Anda di halaman 1dari 15

Capacity Building Pengembangan Pasar Uang Untuk LPPU dan BPD

Menuju Pasar Uang yang Modern dan Maju

Romi Fondarihta Peranginangin


Asisten Direktur

Departemen Pengembangan Pasar Keuangan


Bank Indonesia

30 Juni 2021
Outline 2

01 Kondisi Pasar Uang Domestik

Peran Pasar Uang Yang Modern & Maju


02
dalam Pasar Keuangan
Blueprint Pengembangan Pasar Uang
03
2025

04 Upaya yang telah dilakukan

05 Perkembangan Pasar Uang Domestik

Peran Perbankan dan LPPU dalam


06 mengembangkan Pasar Uang
1. Kondisi Pasar Uang Domestik

Current Condition Desired State


PRODUCT
Minim variasi produk dan belum Berkembangnya produk pasar uang yang
terstandardisasi variatif, likuid & terstandarisasi

Pelaku pasar masih tersegmentasi, Terciptanya basis pelaku pasar yang luas,
PARTICIPANT
terfragmentasi, dan didominasi bank variatif dan berintegritas
Pasar
Uang PRICING
Pricing belum efisien dan acuan harga
relatif terbatas
Pricing yang efisien dan transparan, serta
acuan harga yang berbasis transaksi riil

INFRASTRUCTURE
Infrastruktur pendukung masih relatif Terbentuknya IPK yg andal, aman, efisien, &
terbatas dan belum terintegrasi terintegrasi ex: CCP & Multimatching

Turnover di Pasar Valas lebih rendah Turnover di Pasar Valas yang setara dengan
PRODUCT
dari negara kawasan negara di kawasan
Terbatasnya instrumen Pasar Valas Berkembangnya instrumen Derivatif

Pasar PARTICIPANT
Segmentasi tinggi akibat counterparty Likuiditas transaksi antarbank dan nasabah
risk meningkat
Valas
Pricing belum efisien dan acuan harga Terwujudnya pricing yang efisien dan
PRICING
belum masih terbatas transparan

Infrastruktur pendukung masih relatif Terbentuknya IPK yg andal, aman, efisien, &
INFRASTRUCTURE
terbatas dan belum terintegrasi terintegrasi ex: CCP & Multimatching
2. Peran Pasar Uang Yang Modern & Maju dalam Pasar Keuangan 4

Pasar uang merupakan pondasi dari pendalaman pasar keuangan. Diperlukan adanya repo market yang handal untuk
menopang money market dan bond market. Pengembangan repo tidak hanya memiliki dampak pada pengembangan pasar uang
namun juga pasar keuangan secara luas yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan efektivitas transmisi kebijakan moneter. Repo
yang berkembang akan mendorong perkembangan pasar surat berharga yang menjadi agunan repo menjadi lebih aktif (IMF,
2003).

Derivatives Ekosistem Pasar Keuangan, Suku Bunga dan


Kebijakan Moneter
Corporate 1. Pasar uang esensial mempengaruhi pasar valuta asing,
bonds & stock dan pasar aset (saham dan surat utang)
market 2. Variabel suku bunga terbentuk dari pasar uang.
 Dipengaruhi kebijakan moneter

Government  Mempengaruhi pasar aset  pembentukan harga


aset.
bond market
 Mempengaruhi pasar valuta asing  pembentukan
interest rate differential.
Treasury bills market & 3. Pembentukan suku bunga jangka pendek akan
Foreign exchange market mempengaruhi kurva suku bunga jangka panjang
 Informasi kondisi pasar maupun ekspektasi pasar ke
depan
Money Market  Input bagi penetapan kebijakan moneter

Source: IMF (Karacadag, Sundararajan, Elliot(2003))


3. Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU 2025) 5

LIMA VISI BPPU 2025

1) membangun pasar uang modern dan maju untuk mendukung pembiayaan ekonomi nasional dan efektivitas transmisi kebijakan
moneter serta stabilitas sistem keuangan;
2) mengembangkan produk, pricing dan pelaku pasar yang variatif, likuid, efisien, transparan, dan berintegritas;
3) memperkuat infrastruktur pasar uang yang andal, efisien, aman, dan terintegrasi;
4) mengembangkan data dan digitalisasi yang memiliki fitur granular, real-time, dan aman;
5) mewujudkan regulatory framework dengan karakteristik yang agile, industry-friendly, inovatif, dan memenuhi kaidah internasional

Destination
Statement

Sasaran Pasar Uang

Mendorong
Digitalisasi & Memperkuat Mengembangkan
Pilar
Penguatan Financial Efektivitas Transmisi Sumber Pembiayaan
Kebijakan
Market Infrastructure Kebijakan Moneter Ekonomi &
(FMI) Pengelolaan Risiko

Ekosistem Pasar Penyedia & Benchmark Rate Market Regulatory Koordinasi &
Instrumen Intermediaries
Keuangan Pengguna Dana & Standardisasi Infrastructure Framework Edukasi
3. Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU 2025) 6

Inisiatif Utama 1: Pengembangan Infrastruktur Pasar Keuangan

Inisiatif ini menjadi prioritas mengingat urgensi IPK yang andal, efisien, aman dan terintegrasi merupakan
landasan utama untuk mendukung terciptanya pasar uang Indonesia yang modern dan maju
3. Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU 2025) 7

Inisiatif Utama 2: Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter


Bank Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan pasar uang untuk memperkuat efektivitas
transmisi kebijakan moneter, dari mulai pengembangan instrumen pengelolaan likuiditas khususnya repo, instrumen hedging,
dan instrumen surat berharga jangka pendek, mencakup pula reformasi benchmark rate (IndoNIA dan JIBOR).

LF
3. Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU 2025) 8

Inisiatif Utama 3: Mengembangkan Sumber Pembiayaan Ekonomi


3. Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU 2025) 9

Roadmap Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025


Key Deliverables 2021 2022 2023-2025
Penguatan
Penguatan Transaksi
IndONIA danRepo
JIBOR
Perluasan Underlying Repo: SBK,
Implementasi Triparty Repo
NCD
Penguatan IndONIA dan JIBOR
Penyempurnaan Konvensi Pasar OIS: Benchmark Rate Berbasis Transaksi
Penguatan Likuiditas
Penguatan Likuiditas DNDF
DNDF Pricing, Transaksi, Settlement (OIS)
WG 1 Market Perluasan
Perluasan Cakupan
Cakupan dandan Negara
Negara Mitra Standarisasi Produk untuk
Mitra LCS
LCS via ETP dan BI-RTGS (Gen III)
LCS Mandatory Transaksi dan Kliring
Pengembangan Sekuritisasi dan
Pengembangan sekuritisasi dan Basis Peningkatan Likuiditas Hedging Jk Instrumen Green Financing berbasis
Basis Investor via Koordinasi
Investor viaFKPPPK
Koordinasi FKPPK Panjang: CCS, CSO, IRS Pasar Uang

Implementasi ETP Multimatching


Implementasi CCP SBNT Implementasi Trade Repository
Market
WG 2 Infrastructure
Conceptual Design BI-SSSS (Gen III)
Implementasi BI-ETP (Gen III) Implementasi BI-SSSS (Gen III)
Conceptual Design Trade Repository

Payment Business Requirement Design BI- Functional and Design Specification Implementasi BI-RTGS (Gen III)
WG 3 RTGS BI-RTGS Interlink Infrastruktur SP dan Pasar
Infrastructure
Keuangan
Integrasi Data Granular: ETP, TR CCP,
Data dan Elektronifikasi Pelaporan dan Conceptual Design Data Granular Repository BI
WG 4 Digitalisasi Pengelolaan Data Pengawasan (Suptech) Interlink SID untuk monitoring
Transaksi
Regulasi, Harmonisasi Regulasi Pasar Mandatory Transaksi via ETP dan
Keuangan Implementasi Framework Kliring via CCP
WG 5 Perizinan, dan Implementasi Framework
Perlindungan Konsumen Kepastian Kerangka Close Out
Pengawasan IPK dan Market
Surveilans Operator
Netting
4. Upaya-upaya yang telah dilakukan 10

Progres Saat ini Rencana Ke Depan


• Kajian kendala pengembangan Pasar Uang • Mendorong perbankan mengutamakan bertransaksi
• Penyelenggaraan workshop Repo untuk repo dalam manajemen likuiditas (shifting dari
mendorong peningkatan volume transaksi dan PUAB)
• Riset perluasan underlying Repo dan dampak
Repo basis pelaku
ekonominya, mini GMRA Syariah, Conceptual
• Pengembangan Repo sebagai bauran kebijakan
design Triparty Repo, Asesmen Securities Lending

• Penyempurnaan Market Convention untuk


• Edukasi/FGD OIS ke perbankan
transaksi metode pricing OIS/IRS
OIS/IRS • Perluasan Pelaku OIS-IRS bank
• Piloting OIS/IRS oleh beberapa Bank
• Pengembangan Forward Rate Agreement
• Edukasi/sosialisasi SBK ke berbagai pelaku pasar
• Penyempurnaan aturan SBK d.r perluasan
keuangan
cakupan penerbitan SSB jangka pendek
Instrumen Pasar Uang (SBK) • Koordinasi OJK Pasar Modal
• Harmonisasi regulasi untuk perluasan basis
• Kajian Asset Backed SBK
pelaku IKNB dan MI
• Penyempurnaan PBI DNDF untuk memperluas
• Perluasan basis investor untuk transaksi DNDF
cakupan underlying dan Rollover DNDF
• Upaya menyeimbangkan supply-demand
DNDF • Penguatan JISDOR sebagai kurs fixing DNDF
• Pengembangan variasi Mata Uang dan Tenor
yang kredibel
DNDF
• Perluasan negara mitra • Perluasan cakupan kerjasama LCS dengan
• Relaksasi ketentuan utk memperluas basis
Local Currency underlying transaksi dan penerapan threshold
Tiongkok
• Penguatan kerangka kerjasama LCS dengan
Settlement penyampaian dokumen underlying. Malaysia dan Jepang
• Penggunaan multimatching system pada • Perluasan transaksi yang dilakukan di
transaksi Spot FX pada bulan Juli 2021 multimatching system antara lain DNDF dan
• Telah dilakukan webinar multimatching system Repo
Multimatching System dengan provider dan juga pelaku pasar terkait
rencana implementasi multimatching system
5. Perkembangan Pasar Uang Domestik 11
a. Perkembangan Pasar Repo
Sebagai bagian pelaksanaan BPPU 2025, BI melakukan intensifikasi edukasi repo ke perbankan dan harmonisasi regulasi
dengan OJK dalam mendukung pengembangan repo, baik konvensional maupun syariah. Seluruh upaya tersebut berhasil
membuahkan hasil yang positif.
Outstanding Repo vs PUAB Jumlah Bank Pelaku PUAB & Repo
(Rp triliun)
40,0 53% 52% 53% 60%
51%
48% PUAB Repo
43% 46% 50% 101 98
30,0 91 88 88
85 86
33% 33% 32% 40% 78
31% 30% 74
28%
20,0 30%

20% 41 37 37 39 41
33 32 36
10,0
10% 20
- 0%
Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 Mei-21 Jun-21
2018 2019 2020 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21
PUAB Repo %Repo/PUAB+Repo (rhs)

1. Hingga Mg IIII Juni, RRH transaksi repo secara mtd tercatat sebesar
Komposisi Tenor Transaksi Repo (Rp miliar) Rp4,1 T atau rata-rata terjaga pada diatas level 40% terhadap total
6.000 65% 69% 72% 80% transaksi PUAB dan Repo. Adapun pada Jun-21 tercatat bahwa 72%
70%
transaksi repo yang ditransaksikan merupakan transaksi tenor
59% 59% 56%
5.000
60%
4.000
33%
39% 50%
40%
overnight.
3.000
17% 30% 2. Bank melakukan shifting pengelolaan likuiditas dari PUAB ke repo.
2.000
0% 1%
5% 6%
0% 0% 1% 0% 0%
20%
10%
Saat ini ~40% pengelolaan likuiditas dilakukan menggunakan repo.
1.000
0% 3. Pada tahun 2021, mayoritas transaksi repo (~60%) yg dilakukan
- -10%
bank merupakan transaksi dgn tenor overnight.
4. Pelaku repo menunjukkan tren peningkatan dengan banyaknya
Overnight Non-overnight % Repo O/N (rhs)
pelaku baru dibanding tahun 2020, khususnya dari kelompok bank
BPD.
5. Perkembangan Pasar Uang Domestik
b. Perkembangan IRS, OIS dan LCS
Di pasar domestik, perkembangan instrumen derivatif suku bunga rupiah kini dinilai telah menunjukkan
perkembangan yang cukup positif. Hal yang yang serupa juga ditunjukan oleh peningkatan volume transaksi LCS
pada tahun 2021
Outstanding IRS/OIS
(Rp miliar)
1. Transaksi derivatif suku bunga masih terbatas dan didominasi
oleh interest rate swap (IRS). Kondisi itu tercermin dari
20.000

15.000 Outstanding IRS yang mengalami peningkatan dari dari Rp13 T


pada Jan 2021 menjadi Rp16,9 T pada Jun 2021.
10.000
2. Secara umum, banyak pelaku pasar menggunakan instrumen
5.000 IRS untuk lindung nilai portofolio mereka baik dari segi aset
-
maupun kewajiban untuk eksposur risiko terhadap pergerakan suku
Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 bunga
OIS IRS

Jumlah Bank Pelaku IRS & OIS Volume Transaksi


5 Local Currency Settelment (USD Juta)
4
200
4
3
150
3
2 100
2
1 50
1
- -
Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21* Jun-21*

OIS IRS MYR THB JPY


5. Perkembangan Pasar Uang Domestik
c. Perkembangan Instrumen PU (NCD dan SBK)
Perkembangan instrumen pasar uang dinilai telah menunjukkan perkembangan yang cukup positif. Perkembangan NCD mengingat
kondisi likuiditas perbankan yang relatif ample sehingga pada tahun 2021 tidak terdapat penerbitan NCD, namun untuk SBK telah
terdapat penerbitan oleh 4 issuer.
Perkembangan NCD Volume (Rp miliar) & Jumlah Pelaku Transaksi
Outstanding NCD Pasar Sekunder
(Rp miliar)
600 3
7.500 500
500
5.510

5.000 400 2
4.110 4.000 320
3.390
2.680 2.680 300
220
2.500 200 1

100 50
- - -
Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 - -
Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21
BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4
Volume Jumlah Bank Pelaku (rhs)
Perkembangan Pasar SBK

Outstanding SBK
(Rp miliar)
1.000
Tanggal Tanggal Jatuh Nominal
800
766 766 Issuer Kode SBK Discount
Penerbitan Tempo (Rp miliar)
566 566 566 566 SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO). PT SMFP01XXSBK 21-Nov-19 20-Nov-20 7.00% 120
600
PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO), PT PPAP01XXSBK 29-Nov-19 28-Nov-20 7.50% 100
400
JASA MARGA ( PERSERO) Tbk, PT JSMR01XXSBK 14-Oct-20 13-Oct-21 6.80% 566
200 PT PEGADAIAN (PERSERO) PPGD01XXSBK 27-May-21 26-May-22 4.15% 200
-
Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21

Sumber: KSEI, LHBU, KSEI (diolah)


6. Peran Perbankan dan LPPU dalam Mengembangkan Pasar Uang 14

 Sinergi yang harmonis antara pelaku pasar keuangan dan otoritas merupakan kunci strategis mewujudkan
pasar uang yang modern dan maju.
 Pasar uang yang semakin maju akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan pada gilirannya
akan memberikan potensi keuntungan yang lebih besar kepada pelaku pasar keuangan.

Peran perbankan dan LPPU yang diharapkan dalam mengembangkan Pasar Uang, antara lain:

• Dukungan dari pelaku pasar untuk memajukan kegiatan treasury bank serta aktivitas penerbitan dan transaksi
instrumen Pasar Uang yang sejalan dengan upaya pengembangan pasar uang sesuai dengan BPPU 2025.

• Berperan aktif dalam bertransaksi pada instrumen seperti transaksi Repo, instrumen PU (NCD
dan SBK), dan transaksi derivatif termasuk IRD.
• Meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan kebutuhan pengembangan transaksi pasar
keuangan.

• Memperkuat dan upgrade infrastruktur baik bank dan LPPU sesuai kebutuhan transaksi pasar
keuangan.

• Mendukung pembentukan harga yang efisien untuk mendorong pasar uang dalam dan likuid.
• Aktif berkontribusi dalam asosiasi/SRO pasar keuangan
Terima Kasih

Departemen Pengembangan Pasar Keuangan


Bank Indonesia

Anda mungkin juga menyukai