EVALUASI
MAKALAH
Oleh
JOMBANG
2023
KONSEP DASAR DAN PERBEDAAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN
EVALUASI
MAKALAH
Oleh
JOMBANG
Maret 2023
2
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Eva Eri Dia, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat masih jauh dari kata sempurna.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis nantikan untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................................i
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................ii
PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
3.1 Simpulan..............................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................12
DAFTAR REFERENSI...........................................................................................13
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam pendidikan adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program pendidikan
yang telah dilaksanakan berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau
untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Discrepancy Evaluation
Model (DEM) merupakan salah satu model evaluasi yang digunakan untuk mengukur
kesenjangan yang terjadi diantara sistem yang ada saat ini (performance) dengan standar
yang telah ditetapkan (Famaney & Wardani, 2021)
Penilaian tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengajaran. Jika dalam pengajaran kita
memiliki elemen siswa sebagai input, pembelajaran di sekolah dan kelas sebagai proses, dan
kompetensi lulusan sebagai hasil, kegiatan penilaian terjadi baik pada awal, proses, maupun
pada akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran, penilaian dilakukan untuk menentukan
kemampuan awal siswa atau penempatan (placement) siswa pada kelompok belajar tertentu.
Pada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan hasilnya digunakan sebagai
feedback atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan (formative). Setelah kegiatan
pembelajaran pada periode tertentu selesai dilakukan, misalnya pada akhir semester atau
pada akhir jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP, SMA), penilaian dilakukan untuk
mengukur ketercapaian keseluruhan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan pada jenjang
pendidikan tertentu (summative) dan hasilnya digunakan sebagai laporan kepada siswa
tentang hasil belajarnya, kepada guru, orang tua siswa, masyarakat dan pemerintah sebagai
wujud akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan (Nuriyah, 2016).
Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan menentukan kuantitas atas suatu objek dan
membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran tertentu. Sedangkan penilaian merupakan
kegiatan menentukan kualitas atas suatu objek untuk mengambil keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran tertentu, misalnya baik buruk. Maka dengan ini penulis mengambil sebuah
judul makalah yang berjudul Konsep Dasar dan Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan
Evaluasi. Di harapkan dengan sistem informasi ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana konsep dasar pengukuran, penilaian dan evaluasi pembelajaran?
2. Bagaimana perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi pembelajaran?
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut :
A. Umum
Secara umum penulisan ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahui agar dapat
memahami konsep dan perbedaan pengukuran, penilaian dan evalusai pembelajaran
B. Khusus
Secara khusus penulisan ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui konsep dasar pengukuran, penilaian dan evalusai pembelajaran.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengukuran, penilaian dan evalusai pembelajaran.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini meliputi manfaat teoritis dan
praktis. Penjelasan mengenai manfaat teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut:
A. Manfaat Teoritis
B. Manfaat Praktis
Secara praktis, penulisan ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak,
yaitu.
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang konsep dasar dan
perbedaan mengenai pengukuran, penilaian dan evalusai.
Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran mengenai konsep dasar dan
perbedaan mengenai pengukuran, penilaian dan evalusai.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian dan Evalusai
2.1.1 Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan kuantitas
tentang suatu hal. Hal tersebut dapat diartikan siswa, guru, gedung sekolah, dan lain
sebagainya. Dalam proses pengukuran ini, tentu saja memerlukan alat ukur, baik tes
maupun non-tes. Dalam sekolah, pengukuran berkaitan dengan tingkah laku siswa,
pengukuran tidak menentukan mengenai lulus atau tidaknya siswa, pengukuran hanya
memberikan data kuantitatif tentang perilaku siswa yang diukur derdasarkan kriteria
tertentu.
Pengukuran hasil belajar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membandingkan
hasil belajar dengan standar yang ditetapkan (kriteria ketuntasan minimal).
Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara numerik.
Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan
penilaian.
Measurement atau pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan luas
atau kuantitas sesuatu (Wondt, Edwin and G.W. Brown, 1957:1), dengan pengertian
lain pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu seperti adanya
yang dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh dengan jalan tes atau cara lain.
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan
kriteria. Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu
atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie, 1986: 14). Allen & Yen
mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik
untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1), esensi dari
pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau
keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu. Kata "sesuatu" bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar,
white board, dan sebagainya. Dalam proses pengukuran, tentu guru harus
menggunakan alat ukur (tes atau non-tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu
memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Dalam bidang pendidikan,
psikologi, maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya
4
menggunakan tes. Dalam sejarah perkembangannya, aturan mengenai pemberian
angka ini didasarkan pada teori pengukuran psikologi yang dinamakan psychometric.
Meskipun demikian, boleh saja suatu kegiatan penilaian dilakukan tanpa melalui
proses pengukuran1.
2.1.2 Penilaian
Penilaian merupakan alih bahasa dari assessment, yakni merupakan proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang hasil belajar dan tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran, dalam rangka untuk pengambilan keputusan dengan kriteria dan
pertimbangan tertentu dalam membuat keputusan tentang nilai, kenaikan kelas, dan
kelulusan peserta didik.
Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari
kegiatan pembelajaran secara umum. Semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan
harus selalu diikuti atau disertai dengan kegiatan penilaian. Selain itu, kegiatan
penilaian haruslah dilakukan secara terencana dengan baik. Kegiatan penilaian yang
dilakukan hanya dengan mengandalkan teknik pengamatan saja tampaknya kurang
dapat dipertanggungjawabkan karena unsur subjektivitas penilaian sangat berperan.
Tidak jarang terjadi bahwa antara apa yang dilihat mata dan diamati, misalnya
tingkah laku hasil belajar peserta didik, tidak mencerminkan keadaan atau
kemampuan yang mendekati sebenarnya.
1 Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran. (Cetakan Kedelapan, Jakarta: Rosda Karya, 2016), hlm 4.
2 Makbul, M. (2021). Deskripsi Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Diakses pada hari Kamis pukul 14.03 dari
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Makbul%2C+M.+
%282021%29.+Deskripsi+Pengukuran%2C+Penilaian+dan+Evaluasi.+&btnG=
5
proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun nontes. Penilaian
hasil belajar bersifat kualitatif dan dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat.
Penilaian dalam pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi
belajar peserta didik secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh.
6
tergantung pada kecakapan yang akan dinilai. Untuk menilai kecakapan akademik
akan berbeda dengan kecakapan vokasional maupun kecakapan personal.
Secara umum penilaian terhadap hasil belajar dapat dilakukan dengan tes, (tes
tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan), pemberian tugas, penilaian kinerja
(performance assessment), penilaian proyek , penilaian hasil kerja peserta didik
(product assessment), penilaian sikap, dan penilaian berbasis portofolio (portofolio
based assessment). Setiap teknik penilaian penilaian mempunyai keterbatasan.
Penilaian yang komprehensif memerlukan lebih dari satu teknik penilaian.
Ada berbagai faktor yang terlibat dan harus diperhitungkan dalam kegiatan
penilaian, dan tidak sekadar men- dasarkan diri pada sifat kira-kira saja. Hal itu juga
disebabkan kemampuan atau sesuatu yang akan diukur dalam diri peserta didik
merupakan ciri terpendam, dan untuk mengukurnya, diperlukan alat ukur yang tepat
dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.1.3 Evaluasi
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang
dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995)
evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi
dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan
instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai
terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian,
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa
(Purwanto, 2002).
Istilah evaluasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, evaluasi memiliki arti
suatu proses yang menghasilkan gambaran tentang oeserta didik, kemudian
membuat pertimbangan dengan nilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi sangat
dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang, dan pengalaman evaluator itu
sendiri. Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk mengetahui kualitas tentang sesyatu baik dari nilai maupun arti,
7
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu
keputusan.
Evaluasi
Penilaian
Kuantitatif Kualitatif
Pengukuran Non-Pengukuran
Tes Non-Tes
Sumber: Buku Evaluasi Pembelajaran karya Zainal Arifin 2016 Cetakan Kedelapan, Jakarta:
Rosda Karya.
8
Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope (ruang
lingkup) dan pelaksananya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik.
Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orang-orang
yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan.
Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisisor menilai kenerja guru
dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen dalam
suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat
dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal
(evaluasi eksternal ) , seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik (learning progres) , sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu
proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value
judgemen ) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitativ description),
tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (quqlitatif
description). Penialian dan evaluasi terdapaat perbedaan yang terletak pada ruang
lingkup (scope) dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya
hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta
didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakni orang-
orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam proses pembelajaran yang bersangkutan
(Ismail, 2019).
9
dilakukan pengukuran dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian dan pengujian
inilah yang dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah tes (Supriadi, 2011).4
Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara numerik.
Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan
penilaian. Penilaian hasil belajar adalah proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian hasil belajar bersifat kualitatif dan
dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat. Penilaian dalam pembelajaran bertujuan
untuk mendapatkan berbagai informasi belajar peserta didik secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh. Penilaian sangat membutuhkan data yang diperoleh
dari kegiatan pengukuran. Tanpa adanya data atau informasi hasil pengukuran tersebut
tampaknya hampir tidak mungkin dilakukan kegiatan penilaian yang berupa pemberian
pertimbangan terhadap suatu hal. Misalnya, jika kita bermaksud menilai kemampuan
apresiasi sastra peserta didik, kita harus mempunyai data tentang hal itu yang diperoleh
melalui pengukuran. Sedangkan evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria, keputusan atau tindakan dari pembelajaran
yang telah dilakukan (Among, 2020)5
EVALUASI
PENILAIAN
PENGUKURAN
TES & NON-TES
Sumber: Buku Evaluasi Pembelajaran karya Zainal Arifin 2016 Cetakan Kedelapan, Jakarta:
Rosda Karya.
4 Supriadi, G. (2011). Pengantar teknik evaluasi pembelajaran. Diakses pada hari Kamis, 9 Maret 2023 pukul
13.48 dari http://digilib.iainpalangkaraya.ac.id/2218/1/Gito%20S%20Evaluasi.pdf
5 Among, G. (2020). Perbedaan Antara Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Hasil Belajar.
https://www.amongguru.com/perbedaan-antara-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi-hasil-belajar/amp/ Diakses
10
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi pada gambaran yang bersifat bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgement) tidak
hanya didasarkan pada hasil pengukuran (quantitative description), tetapi dapat pula
didasarkan pada hasil pengamatan dan wawancara (qualitative description).6
6 Ismail, M. I. (2019). Asesmen dan evaluasi pembelajaran. Cendekia Publisher. Diakses pada hari Kamis, 9
Maret 2023 pukul 13.34 dari https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=aUvODwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Ismail,+M.+I.+(2019).
+Asesmen+dan+evaluasi+pembelajaran.+Cendekia+Publisher.
+&ots=NAP8o1VCbG&sig=h4sNvrjwJfX86B6TVBRHLAW6yEI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang telah dijelaskan adalah sebagai
berikut:
1. Konsep dasar dari pengukuran yaitu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar dan tingkat
pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Pengukuran hasil belajar
dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membandingkan hasil belajar dengan standar
yang ditetapkan (kriteria ketuntasan minimal). Evaluasi memiliki arti suatu proses
yang menghasilkan gambaran tentang oeserta didik, kemudian membuat
pertimbangan dengan nilai dan arti.
2. Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope (ruang
lingkup) dan pelaksananya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta
didik. Sedangkan evaluasi lebih luas cakupannya. Penilaian hasil belajar bersifat
kualitatif dan dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat. Penilaian dalam
pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi belajar peserta didik
secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh. Sedangkan evaluasi hasil belajar
merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria, keputusan
atau tindakan dari pembelajaran yang telah dilakukan.
3.2 Saran
12
DAFTAR REFERENSI
Among, G. (2020). Perbedaan Antara Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Hasil Belajar.
https://www.amongguru.com/perbedaan-antara-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi-
hasil-belajar/amp/ Diakses pada hari Minggu, 12 Maret 2023 07.30 WIB.
Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Cetakan Kedelapan, Jakarta: Rosda Karya.
Famaney, H. S., & Wardani, N. S. (2021). Evaluasi Pembelajaran Tematik Terpadu Daring
Siswa Kelas V SD. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(2), 455-465. Diakses
pada hari Kamis, 9 Mret 2023 pukul 13.07 dari
https://e-journal.my.id/jsgp/article/view/1316
Makbul, M. (2021). Deskripsi Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Diakses pada hari Kamis
pukul 14.03 dari https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Makbul%2C+M.+%282021%29.+Deskripsi+Pengukuran
%2C+Penilaian+dan+Evaluasi.+&btnG=
13
%20Evaluasi%20pembelajaran%20matematika.%20Uwais%20Inspirasi
%20Indonesia.&f=false
Supriadi, G. (2011). Pengantar teknik evaluasi pembelajaran. Diakses pada hari Kamis, 9
Maret 2023 pukul 13.48 dari http://digilib.iainpalangkaraya.ac.id/2218/1/Gito%20S
%20Evaluasi.pdf
14