Anda di halaman 1dari 5

Contoh Naskah Drama Komedi (4 Orang)

Kulamar kau dengan Sop Singkong


Disebuah daerah perkampungan di Jepang hiduplah seorang anak yang baru saja ditinggalkan oleh
orang tuanya karena sudah takdirnya. Namanya Kuraba Sakumu seorang anak yang mengakunya
sebagai anak baik, rendah hati dan penuh semangat, selalu membantu orangtuanya dengan
berjualan Sop Singkong padahal malamnya ganti pekerjaan sebagai pencopet. Hasil copetanya ia
gunakan untuk kaum gelandangan. semenjak kematian orang tua Kuraba, Kusabuni Noda seorang
Mahasiswa yang pekerjaanya sebagai tukang cuci tetapi mengakunya sebagai pengusaha laundry
menawarkan Sahabatnya, Kuraba Sakumu untuk tinggal bersama Kusabuni Noda.

Malam hari..
Kuraba : (mengetuk pintu)” selamat malam”
Kusabuni : “Ia ia, tunggu sebentar ga sabaran banget sih”
Kuraba : “Loh, padahal gue cuma ngetuk satu kali, malah marah marah nih bocah”
Kusabuni : “Eh, Kuraba “(terkejut lalu menunjuk)
Kuraba : “Eh, Kuraba juga . Eh maksudnya Kusabuni” (menunjuk Kusabuni)
Kusabuni : ” Ah, masuk masuk”
Kuraba : ” Lo ga nyuruh gue duduk apa? Capek nih habis meraba saku orang”
Kusabuni : “Yah, lo kan biasanya langsung duduk aja”
Kuraba : “Haha ya deh”

Mereka berbincang tentang kematian orangtua Kuraba, hingga Kuraba memutuskan untuk tinggal di
rumah Kusabuni Noda dan pergi lagi untuk berdagang Sop Singkong. Sementara itu ada seorang
mahasiswi yang mengakunya seorang model majalah yang bernama Aigaya Sanasini yang baru saja
mutusin pacarnya yang bernama Takada Gaji karena ditipu olehnya. Aigaya mengira Takada Gaji
adalah seorang pengusaha padahal hanya karyawan yang lupa digaji oleh bosnya. Ibunya Aigaya
bernama Sayuri Sanasini yang mengakunya seorang istri dari penjabat penting di jepang padahal
aslinya hanya tukang sayur.

Di Rumah Aigaya..
Aigaya : “Aku Pulang” (dengan langkah buru-buru)
Sayuri : “Kamu kenapa nak? Dikejar sama pengagum rahasia kamu lagi?”
Aigaya : “Mama gak lihat muka aku cemberut kayak gini?” (nada kesal)
Sayuri : “oh baru lihat, ada apa memang?” (kaget)
Aigaya : “Ternyata Takada pembual, dia hanya karyawan yang lupa digaji oleh bosnya untuk
dapat foto aku secara gratis karena dia gg mampu beli majalah Vogue yang katanya mahal”
Sayuri : “APA?? Ternyata selama ini kita ditipu oleh penampilanya” (kaget)
Aigaya : “Iya, dia hanya memanfaatkanku dengan nafsu bejadnya, sial” (kesal)
Sayuri : “Uh dasar tuh bocah, awas aja kalo datang lagi kesini.”

Esok Harinya, Kuraba Berdagang berkeliling Singkong melewati rumahnya Aigaya.

Kuraba : “Sop Singkong!! Enak, murah, dan bergizi, yuk dicoba dan dibeli”
Aigaya : “Bang bang, bang beli Sop Singkong” (dengan irama manja)
Kuraba : “Ia neng” (sambil membawa gerobaknya ke arah rumah Aigaya)
Aigaya : “Kok lo sih? Bukan abang yang biasa lewat sini?” (heran dan kaget)
Kuraba : “Abang yang mana ya neng? Oh, saya mah orang baru atuh neng”
Aigaya : “Orang baru, emm gue beli deh. Berapa?” (sambil bergaya sok cantik)
Kuraba : “8 ratus yen aja neng”
Aigaya : “Nih uangnya, kembaliannya ambil” (ketus)
Kuraba : “Bukannya uangnya cukup neng ?” (sambil memandangi wajah Aigaya yang cantik
jelita)
Aigaya : “Nah itu lo tau” (sambil berjalan ke rumah)
Kuraba : “Uh jantung gue, deg deg seer kayak es doger”

Aigaya lalu masuk ke rumah

Sayuri : “Udah beli Sop Singkongnya?”


Aigaya : “Udah, tapi penjualnya beda dari yang biasa. Katanya sih pedagang baru”
Sayuri : “Yaudah, ngapain itu dipikirin, Ga penting tahu!”
Aigaya : “Ia juga yah”

Malamnya Kuraba curhat sama Kusabuni tentang Aigaya, dia suka pada pandangan pertama kepada
Aigaya.

Kuraba : “hoy, lo tau ga cewek manis diblok sebelah?”


Kusabuni : “Cewek yang mana?“
Kuraba : “Itu, cewek yang tinggal di rumah gede warna putih? Rumahnya aja bagus apalagi
orangnya duuh”
Kusabuni : “Oh, itu namanya Aigaya dia temen sekampus gue” (sambil mengingat) Kenapa?
Kuraba : “Yah lo, masa ga ngerti sih?”
Kusabuni : “Jangan bilang lo suka sama dia”
Kuraba : “Tapi kenyataanya ia tuh”
Kusabuni : “Ha? Yakin lo?”
Kuraba : “Kenapa? Karena gue seorang penjual Sop Singkong, ada larangan?” (sedikit
membentak)
Kusabuni : “Ya ga masalah sih “
Kuraba : “Lo harus bantuin gue buat deket sama dia ok? “(seraya jalan ke kamar untuk tidur)
Kusabuni : “Gue ga yakin ini berhasil” (sambil mengikuti)
Kuraba : “Gue denger (berbalik), mmm.. gimana kalau gue ikutan aja ke kampus lo ?”
Kusabuni : “Ogah!!” (masuk ke kamar)

Esok harinya di kampus. Kusabuni sedang berjalan di kampus dan tiba-tiba seseorang menepuk
bahunya dari belakang.

Kuraba : “Hai “(tanpa rasa bersalah)


Kusabuni : “Lo ngapain? Ko bisa nyampe disini?” (kaget)
Kuraba : “Kan gue udah bilang, gue kesini buat nyari si Aigaya”
Kusabuni : “Ngapain nyariin dia?”
Kuraba : “Gue suka sama Aigaya dan mau gue modusin juga itu cewe” (semangat)
Kusabuni : “Gila banget nih orang, langsung bilang suka aja deh. Mumpung baru putus sama
pacarnya. Kelamaan modusin dia ntar keburu di rebut loh, tahu sendirilah itu anak memang cantik.
Kuraba : “Ya udah, bisa bantu gue? gue udah capek nih ngebuntutin lo dari belakang dh kayak
detektif lagi nyelidikin penjahat aja buat masuk ke kampus ini. Hargailah perjuangan gue nih.
Kusabuni : “Emm, gimana yah?”
Kuraba : “Plis, bantuin temenmu yang sedang ingin menikmati rasanya berasmara, gue tobat
nih jadi pencopet, sekarang gue lagi ingin mencopet hatinya” (sedikit memelas)
Kusabuni : “Oke lah kalau begitu” (ragu ragu)
Kuraba : “yey, makasi kawan” (lompat girang)
Rencana pun telah disusun, ketika Aigaya lewat Kuraba, Kuraba langsung menyapanya.

Kuraba : “Hei, kamu gadis yang beli sop singkong abang yang kemaren ya?”
Aigaya : “Iya, kenapa?”
Kuraba : “Eh kemarin uang kamu jatuh , jadi sekarang aku ingin mengembalikannya”
Aigaya : “Oh, makasih. Untung yang nemuin orang yang jujur kayak kamu, padahal orang
kayak kamu mah bisa aja ambil duit itu langsung. oh ya nama aku Aigaya Sanasini” (mengulurkan
tangan)
Kuraba : “Nama aku Kuraba Sakumu, kamu mau pulangkan? Bareng yuk . .”
Aigaya : “Ga deh, makasih ya sudah ngajakin, aku mau pergi dulu ya!“

Kemudian langitpun tiba-tiba hujan..

Aigaya : “Yah ko hujan sih tiba-tiba, mana hujanya deres nih, lupa bawa payung lagi”
Kuraba : “Sambil menunggu hujan reda, bagaimana kalau kita mengobrol disini?”
Aigaya : “Iya deh” (pasrah)
Kuraba : “Kamu tahu tidak?”
Aigaya : “Tidak tahu lah, kamu aja belum bilang”
Kuraba : “Sederasnya hujan mengguyur jepang, masih lebih deras guyuran cintaku padamu”
(nada menggombal)
Aigaya : (menunduk kepala sambil tersipu senyum)
Kuraba : “Kamu itu juga sama seperti pelangi yang muncul habis hujan”
Aigaya : “ko bisa sama?”
Kuraba : “Iya, hujan itu sama seperti tangisan kesepianku ini, kemudian pelangi yang muncul
setelah hujan itu seperti kamu mencerahkan hatiku dan mewarnai hidupku”

Lalu tiba-tiba munculah ibunya Aigaya keluar dari mobil membawa payung

Sayuri : “Ai!! Kenapa kamu disini berduaan sama si gembel ini?” (memandang jijik)
Aigaya : “Ga ada salahnya kan Mi? Kuraba anaknya baik kok”
Sayuri : “Tapi kan dandanannya kayak gitu, beda banget sama kamu. Ga pantes (emosi) ayo
pulang” (menarik Aigaya ke mobil)
Aigaya : “Kuraba maafkan ibuku ini ya!”
Kuraba : “Tidak apa-apa” (Tertegun)

Walau cinta mereka berat di orang tua, tapi justru cinta semakin menjadi-menjadi. Sampai suatu
hari..
Kusabuni : (Mengetuk pintu) “Permisi”
Sayuri : (Membuka Pintu) “Oh iya Kusabuni, Kebetulan sekali ada cucian yang harus kamu
bersihkan, mari masuk”
Kusabuni : “Maaf nyonya, ini ada yang mau bertemu dengan Aigaya” (bungkuk)
Sayuri : “Siapa, Fans Aigaya? Orangnya Tampan tidak? Kaya tidak? (penasaran)
Kusabuni : “Inilah orangnya” (latar musik “jeng-jeng”) (Kusabuni masuk ke rumah)
Kuraba : “Hai ibunya Aigaya” (sambil senyum dan bungkuk)
Sayuri : “loh kamu yg waktu itu yang menganggu anak saya kan?”
Aigaya : “Dia gg menganggu ko mami, dia cuman menemani aku kok!”
Kuraba : “dia benar tante”
Aigaya : “Yok kita pergi”
Kuraba : “Kami pergi dulu Tante”
Aigaya : “Bye Mami”
Sayuri : “Eh Ai, kamu ga boleh pergi sama tukang Sop Singkong itu!!” (teriak)
Aigaya : “Yok cepetan kabur” (Sambil Lari)
Kuraba : “Ga, kita ga boleh kabur kabur gini. Aku serius sama kamu, aku rela kok dimarahin
sama mami kamu. Ini demi cinta kita”
Aigaya : “Tapi..”

Mereka pun kembali masuk ke rumah

Sayuri : “Eh kamu berani ya bawa kabur anak saya”


Aigaya :“Ga Mami, kami ga mau kabur. Kami justru akan membuktikan kesungguhan kami”
Sayuri : “Ga, Mami ga setuju”
Aigaya : “Tapi aku cinta bang Kuraba mi ..”(memegang tangan Kuraba)
Sayuri : “Cinta? Ngerti apaan kalian tentang cinta?”
Aigaya : “Kenapa sih Mami melarang hubungan kami?”
Sayuri : “Jelaslah, kerjaannya aja cuma dagang Sop Singkong mana mungkin sama Ai yang
anak konglomerat kaya.”
Kuraba : ”Baik Tante, saya akan membuktikan kalau saya pantas dengan Ai” (emosi)
Sayuri : “Heh, buktiin aja” (sombong)

Kuraba akhirnya meninggalkan rumah Aigaya, ia benar benar tersakiti karena kata kata Mami Aigaya
sementara di rumah Aigaya.

Aigaya : “Mi, plis terima Kuraba” (memohon)


Sayuri : (hanya diam)
Aigaya : ”Dia itu cowok yang baik yang bisa menjaga Ai”
Sayuri : ”Oke, kalau dia bisa membuktikan kalau dia bisa membahagiakan Kamu”

Keesokan harinya , Kuraba kembali berjualan Sop Singkong, ia tak mengenal kata pantang mundur

Kuraba : “Eh gue punya taktik baru supaya dagangan gue cepet laku”
Kusabuni : “Gimana ?”

Kuraba pergi berjualan dan Kusabuni melihatnya dari kejauhan

Kuraba : “Sop Singkong Sop Singkong, yok semuanya beli, ayo kita semua makan Sop
Singkong” (Tanganya bergoyang sambil megang sendok sayur diiringi dengan lagu Harlem Shake)
Kusabuni : “Waah ide bagus nih upload Youtube aah”

Beberapa minggu kemudian tepatnya pada pagi hari , banyak orang2 berkumpul di depan Rumah
Mereka. Tiba – tiba datang panggilan dari berbagai Restoran terkemuka dan mengajaknya untuk
bergabung bersama Kuraba karena melihat video goyang Sop Singkong yang di upload oleh
Kusabuni. Akhirnya Kuraba bergabung dan menjadi manajer salah satu restoran yang cukup elit di
Jepang, yaitu Restoran Kitakasi Murasaja. Sementara itu di kampus.

Kusabuni : “Aigaya sudah tahu belum, sekarang sih Kuraba udah kaya dan terkenal loh, Dia
sekarang jadi manajer di Restoran Kitakasi Murasaja!”
Aigaya : “Ciyuss mi apa??”
Kusabuni : “MIYABI!! Yaelah ga punya internet ya? NDESHO !”
Aigaya : “Emm, berarti dia udah bisa dong ngebuktiin sama Mami kalau Kuraba itu udah
terkenal dan tajir”
Kusabuni : “Yoi, so pasti dong”
Aigaya : “Wah hebat, pasti mami bangga!”
Esok Harinya di Halaman Rumah Aigaya..

Kuraba : “Ai! Ada kejutan untukmu nih!”


Aigaya : “Bang Kuraba” (menengok melalui jendela)
Sayuri : “Itu kenapa sih ribut ribut diluar?”
Aigaya : “Kita keluar aja Mi (Ai dan Sayuri berjalan ke luar dan ima membuka pintu)”
Kuraba : (berlutu di depan Aigaya) “Ai, kupinang kau dengan Sop Singkong” (sambil melirik ke
arah Sayuri)
Sayuri : “Mami setuju kok, Selamat ya sudah menjadi manajer restoran Kitakasi Murasaja,
mudah-mudahan restoran yang kamu kelola makin sukses”
Aigaya : “Aaa, makasi Mi” (senyum bahagia)

Akhirnya Aigaya Sanasini dan Kuraba Sakumu mendapatkan restu dari Sayuri Sanasini selaku
mamanya Aigaya dan kemudian mereka hidup bahagia. Akhirnya Sayuri pun mengakui bahwa
sebenarnya dia hanya tukang sayur yang terpaksa berdagang sayur karena suaminya meninggal dan
harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan sekarang, Kuraba Sakumu tidak lagi mencopet uang di
malam hari, karena sudah menjadi manajer restoran Kitakasi Murasaja. Cinta tak perlu hal hal yang
besar, mewah, dan elegan, cinta dapat dimulai dari hal yang kecil seperti Sop Singkong yang
dibutuhkan hanya ketulusan cinta saja. Dan janganlah melihat orang dari sisi luarnya, lihat sisi
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai