja sama dan lembaga perantara.
dengan fintech yang menawarkan platform digital
untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan Akselerasi reformasi pasar uang untuk
dana dengan pihak yang memiliki dana serta memperkuat transmisi kebijakan dan mendukung
lembaga intermediasi lain. Kemudahan pelaksanaan pembiayaan perekonomian dilakukan melalui
intermediasi tersebut meliputi transaksi instrumen penerbitan Blueprint Pengembangan Pasar Uang
jangka panjang seperti surat berharga negara 2025. Proses pengembangan dan pendalaman pasar
dan obligasi korporasi, serta instrumen jangka keuangan terus didorong dalam rangka mewujudkan
pendek seperti surat berharga komersial dan kondisi pasar keuangan yang likuid dan efisien untuk
sertifikat deposito. Masyarakat dapat secara mudah mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem
memperoleh informasi pasar keuangan melalui keuangan, dan iklim pembiayaan pembangunan
platform digital yang mudah diakses seluruh pelaku nasional yang kondusif. Lima visi utama BPPU 2025
pasar, yang langsung terkoneksi dengan infrastruktur diarahkan untuk pengembangan pasar uang menuju
pembayaran dan penyelesaian transaksi. Selain Indonesia maju yang mencakup (i) membangun pasar
itu, dengan didukung oleh data credit scoring yang uang modern dan maju yang mendukung pembiayaan
semakin mudah didapat, layanan jasa transaksi ekonomi dan transmisi kebijakan moneter dan
di pasar uang melalui aplikasi teknologi menjadi stabilitas sistem keuangan; (ii) mengembangkan
semakin mudah dan kredibel. Hal ini berimplikasi produk, pelaku dan pricing di pasar uang yang variatif,
pada meningkatnya level masyarakat yang dapat likuid, efisien, transparan, inklusif, dan berintegritas;
mengakses pasar keuangan dan memperoleh dana (iii) memperkuat infrastruktur pasar uang yang andal,
murah, serta meningkatnya kegiatan berusaha di efisien, aman, dan terintegrasi; (iv) mengembangkan
sektor riil. data digital yang memiliki karakteristik realtime,
granular, dan aman; (v) mereformasi kerangka regulasi
Implementasi pengembangan pasar keuangan pasar uang yang agile, industrial friendly, inovatif,
dilakukan dengan penguatan kerja sama dan dan memenuhi kaidah standar internasional. BPPU
koordinasi antara Bank Indonesia dengan 2025 tersebut merupakan penerjemahan lebih lanjut
Pemerintah dan otoritas terkait. Interlink antarpasar Strategi Nasional Pengembangan dan Pendalaman
meningkatkan awareness diperlukannya koordinasi Pasar Keuangan (SN-PPPK) sejalan dengan fokus
lintas otoritas untuk membangun keselarasan Bank Indonesia untuk pengembangan infrastruktur
program pengembangan pasar sehingga menjadi lebih pasar keuangan guna mendukung percepatan proses
optimal. Untuk itu, Bank Indonesia, Kemenkeu, dan pengembangan pasar keuangan.
OJK telah membentuk forum Koordinasi Pembiayaan
Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) BPPU 2025 juga dirumuskan sebagai respons
pada tahun 2016, sebagai forum koordinasi lintas kebijakan Bank Indonesia terhadap perkembangan
otoritas untuk membangun keselarasan program industri 4.0 dan digitalisasi. BPPU 2025 ditopang
pengembangan pasar sehingga menjadi lebih optimal. oleh tiga inisiatif kebijakan utama yaitu mendorong
FK-PPPK telah menyepakati penyusunan blueprint digitalisasi dan penguatan infrastuktur pasar
pengembangan pasar keuangan Indonesia yang keuangan, memperkuat efektivitas kebijakan
komperhensif dan terukur yakni Strategi Nasional moneter, dan mengembangkan sumber pembiayaan
Pengembangan dan Pendalaman Pasar Keuangan ekonomi dan pengelolaan risiko. Fokus BPPU 2025
(SN-PPPK). Pengembangan infrastruktur pasar adalah pada pengembangan ekosistem pasar yang
keuangan menjadi elemen penting dan menjadi salah modern, maju, dan berstandar internasional secara
satu pilar utama pada SN-PPPK, dengan salah satu end-to-end mencakup aspek-aspek 3P+I, yaitu
fokus pada upaya modernisasi sistem dan integrasi Produk, Pelaku, Pricing, dan Infrastruktur. Aspek

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 99


penguatan infrastruktur dan digitalisasi sebagai dalam mengurangi segmentasi pasar, meningkatkan
bagian dari inisiatif BPPU 2025 merupakan respons transparansi, serta mitigasi risiko antarpelaku pasar.
dari transformasi digital yang tengah meningkat Modernisasi infrastruktur pasar keuangan juga akan
seiring dengan industri 4.0, sejalan dengan upaya mendukung lingkungan kondusif untuk penciptaan
Bank Indonesia mendorong digitalisasi melalui instrumen pembiayaan baru, sehingga berdampak
Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. positif terhadap pemenuhan kebutuhan pembiayaan
Perkembangan teknologi mendorong terciptanya ekonomi jangka menengah panjang.
ekonomi digital yang menjadi sumber penggerak baru
bagi pertumbuhan ekonomi yang antara lain ditandai Interlink antar ketiga inisiatif utama mendorong
dengan keberadaan platform digital yang mampu percepatan tercapainya sasaran akhir BPPU 2025
memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam dalam menciptakan pasar uang yang modern dan
transaksi ekonomi, serta mendorong peningkatan maju. Infrastruktur pasar keuangan yang andal,
frekuensi transaksi. Perkembangan teknologi yang efisien, aman, dan terintegrasi pada inisiatif satu
demikian pesat baik di sektor riil maupun sektor akan menjadi katalis dan landasan bagi peningkatan
keuangan tersebut akan bermuara pada kebutuhan kelancaran dan kemudahan bertransaksi di pasar
dukungan infrastruktur pasar keuangan yang aman, uang, mengurangi segmentasi, dan meningkatkan
efisien, dan andal. transparansi pasar. Infrastruktur yang ideal ini akan
memberikan jalan bagi pasar uang untuk dapat
Pengembangan ketiga inisiatif utama BPPU berfungsi dengan baik melalui sirkulasi transaksi
2025 dilakukan secara sinergi untuk menopang antarpelaku yang berjalan secara efektif dan efisien,
pengembangan pasar uang. Program kerja didukung oleh market conduct yang akuntabel,
dari masing-masing inisiatif dilakukan dengan sehingga meningkatkan efektivitas transmisi
memperhatikan interaksi antara ketiganya sehingga kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (insiatif
menjamin tercapainya tujuannya BPPU 2025 (Gambar dua). Penguatan infrastruktur dan pengembangan
5.3). Untuk mendorong interkoneksi antar ketiga pasar uang akan meningkatkan fleksibilitas pelaku
inisiatif tersebut maka ditempuh kebijakan yang pasar untuk memperoleh akses pembiayaan yang
berfokus pada pengembangan instrumen pasar uang efisien dan likuid, termasuk oleh UMKM (inisiatif
dan pasar valas yang merupakan instrumen mandatory tiga). Penguatan strategic development plan untuk
clearing di central counterparty. Dengan kebijakan ini melalui penguatan keterkaitan antarinisiatif tersebut
maka kliring dan novasi untuk transaksi derivatif OTC diharapkan dapat mendukung upaya Bank Indonesia
akan dilakukan melalui lembaga kliring atau central untuk meningkatkan stabilitas harga, mendukung
counterparty yang juga bertindak sebagai pengelola stabilitas sistem keuangan, membantu mendorong
risiko counterparty bagi pelaku pasar. Penerapan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan inklusivitas
central counterparty tersebut akan menjadi solusi sektor UMKM, yang pada akhirnya mempercepat
tercapainya Indonesia Maju 2045.
Gambar 5.3. Tiga Inisiatif Utama BPPU 2025

3
Inisiatif Utama
BPPU 2025

Mendorong Digitalisasi Meningkatkan Efektivitas Mengembangkan Sumber


dan Penguatan IPK Transmisi Kebijakan Moneter Pembiayaan Ekonomi dan
Pengelolaan Risiko

Trading Venue/BI-ETP Repo Instrumen Lindung


Nilai Jangka Panjang
Central Counterparty IndoNIA dan JIBOR
Sustainability and
BI-SSSS Overnight Index Swap Green Financing

BI-RTGS DNDF Basis Investor Ritel

Trade Repository Local Currency Settlement Sekuritisasi Aset

Sumber: BPPU 2025

100 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


5.2.
Digitalisasi untuk Penguatan
Infrastruktur Pasar Keuangan
Fokus kebijakan reformasi pasar uang dalam transaksi digital bersifat ritel dan transformasi
inisiatif pertama BPPU 2025 diarahkan pada digital sebagaimana tercantum dalam BSPI 2025.
pengembangan infrastruktur pasar uang yang Pengembangan infrastruktur diharapkan berdampak
efisien, aman, andal, dan berstandar internasional, berdampak positif pada penurunan suku bunga dan
yang menjadi landasan utama pengembangan biaya transaksi yang murah sehingga berpotensi
pasar keuangan. Pengembangan infrastruktur pasar mendorong pasar keuangan menjadi lebih likuid,
keuangan akan menjadi fondasi dalam mendorong efisien, dan dalam.
terciptanya pasar yang bekerja dengan baik dan
efisien. Selain itu, pengembangan infrastruktur Pada elemen trading venue dari pengembangan
akan menjadi landasan utama dalam mendorong infrastruktur, Bank Indonesia mendorong
peningkatan kelancaran, kemudahan, dan percepatan implementasi pengembangan dan
transparansi transaksi di pasar keuangan, sehingga penggunaan sarana penyelenggara (market
mendukung pasar keuangan yang lebih likuid dan operator) untuk meningkatkan likuiditas dan
dalam. Strategi pengembangan infrastruktur pasar efisiensi transaksi di pasar uang. Menindaklanjuti
keuangan difokuskan pada pengembangan lima (5) PBI market operator dan aturan pelaksanaannya
elemen secara terintegrasi yaitu trading venue (market yang telah dikeluarkan pada tahun 2019, Bank
operator), central counterparty, trade repository, Indonesia mendorong implementasi pengembangan
payment system, dan securities settlement system sarana penyelenggara berupa electronic trading
(Gambar 5.4). Pengembangan infrastruktur pasar platform (ETP) baik yang sifatnya bilateral maupun
keuangan tersebut juga dilakukan terintegrasi dan multimatching system pada tahun 2021.31 Dengan 29

interkoneksi dengan infrastruktur digital yang akan 31 PBI No.21/5/PBI/2019 tentang Penyelenggara Sarana Pelaksanaan Transaksi di Pasar

dikembangkan berupa BI-FAST untuk mengakomodir Uang dan Pasar Valas, dan PADG No.21/19/PADG/2019 tentang Penyedia Electronic
Trading Platform

Gambar 5.4. Pengembangan Infrastruktur Pasar Keuangan Secara End-to-End

Mendukung Perekonomian Nasional menuju Indonesia Maju 2045

Sektor
Riil

Pengembangan Pasar Keuangan yang Pengembangan Instrumen


Sektor Mendukung Kebijakan Moneter Sumber Pembiayaan Ekonomi
Finansial

PASAR UANG
TRADING TRADE FMI yang
PASAR VALAS CSD/SSS
VENUE REPOSITORY aman, efisien,
PASAR KEUANGAN SYARIAH andal,
PASAR STRUCTURED PRODUCT CENTRAL PAYMENT dan sesuai
COUNTERPARTY SYSTEM standar
PASAR OBLIGASI
internasional
PASAR SAHAM
Financial Market Infrastructure

EKOSISTEM Pelaku Pasar Instrumen Teknologi Regulasi Standar Internasional

Sumber: BPPU 2025

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 101


ETP matching system, pelaku pasar dapat mengakses Gambar 5.6. Peta Jalan Pengembangan Infrastruktur
instrumen di pasar uang dengan harga terbaik yang Pasar Uang
tersedia di platform dengan perolehan informasi yang 2021 2022 2023 - 2025
sama, sehingga meningkatkan transparansi harga Implementasi ETP
Multimatching Implementasi CCP Implementasi Trade
dan mengurangi informasi asimetrik di pasar uang SBNT Repository
Conceptual Design
(Gambar 5.5). Program pengembangan ini juga diikuti BI-SSSS (Gen III)
Implementasi BI-ETP Implementasi BI-SSSS
dengan implementasi instrumen terstandardisasi Infrastruktur Pasar
Conceptual Design
Trade Repository
(GEN III) (GEN III)

yang diharuskan untuk dapat ditransaksikan melalui Keuangan


Implementasi BI-RTGS
Business Requirement Functional and Design
sistem ETP baik bilateral maupun multilateral Design BI-RTGS Specification BI-RTGS
(GEN III)
(Gen III) (Gen III)
matching system. Bank Indonesia juga akan melakukan Interlink Infrastruktur
SP dan Pasar
modernisasi BI-ETP untuk operasi moneter, yang Keuangan
Sumber: Bank Indonesia
ditargetkan akan diselesaikan pada tahun 2022
(Gambar 5.6).

Bank Indonesia memprioritaskan pembentukan kliring atas instrumen OTC Derivatif yang sejalan
infrastruktur central counterparty (CCP) suku bunga dengan konsep ketentuan OJK mengenai penerapan
dan nilai tukar untuk mengurangi segmentasi margin untuk transaksi OTC Derivatif yang tidak
di pasar keuangan. CCP suku bunga dan nilai dikliringkan melalui CCP.33 Potensi instrumen yang
31

tukar (CCP SBNT) berperan sebagai lembaga akan dipertimbangkan untuk dapat dikliringkan
kliring sentral yang memfasilitasi kliring secara melalui CCP adalah instrumen yang relatif sederhana
netting (multilateral netting) atas transaksi over (plain vanilla) dengan penyelesaian yang mudah dan
the counter (OTC) suku bunga dan nilai tukar, serta menggunakan mata uang Rupiah.34 Pengembangan 32

melaksanakan fungsi pengelolaan risiko melalui CCP SBNT tersebut didukung oleh koordinasi yang
proses novasi dan netting.32 CCP SBNT ini diharapkan
30
terus diperkuat baik antarotoritas maupun dengan
dapat melakukan industrial testing untuk instrumen pelaku pasar dan asosiasi.
yang dapat dikliringkan melalui CCP SBNT pada
Pembentukan CPP akan disertai dengan upaya
pertengahan 2021 sehingga diperkirakan akan mulai
mitigasi penambahan risiko sistemik di pasar
beroperasi pada awal 2022. Pada 2021 penyusunan
keuangan. Pembentukan CPP SBNT yang merupakan
desain pengaturan mengenai mandatory clearing
lembaga kliring dengan risiko konsentrasi yang tinggi
diharapkan dapat diselesaikan, sehingga diperoleh
akan berdampak pada peningkatan risiko sistemik
gambaran yang jelas tentang konsep pelaksanaan
di pasar keuangan. Konsentrasi pasar pada lembaga
32 Secara legal, pengembangan CCP SBNT ini telah diatur dalam PBI dan aturan CCP sebagai systemically important institution yang
pelaksanaannya, yaitu PBI No.21/11/PBI/2019 dan PADG No.22/14/PADG/2020 tinggi memerlukan kerangka pengaturan yang kuat,
tentang Penyelenggaran CCP SBNT.
peningkatan tata kelola perusahaan, pengelolaan
risiko yang baik, serta pelaksanaan surveillance
Gambar 5.5. ETP Multimatching System
dan monitoring yang ketat dari Bank Indonesia dan
ETP Multimatching System
Ask
otoritas terkait. CCP juga diharapkan menjadi salah
Bid

50 60
satu infrastruktur yang kompleks dan harus comply
ke lebih banyak standar internasional mengingat
14020 Best price risiko inherent yang dimiliki lebih besar dibandingkan
Dealer Bank A 14030 Dealer Bank B infrastruktur pasar keuangan lainnya. Sementara itu,
(Anonymous) (Anonymous)
Bid: 1 Mio @14030
14050
Ojan
14060
Bid: 1 Mio @14020
adanya CCP SBNT akan menurunkan risiko transaksi
Ask: 1 Mio @14090 14090 Ask: 1 Mio @14060
14095
OTC derivatif yang dilakukan para pelaku pasar,
terutama apabila CCP memiliki status qualified dari
lembaga internasional yang berwenang. Untuk itu,
pengembangan CCP dalam jangka panjang diarahkan

Dealer Bank C 33 Consultative Paper: Margin Requrement for Non-Centrally Cleared Derivatives
(Anonymous)
34 Salah satu kriteria yang dijelaskan oleh IOSCO (2012) adalah derajat kompleksitas dan
Bid: 1 Mio @14050
proses operasionalisasi yang rendah, kedalaman likuiditas, dan ketersediaan harga
Ask: 1 Mio @14095
Sumber: Bank Indonesia yang fair dan reliable

102 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


sesuai dengan standard practice internasional, Pengembangan elemen infrastruktur payment
mengacu pada 22 principles for financial market system dan securities settlement system terus
infrastructure (PFMI) yang dikeluarkan oleh BIS-IOSCO diperkuat sejalan dengan percepatan transformasi
2012. digital. Pengembangan sistem pembayaran
(payment system) dan securities settlement system
Pada elemen trade repository, Bank Indonesia yang mendukung pembayaran digital baik yang
mendorong program pengembangannya dalam bersifat ritel maupun wholesale akan menjadi
upaya untuk meningkatkan transparansi data vital dalam pengembangan sistem pembayaran
pasar keuangan, terutama transaksi OTC derivatif ke depan. Pengembangan sistem pembayaran
di pasar uang dan pasar valas. Transparansi data diarahkan pada upaya untuk meningkatkan efisiensi
pasar keuangan melalui pemanfaatan data dan dan memfasilitasi pembayaran cross border yang
informasi granular yang akurat akan membantu akan membantu proses standardisasi penyelesaian
otoritas untuk menyusun kebijakan secara tepat transaksi di pasar keuangan. Penguatan BI-RTGS,
sasaran, serta mengembangkan regulatory technology sebagai infrastruktur utama sistem pembayaran, akan
dan supervisory technology, dalam rangka regulasi meliputi (i) aspek core system mencakup multicurrency
digitalisasi di pasar keuangan. Di Indonesia saat ini dan liquidity saving mechanism, serta interkoneksi
belum memiliki trade repository (TR) yang mencatat dengan infrastruktur pasar keuangan lain melalui
seluruh transaksi OTC derivatif. Oleh karena itu, penggunaan standard message format ISO20022 serta
pengembangan diarahkan untuk mendirikan (ii) aspek non-core system yang antara lain meliputi
lembaga TR yang sesuai dengan technical standard perluasan kepesertaan dan pemanfaatan. Sementara
dan kualifikasi internasional untuk memperoleh itu, penguatan infrastruktur securities settlement
status qualified TR. Pengembangan TR ini juga system BI-SSSS akan mencakup pengembangan
memberikan feed data dan informasi granular sistem penatausahaan untuk instrumen moneter dan
transaksi OTC derivatif kepada omni data repository instrumen pemerintah seperti Surat Berharga Negara
Bank Indonesia yang tengah dikembangkan untuk yang dapat mengakomodir kebutuhan pengembangan
meng-capture data transaksi digital di perekonomian instrumen di masa datang.
Indonesia. Pengembangan ini juga diarahkan untuk
memanfaatkan unique investor ID untuk memudahkan
monitoring data transaksi yang berhubungan dengan
underlying transaksi di pasar keuangan.

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 103


5.3.
Pengembangan Pasar Uang dan Valas untuk
Memperkuat Efektivitas Transmisi Kebijakan
Dengan dukungan infrastruktur yang maju dan Bank Indonesia juga melanjutkan pengembangan
modern, kebijakan pada inisiatif kedua BPPU 2025 instrumen pengelolaan risiko di pasar uang.
diarahkan untuk mendorong pengembangan pasar Kebijakan tersebut difokuskan pada pengembangan
uang dan pasar valas menuju ke arah likuid, dalam, instrumen derivatif suku bunga, seperti overnight
dan efisien, sehingga memperkuat efektivitas index swap (OIS) dan interest rate swap (IRS). Pada
transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia. Fokus tahun 2020, piloting transaksi OIS oleh beberapa
inisiatif kedua ini ditekankan pada pengembangan bank menunjukkan progres yang positif di tengah
instrumen, baik di pasar uang maupun pasar valas, likuiditas pasar OIS yang masih perlu ditingkatkan.
seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelaku pasar Ke depan, optimalisasi peran bank dan pialang
terhadap variasi instrumen pengelolaan likuiditas, pasar uang dalam melakukan kuotasi harga untuk
instrumen investasi, dan instrumen pengelolaan IRS dan OIS akan menjadi elemen penting dalam
risiko. Inisiatif tersebut dilaksanakan terintegrasi dan pengembangan instrumen pengelolaan risiko.
interkoneksi dengan inisiatif pertama BPPU 2025 Upaya mendorong pengembangan OIS dan IRS
yang mendorong pembentukan infrastruktur pasar juga diperkuat dengan langkah-langkah untuk
keuangan yang efisien, aman, andal, dan berstandar mendorong standarisasi metode pricing transaksi IRS
internasional. Langkah tersebut mendukung upaya dan OIS, serta penggunaan systematic internaliser
Bank Indonesia untuk memperkuat efektivitas dan ETP sebagai sarana kuotasi pricing IRS dan OIS
transmisi kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas yang lebih transparan dan efisien. Instrumen OIS
moneter dan stabilitas sistem keuangan serta dan IRS juga merupakan salah satu kandidat untuk
mendukung akselerasi ekonomi nasional menuju dilakukan standardisasi untuk ditransaksikan di ETP
Indonesia Maju. dan dikliringkan melalui CCP, sehingga peningkatan
governance dari pelaksanaan transaksi IRS dan OIS
Di pasar uang, Bank Indonesia melanjutkan menjadi perhatian utama Bank Indonesia.
pengembangan pasar repo dan instrumen
pengelolaan risiko suku bunga. Bank Indonesia Pengembangan pasar uang juga diarahkan pada
melanjutkan pengembangan collateralized market pengembangan instrumen surat berharga jangka
melalui pasar repo di pasar sekunder. Kebijakan ini pendek. Upaya itu diawali melalui penguatan
untuk meningkatkan kemudahan para pelaku pasar kerangka pengaturan dengan menerbitkan ketentuan
dalam mengelola likuiditasnya yang difokuskan pada mengenai pasar uang, instrumen pembiayaan seperti
beberapa agenda, antara lain perluasan underlying sertifikat deposito (NCD), surat berharga komersial
29

transaksi repo berupa pengembangan securities (SBK), dan instrumen pasar uang ritel.35,36 Upaya
30

lending, triparty repo, peningkatan interlink dengan tersebut terus didorong untuk memberikan alternatif
Fintech, serta perluasan penggunaan adopsi kontrak sumber pembiayaan jangka pendek di pasar uang, dan
standar, seperti General Master Repo Agreement pengelolaan likuiditas Rupiah bagi para pelaku pasar.
(GMRA) Indonesia. Peningkatan transaksi repo ini Evaluasi secara periodik dan terukur terus dilakukan
sejalan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia untuk memerhatikan berbagai concern terhadap
yang menggunakan repo rate sebagai suku bunga ekosistem pasar yang menghambat pengembangan
kebijakan. Peningkatan likuiditas transaksi di pasar surat berharga jangka pendek. Fokus utama
repo tersebut pada gilirannya akan meningkatkan
efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank 35 PBI No. 19/2/PBI/2017 tentang Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang
Indonesia. 36 PBI No. 19/9/PBI/2017 tentang Penerbitan dan Transaksi Surat Berharga Komersial
(SBK) di Pasar Uang

104 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


pengembangan instrumen NCD dan SBK ini dilakukan dari underlying transaksi LCS. Selain itu, upaya
melalui interlink dengan infrastruktur pasar keuangan, pengembangan LCS dilakukan melalui perluasan dan
sehingga elektronifikasi transaksi diikuti dengan penguatan kerjasama LCS dengan negara mitra baru,
straight through processing untuk penyelesaian terutama Filipina, Korea, India, dan Saudi Arabia,
transaksi dan pencatatan di kustodian sentral. yang tertarik menerapkan LCS dengan Indonesia. Dari
Harmonisasi ketentuan dengan otoritas terkait segi infrastruktur pasar keuangan, pengembangan
dilakukan untuk mendukung kejelasan perpajakan ETP untuk bertransaksi LCS diikuti oleh penyelesaian
dan pengembangan basis investor seperti reksadana. transaksi melalui RTGS multicurrency dan omni channel
Selain itu, proses perizinan dan pendaftaran repository untuk storage data dan informasi yang
juga dipermudah dengan melalui e-licensing dan bersifat granular. Pengembangan tersebut diharapkan
e-registration untuk menciptakan proses yang cepat, dapat mendorong pemanfaatan LCS ke depan.
efisien, transparan dengan tetap memperhatikan Pengembangan LCS ini juga menjadi bagian dari
aspek governance dan prinsip kehati-hatian. program pemerintah dalam mendukung pemulihan
ekonomi nasional.37 Dalam kaitan ini, Kementerian
31

Di pasar valas, pengembangan difokuskan pada / Lembaga dapat memberikan kemudahan, fasilitas,
instrumen derivatif nilai tukar guna mendukung insentif, percepatan pelayanan ekspor-impor
upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah yang perusahaan yang melakukan transaksi LCS sesuai
ditempuh Bank Indonesia. Pengembangan di dengan ketentuan perundang-undangan yang
pasar valas difokuskan pada instrumen Domestic berlaku.
Non-Deliverable Forward (DNDF) dan Local Currency
Settlement (LCS), dan transaksi derivatif lainnya. Bank Indonesia juga mendorong pengembangan
Aspek pengembangan difokuskan pada instrumen instrumen derivatif lain untuk mendukung
dan standardisasi, penguatan benchmark rate dan pengelolaan risiko pelaku pasar untuk mendorong
harga pasar sekunder, perluasan basis pelaku pasar, efektivitas transmisi kebijakan moneter.
serta penguatan koordinasi dan kolaborasi dengan Peningkatan likuiditas instrumen derivatif baik
stakeholder. Upaya pengembangan instrumen ini juga yang sifatnya plain vanilla maupun kompleks terus
dimaksudkan untuk mendukung stabilisasi nilai tukar dilakukan untuk memberikan alternatif lindung
Rupiah. Pengembangan DNDF telah berkontribusi nilai bagi para pelaku pasar, khususnya perusahaan
positif pada pasar valas dan berpotensi untuk terus yang memiliki exposure suku bunga dan nilai tukar.
diperkuat melalui peningkatan likuiditas transaksi. Penguatan kerangka pengaturan untuk transaksi
Upaya pengembangan DNDF dilakukan melalui derivatif secara umum perlu terus dilakukan melalui
peningkatan penawaran dan permintaan DNDF di penerapan mekanisme close out netting untuk
pasar onshore, dan penerapan standardisasi instrumen transaksi derivatif yang mengalami wanprestasi.
yang dapat ditransaksikan melalui market operator Penguatan kerangka pengaturan juga dilakukan
dan dikliringkan melalui CCP. Selain itu, penggunaan melalui koordinasi dengan Kementerian / Lembaga
kontrak standar antara lain melalui penggunaan credit terkait melalui penyempurnaan peraturan perundang-
support annex terus didorong. undangan yang mengatur mengenai kepailitan.
Penguatan kerangka pengaturan ini penting bagi
Bank Indonesia terus melanjutkan pengembangan pasar keuangan Indonesia untuk mendukung
LCS melalui penguatan dan perluasan kerja sama pencapaian status netting jurisdiction, sehingga dapat
dengan negara mitra baru. Penguatan modalitas mendukung mekanisme manajemen risiko pada
kerjasama LCS terus didorong antara lain melalui infrastruktur pasar keuangan, khususnya CCP SBNT,
perluasan underlying transaksi yang tidak hanya serta meningkatkan fleksibilitas counterparty limit dari
mencakup perdagangan namun juga investasi, para pelaku pasar sehingga meningkatkan kemudahan
perluasan instrumen yang dapat digunakan untuk bertransaksi derivatif di pasar uang domestik.
bertransaksi LCS seperti DNDF, serta memasukkan
digital cross border payment sebagai bagian 37 Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 2020 mengenai pelaksanaan program pemulihan
ekonomi nasional.

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 105


5.4.
Transformasi Pasar Uang untuk Pembiayaan
Pembangunan dan Pengelolaan Risiko
Dalam upaya mendukung pembiayaan baik untuk kegiatan ekonomi maupun instrumen
pembangunan, insiatif ketiga BPPU 2025 diarahkan keuangan tertentu. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia
pada upaya mendorong pengembangan sumber terus melanjutkan upaya memperkuat koordinasi
pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko. dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk
Kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur mengoptimalkan peran pasar keuangan sebagai
dalam kurung waktu 2020-2024 yang besar hingga sumber pembiayaan pembangunan.
mencapai Rp6.455 triliun, mengisyaratkan perlunya
dukungan swasta yang besar dalam pembiayaan Bank Indonesia mendorong inovasi pengembangan
pembangunan.38 Untuk mendukung pembiayaan
29 berbagai jenis instrumen inovatif di pasar
pembangunan tersebut, kebijakan pengembangan keuangan untuk memberikan alternatif pilihan
pasar uang diarahkan untuk mendorong baik bagi penerbit maupun investor. Hal tersebut
pengembangan sumber pembiayaan ekonomi dan dilakukan agar memudahkan investor untuk
pengelolaan risiko. Dengan dukungan infrastruktur dapat memilih instrumen pembiayaan yang sesuai
pasar keuangan yang kuat, upaya tersebut difokuskan dengan kebutuhan dan kondisi keuangannya. Salah
pada empat area pokok, yakni (i) inovasi instrumen satu instrumen yang akan dikembangkan adalah
pembiayaan yang didukung oleh pemanfaatan sekuritisasi aset melalui Kontrak Investasi Kolektif
teknologi digital; (ii) instrumen lindung nilai jangka Efek Beragun Asset (KIK-EBA) atau Efek Beragun
panjang untuk pengelolaan risiko; (iii) edukasi Aset Surat Partisipasi (EBA-SP), khususnya bagi
literasi keuangan dan pengembangan basis investor perusahaan yang ingin memperoleh pembiayaan dari
ritel; dan iv) penguatan koordinasi pengembangan pasar keuangan namun tidak menginginkan terjadinya
pasar keuangan antara Bank Indonesia, OJK, dilusi kepemilikan dan peningkatan rasio hutang.
dan Kementerian Keuangan melalui FK-PPPK, Sementara itu, ketersediaan instrumen inovatif akan
termasuk upaya harmonisasi regulasi kebijakan memberikan alternatif investasi yang sesuai dengan
makroprudensial, mikroprudensial, dan perpajakan. ekspektasi keuntungan dan profil risiko investor baik
investor institusional maupun ritel. Investor yang
Peran swasta terus didorong untuk mendukung ingin berinvestasi pada proyek infrastruktur dengan
pembiayaan pembangunan. Bank Indonesia nilai yang relatif terjangkau, maka dapat berinvestasi
mendukung langkah Pemerintah dan otoritas terkait pada instrumen Kontrak Investasi Kolektif Dana
terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan Infrastruktur (KIK-Dinfra) atau KIK Efek Beragun Aset
peran swasta dalam pembiayaan infrastuktur. Salah (KIK-EBA).
satu langkah yang diambil oleh Pemerintah adalah
mengembangkan blended finance dengan membentuk Bank Indonesia mendorong pengembangan
platform Indonesia Sustainable Development Goals instrumen pembiayaan yang diarahkan untuk
One (SDG One) melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur mendorong pengembangan sustainable and green
(SMI). Selain itu, Pemerintah juga mengeluarkan finance. Bank Indonesia akan terus terlibat secara
berbagai insentif perpajakan mulai dari tax holiday aktif dalam mengembangkan instrumen sustainable
dan tax allowance hingga penurunan tarif pajak and green finance (SGF), khususnya dari aspek
pengembangan pasar keuangan dan dilakukan dalam
38 Pembangunan infrastruktur fisik di Indonesia dalam kurun waktu 2020-2024 untuk
meningkatkan stok infrastruktur dari 43% dari PDB pada 2017 menjadi 50% dari PDB kerangka kerja sama antarotoritas. Bank Indonesia
pada 2024, memerlukan pembiayaan sebesar Rp6.445 triliun (RPJMN, Bappenas 2019).
sedang melakukan penyusunan roadmap dan strategic
Pembiayaan tersebut dapat dipenuhi dari Pemerintah (37% dari kebutuhan), Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) (21%) serta swasta development plan pembiayaan ekonomi dengan
(42%).

106 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


pengembangan SGF sebagai salah satu bagian dari kelembagaan, ketentuan, dan berbagai produk
pembiayaan inovatif. Bank Indonesia mendukung di pasar keuangan. Upaya ini didukung dengan
langkah Pemerintah dan OJK yang telah menerbitkan penguatan kapasitas pelaku pasar melalui capacity
berbagai program dan kebijakan untuk mendorong building yang melibatkan otoritas terkait seperti
pengembangan instrumen SGF. Sejak tahun OJK, asosiasi pelaku pasar dan perbankan. Upaya
2018, Pemerintah telah menerbitkan green sukuk memperluas pelaku pasar dengan melakukan kegiatan
Pemerintah Indonesia sebanyak tiga kali yang cukup sosialisasi kepada perusahaan BUMN, swasta dan
menarik minat investor. Di sektor swasta, perbankan pelaku usaha lain akan membantu meningkatkan
domestik juga telah menerbitkan instrumen green likuiditas instrumen pembiayaan dan lindung nilai.3930
financing. Untuk mempercepat pengembangan SGF, Materi tidak hanya mencakup instrumen dan produk,
pembentukan task force nasional akan mendorong namun juga meliputi infrastruktur, sertifikasi tresuri,
koordinasi dan sinergi dalam pengembangan dan kode etik untuk meningkatkan kredibilitas
instrumen SGF sehingga lebih meningkatkan pelaku di pasar keuangan. Pemanfaatan teknologi
pengembangan instrumen pembiayaan berkelanjutan. juga dapat dilakukan melalui kegiatan edukasi
memanfaatkan teknologi internet sehingga program
Pengembangan instrumen lindung nilai terus literasi keuangan dapat menjangkau seluruh lapisan
diperkuat untuk membantu mekanisme masyarakat, sehingga meningkatkan basis investor
pengelolaan risiko dalam pembiayaan ritel.
pembangunan. Pengembangan instrumen lindung
nilai berjangka panjang, berupa cross currency Implementasi strategi pengembangan pasar uang
swap, interest rate swap, dan call spread option, BPPU 2025 didukung oleh penguatan koordinasi
terus dilanjutkan sehingga membantu mekanisme antarotoritas. BPPU 2025 merupakan bagian dari
pengelolaan risiko dan lindung nilai berjangka panjang program pengembangan pasar keuangan nasional.
bagi pelaku pasar. Pengembangan benchmark rate BPPU 2025 ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan
berupa JIBOR replacement dan LIBOR replacement dari strategi nasional yang sudah disusun di tahun
sebagai bagian dari benchmark reform terus dilakukan 2018 dalam Strategi Nasional Pengembangan dan
sejalan dengan upaya pengembangan benchmark Pendalaman Pasar Keuangan (SN-PPPK) sebagai
rate yang kredibel. Hal ini akan memberikan dampak single policy framework yang komprehensif yang
positif bagi pengembangan instrumen cross currency menjadi fokus utama dari Forum Koordinasi
swap yang memanfaatkan suku bunga floating Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan
sebagai bagian dari kegiatan lindung nilai. Sementara (FKPPPK). Oleh karena itu, implementasi BPPU 2025
itu, pengembangan instrumen call spread option tersebut didukung dengan penguatan koordinasi
difokuskan pada upaya peningkatan fleksibilitas antarpemangku kebijakan. Penguatan koordinasi
pelaksanaan dynamic hedging, serta peningkatkan tersebut antara lain mencakup pembahasan beberapa
awareness pelaku pasar terhadap instrumen ini. isu utama di pasar keuangan seperti close out netting,
Pengembangan infrastruktur pasar keuangan isu perpajakan, insentif fiskal, harmonisasi ketentuan,
untuk mendukung peningkatan likuiditas transaksi dan utama lainnya yang menjadi prioritas utama dari
lindung nilai jangka panjang, juga dilakukan melalui FKPPPK. Penguatan koordinasi tersebut diharapkan
penerapan systematic internalizer dan electronic dapat memberikan gagasan kebijakan pengembangan
trading platform untuk memfasilitasi transparansi pasar yang lebih komprehensif untuk mendorong
harga dan kemudahan bertransaksi. pendalaman pasar keuangan Indonesia agar setara
dengan negara lain di kawasan. Koordinasi juga
Bank Indonesia juga mendukung peningkatan diperlukan untuk penguatan infrastruktur pasar
pengetahuan dan literasi keuangan pelaku pasar keuangan dan pengembangan instrumen pembiayaan
melalui proses edukasi dan diseminasi yang pembangunan sehingga mendukung pencapaian visi
menjadi salah satu inisiatif utama BPPU 2025. besar Indonesia Maju 2045.
Edukasi dan diseminasi dalam rangka peningkatan
literasi keuangan investor difokuskan pada 39 Sosialisasi kepada Perusahan BUMN dilakukan bekerja sama dengan Kementerian
BUMN untuk penerapan pedoman SOP Hedging BUMN.

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 107

Anda mungkin juga menyukai