REPUBLIK INDONESIA
1
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dengan sinergi dan dukungan dari segenap pemangku kepentingan, patut kita syukuri tingkat inklusi keuangan di Indonesia mengalami peningkatan dari sisi kepemilikan akun, 65,4%
penduduk dewasa tercatat telah memiliki akun pada lembaga keuangan formal dan dari sisi penggunaan produk dan layanan keuangan formal, tercatat 83,6% masyarakat telah
mengakses produk dan layanan keuangan formal. Capaian ini juga diikuti dengan kemajuan tingkat inklusi keuangan pada berbagai kelompok berdasarkan demografi, geografi, maupun
tingkat pendapatan.
Sejalan dengan tren positif inklusi keuangan, keuangan digital yang tumbuh signifikan memiliki peranan dalam pemulihan ekonomi nasional karena membantu masyarakat beralih dari
transaksi keuangan berbasis tunai ke transaksi dengan platform digital yang lebih aman, murah dan cepat serta memperluas akses ke beragam produk dan layanan keuangan. Dalam
beberapa tahun terakhir, pengguna uang elektronik terus tumbuh secara eksponensial dan menjadi 2 kali lipat pada tahun 2021 serta berkontribusi besar terhadap akses keuangan yang
meningkat 11,7 poin persen. Melalui berbagai program yang mendukung peningkatan kualitas dan akses layanan keuangan, diharapkan target tingkat keuangan inklusif sebesar 90%
pada tahun 2024 dapat terwujud.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan survei ini, terutama Bank Indonesia, Lembaga Demografi Universitas Indonesia, dan RISE
Indonesia. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Menteri/Kepala Lembaga anggota DNKI atas sinergi yang erat sehingga perluasan akses keuangan dapat dinikmati seluruh
masyarakat.
Akhir kata, semoga Laporan Hasil Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi salah satu rujukan utama yang berkualitas bagi pemangku
kebijakan dan pemangku kepentingan terkait untuk menyusun langkah sinergis dan kolaboratif dalam rangka mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia sebagai bagian dari upaya
pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan ridho-Nya,
pelaksanaan Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 telah dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud
koordinasi, sinergi, dan kontribusi nyata Bank Indonesia bersama Kementerian/Lembaga terkait dalam wadah Dewan Nasional
Keuangan Inklusif (DNKI).
Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 diselenggarakan atas kerja sama Bank Indonesia dengan Sekretariat DNKI pada November
hingga Desember 2021 mencakup pengukuran tingkat penggunaan berbagai produk dan layanan keuangan formal oleh penduduk
dewasa Indonesia. Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 merupakan kelanjutan dari Financial Inclusion Insight Indonesia 2020.
Survei ini dilakukan di 34 provinsi, dengan total sampel sebanyak 7.500 responden dan response rate sebesar 99,7%. Hasil survei
menunjukkan indeks keuangan inklusif telah mencapai 83,6%, mendekati target pemerintah sebesar 90% di tahun 2024. Hal ini
mencerminkan bahwa seluruh indikator kunci kesiapan masyarakat menuju inklusi keuangan terus meningkat.
Upaya Bank Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan dilakukan dari sisi supply dan demand. Dari sisi supply, Bank Indonesia
menyiapkan infrastruktur sistem pembayaran ritel berbasis digital yaitu BI-FAST dan QRIS yang beroperasi 24/7 serta menerbitkan
ketentuan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM). Sementara di sisi demand dilakukan pengembangan UMKM
berdasarkan tiga pilar yaitu korporatisasi, capacity building, dan perluasan akses layanan keuangan, dengan mendorong on-boarding
UMKM menuju UMKM Digital dan UMKM Ekspor.
Percepatan digitalisasi pasca pandemi COVID-19 menjadi game changer dalam pemulihan ekonomi melalui peningkatan akses keuangan serta ekonomi. Kondisi ini
menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong agenda transformasi digital dalam upaya mencapai inklusi keuangan serta inklusi ekonomi.
Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung kelancaran pelaksanaan Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021. Besar
harapan kami hasil survei ini dapat menjadi alat evaluasi dan pemacu kita untuk menuju inklusi ekonomi yang berkelanjutan. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan melindungi setiap langkah kita untuk berkarya dan memajukan perekonomian Indonesia.
3
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
Metode Survei dan Karakteristik Responden 7
Masyarakat Unbanked 61
Program Bantuan dan Jaminan Sosial untuk Memperluas Akses Keuangan Formal 69
4
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1 Secara umum tingkat inklusi keuangan di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan. Dari sisi kepemilikan akun, 65,4% penduduk dewasa
tercatat memiliki akun pada lembaga keuangan formal atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,7 persen poin dibanding tahun sebelumnya.
Dari sisi penggunaan produk dan layanan keuangan formal, tercatat 83,6% masyarakat telah mengakses produk dan layanan keuangan
formal.
2 Walaupun telah terjadi perbaikan kondisi inklusi keuangan di antara kelompok masyarakat yang cukup substansial, namun kesenjangan tingkat
inklusi antar kelompok masih terjadi. Kesenjangan kepemilikan akun antara perkotaan dan perdesaan masih cukup tinggi sebesar 20,8 persen
poin. Kepemilikan akun diperkotaan sebesar 74,8% dibandingkan di perdesaan yang baru mencapai 54,0%. Sementara penggunaan produk
dan layanan keuangan formal penduduk perkotaan mencapai 89,1%, lebih tinggi dibandingkan perdesaan yang sebesar 77,0%.
3 Tingkat kepemilikan akun dan penggunaan layanan keuangan formal di Pulau Jawa dan luar Jawa hampir setara. Tingkat kepemilikan akun di
pulau Jawa sebesar 67,0%, sementara luar Jawa sebesar 63,3%. Tingkat penggunaan produk dan layanan keuangan formal di pulau Jawa
lebih tinggi 3,1 persen poin yaitu 85,0% dibandingkan luar Jawa yang sebesar 81,9%.
4 Kelompok perempuan memiliki tingkat kepemilikan akun lebih tinggi sebesar 67,7% dibandingkan laki-laki sebesar 63,0%. Namun kelompok
perempuan yang menggunakan produk dan layanan keuangan formal sebesar 82,6% lebih rendah dibanding laki-laki yang sebesar 84,7%.
5 Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna uang elektronik terus tumbuh secara eksponensial menjadi dua kali lipat sebesar 23,4% serta
berkontribusi besar terhadap akses keuangan yang meningkat 11,7 persen poin. Sebanyak 68,4% pengguna uang elektronik berbasis kartu
memanfaatkan untuk membayar tagihan dan 34,7% untuk pembelian. Sementara uang elektronik berbasis server lebih banyak digunakan untuk
membeli barang (68,2%), mengirim/menerima uang (33,2%), dan membayar tagihan (31,1%), serta lebih populer di kalangan kelompok usia 18-
25 tahun dan tinggal di perkotaan.
6 9 dari 10 pemilik UMKM sudah terinklusi dari sisi kepemilikan akun dan penggunaan produk dan layanan keuangan formal. Namun demikian,
hampir dua pertiga pemilik UMKM belum memanfaatkan pembiayaan dari lembaga keuangan formal, dan sekitar 5,3% masih mengakses
sumber pembiayaan informal.
5
5
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7 Adopsi teknologi keuangan digital terutama didorong oleh pandemi Covid-19 serta komposisi demografi dimana proporsi kelompok usia
muda cukup besar menjadi pendorong utama bagi peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi
keuangan digital telah meningkatkan akses masyarakat kepada produk dan layanan keuangan formal terutama penggunaan uang
elektronik. Program bantuan dan perlindungan sosial pemerintah dalam bentuk non tunai juga berkontribusi terhadap peningkatan
kepemilikan akun kepada masyarakat berpendapatan rendah.
8 Dampak dari pemulihan ekonomi tercermin dari semakin meningkatnya intensitas akses masyarakat terhadap produk dan layanan
keuangan formal, walaupun tidak terdapat kenaikan nilai nominal transaksinya. Masyarakat juga semakin sering memanfaatkan platform
jual beli online melalui marketplace (43,3%) dan sosial media (26,2%). Namun cara pembayaran yang dilakukan masih didominasi melalui
Cash-on-Delivery/COD (35,5%) dibanding melalui uang elektronik (11,8%) maupun rekening bank (12,6%).
9 Akses pada lembaga keuangan bank dan nonbank terus meningkat seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Layanan bank
masih merupakan lembaga penyedia jasa keuangan yang dominan dan penggunaannya meningkat 7,2 poin persen. Namun demikian,
sekitar 7 dari 10 masyarakat masih memanfaatkan lembaga keuangan informal walaupun sebagian telah memiliki akun pada lembaga
keuangan formal.
10 Titik akses layanan keuangan semakin menjangkau masyarakat, terlihat dari semakin dekat dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
masyarakat untuk mengakses titik akses layanan kantor cabang bank, ATM, kantor pos dan pegadaian. Secara umum jarak dan waktu
yang dibutuhkan masyarakat untuk mengakses titik layanan keuangan tersebut yaitu 1-5 KM dan 5-15 menit.
11 Penggunaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah tercatat mengalami peningkatan dan didominasi oleh kelompok
masyarakat yang tinggal di perkotaan dan yang tinggal di luar Pulau Jawa. Penggunaan produk bank syariah mengalami peningkatan dari
6,9% menjadi 7,8%. Kenaikan ini diikuti pula dengan meningkatnya penggunaan lembaga keuangan mikro syariah/LKMS baik untuk
tabungan dan pembiayaan.
6
6
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
METODOLOGI
1. Survei FFI gelombang 6 tahun 2021 ini menggunakan metode Multistage Random Sampling. Survei dilakukan di 34 Provinsi.
2. Kerangka sampel menggunakan data Potensi Desa (Podes) 2018 yang memuat informasi terstruktur hingga tingkat desa.
3. Target sample: Penduduk usia 15 tahun ke atas anggota rumah tangga, dengan total sample (n) = 7.500 (dengan response rate
99,6%).
4. Prosedur Multistage Random Sampling:
a. Di setiap provinsi dipilih 2–14 kab/kota, dengan metode Proportional Probability to Size (PPS). Provinsi dengan jumlah penduduk
besar akan memiliki sample besar.
b. Di setiap kabupaten terpilih diambil 3 kecamatan.
c. Di setiap kecamatan diambil 2 desa.
d. Di setiap desa, dipilih 10 rumah tangga secara secara systematic random dari satuan lingkungan setempat (RT) terpilih.
5. Hasil survei dilakukan pembobotan untuk menggambarkan kondisi populasi seluruh Indonesia.
6. Proses perhitungan bobot menyesuaikan proporsi sampel di tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan desa.
7. Setelah bobot wilayah diperoleh kemudian dikontrol dengan karakteristik jenis kelamin dan umur.
8. Pelaksanaan pengumpulan data dimulai dari 29 November hingga 24 Desember 2021.
A Kelurahan/Desa A
A Kecamatan A
A Kabupaten/Kota A
B Kelurahan/Desa B
B Kecamatan B
A PROVINSI
C Kecamatan C A 1 RT = 10 Rumah Tangga
B Kabupaten/Kota A
B 1 RT = 10 Rumah Tangga
D Kecamatan D 8
8
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
50,3 49,8 49,7 50,2 2020 Menurut jenis kelamin, tahun 2021 sebanyak 49,8%
2021 responden merupakan laki-laki dan sisanya
perempuan, hampir sama dengan tahun 2020.
LAKI-LAKI PEREMPUAN
56,9 54,8
43,1 45,2 2020 Menurut tempat tinggal, tahun 2021 sebanyak 54,8%
2021 tinggal di perkotaan, proporsinya lebih rendah dari
2020 dan 45,2% tinggal di daerah perdesaan,
PERKOTAAN PERDESAAN
proporsinya lebih tinggi dari 2020.
29,9 2020
24,1
21,1
18,1 2021
6,6
Struktur usia responden didominasi oleh usia 36
6,1 16,8 20,3 29,9 26,8
tahun ke atas dengan persentase lebih dari 50% baik
15-17 18-25 26-35 36-50 51+ pada tahun 2020 maupun 2021.
dalam Persen 9
9
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Karakteristik Sosio-Ekonomi n %
Pendidikan
Tingkat pendidikan didominasi oleh responden Tidak/blm tamat SD 634 8,5
berpendidkan SLTA ke atas (termasuk diploma dan SD sederajat 1.456 19,4
universitas mencapai (52%). SMP sederajat 1.489 19,9
SLTA sederajat 2.852 38,0
Masih ada sekitar sepertiga responden (28%) Diploma/Univ 1.059 14,1
berpendidikan SD ke bawah. Sekolah informal lainnya 10 0,1
Total 7.500 100
Kegiatan Utama
Berdasarkan kegiatan utama 12 bulan terakhir, Bekerja 4.511 60,1
sebagian besar (60%) responden ‘bekerja’, sisanya Mengurus rumah tangga 1.724 23,0
masuk dalam bukan angkatan kerja (mengurus rumah
Sekolah 753 10,0
tangga, sekolah, pensiunan).
Pensiunan 213 2,8
Lainnya 298 4,0
Total 7.500 100,0
10
10
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
11
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
IKHTISAR
INKLUSI
KEUANGAN
12
12
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
81,4 83,6
78,8
70,3 70,0 69,6
65,4
61,7
55,7
Kepemilikan akun Penggunaan Produk atau Layanan Jasa Keuangan Penggunaan Produk atau Layanan Jasa Keuangan
Formal tidak termasuk BPJS Formal termasuk BPJS
2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
13
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
13
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
85,0 81,9
89,1
74,8 77,0 67,0
63,3
54,0
Kepemilikan Akun Penggunaan Produk dan Layanan Keuangan Kepemilikan Akun Penggunaan Produk dan Layanan Keuangan
Formal termasuk BPJS Formal termasuk BPJS
14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
86,3
74,9
Berdasarkan Status 71,0
Ekonomi 46,9
Berpendapatan Rendah (n=1750)
Berpendapatan Menengah ke Atas (n=5750)
Dalam persen 15
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
15
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
dalam Persen
16
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
16
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
52,8
28,5
13,0
8,9
4,0
Bank Uang Elektronik Basic Saving Account Lembaga Keuangan Mikro Koperasi
Dalam persen
17
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
17
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
41,8
38,4
27
24,1
22,2
2014 (n=6000) 2015 (n=6060) 2016 (n=6060) 2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
(dalam Persen)
18
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
18
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
46,2
37,2
26,5
22,0
15,9 15,2 14,9
13,1 12,8 11,9
10,9 10,6 10,9
8,3
5,9 5,5 5,2 3,9
2,4
0,5 1,7
Bank Uang elektronik Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Basic Saving Account
15-17 Tahun (n=459) 18-25 Tahun (n=1261) 26-35 Tahun (n=1525) 36-50 Tahun (n=2243) 51 Tahun ke atas (n=2021)
Dalam persen
19
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
19
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
56,4
49,2
32,3
24,7
14,8
11,2
8,6 9,3
3,8 4,3
Bank Uang Elektronik Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Basic Saving Account
Laki-laki (n=3739) Perempuan (n=3761)
Dalam persen
20
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
20
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
58,8
33,1 33,2
Bank Uang Elektronik Basic Saving Account Lembaga Keuangan Mikro Koperasi
Berpendapatan rendah (n=1750) Berpendapatan menengah ke atas (n=5750)
Dalam persen
21
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
21
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
59,4
56,3
43,1 43,9
30,7
24,7
22,1 20,5
15,0 15,3 14,8 16,9
11,5 11,4 11,1 11,1 12,2 13,2
10,1
4,5 6,3 6,4 6,8
2,0
Bank Uang Elektronik Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Basic Saving Account
Berusaha Sendiri (n=1427) Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Tidak tetap (n=417) Buruh/ Karyawan/ Pegawai (n=1662)
Pekerja Bebas di Pertanian/non Pertanian (n=910) Pekerja keluarga/tak dibayar (n=4511)
Dalam persen
22
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
22
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
71,6 72,8
57,9
36,7
34,7
27,7 30,0
23,7
15,2 14,2
11,7 10,6 12,4 10,5 11,7
8,7 8,9 8,9
4,0 5,6
Bank Uang Elektronik Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Basic Saving Account
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (n=876) Industri Pengolahan (n=418) Dalam persen
Perdagangan besar, Eceran, Rumah makan dan Hotel (n=1361) Jasa kemasyarakatan, Sos&Perorg (n=1091)
23
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
23
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
45,8
TREN PENGGUNAAN PRODUK BPJS (Ketenagakerjaan dan Kesehatan)
66,9
61,4
DAN LAYANAN LEMBAGA Bank
68,6
•
Pergadaian
12,7
Produk dan layanan Bank, BPJS, Uang
6,8
Elektronik, merupakan produk dan layanan yang Asuransi (Tidak Termasuk BPJS
Kesehatan) 11,7
paling umum digunakan.
20,5
•
Multifinance
8,6
Selanjutnya, penggunaan produk dan layanan
Dana Investasi, Pensiun, PT. Pos, serta uang Pensiun (Tidak Termasuk BPJS
Ketenagakerjaan)
2,0
6,0
elektronik mengalami peningkatan lebih dari dua
0,4
kali lipat. Dana Investasi
2,4
0,3 Dalam persen
Pinjaman Online
1,1
24
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
53,9
TREN AKSES PADA PRODUK Tabungan/Deposito/Giro
75,0
2,7
Uang Elektronik*
39,8
• Penggunaan seluruh produk dan
layanan perbankan mengalami Pinjaman dengan Agunan
7,8
1,2
Pinjaman tanpa Agunan
2,7
25
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
48,0
32,8
15,7 19,0
Basic Saving Account/BSA Internet Banking/Mobile Banking Pinjaman dari bank Uang Elektronik Kartu ATM/debit/kredit Tabungan/Deposito/Giro Bank
78,4
62,6 66,2
57,8
15,9
Topup di bank Pembayaran melalui fasilitas bank Penyetoran uang/dana Penarikan uang/dana Transfer melalui bank umum dan BPR
Dalam persen
26
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
26
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
44,1 44,8
43,9
39,4
27
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Tabungan Kartu ATM/Debit/Kredit Pinjaman Internet/Mobile/SMS Uang Elektronik Basic Saving Account
Banking
Jawa (n=4120) Luar Jawa (n=3380)
76,7
66,1
58,9 56,5 54,9
Tabungan Kartu ATM/Debit/Kredit Pinjaman Internet/Mobile/SMS Uang Elektronik Basic Saving Account
Banking
Perkotaan (n=4109) Pedesaan (n=3391)
Dalam persen 28
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
28
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
55,4 57,9
48,5 45,0 47,0
42,4
38,1
28,8
11,3 11,7
29
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
50,1
KEPENDUDUKAN
KELOMPOK UMUR
22,3
51 Tahun keatas
26,5
• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki 36-50 Tahun
31,8
Dalam persen
30
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
30
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Laki-laki (n=3739) Perempuan (n=3761) 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun keatas
(n=459) (n=1260) (n=1524) (n=2243) (n=2012)
Tabungan Kartu ATM/debit/kredit Pinjaman
Tabungan Kartu ATM/debit/kredit Pinjaman
Internet/mobile/SMS banking Uang elektronik * Basic Saving Account/BSA
Internet/mobile/SMS banking Uang elektronik * Basic Saving Account/BSA
31
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
65,7 67,9
21,5 22 21,4
17,6
13,3 1516,7
9,7 10,9 9
5,2
2,2
Laki-laki (n=3739) Perempuan (n=3761) 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun keatas
(n=459) (n=1260) (n=1524) (n=2243) (n=2012)
Transfer Penarikan Penyetoran Pembayaran Top-up
dalam Persen
Transfer Penarikan Penyetoran Pembayaran Top-up
*uang elektronik termasuk produk nonbank 32
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
32
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
74,0
63,2
57,2
51,0 49,6
32,7
25,3
21,3 21,1
14,7 14,3
5,4
Dalam persen
*uang elektronik termasuk produk nonbank
33
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
33
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
62,7
53,6
49,8
39,7
36,1
28,8
25,2
15,2 14,0
3,3
34
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
35
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
35
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
dalam Persen
36
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
36
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
36,7
22,9
Jawa (n=4120) Luar Jawa Perkotaan Perdesaan 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun ke Laki-laki Perempuan
(n=3380) (n=4109) (n=3391) (n=459) (n=1261) (n=1525) (n=2243) atas (n=2021) (n=3739) (n=3761)
GEOGRAFIS WILAYAH KELOMPOK USIA JENIS KELAMIN
37
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
37
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Uang Elektronik (Termasuk Pospay) Simpanan Pegadaian Asuransi Pinjaman Dana Pensiun
Dalam persen
LAYANAN NONBANK (n=1056)
62,3
45,5
13,9
9,7 9,5 7,5 6,6
Pembayaran Tagihan/Asuransi Transfer melalui Pos Membeli atau Menjual Pengisian / Top-up Membeli, Menjual, dan Menerima Membeli atau Menjual Obligasi Membeli atau Menjual SRI
melalui PT Pos Saham/Menerima Dividen dari Uang Elektronik Dividen dari Reksadana (ORI) (termasuk Syariah)
Saham
n=7500 Dalam persen
38
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
38
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pospay Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun Pospay Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Layanan NonBank berdasarkan kota-desa dan Jawa-Luar Jawa
12,5
9,2 8,2 8,0
6,8 5,9 4,3 4,5
0,5 1,6 0,2 2,4 2,5 2,0 2,2 3,3 1,9 0,4 0,3 0,0
39
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
55,2
50,4 49,6
44,8
34,5 31,0
22,8 20,5 22,8 24,9
20,4
13,5 15,5 15,3
3,0 0,5
laki-laki Perempuan 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun ke Berpendapatan Berpendapatan
atas rendah menengah ke
atas
Produk Non Bank (n=3499) Layanan Non Bank (n=1056)
Dalam persen
40
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
40
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pospay Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun Pospay Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Layanan NonBank Berdasarkan Jenis Kelamin Layanan NonBank Berdasarkan Garis Kemiskinan
10,3 10,3
7,2 7,3 5,6 6,8
3,9 5,2
1,7 1,6 1,2 0,1 1,3 1,0 2,5 0,9 1,9 1,4 0,5 1,3 0,1 0,7 0,2 1,6 0,0 1,4 0,0 1,7
dalam Persen
41
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
41
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
15 s.d. 17 Th (n=459) 17 s.d. 25 Th (n=1261) 26 s.d. 35 Th (n=1525) 36 s.d. 50 Th (n=2243) 51+ Th (n=2012)
Pospay Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun Dalam persen
15 s.d. 17 Th (n=459) 17 s.d. 25 Th (n=1261) 26 s.d. 35 Th (n=1525) 36 s.d. 50 Th (n=2243) 51+ Th (n=2012)
Pembayaran Tagihan/Angsuran melalui Pos Transfer melalui Pos
Pengisian Ulang/Top up uang elektronik Membeli/Menjual Saham atau Menerima dividen dari Saham
Membeli/Menjual Obligasi misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Membeli/Menjual Sukuk Ritel Indonesia/Obligasi Syariah Ritel Indonesia (SRI)
Membeli, Menjual, atau Menerima Dividen dari Reksa Dana dari Perusahaan Manajer Investasi/Manajemen Aset Dalam Persen
42
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
42
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
8,7
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
LAYANAN NONBANK Industri pengolahan
7,5
6,9
6,5
BERDASARKAN KEGIATAN Perdagangan besar, Eceran, Rumah makan dan
Hotel
19,7
18,5
EKONOMI Jasa kemasyarakatan, Sos&Perorg
18,9
22,3
Dalam persen
43
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
43
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Berusaha Sendiri (n=1427) Berusaha dibantu buruh Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja bebas di Pekerja keluarga/tak dibayar
dibayar/tidak dibayar(n=417) (n=1662) pertanian/nonpertanian (n=910) (n=96)
Pospay Simpanan Pinjaman (LKM dan Koperasi) Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Akses terhadap layanan NonBank berdasarkan status pekerjaan dalam persen
29,1
15,1 11,8 9,3 15,814,9
10,1 6,3 4,2 2,1 2,1
5,3 1,3 1,0 2,1 4,1 2,1 2,1 2,1 3,1 4,5 3,1 2,8 3,1 2,6 2,2 1,3 1,0 1,3 1,0 2,1 1,0
0,4 0,4 0,6
Berusaha Sendiri (n=1427) Berusaha dibantu buruh Buruh/Karyawan/Pegawai (n=1662) Pekerja bebas di Pekerja keluarga/tak dibayar (n=96)
dibayar/tidak dibayar(n=417) pertanian/nonpertanian (n=910)
Pembayaran Tagihan/Angsuran melalui Pos Transfer melalui Pos
Pengisian Ulang/Top up uang elektronik Membeli/Menjual Saham atau Menerima dividen dari Saham
Membeli/Menjual Obligasi misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Membeli/Menjual Sukuk Ritel Indonesia/Obligasi Syariah Ritel Indonesia (SRI)
Membeli, Menjual, atau Menerima Dividen dari Reksa Dana dari Perusahaan Manajer Investasi/Manajemen Aset dalam Persen
44
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
44
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pertanian, Kehutanan, Perikanan (n=876) Industri Pengolahan (n=418) Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Jasa Kemasyarakatan (n=1091)
Makan dan Hotel (n=1361) dalam Persen
Pospay Simpanan Pinjaman (LKM dan Koperasi) Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Akses terhadap layanan NonBank berdasarkan status pekerjaan
15,9
Pertanian, Kehutanan, Perikanan (n=876) Industri Pengolahan (n=418) Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan Jasa Kemasyarakatan (n=1091)
dan Hotel (n=1361)
Pembayaran Tagihan/Angsuran melalui Pos Transfer melalui Pos
Pengisian Ulang/Top up uang elektronik Membeli/Menjual Saham atau Menerima dividen dari Saham
Membeli/Menjual Obligasi misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Membeli/Menjual Sukuk Ritel Indonesia/Obligasi Syariah Ritel Indonesia (SRI) dalam Persen
Membeli, Menjual, atau Menerima Dividen dari Reksa Dana dari Perusahaan Manajer Investasi/Manajemen Aset 45
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
45
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TITIK
AKSES
JANGKAUAN
46
46
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
47
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dalam persen
48
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
48
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INKLUSI
KEUANGAN
DIGITAL
49
49
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dalam persen
11,7
4,7
0,4 0,9
0,1
2014 (n=6000) 2015 (n=6060) 2016 (n=6060) 2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n-7500)
50
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
50
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
42,9
33,5
25,6
21,1
14,4 12,6
8,7 10,2 9,8
5,9 5,6 3,1
1
Counter ATM Internet/Mobile Agen Bank Teller di Bank Driver Lainnya Counter ATM Internet/Mobile Teller di Bank Agen Bank Stasiun/Tol Lainnya
Banking Banking
51
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
34,7
Pembayaran Tagihan (tol, parkir, listrik, Pembelian (kebutuhan sehari-hari seperti Tarikan Tunai Transportasi (Bus, KRL, Tol, dll) Lainnya
telepon, dll) minuman, makanan, dll)
Dalam Persen
31,1 33,2
25,1
52
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
30,3
14,7
5,6 4,7
1,2
53
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
34,2
31,1
25,4 27,2
22,7 24,8
22
14,5 16,1 16,2 15,9 14,1 12,7 10,6 11 12,2
7,9 5,9 6,1
1,4 1,1
15 s.d. 17 Th 18 s.d. 25 Th 26 s.d. 35 Th 36 s.d. 50 Th 51+ Th (2020 Perkotaan (2020 Pedesaan (2020 Laki-Laki (2020 Perempuan (2020 Berpendapatan Berpendapatan
(2020 n=502, (2020 n=1371, (2020 n=1596, (2020 n=2268, n=1836, 2021 n=4310, 2021 n=3264, 2021 n=3806, 2021 n=3768, 2021 Rendah (2020 Menengah ke
2021 n=459) 2021 n=1261) 2021 n=1525) 2021 n=2243) n=2012) n=4108) n=3391) n=3739) n=3761) n=340, 2021 Atas (2020
n=1750) n=7234, 2021
n=5750)
Berdasarkan Kelompok Usia Berdasarkan Geografis Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan Garis Kemiskinan
Dalam persen 54
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
54
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
23,2 23,3
16,1
13,1
7,8
7,1
55
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
13,3
5,7
56
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
56
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
2015 (n=6060) 2016 (n=6060) 2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
Dalam persen
57
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
57
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
63,8
30,3 29,4 38,5
14,5 17,6 10,1 11,8
2,8 6,2 4,5 3,1 7,5
Paket data (internet) bersama dengan telepon dan SMS (n=5351) Hanya telepon dan SMS (n=872) Tidak tahu (n=17)
Dalam persen
58
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
58
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
* Catatan: Hanya ditanyakan pada responden yang menggunakan HP secara bersama (n=1205) Dalam persen
59
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
59
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
55,6
45,3
Laki-Laki Perempuan Perkotaan Pedesaan Berpendapatan Berpendapatan 15 s.d. 17 Th 18 s.d. 25 Th 26 s.d. 35 Th 36 s.d. 50 Th 51+ Th
Menengah ke Rendah
Atas
2020 2021
Dalam Persen
60
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
60
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
MASYARAKAT
UNBANKED
61
61
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Indikator Kunci Kesiapan Kepemilikan Akun diantara Penduduk yang Tidak Memiliki Akun
87,8 89,7
81,1
65,8
49,8
45,7
Memiliki KTP Memiliki Smartphone Tinggal kurang dari 1 km dan kurang dari 15 menit dari
lembaga keuangan
62
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
62
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
63
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dalam persen
64
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
64
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
26,4
13 17,1
6,2
65
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
11,6
1,4
0,6
66
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
66
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
3,4
67
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
67
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
59,1
Teman, Keluarga, Kerabat, Warung 2,7
22,2
Dalam persen
68
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
68
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
69
69
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Saat ini tidak memiliki tabungan/deposito/giro bank Saat ini memiliki Tabungan/Deposito/Giro Bank
38,1
Ya Tidak
Dalam persen
Bantuan Tunai Bantuan Nontunai
70
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
70
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
29,5
25,4
22,9 22,2
16,2
12,05
10,3
7,91
6,03 6,8
Bantuan Pangan Program Keluarga Harapan BLT / Tunai Pendidikan (Beasiswa, Bantuan Lainnya (Token
Pulau Jawa Luar Pulau Jawa Nontunai/Sembako (PKH) Nontunai Kuota Internet, KIP) Listrik, Bantuan Gempa,
Stimulan)
Menerima Bantuan Sosial
Tidak Menerima Bantuan Sosial Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
Dalam persen
71
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
71
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
48,9
23,8
18,4
9,8
5,4
72
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
72
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Rp
DUKUNGAN KEPADA UMKM
DALAM MENDORONG
PERCEPATAN INKLUSI KEUANGAN
73
73
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
29,9 71,2
40,9
3,4
74
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
30,4
22,7 22,8
8,8 7,8
6,3 5,1
0,3
51+ Th
Luar Jawa
Kalimantan
Sulampua
Sumatera
Pedesaan
15 s.d. 17 Th
18 s.d. 25 Th
26 s.d. 35 Th
36 s.d. 50 Th
Jawa
Jawa
Balinusra
Perempuan
Laki-Laki
Perkotaan
75
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
60,5
50,1
Bank Uang Elektronik Basic Saving LKM Koperasi Bank BPR LKM Koperasi Pers. Asuransi Dana
Account Sekuritas Pensiun
76
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
n=2243
76
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
62,3
37,7
5,3
Tidak memiliki pinjaman Memiliki pinjaman Tidak memiliki pinjaman Memiliki pinjaman
Pinjaman Formal Pinjaman Informal
77
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
77
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
17,4
14,7
9,5
6,3
4,5 4,1
3,5 3,3
2
1,1
Kredit dengan KUR Kredit Mikro Multifinance Kredit tanpa Kredit Kartu Kredit Gadai KPR Sewa
Jaminan Jaminan Kendaraan
78
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
78
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
19,8
14,0
6,0
Pendaftaran dan Kepemilikan NIB Kepemilikan Akun di Bank Penggunaan marketplace dalam Penggunaan Media Sosial dalam
marketing Marketing Produk/Jasa
Dalam persen
79
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
79
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
DAMPAK COVID-19
TERHADAP
KEGIATAN KEUANGAN
80
80
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
15,0 16,4
13,4 12,8 12,8
4,6
1,1 2,1 1,5
ATM Agen Bank Minimarket atau Agen Teller (Counter Bank) PT Pos Indonesia Lainnya
Pembayaran
2020 (n=4435) 2021 (n=5283)
Dalam persen
*Persentase orang dewasa yang menggunakan layanan bank/layanan keuangan secara offline
81
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
81
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
82
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
83
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
JUAL-BELI ONLINE
• Masyarakat lebih senang mencari atau membeli produk dari platform jual-beli online, sedangkan pemilik usaha lebih banyak
menawarkan atau menjual produknya melalui media sosial.
• Diantara masyarakat yang melakukan transaksi jual beli online, sebagian besar masih menggunakan metode Cash on
Delivery (COD) sebagai metode pembayarannya.
Jual Beli Online
43,3
26,2
12,1 15,6
Menawarkan/Menjual Barang/Jasa berbasis Menawarkan/Menjual Barang/Jasa berbasis Mencari/Membeli Barang/Jasa berbasis Mencari/Membeli Barang/Jasa berbasis Media
Marketplace Media Sosial Marketplace Sosial
Transaksi Pembayaran
16,8
7,1 5,9
3,8
0,8 0,7
Melalui Rekening Bank Sendiri Melalui Uang Elektronik Milik Melalui Minimarket atau Agen Melalui Rekening Milik Orang Cash on Delivery (COD) Lainnya
Sendiri Pembayaran Lain
Dalam persen
84
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
84
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
JUAL-BELI ONLINE
• Perempuan sedikit lebih banyak mencari atau membeli produk dari platform jual-beli, namun laki-laki sedikit lebih banyak
menawarkan atau menjual produk di media sosial.
• Penduduk berpendapatan menengah ke atas memiliki keterlibatan yang lebih tinggi terhadap jual beli online baik untuk
memasarkan, membeli ataupun menjual produk.
• Kelompok umur 18-35 tahun paling banyak memanfaatkan platform jual-beli online baik untuk memasarkan, membeli
ataupun menjual produk.
Jual-Beli Online berdasarkan Jenis Kelamin dan Kondisi Ekonomi
Dalam persen 38,1
85
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
16,8 18,2
11,8 10,6
7,1 5,9 5,5 5,9 5,2 7,0
3,8 3,8 1,3 1,2 1,9
0,8 0,7 0,6 0,8 0,6 0,2 0,2 1,1
86
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
Dalam persen
86
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INKLUSI
KEUANGAN
SYARIAH
87
87
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
8,3
Produk Layanan Syariah Apapun* 6,9
7,8
1,3
Bank: Pembiayaan 1,7
2,1
3,2
Bank: Tabungan/Deposito 4,6
1,6
1,6
Keuangan Mikro/LKMS: Pembiayaan 0,9
1,2
2,2
Keuangan Mikro/LKMS: Tabungan/Deposito 0,9
1,6
88
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Perkotaan (n=4109) Perdesaan (n=3391) Dalam persen Jawa (n=4120) Luar Jawa (n=3380)
89
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
89
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
Informasi lebih lanjut:
90
90
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA