Artinya :
Aku telah meninggalkan padamu dua perkara, jika kamu berpegang teguh padanya
kamu tidak akan sesat sesudahnya, yaitu kitabullah dan sunnah nabinya”.
Berdasarkan pada beberapa dasar falsafah tersebut bisa diketahui jika pendidikan
islam merupakan suatu faktor terpenting untuk membawa manusia menunju
kehidupan yang berdasarklan pada landasan agama islma, melalui pendidikan akan
menjadi dasar pedoman pengetahuan dan pembelajaran bagi setiap pribadi masyrakat.
Dasar pendidikan yang diperlukan dalam pembelajaran agama islam perlulah memiliki
suatu keterkaitan yang sangat penting dengan strategi pembellajaran yang bisa
menarik masyrakat untuk belajar bagimanakah rincian dari pembelajaran dsan
pengethaun agama islam yang sebenarnya serta sesuai dengan haikat pembelajaran
pendidikan agama islam. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pendukung salah
satunya melalui manajemen saranan dan prasaraa untuk meingkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan agama islam.
Untuk mendukung rangkain penunjangn pendidikan islam perlu unsur-unsur
pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilan sistem pendidikan
yang meliputi tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat,
pendekatan dan sebagainya. Untuk itu perlu manajmen yang mengatur bagaimana
pengaturan unsur tersebut dapat saling berkaitan satu sama lain serta menjdi suau
harmonisasi pembentuk stategi pendidikan islam. Dalam kaitan tersebut berhasil atau
tidaknya suatu proses pencapaian pembelajaran pendidikan islam dipengaruhi oleh
manajemen yang baik, sarana dan prasarana yang memadai, sumber daya manusia
yang berkualitas dan bermutu, efektivitas pengajaran dan sebagainya. Pengelolaan
sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan sarana
prasarana yang ada di lembaga pendidikan akan terpelihara dan jelas kegunaannya.
Dengan diadakannya sarana prasarana bisa menjadi sistem pembelajaran yang
maksimal dan seefisien sehingga pengelolaan terhadap sarana prasarana harus lebih
ditekankan lagi dalam lembaga pendidikan dan harus ada yang bertanggung jawab atas
pengelolaan sarana parasarana pendidikan tersebut.
Kata manajemen berasal dari kata “manage” yang berarti mengatur, mengurus,
mengelola, dan melaksanakan. Secara etimogis, istilah manajemen berasal dari bahasa
Latin “manus” yang berarti tangan, dalam bahasa Italia “maneggiare” berarti
mengendalikan, kemudian bahasa Perancis “management” yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kata
manajemen mempunyai pengertian sebagai penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran.
Menurut George R. Terry dalam Usman Effendi, manajemen adalah suatu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya (Usman Effendi : 2018). Maka dari itu untuk mencaai tujuan
pembelajaran pendidikan islam tersebut perlulah disusun strategi yang tepat sesuai
definisi ari manajemen yang mendukung pelaksanaan pembelajaran pendidikan islam
salah satunya beruppa penerapan manajemen sarana dan prasaran dalam menerapkan
beberapa teori pembelajaran islam.
Secara etimologi sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan,
misalnya buku, laboratorium dan sebagainya. Sedangkan prasarana berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya bangunan, lapangan
olahraga, uang dan sebagainya. Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman, dan jalan yang dimanfaatkan secara
langsung untuk proses belajar mengajar.
Menurut Suharsimi Arikunto sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak
agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efesien
(Suharsimi Arikunto : 2018). Sri Minarti juga menekankan bahwa sarana pendidikan
adalah perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan,
seperti meja, kursi, kelas dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan,
seperti halaman, kebun, dan taman (Sri Minarti : 2018).
Manajemen sarana dan prasarana dapat di definiskan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.
Definisi ini menunjukan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu
didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah.
Pengelolaan ini dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di
sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana
merupakan kegiatan yang sangat penting di sekolah, karena keberadaannya akan
sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah. (Sulistyyorini,
hal 115-116).
Maka dari itu penulis akan menganailis bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan,
dan evalusiasi dari penerapan manajemen sarana dan prasaran untuk mendukung
pencapaian pembelajaran pnedidikan islma yang efektid dan efisien, serta bagiamnakah
faktr – faktor kendala yang berpengaruh terhadap jalannya pendidikan, serta
bagaimankah pengaruh dan dampak penerapan manajemen saran dan prasrana
tersebut mendukung upaya pembelajaran pendidikan islam yang efektif dan efisien
agar tercapainya tujuan dari pembelajaran pendidikan islam yang proporsional dan
bernilai khasanah yang tinggi.
Berdasarkan analisi permasalahan tersebut penulis akan mengkaji terkait
keseluruhan aspek manajmen saran dan prasarana yang mendukung optimalitas
pendidikan islam sebagai wujut pencapaian tujuan penbelajaran agama islam.
B. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penulisan
Penulisan jurnal ini menggunakan analisis deskriptif yang sebagai bentuk analisis
data tanpa pengujian statistik untuk mendeskripsikan secara rinci informasi yang
disajikan. Analisis deskriptif menggunakan berbagai sumber literatur dan artikel
sebagai bahan analisis permasalahan penelitian untuk mendeskripsikan bagaimana
pengaruh manajemen sarana dan prasarana bisa menpengaruhi optimalitas
pembelajaran pendidikan islam.
2. Objek Masalah
Objek permasalahan dalam penulisan artikel ini menitikberatkan pada analisis
manajemn saran dan prasarana untuk meningkatkan proses pembelajran dalam
pendidikan islam.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam jurnal ini adalah sumber data sekunder yang
diperoleh dari tinjauan pustaka dari jurnal, buku, dokumentasi, data catatan ilmiah
terkait yang relevan dengan penelitian dan sumber data yang diolah untuk
menghasilkan data baru sebagai pendukung bukti penelitian yang dilakukan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan dalam artikel ini menggunakan studi pustaka,
pengambilan studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan data terkait
pengumpulan data sekunder dari beberapa sumber akademik yang relevan dengan
masalah penelitian.
5. Analisis Data Data
Analisis pengolahan dari berbagai sumber data yang telah diperoleh dianalisis
dengan membaca, mempelajari, menganalisis dan membandingkan berbagai
sumber literatur serta menginterpretasikan hasil analisis data, sehingga dapat
ditemukan analisis data untuk menjawab semua permasalahan penelitian.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan
atau program-program yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan tertentu (Ibid, hal 26-27).
2. Pengadaan
Pengedaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana
dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan
peningkatan pembelajaran pendidikan islam. Kebutuhan sarana prasarana dapat
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu, tempat, dan harga serta
sumber yang dapat di pertanggungjawabkan. Pengadaan dilakukan sebagai bentuk
reasliasi atas perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuanya untuk
menunjang proses pendidikan agar berjalan sefektif dan efisien sesuai dengan
tujuan yang diinginkan (Ibid, hal 60).
3. Pendistribusian
Pendistribusian sarana dan prasarana merupakan kegiatan pemindahan barang
dan tenggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-
unit atau orang-orang yang membutuhkannya.
4. Pengunaan dan Pemeliharan
Penggunaaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang mendukung dalam
peningkatan pembelajaran pendidikan islam berkaitan langsung dengan
penggunaan alat – alat belajara seperti alat tulis kantor, gedung, dan lain
sebgaianya yang perlu pemeliharaan dan perawatan untuk menjaga kualitas sarana
dan prasarana yang digunakan.
5. Inventarisasi
Salah satu aktivitas dalam pengelolaan sarana dan prasarana yaitu mencatat semua
perlengkapan yang di miliki sebagai bentuk inventarisasi perlengkapan pendidikan.
Kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
6. Penghapusan
Selama proses investaris kadang-kadang petugasnya menemukan barang-barang
sarana dan prasarana yang rusak berat. Apabila semua perlengkapan tersebut tetap
dibiarkan atau disimpan, antara biaya pemeliharaan dan kegunaannya secara
teknis dan ekonomis tidak seimbang. Oleh karena itu, terhadap semua sarana dan
prasarana tersebut perlu dilakukan penghapusan (Ibid, hal 61-62).
D. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan penulis maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses
kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana secara efektif dan efisien.
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana perlu didayagunakan dan
dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran pendidikan islam.
2. Proses Manajemen sarana dan prasarana meliputi analisis dan penyusunan
kebutuhan, pengadaan, penyaluran, pemakaian dan pemeliharaan, inventarisasi
dan penghapusan.
3. Tujuan dari manajemen sarana dan prasaranan yaitu untuk mengupayakan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui system perencanaan dan
pengadaan yang hati-hati dan seksama, lalu untuk mengupayakan pemakaian
sarana dan prasarana secara tepat dan efisien, serta untuk mengupayakan
pemeliharaan sarana dan prasarana sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap
pakai dalam setiap diperlukan untuk proses pembelajaran pendidikan islam.