Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR DAN PERBEDAAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN

EVALUASI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Dr. Eva Eri Dia, M.Pd

Oleh

1. Ainun Firdaus (216050)


2. Ima Dita Kusumawati (216043)
3. Ristina Dwi Seviyanti (216003)
4. M. Fithr Alfin Niam (216051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

2023
KONSEP DASAR DAN PERBEDAAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN
EVALUASI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Dr. Eva Eri Dia, M.Pd

Oleh

1. Ainun Firdaus (216050)


2. Ima Dita Kusumawati (216043)
3. Ristina Dwi Seviyanti (216003)
4. M. Fithr Alfin Niam (216051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

Maret 2023

2
PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Eva Eri Dia, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat masih jauh dari kata sempurna.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis nantikan untuk kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 9 Maret 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL...................................................................................................................i

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................ii

PENGANTAR..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4

2.1 Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi.............................................4

2.2 Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi...................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................12

3.1 Simpulan..............................................................................................................12

3.2 Saran.....................................................................................................................12

DAFTAR REFERENSI...........................................................................................13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi...........................................8


DAFTAR GAMBAR

Bagan 1 Keterkaitan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran dan Tes..................................8

Bagan 2 Hubungan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran dan Tes....................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pengukuran merupakan suatu cara untuk memberikan penilaian secara kuantitatif
(angka) dengan menggunakan alat ukur tes yang diberikan kepada siswa dan telah
dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa di dunia ini tidak
dapat terlepas dari pengukuran. Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui
pengukuran, begitupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini
maupun penyajian informasi. Pada dasarnya pengukuran merupakan kegiatan penentuan
angka bagi suatu objek secara sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk
menggambarkan karakteristik suatu objek.
Penilaian merupakan alih Bahasa dari assessment, yakni merupakan proses atau
kegiatan yang sistematis untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar dan tingkat
pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, dalam rangka pengambilan
keputusan dengan kriteria serta pertimbangan tertentu dalam membuat keputusan tentang
nilai, kenaikan kelas, dan kelulusan peserta didik.
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengetahui
kualitas tentang sesuatu baik dari nilai maupun arti, berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. Evaluasi dan penilaian bersifat lus dan
menyeluruh, dimana pengukuran termasuk didalamnya. Pengukuran memberikan gambaran
mengenai sesuatu dalam bentuk angka-angka yang menunujukkan suatu kemajuan atau
progress, sedangan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Penilaian dan evaluasi adalah dua komponen penting dalam proses belajar mengajar
(Sriyanti, 2019). Kedua kata memiliki signifikan khusus dalam konteks pendidikan, dan
meskipun banyak yang cenderung menggunakan istilah tersebut secara bergantian, ada
perbedaan jelas antara keduanya. Penilaian adalah proses menyelidiki apa dan bagai mana
siswa belajar dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang dikecualikan. Penilaian
membantu para pendidik untuk menyelidiki apa yang siswa belajar, terutama dengan
kaitannya dengan hasil belajar yang diharapkan dari pelajaran. Sedangkan Evaluasi
melibatkan membuat penilaian tentang kualitas belajar siswa dan bekerja. Evaluasi tidak
hanya menilai pengetahuan siswa tetapi juga dapat mencangkup komponen lainya seperti
kehadiran, partisipasi dalam kegiatan kelas, diskusi dan lain sebagainya. Tujuan evaluasi

1
dalam pendidikan adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program pendidikan
yang telah dilaksanakan berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau
untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Discrepancy Evaluation
Model (DEM) merupakan salah satu model evaluasi yang digunakan untuk mengukur
kesenjangan yang terjadi diantara sistem yang ada saat ini (performance) dengan standar
yang telah ditetapkan (Famaney & Wardani, 2021)
Penilaian tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengajaran. Jika dalam pengajaran kita
memiliki elemen siswa sebagai input, pembelajaran di sekolah dan kelas sebagai proses, dan
kompetensi lulusan sebagai hasil, kegiatan penilaian terjadi baik pada awal, proses, maupun
pada akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran, penilaian dilakukan untuk menentukan
kemampuan awal siswa atau penempatan (placement) siswa pada kelompok belajar tertentu.
Pada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan hasilnya digunakan sebagai
feedback atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan (formative). Setelah kegiatan
pembelajaran pada periode tertentu selesai dilakukan, misalnya pada akhir semester atau
pada akhir jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP, SMA), penilaian dilakukan untuk
mengukur ketercapaian keseluruhan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan pada jenjang
pendidikan tertentu (summative) dan hasilnya digunakan sebagai laporan kepada siswa
tentang hasil belajarnya, kepada guru, orang tua siswa, masyarakat dan pemerintah sebagai
wujud akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan (Nuriyah, 2016).
Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan menentukan kuantitas atas suatu objek dan
membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran tertentu. Sedangkan penilaian merupakan
kegiatan menentukan kualitas atas suatu objek untuk mengambil keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran tertentu, misalnya baik buruk. Maka dengan ini penulis mengambil sebuah
judul makalah yang berjudul Konsep Dasar dan Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan
Evaluasi. Di harapkan dengan sistem informasi ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana konsep dasar pengukuran, penilaian dan evaluasi pembelajaran?
2. Bagaimana perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi pembelajaran?

2
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut :
A. Umum
Secara umum penulisan ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahui agar dapat
memahami konsep dan perbedaan pengukuran, penilaian dan evalusai pembelajaran
B. Khusus
Secara khusus penulisan ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui konsep dasar pengukuran, penilaian dan evalusai pembelajaran.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengukuran, penilaian dan evalusai pembelajaran.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini meliputi manfaat teoritis dan
praktis. Penjelasan mengenai manfaat teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut:

A. Manfaat Teoritis

1. Memberikan gambaran dan pengetahuan tentang definisi dan perbedaan antara


pengukuran, penilaian dan evalusai.
2. Menambah referensi pengetahuan tentang definisi dan perbedaan antara pengukuran,
penilaian dan evalusai.

B. Manfaat Praktis

Secara praktis, penulisan ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak,
yaitu.

1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang konsep dasar dan
perbedaan mengenai pengukuran, penilaian dan evalusai.

2. Bagi Pendidik dan Calon Pendidik

Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran mengenai konsep dasar dan
perbedaan mengenai pengukuran, penilaian dan evalusai.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian dan Evalusai
2.1.1 Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan kuantitas
tentang suatu hal. Hal tersebut dapat diartikan siswa, guru, gedung sekolah, dan lain
sebagainya. Dalam proses pengukuran ini, tentu saja memerlukan alat ukur, baik tes
maupun non-tes. Dalam sekolah, pengukuran berkaitan dengan tingkah laku siswa,
pengukuran tidak menentukan mengenai lulus atau tidaknya siswa, pengukuran hanya
memberikan data kuantitatif tentang perilaku siswa yang diukur derdasarkan kriteria
tertentu.
Pengukuran hasil belajar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membandingkan
hasil belajar dengan standar yang ditetapkan (kriteria ketuntasan minimal).
Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara numerik.
Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan
penilaian.
Measurement atau pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan luas
atau kuantitas sesuatu (Wondt, Edwin and G.W. Brown, 1957:1), dengan pengertian
lain pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu seperti adanya
yang dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh dengan jalan tes atau cara lain.
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan
kriteria. Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu
atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie, 1986: 14). Allen & Yen
mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik
untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1), esensi dari
pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau
keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu. Kata "sesuatu" bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar,
white board, dan sebagainya. Dalam proses pengukuran, tentu guru harus
menggunakan alat ukur (tes atau non-tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu
memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Dalam bidang pendidikan,
psikologi, maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya

4
menggunakan tes. Dalam sejarah perkembangannya, aturan mengenai pemberian
angka ini didasarkan pada teori pengukuran psikologi yang dinamakan psychometric.
Meskipun demikian, boleh saja suatu kegiatan penilaian dilakukan tanpa melalui
proses pengukuran1.
2.1.2 Penilaian

Penilaian (assessment) hasil belajar merupakan komponen penting dalam


kegiatan pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Penilaian dalam konteks hasil
belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang
kecakapan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran (Makbul,
2021)2

Penilaian merupakan alih bahasa dari assessment, yakni merupakan proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang hasil belajar dan tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran, dalam rangka untuk pengambilan keputusan dengan kriteria dan
pertimbangan tertentu dalam membuat keputusan tentang nilai, kenaikan kelas, dan
kelulusan peserta didik.
Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari
kegiatan pembelajaran secara umum. Semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan
harus selalu diikuti atau disertai dengan kegiatan penilaian. Selain itu, kegiatan
penilaian haruslah dilakukan secara terencana dengan baik. Kegiatan penilaian yang
dilakukan hanya dengan mengandalkan teknik pengamatan saja tampaknya kurang
dapat dipertanggungjawabkan karena unsur subjektivitas penilaian sangat berperan.
Tidak jarang terjadi bahwa antara apa yang dilihat mata dan diamati, misalnya
tingkah laku hasil belajar peserta didik, tidak mencerminkan keadaan atau
kemampuan yang mendekati sebenarnya.

Pengambilan keputusan harus senantiasa mengarahkan peserta didik untuk


melakukan perbaikan dalam pencapaian hasil belajar Penilaian hasil belajar adalah

1 Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran. (Cetakan Kedelapan, Jakarta: Rosda Karya, 2016), hlm 4.

2 Makbul, M. (2021). Deskripsi Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Diakses pada hari Kamis pukul 14.03 dari
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Makbul%2C+M.+

%282021%29.+Deskripsi+Pengukuran%2C+Penilaian+dan+Evaluasi.+&btnG=

5
proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun nontes. Penilaian
hasil belajar bersifat kualitatif dan dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat.
Penilaian dalam pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi
belajar peserta didik secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh.

Pengertian penilaian menurut para ahli:

1. Menurut Djemari Mardapi, kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil


penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk
menentukan strategi mengajar yang lebih baik. The Task Group on Asessment
and Testing (TGAT) mendeskripsikan asessment sebagai semua cara yang
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok.
2. Menurut Popham, mendefinisikan asessment dalam konteks pendidikan sebuah
usaha formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai
kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asessment sebagai proses
yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau
program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem
institusi. Jadi dapat disimpulkan bahwa asessment atau penilaian dapat diartikan
sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun
aturan-aturan tertentu.
3. Menurut Chittenden, kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu
diarahkan pada empat hal, yaitu :
a. Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah
proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak.
b. Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat
kekurangankekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran.
c. Pencarian, yaitu untuk mencarai dan menemukan penyebab kekurangan
yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian yang
diperoleh peserta didik.
Teknik penilaian dapat dilakukan oleh guru untuk mengetahui keberhasilan
belajar siswa. Namun, tidak ada satu pun teknik penilaian yang paling tepat untuk
semua kompetensi untuk setiap saat. Teknik penilaian yang digunakan sangat

6
tergantung pada kecakapan yang akan dinilai. Untuk menilai kecakapan akademik
akan berbeda dengan kecakapan vokasional maupun kecakapan personal.
Secara umum penilaian terhadap hasil belajar dapat dilakukan dengan tes, (tes
tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan), pemberian tugas, penilaian kinerja
(performance assessment), penilaian proyek , penilaian hasil kerja peserta didik
(product assessment), penilaian sikap, dan penilaian berbasis portofolio (portofolio
based assessment). Setiap teknik penilaian penilaian mempunyai keterbatasan.
Penilaian yang komprehensif memerlukan lebih dari satu teknik penilaian.
Ada berbagai faktor yang terlibat dan harus diperhitungkan dalam kegiatan
penilaian, dan tidak sekadar men- dasarkan diri pada sifat kira-kira saja. Hal itu juga
disebabkan kemampuan atau sesuatu yang akan diukur dalam diri peserta didik
merupakan ciri terpendam, dan untuk mengukurnya, diperlukan alat ukur yang tepat
dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.1.3 Evaluasi
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang
dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995)
evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi
dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan
instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai
terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian,
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa
(Purwanto, 2002).
Istilah evaluasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, evaluasi memiliki arti
suatu proses yang menghasilkan gambaran tentang oeserta didik, kemudian
membuat pertimbangan dengan nilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi sangat
dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang, dan pengalaman evaluator itu
sendiri. Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk mengetahui kualitas tentang sesyatu baik dari nilai maupun arti,

7
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu
keputusan.

Bagan 1 Keterkaitan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran dan Tes

Evaluasi

Penilaian

Kuantitatif Kualitatif

Pengukuran Non-Pengukuran

Tes Non-Tes

Bentuk Bentuk Pengamatan Wawancara


Uraian Objektif

Sumber: Buku Evaluasi Pembelajaran karya Zainal Arifin 2016 Cetakan Kedelapan, Jakarta:
Rosda Karya.

2.2 Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan Evalusai

Tabel 2 Perbedaan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Perbedaan Pengukuran Penilaian Evaluasi


Ruang Lingkup Terbatas pada satu Terbatas pada satu Luas dan
komponen (Sempit) komponen (Sempit) menyeluruh
Sifat Kuantitatif Kualitatif Kuantitatif dan
Kualitatif
Proses Penetapan angka- Pengumpulan data Menentukan nilai
angka yang atau informasi atau tindakan dalam
sistematis pembelajaran

8
Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope (ruang
lingkup) dan pelaksananya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik.
Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orang-orang
yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan.
Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisisor menilai kenerja guru
dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen dalam
suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat
dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal
(evaluasi eksternal ) , seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik (learning progres) , sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu
proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value
judgemen ) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitativ description),
tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (quqlitatif
description). Penialian dan evaluasi terdapaat perbedaan yang terletak pada ruang
lingkup (scope) dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya
hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta
didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakni orang-
orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam proses pembelajaran yang bersangkutan
(Ismail, 2019).

Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat


kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi
kedua langkah di atas, yakni mengukur dan menilai3.

Sedangkan evaluasi adalah mencakup dua kegiatan yang telah dikemukakan


terdahulu, yaitu mencakup pengukuran dan penilaian. Kita tidak dapat mengadakan
penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran. Evaluasi adalah kegiatan atau proses
unfuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yant sedang dinilai itu,

3 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hlm 3.

9
dilakukan pengukuran dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian dan pengujian
inilah yang dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah tes (Supriadi, 2011).4
Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara numerik.
Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan
penilaian. Penilaian hasil belajar adalah proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian hasil belajar bersifat kualitatif dan
dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat. Penilaian dalam pembelajaran bertujuan
untuk mendapatkan berbagai informasi belajar peserta didik secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh. Penilaian sangat membutuhkan data yang diperoleh
dari kegiatan pengukuran. Tanpa adanya data atau informasi hasil pengukuran tersebut
tampaknya hampir tidak mungkin dilakukan kegiatan penilaian yang berupa pemberian
pertimbangan terhadap suatu hal. Misalnya, jika kita bermaksud menilai kemampuan
apresiasi sastra peserta didik, kita harus mempunyai data tentang hal itu yang diperoleh
melalui pengukuran. Sedangkan evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria, keputusan atau tindakan dari pembelajaran
yang telah dilakukan (Among, 2020)5

Bagan 2 Hubungan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran dan Tes

EVALUASI

PENILAIAN

PENGUKURAN
TES & NON-TES

Sumber: Buku Evaluasi Pembelajaran karya Zainal Arifin 2016 Cetakan Kedelapan, Jakarta:
Rosda Karya.

4 Supriadi, G. (2011). Pengantar teknik evaluasi pembelajaran. Diakses pada hari Kamis, 9 Maret 2023 pukul
13.48 dari http://digilib.iainpalangkaraya.ac.id/2218/1/Gito%20S%20Evaluasi.pdf

5 Among, G. (2020). Perbedaan Antara Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Hasil Belajar.
https://www.amongguru.com/perbedaan-antara-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi-hasil-belajar/amp/ Diakses

pada hari Minggu, 12 Maret 2023 07.30 WIB.

10
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi pada gambaran yang bersifat bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgement) tidak
hanya didasarkan pada hasil pengukuran (quantitative description), tetapi dapat pula
didasarkan pada hasil pengamatan dan wawancara (qualitative description).6

6 Ismail, M. I. (2019). Asesmen dan evaluasi pembelajaran. Cendekia Publisher. Diakses pada hari Kamis, 9
Maret 2023 pukul 13.34 dari https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=aUvODwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Ismail,+M.+I.+(2019).
+Asesmen+dan+evaluasi+pembelajaran.+Cendekia+Publisher.
+&ots=NAP8o1VCbG&sig=h4sNvrjwJfX86B6TVBRHLAW6yEI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang telah dijelaskan adalah sebagai
berikut:
1. Konsep dasar dari pengukuran yaitu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar dan tingkat
pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Pengukuran hasil belajar
dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membandingkan hasil belajar dengan standar
yang ditetapkan (kriteria ketuntasan minimal). Evaluasi memiliki arti suatu proses
yang menghasilkan gambaran tentang oeserta didik, kemudian membuat
pertimbangan dengan nilai dan arti.
2. Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope (ruang
lingkup) dan pelaksananya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta
didik. Sedangkan evaluasi lebih luas cakupannya. Penilaian hasil belajar bersifat
kualitatif dan dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat. Penilaian dalam
pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi belajar peserta didik
secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh. Sedangkan evaluasi hasil belajar
merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria, keputusan
atau tindakan dari pembelajaran yang telah dilakukan.
3.2 Saran

Penulis mengharapkan agar pendidik maupun calon pendidik untuk lebih


memperhatikan dalam kegiatan pengukuran, penilaian dan evalusai dalam pembelajaran
murid. Karena kegiatan tersebut merupakan acuan untuk dapat meningkatkan nilai siswa.
Dengan demikian, baik siswa maupun pengajar akan bisa meningkatkan pembelajaran
seiring dengan meningkatnya perkembangan kualitas kegiatan pembelajaran yang
semakin canggih di era ini. Sehingga hasil pembelajaran dapat diukur sebagai acuan
untuk meningkatkan nilai siswa itu sendiri.

12
DAFTAR REFERENSI

Among, G. (2020). Perbedaan Antara Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Hasil Belajar.
https://www.amongguru.com/perbedaan-antara-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi-
hasil-belajar/amp/ Diakses pada hari Minggu, 12 Maret 2023 07.30 WIB.

Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Cetakan Kedelapan, Jakarta: Rosda Karya.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Famaney, H. S., & Wardani, N. S. (2021). Evaluasi Pembelajaran Tematik Terpadu Daring
Siswa Kelas V SD. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(2), 455-465. Diakses
pada hari Kamis, 9 Mret 2023 pukul 13.07 dari
https://e-journal.my.id/jsgp/article/view/1316

Ismail, M. I. (2019). Asesmen dan evaluasi pembelajaran. Cendekia Publisher. Diakses pada


hari Kamis, 9 Maret 2023 pukul 13.34 dari https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=aUvODwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Ismail,+M.+I.+(2019).
+Asesmen+dan+evaluasi+pembelajaran.+Cendekia+Publisher.
+&ots=NAP8o1VCbG&sig=h4sNvrjwJfX86B6TVBRHLAW6yEI&redir_esc=y#v=
onepage&q&f=false

Makbul, M. (2021). Deskripsi Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Diakses pada hari Kamis
pukul 14.03 dari https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Makbul%2C+M.+%282021%29.+Deskripsi+Pengukuran
%2C+Penilaian+dan+Evaluasi.+&btnG=

Nuriyah, N. (2016). Evaluasi pembelajaran: sebuah kajian teori. Edueksos: Jurnal


Pendidikan Sosial dan Ekonomi, 3(1). Diakses pada Kamis, 9 Maret 2023 pukul
14.12 dari https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/edueksos/article/view/
327

Sriyanti, I. (2019). Evaluasi pembelajaran matematika. Uwais Inspirasi Indonesia. Diakses


pada hari Kamis, 9 Maret 2023 pukul 13.27 dari https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=lmiuDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=Sriyanti,+I.+(2019).
+Evaluasi+pembelajaran+matematika.+Uwais+Inspirasi+Indonesia.&ots=twS-
0Ihhmf&sig=MA1m3QFW8HVaz-
1UdLObjfpIUIA&redir_esc=y#v=onepage&q=Sriyanti%2C%20I.%20(2019).

13
%20Evaluasi%20pembelajaran%20matematika.%20Uwais%20Inspirasi
%20Indonesia.&f=false

Supriadi, G. (2011). Pengantar teknik evaluasi pembelajaran. Diakses pada hari Kamis, 9
Maret 2023 pukul 13.48 dari http://digilib.iainpalangkaraya.ac.id/2218/1/Gito%20S
%20Evaluasi.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai