Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Kurikulum Pendidikan Islam

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Tafsir dan Hadist Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Muhammad Alfan Rikza, SE., M.Pd

Oleh:

Achmad Fahim Nurfatih (210106110019)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022
MAKALAH..........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
a) Latar Belakang........................................................................................................................3
b) Rumusan Masalah...................................................................................................................3
c) Tujuan......................................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
1. Pengertian Manajemen SDM.........................................................................................................4
2.Pengertian Manajemen SDM Menurut Islam..................................................................................5
3. Ruang Lingkup Manajemen SDM.................................................................................................7
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh dalam
suatu sistem pendidikan dikarenakan kurikulum merupakan suatu alat sekaligus
pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan dalam pelaksanaan pengajaran pada
semua jenjang dan tingkat pendidikan. Setiap pendidik atau guru harus memahami
perkembangan kurikulum demi keberlangsungan pendidikan anak didiknya. Selain
itu, kurikulum merupakan seuatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam
konteks pendidikan. Dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang akan
dilakukan pendidik dalam membantu anak didiknya mengembangkan segala potensi
berupa fisik, intelektual, emosional dan sosial keagamaan, dll.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik atau guru dapat memilih dan
menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran di kelas, teknik belajar
mengajar serta sebagai alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu,
dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh
semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis
tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Maka dari itu, suatu kewajiban para pendidik
dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam memahami kurikulum yang ada
serta berusaha mengembangkannya demi keberlangsungan pendidikan di suatu
lembaga tersebut.

b) Rumusan Masalah
i) Apa yang dimaksud dengan manajemen Kurikulum secara umum?
ii) Apa yang dimaksud dengan Kurikulum pendidikan Islam?
iii) Apa saja komponen Kurikulum pendidikan Islam?

c) Tujuan
i) Memberi pengetahuan serta pemahaman terkait Kurikulum secara umum
ii) Memberi pengetahuan serta pemahaman terkait Kurikulum Pendidikan Islam
ii) Memberi pengetahuan serta pemahaman terkait komponen Kurikulum pendidika
Islam
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum berasal dari dua kata, yakni manajemen dan kurikulum.
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumberdaya organisasi.
Sedangakan kurikulum merupakan rencana pendidikan yang memberi pedoman
tentang jenis, lingkup dan urutan materi, serta proses pendidikan. Jika dikaitkan
dengan pendidikan maka kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan
dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan manusia seutuhnya, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi

Manajemen kurikulum diartikan sebagai proses mendayagunakan semua unsur


manajemen dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan kurikulum pendidikan
yang dilaksanakan di suatu lembaga pendidikan.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat


strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan perkembangan kehidupan peserta didik, maka
dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan
kokoh dan kuat. Salah satu landasan memperkuat bangunan kurikulum adalah
landasan manajerial, sehingga manajemen kurikulum perlu dikembangkan dalam
menyusun kurikulum baru, atau mengembangkan kurikulum yang sudah dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu.

Manajemen kurikulum berkenaan dengan bagaimana kurikulum dirancang,


diimplementasikan (dilaksanakan) dan dikendalikan (dievaluasi dan disempurnakan),
oleh siapa, kapan, dan dalam lingkup mana. Manajemen kurikulum juga berkaitan
dengan kebijakan siapa yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam
merancang, melaksanakan, dan mengendalikan kurikulum. Dari sudut mana
pemberian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan kurikulum.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum
adalah proses pendayagunaan sumberdaya kurikulum yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan pendidikan.

2.Kurikulum Pendidikan Islam


Kurikulum pendidikan Islam dikenal dengan kata manhaj yang memiliki arti
jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik dan peserta didik untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan, keterampilan serta sikap. Imam Al – Ghazali tidak menyebutkan
secara langsung apa yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan Islam, akan tetapi
maksud Imam Al – Ghazali menjelaskan bahwa kurikulum itu didasarkan kepada dua
kecenderungan yaitu kecenderungan agama dan tasawuf yang dimana ilmu – ilmu
agama tersebut sebagai alat untuk menyucikan diri dari pengaruh kehidupan di dunia.
Kemudian kecenderungan pragmatis yang berarti ilmu memiliki manfaat bagi
manusia baik di dunia dan akhirat.
Kurikulum pendidikan Islam harus berisi ilmu yang dapat dipahami, dan
disampaikan secara berurutan serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun
orang lain. Kurikulum pendidikan Islam mempunyai fungsi yang berbeda dan lebih
khusus yaitu sebagai alat untuk mendidik generasi muda dengan baik dan mendorong
mereka untuk membuka dan mengembangkan bakat, kekuatan, dan keterampilan
mereka yang bermacam – macam serta menyiapkan mereka dengan baik untuk
melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi. Dengan kata lain orientasi
kurikulum pendidikan Islam tidak hanya diarahkan untuk mencapai kebahagiaan di
dunia saja, tetapi juga untuk kebahagiaan hidup di akhirat. Tidak hanya
mengembangkan segi intelektual dan keterampilan jasmani, melainkan juga
pencerahan keimanan, spiritual, moral, dan akhlak mulia agar seimbang. Dalam hal
ini kurikulum memiliki konsep at – Tarbiyah yang berkaitan dengan Q. S. Ali –
Imran: 79,
‫ُون ٱهَّلل ِ َو ٰلَ ِكن‬ ۟
ِ َّ‫م َوٱلنُّبُ َّوةَ ثُ َّم يَقُو َل لِلن‬aَ ‫ب َو ْٱل ُح ْك‬
ِ ‫اس ُكونُوا ِعبَادًا لِّى ِمن د‬ َ َ‫َما َكانَ لِبَ َش ٍر َأن يُْؤ تِيَهُ ٱهَّلل ُ ْٱل ِك ٰت‬
َ‫ب َوبِ َما ُكنتُ ْم تَ ْد ُرسُون‬ َ َ‫وا َر ٰبَّنِ ِّيۦنَ بِ َما ُكنتُ ْم تُ َعلِّ ُمونَ ْٱل ِك ٰت‬۟ ُ‫ُكون‬
Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al –
Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu
menjadi penyembah – penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia
berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu
mengajarkan Al – Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”.
Konsep at – Tarbiyah menurut ayat di atas mencakup pengembangan, pemeliharaan,
penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan,
penyempurnaan dan perasaan memiliki terhadap peserta didik. Ayat tersebut
menjelaskan bahwa seorang Rasul yang baik pasti mengajarkan kepada ummatnya
untuk menyembah kepada Allah bukan kepada dirinya sendiri. Inilah yang menjadi
landasan kurikulum pendidikan Islam dalam menjalankan program pendidikan.
Karena pendidikan yang baik idalah yang membawa kebaikan tidak hanya di dunia
tapi juga di akhirat kelak. Selain itu, ayat di atas dapat disimpulkan sebagai sebuah
proses menumbuh kembangkan suatu kebaikan berupa tingkah laku atau sikap pada
pribadi seseorang melalui proses pengajaran baik dalam segi jasmani maupun rohani
dengan tujuan mendapatkan keridhaan Allah SWT bukan kerusakan atau sesuatu yang
mendatangkan kebathilan yang orientasinya untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia
dan di akhirat.
Kurikulum pendidikan Islam pada umumnya merupakan pencerminan Islami
yang dihasilkan berdasarkan pedoman hidup ummat Islam, yaitu al – Quran dan al -
Hadits yang ditransformasikan pada peserta didik dalam seluruh aktivitas dan
kegiatan pendidikan dalam prakteknya. Kurikulum pendidikan Islam bertujuan
menanamkan kepercayaan dalam pemikiran genarasi muda, penguatan tauhid,
peningkatan kualitas akhlak serta untuk memperoleh pengetahuan secara
berkelanjutan.
Kurikulum pendidikan Islam tentu mempunyai karakteristik tersendiri yang
membedakan antara kurikulum pendidikan umum dengan kurikulum pendidikan
Islam. Berikut adalah beberapa karakteristik pendidikan Islam:
i) Mementingkan tujuan agama dan akhlak dalam berbagai hal seperti tujuan dan
kandungan, kaidah, alat dan tekniknya
ii) Memperluas kandungan hingga mencakup perhatian, pengembangan serta
bimbingan terhadap segala aspek pribadi peserta didik dari segi intelektual,
psikologi, sosial, dan spiritual
iii) Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta
kegiatan pengajaran
iv) Menekankan konsep menyeluruh dan keseimbagan pada kandungannya yang tidak
hanya terbatas pada ilmu - ilmu teoritis, baik yang bersifat aqli maupun naqli,
tetapi juga meliputi aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, teknik, bahasa
asing dll
v) Keterkaitan antara kurikulum pendidikan Islam dengan minat, kemampuan,
keperluan, dan perbedaan individual antar siswa. Kurikulum pendidikan islam
juga memiliki keserasian dengan kesesuaian perubahan zaman.

3. Komponen Kurikulum Pendidikan


1. Tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan meliputi: tujuan akhir, tujuan umum, tujuan khusus dan tujuan sementara.
Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) seorang pendidik harus pula
dapat merumuskan kompetensi yang ingin dicapai, yaitu: kompetensi lulusan,
kompetensi lintas kurikulum, kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar.
Setiap tujuan tersebut minimal ada tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dalam pendidikan Islam, domain afektif lebih utama dari yang
lainnya.
2. Isi Kurikulum
Berupa materi pembelajaran yang diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Materi tersebut disusun ke dalam silabus, dan dalam
mengaplikasikannya dicantumkan pula dalam satuan pembelajaran dan
perencanaan pembelajaran.
3. Media (Sarana dan Prasarana)
Media sebagai sarana perantara dalam pembelajaran untuk menjabarkan isi
kurikulum agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Media tersebut berupa
benda (materiil) dan bukan benda (non-materiil).
4. Strategi
Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta teknik mengajar yang
digunakan. Dalam strategi termasuk juga komponen penunjang lainnya seperti:
sistem administrasi, pelayanan BK, remedial, pengayaan, dan senbagainya.
5. Proses Pembelajaran
Komponen ini sangat penting, sebab diharapkan melalui proses pembelajaran akan
terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta didik sebagai indiator
keberhasilan pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran
dituntut sarana pembelajaran yang kondusif, sehingga memungkinkan dan
mendorong kreativitas peserta didik.
6. Evaluasi
Dengan evaluasi (penilaian) dapat diketahui cara pencapaian tujuan.

DAFTAR RUJUKAN
Al – Quranul Karim
Arifin, Zainal. 2011. Konsep & Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Uhbiyati, Nur. 2005. Ilmu Pengetahuan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Ramayulis. 2008. Ilmu Pengetahuan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Dzakir, Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2006

Anda mungkin juga menyukai