Anda di halaman 1dari 2

Bank Indonesia berkomitmen mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk pemulihan

ekonomi nasional dengan menerapkan beberapa tugas dan kewajiban yaitu :

1. Kebijakan Moneter
Bank Indonesia dengan kebijakan extraordinary melalui kebijakan moneter akomodatif untuk
menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong program PEN.
Dengan cara menurunkan suku bunga kebijakan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate
(BI7DRR) dan injeksi likuiditas, atau yang disebut sebagai quantitative easing (QE).
2. Stabilisasi Nilai Tukar
Bank Indonesia memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar yang berhasil menjaga
volatilitas dan ekspektasi terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah sehingga mendukung PEN.
Bank Indonesia memperkuat intervensi baik di pasar spot, pasar DNDF, maupun pasar
sekunder SBN. Selain itu Bank Indonesia memperkuat second-line of defense untuk
tersedianya cadangan devisa yang memadai. Ini dilakukan melalui penguatan kerja sama
Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA) dengan beberapa bank sentral, serta perjanjian
repo dengan Federal Reserve Bank of New York dan lembaga internasional.
3. Kebijakan Makroprudensial
Bank Indonesia melonggarkan GWM sebesar 50 bps untuk bank dengan eksposur hingga
akhir tahun 2020 serta ketetapan down payment penyaluran kredit perbankan untuk kredit
kendaraan bermotor diperlonggar menjadi 0%.
4. Pelaksanaan Undang-Undang No. 2 Tahun 2020
Bank Indonesia menetapkan kebijakan nasional dalam UU No. 2 Tahun 2020 yang
mencakup kebijakan pembelian SBN berjangka panjang di pasar perdana dari Pemerintah,
Terkait kebijakan stabilitas sistem keuangan, kewenangan mencakup penyempurnaan
Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek/Pembiayaan Likuditas Jangka Pendek Syariah
(PLJP/PLJPS), Pinjaman Likuditas Khusus (PLK), pembelian/repo SBN dengan LPS,
pengaturan lalu lintas devisa, dan akses pendanaan kepada korporasi/swasta dengan cara repo
Surat Utang Negara/Surat Berharga Syariah Negara (SUN/SBSN) melalui perbankan.
5. Digitalisasi Sistem Pembayaran
Bank Indonesia terus mendorong berbagai inisiatif transformasi digital di berbagai area,
seperti pembayaran digital melalui quick response code Indonesian standard (QRIS),
digitalisasi perbankan, dan perluasan akses UMKM dan masyarakat kepada layanan ekonomi
dan keuangan digital dengan dukungan kolaborasi antara bank dan fintech.
6. Pendalaman Pasar Uang
Bank Indonesia meluncurkan BPPU 2025 sebagai bagian dari reformasi di pasar uang guna
meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter sekaligus menopang kebutuhan
pembiayaan ekonomi. BPPU 2025 tersebut memiliki tiga inisiatif utama pengembangan
pasar uang, yaitu :
a) Mendorong digitalisasi dan penguatan Financial Market Infrastructure (FMI)
b) Memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter
c) Mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko
7. Pengembangan UMKM dan Ekonomi Pesantren
8. Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia mengimplementasikan Blueprint Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan
Keuangan Syariah.
9. Penguatan Kebijakan Internasional dan Hubungan Investor
10. Pengelolaan Cadangan Devisa
Bank Indonesia melakukan pengelolaan cadangan devisa dengan melakukan untuk
kecukupan cadangan devisa dengan memperkuat kerja sama JPKI sebagai buffer.
11. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan
12. Pengelolaan Uang Rupiah
13. Layanan Kepada Pemerintah
14. Surveilans dan Pengawasan
15. Perizinan
16. Perlindungan Konsumen
17. Pengelolaan Statistik dan Data Collections
18. Layanan Informasi Publik
19. Komunikasi Kebijakan
20. Koordinasi dengan Pemerintah,

Anda mungkin juga menyukai