Anda di halaman 1dari 74

KERANGKA RISET

SAINS HALAL NASIONAL:


TEKNOLOGI AUTENTIKASI HALAL 4.0
KERANGKA RISET
SAINS HALAL NASIONAL:
TEKNOLOGI AUTENTIKASI HALAL 4.0

Penasehat
Ventje Rahardjo Soedigno

Tim Penulis
Prof. Dr. Irwandi Jaswir
Prof. Dr. Any Guntarti, MSi Apt.

Tim Koordinasi
Dr. Muhammad Quraisy
Dr. Ginanjar Dewandaru
Dr. Sutan Emir Hidayat
Citra Atrina Sari, S.E
Nadiah Hidayati, MM
Dr. Irfan Syauqi Beik
Prof. Dr. Raditya Sukmana

Penerbit
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
Gedung Permata Kuningan Lantai PH
Jalan Kuningan Mulia No. 9C, 12830
No Telpon: 021 – 8068 – 3350
E-mail: humas@kneks.go.id

HAK CIPTA © 2021 Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan


Islam (KNEKS), Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang –
Undang. Dilarang memperbanyak publikasi ini dalam bentuk
apapun tanpa persetujuan tertulis dari Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Islam (KNEKS).

KNEKS - IAEI 2021 I


Kata Sambutan

II KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan

KNEKS - IAEI 2021 1


Kata Sambutan

Kata Pengantar Menteri Keuangan Selaku Sekretaris


Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
(KNEKS)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang berkat limpahan nikmat dan
rahmatNya, telah hadir di tengah-tengah kita Kerangka Riset Nasional yang diharapkan dapat
menjadi acuan tema riset sektor ekonomi syariah dan sains halal dalam rangka mewujudkan visi
Indonesia sebagai pusat industri halal dunia di tahun 2024.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat,
dan para pengikutnya hingga akhir zaman, tak terkecuali para pegiat ekonomi syariah tanah air
yang bercita-cita luhur di bidang pengembangan ekonomi masyarakat.
Pandemi Covid 19 memberikan dampak signi ikan kepada seluruh elemen kehidupan baik di
sektor publik, swasta, maupun rumah tangga. Pemerintah telah melakukan berbagai ikhtiar dalam
rangka mengurangi dampak negatif pandemi baik dari sisi kesehatan, perlindungan sosial,
maupun untuk mendorong pemulihan ekonomi. Alhamdulillah, kinerja ekonomi Indonesia saat ini
menunjukkan tren pemulihan yang solid dan meningkat. APBN menjadi instrumen yang sangat
penting sebagai counter cyclical untuk memulihkan ekonomi dan mengatasi dampak pandemi,
memulihkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi ketimpangan dan kemiskinan.

Salah satu aspek yang berpotensi mendorong pemulihan ekonomi nasional adalah sektor
ekonomi dan keuangan syariah. Ekonomi dan keuangan syariah dipandang potensial untuk
menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi nasional serta dapatmenjawab berbagai tantangan
perekonomian nasional kita. Keunikan sistem ekonomi syariah seperti kejujuran, keadilan, tolong-
menolong, professional, dan keberpihakan pada kelompok lemah selaras dengan kearifan lokal
masyarakat Indonesia. Kesamaan nilai tersebut dinilai dapat mempermudah implementasi aspek-
aspek ekonomi dan keuangan syariah dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

Potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang besar saat ini sayangnya
belum diimbangi dengan kapasitas produksi yang memadai. Laporan “OIC Economic Outlook 2020:
Trade and Integration Challenges Amid Rising Uncertainties” menyebutkan Indonesia sebagai
negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dengan GDP dan sektor manufaktur terbesar.
Di sektor industri halal, Indonesia merupakan konsumen produk makanan-minuman halal
terbesar di dunia dengan estimasi nilai konsumsi sebesar 114 miliar dolar AS pada tahun 2020.
Namun demikian, kontribusi Indonesia sebagai produsen produk halal dunia masih belum
maksimal. Hal ini tercermin dari nilai ekspor produk halal Indonesia yang saat ini baru berkisar
3,8% dari total pasar halal dunia. Kondisi tersebut juga mencerminkan peluang pengembangan
ekonomi syariah khususnya pada sektor industri halal untuk dapat memberikan kontribusi nilai
tambah yang tinggi bagi perekonomian, memperkuat ketahanan ekonomi, serta mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat halal dunia, Indonesia telah menetapkan
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Gedung Permata Kuningan Lantai PH Jalan Kuningan Mulia No. 9C
Jakarta 12920, Indonesia, Telp. 021-80683350, Fax. 021-80683351

2 KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan

langkah strategis yaitu dengan (i) membangun kawasan- kawasan halal yang terintegrasi dengan
fasilitas logistik halal, (ii) membangun sistem informasi halal termasuk mempercepat proses
penyelesaian serti ikat halal, (iii) meningkatkan kontribusi produsen-produsen produk halal, baik
skala mikro, menengah, dan besar untuk ekspor produk halal ke seluruh dunia (global halal value
chain), dan (iv) mengembangkan riset sains halal dan inovasi produk halal, serta meningkatkan
substitusi bahan non-halal yang berasal dari dalam negeri (non-impor).

Riset dan pengembangan (R&D) memegang peranan penting dalam memajukan dan
meningkatkan daya saing suatu bangsa. Salah satu karakteristik negara maju adalah besarnya
peran penelitian dalam mengembangkan industri di negara tersebut. Semakin tinggi kuantitas
dan kualitas penelitian yang dilakukan di suatu negara, maka semakin banyak dampak positif
yang akan dirasakan oleh negara tersebut. Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah telah
menyusun Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017-2045 guna menyelaraskan kebutuhan
riset jangka panjang yang sejalan dengan arah perencanaan pembangunan nasional terkait ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bidang prioritas yang ditetapkan dalam RIRN 2017-2045 yaitu
pangan-pertanian, energi, kesehatan-obat, transportasi, teknologi informasi, pertahanan, material
maju, kemaritiman, kebencanaan dan sosial-humaniora. Fokus bidang prioritas tersebut tentunya
juga memberikan peluang terbuka bagi pengembangan riset di bidang ekonomi Syariah khususnya
sektor industri halal.

Dalam rangka mewujudkan nilai tambah yang tinggi bagi perekonomian nasional, pengembangan
ekonomi syariah Indonesia perlu didukung oleh riset dan pengembangan (R&D) yang strategis,
kompetitif, tepat guna, berkualitas internasional, dan berdampak besar pada pengembangan
industri serta berbasis pada teknologi terkini. R&D tersebut perlu dilakukan secara simultan pada
sektor industri halal, sektor keuangan syariah, sektor keuangan sosial syariah, serta sektor bisnis
dan kewirausahaan syariah. Sebagai salah satu upaya dalam mendorong kemajuan R&D di
berbagai sektor (termasuk sektor ekonomi syariah), Pemerintah memberikan insentif super tax
deduction yaitu pengurangan penghasilan bruto hingga 300% dari jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Dengan adanya insentif tersebut, diharapkan pihak
lembaga/pusat riset swasta dapat semakin terlibat di dalam usaha pengembangan riset dan inovasi
di Indonesia termasuk pada bidang ekonomi syariah.

Terdapat setidaknya tiga tantangan industri produk halal Indonesia yaitu (1) ketersediaan bahan
baku dan bahan pendukung industri yang terjamin kehalalannya, (2) peningkatan kualitas sistem
autentikasi halal, serta (3) pengembangan ekosistem ekonomi syariah secara umum. Ketiga
tantangan tersebut diharapkan dapat diselesaikan melalui riset-riset yang berorientasi menjawab
kebutuhan industri.

Salah satu tantangan industri manufaktur saat ini, tak terkecuali industri halal, adalah
penggunaan bahan baku dan bahan penolong industri yang masih cukup banyak disuplai melalui
impor. Selain berdampak negatif pada kondisi neraca perdagangan Indonesia, ketergantungan
bahan impor terutama untuk produk makanan, farmasi, dan komestik memiliki risiko terkait halal
assurance-nya. Oleh sebab itu, diperlukan riset-riset terkini yang diarahkan untuk menjawab
tantangan industri terkait penggunaan bahan baku yang halal dan terjangkau pada seluruh titik
kritis di sepanjang lini produksi. Buku Kerangka Riset Sains Halal: Bahan Substitusi Non-Halal
memetakan riset strategis terkait pengembangan bahan baku halal yang dapat diperoleh di dalam
negeri sebagai dorongan terhadap munculnya inovasi bernilai tambah tinggi demi peningkatan
daya saing industri manufaktur Indonesia di pasar global.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Gedung Permata Kuningan Lantai PH Jalan Kuningan Mulia No. 9C
Jakarta 12920, Indonesia, Telp. 021-80683350, Fax. 021-80683351

KNEKS - IAEI 2021 3


Kata Sambutan

Peningkatan daya saing industri tersebut tentu perlu didukung oleh halal assurance system yang
e isien dan dapat diandalkan. Halal assurance system yang diakui pelaku industri global
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pasar global akan kehalalan produk-produk
Indonesia. E isiensi pada aspek ini mutlak diperlukan sehingga halal assurance system tersebut
tidak lagi dipandang sebagai beban, baik dari sisi waktu maupun biaya, tetapi menjadi sistem
pendukung yang meningkatkan nilai tambah suatu produk. Dalam rangka mengatasi tantangan
tersebut, Kerangka Riset Sains Halal: Teknologi Autentikasi Halal 4.0 disusun untuk menjadi
acuan nasional untuk riset bidang teknologi pengujian bahan kritis halal pada sektor
makanan/minuman, farmasi, dan kosmetika.

Pengembangan industri halal juga memerlukan pengembangan ekosistem ekonomi syariah secara
menyeluruh yang antara lain meliputi sektor jasa keuangan syariah, keuangan mikro syariah,
serta keuangan sosial syariah. Terdapat beberapa aspek ekonomi syariah yang dapat dieksplorasi
lebih lanjut antara lain implementasi prinsip risk sharing pada lembaga keuangan syariah,
peningkatan peran keuangan sosial syariah sebagai salah satu instrumen social safety net,
maupun penerapan ekonomi syariah berbasis komunitas/pesantren. Kerangka Riset Terapan
Nasional Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah berperan dalam memetakan topik-topik riset
yang sangat diperlukan para pelaku ekonomi syariah seperti pelaku industri halal, lembaga
keuangan syariah, lembaga ilantropi Islam, dan lembaga keuangan mikro syariah untuk
memberikan nilai tambah bagi aktivitas ekonomi syariah, baik ditinjau secara ekonomis maupun
melalui perspektif maqashid syariah.

Saya menyambut baik disusunnya dokumen Kerangka Riset Nasional Sektor Ekonomi Syariah
dan Sains Halal, yang mencakup: Kerangka Riset Terapan Nasional Ekonomi dan Keuangan
Syariah, Kerangka Riset Sains Halal Nasional: Bahan Substitusi Non-Halal, dan Kerangka
Riset Sains Halal Nasional: Teknologi Autentikasi Halal 4.0, sebagai upaya dalam mendorong
pengembangan riset dan inovasi pada sektor ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia.
Saya berharap ketiga kerangka riset tersebut dapat menjadi acuan atau referensi para peneliti
untuk menghasilkan riset dan inovasi bernilai tambah yang berguna bagi para pemangku
kebijakan dan para pelaku industri di Indonesia.

Sektor ekonomi syariah hari ini menghadapi tantangan multidimensi, baik dari segi literasi,
ketersediaan infrastruktur pendukung, sampai penguasaan ilmu dan teknologi. Belum cukup
banyak masyarakat Indonesia yang memahami prinsip dan cara kerja ideal industri ekonomi
syariah, yang salah satunya tercermin dalam Indeks Literasi Keuangan Syariah. Di sisi
infrastruktur pendukung, contohnya, Indonesia juga belum memiliki kurikulum bidang ekonomi
syariah yang terstandarisasi, yang menyebabkan terjadinya disparitas kompetensi SDM dari
rumpun ilmu yang sama. Di sisi ilmu dan teknologi, riset di Indonesia dianggap belum mampu
menjawab kebutuhan industri, yang ditandai dari minimnya jumlah paten milik peneliti tanah
air.

Oleh sebab itu, Kerangka Riset Nasional ini berusaha untuk lebih memperkuat link and match
antara tema riset dan kebutuhan industri dan masyarakat secara umum. Saya berharap
Kerangka Riset Nasional ini disambut oleh para peneliti dengan mempercepat penelitian
strategis yang bernilai tambah tinggi bagi pelaku industri.

Akhir kata, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti badan penelitian dan
pengembangan (balitbang) lainnya, lembaga/pusat riset dan perguruan tinggi, serta segenap
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Gedung Permata Kuningan Lantai PH Jalan Kuningan Mulia No. 9C
Jakarta 12920, Indonesia, Telp. 021-80683350, Fax. 021-80683351

4 KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan

pelaku usaha/industri agar tetap proaktif dalam melaksanakan kegiatan riset ekonomi syariah
yang unggul, kompetitif, strategis dan bertaraf internasional. Selain itu saya mengharapkan agar
para pemangku kepentingan dapat melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai
aktor/pelaku riset sehingga keluaran hasil-hasil dari riset dan inovasi di sektor ekonomi syariah
khususnya di sektor industri halal dapat benar-benar bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat
luas serta dapat mewujudkan visi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah di tingkat dunia.

Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Sekretaris
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sri Mulyani Indrawati

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah


Gedung Permata Kuningan Lantai PH Jalan Kuningan Mulia No. 9C
Jakarta 12920, Indonesia, Telp. 021-80683350, Fax. 021-80683351

KNEKS - IAEI 2021 5


Kata Sambutan

Syariah yang sangat besar. Dengan sumber daya alam


yang melimpah serta sumber daya manusia (SDM) yang
terus meningkat kuantitas dan kualitasnya, Indonesia
sesungguhnya telah memiliki modal yang besar untuk
menjadi pusat ekonomi Syariah terkemuka dunia.
Indonesia juga merupakan pasar yang sangat
menentukan dalam perdagangan produk halal dunia.
Direktur Ekseku f Indonesia merupakan konsumen produk makanan-
Komite Nasional Ekonomi dan
minuman halal (halal food) terbesar di dunia dengan nilai
Keuangan Syariah (KNEKS)
konsumsi sebesar 114 miliar dolar AS pada tahun 2020.

Dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa Indonesia


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh maka pengembangan aspek Sumber Daya Alam (SDA)
Bismillahirrahmanirrahim dan Sumber Daya Manusia (SDM) saja tidak cukup.
Untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas maju di dunia, diperlukan pengembangan ilmu
rahmat dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai tulang
Dokumen Kerangka Riset Terapan Nasional Ekonomi punggung kemajuan bangsanya. Selain itu juga
dan Keuangan Syariah, Kerangka Riset Sains Halal diperlukan adanya visi pembangunan nasional yang
Nasional: Bahan Substitusi Non-Halal, dan Kerangka berdasarkan pada riset dan pengembangan (research
Riset Sains Halal Nasional: Teknologi Autentikasi Halal and development/R&D). Ekonomi Syariah di Indonesia
4.0. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada perlu didukung oleh pilar riset dan inovasi yang
Nabi Muhammad SAW. strategis, tepat guna, berdampak besar pada
perkembangan dunia industri, berkualitas internasional,
Ekonomi Syariah dewasa ini mengalami perkembangan serta berbasis perkembangan teknologi terkini di
pesat baik dalam tataran global maupun nasional dimana berbagai bidang ekonomi Syariah seperti sektor industri
diprediksi terus tumbuh hingga USD 3,2 triliun pada produk halal, sektor keuangan Syariah, sektor keuangan
tahun 2024, dan menjadi lahan investasi yang potensial sosial Syariah, serta sektor bisnis dan kewirausahaan
bagi para investor. Investasi pada ekonomi Syariah Syariah.
bahkan naik hingga 399 persen pada tahun 2018, dengan
nilai USD 1,2 miliar. Tumbuhnya beberapa institusi Dokumen Kerangka Riset Nasional Sektor Ekonomi
ekonomi dan keuangan Syariah di beberapa negara maju Syariah dan Sains Halal, yang mencakup: Kerangka Riset
dan berkembang menegaskan hal tersebut. Laporan Terapan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah,
State of Global Economic Report 2020/2021 menyatakan Kerangka Riset Sains Halal Nasional: Bahan Substitusi
bahwa ada sekitar lebih dari 1,8 Miliar penduduk Muslim Non-Halal, dan Kerangka Riset Sains Halal Nasional:
yang menjadi konsumen produk halal. Konsumsi produk Teknologi Autentikasi Halal 4.0, merupakan upaya
halal meningkat sebesar 5,2 persen setiap tahunnya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
dengan total pengeluaran konsumen yang mencapai (KNEKS) dalam mendorong pengembangan riset dan
USD 2,2 Triliun US Dollar pada tahun 2019 dan akan inovasi pada sektor ekonomi Syariah dan industri halal
terus berkembang mencapai 3,2 Triliun US Dollar pada di Indonesia. Dokumen Kerangka Riset ini bertujuan
tahun 2024. Angka ini berasal dari konsumsi makanan- untuk menyelaraskan (link and match) antara kegiatan
minuman halal, diikuti oleh, pariwisata ramah Muslim, riset terapan dan inovasi yang dilakukan oleh para
fesyen Muslim, obat-obatan dan kosmetik halal serta peneliti di lembaga/pusat riset dengan kebutuhan para
rekreasi/media. Potensi ini diperkirakan akan terus pemangku kebijakan dan pelaku industri di Indonesia.
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya Lebih lanjut, dokumen kerangka riset ini disusun dalam
pertumbuhan populasi Muslim di tingkat global. rangka penyelarasan tema-tema strategis riset di sektor
ekonomi Syariah yang selaras dengan RIRN 2017-2024
Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan dan PRN 2020-2024. Tema-tema strategis dalam
jumlah populasi penduduk Muslim terbesar di dunia dokumen tersebut mencakup sektor keuangan Syariah,
yaitu sekitar 240 juta jiwa, menyimpan potensi ekonomi industri halal, manajemen/bisnis Syariah,

6 KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan

keuangan Sosial Syariah dan keuangan Mikro Syariah industri halal dan bisnis/manajemen Syariah; keuangan
serta mencakup 13 tema strategis utama, dan 89 sub- Sosial Syariah; keuangan Mikro Syariah.
tema di masing-masing sektor ekonomi Syariah.
Pemetaan tema-tema strategis dalam dokumen Dokumen kerangka riset ini merupakan salah satu usaha
kerangka riset ini merupakan hasil koordinasi dengan 35 KNEKS dalam melibatkan peran serta seluruh pemangku
Kementerian/Lembaga, 17 Pelaku Industri dan 10 kepentingan (stakeholders) dalam hal pengembangan
Asosiasi. Dokumen ini juga memuat daftar spesialisasi riset dan inovasi pada bidang ekonomi Syariah. Dengan
pusat-pusat riset maupun pusat studi bidang ekonomi hadirnya dokumen kerangka riset ini diharapkan dapat
Syariah dan industri produk halal, terdiri dari 12 pusat mendorong terciptanya sinergi dan koordinasi yang kuat
riset di bidang ekonomi, keuangan, dan bisnis Syariah, diantara para peneliti di berbagai lembaga/pusat riset
148 universitas/perguruan tinggi pada sektor ekonomi pada sektor ekonomi dan keuangan Syariah serta sektor
Syariah/keuangan Syariah, industri halal/sains halal, industri halal di Indonesia. Ke depan, dengan semakin
bisnis dan manajemen Syariah, keuangan mikro Syariah, majunya aspek riset dan pengembangan (R&D) pada
keuangan sosial Syariah, hukum ekonomi Syariah dan industri ekonomi Syariah dan industri halal maka
teknologi 4.0, 9 pusat riset di bidang sains halal, 58 diharapkan dapat memperkokoh ketahanan ekonomi
program/pusat studi ekonomi Syariah dan sains halal; nasional serta dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai
serta spesialisasi lebih dari 1084 peneliti yang mencakup pusat ekonomi Syariah terkemuka di dunia.
sektor ekonomi, hukum, dan keuangan Syariah,
Terima Kasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Direktur Eksekutif KNEKS

Ventje Rahardjo

KNEKS - IAEI 2021 7


Kata Sambutan
Daftar Isi

Kata Sambutan...................................................................................................................................................... II
Daftar Isi................................................................................................................................................................. 8
Daftar Gambar....................................................................................................................................................... 10
Daftar Tabel........................................................................................................................................................... 10

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 12


1.1. Latar Belakang....................................................................................................................................... 12
1.2. Pengembangan Industri Produk Halal Indonesia........................................................................ 12
1.3. Perkembangan Riset Bidang Autentikasi Halal............................................................................ 12
1.4. Tujuan Dokumen Kerangka Riset Sains Halal Nasional:Teknologi Autentikasi Halal 4.0.. 14

BAB II METODOLOGI AUTENTIKASI HALAL SECARA KIMIA FISIKA DAN BIOLOGI


MOLEKULER......................................................................................................................................................... 15
2.1. Urgensi Kehalalan Produk Bagi Muslim.................................................................................... 16
2.1.1. Kandungan Asam Lemak...................................................................................................... 17
2.1.2.Kandungan Asam Amino...................................................................................................... 19
2.2. Metode Autentikasi Halal............................................................................................................. 20
2.2.1. Metode Autetikasi Secara Kimia........................................................................................ 21
2.2.1.1 Spektrofotometri Fourier Transform Infrared (FTIR)....................................... 21
2.2.1.2 Kromatografi.............................................................................................................. 23
2.2.1.3 Parameter Pemisahan.............................................................................................. 24
2.2.1.4 Fase Diam.................................................................................................................... 24
2.2.1.5 Fase Gerak.................................................................................................................. 25
2.2.1.6 Pembau Elektronik Sistem (electronic nose)....................................................... 27
2.2.2. Differential Scanning Calorimetry (DSC)........................................................................ 27
2.2.3. Real-time PCR (Polymerase chain reaction)................................................................... 29

BAB III PENGEMBANGAN EKOSISTEM PENGUJIAN PRODUK NON-HALAL BERBASIS


TEKNOLOGI 4.0................................................................................................................................................... 33
3.1. Pendahuluan..................................................................................................................................... 35
3.2. Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia............................................................................ 36
3.3. Masalah Terkait Pemalsuan Produk Makanan dan Kesehatan............................................ 39
3.4. Sejarah Perkembangan Autentikasi Makanan......................................................................... 39
3.5. Penerapan IPTEK Dalam Autentikasi Produk Halal............................................................... 39
3.5.1 Metode Analisis yang digunakan dalam Autentikasi Makanan Halal....................... 39
3.5.1.1. Determinasi Mikroskopis (Mikroanalisis).......................................................... 39
3.5.1.2. Kromatografi Gas (GC).......................................................................................... 40
3.5.1.3. Kromatografi Gas–Spektroskopi Massa (GC–MS).......................................... 40
3.5.1.4. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)........................................ 40
3.5.1.5. Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR)............................................ 41
3.5.1.6. Teknologi Hidung Elektronik (E-Nose)............................................................. 41
3.5.1.7. Kalorimetri Pemindaian Diferensial (DSC)....................................................... 42
3.5.1.8. Tehnik ELISA............................................................................................................ 42
3.5.1.9. Pendekatan Biologi Molekuler - Teknik Polymerase Chain Reaction....... 42
3.6. Metode Analisis menggunakan produk yang tersedia secara komersial untuk
Autentikasi Makanan Halal........................................................................................................... 43

8 KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan
Daftar Isi

3.7. Peran Teknologi 4.0 dalam Pengembangan Ekosistem pengujian Produk Non-Halal........ 44
3.7.1. Big Data, Blockchain, Internet of Things dan Artificial Intelligence................................ 45
3.7.2. Big Data........................................................................................................................................ 45
3.7.3. Blockchain..................................................................................................................................... 46
3.7.4. Manfaat penerapan BlockChain dalam Big Data................................................................. 46
3.7.5. Implementasi Teknologi Blockchain di dalam Big Data Pemantauan Rantai
Pasokan................................................................................................................................................... 47
3.8. Internet of Things (IoT)........................................................................................................................ 48
3.8.1. Block-Chain dan Internet of Things (IoT)............................................................................. 48
3.8.2. Kecerdasan Buatan (AI)............................................................................................................ 48
3.8.3. Block-Chain dan Artificial Intelligence (AI)......................................................................... 49
3.8.4. Penerapan rantai blok dalam Rantai Pasokan Halal.......................................................... 51

BAB IV. PENYELARASAN RISET TERKAIT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGUJIAN CEPAT


BAHAN KRITIS HALAL DI SEKTOR MAKANAN MINUMAN, FARMASI, DAN KOSMETIK........... 53
4.1. Target Penemuan dan Kontribusinya terhadap Pengembangan Ilmu Pengetahuan........... 54
4.2. Produk Halal.......................................................................................................................................... 55
4.3. Industri Makanan-Minuman, Obat-obatan Halal, serta Kosmetik pada Era 4.0.................. 56
4.4. Integrasi Aktor dan Sumber Daya.................................................................................................... 56

BAB V. PENUTUP........................................................................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................... 59

KNEKS - IAEI 2021 9


Kata Sambutan
Daftar Gambar

Gambar 1 Score Plot PCA lemak: ayam, babi, Celeng, kambing dan Sapi dengan
menggunakan komposisi asam lemak sebagai variabel............................................. 22
Gambar 2 Proses Kinetik transesterifikasi pada trigliserida........................................................ 25
Gambar 3 Score Plot PCA Lemak: ayam, babi, celeng, kambing dan sapi dengan
menggunakan komposisi asam lemak sebagai variabel............................................. 26
Gambar 4 Hasil analisis suhu transisi profil kristalisasi dan profil pelelehan berbagai
lemak hewan......................................................................................................................... 22
Gambar 5 Contoh Data Score plot kristalisasi lemak hewan bakso pasaran dari
komponen utama 1 dan 2................................................................................................... 28
Gambar 6 Kurva amplifikasi DNA ayam, babi, celeng, kambing, dan sapi primer
mitokondria CytbAG3A menggunakan real- time PCR.............................................. 29
Gambar 7 Fase amplifikasi pada real- time PCR.............................................................................. 30
Gambar 8 Skema pengikatan SYBR green dan Probe pada DNA beruntai ganda.................... 44
Gambar 9 Diagram ecosystem.............................................................................................................. 47
Gambar 10 Jalur implementasi teknologi block-chain....................................................................
Gambar 11 Teknologi BlockChain dan integrasi IOT untuk rantai pasokan Gohil dan
Thakker.................................................................................................................................. 49
Gambar 12 Teknologi BlockChain dan integrasi AI (kecerdasan buatan) untuk rantai 50
pasokan..................................................................................................................................
Gambar 13 Teknologi Block-chain dalam Rantai Pasokan Makanan Halal................................. 51

Kata Sambutan
Daftar Tabel

Tabel 1 Data Hasil Analisis Asam Lemak Anjing Murni............................................................. 17

Tabel 2 Hasil analisis kadar asam lemak pada: tikus wistar, anjing, babi hutan, babi,
ayam, sapi, dan kambing dengan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa.......... 18

Tabel 3 Komposisi Asam Lemak Babi dan Lemak Sapi............................................................ 18

Tabel 4 Komposisi Asam Amino dalam gelatin di kambing, sapi, dan anjing...................... 19

Tabel 5 Kandungan Asama Amino pada Gelatin dan sapi........................................................ 20

Tabel 6 Penggunaan spektrofotometri inframerah untuk analisis komponen non-


halal dalam produk makanan dan farmasetik.............................................................. 21

Tabel 7 Indikator Global Islamic Economics................................................................................ 33

Tabel 8 Kemajuan Indikator Islamic Economics......................................................................... 34

10 KNEKS - IAEI 2021


I.Pendahuluan
KERANGKA RISET
SAINS HALAL NASIONAL:
TEKNOLOGI AUTENTIKASI
HALAL 4.0
I.Kata
Pendahuluan
Sambutan

1.1 Latar Belakang halal termasuk mempercepat proses penyelesaian


sertifikat halal; dan (iv) meningkatkan konstribusi

S
ektor industri halal memiliki potensi yang sangat produsen-produsen produk halal, baik skala mikro,
besar sebagai alternatif penggerak pertumbuhan menengah, dan besar untuk ekspor produk halal ke
ekonomi dunia. Permintaan konsumen dunia seluruh dunia.
terhadap industri halal pun meningkat setiap tahunnya.
Data dari the State of Global Islamic Economy Report 1.2. Pengembangan Industri Produk Halal
2020/2021 menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen Indonesia
Muslim untuk makanan-minuman halal,
farmasi/kosmetik halal, pariwisata ramah Muslim, dan Strategi nasional pengembangan industri halal Indonesia
gaya hidup halal pada tahun 2019 mencapai angka disusun sebagai salah satu implementasi strategis untuk
sebesar USD 2,02 Triliun. Nilai ini akan terus meningkat mewujudkan visi Industri Halal Indonesia, yakni:
seiring dengan bertambahnya kesadaran (awareness) “Menjadikan industri halal dan ekonomi syariah sebagai
dan komitmen masyarakat dunia terhadap produk halal penopang utama perekonomian nasional serta menjadi
sehingga diperkirakan akan mencapai angka USD 3,2 bagian penting dalam mewujudkan aspirasi bangsa
triliun pada tahun 2024. Pertambahan pengeluaran juga sebagai negara yang berdaulat, mandiri, adil, makmur,
turut terjadi pada konsumsi di sektor obat-obatan dan dan madani”.
kosmetik, dimana diperkirakan akan meningkat hingga Adapun misi industri halal mencakup:
USD 229 miliar pada tahun 2024 (Kettani, 2010). Namun, 1. Mencapai stabilitas perekonomian nasional melalui
dibalik peningkatan nilai ekonomi yang tinggi ini, pasar kemandirian atas pemenuhan konsumsi produk halal
makanan-minuman halal serta obat-obatan dan dari dalam negeri.
kosmetik masih didominasi oleh negara mayoritas bukan 2. Meningkatkan kualitas dan daya saing produk/jasa
Muslim. Sebagai contoh, Australia dan Selandia Baru dari industri halal Indonesia dalam mencapai surplus
yang menguasai pasar daging halal dunia, Brazil yang neraca perdagangan serta meningkatkan
menguasai pasar ayam halal dunia, Korea Selatan yang competitiveness Indonesia dalam perdagangan dunia,
menguasai pasar kosmetik, dan lain-nya. Bahkan, di Asia dan
Tenggara, Thailand yang hanya memiliki 5% populasi 3. Menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam
Muslim telah menjadi negara yang menguasai pangsa pengembangan industri halal dunia dengan assurance
pasar industri halal ini. Negara dengan populasi system yang terpercaya dan inclusif.
minoritas Muslim seperti Jepang dan Cina pun kini juga
ikut serta dalam peneterasi pada pangsa pasar halal Strategi pengembangan industri halal ini dibangun
dunia, dimana pengembangan di sektor pariwisata dengan mempertimbangkan : i) visi dan misi
ramah Muslim menjadi target utama. Negara-negara di pengembangan industri halal Indonesia; ii) kondisi dan
Eropa, khususnya negara-negara di semenanjung Balkan potensi pasar halal Indonesia dan global; dan iii)
yang juga gencar membangun industri pariwisata ramah framework ekosistem industri halal dan analisa
Muslim. kesenjangan di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, telah disusun suatu pendekatan strategi
Dalam rangka memanfaatkan peluang ekonomi yang pengembangan industri halal bernama Halal GRIPS
strategis ini, Indonesia sebagai negara yang memiliki dengan sasaran, tujuan dan inisiatif strategis yang
penduduk Muslim terbesar di dunia telah menetapkan spesifik.
visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen
produk halal dunia. Berbagai inisiatif dilakukan, 1.3. Perkembangan Riset Bidang Autentikasi Halal
mencakup telah disahkannya Undang-Undang Cipta
Kerja (UU Ciptaker) pada tahun 2020 sehingga Makanan-minuman halal, obat-obatan halal, dan
diharapkan akan dapat mempercepat pengembangan kosmetika halal merupakan sektor-sektor dalam industri
industri produk halal di Indonesia. Beberapa langkah halal yang menarik untuk selalu dibahas karena
strategis juga mencakup: (i) mengembangkan riset halal merupakan sektor prioritas yang menjadi pilihan. Saat
dan meningkatkan substitusi impor; (ii) membangun ini produksi pangan telah mendasarkan pada kemajuan
kawasan-kawasan halal yang terintegrasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern (Van der
fasilitas logistik halal; (iii) membangun sistem informasi Spiegel dkk., 2012). Seiring dengan perkembangan ilmu

12 KNEKS - IAEI 2021


I.Kata
Pendahuluan
Sambutan

pengetahuan dan teknologi, produk-produk makanan polymerase chain reaction (Aparicio dkk., 2013; Marina
umumnya sering ditambahkan dengan komponen non- dkk., 2010; Nurjuliana dkk., 2011b).
halal (Schieber, 2008). Sebagian besar item non-halal Produk yang tidak halal adalah suatu produk (makanan-
yang ditemukan di pasar adalah daging babi, lemak babi, minuman, obat-obatan/farmasi, kosmetika dan lain-
gelatin, dan produk-produk berbasis babi (Maryam dkk., lain) yang mengandung komponen-komponen non-halal
2016; Rahmawati dkk., 2016; Sudjadi dkk., 2016). Selain yang dikelompokkan ke dalam 9 kategori, yaitu: (1)
makanan, beberapa item non-halal juga ditemukan bangkai; (2) darah yang mengalir atau yang telah
dalam bahan obat-obatan medis yang dapat terdaftar, membeku; (3) turunan babi seperti daging babi, lemak
yaitu mencakup insulin, heparin, gelatin, protein, babi, serta produk-produk yang berasal dari babi seperti
alkohol. Bahan-bahan ini diperbolehkan untuk gelatin bab, dan sebagainya; (4) hewan yang disembelih
dikonsumsi secara hukum Islam (halal) atau dilarang yang tidak menyebut nama Allah SWT. Hewan yang
dikonsumsi menurut hukum Islam (haram) (Mursyidi, disembelih dengan mengucapkan nama selain Allah SWT
2013; Raraswati et.al., 2013; Qardhawi, Y., 1995). adalah tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi; (5) hewan
yang disembelih sedemikian rupa sehingga mencegah
Isu autentikasi produk halal telah menimbulkan darahnya mengalir keluar secara sempurna dari
kekhawatiran di kalangan konsumen Muslim di berbagai tubuhnya; (6) semua jenis yang memabukkan (intoksikan)
belahan dunia. Hal ini terjadi karena maraknya seperti alkohol dan narkotika; (7) hewan karnivora
pemalsuan komponen/bahan-bahan yang halal dengan (pemakan daging) seperti singa dan harimau; (8) burung
komponen/bahan non-halal (syubhat) dalam produk dengan taring yang ganas seperti burung hantu dan
makanan-minuman, obat-obatan, dan kosmetika yang burung rajawali; serta (9) hewan darat seperti katak dan
konsumsinya telah meluas dan sulit untuk diidentifikasi ular (Che Man dkk., 2010).
dengan mudah oleh orapng awam (Mursyidi, 2013;
Regenstein dkk., 2003). Muslim didorong untuk Diantara kesembilan kategori makanan tersebut,
menyelidiki melalui pengetahuan ilmiah untuk turunan babi merupakan komponen tidak halal yang
melakukan identifikasi komponen non-halal dalam sering ditemui secara luas di pasaran sehingga para
produk makanan. peneliti selalu berusaha keras untuk mengembangkan
metode analisis untuk mendeteksi serta
Lebih lanjut, beberapa metode yang digunakan untuk mengkuantifikasi turunan babi dan intoksikan. Derivat
mengidentifikasi produk yang non-halal, diantaranya babi merupakan hal sangat menarik untuk di bahas
metode kromatografi, metode spektroskopi, metode karena umumnya semua bagian dari tubuh babi dapat
pembau elektronik, metode differential scanning digunakan yaitu mulai dari daging, bulu, tulang, darah,
calorimetry dengan batas deteksi tertentu, dan placenta dll. (Fahham, 2014).

KNEKS - IAEI 2021 13


I.Kata
Pendahuluan
Sambutan

Dalam kasus pemalsuan pada makanan, daging sapi yang Penelitian Dahimi dkk., (2014) tentang aplikasi DSC dan
dicampur dengan daging babi atau bahan daging non- PCA dapat dengan jelas mengelompokkan lemak babi
halal lainnya (misalnya anjing atau tikus) biasanya dari lemak ayam dan sapi bahkan pada dosis rendah <1%.
memiliki motif untuk mengurangi biaya produksi, Dengan demikian kombinasi DSC dan analisis multivariat
sehingga produsen akan memperoleh keuntungan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun
ekonomi yang tinggi (Julaikah, 2013). Penelusuran di kuantitatif.
beberapa database, kebanyakan metode analisis fisika-
kimia dan biologi molekuler digunakan untuk analisis Metode biologi molekuler yang paling banyak dilaporkan
derivat babi. Hal ini mencakup metode kimia seperti untuk analisis derivat babi, terutama melalui analisis
spektroskopi FTIR (Syahariza dkk., 2005), yakni analisis asam deoksinukleat (DNA) adalah metode real-time
lemak babi dalam VCO dengan spektroskopi FTIR polymerase chain reaction (real-time PCR). Teknik
(Lerma-García dkk., 2010). Spektrofotometri FTIR telah analisis ini berdasarkan identifikasi DNA memiliki
banyak dikembangkan untuk analisis derivat babi kelebihan. DNA stabil, bahkan terhadap suhu tinggi,
(Guillén and Cabo, 1997); analisis kualitatif atau tersedia di sebagian besar organisme dan
kuantitatif komponen non-halal dalam berbagai produk memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang
makanan seperti kue dan coklat (Che Man dkk., 2005. tepat (Lockley and Bardsley, 2000; Aida dkk., 2005; Aida
dan Syahariza dkk., 2005); untuk analisis berbagai dkk., 2007). Produk makanan di pasaran yang diduga
minyak nabati (Rohman and Man, 2010b); analisis mengandung daging babi telah dianalisis dengan real-
pemalsuan bakso babi dan sapi (Rohman dkk., 2011c); dan time PCR oleh Rojas dkk., (2011) dan Jonker dkk., (2008).
analisis gelatin babi (Hashim dkk., 2010). Sedangkan
metode electronic nose digunakan untuk senyawa yang Real-time PCR juga digunakan untuk karakteristik
mudah menguap (Che Man dkk., 2005; Mildner- kromosom dalam babi (Sakalar and Abasiyanik, 2013).
Szkudlarz and Jelen, 2010; Nurjuliana dkk., 2011a). Tan and Che Man, (2002) juga telah melaporkan analisis
kualitatif produk beberapa daging termasuk babi dengan
Metode-metode lain yang digunakan untuk analisis PCR. Identifikasi daging babi dalam produk daging
komponen non-halal adalah metode kromatografi gas dengan real-time polymerase chain reaction (Nakyinsige
dengan berbagai variasinya (Rohman and Man, 2012b). dkk., 2012).
Profil asam lemak dalam lemak babi dan lemak hewan
lainnya, yakni sapi, ayam, dan domba telah sukses 1.4 Tujuan Dokumen Kerangka Riset Sains Halal
dianalisis dengan kromatografi gas menggunakan Nasional: Teknologi Autentikasi Halal 4.0
detektor ionisasi nyala (Rohman and Che Man, 2010a).
Studi yang dilakukan oleh Jeenpadiphat and Tungasmita, Dokumen Kerangka Riset Sains Halal Nasional:
(2014) telah menganalisis lemak babi dan lemak sapi Teknologi Autentikasi Halal 4.0 ini disusun dengan
dengan menggunakan enzim lipase pankreatik untuk tujuan untuk menghasilkan dokumen referensi dan
menghasilkan 2-monogliserida. Wettasinghe dkk., (2001) acuan nasional di bidang teknologi pengujian bahan
juga telah menganalisis daging babi, ayam dan sapi kritis halal pada sektor makanan-minuman, obat-
dengan melalui kandungan senyawa alkohol dengan obatan/farmasi, dan kosmetika. Mengingat semakin
kromatografi gas. Sementara Chin dkk., (2009) dan kompleksnya permasalahan terkait kontaminasi bahan-
Mondello dkk., (2004) juga telah menggunakan bahan non-halal pada makanan-minuman, obat-
kromatografi gas dua dimensi yang digabungkan dengan obatan/farmasi, dan kosmetika, serta dengan semakin
time of flight mass spectrometry (TOF-MS) untuk berkembangnya teknologi 4.0, maka urgensi
membedakan asam lemak dalam lemak babi, lemak pengembangan teknologi berbasis 4.0 khususnya
hewani, dan minyak hati ikan cod. industri halal Indonesia perlu untuk dilakukan.
Metode fisika yaitu differential scanning calorimetry
(DSC) digunakan untuk mengetahui profil termal
kristalisasi dan pelelehan lemak. Penggunaan DSC yang
dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat PLS telah
dilaporkan Cerretani dkk., (2011) untuk membuat model
kalibrasi komposisi asam lemak jenuh maupun asam
lemak tidak jenuh dengan 63 sampel minyak (minyak
zaitun, hazelmut, bunga matahari dan kanola).

14 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Auten kasi
Halal Secara Kimia Fisika
dan Biologi Molekuler.
II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

2.1. Urgensi Kehalalan Produk bagi Muslim bagi kesehatan. Produk halal sendiri akan

P
mempengaruhi 5 aspek yaitu hifdzu al-din (melindungi
asar produk halal meningkat secara dramatis, agama), hifdzu al-nafs (memelihara jiwa), hifdzu an-nasl
terutama di negara-negara dengan mayoritas (memelihara keturunan), hifdzu al-mal (melindungi harta
penduduknya adalah Muslim seperti di benda) dan hifdzu al-aql (memelihara akal).
Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Timur Tengah
(Mursyidi, 2013). Seorang Muslim didorong untuk Konsep halal dapat ditinjau dari 3 sudut pandang yakni
memperoleh makanan-minuman, obat-obatan, dan perspektif religi/agama, perspektif bisnis/ekonomi, dan
kosmetika yang halal dengan standar kualitas yang perspektif ilmu pengetahuan. Dari perspektif agama,
tinggi. Bagi seorang Muslim, sudah menjadi Muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk memakan
kewajibannya untuk mengkonsumsi produk yang halal makanan yang halal dan baik (thoyyib), sebagaimana
dan baik (Rohman and Che Man, 2012). Pemalsuan dalam Surah AI-Baqarah ayat 168. Dari sisi ekonomi, jalur
produk daging maupun non-daging menjadi umum perdagangan produk halal di dunia meningkat secara
karena keuntungan yang lebih tinggi dengan tajam. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran
mencampurkan daging halal dengan daging non-halal umat Islam untuk menggunakan produk-produk halal.
(Erwanto dkk., 2014). Kasus pencampuran daging sapi Sementara dari perspektif ilmu pengetahuan, isu-isu
dengan daging babi merupakan hal yang seringkali yang terkait dengan aspek kehalalan suatu produk selalu
terjadi pada proses produksi (Usman, 1997). Kasus menarik untuk diteliti. Apalagi mulai banyak ditemukan
praktek pencampuran bahan non-halal terhadap makanan-minuman yang mengandung bahan-bahan
makanan di kota Surakarta, yaitu adanya campuran non-halal dari binatang haram yang dilarang untuk
daging babi dan ayam serta bakso serta terdapatnya dikonsumsi umat Islam. Para peneliti (researcher)
campuran daging babi pada sosis bermerek dan tidak khususnya peneliti Muslim mulai banyak yang
bermerek yang beredar di pasar tradisional dan memfokuskan pada hal-hal terkait aspek kehalalan yang
supermarket di Yogyakarta sangat menyebabkan oleh peneliti non-Muslim tidak menjadi fokus perhatian.
keresahan di masyarakat (Novianty et.al, 2017; Priyanka
et.al, 2017). Bagi beberapa konsumen baik Muslim mapun Keberadaan derivat babi dalam jumlah banyak tidak
non-Muslim, makanan-minuman serta produk-produk menimbulkan masalah, tetapi jika derivat babi berada
lain yang telah berstatus halal sering dipersepsikan dalam jumlah yang sedikit (low atau trace element) maka
sebagai produk dengan standar kualitas tinggi baik dari diperlukan suatu metode analisis yang peka. Hal ini
aspek kesehatan maupun kebersihan (higenis). disebabkan konsep halal bersifat tiga nol, yakni kadar
Disisi lain prinsip-prinsip dasar hukum Islam atau nol (zero limit), bahaya nol (zero-defect), dan risiko nol
hukum Syariah adalah tetap dan tidak berubah. Namun, (zero risk). Produk yang tidak halal adalah suatu produk
interpretasi dan aplikasi dapat berubah sesuai dengan (makanan, kosmetika, dan farmasi) yang mengandung
dua sumber hukum, yaitu ijma’ (konsensus pendapat komponen-komponen non-halal yang dikelompokkan ke
hukum) dan qiyas (penalaran dengan analogi) sesuai dalam 9 kategori. Diantara ke-9 kelompok non-halal
dengan waktu, tempat, dan keadaan (Regenstein et.al, tersebut, turunan babi merupakan komponen non-halal
2003). Halal dan baik (thoyyib) merupakan dua unsur yang ditemui secara luas di pasaran. Beberapa
yang tidak dapat dipisahkan dalam pangan yang pendekatan digunakan untuk mendeteksi dan
dikonsumsi, dimana halal merupakan pemenuhan dari mengkuantifikasi kandungan turunan babi.
segi Syariah sedangkan baik (thoyyib) dari segi mutu,
kesehatan, gizi, dan serta telah melalui uji organoleptik Analisis kimia memainkan peran penting untuk
(uji indra/sensori). Dalam hal standar penyediaan memverifikasi dan melakukan autentikasi produk halal.
makanan yang baik, berbagai sistem dan peraturan telah Teknik analisis baru harus terus dikembangkan seiring
distandarkan dan diimplementasikan, seperti dengan meningkatnya kompleksitas produk makanan
International Organization for Standardization (ISO) dan minuman (Jaswir, 2009). Bagi umat Muslim, isu
22000, Good Manufacturing Practice (GMP), kehalalan makanan merupakan sesuatu yang seringkali
International Organization for Standardization (ISO) beredar di masyarakat berulang-ulang. Penanganan isu
9001). Selain itu aspek yang tidak kalah penting untuk ini lebih banyak bersifat sesaat atau untuk meredam
diperhatikan yaitu aspek kesehatan lingkungan dan situasi seketika. Padahal, dengan pola konsumsi pangan
aspek kesehatan diri. Bahan pangan haram jika modern yang semakin kompleks dan bervariasi,
dikonsumsi akan memberikan dampak buruk khususnya penyelesaian secara tuntas menjadi amat penting.

16 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam 2.1.1 Kandungan Asam Lemak
menangani isu makanan-minuman halal adalah
ketiadaan metode yang benar-benar valid untuk Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau
menganalisis komponen non-halal dalam bahan pangan . triasilgliserol. Hasil hidrolisis lemak dan minyak berupa
asam karboksilat dan gliserol (Garcia, 2012). Minyak dan
Turunan babi merupakan komponen non-halal yang lemak selain mengandung triasilgliserol sebagai
ditemui secara luas di pasaran, karenanya para peneliti komponen utama, juga mengandung lilin (waxes), terpen,
selalu berusaha keras untuk mengembangkan metode sterol, lipid, dan vitamin larut lemak sebagai komponen
analisis untuk deteksi dan kuantifikasi turunan babi, minor (Lusas et.al., 2012). Lemak dapat dibagi
misalnya celeng. Lebih lanjut, beberapa hewan non-halal berdasarkan komposisi asam lemak yang dikandungnya,
(seperti anjing dan tikus) sering disamarkan seolah-olah yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak hewani
menyerupai daging hewan yang halal. Sementara daging termasuk lemak jenuh dan berbentuk padat pada suhu
yang biasanya dipalsukan adalah daging sapi, ayam, dan kamar dan disebut sebagai lemak, kecuali minyak ikan
kambing. karena mengandung banyak asam lemak tak jenuh
(McKee and McKee, 2003).
Beberapa pendekatan digunakan untuk mendeteksi dan
mengkuantifikasi kandungan turunan babi, anjing, tikus. Perbedaan antara lemak satu dengan yang lainnya
Pendekatan pertama adalah dengan menentukan terdapat pada komponen asam lemak penyusunnya,
perbandingan (rasio) antara beberapa kandungan kimia urutan asam lemak, serta tingkat kejenuhan asam lemak
dan mengasumsikan bahwa rasio ini adalah tetap. (Rohman, 2012c). Asam lemak jenuh dapat dibagi lagi
Pendekatan kedua adalah dengan mencari penanda menjadi tiga golongan, yaitu asam lemak jenuh
(marker) tertentu dalam produk makanan, baik berupa (saturated fatty acid/SFA), asam lemak tak jenuh tunggal
kandungan kimia ataupun komponen morfologi yang (monounsaturated fatty acid/MUFA), dan asam lemak
mampu membuktikan adanya turunan babi dalam tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid/PUFA) (Belitz
makanan. Sementara pendekatan ketiga dilakukan dkk., 2009). Hasil penelitian Guntarti (2018) terkait
dengan melakukan analisis fisika-kimia. Kandungan kandungan lemak anjing dapat dilihat pada Tabel 1.
lemak dan protein pada daging hewan dapat digunakan
sebagai marker dalam deteksi autentikasi halal. Setiap
jenis daging mempunyai ciri kandungan asam lemak dan
proteinnya.

Tabel 1. Data Hasil Analisis Asam Lemak Anjing Murni (Any Guntarti dkk., 2018)

tR % Area ±SD
No SI BM N am a Senyaw a
(m enit) (n=3)

1 15,18 1,19 ±0,25 97 214 (C12:0) M etil Laurat


2 16,96 4,33±0,3 96 242 (C14:0) M etil M iristat
(C15:0) M etil
3 18,31 0,12 ±0,015 95 256 Pentadecanoat
4 19,46 4,60 ±0,303 94 268 (C16:1) M etil Palm itoleat
5 19,79 12,80 ±2,9 92 270 (C16:0) M etil Palm itat
6 21,80 0,13 ±0,09 92 284 (C17:0) M etil M argarat
7 24,33 44,33±5,223 89 296 (C18:1) M etil Oleat
8 25,60 14,71 ±0,32 94 298 (C18:0) M etil Stearat
9 27,78 1,29 ±0,11 93 318 (C20:4) Arakidonat
Keterangan: SI= Similarity Index; BM= Bobot Molekul

KNEKS - IAEI 2021 17


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

Tabel 2. Hasil analisis kadar asam lemak pada: tikus wistar, anjing, babi hutan,
babi, ayam, sapi, dan kambing dengan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa.

Methyl ester Percentage of (%) methyl esters


Dog Wild Pork Chick Beef Goat Wistar
boar rat
Methyl myristat (C14:0) 0.33 Nd 0.41 nd 0.29 0.25 0.15
Methyl xpentadekanoate Nd Nd nd nd 0.36 0.23 Nd
(C15:0)
Methyl xpalmitoleic 0.34 1.14 1.14 0.98 Nd 0.73
(C16:1) Nd
Methyl palmitate (C16:0) 16.42 19.65 17.26 18.91 21.81 23.55 19.08
Methyl margarate (C17:0) 0.37 0.27 nd nd 0.11 Nd Nd
Methyl linoleate (C18:2) Nd Nd 25.75 21.40 ttd Nd 30.14
Methyl oleate (C18:1) 53.59 45.24 55.66 50.66 52.29 19.19 40.48
Methyl stearate (C18:0) 17.21 14.37 10.11 1.64 12.59 47.13 2.55
Keterangan: nd= not detected

Tabel 3. Komposisi Asam Lemak Babi dan Lemak Sapi


Persentase Asam Lem ak (% )
Asam Lem ak
Lem ak Babi Lem ak Sapi
Asam Kap rilat C8:0 0,01 Td
Asam Kap rat C10:0 0,04 Td
Asam Laurat C12:0 0,1 0,34
Asam M iristat C14:0 1,07 4,36
Asam Palm itoleat C16:11,78 1,40
Asam Palm itat C16:0 7,01 29,40
Asam M argarat C17:0 0,5 1,74
Asam Linole at C18:2 24,94 1,17
Asam O leat C18:1 40,74 20,53
Asam Stearat C18:0 13,95 31,26
Asam Arakido nat C20:40,43 Td
Asam Eikosenat C20:1 Td Td
Asam Arakat C20:0 0,3 0,33
NB: *td: tidak terdeteksi Sumber: Hermanto dkk., 2008

Penelitian yang dilakukan oleh Guntarti, et al (2020) kandungan yang tertinggi asam lemak tidak jenuh yaitu
tentang kandungan lemak anjing, celeng, babi, ayam, oleat sebesar 40.74%, sedangkan pada hewan sapi,
sapi, kambing, tikus Wistar dengan menggunakan GCMS kandungan yang tertinggi asam lemak jenuh yaitu
disajikan pada Tabel 2. stearat sebesar 31,26% (lihat Tabel 3).

Hasil penelitian tersebut dikombinasi dengan Dari ke-3 tabel di atas terlihat bahwa kandungan
kemometrika PCA sehingga dapat mengelompokkan lemak/minyak dalam hewan dapat digunakan untuk
lemak hewan dog, wild boar, pork, chick, beef, goat, and autentikasi kehalalan produk. Selain itu, melalui
wistar rat. Sementara penelitian yang dilakukan pendekatan ilmu kemometrika, produk yang
Hermanto et.al (2008), membandingkan kandungan mengandung lemak/minyak non-halal dengan juga
asam lemak pada babi dan sapi dimana pada hewan babi, dapat dikelompokkan.

18 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

2.1.2 Kandungan Asam Amino bahwa dengan metode LC-MS profil asam amino amino
pada gelatin anjing, kambing, sapi ,dan babi dapat
Protein merupakan bagian dalam daging hewan yang dibedakan.
juga dapat menjadi marker bagi setiap hewan. Gelatin
merupakan biopolimer protein yang paling popular yang Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa kandungan asam amino
diperoleh dari hidrolisis parsial jaringan kolagen hewan. dari gelatin kambing, sapi, babi, dan anjing masing-
Gelatin sendiri mempunyai sifat yang unik sehingga masing mengandung 13 asam amino, dengan jumlah
penggunaannya sangat luas pada industri makanan- yang bervariasi. Dalam penelitian tersebut, dengan
minuman, farmasi/obat-obatan dan kosmetik (Zilhadia kombinasi kemimetrika PCA gelatin ke-4 hewan tersebut
et.al, 2019; Benjakul et.al., 2009). Gelatin juga merupakan dapat dipisahkan.
turunan hewan yang banyak diimpor dari negara luar,
maka sumber hewan penghasil gelatin menjadi sangat Pada penelitian yang dilakukan oleh Said et.al (2011),
penting untuk diketahui. Umumnya, sumber gelatin yang kandungan asam amino gelatin kulit kambing tertinggi
beredar di pasaran adalah sapi dan babi sehingga perlu yaitu pada glisin, prolin, dan asam glutamat. Lebih lanjut
dilakukan uji diferensiasi sumber gelatin (Duan et.al., jika dibandingkan dengan penelitian Rahayu et.al (2017),
2008). dapat ditemukan kemiripan yaitu pada kandungan glisin
dan asam glutamat. Sementara penelitian Hafidz et.al
Uji diferensiasi gelatin sapi dan babi telah dilakukan oleh (2011) membandingkan analisis asam amino pada gelatin
beberapa peneliti, di antaranya dengan teknik presipitasi babi dan sapi dengan menggunakan metode
kimia (Hidaka dan Liu, 2003), Liquid spektroskopi dan elektroforesa (dapat dilihat di Tabel 5).
Chromatography–Mass Spectrometry (LCMS) (Wiranti
Sri Rahayu et.al., 2017; Zhang et.al., 2008), Enzyme- Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa asam
Linked Immunosorbent Assay (ELISA) (Venien dan amino yang merupakan bagian dari protein dapat
Levieux, 2005), analisis berbasis DNA dengan Real Time berfungsi sebagai marker dalam analisis autentikasi
PCR (Kholif dkk., 2019) dan FTIR (Hashim et.al., 2010). halal. Metode yang digunakan diantaranya yaitu HPLC,
Berdasarkan penelitian Wiranti Sri Rahayu et.al (2017) FTIR, LCMS, dan real time PCR.

Tabel 4. Komposisi Asam Amino dalam gelatin di kambing, sapi, dan anjing

Sumber: Wiranti Sri Rahayu et.al., 2017

KNEKS - IAEI 2021 19


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

Tabel 5. Kandungan Asam Amino pada Gelatin dan Sapi

Sumber: (Hafidz et.al., 2011)

2.2. Metode Autentikasi Halal

Selama lebih dari 3 dekade, pangsa pasar produk-produk


halal telah meningkat secara pesat, terutama di negara-
“Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik
negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti di yang terdapatbumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Timur Tengah (Riaz syetan. Sungguh syetan itu musuh yang nyata bagimu”
Al Baqarah : 168
and Chaudry, 2003). Umat Muslim sendiri didorong
untuk memperoleh makanan-minuman, obat-obatan,
dan kosmetika yang halal dengan standar kualitas yang Unsur halal dan thoyyib (baik) merupakan dua unsur
tinggi baik dari aspek kesehatan maupun aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam bahan pangan yang
kebersihan (higienisitas). Sehingga bagi seorang Muslim, dikonsumsi, dimana halal merupakan pemenuhan dari
sudah merupakan sebuah kewajiban untuk segi Syariah sedangkan thoyyib (baik) dari segi mutu,
mengkonsumsi produk-produk yang halal dan baik atau kesehatan, gizi, dan organoleptik. Dalam hal penyediaan
thoyyib (Rohman and Man, 2012). Sementara bagi standar makanan yang baik, berbagai sistem dan
beberapa konsumen non-Muslim, makanan-minuman peraturan telah distandarkan dan diimplementasikan,
dan produk-produk halal lainnya sering dipersepsikan seperti International Organization for Standardization
sebagai produk dengan standar kualitas tertinggi. (ISO) 22000, Good Manufacturing Practice (GMP),
International Organization for Standardization (ISO)
Prinsip-prinsip dasar hukum Islam atau hukum Syariah 9001). Sementara aspek yang tidak kalah penting yaitu
adalah tetap dan tidak berubah. Namun, interpretasi dan dari aspek kesehatan diri dimana bahan pangan yang
aplikasi dapat berubah sesuai dengan dua sumber mengandung bahan-bahan haram jika dikonsumsi akan
hukum, yaitu ijma’ (konsensus pendapat hukum) dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
qiyas (penalaran dengan analogi) sesuai dengan waktu, Peneliti Muslim mulai banyak yang memfokuskan
tempat, dan keadaan (Regenstein et.al., 2003). Halal penelitiannya pada hal-hal yang terkait dengan status
merupakan istilah di dalam agama Islam sebagaimana kehalalan bahan makanan-minuman dimana saat ini
telah disebutkan dalam Al Quran: Surah Al Baqarah ayat banyak berseliweran kasus penggunan zat enzim dari
168: hewan-hewan non-halal seperti hewan babi.

20 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

Proses penyelidikan keberadaan unsur derivat babi mempelajari interaksi antara sampel dengan radiasi
dalam jumlah banyak (high trace element) tidak elektromagnetik di daerah inframerah (Subramanian and
menimbulkan masalah bagi peneliti karena mudah untuk Rodriguez, 2009; Smith, 2011). Spektroskopi inframerah
dideteksi namun jika derivat babi berada dalam jumlah merupakan salah satu jenis spektroskopi vibrasional.
yang sedikit (low trace element) maka diperlukan suatu Saat ini spektrofotometri FTIR digunakan secara luas
metode analisis yang peka. Hal ini disebabkan konsep diantaranya dalam bidang: farmasi, makanan, dan
halal bersifat tiga nol, yakni kadar nol (zero limit), bahaya lingkungan (Vlachos dkk., 2006; Dufour, 2009).
nol (zero-defect), dan risiko nol (zero risk) (Mursyidi, Spektrofotometri FTIR telah digunakan untuk analisis
2013). adanya lemak babi dalam campuran dengan minyak lain
seperti minyak jagung dan minyak zaitun (Rohman and
Oleh karena itu, analisis kimia memainkan peran penting Man, 2010), lemak babi dalam campuran dengan lemak
untuk memverifikasi dan melakukan autentikasi produk hewani lainnya (Rohman and Che Man, 2010) dan analisis
halal. Teknik analisis baru harus terus dikembangkan lemak babi dalam sediaan kosmetik krim (Lukitaningsih
seiring dengan meningkatnya kompleksitas produk dkk., 2012), analisis pemalsuan minyak hati ikan (Rohman
makanan. Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam and Man, 2009). Teknik ini juga dapat menganalisis
menangani isu makanan halal adalah ketiadaan metode kandungan lemak hewan celeng dalam formulasi bakso
yang benar-benar valid untuk menganalisis komponen (Any dkk., 2015), kandungan daging tikus dalam bakso
non-halal (Maryam dkk., 2016). Produk yang tidak halal sapi (Any and Seshilia, 2017), kandungan daging celeng
adalah suatu produk (makanan, kosmetika, farmasi) yang dalam sosis (Tengku and Any, 2018), kandungan lemak
mengandung komponen-komponen non-halal yang anjing dalam bakpao ayam (Any and Muhamad, 2018),
dikelompokkan ke dalam 9 kategori, dimana turunan kandungan lemak anjing dalam sosis (Any and Zelinda,
babi merupakan komponen non-halal yang ditemui 2019), sosis bakar dan sosis rebus babi (Any dkk., 2019)
secara luas di pasaran. serta kandungan babi dalam sosis (Any dkk., 2020).

2.2.1 Metode Autentikasi Secara Kimia Keuntungan utama spektrofotometer FTIR mempunyai
sensitivitas yang tinggi, waktu analisis yang cepat,
2.2.1.1 Spektrofotometri Fourier Transform Infrared akurasi dan reprodusibilitas sangat baik (Romia and
(FTIR) Bernardez, 2009). Spektrofotometri FTIR dilengkapi
Spektrofotometri yang banyak dikembangkan untuk dengan perangkat lunak kemometrika yang dapat
deteksi non-halal adalah : Fourier transform infrared digunakan untuk membantu dalam analisis kualitatif dan
(FTIR). Spektroskopi inframerah merupakan ilmu yang kuantitatif (dapat dilihat pada Tabel 6).

Tabel 6. Penggunaan spektrofotometri inframerah untuk analisis komponen


non-halal dalam produk makanan dan farmasetik.

KNEKS - IAEI 2021 21


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

Keterangan: tdl = tidak dilaporkan

Kemometrika merupakan disiplin ilmu terkait dengan atau regresi terkecil sebagian, merupakan salah satu
penerapan metode statistika dan matematika untuk cabang dari metode kemometrika yang menggunakan
analisis kimia (Lavine dan Workman, 2008). Salah satu regresi. Konsentrasi analit berada pada variabel respon
jenis kemometrika adalah analisis multivariat, yaitu dan absorbansi pada bilangan gelombang yang berbeda
beberapa variabel (spektra dalam banyak bilangan pada variabel prediksi (Heise dkk., 2005). PLS sering
gelombang) diukur untuk suatu sampel yang dituju digunakan untuk mengekstrak informasi dari spektra
(Miller J.N dan Miller J.C., 2010). Metode analisis yang kompleks yang mengandung puncak-puncak yang
multivariate yang sering digunakan dalam analisis tumpang tindih, adanya pengotor serta adanya noise
pemalsuan adalah Principal Component Analysis (PCA) dari instrument (Syahariza dkk., 2005). Contoh
dan Cluster Analysis (CA) untuk pengelompokan dan penggunaan kemometrika dalam autentikasi disajikan
kalibrasi Partial Least Square untuk analisis kuantitatif pada Gambar 2
(Rohman and Che Man, 2011). Partial Least Square (PLS)

Gambar 2. Score Plot PCA lemak: ayam, babi, celeng, kambing dan
sapi dengan menggunakan komposisi asam lemak sebagai variabel.

22 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

Berdasarkan Gambar 2, lemak celeng dekat dengan 2.2.1.2 Kromatografi.


lemak babi, sementara lemak sapi, ayam, dan kambing
terpisah. Sehingga metode kemometrika dapat Metode ini banyak digunakan karena selektifitasnya
digunakan dalam mengelompokkan lemak hewan-hewan yang tinggi. Kromatografi yang sering digunakan HPLC
tersebut. (High Performent Liquid Chromatography), GC-MS (Gas
Chromatografi-Mass Spectroscopy), dan LC-MS (Liquid
Pada kemometrika Partial Least Square (PLS) atau Chromatografi-Mass Spectroscopy). Kromatografi dapat
regresi terkecil sebagian, merupakan salah satu cabang digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif
dari metode kemometrika yang menggunakan regresi. senyawa organik. Dalam kromatografi HPLC respon yang
Metode regresi digunakan untuk kuantifikasi. digunakan adalah trigliserida (TGA) (Mustofa dkk., 2016),
Konsentrasi analit berada pada variabel respon dan sedangkan pada GC-MS (Park dan Lee, 2003) metil
absorbansi pada bilangan gelombang yang berbeda pada esternya, LC-MS jenis peptida (asam amino) (W. S
variabel prediksi (Heise et.al, 2005). Oleh karena itu, PLS Rahayu dkk., 2020).
termasuk jenis kalibrasi terbalik. PLS pertama kali
dikembangkan oleh H. Wold di bidang ekonometrika Teknik-teknik berbasis kromatografi menawarkan cara
pada akhir tahun 1960. Pada akhir tahun 1970, Wold dan yang cepat dan dapat diandalkan untuk pemisahan dan
Martens mulai mempopulerkan metode ini untuk analisis kuantitatif komponen non-halal dengan
diaplikasikan pada bidang kimia (Gemperline, 2006). menentukan komponen utama dan komponen minor
Regresi PLS menghitung regresi dengan alogaritma yang terdapat dalam produk makanan. Karena
kuadrat terkecil yang menghubungkan antara kedua karakteristik pemisahannya, teknik kromatografi telah
matriks, data spektra pada matrik X, dan nilai referens banyak dikembangkan dan digunakan dalam analisis
pada matrik Y. PLS sering digunakan dalam spektroskopi komponen non-halal pada produk makanan (S
FTIR untuk mengekstrak informasi dari spektra yang Jeepadiphat an D. N Tungasmita, 2014).
kompleks yang mengandung puncak-puncak yang
tumpang tindih, adanya pengotor serta adanya noise Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau HPLC
dari instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan merupakan suatu metode kromatografi yang
data (Syahariza et.al., 2005; Kasemsumran et.al., 2005). menggunakan suatu padatan, cairan, resin penukar ion
(ion exchange resin) atau polimer berpori (porous
Pada metode kalibrasi PLS, variabel yang dipilih polymer) pada kolom sebagai fase diamnya, sedangkan
merupakan variabel yang memiliki korelasi yang baik fase geraknya berupa cairan yang melewati kolom
dengan nilai R2 mendekati 1, sehingga variabel tersebut bertekanan tinggi (Sherri, 2008).
akan memberikan prediksi yang lebih efektif (Adams,
1995). Kombinasi linier dibuat dengan memilih variabel HPLC adalah kromatografi cair yang digunakan untuk
prediksi yang memiliki kolerasi tertinggi dengan variabel memisahkan senyawa-senyawa yang terlarut di dalam
respon dan juga dapat menjelaskan variasi variabel suatu larutan. Senyawa-senyawa tersebut terpisahkan
prediksi (Miller dan Miller, 2005). Rohman and Che Man dengan menginjeksikan suatu contoh uji sejumlah
(2012a) membuktikan bahwa kemometrika PLS dapat tertentu ke dalam suatu kolom. Pemisahan campuran
digunakan untuk kuantifikasi adanya pemalsuan pada analit dengan cara mengalirkan fase gerak cair
Virgin Coconut Oil (VCO) dengan lemak babi. bertekanan tinggi dimaksudkan untuk mendorong analit
melalui kolom yang berisi fase diam. Analit terpisah
Parameter yang sering digunakan dalam PLS diantaranya akibat perbedaan afinitasnya terhadap fase diam dan
berupa nilai R2 (koefisien determinasi), root mean square fase gerak (Jonathan dkk., 2008; Sherri, 2008). Sejumlah
error of cross validation (RMSECV), nilai root mean senyawa organik yang tidak stabil dan mudah menguap
square error of calibtation (RMSEC), dan nilai root mean dapat dianalisis oleh HPLC dengan baik. Analisis dengan
square error of prediction (RMSEP). Semakin kecil HPLC dilakukan pada temperatur rendah serta adanya
nilainya maka akan semakin kecil kesalahan prediksi kompetisi 2 (dua) fase (fase gerak dan fase diam)
serta semakin baik kemampuan model untuk dibandingkan dengan GC yang hanya 1 (satu) fase (fase
memprediksi atau semakin baik presisinya. (Danzer dkk., diam). HPLC dapat melakukan pemisahan yang tidak
2004). mungkin dilakukan dilakukan oleh GC. Selain itu,

KNEKS - IAEI 2021 23


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

adanya berbagai macam detektor yang dapat dipilih pemrograman aliran fase gerak yang hanya memerlukan
sesuai dengan jenis dan sifat senyawanya menambah satu macam komposisi pelarut baik pelarut tunggal
selektivitas HPLC (Chen-Hao dkk., 2008; Jonathan dkk., maupun pelarut campuran. Jika digunakan dua jenis
2008; Min dan Yun, 2008). pelarut, maka diperlukan dua buah pompa untuk
mengatur pelarut agar komposisinya tetap hingga
2.2.1.3 Parameter Pemisahan selesai pemisahan. (Jeffrey, 1996; Min dan Yun, 2008;
Sherri, 2008). Persamaannya sebagai berikut:
Dalam metode kromatografi, suatu pemisahan dikatakan
baik atau tidak berdasarkan beberapa parameter utama
yang dikenal dengan istilah faktor retensi (k), faktor
pemisahan (a), jumlah total plat (N) dan resolusi (R).
Ketiga faktor ini harus diperhitungkan untuk Jumlah plat teoritis (N) atau disebut juga faktor efisiensi,
menggambarkan tingkat resolusinya (Chen-Hao dkk., merupakan derajat ketajaman dari puncak kromatogram
2008; Jonathan dkk., 2008). yang didapatkan. Nilai faktor efisiensi yang meningkat,
menandakan proses pengemasan (packing) yang lebih
Faktor retensi (k) adalah retensi relatif dari masing- baik, panjang kolom yang lebih panjang dan kondisi
masing puncak kromatogram pada kolom. Faktor retensi aliran fase gerak yang optimum. Kolom dengan nilai
tidak tergantung kepada panjang kolom dan aliran fase efisiensi yang tinggi, berarti dapat memisahkan
gerak, namun mewakili rasio molar dari senyawa di campuran yang terdiri atas komponen yang memiliki
dalam fase diam dan fase gerak. Faktor retensi biasanya faktor pemisahan (a) yang mirip (Min dan Yun, 2008;
bernilai antara 1 (satu) dan 10 (sepuluh). Jika nilai k Sherri, 2008).
terlalu rendah, maka derajat pemisahan mungkin tidak
cukup dikarenakan tidak adanya interaksi antara analit
dengan fase diam dikarenakan analit lewat terlalu cepat.
Sebaliknya, jika nilai k terlalu besar, maka waktu analisis 2.2.1.4 Fase Diam
juga akan menjadi terlalu lama (Jeffrey, 1996; Sherri,
2008). Persamaan untuk menghitung nilai k sebagai Sifat bahan pengisi atau fase diam dalam kolom
berikut: bervariasi meskipun dari satu produk yang sama. Variasi
fase diam yang banyak digunakan dapat berdasarkan
partikel yang porous atau non-porous dengan ukuran
diameter yang kecil dan permukaan partikel kecil yang
Faktor pemisahan (selektivitas, a) merupakan besaran porous. Biasanya berukuran panjang antara 10-25 cm
yang menunjukkan pemisahan relatif antara dua puncak dengan diameter internal 4-5 mm. Sementara untuk
dalam suatu kromatogram. Dua komponen campuran kolom mikro memiliki panjang antara 20-50 cm dengan
tidak dapat dipisahkan kecuali mereka memiliki diameter internal 1-2 mm (Mangisi, 2009).
perbedaan nilai k dengan nilai k2 > k1. Jika nilai a = 1,
maka artinya tidak terjadi pemisahan atau menunjukkan Salah satu fase diam yang digunakan dalam instrumen
kedua komponen memiliki waktu retensi yang sama. HPLC adalah silika. Silika adalah suatu absorben dan
Faktor pemisahan atau selektivitas (a) adalah suatu banyak digunakan sebagai bahan isian kolom. Silika
ukuran dari potensi sistem kromatografi untuk mampu terdiri dari atom silikon yang dijembatani secara 3 (tiga)
atau tidak memisahkan dua senyawa (Jeffrey, 1996; Min dimensi oleh atom oksigen (Mangisi, 2009). Silika
dan Yun, 2008; Sherri, 2008). Persamaannya sebagai mengandung gugus OH (silanol) sehingga pemurkaannya
berikut: memungkinkan untuk dimodifikasi untuk memberikan
sifat yang spesifik. Derajat kepolaran masing-masing
bahan isian kolom tersebut berbeda satu sama lain
tergantung gugus terikatnya pada rantai silika. Derajat
Resolusi (R) dari dua puncak bergantung pada nilai polaritasnya dapat dilihat seperti pada gambar (Mangisi,
faktor pemisahan (a), faktor efisiensi (N) dan faktor 2009).
retensi (k). Jika diasumsikan N1 = N2 di bawah kondisi
pemisahan secara isokratik. Isokratik merupakan cara

24 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

2.2.1.5 Fase Gerak tentunya dengan tetap memperhatikan parameter-


parameter kualitasnya. Dalam penggunaan fase gerak
Pada pemilihan fase gerak yang perlu diperhatikan dalam analisis HPLC dibutuhkan pengetahuan yang
adalah fase gerak harus berinteraksi dengan fase diam cukup untuk memastikan bahwa fase gerak yang
yang sesuai untuk memisahkan suatu campuran secepet digunakan selalu dalam keadaan baik (Mangisi, 2009).
dan seefisien mungkin. Secara umum, pemilihan fase
gerak harus memenuhi kriteria viskositas, transparansi Selain HPLC, kromatografi gas banyak digunakan untuk
UV, titik didih, kemurnian, sifat inert, toksisitas, dan identifikasi dan penentuan jenis asam lemak didasarkan
harga (Chen-Hao, 2008; Sherri, 2008). pada volalitas suatu senyawa. Oleh karena itu biasanya
agar senyawa menjadi lebih volatile biasanya dibuat
Viskositas yang rendah menghasilkan tekanan yang dalam bentuk esternya. Perubahan asam lemak ( jenuh
rendah dibandingkan suatu pelarut dengan viskositas dan tidak jenuh) dapat berubah menjadi senyawa ester
yang tinggi pada suatu aliran tertentu. Untuk melalui 2 proses yaitu esterifikasi maupun
transparansi UV, jika serapan UV yang digunakan, maka transesterifikasi.
fase gerak yang digunakan haruslah transparan pada
panjang gelombang yang diinginkan. (Sherri, 2008). Proses esterifikasi asam lemak dimaksukkan untuk
membentuk metil ester yang dapat digunakan sebagai
Untuk mendapatkan temu balik (recovery) yang bahan bakar (biodiesel). Penelitian tentang pembuatan
diinginkan, dibutuhkan suatu titik didih yang rendah biodiesel secara esterifikasi telah banyak dilakukan misal
dari suatu fase gerak karena fluktuasi derajat titik didih dari minyak oleat (Susanto dkk., 2008; Kusmiyati, 2008),
akan mempengaruhi suatu senyawa sensitif terhadap minyak dedak padi (Purbasari dan Siviana, 2008), Minyak
perubahan (Mangisi, 2009). Tingkat kemurnian yang jelantah (Kartika dan Widyaningsih, 2012). Bahkan
tinggi dibutuhkan dalam pemilihan suatu fase gerak. perkembangan esterifikasi tidak hanya menggunakan
Tujuannya adalah untuk meminimalisasi pengaruh katalis asam basa atau asam. Penelitian Handayani dan
pengotor yang dapat mengaburkan pembacaan Sulistyo (2005) telah melakukan pemanfaatan enzim
(pendeteksian) dari senyawa yang diinginkan. Sifat inert lipase yang dapat menyebabkan terjadinya senyawa
dari fase gerak juga berpengaruh dalam pemilihan fase ester asam lemak.
gerak. Suatu fase gerak yang baik adalah harus tidak
bereaksi sama sekali dengan senyawa yang diukur Proses esterifikasi secara umum merupakan reaksi suatu
(Chen-Hao, 2008). karboksilat dengan alkohol membentuk ester. Selain itu,
pembentukan senyawa ester juga dapat dilakukan
Selain memperhatikan faktor-faktor kualitas yang dengan proses transesterifikasi atau alkoholisis. Secara
disebutkan diatas, juga perlu diperhatikan untuk umum proses alkoholisis atau transesterifikasi seperti
menggunakan fase gerak dengan harga yang terjangkau, Gambar 3.

Gambar 3. Proses Kinetik transesterifikasi pada trigliserida (Silva, dkk., 2012

KNEKS - IAEI 2021 25


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

Proses transesterifikasi akan mengubah ester yang besar atau sinar tampak atau dapat membentuk senyawa
menjadi senyawa ester yang lebih sederhana sehingga berfluoresen sehingga dapat dideteksi dengan
juga mengubah sifat senyawa ester tersebut. spektrofluorometri; proses derivatisasi harus cepat dan
Pengubahan senyawa ester dari gliserida menjadi metil menghasilkan produk yang sebesar mungkin (100 %);
ester sederhana untuk mengubah titik didihnya menjadi produk hasil derivatisasi harus stabil selama proses
lebih rendah. Titik didih glseril mono oleat memiliki titik derivatisasi dan deteksi; serta sisa pereaksi untuk
didih 4830C, titik didih gliserol sekitar 2900C, titik didih derivatisasi harus tidak menganggu pemisahan
asam oleat sekitar 3600C dan titik didih metil oleat kromatografi (Meyer, 2004). Derivatisasi ini dapat
sekitar 2100C. Hal ini menjadi dasar perlu dilakukan dilakukan sebelum analit memasuki kolom (pre-column
proses esterifikasi atau trasesterifikasi untuk derivatization) atau setelah analit keluar dari kolom
menghasilkan titik didih yang lebih kecil sehingga dapat (post-column derivatization) (Kealey dan Haines, 2002).
dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Kartika dan
Widyaningsih (2012) telah berhasil melakukan Analisis lemak tikus dengan kromatografi gas dengan
transesterifikasi dengan katalis KOH menghasilkan detektor MS oleh Guntarti et al, (2020) telah melakukan
biodiesel 53% dan hasil esterifikasi dengan katalis penelitian analisis profil asam lemak babi, lemak ayam,
zeolite alam teraktifasi (ZAH) dengan konversi menjadi lemak tikus Wistar, leak sapi, lemak celeng, lemak anjing,
biodiesel sebesar 100%. Hal ini merupakan salah satu lemak kambing. Kemometrika PCA (principal component
teknik derivatisasi asam lemak menjadi esternya. Proses analysis) digunakan untuk mengelompokkan
esterifikasi juga dapat dilakukan dengan katalis seperti berdasarkan jenis metil esternya. Hasil dari kemometrika
Zeolit (Susanto, et al, 2008; Kartika dan Widyaningsih, disajikan pada Gambar 4.
2012), HCl (Purbasari dan Silviana, 2008), bahkan
menggunakan katalis enzim (Handayani dan Sulistyo, Berdasarkan Gambar 4, score plot PCA, lemak ayam
2005). Sedangkan Proses transesterifikasi selain dengan mempunyai profil asam lemak yang dekat lemak babi
KOH dapat juga menggunakan Basa lainnya seperti dan tikus Wistar. Identifikasi lemak babi melalui
NaOH (Affandi et al., 2013). penentuan profil asam lemak penyusun dalam produk
yang kompleks sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu,
Proses derivatisasi bertujuan agar mampu meningkatkan perlu dilakukan untuk mencari marker (penanda) asam
deteksi, merubah struktur molekul atau polaritas analit zlemak tertentu yang spesifik terdapat dalam lemak
sehingga akan menghasilkan puncak kromatografi yang babi dan tidak terdapat dalam minyak dan lemak makan
lebih baik, merubah matriks sehingga diperoleh lainnya. Hasil penelitian oleh Indrasti, et.al (2010)
pemisahan yang lebih baik, menstabilkan analit yang menyimpulkan bahwa asam trans-9,12,15-
sensitif. Suatu reaksi derivatisasi harus mempunyai oktadekatrienoat, asam 11,14,17- eikosatrienoat, dan asam
syarat-syarat sebagai berikut, yakni: produk yang 11,14- eikosadienoat merupakan marker profil asam
dihasilkan harus mampu menyerap baik sinar ultraviolet lemak babi.

Gambar 4. Score Plot PCA Lemak: ayam, babi, celeng, kambing dan sapi dengan
menggunakan komposisi asam lemak sebagai variabel

26 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

Selain TGA, gelatin juga merupakan target dalam analisis digunakan untuk autentikasi halal pada lemak hewan
non-halal. Protein merupakan bagian dalam daging dapat digunakan untuk membedakan adanya lemak babi
hewan yang juga dapat menjadi marker setiap hewan. dengan lemah hewan yang lain (Vaclavik dkk., 2011). Pada
Gelatin merupakan biopolimer protein yang paling penelitian Ahda (2016), dengan menggunakan teknik LC-
popular yang diperoleh dari hidrolisis parsial jaringan MS telah mengidentifikasi adanya lemak babi dalam
kolagen hewan. Gelatin mempunyai sifat yang unik bakso dengan cara melihat profil TAG. Autentikasi pada
sehingga penggunaannya sangat luas pada industri minyak nabati olive oil, almond oil, peanut oil
farmasi, makanan dan kosmetik (Zilhadia dkk., 2018). menggunakan teknik analisis LC-MS (Jakab dkk., 2002).
Umumnya, sumber gelatin yang beredar di pasaran Penelitian Vaclavik dkk., (2011) dengan teknik LC-MS
adalah sapi dan babi sehingga perlu dilakukan uji telah dilakukan untuk deteksi lemak babi dan sapi.
differensiasi sumber gelatin (Benjakul dkk., 2009). Uji
differensiasi gelatin sapi dan babi telah dilakukan oleh 2.2.1.6 Pembau Elektronik Sistem (electronic nose)
beberapa peneliti, di antaranya dengan teknik presipitasi Metode ini melibatkan berbagai jenis sensor gas kimiawi
kimia (Venien dan Levieux, 2005), LC-MS (Wiranti dkk., elektronik dengan spesifisitas tertentu dimana bau
2017), HPLC (Zhang dkk., 2017). merupakan parameter utama. Penggunaan teknik ini
untuk evaluasi senyawa yang mudah menguap dalam
Liquid Chromatography (LC) atau kromatografi cair bahan atau produk makanan. Dengan menggunakan
merupakan teknik analisis untuk memisahkan, aroma sidik jari yang bersifat karakteristik,
mengidentifikasi dan mengkuantitasi komponen dalam dimungkinkan untuk mendeteksi adanya derivat babi
campuran. Komponen tersebut terpisah karena adanya dalam bahan makanan. Hasil penelitian Nurjuliana et.al,
interaksi dalam kolom antara analit dengan fase diam 2011b mempelajari bau berbagai daging hewan,
dan fase gerak. Komponen akan terpisah berdasarkan diantaranya daging babi. Kemometrika PCA digunakan
adanya interaksi dengan fase diam yang berdasarkan untuk interpretasi data. Analisis dengan PCA mampu
sifat kimia nya (Kamal dan Karoui, 2015). mengelompokkan dan membedakan daging babi dan
Liquid Chromatography merupakan salah satu analisis daging-daging yang lain.
untuk penjaminan mutu makanan karena pada analisis
tersebut mampu memisahkan berbagai macam Pembau elektronik untuk analisis pemalsuan minyak
kandungan kimia dalam campuran dan dapat digunakan VCO (virgin coconut oil) dengan lemak babi dilakukan
untuk deteksi adanya pemalsuan (Cordella dkk., 2002). juga oleh Mansur et all. (2011). Campuran lemak babi-
Keuntungan analisis secara Liquid Chromatography VCO lemak babi dalam VCO diuji dengan pembau
untuk eteksi pemalsuan makanan adanya fakta bahwa elektronik dengan detektor SAW (Surface of Acoustic
senyawa-senyawa tidak mudah teruapkan. Wave), sebanyak 10 puncak kromatogram diidentifikasi
sebagai puncak penanda karena adanya pemalsuan
Detektor yang dapat ditandemkan dengan Liquid lemak babi dalamVCO.
Chromatography yang banyak dipakai adalah
spektrometer massa (mass spectrometer (MS). Mass 2.2.2 Differential Scanning Calorimetry (DSC).
specrometer merupakan suatu teknik analisis
berdasarkan pengukuran rasio massa dan muatan. Mass Metode DSC adalah salah satu metode berbasis fisika.
spectrometer dapat dipergunakan dalam menentukan Metode ini menggunakan analisis termal yang banyak
massa molekuler dan komposisi dari analit. Dalam Liquid digunakan untuk mengkarakterisasi sifat termal
Chromatography Mass Spectometer (LC-MS) terdapat komponen non-halal. DSC merupakan metode langsung
komponen penting yakni ionization source and interface untuk mempelajari sifat termal dari berbagai bahan, dan
serta mass analyzer (Watson, 2012). Electrospray memiliki kemungkinan untuk dikembangkan sebagai
ionization (ESI) merupakan salah satu jenis ionization prosedur kontrol kualitas produk halal (Rohman dan
source and interface. Keuntungan penggunaan ESI Man, 2012). Teknik DSC secara luas telah digunakan
adalah ion akan mengalami multiply charged. dalam kontrol kualitas minyak dan lemak, khususnya
studi karakteristik dan perubahan sifat fisika-kimia
Analisis LC-MS dengan detektor ESI dapat untuk akibat variasi temperatur. DSC memiliki kelebihan dari
menentukan berat molekul dari trigliserid, protein, metode konvensional lain yaitu cepat dan preparasi
polimer, nukleotida, peptida, sampel biologi dan gula sampel sederhana tanpa menggunakan pelarut
(Parasuraman et al., 2014). Aplikasi LC-MS yang (Chiavaro, 2014).

KNEKS - IAEI 2021 27


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi....

DSC merupakan metode non-kimiawi dan merupakan (Tan dan Man, 2012). DSC dapat digunakan untuk analisis
analisis termal yang umum digunakan dalam makanan. termal yang mengamati perbedaan aliran panas secara
Perbedaan panas dari sampel dengan transisi termo- kuantitatif pada sampel dan pembanding sebagai fungsi
fisik, yaitu perubahan eksotermik dan endotermik. suhu, dengan menjaga suhu sistem tetap terkendali
Ketika sampel dipanaskan atau didinginkan, melalui fase (Jatan dkk., 2009). Perbedaan kalor yang diberikan
transisi dari padat ke cair dan cair ke padat maka panas antara sampel dan pembanding direkam kemudian
diserap (endotermik) atau dilepaskan (eksotermik). Selain dibuat kurva hubungan aliran panas terhadap suhu
itu, metode ini dapat untuk mendeteksi polimorfisme (Yilmaz dan Karakaya, 2009). Penelitian Any Guntarti
dari satu struktur kristal (Mansor dkk., 2012). Daya listrik dkk, 2017 dengan menggunakan berbagai lemak hewan,
yang digunakan setara dengan efek kalorimetriknya (Tan kemudian dikombinasikan dengan kemometrika.
dan Man, 2012). DSC dapat digunakan untuk analisis Gambar 5 dan 6 menyajikan respon dalam DSC dan
termal yang mengamati perbedaan aliran panas secara kemometrika.

Gambar 5. Hasil analisis suhu transisi profil kristalisasi (a) dan profil pelelehan
(b) berbagai lemak hewan. Keterangan : A (lemak kambing), B(lemak ayam),
C( lemak celeng), D (lemak babi), E (lemak sapi), F (lemak kelinci).

Gambar 6. Contoh Data Score plot kristalisasi lemak hewan bakso pasaran
dari komponen utama 1 dan 2. (Guntarti et.all., 2017)

DSC merupakan metode non-kimiawi dan merupakan Gambar 6, dengan menggunakan kemometrika dapat
analisis termal yang umum digunakan dalam makanan. mengelompokkan antara lemak celeng, sapi dan produk
Perbedaan panas dari sampel dengan transisi termo- bakso di pasaran. Karakteristik kurva kristalisasi minyak
fisik, yaitu perubahan eksotermik dan endotermik. atau lemak hanya dipengaruhi oleh komposisi sampel,
Ketika sampel dipanaskan atau didinginkan, melalui fase sedangkan profil pelelehan dipengaruhi juga oleh faktor
transisi dari padat ke cair dan cair ke padat maka panas lain seperti fenomena polimorfi minyak atau lemak.
diserap (endotermik) atau dilepaskan (eksotermik). Selain Kurva pelelehan lebih sulit diinterpretasikan karena
itu, metode ini dapat untuk mendeteksi polimorfisme bergantung pada fase awal pembentukan kristal (Tan
dari satu struktur kristal (Mansor dkk., 2012). Daya listrik dan Man, 2002; Ferrari dkk., 2007).
yang digunakan setara dengan efek kalorimetriknya

28 KNEKS - IAEI 2021


II. Metodologi Autentikasi
Kata Sambutan

DSC mampu menganalisis secara kualitatif untuk metodenya sederhana, sensitif, spesifik, mudah, bersifat
mendeteksi lemak babi dalam konsentrasi < 30%. Asam kuantitatif dan risiko kontaminasi sangat kecil, sehingga
lemak dan TAG jenuh akan mengalami kristalisasi pada cocok untuk analisis rutin laboratorium. (Fraga dan
suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam lemak Fenster, 2008). Analisis dengan RT-PCR tidak
dan TAG yang tidak jenuh. ' ) telah melakukan menggunakan kombinasi kemometrika, karena tingkat
karakterisasi termal lemak babi. Termogram DSC dan kepastiannya sangat tinggi, selain juga sangat sensitif
termodinamika fase transisi kedua sampel cukup yaitu sampai skala pikogram. Metode RT-PCR ini
berbeda sehingga dapat digunakan untuk deteksi adanya mampu membedakan DNA babi dan DNA celeng. Babi
lemak babi dalam campuran lemak. ' ) telah dan celeng (babi hutan) adalah satu derivat secara
mengembangkan DSC untuk mendeteksi daging babi taxonomi hewan. Gambar 7, adalah hasil amplifikasi
dalam daging sapi, dan daging kambing. Parameter DSC dengan RT-PCR, yang primernya specifik hanya untuk
yang digunakan untuk tujuan autentikasi umumnya DNA celeng, dan dapat membedakan dengan DNA babi.
adalah perubahan entalpi (delta H, j/g), suhu onset (oC)
dan offset (oC), perbedaan suhu (delta T), atau tinggi Real-time PCR merupakan pengembangan dari metode
kurva (Chiavaro et.al., 2008; Tan dan Man, 2000). PCR konvensional, yang mana produk amplifikasi dapat
dimonitor secara langsung selama tiap siklus amplifikasi
2.2.3 Real-time PCR (Polymerase Chain Reaction) dan dapat diukur. Pengujian dengan real-time PCR
memungkinkan kuantifikasi pada tahap awal dalam
proses PCR, yang lebih akurat daripada analisis titik
Metode ini disebut quantitative PCR (qPCR). Dalam ilmu
akhir yang diasosiasikan dengan elektroforesis gel
biologi molekular, real time PCR adalah suatu teknik
agarosa atau poliakrilamid. Pengumpulan data real-time
pengerjaan PCR di laboratorium untuk mengamplifikasi
PCR diperoleh menggunakan molekul fluoresensi yang
(memperbanyak) sekaligus menghitung (kuantifikasi)
berkorelasi antara intensitas fluoresensi dengan
jumlah target molekul DNA hasil amplifikasi tersebut
kelimpahan produk PCR – . Senyawa berfluoresensi
(Burns et.al., 2005). Target RT-PCR adalah asam nukleat
tersebut dapat berikatan dengan amplikon (Gudnason
(DNA) untai ganda yang diekstraksi dari sel dan
dkk., 2007). Semakin banyak jumlah amplikon yang
terdenaturasi menjadi asam nukleat beruntai tunggal.
dihasilkan akan memberikan intensitas fluoresen yang
Instrumen tersebut menyediakan kondisi termal yang
tinggi (Pardal, 2010). Proses amplifikasi produk PCR
diperlukan untuk proses amplifikasi (Nollet and Toldra,
dapat diamati mulai dari awal reaksi berlangsung sampai
2010). Saat ini, penggunaan teknik RT-PCR untuk analisis
selesai (lihat Gambar 8). Jumlah siklus PCR terlihat pada
halal produk farmasi, produk olahan pangan sudah
sumbu X dan flouresensi dari amplifikasi reaksi pada
semakin meluas (Somma dan Querci, 2006; Kholif et.al.,
sumbu Y. Plot amplifikasi memperlihatkan 2 fase, yaitu
2020).
fase eksponensial yang diikuti oleh fase plateu non-
eksponensial.
Pada dekade terakhir, penggunaan RT-PCR dalam
menganalisis keaslian makanan lebih meningkat karena

Gambar 7. Kurva amplifikasi DNA ayam, babi, celeng, kambing, dan


sapi primer mitokondria CytbAG3A menggunakan real- time PCR (Guntarti dkk., 2017)

KNEKS - IAEI 2021 29


II. Metodologi
Kata Sambutan
Autentikasi...

Selama fase eksponensial, jumlah produk PCR kurang mencukupi untuk menghasilkan sinyal flouresensi yang
lebih dua kalinya pada tiap siklus. Selama proses reaksi, dapat dideteksi. Jumlah siklus saat terjadi amplifikasi
komponen-komponen reaksi akan terpakai dan akhirnya disebut siklus awal (threshold cycle atau Ct). Jika nilai Ct
satu atau lebih komponen tersebut menjadi terbatas. diukur pada fase eksponensial, selama pereaksi tidak
Pada titik ini, reaksi melambat dan masuk ke fase plateu terbatas, real-time PCR dapat secara akurat dan andal
(siklus 28-40) (Bio-Rad, 2006). dalam menghitung jumlah DNA yang ada dalam reaksi
tersebut. Ada beberapa jenis fluoresensi berdasarkan zat
Threshold (batas awal) real-time PCR adalah tingkat kimia yang digunakan untuk deteksi real-time PCR, yang
signal yang merefleksikan peningkatan signal baseline dapat diklasifikasikan ke dalam 4 tipe: probe hidrolisis
terhitung secara statistik. Threshold diatur untuk seperti TaqMan®, probe hairpin seperti molekul Beacon,
membedakan signal amplifikasi yang relevan dari probe hibridisasi berlabel fluoresensi (FRET), dan
background. Biasanya, software instrumen real-time pewarna interkalasi DNA seperti SYBR®Green dan
PCR secara otomatis mengatur 10 kali standar deviasi EvaGreen®. SYBR green merupakan pewarna fluoresen
dari nilai fluoresensi baseline (Anonim, 2012). Threshold non-spesifik yang dapat mengalami proes fluoresensi di
cycle atau biasa disingkat dengan Ct adalah jumlah siklus bawah sinar UV dan akan semakin meningkat jika terikat
selama signal fluorosensi reaksi memotong threshold. pada untai ganda DNA (Chudori, 2017). Ketika SYBR
Nilai Ct digunakan untuk menghitung jumlah kopi DNA green terikat pada DNA (lihat Gambar 9) beruntai ganda,
awal karena nilai Ct adalah kebalikan dari jumlah awal maka SYBR green akan memberikan sinyal fluoresensi
target. Jika jumlah template menurun, maka jumlah (Giglio et.al, 2003). Hydrolisis probe atau Probe
siklus yang dibutuhkan untuk amplifikasi akan menggunakan oligo nukleotida yang spesifik
meningkat berkomplemen terhadap DNA target. Probe tersebut
dilabeli oleh reporter yang berada pada ujung 5' probe
Pada awal reaksi, fluoresensi tetap pada tingkat dasar merupakan pewarna fluoresensi dan quencher berada
dan peningkatan flouresensi belum terdeteksi pada pada ujung 3' probe berfungsi untuk penerima sinyal
siklus 1-18, meskipun produk terakumulasi secara fluoresensi (Shipley, 2007).
eksponensial (Gambar 1.7). Akhirnya produk amplifikasi

Gambar 8. Fase Amplifikasi pada


real- time PCR (Bio-Rad, 2006).
Gambar 9. (a) SYBR green mengikat semua DNA
beruntai ganda dan memberikan sinyal fluoresensi.
(b) Probe akan berfluoresensi ketika terhibridisasi
dengan DNA komplemen

30 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan
Ekosistem Pengujian
Produk Non-Halal Berbasis
Teknologi 4.0
III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

3.1. Pendahuluan berbeda-beda tentang apa arti sebenarnya dari istilah

P
“ekonomi Islam” atau “ekonomi Syariah”. Namun,
ada tahun 1970, Konferensi Internasional penerapan aktual ekonomi Syariah dianggap lebih dari
pertama tentang Ekonomi Islam diadakan di sekadar nama lain untuk keuangan Syariah, tetapi
Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, menandai mencakup semua sektor yang didorong oleh pengabdian
kebangkitan ekonomi Islam sebagai disiplin ilmu modern penduduk Muslim pada beberapa jenis aktivitas berbasis
(Gattoo & Gattoo, 2017). El-Ashker and Wilson (2006), agama dengan pengaruh komersial. Wilson (2014)
mengamati bahwa subjek ekonomi Islam atau ekonomi menyempurnakan istilah sebagai Ekonomi Islam 2.0
Syariah telah mendapatkan pengakuan secara nasional yang menekankan bahwa ekonomi Islam mendapatkan
dan internasional sejak konferensi pertama, daya tarik, dengan bisnis Halal dan Keuangan Islam
menyaksikan berdirinya lembaga pertama seperti yang ditetapkan sebagai disiplin penelitian dan praktik dalam
direkomendasikan dalam Konferensi, yang disebut skala dunia. Edisi perdana State of Islamic Economy (SIE)
International Centre for Research in Islamic Economics Report, yang diterbitkan pada tahun 2013, menganalisis
(ICRIE) pada tahun 1977, diikuti dengan berdirinya negara-negara berdasarkan 11 kriteria yang mencakup
berbagai lembaga di seluruh dunia dalam disiplin berbagai sektor dan jangkauan ekonomi Islam. Hal ini
ekonomi Islam atau ekonomi Syariah. Dengan adanya mengidentifikasi negara-negara dengan potensi terkuat
lembaga-lembaga yang terorganisir, lembaga-lembaga untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pusat:
ini berkoordinasi dan berkolaborasi dalam pengerjaan Malaysia, Uni Emirat Arab (Dubai), Arab Saudi, Turki dan
literatur ekonomi dan keuangan Syariah, yang semakin Indonesia (Nu'man & Ali, 2016; DinarStandard, 2019).
mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan
Syariah. Pemerintah menyadari potensi Indonesia untuk menjadi
salah satu pusat ekonomi Syariah, dimana Presiden
Perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Republik Indonesia sangat menekankan sikap Indonesia
Indonesia sendiri relatif baru berkembang pada dekade dengan meletakkan beberapa inisiatif di bawah Rencana
akhir abad ke-20 (Fitriasari, 2012 dan Furqani 2017). Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
Sebuah studi yang dilakukan oleh Bangsawan (2017) 2019 untuk mencapai tujuan tersebut (Jokowi, 2016).
tentang status jurnal Indonesia pada bidang ekonomi Berdasarkan Peraturan Presiden No. 28/2020,
dan keuangan Syariah menyimpulkan bahwa pemerintah Indonesia menginisiasi pembentukan
kemunculan jurnal ekonomi dan keuangan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
cukup menarik perhatian akademisi dan praktisi dalam (KNEKS) pada tahun 2020. Pembentukan KNEKS
dua dekade terakhir. Kebangkitan Islam yang terjadi dari menandakan transformasi Komite Nasional Keuangan
pertengahan abad ke-20 di Indonesia dapat ditandai Syariah (KNKS), yang dibentuk pada 2019, serta telah
dengan kejadian penting yang signifikan seperti meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia
penerapan nilai-nilai Islam oleh masyarakat sebagai (MEKSI) sebagai roadmap dan pedoman dalam
pandangan hidup, pembentukan dan kebangkitannya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
kembali, munculnya organisasi-organisasi sosial-
keagamaan Islam, meningkatnya popularitas literatur Rencana Kerja KNEKS 2020-2024 menjadi pedoman bagi
sosial-ekonomi Islam, pendirian lembaga khusus KNEKS untuk mempercepat, memperluas dan
ekonomi dan keuangan Islam serta pemikiran Islam, memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan
kecenderungan ke arah Islamisasi sistem ekonomi, syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi
pendirian lembaga keuangan Syariah, dan pendirian nasional dengan tujuan akhir meningkatkan
perusahaan bisnis Islam (Luqman,2020 ; El-Ashker & pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan
Wilson, 2006). syariah dalam rangka mencapai visi Indonesia menjadi
Islamic Economic Center terkemuka di Dunia pada tahun
Evolusi ekonomi Syariah bergerak maju mengambil 2024. KNEKS telah ditugaskan untuk fokus pada
dimensi baru pada tahun 2013 dengan pengumuman HH Rencana Implementasi berdasarkan turunan MEKSI
Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil untuk memastikan bahwa 15 tema strategis dengan total
Presiden UEA, sebagai Perdana Menteri dan Penguasa 22 Key Performance Indicator (KPI) yang ditunjukkan
Dubai, yang meluncurkan rencana strategis untuk pada Rencana Pelaksanaan berhasil diselesaikan dalam
memperkuat sektor ekonomi Islam di Dubai. Setelah jangka waktu yang ditentukan.
pengumuman ini, banyak orang memiliki persepsi yang

32 KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan
III. Pengembangan Ekosistem...

Pendidikan serta Penelitian Ekonomi dan Keuangan ditunjukkan pada Tabel 7 GIEI antara tahun 2013 dan
Syariah diidentifikasi sebagai salah satu tema yang 2020 dari laporan SGIE, Indonesia telah naik dari
termasuk dalam lingkup Infrastruktur Ekosistem peringkat kesepuluh dalam GIEI pada tahun 2014
Ekonomi Syariah sebagaimana didefinisikan dalam salah menjadi peringkat keempat pada tahun 2020.
satu dari lima Strategi Pengembangan Ekonomi dan
Keuangan Syariah. Peningkatan agenda penelitian dan Negara Malaysia, di satu sisi, secara konsisten
pengembangan (litbang) ilmu halal dalam hal menempati peringkat pertama, setelah upaya inisiasi
peningkatan kuantitas dan kualitas bahan substitusi pengembangan industri halal yang dimulai pada 1970
non-halal berbasis lokal serta mendapatkan wawasan dan kemudian mengakselerasi pengembangannya pada
tentang perkembangan teknologi dalam memproduksi 2006 demi mewujudkan targtenya menjadi pusat global
alat penilaian cepat halal untuk makanan halal dan industri halal pada tahun 2030. Di sisi lain, Indonesia
sektor minuman, farmasi dan kosmetika merupakan meskipun sedikit tertinggal namun berhasil hingga
salah satu fokus utama inisiatif strategis yang menempati posisi 4 pada tahun 2020 pada Global Islamic
dituangkan dalam Infrastruktur Ekosistem Ekonomi Economy Indicator Score Rank tahun 2020. Pencapaian
Islam (KNEKS, 2020). posisi Indonesia tersebut dapat terwujud antara lain
karena adanya upaya pemerintah untuk menyusun
3.2. Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia roadmap Masterplan of Indonesian Islamic Finance
Architecture di tahun 2016, diikuti oleh inisiatif Komite
Penilaian keberhasilan pelaksanaan Rencana Kerja Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam
KNEKS didasarkan pada pencapaian Indonesia dalam menyusun Indonesia Islamic Economy Master Plan
meningkatkan posisinya di Global Islamic Economy (IEMP) yang diresmikan pada tahun 2019 untuk
Indicator (GIEI), sebagaimana didefinisikan oleh laporan mencapai visi sebagai pusat Ekonomi Syariah pada tahun
State of Global Islamic Economy (SGIE). Sebagaimana 2024.

Tabel 7. Indikator Global Islamic Economics (GIEI)

INDIKATOR GLOBAL ISLAMIC ECONOMICS (GIEI) (2014 TO 2020)


TAHUN / NEGARA
POSISI 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia
2 UAE UAE UAE UAE UAE UAE Saudi
Arabia
3 Bahrain Bahrain Bahrain Saudi Bahrain Bahrain UAE
Arabia
4 Oman Saudi Saudi Bahrain Saudi Saudi Indonesia
Arabia Arabia Arabia Arabia
5 Saudi Pakistan Oman Oman Oman Indonesia Jordan
Arabia
6 Qatar Oman Pakistan Pakistan Jordan Oman Bahrain
7 Kuwait Kuwait Kuwait Qatar Qatar Jordan Kuwait
8 Jordan Qatar Qatar Kuwait Pakistan Pakistan Pakistan
9 Pakistan Jordan Jordan Brunei Kuwait Kuwait Iran
10 Indonesia Indonesia Indonesia Jordan Indonesia Qatar Qatar
11 Singapore Singapore Indonesia Brunei Brunei Oman
12 Sudan Brunei Iran Sudan Sudan Turkey
13 Egypt Sudan Singapore Iran Turkey Nigeria
14 Iran Iran Sudan Bangladesh Iran Sri Lanka
15 Bangladesh Bangladesh Bangladesh Turkey Bangladesh Singapore

Sumber: State of Global Islamic Economy Report (2013-2021).

KNEKS - IAEI 2021 33


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Menganalisis kinerja Indonesia di enam klaster yang Islam secara keseluruhan, yang diidentifikasi sebagai
diidentifikasi oleh laporan SGIE yang menentukan posisi enam klaster, untuk menetapkan SGIE dan menentukan
Indonesia secara keseluruhan di GIEI dari tahun 2014 kinerja keseluruhan negara-negara yang sebagian atau
hingga 2020, Indonesia telah mencapai hasil yang luar seluruhnya telah menerapkan ekonomi dan keuangan
biasa dan menempati posisi keenam teratas untuk Syariah dalam kebijakan ekonomi mereka.
keenam klaster yang diidentifikasi oleh laporan SGIE,
dari posisi tidak ada peringkat. Tabel 8, menunjukkan Laporan SGIE untuk 2012/1013 ini memperkirakan
kemajuan sederhana Indonesia dibandingkan dengan pengeluaran Muslim di dunia untuk makanan dan
Malaysia yang secara konsisten menempati posisi minuman (F&B) sebesar $1.088 miliar pada tahun 2012,
teratas. menjadikan pasar makanan Muslim 16,6% dari
pengeluaran global, dengan Indonesia dianggap sebagai
Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) konsumsi makanan Muslim tertinggi yang diperkirakan
Report pada tahun 2020 menunjukkan bahwa inisiatif mencapai $197 miliar pada total konsumsi makanan.
pemerintah Indonesia yang kuat dalam menerapkan Pada tahun 2020, Indonesia tetap menjadi pengeluaran
berbagai kebijakan untuk meningkatkan ekosistem tertinggi untuk makanan dan minuman halal dengan
ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia telah nilai perkiraan $144 miliar dari total pengeluaran 1,9
mendorong Indonesia naik ke posisi keempat pada miliar Muslim yang diperkirakan mencapai $1,17 triliun.
tahun 2020. Indonesia berpotensi untuk diakui secara Potensi klaster farmasi dan kosmetik di Indonesia,
global sebagai salah satu pusat Ekonomi Syariah Laporan SGIE memperkirakan pengeluaran farmasi
terkemuka, dan berada di jalur yang tepat untuk Muslim pada tahun 2012 sebesar $5,0 miliar, tetapi
mewujudkan visinya sebagaimana tertuang dalam impor farmasi di negara-negara OKI sebesar $0,43
MEKSI. Laporan SGIE yang diterbitkan dari tahun 2013 miliar. Namun, belanja farmasi Muslim pada tahun 2020
hingga 2020 didasarkan pada perkiraan sektor ekonomi diperkirakan meningkat minimal sebesar $5,4 miliar,

Tabel 8. Tabel Kemajuan Indikator Islamic Economic

INDIKATOR GLOBAL ISLAMIC ECONONOMICS (GIEI) (2014 TO 2020)


POSISI
HALAL
TRAVEL /
COUNTRY YEAR HALAF PHARMA & ISLAMIC MUSLIM MODEST HALAL MEDIA
OOD COSMETICS FINANCE FRIENDLY FASHION & RECREATION
TRAVEL
MALAYSIA 2014 1st 1st 1st 1st n.a n.a
INDONESIA n.a n.a n.a n.a n.a n.a
st
MALAYSIA 2015 1st 3rd 1 1st n.a n.a
INDONESIA n.a 7th 9th n.a n.a n.a
st
MALAYSIA 2016 5th 2nd 1 2nd n.a n.a
th
INDONESIA n.a 8th 9 n.a n.a n.a
MALAYSIA 2017 1st 3rd 1st 1st 7th 4th
INDONESIA n.a 8th 10th 4th n.a n.a
MALAYSIA 2018 2nd 2nd 1st 2nd 4th 4th
INDONESIA n.a n.a 10th 4th 2nd n.a
MALAYSIA 2019 2nd 2nd 1st 1st 4th 2nd
INDONESIA n.a n.a 5th 4th 3rd n.a
st th
MALAYSIA 2020 1st 1st 1 1st 4 2nd
INDONESIA 4th 6th 6th 6th 3rd 5th

NB: Perkembangan bertahap Indonesia dari tidak berperingkat (n.a) pada tahun 2014
ke posisi 6 teratas di keenam klaster berdasarkan GIEI sebagaimana dilaporkan dalam
State of Global Islamic Economy Report (2013 to 2020).

34 KNEKS - IAEI 2021


Kata Sambutan
III. Pengembangan Ekosistem...

meskipun ada potensi pasar sebesar $94 miliar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan
pembelanjaan oleh 1,9 miliar Muslim untuk obat-obatan. perangkat kajian cepat bahan kritis halal kedua klaster.

Pada sektor kosmetik, laporan SGIE memperkirakan 3.3. Masalah Terkait Pemalsuan Produk Makanan
pengeluaran Muslim di dunia untuk kosmetik menjadi dan Kesehatan
$46 miliar pada tahun 2013, yang merupakan 6,78% dari
pengeluaran global dengan potensi pertumbuhan Penipuan makanan didefinisikan sebagai penggantian,
pengeluaran untuk kosmetik oleh konsumen Muslim di penambahan, perusakan, atau kesalahan penyajian
seluruh dunia sebesar $66 miliar pada tahun 2019. Pada makanan, bahan makanan, atau bahkan kemasan
tahun 2020, pengeluaran konsumen Muslim untuk makanan secara hati-hati dan disengaja, serta
kosmetik diperkirakan turun 2,5%, mencapai $64 miliar, pernyataan menipu pada label produk, dengan tujuan
dan kemudian tumbuh mencapai $76 miliar pada tahun memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan
2024 dengan CAGR 5 tahun sebesar 2,9%. (Thomson kerugian (Simanjuntak et al., 2015; Pudjirahaju, 2017;
Reuters, 2013 hingga 2018 dan Dinar Standard, 2019 Muhammad, 2018). Namun, Badan Pengawas Obat dan
hingga 2020). Konsumen kosmetik Muslim di Indonesia Makanan AS (FDA) mengadopsi "definisi yang
hanya menghabiskan $1,1 miliar pada tahun 2012 tetapi dikembangkan" dari penipuan makanan atau "pemalsuan
pada tahun 2020 pengeluaran untuk kosmetik Muslim bermotivasi ekonomi" atau Economically Motivated
meningkat menjadi $4 miliar. Adulteration (EMA) sebagai "penipuan, substitusi yang
disengaja atau penambahan zat dalam suatu produk
Setelah mengetahui potensi bisnis halal kedua klaster untuk tujuan meningkatkan nilai yang tampak. produk
dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan atau mengurangi biaya produksinya, yaitu untuk
ekonomi dan keuangan Syariah Indonesia, selanjutnya keuntungan ekonomi” (Pudjirahaju, 2017). Demikian pula
akan dijelaskan tantangan yang dihadapi oleh Jaswir et al. (2016) mengklasifikasikan pemalsuan bahan
pemerintah Indonesia dalam memastikan bahwa isu-isu makanan (food fraud) sebagai substitusi bahan-bahan
utama yang berlaku di industri Halal, sebagai klaster di yang berharga dan berbiaya tinggi dengan kualitas yang
IEFE, tidak akan menghambat visi yang digariskan dalam lebih rendah dan bahan-bahan yang lebih murah yang
MEKSI. Dalam sektor industri halal, telah di-identifikasi tersedia di pasaran.
dua tantangan signifikan yang ada di depan dan dengan
memanfaatkan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (2013), juga telah
diharapkan dapat memberikan solusi terhadap mendefinisikan penipuan makanan halal sebagai
perkembangan industri halal di Indonesia. Dua isu utama produsen yang tidak bertanggung jawab atau produsen
yang dihadapi bisnis halal Indonesia adalah penipuan yang menggunakan bahan non-halal dalam makanan,
dan pemalsuan makanan halal dan produk kesehatan. logo halal palsu, kontaminasi fisik makanan halal, dan
Oleh karena itu, peran ilmu pengetahuan dan teknologi layanan logistik non-halal yang melanggar hukum
adalah untuk memastikan bahwa produk makanan dan Syariah. Di dalam jangkauan global, Yacoob et al. (2016)
perawatan kesehatan diautentikasi menggunakan dan Damit et al. (2017) menyajikan data yang
teknologi mutakhir dari awal produksi dan manufaktur dikumpulkan dari tinjauan pustaka dan laporan media
hingga ke pengguna akhir sebagai jaminan bahwa tentang kontaminasi silang produk makanan halal dan
produk yang telah melalui pengujian ketat bebas dari kasus terkait penipuan dimana menunjukkan
unsur non-halal dan bahwa produk tersebut secara kontaminasi haram dan perilaku tidak jujur yang
kategoris aman dan diperbolehkan untuk dikonsumsi. dilakukan produsen dengan produk bersertifikat halal.
Hal ini tentunya menjadi perhatian konsumen Muslim
Dokumen ini secara khusus akan fokus pada klaster karena mereka bergantung pada jaminan kehalalan yang
makanan dan minuman halal, farmasi dan kosmetika, dikeluarkan oleh industri makanan dan pembuat
dengan tujuan yaitu: (1) untuk mengetahui keadaan kebijakan untuk menjamin integritas rantai pasokan
penelitian di Indonesia saat ini di bidang bahan dan halal.
bahan pengganti non-halal; (2) menganalisis tema
penelitian terkait peran iptek dalam pengembangan Masalah serupa dengan penipuan makanan halal atau
perangkat penilaian cepat; dan (3) merekomendasikan EMA juga jamak terjadi pada negara-negara mayoritas
penyelarasan riset nasional dengan mengintegrasikan Muslim di Asia Tenggara. Ramli et al. (2018) membahas

KNEKS - IAEI 2021 35


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

1. Penggunaan formalin yang merupakan larutan sekitar Isu dan permasalahan yang terjadi di atas dan banyak
37% bahan kimia formaldehida, untuk menjaga dan kasus lain yang tidak dilaporkan menggambarkan
mempertahankan tekstur dan warna daging (Waheed kelemahan otoritas di Indonesia dan Malaysia dalam
et al., 2016). Bahan kimia ini ternyata berbahaya bagi memastikan integritas produk makanan halal kepada
kesehatan manusia yang dapat menyebabkan kanker konsumen. Meskipun beberapa upaya telah dilakukan
dan leukemia (Norliana, 2009). melalui adanya kerangka regulasi/peraturan yang kuat
2. Menyuntikkan air ke dalam tubuh sapi atau ayam baik untuk industri halal yang disahkan di parlemen oleh
langsung atau dimasukkan melalui mulut hewan, pemerintah Indonesia dan Malaysia. Undang-undang
disebut daging glonggong, yang merupakan unsur lain dan peraturan telah dibuat dengan tujuan untuk
dari EMA dengan memaksa air ke hewan tersebut yang melindungi produsen dan konsumen dalam sektor
menyebabkan pingsan atau kematian (Layla, 2013), industri halal, pemerintah Indonesia sendiri telah
menyebabkan daging berkualitas buruk (Sulistyo & melakukan beberapa inisiatif untuk mengatasi masalah
Fikri, 2014) yang sangat mungkin mengubah hewan tersebut, salah satunya dengan mendirikan Komite
menjadi bangkai karena kemungkinan perut pecah Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
sebelum penyembelihan dilakukan (Prasetyo et al. Selain memastikan bahwa salah satu strategi utama
2009), menjadikan halal sebagai non-halal. MEKSI, penguatan rantai nilai halal Indonesia, dilakukan
3. Isu ayam yang telah mati mengacu pada istilah 'ayam secara efektif dan efisien untuk mewujudkan Visi,
tiren' dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan Presiden Indonesia telah melimpahkan kewenangan
sebagai tidak halal yang telah menjadi bangkai karena penuh kepada KNEKS untuk mengawasi, memantau, dan
sakit atau sebab lain (Layla, 2013), dijual dengan harga mengakselerasi pelaksanaan MEKSI tersebut.
lebih rendah dari ayam segar dan disalahgunakan oleh
pedagang kaki lima mengubah daging menjadi bakso Sesuai amanat tersebut, KNEKS memetakan ekosistem
dan sate kepada konsumen yang terkena kemungkinan ekonomi dan keuangan syariah, dengan merinci 47
keracunan makanan karena terkontaminasi bakteri inisiatif strategis dengan berbagai kluster di ekosistem
berbahaya (Sanito, 2018). ekonomi dan keuangan syariah yang bekerja bersama-
4. Substitusi sifat fisik, tekstur dan rasanya berupa sama dengan berkolaborasi dan saling mendukung
daging segar mengacu pada daging palsu, bahan kimia dalam mencapai target yang ditetapkan dalam empat
digunakan untuk menghilangkan sifat fisik, tekstur dan strategi utama MEKSI. KNEKS mendorong
rasa serta bau daging palsu yang menyerupai daging dilaksanakannya strategi implementasi dalam
segar, menambah sedikit warna atau merendam daging mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah untuk
dalam darah sapi untuk memberikan tampilan dan bau memastikan bahwa salah satu dari empat inisiatif yaitu
yang mirip seperti daging sapi serta mengganti daging “peningkatan kualitas dan kuantitas R&D sains halal
sapi dengan daging babi hutan (Sulistyo & Fikri, 2014). untuk substitusi non-halal berbasis lokal bahan dan alat
5. Masalah lainnya antara lain: daging salah label - tes cepat penilaian halal” dapat dilakukan secara efektif
penggantian daging kerbau dengan daging sapi dan efisien. Ke depan KNEKS diharapkan mampu
mentah dan olahan di Malaysia terbukti dari 40 dari 50 menghadapi tantangan dalam menerapkan rencana
sampel berlabel sapi potong yang diambil di pasar untuk mengantisipasi adanya persepsi negatif dari
adalah DNA kerbau (Chuah et al., 2016); daging anilin – beberapa pihak terkait integritas industri halal dan
ayam kampung direndam dalam pewarna yang dikenal untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sebagai anilin untuk menyamarkan daging ayam untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip Syariah
dengan warna kekuningan untuk meniru ayam khususnya di sektor industri halal agar tetap terjaga.
kampung asli; kartel daging ilegal dimana terjadi
penangkapan 1.500 ton sindikat penyelundupan kartel 3.4 Sejarah Perkembangan Autentikasi Makanan
daging ilegal dari empat negara asing, yaitu China,
Ukraina, Brasil dan Argentina yang melibatkan Pemalsuan makanan telah terjadi pada masa lampau
repackaged daging ilegal berlambang halal palsu misalnya makanan, obat-obatan, dan kosmetik sering
didistribusikan ke pasar Malaysia, daging halal ditukar dipalsukan dengan berbagai cara pada zaman Romawi
daging berkualitas rendah, daging dengan metode Kuno (753 – 509 SM). Pada zaman tersebut makanan dan
penyembelihan yang meragukan dibawa masuk tetapi barang-barang alami lainnya rentan terhadap kerusakan
kemudian ditolak oleh lembaga penegak hukum di selama pengiriman dan penyimpanan karena mereka
Malaysia (Ariffin et al., 2021). diperdagangkan di sekitar Kekaisaran Romawi yang

36 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

terbentang luas dari Eropa, Afrika, hingga Asia. Dengan pemalsuan makanan yang dilakukan oleh oknum
demikian, teknik pemalsuan yang sering termasuk produsen. Pemalsuan susu, misalnya dapat
pencampuran makanan yang rusak dengan makanan menimbulkan bahaya kesehatan pada masyarakat dan
segar, pertukaran barang asing yang mahal dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tingkat
produk lokal yang lebih rendah, serta adanya penyertaan kematian bayi. (Hassoun et al., 2020).
zat pewarna (Hassoun et al., 2020).
Studi yang dilakukan Damodaran et al. (2008) dan
Pada abad pertengahan atau abad ke-15 di Eropa, Pandey dan Upadhay (2012) membedakan tiga fase
perdagangan makanan dikendalikan oleh apa yang sejarah penggunaan bahan tambahan makanan yaitu
disebut serikat Buruh (guild), yang dapat dianggap Fase I, dari zaman kuno hingga sekitar tahun 1820, ketika
sebagai organisasi yang bertindak untuk membela bahan kimia ditambahkan ke makanan terutama untuk
kepentingan perdagangan. Pemalsuan makanan relatif alasan yang terhormat; Fase II, dari awal 1800-an hingga
mudah pada masa lalu setidaknya karena dua alasan: sekitar 1820, ketika pemalsuan makanan yang disengaja
pertama, pengetahuan tentang komposisi makanan di Amerika Serikat serta beberapa negara lain meningkat
masih dalam tahap awal; dan kedua, kimia analitik masih pesat dalam frekuensi dan keseriusan; dan Fase III, dari
dalam masa pertumbuhan bahkan di abad kesembilan tahun 1920 hingga 1950, tekanan peraturan dan
belas. Akibatnya, masyarakat pada umumnya saat itu prosedur analitis yang efektif menurunkan frekuensi dan
tidak mengetahui adanya praktek penipuan yang tingkat keparahan masalah ini ke tingkat yang dapat
dilakukan oleh oknum produsen. Frederick Accum (1769- diterima. Namun, dapat dikatakan bahwa tingkat
1838), seorang ahli kimia Jerman, adalah orang pertama pemalsuan makanan dengan skala yang kecil pun tidak
yang meningkatkan kesadaran publik tentang prevalensi dapat diterima karena melibatkan aspek kesehatan yang
pemalsuan makanan. Dia dianggap sebagai salah satu bisa menyebabkan dampak yang serius kepada
pelopor autentikasi makanan setelah menerbitkan masyarakat.
bukunya A Treatise on Adulterations of Food and
Culinary Poison pada tahun 1820. Pada tahun 1850-an, Setelah kehancuran dan gangguan produksi pangan
seorang dokter bernama Arthur Hill Hassall yang meluas pada Perang Dunia II di banyak negara,
meluncurkan penelitian signifikan tentang pemalsuan pembentukan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)
makanan. Salah satu terobosan awalnya melibatkan pada tahun 1945 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
penggunaan mikroskop untuk menunjukkan bahwa kopi pada tahun 1948 merupakan momen penting yang
telah dipalsukan dengan tanaman chicory. menentukan. Penggunaan bahan tambahan makanan
yang meluas dan terkadang tidak terkelola dengan baik
Praktek pemalsuan makanan pada saat dimulainya menjadi fokus perhatian utama pada tahun 1950-an.
revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke-18, Sehingga, kedua organisasi tersebut kemudian
semakin menyebar luas. Adanya peluang kerja di kota- mengadakan pertemuan ahli bersama tentang nutrisi
kota besar mengakibatkan migrasi pedesaan, dan dan bidang terkait, seperti Konferensi Gabungan
masyarakat tidak lagi mandiri, tetapi semakin FAO/WHO tentang Bahan Tambahan Makanan pada
bergantung pada perdagangan pangan dan perluasan tahun 1955.
jaringan pasokan. Meskipun teknologi pengolahan
makanan mengalami proses modernisasi, namun Selain itu, pendirian Codex Alimentarius Commission
meningkatnya permintaan makanan yang disebabkan (Codex) merupakan langkah penting lainnya untuk
oleh populasi perkotaan yang berkembang pesat memastikan rekomendasi yang signifikan dari standar
mengakibatkan terjadinya kekurangan pasokan bahan makanan yang diakui secara internasional. Codex
makanan. Akibatnya, bahan makanan secara rutin didirikan sebagai komisi antar pemerintah untuk
dikemas dengan bahan pengisi yang diragukan aspek mengembangkan standar makanan yang diterima secara
kesehatan dan keamanannya dengan tujuan untuk internasional, peraturan sanitasi, batasan untuk aditif
menekan biaya serendah mungkin (Schieber, 2008). makanan, pestisida, residu obat hewan dalam makanan,
Penambahan tepung pada sosis untuk meningkatkan kode praktik higienis, batas bahan tambahan makanan,
kapasitas pengikatan airnya, penambahan pewarna untuk kontaminan, label makanan dan lain-lain.
untuk meningkatkan tampilan estetika hidangan,
penambahan tepung dengan gipsum dan kapur, dan Dengan demikian, pekerjaan Codex selama 45 tahun
penyiraman susu merupakan beberapa contoh umum terakhir telah menghasilkan lebih dari 200 standar

KNEKS - IAEI 2021 37


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

untuk produk makanan yang berbeda, standar umum konsumen. Lebih jauh lagi, peraturan terkait aspek
untuk pelabelan makanan, dan pedoman tentang kehalalan produk Muslim mengalami perkembangan
pengambilan sampel dan analisis makanan, untuk pada abad ke-20, karena beberapa pihak berusaha untuk
menyebutkan beberapa saja (Emerton & Choi, 2008) memberikan literasi dan kesadaran (awareness) terhadap
termasuk pedoman umum penggunaan istilah “Halal” aturan penegakan dan penerapan produk halal tersebut
pada tahun 1997 yang kemudian direvisi pada tahun 2016 dan dibarengi dengan bukti temuan penelitian ilmiah.
(Codex, 2017).
Akhir abad kedua puluh melihat menjamurnya bahan
Disisi lain kemajuan signifikan dalam ilmu alam, makanan-minuman, obat-obatan, kosmetik, dan barang-
khususnya dalam biologi, mikrobiologi, dan kimia, barang lainnya yang ditujukan untuk masyarakat Muslim
menyebabkan peningkatan hasil panen melalui yang sedang berkembang, mengakui bahwa generasi
penggunaan pupuk dan pestisida, serta peningkatan muda memiliki daya beli yang lebih besar, kesadaran
kualitas pangan sehingga diperlukan upaya perlindungan yang lebih tajam akan identitas agama mereka, dan
yang maksimal dalam mencegah tindakan pemalsuan keinginan yang berkembang untuk mengartikulasikan
pada bahan tambahan makanan (Damodaran et al., iman mereka (Yunos, 2017). Demikian pula, gaya hidup
2008). Cuthbertson (1991) menyatakan bahwa kemajuan global yang serba cepat dan peningkatan jumlah wanita
ilmiah ini memungkinkan pakan dilindungi dengan yang bekerja telah meningkatkan permintaan seperti di
vitamin dan zat gizi mikro lainnya; antimikroba dan sektor kuliner. Makanan kaleng, kotak, atau beku,
vaksin dikembangkan; dan pemeliharaan kualitas makanan bayi, makanan ringan, pasta, keju, sup,
makanan melalui metode pengawetan yang lebih baik. campuran rempah-rempah, bumbu, kaldu, dan minuman
Dengan penerapan pengetahuan ilmiah baru tentang non-alkohol, untuk menyebutkan beberapa produk halal
komposisi dan kualitas makanan yang ditawarkan oleh mencerminkan kenyamanan, kelezatan, atau bahkan
kimia analitik, maka disisi lain membuka peluang baru status, mendorong Muslim untuk meningkatkan
untuk penyalahgunaan atau pemalsuan makanan. kesadaran terhadap aspek kepatuhan halal. Sehingga
konsumen semakin bergantung pada produsen produk
Salah satu contoh penting adalah krisis pangan yang halal dan lembaga sertifikasi halal untuk mengevaluasi
meletus di Indonesia pada tahun 2001 dimana Majelis kandungan setiap produk dan menentukan kehalalannya
Ulama Indonesia (MUI; Jakarta, Indonesia) menyatakan secara tepat (Yasarsoy, 2016; Yunos, 2017). Penerapan
bahwa sebuah perusahaan Jepang menggunakan produk dan pemahaman aturan terkait aspek kehalalan menjadi
daging babi dalam pembuatan penguat rasa monosodium kompleks ketika produsen menambahkan zat aditif
glutamat (MSG) dan meminta agar masyarakat Indonesia pengawet, rasa, dan pewarna alami/buatan untuk
melalui pemerintah mengambil tindakan yang tepat. memastikan produk stabil, higienis, estetis, dan/atau
Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan pernyataan menggugah selera. Beberapa produsen telah meminta
dimana perusahaan tersebut memiliki potensi fatwa untuk mendukung bahan atau produk mereka,
pelanggaran hukum terkait aspek kehalalan manakan, namun, ulama lain atau otoritas sertifikasi juga ada yang
yang antara lain mencegah umat Islam memakan babi mempertanyakan keasliannya (Yunos, 2017).
atau barang-barang yang berasal dari babi. Akibat
kontroversi tersebut, beberapa pekerja pada perusahaan Perbedaan keaslian produk halal ini lcohol besar
tersebut ditahan, dan permintaan maaf publik disebabkan oleh kesalahpahaman terkait proses
dikeluarkan. Penambah rasa pada produk tersebut sertifikasi halal, yang secara sederhana didefinisikan
kemungkinan besar berpotensi tidak mengandung sebagai penyelidikan untuk membuktikan bahwa status
bahan daging babi; sebaliknya, perusahaan produsen suatu produk halal, dari bahan bakunya melalui
mengaku mengganti turunan daging sapi dengan pengolahan dan distribusi, termasuk bagaimana
turunan babi, bactosoytone - media untuk perusahaan sistem internal dapat memastikan
menumbuhkan bakteri yang menghasilkan enzim yang konsistensi status kehalalan produk (Wahab, 2004;
diperlukan untuk membuat MSG, dalam proses produksi MUIS, 2005; Shamakov & Asnawi, 2020). Panduan terkait
karena alasan biaya (Fisher, 2008). Masalah yang terjadi proses sertifikasi halal berdasarkan pada Al-Qur'an dan
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan hadits dari Nabi Muhammad SAW dan para ulama
global/multinasional pun dapat mengalami isu (Islamic scholars) kemudian menyusunnya menjadi
pemalsuan makanan dan dipersepsikan kurang sebuah fatwa. Pedoman tersebut tidak dapat langsung
memperhatikan aspek kehalalan suatu produk kepada diterapkan dalam lingkungan industri yang sertifikasi

38 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

produk halalnya berlangsung karena tidak adanya sehingga terjadi penarikan produk makanan yang
pendekatan yang cermat dan metodologis, serta kemudian terjadi kelangkaan distribusi.
pemahaman tentang proses bisnis yang terlibat, dan
keahlian penyidik (auditor) yang memadai untuk Terkait hal tersebut, jaminan keaslian suatu makanan
menerapkan persyaratan aspek agama ke dalam industri. dapat dilihat dengan melihat aspek darimana sumber
Maka ilmuwan Muslim dapat memainkan peranannya, makanan tersebut berasal dan pembuatnya. Aspek
khususnya pada bidang ilmu pangan, yaitu menjadi keaslian makanan halal merupakan isu yang menjadi
mediator untuk menjembatani kesenjangan dua perhatian utama bagi otoritas makanan halal, karena
spektrum yang berbeda ini. Ilmuwan Muslim dapat pelabelan makanan halal yang tidak akurat dapat
menjadi mediator yang berusaha mendeteksi dan mengakibatkan potensi penipuan kepada konsumen.
menghilangkan jejak sekecil apapun zat babi dan alcohol Seperti yang dinyatakan sebelumnya, implikasi penipuan
dalam produk makanan dan minuman manufaktur, makanan halal yang jamak terjadi di Malaysia dan
produk farmasi dan kosmetik yang mengarah pada Indonesia, serta di belahan dunia lain telah
istilah “ilmiah halal” (Fischer, 2008), menggunakan meningkatkan urgensi adanya pengembangan alat
metode ilmiah dan teknologi canggih untuk memastikan analisis untuk mengautentikasi bahan makanan. Pada
kemurnian zat halal, memeriksa proses bisnis dan saat yang sama, zat-zat non-halal terus ditemukan
melaporkan hasil audit kepada ulama dalam istilah yang dalam produk-produk yang dilabeli dengan status halal
dapat dipahami. sebagai konsekuensi dari pengecualian para produsen
dari daftar bahan-bahan yang berpotensi memiliki unsur
Dengan bantuan dan saran ahli dari para cendekiawan ketidakhalalan. Sehingga dengan adanya masalah yang
Muslim maka dapat dibuat keputusan fatwa yang akurat terjadi berulang-ulang ini maka penilaian yang tepat
berdasarkan masukan ilmiah dari ilmuwan (auditor) dan terhadap status halal dan non-halal produk makanan
referensi dari Al-Qur'an dan Hadits. Interaksi antara menjadi sangat penting, dan statusnya harus dievaluasi
ulama dan ilmuwan kemudian menghasilkan Ilmu Halal secara teratur. Hal ini dapat dilakukan dengan alat dan
(Hakim, 2015), yang didefinisikan sebagai pencarian dan teknik bioteknologi modern (Atma et al., 2018).
penerapan pengetahuan dan pemahaman tentang
“halalisasi” komoditas melalui penggunaan metodologi 3.5.1 Metode Analisis yang digunakan dalam
sistematis berdasarkan bukti untuk sampai pada Autentikasi Makanan Halal
yurisprudensi yang akurat dan bijaksana dengan
bersandarkan keputusan dari sumber utama yaitu Al- Pesatnya pertumbuhan bioteknologi telah menghasilkan
Qur'an dan Hadits. Hal ini kemudian dapat mendorong penggunaan berbagai pendekatan kreatif untuk analisis
pengembangan industri halal dan dapat menangkap arus halal atau deteksi turunan babi, yang melibatkan
utama global terkait sektor industri halal. Dalam hal ini, peralatan analisis berteknologi tinggi yang menyediakan
tantangan yang ditimbulkan oleh sektor makanan dan deteksi dan analisis yang cepat, kuat, dan andal (Lubis et
minuman modern, serta industri farmasi dan kosmetik, al., 2016). Saat ini, analisis halal secara rutin
telah menghasilkan pendekatan eklektik dan pragmatis menggunakan dua metode utama untuk deteksi dan
terhadap masalah halal. (Armanios & Ergene, 2018). identifikasi spesies daging dalam makanan, yaitu metode
berbasis protein dan DNA (Kumar et al., 2013; Alikord et
3.5. Penerapan IPTEK Dalam Autentikasi Produk al., 2018; Chis & Vodnar, 2019).
Halal
3.5.1.1. Determinasi Mikroskopis (Mikroanalisis)
Saat ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengolahan makanan menjadi lebih kompleks, Teknik laboratorium mikroskop elektron pemindaian
dan makanan mungkin mengandung bahan dan aditif (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM) memiliki
dari sumber yang meragukan. Dengan transportasi yang berbagai macam teknologi. Ini memungkinkan keahlian
efisien, lebih banyak produk baru ditempatkan pada untuk membangun teknik baru untuk analisis sampel
etalase pasar di seluruh dunia dimana tetap terdapat langka. Scanning Electron Microscope (SEM) adalah
potensi makanan yang mungkin hilang atau tidak dapat mikroskop yang menggunakan elektron daripada cahaya
dilacak dalam rantai makanan. Ini berpotensi menjadi untuk membentuk gambar. Ada banyak keuntungan
suatu masalah dimana ketika suatu makanan dapat menggunakan SEM daripada mikroskop cahaya. SEM
memberikan dampak yang tidak baik bagi manusia memiliki kedalaman bidang yang besar,

KNEKS - IAEI 2021 39


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

yang memungkinkan sejumlah besar sampel untuk sapi pada C20:0, C16:1, C18:3, dan C20:1, dan dengan
difokuskan pada satu waktu. SEM juga menghasilkan lemak ayam pada C12:0, C18:3, C20:0, dan asam lemak
gambar beresolusi tinggi, yang memastikan bahwa fitur C20:1. Dia menyimpulkan bahwa lemak babi dan lemak
dengan jarak yang dekat dapat diperiksa pada ayam berbeda secara signifikan dalam triasilgliserol tak
perbesaran tinggi. Persiapan sampel cukup mudah, jenuh dan tak jenuh (TAG). Taufik et al., (2016)
karena kebanyakan SEM hanya membutuhkan sampel menerapkan GC untuk menentukan komposisi asam
konduktif. Kombinasi perbesaran yang lebih tinggi, lemak minyak sawit RBD dan serangkaian sampel minyak
kedalaman fokus yang lebih besar, resolusi yang lebih sawit RBD yang dipalsukan dengan lemak babi yang
besar, dan kemudahan pengamatan sampel menjadikan diacak secara enzimatis (ERLD). Temuan penelitian
SEM salah satu instrumen yang paling umum digunakan menemukan bahwa penurunan bertahap dan
di area penelitian saat ini. Itu digunakan untuk peningkatan jumlah C16:0 dan, C18:1 dan C18:2, masing-
penentuan kulit non-Halal dalam produk kulit (Mirgani masing sebagai cemaran yang meningkat
et al., 2012; Aisyah, 2017). konsentrasinya.

3.5.1.2. Kromatografi Gas (GC) 3.5.1.3. Kromatografi Gas–Spektroskopi Massa


(GC–MS)
Kromatografi gas-cair (GLC), atau umumnya disebut
kromatografi gas (GC), adalah metode umum Ini mirip dengan GC (di atas), tetapi lebih akurat, andal,
kromatografi yang digunakan dalam kimia organik untuk dan cepat karena dua teknik (GC dan MS) terintegrasi
mengisolasi dan menganalisis senyawa yang dapat untuk membentuk metode tunggal yang kuat untuk
diuapkan tanpa dekomposisi. Aplikasi khas GC analisis campuran bahan kimia. Saat ini, peralatan GC-
digunakan untuk evaluasi bahan non-Halal dalam MS terhubung ke komputer dan menggunakan
makanan atau untuk analisis toksisitas yang perangkat lunak canggih yang memungkinkan
diklasifikasikan sebagai makanan tidak thoyyib, yaitu pembangunan perpustakaan struktur senyawa yang
non-Halal. Agar suatu senyawa dapat dievaluasi ditargetkan untuk dianalisis.
berdasarkan analisis GC, senyawa tersebut harus
memenuhi standar volatilitas dan stabilitas termal 3.5.1.4. High Performance Liquid Chromatography
tertentu. Kriteria pertama adalah memutuskan bahwa (HPLC)
salah satu molekul senyawa, jika tidak semuanya, berada
dalam fase gas atau uap antara 4000 C dan 4500 C atau HPLC saat ini banyak digunakan untuk sejumlah analisis
lebih rendah. Kriteria kedua adalah molekul senyawa makanan. HPLC modern memiliki banyak aplikasi
tidak terurai pada suhu yang diperlukan antara 4000 C termasuk pemisahan, identifikasi, pemurnian, dan
dan 4500 C atau di bawahnya. Demikian pula, analisis kuantifikasi berbagai senyawa. Keuntungan utama dari
makanan berkaitan dengan uji lipid, protein, HPLC adalah kemampuannya untuk menangani senyawa
karbohidrat, pengawet, rasa, pewarna dan pengubah stabilitas termal yang terbatas atau volatilitas (Macrae,
tekstur, dan juga vitamin, steroid, obat-obatan, residu 1988). HPLC preparatif mengacu pada proses isolasi dan
pestisida, elemen jejak dan racun. Sementara sebagian pemurnian senyawa. Sepanjang proses ini, hal penting
besar komponen tidak mudah menguap, Kromatografi yang harus diperhatikan adalah jumlah senyawa yang
Cair Tekanan Tinggi (HPLC) saat ini banyak digunakan dihasilkan per unit yang mengacu pada tingkat
untuk sebagian besar analisis makanan dan GC masih kemurnian dan throughput zat terlarut. Metode ini
kurang digunakan. berbeda dengan HPLC analitik, di mana tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi tentang senyawa
Beberapa contoh sampel yang cocok untuk analisis GC sampel. Informasi yang dapat dikumpulkan meliputi
meliputi: derivasi lipid dan asam lemak menjadi metil identifikasi, kuantifikasi, dan evaluasi suatu senyawa
esternya (FAME); protein dengan hidrolisis asam; (Reuhs & Round, 2010; Samanidou, 2015).
esterifikasi (N-propil ester) dan karbohidrat dengan Pemisahan kimia dapat dilakukan menggunakan HPLC
sililasi untuk menghasilkan sampel yang mudah dengan memanfaatkan fakta bahwa beberapa senyawa
menguap. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memiliki laju migrasi yang berbeda karena kolom dan
mendeteksi komposisi asam lemak menggunakan fase gerak tertentu. Dengan demikian, kromatografer
analisis GC. DeMan (1999), dalam penelitiannya dapat membedakan senyawa satu sama lain melalui
menemukan bahwa lemak babi berbeda dengan lemak HPLC; tingkat pemisahan sering ditentukan oleh pilihan

40 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

fase diam dan fase gerak. Pemurnian juga mengacu pada 3.5.1.5 Spektroskopi Fourier Transform Infrared
proses pemisahan atau ekstraksi senyawa target dari (FTIR)
senyawa atau kontaminan lain (mungkin terkait secara
struktural). Pada kondisi kromatografi tertentu, setiap Spektroskopi FTIR dapat digunakan untuk menguji
senyawa akan memiliki puncak yang khas. Tergantung sampel makanan untuk keberadaan aditif non-halal
pada apa yang perlu dipisahkan dan seberapa dekat seperti lemak babi dalam makanan dan gula-gula seperti
hubungan sampel, kromatografer dapat memilih kondisi, lemak hewani, coklat, kue, dan biskuit. Analisis
seperti fase gerak yang tepat, untuk memungkinkan memberikan klasifikasi dan deteksi variasi dalam profil
pemisahan yang tepat untuk mengumpulkan atau spektrum FTIR. Spektroskopi FTIR dengan analisis
mengekstrak senyawa yang diinginkan, seperti yang di- kemometrik menawarkan teknik analisis yang cepat,
elusi dari fase diam. Migrasi senyawa dan kontaminan sederhana, andal, dan ramah lingkungan yang dapat
melalui kolom harus cukup berbeda sehingga senyawa mendeteksi dan mengukur sampel makanan tercemar
murni yang diinginkan dapat dikumpulkan atau lemak babi tingkat rendah (3 - 5%, batas deteksi).
diekstraksi tanpa menimbulkan senyawa lain yang tidak
diinginkan. Metode spektroskopi adalah pilihan yang menarik,
memenuhi banyak persyaratan analitis seperti
Untuk mengklasifikasikan senyawa apa pun dengan kecepatan dan kemudahan penggunaan. Banyak
HPLC, detektor harus dipilih terlebih dahulu. Setelah percobaan oleh para peneliti menggunakan: metode
detektor dipilih dan diatur ke pengaturan deteksi inframerah tengah (Franca & Oliveira, 2011; Mendes &
optimal, uji pemisahan harus dikembangkan. Parameter Duarte, 2021) yang baru-baru ini diterapkan untuk
pengujian harus sedemikian rupa sehingga puncak yang autentikasi berbagai bahan, termasuk pure buah
bersih dan kuat dari sampel yang diketahui diperoleh (Goodner & Manthey, 2005; Mohamed et al., 2011),
dari kromatografi. Puncak yang akan dideteksi harus minyak zaitun (Hirri et al., 2015; Alhanash et al., 2018)
memiliki waktu retensi yang wajar dan harus diisolasi dan kopi (Jun et al., 2009; Franca et al., 2011). Rahayu et
dengan baik dari puncak asing pada tahap deteksi bahwa al. (2018) dan Candogan et al. (2021), menggunakan
pengujian akan dilakukan. Untuk mengubah waktu spektroskopi inframerah-tengah untuk menyelesaikan
retensi suatu senyawa, beberapa parameter dapat beberapa masalah keaslian dengan daging segar yang
dimanipulasi seperti pilihan kolom, pilihan fase gerak dipilih dan mencatat analisis semi-kuantitatif campuran
dan pilihan laju alir. daging.

Reuhs & Round (2010) meninjau aplikasi HPLC untuk


3.5.1.6. Teknologi Hidung Elektronik (E-Nose)
analisis makanan. Yan (2014) mempublikasikan
penggunaan HPLC untuk analisis karbohidrat seperti
Hidung elektronik analitis baru yaitu ZNoseTM dibangun
gula titik leleh rendah dan oligosakarida. Prosedur untuk
di atas Teknologi Sensor Elektronik; untuk pertama
penentuan kuantitatif karbohidrat dalam makanan telah
kalinya, penganalisis uap melakukan kromatografi flash
ditetapkan dengan baik dan dalam banyak kasus telah
dan pencitraan Vapor Print TM dalam hitungan detik
diadopsi sebagai metode standar. HPLC juga dianggap
(Mahmoudi, 2009). E-Nose menyediakan deteksi dini
sebagai teknik yang berguna untuk lipid kompleks
dan kuantifikasi cepat dari perubahan atmosfer yang
dengan volatilitas rendah dan kimia sensitif terhadap
disebabkan oleh spesies kimia yang telah dilatihnya. E-
suhu tinggi. Sebuah tinjauan literatur tentang
Nose juga dapat digunakan untuk melacak proses
penggunaan HPLC dalam penentuan vitamin dalam
pembersihan setelah terjadi kebocoran atau tumpahan.
makanan menunjukkan bahwa banyak penelitian telah
Studi telah menunjukkan bahwa E-Nose dapat digunakan
dilakukan dan dipublikasikan tentang topik ini (Rizzoolo
sebagai deteksi cepat kontaminan makanan non-halal
& Polesello, 1992; Lawrence, 2011; Yantih et al., 2011; Faria
dalam matriks makanan dengan mengkarakterisasi bau
et al., 2017; Garai, 2017; Zhang et al., 2018). Aplikasi lain di
dasar dan kompleks. Instrumen tersebut dapat
mana HPLC tampaknya dapat diterima adalah resolusi
digunakan untuk autentikasi makanan halal, barang non
asam amino dalam enansiomer aktif optiknya dan
halal seperti alkohol dan bahan memabukkan dan
analisis peptida, peptida degradasi Edman di mana
sampai batas tertentu, untuk mendeteksi apakah
residu terminal amino diberi label bebas peptida tanpa
penyembelihan hewan memenuhi penyembelihan dalam
mengganggu ikatan peptida dengan residu asam amino
agama Islam.
lainnya.

KNEKS - IAEI 2021 41


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Ini adalah tindakan yang disengaja yang dimaksudkan DSC adalah instrumen yang telah banyak digunakan di
untuk mengambil nyawa hewan untuk digunakan bidang ilmu polimer untuk berbagai analisis. Kelebihan
sebagai makanan. Dengan menerapkan teknologi ini, DSC adalah: sederhana dan bekerja dengan cepat,
retensi darah dalam daging, sampai batas tertentu, termogram tunggal dapat memberikan banyak informasi
dapat dideteksi dan diukur atau jumlah zat besi (Fe) yang berharga, dan sampel kecil dapat menghasilkan hasil
tercampur dalam daging dapat ditentukan. yang akurat (Gill et al., 2010), berdasarkan profil DSC,
titik leleh, titik awan, dan bilangan iod minyak sawit
Lebih lanjut, potensi teknologi E-Nose untuk dapat ditentukan secara kuantitatif (Cerretani et al.,
mendeteksi keberadaan patogen pada manusia dapat 2012); Marikkar et al. (2001) serta Rohman dan Che Man,
berkontribusi pada deteksi penyakit secara dini. Aplikasi (2008) melaporkan tentang pendeteksian lemak babi dan
medis hidung elektronik juga telah dieksplorasi baru- pengacakan lemak babi sebagai pemalsuan dalam
baru ini. Ada potensi besar pada penggunaan hidung minyak sawit yang dihilangkan baunya dengan pemutih
elektronik baru untuk mendiagnosis keberadaan oleh DSC; Penelitian yang dilakukan Korosec dan
aflatoksin dan mikotoksin lainnya dalam makanan atau Bukovec (2011) serta penelitian oleh Riba et al. (2019)
makanan. Hidung elektronik telah berhasil digunakan menemukan bahwa perbedaan komposisi kelompok TG
dalam penelitian seperti: Shen et al. (2001) dan Cosio et dalam lemak tercermin pada termogram DSC; deteksi
al., (2010) mempelajari hubungan antara analisis hidung lemak tubuh hewan dalam ghee dan mentega
elektronik dan evaluasi sensorik minyak nabati selama menggunakan DSC telah dilaporkan oleh Nurrulhidayah
penyimpanan; Sivalingan & Rayappan, (2012) telah et al. (2015); Azir et al. (2017); Nilchian et al. (2020).
menggunakan hidung elektronik untuk melacak
ketengikan susu selama penuaan; Capelli et al., (2014) 3.5.1.8 Teknik ELISA
menunjukkan bahwa hidung elektronik adalah alat yang
berharga untuk memantau pencemaran lingkungan; dan ELISA telah digunakan sebagai alat diagnostik di bidang
Anggara et al. (2017) menggunakan electric nose berbasis kedokteran dan patologi tanaman, serta alat penjaminan
sensor gelombang akustik permukaan untuk mendeteksi mutu di berbagai industri. Teknik ELISA cukup mudah
keberadaan daging babi dalam daging dan sosis daging. dilakukan. Dalam industri halal, teknik ELISA telah
Ini adalah perangkat yang menganalisis susunan kimiawi digunakan untuk mendeteksi secara kualitatif turunan
tertentu dari suatu bau. GC-MS dengan penganalisis babi dalam sampel makanan, seperti sosis dari berbagai
headspace untuk profil aroma juga digunakan untuk jenis daging. Analisis menghasilkan hasil yang sangat
mengidentifikasi komponen yang berkontribusi pada baik untuk mendeteksi turunan babi dalam sampel.
rasa babi. Hidung listrik berhasil membedakan sampel Pengujian kimia basah tradisional telah digunakan di
secara kualitatif dengan analisis selesai dalam 15 detik. banyak laboratorium untuk menilai kualitas makanan.
Memerlukan kurang dari lima gram sampel, analisis Banyak ahli kimia mengandalkan metode kimia basah
dengan hidung listrik cepat, akurat, biaya rendah, dan tetapi metode ini dianggap tidak ramah lingkungan
ramah lingkungan untuk mendeteksi bahan berbasis karena banyak dari bahan kimia ini berbahaya bagi
babi pada makanan. Studi yang dilakukan Prof.Irwandi makhluk hidup serta lingkungan.Pengujian bahan
Jaswir dan Tim dari International Islamic University kemasan dan pengujian mikroba juga penting untuk
Malaysia juga mengembangkan riset dengan E-nose semua jenis bahan baku, makanan atau bahan pakan dan
untuk analisis halal pada produk makanan dan minuman. sangat penting untuk makanan kemasan karena dapat
dengan mudah menyebar melalui perdagangan lokal
3.5.1.7 Kalorimetri Pemindaian Diferensial (DSC) dan/atau luar negeri.

Differential scanning calorimetry (DSC) adalah teknik 3.5.1.9 Pendekatan Biologi Molekuler - Teknik
termo-analitik yang digunakan untuk memantau Polymerase Chain Reaction (PCR)
perubahan sifat fisik atau kimia bahan dengan Teknik biologi molekuler mengacu pada teknik
mendeteksi perubahan panas. Profil termogram polymerase chain reaction (PCR) yang banyak digunakan
mengungkapkan adanya zat campuran atau zat di laboratorium penelitian dan layanan di seluruh dunia.
tambahan dalam sampel makanan seperti lemak babi. Ini Ini adalah teknik untuk memperkuat satu atau beberapa
juga menawarkan penentuan lemak babi yang cepat dan salinan dari sepotong asam deoksiribonukleat (DNA),
tepat yang dikombinasikan dengan minyak lain atau sebagai primer, di beberapa kali lipat, menghasilkan
lemak hewani lainnya. ribuan hingga jutaan salinan dari urutan DNA tertentu.

42 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Primer (fragmen DNA pendek) yang mengandung urutan Banyak prosedur untuk autentikasi halal menggunakan
komplementer ke wilayah target bersama dengan DNA PCR telah dikembangkan. Misalnya, metode untuk
polimerase (setelah metode ini dinamai) adalah identifikasi spesies dari sampel daging babi dan lemak
komponen kunci untuk memungkinkan amplifikasi babi menggunakan analisis (PCR) dari daerah yang
selektif dan berulang. Saat PCR berlangsung, DNA yang diawetkan dalam gen mitokondria (mt) sitokrom b (cyt b).
dihasilkan itu sendiri digunakan sebagai cetakan untuk DNA genom babi dan lemak babi diekstraksi
replikasi, menggerakkan reaksi berantai di mana cetakan menggunakan Qiagen Dneasy® Tissue Kits dan
DNA diperkuat secara eksponensial. PCR dapat mengalami amplifikasi PCR yang menargetkan gen mt
dimodifikasi secara ekstensif untuk melakukan beragam cyt b. DNA genomik dari lemak babi ditemukan
manipulasi genetik. Teknik PCR dapat digunakan untuk berkualitas baik dan menyediakan produk PCR yang
memverifikasi, mensertifikasi dan memantau sebagian valid untuk amplifikasi gen mt cyt b sekitar 360
besar protein hewani dan produk terkait untuk pasangan basa. Untuk membedakan antar spesies,
autentikasi halal secara efisien dan efektif serta produk PCR yang telah diamplifikasi telah dipotong
beberapa produk konsumen lainnya seperti organisme dengan enzim restriksi BsaJI yang menghasilkan
hasil rekayasa genetika (GMO). polimorfisme panjang fragmen restriksi spesifik babi
(RFLP). Uji identifikasi spesies cyt b PCR-RFLP
Asam nukleat yang ditemukan dalam makanan menghasilkan hasil yang sangat baik untuk identifikasi
merupakan indikasi dari berbagai komponen biologis spesies babi.
produk kompleks. Analisis asam nukleat spesifik dalam
makanan memungkinkan penentuan ada tidaknya 3.6. Metode Analisis Menggunakan Produk yang
komponen tertentu dalam produk kompleks atau Tersedia Secara Komersial untuk Autentikasi
identifikasi karakteristik unik dari komponen makanan Makanan Halal
tunggal. Karena DNA adalah molekul yang sangat stabil,
makanan olahan umumnya dianalisis menggunakan Saat ini, beberapa perusahaan bioteknologi telah
sistem berbasis DNA. Karena spesifisitas dan bergabung dalam proses metode penyaringan halal,
kecepatannya, reaksi berantai polimerase (PCR) adalah menawarkan sejumlah kit komersial yang menyelidiki
metode pilihan untuk alasan ini. protein dan DNA babi dalam produk makanan,
membuatnya nyaman bagi konsumen dan fasilitas
Analisis PCR makanan meliputi langkah-langkah berikut: pengujian. Hasil penelitian yang dilakukan Lubis et.al
pertama, isolasi DNA dari makanan; kedua, amplifikasi (2016) merangkum dan membandingkan kit yang
sekuens target dengan PCR; ketiga, pemisahan produk berbeda dalam hal format deteksi, waktu penyelesaian
amplifikasi dengan elektroforesis gel agarosa dan pengujian, dan batas deteksi.
estimasi ukuran fragmennya dibandingkan dengan
penanda massa molekul DNA setelah pewarnaan dengan Strip imunokromatografi digunakan untuk mendeteksi
etidium bromida, dan akhirnya verifikasi hasil PCR keberadaan daging babi dalam berbagai produk. Tes
dengan pembelahan spesifik produk amplifikasi. strip mendeteksi protein spesifik yang dihasilkan dari
daging babi yang mengikat antigen yang telah
Pendekatan yang sangat sederhana adalah melakukan ditentukan pada strip, menghasilkan sinyal positif. Hasil
amplifikasi dan verifikasi PCR dalam satu kali proses deteksi dapat diperoleh hanya dalam waktu 5 menit, dan
dengan menggunakan probe oligonukleotida berlabel tingkat deteksi dapat serendah 0,05 persen. Kolorimetri
fluoresen spesifik target dalam perangkat PCR waktu dapat digunakan untuk menganalisis protein babi
nyata. PCR real-time membutuhkan peralatan sebagai uji alternatif, seperti Biokits Pork (RAW) oleh
laboratorium yang lebih mahal, tetapi memungkinkan Neogen Corp atau ELISA-TEK® Raw Meat Species Kit
deteksi produk gel gratis tanpa perlu membuka kembali oleh ELISA Technologies Inc. Kolorimetri dalam analisis
tabung PCR setelah amplifikasi lagi. Oleh karena itu, makanan sebanding dengan uji strip imunokromatografi
pendekatan ini tidak memakan banyak waktu dan dalam konsep. Namun, tidak seperti tes strip, hasil
tenaga. Ini menyiratkan risiko kontaminasi yang lebih positif hanya dikenali dengan pembaca pelat (Lubis et
rendah dan tidak perlu menggunakan pewarna al., 2016). Tidak seperti protein, DNA lebih mungkin
mutagenik seperti etidium bromida. Hasil kuantitatif bertahan pada suhu ekstrem selama pemrosesan produk
yang sangat akurat juga dapat diperoleh dengan PCR dan dapat diisolasi dari berbagai jenis sampel,
waktu nyata. membuatnya lebih mungkin untuk dideteksi.

KNEKS - IAEI 2021 43


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

PCR dan kit PCR real-time lebih andal dan akurat antara 5 dan 10 menit saja. Teknik yang lebih cepat dan
dibandingkan dengan strip tes karena mereka dapat juga teknik throughput yang tinggi harus dikembangkan
mendeteksi keberadaan babi dalam waktu singkat. ke depan untuk meningkatkan efisiensi analisis untuk
Sayangnya, PCR dan kit PCR real-time memerlukan memenuhi permintaan verifikasi halal yang sensitif
tugas yang memakan waktu dan melelahkan seperti terhadap waktu (Lubis et al., 2016).
persiapan sampel, isolasi DNA, PCR, dan analisis data,
yang semuanya memerlukan penggunaan instrumen 3,.7 Peran Teknologi 4.0 Dalam Pengembangan
laboratorium seperti inkubator, microcentrifuge, dan Ekosistem Pengujian Produk Non-Halal.
thermal cycler, yang bisa menghabiskan biaya puluhan
ribu dolar. Hal ini membuat PCR dan kit PCR real-time Dalam upaya membangun ekosistem pengujian produk
tidak hanya tidak berharga oleh konsumen langsung, non-halal, infrastruktur di industri Halal harus tersedia
tetapi juga jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan untuk memastikan bahwa arus informasi antara rantai
tes strip, yang dapat dibeli hanya dengan USD$6 per nilai dan teknologi digital berjalan mulus seperti yang
strip. Akibatnya, pengujian halal dengan kit ini hanya ditunjukkan pada Gambar 9 di bawah ini.
dapat dilakukan di fasilitas pengujian yang layak (Lubis
et al., 2016). Penelitian ini akan mendapatkan wawasan tentang peran
integrasi teknologi digital dengan dua klaster dalam
Sebagai bagian dari hak konsumen, penting untuk rantai nilai halal (halal value chain) industri halal, yaitu
mengungkapkan secara rinci komposisi produk tertentu. klaster makanan dan minuman ( food and beverage) dan
Kekhawatiran pada aspek religius/agama menempatkan klaster farmasi dan kosmetik (pharmaceutical and
tekanan/dorongan tertentu pada analisis halal dan alur cosmetics). Teknologi yang terlibat yaitu Big Data,
kerja verifikasi untuk menghasilkan hasil yang lebih Blockchain, Internet of Things (IoT) dan Artificial
cepat. Terdapat beberapa teknik analisis lab yang Intelligence (AI). Keberhasilan penerapan teknologi
hasilnya dapat diperoleh dalam hitungan menit. digital pada dua klaster ini akan merambah ke klaster
Kombinasi spektroskopi FTIR dan kemometrik (Rahayu lainnya di industri halal untuk memastikan penguatan
et al., 2018; Nadia et al., 2019), misalnya, menghasilkan rantai nilai halal industri halal menjadi salah satu faktor
hasil hanya dalam dua menit per sampel, sedangkan pendukung peningkatan produksi dan aset pada
analisis hidung elektrik dapat dicapai hanya dalam 15 bisnis/usaha Syariah. Pada akhirnya, pencapaian target
detik (Nurjuliana et al., 2011). Beberapa alat uji halal yang peningkatan skala ekonomi syariah menghasilkan Visi
dirujuk seperti HalalTest® oleh Capital Biotech dan Pork MEKSI.
Detection Kit oleh Xema menegaskan waktu analisis

Sumber: (Abidin et al., 2020)

Gambar 9. Diagram Ekosistem Pengujian Produk

44 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

3.7.1. Big Data, Blockchain, Internet of Things dan tinggi" (Oracle, 2021). Pada awalnya dikenal istilah tiga
Artificial Intelligence “V” dalam big data yaitu kapasitas (volume), kecepatan
(velocity) dan variasi (variety) tetapi kemudian muncul
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa teknologi dua aspek lagi yang menjadi perhatian yaitu nilai (value)
berbeda telah dikembangkan yang sekarang digunakan dan kebenaran (truth)
dalam rantai pasokan dan logistik. Salah satunya adalah
teknologi blockchain, yaitu buku besar terdistribusi yang Volume mengacu pada volume besar data tidak
mencatat transaksi dalam blok-blok yang membentuk terstruktur yang dihasilkan setiap detik oleh halaman
rantai. Rantai ini aman, tidak berubah, dan transparan. web, aplikasi seluler, peralatan sensor, dan sebagainya.
Oleh karena itu, solusi berbasis Blockchain dapat Istilah kecepatan berhubungan dengan kecepatan. Ini
berfungsi sebagai dasar untuk manajemen data dan tentang seberapa cepat jumlah data yang meningkat
sistem pemrosesan dalam suatu organisasi. pesat dapat dikumpulkan dan diproses. Sementara
Mengintegrasikan Blockchain dengan Big Data memiliki variasi (variety) didefinisikan sebagai berbagai bentuk
banyak keuntungan karena memungkinkan pengelolaan data yang dapat digunakan. Data tradisional terstruktur
yang lebih baik dari volume yang sangat besar dan dengan baik dan mudah digunakan. Namun, data besar
berbagai informasi. biasanya berupa data tidak terstruktur atau semi
terstruktur. Yang terakhir, misalnya, memerlukan pra-
Big Data dan Blockchain terkait erat: Big Data memiliki pemrosesan tambahan sebelum dapat digunakan. Big
kemampuan pemrosesan yang dapat menangani data saat ini menjadi modal yang signifikan bagi
kerumitan dan pertumbuhan cepat Blockchain, dan perusahaan yang biasanya memiliki data yang memiliki
sebaliknya. Penggunaan Blockchain dalam Big Data volume besar, sehingga tidak dapat diproses
memverifikasi bahwa data dapat diandalkan dan aman, menggunakan alat/metode tradisional biasa. Perlu
dan pertukaran data akan menjadi lebih mudah. disadari bahwa jika sebuah perusahaan memiliki
Blockchain memiliki potensi besar. Survei yang dilakukan sejumlah big data namun jika data tersebut tidak
Deloitte terhadap 1400 eksekutif senior di beberapa memiliki nilai (value) maka data menjadi tidak ada
negara, yang bekerja di perusahaan global besar artinya. Saat ini, penyimpanan (storage) data masih
menunjukkan bahwa 53% dari eksekutif senior relatif mahal, namun di masa depan diprediksi biayanya
mengatakan bahwa blockchain telah menjadi prioritas akan terus menurun. Aspek kecepatan (velocity)
penting bagi organisasi mereka. Dimana hasil survei membantu dalam memilah apa yang signifikan dan apa
tersebut meningkat 10% dibanding tahun lalu. Sekitar yang tidak (Rubin, 2013; Hiba et al., 2015).
77% dari eksekutif senior tersebut juga percaya bahwa
mereka akan kehilangan keunggulan kompetitif, jika Big data adalah istilah yang digunakan untuk kumpulan
mereka tidak mengadopsi blockchain (Deloitte, 2019). data yang besar dan kompleks. Misalnya, perusahaan
Sektor keuangan adalah perusahaan paling awal yang aplikasi facebook telah mengumpulkan 300 petabyte
mengadopsi teknologi blockchain, dan industri lain data pribadi sejak awal, seperti catatan yang disimpan,
mengikuti perkembangannya dengan pendekatan pesan yang dikirim, video yang dipublikasikan, dan data
cermat. Namun, perkembangan teknologi baru diadopsi yang terekam dari transaksi online dan belanja oleh para
secara meluas oleh dunia industri beberapa tahun pemakai aplikasi (users). Sulit untuk memproses dan
kemudian seperti teknologi dalam pencetakan 3D yang menganalisis big data dengan teknik tradisional, karena
pada awalnya kurang diterima secara luas namun mengacu pada volume besar data terstruktur dan tidak
kemudian digunakan secara luas (Feixiang et al., 2016; terstruktur. Peran penting dalam mengumpulkan,
Shahrubudin et al., 2019). menyimpan, dan memproses data dalam jumlah besar ini
memiliki pertumbuhan penyimpanan cloud dalam
membantu perusahaan. Alat seperti Hadoop, Plotly,
3.7.2. Big Data
Bokeh, dan lain-lain dapat menyimpan segala jenis data
dan kekuatan pemrosesan yang sangat besar, dan
Ada berbagai definisi tentang big data, namun salah satu
sumber tidak terstruktur. Studi menunjukkan bahwa
perusahaan global yaitu Oracle dalam perangkat lunak
saat ini ada sekitar 2,5 triliun byte data yang dihasilkan
perusahaan dan solusi TI, mencirikannya sebagai "data
setiap hari (Reinsel et al., 2018). Meskipun ada kontribusi
dengan keragaman yang lebih besar tiba dalam volume
untuk pengelolaan data dalam jumlah besar yang efektif,
yang meningkat dan dengan kecepatan yang semakin

KNEKS - IAEI 2021 45


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

ada kekhawatiran yang berkembang tentang privasi memenuhi tuntutan terenkripsi yang diperlukan untuk
pengguna dan keamanan data besar. Ada banyak contoh memecahkan komputasi blockchain) yang berguna
yang menunjukkan hal itu, seperti eksperimen ilmiah sebagai tautan ke blok sebelumnya dalam rantai. Rantai
skala besar yang dilakukan oleh facebook tanpa yang aman dan saling bergantung dibentuk oleh urutan
menginformasikan penggunanya secara eksplisit atau blok yang terhubung. Untuk dimasukkan dalam
pemerintah sering diserang karena pengamatannya Blockchain, blok harus divalidasi terlebih dahulu. Ketika
terhadap warganya tanpa izin eksplisit dari mereka. Saat sebuah blok diverifikasi, itu didistribusikan ke seluruh
ini bisnis besar berhati-hati dalam menerima data besar, jaringan (ditambahkan ke rantai yang ada), dan setiap
untuk memastikan keamanan dan privasi mereka. node menambahkannya ke sebagian besar Blockchain
dimana transaksi kemudian diselesaikan. (Reinsel et al.,
Menggunakan perangkat Internet of Things (IoT) akan 2018).
menghasilkan sejumlah besar data yang dapat dianalisis
dan digunakan untuk pengembangan bisnis. Data sangat Tiga atribut data yang ada di blockchain, dan yang jarang
berharga, dan jumlah data terus bertambah. Perusahaan disediakan dalam pengelolaan data terpusat
global besar banyak yang berinvestasi di dalamnya, dan konvensional adalah: (1) Keamanan - Hampir tidak
yang lain mengikuti. Saat mengembangkan aktivitas mungkin data diubah atau rusak jika blockchain
bisnis perusahaan, analisis data membantu manajemen digunakan; (2) Integritas - Data blockchain menawarkan
dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik. jejak audit, kepastian asal, dan tanda tangan digital dari
Informasi lokasi, khususnya, sangat penting bagi pesan juga memberikan integritas melalui transfer; dan
pelanggan dan penyedia layanan dalam logistik dan (3) Nilai - Data yang dihasilkan dengan blockchain
rantai pasokan. Manajemen dapat memperluas proses lengkap dan tidak diragukan lagi kevalidan dan akurasi
yang ada serta membantu dalam penciptaan perusahaan nilainya (Mechkaroska et al., 2018).
baru dengan menganalisis data.
3.7.4 Manfaat Penerapan BlockChain dalam Big
Sebagai ilustrasi, proses mekanisme penarikan produk Data
suatu produk bilamana produk tercemar dapat
ditemukan dengan bantuan sistem ketertelusuran rantai Teknologi Big Data dapat memproses data terlepas dari
nilai halal (halal value chain tracebility). Contohnya, jika variasi, kecepatan, atau volumenya, dan blockchain
suatu produk adalah obat, maka setiap item yang terkait memungkinkan transparansi dan kesederhanaan dalam
dengan suatu obat yang telah tercemar dapat segera semua proses. Semakin pentingnya Big Data dan
dilacak, dan menyebabkan pergerakan barang terhenti kemajuan teknologi blockchain dalam beberapa tahun
serta produk dikembalikan ke pengirim dengan cara terakhir telah memungkinkan ditinggalkannya arsitektur
yang seefisien dan seefektif mungkin. Data posisi juga pemrosesan informasi tradisional dan pemrosesan
dapat digunakan untuk mengidentifikasi rute potensial transaksi bisnis (Hassani et al., 2018; Deepa et al., 2020).
terbaik untuk kendaraan pengiriman barang misalnya, Beberapa manfaat menggunakan teknologi blockchain
jika bagian jalan ditutup karena kemacetan lalu lintas dalam analitik Big Data adalah: (1) Mengurangi biaya
atau kecelakaan, perangkat Internet of Things (IoT) dapat (secara signifikan mengurangi biaya penyimpanan); (2)
mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk Meningkatkan ketertelusuran (setiap produk atau
menemukan jalur alternatif potensial terbaik menuju dokumen memiliki “kata sandi digital” yang memastikan
destinasi tujuan. pelacakan asal dan perjalanannya); (3) Peningkatan
kualitas data (data lengkap dan terstruktur, titik lemah
3.7.3. Blockchain dalam analisis data besar yang meningkatkan akurasi
dan membuat analisis lebih mudah); (4) Memfasilitasi
Blockchain adalah sebuah buku besar (ledger) transaksi akses data (pengguna dari departemen yang berbeda
terdesentralisasi yang tersebar di antara semua dapat mengakses data untuk proses analisis dan ini
komputer dalam jaringan peer-to-peer, dengan semua memperpendek siklus waktu akses dan analisis data); (5)
informasi transaksi dapat dilihat oleh semua orang di Meningkatkan keamanan (sistem terdesentralisasi dan
jaringan. Ini pada dasarnya adalah daftar blok terkait transparan, sehingga risiko aktivitas penipuan
yang terus bertambah. Blok terdiri dari transaksi yang berkurang) (Forbes, 2018).
valid, cap waktu, dan penunjuk hash (fungsi yang

46 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

3.7.5. Implementasi Teknologi Blockchain di dalam salah satu pihak dalam rantai pasokan, semua anggota
Big Data Pemantauan Rantai Pasokan mendapatkan pelacakan operasi secara real-time dan
kemudian memvalidasinya. Setelah divalidasi, mereka
Semua tahapan dalam rantai pasokan menggunakan ditambahkan ke buku besar server publik blockchain,
perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan yang tidak dapat dirusak dan diretas dengan mudah.
(ERP) untuk menyimpan dan mengelola aktivitas bisnis Para pemangku kepentingan dan investor yang terlibat
sehari-hari seperti menangani karyawan, akuntansi, dalam organisasi rantai pasokan dapat melacak proses
produksi, kepatuhan secara individual. Teknologi lengkap, termasuk keuangan, hukum, operasi, peramalan
blockchain membantu menghubungkan semua permintaan dan pasokan, serta penyedia logistik (Jani &
organisasi dalam jaringan rantai pasokan dan Panda, 2019).
meningkatkan efisiensi dan ketertelusuran dari
keseluruhan proses (Zheng et al., 2017). Blockchain dan Sebagai gambaran, dalam rangka meningkatkan
integrasi teknologi lain dengan blockchain meningkatkan keamanan pangan dengan meningkatkan pengawasan
manajemen siklus hidup produk. Ini memberikan umpan produk dari tempat asal hingga saat dijual ke konsumen,
balik nyata kepada konsumen dan organisasi lain yang perusahaan di Amerika Serikat yaitu Walmart
termasuk dalam rantai pasokan. Ini dapat merevolusi menggunakan teknologi blockchain dimana dengan cara
dunia digital dengan memungkinkan konsensus ini, pengguna mendapatkan wawasan yang kredibel
terdistribusi, di mana setiap transaksi online yang tentang asal usul makanan. Menerima data yang tidak
melibatkan aset digital, dulu dan sekarang, dapat dapat diubah, kredibel, dan dapat dilacak sangat penting
diverifikasi kapan saja di masa depan (Sahayaselvi, 2017; bagi keberhasilan manajemen operasi Walmart, karena
Ghosh, 2021). Ini dilakukan tanpa penyelesaian privasi menghasilkan 40 petabyte data setiap hari. Gambar 10 di
keamanan aset digital dan kontrak yang terlibat bawah ini menunjukkan jalur implementasi teknologi
(Sahayaselvi, 2017). Setiap kali transaksi diproses antara blockchain dalam rantai pasokan.

Sumber: Gohil & Thakker, 2021

Gambar 10. Jalur Implementasi Teknologi Blockchain

KNEKS - IAEI 2021 47


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Ada empat lapisan dalam server blockchain seperti spesifik di berbagai organisasi dan sistem (Whipple &
lapisan buku besar, lapisan kontrak pintar, lapisan Russell, 2007; Blome et al., 2014). Pada setiap langkah
transaksi dan lapisan input data untuk akuisisi data, dan setiap lokasi proses paket, wadah, dan produk dapat
pemrosesan data, verifikasi data dan penyimpanan data. dilacak melalui sistem IoT yang terintegrasi dengan tag
Semua anggota/pemangku kepentingan yang terlibat RFID, tag GPS, sensor, kode batang, dan chip. Hal ini
dalam rantai pasokan adalah node di mana mereka memungkinkan pelacakan barang secara real-time dari
terhubung ke server blockchain. asalnya. Blockchain memiliki potensi nyata untuk
mendapatkan keamanan data dan kepercayaan untuk
3.8. Internet of Things (IoT) otomatisasi dan pengembangan kecerdasan di IoT (Singh
& Singh, 2020).
Internet of Things (IoT) adalah sistem perangkat dan
mesin komputasi yang saling terkait. Perangkat pintar Dalam rantai pasokan manufaktur, integrasi blockchain
ini memiliki sensor, prosesor, dan peralatan komunikasi, dan IoT dapat menjadi revolusi baru karena banyak
dan mereka mampu mengumpulkan data, dan keuntungannya seperti data waktu nyata, operasi yang
mengirimkannya tanpa interaksi manusia. Perangkat ini efisien, penyimpanan data yang aman secara waktu
dapat berupa apa saja, mulai dari implan yang memantau nyata, dan lain-lain. (Panarello et al., 2018; Shahbazi &
detak jantung, hingga sensor yang akan memberi tahu Byun, 2021). Operasi utama di mana integrasi blockchain
pemiliknya saat mobil membutuhkan perawatan. Seluruh dan IoT dapat membantu adalah: perencanaan dan
konsep Internet of Things (IoT) telah ditemukan pada kontrol produksi, rantai pasokan data real-time bahan
tahun 1970, dan IoT pertama kali disebutkan pada tahun baku, peralatan, pemeliharaan mesin, jaminan kualitas,
1999 ketika Proctor & Gamble mengadakan presentasi manajemen inventaris barang-barang manufaktur, dan
tentang RFID. Namun kemunculan nyata IoT terjadi pada lain-lain (Panarello et al., 2018; Dai et al., 2019).
2010, dan sejak itu miliaran perangkat telah diproduksi
(Patel et al., 2016; Perwej et al., 2019). Pemanfaatan sumber daya yang efisien dapat dilakukan
dengan bantuan integrasi ini karena data real-time
Dalam logistik dan rantai pasokan, peran IoT yaitu secara teratur. Gambar di bawah, menunjukkan peta
sebagai perangkat yang dapat meningkatkan efisiensi jalan integrasi blockchain dan IOT dan manfaat dalam
manajemen armada transportasi perusahaan. rantai pasokan. Sensor dan sumber data lainnya
Mengoptimalkan penggunaan kendaraan adalah terhubung ke semua anggota secara individual dan
prioritas utama bagi banyak perusahaan dan organisasi diunggah di gateway Internet dan platform cloud terkait.
yang memiliki armada transportasi yang besar. Setelah memproses data, manajemen data dan sistem
Mengelola transportasi dan pergerakan kargo di pusat penyimpanan membantu organisasi dalam segmentasi
logistik besar seperti di pelabuhan bisa menjadi data melalui analisis data dan membuat laporan bisnis
tantangan besar, terutama pada jam-jam sibuk ketika yang tepat (Fernandez et al., 2020; Seketa et al., 2021).
ada banyak lalu lintas yang dihasilkan oleh truk, kereta Laporan tersebut sangat akurat dan membantu
api, dan kapal. Arus lalu lintas harus seefisien mungkin, organisasi untuk meningkatkan pendapatan mereka,
dan unit yang dilengkapi dengan perangkat IoT yang menciptakan model bisnis baru dan bekerja pada
mampu melacak posisi, dapat memberikan gambaran pengembangan di bidang yang dibutuhkan. Semua
pergerakan yang lebih baik (Elkin & Vyatkin, 2020). laporan waktu nyata diunggah di server blockchain yang
terlihat dan dapat diakses oleh anggota/pemangku
3.8.1. Blockchain dan Internet of Things (IoT) kepentingan lain yang membantu mereka dalam
merencanakan dan menyusun strategi operasi mereka.
IoT mengacu pada IoT yang mengambil data dari server
dan menyimpan di Internet, yang dapat diperiksa oleh 3.8.2 Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
admin kapan saja dan di mana saja (Elkin & Vyatkin,
2020). Rantai pasokan digital (Digital Suppy Chain) Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
adalah contoh terbaik yang mewakili integrasi melibatkan pengembangan program komputer untuk
blockchain dan internet of things (IoT). Digital Suppy menyelesaikan tugas-tugas yang seharusnya
Chain (DSC) membutuhkan kolaborasi dinamis dari membutuhkan kecerdasan manusia. Algoritma AI dapat
mitra dengan mengintegrasikan atau bertukar data menangani pembelajaran, persepsi, pemecahan masalah,
pemahaman bahasa, dan/atau penalaran logis.

48 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Sumber: Gohil & Thakker, 2021


Gambar 11. Teknologi blockchain dan integrasi IOT untuk rantai pasokan

AI digunakan dalam banyak cara di dunia modern, mulai keputusan analisis data yang dihitung dan real-time.
dari asisten pribadi hingga mobil yang dapat mengemudi Istilah “kecerdasan buatan” sendiri didefinisikan sebagai
sendiri. Kecerdasan buatan (AI) saat ini berkembang cara agar mesin melakukan hal-hal yang biasanya
sangat pesat dan digadang-gadang akan menggantikan dilakukan oleh kecerdasan manusia (Wang & Siau, 2019).
peran manusia di berbagai aspek pekerjaan. Saat ini Baik teknologi AI mapun blockchain dapat membantu
banyak sekali perusahaan yang telah memikirkan rantai pasokan meningkatkan keamanan penyimpanan
tentang jenis tugas atau fungsi pekerjaan apa yang suatu data, menggandakan efisiensi data, dan membuat
hari kelak dapat digantikan perannya oleh artificial keputusan yang cerdas (Ghosh et al., 2018). Blockchain
intelligence (AI). menyimpan sejumlah besar data dengan aman, dan AI
membuat skenario yang lebih baru dan menemukan pola
3.8.3. Blockchain dan Artificial Intelligence (AI) berdasarkan perilaku data. Karena rantai pasokan
mencakup banyak pemangku kepentingan dan manajer,
Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk membuat ada sejumlah besar data yang diproses di jaringan
komputer dan mesin cerdas yang bertindak seperti blockchain (Sgantzos & Grigg, 2019).
manusia. Algoritma AI dikembangkan untuk membuat

KNEKS - IAEI 2021 49


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Integrasi blockchain dan AI dalam rantai pasokan menganalisis kontrak masa lalu dan menyarankan
membantu menganalisis sejumlah besar data dan perubahan untuk kontrak masa depan. Pemeliharaan
membuat keputusan yang lebih baik. Keputusan yang prediktif adalah keuntungan terpenting dari integrasi AI
diambil oleh AI bisa lebih akurat daripada pilihan dan blockchain. Algoritma AI yang dipasang di mesin
individu karena jumlah data yang besar. Solusi sedang dapat mengurangi ketidakpastian perawatan di mesin
dikembangkan oleh para peneliti di industri tertentu dan meningkatkan efisiensi kualitas produksi karena
yang dapat merevolusi cara menyimpan data, analisisnya output standar.
dan terutama untuk rantai pasokan dan industri
manufaktur. IBM telah memasuki penerapan manajemen Dalam integrasi AI dan blockchain, setelah data
berbasis artificial intelligence (AI) dan blockchain dengan diperoleh melalui semua anggota rantai pasokan dan
rangkaian rantai pasokan. Hingga saat ini, sebagian sumber data, semua data diproses dan disegmentasi
besar metode pembelajaran mendalam dan dengan benar melalui normalisasi, pengkodean, dan
pembelajaran mesin AI bergantung pada model pelatihan transformasi. Data yang tidak diperlukan akan dihapus
terpusat dimana sekelompok server menjalankan model dari dataset. Dataset tersegmentasi kemudian dilatih
tertentu terhadap pelatihan dan memvalidasi kumpulan sesuai dengan persyaratan eksekusi dan laporan.
data (Woolf; 1992; Kengam, 2020). Dengan akses ke Kemudian algoritma AI dikenakan pada dataset, dan data
tampilan identik dari platform transaksi, data, analitik, tersebut kemudian dicoba, dilatih untuk output tertentu.
dan dokumen yang dibagikan, terpercaya, dan aman, Output yang disimpulkan dibandingkan dengan data dan
membantu rantai pasokan untuk mengambil keputusan laporan real-time dan tindakan yang diperlukan diambil.
yang diperhitungkan di semua bagian operasi. Integrasi Kalibrasi ulang model dilakukan jika hasilnya tidak sesuai
AI dan blockchain membantu meningkatkan keamanan dengan output yang dibutuhkan. Gambar 12 di bawah
data, yang memungkinkan semua produsen menunjukkan teknologi blockchain dan integrasi
mendapatkan kepercayaan atas semua bahan mentah artificial intelligence (AI) untuk manajemen rantai
dan komponen yang disediakan oleh pemasok melalui pasokan.
tanda tangan digital dengan kunci pribadi. Merekam
proses pengambilan keputusan sistem AI pada
blockchain akan meningkatkan transparansi dan
mendapatkan kepercayaan publik untuk memahami
keputusan robot (Salah et al., 2019).

Integrasi teknologi AI dan blockchain memungkinkan


Agen Otonom Terdesentralisasi (Decentralized
Autonomous Agency) yang cerdas untuk validasi transfer
data/nilai/aset yang otomatis dan cepat di antara
berbagai pemangku kepentingan dalam rantai pasokan
(Salah et al., 2018). Menerapkan teknik AI untuk transaksi
bisnis berbasis blockchain dapat membantu
memperbaiki rantai pasokan dengan mengotomatiskan
seluruh proses. Protokol Bahasa Nasional (NLP) yang
diaktifkan AI memindai melalui dokumen rantai pasokan
seperti kontrak, pesanan pembelian, log obrolan dengan
pelanggan atau pemasok dan orang penting lainnya
untuk mengidentifikasi kesamaan yang digunakan
sebagai umpan balik untuk mengoptimalkan SCM
sebagai bagian dari peningkatan berkelanjutan.
Algoritma dan aplikasi AI yang terdesentralisasi dapat
dikembangkan dengan integrasi AI dan blockchain di
dunia nyata.
Dalam rantai pasokan manufaktur, kontrak pintar yang Gambar 12: Penerapan Teknologi Blockchain dan
Integrasi Artificial Intelligence (AI) untuk rantai pasokan
digerakkan oleh AI dapat meningkatkan efektivitas
kontrak pintar reguler melalui analisis. AI dapat

50 KNEKS - IAEI 2021


III. Pengembangan Ekosistem...
Kata Sambutan

Sumber: (Chandra et al., 2019)

Gambar 13. Teknologi Blockchain dalam Rantai Pasokan Makanan Halal

3.8.4. Penerapan Blockchain dalam Rantai Pasokan Gateway. Blockchain akan mengatur dirinya sendiri
Halal untuk memastikan keakuratan asal dan kemurnian
produk.
Blockchain ditemukan cocok untuk digunakan dalam
rantai pasokan halal karena beberapa pemangku Fitur penting dari Blockchain adalah kontrak cerdas
kepentingan penting perlu terhubung di blockchain, (smart contract). Ini adalah kontrak yang ditulis dalam
memiliki akses real-time ke transaksi yang dicatat pada bahasa komputer dan program yang secara otomatis
buku besar bersama yang tidak dapat diubah. Gambar 13 dapat dieksekusi pada sistem komputasi terdistribusi.
di bawah menunjukkan demonstrasi sederhana tentang Pemicu membutuhkan tindakan untuk memenuhi
bagaimana sistem blockchain berfungsi pada Rantai kondisi terprogram tertentu. Misalnya, distributor,
Pasokan Makanan Halal. grosir, dan pengecer dapat menggunakan Kontrak
cerdas di blockchain untuk mencocokkan pemasok,
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pemangku pesanan, faktur, dan pengiriman dan kemudian
kepentingan penting termasuk badan pengatur, pihak melakukan pembayaran secara otomatis. Kontrak cerdas
produksi dan logistik (pemasok bahan baku, produsen, dirancang untuk menjadi bukti apabila terjadi kerusakan
distributor, grosir dan pengecer) dan konsumen akhir pada produk dan menyelesaikan pelanggaran kontrak
semuanya terhubung melalui sistem Blockchain. Rantai secara otomatis.
pasokan dimulai dengan terlebih dahulu memilih node
validator, yang akan mencakup anggota badan pengatur Pengguna akhirnya dapat menggunakan aplikasi seluler
yang akan menyetujui transaksi baru di blockchain dari mereka untuk memindai kode batang dari quick response
produsen dan penyedia logistik hanya setelah jaminan code (QR code) dari produk akhir untuk melihat asal dan
kualitas mereka divalidasi. Perangkat Internet of Things kepatuhan Syariah pada produk tersebut. Umpan balik
(IoT) yang terhubung ke produk akan memungkinkan ( feedback) dan peringkat juga dapat dikumpulkan dan
pengumpulan dan pengunggahan data otomatis di direkam di blockchain untuk semua calon pemangku
jaringan, tanpa campur tangan manusia. Perangkat ini kepentingan (stakeholders) untuk dapat melihat dan
mungkin termasuk kode QR, RFID, sensor IoT dan API berupaya meningkatkan layanan mereka ke depannya.

KNEKS - IAEI 2021 51


IV. Penyelarasan Riset Terkait
Pengembangan Teknologi
Pengujian Bahan Kri s Non-
Halal di Sektor Makanan,
Minuman, Farmasi dan Kosme k
IV. Penyelarasan Riset .....
Kata Sambutan

K ehalalan produk adalah suatu keniscayaan bagi produk makanan seperti bakso, dan juga mungkin ke
komunitas Muslim Indonesia. Karena alasan makanan lain belum pernah dilaporkan.
ekonomi, sering kali produsen menambahkan
komponen non-halal seperti lemak babi, daging babi dan Saat ini teknik biologi molekuler seperti polymease chain
daging tikus ke produknya untuk mengurangi biaya reaction (PCR) merupakan metode yang
produksi. Seiring dengan telah sahnya penerapan perkembangannya sangat pesat, termasuk untuk analisis
Undang-Undang No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan komponen non-halal yang berdasarkan pada sekuen
produk Halal (RUU-JPH) yang tujuan utamanya adalah DNA. Berbagai penelitian untuk menghasilkan primer
melindungi masyarakat dari konsumsi non-halal, maka spesifik telah dilakukan (Aida et al., 2005; Che Man et al.,
diperlukan metode analisis untuk penentuan adanya 2007; Raharjo dan Sismindari, 2010). Peneliti selalu
komponen non-halal dalam produk. berusaha memperoleh primer yang spesifik dan sensitif
untuk mendeteksi adanya daging babi, daging tikus dan
Untuk memastikan kehalalan suatu produk (makanan, gelatin babi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
kosmetik dan farmasi) melalui metode pengujian terkait dilakukan desain primer yang bersifat spesifik untuk
ada tidaknya komponen non-halal di dalam suatu amplifikasi sekuen DNA tertentu dalam daging babi,
produk adalah suatu keniscayaan. Suksesnya program daging tikus, dan gelatin babi. Melalui penelusuran pada
pemerintah dalam upaya menjamin kehalalan suatu beberapa jurnal ilmiah pada platform Scopus
produk harus disertai dengan tersedianya metode uji menunjukkan belum ada laporan tentang analisis daging
yang valid dan reliable untuk mengetahui ada dan tikus dalam bakso dengan menggunakan real-time PCR.
tidaknya komponen non-halal dalam produk tersebut. Dengan demikian, kegiatan penelitian yang terkait
Kehalalan suatu produk merupakan kualitas tertinggi dengan analisis daging babi, daging tikus dan dalam
yang mencakup juga aspek keamanan produk. Bagi umat gelatin babi ini meliputi dua hal yakni desain primer dan
Muslim, suatu produk jika tidak halal maka tidak analisis dengan PCR. Metode ini masih membutuhkan
dikatakan bersifat aman. Diantara berbagai komponen biaya yang mahal untuk ukuran masyarakat umum
non-halal yang sering terdapat di produk makanan, karena harus dibawa ke laboratorium.
farmasi dan kosmetika adalah turunan/derivat babi
seperti lemak babi yang digunakan dalam sediaan lipstik, Electronic nose yang dihubungkan dengan kemometrika
daging babi dalam produk bakso dan sosis, daging tikus tertentu merupakan metode analisis yang sangat cepat
dalam bakso, serta gelatin babi dalam cangkang kapsul. untuk autentikasi halal (Gan et al., 2005). Beberapa
Analisis komponen non-halal dalam produk ini peneliti telah sukses mengggunakan teknik ini untuk
menghadirkan kompleksitas tertentu untuk melakukan analisis lemak babi dalam komponen minyak
dilaksanakan karena komponen non halal tersebut lain (Mansor et al., 2011; Nurjuliana et al., 2011a).
ditambahkan/dicampurkan dalam matriks yang sama. Meskipun demikian penggunaan electronic nose untuk
Sebagai contoh, daging babi dan daging tikus deteksi komponen non halal (lemak babi, daging babi
ditambahkan ke dalam bakso yang dilabeli sebagai bakso dan daging tikus) dalam produk makanan dan kosmetika
sapi oleh produsen/penjual. belum dilaporkan. Penelitian electronic nose yang
dihubungkan dengan kemometrika untuk analisis
Berbagai metode analisis telah dikembangkan untuk komponen non-halal dalam produk makanan dan
analisis komponen non-halal ini (terutama lemak babi, kosmetika.
daging babi dan gelatin babi) seperti spektroskopi
inframerah untuk analisis lemak babi dalam sediaan Kebanyakan metode kromatografi untuk mendeteksi
campuran dengan minyak lain seperti minyak jagung adanya komponen non-halal dilakukan dengan
dan minyak zaitun (Rohman et al., 2011), lemak babi menggunakan profil asam lemak dan kandungan
dalam campuran dengan lemak hewani lainnya (Rohman trigliserida sehingga masih susah untuk mendeteksi
et al., 2010) serta lemak babi dalam sediaan kosmetika adanya komponen non-halal dalam produk (Rohman &
krim (Lukitaningsih et al., 2012). Teknik ini juga Che Man, 2011a; Rohman & Che Man, 2011b). Dalam suatu
digunakan untuk analisis daging babi dalam bakso metode beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
(Rohman et al., 2011b) dan untuk membedakan gelatin
sapi dan gelatin babi. Akan tetapi, penggunaan teknik ini 1. Pemilihan metode berdasarkan sampel yang
untuk analisis lemak babi dalam sediaan lipstick serta digunakan, apakah lemak, protein, atau DNA untuk
untuk analisis daging tikus (yang sering ditambahkan ke

KNEKS - IAEI 2021 53


IV. Penyelarasan Riset .....
Kata Sambutan

analisis lemak babi dalam sediaan makanan, obat, dan tantangan besar bagi perusahaan farmasi untuk dapat
kosmetika. menghasilkan produk obat halal sesuai dengan
2. Mencari marker untuk komponen non-halal (lemak kebutuhan masyarakat muslim. Obat umum tersusun
babi secara umum) dalam produk makanan, obat, dan dari kombinasi bahan utama (zat aktif) dan bahan
kosmetika. tambahan (eksipien seperti pewarna, perasa, pengawet,
3. Profil asam lemak atau lemak yang dapat dijadikan dan lain sebagainya). Bahan utama dan bahan tambahan
sebagai penanda adanya lemak babi dalam makanan, dapat dibuat dari hewan, tanaman, atau dibuat secara
obat, kosmetika. sintesis. Sumber hewani, bahan utama atau tambahan
yang dari hewan, menjadi titik kritis dari suatu produk.
4.1. Target Penemuan dan Kontribusinya Penggunaan alkohol juga digunakan bagi masyarakat
terhadap Pengembangan Ilmu Pengetahuan Muslim, namun alkohol banyak digunakan dalam proses
ekstraksi pada saat pembuatan obat. Bahan lain yang
Bagi umat Muslim keamanan suatu produk tidaklah ditambahkan ini menjadi kontroversi untuk digunakan
cukup tanpa disertai dengan status kehalalannya. sebagai eksipien obat adalah gelatin. Gelatin yang
Persepsi orang umumnya yakin bahwa halal adalah berasal dari babi yang tentunya tidak halal (haram),
kualitas tertinggi suatu produk, termasuk di dalamnya namun gelatin juga dapat diperoleh dari sumber hewani
dari segi aspek keamanan produknya karena bagi lain misalnya yaitu gelatin dari tulang, kulit dan produk
Muslim, suatu produk tidak aman jika produk itu tidak ikan yang bersifat halal. Oleh karena itu, untuk
halal. Terkait dengan hal tersebut, maka para peneliti memastikan kualitas produk yang mengandung gelatin,
selalu berusaha untuk memperoleh dan atau perlu diteliti dan dipastikan lebih dulu asal bahan baku
mengembangkan metode analisis yang mampu yang digunakan.
mendeteksi dan bahkan mengkuantifikasi adanya
komponen non-halal dalam produk-produk di atas. Kehalalan produk obat kadang muncul di industri
Metode analisis yang telah divalidasi ini diakreditasikan farmasi yang memproduksi vaksin, misalnya produk
sesuai dengan ISO 17025: 2005 sehingga metode ini lebih biofarmasi. Produk ini berasal dari biakan yang genetika.
terpercaya dan menambah ruang lingkup akreditasi. Produk biofarmasi dapat disetujui halal kompilasi
metode dan prosesnya menggunakan bahan dan teknik
Hadirnya kawasan industri halal memberikan suatu yang diizinkan dalam pengajaran Islam. Misalnya, gen
inspirasi untuk membuat kebijakan, monitor, dan juga yang harus berasal dari sumber halal, vektor (pembawa)
menjamin. Betapa pentingnya adanya industri halal. Baik dan sel inang yang digunakan dalam ekspresi harus
industri makanan, obat, ataupun kosmetika. Sebab tervalidasi. Media pertumbuhan yang digunakan dan
cakupan industri halal luas, mulai dari keuangan, proses pemurnian yang terlibat juga aman dan tidak
makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, fasyen, boleh mengandung komposisi yang melibatkan haram
parawisata, dan lainnya. Pengembangan Industri atau najis.
makanan-minuman halal dan farmasi halal masih belum
terlihat. Dimana salah satu problem yang dihadapi Selain halal, produk obat-obatan/farmasi juga harus
adalah banyaknya bahan baku khususnya obat yang baik (thayyib). Persyaratan thayyib disetujui pada barang
masih bergantung pada bahan-bahan import. Dimana atau produk yang bersih, murni dan disetujui
hal ini harus dapat segera dicari alternatif solusinya. berdasarkan proses dan prosedur standar. Jadi produk
farmasi tidak hanya harus halal tetapi juga harus
Lebih lanjut ada tiga kriteria yang harus dipenuhi agar disetujui bersih menurut hukum Islam atau hukum
produk dikatakan halal. Pertama, material yang Syariah. Sekitar 1,6 miliar orang di dunia menganut
digunakan tidak terkontaminasi. Kedua, fasilitas yang agama Islam, dan pada tahun 2020 diperkirakan sekitar
digunakan dari awal hingga akhir tidak boleh ada barang 5% manusia di dunia menganut agam Islam. Dari data
haram. Ketiga, selama proses produksi tidak boleh jumlah penduduk, dapat diperkirakan bahwa
bersinggungan dengan yang haram. Tantangan yang kedepannya produk-produk halal seperti makanan,
dihadapi oleh negara Muslim masih beragam sehingga minuman, obat-obatan/farmasi dan kosmetik memiliki
perlu adanya harmonisasi, sinergi, dan kerjasama agar pertimbangan pasar yang tinggi. Perguruan tinggi yang
kriteria kehalalan produk tersebut menjadi sama. berbasis Islam perlu menginisiasi adanya mata kuliah
Kebutuhan akan produk obat halal, mempunyai terkait “kehalalan” dalam kurikulum yang dibangun.

54 KNEKS - IAEI 2021


IV. Penyelarasan Riset .....
Kata Sambutan

Sehingga harapan dari kurikulum yang memuat mata Alat komunikasi yang akan berkembang di era revolusi
kuliah “kehalalan” tersebut dapat menghasilkan ilmuwan industri 4.0 antara lain: sistem IT yang dapat
sains halal yang paham tentang makanan-minuma, obat- mempropagandakan suatu produk. Produsen industri
obatan/farmasi, dan juga kosmetik yang halal, dari awal obat, kosmetika, dan makanan akan berlomba untuk
mencari bahan sampai menjadi bentuk produk. Bahkan menciptakan sistem digital yang efisien dan efektif
sampai ke arah penyimpanan, dan transportasi. Proses sehingga mampu digunakan untuk segala lapisan
produksi obat halal selain harus memenuhi persyaratan masyarakat dan pengguna. Selain itu dengan adanya
pada pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sistem IT atau internet maka dapat membantu untuk
sesuai peraturan pada obat konvensional, juga harus menjangkau pasar atau market suatu produk.
memenuhi beberapa persyaratan lain untuk menjamin
kehalalan produk tersebut. Semua bahan yang 4.2. Produk Halal
digunakan selama proses produksi harus terbukti
memenuhi kesesuaian dengan prinsip Syariah. Jika dikaitkan dengan makanan dan minuman,
kosmetika, dan obat-obatan/farmasi maka pengertian
Saat ini terdapat beberapa lembaga sertifikasi halal yang halal adalah yang boleh untuk dikonsumsi atau
tersebar di berbagai negara, yaitu Otoritas Makanan digunakan bagi umat Islam. Pada dasarnya segala
Halal (HFA) di Inggris, Dewan Makanan dan Gizi Islam sesuatu itu halal kecuali ada larangan yang
Amerika (IFANCA), Federasi Dewan Islam Australia mengharamkan, sesuatu yang diharamkan itu karena
(AFIC), Komite Islam Pusat di Thailand (CICT), dan keburukannya dan berbahaya. Hal yang darurat bisa
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Minat konsumen mengubah yang haram menjadi halal sesuai kadar
terhadap obat-obatan halal semakin meningkat, daruratnya. Dari dalil-dalil di atas, Islam memberikan
sehingga tenaga kesehatan profesional harus mampu konsep halalan thoyyiban dalam menetapkan kualitas
menjelaskan tentang konsep obat-obatan/farmasi halal makanan dimana konsep ini kemudian diterjemahkan
kepada konsumen. Akademisi dan profesional Muslim menjadi sistem jaminan halal (SJH) dan dikembangkan
seperti tenaga kesehatan dapat membuat referensi oleh mayoritas Muslim (Mufraini, 2011).
tentang obat-obatan/farmasi, kosmetika, dan makanan-
minuman halal yang mudah diperoleh oleh masyarakat. Menurut Majlis Ulama' Indonesia (MUI) produk halal
ialah produk yang sesuai dengan syari'at Islam (Hasan,
Sejak mulai diperkenalkan, internet merupakan salah 2014) yaitu: Pertama, hewan yang disembelih sesuai
satu penanda dimulainya Revolusi Industri 4.0. Pada awal dengan ajaran Islam; Kedua, bahan-bahannya tidak boleh
tahun 1990, internet belum begitu mempengaruhi gaya mengandung babi; Ketiga, bukan dari bahan yang
hidup masyarakat luas namun saat ini era teknologi 4.0 terlarang seperti bahan-bahan yang di buat dari darah;
menjadi suatu kebutuhan utama yang harus diadopsi Keempat, tempat penyimpanan produk, penjualan dan
oleh perusahaan atau pihak industri. Peluang bisnis saat pengangkut barang jangan dipergunakan yang bersifat
ini membutuhkan teknologi internet yang kemudian najis lainnya kecuali disucikan dengan tata cara Islam;
mendorong lahirnya banyak bisnis online (e-commerce). kelima, bahan-bahannya tidak boleh dari unsur yang
Bisnis online dari makanan halal. Murahnya koneksi memabukkan (khamr) baik itu makanan atau minuman;
internet menyebabkan bisnis online semakin marak. Keenam, organ tubuh manusia, kotoran-kotoran yang
menjijikkan dan sebagainya.
Makanan-minuman, obat-obatan/farmasi serta
kosmetik yang halal lebih mudah didapat bagi produsen Pada UU Jaminan Produk Halal (UU-JPH) tertera bahwa
maupun konsumen dengan menggunakan perangkat produk halal ialah produk yang sesuai dengan syari'at
teknologi yang efektif dan efisien. Teknologi Industri 4.0 Islam, sedangkan jaminan atau tanggungan produk halal
akan berdampak pada semua lini aktivitas, baik ialah ketetapan hukum terhadap kehalalan produk yang
produsen dan juga konsumen dan berpengaruh pada ditandai dengan sertifikat halal. Pada tahun 2014 UU No.
semua lini sistem. Teknologi 4.0 ini dapat menyangkut 33 Tahun 2014 yang terdapat 68 pasal terkait jaminan
semua elemen masyarakat, baik individu atau kelompok. produk halal (JPH) dijelaskan bahwa produk yang
Tetapi dari hal ini juga perlu kehati-hatian dalam beredar dan masuk serta diperdagangkan di Indonesia
menentukan kebijakan, sehingga tidak menyebabkan diwajibkan bersertifikat halal. Tujuan UU tersebut
jurang pemisah sosial ekonomi. dijelaskan pada pasal 3 yaitu para pengusaha untuk

KNEKS - IAEI 2021 55


IV. Penyelarasan Riset .....
Kata Sambutan

menjual dan memproduksi produk halal, kedua memberi sudah bisa mendeteksi kandungan boraks tersebut.
kenyamanan terhadap masyarakat, dan yang Adanya alat deteksi yang mudah, murah, dan efisien,
menggunakan dan memakai produk tersebut. Lebih dapat mendorong penerapan jaminan produk halal agar
lanjut pada Bab VIII terkait Label dan Iklan Pangan yaitu lebih dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu dengan
pasal 97 ayat 1, 2, dan 3 menjelaskan bahwa makanan adanya jaminan halal maka akan memberikan nilai lebih
yang dijual baik dari dalam negeri maupun dari luar kepada pengusaha dalam menjual dan memproduksi
negeri wajib mencantumkan label halal serta daftar produk-produk yang halal dimana juga memberikan rasa
bahan, tanggal, bulan, tahun kadaluarsa, nomor izin edar aman dan nyaman bagi pengguna produk. Pemerintah
dan lain sebagainya, baik di dalam kemasan maupun di melalu Menteri Agama Republik Indonesia telah
luar kemasan yang ditulis dengan bahasa Indonesia memutuskan bahwa sertifikat halal sebagai jaminan atas
(Hasan, 2014). Makanan impor maupun makanan hasil kehalalan suatu produk ditandai dengan stempel halal
produk dalam negeri pada wadah harus dicantumkan sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat Muslim
nama apabila mengandung daging babi dengan tulisan (Hasan, 2014). Sehingga dengan adanya jaminan dari sisi
besar berwarna merah yang diletakkan di dalam kotak produsek dan regulasi dari pemerintah maka diharapkan
persegi dan diberi gambar hewan babi jika memang pada dapat memenuhi ekspektasi umat Islam akan
produk tersebut terdapat kandungan babinya. Hal ini ketersedian produk-produk yang halal dan baik. Disisi
tertera dalam Peraturan perundang-undangan Menteri lain, ketersediaan laboratorium pengujian dan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor tersedianya instrumen pengujian dengan ditunjang oleh
280/Menkes/Per/XI/1976 tentang ketentuan dan kualifikasi para peneliti dengan jam terbang tinggi
penandaan yang bahannya mengandung babi pada pasal sangat dibutuhkan terkait pengujian produk seperti
2 (Yono, 2005). UU di atas akan memberikan pengujian produk-produk olahan makanan-minuman,
kenyamanan saat mengkonsumsi dan memanfaatkan obat-obatan/farmasi, dan kosmetik. Pengujian halal
barang atau jasa yang berada di berbagai tempat. umumnya juga dilakukan pada produk jadi dan pengujian
terhadap bahan-bahan baku dan bahan tambahan yang
4.3.Industri Makanan-Minuman, Obat-obatan digunakan untuk membuat suatu produk.
Halal, serta Kosmetik pada Era 4.0
4.4. Integrasi Aktor dan Sumber Daya
Industri makanan-minuman, obat-obatan halal, serta
kosmetik pada teknologi 4.0 memberikan kenyamanan Terdapat beberapa langkah strategis yang perlu
dan kemudahan bagi manusia baik dari sisi produsen dilakukan untuk dapat membangun riset sains halal di
maupun konsumen, dalam menggunakan produknya. Indonesia yaitu sebagai berikut:
Dari alat mesin, sampai proses dan sediaan produknya
semuanya berlabel halal. 1. Peneliti: Peneliti sebagai bagian yang sangat
menentukan untuk menemukan metode yang cepat,
Alat pengujian kehalalan (halal test), merupakan salah mudah, dan murah tetapi mempunyai validasi yang
satu hal yang kegunaannya sangat efisien dan efektif. tinggi. Adanya forum komunikasi antar lembaga, antar
Alat ini juga digunakan untuk mengecek makanan- Pertemuan Tinngi sangat membantu untuk
minuman, obat-obatan, dan kosmetik apabila terdapat mengenbangkan uji-uji, info-info terbaru yang
kandungan bahan-bahan non-halal. Alat ini juga dapat ditunjang dengan adanya net working yang baik.
diubah fungsinya agar bisa memeriksa daging yang halal Adanya suatu lembaga yang mewadahi untuk dapat
untuk dikonsumsi. Diantara aplikasinya yang mengembangkan halal produk makanan, obat, maupun
memungkinkan dilakukannya tes halal yaitu dengan kosmetika. Lembaga yang mewadahi bisa dibentuk
menggunakan suatu sensor. Sensor tersebut bisa dari oleh pemerintah, atau lembaga non pemerintah
melakukan analisis dari bau suatu produk dimana bau berupa pusat kajian yang anggotanya para peneliti dan
merupakan identifikasi yang spesifik dengan kandungan pemerhati halal produk. Tidak menutup kemungkinan
zat aktifnya. Selain bau dapat menggunakan detektor ditambahkan dengan anggota non akademis yang
yang sederhana yang mudah diperoleh di tengah faham tentang aspek kehalalan produk.
masyarakat dan cukup terjangkau harganya. Misalnya 2. Riset: Riset memiliki hubungannya yang tidak dapat
untuk mendeteksi adanya kandungan boraks pada suatu dipisahkan dengan ketersediaan fasilitas laboratorium.
produk maka cukup dilakukan dengan kunyit maka Laboratorium penunjang untuk pengujian produk halal

56 KNEKS - IAEI 2021


IV. Penyelarasan Riset .....
Kata Sambutan

harus tersedia. Ditunjuk atau dibentuk laboratorium tidak berhenti di tingkat pusat. Maka hal ini harus
untuk pengembangan halal produk. Laboratorium diteruskan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
yang khusus untuk uji halal produk yang berbeda meneruskan ke masyarakat melalui
dengan laboratorium untuk riset lainnya. Karena promosi/pemasaran dari aspek kesehatan dan
dalam laboratorium akan bersinggungan dengan promosi/pemasaran dari aspek kehalalan yang
bahan-bahan non-halal (misalnya hewan babi dan dilakukan oleh seorang yang mempunyai kompetensi
derivatnya, seperti hewan non-halal lainnya seperti dalam bidangnya (expert endorsement)
anjing, tikus, dan lain lain). Penggunaan glasware dan 5. Anggaran/Dana: Semua aktivitas peneliti dan
alat-alat pendukung lainnya yang khusus untuk uji-uji instrumen yang digunakan membutuhkan dana untuk
halal. menyokong kegiatannya. Maka perlu direncanakan
3. Networking: Jaringan (networking) perlu anggaran untuk mensupport para peneliti, dan
dikembangkan untuk keberhasilan informasi tes melengkapi instrumen yang memenuhi ISO, misalnya
kehalalan suatu produk. Dengan jaringan yang luas dan real-time PCR. Tantangan yang dihadapi yaitu uji halal
kuat, masyarakat dapat mengakses informasi- suatu produk dengan menggunakan instrumen real-
informasi terkait hal-hal baru. Upaya harmonisasi dan time PCR masih terbatas dilakukan oleh instutisi
kerjasama jaringan misalnya dalam regional ASEAN karena harganya relatif masih mahal.
atau yang sejenis perlu dibangun. Diharapkan ada 6. Pemangku Kebijakan: Pemangku kebijakan akan
kesepakatan terhadap kesimpulan yang diambil, mempengaruhi arah dan peta jalan (roadmap) dalam
metode yang digunakan, rekomendasi bahan yang membangun riset halal. Dukungan kebijakan akan
digunakan untuk tes, pengujian antar laboratorium memberikan dampak positif baik dari aspek
baik skala nasional atau internasional. Selain itu sinergi pendanaan/pembiayaan riset dan support untuk
dan kolaborasi lintas disiplin dan lintas pengembangan riset sains halal di Indonesia. Pembuat
institusi/perguruan tinggi atau pihak swasta harus kebijakan harus mengedapankan sains halal dalam
ditingkatkan. Perlu ada semacam laboratorium membuat peta jalan industri halal Indonesia kedepan.
terpadu halal yang besar dengan skala internasional Trend teknologi yang akan menguasai dunia harus
yang dibangun di Indonesia. sudah diantisipasi sejak dini agar industri halal
4. Promosi Halal dan Thoyyib: Hasil penelitian di Indonesia tidak ketinggalan dan mengalami
Laboratorium yang direkomendasikan oleh penentu keberlanjutan (sustainable) sehingga ekosistem halal di
kebijakan, atau adanya informasi yang baru, sebaiknya Indonesia dapat terus ditingkatkan.

"Menyatukan langkah, Memajukan Negeri"


dengan mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan ekonomi dan
keuangan syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional

KNEKS - IAEI 2021 57


V.Kata Sambutan
Penutup

I ndustri halal diyakini menjadi salah satu industri Terkait aspek riset dan pengembangan (litbang), tidak
yang paling meningkat pesat dewasa ini. Dengan dipungkiri, Indonesia masih mengalami ketertinggalan
jumlah penduduk Muslim global yang mencapai dibandingkan dengan negara-negara lain. Harus disadari
angka 2 milyar lebih, maka pasar industri halal ini bahwa kemajuan industri halal mutlak memerlukan riset
diperkirakan bernilai sebesar 3,1 trilyun dolar AS, dengan dan pengembangan (litbang) yang unggul dan strategis
sektor pangan sebagai penyumbang terbesarnya. Pada demi mendorong visi Indonesia sebagai produsen halal
2010, pasaran pangan halal global mencapai 640 milyar dunia. Padahal, industri halal memiliki sektor cakupan
dolar AS dengan pertumbuhan sebesar 1,5%. Selain yang sangat luas sehingga membutuhkan banyak aspek
sektor pangan, sektor industri kosmetik dan obat- riset dan penelitian yang harus dilakukan dengan cermat
obatan halal juga memiliki pasar yang tidak kalah dan seksama.
besarnya. Namun sangat disayangkan, dengan jumlah
populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia belum Pada umumnya terdapat tiga hal utama yang menjadi
dapat menjadi salah satu pemain utama sebagai topik/isu riset terkait dengan aspek Halal yaitu
produsen produk halal dunia. Pioner di sektor industri diantaranya Pengembangan bahan alternatif halal,
pangan halal dunia ironisnya bukanlah negara-negara pengembangan metode pendeteksian kontaminasi tidak
mayoritas Muslim, namun negara dengan populasi non- halal, serta peningkatan efisiensi proses produksi.
Muslim seperti Australia, Brazil bahkan Thailand. Mengembangkan bahan-bahan halal alternatif dari
sumber lokal serta pengembangan metode cepat
Tidak dipungkiri dalam beberapa puluh tahun terakhir autentikasi dan pendeteksian komponen tidak halal
Indonesia lebih banyak terfokus kepada aspek sertifikasi mutlak untuk dilakukan. Alat-alat pendeteksian
halal. Sertifikasi halal memang sangat penting, namun (detection kit) halal yang berdasarkan molekuler, masih
membangun industri halal secara menyeluruh dengan banyak yang diproduksi oleh negara luar seperti Jerman,
menciptakan ekosistem halal yang strategis dan Amerika Serikat dan Jepang. Negara negara lain seperti
kondusif akan jauh memberikan manfaat yang besar bagi Malaysia dan Thailand juga sudah melakukan
bangsa Indonesia. Sertifikasi merupakan salah satu cara pengembangan alat pendeteksian (detection kit) halal
untuk memberi jaminan apabila sebuah produk yang sehingga Indonesia perlu mengantisipasinya agar tidak
beredar di pasaran halal untuk dikonsumsi. Apabila semakin ketinggalan dalam pengembangan riset sains
dilihat dengan seksama maka tidak ada yang salah halal.
dengan upaya sertifikasi halal, namun menjadikan
sertifikasi sebagai prioritas pembangunan sektor Isu-isu seputar penyembelihan hewan ternak halal juga
industri halal merupakan tindakan yang kurang tepat. memerlukan riset dan pengembangan, seperti
menentukan voltage optimum yang diizinkan dalam
Sertifikasi seharusnya berjalan seiring dengan “misi” penyembelihan hewan ternak halal. Begitu juga dengan
utama, yakni membangun industri halal yang strategis sistem pensucian (sama') untuk peralatan yang terkena
dan kuat. Industri halal dapat dibangun dengan najis berat harus menjadi perhatian seperti misalnya
melakukan pembinaan kepada industri, mendidik negara Malaysia telah memiliki sistem untuk
masyarakat melalui kesadaran halal (halal awareness), menyucikan gudang dan peti kemas yang terkena najis
serta melakukan riset dan pengembangan (litbang) yang berat. Ke depan diharapkan para pembuat kebijakan
strategis di bidang sains halal dan inovasi produk halal. dapat mengedepankan bidang riset sains halal sebagai
Diskursus yang umumnya terjadi di Indonesia yaitu lebih prioritas dan pondasi dalam membangun industri halal
fokus pada upaya mengejar target sertifikasi dan di Indonesia. Penerapan tren digitalisi dan adopsi
melupakan aspek yang lain, terutama riset dan teknologi 4.0 juga harus menjadi bagian penting dalam
pengembangan (litbang) walaupun tidak dipungkiri, memajukan industri halal sebagai sektor unggulan dalam
sertifikasi amat penting untuk masyarakat, sehingga mendongkrak popularitas ekonomi Syariah di Indonesia.
menjadi perhatian utama.

Seperti telah dinyatakan di atas, sertifikasi hanya salah


satu insiatif dalam membangun industri halal. Kita
seharusnya tidak hanya terfokus pada sertifikasi semata
dengan melupakan aspek-aspek lain, seperti pembinaan
serta riset dan pengembangan (litbang).

58 KNEKS - IAEI 2021


Daftar
KataPustaka
Sambutan

Abdul Kabir Hussain Solihu. (2014). Ecological Islam. Reviewed by Hammad AZ. Kuala Lumpur:
Conceptualization Of Halal-Haram Divide. Islamic Book Trust, 1-78.
Proceedings Of The International Conference On Amqizal HI, Al-Kahtani HA, Ismail EA, Hayat K, Jaswir I.
Science, Technology And Social Sciences (ICSTSS). (2017). Identification and Verification of Porcine DNA
Abdo Hassoun , Ingrid Måge, Walter F. Schmidt, Havva in Commercial Gelatin and Gelatin Containing
Tümay Temiz, Li Li, Hae-Yeong Kim, Heidi Nilsen, Processed Foods. Food control, 78, 297-303.
Alessandra Biancolillo, Abderrahmane Aït-Kaddour , Anna Rizzolo. (1992). Chromatographic Determination Of
Marek Sikorski, Ewa Sikorska, Silvia Grassi , Daniel Vitamins In Foods. Journal of Chromatography, 624,
Cozzolino. (2020). Fraud In Animal Origin Food 103-152.
Products: Advances In Emerging Spectroscopic Anonim. (2000). Produk Penyedap Rasa (Monosodium
Detection Methods Over The Past Five Years. Foods, 9, Glutamate, Msg) dari PT. Ajinomoto Indonesia yang
1069. Menggunakan Bacto Soytone. Himpunan Fatwa
Adams, M.J. (1995). Chemometrics in Analytical Majelis Ulama Indonesia.
Spectroscopy, RSC. Analytical Spectroscopy Anonim. (2005). General Guidelines For The Handling And
Monographs, Letchworth, 67-81. Processing Of Halal Food. MUIs Halal Certification
Adriana S. Franca, Leandro S. Oliveira. (2011). Potential Standard.
Uses Of Fourier Transform Infrared Spectroscopy Any Guntarti, Sudibyo Martono, Agustinus Yuswanto and
(FTIR) In Food Processing And Engineering. Food Abdul Rohman. (2015). FTIR Spectroscopy in
Engineering, ISBN 978-1-61728-913-2. Combination with Chemometrics for Analysis of Wild
Affandi, R.D.N., Aruan, T.R., Taslim, Irian. (2013). Produksi Boar Meat in Meatball Formulation. Asian Journal of
Biodiesel dari Lemak Sapi dengan Proses Biochemistry, 10 (4), 165-172.
Transesterifikasi dengan Katalis Basa NaOH. Jurnal Any Guntarti, Abdul Rohman, Sudibyo Martono, and
Teknik Kimia USU, 2 (1), 1-6. Agustinus Yuswanto. (2017). Authentication of Wild
Ahda, M. (2016). Application of HPLC (High Pressure Liquid Boar Meat in Meatball Formulation Using Differential
Chromatography) for Analysis of Lard in the Meatball Scanning Calorimetry and Chemometrics. J. Food
Product Combined with PCA (Principal Component Pharm.Sci., 5.
Analysis). Asian J. Pharm. Clin. Res, 9, 120. Any Guntarti*, Seshilia Rarasati Prativi. (2017). Application
Ahmad Robin Wahab Amalmerge (M) Dr. Sdn. Bhd. (2004). method of fourier transform infrared (FTIR) combined
Guidelines For The Preparation Of Halal Food And with chemometrics for analysis of rat meat (Rattus
Goods For The Muslim Consumers. Halal Guidelines diardi) in meatballs beef. Pharmaciana,7 (2), 133-140.
For Manufacturers. Any Guntarti *, Muhamad Ali Zainal Abidin. (2018). Dog Fat
Aida, A.A., Che Man, Y.B., Wong, C.M.V.L., Raha, A.R., and Analysisi In Chicken Meatball Using FTIR (Fourier
Son, R. (2005) Analysis of raw meats and fats of pigs Transform Infra Red) With Chemometrics
using polymerase chain reaction for Halal Combination. Media Farmasi, 15 (1).
authentication. Meat Science, 69, 47-52. Any Guntarti*, Mustofa Ahda, Neng Sunengsih. (2019).
Aida, A.A., Che Man, Y.B., Raha, A.R., and Son, R. (2007). Identification of Lard On Grilled Beef Sausage Product
Detection of pig derivatives in food products for halal and steamed beef sausage product Using Fourier
authentication by polymerase chain Ttansform Infra Red (FTIR) Spectroscopy With
reaction–restriction fragment length polymorphism. Chemometric Combination. Potravinarstvo Slovak
Journal of the Science of Food and Agricultur, 87, 569- Journal of Food Sciences, 13 (1).
572. Any Guntarti*, Zelinda Ayu Purbowati. (2019) Analysis of
Alfonso Panarello, Nachiket Tapas, Giovanni Merlino, dog fat in beef sausage using FTIR (Fourier Transform
Francesco Longo and Antonio Puliafito. (2018). Infrared) combined with chemometrics. Pharmaciana,
Blockchain And Iot Integration: A Systematic Survey. 9 (1).
Sensors, 18, 2575. Any Guntarti*, Mustofa Ahda, Aprilia Kusbandari, Satriyo.
Al-Rashood, K.A., Abou-Shaaban, R.R.A., Abdel-Moety, (2020). Analysis of lard in sausage using Fourier
E.M., and Rauf, A. (1996). Compositional and thermal transform infrared spectrophotometer combined with
characterization of genuine and randomized lard: A chemometrics. Journal of Pharmacy and BioAllied
comparative study. Journal of the American Oil Sciences, 11 (4).
Chemists' Society, 73, 303-309. Any Guntarti*, Ibnu Gholib Gandjar, Nadia Miftahul
Al-Qaradawi, Y. (1995). The Lawful and The Prohibited in Jannah. (2020). Authentication of Wistar Rat fats With

KNEKS - IAEI 2021 59


Kata Sambutan
Daftar Pustaka

Gas Chromatography Mass Spectrometry Combined By Latar Belakang, Masalah, dan Tindakan Federal (Ilmu
Chemometrics. Potravinarstvo Slovak Journal of Food dan Teknologi Pangan) edisi Inggris.
Sciences, 14. Bradley L. Reuhs, Mary Ann Rounds. High-Performance
Aparicio, R., Morales, M.T., Aparicio-Ruiz, R., Tena, N., dan Liquid Chromatography. Food Analysis, Food Science
García-González, D.L. (2013). Authenticity of olive oil: Texts Series, Doi 10.1007/978-1-4419-1478-1_28.
Mapping and comparing official methods and Breslauer, K.J, Ronald, F., Blocker, H., and Marky, L. A.
promising alternatives. Food Research International, (1986). Predicting DNA Duplex Stability from the Base
54, 2025–2038. Sequence. Proceedings of the National Academy of
Arafah Muh, M.E. (2019). Sistem Keuangan Islam: Sebuah Science of the United State of America, 83, 3746-
Telaah Teoritis. Journal Of Islamic Economics And 3750.
Business, 1 (1). Burns, M.J., Nixon, G.J., Foy, C.A., and Harris, N. (2005).
Arun Kumar, Rajiv Ranjan Kumar, Brahm Deo Sharma, Standardisation of data from real-time quantitative
Palanisamy Gokulakrishnan, Sanjod Kumar PCR methods-evaluation of outliers and comparison of
Mendiratta, Deepak Sharma. (2015). Identification Of calibration curves. BMC Biotechnology, 5, 31.
Species Origin Of Meat And Meat Products On The Cerretani, L., Maggio, R.M., Barnaba, C., Toschi, T.G., and
Dna Basis: A Review. Critical Reviews In Food Science Chiavaro, E. (2011). Application of partial least square
And Nutrition, 55, 1340–1351. regression to differential scanning calorimetry data
Ashish Ghosh, Debasrita Chakraborty , Anwesha Law. for fatty acid quantitation in olive oil. Food
(2015). Artificial Intelligence In Internet Of Things. Iet Chemistry, 127, 1899-1904.
Research Journals, 1–11. Chiavaro, E., Vittadini, E., Rodriguez-Estrada, M.T.,
Astutik Pudjirahaju. (2017). Pengawasan Mutu Pangan. Cerretani,L., and Bendini, A. (2008). Differential
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Scanning Calorimetry application to the detection of
Antonio Herna´Ndez-Lo´ Pez, Rodolphe Rougerie, Sylvie refined hazelnut oil extra virgin olive oil. Food
Augustin, David C. Lees, Rumen Tomov, Marc Kenis, Chemistry, 110, 248-256.
Ejup C., Ota, Endrit Kullaj, Christer Hansson, Giselher Chiavaro, E. (2014). Differential Scanning Calorimetry :
Grabenweger, Alain Roques, Carlos Lo´ Pez- Application in Fat and Oil Technology. CRC Presss.
Vaamonde. (2011). Host Tracking Or Cryptic Chin, S.-T., Man, Y.B.C., Tan, C.P., and Hashim, D.M.
Adaptation? Phylogeography Of Pediobius Saulius (2009). Rapid Profiling of Animal-Derived Fatty Acids
(Hymenoptera, Eulophidae), A Parasitoid Of The Using Fast GC × GC Coupled to Time-of-Flight Mass
Highly Invasive Horse-Chestnut Leafminer. Spectrometry. Journal of the American Oil Chemists'
Evolutionary Aplications, Issn 1752-4571. Society, 86, 949-958.
Audi Muhammad. (2018). Analisa Meningkatnya Kasus Che Man, Y.B., Syahariza, Z.A., and Rohman A. (2010).
Food Piracy Dalam Fenomena Italian Sounding. Jornal Chapter 1. Fourier Transform Infrared (FTIR)
Of International Relations, 4 (2), 234-241. Spectroscopy: Development. Tehnique, and Application
Benjakul, S., Oungbho, K., Visessanguan, W., Thiansilakul, in the Analysis of Fats and Oils, in Fourier Transform
Y., and Roytrakul, S. (2009). Characteristics of Gelatin Infrared Spectroscopy edited by Oliver J Ress, Nova
from The Skins of Bigeye Snapper. Priacanthus Science Publisher, New York.
tayenus and Priacanthus macracanthus, Food Chem. Chen-Hao, Z. (2008). Determination of Melamine Residu in
116, 445-451. Milk Powder and Egg Using Agilent SampliQ Polymer
Beverly Park Woolf, H. Chad Lane, Vinay K. Chaudhri, SCX Solid Phase Extraction and the Agilent 1200 Series
Janet L. Kolodner. (1992). Ai Grand Challenges For HPLC/UV, Application Food Safety, Agilent
Education. Article, Research Gate, January 1992. Tehcnologies, Inc., USA.
Blome Constantin, Kai Schuetz, Antony Paulraj. (2014). Chudori, Y.N.C. (2017). Desain dan studi performa metode
Supply Chain Collaboration And Sustainability: A probe TaqMan real-time polymerase chain reaction
Profile Deviation Analysis. International Journal of spesifik terhadap gen ATPase 6 babi (Sus scrofa),
Operations And Production Management. Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada,
Borah, P. (2011) Primer Designing for PCR, Departement of Yogyakarta.
Microbiology, College of Veterinary Science. Assam Codex Alimentarius Commission. (2017). Panduan Kerja
Agriculture University, Guwahati, India, ISSN, 2229- Codex. FAO/WHO Food Standards.
6026. Compton, T. (1990). Degenerate primers for DNA
Braden, D. T. (2014). Penipuan Makanan dan Bahan Palsu: amplification, in PCR Protocol, a Guide to Methods

60 KNEKS - IAEI 2021


Daftar
KataPustaka
Sambutan

and Applications. Academic, San Diego, CA, 39–45. Washizaki. (2020). Abstract and Iot Security
Cordella, C., Moussa, I., Martel, A.-C., Sbirrazzuoli, N., and Segmentation Patterns. Asian Conference'19, March
Lizzani-Cuvelier, L. (2002). Recent Developments in 20-22.
Food Characterization and Adulteration Detection: El-Ashker, AA-F., & Wilson, R. (2006). Ekonomi Islam:
Technique-Oriented Perspectives. Journal of Sejarah Singkat. Leiden: Brill.
Agricultural and Food Chemistry, 50, 1751-1764. Erwanto, Y., Abidin, M.Z., Sugiyono, E.Y., Rohman, A.
Dahimi, O., Rahim, A.A., Abdulkarim, S.M., Hashari, (2014). Identification of Pork Contamination in
S.B.T.Z., and Sit Mashitoh, A. (2014). Multivariate Meatballs of Indonesia Local Market Using Polymerase
Statistical analysis treatment of DSC thermal Chain Reaction-Restriction Fragment Length
properties for animal fat adulteration. Food Polymorphism (PCR-RFLP) Analysis. Asian Australas. J.
Chemistry, 158, 132-138. Anim. Sci, 27(10), 1487-1492.
Danzer, K., Otto, M., Currie, L.A. (2004). Guidline for Esmaeil Mahmoudi. (2009). Electronic Nose Technology
Calibration in Analytical Chemistry Part 2. And Its Applications. Sensors & Transducers Journal,
Multispesies Calibration (IUPAC Technical Report). 17 (8), 17-55.
Pure Appl Chem, 76, 1215–1225. Eviyan Fajar Anggara, Triyogatama Wahyu Widodo,
David Reinsel, John Gantz, John Rydning. (2018). The Danang Lelono. (2017). Deteksi Daging Sapi
Digitization Of The World From Edge To Core. The Menggunakan Electronic Nose Berbasis Bidirectional
Digitization Of The World. Associative Memory. Indonesian Journal Of
Dayang Haryani Diana Ag. Damit, Amran Harun, David Electronics And Instrumentation, 7, 2.
Martin. (2017). Key Challenges And Issues Consumer Fahham A. M. (2014). Jaminan Kehalalan Produk, Laporan
Face In Consuming Halal Product. International Kajian, Pusat Pengkajian Pengolahan data dan
Journal Of Academic Research In Busniness And Informasi (P3DI).
Social Sciences, 7, 11. Fitriasari Fika. (2017). The Growth Of Islamic Banking In
Dhruman Gohil And Shivangi Viral Thakker. (2021). Indonesia. Ekonomika Bisnis, 3 (1), 1-12.
Blockchain-Integrated Technologies For Solving Febe Armanios & Bogac ERGENE. (2018). Halal Food: A
Supply Chain Challenges. Modern Supply Chain Sejarah, Oxford University Press, New York, USA
Research And Applications, 2631-3871. Ferrari, C., Angiuli, M., Tombari, E., Righetti, M.C., and
Dieffenbach, C.W., Lowe, T.M.J., and Dveksler, G.S. (1995). Salvetti, G. (2007). Promoting calorimetry for oliev oil
General Concepts for PCR Primer Design, In: PCR authentication. Thermochimica Acta, 459, 58-63.
Primer, A Laboratory Manual, Dieffenbach C.W., Fraga, D., Meulia, T., and Fenster, S. (2008). Real-Time
Dveksler, G.S. E. Cold Spring Harbor Laboratory PCR, Current Protocols Essential Laboratory
Press, New York, 133-155. Techniques. John Wiley & Sons, Inc, 75.
Dmitry Elkin, Valeriy Vyatkin. (2020). Iot In Traffic Gamal F. Mohamed, Mohamed S., Shaheen Safaa K.H.
Management: Review Of Existing Methods Of Road Khalil, Ahmed M.S. Hussein, Mohie M. Kamil. (2011).
Traffic Regulation. Research Gate, Doi: 10.1007/978- Application Of FT-IR Spectroscopy For Rapid And
3-030-51974-2_50. Simultaneous Quality Determination Of Some Fruit
Duan, R., J. Zhang, X. Du, X. Yao and K. Konno. (2008). Products. Nature and Science, 9, 11.
Properties of collagen from skin, scale and bone of carp Ganea Qorry A, Abdul Rohman, Yuny Erwanto. (2020).
(Cyprinus carpio). Food Chemistry, 112 (3), 702-706. Wild Boar-Specific PCR Assay and Sequence Analysis
Durgajanani Sivalingam, John Bosco Balaguru Rayappan. Based on Mitochondrial Cyctochrome-B Gene for Halal
(2014). Development Of E-Nose Prototype For Raw Authentication Studies, Shot Communication,
Milk Quality Discrimination. Milchwissenschaft, Indones. J. Chem., 20 (2), 483-492.
Research Gate. Garcia, M.J.L. (2012). Characterization and authentication
Dwi Purnomo, Tatok Pujianto, Rizal Maulana. (2015). of olive and other vegetables oils new analytical
Information System Development On Halal Suply methods. Springer Theses, Springer Berlin
Chain Traceability. Journal Of Halal Research, 1, 1. Heidelberg, 77.
Eduarda Mendes, Noélia Duarte. (2021). Mid-Infrared Gemperline, P., Sherrington, K. (2006). Practical Guide to
Spectroscopy As A Valuable Tool To Tackle Food Chemometrics, 2nd Edition, Taylor and Francis Group:
Analysis: A Literature Review On Coffee, Dairies, Boca Raton.
Honey, Olive Oil And Wine. Foods, 10, 477. Geetanjali Ramesh Chandra , Iman Ali Liaqat , Bhoopesh
Eduardo B. Fernandez, Nobukazu Yoshioka, Hironori Sharma. (2019). Blockchain Redefining: The Halal Food

KNEKS - IAEI 2021 61


Kata Sambutan
Daftar Pustaka

Sector. Conference Paper, February 2019. Handoyo D., dan Rudiretna A. (2001). Prinsip Umum dan
Giglio, S., Monis, P.T., and Saint, C.P. (2003). Pelaksanaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Unitas,
Demonstration of Preferential Binding of SYBR Green I 9 (1), 17-29.
to Specific DNA Fragments in Real-time Multiplex Hasan, Sofyan. (2014). Sertifikasi Halal dalam Hukum
PCR. Nucleic Acids Research, 31, 136. Positif. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Giménez, B., M.C. Gómez-Guillén and P. Montero. (2005). Hashim, D.M., Man, Y.B.C., Norakasha, R., Shuhaimi, M.,
Storage of dried fish skins on quality characteristics of Salmah, Y., and Syahariza, Z.A. (2010). Potential use of
extracted gelatin. Food Hydrocolloids, 19 (6), 958-963. Fourier transform infrared spectroscopy for
Goran Šeketa , Lovro Pavlakovi´C, Dominik Džaja, Igor differentiation of bovine and porcine gelatins. Food
Lackovi´C And Ratko Magjarevi´C. (2021). Event- Chemistry, 118, 856-860.
Centered Data Segmentation In Accelerometer-Based Heise, H.M., Damm, U., Lampen, P., Davies, A.N., and
Fall Detection Algorithms. Sensors, 21, 4335. Mcintyre, P.S. (2005). Spectral variable selection for
Gourab Ghosh. (2021). Adoption Of Digital Payment partial least squares calibration applied to
System By Consumer: A Review Of Literature. authentication and quantification of extra virgin olive
International Journal Of Creative Research Thoughts, oils using Fourier transform Raman spectroscopy.
9, 2. Applied Spectroscopy, 59, 1286-1294.
Gudnason, H. (2007). Comparison of Multiple DNA Dyes Hermanto, Sandra, Muawanah A., Harahap R. (2008). Profil
for Real-Time PCR: Effects of Dye Concentration and dan Karakteristik Lemak Hewani (Ayam, Sapi, dan
Sequence Composition on DNA Amplification and Babi) Hasil Analisa FTIR dan GCMS. Laporan
Melting Temperature. Nucleic Acids Res, 35(19), 127- Penelitian, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
128. Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 102-109.
Guillén, M.D. and Cabo, N. (1997). Characterization of Hiba Jasim Hadi, Ammar Hameed Shnain, Sarah
edible oils and lard by fourier transform infrared Hadishaheed, Azizahbt Haji Ahmad. (2015). Big Data
spectroscopy. Relationships between composition and And Five V's Characteristics. International Journal Of
frequency of concrete bands in the fingerprint region. Advances In Electronics And Computer Science, Issn:
Journal of the American Oil Chemists' Society, 74, 2393-2835, 2, 1.
1281-1286. Hidaka, S and S.Y. Liu. (2002). Effect of gelatins on calcium
Guntarti A. (2018). Authentication of dog fat with gas phosphate precipitation : a possible application for
chromatography-mass spectroscopy combined with distinguishing bovine bone gelatin from porcine skin
chemometrics. Intl J Chem, 10, 124 129. gelatin. J.Food Composition and Analysis, 16, 477-483.
Guntarti, A., Martono, S., Yuswanto, A. and Rohman, A. Hirri A., Gammouh M., Gorfti A., Kzaiber F., Bassbasi M.,
(2017). Analysis of beef meatball adulteration with wild Souhassou S., Balouki A., Oussama A. (2015). The Use
boar meat using real-time polymerase chain reaction. Of Fourier Transform Mid Infrared (FT-MIR)
International Food Research Journal, 24 (6). Spectroscopy For Detection And Estimation Of Extra
Guntarti, Any., Gandjar, I. G., Jannah, N. M. (2020). Virgin Olive Oil Adulteration With Old Olive Oil. Sky
Authentication of wistar rat fats with Gas Journal of Food Science, 4 (5), 060-066.
Chromatography Mass Spectrometry combined by Hong-Ning Dai, Zibin Zheng, Yan Zhang. (2019).
chemometrics. Potravinarsto Slovak Journal of Food Blockchain For Internet Of Things: A Survey. IEEE.,
Sciences, 14, 52-57. Research Gate.
Hafidz, R. N., Yaakob, C. M., Amin, I. and Noorfaizan, A. Hossein Hassani , Xu Huang, Emmanuel Silva. (2018). Big-
(2011). Chemical and functional properties of bovine Crypto: Big Data, Blockchain And Cryptocurrency. Big
and porcine skin gelatin. International Food Research Data And Cognitiver Computing, 2, 34.
Journal, 8, 813-817. Hung-Wei Liu, Chia-Hung Chen , Yao-Chuan Tsai ,
Hana B. Alhanash, Rabea G. Elhabishi, Wael Elhrari, Ragiab Kuang-Wen Hsieh And Hao-Ting Lin. (2021).
A. M. Issa. (2018). The Use Of Fourier-Transform Identifying Images Of Dead Chickens With A Chicken
Infrared Spectroscopy To Assess Libyan Virgin Olive Removal System Integrated With A Deep Learning
Oil Adulteration With Corn And Sun Flower Oils. Algorithm. Sensors, 21, 3579.
Academic Journal Of Chemistry, 3 (5), 40-45. Indrasti, D., Che Man, Y.B., Mustafa, S., and Hashim, D.M.
Handayani, R., dan Sulistyo, J. (2005). Transesterifikasi (2010). Lard detection based on fatty acids profile using
Asam Lemak melalui Pemanfaatan Teknologi Lipase, 6 comprehensive gas chromatography hyphenated with
(3), 164-167. time-of-flight mass spectrometry. Food Chemistry,
122, 1273-1277.

62 KNEKS - IAEI 2021


Daftar
KataPustaka
Sambutan

Indra Bangsawan M. (2017). Eksistensi Ekonomi Islam Economics In Indonesia. Research Center For Islamic
(Studi Tentang Perkembangan Perbankan Syariah Di Economics (Ikam).
Indonesia). Journal Law And Justice, 2 (1). Kamal, M., Karoui, R. (2015). Analytical methods coupled
Innis, M.A., dan Gelfand, D.H. (1990). Optimization of PCRs with chemometric tools for determining the
in: PCR Protocols (Innis, Gelfand, Sninsky and White, authenticity and detecting the adulteration of dairy
eds.). Academic Press, New York, 3-12. products: A review. Trends Food Sci. Technol, 46,
Irwandi J. (2009). Extraction and characterization of 1–22.
gelatin from different marine fish species in Malaysia. Kartika, D., dan Widyaningsih, S. (2012). Konsentrasi
International Food research Journal, 16, 381-389. Katalis dan Suhu Optimum pada Reaksi Esterifikasi
Jafari, M., Kadivar, M. and Keramat, J. (2009). Detection of menggunakan Katalis Zeolit Alam Aktif (ZAH) dalam
adulteration in Iranian olive oils using instrumental Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah, 14 (3), 219-
(GC, NMR, DSC) methods. Journal of the American Oil 22Kasemsumran, S., Kang, N., Christy, A., and Ozaki,
Chemists' Society, 86, 103-110. Y. (2005). Partial least squares processing of near-
Jagadeesh Kengam. (2020). Artificial Intelligence In infrared spectra for discrimination and quantification
Education. Research Gate. December 2020. of adulterated olive oils. Spectroscopy Letters, 38,
Jais, A.S. (2016). HALAL ASSURANCE SYSTEM (HAS) For 839-851.6.
Foodservice Organizations and Food Manufacturers Kealey, D. and Haines, P.J. (2002). Instant Notes :
Jeffery, R. (1996). Analytical Detection Limit Guidance & Analytical Chemistry. Printed by BIOS Scientific
Laboratory Guide for Determining Method Detection Publishers Limited, 26-53.
Limits, Laboratory Certification Program, Wisconsin, Kevin L. Goodner, John A. Manthey. (2005). Differentiating
Departement of Natural Resources. Orange Juices Using Fourier Transform Infrared
Johan Fischer. (2008). eligion, Science And Markets. In Spectroscopy (Ft-Ir). Proc. Fla. State Hort. Soc., 118,
Embo Reports, 9, 9.R 410-413.
Jokowi, JW. (2016). Pidato Presiden Jokowi saat menerima Keyur K Patel, Sunil M Patel. (2016). Internet Of Things-
Penghargaan Global Islamic Finance Leadership Iot: Definition, Characteristics, Architecture,
Award 2016. Diperoleh Enabling Technologies, Application & Future
dari:https://setkab.go.id/en/president-jokowi- Challenges. International Journal Of Engineering
receives-sharia-finance-award/ Science And Computing, 6, 5.
Jonathan, et al. (2008). GC-MS Screen for the Presence of Kezban Candoğan, Evrim Gunes Altuntas, Naşit İğci.
Melamine, Ammeline and Cyanuric Acid. Laboratory (2020). Authentication And Quality Assessment Of
Information Bulletin (LIB), U.S Food and drug Meat Products By Fourier-Transform Infrared (Ftir)
Administration, 24, 4423. Spectroscopy. Food Engineering Reviews.
Jonker, K.M., Tilburg, J.J.H.C., Hägele, G.H., and de Boer, E. Kholif Sholehah I Kurniasih, Nurul Hikmah., Yunny
(2008). Species identification in meat products using Erwamto., Abdul Rohman. (2020). Qualitative and
real-time PCR. Food Additives & Contaminants: Part Quantitative Analysis of Canine (Canis lupus
A, 25, 527-533. familiaris) Meat in Meatballs for Halal Authentication
Jordi-Roger Ribaa, Marcela Ángela Mansillab, Trini Study using Real-time Polymerase Chain Reaction,
Canalsc, Rosa Cantero. (2018). Composition International Journal Of Agriculture & Biology, 23,
Determination Of Rubber Blends By Applying 103–108.
Differential Scanning Calorimetry and SPA-PLS Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Treatment. Materials Research, 22 (1). (KNEKS). (2020). Materi Terkait Profil Komite
Julaikah, N. (2013). Harga daging sapi Indonesia salah satu Nasional Syariah Ekonomi Dan Keuangan (KNEKS) -
yang termahal di dunia, Ditampilkan secara virtual di Island, KNEKS 2020,
http://www.merdeka.com/uang/harga-daging- International Sharia Economy Festival (ISEF), Sept-
sapi-indonesia-salah-satu-yang-termahal-di- Oct 2020, Indonesia. Diakses pada 30tanggal Juni
dunia.html, 5 September 2014. 2021 di
Jun Wang, Soojin Jun, H.C. Bittenbender, Loren Gautz, https://knks.go.id/storage/upload/156030802Indon
And Qing X. Li. (2009). Fourier Transform Infrared esia%20Islamic%20Economic%20Masterplan%20201
Spectroscopy For Kona Coffee Authentication. Journal 9-2024.pdf
Of Food Science, 74, 5. Konstantinos Sgantzos, Ian Grigg. (2019). Artificial
Furqani Hafas. (2017). The Current Situation Of Islamic McGraw-Hill, 68-71.

KNEKS - IAEI 2021 63


Kata Sambutan
Daftar Pustaka

Intelligence Implementations on The Blockchain. Use Cases DNA sequencing using mitochondrial and
And Future Applications. Future Internet, Article, 11, chromosomal genetic sequences. Eur. Food Res.
170. Technol, 224 (2), 209–217.
Kusmiyati. (2008). Reaksi Katalitis Esterifikasi Asam Oleat Mahsa Alikord, Hassan Momtaz, Javad Keramat, Mahdi
dan Metanol menjadi Biodiesel dengan Metode Kadivar, Aziz Homayouni Rad. (2018). Species
Distilasi Reaktif, 12 (2), 78-82 Identification And Animal Authentication In Meat
Lambelet, P. and Ganguli, N.C. (1983). Detection of pig and Products: A Review. Journal of Food Measurement
buffalo body fat in cow and buffalo ghees by And Characterization, 12, 145-155.
differential scanning calorimetry. Journal of the Malte Seehausen, Asmus Schröter, Levan Mumladze,
American Oil Chemists' Society, 60, 1005-1008. Burkhard Grebe. (2016). Additional Odonata Records
Laura Capelli, Selena Sironi and Renato Del Rosso. (2014). From Georgia, Southern Caucasus Ecoregion, With
Electronic Noses For Environmental Monitoring The First Record Of Ischnura Fountaineae (Odonata:
Applications. Sensors, 14, 19979-20007. Coenagrionidae). Notulae Odonatologicae, 8 (8), 247-
Lavine, B., and Workman, J. (2008). Chemometrics. 318.
Analytical Chemistry, 80, 4519-4531. Mangisi, R. (2009). Optimasi dan Validasi Metode
Lavinia-Maria Chi¸S And Dan Cristian Vodnar.(2019). Penetapan Melamin dalam Pakan Ternak dengan
Detection Of The Species Of Origin For Pork, Chicken Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC), Skripsi UI,
And Beef In Meat Food Products By Real-Time PCR. Depok: Departemen Kimia FMIPA UI.
Safety, 5, 83. Mansor, T.S.T., Che Man, Y.B., and Rohman, A. (2011).
Lerma-García, M.J., Ramis-Ramos, G., Herrero-Martínez, "Applicationof Fast Gas Chromatography and Fourier
J.M., and Simó-Alfonso, E.F. (2010). Authentication of Transfonn Infrare Spectroscopy for Analysis of Lard
extra virgin olive oils by Fourier-transform infrared Adulteration in Virgin Coconut Oil", Food Analytical
spectroscopy. Food Chemistry, 118, 78-83. Methods, 4, 365-372.
Lockley, A., and Bardsley, R. (2000). DNA-based methods Marliana Azir, Sahar Abbasiliasi, Tengku Azmi Tengku
for food authentication. Trends in Food Science & Ibrahim, Yanty Noorzianna Abdul Manaf, Awis Qurni
Technology, 11, 67-77. Sazili, Shuhaimi Mustafa. (2017). Detection Of Lard In
Lorenzo Cerretani, Alessandra Bendini , Massimiliano Cocoa Butter - its Fatty Acid Composition,
Rinaldi, Maria Paciulli, Stefano Vecchio, Emma Triacylglycerol Profiles, And Thermal Characteristics.
Chiavaro. (2012). DSC Evaluation Of Extra Virgin Foods, 6, 98.
Olive Oil Stability Under Accelerated Oxidative Test: Marina, A.M., Che Man, Y.B. and Ismail, A. (2010). Use of
Effect Of Fatty Acid Composition And Phenol the SAW sensor electronic nose for detecting the
Contents. Journal of Oleo Science, 61 (6), 303-309. adulteration of virgin coconut oil with RBD palm
Lorinc Garai. (2017). Improving HPLC Analysis Of Vitamin kernel olein. Journal of the American Oil Chemists'
A And E: Use Of Statistical Experimental Design. Society, 87, 263-270.
Procedia Computer Science, 108, 1500-1511. Marikkara J. M. N., O.M. Laia, H.M. Ghazalia, Y.B. Che Man.
LPPM MUI. (2008). GENERAL GUIDELINES OF HALAL (2001). Detection Of Lard And Randomized Lard As
ASSURANCE SYSTEM LPPOM MUI. Adulterants In Refined-Bleached-Deodorized Palm
Lukitaningsih, E., Sa'adah, M., Purwanto, and Rohman, A. Oil By Differential Scanning Calorimetry. Journal Of
(2012). Quantitative Analysis of Lard in Cosmetic The American Oil Chemists' Society, 7, 11.
Lotion Formulation Using FTIR Spectroscopy and Martina Franciska A & Dr. S. Sahayaselvi. (2017). An
Partial Least Square Calibration. Journal of the Overview On Digital Payments. International Journal
American Oil Chemists' Society, 89, 1537-1543. Of Research, 04, 13.
Luqman Hakim Handoko. (2020). Status terkini jurnal Maryam, S., Sismindari; Raharjo, T.J; Sudjadi; and Rohman,
Indonesia bidang ekonomi dan keuangan syariah, Sci A. (2016). Analysis of porcine contamination in
Ed 2020, 7(1), 61-64.Lusas, E.W., Alam, M.S., Clough, dendeng using mitochondrial D-loop 686 and cyt b
R.C., and Riaz, M.N. (2012). Animal and Vegetables gene primers by real time polymerase chain reaction.
Fats, oils, and waxes, dalam : Kent, J.A. (Ed.). International Journal of Food Properties, 19, 187-195.
Handbook of Industrial Chemistry and Maurizio Aceto. (2015). Food Forensics. In Comprehensive
Biotechnology. Springer US, 1323-1402. Analytical Chemistry, 8, 9.
Maede, D. (2006). A strategy for molecular species McKee, T., and McKee, J.R. (2003). Biochemistry: The
detection in meat and meat products by PCR-RFLP and Molecular Basis Of Life, Edisi III, Boston: The

64 KNEKS - IAEI 2021


Daftar
KataPustaka
Sambutan

Megawati Simanjuntak, Fulan Sri Utami, Irni Rahmayani of lipids. Journal of Chromatography A, 1035, 237-247.
Johan. (2015). Kerentanan Konsumen Dan Perilaku Munawar Iqbal. (2017). "Pengembangan Ekonomi dan
Pembelian Produk Makanan Kemasan. Jurusan Ilmu Keuangan Islam dan Peran Konferensi Internasional.
Keluarga Dan Konsumen, 8 (3), 193-203. Jurnal Universitas King Abdulaziz: Ekonomi Islam,
Meyer, F.R. (200). Practical High-Performance Liquid Universitas King Abdulaziz, Institut Ekonomi Islam.,
Chromatography, 4th Ed., John Wiley & Sons, New 30, 3-14.
York. Mursyidi, A. (2013). The Role of Chemical Analysis in the
Mildner-Szkudlarz, S. and Jelen, H.H. (2010). Detection of Halal Authentication of Food and Pharmaceutical
olive oil adulteration with rapeseed and sunflower Products. Journal of Food and Pharmaceutical
oils using MOS electronic nose and SMPE-MS. Sciences, 1, 76-86.
Journal of Food Quality, 33, 21-41. Mustofa Ahda*, Any Guntarti, Aprilia Kusbandari. (2016).
Miller, J.N., and Miller, J.C. (2005). Statistics and Application of High-Pressure Liquid Chromatography
Chemometrics for Analytical Chemistry, 4 th Edition, for analysisi of lard in The Meatball product
, Pearson Education Limited, Harlow, 232-235 Combined With Principle Component Analysis, Asian
Miller, J.N., and Miller, J.C. (2010). Statistic and Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 9
Chemometrics for Analytical Chemist, 6th Edition, (6).
Pearson Education Limited, Harlow, 89-105. Nadia Y , Ramli M , Muslem, Japnur A. F., Rusyana A ,
Min, C., and Yun, Z. (2008). Trace-Level Analysis of Idroes G. M., Suhendra R., Muhammad, Sasmita N. R.,
Melamine in Milk Products on Agilent 7890A/ 5975C Tallei T E., Idroes R. (2019). Simple Combination
GC/ MSD using a New Agilent J&W DB-5ms Ultra Method of FTIR Spectroscopy And Chemometrics For
Inert Column and SampliQ SCX Cartridges, Qualitative Identification Of Cattle Bones. The 3rd
Application Note, Agilent Technologies Co, Ltd., International Conference On Natural And
Shanghai-Cina. Environmental Sciences, 364.
Mitra M. (2018). DNA Sequencing Basics and Its Nakyinsige, K., Man, Y.B.C., and Sazili, A.Q. (2012). Halal
Applications, SCIOL Genet Sci, 1, 80-4. authenticity issues in meat and meat products. Meat
Mohamed Elwathig Saeed Mirghani, Hamzah Mohd Science, 91, 207-214.
Salleh, Y.B. Che Man, Irwandi Jaswir. (2012). Rapid Natarajan Deepa , Quoc-Viet Pham, Dinh C. Nguyen,
Authentication Of Leather And Leather Products. Sweta Bhattacharya, Prabadevi Boopathy, Thippa
Advances In Natural And Applied Sciences, 6(5), 651- Reddy Gadekallu, Praveen Kumar Reddy Maddikunta,
659. Fang Fang, Pubudu N. Pathirana. (2020). A Survey On
Mohd Anuar Ramli, Afiqah Salahudin, Mohd Imran Abdul Blockchain For Big Data: Approaches, Opportunities,
Razak, Muhammad Ammar Harith Idris And And Future Directions. Acm Comput. Surv, 1, 1.
Muhammad Izzul Syahmi Zulkepli. (2018). Halal Meat Nariman Shamakov, Nur Asnawi. (2020). Consumption Of
Fraud And Safety Issues In Malaysian And Indonesian Halal-Certified Products Among Russian Consumers:
Market. Journal Of Halal Industry And Services, 1(1), 1- An Empirical Investigation. Islamic Economics
15. Journal, 8, 1.
Mohd Farhan Md Ariffin, Nurul Syahadah Mohd Riza, Ni'mah A, Kartikasari Y, Pratama AD, Kartikasari LR,
Mohammad Fahmi Abdul Hamid, Fareed Awae, Hertanto BS, Cahyadi M. (2016). Detection Of Pork
Badlihisham Mohd Nasir. (2021). Halal Food Crime In Contamination In Fresh And Cooked Beef Using
Malaysia: An Analysis On Illegal Meat Cartel Issues. Genetic Marker Mitochondrial-DNA Cytochrome B By
Journalo of Contemporary Issues In Business And Duplex-PCR. Journal Of Indonesian Tropical Animal
Government, 27, 2. Agriculture, 41(1), 7-12.
Mujeeb Hussain Gattooa , Muneeb Hussain Gattoo. (2017). Nuraslina Zainal Abidin, Dr. Firdaus Fanny Putera
Modern Economics And The Islamic Alternative: Perdana. (2020). A Proposed Conceptual Framework
Disciplinary Evolution And Current Crisis. For Blockchain Technology In Halal Food Product
Internation Journal Of Economics, Management And Verification. Journal Of Halal Industry And Services,
Accounting 25, 2, 173-203. 3.
Mondello, L., Casilli, A., Tranchida, P.Q., Costa, R., Nurjuliana, M., Che Man, Y.B., Mat Hashim, D., and
Chiofalo, B., Dugo, P., and Dugo, G. (2004). Evaluation Mohamed, A.K.S. (2011a). Rapid identification of pork
of fast gas chromatography and gas for halal authentication using the electronic nose and
chromatography–mass spectrometry in the analysis

KNEKS - IAEI 2021 65


Kata Sambutan
Daftar Pustaka

gas chromatography mass spectrometer with headspace Pharmayenia, Zulhamidi. (2017). Characterization of Mobile
analyzer. Meat Science, 88, 638-644. e-Nose for Halal Detection Device, International
Nurjuliana, M., Che Man, Y. B., and Mat Hashim D. (2011b). Conference on Chemistry and Engineering in
Analysis of lard's aroma by an electronic nose for rapid Agroindustry.
halal authentication. Journal of the American Oil Pooria Gill, Tahereh Tohidi Moghadam, Bijan Ranjbar.
Chemists' Society, 88, 75-82. (2010). Differential Scanning Calorimetry Techniques:
Nurrulhidayah, A.F., Arieff, S.R., Rohman, A., Amin, I., Applications In Biology And Nanoscience. Journal Of
Shuhaimi, M. And Khatib, A. (2015). Detection of Butter Biomolecular Techniques, 21, 167- 193.
Adulteration With Lard Using Differential Scanning Prashanta Chandra Panda Dr., Nisarg Jani. (2019).
Calorimetry. International Food Research Journal, 22 Blockchain Technology: A Study Of Investment and
(2), 832-839. Applications. The Northcap University, Gurugram.
Nollet, L.M.L. and Toldra, F. (2010). Safety Analysis of Foods Priyanka, V. A., Ristiarini, S., dan Yuda, P. (2017). Deteksi
of Animal Origin. CRC Press.z, 198. Cemaran Daging Babi Pada Produk Sosis Sapi Di Kota
Norliana S., Abdulamir S., Abu Bakar, Salleh B. (2009). The Yogyakarta Dengan Metode Polymerase Chain
Health Risk Of Formaldehyde To Human Beings. Reaction, Skripsi, Yogyakarta : Universitas Atma Jaya
American Journal Of Pharmacology And Toxicology, 4 Yogyakarta.
(3), 98-106. Purwanto, H., Ahmad Rofiq, Mashudi, (2020), HALAL
Novianty, E., Kartikasari, L.R., Lee, J.H., Cahyadi, M. (2017). ASSURANCE SYSTEM (HAS) 23000 PERSPECTIVE
Identification of pork contamination in meatball using GEORGE ROBERT TERRY, International Journal of
genetic marker mitochondrial DNA cytochrome b gene Islamic Business and Economics, (4) ;2.
by duplex-PCR. International Conference On Food Rahayu WS, A Rohman, Sudjadi, S Martono. (2018).
Science and Engineering, 193, 1-5. Identification of Dog for Halal Autentification with
Novi Yantih, Diah Widowati, Wartini, Tiwi Aryani. (2011). Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS) and
Validation Of HPLC Method For Determination Of Chemometrics. Adv Sci Lett, 24, 138 14.
Thiamine Hydrochloride, Riboflavin, Nicotinamide, Rahimah Mohamed Yunos, Nor Balkish Zakaria, Che
And Pyridoxine Hydrochl0ride In Syrup Preparation. Faridah Che Mahmood. (2017). Trustworthiness Of
Canadian Journal On Scientific And Industrial Halal Products Among Muslim Consumers. Conference
Research, 2, 7. Paper.
Pandey R. M., Upadhyay S. K. (2012). Food Additive. Intech, Raraswati, M.A., Triyana, K. and Rohman, A. (2013).
ISBN 978-953-51-0067-6. Differentiation of bovine and porcine gelatins in food
Parasuraman R. Balamurugan, S. Muralidharan, S. Jayaraj products based on amino acid profiles and
Kumar, K. Vijayan, V, S.A. (2014). An Overview of chemometrics. Journal of Food and Pharmaceutical
Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy Products, 2(1), 1-6.
Instrumentation. Pharm. Methods, 5, 47–55. Raynard C. Sanito. (2018). Physical, Chemical And
Pardal, S.J. (2010). Menguji Ekspresi Gen menggunakan Biological Potential Hazards Identification Of
Real Time PCR. Warta Penelitian dan Pengembangan Slaughterhouse And Chicken Nuggets Production
Pertanian, 32, 13-14. Process. Jurnal Biologi Udayana, 22 (1), 25-34.
Park, J.R., and Lee, D.S. (2003). Detection of adulteration Regenstein, J., Chaudry, M., and Regenstein, C.E. (2003).
in olive oils using triacylgylcerols composition high The Kosher and Halal Food Laws. Comprehensive
temperature gas chromatography. Bulletin-Korean Reviews in Food Science and Food Safety, 2, 111-127.
Chemical Society, 24, 524-530. Riaz, M.N. and Chaudry, M.M. (2003). Halal Food
Patricia, S.S., John, V., Itamar, G., and Noel, B. (2009). Production, 1 edition. ed. CRC Press, Boca Raton, FL.
Primers development and virus identification Rohman, A and Che Man Y. B. (2008). Physico-Chemical
strategies, In: Insect Pathogens: Molecular Approaches Methods For Determination Of Lard In Food
and Techniques. CAB International, 22. Products For Halal Authentication Study. Agritech,
Paul Lawrance. (2011). An Evaluation Of Procedures For 28, 4.
The Determination Of Vitamin B12 In Foods, Rohman, A. and Man, Y.B.C. (2009). Analysis of Cod-Liver
Suplements And Pemixes Using Hplc And Uplc After Oil Adulteration Using Fourier Transform Infrared
Selective Extraction With Immunoaffinity Cartridges. (FTIR) Spectroscopy. Journal of the American Oil
Brazilian Journal Of Pharmaceutical Sciences, Chemists' Society, 86, 1149-1153.
LGC/R/2011/171. Rohman, A. and Man, Y.B.C. (2010b). Fourier transform

66 KNEKS - IAEI 2021


Daftar
KataPustaka
Sambutan

infrared (FTIR) spectroscopy for analysis of extra virgin Biodiesel dari Minyak Dedak Padi dengan Proses
olive oil adulterated with palm oil. Food Research Esterifikasi, 12 (1), 19-21.
International, 43, 886-892. Pushpa Singh, Delhi Technical Campus, Greater Noid,
Rohman, A. and Che Man, Y. (2010). FTIR spectroscopy Narendra Singh. (2020). Blockchain With Iot And Ai: A
combined with chemometrics for analysis of lard in the Review Of Agriculture And Healthcare. International
mixtures with body fats of lamb, cow, and chicken. Journal Of Applied Evolutionary, 11, 4.
International Food Research Journal, 17, 519-526. Sakalar, E. dan Abasiyanik, M.F. (2013). Qualitative analysis
Rohman, A. and Che Man, Y.B. (2011a). Authentication of meat and meat products by multiplex polymerase
analysis of cod liver oil from beef fat using fatty acid chain reaction (PCR) technique. African Journal of
composition and FTIR spectra. Food Additives & Biotechnology, 10, 9379–9386.
Contaminants: Part A, 28, 1469-1474 Salah K , M. H. Rehman, N. Nizamuddin, And A. Al-Fuqaha.
Rohman, A. and Che Man, Y.B. (2011b). Application of (2018). Blockchain For Ai: Review And Open Research
Fourier transform infrared (FT-IR) spectroscopy Challenges. Ieee Access, Research Gate, December
combined with chemometrics for authentication of 2018.
cod-liver oil. Vibrational Spectroscopy, 55, 141-145. Schieber, A. (2008). Introduction to Food authentication. In
Rohman, A., Erwanto, Y., & Man, Y. B. C. (2011c). Analysis of D-W. Sun (Ed.). Modern techniques for food
pork adulteration in beef meatball using Fourier authentication, Elsevier Inc, New York, 1-23.
transform infrared (FTIR) spectroscopy. Meat Science, Shahrubudina N., T.C. Leea, R. Ramlan. (2019). An
88, 91-95. Overview On 3d Printing Technology: Technological,
Rohman, A. and Che Man, Y.B. (2011). Application of Materials, And Applications. Elsevier, Procedia
Fourier transform infrared (FT-IR) spectroscopy Manufacturing, 1286–1296.
combined with chemometrics for authentication of Shena S., Moizuddinb S., Wilsonb L., Duvicka S., Whiteb P.,
cod-liver oil. Vibrational Spectroscopy, 55, 141-145. Pollak L. (2001). Relationship Of Electronic Nose
Rohman, A. and Che Man, Y.B.C. (2012a). The Analyses And Sensory Evaluation Of Vegetable Oils
chemometrics approach applied to FTIR spectral data During Storage. Journal Of The American Oil
for the analysis of rice bran oil in extra virgin olive oil. Chemists' Societ, 78, 9.
Chemometrics and Intelligent Laboratory Systems, Sherri, T. (2008). Determination of Melamine and Cyanuric
110, 129-134. Acid Residues in Infant Formula using LC-MS/MS.
Rojas, M., González, I., Pavón, M.Á., Pegels, N., Hernández, Laboratory Information Bulletin (LIB), U.S Food and
P.E., García, T. (2011) Application of a real-time PCR drugs Administration, 4421, 24.
assay for the detection of ostrich (Struthio camelus) Shipley, G.L. (2007). Quantitative Real-Time Q-PCR : A
mislabelling in meat products from the retail market. Very Short Course, Department of Integrative Biology
Food Control, 22, 523-531. & Pharmacology University of Texas Health Science
Romana Cerc Korošec , Peter Bukovec. (2011). Thermal Center – Houston Houston, Texas.
Methods Of Analysis As a Tool For Quantitative Silva L. C. O., L.S. Oliveira, A.S. Franca. (2011). Fourier
Composition Determination Of “Water-In-Oil” Transform Infra-Red (FTIR) Spectroscopy Applied To
Emulsions. In: Explosive Materials Classification, The Detection Of Roasted Coffee Adulteration With
Composition & Properties, ISBN 978-1-61761-188-9. Spent Coffee Grounds. Conference Paper, January 2011.
Romía, M.B. and Bernàrdez, M.A. (2009). Multivariate Simone Aparecida Dos Santos Conceição Faria, Vanilda
calibration for quantitative analysis. In Infrared Aparecida Soares De Arruda, Elias Da Silva Araújo,
Spectroscopy for Food Quality: Analysis and Control, Marilene De Vuono Camargo Penteado. (2017).
ed. D-W. Sun, New York: Elsevier, 51-82. Vitamin K: Content In Food Consumed In São Paulo,
Ruqiyyah Nu'man, S. Nazim Ali. (2016). Islamic Economics Brazil. Brazilian Journal Of Pharmaceutical Sciences,
And Finance Education: Consensus On Reform. 53 (2), 15197.
Journal Of Islamic Economics, Banking And Finance, Singh and Neelam. (2010). Meat Species Specifications to
12 (3). Ensure the Quality of Meat-A Review. International
R. Djayusman. (2017). Munculnya Pendidikan Ekonomi dan Journal of Meat Science, 1, 15-26.
Keuangan Islam di Indonesia, Economics World, Nov- Smith, B.C. (2011). Fundamentals of Fourier Transform
Des. 2017, Jil. 5, No. 6, 618-624 doi: 10.17265/2328- Infrared Spectroscopy, Second Edition, CRC Press,
7144/2017.06.013 24-54.
Purbasari, A., dan Silviana. (2008). Kajian Awal Pembuatan Somma, M., and Querci, M. (2006). The Analysis of Food

KNEKS - IAEI 2021 67


Kata Sambutan
Daftar Pustaka

Samples for The Presence of Genetically Modified Chemometrics. Indonesian Journal of Medicine and
Organisms : The Polymerase Chain Reaction, Session Health, 9 (4).
6, European Commision: JRC, 102-105. Thomson Reuters. (2013). State of the Global Islamic
Standar Dinar. (2019). Laporan Keadaan Ekonomi Islam Economy Report 2013/14. Reuters, Thomson, dan
Global 2019/20. Standar Dinar. Dubai. Dinar Standard. Dubai.
Standar Dinar. (2020). State of the Global Islamic Economy Thomson Reuters. (2014). Laporan Keadaan Ekonomi Islam
Report 2020/21. Standar Dinar. Dubai. Global 2014/15. Reuters, Thomson, dan Dinar
Stella Cosio, Simona Benedetti, Susanna Buratti, Matteo Standard. Dubai.
Scampicchio And Saverio Mannino. (2010). Thomson Reuters. (2015). Laporan Keadaan Ekonomi Islam
Application Of The Electronic Nose In Olive Oil Global 2015/16. Reuters, Thomson, dan Dinar
Analyses. Oxford: Academic Press, 553-559. Standard. Dubai.
Subramanian, A., and Rodriguez-Saona, L. (2009). Fourier Thomson Reuters. (2016). Laporan Keadaan Ekonomi
Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy. In Infrared Islam Global 2016/17. Reuters, Thomson, dan Dinar
Spectroscopy for Food Quality: Analysis and Control, Standard. Dubai.
ed. D-W. Sun, New York: Elsevier, 145-178. Thomson Reuters. (2017). State of the Global Islamic
Susanto, B., H., Nasikin., M., dan Sukirno. (2008). Reaksi Economy Report 2017/18. Reuters, Thomson, dan Dinar
Esterifikasi Asam Oleat dengan Alkohol Rantai Standard. Dubai.
Panjang Berkatalis HPW/Zeolit untuk Pelumas Dasar Thomson Reuters. (2018). Laporan Keadaan Ekonomi
Bio. Seminar Nasional Teknik Kimia Oleo dan Islam Global 2018/19. Reuters, Thomson, dan Dinar
Petrokimia Indonesia, ISSN 1907-0500. Standard. Dubai.
Syahariza, Z.A., Man, Y.B.C., Selamat, J., and Bakar, J. USDA. (2019). Food and Agricultural Import Regulations
(2005). Detection of lard adulteration in cake and Standards Report.
formulation by Fourier transform infrared (FTIR) Usman. (1997). Mesin Produksinya Satu. Jurnal Halal, 17
spectroscopy. Food Chemistry, 92, 365-371. (3), 8-14.
S. Jeenpadiphat and D. N. Tungasmita, “Esterification of Van der Spiegel, M., van der Fels-Klerx, H.J., Sterrenburg,
oleic acid and high acid content palm oil over an acid- P., van Ruth, S.M., Scholtens-Toma, I.M.J., and Kok,
activated bentonite catalyst,” Appl. Clay Sci., 87, E.J. (2012). Halal assurance in food supply chains:
272–277, 2014, doi: 10.1016/j.clay.2013.11.025. Verification of halal certificates using audits and
Tan, C.P. and Man, Y.B.C. (2000). Differential scanning laboratory analysis. Trends in Food Science &
calorimetric analysis of edible oils: Comparison of Technology, 27, 109-119.
thermal properties and chemical composition. Journal Vaclavik, L., Hrbek, V., Cajka, T., Rohlik, B.A., Pipek, P.,
of American Oil Chemists' Society, 77, 143-155. Hajslova, J. (2011). Authentication of animal fats using
Tan, C.P. and Man, Y.B.C. (2002). Comparative Defferential direct analysis in real time (DART) ionization-mass
Scanning Calorimetric analysis of vegetable oils ; spectrometry and chemometric tools. J. Agric. Food
Effects of heating rate variation. Phytochemical Chem., 59, 5919–5926.
Analysis, 13, 129-141. Venien, A., & Levieux, D. (2005). Differentiation of bovine
Tan, C.P. and Man, Y.B.C. (2012). Analysis of adible oils from porcine gelatins using polyclonal anti-peptide
differential scanning calorimetry, dalam : Adolf, R.O. antibodies in indirect and competitive indirect ELISA.
(Ed.), Advance in Lipid Methodology, Oily Press Lipid Journal of Pharmaceutical an Biomedical Analysis, 39,
Library Series. Woodhead Publishing, 1-42. 418–424.
Tatiana Lukoianova, Victoria L. Rubin. (2014). Veracity Victoria F, Samanidou. (2015). High Performance Liquid
Roadmap: Is Big Data Objective, Truthful And Chromatography (Hplc): The Workhorse In The
Credible?. Advances In Classification Research Online, Analytical Laboratory. Symbiosis, Soj
24, 1. Chromatographic Science.
The Zaharah Yaacob, Harlina Suzana Jaafar, Fadilah Abd. Vlachos, N., Skopelitis, Y., Psaroudaki, M., Konstantinidou,
Rahman. (2016). An Overview Of Halal Food Product V., Chatzilazarou, A. and Tegou, E. (2006).
Contamination Risks During Transportation. Science Applications of Fourier transform-infrared
International, 28 (3), 3183-3190. spectroscopy to edible oils. Analytica Chimica Acta,
Tengku Nur Indah Sari1, Any Guntarti. (2018). Wild Boar 573-574, 459-465.
Fat Analysis in Beef Sausage Using FTIR Method Wahed A . P., Razzaq A., Dharmapuri B S., Corrales M.
(Fourier Transform Infrared) Combined with (2016). Determination Of Formaldehyde In Food And

68 KNEKS - IAEI 2021


Daftar
KataPustaka
Sambutan

Feed By An In-House Validated HPLC Method. Food Vitamins To The Human Body: An Update From 2010.
Chemistry, 202, 476-483. Molecules, 23, 1484.
Weiyu Wang, Keng Siau. (2019). Artificial Intelligence, Yusuf Perwej, Mahmoud Ahmed Aboughaly, Bedine Kerim,
Machine Learning, Automation, Robotics, Future Of Hani Ali Mahmoud Harb. (2019). An Extended Review
Work And Future Of Humanity: A Review And On Internet Of Things (Iot) And Its Promising
Research Agenda. Journal Of Database Management, Applications. Communications On Applied Electronics
30, 1. (Cae). Foundation Of Computer Science Fcs, ISSN:
Watson, D. (2012). Pharmaceutical Analysis, Churcil 2394-4714, 7, 26.Zahra Nilchian, Mohamad Reza
Livingstone, London, UK, 139, 207-235. Ehsani, Zahra Piravi-Vanak, Hossein Bakhoda. (2020).
Westermeier R. (2016). Electrophoresis in Practice: A Guide Comparative Analysis Of Butter Thermal Behavior In
To Methods And Applications of DNA And Protein Combination With Bovine Tallow. Food Science And
Separations. John Wiley & Sons. Technology, 40 (2), 597-604.
Wettasinghe, M., Vasanthan, T., Temelli, F., and Swallow, Zeinab Shahbazi And Yung-Cheol Byun. (2021). Integration
K. (2001). Volatile flavour composition of cooked by- Of Blockchain, Iot And Machine Learning For
product blends of chicken, beef and pork: a Multistage Quality Control And Enhancing Security In
quantitative GC–MS investigation. Food Research Smart Manufacturing. Sensors, 21, 1467.
International, 34, 149-158. Zhang Feixiang, Zong Liyong, Kuang Xia. (2016). Study Of
Wilson, Jonathan A.J. (2012). The New Wave Of Impact Of 3d Printing Technology And Development
Transformational Islamic Marketing. Journal Of On Creative Industry. Journal Of Social Science
Islamic Marketing, 3 (1), 5-11. Studies, 3, 2.
Wilson, Jonathan AJ. (2014). Ekonomi Islam 2.0 - Zhang, G.F., Liu, T., Wang, Q., Lei, J.D., Ma, G.H., Su, Z.G.
Menciptakan ekonomi kekayaan dan pengetahuan (2008). Identification of marker peptides in digested
Halal.Zawya, 1-7 gelatins by high performance liquid
Wiranti Sri Rahayu, Abdul Rohman, Sudibyo Martono, chromatography/mass spectrometry. Chinesse Journal
Sudjadi. (2017). Identification of Dog gelatin Based On of Analytical Chemistry, 36, 499-504.
Amino Acid Profiles And Chemometrics. Pharmacy, 14, Zibin Zheng, Shaoan Xie, Hongning Dai, Xiangping Chen,
212-219. And Huaimin Wang. (2017). An Overview of Blockchain
Wiranti Sri Rahayu, A. Rohman, Sudjadi;, and S. Martono. Technology: Architecture, Consensus, and Future
(2020). “Identification of Dog for Halal Autentification Trends. IEEE 6th International Congress.
with Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS) Zilhadia, Yahdiana H, Irwandi J, & Effionora A. (2018).
and Chemometrics”. Adv. Sci. Lett., 24 (1). Characterization and functional properties of gelatin
Xun Yan. (2014). High Performance Liquid Chromatography extracted from goatskin. International Food Research
For Carbohydrate Analysis. Analytical Sciences, Journal, 25(1), 275-281.
Research & Development, Amway Corporation.
Zilhadia, Yahdiana H, Irwandi J, & Effionora A. (2018).
Characterization and functional properties of gelatin
extracted from goatskin. International Food Research
Journal, 25(1), 275-281.
Yılmaz, M.T. and Karakaya, M. (2009). Differential
Scanning Calorimetry Analysis of Goat Fats:
Comparison of Chemical Composition and Thermal
Properties. Journal of the American Oil Chemists'
Society, 86, 877-883.
Yoni Atma, Moh. Taufik , Hermawan Seftiono. (2018).
Identifikasi Resiko Titik Kritis Kehalalan Produk
Pangan: Studi Produk Bioteknologi. Jurnal Teknologi
Universitas Muhammadiyah Jakarta, 10, 1.
Yuan Zhang, Wei-E Zhou, Jia-Qing Yan, Min Liu, Yu Zhou,
Xin Shen, Ying-Lin Ma, Xue-Song Feng , Jun Yang,
Guo-Hui Li. (2018). A Review Of The Extraction And
Determination Methods Of Thirteen Essential

KNEKS - IAEI 2021 69


KERANGKA RISET
SAINS HALAL NASIONAL:
TEKNOLOGI AUTENTIKASI HALAL 4.0

KEMENTERIAN KOORDINATOR KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG


KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN AGAMA PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

KADIN INDONESIA

MENYATUKAN LANGKAH,
MEMAJUKAN NEGERI

Diterbitkan oleh:
KOMITE NASIONAL EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Kantor KNEKS, Gedung Permata Kuningan Lantai PH
Jalan Kuningan Mulia No. 9C, Jakarta Selatan 12980

Anda mungkin juga menyukai