BERDASARKAN KTSP
I. PENGERTIAN PENILAIAN
A. Apa pengertian penilaian?
Ada beberapa pengertian penilaian yang
dipergunakan di dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). (1) Penilaian (assessment) adalah
penggunaan teknik penilaian (tes: tertulis, lisan/wawancara, perbuatan/praktik;
pengamatan/ observasi) untuk memperoleh informasi tentang kemampuan peserta
didik. (2) Penilaian (evaluation) adalah kegiatan untuk mengetahui apakah suatu
program telah berhasil dan efisien dan efektif atau tidak. Artinya bahwa penilaian
merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan
belajar peserta didik dan mengefektifkan penggunaan informasi tersebut untuk
mencapai tujuan pendidikan. Jadi dalam penilaian (evaluation) ini termasuk proses
pembuatan keputusan tentang kedudukan dan performance peserta didik. Maksudnya
adalah bahwa penilaian dalam hal ini merupakan kegiatan yang dirancang untuk
mengukur keefektifan suatu sistem pendidikan secara keseluruhan. (3) Pengukuran
(measurement) adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi secara kuantitatif atau
dengan kata lain merupakan prosedur untuk menentukan skor peserta didik. (4)
Penilaian berbasis kelas adalah kegiatan penilaian yang dilakukan guru untuk
memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar peserta didik pada
tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM). Salah satu alat
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 1
ukurnya dinamakan tes dan hasilnya dinamakan skor (hasil pengukuran). Tes
merupakan alat ukur, instrumen, atau prosedur pengukuran yang dipergunakan
untuk mengetahui kemajuan dan perubahan yang terjadi pada diri peserta didik
setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Hasil penilaiannya digunakan sebagai
dasar pengambilan kebijakan. Pengambilan kebijakan/keputusan adalah tindakan
yang diambil oleh seseorang/guru atau lembaga. Jadi, pada prinsipnya tujuan utama
penilaian adalah sebagai (1) pertanggungjawaban (akuntabilitas), dan (2)
pengambilan keputusan.
Permasalahan yang dihadapi bangsa ini adalah bahwa mutu pembelajaran di
sekolah sampai saat ini belum relatif sama baik proses belajar-mengajarnya,
kemampuan gurunya, sarana prasarananya, dan lain sebagainya. Samakah makna nilai
8 di sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya, baik di tingkat rayon/kecamatan,
kabupaten, provinsi, dan nasional (karena kemampuan menyusun soal dan soal atau
tesnya sendiri berbeda-beda di setiap sekolah)? (termasuk sekolah indonesia di luar
negeri)
Adilkah setiap siswa/sekolah harus menempuh soal yang sama dalam UN,
sedangkan sarana prasarana di setiap sekolah tidak sama, kemampuan gurunya juga
tidak sama? Soal-soal yang diujikan dalam UN merupakan kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa pada tingkat satuan pendidikan yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan KTSP. Justru karena berbeda-beda, diperlukan adanya
standar minimal seperti UN yaitu sebagai barometer minimal bagi pembelajaran di
sekolah. Apabila tidak ada barometer ini, mutu pembelajaran di sekolah dikontrol
menggunakan alat apa? Sudah ada alat lainkah yang lebih akurat saat ini? Apa lagi
adanya perbedaan pemahaman istilah otonomi di sekolah, mutu pembelajaran di
sekolah semakin tidak jelas, bahkan di rapor nilainya bagus, tetapi siswa yang
bersangkutan masih belum bisa membaca, menulis, dan menghitung.
Pada prinsipnya, penilaian dapat dilaksanakan secara intern dan ekstern. Penilaian
intern adalah penilaian yang dilakukan oleh guru sendiri karena yang tahu persis
kemampuan siswa adalah guru yang mengajarkan. Alasan lain dilakukan penilaian
secara intern karena ada kebijakan khusus (termasuk rahasia) yang tahu adalah guru
bukan pihak lain. Adapun penilaian ekstern adalah penilaian yang dilakukan oleh
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 2
pihak lain (pemerintah). Alasannya adalah supaya hasilnya objektif, dapat
dibandingkan antarsiswa, sekolah, kabupaten, provinsi, dan nasional, serta
dipergunakan untuk pemerataan mutu pembelajaran di setiap sekolah. Di samping itu,
untuk mewujudkan wajib belajar (wajar) 9 tahun dan efisiensi beaya UN, sudah
saatnya dipikirkan bahwa UN hanya diselenggarakan di SMA/SMK/MA, sedangkan di
SD/MI dan SMP/MTs ditiadakan kemudian diganti dengan kenaikan kelas. Dari
kelas 6 naik ke kelas 7 (di SMP/MTs) dan dari kelas 9 naik ke kelas 10 (di
SMA/SMK/MA).
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 3
banyaknya/jumlah materi yang sudah disampaikan. Teknik penilaian yang dapat
digunakan oleh guru dalam penilaian kelas adalah: (1) tes (tertulis, lisan, perbuatan),
(2) pengamatan atau observasi, (3) wawancara.
1. Teknik penilaian melalui tes
a. Tes tertulis
Tes tertulis yakni tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan
memberikan jawaban tertulis. Jenis tes tertulis secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1) tes objektif, misalnya bentuk pilihan ganda, jawaban singkat, isian, benar-
salah, dan bentuk menjodohkan;
2) tes uraian, yang terbagi atas tes uraian objektif (penskorannya dapat
dilakukan secara objektif, yaitu 1=benar, 0=salah) dan tes uraian non-objektif
(penskorannya sulit dilakukan secara objektif, yaitu menggunakan rentang
skor, misal 0-3 dengan kriteria 3=tepat, 2=cukup, 1=kurang, 0=tidak
menjawab).
b. Tes lisan
Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya
jawab secara langsung antara tutor/guru dan peserta didik. Tes ini memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah: (1) dapat menilai kemampuan
dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya
karena dilakukan secara berhadapan langsung; (2) bagi peserta didik yang
kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran
dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta
didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud; (3)
hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. Kelemahannya adalah (1)
subjektivitas penguji sering mencemari hasil tes, (2) waktu pelaksanaan yang
diperlukan relatif cukup lama.
c. Tes perbuatan
Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan
atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 4
penampilan. Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak warga belajar/peserta didik
melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil akhir yang
dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan pada umumnya diperlukan sebuah
format pengamatan, yang bentuknya dibuat sedemikian rupa sehingga penguji
dapat menuliskan angka-angka yang diperolehnya pada tempat yang sudah
disediakan. Bentuk formatnya dapat disesuaikan menurut keperluan. Untuk tes
perbuatan yang sifatnya individual, sebaiknya menggunakan format pengamatan
individual. Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok sebaiknya
menggunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk keperluan
pengamatan kelompok.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 5
diukur. Adapun proses penentuannya secara lengkap dapat dilihat pada bagan
berikut ini.
Ada beberapa langkah penting yang dapat dilakukan. Pertama adalah menentukan
tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki
penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik,
atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/kompetensi yang
ditanyakan/diukur disesuaikan seperti untuk kuis/ menanyakan materi yang lalu,
pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu/kelompok, ulangan
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 6
mingguan, ulangan bulanan, ulangan semester, ulangan kenaikan, laporan kerja
praktik/laporan praktikum, ujian praktik.
Kedua adalah memperhatikan standar kompetensinya. Standar merupakan
acuan/target utama yang harus dipenuhi atau yang harus diukur melalui setiap
kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi dasar.
Ketiga adalah menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau
mempergunakan keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan
indikator/materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah
indikator/materi yang diujikan harus urgensi (wajib dikuasai peserta didik),
kontinuitas (merupakan materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata
pelajaran lain), dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi (UKRK). Setelah
menetapkan materi berdasarkan UKRK, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis
tesnya dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara tertulis/lisan?
Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk
soal apa, pilihan ganda atau uraian? Bila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang
tepat adalah tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan (project), hasil karya
(product).
Keempat adalah menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman
penskorannya. Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah
penulisan soalnya.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 7
peserta didik dalam memahami materi yang telah diajarkan, maka semakin kecil pula
peluang menjawab benar suatu soal yang menanyakan materi yang telah diajarkan.
Gambaran secara konkret dapat dilihat pada gambar berikut.
Apabila kemampuan peserta didik memahami materi tuntas, (apakah tes atau ujiannya
berbentuk tes tertulis, praktik, atau pengamatan), peluang menjawab benar soal tetap
tinggi. Apabila kemampuan memahami materi 50%, peluang menjawab benar soal, ya
hanya benar 50%. Jadi tugas guru yang utama di kelas adalah memaksimalkan
kemampuan peserta didik menuju tuntas, bukan supaya peserta didik naik kelas atau
lulus UN. Jika kemampuan peserta didik memahami materi tuntas, dengan sendirinya
pasti peserta didik naik kelas dan lulus UN. Oleh karena itu, niat guru mengajar di
kelas supaya segera diperbaharuhi yaitu mengajar secara tuntas baik materi yang
diajarkan diujikan dalam UN maupun tidak.
Berdasarkan data empirik, syarat soal yang bermutu baik adalah bahwa soal harus
sahih (valid), handal (reliabel), dan adil (fairness). Sahih maksudnya bahwa setiap alat
ukur (butir-butir soalnya) hanya mengukur satu dimensi/aspek saja. Mistar hanya
mengukur panjang, timbangan hanya mengukur berat, bahan ujian atau soal PKn
hanya mengukur kompetensi dan materi-materi PKn bukan mengukur kompetensi dan
materi yang lain. Handal maksudnya bahwa setiap alat ukur (tes) harus dapat
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 8
memberikan hasil pengukuran (skor/nilai) yang tepat, cermat, dan ajek. Adil
maksudnya bahwa alat ukur yang dipergunakan berlaku sama bagi setiap peserta tes
(tidak membeda-bedakan satu sama lainnya). Untuk dapat menghasilkan suatu bahan
ujian yang sahih, handal, dan adil penulis soal harus merumuskan kisi-kisinya dan
menulis soal berdasarkan kaidah penulisan soalnya (kaidah penulisan soal tes tertulis
seperti bentuk objektif/ pilihan ganda dan uraian, dan tes praktik seperti kinerja,
penugasan, dan hasil karya).
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 9
diukur).
2. Reliabel, artinya konsisten hasil pengukurannya.
3. Fair (tidak merugikan pihak tertentu):
a. jujur (honesty): (1) tingkat kesukaran soal = kemampuan peserta didik, (2)
tidak menebak, (3) materi yang diujikan sesuai dengan jenis tes dan bentuk
soal yang digunakan, (4) menetapkan penskoran yang tepat;
b. seimbang (balance): (1) materi yang diujikan = materi yang diajarkan, (2)
waktu untuk mengerjakan soal sesuai, (3) mengurutkan soal dari yang
mudah sampai dengan yang sukar, (4) mengurutkan level kognitif dari
yang rendah sampai dengan yang tinggi, (5) mengurutkan atau
mengelompokkan jenis bentuk soal yang digunakan;
c. organisasi: (1) jelas petunjuk dan perintahnya, (2) urutan materi dalam tes
= urutan materi yang diajarkan, (3) layout soal jelas dan mudah dibaca, (4)
berpenampilan profesional.
4. Transparan, artinya jelas apa yang diujikan, ditugaskan, beserta kriteria
penskorannya.
5. Autentik, artinya harus hasil kerja peserta didik dan sesuai dengan dunia riil/nyata.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 10
II. PENYUSUNAN KISI-KISI TES
A. Mengapa guru harus menyusun kisi-kisi?
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi
kompetensi/indikator dan materi yang akan diujikan. Tujuan utama penyusunan kisi-
kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan tekanan tes (kompetensi dan materi)
yang setepat-tepatnya, sehingga dapat menjadi petunjuk dalam menulis soal.
Fungsinya adalah sebagai pedoman penulisan soal dan perakitan tes. Adapun
wujudnya dapat berbentuk format atau matriks seperti contoh berikut ini.
Format Kisi-kisi Penulisan Soal
Jenis Sekolah: ............................. Alokasi Waktu: .....................................
Mata Pelajaran: ........................... Jumlah soal: ..........................................
Kurikulum: ................................. Penulis 1. ...............
2. ...............
No. Standar Kompetensi Kelas/smt. Materi Indikator Soal Bentuk Tes No.
Urut Kompetensi Dasar (Tertulis/ Soal
Praktik)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan:
Isi pada kolom 2, 3, 4 dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus/kurikulum.
Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.
Kolom 7 dapat diisi, misalnya tertulis/Uraian, tertulis/PG; praktik/kinerja, praktik/penugasan, atau
praktik/hasil.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 11
1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah
diajarkan secara tepat dan proporsional.
2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
(1) Contoh model pertama untuk soal menyimak pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Indikator: Diperdengarkan sebuah pernyataan pendek dengan topik "belajar
mandiri", peserta didik dapat menentukan dengan tepat pernyataan yang
sama artinya.
Soal : (Soal dibacakan atau diperdengarkan hanya satu kali, kemudian peserta
didik memilih dengan tepat satu pernyataan yang sama artinya. Soalnya
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 12
adalah: "Hari harus masuk kelas pukul 7.00, tetapi dia datang pukul
8.00 pagi hari.")
Lembar tes peserta didik hanya berisi pilihan seperti berikut.
a. Hari masuk kelas tepat waktu pagi ini.
b. Hari masuk kelas terlambat dua jam pagi ini.
c. Hari masuk kelas terlambat siang hari ini.
d. Hari masuk kelas terlambat satu jam hari ini.
Kunci: d
Butir soal yang disusun dengan menampilkan stimulus, butir soal yang
bersangkutan menuntut penalaran tinggi. Stimulus yang lebih dari satu
menunjukkan bahwa butir soal yang bersangkutan lebih sulit dibandingkan dengan
tidak ada stimulusnya atau hanya satu stimulus. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 13
D. Seperti apa kata kerja operasional dalam
indikator soal?
1. Kata kerja operasional dalam indikator soal untuk bentuk soal objektif (pilihan
ganda, jawaban singkat, isian, B-S, menjodohkan seperti berikut ini.
2. Kata kerja operasional dalam indikator soal untuk bentuk soal uraian seperti
berikut ini.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 14
3. Kata kerja operasional dalam indikator soal untuk tes praktik seperti berikut ini.
Apabila jawabannya Ya berarti kisi-kisi yang telah ditulis sudah sesuai dengan
prosedur yang benar. Namun apabila ada yang jawabannya Tidak, segeralah
diperbaiki sesuai dengan maksud pertanyaan yang bersangkutan.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 15
Penyusunan kisi-kisi tes selalu disesuaikan dengan tujuannya, di antaranya untuk
(1) tes prestasi belajar (TPB): ulangan harian, semester, kenaikan kelas, kelulusan;
atau untuk (2) seleksi. Masing-masing tujuan memiliki penekanan yang tidak sama.
Tujuan utama TPB adalah untuk mengetahui apakah materi yang telah diajarkan
sudah dikuasai peserta didik secara tuntas atau belum. Oleh karena itu, tingkat
kesukaran butir soal yang dirancang dalam kisi-kisi harus proporsional. Jangan
semuanya mudah atau sukar semua. Misalnya dapat disusun 10% mudah, 80%
sedang, 10% sukar.
Pertanyaannya sekarang adalah mudah, sedang, sukar butir soal menurut siapa?
Mudah menurut guru belum tentu mudah menurut peserta didik atau sebaliknya.
Penentuan tingkat kesukaran butir yang tepat adalah ditentukan berdasarkan hasil
analisis (kuantitatif) butir yang bersangkutan.
Dalam butir soal objektif khususnya pilihan ganda, tingkat kesukaran butir
juga ditentukan dengan banyaknya jumlah pilihannya.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 16
0,31 0,70 soal tergolong sedang
0,71 1,00 soal tergolong mudah
Oleh karena itu, ada kebijakan dalam penggunaan jumlah pilihan pada bentuk
pilihan ganda. Misal untuk SD/MI dan SMP/MTs berjumlah 4 pilihan, sedangkan
untuk SMA/SMK/MA berjumlah 5 pilihan. Hal ini disesuaikan dengan tingkat
perkembangan berpikir peserta didik memahami materi yang diajarkan guru di
sekolah. Walaupun tingkat kesukaran butir untuk 4 dan 5 pilihan berbeda yaitu 0,62
dan 0,60, tetapi keduanya masih berada pada klasifikasi tingkat kesukaran yang sama
yaitu (0,31 0,70 soal tergolong sedang).
Adapun tujuan utama seleksi adalah untuk memberi peluang kepada semua calon
peserta didik agar memperoleh tempat belajar atau sekolah yang sesuai dengan
potensi dan kemampuannya. Oleh karena itu prinsip seleksi adalah: (1) adil, (2)
objektif, (3) efisien, (4) ekonomis, dan (5) prediktif.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 17
III. PENULISAN BUTIR SOAL UNTUK TES
TERTULIS
2. Besar pasak daripada tiang. Arti ungkapan ini adalah bahwa pengeluaran lebih besar
daripada . . . .
a. pemasukan*
b. ?
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 18
c. ?
d. ? (BIN SD/MI)
4. Jika kedudukan dari matahari, bulan, dan bumi pada satu garis lurus, sedangkan umbra
bulan menenai permukaan bumi akan terjadi gerhana . . . total.
a. matahari*
b. bulan
c. ?
d. ? (IPA SD/MI)
7. Tidak mudah terpengaruh bujukan orang lain menunjukkan bahwa kita memiliki
ketahanan . . . .
a. jiwa *
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 19
b. fisik
c. ?
d. ? (PKn SD/MI)
8. Buah terlarang yang dimakan Nabi Adam adalah buah . . . .
a. khuldi*
b. ?
c. ?
d. ? (PAI SD/MI)
10. Bentuk pemerintahan Brunei Darussalam, Inggris, Belanda, Jepang, dan Arab Saudi
adalah . . . .
a. Kerajaan *
b.republik
c. ?
d.? (PKn SMP/MTs)
12. Korban kecelakaan itu kini dirawat di rumah sakit, kata pak guru. Kalimat ini
termasuk jenis kalimat . . . .
a. langsung*
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 20
b. tak langsung
c. ?
d. ? (Bahasa Indonesia SMP/MTs)
13. Uang yang dipakai sehari-hari sebagai alat bayar yang berupa uang logam dan uang
kertas termasuk jenis uang . . . .
a. giral
b. kartal*
c. ?
d. ? (Ekonomi SMP/MTs)
15. Jenis sel elektrokimia yang dipergunakan untuk menghasilkan reaksi redoks
adalah . . . .
a. sel volta (sel galvani)
b. sel elektrolisis*
c. ?
d. ?
e. ? (Kimia SMA Kls 12)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 21
B. Bagaimana cara menulis soal bentuk uraian?
Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam
merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah bahwa materi yang ditanyakan
tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu menuntut peserta didik untuk
mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan
gagasan secara tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Adapun
kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang
dipergunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya.
Hal yang paling sulit dalam penulisan soal bentuk uraian adalah menyusun pedoman
penskorannya. Penulis soal harus dapat merumuskan setepat-tepatnya pedoman
penskorannya karena kelemahan bentuk soal uraian terletak pada tingkat kesubjektifan
penskorannya.
Berdasarkan metode penskorannya, bentuk uraian diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu uraian objektif dan uraian non-objektif. Bentuk uraian objektif adalah suatu soal
atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep
tertentu, sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif. Artinya perilaku
yang diukur dapat diskor scara dikotomus (benar - salah atau 1 - 0).Bentuk uraian non-
objektif adalah suatu soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan
pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik, sehingga
penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif. Untuk mengurangi tingkat
kesubjektifan dalam pemberian skor ini, maka dalam menentukan perilaku yang
diukur dibuatkan skala. Contoh misalnya perilaku yang diukur adalah "kesesuaian isi
dengan tuntutan pertanyaan", maka skala yang disusun disesuaikan dengan tingkatan
kemampuan peserta didik yang akan diuji.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 22
Kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan 0-2
Skor
-Sesuai 2
-Kurang sesuai 1
-Kosong 0
SS S C KS SKS
Adapun kelebihan dan kelemahan bentuk uraian di antaranya adalah seperti berikut
ini.
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. Penyusunan soal tidak memerlukan 1. Memerlukan waktu yang cukup
waktu yang lama. banyak untuk mengoreksinya.
2. Mengembangkan kemampuan bahasa/ 2. Memerlukan waktu yang lebih lama
verbal peserta ujian. untuk menyelesaikan satu soal
3. Menggali kemampuan berpikir kritis. uraian.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 23
4. Biaya pembuatannya lebih murah. 3. Materi yang ditanyakan terbatas atau
5. Mampu mengukur jalan pikiran tidak banyak mencakup KD.
peserta didik secara urut, sistematis, 4. Untuk nilai pada awal koreksi nilai
logis. sangat ketat, tetapi setelah
6. Mampu memberikan penskoran yang mengoreksi dalam jumlah banyak
tepat pada setiap langkah peserta nilai agak longgar sehingga kurang
didik. objektif.
7. Mampu memberikan gambaran yang 5. Tidak mampu mencakup materi
tepat pada bagian-bagian yang belum esensial seluruhnya.
dikuasai peserta didik.
Wujud soalnya terdiri dari: (1) dasar pertanyaan/stimulus bila ada/ diperlukan, (2)
pertanyaan, dan (3) pedoman penskorannya.
Agar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan
kaidah penulisannya. Untuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan pengembangan
soal, maka soal ditulis di dalam format. Setiap satu soal dan pedoman penskorannya
ditulis di dalam satu format. Adapun format soal bentuk uraian dan format
penskorannya adalah seperti berikut ini.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 24
Kartu Soal Tes Uraian
Jenis sekolah: SMA/MA Alokasi waktu: 3 menit
Mata pelajaran:Pendidikan Kwarganegaraan (PKn) Bahan Kelas/Smt.: X/1
Kurikulum: KTSP Penyusun: Diyah Prawita
Benuk Tes: Tertulis/Uraian Tahun ajaran: 2007/2008
Standar Kompetensi Buku Sumber:
Menampilkan sikap positif terhadap Rumusan Butir Soal
Pancasila sebagai ideologi terbuka. No. Soal
Kompetensi Dasar 1
Meneskripsikan Pancasila sebagai USSR sebagai sebuah negara besar ternyata
ieologi terbuka. harus runtuh pada thun 1990 dengan adanya
Materi gerakan perestroika. USSR menerapkan
Pancasila sebagai ieologi terbuka. ieologi komunis dalam menjalankan negara
dan ternyata ieologi tersebut tidak dapat
Indikator Soal
mengimbangi perkembangan zaman.
Disajikan kasus tentang runtuhnya Indonesia kita menerapkan Pancasila sebagai
ieologi komunis di USSR tahun 1990, ieologi terbuka. Uraikan apa yang dimaksud
dengan Pancasila ideologi terbuka tersebut?
peserta didik dapat mendeskripsikan (Skor 4)
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Keterangan Soal
No. Digunakan Tanggal Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada aspek Keterangan
untuk Peserta Kesukaran Pembeda A B C D E F G H
didik
PEDOMAN PENSKORAN
NO KUNCI JAWABAN/ASPEK YANG DINILAI SKOR
1. Pancasila sebagai ideologi terbuka yaitu suatu
ideologi yang memiliki nilai-nilai dasar bersifat 1
tetap tetapi penjabarannya dapat berubah dan 1
berkembang disesuaikan dengan perkembangan 1
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 25
masa. 1
SKOR MAKSIMUM= 4
Keterangan: Nilai akhir= skor perolehan : skor maksimum x 100
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 26
2. Setiap pertanyaan Harus diberikan jawaban yang diharapkan.
Contoh soal yang kurang baik:
Sebutkan pengaruh budaya India di Indonesia (Sejarah SMP/MTs)
Contoh soal yang lebih baik:
Tuliskan 4 macam pengaruh budaya India di Indonesia! (Skor 4)
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
a. Sistem Kasta........................................................................ 1
b. Munculnya kerajaan................................................................... 1
c. Kepandaian membaca dan menulis............................................ 1
d. Bangunan candi.......................................................................... 1
e. Seni sastra.................................................................................. 1
Catatan: Setiap jawaban yang benar diskor 1 dengan skor
maksimum 4
Skor Maksimum= 4
4. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
Contoh soal kurang baik:
Buatlah empat buah pantun perpisahan! (Bahasa Indonesia, 4 SD Smt 1)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 27
Contoh soal yang lebih baik:
Lengkapilah penggalan pantun perpisahan berikut! (Skor 2)
Bila ada sumur di ladang
Bolehkah kita menumpang mandi
__________________________
__________________________
Pedoman Penskoran
No. Kunci/kriteria jawaban Skor
1. Jika ada usia panjang 1
2. Kita akan berjumpa lagi 1
Skor maksimum= 2
B. KONSTRUKSI
5. Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai.
Contoh soal kurang baik:
Ada berapa cara untuk memperbesar GGL induksi pad a generator?
(FISIKA SMP/MTs)
Contoh soal yang lebih baik:
Tuliskan 4 cara untuk memperbesar GGL induksi pada generator! (Skor 4)
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
GGL induksi pada generator dapat diperbesar dengan cara:
1. Laju perputaran rotor dipercepat ....................................... 1
2. Menggunakan magnet yang kuat........................................ 1
3. Jumlah lilitan kumparan diperbanyak ................................. 1
4. Memasukkan inti besi lunak ke dalam kumparan ................. 1
Skor maksimum= 4
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 28
Tentukan aliran yang terdapat dalam kutipan di atas disertai alasannya! (Skor 4)
Kunci: Kutipan di atas digolongkan ke dalam aliran realisme karena melukiskan
manusia dengan peristiwa yang dipandang sebagai kenyataan menurut apa adanya tidak
menyertakan rasa simpati atau antipati dalam pelukisan karyanya.
No. Aspek yang dinilai Skor
- Bila jawaban (aliran) dan alasan benar .............................................. 4
- Bila jawaban (aliran) benar tetapi alasan kurang tepat ........................ 3
- Bila hanya jawaban (aliran) yang benar tetapi alasan salah ................. 2
- Bila jawaban (aliran) dan alasan salah .............................................. 0
Skor maksimum= 4
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca.
Contoh soal kurang baik:
Perhatikan gambar!
a. Mengapa pada waktu malam hari angin darat menuju ke laut? (Skor 2)
b. Berikan contoh sehari-hari penggunaan angin seperti tampak pada gambar! (Skor 1)
(FISIKA SMP/MTs)
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
a. Pada malam hari tanah lebih cepat dingin daripada lautan, sehingga udara
di atas daratan lebih dingin daripada udara di atas laut. Akibatnya udara di
atas laut naik dan tempatnya digantikan oleh udara di atas daratan dan
terjadilah angin darat ...................................................... Angin darat 2
b. menuju ke laut dapat digunakan para nelayan untuk mendorong perahu
ketengah laut mencari ikan di laut ........................... 1
Skor Maksimum 3
C. BAHASA
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 29
9. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
Contoh soal kurang baik:
Jelaskan, apa sebabnya di Indonesia wajib menghormati agama lain!
(PKn 4SD Smt 2)
Keterangan: Siapa yang diwajibkan menghormati agama lain?
Subjeknya tidak jelas.
Contoh soal yang lebih baik:
Tuliskan 3 hal yang merupakan penyebab utama setiap warga negara Indonesia
wajib menghormati agama lain! (Skor 3)
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
1. Agar menghargai satu sama lain 1
2. Untuk menciptakan kerukunan hidup 1
3. Tidak mengganggu ibadah agama orang lain 1
4. Tidak memaksakan agama kepada orang lain
5. ...
Skor maksimum 3
Skor Maksimum 2
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian
Contoh soal kurang baik:
Sebutkan hal-hal yang menjadi dasar adanya musik nasional!
(SEJARAH BUDAYA SMA/MA)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 30
Contoh soal yang lebih baik:
Tuliskan 5 materi yang menjadi bahan tumbuhnya musik nasional! (Skor 5)
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
1. Cinta tanah air .......................... 1
2. Persatuan ................................. 1
3. Perjuangan ............................... 1
4. Keindahan alam ....................... 1
5. Pesan pesan pembangunan ... 1
Skor Maksimum 5
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 31
pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut.
Langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua adalah menuliskan
kunci jawabannya, kemudian langkah ketiga adalah menuliskan pengecohnya.
Untuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan perkembangan soal, maka soal
ditulis di dalam format soal. Setiap satu soal ditulis di dalam satu format.
Adapun kelebihan dan kelemahan bentuk pilihan ganda di antaranya adalah seperti
berikut ini.
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. Mudah mengoreksinya. 1. Memerlukan waktu lama dalam
2. Mengoreksinya lebih cepat. membuatnya.
3. Materi yang ditanyakan lebih luas. 2. Sulit membuat pengecoh yang baik.
4. Mudah dianalisis. 3. Peserta didik dapat menjawab dengan
5. Lebih efisien dalam menilai. menebak.
6. Jawaban yang benar hanya satu. 4. Tidak dapat mengetahui proses atau
7. Peserta didik lebih mudah langkah jawaban peserta didik.
mengerjakan. 5. Soal mudah bocor.
8. Penyelesaian soal lebih sederhana. 6. Sulit menyusun soal yang menuntut
9. Mudah dibuat on line. penalaran tinggi.
10. Soal dapat disusun bervariasi 7. Memerlukan banyak beaya.
berdasarkan inikator yang sama. 8. Hasil skor yang tinggi belum tentu
11. Dapat dijawab dalam waktu singkat. menggambarkan kemampuan
peserta didik yang sebenarnya.
Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan
jawabannya. Warga belajar/peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu
jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Wujud soalnya terdiri dari:
(1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem), (3) pilihan jawaban
yang terdiri dari: kunci jawaban dan pengecoh. Perhatikan contoh berikut ini.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 32
1. Bagaimana cara merandom kunci jawaban?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan sebelum menulis soal bentuk
pilihan ganda.
1. Menyusun kunci jawaban secara acak. Agar kunci jawaban tidak mengumpul sesuai
dengan kesukaan penulis soal, kunci jawaban perlu diacak. Untuk mengacak kunci
jawaban dapat dipergunakan alat bantu seperti: tabel random, kalkulator, komputer,
atau rumus. Perhatikan contoh berikut.
Contoh teknik merandom data atau kunci jawaban dengan program Microsoft Excel.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 33
Contoh merandom kunci jawaban dengan menggunakan rumus untuk 4 pilihan.
Jumlah soal= 50, jumlah option=4
=(50:4) 3 = 12,5 =12 3 +=15 -=9 Rumus=( Soal : Option) 3
Letakkanlah hasil perhitungan itu pada pilihan misal A dan C. Untuk menentukan jumlah
pada pilihan B dan D, caranya adalah jumlahnya tidak boleh lebih dari 15 dan tidak boleh
kurang dari 9 yang jumlah seluruhnya tetap 50, misalnya 12 dan 14.
Kunci Jawaban A=15 (Acaklah kunci jawaban A yang jumlahnya 15 nomor soal)
B=12 (Acaklah kunci jawaban B yang jumlahnya 12 nomor soal)
C= 9 (Acaklah kunci jawaban C yang jumlahnya 9 nomor soal)
D=14 (Acaklah kunci jawaban D yang jumlahnya 14 nomor soal)
__________
Jumlah = 50
Lembar Jawaban
1. A B C D 11. ABCD 21. ABCD 31. ABCD 41. ABCD 51. ABCD
2. A B C D 12. ABCD 22. ABCD 32. ABCD 42. ABCD 52. ABCD
3. A B C D 13. ABCD 23. ABCD 33. ABCD 43. ABCD 53. ABCD
4. A B C D 14. ABCD 24. ABCD 34. ABCD 44. ABCD 54. ABCD
5. A B C D 15. ABCD 25. ABCD 35. ABCD 45. ABCD 55. ABCD
6. A B C D 16. ABCD 26. ABCD 36. ABCD 46. ABCD 56. ABCD
7. A B C D 17. ABCD 27. ABCD 37. ABCD 47. ABCD 57. ABCD
8. A B C D 18. ABCD 28. ABCD 38. ABCD 48. ABCD 58. ABCD
9. A B C D 19. ABCD 29. ABCD 39. ABCD 49. ABCD 59. ABCD
10. A B C D 20. ABCD 30. ABCD 40. ABCD 50. ABCD 60. ABCD
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 34
Contoh Perhitungan menggunakan rumus untuk 5 pilihan
Jumlah soal= 60, jumlah option=5
Rumus=( Soal : Option) 3
= (60:5) 3 = 123 +=15 -=9
Letakkanlah hasil perhitungan itu pada pilihan misal A dan E. Untuk menentukan jumlah
pada pilihan B, C, dan D, caranya adalah jumlahnya tidak boleh lebih dari 15 dan tidak
boleh kurang dari 9 yang jumlah seluruhnya tetap 60, misalnya 12, 10, dan 14.
Kunci Jawaban A=15 (Acaklah kunci jawaban A yang jumlahnya 15 nomor soal)
B=12 (Acaklah kunci jawaban B yang jumlahnya 12 nomor soal)
C=10 (Acaklah kunci jawaban C yang jumlahnya 10 nomor soal)
D=14 (Acaklah kunci jawaban D yang jumlahnya 14 nomor soal)
E= 9 (Acaklah kunci jawaban E yang jumlahnya 9 nomor soal)
____________
Jumlah= 60
Lembar Jawaban
1. A B C D E 11. A B C D E 21. A B C D E 31. A B C D E 41. A B C D E 51. A B C D E
2. A B C D E 12. A B C D E 22. A B C D E 32. A B C D E 42. A B C D E 52. A B C D E
3. A B C D E 13. A B C D E 23. A B C D E 33. A B C D E 43. A B C D E 53. A B C D E
4. A B C D E 14. A B C D E 24. A B C D E 34. A B C D E 44. A B C D E 54. A B C D E
5. A B C D E 15. A B C D E 25. A B C D E 35. A B C D E 45. A B C D E 55. A B C D E
6. A B C D E 16. A B C D E 26. A B C D E 36. A B C D E 46. A B C D E 56. A B C D E
7. A B C D E 17. A B C D E 27. A B C D E 37. A B C D E 47. A B C D E 57. A B C D E
8. A B C D E 18. A B C D E 28. A B C D E 38. A B C D E 48. A B C D E 58. A B C D E
9. A B C D E 19. A B C D E 29. A B C D E 39. A B C D E 49. A B C D E 59. A B C D E
10.A B C D E 20. A B C D E 30. A B C D E 40. A B C D E 50. A B C D E 60. A B C D E
2. Memperhatikan tanda elipsis, baik di depan, tengah, dan akhir pokok soal.
Tanda elipsis (...) berfungsi sebagai pengganti pernyataan yang sengaja
dihilangkan.
Adapun tanda titik dua (:) berfungsi untuk merinci.
Tanda Elipsis
Bahasa Tulis
S P Tanda baca
X ________________________.
X ________________________?
X ________________________!
Tanda Elipsis
_______________________ .
X ________ ____________ .
X _______________________ .
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 35
Perkecualian
X____________________________________...
a. X____________________________ ?
a. X____________________________ !
a. X____________________________ .
a. X____________________________ ?
a. X____________________________ .
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 36
Jenis sekolah: SMA/MA Alokasi waktu: 1 menit
Mata pelajaran: TIK (Teknologi Informasi & omunikasi) Bahan Kelas/Smt.: X/1
Kurikulum: KTSP Penyusun: Budi Djoko Chrismanto
Benuk Tes: Tertulis/PG Tahun ajaran: 2007/2008
Standar Kompetensi Buku Sumber:
. Memahami fungsi dan proses kerja
Rumusan Butir Soal
berbagai peralatan teknologi informasi
No. Soal
dan komunikasi.
1 Peralatan berikut yang termasuk peralatan input
Kompetensi Dasar
(input device) adalah ....
Mendeskripsikan fungsi, proses kerja Kunci
komputer, dan telekomunikasi, serta D
berbagai peralatan teknologi informasi
dan komunikasi.
Materi
-Input, proses, output yang berkaitan
dengan informasi.
-Teknologi informasi dan komunikasi.
Indikator Soal
Peserta didik dapat menentukan gambar
yang termasuk peralatan input.
Keterangan Soal
No. Digunakan untuk Tanggal Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada pilihan Keterangan
Peserta Kesukaran Pembeda A B C D E OMIT
didik
Keterangan: Omit= peserta didik yang memilih jawaban lebih dari satu pilihan.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 37
d. kalah bersaing dalam perdagangan
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal hanya
mempunyai satu kunci jawaban. Maksudnya kunci jawaban benar tidak lebih dari satu
atau kurang dari satu.
Contoh soal kurang baik.
(1) Bunyi /e/ pada kata enak sama dengan bunyi /e/ pada kata ....
a. beras b. bebas * c. bela * d. bekas (Bahasa Indonesia SD)
Penjelasan: pilihan c diganti dengan kata "belas".
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 38
Diperbaiki:
Diperbaiki:
Komoditi ekspor Indonesia ke negara Cina adalah ....
a. sayur mayur dan buah-buahan
b. wool, susu, dan daging
c. motor dan pesawat terbang
d. pupuk dan karet *
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 39
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 sebagai dasar untuk membentuk perusahaan tertentu.
Bentuk perusahaan yang sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 adalah ....
a. Perseroan Terbatas
b. Firma
c. BUMN
d. Koperasi*
e. Perusahaan Umum (PKn SMA/MA)
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
Contoh soal kurang baik.
Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga tinggi negara RI. Penulisan
singkatan dewan perwakilan rakyat yang benar tendapat dalam kalimat ...
a. Para anggota D.P.R. sedang rapat.
b. Para anggota DPR. Sedang rapat.
c. Para anggota DPR sedang rapat.*
d. Para anggota D.P.R sedang rapat.
(Bhs. Indonesia SD)
Penjelasan: Pokok soal diperbaiki Penulisan singkatan Dewan Perwakilan Rakyat
yang benar terdapat dalam kalimat ....
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 40
8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Contoh soal kurang baik.
Kata berikut yang termasuk kata ulang berubah bunyi adalah....
a. bolak-balik*
b. tali-temali
c. laki-bini
d. getar-gemetar
e. jari-jemari (BIN SMA/MA)
Penjelasan: pilihan c adalah kata majemuk bukan kata ulang. C diperbaiki C turun-
temurun.
10. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan "Semua pilihan jawaban di atas
salah/benar".
Contoh soal kurang baik.
Di antara bentuk-bentuk budaya daerah di bawah ini yang termasuk folklore lisan
adalah ....
a. Rumah gadang Minangkabau
b. Perayaan Sekaten bulan Maulud
c. Adat mapalus dari Sulawesi
d. Lari lenso dari Maluku
e. Semua pilihan Jawaban di atas salah*
(SEJARAH BUDAYA SMA/MA)
Penjelasan: pilihan d diperbaiki menjadi, Legenda gunung Tangkuban Perahu.
11. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.
Contoh soal kurang baik.
"The gardeners has been working since 8 o'clock. Now it's 11.30. How long has he
been working so far?
a. 3 hours*
b. 2 hours
c. 4 hours
d. 1 hours (BING SMP/MTs)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 41
Penjelasan: pilihan jawaban diurutkan dari angka yang paling kecil ke yang paling
besar atau sebaliknya.
12. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
dan
berfungsi.
Contoh soal kurang baik.
Unsur-unsur budaya seperti pada gambar di bawah berasal dari daerah ....
a. Nusa Tenggara Barat
b. Sulawesi Selatan
c. Kalimantan Tengah*
d. Jawa Timur
(GEOGRAFI
SMP/MTs)
13. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak
pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. Artinya, bahwa dalam
merumuskan pokok soal jangan menggunakan kata atau ungkapan seperti sebaiknya,
umumnya,kadang-kadang, atau kata yang tidak pasti karena makna kata-kata itu
tergantung pada keadaan dan situasi peserta didik yang bersangkutan.
14. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada
soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal
pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya.
Contoh soal kurang baik:
(10) Pelopor angkatan 45 dalam bidang puisi adalah....
a. Idrus b. W.S. Rendra c. Chairil Anwar* d.Ayip Rosidi e. H.B.Yassin
(BAHASA INDONESIA SMA/MA)
(35) Karya dari pengarang pada jawaban soal nomor 10 adalah....
a. Tirani
b. Balada Tercinta
c. Surat dari Ibu
d. Senja di Pelabuhan Kecil*
e. Tanah Air
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 42
Perbaikannya: soal nomor 35 disusun secara independen, tidak bergantung pada
jawaban soal nomor 10.
15. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi:
a) pemakaian kalimat: (1) unsur subjek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat;
b) pemakaian kata: (1) pilihan kata., (2) penulisan kata;
c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca.
a) Penggunaan kalimat
(1) Penggunaan kalimat harus ada unsur subjek.
Contoh soal kurang baik:
Di dalam gambar kapas dan padi pada lambang Koperasi Indonesia berarti....
a. kemakmuran*
b. gotong royong
c. keserasian
d. kejayaan (PS SD)
Penjelasan: subjek tidak jelas karena diantar oleh kata "Di dalam". Oleh karena
itu, kata Di dalam dihilangkan.
(2) Penggunaan kalimat harus ada unsur predikat (bagian yang berfungsi
menerangkan subjek).
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 43
Penjelasan: pernyataannya hanya/berbentuk anak kalimat. Oleh karena Itu
pokok soal diperbaiki menjadi Tanah gambut kurang baik untuk pertanian
karena berasal dari....
b) Pemakaian kata
(1) Dalam memilih kata harus diperhatikan ketepatannya dengan pokok masalah
yang ditanyakan.
Contoh soal kurang baik:
Batik termasuk karya tulis yang bersifat....
a. naturalis
b. simbolis*
c. realistis
d. idealis
e. ekspresionis (SEJARAH BUDAYA SMA/MA)
Penjelasan: kata "karya tulis" kurang tepat untuk batik. Kata itu diperbaiki
menjadi "seni tulis" karena mengandung unsur keindahan bukan ragam tulis
ilmiah.
(2) Penulisan kata perlu disesuaikan dengan kebenaran penulisan yang baku.
Contoh soal kurang baik:
Menjalin hubungan kerjasama antar bangsa bertujuan untuk....
a. memperkuat pertahanan negara
b. menciptakan perdamaian dunia*
c. meningkatkan pendapatan negara
d. menambah devisa bagi negara
(PKn SMP/MTs)
Penjelasan: penulisan kata baku untuk: kerjasama dan antar bangsa adalah
kerja sama dan antar bangsa.
Penulisan Kata1
Salah Benar
anggauta anggota
jaman zaman
nopember november
di malam hari pada malam hari
perhari per hari
maha bijaksana mahabijaksana
mahapemurah maha pemurah
menyetuskan mencetuskan
banyak hal-hal banyak hal
digaris bawahi digarisbawahi
1
Penulisan kata ini di ambil dari buku Kaidah Bahasa Indonesia dalam Penulisan
Soal. Pembaca yang berminat dapat memesan kepada Bapak Bakri Yunus telepon
(021) 4759734.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 44
c) Pemakaian Ejaan
(1) Penulisan huruf (kapital dan kecil) dalam soal perlu diperhatikan.
Contoh soal kurang baik:
Berikut ini yang termasuk ilmuwan Inggris dan temuannya ialah ....
a. ricard arkwright menemukan mesin pelebur besi
b. John hargreaves menemukan mesin pintal*
c. james watt menemukan mesin tenun
d. henry cart menemukan kapal uap
(SEJARAH SMP/MTs)
Penjelasan: semua nama orang ditulis dengan huruf kapital pada awal katanya.
(1) Aturan lalulintas itu harus ditaati bukan dijadikan momok, kata ibu guru.
Kata momok dalam kalimat itu berarti ....
a. pemberat
b. setan
c. beban*
d. lawan (Bahasa Indonesia SMP/MTs)
Penjelasan: kata momok memiliki makna yang berbeda di suku Sunda dan
Jawa. Oleh karena itu, kata momok diganti dengan kata lainnya. Mendika di
Sulawesi Selatan adalah semangka.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 45
18. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.
Contoh soal kurang baik:
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 46
(2) Pertanyaan:
Di manakah ayah bersenam pagi setiap hari?
(3) Tempat jawaban:
_____________________________________
(4) Kunci jawaban: di halaman
(5) Pedoman penskoran:
(a) Bila peserta didik menjawab betul diberi skor 1.
(b) Bila peserta didik menjawab salah diberi skor 0.
(c) Bila peserta didik menuliskan "Ayahku tiap hari bersenam pagi di halaman."
diberi skor 1.
(d) Bila peserta didik menuliskan "di halaman" diberi skor 1.
Dasar pertanyaan seperti pada contoh di atas tidak selalu diperlukan. Hal ini
tergantung pada perilaku yang hendak diukur dalam soal itu. Apabila soalnya tidak
berhubungan dengan bacaan dan hanya menuntut kemampuan ingatan, maka dasar
pertanyaan (stimulus) pada soal bentuk ini tidak diperlukan.
Adapun kelebihan dan kelemahan bentuk jawaban singkat di antaranya adalah seperti
berikut ini.
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. Mudah memberi skor dan kuncinya 1. Tidak memiliki pengecoh.
pasti. 2. Tidak dapat mengukur keterampilan
2. Jawaban terarah atau seragam. peserta didik dalam memecahkan
3. Baik untuk ulangan harian dan mudah masalah.
pembuatannya. 3. Tidak dapat mengukur penalaran
4. Dapat menguji materi secara luas. tinggi.
5. Hemat kertas karena soal sedikit. 4. Kurang kompleks dan tidak
6. Tidak memberi kesempatan peserta menantang peserta didik.
didik berspekulasi dalam menjawab. 5. Peserta didik menjawab dengan baku.
7. Kunci jawaban mudah dibuat.
8. Mudah menyesuaikan dengan
indikator.
9. Dapat dipergunakan untuk tes lisan.
10. Tidak memerlukan pengecoh.
11. Menghindari jawaban asal-asalan.
12. Dapat di koreksi oleh orang lain
selain pembuat soal.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 47
Mata pelajaran: Seni Budaya Alokasi waktu: 3 menit
Kurikulum : KTSP Penyusun: Drs. Miftakodin
No. Standar Kompetensi Kelas/ Materi Indikator Soal Bentuk No.
Urut Kompetensi Dasar Semes Tes Soal
ter (Tertulis/
Praktik)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mengekspre Merancang X/1 Meran Peserta didik dapat Jawaban 1-3
sikan diri karya seni cang (1) menghitung singkat.
melalui rupa terapan karya seni jumlah skrin, (2)
karya seni dengan cetak (sab menghitung panjang
rupa.. memanfaatk lon). raket pada skrin
an teknik ukuran tertentu, dan
dan corak (3) menentukan jenis
daerah warna dalam proses
setempat. mewarnai pada
sablon.
Kartu Soal
Jenis sekolah: SMA/MA Alokasi waktu: 3 menit
Mata pelajaran: Seni Budaya Bahan Kelas/Smt.: X/1
Kurikulum: KTSP Penyusun: Drs. Miftakodin
Benuk Tes: Tertulis/ Jawaban Singkat Tahun ajaran: 2007/2008
Standar Kompetensi Buku Sumber:
Mengekspresikan diri melalui karya seni Rumusan Butir Soal
rupa. No. Soal
Kompetensi Dasar 1-3 1. Berapa warna jumlah skrin untuk 3 warna?
Merancang karya seni rupa terapan 2. Berapa cm panjang raket untuk skrin
dengan memanfaatkan teknik dan corak ukuran 40 x 60 cm?
Kunci: 3. Jenis warna apa yang dipergunakan untuk
daerah setempat. 1. Tiga skrin. mencetak pada kertas?
Materi 2. Antara 35-38
Merancang karya seni cetak (sablon). cm.
Indikator Soal 3. PVC
Peserta didik dapat (1) menghitung
jumlah skrin, (2) menghitung panjang
raket pada skrin ukuran tertentu, dan (3)
menentukan jenis warna dalam proses
mewarnai pada sablon.
Keterangan Soal
No. Digunakan untuk Tanggal Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada Keterangan
Peserta Kesukaran Pembeda A B C
didik
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 48
1. Seperti apa kaidah penulisan soal bentuk
jawaban singkat?
Kaidah penulisan soal bentuk jawaban singkat adalah seperti berikut ini.
a. Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Materi yang diukur sesuai dengan tuntutan jawaban singkat.
b. Konstruksi
3) Pernyataan disusun dengan bentuk pertanyaan langsung agar peserta didik lebih
mudah
merumuskan jawaban singkat.
Contoh soal kurang baik:
Presiden RI yang keempat adalah _________________________
Contoh soal lebih baik:
Siapakah nama presiden RI yang keempat? ______________________
4) Pernyataan disusun dengan bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban
singkat/pendek yang berupa sebuah kata, angka, simbol, atau kelompok kata.
5) Tempat jawaban hendaknya berupa garis lurus (bukan titik-titik). Tanda titik-titik
dapat mengaburkan pengertian pemeriksanya. Misal karena ada tanda titik dapat
mengaburkan pandangan pemeriksa, sehingga dikira huruf i atau lainnya.
6) Hindarilah pernyataan yang menggunakan kata-kata yang langsung mengutip
dari uraian materi buku pelajaran.
7) Pertanyaan hanya ada satu jawaban yang benar. Hal ini perlu diperhatikan karena
seringkali peserta didik memberikan interpretasi pertanyaan yang sama sekali
tidak diduga dan dimaksudkan oleh penulis soal. Cara mengatasinya semua
kemungkinan jawaban harus didaftar dicantumkan dalam kunci pemeriksaan.
Contoh soal kurang baik:
Di manakah Ibu Kartini dilahirkan? (negaranya, provinsinya, atau kotanya?)
Contoh soal yang lebih baik:
Di kota manakah Ibu Kartini dilahirkan?
8) Tempat jawaban yang dikosongkan harus sama panjangnya dan ditempatkan
setelah plertanyaan.
9) Jika jawaban yang dikehendaki adalah menuntut satuan urutan, maka
ungkapkanlah secara rinci di dalam pertanyaan.
c. Bahasa/budaya
10) Gunakanlah pertanyaan yang menuntut jawaban singkat, misalnya
menggunakan kata tanya siapa, kapan, berapa, di mana.
11) Bahasa soal harus komunikatif dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan
peserta didik.
12) Gunakan bahasa Indonesia baku.
13) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 49
E. Bagaimana cara menulis soal bentuk isian?
Dalam menulis soal bentuk isian, penulis soal harus mengetahui konsep dasar
bentuk isian. Bentuk ini merupakan salah satu bentuk soal yang jawabannya menuntut
peserta didik untuk melengkapi atau mengisi kata-kata atau kelompok kata yang
dihilangkan. Soalnya disusun seperti kalimat lengkap, kemudian dihilangkan pada
bagian tertentu yang harus diisi oleh peserta didik.
Adapun kelebihan dan kelemahan bentuk isian di antaranya adalah seperti berikut
ini.
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. Jawaban hanya satu yang benar. 1. Pertanyaannya kadang kurang jelas.
2. Memudahkan dalam penskoran. 2. Panjang jawaban kadang tidak sama
3. Pembuatan soalnya relatif mudah. panjang.
4. Pengoreksiannya mudah. 3. Kurang disukai peserta didik.
5. Menyiapkan perangkat soalnya cepat 4. Cenderung bersifat hafalan.
karena sederhana. 5. Sulit mengukur pemahaman peserta
6. Kunci jawabannya pasti. didik terhadap suatu masalah secara
7. Jawaban yang diharapkan sudah jelas. utuh.
8. Menghindari jawaban yang asal- 6. Kurang menggali heterogenitas
asalan. kemampuan.
9. Bentuk soalnya sederhana. 7. Peserta didik menjawab berdasarkan
informasi yang sudah baku/ standar,
bukan pengembangan pemikiran.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 50
Mata pelajaran: Seni Musik Alokasi waktu: 3 menit
Kurikulum : KTSP Penyusun: Septina Wijayanti
No. Standar Kompetensi Kelas/ Materi Indikator Soal Bentuk No.
Urut Kompetensi Dasar Semes Tes Soal
ter (Tertulis/
Praktik)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mengapresiasi Menunjukkan X/1 Keunikan/ Peserta didik Isian. 1-3
nilai-nilai
karya seni musikal dari hasil karakteristik dapat mengisi
musik. pengalaman musik (menyebutkan)
musikal yang tradisional (1) asal kata
didapatkan
melalui setempat. gemelan, (2) arti
pertunjukan kata gamelan,
musik tradisional (3) bahan
setempat.
membuat
gamelan.
Kartu Soal
Jenis sekolah: SMA/MA Alokasi waktu: 3 menit
Mata pelajaran: Seni Musik Bahan Kelas/Smt.: X/1
Kurikulum: KTSP Penyusun: Septina Wijayanti
Benuk Tes: Tertulis/ Isian Tahun ajaran: 2007/2008
Standar Kompetensi Buku Sumber:
Mengapresiasi karya seni musik. Rumusan Butir Soal
No. Soal
Kompetensi Dasar 1-3 Gamelan berasal dari Jawa Tengah. Asal
Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil mula kata gamelan adalah (1)___________.
pengalaman musikal yang didapatkan melalui Kata tersebut memiliki arti (2) __________.
pertunjukan musik tradisional setempat. Kunci: Gamelan sudah ada sejak zaman Kerajaan
Materi (1) gamel Mataran, gamelan dibuat dari (3) ________.
Keunikan/ karakteristik musik tradisional (2) melakukan
(3) logam
setempat.
Indikator Soal
Peserta didik dapat mengisi (menyebutkan)
(1) asal kata gemelan, (2) arti kata gamelan,
(3) bahan membuat gamelan.
Keterangan Soal
No. Digunakan untuk Tanggal Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada Keterangan
Peserta Kesukaran Pembeda A B C
didik
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 51
Kaidah penulisan soal bentuk isian adalah seperti berikut ini.
a. Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
Indikator soal: Disajikan sebuah bilangan kuadrat, peserta didik dapat
menentukan hasil
akar kuadrat dengan tepat.
Contoh soal kurang baik: 102 = _----------------------------------------
Contoh soal yang lebih baik: 102 = _----------------------------------------
b. Konstruksi
3) Pernyataan disusun sedemikian rupa, sehingga jelas jawaban yang diharapkan.
Contoh soal kurang baik:
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah _________
Contoh soal yang lebih baik:
Sumber daya alam dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu ________dan ________
4) Hindarkan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Contoh soal yang kurang baik:
Air bekas cucian beras disebut limbar karena air tersebut ___________________
Contoh soal yang lebih baik:
Air bekas cucian beras termasuk air _____________________
5) Susunlah pertanyaan yang dapat mempermudah penskorannya.
6) Hindarkan pernyataan-pernyataan yang kurang tegas.
7) Susunlah soal dengan pernyataan berita.
8) Usahakan hanya ada satu jawaban yang benar.
9) Hindarkan pernyataan yang terlalu banyak dihilangkan. Sebuah soal yang terlalu
banyak yang dihilangkan sukar diketahui apakah sebenarnya hal yang diukur.
10) Pernyataan yang dihilangkan adalah benar-benar bentuk kata atau frasa yang
merupakan kunci jawaban dan bukan hal-hal yang memang tidak penting.
11) Hindarkan pernyataan yang diambil langsung persis sama dengan di dalam buku
pelajaan.
12) Tempat jawaban yang disediakan untuk setiap soal harus sama panjangnya. Jika
tempat jawaban tidak sama panjangnya, peserta didik cenderung untuk mengira-
ira jawabannya sesuai dengan panjang tempat kosong itu.
13) Dalam menyusun soal yang memerlukan jawaban rincian perlu disusun secara
berurutan (alfabetis jawabannya). Hal ini untuk memudahkan pemeriksaannya.
14) Daftarlah semua kemungkinan jawaban yang benar. Hal ini dimaksudkan untuk
mempersiapkan jawaban benar yang tidak terduga dari peserta didik.
15) Berilah nomor pada tiap-tiap tempat jawaban. Hal ini untuk memudahkan
penilaiannya.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 52
c. Bahasa/budaya
16) Bahasa soal harus komunikatif dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan
peserta didik.
17) Gunakan bahasa Indonesia baku.
18) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 53
1. Memahami Menanggapi X/1 Siaran Disajikan paragraf Menjodohkan 1-5
siaran atau cerita siaran atau TV turunan dari berita TV,
yang informasi dari peserta didik dapat
disampaikan media menentukan (1) tema
secara langsung elektronik berita, (2) judul berita,
/ tidak langsung. (berita dan (3) isi berita, (4) pesan
non-berita). berita, (5) kalimat pokok
berita.
Kartu Soal
Jenis sekolah: SMA/MA Alokasi waktu: 3 menit
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia Bahan Kelas/Smt.: X/1
Kurikulum: KTSP Penyusun: Sutjipto
Benuk Tes: Tertulis/ Menjodohkan Tahun ajaran: 2007/2008
Standar Kompetensi Buku Sumber:
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
Rumusan Butir Soal
secara langsung / tidak langsung.
No. Soal
Kompetensi Dasar
1-5 Para pengungsi korban tsunami di Pangandaran
Menanggapi siaran atau informasi dari media
berebut barang bantuan. Mereka membutuhkan
elektronik (berita dan non-berita).
pakaian dan obat karena saat menyelamatkan diri
Materi hanya membawa pakaian yang melekat di badan.
Siaran TV Kunci: Sejumlah barang bantuan tiba di kawasan
Indikator Soal 1-f perbukitan Purbahayu dan Cikulu, Ciamis Jawa
Disajikan paragraf turunan dari berita TV, peserta 2.-c Barat, Rabu (19/7). Namur jumlah bantuan yang
didik dapat menentukan (1) tema berita, (2) judul 3-d tiba lebih sedikit dari jumlah sorban tsunami.
berita, (3) isi berita, (4) pesan berita, (5) kalimat 4-e Tak heran akhirnya warga pun akhirnya berebut
pokok berita. 5-a mendapatkan bantuan. (CTV, 20 Juli 2006).
Pasangkan pernyataan di cbela kiri dengan
pernyataan di sbela kanan!
1. Berebut bantuan.
2. Bantuan pada korban a. Judul
tsunami. b. Latar
3. Masalah muncul karena c. Isi berita
jeleknya pengelolaan. d. Pesan berita
4. Para pengungsi sorban e. Kalimat pokok
tsunami di Pangandaran f. Tema berita
berebut bantuan.
5. Korban tsunami berebut
bantuan.
Keterangan Soal
No. Digunakan Tangga Jumla Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada Keterangan
untuk l h Kesukara Pembeda A B C
Pesert n
a didik
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 54
1. Seperti apa kaidah penulisan soal bentuk
menjodohkan?
Adapun kaidah penulisan soal bentuk menjodohkan adalah seperti berikut.
a. Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Materi yang diukur sesuai dengan tuntutan bentuk menjodohkan.
3) Gunakanlah materi-materi yang homogen untuk setiap kelompok, baik kelompok
soal (pokok soal) maupun pilihan jawabannya.
b. Konstruksi
3) Pertanyaan dan pilihan jawaban harus disusun dengan homogen, paralel/sejajar.
4) Soal disusun sebelah kiri dengan bernomor, pilihan jawaban disusun di sebelah
kanan dengan diberi nomor urut dengan huruf.
5) Pertanyaan dan pilihan jawaban hendaknya disusun secara sistematis. Jika daftar
terdiri dari tanggal disusun secara kronologis, sedangkan pernyataan dalam
pilihan jawaban dapat disusun menurut abjad.
6) Pertanyaan dan pilihan ditulis dalam halaman yang sama. Bila tidak demikian
dapat membingungkan peserta didik dan dapat menyita waktu lama yang
dipergunakan untuk membolak-balik halaman saja.
7) Panjang soal ini dibatasi jumlahnya tidak lebih dari 10-15 butir soal. Daftar-
daftar yang panjang cenderung akan menjadi terlalu heterogen dan dengan
demikian memungkinkan adanya petunjuk-petunjuk bagi peserta didik yang
pandai, lagi pula soal bentuk ini bila soalnya terlalu panjang/banyak akan
membuang waktu yang terlalu banyak.
8) Jumlah pilihan jawaban disusun lebih banyak daripada soalnya. Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik dapat memikirkan jawabannya dengan tepat.
9) Pokok soal dan pilihan jawaban disusun dengan pertanyaan yang pendek.
10) Petunjuk mengerjakan soal harus jelas.
c. Bahasa/budaya
12) Bahasa soal harus komunikatif dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan
peserta didik.
13) Gunakan bahasa Indonesia baku.
14) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 55
objektif yang setiap soalnya terdapat dua macam kemungkinan jawaban yang
berlawanan yaitu benar dan salah. Pernyataannya atau soalnya harus dinyatakan
dengan benar atau salah.
Bentuk soal benar-salah biasanya dipergunakan untuk menanyakan fakta, ide, dan
konsepsi yang tidak kompleks.
Adapun kelebihan dan kelemahan bentuk Benar-Salah di antaranya adalah seperti
berikut ini.
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. Mudah membuatnya karena jawaban 1. Ada kendala dalam menentukan daya
yang benar sudah diatur. pembeda soal.
2. Peserta didik yang di atas rata-rata 2. Soal terlalu panjang sehingga waktu
intelegensinya akan dengan mudah yang dipergunakan lama.
menjawabnya karena soal dan jawaban 3. Peserta didik yang kemampuannya
sudah tersedia. kurang dalam menjawab akan
3. Mudah membuat kunci jawabannya. dikira-kira saja.
4. Penskorannya mudah. 4. Mudah ditebak karena dua pilihan.
5. Koreksinya lebih mudah. 5. Kemungkinan asal jawab besar.
6. Membuat soal cepat karena tidak perlu 6. Cenderung menitikberatkan
pengecoh seperti soal PG. kemampuan menghafal.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 56
disampaikan media menentukan (1) isi berita,
secara langsung / elektronik (2) kalimat pokok berita,
tidak langsung. (berita dan (3) tema berita.
non-berita).
Kartu Soal
Jenis sekolah: SMA/MA Alokasi waktu: 3 menit
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia Bahan Kelas/Smt.: X/1
Kurikulum: KTSP Penyusun: Sutjipto
Benuk Tes: Tertulis/ Menjodohkan Tahun ajaran: 2007/2008
Standar Kompetensi Buku Sumber:
Memahami siaran atau cerita yang
Rumusan Butir Soal
disampaikan secara langsung / tidak
No. Soal
langsung.
1-5 Soal berikut sesuai dengan isi berita.
Kompetensi Dasar
Upaya pencarian korban tewas akibat terjangan tsunami di
Menanggapi siaran atau informasi dari
Cilacap, Jawa Tengah dan Pangandaran, Jawa Barat terus
media elektronik (berita dan non-
dilanjutkan, Rabu (19/7). Tim gabungan dari kepolisian dan
berita). Kunci: search and rescue (SAR) menyisir Pantai Adipala di wilayah
Materi 1-S Widoro Payung. Penyisiran juga berlangsung di sepanjang alur
Siaran TV 2.-B sungai. Namun tim SAR belu berhasil menemukan dua warga
Indikator Soal 3-S yang dikabarkan hilang. Hingga siang tadi jumlah korban tewas
Disajikan paragraf turunan dari berita di empat kecamatan di Cilacap tercatat 107 orang, (SCTV, 20
TV, peserta didik dapat menentukan Juli 2006).
(1) isi berita, (2) kalimat pokok berita,
(3) tema berita. Lingkarilah B jika pernyataan benar dan S jika pernyataan
salah!
1. B-S Pencarian korban berakhir di Cilacap dengan jumlah
107 orang.
2. B-S Kalimat pokok berita adalah, Upaya pencarian korban
tewas akibat terjangan tsunami di Cilacap, Jawa
Tengah dan Pangandaran, Jawa Barat terus
dilanjutkan.
3. B-S Tim SAR terus mencari korban adalah tema utama
berita.
Keterangan Soal
No. Digunakan Tangga Jumla Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada Keterangan
untuk l h Kesukara Pembeda A B C
Pesert n
a didik
a. Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Materi yang diukur sesuai dengan tuntutan bentuk benar-salah.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 57
b. Konstruksi
3) Buatkanlah petunjuk cara mengerjakan soal benar-salah yang sejelas-jelasnya.
4) Hindarkan pernyataan yang mengandung ungkapan yang tidak pasti, seperti:
barangkali, kadang-kadang, pada umumnya, kebanyakan.
Contoh soal kurang baik:
B - S Gunung-gunung selalu dibentuk oleh proses sedimen.
B - S Kabut hampir bertambah banyak selama berawan pada malam hari.
5) Hindarkan pernyataan yang mengandung negatif ganda.
6) Hindarkan pernyataan yang panjang dan kompleks
7) Hindarkan pernyataan yang masih dapat dipersoalkan. Soal harus mutlak benar
atau mutlak salah.
Contoh soal kurang baik:
B - S Hidup di kota lebih senang daripada hidup di desa.
8) Jumlah soal yang benar hendaknya disamakan dengan jumlah soal yang salah.
Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jawaban peserta didik. Mengingat
bahwa peserta didik yang tidak mengetahui masalah yang ditanyakan cenderung
memilih jawaban benar dan peserta didik yang meragukan masalah yang
ditanyakan cenderung memilih jawaban salah.
9) Penempatan soal yang benar dan yang salah harus diatur secara acak.
10) Setiap satu soal hanya mengandung satu gagasan.
Contoh soal kurang baik:
B - S Kiyai Maja ialah salah seorang panglima dalam Perang Diponegoro yang
kemudian menyerah kepada Belanda.
Contoh soal yang lebih baik:
B - S Kiyai Maja ialah seorang panglima dalam Perang Diponegoro.
B - S Kiyai Maja menyerah kepada Belanda pada Perang Diponegoro.
11) Setiap soal hendaknya berdiri sendiri, tidak bergantung pada soal lainnya.
12) Hindarkan dengan pernyataan yang langsung mengutip kalimat dari buku. Setiap
pernyataan hendaknya diolah dan disesuaikan dengan keperluan. Apabila tidak,
hal ini akan terlalu menekankan nilai pada aspek menghafal. Artinya
penekanannya atau perhatiannya terlalu ditekankan pada pengetahuan yang
didapatkan dari hasil menghafal.
13) Hindarkan hal-hal yang kurang perlu atau bersifat teka-teki atau tebak-tebakan.
Contoh soal kurang baik:
B - S Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolv Supratman.
B - S Di Jawa Tengah terdapat 93 pabrik gula.
14) Hindarkan pernyataan yang berarti ganda atau lebih.
Contoh soal kurang baik:
B - S Seseorang yang berumur 50 tahun adalah orang yang tua.
15) Apabila soal menanyakan pendapat, maka perlu disertakan sumber yang
mengemukakan pendapat.
c. Bahasa/budaya
16) Tuliskanlah dengan kalimat atau pernyataan berita.
17) Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan peserta
didik.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 58
18) Gunakan bahasa Indonesia baku.
19) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 59
dengan pernyataan yang betul-betul menilai perbuatan/praktik, bukan menilai yang
lainnya. Adapun kaidah penulisannya adalah seperti berikut.
a. Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator (menuntut tes perbuatan: kinerja, hasil
karya, atau penugasan).
2. Pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus sesuai.
Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran.
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat
kelas.
b. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban
perbuatan/praktik.
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
7. Disusun pedoman penskorannya.
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan
terbaca.
c. Bahasa/Budaya
9. Rumusan kalimat soal komunikatif.
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian.
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung
perasaan peserta didik.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 60
Perhatikan contoh penulisan soalnya berikut ini.
1. Contoh Soal SD/MI
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 61
Kartu Soal Tes Praktik
Jenis sekolah : SD/MI Alokasi waktu : 5 menit
Mata pelajaran: Matematika Bahan Kelas/Smt.: III/1
Kurikulum : KTSP Penyusun : 1. Drs. Safari, M. A.
Benuk Tes : Praktik/Kinerja Tahun ajaran : 2004/2005
Contoh soal:
Amatilah balok persegi panjang yang berada di atas meja!
3 cm A 6 cm B C 2 cm D 4 cm E 2 cm F 6 cm
4 cm 7 cm 5 cm 5 cm
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 62
1 cm 4 cm
Pilihlah bangun yang memiliki keliling 14 cm! Kemudian berilah alasan dan jelaskanlah
di depan kelompokmu atau di depan kelas! (Skor 5)
Pedoman Penskoran
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Bangun yang dipilih benar berkeliling 14 cm. 0-1
2. Alasannya: (lengkap, benar=2, kurang lengkap,
benar=1) 0-2
3. Penjelasannya: (komunikatif=2, kurang=1) 0-2
Skor maksimum= 5
Keterangan:
1. Bangun yang dipilih benar berkeliling 14 cm, (benar=1, salah=0).
2. Alasannya: (lengkap, benar=2, kurang lengkap, benar=1)
3. Penjelasannya: (komunikatif=2, kurang=1)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 63
kan urutan yang suara, lafal,
pikiran baik, suara, intonasi,
dan lafal, gestur, dan mimik
perasaan intonasi, yang tepat
melalui gestur, dan
kegiatan mimik yang
bercerita tepat
Pedoman Penskoran
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Urutan cerita (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 64
2. Suara (jelas=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Lafal (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
4. Intonasi (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
5. Pilihan kata (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
6. gestur (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
7. Mimik (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
8. Ekspresi (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
9. Penjiwaan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
Skor maksimum= 27
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 65
yang logis dalam diskusi sekolahmu!
Materi
Diskusi kelas
1. Lomba baca puisi/ mengarang
Indikator Soal
2. Studi tour ke Borobudur/ Perpustakaan
Diberikan topik diskusi Nasional
tentang rencana kegiatan 3. .... (membuat sendiri)
di sekolah, peserta didik Pilihlah satu topik diskusi ini, kemudian
dapat mendiskusikannya diskusikan secara komunikatif dan santun
secara komunikatif, dan dalam kelompokmu! Dalam berdiskusi
santun dalam kelompok. perhatikan: lafal, tata bahasa, kosakata,
kefasihan, dan pemahamannya, serta kelogisan!
(Skor 28)
Keterangan Soal
Digunakan Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada aspek
No. untuk Tanggal Peserta Kesukaran Pembeda A B. Penyampaiannya Keterangan
didik 1 2 3 4 5
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor
1. LAFAL 1-5
-5 Tekanan ucapannya baku.
-4 Ucapannya selalu dapat dipahami.
-3 Melafalkan dengan sulit (karena kesulitannya memaksa orang harus mendengarkan
dengan teliti ucapannya) dan sekali-kali timbul salah pengertian.
-2 Ucapannya susah sekali dipahami, sehingga sering diminta untuk mengulangi apa
yang dikatakannya.
-1 Kesukaran ucapan besar sekali, sehingga bicaranya benar-benar tidak dapat
dipahami.
2. TATA BAHASA 1-5
-5 Tidak membuat kesalahan tata bahasa atau susunan kata.
-4 Sedikit sekali membuat kesalahan tata bahasa/ susunan kata, tetapi tidak mengaburkan
arti.
-3 Sering membuat kesalahan tata bahasa dan susunan kata, sehingga sewaktu-waktu
mengaburkan arti.
-2 Kesalahan tata bahasa dan susunan kata menyebabkan pembicaraannya sukar
dipahami, sehingga ia harus sering mengubah bentuk ungkapan/kalimat dan/atau
membatasi diri pada pola dasar saja.
-1 Banyak sekali kesalahan tata bahasa dan susunan katanya, sehingga pembicaraannya
benar-benar tidak dapat dipahami.
3. KOSAKATA 1-5
-5 Penggunaan kata dan ungkapannya baik sekali.
-4 Kadang-kadang menggunakan kata yang tidak tepat dan/atau mengelompokkan
kembali kata-kata itu karena penggunaannya tidak tepat.
-3 Sering menggunakan kata yang salah/tidak tepat, sehingga percakapannya terbatas.
-2 Salah menggunakan kata dan sangat terbatas kata yang digunakan, menyebabkan
pembicaraannya sukar sekali untuk dipahami.
-1 Kata-kata yang digunakan sangat terbatas, sehingga percakapannya hampir tidak
mungkin dilakukan.
4. KEFASIHAN (kemudahan dan ketepatan bicara) 1-5
-5 Pembicaraannya lancar sekali.
-4 Kecepatan berbicara sedikit dipengaruhi oleh kesulitan bahasa.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 66
-3 Kecepatan dan kelancaran berbicara banyak dipengaruhi oleh kesulitan-kesulitan
bahasa.
-2 Sering agak ragu-ragu dalam berbicara, sehingga sering terpaksa berdiam diri karena
penguasaan bahasanya terbatas.
-1 Pembicaraan berhenti-henti dan pendek-pendek, sehingga menyebabkan percakapan
benar-benar tidak dapat berlangsung.
5. PEMAHAMAN 1-5
-5 Dapat memahami tanpa menemui kesulitan.
-4 Dapat memahami semua percakapan secara normal.
-3 Dapat memahami sebagian besar percakapan dengan banyak pengulangan.
-2 Sulit mengikuti percakapan orang lain. Hanya dapat memahami percakapan biasa dan
sederhana serta memerlukan banyak sekali pengulangan.
-1 Tidak mampu memahami percakapan.
Penyampaiannya
No. Nama Peserta didik A 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai
Keterangan:
A= gagasan, pendapat, dan saran yang disampaikan (logis=3, cukup=2, kurang = 1)
B= Penyampaiannya: 1. lafal, 2, tata bahasa, 3. kosakata, 4. kefasihan, 5. pemahaman
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 67
Keterangan:
1. Keaktifan berdiskusi 4. Sopan dalam bertutur
2. Percaya diri 5. Jujur/objektif
3. Menghargai pendapat orang lain
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 68
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan keterampilan bermain salah
satu permainan dan olahraga beregu bola besar
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
Lakukan/demonstrasikan gerakan
semangat, dan percaya diri**) menendang bola dengan punggung kaki
Materi dengan teknik yang benar! (Skor 7)
Mendemonstrasikan menendang bola dengan
punggung kaki.
Indikator Soal
Peserta didik dapat mendemonstrasikan
gerakan menendang bola dengan punggung
kaki dengan teknik yang benar.
Keterangan Soal
Digunakan Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada
No. untuk Tanggal Peserta Kesukaran Pembeda aspek Ketera
didik 1 2 3 ngan
Pedoman Penskoran
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Sikap kaki awalan 0-2
(Benar=2, Kurang=1)
2. Sentuhan bola pada ujung kaki 0-2
(Benar=2, kurang=1)
3. Arah bola
(Tepat=3, menyamping/miring=2, tidak sampai=1) 0-3
Skor maksimum= 0-7
Keterangan:
1. Sikap kaki awalan (Benar=2, Kurang=1)
2. Sentuhan bola pada punggung kaki (Benar=2, kurang=1)
3. Arah bola (Tepat=3, menyamping/miring=2, tidak sampai=1)
Nilai= (skor perolehan : 7) x 100
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 69
Jenis sekolah : SMK Jumlah soal : 1
Mata pelajaran : Kimia Teknologi dan Industri Alokasi waktu : 30 menit
Kurikulum : 2004 Penyusun : 1. Drs. Safari, M.
A.
No. Kompetensi Dasar/ Bahan Bentuk Tes No
Urut Sub Kompetensi/ Kelas/ Materi Indikator Soal (Tertulis/ Soal
Kriteria Unjuk smt Praktik)
Kerja/ Indikator
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menentukan XII/1 Larutan Peserta didik dapat Praktik/ 1
larutan asam, basa, asam, melakukan percobaan Kinerja
garam dan reaksi basa, untuk menentukan wadah
pH nya serta garam. yang mengandung HCl,
hidrolisis garam/ Na OH, air murni
Melakukan (H2O)asamcuka, NaCl
percobaan dengan dengan menggunakan
menggunakan indikator kertas lakmus
indikator merah, kertas lakmus
Biru, dan potensiometer.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 70
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor
A Persiapan/perlengkapan alat dan bahan 0-4
(kertas lakmus biru=1, kertas lakmus merah=1,
potensiometer=1, menempatkan bahan pada
wadahnya=1)
B Pelaksanaan
1. Melakukan pengujian kertas lakmus biru terhadap:
(Tabung A=1, Tabung B=1, Tabung C=1, Tabung
D=1, Tabung E=1) 0-5
2. Melakukan pengujian kertas lakmus merah terhadap:
(Tabung A=1, Tabung B=1, Tabung C=1, Tabung
D=1, Tabung E=1) 0-5
3. Mengadakan pengujian potensiometer (elektrolit)
(Tabung A=1, Tabung B=1, Tabung C=1, Tabung
D=1, Tabung E=1) 0-5
4. Mencatat data hasil pengamatan pada:
(Tabung A=1, Tabung B=1, Tabung C=1, Tabung
D=1, Tabung E=1) 0-5
C Hasil/menyimpulkan hasil percobaan bahwa: 0-6
-Tabung A mengandung HCL = 1
-Tabung B mengandung NaOH =1
-Tabung C adalah air murni =1
-Tabung D mengandung asam cuka =1
-Tabung E adalah garam =1
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 71
-Membuat laporan dalam bentuk tabel =1
Skor maksimum= 30
Keterangan:
1. Disiplin, 2. Tanggung jawab/mandiri, 3. sopan santun, 4. Tidak merusak lingkungan
dan fasilitas umum, 5. jujur
-Skor: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang, 1= sangat kurang
(skor maksimum= 25, skor minimum= 5)
-Nilai= (skor perolehan : 5) x 10 atau 100
-Hasilnya: Keterangan Jumlah skor Nilai
Sangat baik (A) 21-25 atau 8,1-10 (81-100)
Baik (B) 16-20 6,1-8 (61-80)
Cukup (C) 11-15 4,1-6 (41-60)
Kurang (D) 6-10 2,1-4 (21-40)
Sangat kurang (E) 0-5 0-2 (0-20)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 72
Jenis sekolah : SMK Kelas/semester : XII/1
Mata pelajaran : Kimia Teknologi dan Industri Bentuk penilaian : praktik/kinerja
A B C
No. Nama Peserta 1 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 Jumlah Nilai
didik
Keterangan: Angka dalam setiap kolom disesuaikan dengan aspek yang diukur pada
pedoman penskoran.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 73
Perhatikan contoh penulisan butir soalnya berikut ini.
1. Contoh Soal SD/MI
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 74
melalui berdasarkan
pengamatan ciri-ciri
fisiknya.
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Kebenaran informasi (tepat=2, kurang=1) 0-2
2. Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
3. Penjelasannya: (komunikatif=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
Skor maksimum 8
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 75
No. Nama Peserta didik 1 2 3 Jumlah Nilai
Keterangan:
1. Kebenaran informasi (tepat=2, kurang=1)
2. Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2, kurang=l)
3. Penje I a sa nnya: (komunikatif= 3, cukup=2, kurang=1)
Nilai = (skor perolehan : 8) x 100
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 76
Jenis sekolah : SMP/MTs Alokasi waktu : 1 minggu
Mata pelajaran: Pengetahuan Alam Bahan Kelas/Smt.: VII/2
Kurikulum : KTSP Penyusun : 1. Drs. Safari, M. A.
Benuk Tes : Praktik/Penugasan Tahun ajaran : 2004/2005
Standar Kompetensi Buku Sumber:
7. Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Rumusan Butir Soal
No. Soal
Kompetensi Dasar 1
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam
pengelolaan lingkungan untuk mengatasi Amatilah pencemaran air sungai
pencemaran dan kerusakan lingkungan yang berada di sekitar tempat
Materi tinggalmu! Dalam membuat
Pencemaran ekosistem air sungai. laporan perhatikan: kebenaran
Indikator Soal informasi/ datanya, kelengkapan
Peserta didik dapat melakukan tugas datanya, sistematika laporannya,
pengamatan tentang pencemaran ekosistem
air sungai di sekitar tempat tinggal.
dan penggunaan bahasanya!
(Skor 11)
Keterangan Soal
Digunak Jum Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada
N an untuk Tang lah Kesukar Pembe aspek Keterang
o. gal Sis an da 1 2 3 4 an
wa
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Kebenaran informasi (tepat=2, kurang=1) 0-2
2. Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
3. Sistematika penyajiannya: (runtut=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
4. Penggunaan bahasanya: (komunikatif=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
Skor maksimum 11
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 77
Keterangan:
1. Kebenaran informasi (tepat=2, kurang=1)
2. Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2, kurang=l)
3. Sistematika penyajiannya: (runtut=3, cukup=2, kurang=1)
4. Penggunaan bahasa: (komunikatif= 3, cukup=2, kurang=1)
Nilai = (skor perolehan : 8) x 100
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 78
Menyusun karya tulis tentang penelitian
sejarah. Carilah informasi tentang sejarah
Materi lisan yang berkembang di
Sejarah lisan
lingkunganmu kemudian buatlah
Indikator Soal informasi-informasi tersebut dalam
Peserta didik dapat melakukan tugas
mencari informasi sejarah lisan dan satu karya tulis sebagai bahan
membuat laporannya laporan! (Skor 11)
Keterangan Soal
Digunak Jum Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada
N an untuk Tang lah Kesukar Pembe aspek Keterang
o. gal Sis an da 1 2 3 4 an
wa
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Kebenaran informasi (tepat=2, kurang=1) 0-2
2. Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
3. Sistematika penyajiannya: (runtut=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
4. Penggunaan bahasanya: (komunikatif=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
Skor maksimum 11
Keterangan:
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 79
1. Kebenaran informasi (tepat=2, kurang=1)
2. Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2, kurang=l)
3. Sistematika penyajiannya: (runtut=3, cukup=2, kurang=1)
4. Penggunaan bahasa: (komunikatif= 3, cukup=2, kurang=1)
Nilai = (skor perolehan : 11) x 100
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 80
Kompetensi/ Kriteria Unjuk Kerja Rumusan Butir Soal
Mampu menentukan variasi pada tingkat No. Soal
yang berbeda dan mengklasifikasikan 1
makhluk hidup berdasarkan sistem tertentu
Carilah bermacam-macam tumbuhan
Hasil Belajar/Indikator
Mengelompokkan tumbuhan berbiji
berbiji tertutup (minimal 6 tumbuhan)
tertutup. yang terdapat di lingkungan
Materi sekitarmu, dengan bagian-bagian yang
Tumbuhan berbiji tertutup lengkap (akar, batang, daun, bunga,
Indikator Soal buahnya)! Kelompokkanlah tumbuh-
Peserta didik dapat mengelompokkan tumbuhan itu ke dalam ke dalam
tumbuhan berbiji tertutup yang terdapat di kelasnya masing-masing! (Skor 17)
sekitarnya ke dalam kelasnya.
Keterangan Soal
Digun Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada aspek Proporsi
N akan Tang Peserta Kesukar Pemb Jawab
o untuk gal didik an eda A B C an sikap
1 2 1 2 1 2
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor
A Tahap persiapan 0-2
1.Mengumpulkan minimal 6 macam tumbuhan berbiji
tertutup= 1
2. Memberi nomor yang berbeda untuk setiap
tumbuhan=1
B Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan:
1. melakukan pengamatan dan mengidentifikasi:
(bijinya=1, akarnya= 1, batangnya= 1, tulang 0-5
daunnya= 1, jumlah bagian-bagian bunganya= 1).
2. Memilah/memisahkan tumbuhan yang memiliki:
- biji belah dan biji tunggal ----------------------------1 0-5
- akar tunggang dan akar serabut ---------------- ----1
- batang bercabang dan batang tidak bercabang ----1
- tulang daun menyirip/menjari dan tulang daun
sejajar/melengkung-----------------------------------1
- bagian-bagian bunga 2/4/5 kelipatannya dan
bagian-bagian bunga 3/kelipatannya --------------1
C Tahap hasil:
Dua kelompok tumbuhan yaitu:
1. Dikotil dengan ciri-ciri:
(berbiji belah=1, akar tunggang=1, batang
bercabang=1, tulang daun menyirip/menjari=1,
Bagian-bagian bunga 2/4/5/kelipatannya=1. 0-5
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 81
2. Monokotil dengan ciri-ciri:
(berbiji tunggal=1, akar serabut=1, batang tidak
bercabang=1, tulang daun sejajar/melengkung=1,
bagian-bagian bunga 3/kelipatannya=1. 0-5
Skor maksimum= 22
Keterangan: Angka dalam setiap kolom disesuaikan dengan aspek yang diukur pada
pedoman penskoran.
Nilai= (skor perolehan : 22) x 100
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 82
1. Contoh Soal SD/MI
CONTOH FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SD/MI Jumlah soal :1
Mata pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Alokasi waktu: 30 menit
Kurikulum : KTSP Penyusun : 1. Drs. Safari, M. A,
No. Standar Kompetensi Kelas/ Bentuk Tes No
Urut Kompetensi Dasar smt Materi Indikator Soal (Tertulis/ Soal
Praktik)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Keterampil 16.2 V/1 Topeng Peserta didik Praktik/ Hasil 1
an Membuat dengan dapat membuat karya
16. karya beragam topeng dan
Membuat kerajinan gagasan memberi warna
karya berdasarkan
kerajinan rancangan
dan benda sendiri
konstruksi
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 83
Kartu Soal Tes Praktik
Jenis sekolah : SD/MI Alokasi waktu : 30 menit
Mata pelajaran: Seni Budaya dan Keterampilan Bahan Kelas/Smt.: V/1
Kurikulum : KTSP Penyusun : 1. Drs. Safari, M. A.
Benuk Tes : Praktik/Hasil Karya Tahun ajaran : 2004/2005
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
A. Tahap persiapan 20
1. Memilih bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
B. Tahap pelaksanaan 50
1. Membuat topeng berdasarkan gambar/sketsa
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Memberi warna (sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
C Tahap hasil 30
1. Hasil sesuai dengan perintah/soal
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Kerapian (rapi=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Tepat waktu (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
Skor maksimum 27
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 84
CONTOH LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Jenis sekolah : SD/MI Kelas/semester : V/1
Mata pelajaran : Seni Budaya dan Kesenian Bentuk penilaian: pengamatan sikap
No. Nama Peserta 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai Keterangan
didik
Keterangan:
1. Disiplin, 2. Tanggung jawab/mandiri, 3. sopan santun, 4. Tidak merusak lingkungan
dan fasilitas umum, 5. jujur
-Skor: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang, 1= sangat kurang
(skor maksimum= 25, skor minimum= 5)
-Nilai= (skor perolehan : 5) x 10 atau 100
-Hasilnya: Keterangan Jumlah skor Nilai
Sangat baik (A) 21-25 atau 8,1-10 (81-100)
Baik (B) 16-20 6,1-8 (61-80)
Cukup (C) 11-15 4,1-6 (41-60)
Kurang (D) 6-10 2,1-4 (21-40)
Sangat kurang (E) 0-5 0-2 (0-20)
Keterangan: Angka dalam setiap kolom disesuaikan dengan aspek yang diukur pada
pedoman penskoran.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 85
2. Contoh Soal SMP/MTs
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 86
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
A. Tahap persiapan 20
1. Memilih bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
B. Tahap pelaksanaan 50
1. Menulis kalimat yang menarik
(menarik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Kesesuaian kalimat dengan poster
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Memberi warna (sesuai aslinya=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
C Tahap hasil 30
1. Hasil sesuai dengan perintah/soal
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Kerapian (rapi=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Tepat waktu (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
Skor maksimum 27
Keterangan:
1. Disiplin, 2. Tanggung jawab/mandiri, 3. sopan santun, 4. Tidak merusak lingkungan
dan fasilitas umum, 5. jujur
-Skor: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang, 1= sangat kurang
(skor maksimum= 25, skor minimum= 5)
-Nilai= (skor perolehan : 5) x 10 atau 100
-Hasilnya: Keterangan Jumlah skor Nilai
Sangat baik (A) 21-25 atau 8,1-10 (81-100)
Baik (B) 16-20 6,1-8 (61-80)
Cukup (C) 11-15 4,1-6 (41-60)
Kurang (D) 6-10 2,1-4 (21-40)
Sangat kurang (E) 0-5 0-2 (0-20)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 87
CONTOH LEMBAR PENILAIAN
Jenis sekolah : SMP/MTs Kelas/semester : VIII/2
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk penilaian : praktik/kinerja
A B C
No. Nama Peserta Jumlah Nilai
didik 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Keterangan: Angka dalam setiap kolom disesuaikan dengan aspek yang diukur pada
pedoman penskoran.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 88
Kartu Soal Tes Praktik
Jenis sekolah : SMA/MA Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Mata pelajaran: Biologi Bahan Kelas/Smt.: X/2
Kurikulum : KTSP Penyusun : 1. Drs. Safari, M. A.
Benuk Tes : Praktik/Hasil Karya Tahun ajaran : 2004/2005
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
A. Tahap persiapan 20
1. Memilih bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
B. Tahap pelaksanaan 50
1. Membuat pupuk sesuai dengan teknik yang benar
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Pelaksanaan tahapannya/urutannya tepat
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Kekompakan tim (kompak=3, cukup=2, kurang=1)
Tahap hasil 0-3
C 1. Hasil sesuai dengan perintah/soal 30
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1)
2. Kerapian (rapi=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Tepat waktu (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 89
0-3
Skor maksimum 27
Keterangan:
1. Disiplin, 2. Tanggung jawab/mandiri, 3. sopan santun, 4. Tidak merusak lingkungan
dan fasilitas umum, 5. jujur
-Skor: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang, 1= sangat kurang
(skor maksimum= 25, skor minimum= 5)
-Nilai= (skor perolehan : 5) x 10 atau 100
-Hasilnya: Keterangan Jumlah skor Nilai
Sangat baik (A) 21-25 atau 8,1-10 (81-100)
Baik (B) 16-20 6,1-8 (61-80)
Cukup (C) 11-15 4,1-6 (41-60)
Kurang (D) 6-10 2,1-4 (21-40)
Sangat kurang (E) 0-5 0-2 (0-20)
Keterangan: Angka dalam setiap kolom disesuaikan dengan aspek yang diukur pada
pedoman penskoran.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 90
4. Contoh Soal SMK
Hasil Belajar/Indikator
No. Soal
Membuat kado untuk hadiah ulang 1
tahun, perkawinan, orang yang
baru melahirkan. Bungkuslah box/dus barang yang telah
Materi disediakan! Tujuannya barang tersebut akan
Membungkus kado dengan
diberikan kepada seseorang sebagai hadiah.
kemasan menarik.
Indikator Soal Berdasarkan ide dan kreatifitas Anda,
Peserta didik dapat membuat bungkuslah barang tersebut sebagai hadiah
/membungkus kado menjadi untuk ulang tahun, perkawinan, atau untuk
kemasan menarik. orang yang baru melahirkan! (Skor 26)
Keterangan Soal
Digun Jumlah Tingkat Daya Proporsi Jawaban pada aspek Kete
No. akan Tan Peserta Kesuka Pembe A B C rang
untuk ggal didik ran da an
1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 91
Petunjuk kerja:
1. Siapkan barang-barang atau bahan-bahan yang akan digunakan!
2. Tanyakan kepada pengawas apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas!
Keselamatan kerja:
1. Gunakanlah peralatan dan barang sesuai dengan fungsinya!
2. Bekarjalah dengan hati-hati!
Bahan dan alat:
1. kertas kado,
2. pita/hiasan untuk kado/asesoris,
3. selotip,
4. box/dus untuk barang,
5. gunting,
6. pisau catter,
7. lem/perekat,
8. meja tulis.
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
A. Tahap persiapan 20
1. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Tema tepat, kado untuk ulang tahun atau lainnya 0-3
(tepat=3, cukup=2, kurang=1)
B. Tahap pelaksanaan, dalam membungkus: 50
1. isolasi tidak berlebihan=1 1
2. kertas pembungkus kado tidak lecek/kumal=1 1
3. Bersih/tidak kotor=1 1
4. Sambungan lipatan berada di bawah bagian
tengah/ samping tidak terlihat jelas=1 1
5. Efisiensi bahan=1 1
6. Lingkungan kerja, sampah tidak berserakan=1 1
C Hasil 30
1. Variasi warna dan asesoris 0-2
-Warna sesuai dengan pita/asesoris=2
-Warna kurang sesuai dengan pita/asesoris=1
-Tidak menggunakan pita/asesoris=0
2. Desain/model (menarik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Sesuai dengan tema (sesuai=3, cukup=2,
kurang=1) 0-3
4. Tampilan (menarik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
5. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan
(0-5 menit=3, 5-10 menit=2, lebih dari 10 0-3
menit=1)
Skor maksimum 27
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 92
CONTOH LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Jenis sekolah : SMK Kelas/semester : X/2
Mata pelajaran : Kewirausahaan Bentuk penilaian: pengamatan sikap
No. Nama Peserta 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai Keterangan
didik
Keterangan:
1. Disiplin, 2. Tanggung jawab/mandiri, 3. sopan santun, 4. Tidak merusak lingkungan
dan fasilitas umum, 5. jujur
-Skor: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang, 1= sangat kurang
(skor maksimum= 25, skor minimum= 5)
-Nilai= (skor perolehan : 5) x 10 atau 100
-Hasilnya: Keterangan Jumlah skor Nilai
Sangat baik (A) 21-25 atau 8,1-10 (81-100)
Baik (B) 16-20 6,1-8 (61-80)
Cukup (C) 11-15 4,1-6 (41-60)
Kurang (D) 6-10 2,1-4 (21-40)
Sangat kurang (E) 0-5 0-2 (0-20)
Keterangan: Angka dalam setiap kolom disesuaikan dengan aspek yang diukur pada
pedoman penskoran.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 93
IV. ANALISIS BUTIR SOAL
A. Mengapa butir soal harus dianalisis?
Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan
guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Tujuan analisis adalah untuk
mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum
soal dipergunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu
meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk
mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik apakah mereka sudah/belum
memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat
memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat
menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang
diajarkan guru.
Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis
secara kualitatif, dalam kaitan dengan materi, konstruksi soal, bahasa/budaya (kaidah
penulisan butir soal) dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya (tingkat
kesukaran, validitas/daya pembeda, persentase jawaban setiap pilihan, positif atau
negatifnya kunci/pilihan jawaban, dan reliabilitas skor tes). Jadi, ada dua cara yang
dapat dipergunakan di dalam penelaahan butir soal yaitu penelaahan soal secara
kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penggunaan teknik terbaik adalah mempergunakan
keduanya (penggabungan).
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 94
Adapun format penelaahan soal yang dimaksud adalah seperti berikut ini.
1. Format Penelaahan untuk Instrumen Tes Tertulis
a. Format Penelaahan Soal Bentuk Uraian
B. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban uraian
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara
mengerjakan soal
7. Ada pedoman penskorannya
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca
C. Bahasa/Budaya
9. Rumusan kalimat soal komunikatif
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia
yang baku
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu
13. Rumusan soal tidak mengandung
kata/ungkapan yang dapat menyinggung
perasaan peserta didik
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 95
b. Format Penelaahan Soal Bentuk Pilihan Ganda
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tegas.
6. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
8. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
9. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi
materi.
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi
11. Panjang pilihan jawaban relatif sama.
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya.
13. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
14. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
C. Bahasa/Budaya
15. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
16. Menggunakan bahasa yang komunikatif.
17. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/
tabu.
18. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok
kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 96
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
c. Format Penelaahan Soal Bentuk Jawaban Singkat
B. Konstruksi
3. Pernyataan sudah disusun dengan bentuk pertanyaan
langsung.
4. Pernyataan sudah disusun dengan bentuk pertanyaan yang
menuntut jawaban singkat/pendek yang berupa sebuah kata,
angka, simbol, atau kelompok kata.
5. Tempat jawaban sudah berbentuk garis lurus (bukan titik-
titik).
6. Hindarilah pernyataan yang menggunakan kata-kata yang
langsung mengutip dari uraian materi buku pelajaran.
7. Pertanyaan hanya ada satu jawaban yang benar.
8. Tempat jawaban yang dikosongkan sudah sama panjangnya
dan ditempatkan setelah pertanyaan.
9. Jika jawaban yang dikehendaki adalah menuntut satuan
urutan, maka ungkapkanlah secara rinci di dalam
10. pertanyaan.
Pertanyaan sudah menuntut jawaban singkat, misalnya
menggunakan kata tanya siapa, kapan, berapa, di mana.
C. Bahasa/Budaya
11. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang
pendidikan peserta didik.
12. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
13. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu.
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 97
d. Format Penelaahan Soal Bentuk Isian
B. Konstruksi
3. Pernyataan soal sudah dirumuskan secara konkret, sehingga
jelas jawaban yang diharapkan.
4. Hindarkan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
5. Susunlah pertanyaan yang dapat mempermudah
penskorannya.
6. Hindarkan pernyataan-pernyataan yang kurang tegas.
7. Susunlah soal dengan pernyataan berita.
8. Usahakan hanya ada satu jawaban yang benar.
9. Hindarkan pernyataan yang terlalu banyak dihilangkan.
10. Pernyataan yang dihilangkan adalah benar-benar bentuk
kata atau frasa yang merupakan kunci jawaban dan bukan
hal-hal yang memang tidak penting.
11. Hindarkan pernyataan yang diambil langsung persis sama
dengan di dalam buku pelajaan.
12. Tempat jawaban yang disediakan untuk setiap soal harus
sama panjangnya.
13. Dalam menyusun soal yang memerlukan jawaban rincian
perlu disusun secara berurutan.
14. Soal sudah diberi nomor pada tiap-tiap tempat jawaban.
15. Soal sudah disusunkan pedoman penskorannya (mendaftar
semua kemungkinan jawaban yang benar)
C. Bahasa/Budaya
16. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang
pendidikan peserta didik.
17. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
18. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 98
e. Format Penelaahan Soal Bentuk Menjodohkan
B. Konstruksi
4. Pertanyaan dan pilihan jawaban sudah disusun dengan
homogen, paralel/sejajar.
5. Soal sudah disusun sebelah kiri dengan bernomor, pilihan
jawaban disusun di sebelah kanan dengan diberi nomor urut
dengan huruf.
6. Pertanyaan dan pilihan jawaban sudah disusun secara
sistematis.
7. Pertanyaan dan pilihan sudah ditulis dalam halaman yang
sama.
8. Jumlah soal tidak lebih dari 10-15 butir soal.
9. Jumlah pilihan jawaban sudah disusun lebih banyak
daripada soalnya.
10. Pokok soal dan pilihan jawaban disusun dengan pertanyaan
yang pendek.
11. Petunjuk mengerjakan soal harus jelas.
C. Bahasa/Budaya
12. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang
pendidikan peserta didik.
13. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
14. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu.
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 99
f. Format Penelaahan Soal Bentuk Benar-Salah
B. Konstruksi
3. Petunjuk cara mengerjakan soal sudah jelas.
4. Pernyataan soal mengandung ungkapan yang tidak pasti,
seperti: barangkali, kadang-kadang, pada umumnya,
kebanyakan.
5. Pernyataan soal mengandung negatif ganda.
6. Pernyataan soal terlalu panjang dan kompleks
7. Pernyataan soal sudah mutlak benar atau mutlak salah.
8. Jumlah soal yang benar sudah relatif sama dengan jumlah
soal yang salah.
9. Penempatan soal yang benar dan yang salah sudah diatur
secara acak.
10. Setiap satu soal hanya mengandung satu gagasan.
11. Soal tidak bergantung pada jawaban soal lainnya.
12. Susunan kalimat soal tidak langsung mengutip apa adanya
kalimat dari buku.
13. Soal terhindar dari hal-hal yang kurang perlu atau bersifat
teka-teki atau tebak-tebakan.
14. Soal tidak menggunakan pernyataan yang berarti ganda
atau lebih.
15. Soal yang menanyakan pendapat, sudah disertakan
sumber yang mengemukakan pendapat.
C. Bahasa/Budaya
16. Pernyataan soal sudah dituliskan dengan kalimat atau
pernyataan berita.
17. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang
pendidikan peserta didik.
18. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
19. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 100
2. Format Penelaahan untuk Instrumen Tes Perbuatan
B. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban perbuatan/praktik.
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
7. Ada pedoman penskorannya.
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan
dengan jelas dan terbaca.
C. Bahasa/Budaya
9. Rumusan kalimat soal komunikatif.
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah pengertian.
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik.
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 101
diperoleh dari peserta didik yang mengerjakan soal-soal itu. Penelaahan soal secara
kuantitatif ini dilakukan setelah soal diujikan.
Ada dua pendekatan atau model/teori dalam analisis secara kuantitatif, yaitu
pendekatan secara model klasik dan model respon butir soal atau Item Response
Theory (IRT). Teori tes secara klasik dikembangkan dari model faktor umumnya
Spearman, sedangkan IRT dari data binary pada hukum phi-gamma yang kemudian
dikembangkan Lord dan Birnbaum (nonlinear common factor model).
Kedua pendekatan dalam analisis butir soal di atas memiliki penekanan yang
berbeda, untuk (1) pendekatan secara klasik, yaitu dengan cara menghitung tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan indeks statistik lainnya dari sampel peserta didik; (2)
pendekatan IRT, yaitu dengan mempergunakan kurva karakteristik butir soal (ICC)
yaitu dengan menghitung parameter ICC yang menunjukkan peluang menjawab benar
suatu soal sebagai fungsi status peserta didik pada pemahaman konstruksi yang diukur
oleh tes. Dalam uraian ini hanya akan disampaikan analisis butir soal secara klasik.
Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui
informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang
bersangkutan dengan mempergunakan teori tes klasik. Kelebihan analisis butir soal
secara klasik adalah murah/tidak mahal, dapat dilaksanakan sehari-hari, dengan
kecepatan tinggi dengan komputer, banyak program komputer yang murah untuk
menganalisnya. Di samping itu, keunggulannya juga sederhana, familier, dan dapat
mempergunakan data peserta didik satu kelas atau sampel kecil.
Penelaahan butir soal secara klasik sangat mudah dilakukan oleh setiap guru
karena perhitungannya dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan kalkulator.
Adapun prosedur dan langkah-langkahnya seperti berikut ini.
1) Mengurutkan skor total setiap warga belajar/peserta didik dimulai dari skor yang
tertinggi sampai dengan skor yang terendah.
2) Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Penentuannya didasarkan
median atau skor tengahnya. Apabila jumlah peserta didiknya sangat banyak dapat
diambil hanya 27% dari kelompok atas dan 27% dari kelompok bawah.
3) Menghitung jumlah/proporsi peserta didik yang menjawab setiap pilihan jawaban
untuk setiap butir soal berdasarkan kelompoknya.
4) Menghitung tingkat kesukaran setiap butir soal.
5) Menghitung daya pembeda setiap butir soal.
6) Menghitung keandalan (reliabilitas) skor tes.
7) Menghitung kesalahan baku pengukuran tes (standard error of measurement).
Berikut ini disajikan contoh analisis soal bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan
jawaban yang dikerjakan oleh 20 peserta didik. Contoh ini sengaja disajikan hanya
sampel kecil, yaitu 20 peserta didik, dengan maksud agar para guru mudah
memahaminya, sehingga memudahkan dalam perhitungan tangan (manual). Analisis
yang cepat dan baik adalah menggunakan komputer, namun apabila di sekolah belum
memiliki komputer, minimal cara berikut ini dapat dipergunakan.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 102
Keterangan:
KA= Kelompok Atas, KB= Kelompok Bawah.
Omit= jawaban peserta didik yang lebih dari satu.
TK= Tingkat kesukaran butir soal
DP= Daya Pembeda butir soal
10 + 7
= -----------
20
17
= -------
20
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 103
1/2 jumlah peserta ulangan/ujian
10 - 7
= -----------
1/2 (20)
3
= -----
10
= 0,30 (Artinya, soal diterima tetapi perlu berbaikan.
yang diperbaiki adalah pengecoh E).
Keterangan:
Soal nomor 2 tergolong soal sedang (TK=0,40), tetapi soal ini perlu diperbaiki
(DP=0,20). Dimungkinkan bahwa soal ini memiliki jawaban benar lebih
dari satu, yaitu B dan C. Oleh karena itu, pilihan jawaban C perlu
diperbaiki.
Soal nomor 3 tergolong soal yang sukar (TK=0,15) dan soal ini memiliki daya pembeda
minus (-0,30). Soal ini menunjukkan bahwa salah kunci jawabannya. Kunci
jawaban yang benar adalah C bukan D. Di samping itu, pilihan A juga
diperbaiki karena kelompok bawah tidak ada yang memilih satu pun.
Soal nomor 4 tergolong soal sukar (TK=0,25) dan soal ini tidak dapat memberikan
informasi peserta didik mana yang belum dan sudah memahami materi
yang ditanyakan. Informasi ini menunjukkan bahwa soal ini mengandung
bias seperti bias budaya. Soal ini jangan dipergunakan.
Keterangan: Dalam contoh, kelompok atas adalah siswa A, B, kelompok bawah adalah siswa C, D, E.
Contoh perhitungannya:
Skor rata-rata
Tingkat kesukaran soal nomor 1 = ----------------------
Skor maksimum
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 104
3,8
= ----- = 0, 63 (artinya soal tergolong sedang)
6
( 11/2) - (8/3)
= -------------------
6
= 0,47 (Artinya soal diterima/baik)
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 105
diperlukan untuk diajarkan ulang, (b) tanda-tanda terhadap kelebihan dan
kelemahan pada kurikulum sekolah, (c) memberi masukan kepada siswa, (d) tanda-
tanda kemungkinan adanya butir soal yang bias, (e) merakit tes yang memiliki
ketepatan data soal.
Di samping kedua kegunaan di atas, dalam konstruksi tes, tingkat
kesukaran butir soal sangat penting karena tingkat kesukaran butir dapat: (1)
mempengaruhi karakteristik distribusi skor (mempengaruhi bentuk dan penyebaran
skor tes atau jumlah soal dan korelasi antarsoal), (2) berhubungan dengan
reliabilitas. Menurut koefisien alfa dan KR-20, semakin tinggi korelasi antarsoal,
semakin tinggi reliabilitas.
Tingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk memprediksi alat
ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan guru. Misalnya satu butir soal termasuk kategori mudah, maka prediksi
terhadap informasi ini adalah adalah seperti berikut.
(1) Pengecoh butir soal itu tidak berfungsi.
(2) Sebagian besar siswa menjawab benar butir soal itu; artinya bahwa sebagian
besar siswa telah memahami materi yang ditanyakan.
Bila suatu butir soal termasuk kategori sukar, maka prediksi terhadap informasi ini
adalah seperti berikut.
(1) Butir soal itu "mungkin" salah kunci jawaban.
(2) Butir soal itu mempunyai 2 atau lebih jawaban yang benar.
(3) Materi yang ditanyakan belum diajarkan atau belum tuntas pembelajarannya,
sehingga kompetensi minimum yang harus dikuasai siswa belum tercapai.
(4) Materi yang diukur tidak cocok ditanyakan dengan mempergunakan bentuk soal
yang diberikan (misalnya meringkas cerita atau mengarang ditanyakan dalam
bentuk pilihan ganda).
(5) Pernyataan atau kalimat soal terlalu kompleks dan panjang.
Namun, analisis secara klasik ini memang memiliki keterbatasan, yaitu
bahwa tingkat kesukaran sangat sulit untuk mengestimasi secara tepat karena
estimasi tingkat kesukaran dibiaskan oleh sampel. Jika sampel berkemampuan
tinggi, maka soal akan sangat mudah (TK= >0,90). Jika sampel berkemampuan
rendah, maka soal akan sangat sulit (TK = < 0,40). Oleh karena itu memang
merupakan kelebihan analisis secara IRT, karena IRT dapat mengestimasi tingkat
kesukaran soal tanpa menentukan siapa peserta tesnya (invariance). Dalam IRT,
komposisi sampel dapat mengestimasi parameter dan tingkat kesukaran soal tanpa
bias.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 106
(2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat
menditeksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami
atau belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila suatu butir soal
tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat
dicurigai "kemungkinannya" seperti berikut ini.
(1) Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat.
(2) Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar.
(3) Kompetensi yang diukur tidak jelas.
(4) Pengecoh tidak berfungsi.
(5) Materi yang ditanyakan terlalu sulit, sehingga banyak siswa yang menebak.
(6) Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada
yang salah informasi dalam butir soalnya.
Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga dinyatakan dalam
bentuk proporsi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu
soal yang bersangkutan membedakan peserta didik yang telah memahami materi
dengan peserta didik yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar
antara -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka
semakin kuat/baik soal itu. Jika daya pembeda negatif (<0) berarti lebih banyak
kelompok bawah (warga belajar/siswa yang tidak memahami materi) menjawab
benar soal dibanding dengan kelompok atas (warga belajar/ siswa yang memahami
materi yang disjarkan guru).
Di samping rumus di atas, untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk
pilihan ganda dapat dipergunakan rumus korelasi point biserial (r pbis) dan korelasi
biserial (r bis) seperti berikut.
_ _ _ _
Xb - Xs Yb-Ys nb ns
rpbis = ---------------- pq dan rbis = ----------- . -------------
SDt SDt un n2-n
_ _
Xb, Yb adalah rata-rata skor warga belajar/siswa yang menjawab benar
_ _
Xs, Ys adalah rata-rata skor warga belajar/siswa yang menjawab salah
SDt adalah simpangan baku skor total
nb dan ns adalah jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah siswa yang
menjawab salah, serta nb + ns = n.
p adalah proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa
q adalah 1-p
U adalah ordinat kurva normal
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 107
rpbis merupakan korelasi product moment antara skor dikotomus dan pengukuran
kriterion, sedangkan rbis merupakan korelasi product moment antara variabel latent
distribusi normal berdasarkan dikotomi benar-salah dan pengukuran kriterion. Oleh
karena itu, untuk perhitungan pada data yang sama rpbis = 0, sedangkan r bis paling
sedikit 25% lebih besar daripada rpbis. Kedua korelasi ini masing-masing memiliki
kelebihan walaupun para guru/pengambil kebijakan banyak yang suka
mempergunakan rpbis.
Kelebihan korelasi point biserial: (1) memberikan refleksi konstribusi soal
secara sesungguhnya terhadap fungsi tes. Maksudnya ini mengukur bagaimana
baiknya soal berkorelasi dengan kriterion (tidak bagaimana baiknya
beberapa/secara abstrak); (2) sederhana dan langsung berhubungan dengan statistik
tes; (3) tidak pernah mempunyai value 1,00 karena hanya variabel-variabel dengan
distribusi bentuk yang sama yang dapat berkorelasi secara tepat, dan variabel
kontinyus (kriterion) dan skor dikotomus tidak mempunyai bentuk yang sama.
Adapun kelebihan korelasi biserial adalah: (1) cenderung lebih stabil dari
sampel ke sampel, (2) penilaian lebih akurat tentang bagaimana soal dapat
diharapkan untuk membedakan pada beberapa perbedaan point di skala abilitas, (3)
value rbis yang sederhana lebih langsung berhubungan dengan indikator
diskriminasi ICC.
1. ITEMAN
ITEMAN merupakan program komputer yang dipergunakan untuk menganalisis
butir soal secara klasik. Program ini termasuk satu paket program dalam MicroCAT tm
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 108
yang dikembangkan oleh Assessment Systems Corporation mulai tahun 1982 dan
mengalami revisi pada tahun 1984, 1986, 1988, dan 1993; mulai dari versi 2.00 sampai
dengan versi 3.50. Alamatnya adalah Assessment Systems Corporation, 2233
University Avenue, Suite 400, St Paul, Minesota 55114, United States of America.
Program ini dapat dipergunakan untuk: (1) menganalisis data file (format ASCII)
jawaban butir soal yang dihasilkan melalui manual entri data atau dari mesin scanner;
(2) menskor dan menganalisis data soal pilihan ganda dan skala Likert untuk 30.000
siswa dan 250 butir soal; (3) menganalisis sebuah tes yang terdiri dari 10 skala
(subtes) dan memberikan informasi tentang validitas setiap butir (daya pembeda,
tingkat kesukaran, proporsi jawaban pada setiap option), reliabilitas (KR-20/Alpha),
standar error of measurement, mean, variance, standar deviasi, skew, kurtosis untuk
jumlah skor pada jawaban benar, skor minimum dan maksimum, skor median, dan
frekuensi distribusi skor,
Saat ini telah tersedia ITEMAN under Windows 95, 98, NT, 2000, ME, dan XP
dengan harga $299.
Sebelum mempergunakan program Iteman, bacalah manualnya/buku petunjuk
pengoperasionalnya secara saksama. Sebagai contoh, tahap awal adalah membuat "file
data" (control file) yang berisi 5 komponen utama.
(1) Baris pertama adalah baris pengontrol yang mendeskripsikan data.
(2) Baris kedua adalah daftar kunci jawaban setiap butir soal.
(3) Baris ketiga adalah daftar jumlah option untuk setiap butir soal.
(4) Baris keempat adalah daftar butir soal yang hendak dianalisis (jika butir yang akan
dianalisis diberi tanda Y (yes), jika tidak diikutkan dalam analisis diberi tanda N (no).
(5) Baris kelima dan seterusnya adalah data siswa dan pilihan jawaban siswa.
Setiap pilihan jawaban siswa (untuk soal bentuk pilihan ganda) diketik dengan
mempergunakan huruf, misal ABCD atau angka 1234 untuk 4 pilihan jawaban atau
ABCDE atau 12345 untuk 5 pilihan jawaban.
Cara mempergunakan program ini, pertama data diketik di DOS atau Windows.
Cara termudah adalah mempergunakan program Windows yaitu dengan mengetik data di
tempat Notepad. Caranya adalah klik Start-Programs-Accessories-Notepad.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 109
Keterangan: Prop. Correct = Tingkat kesukaran soal
Point Biser = Daya Pembeda soal
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 110
Data di atas memberikan informasi bahwa reliabilitas tes (Alpha) itu adalah 0,651. Angka
ini sedang untuk menunjukkan keajekan dari soal itu sebagi perangkat tes yang baku,
walaupun tingkat kesalahan pengukurannya juga tinggi (SEM) yaitu 0,987. Rata-rata
tingkat kesukaran soalnya (Mean P) sedang (0,655) dan rata-rata daya pembedanya masih
kurang (mean biserial) yaitu 0,435.
Soal nomor 7 tergolong soal yang baik karena memiliki daya beda 0,717 dan
tingkat kesukaran sedang (0,500). Kunci jawaban positif dan pengecoh semua negative.
Soal nomor 9 tergolong soal yang mudah (0,900) dan memiliki daya beda yang rendah
(0,082). Kunci jawaban positif dan pengecoh semua negative. Pilihan jawaban yang
diperbaiki adalah pilihan A dan E. Soal nomor 10 tergolong soal sukar (0,133) dan
memiliki daya pembeda sangat rendah. Soal ditolak (-0,170). Kunci jawaban soal ini
adalah a, sedangkan siswa banyak yang menjawab pilihan jawaban b (0,200).
Kemungkinan besar bahwa soal ini adalah salah kunci jawabannya. Oleh karena itu, soal
ini perlu dicek kembali kunci jawabannya.
2. EXCEL
Excel merupakan sebuah program pengolah data yang biasa dinamakan "spreadsheet".
Karena program ini dapat dipergunakan untuk mengolah data yang berupa angka ataupun
lainnya. Ada dua cara mengolah data dengan Excel, yaitu (1) melalui program bantu
khusus perhitungan statistik dan (2) melalui fungsi statistik yang terdapat di dalam Excel.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 111
Sebelum menggunakan excel dicek terlebih dahulu di komputer ada program
Data Analysis atau tidak. Caranya klik menu Tools.
Bila Data Analysis pada menu Tools sudah ada diklik pada Data Analysis akan
muncul kotak dialog statistika.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 112
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 113
Atau dapat pula menggunakan menu: Insert
Function.
Namun sebelumnya harus menempatkan krusor yang diharapkan karena hasilnya
sesuai dengan tempat krusor berada.
SELAMAT MENCOBA!
Berikut ini disajikan contoh penggunaan program Excel yang dipergunakan untuk
menguji validitas butir dan reliabilitas tes.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 114
Keterangan:
_
Xb adalah rata-rata skor warga belajar/siswa yang menjawab benar
_
Xs adalah rata-rata skor warga belajar/siswa yang menjawab salah
St adalah simpangan baku skor total
p adalah proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa
q adalah 1-p
Caranya adalah ketiklah jawaban siswa/responden dengan
mempergunakan angka 1 (jawaban benar) dan 0 (jawaban salah) seperti berikut ini.
=======================================================
-------------------------------------------------------------------------------------------
A B C D E F G H I J K L
-------------------------------------------------------------------------------------------
1 NOMOR BUTIR JML
2 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
4 2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
5 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3
6 4 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6
7 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
.
.
21 19 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 4
22 20 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5
---------------------------------------------------------------------------------------------
23 p .45 .75 .65 .55 .45 .60 .70 .55 .45 .70
24 q .55 .25 .35 .45 .55 .40 .30 .45 .55 .30
25 Mean b 7.11 6.67 6.46 6.82 6.56 6.50 6.14 7.36 8.11 6.64
26 Mean s 5,85 5.85 5.85 5.85 5.85 5.85 5.85 5.85 5.85 5.85
27 SDt 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39
28 rpbis .47 .59 .35 .45 .27 .33 .19 .70 .86 .51
29 r kritis .44 .44 .44 .44 .44 .44 .44 .44 .44 .44
30 Status V V D V D D D V V V
======================================================
Keterangan: V= Valid D= Drop
(2) Menghitung q
-Tulis q pada sel A24
-Tempatkan kursor pada sel B24
-Tuliskan = 1 - B23
-Tekan ENTER
-Blok dari sel B24 sampai sek K24
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 115
-Tekan CTRL - R
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 116
(8) Menetapkan status butir
-Tulis Status pada sel A30
-Tempatkan kursor pada sel B30
-Tuliskan = IF (B28 > B29; "Valid"; "Drop")
-Tekan ENTER
-Blok dari sel B30 sampai sel K30
-Tekan CTRL - R
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 117
2. Uji Reliabilitas Tes Bentuk Pilihan Ganda
Karena di dalam program ini tidak tersedia uji reliabilitas skor tes, maka
kita perlu menghitungnya dengan mempergunakan rumus Kuder Richardson 20
(KR-20) seperti berikut ini.
k (pq) Keterangan:
KR-20 = ------ [ 1 - ---------------] k= jumlah butir soal
k-1 SD2t SD2t = varian skor total
p= proporsi siswa yang menjawab benar
q= 1-p
======================================================
-------------------------------------------------------------------------------------------
A B C D E F G H I J K L
-------------------------------------------------------------------------------------------
1 NOMOR BUTIR JML
2 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
4 2 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 4
5 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3
6 4 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4
7 5 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3
.
.
21 19 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 4
22 20 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5
---------------------------------------------------------------------------------------------
23 k 10
24 p .45 .75 .65 .55 .45 .60 .70 .55 .45 .70
25 q .55 .25 .35 .45 .55 .40 .30 .45 .55 .30
26 Var t 5.71
26 pxq .25 .19 .23 .25 .25 .24 .21 .25 .25 .21
27 JML pq 2.31
28 KR-20 .66
==========================================================
Keterangan:
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 118
(2) Menghitung p (tingkat kesuran) dengan n=20.
-Tulis p pada sel A24
-Tulis= SUM (B3:B22)/20 pada sel B24.
-Tekan ENTER
-Blok garis dari sel B24 sampai sel K24.
-Tekan CTRL-R
(3) Menghitung q = (1-p)
-Tulis q pada sel A25
-Tempatkan kursor pada sel B24
-Tuliskan = 1 - B24 pada sel B25
-Tekan ENTER
-Blok dari sel B25 sampai sek K25
-Tekan CTRL - R
(4) Menghitung varian total
-Tulis Var t pada sel A26
-Tempatkan kursor pada sel B26
-Tuliskan = Var (L3:L22)
-Tekan ENTER
(5) Menghitung pq
-Tulis pq pada sel A27
-Tempatkan kursor pada sel B27
-Tuliskan = B24 * B25
-Tekan ENTER
-Blok dari sel B27 sampai sek K27
-Tekan CTRL - R
(6) Menghitung pq
-Tulis pq pada sel A28
-Tempatkan kursor pada sel B28
-Tuliskan = SUM (B27:K27)
-Tekan ENTER
(7) Menghitung KR-20
-Tulis KR-20 pada sel A29
-Tempatkan kursor pada sel B29
-Tulis = (B23/(B23-1))*(1-(B27)/(B26))
-Tekan ENTER
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 119
k ( SD2i) Keterangan:
AC = ------ [1 - ----------- ] k= jumlah butir soal
k-1 SD2t SD2t = varian skor total
SD2i = varian skor setiap butir
Caranya adalah seperti berikut ini. Untuk skor soal bentuk uraian, ketiklah
skor peserta didik dengan mempergunakan angka. Untuk tes skala sikap,
misalnya, ketiklah jawaban peserta didik dengan mempergunakan angka 5,4,3,2,
atau 1 untuk jawaban SS,S,TP,TS,STS (pada pernyataan positif) dan 1, 2, 3, 4,
atau 5 untuk jawaban STS, TS, TP, S, SS (pada pernyataan negatif).
Untuk soal bentuk urian ketiklah jawaban siswa yang berbentuk angka seperti
berikut ini.
==============================================
A B C D E F G H I J K L
1 BUTIR SOAL URAIAN NOMOR
2 SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
3 A 6 5 7 5 6 8 7 5 5 6 60
4 B 5 4 6 4 6 7 7 5 4 6 54
5 C 3 2 5 3 5 7 6 4 3 5 43
6 D 3 2 4 3 5 6 5 3 3 5 39
7 E 2 1 3 2 4 5 3 3 2 3 28
------------------------------------------------------------------------------------
8 Skor Maks 6 5 7 5 6 8 7 5 5 6
9 Mean 3.8 2.8 5 3.4 5.2 6.5 5.6 4 3.4 5
10 TK .63 .56 .71 .68 .87 .81 .8 .8 .68 .83
11 DP .98 .98 .99 .98 .98 .95 .96 .93 .98 .94
12 r-kritik .88 .88 .88 .88 .88 .88 .88 .88 .88 .88
13 Status butir V V V V V V V V V V
14 Varian i 2.7 2.7 2.5 1.3 .7 1.3 2.8 1 1.3 1.5
15 Jumlah Var i 17.8
16 Varian t 158.7
17 k 10
18 Reliabilitas 0,99
========================================================
Keterangan: V= Valid R= Revisi/drop
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 120
-Tekan CTRL-R
(3) Menghitung tingkat kesukaran butir
-Ketik "TK" pada sel A10
-Letakkan kursor pada sel B10
-Tuliskan = (B9/B8)
-Tekan ENTER
-Blok dari sel B10 sampai sel K10
(4) Menghitung daya pembeda butir
-Ketik "DP" pada sel A11
-Letakkan kursor pada sel B11
-Tuliskan =CORREL (B3:B7; $L3:$L$7)
-Tekan ENTER
-Blok dari sel B11 sampai sel K11
(5) Menetapkan nilai kritik
-Ketik "r-kritik" pada sel A12
-Letakkan kursor pada sel B12
-Ketik .88 (nilai ini dari tabel korelasi product moment)
-Blok sel B12 sampai sel K12
-Tekan CTRL-R
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 121
(6) Menentukan status butir
-Tulis "Status butir" pada sel A13
-Letakkan kursor pada sel B13
-Tuliskan =IF (B11>B12; "VALID"; "REVISI")
-Tekan ENTER
-Blok sel B13 sampai sek K13
-Tekan CTRL-R
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 122
(8) Menghitung jumlah varian butir
-Tulis "Jumlah var i" pada sel A15
-Letakkan kursor pada sel B15
-Tulis = SUM (B14:K14)
-Tekan ENTER
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 123
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 124
Keterangan: * 0,05 ** 0,01
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 125
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 126
Contoh menganalisis soal praktik.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 127
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 128
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 129
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 130
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 131
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 132
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 133
DAFTAR PUSTAKA
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 134
Atkinson, John W. (1978). Personality, Motivation, and Achievement. Sashington:
Hemisphere Publishing Corporation.
Bejar, Isaac I. (1983). Introduction to Item Response Theory and Their Assumptions.
Hambleton, Ronald K. (Editor). Applications of Item Response Theory.
Canada: Educational Research Institute of British Columbia.
Bruning, James L. and Kintz, B. L. (1987). Computational Handbook of Statistics. Third
Edition. Illinois: Scott, Foresman and Company.
Crocker, L. & Algina, J. (1986). Introduction to Classical and Modern Test Theory.
New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Ebel, Robert L. and Frisbie, David A. Essentials of Educational Measurement. New
Jersey: Prentice Hall, 1991.
Gable, Robert K. (1986). Instrument Development in the Affective Domain. Boston:
Kluwer-Nijhoff Publishing.
Glass, Gene V. and Stanley, Julian C. (1970). Statistical Methods in Education and
Psychology. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Hair, J. F.; Anderson, R. E.; Tatham, R. L.; and Black, W. C. (1998). Multivariate Data
Analysis. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Haladyna, Thomas M. (1994). Developing and Validating Multiple-Choice Test Items.
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.
Hambleton, Ronald K. (1993). Principles and Selected Applications of Item Response
Theory. In Linn, Robert L. (Editor). Educational Measurement. Third Edition.
Phoenix: American Council on Education, Series on Higher Education Oryx
Press.
Hambleton, R.K. & Swaminathan, H. (1985). Item Response Theory: Principles and
Applications. Boston: Kluwer. Nijhoff Publishing.
Hambleton, Ronald K.; Swaminathan, H.; and Rogers, H. Jane. (1991). Fundamentals of
Item Response Theory. California: Sage Publications, The International
Professional Publishers.
Harman, Harry H. (1976). Modern Factor Analysis (Third Edition Revised). Chicago:
The University of Chicago Press.
Holland, P.W. & Thayer, D.T. (1988). Test Validity. New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Publishers.
Izard, John. (1995).Trial Testing and Item Analysis (Module C4). Australia: Australian
Council for Educational Research, UNESCO.
Kachigan, Sam Kash. Multivariate Statistical Analysis: A Conceptual Introduction.
New York: Radius Press, 1982.
Kerlinger, Fred N. (1993). Asas-asas Penelitian Behavioral (Edisi Ketiga),
diterjemahkan Simatupang L. R. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kerlinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Behavioral, Edisi ketiga, Penerjemah L. R.
Simatupang, ed. H. J. Koesoemanto. Yogyakarta: Gdjah Mada University Press,
1993.
Linn, Robert L. and Gronlund, Norman E. (1995). Measurement and Assessment in
Teaching (Seventh Edition). Ohio: Merrill, an immprint of Prentice Hall.
Lord, F.M. (1952). A Theory of Test Scores. USA: Educational Testing Service.
McDonald, Roderich P. (1999). Test Theory: A Unified Treatment. New Jersey:
Larvrence Erlbaum Associates, Publishers.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 135
Millman, Jason and Greene, Jennifer. (1993).The Spesification and Development of Tests
of Achiievement and Ability in Robert L. Lin (Editor). Educational
Measurement, Third Edition. Phoenix: American Council on Education, Series
on Higher Education Oryx Press.
Nitko, Anthony J. (1996). Educational Assessment of Students, Second Edition. Ohio:
Merrill an imprint of Prentice Hall Englewood Cliffs.
Norusis, Marija J. (1993). SPSS for Windows Base System user's Guide, Release 6.0.
Chicago: Marketing Departement SPSS Inc.
Nunally, Jum C. (1978). Psychometric Theory, Second Edition. New Delhi: Tata
McGraw-Hill Publishing Company Limited.
Pedhazur, Elazar J. and Schmekin, Liora Pedhazur. (1991). Measurement, Design, and
Analysis: An Integrated Approach. New Jersey: Lowrence Erlbaum
Associates, Publishers.
Petri, Herbert L. (1981). Motivation Theory and Research. Belmont, California:
Wadsworth, Inc.
Popham, James W. (1995). Classroom Assessment: What Teachers Need to Know.
Boston: Allyn and Bacon.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian, Balitbang Dikbud. (1993/1994).
Bahan Penataran Pengujian Pendidikan. Jakarta.
Safari. (2008). Penulisan Butir Soal Berdasarkan KTSP. Jakarta: Asosiasi Pengawas
Sekolah Indonesia.
Safari. (2005). Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non-tes dengan Manual,
Kalkulator, Komputer. Jakarta: Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia.
Safari. (2000). Kaidah Bahasa Indonesia dalam Penulisan Soal. Jakarta: PT
Kartanegara.
Safari. (2000). Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: PT
Kartanegara.
Shavelson, Richard J. (1988). Statistical Reasoning for The Behavioral Sciences.
(Second Edition). Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Thissen, David and Steinberg, Lynne. (1997). A Response Model for Multiple-Choice
Items dalam Wim J. van der Linden and Ronald K. Hambleton (Editor).
Handbook of Modern Item Response Theory. New York: Springer-Verlag.
Thorndike, Robert M. (1997). Measurement and Evaluation in Pschology and
Education, Sixth Edition. Ohio: Merrill, an imprint of Prentice Hall.
Wright, Benjamin D. and Linacre, John M. (1992). A User's Guide to BIGSTEPS:
Rasch-Model Computer Program, Version 2.2. Chicago: MESA Press.
Wright, B.D. and Stone, M.H. (1979). Best Test Design. Chicago: Mesa Press.
BIODATA PENULIS
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 136
penilaian pendidikan. Untuk mendukung hal itu, ia pernah mengikuti
penataran evaluasi pendidikan di University of Cambridge Local
Examinations Syndicate (UCLES), Inggris tahun 1987 dan di Australian
Council for Educational Research (ACER), Melborne, Australia tahun 1997.
Ia melanjutkan belajar guna mendalami ilmu testing, research, dan statistika
pada jurusan Research Methodology di Pittsburgh University Amerika
Serikat dan menyelesaikan masternya pada tahun 1990.
Ia sebagai tim penatar tingkat nasional dalam bidang evaluasi
pendidikan. Ia juga sebagai tim penatar tingkat nasional yang menatarkan
materi "Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penilaian" dan analisis data
pada jabatan fungsional pengawas sekolah dan jabatan fungsional guru. Di
samping itu untuk mengembangkan ilmu testing, ia juga mengajar mata
kuliah "Evaluasi Pendidikan", "Metodologi Penelitian", "Statistika",
"Language Testing", "Research in English Language Teaching" pada
program khusus, reguler, akta 4, dan pascasarjana di Universitas Islam Asy-
Syafiiyah (UIA), Jakarta. Hingga saat ini, ia bekerja sebagai peneliti dengan
jabatan Ahli Peneliti Utama (APU) pada Pusat Penilaian Pendidikan,
Balitbang Depdiknas, Jakarta. Alamatnya adalah Pusat Penilaian Pendidikan
(PUSPENDIK), Balitbang Depdiknas Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 (Eks
Kompleks Siliwangi) Jakarta Pusat 10000. Telepon: (021) 3847537,
3846736. Faksimile: (021) 3848821, 3849451.
E-mail: safari_puspendik@yahoo.com. HP O816701412.
Penilaian Pembelajaran Berdasarkan KTSP, Oleh Drs. Safari, M.A.,APU. April 2008 137